• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembangunan Aplikasi E-Procurement Dalam Mendukung Asset Management

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembangunan Aplikasi E-Procurement Dalam Mendukung Asset Management"

Copied!
166
0
0

Teks penuh

(1)

ii

DEVELOPMENT OF E-PROCUREMENT APPLICATION IN

ASSET MANAGEMENT SUPPORT

By

IHSAN NURDIANSYAH 10108973

The continued development of the business will further enhance the development of the emergence of various companies, both trading companies and service companies. This will cause the level of the tight competition, so it takes a professional attitude in managing the company's management, one of which is inventory management. Inventories of goods is one of a very important activity for the development of the company. Inventory problem is a problem that always faced the decision makers in the field of supply due to an irregular pattern of demand.

In this process, it takes the role of procurement in order to meet the demand for goods and services in accordance with the quality, quantity, time, place, price and source the right. In obtaining goods and services, a company requires suppliers or vendors as providers of goods and services. That requires a computerized system. The development of technology enables the implementation of the procurement of goods and services through electronic media or online.

E-procurement applications have been made according to user expectations, both from the ease of use of the system, the procurement of data processing and reporting. The application is already running but not close enough to the maximum possible error can occur when used, so that required maintenance process further.

(2)

i

PEMBANGUNAN APLIKASI E-PROCUREMENT

DALAM MENDUKUNG ASSET MANAGEMENT

Oleh

IHSAN NURDIANSYAH 10108973

Semakin berkembangnya dunia usaha akan semakin meningkatkan perkembangan munculnya berbagai perusahaan, baik perusahaan dagang maupun perusahaan jasa. Hal ini akan menimbulkan tingkat persaingan yang semakin ketat, sehingga dibutuhkan sikap profesional manajemen dalam mengelola perusahaan, salah satunya adalah pengelolaan persediaan barang. Persediaan barang merupakan salah satu aktivitas kerja yang sangat penting bagi perkembangan perusahaan. Masalah persediaan merupakan permasalahan yang selalu dihadapi para pengambil keputusan dalam bidang persediaan dikarenakan pola permintaan yang tidak beraturan

Dalam proses inilah, dibutuhkan peran bagian pengadaan untuk dapat memenuhi kebutuhan akan barang dan jasa sesuai dengan kualitas, jumlah, waktu, tempat, harga dan sumber yang tepat. Dalam mendapatkan barang dan jasa, suatu perusahaan membutuhkan supplier atau vendor sebagai penyedia barang dan jasa. Untuk itu dibutuhkan suatu sistem yang terkomputerisasi. Perkembangan teknologi memungkinkan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa dilakukan melalui media elektronik atau secara online.

Aplikasi e-procurement telah dibuat sesuai harapan user, baik dari kemudahan dalam penggunaan sistem, pengolahan data pengadaan dan pembuatan laporan. Aplikasi sudah berjalan cukup maksimal tetapi tidak menutup kemungkinan dapat terjadi kesalahan pada saat digunakan, sehingga dibutuhkan proses maintenance lebih lanjut.

(3)

1 1.1. Latar Belakang Masalah

Semakin berkembangnya dunia usaha akan semakin meningkatkan perkembangan munculnya berbagai perusahaan, baik perusahaan dagang maupun perusahaan jasa. Hal ini akan menimbulkan tingkat persaingan yang semakin ketat, sehingga dibutuhkan sikap profesional manajemen dalam mengelola perusahaan, salah satunya adalah pengelolaan persediaan barang. Persediaan barang merupakan salah satu aktivitas kerja yang sangat penting bagi perkembangan perusahaan. Masalah persediaan merupakan permasalahan yang selalu dihadapi para pengambil keputusan dalam bidang persediaan dikarenakan pola permintaan yang tidak beraturan.

(4)

mengakibatkan seluruh elemen masyrakat tidak terlatih untuk bersaing secara professional.

Dalam proses inilah, dibutuhkan peran bagian pengadaan untuk dapat memenuhi kebutuhan akan barang dan jasa sesuai dengan kualitas, jumlah, waktu, tempat, harga dan sumber yang tepat. Dalam mendapatkan barang dan jasa, suatu perusahaan membutuhkan supplier atau vendor sebagai penyedia barang dan jasa. Untuk mendapatkan vendor yang sesuai, maka dilakukan evaluasi terlebih dahulu terhadap vendor. Evaluasi yang dilakukan meliputi prakualifikasi, evaluasi administratif, dan evaluasi teknis.

Dapat dibayangkan betapa sulitnya apabila pengelolaan persediaan barang masih dilakukan secara manual. Berdasarkan hasil observasi pada aplikasi

e-procurement yang ada, proses pendaftaran pihak penyedia dilakukan secara manual dalam arti pihak penyedia diharuskan datang ke tempat pengadaan untuk menyerahkan form persyaratan mengikuti pengadaan barang dan jasa. Beberapa pihak penyedia mengaku kesulitan karena diperlukan waktu dan biaya tambahan untuk melakukan proses pendaftaran seperti sekarang dan beberapa proses lainnya, apalagi jika lokasi pihak penyedia lelang diluar pulau. Selain sulit dalam mengontrol persediaan, pengelolaan, secara manual juga akan membutuhkan waktu yang lama. Hal ini mencerminkan kinerja yang tidak efisien. Untuk itu dibutuhkan suatu sistem yang terkomputerisasi. Perkembangan teknologi memungkinkan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa dilakukan melalui media elektronik atau secara online.

(5)

terintegrasi menggunakan media internet dalam mendukung asset management, berbagai kendala yang selama ini terjadi pada pelaksanaan pengadaan dapat ditangani dengan benar.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang maka dirumuskan permasalahan

yaitu bagaimana membangun “Aplikasi E-Procurement Dalam Mendukung Asset

Management”.

1.3. Maksud dan Tujuan 1.3.1. Maksud

Maksud dari pembuatan tugas akhir ini untuk meminimalisir masalah yang ada dalam proses pengadaan barang dalam management asset dengan pembuatan

aplikasi. Oleh karena itu dibuatlah “Aplikasi E-Procurement Dalam Mendukung

Asset Management”.

1.3.2. Tujuan

Adapun tujuan dari Pembangunan Aplikasi E-Procurement Dalam Mendukung Asset Management ini adalah untuk:

1. Mempercepat proses pengadaan (procurement) 2. Meningkatkan transparasi informasi pengadaan 3. Meningkatkan efisiensi harga

4. Mencegah kebocoran dan penipuan dalam proses pengadaan 5. Pengelolaan laporan lebih mudah

(6)

Adapun batasan masalah yang akan dibahas dalam sistem informasi ini adalah:

1. Menangani pendaftaran penyedia barang/jasa dengan melakukan pengisian formulir pada aplikasi.

2. Menyediakan formulir keikutsertaan untuk menjadi penyedia barang/jasa dalam sistem e-procurement

3. Menangani upload dokumen pelengkap persyaratan.

4. Menyediakan fitur download dokumen paket dan dokumen petunjuk 5. File yang diupload harus sudah di zip.

6. Membuat laporan keikutsertaan, laporan pengadaan, dan laporan data perusahaan.

7. Menangani pemberian informasi ketersedian paket dan pengumuman pemenang

8. Menangai pengisian penawaran,sanggahan dan upload dokumen pendukung

9. Tidak menangani tata cara penentuan pemenang.

10. Aplikasi yang dibangun akan menggunakan pemrograman dengan library ajax ExtJs dan database PostgreSql.

11. Pemodelan perangkat lunak menggunakan metoda Objek Oriented(OO).

1.5. Metodologi Penelitian

(7)

1. Studi Pustaka

Mencari referensi yang berkaitan dengan permasalahan mulai dari mencari dari buku-buku, jurnal maupun arikel-artikel yang terdapat di internet.

