• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Pinjaman Kredit Menggunakan The Satisficing Model (Studi Kasus Di Bank Mega Kota Sukabumi)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Pinjaman Kredit Menggunakan The Satisficing Model (Studi Kasus Di Bank Mega Kota Sukabumi)"

Copied!
166
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata I Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

RANDERIA ALINDO WAHAB 10104463

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(2)

i

PEMBERIAN PINJAMAN KREDIT MENGGUNAKAN THE SATISFICING MODEL

(STUDI KASUS DI BANK MEGA KOTA SUKABUMI)

Oleh

RANDERIA ALINDO WAHAB 10104463

Bank Mega Kantor Cabang Sukabumi belum memiliki sistem untuk pemberian pinjaman kredit sehingga membutuhkan sebuah aplikasi dalam bentuk sistem pendukung keputusan untuk membantu pegawai khususnya bagian kepala cabang dalam memperbaiki dan merapikan data-data nasabah peminjaman kredit. Seorang pegawai yang ada pada bagian dasement dipercayakan untuk menginputkan data-data nasabah. Di dalam sistem pendukung keputusan tersebut terdapat data nasabah, data jenis pinjaman, data kriteria dan sub criteria, data pnjaman nasabah, pengiriman data dan semua laporan.

Pembangunan program aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Pinjaman Kredit Menggunakan The Satisficing Model berguna untuk memudahkan dalam pencarian data, mengelola data yang dapat menghemat waktu dan tenaga, membantu kinerja dasement dan kepala cabang serta dapat mencegah terjadinya kehilangan berkas-berkas penting sehingga dapat mengetahui data-data yang akan dibutuhkan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis terstruktur. Sedangkan teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan cara melakukan studi kepustakaan, observasi dan wawancara.

Kata kunci:

(3)

iii   

Alhamdulillah, Puji dan Syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan karunia-Nya. Serta atas ijin dan cinta-Nyalah dapat terselesaikannya skripsi ini yang berjudul “ SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN PINJAMAN KREDIT MENGGUNAKAN THE SATISFICING MODEL (STUDI KASUS DI BANK MEGA KOTA SUKABUMI) “.

Adapun tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi jenjang strata satu (S1) di Program Studi Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia.

Penulis sepenuhnya menyadari bahwa tanpa adanya dukungan dan perhatian yang baik dari berbagai pihak, penulis tidak akan mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Maka dari itu, ijinkanlah penulis mengucapkan rasa terima kasih yang paling tulus dan sedalam-dalamnya kepada :

1. Allah SWT, atas semua kemudahan, kelancaran, nikmat dan jalan pikiran yang tenang dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Ibunda, Ayahanda (Alm), Aa, Deden, Paman Iyan, Tante Dewi dan Keluarga Besar yang telah memberikan dukungan dan doa kepada penulis selama ini.

(4)

iv   

Teknik Informatika UNIKOM.

6. Bapak Rasim, M.T., selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan, nasehat dan semangat selama penulisan tugas akhir ini berlangsung.

7. Bapak Irfan Maliki, S.T. dan Ibu Tati Harihayati., S.T., M.T. selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran untuk perbaikan dalam penulisan tugas akhir.

8. Seluruh Staf Dosen Jurusan Teknik Informatika.

9. Kepala Cabang PT. Bank Mega Kota Sukabumi dan karyawan PT. Bank Mega Kota Sukabumi.

10.Arif (Nuhun lur atas bantunnya dan laptopnya), Keluarga Ka Peri (makasih atas printernya), Indra, Sapto, Dadang Raos, Sendi, Babeh, Heri, Faisal, Ali terima kasih atas dukungannya.

11.Teman-teman seperjuangan dan sepermainan dari kecil hingga sekarang yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu (dimanapu kalian berada..keep strong brother! Viva La Freedom)

(5)

v   

mungkin, walaupun demikian penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Untuk itu penulis akan selalu menerima segala masukkan saran dan kritik yang bertujuan untuk menyempurnakan skripsi ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Terima kasih.

Bandung, Juli 2010

(6)

xvi   

(7)

xvii   

(8)

xviii   

   

(9)

xix   

dari suatu proses

2 Data Menunjukkan data untuk suatu proses

3 Proses Menunjukkan kegiatan proses

komputerisasi

4

 

Keputusan Menunjukkan kondisi apakah terpenuhi atau tidak (pengecekan data)

5 Garis Alir Untuk menunjukkan arah dari aliran data pada suatu proses

(10)

[1] Baridwan Zaki (2004), Sistem Informasi Akuntansi, BPFE, Yogyakarta. [2] Budiharjo (2006), Sistem Informasi Manajemen, Diktat KPC Pemrograman

(Bisnis), Bidang Pendidikan dan Pelatihan Pusat Komputer PIKSI ITB. [3] Davis Gordon B (2003), Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen

Bagian I, IPPM, Jakarta.

[4] Jogianto H.M (2005), Pengenalan Komputer, Penerbit Andi Offset, Yoyakarta.

[5] Murdick Robert G. And Ross Joel E. (2005), Sistem Informasi Untuk Manajemen Modern, Penerbit Erlangga.

[6] Suryadi Kadarsah dan Ramdhani M. Ali (2004), Sistem Pendukung Keputusan, Remaja Rosda Karya, Bandung.

[7] Wilkinson Joseph W. (2005), Sistem Akuntansi dan Informasi, Penerbit Erlangga.

[8] Abdul Kadir (2003), Pengenalan Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta. [9] Fathansyah (2007), Basis Data, Informatika, Bandung.

[10] Ketut Darmayuda (2007), Program Aplikasi Client-Server Pengolahan Data Akademik dan Sistem Penjualan Terpadu dengan Visual Basic 6.0 dan Borland Delphi 7.0, Informatika, Bandung.

[11] Abdul Kadir (2004), Dasar Aplikasi Database MySql Server Delphi, Andi, Yogyakarta

(11)

1  

1.1. Latar Belakang Masalah

Pada perkembangan teknologi sekarang ini perusahaan-perusahaan dalam berbagai bidang bersaing ketat, oleh karena itu perusahaan harus mampu meningkatkan produktivitas bukan sekedar untuk mempertahankan kelangsungan hidup, tetapi agar tujuan utama perusahaan dapat tercapai.

Perubahan dan perkembangan yang terjadi dalam suatu perusahaan harus dapat dimonitor oleh pimpinan perusahaan, hal ini dapat tercapai apabila tersedia informasi yang cukup. Semakin besar suatu perusahaan semakin banyak informasi yang dibutuhkan dan persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha, memacu perusahaan untuk mendapatkan informasi yang cepat, relevan, tepat waktu dan dapat dipercaya. Informasi merupakan faktor yang sangat berharga, hal ini dapat dimengerti karena informasi merupakan acuan utama untuk mengambil kebijakan perusahaan. Disisi lain proses pengolahan data masih menggunakan program yang masih bersifat sistem informasi saja yang hanya dapat mengolah data peminjam, dan untuk pembuatan keputusannya sering terjadi keterlambatan. Oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem yang dapat digunakan untuk pemberian pinjaman kredit ynag dapat diandalkan untuk mengefisienkan waktu pengerjaan.

(12)

lunak dan proses keputusan tersebut menghasilkan sistem pendukung keputusan (SPK) yang memungkinkan pengguna untuk melakukan pengambilan keputusan dengan lebih cepat dan akurat.

Perusahaan melakukan penjualan kredit berarti terdapat piutang dalam perusahaan. Oleh karena meningkatnya perkreditan, piutang juga semakin meningkat dan diperlukan pengawasan yang lebih ketat atas nasabah. Adanya data yang lengkap mengenai nasabah dalam kapasitas melunasi piutangnya, dan syarat-syarat lainnya akan mempermudah keputusan untuk pemberian kredit selanjutnya kepada nasabah tersebut. Perusahaan menetapkan kebijakan dalam pemberian kredit antara lain menetapkan standard untuk menerima atau menolak resiko kredit, yaitu menentukan siapa yang berhak menerima kredit yang telah memenuhi syarat Five C, bagaimana karakter nasabah (Charakter), kapasitas melunasi kredit (Capacity), kemampuan modal yang dimiliki nasabah (Capital), jaminan yang dimiliki nasabah untuk menanggung resiko kredit (Collateral) dan kondisi keuangan nasabah (Condition).

(13)

pemberian pinjaman kredit sering mengalami keterlambatan bagi pihak yang membutuhkan.

