SKRIPSI
Diajukan Untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata I Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia
RANDERIA ALINDO WAHAB 10104463
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
i
PEMBERIAN PINJAMAN KREDIT MENGGUNAKAN THE SATISFICING MODEL
(STUDI KASUS DI BANK MEGA KOTA SUKABUMI)
Oleh
RANDERIA ALINDO WAHAB 10104463
Bank Mega Kantor Cabang Sukabumi belum memiliki sistem untuk pemberian pinjaman kredit sehingga membutuhkan sebuah aplikasi dalam bentuk sistem pendukung keputusan untuk membantu pegawai khususnya bagian kepala cabang dalam memperbaiki dan merapikan data-data nasabah peminjaman kredit. Seorang pegawai yang ada pada bagian dasement dipercayakan untuk menginputkan data-data nasabah. Di dalam sistem pendukung keputusan tersebut terdapat data nasabah, data jenis pinjaman, data kriteria dan sub criteria, data pnjaman nasabah, pengiriman data dan semua laporan.
Pembangunan program aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Pinjaman Kredit Menggunakan The Satisficing Model berguna untuk memudahkan dalam pencarian data, mengelola data yang dapat menghemat waktu dan tenaga, membantu kinerja dasement dan kepala cabang serta dapat mencegah terjadinya kehilangan berkas-berkas penting sehingga dapat mengetahui data-data yang akan dibutuhkan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis terstruktur. Sedangkan teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan cara melakukan studi kepustakaan, observasi dan wawancara.
Kata kunci:
iii
Alhamdulillah, Puji dan Syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan karunia-Nya. Serta atas ijin dan cinta-Nyalah dapat terselesaikannya skripsi ini yang berjudul “ SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN PINJAMAN KREDIT MENGGUNAKAN THE SATISFICING MODEL (STUDI KASUS DI BANK MEGA KOTA SUKABUMI) “.
Adapun tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi jenjang strata satu (S1) di Program Studi Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia.
Penulis sepenuhnya menyadari bahwa tanpa adanya dukungan dan perhatian yang baik dari berbagai pihak, penulis tidak akan mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Maka dari itu, ijinkanlah penulis mengucapkan rasa terima kasih yang paling tulus dan sedalam-dalamnya kepada :
1. Allah SWT, atas semua kemudahan, kelancaran, nikmat dan jalan pikiran yang tenang dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Ibunda, Ayahanda (Alm), Aa, Deden, Paman Iyan, Tante Dewi dan Keluarga Besar yang telah memberikan dukungan dan doa kepada penulis selama ini.
iv
Teknik Informatika UNIKOM.
6. Bapak Rasim, M.T., selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan, nasehat dan semangat selama penulisan tugas akhir ini berlangsung.
7. Bapak Irfan Maliki, S.T. dan Ibu Tati Harihayati., S.T., M.T. selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran untuk perbaikan dalam penulisan tugas akhir.
8. Seluruh Staf Dosen Jurusan Teknik Informatika.
9. Kepala Cabang PT. Bank Mega Kota Sukabumi dan karyawan PT. Bank Mega Kota Sukabumi.
10.Arif (Nuhun lur atas bantunnya dan laptopnya), Keluarga Ka Peri (makasih atas printernya), Indra, Sapto, Dadang Raos, Sendi, Babeh, Heri, Faisal, Ali terima kasih atas dukungannya.
11.Teman-teman seperjuangan dan sepermainan dari kecil hingga sekarang yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu (dimanapu kalian berada..keep strong brother! Viva La Freedom)
v
mungkin, walaupun demikian penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Untuk itu penulis akan selalu menerima segala masukkan saran dan kritik yang bertujuan untuk menyempurnakan skripsi ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Terima kasih.
Bandung, Juli 2010
xvi
xvii
xviii
xix
dari suatu proses
2 Data Menunjukkan data untuk suatu proses
3 Proses Menunjukkan kegiatan proses
komputerisasi
4
Keputusan Menunjukkan kondisi apakah terpenuhi atau tidak (pengecekan data)
5 Garis Alir Untuk menunjukkan arah dari aliran data pada suatu proses
[1] Baridwan Zaki (2004), Sistem Informasi Akuntansi, BPFE, Yogyakarta. [2] Budiharjo (2006), Sistem Informasi Manajemen, Diktat KPC Pemrograman
(Bisnis), Bidang Pendidikan dan Pelatihan Pusat Komputer PIKSI ITB. [3] Davis Gordon B (2003), Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen
Bagian I, IPPM, Jakarta.
[4] Jogianto H.M (2005), Pengenalan Komputer, Penerbit Andi Offset, Yoyakarta.
[5] Murdick Robert G. And Ross Joel E. (2005), Sistem Informasi Untuk Manajemen Modern, Penerbit Erlangga.
[6] Suryadi Kadarsah dan Ramdhani M. Ali (2004), Sistem Pendukung Keputusan, Remaja Rosda Karya, Bandung.
[7] Wilkinson Joseph W. (2005), Sistem Akuntansi dan Informasi, Penerbit Erlangga.
[8] Abdul Kadir (2003), Pengenalan Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta. [9] Fathansyah (2007), Basis Data, Informatika, Bandung.
[10] Ketut Darmayuda (2007), Program Aplikasi Client-Server Pengolahan Data Akademik dan Sistem Penjualan Terpadu dengan Visual Basic 6.0 dan Borland Delphi 7.0, Informatika, Bandung.
[11] Abdul Kadir (2004), Dasar Aplikasi Database MySql Server Delphi, Andi, Yogyakarta
1
1.1. Latar Belakang Masalah
Pada perkembangan teknologi sekarang ini perusahaan-perusahaan dalam berbagai bidang bersaing ketat, oleh karena itu perusahaan harus mampu meningkatkan produktivitas bukan sekedar untuk mempertahankan kelangsungan hidup, tetapi agar tujuan utama perusahaan dapat tercapai.
Perubahan dan perkembangan yang terjadi dalam suatu perusahaan harus dapat dimonitor oleh pimpinan perusahaan, hal ini dapat tercapai apabila tersedia informasi yang cukup. Semakin besar suatu perusahaan semakin banyak informasi yang dibutuhkan dan persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha, memacu perusahaan untuk mendapatkan informasi yang cepat, relevan, tepat waktu dan dapat dipercaya. Informasi merupakan faktor yang sangat berharga, hal ini dapat dimengerti karena informasi merupakan acuan utama untuk mengambil kebijakan perusahaan. Disisi lain proses pengolahan data masih menggunakan program yang masih bersifat sistem informasi saja yang hanya dapat mengolah data peminjam, dan untuk pembuatan keputusannya sering terjadi keterlambatan. Oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem yang dapat digunakan untuk pemberian pinjaman kredit ynag dapat diandalkan untuk mengefisienkan waktu pengerjaan.
lunak dan proses keputusan tersebut menghasilkan sistem pendukung keputusan (SPK) yang memungkinkan pengguna untuk melakukan pengambilan keputusan dengan lebih cepat dan akurat.
Perusahaan melakukan penjualan kredit berarti terdapat piutang dalam perusahaan. Oleh karena meningkatnya perkreditan, piutang juga semakin meningkat dan diperlukan pengawasan yang lebih ketat atas nasabah. Adanya data yang lengkap mengenai nasabah dalam kapasitas melunasi piutangnya, dan syarat-syarat lainnya akan mempermudah keputusan untuk pemberian kredit selanjutnya kepada nasabah tersebut. Perusahaan menetapkan kebijakan dalam pemberian kredit antara lain menetapkan standard untuk menerima atau menolak resiko kredit, yaitu menentukan siapa yang berhak menerima kredit yang telah memenuhi syarat Five C, bagaimana karakter nasabah (Charakter), kapasitas melunasi kredit (Capacity), kemampuan modal yang dimiliki nasabah (Capital), jaminan yang dimiliki nasabah untuk menanggung resiko kredit (Collateral) dan kondisi keuangan nasabah (Condition).
pemberian pinjaman kredit sering mengalami keterlambatan bagi pihak yang membutuhkan.
