• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR, KEPEDULIAN TERHADAP LINGKUNGAN DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI SMA NEGERI 1 BENDAHARA ACEH TAMIANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR, KEPEDULIAN TERHADAP LINGKUNGAN DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI SMA NEGERI 1 BENDAHARA ACEH TAMIANG."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR, KEPEDULIAN TERHADAP LINGKUNGAN DAN KETERAMPILAN

PROSES SAINS SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI SMA NEGERI 1

BENDAHARA ACEH TAMIANG

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:

FAUZI NIM. 8146174012

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

Fauzi. Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Hasil Belajar, Kepedulian terhadap Lingkungan dan Keterampilan Proses Sains Siswa pada Materi Pencemaran Lingkungan di SMA Negeri 1 Bendahara Aceh Tamiang. Tesis. Program Pascasarjana UNIMED. 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran terhadap: (1) hasil belajar siswa; (2) kepedulian siswa terhadap lingkungan; (3) keterampilan proses sains siswa pada materi pencemaran lingkungan. Metode penelitian ini termasuk Quasi Experimental design dengan desain penelitian pretest and protest control group design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Bendahara tahun pelajaran 2015/2016 terdiri dari 1 kelas unggulan dan 3 kelas regular. Sampel pada penelitian ini adalah kelas X reguler sebanyak 3 kelas dengan perlakuan kelas X2 (PjBL), X3 (PBL) dan X4 (Konvensional) dengan jumlah 90 siswa. Pengambilan sampel penelitian ini ditentukan oleh peneliti dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria tertentu (Purposive Sampling). Instrumen penelitian berupa tes hasil belajar menggunakan analisis kovarians (Anacova), kepedulian terhadap lingkungan menggunakan angket dan keterampilan proses sains siswa tes dan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis proyek dan berbasis masalah terhadap: (1) hasil belajar (Fhitung = 16,46; P = 0,000); (2) kepedulian terhadap lingkungan (Fhitung = 16,67; P = 0,000); dan (3) keterampilan proses sains (Fhitung = 20,92; P = 0,000). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran berbasis proyek nilai hasil belajar, kepedulian terhadap lingkungan dan keterampilan proses sains siswa lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran berbasis masalah dan konvensional.

(6)

ii ABSTRACT

Fauzi. The Effect son Learning Outcomes, Concern for the Environment and Science Process Skills Studentsat topic Environmental care in SMA Negeri 1 Bendahara Aceh Tamiang. Thesis. Graduate program, State University of Medan (UNIMED). 2016.

The research is aimed to studythe effecof Project based and problem based models and conventional on (1) student learning outcomes; (2) Concern for the Environment Students; (3) Science Process Skills Students on topic Environmental care. The research methods was included as Quasi Experimental design research with pretest and protest control group design. The population was all grandes X SMA Negeri 1 Bendahara academic 2015/2016 classes consists of 1 class seed and 3 regular classroom. Sampling was conducted by the student's ability to match (purposive sampling), as many three classes namely class X2 (PBL), X3 (PBL) and X4 (Conventional).The research instrument istest learning outcomes, concern for the environment and science process skills students. Research result indicates that there the effect of project based and problem based models on: (1) learning outcomes (Fhitung = 16,46; P = 0,000); (2) concern for the environment (Fhitung = 16,67; P = 0,000); and (3) science process skills (Fhitung = 20,92; P = 0,000). Based on the result of the study, students which learned with project based learning has learning outcomes, concern for the environment and science process skills attitude compare with proble based and conventional learning.

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Hasil Belajar, Kepedulian terhadap

Lingkungan dan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Materi Pencemaran Lingkungan di SMA Negeri 1 Bendahara Aceh Tamiang”. Tesis ini disusun untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan pada Program Studi pendidikan Biologi.

Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini tidak akan dapat diselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis dengan kerendahan hati mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. rer. nat. Binari Manurung, M.Si dan Dr. Syahmi Edi, M.Si sebagai dosen pembimbing yang telah memberi banyak bimbingan, arahan dan masukan mulai dari awal penyusunan hingga selesainya penyusunan tesis ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih juga kepada Prof. Dr. Herbert Sipahutar, M.Sc, Dr. Fauziyah Harahap, M.Si, dan Dr. Hasruddin, M.Pd selaku tim penguji yang telah memberi kritik, saran, dan masukan untuk kesempurnaan penulisan tesis ini.

(8)

iv

seperjuangan Pendidikan Biologi Dik B Pascasarjana yang membantu menyusun tesis ini, beserta semua pihak yang tidak saya sebutkan satu persatu.