Pengambilan keputusan dalam penerapan sistem keputusan pemberian pinjaman kredit menggunakan The Satisficing Model. Mengapa model tersebut karena pada saat dihadapkan pada masalah kompleks, pengambil keputusan berusaha menyederhanakan masalah-masalah pelik sampai pada tingkat dimana user siap untuk memahaminya. Hal ini dikarenakan secara manusiawi user tidak mungkin memahami dan mencerna semua informasi penting secara optimal. Didalam model ini pembatasan proses pemikiran diarahkan pada pengambil keputusan dengan rasionalitas terbatas, yaitu proses penyederhanaan model dengan mengambil inti masalah yang paling esensial tanpa melibatkan seluruh permasalahan yang konkret.

Maka untuk membantu perusahaan dalam menghadapi masalah tersebut, dalam tugas akhir ini penulis akan membangun “ Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Pinjaman Kredit Menggunakan The Satisficing Model

1.2. Identifikasi Masalah

(14)

resiko kredit, yaitu menentukan siapa yang berhak menerima kredit yang telah memenuhi syarat Five C :

a. Bagaimana karakter nasabah (Charakter). b. Kapasitas melunasi kredit (Capacity).

c. Kemampuan modal yang dimiliki nasabah (Capital).

d. Jaminan yang dimiliki nasabah untuk menanggung resiko kredit (Collateral).

e. Kondisi keuangan nasabah (Condition).

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk membangun aplikasi sistem pendukung keputusan pemberian pinjaman kredit menggunakan The Satisficing Model (Studi kasus di Bank Mega kota Sukabumi).

Tujuan dari dibangunnya aplikasi ini adalah:

a. Untuk membantu petugas dalam proses pengambilan keputusan dalam pemberian pinjaman kredit kepada nasabah. 

b. Meningkatkan kinerja di bagian perkreditan dalam proses pemberian pinjaman kredit.

c. Mempercepat dan mempermudah pekerjaan di bagian perkreditan 1.4. Batasan Masalah

(15)

1. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) ini hanya sampai pada apakah pemberian pinjaman kredit tersebut layak atau tidak untuk di berikan pinjaman.

2. Parameter pengambilan keputusannya adalah :

a. Capital (Kemampuan modal yang dimiliki). Seperti : KTP, KK (Kartu Keluarga).

b. Capacity (kapasitas melunasi kredit). Seperti : Pekerjaan

c. Collateral (Jaminan yang dimiliki untuk menanggung resiko kredit). Seperti : S. Tanah, S. Rumah

d. Condition (Kondisi Keuangan). Seperti : Gaji

e. Charakter (bagaimana karakter nasabah) seperti :Persetujuan suami/istri dan kedisiplinan

3. Model pengambilan keputusan yang akan dipergunakan yaitu The Satisficing Model.

4. Software pembangun aplikasi ini adalah Borland Delphi 7.0 dengan database menggunakan MySql server.

5. Sistem operasi yang digunakan untuk menjalankan aplikasi ini adalah sistem operasi yang berbasis Windows.

(16)

1.5. Metodologi Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Tahap pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Studi Literatur.

Studi ini dimaksudkan untuk pengumpulan dan memperoleh data sekunder dengan cara mempelajari, membaca dan mencatat literatur dari beberapa buku yang berkaitan dengan permasalahan di atas.

b. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung terhadap permasalahan yang diambil.

c. Interview

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung yang ada kaitannya dengan topik yang diambil.

2. Teknik Pengembangan Sistem 

(17)

Tahapan-tahapan yang terdapat dalam metode Waterfall setelah mengalami perkembangan dari metode Incremental dapat dilihat pada Gambar 1.1.

1. Requirements analysis and definition

Mengumpulkan kebutuhan secara lengkap kemudian kemudian dianalisis dan didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh program yang akan dibangun. Fase ini harus dikerjakan secara lengkap untuk bisa menghasilkan desain yang lengkap.

2. Sistem and software design

Desain dikerjakan setelah kebutuhan selesai dikumpulkan secara lengkap. 3. Implementation and unit testing

Desain program diterjemahkan ke dalam kode-kode dengan menggunakan bahasa pemrograman yang sudah ditentukan. Program yang dibangun langsung diuji baik secara unit.

4. Integration and sistem testing

Penyatuan unit-unit program kemudian diuji secara keseluruhan (sistem testing).

5. Operation and maintenance

Mengoperasikan program di lingkungannya dan melakukan pemeliharaan, seperti penyesuaian atau perubahan karena adaptasi dengan situasi sebenarnya.

(18)

 

 

 

 

 

Gambar 1.1 Fase-Fase Dalam Metode Waterfall

1.6. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan proposal penelitian ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Maksud dan Tujuan, Batasan Masalah, Metodologi Penelitian dan Sistematika Penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

(19)

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini membahas tentang Analisis sistem, perancangan terstruktur, perancangan antar muka, perancangan antar muka program, perancangan jaringan semantik, perancangan prosedural.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab ini berisi implementasi yang menjelaskan implementasi sistem serta pengujian yang akan menjelaskan pengujian sistem secara alpha dan betha.

BAB V KESIMPULAN & SARAN

(20)

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Perusahaan

2.1.1.Sejarah Perusahaan

Berawal dari sebuah usaha milik keluarga bernama PT. Bank Karman yang

didirikan pada tahun 1969 dan berkedudukan di Surabaya, selanjutnya pada tahun

1992 berubah nama menjadi PT. Mega Bank dan melakukan relokasi Kantor Pusat ke

Jakarta.

Seiring dengan perkembangannya PT. Mega Bank pada tahun 1996 iambil alih

oleh PARA GROUP (PT. Para Global Investindo dan PT. Para Rekan Investama).

Untuk lebih meningkatkan citra PT. Mega Bank, pada bulan Juni 1997 melakukan

perubahan logo engan tujuan bahwa sebagai lembaga keuangan kepercayaan

masyarakat, akan lebih mudah dikenal melalui logo perusahaan yang baru tersebut.

Dan pada tahun 2000 dilakukan perubahan nama dari PT. Mega Bank menjadi PT.

Bank Mega.

Dalam rangka memperkut struktur permodalan maka paa tahun yang sama PT.

Bank Mega melaksanakan Initial Public Offering dan Listed di BEJ maupun BES.

Dengan demikian sebagian saham PT. Bank Mega dimiliki oleh publik dan berubah

(21)

Pada saat krisis ekonomi, Bank Mega mencuat sebagai salah satu bank yang

tidak terpengaruh oleh krisis dan tumbuh terus tanpa bantuan pemerintah

bersama-sama dengan Citibank, Deutche Bank dan HSBC.

PT. Bank Mega Tbk. Dengan semboyan “Mega Tujuan Anda” tumbuh

dengan pesat dan terkendali serta menjadi lembaga keuangan ternama yang mampu

disejajarkan dengan bank-bank terkemuka di Asia Pasifik dan telah mendapatkan

berbagai penghargaan an prestasi baik di tingkat nasional, regional maupun

internasional. Dalam upaya mewujudkan kinerja sesuai dengan nama yang

disandangnya, PT. Bank Mega Tbk. Berpegang pada azas profesionalisme,

keterbukaan dan kehati-hatian dengan struktur permodalan yang kuat serta produk

dan fasilitas perbankan terkini.

2.1.2.Profil Perusahaan

Dalam perjalanan usaha selanjutnya, perusahaan terus meningkatkan fasilitas

produk dan kualitas layanan agar dapat bersaing dan sejajar dengan bank-bank

terkemuka lainnya di Asia Pasifik.

Atas penilaian kinerja yang telah dicapai, Bank Mega berhasil meraih beberapa

prestasi dan penghargaan baik di tingkat nasional, regional maupun internasional,

antara lain :

1. Bank dengan Pertumbuhan aset Tertinggi se-Asia Pasifik versi majalah Asia

(22)

2. Bank Terbaik versi majalah Swasembada pada tahun 2002 dan 2003.

3. Bank dengan Pelayanan Terbaik (Banking Service Excelence) berdasarkan

survey Marketing Research Indonesia kerjasama dengan majalah Infobank.

4. Emitan Terbaik untuk sector perbankan versi majalah Investor tahun 2003.

5. Predikat Bank yang Sangat Bagus selama 5 tahun berturut-turut versi

majalah Info Bank dari tahun 2001-2005.

6. Penghargaan untuk Mega Visa dalam kategori Outstanding Performance dan

Volume Growth Award dari visa internasional pada tahun 2006.

7. Kriya Pranala Award dalam Linkage Program sebagai “The Best New Comer”

dari Bank Indonesia pada tahun 2006.

8. Global Transaction Service USD Straight Through Processing Award dari

Citibank.

9. Gold Medal Quality Crown Award dari Business Initiative Direction yang

berkedudukan di Spanyol.

10. Yungky Setiawan – CEO Bank Mega, salah satu CEO Terbaik versi majalah

Warta Ekonomi.