Pengambilan keputusan dalam penerapan sistem keputusan pemberian pinjaman kredit menggunakan The Satisficing Model. Mengapa model tersebut karena pada saat dihadapkan pada masalah kompleks, pengambil keputusan berusaha menyederhanakan masalah-masalah pelik sampai pada tingkat dimana user siap untuk memahaminya. Hal ini dikarenakan secara manusiawi user tidak mungkin memahami dan mencerna semua informasi penting secara optimal. Didalam model ini pembatasan proses pemikiran diarahkan pada pengambil keputusan dengan rasionalitas terbatas, yaitu proses penyederhanaan model dengan mengambil inti masalah yang paling esensial tanpa melibatkan seluruh permasalahan yang konkret.
Maka untuk membantu perusahaan dalam menghadapi masalah tersebut, dalam tugas akhir ini penulis akan membangun “ Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Pinjaman Kredit Menggunakan The Satisficing Model “
1.2. Identifikasi Masalah
resiko kredit, yaitu menentukan siapa yang berhak menerima kredit yang telah memenuhi syarat Five C :
a. Bagaimana karakter nasabah (Charakter). b. Kapasitas melunasi kredit (Capacity).
c. Kemampuan modal yang dimiliki nasabah (Capital).
d. Jaminan yang dimiliki nasabah untuk menanggung resiko kredit (Collateral).
e. Kondisi keuangan nasabah (Condition).
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk membangun aplikasi sistem pendukung keputusan pemberian pinjaman kredit menggunakan The Satisficing Model (Studi kasus di Bank Mega kota Sukabumi).
Tujuan dari dibangunnya aplikasi ini adalah:
a. Untuk membantu petugas dalam proses pengambilan keputusan dalam pemberian pinjaman kredit kepada nasabah.
b. Meningkatkan kinerja di bagian perkreditan dalam proses pemberian pinjaman kredit.
c. Mempercepat dan mempermudah pekerjaan di bagian perkreditan 1.4. Batasan Masalah
1. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) ini hanya sampai pada apakah pemberian pinjaman kredit tersebut layak atau tidak untuk di berikan pinjaman.
2. Parameter pengambilan keputusannya adalah :
a. Capital (Kemampuan modal yang dimiliki). Seperti : KTP, KK (Kartu Keluarga).
b. Capacity (kapasitas melunasi kredit). Seperti : Pekerjaan
c. Collateral (Jaminan yang dimiliki untuk menanggung resiko kredit). Seperti : S. Tanah, S. Rumah
d. Condition (Kondisi Keuangan). Seperti : Gaji
e. Charakter (bagaimana karakter nasabah) seperti :Persetujuan suami/istri dan kedisiplinan
3. Model pengambilan keputusan yang akan dipergunakan yaitu The Satisficing Model.
4. Software pembangun aplikasi ini adalah Borland Delphi 7.0 dengan database menggunakan MySql server.
5. Sistem operasi yang digunakan untuk menjalankan aplikasi ini adalah sistem operasi yang berbasis Windows.
1.5. Metodologi Penelitian
Metodologi yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Tahap pengumpulan data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Studi Literatur.
Studi ini dimaksudkan untuk pengumpulan dan memperoleh data sekunder dengan cara mempelajari, membaca dan mencatat literatur dari beberapa buku yang berkaitan dengan permasalahan di atas.
b. Observasi
Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung terhadap permasalahan yang diambil.
c. Interview
Teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung yang ada kaitannya dengan topik yang diambil.
2. Teknik Pengembangan Sistem
Tahapan-tahapan yang terdapat dalam metode Waterfall setelah mengalami perkembangan dari metode Incremental dapat dilihat pada Gambar 1.1.
1. Requirements analysis and definition
Mengumpulkan kebutuhan secara lengkap kemudian kemudian dianalisis dan didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh program yang akan dibangun. Fase ini harus dikerjakan secara lengkap untuk bisa menghasilkan desain yang lengkap.
2. Sistem and software design
Desain dikerjakan setelah kebutuhan selesai dikumpulkan secara lengkap. 3. Implementation and unit testing
Desain program diterjemahkan ke dalam kode-kode dengan menggunakan bahasa pemrograman yang sudah ditentukan. Program yang dibangun langsung diuji baik secara unit.
4. Integration and sistem testing
Penyatuan unit-unit program kemudian diuji secara keseluruhan (sistem testing).
5. Operation and maintenance
Mengoperasikan program di lingkungannya dan melakukan pemeliharaan, seperti penyesuaian atau perubahan karena adaptasi dengan situasi sebenarnya.
Gambar 1.1 Fase-Fase Dalam Metode Waterfall
1.6. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan proposal penelitian ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Maksud dan Tujuan, Batasan Masalah, Metodologi Penelitian dan Sistematika Penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini membahas tentang Analisis sistem, perancangan terstruktur, perancangan antar muka, perancangan antar muka program, perancangan jaringan semantik, perancangan prosedural.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Bab ini berisi implementasi yang menjelaskan implementasi sistem serta pengujian yang akan menjelaskan pengujian sistem secara alpha dan betha.
BAB V KESIMPULAN & SARAN
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Perusahaan
2.1.1.Sejarah Perusahaan
Berawal dari sebuah usaha milik keluarga bernama PT. Bank Karman yang
didirikan pada tahun 1969 dan berkedudukan di Surabaya, selanjutnya pada tahun
1992 berubah nama menjadi PT. Mega Bank dan melakukan relokasi Kantor Pusat ke
Jakarta.
Seiring dengan perkembangannya PT. Mega Bank pada tahun 1996 iambil alih
oleh PARA GROUP (PT. Para Global Investindo dan PT. Para Rekan Investama).
Untuk lebih meningkatkan citra PT. Mega Bank, pada bulan Juni 1997 melakukan
perubahan logo engan tujuan bahwa sebagai lembaga keuangan kepercayaan
masyarakat, akan lebih mudah dikenal melalui logo perusahaan yang baru tersebut.
Dan pada tahun 2000 dilakukan perubahan nama dari PT. Mega Bank menjadi PT.
Bank Mega.
Dalam rangka memperkut struktur permodalan maka paa tahun yang sama PT.
Bank Mega melaksanakan Initial Public Offering dan Listed di BEJ maupun BES.
Dengan demikian sebagian saham PT. Bank Mega dimiliki oleh publik dan berubah
Pada saat krisis ekonomi, Bank Mega mencuat sebagai salah satu bank yang
tidak terpengaruh oleh krisis dan tumbuh terus tanpa bantuan pemerintah
bersama-sama dengan Citibank, Deutche Bank dan HSBC.
PT. Bank Mega Tbk. Dengan semboyan “Mega Tujuan Anda” tumbuh
dengan pesat dan terkendali serta menjadi lembaga keuangan ternama yang mampu
disejajarkan dengan bank-bank terkemuka di Asia Pasifik dan telah mendapatkan
berbagai penghargaan an prestasi baik di tingkat nasional, regional maupun
internasional. Dalam upaya mewujudkan kinerja sesuai dengan nama yang
disandangnya, PT. Bank Mega Tbk. Berpegang pada azas profesionalisme,
keterbukaan dan kehati-hatian dengan struktur permodalan yang kuat serta produk
dan fasilitas perbankan terkini.
2.1.2.Profil Perusahaan
Dalam perjalanan usaha selanjutnya, perusahaan terus meningkatkan fasilitas
produk dan kualitas layanan agar dapat bersaing dan sejajar dengan bank-bank
terkemuka lainnya di Asia Pasifik.
Atas penilaian kinerja yang telah dicapai, Bank Mega berhasil meraih beberapa
prestasi dan penghargaan baik di tingkat nasional, regional maupun internasional,
antara lain :
1. Bank dengan Pertumbuhan aset Tertinggi se-Asia Pasifik versi majalah Asia
2. Bank Terbaik versi majalah Swasembada pada tahun 2002 dan 2003.
3. Bank dengan Pelayanan Terbaik (Banking Service Excelence) berdasarkan
survey Marketing Research Indonesia kerjasama dengan majalah Infobank.
4. Emitan Terbaik untuk sector perbankan versi majalah Investor tahun 2003.
5. Predikat Bank yang Sangat Bagus selama 5 tahun berturut-turut versi
majalah Info Bank dari tahun 2001-2005.
6. Penghargaan untuk Mega Visa dalam kategori Outstanding Performance dan
Volume Growth Award dari visa internasional pada tahun 2006.
7. Kriya Pranala Award dalam Linkage Program sebagai “The Best New Comer”
dari Bank Indonesia pada tahun 2006.
8. Global Transaction Service USD Straight Through Processing Award dari
Citibank.
9. Gold Medal Quality Crown Award dari Business Initiative Direction yang
berkedudukan di Spanyol.