Penulis telah berupaya dengan maksimal melakukan yang terbaik dalam penyelesaian tesis ini, namun penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan dari segi isi maupun tata bahasa, karena itu penulis sangat berterimakasih untuk setiap kritik dan saran yang telah diberikan demi kesempurnaan tesis ini. Kiranya tesis ini dapat bermanfaat dalam meperkaya khasanah berpikir bagi pembaca dan secara khusus bagi dunia pendidikan. Aamiin yaa rabbal’alamin.

Medan, Juni 2016 Penulis

(9)

v DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ...iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ...viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 6

1.3. Batasan Masalah ... 7

1.4. Rumusan Masalah ... 7

1.5. Tujuan Penelitian ... 8

1.6. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1.Kerangka teoritis ... 10

2.1.1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar ... 10

2.1.2. Hakikat Model Pembelajaran ... 12

2.1.3. Hakikat Model Pembelajaran Bebasis Proyek ... 12

2.1.4. Hakikat Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 15

2.1.5. Hakikat Model Pembelajaran Konvensional ... 17

2.1.6. Kepedulian terhadap Lingkungan ... 19

2.1.7. Keterampilan Proses Sains ... 21

2.2. Penelitian Relevan ... 23

2.3.Kerangka Berpikir ... 25

2.3.1. Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Hasil Belajar ... 25

2.3.2. Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Kepedulian terhadap Lingkungan ... 26

2.3.3. Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Keterampilan Proses Sains ... 28

2.4.Hipotesis ... 29

BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Tempat Dan Waktu Penelitian ... 30

3.2.Populasi dan Sampel penelitian ... 30

3.3.Jenis Rancangan Penelitian ... 30

3.4.Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian ... 31

3.4.1. Variabel Penelitian ... 31

3.4.2. Definisi Operasional Penelitian ... 31

3.5.Prosedur Penelitian ... 33

3.5.1. Tahap Persiapan Sebelum Melakukan Penelitian ... 33

3.5.2. Tahap Pelaksanaan Penelitian ... 34

(10)

vi

3.6.Teknik Pengumpulan Data ... 38

3.6.1. Instrumen Hasil Belajar Siswa ... 38

3.6.2. Instrumen Kepedulian terhadap Lingkungan ... 39

3.6.3. Instrumen Keterampilan Proses sains ... 40

3.7. Pengontrolan Variabel ... 42

3.7.1. Validisi Internal ... 42

3.7.2. Validasi Eksternal ... 42

3.8.Uji Coba Instrumen ... 43

3.9.Validitas Pakar ... 43

3.10. Teknik Analisis Data ... 43

3.10.1. Uji Normalitas Distribusi Data... 44

3.10.2. UJi Homogenitas Variansi ... 45

3.10.3. Uji Hipotesis ... 46

3.10.4. Uji Tukey ... 47

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Penelitian ... 48

4.1.1. Hasil Belajar Siswa ... 48

4.1.2. Kepedulian Siswa terhadap Lingkungan ... 50

4.1.3. Keterampilan Proses Sains Siswa ... 52

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ... 55

4.2.1. Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Hasil Belajar Siswa ... 55

4.2.2. Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Kepedulian Siswa terhadap Lingkungan ... 58

4.2.3. Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Keteraampilan Proses Sains Siswa ... 59

4.3. Keterbatasan Penelitian ... 61

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1. Simpulan ... 63

5.2. Implikasi ... 64

5.3. Saran ... 65

(11)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Sintaks Model Pembelajaran Berbasis Proyek ... 14

Tabel 2.2. Sintaks Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 16

Tabel 2.3. Sintaks Pembelajaran Konvensional ... 18

Tabel 2.4. Perbedaan Model Pembelajaran Berbasis Proyek, Pembelajaran Berbasis Masalah dan Pembelajaran Konvensional ... 19

Tabel 2.5. keterampilan Proses Sains ... 22

Tabel 3.1. Desain Pretes-Postes Control Group Desaign ... 31

Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar ... 38

Tabel 3.3. Kisi-kisi Instrumen Kepedulian Terhadap Lingkungan ... 39

Tabel 3.4. Kategori Keterampilan Proses Sains ... 40

Tabel 3.5. Kategori Keterampilan Proses Sains ... 41

Tabel 4.1. Tabel hasil Belajar Pretes dan Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 48

(12)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus Pembelajaran ... 70

Lampiran 2.RPP Pembelajaran Berbasis Proyek Pembelajaran ... 74

Lampiran 3.RPP Pembelajaran Berbasis Berbasis Masalah ... 81

Lampiran 4. RPP Pembelajaran Konvensional ... 91

Lampiran 5. LKS Pembelajaran Berbasis Proyek ... 98

Lampiran 6. LKS Pembelajaran Berbasis Masalah ... 100

Lampiran 7. Instrumen Hasil Belajar ... 106

Lampiran 8. Angket Kepedulian terhadap Lingkungan ... 123

Lampiran 9. Instrumen Keterampilan Proses Sains ... 126

Lampiran 10. Lembar Observasi Keterampilan Proses Sains ... 139

Lampiran 11. Analisis Data Pretes dan Postes Hasil Belajar Kelas Pembelajaran Berbasis Proyek, Berbasis Masalah dan Konvensional ... 147