11. Chairul Tanjung – Komisaris Utama Bank Mega, “Marketer of The Year”

versi The Indonesian Marketing Association bekerjasama dengan Markplus.

12. Chairul Tanjung – Komisaris Utama Bank Mega, salah satu “Bankers of The

(23)

13. Chairul Tanjung memperoleh Enterpreneur of the Year 2009, Asia Pacific

Enterpreneurship Award dari Enterprise Asia.

14. 10 Besar Bank paling Likuid di Asia dari majalah Globe Asia.

15. The Best Domestic Bank Foreign Exchange Services 2009, dari majalah Asia

Money.

16. Penghargaan sebagai Perusahaan Publik dengan kinerja Terbaik di Indonesia

atau “Wealth Added Creator Award 2010 versi majalah SWA, Stern & Co.

17. Predikat Bank Dengan Kinerja Sangat Bagus tahun 2009, dengan modal 1

s/d 10 Triliun Rupiah dari majalah InfoBank.

Berdasarkan SK Menteri Hukum & HAM Nomor W7-04909

H.T.01.04-TH.2007 tanggal 02 Mei 2007, perusahaan induk PT. Bank Mega Tbk. Berubah nama

dari sebelumnya PT. Para Inti Holdindo mnjadi PT. CT Corpora.

Selanjutnya berdasarkan SK Menteri Hukum & HAM Nomor C-03043

HT.01.04-TH.2007 tanggal 13 November 2007, juga telah ilakukan perubahan nama

perusahaan pemegang saham mayoritas PT. Bank Mega Tbk. Dari PT. Para Global

Investindo menjadi PT. Mega Corpora.

Sesuai dengan corporate tag line “Mega Tujuan Anda” kami yakin

kepercayaan anda pada kami akan selalu terjaga dan tumbuh bersama kami untuk msa

(24)

2.1.3.Visi Perusahaan

Menjadi salah satu bank terbaik di Indonesia maupun Internasional dan menjadi

kebanggaan bangsa Indonesia.

2.1.4.Misi Perusahaan

Menciptakan hubungan baik yang berkesinambungan dengan nasabah melalui

pelayanan jasa keuangan dan kemampuan kinerja organisasi terbaik untuk

meningkatkan nilai bagi para pemegang saham.

2.1.5.Strategi Perusahaan

1. Tumbuh dengan hasil optimal, resiko minimal dan patuh terhadap ketentuan

yang berlaku.

2. Menyelaraskan sumber daya manusia dan organisasi untuk tujuan perusahaan.

3. Kepuasan untuk nasabah dan masyarakat.

2.1.6.Struktur Organisasi

(25)

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Bank Mega Tbk.

2.2. Sistem Informasi

Definisi sistem informasi, beberapa konsep dan istilah-istilah yang berkaitan

dengan sistem informasi akan diuraikan pada bab ini antara lain : Data, Informasi,

(26)

2.2.1.Pengertian Data

Berikut ini merupakan pengertian data menurut beberapa pakar :

“Data dapat diartikan sebagai kumpulan karakter, fakta atau jumlah-jumlah

yang merupakan masukan (input) bagi suatu sistem informasi.”[1]

“Data merupakan fakta dan angka serta simbol-simbol yang belum diolah dan

menjadi bahan masukan sistem informasi.”[7]

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut maka dapat dikatakan bahwa data

adalah segala sesuatu yang berada disekitar sistem secara nyata dan belum memiliki

nilai yang berarti karena belum diproses namun dapat digunakan sebagai masukan

untuk suatu sistem informasi.

2.2.2.Pengertian Informasi

“Informasi adalah hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih

berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu

kejadian-kejadian (event) yang nyata dan digunakan untuk pengambilan keputusan.”[4]

“Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk yang penting

bagi penerima dan mempunyai nilai yang nyata dan dapat digunakan untuk

mengambil keputusan, baik untuk masa sekarang maupun untuk masa yang akan

(27)

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah :

a. Data yang sudah diolah.

b. Menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima.

c. Mempunyai nilai yang nyata.

d. Digunakan untuk mengambil keputusan.

2.2.3.Pengertian sistem

Setiap sistem baik sistem dalam skala yang besar maupun dalam skala yang

kecil selalu memiliki komponen-komponen atau elemen-elemen sistem.

Komponen-komponenen ini dapat berupa subsistem atau bagian-bagian yang memiliki sifat dari

sistem. Komponen-komponen sistem ini saling berhubungan dan bekerja sama untuk

menciptakan satu kesatuan sehingga sistem dapat mencapai tujuannya.

Secara umum dapat dikatakan bahwa sistem adalah suatu kelompok dari

bagian-bagian tertentu yang saling berhubungan guna mencapai suatu tujuan tertentu.

“Suatu sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua

atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu

tujuan.”[4]

Dari definisi-definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem

merupakan kumpulan dari komponen-komponen yang saling terstruktur dan terpadu

serta saling bekerja sama untuk melakukan fungsi dari sistem sehingga adanya

(28)

2.2.4.Pengertian Sistem Informasi

“Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat

manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar

tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”[4]

“Sistem informasi adalah suatu sistem manusia-mesin yang terpadu untuk

menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen dan pengambilan

keputusan dalam organisasi,”[2]

Berdasarkan dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi

merupakan suatu sistem manusia-mesin terpadu untuk menyajikan informasi.

2.2.5.Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi manajemen merupakan penerapan sistem informasi didalam

organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua

tindakan manajemen.

Definisi tentang Sistem Informasi Manajemen oleh para ahli adalah sebagai

berikut :

“Sistem Informasi Manajemen adalah kumpulan dari sistem-sistem yang

(29)

“Sistem Informasi Manajemen adalah suatu proses komunikasi dimana sistem

informasi (input) direkam, disimpan dan diperuntukan kembali atau diproses sebagai

keputusan (output) mengenai perencanaan, pengoperasian dan pengawasan.”[5]

“Sistem Informasi Manajemen adalah suatu sistem manusia dan mesin terpadu

(integreted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi dan

manajemen dalam pengambilan keputusan pada suatu organisasi.”[3]

Dari beberapa definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa Sistem Informasi

Manajemen adalah suatu kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi untuk

menghasilkan informasi yang berguna bagi semua tingkatan manajemen.

2.3. Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

Sistem pendukung keputusan atau dikenal dengan Decision Support System

(DSS), pada tahun 1970-an sebagai pengganti istilah Management Information

System (MIS). Tetapi pada dasarnya SPK merupakan pengembangan lebih lanjut dari

MIS yang dirancang sedemikian rupa sehingga bersifat interaktif dengan pemakainya.

Maksud dan tujuan dari adanya SPK, yaitu : untuk mendukung pengambilan

keputusan memilih alternatif keputusan yang merupakan hasil pengolahan

informasi-informasi yang diperoleh/tersedia dengan menggunakan model-model pengambilan

keputusan serta untuk menyelesaikan masalah-masalah bersifat terstruktur, semi

(30)

Kerangka dasar pengambilan keputusan manajerial dalam tipe keputusan dibagi

menjadi :

1. Terstruktur

Berisi masalah rutin yang sering terjadi, solusinya adalah standard dan baku.

Prosedur yang berisi solusi terbaik dari pemecahan masalah yang ada atau

mendekati solusi standard. Teknologi yang digunakan System Informasi

Manajemen (SIM) dan penelitian operasional.

2. Tidak Terstruktur

Berisi masalah kompleks menggunakan pemecahan masalah yang tidak standard.

Pencarian solusi ini melibatkan intuisi manusia sebagai basis pembuat keputusan.

Teknologi yang dipakai adalah sistem pakar.