10. Yungky Setiawan – CEO Bank Mega, salah satu CEO Terbaik versi majalah
Warta Ekonomi.
11. Chairul Tanjung – Komisaris Utama Bank Mega, “Marketer of The Year”
versi The Indonesian Marketing Association bekerjasama dengan Markplus.
12. Chairul Tanjung – Komisaris Utama Bank Mega, salah satu “Bankers of The
13. Chairul Tanjung memperoleh Enterpreneur of the Year 2009, Asia Pacific
Enterpreneurship Award dari Enterprise Asia.
14. 10 Besar Bank paling Likuid di Asia dari majalah Globe Asia.
15. The Best Domestic Bank Foreign Exchange Services 2009, dari majalah Asia
Money.
16. Penghargaan sebagai Perusahaan Publik dengan kinerja Terbaik di Indonesia
atau “Wealth Added Creator Award 2010” versi majalah SWA, Stern & Co.
17. Predikat Bank Dengan Kinerja Sangat Bagus tahun 2009, dengan modal 1
s/d 10 Triliun Rupiah dari majalah InfoBank.
Berdasarkan SK Menteri Hukum & HAM Nomor W7-04909
H.T.01.04-TH.2007 tanggal 02 Mei 2007, perusahaan induk PT. Bank Mega Tbk. Berubah nama
dari sebelumnya PT. Para Inti Holdindo mnjadi PT. CT Corpora.
Selanjutnya berdasarkan SK Menteri Hukum & HAM Nomor C-03043
HT.01.04-TH.2007 tanggal 13 November 2007, juga telah ilakukan perubahan nama
perusahaan pemegang saham mayoritas PT. Bank Mega Tbk. Dari PT. Para Global
Investindo menjadi PT. Mega Corpora.
Sesuai dengan corporate tag line “Mega Tujuan Anda” kami yakin
kepercayaan anda pada kami akan selalu terjaga dan tumbuh bersama kami untuk msa
2.1.3.Visi Perusahaan
Menjadi salah satu bank terbaik di Indonesia maupun Internasional dan menjadi
kebanggaan bangsa Indonesia.
2.1.4.Misi Perusahaan
Menciptakan hubungan baik yang berkesinambungan dengan nasabah melalui
pelayanan jasa keuangan dan kemampuan kinerja organisasi terbaik untuk
meningkatkan nilai bagi para pemegang saham.
2.1.5.Strategi Perusahaan
1. Tumbuh dengan hasil optimal, resiko minimal dan patuh terhadap ketentuan
yang berlaku.
2. Menyelaraskan sumber daya manusia dan organisasi untuk tujuan perusahaan.
3. Kepuasan untuk nasabah dan masyarakat.
2.1.6.Struktur Organisasi
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Bank Mega Tbk.
2.2. Sistem Informasi
Definisi sistem informasi, beberapa konsep dan istilah-istilah yang berkaitan
dengan sistem informasi akan diuraikan pada bab ini antara lain : Data, Informasi,
2.2.1.Pengertian Data
Berikut ini merupakan pengertian data menurut beberapa pakar :
“Data dapat diartikan sebagai kumpulan karakter, fakta atau jumlah-jumlah
yang merupakan masukan (input) bagi suatu sistem informasi.”[1]
“Data merupakan fakta dan angka serta simbol-simbol yang belum diolah dan
menjadi bahan masukan sistem informasi.”[7]
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut maka dapat dikatakan bahwa data
adalah segala sesuatu yang berada disekitar sistem secara nyata dan belum memiliki
nilai yang berarti karena belum diproses namun dapat digunakan sebagai masukan
untuk suatu sistem informasi.
2.2.2.Pengertian Informasi
“Informasi adalah hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu
kejadian-kejadian (event) yang nyata dan digunakan untuk pengambilan keputusan.”[4]
“Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk yang penting
bagi penerima dan mempunyai nilai yang nyata dan dapat digunakan untuk
mengambil keputusan, baik untuk masa sekarang maupun untuk masa yang akan
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah :
a. Data yang sudah diolah.
b. Menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima.
c. Mempunyai nilai yang nyata.
d. Digunakan untuk mengambil keputusan.
2.2.3.Pengertian sistem
Setiap sistem baik sistem dalam skala yang besar maupun dalam skala yang
kecil selalu memiliki komponen-komponen atau elemen-elemen sistem.
Komponen-komponenen ini dapat berupa subsistem atau bagian-bagian yang memiliki sifat dari
sistem. Komponen-komponen sistem ini saling berhubungan dan bekerja sama untuk
menciptakan satu kesatuan sehingga sistem dapat mencapai tujuannya.
Secara umum dapat dikatakan bahwa sistem adalah suatu kelompok dari
bagian-bagian tertentu yang saling berhubungan guna mencapai suatu tujuan tertentu.
“Suatu sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua
atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu
tujuan.”[4]
Dari definisi-definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem
merupakan kumpulan dari komponen-komponen yang saling terstruktur dan terpadu
serta saling bekerja sama untuk melakukan fungsi dari sistem sehingga adanya
2.2.4.Pengertian Sistem Informasi
“Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat
manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar
tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”[4]
“Sistem informasi adalah suatu sistem manusia-mesin yang terpadu untuk
menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen dan pengambilan
keputusan dalam organisasi,”[2]
Berdasarkan dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi
merupakan suatu sistem manusia-mesin terpadu untuk menyajikan informasi.
2.2.5.Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen merupakan penerapan sistem informasi didalam
organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua
tindakan manajemen.
Definisi tentang Sistem Informasi Manajemen oleh para ahli adalah sebagai
berikut :
“Sistem Informasi Manajemen adalah kumpulan dari sistem-sistem yang
“Sistem Informasi Manajemen adalah suatu proses komunikasi dimana sistem
informasi (input) direkam, disimpan dan diperuntukan kembali atau diproses sebagai
keputusan (output) mengenai perencanaan, pengoperasian dan pengawasan.”[5]
“Sistem Informasi Manajemen adalah suatu sistem manusia dan mesin terpadu
(integreted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi dan
manajemen dalam pengambilan keputusan pada suatu organisasi.”[3]
Dari beberapa definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa Sistem Informasi
Manajemen adalah suatu kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi untuk
menghasilkan informasi yang berguna bagi semua tingkatan manajemen.
2.3. Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Sistem pendukung keputusan atau dikenal dengan Decision Support System
(DSS), pada tahun 1970-an sebagai pengganti istilah Management Information
System (MIS). Tetapi pada dasarnya SPK merupakan pengembangan lebih lanjut dari
MIS yang dirancang sedemikian rupa sehingga bersifat interaktif dengan pemakainya.
Maksud dan tujuan dari adanya SPK, yaitu : untuk mendukung pengambilan
keputusan memilih alternatif keputusan yang merupakan hasil pengolahan
informasi-informasi yang diperoleh/tersedia dengan menggunakan model-model pengambilan
keputusan serta untuk menyelesaikan masalah-masalah bersifat terstruktur, semi
Kerangka dasar pengambilan keputusan manajerial dalam tipe keputusan dibagi
menjadi :
1. Terstruktur
Berisi masalah rutin yang sering terjadi, solusinya adalah standard dan baku.
Prosedur yang berisi solusi terbaik dari pemecahan masalah yang ada atau
mendekati solusi standard. Teknologi yang digunakan System Informasi
Manajemen (SIM) dan penelitian operasional.
2. Tidak Terstruktur
Berisi masalah kompleks menggunakan pemecahan masalah yang tidak standard.
Pencarian solusi ini melibatkan intuisi manusia sebagai basis pembuat keputusan.
Teknologi yang dipakai adalah sistem pakar.