2. Wawancara

Penulis melakukan tanya jawab dengan pihak intern ( terkait ) langsung dalam pelaksanaan pengadaan barang.

1.5.2. Tahapan Pengumpulan Aplikasi

Metodologi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: a. Tahapan Pengumpulan Data

1. Studi pustaka

Mencari referensi yang berkaitan dengan permasalahan mulai dari mencari dari buku-buku, jurnal maupun arikel-artikel yang terdapat di internet.

2. Wawancara

Penulis melakukan tanya jawab dengan pihak intern ( terkait ) langsung mengenai keseluruhan proses-proses yang terkait dalam e-procurement dan management asset

b. Tahapan Pembangunan Aplikasi

(8)

Gambar 1.1 Metodologi Iterative Development (Craig Larman, Applying

UML and Patterns , 2nd Edition).

Tahapan-tahapan dari model iterative development ini adalah sebagai berikut:

1. Tahap Insepsi

a. Memahami tentang pengadaan barang (e-procurement) dan management asset.

b. Mengetahui requirement dan business rule sistem. c. Membuat tujuan dari sistem tersebut.

Tujuan dari tahap insepsi adalah memperoleh requirement

sistem.

2. Tahap Elaborasi

(9)

b. Merancang komponen program user interface yang dibutuhkan

c. Mendeskripsikan lebih detail tentang struktur dan hirearki sistem dengan menjelaskan setiap proses yang ada dalam usecase diagram.

d. Menentukkan objek – objek yang akan terdapat didalam aplikasi

e. Membuat class diagram untuk setiap objek

f. Merancang data base aplikasi e-procurement dalam mendukung asset management.

g. Merevisi dokumen tahap insepsi.

Tujuan dari tahap elaborasi adalah untuk menghasilkan model atau representasi dari analisa dan membuat landasan untuk coding. 3. Tahap Konstruksi

a. Pembuatan user interface untuk memudahkan user berkomunikasi dengan sistem.

b. Coding.

c. Merevisi dokumen tahap insepsi dan elaborasi

Tujuan dari tahap konstruksi ini adalah menghasilkan aplikasi e-procurement yang terintegrasi menggunakan media internet dalam mendukung asset management.

(10)

a. Pengujian user interface, apakah telah dapat menghubungkan user dengan sistem atau belum.

b. Pengujian data entri (masukan) dan validasi – validasi yang terdapat dalam sistem, apakah valid atau tidak.

c. Pengujian semua fitur – fitur yang telah dibuat, apakah sesuai dengan fungsinya atau tidak.

Tujuan dari tahap transisi ini yaitu memastikan bahwa sistem yang dibuat telah memenuhi requirement yang diperlukan dan sesuai dengan business rule yang dibuat.

1.6. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan ini dibagi dalam beberapa bab dengan pokok pembahasan secara umum sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian, sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada Bab ini dijelaskan mengenai landasan konsep beserta teori yang mendukung pembuatan Aplikasi E-Procurement Dalam Mendukung Asset

(11)

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi analisis kebutuhan dalam membangun aplikasi ini, analisis sistem yang sedang berjalan pada aplikasi ini sesuai dengan metode pembangunan perangkat lunak yang digunakan. Selain itu terdapat juga perancangan antarmuka untuk aplikasi yang akan dibangun sesuai dengan hasil analisis yang telah dibuat.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab ini berisi hasil implementasi dari hasil analisis dan perancangan yang telah dibuat disertai juga dengan hasil pengujian dari aplikasi ini sehingga diketahui apakah sistem yang dibangun sudah memenuhi syarat sebagai aplikasi yang user-friendly.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(12)

10

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Aplikasi

Perangkat lunak aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna. Biasanya dibandingkan dengan perangkat lunak sistem yang mengintegrasikan berbagai kemampuan komputer, tapi tidak secara langsung menerapkan kemampuan tersebut untuk mengerjakan suatu tugas yang menguntungkan pengguna. Contoh utama perangkat lunak aplikasi adalah pengolah kata, lembar kerja, dan pemutar media.

Adapun pengertian lain, aplikasi adalah penggunaan atau penerapan suatu konsep yang menjadi pokok pembahasan. Aplikasi dapat diartikan juga sebagai program komputer yang dibuat untuk menolong manusia dalam melaksanakan tugas tertentu. Aplikasi software yang dirancang untuk penggunaan praktisi khusus, klasifikasi luas ini dapat dibagi menjadi 2 (dua) yaitu:

1. Aplikasi software spesialis, program dengan dokumentasi tergabung yang dirancang untuk menjalankan tugas tertentu.

(13)

2.1.2 Pengertian Data dan Informasi

Data dan Informasi mempunyai keterkaitan antara satu dengan yang lainnya. Data adalah fakta – fakta atau pesan – pesan yang belum dievaluasi atau bahan mentah dari informasi yang melalui pengolahan tertentu dibentuk menjadi suatu informasi. Data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian

– kejadian nyata.

Suatu sistem yang kurang mendapatkan suatu informasi akan luruh, kerdil dan akhirnya berakhir. Definisi informasi sendiri seperti di bawah ini :

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berharga dan

lebih berguna serta lebih berarti bagi yang menerimannya” [16].

Sedangkan sumber dari informasi sendiri adalah data yang berarti kenyataan untuk mengambarkan suatu kejadian – kejadian dan kesatuan yang nyata. Maksud dari kejadian – kejadian di sini adalah sesuatu yang telah terjadi pada saat tertentu.

(14)

2.1.3 Pengadaan atau E-procurement

Proses pengadaan barang atau dalam hal ini adalah e-Procurement (e-Proc) merupakan sebuah istilah dari pengadaan (procurement) atau pembelian secara elektronik. e-Proc merupakan bagian dari e-bisnis dan digunakan untuk mendesain proses pengadaan berbasis internet yang dioptimalkan dalam sebuah perusahaan. E-Proc tidak hanya terkait dengan proses pembelian itu saja tetapi juga meliputi negosiasi-negosiasi elektronik dan pengambilan keputusan atas kontrak-kontrak dengan pemasok. Ada beberapa definisi e-Proc, diantaranya :

 Menurut Sarzana Fulvio di S. Ippolito (2003) menyebut e-procurement

sebagai seperangkat teknologi, prosedur, dan langkah-langkah organisasional yang memungkinkan pembelian barang dan jasa secara

online, melalui peluang-peluang yang ditawarkan oleh internet dan e-commerce

 Beberapa definisi oleh Davila, Tony, Mahendra Gupta, dan Richard

Palmer dalam jurnal “Moving Procurement Systems to The Internet”

(2003) menyebutkan e-procurement : Teknologi yang dirancang untuk memfasilitasi pengadaan barang melalui internet, Manajemen seluruh aktivitas pengadaan secara elektronik, dan Aspek-aspek fungsi pengadaan yang didukung oleh bermacam-macam bentuk komunikasi secara elektronik.