Lampiran 12. Analisis Data Pretes dan Postes Kepedulian terhadap Lingkungan kelas Pembelajaran Berbasis Proyek, Berbasis Masalah dan Konvensional ... 153

Lampiran 13. Analisis Data Pretes dan Postes Keterampilan Proses Sains kelas Pembelajaran Berbasis Proyek, berbasis Masalah dan Konvensional ... 159

Lampiran 14. Analisis Data Hasil Belajar, Keterampilan Proses Sains dan kepedulian terhadap Lingkungan kelas Pembelajaran Berbasis Proyek, berbasis Masalah dan Konvesional ... 165

Lampiran 15. Data Statistik Pretes dan Postes Hasil Belajar, Kepedulian terhadap Lingkungan dan Keterampilan Proses Sains Kelas Pembelajaran Berbasis Proyek, Berbasis Masalah dan Konvensional ... 168

(13)

x

Lampiran 17. Uji Homogenitas Pretes dan Postes Hasil Belajar, Angket Kepedulian terhadap Lingkungan dan Keterampilan

Proses Sains Kelas Pembelajaran Berbasis Proyek, Berbasis Masalah dan Konvensional ... 178 Lampiran 18. Analisis kovarians (Anacova) Pengaruh model

(14)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Mutu sumber daya manusia di Indonesia masih rendah mengakibatkan

pada rendahnya mutu pendidikan. Rendahnya mutu pendidikan ini dapat dilihat

dari berbagai studi literasi seperti hasil riset yang dilakukan oleh Programme for

International Student Assessment (PISA) pada tahun 2009 menyatakan bahwa berdasarkan kemampuan membaca Indonesia menduduki peringkat 57 dengan

nilai 402, kemampuan matematika pada peringkat 61 dengan nilai 371 dan

kemampuan sains pada peringkat 60 dengan nilai 383 (OECD, 2012). Selain itu,

survei dari Trend International Matematics Science (TIMSS) tahun 2007

melaporkan tentang nilai rata-rata sains Indonesia berada pada peringkat 36 dari

49 negara di dunia. Indonesia memperoleh skor knowing adalah 425, applying

adalah 426, dan reasoning adalah 438 yang di bawah skor rata-rata TIMSS, yaitu

500. Berdasarkan data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan sains

siswa di Indonesia dimana skor yang diperoleh siswa ini masih rendah. Ini artinya

bahwa siswa-siswi Indonesia diduga baru mampu mengingat pengetahuan ilmiah

berdasarkan fakta sederhana (Sulistiyo, 2012).

Penelitian yang dilakukan oleh Indah dkk (2013) menunjukkan bahwa nilai

rata-rata model pembelajaran berbasis proyek yaitu 83 dan ketuntasan 100% dan

nilai rata-rata kelas kontrol 76 dan ketuntasan hanya 89,7%. Setelah dilakukan uji

hipotesis diperoleh kelas yang menggunakan model pembelajaran berbasis proyek

memberikan peningkatan hasil belajar sebesar 0,71 pada kriteria tinggi dan kelas

kontrol 0,5 pada kriteria sedang. Maka model pembelajaran berbasis proyek

(15)

2

berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Pada penelitian yang lain yang

dilakukan oleh Almira dan Derlina (2014) menunjukkan bahwa nilai rata-rata

kelas pembelajaran berbasis masalah 71,63 dan kelas kontrol 67,48. Setelah data

postes dilakukan uji keduanya maka diperoleh bahwa ada pengaruh model

pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi suhu dan

kalor di SMA Negeri 1 Delitua. Hasil penelitian Enggar dkk di kelas XI SMA

Negeri 1 Karanganyar (2016) dapat disimpulkan bahwa nilai hasil belajar siswa

aspek pengetahuan, sikap dan aspek keterampilan model pembelajaran berbasis

proyek menghasilkan prestasi lebih tinggi dibandingkan dengan model

pembelajaran berbasis masalah. Hasil yang diperoleh dibuktikan dari uji thitung

prestasi belajar aspek pengetahuan (0,697) lebih kecil dari ttabel (1,668) dan

dengan signifikasi aspek sikap (0,470) lebih besar dari α (0,05) sedangkan hasil

dari uji thitung aspek keterampilan (2,615) lebih besar dari t tabel (1,668).