3. Semi Terstruktur
Merupakan gabungan antara keputusan terstruktur dengan tidak terstruktur, solusi
masalah merupakan gabungan antara prosedur solusi standard dengan
kemampuan individu manusia. Pengambilan keputusan ini tidak hanya
memberikan solusi tunggal tetapi juga memberikan alternatif solusi. Teknologi
yang dipakai adalah SPK
Beberapa dari definisi SPK, yaitu :
1. “SPK adalah suatu sistem informasi berbasis komputer (CBIS) yang interaktif,
menggunakan aturan-aturan keputusan, model-model dan penggabungan model
dasar dengan meliputi basis data dan pengetahuan pengambil keputusan berada di
dalamnya, menuju pada suatu hasil tertentu, yang merupakan keputusan yang
dapat diterapkan dalam menyelesaikan masalah.[6]
2. “SPK adalah suatu kumpulan model dasar dari prosedur-prosedur pengolahan
data dan penilaian untuik membantu seseorang manager membuat suatu
keputusan.”[6]
3. “SPK adalah suatu sistem berbasis Komputer yang terdiri dari 3 (tiga) komponen
yaitu : (1) sebuah sistem bahasa mekanik untuk menyediakan komunikasi antara
pengguna dan komponen lain dalam DSS, (2) sebuah sistem basis pengetahuan
untuk menyimpan pengetahuan utama dalam DSS, (3) sebuah sistem pengolahan
masalah untuk menghubungkan antara kedua komponen tersebut, yang memuat
satu atau lebih manipulasi penyelesaian masalah umum untuk pengambilan
keputusan.”[6]
4. “SPK suatu produk dari proses pengembangan yang melibatkan pengguna,
pengembang dan DSS itu sendiri yang ketiganya mampu mempengaruhi satu
sama lainnya, sehingga menghasilkan suatu perubahan evolusi sistem dan pola
2.3.1.Definisi Keputusan
Kata keputusan sudah menjadi hal yang biasa dalam kehidupan, karena
berhubungan dengan masalah-solusi. Definisi dari keputusan pada umumnya
adalahpilihan (Choise), yaitu pilihan dari dua atau lebih kemungkinan. Jika
berhubungan dengan proses, maka keputusan adalah keadaan akhir dari suatu proses
yang lebih dinamis yang diberi label pengambilan keputusan. Keputusan dipandang
sebagai proses karena terdiri dari satu seri aktivitas yang berhubungan dan tidak
hanya dianggap sebagai tindakan bijaksana. Dengan kata lain, keputusan merupakan
kesimpulan yang dicapai sesudah dilakukan pertimbangan, yang terjadi setelah
kemungkinan dipilih, sementara yang lain dikesampingkan.
Bila dikaitkan dengan suatu organisasi, keputusan ini disebut dengan Sistem
Keputusan. Dan sistem keputusan ini adalah salah satu bagian dari sistem organisasi.
Keputusan dapat diklasifikasikan menjadi 3 tingkatan yaitu :
1. Strategis, keputusan dengan ciri : Ketidakpastian besar dan orientasi masa depan.
2. Taktis, keputusan dengan ciri : berhubungan dengan aktivitas jangka pendek dan
aloksi sumber-sumber daya guna mencapai sasaran.
3. Teknik, keputusan dengan ciri : standard-standard ditetapkan dan bersifat
deterministik, mengusahakan agar tugas spesifik diimplementasikan dengan
2.3.2.Pengambilan Keputusan
Pada dasarnya pengambilan keputusan adalah bentuk pemilihan dari berbagai
alternative tindakan yang mungkin dipilih dengan proses tertentu serta diharapkan
memperoleh sebuah keputusan yang terbaik.
Empat faktor pengkajian masalah dalam pengambilan keputusan, yaitu :
1. Lingkungan
Karakteristik lingkungan menyulitkan pengambilan keputusan yaitu :
ketidakpastian, kompleks, dinamis, persaingan dalam lingkungan dan
keterbatasan sumber daya.
2. Kemampuan Manusia
Karakteristik kemampuan manusia yang harus dimiliki, yaitu : kecerdasan,
persepsi (pemahaman dan pengalaman) dan falsafah (pandangan dan
prinsip-prinsip hidup).
3. Intuisi
Hasil atau proses intuisi harus rasional.
4. Keputusan Vs Hasil
Untuk melihat kualitas keputusan adalah dengan melihat apakah keputusan
tersebut konsisten dengan pilihan yang ada dan konsisten atas preferensi yang
2.3.3.Proses Pengambilan Keputusan
Dalam proses pengambilan keputusan terdapat model proses pengambilan
keputusan yang terdiri dari empat fase yang dapat dilihat pada Gambar 2.2.
1. Penelusuran (Intellegence)
Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup
problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh,
diproses dan diuji dalam rangka mengidentifikasi masalah.
2. Perancangan (Design)
Tahap ini merupakan proses menemukan, mengembangkan dan menganalisis
alternative yang bisa dilakukan. Tahap ini meliputi proses untuk mengerti
masalah, menurunkan solusi dan menguji kelayakan solusi. Beberapa hal yang
dilakukan dalam pembentukan model tahap perancangan ini diantaranya :
a. Struktuisasi model
b. Pemilihan kriteria untuk evaluasi, termasuk penetapan tingkat aspirasi untuk
menetapkan suatu tujuan yang layak.
c. Pengembangan alternatif.
d. Memperkirakan hasil, dikaitkan dengan ketersediaan informasi yang
mempengaruhi ketidakpastian atau kepastian dari suatu hasil solusi.
3. Pemilihan (Choice)
Dilakukan proses pemilihan diantara berbagai alternatif tindakan yang mungkin
dijalankan. Hasil pemilihan tersebut kemudian diimplementasikan dalam proses
pengambilan keputusan.
4. Implementasi (Implementation)
Tahap ini sebenarnya adalah bagian dari tahap 3, tahap ini merupakan
pelaksanaan dari keputusan yang diambil.
Gambar 2.2 Proses Pengambilan Keputusan[6]
2.3.4.Keberadaan SPK pada Pengolahan Informasi
Pada pengolahan informasi/data terdapat konsep-konsep pengolahan, yaitu :
Pengolahan Data Elektrik (PDE), Sistem Informasi Manajemen (SIM) dan Sitem
secara revolusioner dari SIM dan PDE. Karena untuk PDE pengolahan data yang
terfokus pada data, dan SIM pengolahan data yang terfokus pada informasi
sedangkan SPK pengolahan data yang terfokus pada keputusan. Hubungan dari tiga
konsep ditunjukkan oleh Gambar 2.3. perbedaan dari PDE, SIM dan SPK,
ditunjukkan dengan penjelasan dari karakteristik masing-masing.
PDE diterapkan pada level operasional organisasi. Karakteristik PDE meliputi
aktivitas-aktivitas :
a. Menitikberatkan pada data, penyimpanan, pengolahan dan aliran pada level
operasional.
b. Membantu pengolahan transaksi-transaksi secara lebih efisien.
c. Memungkinkan pengolahan komputer secara lebih terjadwal dan optimal.
d. Menyediakan pembukuan terpadu untuk kegiatan yang saling berkaitan.
e. Memberikan laporan umum atau ikhtisar kepada manager.
SIM diterapkan dan difokuskan pada tingkat yang lebih tinggi dalam organisasi,
yaitu penitikberatan pada aktivitas penyediaan informasi dengan penekanan pada
integrasi informasi dan perencanaan fungsi-fungsi system informasi.
SIM disini diorientasikan pada struktur aliran informasi dan operasional
(rutinitas). Karakteristik SIM meliputi :
a. Menitikberatkan pada informasi bagi Manager menengah.
c. Memadukan PDE dari kegiatan-kegiatan berdasarkan fungsi usaha (SIM
Produksi, SIM Pemasaran dan lain-lain).
d. Melayani kebutuhan informasidan pembuatan laporan, umumnya database.
SPK merupakan sistem yang ditujukan pada tingkat manajemen yang lebih
tinggi lagi, dengan karakteristik sebagai berikut :
a. Berfokus pada keputusan, ditujukan pada manager puncak dan pengambil
keputusan.
b. Menekankan pada fleksibilitas, adaptabilitas dan respon cepat.
c. Mampu mendukung berbagai gaya pengambilan keputusan dari masing-masing
pribadi Manager.
SPK dari sudut teorikal, tidak hanya sekedar evolusioner dari PDE dan SIM,
tetapi SPK merupakan kelas sistem informasi yang berinteraksi dengan bagian-bagian
lain dari sistem informasi manajemen secara keseluruhan untuk mendukung aktivitas
pengambilan keputusan dalam organisasi.[6]
Disini SPK mempunyai karakteristik-karakteristik dasar yang efektif, yang
ditunjukkan sebagai berikut :
1. Mendukung proses pengambilan keputusan, menitikberatkan pada management
by perception.
2. Adanya interface manusia/mesin dimana manusia (user) tetap mengontrol proses
3. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah-masalah
terstruktur, semi terstruktur dan tidak terstruktur.