3. Semi Terstruktur

Merupakan gabungan antara keputusan terstruktur dengan tidak terstruktur, solusi

masalah merupakan gabungan antara prosedur solusi standard dengan

kemampuan individu manusia. Pengambilan keputusan ini tidak hanya

memberikan solusi tunggal tetapi juga memberikan alternatif solusi. Teknologi

yang dipakai adalah SPK

Beberapa dari definisi SPK, yaitu :

1. “SPK adalah suatu sistem informasi berbasis komputer (CBIS) yang interaktif,

(31)

menggunakan aturan-aturan keputusan, model-model dan penggabungan model

dasar dengan meliputi basis data dan pengetahuan pengambil keputusan berada di

dalamnya, menuju pada suatu hasil tertentu, yang merupakan keputusan yang

dapat diterapkan dalam menyelesaikan masalah.[6] 

2. “SPK adalah suatu kumpulan model dasar dari prosedur-prosedur pengolahan

data dan penilaian untuik membantu seseorang manager membuat suatu

keputusan.”[6] 

3. “SPK adalah suatu sistem berbasis Komputer yang terdiri dari 3 (tiga) komponen

yaitu : (1) sebuah sistem bahasa mekanik untuk menyediakan komunikasi antara

pengguna dan komponen lain dalam DSS, (2) sebuah sistem basis pengetahuan

untuk menyimpan pengetahuan utama dalam DSS, (3) sebuah sistem pengolahan

masalah untuk menghubungkan antara kedua komponen tersebut, yang memuat

satu atau lebih manipulasi penyelesaian masalah umum untuk pengambilan

keputusan.”[6]  

4. “SPK suatu produk dari proses pengembangan yang melibatkan pengguna,

pengembang dan DSS itu sendiri yang ketiganya mampu mempengaruhi satu

sama lainnya, sehingga menghasilkan suatu perubahan evolusi sistem dan pola

(32)

2.3.1.Definisi Keputusan

Kata keputusan sudah menjadi hal yang biasa dalam kehidupan, karena

berhubungan dengan masalah-solusi. Definisi dari keputusan pada umumnya

adalahpilihan (Choise), yaitu pilihan dari dua atau lebih kemungkinan. Jika

berhubungan dengan proses, maka keputusan adalah keadaan akhir dari suatu proses

yang lebih dinamis yang diberi label pengambilan keputusan. Keputusan dipandang

sebagai proses karena terdiri dari satu seri aktivitas yang berhubungan dan tidak

hanya dianggap sebagai tindakan bijaksana. Dengan kata lain, keputusan merupakan

kesimpulan yang dicapai sesudah dilakukan pertimbangan, yang terjadi setelah

kemungkinan dipilih, sementara yang lain dikesampingkan.

Bila dikaitkan dengan suatu organisasi, keputusan ini disebut dengan Sistem

Keputusan. Dan sistem keputusan ini adalah salah satu bagian dari sistem organisasi.

Keputusan dapat diklasifikasikan menjadi 3 tingkatan yaitu :

1. Strategis, keputusan dengan ciri : Ketidakpastian besar dan orientasi masa depan.

2. Taktis, keputusan dengan ciri : berhubungan dengan aktivitas jangka pendek dan

aloksi sumber-sumber daya guna mencapai sasaran.

3. Teknik, keputusan dengan ciri : standard-standard ditetapkan dan bersifat

deterministik, mengusahakan agar tugas spesifik diimplementasikan dengan

(33)

2.3.2.Pengambilan Keputusan

Pada dasarnya pengambilan keputusan adalah bentuk pemilihan dari berbagai

alternative tindakan yang mungkin dipilih dengan proses tertentu serta diharapkan

memperoleh sebuah keputusan yang terbaik.

Empat faktor pengkajian masalah dalam pengambilan keputusan, yaitu :

1. Lingkungan

Karakteristik lingkungan menyulitkan pengambilan keputusan yaitu :

ketidakpastian, kompleks, dinamis, persaingan dalam lingkungan dan

keterbatasan sumber daya.

2. Kemampuan Manusia

Karakteristik kemampuan manusia yang harus dimiliki, yaitu : kecerdasan,

persepsi (pemahaman dan pengalaman) dan falsafah (pandangan dan

prinsip-prinsip hidup).

3. Intuisi

Hasil atau proses intuisi harus rasional.

4. Keputusan Vs Hasil

Untuk melihat kualitas keputusan adalah dengan melihat apakah keputusan

tersebut konsisten dengan pilihan yang ada dan konsisten atas preferensi yang

(34)

2.3.3.Proses Pengambilan Keputusan

Dalam proses pengambilan keputusan terdapat model proses pengambilan

keputusan yang terdiri dari empat fase yang dapat dilihat pada Gambar 2.2.

1. Penelusuran (Intellegence)

Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup

problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh,

diproses dan diuji dalam rangka mengidentifikasi masalah.

2. Perancangan (Design)

Tahap ini merupakan proses menemukan, mengembangkan dan menganalisis

alternative yang bisa dilakukan. Tahap ini meliputi proses untuk mengerti

masalah, menurunkan solusi dan menguji kelayakan solusi. Beberapa hal yang

dilakukan dalam pembentukan model tahap perancangan ini diantaranya :

a. Struktuisasi model

b. Pemilihan kriteria untuk evaluasi, termasuk penetapan tingkat aspirasi untuk

menetapkan suatu tujuan yang layak.

c. Pengembangan alternatif.

d. Memperkirakan hasil, dikaitkan dengan ketersediaan informasi yang

mempengaruhi ketidakpastian atau kepastian dari suatu hasil solusi.

(35)

3. Pemilihan (Choice)

Dilakukan proses pemilihan diantara berbagai alternatif tindakan yang mungkin

dijalankan. Hasil pemilihan tersebut kemudian diimplementasikan dalam proses

pengambilan keputusan.

4. Implementasi (Implementation)

Tahap ini sebenarnya adalah bagian dari tahap 3, tahap ini merupakan

pelaksanaan dari keputusan yang diambil.

Gambar 2.2 Proses Pengambilan Keputusan[6]

2.3.4.Keberadaan SPK pada Pengolahan Informasi

Pada pengolahan informasi/data terdapat konsep-konsep pengolahan, yaitu :

Pengolahan Data Elektrik (PDE), Sistem Informasi Manajemen (SIM) dan Sitem

(36)

secara revolusioner dari SIM dan PDE. Karena untuk PDE pengolahan data yang

terfokus pada data, dan SIM pengolahan data yang terfokus pada informasi

sedangkan SPK pengolahan data yang terfokus pada keputusan. Hubungan dari tiga

konsep ditunjukkan oleh Gambar 2.3. perbedaan dari PDE, SIM dan SPK,

ditunjukkan dengan penjelasan dari karakteristik masing-masing.

PDE diterapkan pada level operasional organisasi. Karakteristik PDE meliputi

aktivitas-aktivitas :

a. Menitikberatkan pada data, penyimpanan, pengolahan dan aliran pada level

operasional. 

b. Membantu pengolahan transaksi-transaksi secara lebih efisien. 

c. Memungkinkan pengolahan komputer secara lebih terjadwal dan optimal. 

d. Menyediakan pembukuan terpadu untuk kegiatan yang saling berkaitan. 

e. Memberikan laporan umum atau ikhtisar kepada manager. 

SIM diterapkan dan difokuskan pada tingkat yang lebih tinggi dalam organisasi,

yaitu penitikberatan pada aktivitas penyediaan informasi dengan penekanan pada

integrasi informasi dan perencanaan fungsi-fungsi system informasi.

SIM disini diorientasikan pada struktur aliran informasi dan operasional

(rutinitas). Karakteristik SIM meliputi :

a. Menitikberatkan pada informasi bagi Manager menengah. 

(37)

c. Memadukan PDE dari kegiatan-kegiatan berdasarkan fungsi usaha (SIM

Produksi, SIM Pemasaran dan lain-lain).

d. Melayani kebutuhan informasidan pembuatan laporan, umumnya database.

SPK merupakan sistem yang ditujukan pada tingkat manajemen yang lebih

tinggi lagi, dengan karakteristik sebagai berikut :

a. Berfokus pada keputusan, ditujukan pada manager puncak dan pengambil

keputusan.

b. Menekankan pada fleksibilitas, adaptabilitas dan respon cepat.

c. Mampu mendukung berbagai gaya pengambilan keputusan dari masing-masing

pribadi Manager.

SPK dari sudut teorikal, tidak hanya sekedar evolusioner dari PDE dan SIM,

tetapi SPK merupakan kelas sistem informasi yang berinteraksi dengan bagian-bagian

lain dari sistem informasi manajemen secara keseluruhan untuk mendukung aktivitas

pengambilan keputusan dalam organisasi.[6]

Disini SPK mempunyai karakteristik-karakteristik dasar yang efektif, yang

ditunjukkan sebagai berikut :

1. Mendukung proses pengambilan keputusan, menitikberatkan pada management

by perception.

2. Adanya interface manusia/mesin dimana manusia (user) tetap mengontrol proses

(38)

3. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah-masalah

terstruktur, semi terstruktur dan tidak terstruktur.

4. Menggunakan model-model matematis dan statistik yang sesuai.

5. Memiliki kapabilitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan

kebutuhan model interaktif.

6. Hasil keluaran ditujukan untuk personil organisasi dalam semua tingkatan

7. Memiliki subsistem-subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat

berfungsi sebagai kesatuan sistem.

8. Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan

informasi seluruh tingkatan manajemen.

9. Pendekatan easy to use, ciri suatu SPK yang efektif adalah kemudahan untuk

digunakan dan memungkinkan keleluasaan pemakai untuk memilih atau

mengembangkan pendekatan-pendekatan baru dalam membahas masalah yang

dihadapi.