(15)

pada Undang-undang nomor 11 tahun 2008 tentang ITE. Hal ini menjadikan aktivitas e-Proc menjadi lebih tranparan,efisien dan aman.

Gambar 2.1 Transisi pengadaan barang elektrik (Lembaga Kebijakan

Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah)

(16)

2.1.4 Basis Data (database)

2.1.4.1Konsep Basis data (Database)

Basis data terdiri dari dua kata, basis dan data. Basis dapat diartikan kurang lebih sebagai markas, gudang atau tempat berkumpul. Sedangkan data adalah repesentasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli dan lain – lain), barang dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasi lainnya. Basis data sendiri dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti :

1. Himpunan kelompok data (arsip) saling berhubungan yang diorganisasikan sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembalidengan cepat dan mudah.

2. Kumpulan file / table / arsip saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis.

Ada beberapa tahapan yang digunakan dalam proses mendesain suatu basis data yaitu:

1. Tentukan tujuan dari basis data yang akan dibuat. 2. Tentukan tabel – tabel yang sekiranya akan dperlukan.

3. Tentukan field – field (kolom – kolom) yang diperlukan oleh tabel. 4. Tentukan sebuah kolom yang bersifat unik untuk dijadikan sebagai

kunci (key).

5. Tentukan relasi antar tabel.

(17)

7. Isi data dalam basis data dan buat objek – objek database yang sekiranya diperlukan.

2.1.4.2Sistem Basis data (DBS)

Suatu sistem yang mengelolah data dan menyediakan data tersebut apabila dibutuhkan.

2.1.4.3Komponen utama Sistem Basis data 1. Data yang disimpan dalam basis data 2. Hardware :storage, processor, memory

3. Software : DBMS, Report-writer, design, arts, dll Pengguna :

a) Pengguna Awan (Naïve User) b) Pengguna Biasa (Casual User) c) Programmer

d) Administrator

2.1.4.4Tujuan Database

(18)

2.1.4.5Database Administrator

Database Adminstrator adalah orang yang memiliki kontrol utama terhadap keseluruhan sistem basis data (mencangkup data & program) yang mempunya fungsi yaitu :

1. Pendefinisian skema

2. Pendefinisan struktur penyimpanan & metode akses 3. Modifikasi skema & organisasi fisik

4. Pemberian otorisasi bagi pengaksesan data

5. Mendefinisikan bagian basis data yang mana dapat diakses oleh seorang pemakai, termasuk operasi-operasi yang dapat dilakukan 6. Spesifikasi batasan integrasi

2.1.4.6Bahasa/Language dalam Sistem Basis data

Bahasa yang digunakan di dalam basis data antara lain : 1. Data Definition Language (DDL)

Perintah-perintah yang digunakan oleh database administrator untuk mendefinisikan skema ke DBMS. Secara detil hal yang perlu dijabarkan pada DBMS :

a. Nama basis data

b. Nama seluruh berkas pada basis data c. Nama rekaman dan medan

(19)

f. Nama Indeks dan medan yang menjadi indeks g. Hal lain seperti ukuran basis data.

DDL juga digunakan untuk menciptakan, mengubah, dan menghapus basis data

2. Data Manipulation Language (DML)

DML adalah perintah-perintah yang digunakan untuk mengubah, memanipulasi dan mengambil data pada basis data. Tindakan seperti menghapus,mengubah,dan mengambil data menjadi bagian dari DML.

DML dibagi atas 2 jenis : a. Prosedural

Prosedural menuntut pengguna menentukan data apa saja yang diperlukan dan bagaimana cara mendapatkannya

b. Nonprosedural

Nonprosedural menuntut pengguna menentukan data apa yang diperlukan tetapi tidak perlu menyebutkan cara mendapatkannya

2.1.5 Konsep Pemrograman Php 2.1.5.1Pengertian Php

PHP: Hypertext Preprocessor adalah bahasa skrip yang dapat ditanamkan

(20)

2.1.5.2Sejarah Php

Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page

(Situs personal). PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP masih bernama Form Interpreted (FI), yang wujudnya berupa sekumpulan skrip yang digunakan untuk mengolah data formulir dari web.

Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya PHP/FI. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi sumber terbuka, maka banyak pemrogram yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.

Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini, interpreter PHP sudah diimplementasikan dalam program C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan.

Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend menulis ulang interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik, dan lebih cepat. Kemudian pada Juni 1998, perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikan rilis tersebut sebagai PHP 3.0 dan singkatan PHP dirubah menjadi akronim berulang PHP: Hypertext Preprocessing.

(21)

Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.

2.1.5.3Fasilitas Database

Khusus untuk pemrograman database, Php menyediakan fasilitas objek yang kuat dan lengkap yang memudahkan programmer dalam membuat program. Format database yang dimiliki Php adalah format database MySql, PorstgreSql, dBase, SyBASE, Oracle dan lain – lain.

2.1.6 PostgreSql

PostgreSQL adalah sebuah sistem basis data yang disebarluaskan secara bebas menurut Perjanjian lisensi BSD. Piranti lunak ini merupakan salah satu basis data yang paling banyak digunakan saat ini, selain MySQL dan Oracle. PostgreSQL menyediakan fitur yang berguna untuk replikasi basis data. Fitur-fitur yang disediakan PostgreSQL antara lain DB Mirror, PGPool, Slony, PGCluster, dan lain-lain.

2.1.7 ExtJs

Extjs adalah pemrograman yang berjalan di platform javascript. Jadi Extjs bisa dijalankan tanpa adanya web server. Yang diperlukan adalah library Extjs,

(22)

hanyalah library yang berplatform javascript tapi tentu saja membutuhkan data-data yang akan diproses oleh Extjs.

2.1.8 Konsep Pemodelan UML

The Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa untuk menetapkan, menggambarkan, membangun dan mendokumentasikan artifact dari sistem software.(Craig Larman, Applying UML and Patterns 2nd Edition) Untuk dapat mengerti UML, dibutuhkan pemahaman konsep model dari bahasa tersebut.

2.1.8.1 Diagram

Diagram menampilkan representasi sebagian dari sistem, dan semantiks dengan view yang lain. Dalam UML, ada dua tipe diagram, yaitu :

a. Static Diagram : use case diagram, class diagram, object diagram,component diagram dan deployment diagram.

b. Dinamic Diagram : sequence diagram, collaboration diagram, activity diagram dan statechart diagram.

2.1.8.2 Use Case Diagram

Use case diagram menjelaskan sistem secara fungsional yang terlihat user. Biasanya dibuat pada awal pengembangan. Tujuan use case adalah untuk:

a. Menspesifikasikan context sistem b. Menggambarkan kebutuhan sistem c. Memvalidasikan arsitektur sistem

(23)

2.1.8.2.1 Include

Keterhubungan secara include antar use case menunjukkan bahwa usecase asal secara eksplisit memasukkan perilaku dari use case lain yang ditunjuk oleh use case tersebut. Included use case tidak pernah berdiri sendiri, tetapi hanya merupakan bagian dari beberapa use case yang lebih besar yang diikutinya. Keterhubungan use case secara include pada dasarnya merupakan sebuah contoh dari pendelegasian-sekumpulan dari tanggung jawab sebuah system diambil dan ditangkap di dalam satu tempat (included use case), kemudian bagian lainnya dari sistem (use case yang lain) memasukkan kumpulan tanggung jawab yang baru setiap saat mereka memerlukan fungsifungsi use case tersebut.