4. Menggunakan model-model matematis dan statistik yang sesuai.
5. Memiliki kapabilitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan
kebutuhan model interaktif.
6. Hasil keluaran ditujukan untuk personil organisasi dalam semua tingkatan
7. Memiliki subsistem-subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat
berfungsi sebagai kesatuan sistem.
8. Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan
informasi seluruh tingkatan manajemen.
9. Pendekatan easy to use, ciri suatu SPK yang efektif adalah kemudahan untuk
digunakan dan memungkinkan keleluasaan pemakai untuk memilih atau
mengembangkan pendekatan-pendekatan baru dalam membahas masalah yang
dihadapi.
10.Kemampuan sistem beradaptasi secara cepat, dimana pengambil keputusan dapat
menghadapi masalah-masalah baru, dan pada saat yang sama dapat menangani
dengan cara mengadaptasikan sistem terhadap kondisi-kondisi perubahan yang
Gambar 2.3 Hubungan Antara PDE, SIM dan SPK [6]
2.3.5.Komponen-Komponen SPK
SPK terdiri dari tiga komponen atau subsistem yang dapat dilihat pada gambar
2.4.
1. Subsistem Manajemen Basis Data (database)
Subsistem data merupakan komponen SPK penyedia data bagi sistem. Data
tersebut disimpan dalam suatu basis data (database) yang diorganisasikan oleh
suatu sistem yang disebut sistem manajemen basis data (database management
2. Subsistem Manajemen Basis Model (Model Base)
Keunikan dari SPK adalah kemampuannya dalam mengintegrasikan data dengan
model-model keputusan. Model tersebut diorganisasikan oleh pengelola model
yaitu basis model (model base).
Model adalah suatu peniruan dari alam nyata. Kendala yang sering kali dihadapi
dalam merancang suatu model adalah bahwa model yang disusun ternyata tidak
mampu mencerminkan seluruh variabel alam nyata, sehingga keputusan yang
diambil menjadi tidak akurat dan tidak sesuai kebutuhan. Oleh karena itu, dalam
menyimpan berbagai model pada sistem basis model harus tetap dijaga
fleksibilitasnya.
3. Subsistem Manajemen Basis Dialog (user system interface)
Keunikan lainnya dari SPK adalah adanya fasilitas yang mampu
mengintegrasikan sistem dangan pemakai secara interaktif. Fasilitas ini dikenal
dengan subsistem dialog. Melalui sistem dialog inilah sistem diimplementasikan
sehingga pemakai dapat berkomunikasi dengan sistem yang dirancang.
Fasilitas yang dimiliki oleh subsistem ini dapat dibagi atas tiga komponen,
yaitu:
a. Bahasa Aksi (action language), yaitu perangkat lunak yang dapat digunakan
pemakai untuk berkomunikasi dengan sistem. Komunikasi ini dilakukan melelui
b. Bahasa Tampilan (display / presentation language), yaitu suatu perangkat yang
berfungsi sebagai sarana untuk menampilkan sesuatu. Peralatan yang
dimaksudkan seperti printer, grafik monitor, plotter dan lain-lain.
c. Basis Pengetahuan, apa yang harus diketahui pemakai agar sistem dapat efektif.
[image:41.612.167.517.269.466.2]Basis ini bias dalam pikiran pemakai, referensi dan buku manual.[6]
Gambar 2.4 Model Konseptual SPK
2.3.6.Tingkat Teknologi Sistem Pendukung Keputusan
Pembangunan SPK berdasarkan perangkatnya mancakup tiga tingkat perangkat
1. SPK Spesifik (Spesific DSS)
Suatu paket yang terdiri dari perangkat keras dan lunak digunakan oleh
sekelompok pengambil keputusan tertentu untuk menangani permasalahan
khusus. SPK spesifik dikembangkan dari tool SPK dan atau generator SPK.
2. Peralatan SPK (DSS Tools)
Merupakan elemen-elemen perangkat keras/lunak untuk mengembangkan SPK
spesifik maupun pembangkit SPK. Meskipun peralatan SPK ini mampu membuat
SPK spesifik secara langsung namun mengembangkan SPK spesifik dengan
pembangkit SPK jauh lebih mudah dan efisien.
3. Pembangkit SPK (DSS Generator)
Merupakan paket dari kumpulan perangkat keras/lunak yang menyediakan
kemampuan untuk membuat SPK spesifik dengan cepat dan mudah.[6]
2.4. Pengambilan Keputusan Individu
Pada dasarnya pengambilan keputusan yang digunakan disesuaikan dengan
situasi tertentu, berikut ini adalah model pengambilan keputusan individual yang
2.4.1.The Satisficing Model
Esensi dari satisficing model, pada saat dihadapkan pada masalah kompleks,
pengambil keputusan berusaha menyederhanakan masalah-masalah pelik sampai
pada tingkat dimana dia siap untuk memahaminya. Hal ini dikarenakan secara
manusiawi dia tidak mungkin memahami dan mencerna semua informasi penting
secara optimal. Didalam model ini pembatasan proses pemikiran diarahkan pada
pengambil keputusan dengan rasionalitas terbatas, yaitu proses penyederhanaan
model dengan mengambil inti masalah yang paling esensial tanpa melibatkan seluruh
permasalahan yang konkret.
Rasionalitas terbatas adalah batas-batas pemikiran yang memaksa orang
membatasi pandangan mereka atas masalah dan situasi. Pemikiran itu terbatas karena
pikiran manusia tidak memiliki kemampuan untuk memisahkan dan mengolah
informasi yang bertumpuk. Bagi para pengambil keputusan daripada
mempertimbangkan enam atau delapan alternatif, lebih baik cukup bekerja dengan
dua atau tiga alternatif untuk mencegah kekacauan. Pada dasarnya manusia sudah
berpikir logis dan rasional, tetapi dalam batas yang sempit.
faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya rasionalitas terbatas, antara lain
informasi yang dating dari luar sering sangat kompetitif atau informasi itu tidak
sempurna, kendala waktu dan biaya, serta keterbatasan seorang pengambil keputusan
yang rasional untuk mengerti dan memahami masalah dan informasi. Konsep ini
dapat menjelaskan mengapa dua orang yang menggunakan informasi yang sama, bias
menghasilkan keputusan yang berbeda.
Langkah-langkah model pengambilan keputusan dan dapat dilihat pada gambar
2.5.
1. Penetapan tujuan (kebutuhan) pengambil keputusan berkaitan dengan adanya
masalah tertentu.
2. Menyederhanakan masalah.
3. Penetapan standard minimum dari serangkaian kriteria keputusan.
4. Mengidentifikasi serangkaian alternatif yang dibatasi.
5. Menganalisis dan membandingkan setiap alternatif, apakah memenuhi kendala
lebih besar atau sama dengan standard minimum dari serangkaian keputusan.
6. Apakah alternatif yang memenuhi syarat keputusan itu ada?
7. Jika ya, pilih salah satu alternatif yang dianggap terbaik.
8. Jika tidak, dilakukan kembali pencarian alternatif seperti pada langkah ke-5.
Gambar 2.5 The Satisficing Models
2.5. Konsep Basis Data
Hampir di semua aspek pemanfaatan perangkat komputer dalam sebuah
organisasi atau perusahaan senantiasa berhubungan dengan basis data. Perangkat
komputer dalam suatu organisasi atau perusahaan biasanya digunakan untuk
menjalankan fungsi pengelolaan sistem informasi, yang dewasa ini sudah menjadi
suatu keharusan demi untuk meningkatkan efisiensi, daya saing, dan kecepatan
[image:45.612.165.530.159.441.2]2.5.1.Pengertian Basis Data
Basis Data terdiri dari dua kata, yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih dapat
diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul. Sedangkan
Data adalah representasi fakta dunia nyata mewakili suatu objek seperti manusia,
barang, hewan, peristiwa dan sebagainya.
Basis data merupakan kumpulan file / tabel / arsip yang saling berhubungan
yang disimpan dalam media penyimpanan electronics. [9]
2.5.2.Desain Basis Data
Penerapan basis data dalam sistem informasi disebut dengan sistem basis data
(database sistem). Sistem basis data ini adalah suatu sistem informasi yang
mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lain
dan tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam di dalam suatu
organisasi.