10.Kemampuan sistem beradaptasi secara cepat, dimana pengambil keputusan dapat

menghadapi masalah-masalah baru, dan pada saat yang sama dapat menangani

dengan cara mengadaptasikan sistem terhadap kondisi-kondisi perubahan yang

(39)

Gambar 2.3 Hubungan Antara PDE, SIM dan SPK [6]

2.3.5.Komponen-Komponen SPK

SPK terdiri dari tiga komponen atau subsistem yang dapat dilihat pada gambar

2.4.

1. Subsistem Manajemen Basis Data (database)

Subsistem data merupakan komponen SPK penyedia data bagi sistem. Data

tersebut disimpan dalam suatu basis data (database) yang diorganisasikan oleh

suatu sistem yang disebut sistem manajemen basis data (database management

(40)

2. Subsistem Manajemen Basis Model (Model Base)

Keunikan dari SPK adalah kemampuannya dalam mengintegrasikan data dengan

model-model keputusan. Model tersebut diorganisasikan oleh pengelola model

yaitu basis model (model base).

Model adalah suatu peniruan dari alam nyata. Kendala yang sering kali dihadapi

dalam merancang suatu model adalah bahwa model yang disusun ternyata tidak

mampu mencerminkan seluruh variabel alam nyata, sehingga keputusan yang

diambil menjadi tidak akurat dan tidak sesuai kebutuhan. Oleh karena itu, dalam

menyimpan berbagai model pada sistem basis model harus tetap dijaga

fleksibilitasnya.

3. Subsistem Manajemen Basis Dialog (user system interface)

Keunikan lainnya dari SPK adalah adanya fasilitas yang mampu

mengintegrasikan sistem dangan pemakai secara interaktif. Fasilitas ini dikenal

dengan subsistem dialog. Melalui sistem dialog inilah sistem diimplementasikan

sehingga pemakai dapat berkomunikasi dengan sistem yang dirancang.

Fasilitas yang dimiliki oleh subsistem ini dapat dibagi atas tiga komponen,

yaitu:

a. Bahasa Aksi (action language), yaitu perangkat lunak yang dapat digunakan

pemakai untuk berkomunikasi dengan sistem. Komunikasi ini dilakukan melelui

(41)

b. Bahasa Tampilan (display / presentation language), yaitu suatu perangkat yang

berfungsi sebagai sarana untuk menampilkan sesuatu. Peralatan yang

dimaksudkan seperti printer, grafik monitor, plotter dan lain-lain.

c. Basis Pengetahuan, apa yang harus diketahui pemakai agar sistem dapat efektif.

[image:41.612.167.517.269.466.2]

Basis ini bias dalam pikiran pemakai, referensi dan buku manual.[6]

Gambar 2.4 Model Konseptual SPK

2.3.6.Tingkat Teknologi Sistem Pendukung Keputusan

Pembangunan SPK berdasarkan perangkatnya mancakup tiga tingkat perangkat

(42)

1. SPK Spesifik (Spesific DSS)

Suatu paket yang terdiri dari perangkat keras dan lunak digunakan oleh

sekelompok pengambil keputusan tertentu untuk menangani permasalahan

khusus. SPK spesifik dikembangkan dari tool SPK dan atau generator SPK.

2. Peralatan SPK (DSS Tools)

Merupakan elemen-elemen perangkat keras/lunak untuk mengembangkan SPK

spesifik maupun pembangkit SPK. Meskipun peralatan SPK ini mampu membuat

SPK spesifik secara langsung namun mengembangkan SPK spesifik dengan

pembangkit SPK jauh lebih mudah dan efisien.

3. Pembangkit SPK (DSS Generator)

Merupakan paket dari kumpulan perangkat keras/lunak yang menyediakan

kemampuan untuk membuat SPK spesifik dengan cepat dan mudah.[6]

2.4. Pengambilan Keputusan Individu

Pada dasarnya pengambilan keputusan yang digunakan disesuaikan dengan

situasi tertentu, berikut ini adalah model pengambilan keputusan individual yang

(43)

2.4.1.The Satisficing Model

Esensi dari satisficing model, pada saat dihadapkan pada masalah kompleks,

pengambil keputusan berusaha menyederhanakan masalah-masalah pelik sampai

pada tingkat dimana dia siap untuk memahaminya. Hal ini dikarenakan secara

manusiawi dia tidak mungkin memahami dan mencerna semua informasi penting

secara optimal. Didalam model ini pembatasan proses pemikiran diarahkan pada

pengambil keputusan dengan rasionalitas terbatas, yaitu proses penyederhanaan

model dengan mengambil inti masalah yang paling esensial tanpa melibatkan seluruh

permasalahan yang konkret.

Rasionalitas terbatas adalah batas-batas pemikiran yang memaksa orang

membatasi pandangan mereka atas masalah dan situasi. Pemikiran itu terbatas karena

pikiran manusia tidak memiliki kemampuan untuk memisahkan dan mengolah

informasi yang bertumpuk. Bagi para pengambil keputusan daripada

mempertimbangkan enam atau delapan alternatif, lebih baik cukup bekerja dengan

dua atau tiga alternatif untuk mencegah kekacauan. Pada dasarnya manusia sudah

berpikir logis dan rasional, tetapi dalam batas yang sempit.

faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya rasionalitas terbatas, antara lain

informasi yang dating dari luar sering sangat kompetitif atau informasi itu tidak

sempurna, kendala waktu dan biaya, serta keterbatasan seorang pengambil keputusan

yang rasional untuk mengerti dan memahami masalah dan informasi. Konsep ini

(44)

dapat menjelaskan mengapa dua orang yang menggunakan informasi yang sama, bias

menghasilkan keputusan yang berbeda.

Langkah-langkah model pengambilan keputusan dan dapat dilihat pada gambar

2.5.

1. Penetapan tujuan (kebutuhan) pengambil keputusan berkaitan dengan adanya

masalah tertentu.

2. Menyederhanakan masalah.

3. Penetapan standard minimum dari serangkaian kriteria keputusan.

4. Mengidentifikasi serangkaian alternatif yang dibatasi.

5. Menganalisis dan membandingkan setiap alternatif, apakah memenuhi kendala

lebih besar atau sama dengan standard minimum dari serangkaian keputusan.

6. Apakah alternatif yang memenuhi syarat keputusan itu ada?

7. Jika ya, pilih salah satu alternatif yang dianggap terbaik.

8. Jika tidak, dilakukan kembali pencarian alternatif seperti pada langkah ke-5.

(45)

Gambar 2.5 The Satisficing Models

2.5. Konsep Basis Data

Hampir di semua aspek pemanfaatan perangkat komputer dalam sebuah

organisasi atau perusahaan senantiasa berhubungan dengan basis data. Perangkat

komputer dalam suatu organisasi atau perusahaan biasanya digunakan untuk

menjalankan fungsi pengelolaan sistem informasi, yang dewasa ini sudah menjadi

suatu keharusan demi untuk meningkatkan efisiensi, daya saing, dan kecepatan

[image:45.612.165.530.159.441.2]
(46)

2.5.1.Pengertian Basis Data

Basis Data terdiri dari dua kata, yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih dapat

diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul. Sedangkan

Data adalah representasi fakta dunia nyata mewakili suatu objek seperti manusia,

barang, hewan, peristiwa dan sebagainya.

Basis data merupakan kumpulan file / tabel / arsip yang saling berhubungan

yang disimpan dalam media penyimpanan electronics. [9]

2.5.2.Desain Basis Data

Penerapan basis data dalam sistem informasi disebut dengan sistem basis data

(database sistem). Sistem basis data ini adalah suatu sistem informasi yang

mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lain

dan tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam di dalam suatu

organisasi.

Tujuan dari desain basis data ini adalah untuk menentukan data-data yang

dibutuhkan dalam sistem, sehingga informasi yang dihasilkan dapat terpenuhi dengan

baik. Perancangan database yang digunakan adalah untuk memudahkan dalam

mengetahui file-file database yang digunakan dalam perancangan sistem, sekaligus

(47)

Beberapa kriteria yang harus dipenuhi dalam database adalah sebagai berikut :

1. Menyimpan seluruh data dan informasi secara terpusat.

2. Mengurangi redudansi data atau duplikasi data.

3. Melakukan perubahan-perubahan data untuk menyelesaikan dan untuk

pengembangan yang akan datang.

4. Menjamin keamanan data.

2.6. Dasar Penilaian

Dasar penilaian adalah uraian lengkap mengenai nasabah baru maupun nasabah

lama yang dalam hal ini mengajukan permohonan kredit di Bank, dengan dasar

penilaian tertentu.

Dalam penilaian ini biasanya digunakan sebuah tolak ukur tertentu yang disebut

Standard. Sebuah standard dapat dianggap sebagai pengukur yang ditetapkan, sesuatu

yang harus diusahakan, sebuah model untuk perbandingan, sesuatu alat untuk

membandingkan suatu hal dengan yang hal lainnya.