2.1.8.2.2 Extend

Keterhubungan use case secara extend menunjukkan bahwa usecase yang ditunjuk merupakan perluasan perilaku dari use case asal. Use case asal dapat berdiri sendiri, tetapi untuk kondisi tertentu perilaku use case tersebut dapat diperluas oleh perilaku dari use case lain. Hubungan perluasan digunakan untuk memodelkan bagian dari use case yang dapat dilihat oleh user sebagai perilaku yang dapat dipilih dari sistem. Hubungan perluasan juga dapat digunakan untuk memodelkan sub aliran yang terpisah-pisah yang hanya dapat dijalankan dalam kondisi tertentu.

2.1.8.3 Class Diagram

(24)

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Sistem

Dalam tahap analisa sistem akan ditentukan requirement (kebutuhan - kebutuhan) sistem, mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan - permasalahan yang terjadi untuk membangun Aplikasi E-Procurement dalam mendukung asset management.

3.1.1 Analisa sistem yang berjalan saat ini

(25)

akses terhadap sistem pengadaan menyebabkan pengaksesan data terbuka sehingga resiko kecurangan besar.

Penjelasan tentang sistem e-procurement yang sedang berjalan adalah sebagai berikut:

1. Pendaftaran Penyedia Barang/jasa.

Penyedia mendaftar sebagai rekanan. Selain mendaftar secara manual, penyedia juga mendaftar secara online. Penyedia mendaftar secara manual dengan mendownload form pendaftaran, mengisi form pendaftaran, mencetak dan mengirimkan ke panitia disertai dokumen pendukung seperti KTP direksi/pemilik perusahaan, NPWP, Surat Ijin Usaha Perdagangan, akta perusahaan, surat penunjukan dari direksi untuk membawa dokumen tersebut. Kemudian berkas-berkas tersebut diserahkan ke sekretariat pelelangan. Mendaftar secara online dilakukan dengan mengisi formulir yang telah disediakan.

(26)

Datang ke sekretariat

Menyerahkan formulir registrasi dan

data pelengkap

Penerimaan registrasi Pengembalian

formulir

ditolak diterima Star Pendaftaran

dikembalikan Pendaftaran selesai Isi Formulir

Download Formulir

Cetak formulir

Gambar 3.1 Activity Diagram Penyedia barang/jasa

2. Pelaksanaan Pelelangan

(27)

3. Informasi Pemberitahuan Pelelangan

Pemberitahuan adanya pengadaan barang/jasa dari pihak pelaksana tidak terinformasikan secara terbuka sehingga hanya pihak-pihak terdekat saja yang mengetahui adanya pelelangan.

4. Pembuatan Laporan

Laporan-laporan seperti laporan data penyedia barang/jasa yang mengikuti pengadaan barang/jasa, laporan pengadaan, laporan pernyataan mengikuti lelang, laporan paket yang telah selesai dilaksanakan dan laporan penerimaan barang belum tersedia sehingga harus dibuat secara manual

3.1.2 Analisa Masalah

Berdasarkan observasi terhadap sistem e-procurement yang telah ada dan hasil wawancara dengan pihak terkait, terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi didalam sistem yang sedang berjalan saat ini. Permasalahan tersebut diuraikan pada tabel berikut:

Tabel 3.1 Analisis Masalah

No Permasalahan

1.

2.

3. 4.

Kesulitan dalam pengisian dan pengiriman data registrasi penyedia barang atau jasa

Informasi mengenai adanya kegiatan pengadaan barang /jasa tidak terinformasikan secara terbuka

Keamanan dan Akses data tidak terjaga

(28)

5.

pengadaan barang/jasa tidak tersedia atau masih dilakukan secara manual

Kesulitan dalam memonitor perkembangan pelaksanaan pengadaan.

Proses pengadaan tidak transparansi

3.1.3 Solusi yang ditawarkan

Dari permasalahan-permasalahan yang telah dijabarkan di atas, terdapat permasalahan dimana sistem e-procurement yang ada belum mempunyai fitur upload dokumen sebagai sarana untuk pengumpulan dokumen, proses pemberitaan adanya pelelangan tidak terinformasikan luas, hak akses pengguna sistem tidak terorganisir, serta belum adanya fitur pembuatan laporan-laporan.

(29)

3.1.4 Software Requirement Specification(SRS)

3.1.4.1 Analisis Persyaratan Fungsional

Dengan memodelkan proses menggunakan Activity Diagram, Use Case Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram, penjelasannya sebagai berikut :

1) Activity Diagram adalah diagram yang menggambarkan sequence dari aktivitas – aktivitas dalam sebuah proses, termasuk sekuensial dan paralel aktivitas, dan tujuan yang telah dibuat.Sebuah activity diagram biasanya dibuat untuk satu use case dan memperlihatkan perbedaan skenario – skenario yang memungkinkan.

2) Use Case Diagram menjelaskan sistem secara fungsional yang terlihat user. Biasanya dibuat pada awal pengembangan dalam menggambarkan kebutuhan sistem.

3) Sequence Diagram bisa memperlihatkan sebuah ilustrasi yang sukses dari interaksi – interaksi diantara class atau objek. Sequence Diagram kadang – kadang digunakan untuk mengilustrasikan mendeskripsikan proses – proses dalam use case skenario.

4) Class Diagram memperlihatkan fitur – fitur statik dari sistem dan merepresentasikan beberapa proses yang particular. Sebuah class diagram

juga memperlihatkan relasi – relasi natural diantara class.

(30)

1. Kebutuhan Sistem

Berikut ini daftar requirement (kebutuhan) yang ada dalam aplikasi penyediaan barang/jasa :

Tabel 3.2 Kebutuhan Sistem

Use Case Name Deskripsi

Login User masuk ke sistem

Logout User keluar dari sistem

Setting

User Tambah Data User

Ubah Data User

Hapus Data User

Batal penambahan Data User

Simpan Data User

Group Tambah Data Group

Ubah Data Group

Hapus Data Group

Batal penambahan Data Group

Simpan Data Group

Hak Akses Pilih bisa tambah data atau tidak

Pilih bisa edit data atau tidak

Pilih bisa hapus data atau tidak

Master Data

Kabupaten Tambah Data Kabupaten

Ubah Data Kabupaten

Hapus Data Kabupaten

Batal penambahan Data Kabupaten

Simpan Data Kabupaten

Provinsi Tambah Data Provinsi

Ubah Data Provinsi

Hapus Data Provinsi

Batal penambahan Data Provinsi

Simpan Data Provinsi

(31)