Tujuan dari desain basis data ini adalah untuk menentukan data-data yang
dibutuhkan dalam sistem, sehingga informasi yang dihasilkan dapat terpenuhi dengan
baik. Perancangan database yang digunakan adalah untuk memudahkan dalam
mengetahui file-file database yang digunakan dalam perancangan sistem, sekaligus
Beberapa kriteria yang harus dipenuhi dalam database adalah sebagai berikut :
1. Menyimpan seluruh data dan informasi secara terpusat.
2. Mengurangi redudansi data atau duplikasi data.
3. Melakukan perubahan-perubahan data untuk menyelesaikan dan untuk
pengembangan yang akan datang.
4. Menjamin keamanan data.
2.6. Dasar Penilaian
Dasar penilaian adalah uraian lengkap mengenai nasabah baru maupun nasabah
lama yang dalam hal ini mengajukan permohonan kredit di Bank, dengan dasar
penilaian tertentu.
Dalam penilaian ini biasanya digunakan sebuah tolak ukur tertentu yang disebut
Standard. Sebuah standard dapat dianggap sebagai pengukur yang ditetapkan, sesuatu
yang harus diusahakan, sebuah model untuk perbandingan, sesuatu alat untuk
membandingkan suatu hal dengan yang hal lainnya.
Secara garis besar Standard dibedakan atas :
1. Tangible Standard, yaitu sasaran yang dapat ditetapkan alat ukur atau standardnya
Standard ini dibagi atas :
a. Standard dalam bentuk fisik yang terbagi atas Standard kuantitas, Standard
b. Standard dalam bentuk uang terbagi atas Standard biaya, Standard penghasilan,
Standard investasi.
2. Intangible Standard, yaitu sasaran yang tidak dapat ditetapkan alat ukur atau
Standardnya. Misalnya Standard perilaku, kedisiplinan dalam membayar tagihan
dan lain sebagainya.
2.6.1.Unsur-Unsur Yang Dinilai
Unsur-unsur yang diperlukan untuk dinilai sebagai syarat kredit diantaranya
adalah : KTP, performa income, mutasi keuangan selama 3 bulan terakhir, pekerjaan,
kartu keluarga (jumlah anggota keluarga), lokasi tempat tinggal, persetujuan
suami/istri dan punya asset yang dapat dijaminkan jika suatu waktu pelanggan cacat
angsuran.
2.6.2.Metode Penilaian Kelayakan Menerima Kredit
Dalam melaksanakan penilaian kelayakan menerima kredit, setelah Kepala
Cabang mengetahui pengertian, ruang lingkup, tujuan dan unsure-unsur yang akan
dinilai maka dia juga harus mengetahui skala nilai dan metode penilaian yang akan
dipergunakan dalam penilaian kelayakan menerima kredit di perusahaan.
Metode penilaian kelayakan menerima kredit pada dasarnya dikelompokkan
1. Metode Tradisional
Metode ini meupakan metode tertua dan paling sederhana untuk menilai
kelayakan menerima kredit dan diterapkan secara tidak sistematis maupun dengan
sistematis. Yang termasuk metode tradisional adalah :
a. Rating Scale
Metode ini merupakan metode penilaian yang dilakukan Kepala Cabang
untuk mengukur karakteristik seorang nasabah.
b. Employee Comparation]
Metode ini merupakan metode penilaian yang dilakukan dengan cara
membandingkan antara seorang nasabah dengan nasabah lainnya.
c. Check List
Metode ini merupakan metode penilaian dengan memberikan
masukan/informasi pada lembar penilaian yang dilakukan oleh penilai dan
dinilai oleh kepala cabang.
d. Freeform Essay
Metode ini dilakukan dengan cara membuat karangan yang berkenaan dengan
nasabah yang sedang dinilai.
e. Critical Insident
Metode ini merupakan metode penilaian yang dilakukan dengan cara
mencatat semua kejadian mengenai nasabah yang dapat diperoleh dari
2. Metode Modern
Metode ini merupakan perkembangan dari metode tradisional dalam menilai
kelayakan menerima kredit. Adapun metode modern sebagai berikut :
a. Assessment Centre
Metode ini biasanya menggunakan jasa tim penilai khusus baik dari pihak luar
maupun kombinasi dari pihak dalam dan luar. Cara penilaiannya adalah
dengan wawancara, permainan bisnis dan lain sebagainya.
b. Management by Objective
Metode ini melibatkan nasabah secara langsung dalam perumusan dan
pemutusan persoalan dengan memperhatikan kemampuan nasabah dalam
menentukan sasarannya masing-masing yang ditekankan pada pencapaian sasaran
perusahaan tersebut.
2.7. Analisis Perancangan Terstruktur
Dalam tahap perancangan suatu sistem diperlukan adanya teknik-teknik
penyusunan sistem untuk menganalisa dan mendokumentasikan data yang mengalir
didalam sistem tersebut. Teknik-teknik tersebut adalah diagram kontek, data flow
2.7.1.Diagram Kontek
Diagram konteks adalah model atau gambar yang menggambarkan hubungan
sistem dengan lingkungan sistem. Untuk menggambarkan diagram konteks, kita
deskripsikan data apa saja yang dibutuhkan oleh sistem dan dari mana sumbernya,
serta informasi apa saja yang akan dihasilkan oleh sistem tersebut dan kemana
informasi tersebut akan diberikan.
2.7.2.Data Flow Diagran (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) adalah diagram alir yang dipresentasikan dalam
bentuk lambang-lambang tertentu yang menunjukkan proses atau fungsi, aliran data,
tempat penyimpanan data, dan entitas eksternal.
Penggunaan DFD sangat berguna untuk mengetahui prosedur suatu program.
Keuntungan yang lain adalah mempermudah pemakai atau user yang kurang
menguasai komputer, untuk mengerti sistem yang akan dibuat.
2.7.3.Kamus Data
“Kamus data atau data directory adalah katalog fakta tentang data dan
kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi”[12].
Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data
dapat digunakan untuk merancang input, output, dan merancang database program.
Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada.
Kamus data mendefinisikan elemen data dengan fungsi sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran.
2. Mendeskripsikan komposisi penyimpanan data.
3. Menspesifikasikan nilai dan satuan yang relevan sebagai penyimpanan data dan
aliran data.
4. Mendeskripsikan hubungan detail antara penyimpanan.
Formulir kamus data terbagi atas :
a. Entry Kamus Data (Data Flow Dictionary entry) yang menjelaskan tiap arus
data dalam DFD.
b. Entry Kamus Penyimpanan Data yang menjelaskan tiap penyimpanan data unik
dalam DFD.
c. Entry Kamus Struktur Data, formulir yang diisi untuk setiap struktur yang
terdaftar dalam formulir penyimpanan data dan arus data.
d. Entry Kamus Elemen Data, yang digunakan untuk tiap elemen data yang
termasuk dalam semua struktur, yaitu struktur yang ada dalam arus data
2.7.4.Normalisasi
“Normalisasi Adalah teknik yang digunakan untuk menstrukturkan data
sedemikian rupa sehingga mengurangi atau mencegah timbulnya masalah-masalah
yang berhubungan dengan pengolahan basis data”[4].
Proses normalisasi didalam model basis data relasional menitikberatkan pada
masalah penentuan struktur data yang paling sederhana untuk tabel-tabelnya. Hasil
proses normalisasi adalah data, records atau tabel-tabel yang konsisten secara lojik,
mudah dimengerti, dan pemeliharaannya tidak sulit dan murah. Proses normalisasi
sering digunakan sebagai salah satu pendekatan yang dilakukan dalam perancangan
skema basis data dalam bentuk normal.
Adapun Konsep-konsep yang digunakan pada normalisasi, antara lain :
1. Kunci Atribut (Key Field / Key Attribute)
Suatu kunci field yang mewakili record / tupple.
2. Kunci Kandidat (Candidate Key)
Satu atribut atau satu set atribut yang mengidentifikasikan secara unik
dari suatu entiti.
3. Kunci Primer (Primary Key)
Satu atribut atau satu set atribut yang mengidentifikasikan secara unik dan
4. Kunci alternatif (Alternate Key)
Kunci kandidat yang dipakai sebagai kunci primer.
5. Kunci Tamu (Foreign Key)
Satu atribut atau satu set atribut dan melengkapi hubungan yang
menunjukan ke induknya.