Secara garis besar Standard dibedakan atas :

1. Tangible Standard, yaitu sasaran yang dapat ditetapkan alat ukur atau standardnya

Standard ini dibagi atas :

a. Standard dalam bentuk fisik yang terbagi atas Standard kuantitas, Standard

(48)

b. Standard dalam bentuk uang terbagi atas Standard biaya, Standard penghasilan,

Standard investasi.

2. Intangible Standard, yaitu sasaran yang tidak dapat ditetapkan alat ukur atau

Standardnya. Misalnya Standard perilaku, kedisiplinan dalam membayar tagihan

dan lain sebagainya.

2.6.1.Unsur-Unsur Yang Dinilai

Unsur-unsur yang diperlukan untuk dinilai sebagai syarat kredit diantaranya

adalah : KTP, performa income, mutasi keuangan selama 3 bulan terakhir, pekerjaan,

kartu keluarga (jumlah anggota keluarga), lokasi tempat tinggal, persetujuan

suami/istri dan punya asset yang dapat dijaminkan jika suatu waktu pelanggan cacat

angsuran.

2.6.2.Metode Penilaian Kelayakan Menerima Kredit

Dalam melaksanakan penilaian kelayakan menerima kredit, setelah Kepala

Cabang mengetahui pengertian, ruang lingkup, tujuan dan unsure-unsur yang akan

dinilai maka dia juga harus mengetahui skala nilai dan metode penilaian yang akan

dipergunakan dalam penilaian kelayakan menerima kredit di perusahaan.

Metode penilaian kelayakan menerima kredit pada dasarnya dikelompokkan

(49)

1. Metode Tradisional

Metode ini meupakan metode tertua dan paling sederhana untuk menilai

kelayakan menerima kredit dan diterapkan secara tidak sistematis maupun dengan

sistematis. Yang termasuk metode tradisional adalah :

a. Rating Scale

Metode ini merupakan metode penilaian yang dilakukan Kepala Cabang

untuk mengukur karakteristik seorang nasabah.

b. Employee Comparation]

Metode ini merupakan metode penilaian yang dilakukan dengan cara

membandingkan antara seorang nasabah dengan nasabah lainnya.

c. Check List

Metode ini merupakan metode penilaian dengan memberikan

masukan/informasi pada lembar penilaian yang dilakukan oleh penilai dan

dinilai oleh kepala cabang.

d. Freeform Essay

Metode ini dilakukan dengan cara membuat karangan yang berkenaan dengan

nasabah yang sedang dinilai.

e. Critical Insident

Metode ini merupakan metode penilaian yang dilakukan dengan cara

mencatat semua kejadian mengenai nasabah yang dapat diperoleh dari

(50)

2. Metode Modern

Metode ini merupakan perkembangan dari metode tradisional dalam menilai

kelayakan menerima kredit. Adapun metode modern sebagai berikut :

a. Assessment Centre

Metode ini biasanya menggunakan jasa tim penilai khusus baik dari pihak luar

maupun kombinasi dari pihak dalam dan luar. Cara penilaiannya adalah

dengan wawancara, permainan bisnis dan lain sebagainya.

b. Management by Objective

Metode ini melibatkan nasabah secara langsung dalam perumusan dan

pemutusan persoalan dengan memperhatikan kemampuan nasabah dalam

menentukan sasarannya masing-masing yang ditekankan pada pencapaian sasaran

perusahaan tersebut.

2.7. Analisis Perancangan Terstruktur

Dalam tahap perancangan suatu sistem diperlukan adanya teknik-teknik

penyusunan sistem untuk menganalisa dan mendokumentasikan data yang mengalir

didalam sistem tersebut. Teknik-teknik tersebut adalah diagram kontek, data flow

(51)

2.7.1.Diagram Kontek

Diagram konteks adalah model atau gambar yang menggambarkan hubungan

sistem dengan lingkungan sistem. Untuk menggambarkan diagram konteks, kita

deskripsikan data apa saja yang dibutuhkan oleh sistem dan dari mana sumbernya,

serta informasi apa saja yang akan dihasilkan oleh sistem tersebut dan kemana

informasi tersebut akan diberikan.

2.7.2.Data Flow Diagran (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah diagram alir yang dipresentasikan dalam

bentuk lambang-lambang tertentu yang menunjukkan proses atau fungsi, aliran data,

tempat penyimpanan data, dan entitas eksternal.

Penggunaan DFD sangat berguna untuk mengetahui prosedur suatu program.

Keuntungan yang lain adalah mempermudah pemakai atau user yang kurang

menguasai komputer, untuk mengerti sistem yang akan dibuat.

2.7.3.Kamus Data

Kamus data atau data directory adalah katalog fakta tentang data dan

kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi”[12].

Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data

(52)

dapat digunakan untuk merancang input, output, dan merancang database program.

Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada.

Kamus data mendefinisikan elemen data dengan fungsi sebagai berikut :

1. Mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran.

2. Mendeskripsikan komposisi penyimpanan data.

3. Menspesifikasikan nilai dan satuan yang relevan sebagai penyimpanan data dan

aliran data.

4. Mendeskripsikan hubungan detail antara penyimpanan.

Formulir kamus data terbagi atas :

a. Entry Kamus Data (Data Flow Dictionary entry) yang menjelaskan tiap arus

data dalam DFD.

b. Entry Kamus Penyimpanan Data yang menjelaskan tiap penyimpanan data unik

dalam DFD.

c. Entry Kamus Struktur Data, formulir yang diisi untuk setiap struktur yang

terdaftar dalam formulir penyimpanan data dan arus data.

d. Entry Kamus Elemen Data, yang digunakan untuk tiap elemen data yang

termasuk dalam semua struktur, yaitu struktur yang ada dalam arus data

(53)

2.7.4.Normalisasi

Normalisasi Adalah teknik yang digunakan untuk menstrukturkan data

sedemikian rupa sehingga mengurangi atau mencegah timbulnya masalah-masalah

yang berhubungan dengan pengolahan basis data”[4].

Proses normalisasi didalam model basis data relasional menitikberatkan pada

masalah penentuan struktur data yang paling sederhana untuk tabel-tabelnya. Hasil

proses normalisasi adalah data, records atau tabel-tabel yang konsisten secara lojik,

mudah dimengerti, dan pemeliharaannya tidak sulit dan murah. Proses normalisasi

sering digunakan sebagai salah satu pendekatan yang dilakukan dalam perancangan

skema basis data dalam bentuk normal.

Adapun Konsep-konsep yang digunakan pada normalisasi, antara lain :

1. Kunci Atribut (Key Field / Key Attribute)

Suatu kunci field yang mewakili record / tupple.

2. Kunci Kandidat (Candidate Key)

Satu atribut atau satu set atribut yang mengidentifikasikan secara unik

dari suatu entiti.

3. Kunci Primer (Primary Key)

Satu atribut atau satu set atribut yang mengidentifikasikan secara unik dan

(54)

4. Kunci alternatif (Alternate Key)

Kunci kandidat yang dipakai sebagai kunci primer.

5. Kunci Tamu (Foreign Key)

Satu atribut atau satu set atribut dan melengkapi hubungan yang

menunjukan ke induknya.

Berikut ini merupakan bentuk-bentuk normalisasi :

1. Bentuk normal pertama (1NF)

Suatu tabel dapat disebut bentuk normal pertama jika semua atributnya

memiliki nilai yang atomik (atribut yang bersangkutan tidak dapat dibagi

lagi menjadi atribut-atribut yang lebih kecil) tetapi masih mengandung

redudancy (atribut yang tampil berulang-ulang)

2. Bentuk normal kedua (2NF)

Suatu tabel bentuk normal pertama yang memenuhi syarat tambahan

bahwa semua atribut bukan kuncinya hanya bergantung pada kunci

primer.

3. Bentuk normal ketiga (3NF)

Suatu tabel bentuk normal kedua yang memenuhi syarat tambahan bahwa

semua atribut bukan tidak memiliki ketergantungan transitif terhadap

(55)

4. Bentuk normal Boyce-Codd (BCNF)

Suatu tabel yang memiliki semua field penentu yang merupakan

candidate key. Bentuk ini merupakan perbaikan bentuk normal ketiga.

2.7.5.Entity Relation Diagram (ERD) / Relasi Tabel

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu model diagram yang

menyatakan keterhubungan suatu entity dengan entity yang lain. Atau juga dapat

dikatakan sebagai sebuah teknik untuk menggambarkan informasi yang dibutuhkan

dalam sistem dan hubungan antar data-data tersebut.