Pengembangan aktivitas siswa perlu dilakukan dengan jalan memberi

peluang untuk berkreasi secara bebas dan bertanggung jawab tanpa menghambat

kegiatan akademik lainnya. Di samping itu, diperlukan model pembelajaran untuk

meningkatkan kreativitas guru di kelas dan kreativitas belajar siswa di sekolah

dan di rumah. Rachman (2013) mengungkapkan bahwa melalui pembelajaran

berbasis proyek hasil belajar lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran

praktikum dan ceramah. Addiin, (2014) menyatakan bahwa siswa belajar dengan

model pembelajaran berbasis proyek pada materi pokok larutan asam dan basa

mempunyai prestasi belajar rata-rata lebih tinggi daripada siswa kelas lain dengan

model ceramah. Muriithi (2013) yang mengemukakan bahwa melalui

(16)

3

dengan pembelajaran diskusi dan ceramah. Motivasi dalam pembelajaran berbasis

proyek sangat diperlukan untuk keativan siswa dalam belajar (Gokhan, 2013).

Pembelajaran berbasis proyek juga dapat memotivasi dan meningkatkan

keterampilan siswa dalam proses pembelajaran (Husamah dan Pantiwati,

2014).Widiyatmiko (2012) memaparkan bahwa pembelajaran berbasis proyek

merupakan model mengajar sistematik yang dapat melibatkan siswa untuk belajar

memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui pengembangan proses inkuiri

dengan struktur secara kompleks, dengan pertanyaan otentik dan didesain dengan

hati-hati untuk memperoleh produk.

Penelitian lain yaitu Bas (2011) menyebutkan bahwa siswa dididik dengan

pembelajaran berbasis proyek lebih berhasil dan mempunyai sikap yang lebih

tinggi terhadap pelajaran dibandingkan dengan siswa dididik dengan buku

panduan siswa. Penelitian Benny dkk (2014) menunjukkan bahwa siswa mudah

memahami materi dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah

sebab dapat meningkatkan minat siswa melalui aktivitas sehingga siswa merasa

tidak bosan dengan materi yang disajikan. Selain itu Ajai dkk (2013) menyatakan

bahwa siswa pada SMA yang dididik dengan pembelajaran berbasis masalah pada

materi aljabar hasil prestasinya lebih tinggi daripada yang diajarkan menggunakan

metode konvensional.

Para ahli pendidikan sains memandang sains tidak hanya terdiri dari fakta,

konsep, dan teori yang dihafalkan, tetapi juga meliputi kegiatan siswa

menggunakan pikiran, dan sikap ilmiah dalam mempelajari gejala alam yang

belum terungkap. Pembelajaran menggunakan sains sebagai alat untuk mencapai

(17)

4

(Apriansari, 2010). Keterlibatan siswa secara fisik dan mental merupakan bentuk

pengalaman belajar yang dapat memperkuat pemahaman siswa terhadap konsep

pembelajaran.

Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMA Negeri 1 Bendahara, SMA

Negeri 1 karang Baru, SMA Negeri 1 Manyak Payed ditemukan bahwa proses

pembelajaran masih menerapkan metode ceramah, dan tanya jawab. Hal ini

dibuktikan bahwa metode ceramah masih dinilai sebagai metode yang paling

efektif untuk mentransfer materi pembelajaran kepada siswa. kurangnya

memanfaatkan fasilitas yang tersedia seperti infokus dalam menyampaikan materi

pelajaran. Hal ini membuat pembelajaran kurang menarik, dan tidak inovatif.

Kurangnya perhatian siswa dalam proses pembelajaran, ini di buktikan dengan

sesekali mereka berbicara dengan teman yang lain. Siswa jarang sekali bertanya,

dan tidak mau menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, siswa aktif akan

semakin aktif, dan sebaliknya. Siswa jarang sekali melakukan praktikum ini

dibuktikan dengan nilai rata-rata paraktikum keterampilan proses sains siswa

masih di bawah ketuntasan. Ini disebabkan karena siswa terbiasa dengan belajar

dengan berpusat pada guru sehingga siswa menjadi tidak aktif dan kreatif.

Penyampaian materi pelajaran dengan model pembelajan yang tidak tepat. Ini

dibuktikan siswa merasa bosan dalam belajar. Kurangnya perhatian siswa dalam

menjaga kebersihan lingkungan, ini dibuktikan dengan sampah seperti botol aqua,

kertas dan plastik masih berserakan di depan kelas. Padahal tempat sampah sudah

tersedia di setiap sudut halaman sekolah. Kepedulian siswa terhadap lingkungan

(18)

5

berdebu, ini dibuktikan dengan siswa membersihkan kelas sebelum bel masuk

sekolah berbunyi.