Ubah Data Negara

Hapus Data Negara

Batal penambahan Data Negara

Simpan Data Negara

Jenis Usaha Tambah Data Jenis Usaha

Ubah Data Jenis Usaha

Hapus Data Jenis Usaha

Batal penambahan Data Jenis Usaha

Simpan Data Jenis Usaha

Sumber Dana Tambah Data Sumber Dana

Ubah Data Sumber Dana

Hapus Data Sumber Dana

Batal penambahan Data Sumber Dana

Simpan Data Sumber Dana

Tahapan Pengadaan Tambah Data Tahapan

Ubah Data Tahapan

Hapus Data Tahapan

Batal penambahan Data Tahapan

Simpan Data Tahapan

Data Pegawai Tambah Data Pegawai

Ubah Data Pegawai

Hapus Data Pegawai

Batal penambahan Data Pegawai

Simpan Data Pegawai

Pengadaan

Pengumuman Tambah Pengumuman

Ubah Pengumuman

Hapus Pengumuman

Batal penambahan Pengumuman

Simpan Pengumuman

Paket Pekerjaan Tambah Paket Pekerjaan

Ubah Paket Pekerjaan

Hapus Paket Pekerjaan

(32)

Pengadaan

Paket Pekerjaan Simpan Paket Pekerjaan

Penawaran Tambah Penawaran

Ubah Penawaran

Hapus Penawaran

Batal penambahan Penawaran

Simpan Penawaran

Sanggahan Tambah Sanggahan

Simpan Sanggahan

Pemenang Tambah Pemenang

Ubah Pemenang

Hapus Pemenang

Batal penambahan Pemenang

Simpan Pemenang

Daftar Hitam Tambah Daftar Hitam

Ubah Daftar Hitam

Hapus Daftar Hitam

Batal penambahan Daftar Hitam

Simpan Daftar Hitam

Registrasi

Data Perusahaan Tambah Data Perusahaan

Ubah Data Perusahaan

Hapus Data Perusahaan

Batal penambahan Data Perusahaan

Simpan Data Perusahaan

Cetak Data Perusahaan

Setting

Group Management Tambah Group

Hapus Group

Simpan Data Group

User Management Tambah User

Hapus User

Ubah User

(33)

2. Business Rule dalam Sistem

Tabel 3.3 Business Rule Sistem

Tipe – tipe Bussines

Rule Deskripsi

Registrasi Registrasi dilakukan jika data user baru belum ada di database

Login 1. Proses login dilakukan apabila user telah melakukan

registrasi (sign up) di sistem .

2. User menunggu akunnya diaktivasi oleh admin untuk

bisa melakukan login ke sistem.

3. Apabila user melakukan login sebelum akunnya

diaktivasi, maka akan muncul konfirmasi bahwa

akunnya belum diaktivasi.

4. Apabila user salah memasukan username dan

password maka akan muncul konfirmasi bahwa data

yang dimasukan salah

5. Apabila user telah benar memasukkan data user dan

password, maka user telah masuk kedalam sistem.

Logout Logout bisa dilakukan apabila user telah masuk ke dalam

sistem.

Data Master

Kabupaten, Provinsi,

Negara, Jenis Usaha,

Sumber Dana, Tahapan

Pengadaan, Data Pegawai

1. Administrator telah login ke sistem.

2. Pembuatan data master baru bisa dilakukan jika :

a. Data master yang baru belum ada didalam

database.

b. Data – data master yang dimasukkan telah benar. 3. Perubahan data master bisa dilakukan jika :

a. Terdapat daftar setiap data master yang akan

diubah datanya.

b. Data master yang akan diubah datanya telah ada

dalam database.

4. Penghapusan Data Master bisa dilakukan jika :

(34)

b. Admin menekan tombol hapus dan telah berhasil

menghapus dari database.

Pengadaan

Pengumuman 1. Panitia telah login ke sistem.

2. Pembuatan data pengumuman baru bisa dilakukan

jika:

Data Pengumuman yang baru belum ada didalam

database.

Data – data pengumuman yang dimasukkan telah benar.

3. Perubahan data pengumuman bisa dilakukan jika:

a. Terdapat daftar setiap pengumuman yang akan

diubah datanya.

b. Data pengumuman yang akan diubah datanya

telah ada dalam database.

4. Penghapusan data pengumuman bisa dilakukan jika :

a. Terdapat Data pengumuman yang akan dihapus

datanya.

b. Panitia menekan tombol hapus dan telah berhasil

menghapus dari database.

Paket Pekerjaan 1. Panitia telah login ke sistem.

2. Pembuatan data pengadaan baru bisa dilakukan jika:

a. Data pengadaan yang baru belum ada didalam

database.

b. Data – data pengadaan yang dimasukkan telah benar.

3. Perubahan data pengadaan bisa dilakukan jika:

a. Terdapat daftar setiap pengadaan yang akan

diubah datanya.

b. Data pengadaan yang akan diubah datanya telah

ada dalam database.

4. Penghapusan data pengadaan bisa dilakukan jika :

a. Terdapat Data pengadaan yang akan dihapus

datanya.

(35)

menghapus dari database.

Penawaran 1. Penyedia telah login ke sistem.

2. Pembuatan data penawaran baru bisa dilakukan jika:

a. Data penawaran yang baru belum ada didalam

database.

b. Data – data penawaran yang dimasukkan telah benar.

3. Perubahan data penawaran bisa dilakukan jika:

a. Terdapat daftar setiap penawaran yang akan

diubah datanya.

b. Data penawaran yang akan diubah datanya telah

ada dalam database.

4. Penghapusan data penawaran bisa dilakukan jika :

a. Terdapat data penawaran yang akan dihapus

datanya.

b. Penyedia menekan tombol hapus dan telah

berhasil menghapus dari database.

Sanggahan 1. Penyedia telah login ke sistem.

2. Pembuatan data sanggahan baru bisa dilakukan jika:

a. Data sanggahan yang baru belum ada didalam

database.

b. Data – data sanggahan yang dimasukkan telah benar.

c. Jadwal sanggahan sedang aktif.

Daftar Hitam 1. Panitia telah login ke sistem.

2. Pembuatan data daftar hitam baru bisa dilakukan jika:

a. Data daftar hitam yang baru belum ada didalam

database.

b. Data – data daftar hitam yang dimasukkan telah benar.

3. Perubahan data daftar hitam bisa dilakukan jika:

a. Terdapat daftar setiap penawaran yang akan

diubah datanya.

b. Data penawaran yang akan diubah datanya telah

(36)

4. Penghapusan data penawaran bisa dilakukan jika :

a. Terdapat data daftar hitam yang akan dihapus

datanya.

b. Panitia menekan tombol hapus dan telah berhasil

menghapus dari database.

Laporan

Pengadaan 1. Panitia telah login ke sistem.

2. Pembuatan laporan daftar pengadaan baru bisa

dilakukan jika :

a. Daftar data pengadaan sudah ada didalam

database.

b. Tekan tombol Export untuk mencetak laporan

pengadaan

Daftar Penyedia 1. Panitia telah login ke sistem.

2. Pembuatan laporan daftar penyedia baru bisa

dilakukan jika :

a. Daftar data penyedia sudah ada didalam database.

b. Tekan tombol Cetak untuk untuk mencetak laporan

daftar penyedia

Draft Kontrak 1. Panitia telah login ke sistem

2. Pemenang pengadaan sudah ditentukan

3. Data isi kontrak telah di isi

4. Tekan tombol print kontrak untuk mencetak laporan

Registrasi

Data Perusahaan 1. Penyedia telah login ke sistem.

2. Pembuatan data perusahaan baru bisa dilakukan jika:

a. Data perusahaan yang baru belum ada didalam

database.

b. Data – data perusahaan yang dimasukkan telah benar.