Secara terjemahan dalam bahasa Indonesia, Entity Relationship Diagram adalah

diagram relasi atau keterhubungan entitas. Dari model Entity Relationship Diagram

akan didapatkan data-data yang dibutuhkan sistem. Dengan begitu maka akan

didapatkan pula kejelasan aktivitas yang dilakukan dalam sistem.

Didalam Entity Relationship Diagram (ERD) dikenal beberapa komponen, yaitu

sebagai berikut :

a. Entitas (Entity)

Adalah suatu objek yang memiliki hubungan dengan objek lain.

(56)

b. Hubungan (Relationship)

Dimana entitas dapat berhubungan dengan entitas lain, hubungan ini

disebut dengan entityrelationship yang digambarkan dengan garis.

Ada empat bentuk relasi dasar pada database, yaitu :

b. One-to-One

Artinya satu data memiliki satu data pasangan.

c. One-to-Many

Artinya satu data memiliki beberapa data pasangan.

d. Many-to-One

Artinya beberapa data memiliki satu data pasangan.

e. Many-to-Many

Artinya beberapa data memiliki beberapa data pasangan.

c. Atribut

Adalah elemen dari entitas yang berfungsi sebagai deskripsi karakter

entitas dan digambarkan dengan bentuk elips.

2.8. Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan

(57)

memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data,

mencetak pada printer yang sama dan bersama sama menggunakan

hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Tiap komputer, printer atau

periferal yang terhubung denganjaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer

dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node.

Sebuah jaringan biasanya terdiri dari 2 atau lebih komputer yang saling

berhubungan diantara satu dengan yang lain, dan saling berbagi sumber daya

misalnya CDROM, Printer, pertukaran file, atau memungkinkan untuk saling

berkomunikasi secara elektronik. Komputer yang terhubung tersebut, dimungkinkan

berhubungan dengan media kabel, saluran telepon, gelombang radio, satelit, atau

sinar infra merah.

2.8.1.Jenis-Jenis Jaringan Komputer

Ada 3 jenis macam jaringan komputer yaitu:

1. Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam

sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer.

LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer

(58)

untuk memakai bersama sumberdaya (misalnya printer) dan saling

bertukar informasi.

2. Metropolitan Area Network (MAN)

Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi

LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi

yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantorkantor perusahaan

yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan

untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang

data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.

3. Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis

yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN

terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan

program-program (aplikasi) pemakai.

2.8.2.Topologi Jaringan

Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan

komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak

digunakan adalah bus, token-ring, star dan peer-to-peer network. Masing-masing

(59)

i. Topologi Bus

Pada topologi ini semua simpul (umumnya computer) dihubungkan melalui

kabel yang disebut bus. Kabel yang digunakan adalah kabel koaksial.

[image:59.612.180.468.237.420.2]

Dapat dilihat pada gambar 2.6.

Gambar 2.6 Topologi Bus

Dalam topologi bus ini memiliki kekurangan dan kelebihan, dapat dilihat pada tabel

2.1.

Tabel 2.1 Kelebihan dan Kelemahan Topologi Bus

Kelebihan Kelemahan

• Hemat kabel

• Layout kabel sederhana

• Jika kabel utama putus, maka semua

komputer tidak saling terhubung

[image:59.612.139.493.566.707.2]
(60)

• Mudah dikembangkan • Deteksi dan isolasi kesalahan sangat

kecil

ii. Topologi Ring

Topologi ring mirip dengan topologi bus. Informasi dikirim oleh sebuah

komputer akan dilewatkan ke media transmisi, melewati suatu komputer ke

[image:60.612.232.412.311.495.2]

komputer berikutnya. Dapat dilihat pada gambar 2.7.

Gambar 2.7 Topologi Ring

Topologi ring terlihat pada gambar di atas. Metode ring (sering disebut ring

saja) adalah cara menghubungkan komputer sehingga berbentuk ring

(lingkaran). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan

disebut sebagai loop, data dikirimkan kesetiap simpul dan setiap informasi

(61)

bukan. Terdapat kelebihan dan kelemahan dari tipe ini dapat dilihat pada

tabel 2.2.

Tabel 2.2 Kelebihan dan Kelemahan Topologi Ring

Kelebihan Kelemahan

• Hemat kabel

• Peka kesalahan

• Biaya lebih mahal

iii. Topologi Star

Dalam topologi Star, tiap-tiap terminal terhubung ke konsentrator

(hub/switch sentral) yang berfungsi sebagai penguat multi-port ("multi-port

repeater"). Tiap terminal melakukan "broadcast" ke seluruh terminal yang

terhubung ke konsentrator. Dapat dilihat pada gambar 2.8.

Gambar 2.8 Topologi Star

Merupakan kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang

(62)

Simpul pusat dinamakan stasium primer atau server dan lainnya dinamakan

stasiun sekunder atau client server.

server sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut

tanpa menunggu perintah dari server. Terdapat kelebihan dan kelemahan

[image:62.612.165.514.295.517.2]

dari tipe ini, dapat dilihat pada tabel 2.3.

Tabel 2.3 Kelebihan dan Kelemahan Topologi Star

Kelebihan Kelemahan

• Paling fleksible

• Pemasangan atau perubahan stasiun

sangat mudah dan tidak menggangu

bagian jaringan lain

• Kontrol terpusat

• Kemudahan deteksi dan isolasi

• Kemudahan pengelola jaringan

• Boros kabel

• Perlu pengangan khusus

• Kontrol terpusat (HUB)

jadi elemen kritis

2.8.3.Manfaat Jaringan Komputer

Secara umum, jaringan mempunyai beberapa manfaat yang lebih dibandingkan

dengan komputer yang berdiri sendiri dan dunia usaha telah pula mengakui bahwa

(63)

dibandingkan pesaing yang terbatas dalam bidang teknologi. Adapun beberapa

manfaat dari penggunaan jaringan adalah sebagai berikut:

1. Jaringan memungkinkan manajemen sumber daya lebih efisien. Misalnya,

banyak pengguna dapat saling berbagi printer tunggal dengan kualitas

tinggi, dibandingkan memakai printer kualitas rendah di masing-masing

meja kerja. Selain itu, lisensi perangkat lunak jaringan dapat lebih murah

dibandingkan lisensi stand-alone terpisah untuk jumlah pengguna sama.

2. Jaringan membantu mempertahankan informasi agar tetap andal dan

up-todate. Sistem penyimpanan data terpusat yang dikelola dengan baik

memungkinkan banyak pengguna mengaskses data dari berbagai lokasi

yang berbeda, dan membatasi akses ke data sewaktu sedang diproses.

3. Jaringan membantu mempercepat proses berbagi data (data sharing).

Transfer data pada jaringan selalu lebih cepat dibandingkan sarana berbagi

data lainnya yang bukan jaringan.

4. Jaringan memungkinkan kelompok-kerja berkomunikasi dengan lebih

efisien. Surat dan penyampaian pesan elektronik merupakan substansi

sebagian besar sistem jaringan, disamping sistem penjadwalan, pemantauan

proyek, konferensi online dan groupware, dimana semuanya membantu

team bekerja lebih produktif.

5. Jaringan membantu usaha dalam melayani klien mereka secara lebih

(64)

melayani di lapangan dan klien dapat langsung berkomunikasi dengan

pemasok.

2.9. Pengertian Client Server

Server adalah komputer yang mempunyai kemampuan yang lebih dari

komputer client, dimana didalamnya tersimpan program dan data-data yang akan

didistribusikan. Sementara Client adalah komputer dengan kemampuan standar yang

digunakan sebagai tampilan untuk user, didalamnya tersimpan data-data yang dapat

digunakan secara perorangan, mengumpulkan dan menampilkan data, serta

menyimpan data ke server.

Dengan sistem ini akan sangat memudahkan pengaturan dan pengontrolan

sistem, karena dengan sistem ini semua data atupun programprogram disimpan

dipusat dan bilamana ada data yang hendak dipakai maka client dapat mengambilnya

di server.

2.10.Perangkat Lunak Pendukung

Sistem pendukung keputusan ini dibangun menggunakan Borland Delphi

sebagai antarmukanya dan MySQL Server sebagai databasenya, untuk itu perlu

(65)

2.10.1.Sekilas Tentang Borland Delphi 7

Borland Delphi merupakan bahasa pemograman visual yang sudah terbukti

keunggulannya dalam pengembangan aplikasi berbasis Windows. Borland Delphi

merupakan pengembangan program Pascal yang merupakan bahasa pemograman

yang sudah tidak asing lagi bagi para programmer. Dengan menggunakan konsep

GUI (Graphical User Interface), sangat mudah bagi para programmer untuk

merancang tampilan atau user interface program aplikasi yang akan dibuat. Pada

dasarnya konsep pemograman berbasis Windows yang bersifat visual bertujuan untuk

memudahkan pembuatan program. Konsep inilah yang diimplementasikan oleh

software-software pembuat program, antara lain Borland Delphi.