Hasil wawancara dengan salah satu guru biologi di tiga SMA Negeri

tersebut mengungkapkan kepada peneliti bahwa hasil belajar biologi masih di

bawah nilai rata-rata. Nilai rata-rata ujian semester SMA Negeri 1 Bendahara

tahun 2012/2013 semester gasal yaitu 67, semester genap yaitu 68. Tahun

2013/2014 semester gasal yaitu 68, semester genap yaitu 68. Nilai rata-rata ujian

semester SMA Negeri 1 Manyak Payed tahun 2012/2013 semester gasal yaitu 66,

semester genap yaitu 67. Tahun 2013/2014 semester gasal yaitu 68, semester

genap yaitu 69. Nilai rata-rata ujian semester SMA Negeri 1 Karang Baru tahun

2012/2013 semester gasal yaitu 67, semester genap yaitu 67. Tahun 2013/2014

semester gasal yaitu 67, semester genap yaitu 68. Nilai-nilai tersebut masih di

bawah nilai ketuntasan yaitu 73.

Selanjutnya nilai rata-rata ujian praktikum keterampilan proses sains siswa

di tiga sekolah yaitu: SMA Negeri 1 Bendahara tahun 2013/2014 semester gasal

yaitu 67, semester genap yaitu 68. Nilai rata-rata ujian praktikum SMA Negeri 1

Manyak Payed tahun 2013/2014 semester gasal yaitu 67, semester genap yaitu 68.

Nilai rata-rata ujian semester SMA Negeri 1 Karang Baru tahun 2012/2013

semester gasal yaitu 67, semester genap yaitu 68. Tahun 2013/2014 semester

gasal yaitu 68, semester genap yaitu 68. Berdasarkan nilai rata-rata yang

diperoleh, maka nilai ujian semester yang dicapai siswa masih jauh dari standar

ketuntasan belajar yang diharapkan yaitu 73. Untuk mengatasi masalah di atas,

maka perlu adanya pembelajaran yang aktif sehingga siswa dapat meningkatkan

(19)

6

siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran adalah model pembelajaran berbasis

proyek dan model pembelajaran berbasis masalah. Kedua model pembelajaran ini

belum pernah diterapkan di kelas X SMA Negeri 1 Bendahara. Dengan adanya

model pembelajaran berbasis proyek dan model pembelajaran berbasis masalah

diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar, kepedulian terhadap lingkungan dan

keterampilan proses sains siswa, karena kedua model ini melibatkan seluruh siswa

untuk aktif dalam proses belajar mengajar.

Dengan adanya permasalahan di atas, maka peneliti bertujuan untuk

melakukan penelitian mengenai penggunaan model pembelajaran berbasis proyek

dan berbasis masalah terhadap hasil belajar, kepedulian terhadap lingkungan dan

keterampilan proses sains siswa pada pencemaran lingkungan di SMAN 1

Bendahara Aceh Tamiang.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi permasalahan

dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Adanya anggapan bahwa metode ceramah masih dinilai sebagai metode yang

efektif untuk mentransfer materi pembelajaran kepada siswa.

2. Hasil belajar biologi dan sains yang ukur melalui kegiatan praktikum siswa

yang masih rendah. Ini ditandai dengan nilai rata-rata siswa masih di bawah

nilai ketuntasan.

3. Pembelajaran masih bersifat teacher-centered dan guru jarang menggunakan

(20)

7

4. Siswa tidak terbiasa belajar dengan model pembelajaran, sehingga siswa

kurang aktif dalam pembelajaran.

1.3. Pembatasan Masalah

Untuk mendapatkan hasil dan pembahasan yang tepat dan menghindari

pembahasan yang terlalu luas, maka perlu dibatasi masalah dalam penelitian ini:

1. Pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

pembelajaran berbasis proyek, berbasis masalah dan konvensional.

2. Hasil belajar dibatasi pada ranah kognitif, afektif dan psikomotor dengan

menggunakan Taksonomi Bloom yaitu C1, sampai C6 yang akan diterapkan

pada materi Pencemaran Lingkungan.

3. Sikap kepedulian siswa terhadap lingkungan akan diukur dengan angket.

4. Keterampilan proses sains dibatasi pada kemampuan mengamati,

menglompokkan, meramalkan, menafsirkan, mengajukan pertanyaan,

berhipotesis, merencanakan percobaan, menetapkan konsep dan

berkomunikasi.

1.4. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka

rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah pengaruh model pembelajaran (berbasis proyek, berbasis

masalah dan pembelajaran konvesional) terhadap hasil belajar siswa pada

(21)

8

2. Bagaimanakah pengaruh model pembelajaran (berbasis proyek, berbasis

masalah dan pembelajaran konvesional) terhadap kepedulian siswa terhadap

lingkungan pada materi pencemaran lingkungan?