3. Perubahan data perusahaan bisa dilakukan jika:

a. Terdapat daftar setiap perusahaan yang akan

diubah datanya.

(37)

ada dalam database.

4. Penghapusan data perusahaan bisa dilakukan jika :

a. Terdapat data perusahaan yang akan dihapus

datanya.

b. Penyedia menekan tombol hapus dan telah

berhasil menghapus dari database.

Setting

User Management 1. Administrator telah login ke sistem.

2. Pembuatan User baru bisa dilakukan jika :

a. User baru belum ada didalam database.

b. Data – data user yang dimasukkan telah benar. c. Tekan tombol simpan untuk menyimpan data –

data user kedalam database.

3. Perubahan User bisa dilakukan jika :

a. Terdapat daftar user yang akan dirubah datanya.

b. User yang akan dirubah datanya telah ada dalam

database.

c. Tekan tombol ubah untuk mengubah data dari

database.

4. Penghapusan User bisa dilakukan jika :

a. Terdapat daftar user yang akan dihapus datanya.

b. Admin menekan tombol hapus dan telah berhasil

menghapus data user dari database.

Group Management 1. Administrator telah login ke sistem.

2. Pembuatan Group Baru baru bisa dilakukan jika :

a. Group baru belum ada didalam database.

b. Data group yang dimasukkan telah benar.

c. Tekan tombol simpan untuk menyimpan data

group kedalam database.

3. Apabila data group yang baru telah ada di database,

maka akan muncul pesan bahwa nama group yang

dimasukan telah ada.

4. Penghapusan group bisa dilakukan jika:

a. Terdapat daftar group yang akan dihapus.

(38)

c. Admin menekan tombol hapus dan telah berhasil

menghapus user dari database

3.1.4.2 Analisis Kebutuhan non Fungsional

Analisis kebutuhan non fungsional disini membahas kendala pada pelayanan atau fungsi sistem, yaitu :

1. Availability: ketersediaan aplikasi, misalnya harus terus menerus beroperasi selama hari kerja tanpa adanya kegagalan pada sistem yang di bangun karena berupa desktop, maka sistem ini dapat di akses setiap hari kerja, selama komputer terhubung ke server.

2. Reliability: keandalan, misalnya tidak pernah boleh gagal atau kegagalan yang ditolerir dibatasi hingga berapa persen, sehingga harus dipikirkan solusi atau tolerant fault.

3. Ergonomy: kenyamanan pakai bagi pengguna.

Sistem ini akan di bangun sedemikian rupa agar easy use dan easy learning, sehingga user akan sangat nyaman untuk menggunakan aplikasi ini.

4. Portability: kemudahan untuk dibawa dan dioperasikan ke mesin/sistem operasi/platform yang lain.

Karena berbasis desktop dan programming language menggunakan bahasa delphi maka sistem ini dapat di akses dimana saja, selama mesin/sistem operasi/platform mendukung programming language ini.

(39)

6. Security: aspek keamanan yang harus dipenuhi, yaitu pada proses perhitungan perkembangan klien, seleksi dan perhitungan nilai akhir program untuk massase dan shiatsu, selama user mengikuti prosedur dengan benar, maka sistem akan menjamin keamaan tersebut dengan baik.

3.1.4.3 Analisis Perangkat Keras

Perangkat keras yang yang telah tersedia sekarang ini adalah sebagai berikut

1. Server

a. Processor IntelPentium Core 2 Duo

b. Harddisk 500 GB

c. RAM 2 GB

d. VGACard 128 MB

e. Monitor resolusi 1024x768

f. Lan Card 10/100Mbps

g. Mouse

h. Keyboard

2. Client

a. Processor IntelPentium Dual Core

b. Kapasitas Harddisk 120 GB

c. RAM 1 GB

d. VGACard 128 MB

e. Monitor dengan resolusi 1024x768

(40)

g. Mouse

h. keyboard

Sementara perangkat keras yang direkomendasikan untuk menjalankan aplikasi ini adalah sebagai berikut :

1. Server

a. Processor dengan kecepatan minimal 1.5 GHz

b. Kapasitas Harddisk minimal 160 GB

c. RAM minimal 1 GB

d. VGACard minimal 128 MB

e. Monitor dengan resolusi 1024x768

f. Lan Card 10/100Mbps

g. Mouse

h. Keyboard

2. Client

a. Processor dengan kecepatan minimal 1 GHz

b. Kapasitas Harddisk minimal 80 GB

c. RAM minimal 512 MB

d. VGACard minimal 64 MB

e. Monitor dengan resolusi 1024x768

f. Lan Card 10/100Mbps

g. Mouse

(41)

4. Analisis Perangkat Lunak

Kebutuhan perangkat lunak merupakan faktor-faktor yang harus dipenuhi untuk merancang sebuah perangkat lunak (aplikasi) sehingga perangkat lunak tersebut sesuai dengan maksud dan tujuan perangkat lunak (aplikasi) tersebut di buat. Beberapa perangkat lunak pendukung yang harus di install adalah sebagai berikut :

1. Windows sebagai sistem operasi

2. UltraEdit

3. PhpPgAdmin (PostgreSql)

4. Tool design database : Power Designer 12

5. Tool antarmuka design : Microsoft Visio 2003

6. Tool design diagram : Enterprise Architect

7. Mozila Firefox sebagai browser

5. Analisis Pengguna

[image:41.595.109.529.510.755.2]

User dari aplikasi ini dibagi menjadi 3 yaitu:

Tabel 3.4 Analisa Pengguna

No Klasifikasi

User Minumum Requirement

Hak Akses pada Sistem 1 Admin 1. Mempunyai kemampuan dasar di

bidang Komputer dan mengoperasikan sistem operasi windows XP

2. Mempunyai pemahaman yang cukup untuk mengelola data dalam desktop serta memiliki pengetahuan tentang jaringan aplikasi dan database.

Mempunyai Akses ke seluruh menu yang ada dalam sistem.

2 Panitia 1. Mempunyai kemampuan dasar di bidang computer dan mengoperasiakn operasi windows XP

2. Memiliki kemampuan mengenai proses-proses lelang

Tidak semua menu bias diakses oleh panitia lelang, Hak aksesnya

(42)

No Klasifikasi

User Minumum Requirement

Hak Akses pada Sistem 3 Penyedia 1. Mempunyai kemampuan dasaar di

bidang computer dan mengoperasikan operasi windows XP

2. Memiliki kemampuan mengenai proses-proses lelang

Tidak semua menu bisa diakses oleh panitia lelang, Hak aksesnya

ditentukan oleh Admin.

3.1.5 Analisis Kebutuhan Fungsional

Analisis kebutuhan fungsional menggambarkan proses kegiatan yang akan diterapkan dalam sebuah sistem dan menjelaskan kebutuhan yang diperlukan sistem agar dapat berjalan dengan baik serta sesuai dengan kebutuhan sistem e-Procurement.

Analisis yang dilakukan dimodelkan dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language). Tahap-tahap pemodelan dalam analisis tersebut antara lain identifikasi aktor, usecase diagram, skenario, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.