Salah satu keistimewaan Delphi adalah dukungannya untuk aplikasi berbasis

database. Delphi 7 menambahkan fitur-fitur baru dan memperbaiki fitur-fitur yang

telah dimiliki oleh Delphi 6, perubahan-perubahan yang ada dapat ditemui di kategori

IDE, Web, Com, Database, Component library, Runtuime library, Compiler, Rave

Report, ModelMaker, dan Documentation.

Pada Borland Delphi kita dapat mengembangkan aplikasi-apliksi diantaranya :

1. Pengembangan aplikasi umum

2. Pengembangan aplikasi basisdata

3. Pengembangan aplikasi web

(66)

2.10.2.My SQL Server

MySQL Server merupakan salah satu dari sejumlah bahasa pemrograman

database (DBMS) yang bersaing merebut popularitas bersama-sama dengan dbase,

Foxpro, FoxBase, QuickSilver dll. MySQL Server kini mulai menjauhkan diri dan

melangkah jauh lebih ke depan, terutama dengan munculnya versi MySQL Server

2000[6].

Menentukan bahasa mana yang terbaik untuk aplikasi database akan bersifat

sangat subyektif. Namun, biasanya dukungan akan bahasa SQL (structure query

language), kriteria kecepatan, pemakaian memori, mudah tidaknya program, dan

daya tampung data menjadi kriteria utama.

Selain keutamaan MySQL Server sebagai penampung database cukup besar

dan dukungannya terhadap bahasa SQL.

MySQL Server memiliki banyak kemiripan dengan Microsoft Access dalam

hal fasilitas-faslitas yang dimilikinya tetapi menyediakan fasilitas-fasilitas tambahan

karena MySQL Server ditujukan untuk aplikasi-aplikasi berskala besar dimana

data-data dengan jumlah yang sangat banyak perlu diorganisasi dengan seksama.

Fasilitas-fasilitas tambahan itu antara lain :

1. Dukungan penuh terhadap komputasi dimana pada komputasi jaringan

(67)

terjadi akses oleh banyak pengguna. Komputasi jaringan yang juga didukung

adalah multi tier architecture.

2. Dukungan penuh terhadap SQL. MySQL Server mendukung juga

perintah-perintah bertipe DCL (Data Control Language) yang penting berfungsi

sedemikian sehingga suatu data tidak dapat diakses oleh oknum-oknum yang

tidak bertanggung jawab.

3. Dukungan penuh terhadap arsitektur client-server, MySQL Server mendukung

penuh arsitektur ini sehingga dapat digunakan sebagai basis data untuk

aplikasi-aplikasi yang sangat besar.

4. Catatan (log) untuk kegagalan-kegagalan dalam transaksi dengan basis data.

Catatan-catatan ini penting untuk administrator basis data untuk memulihkan

(68)

58 BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1. Analisis Sistem

Analisis sistem (system analysis) dapat didefiniskan sebagai penguraian

dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya

dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi

permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan

kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum

tahap perancangan sistem. Tahap analisis merupakan tahap yang paling kritis dan

sangat penting, karena kesalahan didalam tahap ini akan menyebabkan juga

kesalahan di tahap selanjutnya. Analisis sistem ini akan ditemukan beberapa data

dan fakta yang akan dijadikan bahan uji dan analisis menuju pengembangan dan

penerapan sebuah aplikasi sistem yang diusulkan.

3.1.1. Analisis Masalah

Sesuai dengan hasil penelitian, didapatkan adanya sistem pengolahan data

peminjaman perkreditan dengan menggunakan Microsoft Office Excel. Akan

tetapi masih didapat kekurangan diantaranya sistem belum mampu terhubung

dengan suatu jaringan, keamanan data yang kurang, serta pengunaan Microsoft

Office Excel yang tidak terlalu banyak menyimpan database menjadi kekurangan

(69)

Oleh karena itu perusahaan tempat penelitian tersebut akan melakukan

pembaharuan sistem lama ke sistem yang baru, mengacu ke sistem yang lama

pembangunan sistem yang baru diharapkan dapat mengatasi kekurangan dari

sistem yang lama tersebut. Tentu saja sistem yang baru harus memiliki

kemampuan dan fasilitas yang lebih baik dari sistem yang lama.

3.1.2. Analisis Penilaian Kelayakan Kredit

Penilaian kelayakan kredit dilakukan menggunakan metode tradisional dan

model pengambilan keputusan individu (The Satisficing Models). Dalam penilaian

kelayakan menerima kredit Bank Mega Kota Sukabumi memiliki kebijakan

tersendiri yaitu : Five C. seperti terlihat pada tabel 3.1.

1. Penjelasan dari Five C

Tabel 3.1 Penjelasan Five C

Five C Arti

Capital Kemampuan modal yang dimiliki, Misal : KTP, KK

Capacity Kapasitas dalam melunasi kredit, Misal : Pekerjaan

Collateral Jaminan yang dimiliki untuk menanggung resiko kredit, Misal : Sertifikat Tanah, Sertifikat Rumahdan BPKB

Condition Kondisi Keuangan, Misal : Gaji

(70)

2. Penilaian kelayakan kredit yang dilakukan sebagai berikut :

a. Pekerjaan

Didalam kriteria pekerjaan memiliki sub kriterianya dan memiliki bobot

tersendiri yang dapat dilihat pada tabel 3.2.

Tabel 3.2 Bobot Dari Setiap Sub Kriteria Pekerjaan

No. Pekerjaan Bobot

1 PNS Golongan 4a - 4d 10

2 PNS Golongan 3a - 3d 9

3 PNS Golongan 2a - 2d 8

4 BUMN 10

5 Karyawan Swasta 9

6 Pensiunan PNS dan BUMN 8

7 Wirausaha 7

8 Petani, Peternak dan lain-lain 6

b. Kartu Keluarga

Didalam kriteria kartu keluarga memiliki sub kriteria dan memiliki bobot

tersendiri yang dapat dilihat pada tabel 3.3.

Tabel 3.3 Bobot Dari Setiap Sub Kriteria Jumlah Anggota keluarga

No. Jumlah Bobot

1 Jml Anggota Keluarga ≤ 3 10

2 Jml Anggota Keluarga 4 s/d 6 9

3 Jml Anggota Keluarga 7 s/d 9 8

4 Jml Anggota Keluarga ≥ 10 7

c. KTP

(71)

d. Gaji

Didalam kriteria gaji memiliki sub kriteria dan memiliki bobot tersendiri

yang dapat dilihat pada tabel 3.4.

Tabel 3.4 Bobot Dari Setiap Sub Kriteria Gaji

No. Gaji Bobot

1 Diatas 5 juta 10

2 3 juta s/d 5 juta 9

3 1 juta s/d 2 juta 8

4 Dibawah 1 juta 7

e. Sertifikat Tanah

Didalam kriteria sertifikat tanah memiliki sub kriteria dan memiliki bobot

tersendiri yang d

Gambar

Gambar 2.4 Model Konseptual SPK
Gambar 2.5 The Satisficing Models
Gambar 2.6 Topologi Bus
Gambar 2.7 Topologi Ring
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari pengujian beta yang telah dilakukan yaitu dengan pengujian perhitungan pilihan kategori jawaban dari kuesioner yang telah dibagikan dapat disimpulkan

Dari pengujian Betha yang telah dilakukan yaitu dengan pengujian perhitungan pilihan kategori jawaban dari hasil Quisioner yang telah diberikan dilapangan didapat kesimpulan

Dari hasil pengujian Betha yang telah dilakukan dengan pengujian perhitungan pilihan kategori jawaban dari hasil Quisioner yang telah diberikan dilapangan dapat disimpulkan

Dari pengujian beta yang dilakukan yaitu dengan pengujian perhitungan kategori jawaban dari kuesioner yang telah dibagikan, dapat diambil kesimpulan bahwa Aplikasi Sistem

Dari pengujian beta yang dilakukan yaitu dengan pengujian perhitungan kategori jawaban dari kuesioner yang telah dibagikan, dapat diambil kesimpulan bahwa perangkat

Dari pengujian beta yang telah dilakukan, berdasarkan pilihan kategori jawaban dari kuesioner yang telah disebarkan kepada user dan berdasarkan jawaban dari wawancara

Pengujian dilakukan penulis terhadap unjuk kerja dari Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Kredit menggunakan metode TOPSIS dapat bekerja dengan benar dan baik untuk

Dari hasil pengujian beta yang telah dilakukan yaitu dengan pengujian perhitungan pilihan kategori jawaban dari kuesioner yang telah dibagikan, maka dapat disimpulkan