3. Bagaimanakah pengaruh model pembelajaran (berbasis proyek, berbasis

masalah dan pembelajaran konvesional) terhadap keterampilan proses sains

siswa pada materi pencemaran lingkungan?

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran (berbasis proyek, berbasis

masalah dan pembelajaran konvesional) terhadap hasil belajar siswa pada

materi pencemaran lingkungan.

2. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran (berbasis proyek, berbasis

masalah dan pembelajaran konvesional) terhadap kepedulian siswa terhadap

lingkungan pada materi pencemaran lingkungan.

3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran (berbasis proyek, berbasis

masalah dan pembelajaran konvesional) terhadap keterampilan proses sains

siswa pada materi pencemaran lingkungan.

1.6. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis

maupun secara praktis

(22)

9

1. Sebagai bahan referensi yang dapat digunakan untuk memperoleh gambaran

mengenai pengaruh model pembelajaran (berbasis proyek, berbasis masalah

dan pembelajaran konvesional) terhadap hasil belajar, kepedulian terhadap

lingkungan dan keterampilan Proses sains pada materi pencemran

lingkungan.

2. Sebagai bahan pertimbangan, landasan emperis maupun kerangka acuan bagi

peneliti yang relevan di masa yang akan datang.

3. Memperkaya khasanah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan model

pembelajaran.

Secara praktis penelitian ini bermanfaat:

1. Sebagai bahan informasi bagi tenaga pengajar dalam memilih suatu model

pembelajaran.

2. Sebagai umpan balik terhadap tenaga pengajar dan siswa untuk menciptakan

suana yang nyaman untuk mendapatkan hasil belajar dan keterampilan proses

sains pada materi pencemaran lingkungan.

3. Memberikan motivasi kapada siswa agar lebih berprestasi dengan belajar

secara aktif untuk memecahkan masalah yang terkait dengan materi

(23)

63

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan:

1. Terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar siswa pada materi pencemaran lingkungandi SMAN 1 Bendahara Aceh Tamiang. Hasil belajar yang dibelajarkan dengan model pembelajaran berbasis proyek lebih tinggi dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional. Model pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi dengan model pembelajaran konvensional.

2. Terdapat pengaruh model pembelajaran (berbasis proyek, berbasis masalah dan konvensional) terhadap kepedulian siswa terhadap lingkungan pada materi pencemaran lingkungan di SMAN 1 Bendahara Aceh Tamiang. Kepedulian siswa terhadap lingkungan yang dibelajarkan dengan model pembelajaran berbasis proyek lebih tinggi dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional. Model pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi dengan model pembelajaran konvensional.

3. Terdapat pengaruh model pembelajaran (berbasis proyek, berbasis masalah dan konvensional) terhadap keterampilan proses sains siswa pada materi pencemaran lingkungan di SMAN 1 Bendahara Aceh Tamiang. Keterampilan proses sains siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran berbasis proyek lebih tinggi dibandingkan dengan model

(24)

64

pembelajaran konvensional. Model pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi dengan model pembelajaran konvensional.

5.2. Implikasi

Implikasi penelitian dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian dan simpulan penelitian, diantaranya:

(25)

65

5.3. Saran

Dari hasil penelitian, pembahasan dan simpulan penelitian, peneliti menyarankan beberapa hal, diantaranya:

1. Bagi guru, khususnya guru biologi, perlu disadari bahwa hasil belajar bilogi dapat ditingkatkan melalui model pembelajaran yang tepat sehingga memacu antusias siswa dalam mempelajari biologi.

2. Bagi guru yang ingin menggunakan model pembelajaran berbasis proyek, berbasis masalah agar lebih mengontrol siswa dan disiplin waktu agar setiap tahapan-tahapan pembelajaran dapat berjalan dengan optimal.

(26)

66

DAFTAR PUSTAKA

Addiin, I. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning pada Materi Pokok Laruta Asam dan Basa di Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 2 Karanganyar Tahun Ajaran

2013/2014. Jurnal Pendidikan Kimia, 3 (4): 7-16.

Ahmadi, Amri, dan Elisah. 2011. Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu. Jakarta: Prestasi

Pustaka.

Ajai, J. T., Imoko, B. I., dan O’kwu, E. I. 2013. Comparison of the Learning Effectiveness of

Problem-Based Learning (PBL) and Conventional method of teaching Algebra.

Journal of Education and Practice, 4 (1): 131-135.