3.1.5.1 Identifikasi Aktor

Sistem ini dapat dipergunakan oleh semua instansi atau perusahaan dengan kebutuhan yang berbeda-beda. Berdasarkan kebutuhan, Aktor dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1) Aktor pertama ialah admin yang mempunyai akses untuk mengatur data master dan mengolah semua kegiatan pengadaan barang/jasa

2) Aktor kedua yang terlibat dengan sistem iniadalah panitia pelelangan atau panitia pengadaan barang/jasa

(43)

3.1.5.2 Use Case Diagram Sistem

Analisa perilaku dalam Aplikasi e-Procurement ini berupa analisa Use Case. Terdapat beberapa use case yang didalamnya mencangkup proses – proses yang ada dalam Aplikasi e-Procurement dalam mendukung asset management ini. Secara garis besar, Administrator, Panitia, penyedia barang/jasa pengguna aplikasi e-Procurement ini dapat melakukan fungsi – fungsi seperti yang telah dijelaskan diatas.

(44)

uc Use Case Mo... penyedia panitia admin frontend setting dow nload w elcome login master data negara prov insi kabupaten

j enis usaha

pengadaan pengumuman paket pekerj aan daftar hitam registrasi data perusahaan setting group management user management notifikasi email

mail serv er

dow nload dokumen penaw aran Tahapan Sanggahan laporan pengadaan Laporan data perusahaan laporan keikutsertaan logout tahapan pengadaan spesifikasi syarat ikut pengadaan sumber dana pemenang laporan kontrak

lupa passw ord

[image:44.595.65.515.72.676.2]

«extend» «extend» «include» «include» «include» «extend» «extend» «extend» «extend» «extend» «extend» «extend» «extend» «extend» «extend» «extend» «extend» «extend» «extend» «extend» «extend» «extend» «extend» «extend» «extend» «extend» «extend» «extend» «include» «extend» «extend» «extend»

(45)

A. Use Case Front end

[image:45.595.72.468.145.701.2]

1. Registrasi

Tabel 3.5 Use Case Proses Registrasi

Nama Registrasi

Deskripsi

Registrasi merupakan proses yang dilakukan oleh pihak penyedia

untuk mendaftarkan user mereka masing-masing ke dalam sistem

agar bisa melakukan login. Registrasi dilakukan supaya admin

dapat mengatur role user.

Aktor Penyedia

Pre-condition - Data User belum ada di dalam database - User belum masuk ke sistem

Post-condition - User berhasil registrasi dan data user masuk ke database

Aktor Sistem

1. Membuka Aplikasi e-Procurement

Dalam mendukung asset

management

4. Memasukkan data registrasi

6. Menekan tombol submit

9. Menampilkan pesan error karena ada

data yang dimasukkan salah.

10. Memasukkan kembali data yang

telah diperbaiki.

2. Klik link registrasi

3. Sistem menampilkan form registrasi

5. Data – data registrasi telah tertulis disetiap text input dan siap untuk

diproses.

7. Cek validasi registrasi yaitu username,

password, email, security code.

8. Jika data yang dimasukkan salah, sistem

mengirimkan pesan bahwa data yang

dimasukkan salah.

11. Cek validasi registrasi. Apabila data yang

dimasukkan telah benar, maka data user

masuk ke dalam sistem.

12. Mengirim email notifikasi dan link

(46)

sd registrasi

aktor Joi n Joi nCtrl l ogi n mai l server

i ni tComponent()

getBbar()

getItemReg()

construct()

cek()

si mpan gagal ()

si mpan()

ki ri mEmai l ()

[image:46.595.72.523.72.323.2]

Si gn up berhasi l ()

Gambar 3.3 Sequence Diagram Registrasi

2. Login

Tabel 3.6 Use Case Proses Login

Nama Login

Deskripsi

Login merupakan proses yang dilakukan oleh semua bagian yaitu

Admin, Panitia, Penyedia barang/jasa. Login di front end hanya untuk

pihak penyedia. Login dilakukan supaya dapat melakukan proses

berikutnya sesuai dengan bagiannya.

Aktor Administrator, Panitia, Penyedia barang/jasa

Pre-condition - Data User ada dalam database - User belum masuk ke system

Post-condition - User berhasil login/masuk ke system

Aktor Sistem

1. Membuka Aplikasi e-Procurement

Dalam mendukung asset

management

3. Memasukkan data username dan

password.

5. Menekan tombol login

2. Sistem memunculkan form login yang terdiri

dari text input username dan password untuk

masuk ke sistem.

4. Data – data username dan password telah tertulis disetiap text input dan siap untuk

diproses.

[image:46.595.73.489.438.763.2]
(47)

8. Memasukkan kembali data

username dan Password yang telah

diperbaiki.

password. Jika data yang dimasukkan salah.

7. Menampilkan pesan error karena username

atau Password yang dimasukkan salah.

9. Cek validasi login untuk username dan

Password. Apabila data yang dimasukkan

telah benar, maka user masuk ke dalam

sistem.

sd login

aktor Join LoginCtrl login

initComponent()

getitem()

construct()

cek()

login gagal()

getLogin()

[image:47.595.101.470.114.507.2]

login sukses()

Gambar 3.4 Sequence Diagram Login

3. Download File

Tabel 3.7 Use Case Download File

Nama Download File

Deskripsi

Download file dilakukan oleh penyedia atau user lain yang mengakses

aplikasi ini. File – file ini mengenai segala hal yang berhubungan dengan proses pengedaan, mulai dari petunjuk pendaftaran,

syarat-syarat mengikuti pengadaan dan pengumuman

Aktor Penyedia

(48)

Post-condition - Penyedia berhasil mendowload file.

Aktor Sistem

1. Mengakses aplikasi e-procurement.

3. mengklik file yang akan didownload

pada menu kategori download

5. Menyimpan file hasil download.

2. Sistem memunculkan halaman utama

aplikasi.

4. Sistem menampilkan form konfirmasi

simpan file.

4. Pengumuman

Tabel 3.8 Use Case Skenario Pengumuman

Nama Pengumuman

Deskripsi

Memberikan informasi terbaru yang berhubungan dengan proses

pengadaan, baik itu pengumuman adanya pengadaan ataupun hasil dari

pengadaan

Aktor Admin

Pre-condition - Data Pengumuman ada dalam database - User belum masuk ke system

Post-condition - Data berhasil di simpan dan tampil di bagian front end

Aktor Sistem

1. Mengakses aplikasi e-procurement

bagian admin.

3. Memasukan data pengumuman

5. Mengisi data pengumuman baru yang

benar

2. Sistem memunculkan halaman utama

aplikasi.

4. sistem mengecek data masukan, jika ada salah

pengisian, konfirmasi ke user.