Berikut ini merupakan bentuk-bentuk normalisasi :
1. Bentuk normal pertama (1NF)
Suatu tabel dapat disebut bentuk normal pertama jika semua atributnya
memiliki nilai yang atomik (atribut yang bersangkutan tidak dapat dibagi
lagi menjadi atribut-atribut yang lebih kecil) tetapi masih mengandung
redudancy (atribut yang tampil berulang-ulang)
2. Bentuk normal kedua (2NF)
Suatu tabel bentuk normal pertama yang memenuhi syarat tambahan
bahwa semua atribut bukan kuncinya hanya bergantung pada kunci
primer.
3. Bentuk normal ketiga (3NF)
Suatu tabel bentuk normal kedua yang memenuhi syarat tambahan bahwa
semua atribut bukan tidak memiliki ketergantungan transitif terhadap
4. Bentuk normal Boyce-Codd (BCNF)
Suatu tabel yang memiliki semua field penentu yang merupakan
candidate key. Bentuk ini merupakan perbaikan bentuk normal ketiga.
2.7.5.Entity Relation Diagram (ERD) / Relasi Tabel
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu model diagram yang
menyatakan keterhubungan suatu entity dengan entity yang lain. Atau juga dapat
dikatakan sebagai sebuah teknik untuk menggambarkan informasi yang dibutuhkan
dalam sistem dan hubungan antar data-data tersebut.
Secara terjemahan dalam bahasa Indonesia, Entity Relationship Diagram adalah
diagram relasi atau keterhubungan entitas. Dari model Entity Relationship Diagram
akan didapatkan data-data yang dibutuhkan sistem. Dengan begitu maka akan
didapatkan pula kejelasan aktivitas yang dilakukan dalam sistem.
Didalam Entity Relationship Diagram (ERD) dikenal beberapa komponen, yaitu
sebagai berikut :
a. Entitas (Entity)
Adalah suatu objek yang memiliki hubungan dengan objek lain.
b. Hubungan (Relationship)
Dimana entitas dapat berhubungan dengan entitas lain, hubungan ini
disebut dengan entityrelationship yang digambarkan dengan garis.
Ada empat bentuk relasi dasar pada database, yaitu :
b. One-to-One
Artinya satu data memiliki satu data pasangan.
c. One-to-Many
Artinya satu data memiliki beberapa data pasangan.
d. Many-to-One
Artinya beberapa data memiliki satu data pasangan.
e. Many-to-Many
Artinya beberapa data memiliki beberapa data pasangan.
c. Atribut
Adalah elemen dari entitas yang berfungsi sebagai deskripsi karakter
entitas dan digambarkan dengan bentuk elips.
2.8. Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan
memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data,
mencetak pada printer yang sama dan bersama sama menggunakan
hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Tiap komputer, printer atau
periferal yang terhubung denganjaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer
dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node.
Sebuah jaringan biasanya terdiri dari 2 atau lebih komputer yang saling
berhubungan diantara satu dengan yang lain, dan saling berbagi sumber daya
misalnya CDROM, Printer, pertukaran file, atau memungkinkan untuk saling
berkomunikasi secara elektronik. Komputer yang terhubung tersebut, dimungkinkan
berhubungan dengan media kabel, saluran telepon, gelombang radio, satelit, atau
sinar infra merah.
2.8.1.Jenis-Jenis Jaringan Komputer
Ada 3 jenis macam jaringan komputer yaitu:
1. Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam
sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer.
LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer
untuk memakai bersama sumberdaya (misalnya printer) dan saling
bertukar informasi.
2. Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi
LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi
yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantorkantor perusahaan
yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan
untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang
data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.
3. Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis
yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN
terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan
program-program (aplikasi) pemakai.
2.8.2.Topologi Jaringan
Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan
komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak
digunakan adalah bus, token-ring, star dan peer-to-peer network. Masing-masing
i. Topologi Bus
Pada topologi ini semua simpul (umumnya computer) dihubungkan melalui
kabel yang disebut bus. Kabel yang digunakan adalah kabel koaksial.
[image:59.612.180.468.237.420.2]Dapat dilihat pada gambar 2.6.
Gambar 2.6 Topologi Bus
Dalam topologi bus ini memiliki kekurangan dan kelebihan, dapat dilihat pada tabel
2.1.
Tabel 2.1 Kelebihan dan Kelemahan Topologi Bus
Kelebihan Kelemahan
• Hemat kabel
• Layout kabel sederhana
• Jika kabel utama putus, maka semua
komputer tidak saling terhubung
[image:59.612.139.493.566.707.2]• Mudah dikembangkan • Deteksi dan isolasi kesalahan sangat
kecil
ii. Topologi Ring
Topologi ring mirip dengan topologi bus. Informasi dikirim oleh sebuah
komputer akan dilewatkan ke media transmisi, melewati suatu komputer ke
[image:60.612.232.412.311.495.2]komputer berikutnya. Dapat dilihat pada gambar 2.7.
Gambar 2.7 Topologi Ring
Topologi ring terlihat pada gambar di atas. Metode ring (sering disebut ring
saja) adalah cara menghubungkan komputer sehingga berbentuk ring
(lingkaran). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan
disebut sebagai loop, data dikirimkan kesetiap simpul dan setiap informasi
bukan. Terdapat kelebihan dan kelemahan dari tipe ini dapat dilihat pada
tabel 2.2.
Tabel 2.2 Kelebihan dan Kelemahan Topologi Ring
Kelebihan Kelemahan
• Hemat kabel
• Peka kesalahan
• Biaya lebih mahal
iii. Topologi Star
Dalam topologi Star, tiap-tiap terminal terhubung ke konsentrator
(hub/switch sentral) yang berfungsi sebagai penguat multi-port ("multi-port
repeater"). Tiap terminal melakukan "broadcast" ke seluruh terminal yang
terhubung ke konsentrator. Dapat dilihat pada gambar 2.8.
Gambar 2.8 Topologi Star
Merupakan kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang
Simpul pusat dinamakan stasium primer atau server dan lainnya dinamakan
stasiun sekunder atau client server.
server sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut
tanpa menunggu perintah dari server. Terdapat kelebihan dan kelemahan
[image:62.612.165.514.295.517.2]dari tipe ini, dapat dilihat pada tabel 2.3.
Tabel 2.3 Kelebihan dan Kelemahan Topologi Star
Kelebihan Kelemahan
• Paling fleksible
• Pemasangan atau perubahan stasiun
sangat mudah dan tidak menggangu
bagian jaringan lain
• Kontrol terpusat
• Kemudahan deteksi dan isolasi
• Kemudahan pengelola jaringan
• Boros kabel
• Perlu pengangan khusus
• Kontrol terpusat (HUB)
jadi elemen kritis
2.8.3.Manfaat Jaringan Komputer
Secara umum, jaringan mempunyai beberapa manfaat yang lebih dibandingkan
dengan komputer yang berdiri sendiri dan dunia usaha telah pula mengakui bahwa
dibandingkan pesaing yang terbatas dalam bidang teknologi. Adapun beberapa
manfaat dari penggunaan jaringan adalah sebagai berikut:
1. Jaringan memungkinkan manajemen sumber daya lebih efisien. Misalnya,
banyak pengguna dapat saling berbagi printer tunggal dengan kualitas
tinggi, dibandingkan memakai printer kualitas rendah di masing-masing
meja kerja. Selain itu, lisensi perangkat lunak jaringan dapat lebih murah
dibandingkan lisensi stand-alone terpisah untuk jumlah pengguna sama.
2. Jaringan membantu mempertahankan informasi agar tetap andal dan
up-todate. Sistem penyimpanan data terpusat yang dikelola dengan baik
memungkinkan banyak pengguna mengaskses data dari berbagai lokasi
yang berbeda, dan membatasi akses ke data sewaktu sedang diproses.
3. Jaringan membantu mempercepat proses berbagi data (data sharing).
Transfer data pada jaringan selalu lebih cepat dibandingkan sarana berbagi
data lainnya yang bukan jaringan.
4. Jaringan memungkinkan kelompok-kerja berkomunikasi dengan lebih
efisien. Surat dan penyampaian pesan elektronik merupakan substansi
sebagian besar sistem jaringan, disamping sistem penjadwalan, pemantauan
proyek, konferensi online dan groupware, dimana semuanya membantu
team bekerja lebih produktif.
5. Jaringan membantu usaha dalam melayani klien mereka secara lebih
melayani di lapangan dan klien dapat langsung berkomunikasi dengan
pemasok.