Akinbobola, Olufunminiyi, A., dan Afolabi, F. 2010. Analisis of Science Process Skill in West African Senior Secondari School Certificate Physics Practical Examination in

Nigeria. American-Eurasian Journal of Scientific Research, 5 (4): 234-240.

Almira, N., dan Derlina. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Suhu dan Kalor di Kelas X Semester II SMA

Negeri 1 Delitua. Jurnal Inpafi, 2 (4): 1-8.

Apriansari, Y. 2010. Edutainment for Children: Membangun Karakter Anak Usi Sekolah

Dasar Melalui Pendidikan Sains. Yogyakarta: UNY.

Bas, G. 2011. Investigating the Effects of Project-Based Learning on Students’ Academic

Achievement and Attitudes Toward English Lesson. TheOnline Journal of New

Horizons in Education, 1 (4): 9-11.

Ballanca, James. 2012. Proyek Pembelajaran yang Diperkaya: jalur Praktis Menuju

Keterampilan Abad ke-21. Jakarta: Indeks.

Benny, S. W, Slamet, H., dan Salifah, A. H. 2014. Pengembang Bahan Ajar Berbasis Model Problem pada Pokok Bahasan Pencemaran Lingkungan untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri Grunjugan Bondowoso. Jurnal Pancaran, 3 (3):

83-92.

Dahar, R. W. 2011. Teori-teori belajar dan pembelajaran. Jakarta: Erlangga.

Daryanto. 2009. Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif. Jakarta: AV Publisher.

Doppelt, Y. 2005. “assessment of Project-based Learning in a Mechatronics Context.” Journal of Technology Education, 16 (2): 7-24.

Enggar, D., Sri Mulyani, dan Bakti Mulyani. 2016. Pengaruh Model Pembelajaran Project

Based Learning dan Problem Based Learning pada Materi Termokimia terhadap

Prestasi Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Karanganyar. Jurnal Pendidikan

(27)

67

Gokhan. A. 2013. The Effect of project-Based Learning on Student’s motivation. International Journal of Academic Research, 5 (2): 82-86.

Happy, N., Listyani, E. 2011. Improving The Mathematic Critical and Creative Thinking

Skill In Grade 10th SMA Negeri 1 kasihan Bantul on the Mathematic Learning

Through Problem-Based Learning. Proceeding International Seminar and the

Fourth National Conferece on Mathematic Education, 823-843. Yogyakarta: Juli 2011.

Hayati, M.N., Supardi, K. I. dan Miswadi, S. S. 2013. Pengembangan Pembelajaran IPA SMK dengan Model Kontekstual Berbasis Proyek untuk Meningkatkan Hasil

Belajar dan Keterampilan Proses Sains Siswa, Jurnal Pendidikan Program Studi

IPA FMIPA UNNES Semarang, 2 (1): 53-58.

Hamruni. 2011. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: insan Madani.

Hotmaria, A. S. 2014. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Biologi Tingkat Tinggi Siswa di SMA Negeri 2 Kisaran

Kabupaten Asahan. Tesis. Medan: Program Pascasarjana Unversita Negeri Medan.

Holil, Anwar, Pambudi, H., Maya, M. K. S, Oksiana, Wasis, dan Soeryanto. 2011. Bunga

Rampai Pendidikan Karakter:Strategi Mendidik Generasi Masa Depan. Surabaya: Unesa University Press.

Husamah dan Pantiwati, Y. 2014. Cooperative Learning STAD-PjBL: Motivation, Thinking

Skills, and Learning Outcomes in Biology Students. International Journal of

Education Learning and Development (IJELD), 2 (1): 77-94.

Indah, S., Retno, S. I, dan Sri Sukaesih. 2013. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek

terhadap Hasil Belajar siswa Materi Sistem Pencernaan Manusia. Unnes Journal of

Biology Education, 2 (1): 1-9.

Johnson, Cynthia, S., dan Shannon, D. 2013. Project Based Learning and Student

Engagement. Academic Research International, 4 (4): 560-570.

Kemendiknas. 2011. Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Kementrian Pendidikan

Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan.

Mahanal, S. & Wibowo, A. L. 2009. Penerapan Pembelajaran Lingkungan Hidup Berbasis Proyek untuk Memberdayakan Kemampuan Berpikir Kritis, Penguasaan Konsep,

dan Sikap Siswa (Studi di SMAN 9 Malang). Makalah Disajikan dalam Seminar

Nasional Pendidikan Lingkungan Hidup dan Interkonferensi BKPSL. Universitas Negeri Malang. 20-21 Juni 2009-07-15.

Maisyarotul, H. A, Fida, R., dan Muji S. P. 2014. Penguasaan Konsep Lingkungan dan Sikap

Peduli Lingkungan Siswa SMA Adiwiyata Mandiri di Kabupaten Mojokerto.