6. Menyimpan ke database

(49)

Actor1 Pengumuman PengumumanCtrl berita mail server

beritaGrid()

getData(where_clause, limit, start)

getData()

data tampil()

tambah data()

save(hak)

cek()

gagal simpan()

save()

tambah data sukses()

sendEmail()

Gambar 3.5 Sequence Diagram Pengumuman

6. Download Dokumen

Tabel 3.9 Use Case Skenario Front End Download Dokumen

Nama Download Dokumen

Deskripsi Mendownload file attachment yang ada pada detail pengumuman. Tidak semua pengumuman menyertakan file dokumen yang bisa didownload

Aktor Penyedia

Pre-condition - Mengakses aplikasi e-procurement

Post-condition - menyimpan dokumen hasil download

Aktor Sistem

1. Mengakses aplikasi e-procurement.

2. Melihat pengumuman yang tersedia

3. User mengklik pada link ‘selengkapnya’ untuk melihat keseluruhan pengumuman

4. User mendownload file yang tersedia

4. Sistem memunculkan halaman detail

pengumuman dan menampilkan file

attackment yang dapat didownload

5. Sistem menampilkan form konfirmasi

(50)

6. User menyimpan file dokumen

sd user

aktor FDownloadDokument DownloadDokumenCtrl DownloadDokumen

loadForm()

loadData()

selectData()

download()

Gambar 3.6 Sequence Diagram Download Dokumen

[image:50.595.104.488.88.332.2]

7. Data Perusahaan

Tabel 3.10 Use Case Skenario Front End Data Perusahaan

Nama Data Perusahaan

Deskripsi

Data Perusahaan merupakan proses yang dilakukan oleh penyedia

barang/jasa. Penyedia dapat melakukan proses entry data perusahaan

sebagai keterangan mengenai data perusahaan masing-masing. Data

perusahaan harus diisi sebagai syarat untuk mengikuti pengadaan barang.

Aktor Penyedia

Pre-condition - Data perusahaan belum ada dalam database.

Post-condition - Penyedia telah melakukan proses login.

- Data perusahaan yang baru telah masuk ke dalam database.

Aktor Sistem

1. Mengklik menu Data perusahaan

3. Memasukkan data perusahaan.

5.Memperbaiki data perusahaan dengan

2. Sistem menampilkan form tambah data

perusahaan

4. Mengecek terlebih dahulu apakah data

perusahaan masih. Jika ada field yang kosong,

maka sistem akan mengirimkan pesan warning.

(51)

yang baru. dalam database, maka sistem akan melakukan

proses penyimpanan ke database.

sd data perusahaan

Penyedia Penyedia PenyediaCtrl penyedia

FormPanel()

simpan()

cek() kesalahan pengisian()

replace()

simpan data sukses()

Gambar 3.7 Sequence Diagram Data Perusahaan

8. Penawaran

Tabel 3.11 Use Case Skenario Front End Penawaran

Nama Penawaran

Deskripsi

Penawaran adalah proses oleh pihak penyedia sebagai tindak lanjut dari

pengadaan yang sedang di ikuti. Penyedia mengirimkan penawaran harga

beserta dokumen pendukung sebagai bagian dari proses mengikuti

pengadaan.

Aktor Penyedia

Pre-condition - Penyedia telah melakukan proses login.

- Penyedia Telah mengikuti salah satu pengadaan

Post-condition - Penyedia telah melakukan penawaran - Data penawaran tersimpan dalam database

Aktor Sistem

1. Penyedia mengklik menu pengadaan ->

penwaran

3. Penyedia memilih pengadaan yang akan

2. Sistem menampilkan form penawaran.

(52)

dilakukan penawaran. Penyedia

memasukan harga penawaran dan upload

file.

sd user

aktor FPenawaran PenawaranCtrl PenawaranAktif

loadForm()

loadData()

selectData()

showData()

Gambar 3.8 Sequence Diagram Penawaran

14. Master Data

a. Entry Kota

Tabel 3.12 Use Case Skenario Master Data Entry Kota

Nama Entry Kota

Deskripsi

Entry Kota merupakan proses yang dilakukan oleh admin. Admin dapat

melakukan proses entry kota untuk pengisian pada data identitas

perusahaan.

Aktor Admin

Pre-condition - Data kota yang baru belum ada dalam database.

Post-condition - Admin telah melakukan proses login.

- Data kota yang baru telah masuk ke dalam database.

Aktor Sistem

1.Mengklik menu master data  kota.

3.Memilih kegiatan yang akan

dilakukan(tambah, ubah dan hapus)

4.Menekan tombol tambah

2.Sistem memunculkan form daftar kota.

(53)

6.Memilih Provinsi, memasukkan data

nama kota.

8.Memperbaiki data nama kota dengan

yang baru.

7.Mengecek terlebih dahulu apakah data input

kota masih kosong atau sudah ada dalam database.

Jika sudah ada, maka sistem akan mengirimkan

pesan warning.

9.Jika data nama yang dimasukkan belum ada

dalam database, maka sistem akan melakukan

proses penyimpanan ke database.

sd Sequence Diagram

••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••••••••

••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••••••••

••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••••••••

••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••••••••

••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••••••••

••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••••••••

••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••••••••

••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••••••••

••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••••••••

••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••••••••

••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••••••••

••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••••••••

••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••••••••

••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••••••••

••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••••••••

••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••••••••

••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••••••••

••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••••••••

••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••••••••

••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••••••••

adm i n FKota KotaCtrl kota

l oadForm ()

l oadData()

sel ectData()

showData

btnT am bah()

tam bah()

val i dasi (nam a)

tam bah gagal ()

si m pan()

tam bah sukes()

btnUbah()

ubah()

val i dasi (nam a)

ubah gagal ()

si m pan()

ubah sukses()

btnHapus()

hapus(i d)

hapus(i d)

hapus sukses()

Gambar 3.9 Sequence Diagram Master Data Kota

b. Entry Negara

Tabel 3.13 Use Case Skenario Master Data Entry Negara

(54)

Deskripsi

Entry Negara merupakan proses yang dilakukan oleh admin. Admin

dapat melakukan proses entry negara untuk pengisian pada data

identitas perusahaan.

Aktor Admin

Pre-condition - Data negara yang baru belum ada dalam database.

Post-condition - Admin telah melakukan proses login.

- Data negara yang baru telah masuk ke dalam database.

Aktor S

Gambar

Tabel 3.4 Analisa Pengguna
Gambar 3.2 Use Case Diagram Aplikasi e-Procurement
Tabel 3.5 Use Case Proses Registrasi
Gambar 3.3 Sequence Diagram Registrasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Begitu juga dalam penelitian ini latihan Double Leg Speed Hop dan Squat Jump adalah sesuatu latihan untuk meningkatakan daya ledak otot tungkai pemain bola, daya

Gontor merupa- kan salah satu dari sembilan pesantren yang mendapat pengakuan kesetaraan tersebut sehingga mereka dapat meng- ikuti ujian perguruan tinggi de- ngan menyertakan

Masyarakat adat Lampung Pepadun di Desa Buyut Kecamatan Gunung Sugih Kabupaten Lampung Tengah menganut sistem kekerabatan patrilineal dimana anak laki-laki penerus

Sampel dalam penelitian ini hanya menggunakan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah sehingga hasil penelitian tidak dapat digeneralisasi untuk jenis kabupaten/kota provinsi

Peristiwa Penyegelan Gereja di Aceh Singkil Pada Tayangan Inside di Metro TV ”.. Pembimbing utama penelitian ini adalah

Berdasarkan fenomena diatas dengan adanya akulturasi budaya, mahasiswa Palembang yang kuliah di Solo mengalami beberapa kesulitan menyesuaikan diri dibudaya Solo

20.13.2 Merumuskan cara pemeliharaan penggerak mula (prime mover) yang digunakan dalam sistem pembangkitan tenaga listrik.. 20.13.3 Merealisasikan pemeliharaan penggerak mula

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaturan tentang syarat dan prosedur pendaftaran DTLST yang diatur di dalam UUDTLST dan PPDTLST memiliki kelemahan