2.9. Pengertian Client Server
Server adalah komputer yang mempunyai kemampuan yang lebih dari
komputer client, dimana didalamnya tersimpan program dan data-data yang akan
didistribusikan. Sementara Client adalah komputer dengan kemampuan standar yang
digunakan sebagai tampilan untuk user, didalamnya tersimpan data-data yang dapat
digunakan secara perorangan, mengumpulkan dan menampilkan data, serta
menyimpan data ke server.
Dengan sistem ini akan sangat memudahkan pengaturan dan pengontrolan
sistem, karena dengan sistem ini semua data atupun programprogram disimpan
dipusat dan bilamana ada data yang hendak dipakai maka client dapat mengambilnya
di server.
2.10.Perangkat Lunak Pendukung
Sistem pendukung keputusan ini dibangun menggunakan Borland Delphi
sebagai antarmukanya dan MySQL Server sebagai databasenya, untuk itu perlu
2.10.1.Sekilas Tentang Borland Delphi 7
Borland Delphi merupakan bahasa pemograman visual yang sudah terbukti
keunggulannya dalam pengembangan aplikasi berbasis Windows. Borland Delphi
merupakan pengembangan program Pascal yang merupakan bahasa pemograman
yang sudah tidak asing lagi bagi para programmer. Dengan menggunakan konsep
GUI (Graphical User Interface), sangat mudah bagi para programmer untuk
merancang tampilan atau user interface program aplikasi yang akan dibuat. Pada
dasarnya konsep pemograman berbasis Windows yang bersifat visual bertujuan untuk
memudahkan pembuatan program. Konsep inilah yang diimplementasikan oleh
software-software pembuat program, antara lain Borland Delphi.
Salah satu keistimewaan Delphi adalah dukungannya untuk aplikasi berbasis
database. Delphi 7 menambahkan fitur-fitur baru dan memperbaiki fitur-fitur yang
telah dimiliki oleh Delphi 6, perubahan-perubahan yang ada dapat ditemui di kategori
IDE, Web, Com, Database, Component library, Runtuime library, Compiler, Rave
Report, ModelMaker, dan Documentation.
Pada Borland Delphi kita dapat mengembangkan aplikasi-apliksi diantaranya :
1. Pengembangan aplikasi umum
2. Pengembangan aplikasi basisdata
3. Pengembangan aplikasi web
2.10.2.My SQL Server
MySQL Server merupakan salah satu dari sejumlah bahasa pemrograman
database (DBMS) yang bersaing merebut popularitas bersama-sama dengan dbase,
Foxpro, FoxBase, QuickSilver dll. MySQL Server kini mulai menjauhkan diri dan
melangkah jauh lebih ke depan, terutama dengan munculnya versi MySQL Server
2000[6].
Menentukan bahasa mana yang terbaik untuk aplikasi database akan bersifat
sangat subyektif. Namun, biasanya dukungan akan bahasa SQL (structure query
language), kriteria kecepatan, pemakaian memori, mudah tidaknya program, dan
daya tampung data menjadi kriteria utama.
Selain keutamaan MySQL Server sebagai penampung database cukup besar
dan dukungannya terhadap bahasa SQL.
MySQL Server memiliki banyak kemiripan dengan Microsoft Access dalam
hal fasilitas-faslitas yang dimilikinya tetapi menyediakan fasilitas-fasilitas tambahan
karena MySQL Server ditujukan untuk aplikasi-aplikasi berskala besar dimana
data-data dengan jumlah yang sangat banyak perlu diorganisasi dengan seksama.
Fasilitas-fasilitas tambahan itu antara lain :
1. Dukungan penuh terhadap komputasi dimana pada komputasi jaringan
terjadi akses oleh banyak pengguna. Komputasi jaringan yang juga didukung
adalah multi tier architecture.
2. Dukungan penuh terhadap SQL. MySQL Server mendukung juga
perintah-perintah bertipe DCL (Data Control Language) yang penting berfungsi
sedemikian sehingga suatu data tidak dapat diakses oleh oknum-oknum yang
tidak bertanggung jawab.
3. Dukungan penuh terhadap arsitektur client-server, MySQL Server mendukung
penuh arsitektur ini sehingga dapat digunakan sebagai basis data untuk
aplikasi-aplikasi yang sangat besar.
4. Catatan (log) untuk kegagalan-kegagalan dalam transaksi dengan basis data.
Catatan-catatan ini penting untuk administrator basis data untuk memulihkan
58 BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1. Analisis Sistem
Analisis sistem (system analysis) dapat didefiniskan sebagai penguraian
dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya
dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi
permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan
kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.
Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum
tahap perancangan sistem. Tahap analisis merupakan tahap yang paling kritis dan
sangat penting, karena kesalahan didalam tahap ini akan menyebabkan juga
kesalahan di tahap selanjutnya. Analisis sistem ini akan ditemukan beberapa data
dan fakta yang akan dijadikan bahan uji dan analisis menuju pengembangan dan
penerapan sebuah aplikasi sistem yang diusulkan.
3.1.1. Analisis Masalah
Sesuai dengan hasil penelitian, didapatkan adanya sistem pengolahan data
peminjaman perkreditan dengan menggunakan Microsoft Office Excel. Akan
tetapi masih didapat kekurangan diantaranya sistem belum mampu terhubung
dengan suatu jaringan, keamanan data yang kurang, serta pengunaan Microsoft
Office Excel yang tidak terlalu banyak menyimpan database menjadi kekurangan
Oleh karena itu perusahaan tempat penelitian tersebut akan melakukan
pembaharuan sistem lama ke sistem yang baru, mengacu ke sistem yang lama
pembangunan sistem yang baru diharapkan dapat mengatasi kekurangan dari
sistem yang lama tersebut. Tentu saja sistem yang baru harus memiliki
kemampuan dan fasilitas yang lebih baik dari sistem yang lama.
3.1.2. Analisis Penilaian Kelayakan Kredit
Penilaian kelayakan kredit dilakukan menggunakan metode tradisional dan
model pengambilan keputusan individu (The Satisficing Models). Dalam penilaian
kelayakan menerima kredit Bank Mega Kota Sukabumi memiliki kebijakan
tersendiri yaitu : Five C. seperti terlihat pada tabel 3.1.
1. Penjelasan dari Five C
Tabel 3.1 Penjelasan Five C
Five C Arti
Capital Kemampuan modal yang dimiliki, Misal : KTP, KK
Capacity Kapasitas dalam melunasi kredit, Misal : Pekerjaan
Collateral Jaminan yang dimiliki untuk menanggung resiko kredit, Misal : Sertifikat Tanah, Sertifikat Rumahdan BPKB
Condition Kondisi Keuangan, Misal : Gaji
2. Penilaian kelayakan kredit yang dilakukan sebagai berikut :
a. Pekerjaan
Didalam kriteria pekerjaan memiliki sub kriterianya dan memiliki bobot
tersendiri yang dapat dilihat pada tabel 3.2.
Tabel 3.2 Bobot Dari Setiap Sub Kriteria Pekerjaan
No. Pekerjaan Bobot
1 PNS Golongan 4a - 4d 10
2 PNS Golongan 3a - 3d 9
3 PNS Golongan 2a - 2d 8
4 BUMN 10
5 Karyawan Swasta 9
6 Pensiunan PNS dan BUMN 8
7 Wirausaha 7
8 Petani, Peternak dan lain-lain 6
b. Kartu Keluarga
Didalam kriteria kartu keluarga memiliki sub kriteria dan memiliki bobot
tersendiri yang dapat dilihat pada tabel 3.3.
Tabel 3.3 Bobot Dari Setiap Sub Kriteria Jumlah Anggota keluarga
No. Jumlah Bobot
1 Jml Anggota Keluarga ≤ 3 10
2 Jml Anggota Keluarga 4 s/d 6 9
3 Jml Anggota Keluarga 7 s/d 9 8
4 Jml Anggota Keluarga ≥ 10 7
c. KTP
d. Gaji
Didalam kriteria gaji memiliki sub kriteria dan memiliki bobot tersendiri
yang dapat dilihat pada tabel 3.4.
Tabel 3.4 Bobot Dari Setiap Sub Kriteria Gaji
No. Gaji Bobot
1 Diatas 5 juta 10
2 3 juta s/d 5 juta 9
3 1 juta s/d 2 juta 8
4 Dibawah 1 juta 7
e. Sertifikat Tanah
Didalam kriteria sertifikat tanah memiliki sub kriteria dan memiliki bobot
tersendiri yang d