(28)

68

Muriithi, E. M., Odundo, P. A., Origa, J. O., dan Gatumu, J. C. 2013. Project Method and

Learner Achievement in Physics in Kenyan Secondary School. International Journal

of Education and Research, 1 (7): 1-12.

Muderawan, I.W., Sastrika, I.A.K., dan Sadia, I.W. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Pemahaman Konsep Kimia Dan Keterampilan Berpikir

Kritis. Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program

Studi IPA, 3 (3): 1-13.

Najmuddin dan Ramly, 2005. Membangun lingkungan hdup yang harmonis dan

berperadaban. Jakarta: Grafindo Khazanah Ilmu.

Ni, Nyoman, S., Ida bagus, J. S., dan Ni, Luh. P. M. W. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah dan Keterampilan

Proses Sains Siswa. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan

Ganesha program Studi Pendidikan IPA, 4 (2): 5-9.

OECD. 2012. PISA 2009 Technical Report. Tersedia: www.pisa.oecd.org.diakses pada 13

januari 2012.

Peppy F. A. 2014. Teori Pembelajaran. Surabaya: Pendidikan Non Formal Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Surabaya.

Rachman, N. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Keterampilan Berpikir Kritis dan Kreatif Siswa Kelas VIII pada Materi Pertumbuhan dan

Perkembangan Tumbuhan. Tesis. Bandung: PPS UPI.

Rahayu. 2012. Pengembangan Pembelajaran Ipa Terpadu dengan Menggunakan Model

Pembelajaran Problem Base Melalui Lesson Study. http//journal,Unnesa.ac.id/nju/ index.php/jpii/article/download/20152129[24 Februari 2013].

Ramdani, N. 2008. Sikap dan Beberapa Pendekatannya. (Online).

(http://neila.staff.ugm.ac.id/wordpress/wpcontent/uploads/2008/06/babIattitud.pdf.di akses 28 juli 2008).

Riyanto, Y. 2008. Paradigma Baru Pembelajaran Sebagai Referensi bagi Pendidik dalam

Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Rustaman, N.Y. 2009. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Common Textbook JICA

IMSTEP. Bandung: FPMTP A UPI.

Sani, R.A. 2014. Inovasi pembelajaran. Medan: Bumi Aksara.

Sanjaya, W. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:

kencana.

Sanjaya, W. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:

(29)

69

Siwa, Maderawan dan Tika. 2013. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek dalam Pembelajaran Kimia terhadap Keterampilan Proses Sains ditinjau dari Gaya Kognitif

Siswa. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha program

Studi Pendidikan IPA, 4 (3): 4-9.

Sudjana. 2005. Metode statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjana. 2007. Metode statistika. Bandung: Tarsito.

Sulistiyo. 2012. Reflreksi Akhir Tahun 2012 Pengurus Besar PGRI. www.pgri.or.id. Diakses

tanggal 21 juni 2013.

Sutikno, S. M. 2013. Belajar dan pembelajaran. Lombok: holistica.

Varughese, V. K. 2010. Research Article: Academic Achievement of International Biological

Science Under Two Teaching Regimes. Bioscience Education, 16: 3-6.

Wibowo, A. L.P. 2009. Pengaruh Pendekatan Project Based Learning terhadap Hasil Belajar

serta Sikap terhadap Ekosistem Sungai Siswa Kelas X SMAN 9 Malang. Tesis.

Malang: FMIPA UM.

Widiyatmiko. 2012. Pembelajaran Berbasis Proyek untuk Mengembangkan Alat Peraga IPA

dengan Memanfaatkan Bahan Bekas Pakai. Jurnal Pendidikan IPA indonesia, 10

Referensi

Dokumen terkait

Kominato,‎ AMako.‎ 5113.‎ Engineering‎ Students’ Perception of Learning English and Study Habits..

Nilai tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan keyakinan.Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengetahuan responden dapat

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan blotong kering terhadap pertumbuhan jamur tiram putih(Pleurotus ostreatus), dengan parameter jumlah badan buah

Secara umum indikasi klinis terapi oksigen diberikan pada pasien yang menderita ketidakadekuatan oksigenasi jaringan yang terjadi akibat sumbatan jalan nafas,

Pelajaran sains di SMP mempelajari tentang penggunaan dan efek samping bahan sains di sekitar kita. Pelajaran sains memberikan kesempatan siswa untuk menjelajahi dunia

Menunjuk Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan lslam Kementerian Agama Republik lndonesia Nomor 363 tahun 2017 tentang Panduan Penerbitan Nomor lnduk Siswa Madrasah

Klien mengatakan nyeri yang dirasakan sangat sakit, dengan skala nyeri 7..

[r]