• Tidak ada hasil yang ditemukan

sistem Informasi Penjualan Dan Pembelian Barang Di PT.Cipta Pria Usaha Tama

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "sistem Informasi Penjualan Dan Pembelian Barang Di PT.Cipta Pria Usaha Tama"

Copied!
126
0
0

Teks penuh

(1)

A. DATA PRIBADI

B. RIWAYAT PENDIDIKAN

1996 - 1997 : SDN 02 Bandung 1999 - 2000 : SMPN 18 Bandung

2002 - 2003 : SMU Pasundan 2 Bandung

Program :

2005 - 2006 : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Program Studi : Diploma Tiga (D3)

Fakultas : Teknik dan Ilmu Komputer Jurusan : Manajemen Informatika 2009 - 2010 : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Program Studi : Strata Satu (S1)

Fakultas : Teknik dan Ilmu Komputer Jurusan : Manajemen Informatika

Bandung, Jully 2010 P e n u l i s,

(2)

Abdul Kadir, 2004, Dasar Aplikasi Database : MySql Delphi, Andi offset, Yogyakarta.

Abdul Kadir. Pengenalan Sistem Informasi. Andi Offset:Yogyakarta, 2003 Al-Bahra Bin Jamaludin. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu.Yogyakarta.2005

Budi Irawan. Jaringan Komputer. Graha Ilmu. Bandung.2005

Basu Swastha, 1998. Manajemen Penjualan Edisi 3, BDFE, Yogyakarta. DEJCKMAN, DOKES, DAVIS,1989 Akuntansi Intermaiditie Edisi ke 3 jilid 1 Dhany R cyssco, 1989. Kamus Itilah akuntansi, CV Simplek, Jakarta

Drs M Manulang, Pengantar Ekonomi Perusahaan

Jogiyanto HM, 1999, Analisis Dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis, Andi Offset, Yogyakarta. Jogiyanto HM, 2002, Perancangan Sistem Informasi, Yogyakarta : Penerbit Andi Yogyakarta.

Referensi Online:

(3)

BAB V

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

5.1 Implementasi

Implementasi merupakan tahap kelanjutan dari kegiatan perancangan sistem yang

dapat dipandang sebagai suatu usaha untuk mewujudkan sistem yang telah dirancang.

Langkah-langkah dari proses implementasi ini adalah urutan kejadian dari kegiatan awal

sampai dengan kegiatan akhir yang harus dilakukan untuk mewujudkan sistem yang telah

dirancang tersebut. Melalui implementasi ini penulis menggunakan Borland Delphi 07

sebagai pembuatan antar muka (Interface) yang mentranslasikan perancangan sistem

yang dihasilkan ke dalam suatu bentuk program aplikasi. Selanjutnya, untuk penerapan

tabel atau struktur data penulis menggunakan perangkat lunak My SQL sebagai bentuk

laporan dari program aplikasi yang dirancang. Selain itu tujuan yang ingin dicapai pada

tahap implementasi ini adalah dapat dioperasikannya hasil perancangan sistem yang telah

dibuat serta membandingkannya dengan sistem yang lama yang ada pada perusahaan atau

instansi tempat penulis melakukan penelitian.

5.1.1 Batasan Implementasi

Sistem merupakan kumpulan dari komponen-komponen yang saling berhubungan

untuk membangun suatu sistem itu sendiri. Pada implementasi yang akan diuraikan untuk

membangun sistem informasi dibutuhkan perangkat-perangkat untuk membangunnya.

Dalam sistem informasi yang akan penulis buat dibutuhkan beberapa komponen baik

(4)

guna mendukung berjalannya sistem informasi. Perangkat keras yang dimaksudkan disini

adalah perangkat komputer secara fisik, sedangkan perangkat lunak merupakan

program-program komputer yang berguna untuk menjalankan suatu pekerjaan sesuai dengan yang

dikehendaki. Program-program tersebut ditulis dalam bahasa khusus yang dimengerti

oleh komputer.

Dalam mengimplementasikan perangkat lunak pemantauan dan pengendalian

aplikasi sistem informasi Penjualan dan Pembelian ini terdapat beberapa hal yang

menjadi batasan implementasi yaitu sebagai berikut :

1. Tidak semua kebutuhan sistem informasi Penjualan dan Pembelian dikerjakan,

tetapi hanya pada bagian subsistem yang mendukung perancangan sistem

informasi penjualan pembelian dan beberapa aplikasi pendukung lainnya.

2. Basis data yang digunakan dalam pengimplementasian ini adalah My SQL

3. Tampilan untuk sistem informasi yang dibuat adalah menggunakan bahasa

Indonesia.

4. Program yang dibuat mudah untuk digunakan.

5.1.2 Implementasi Perangkat Lunak

Beberapa perangkat lunak yang harus disiapkan dalam penggunaan perancangan

sistem informasi penjualan dan pembelian d PT. Cipta Prima Usaha Tama yaitu

melakukan beberapa proses instalasi beberapa development tools yang dilakukan antara

lain :

1. Data base yang akan digunakan adalah Perangkat lunak  My SQL  

2. Perangkat lunak sebagai bahasa pemrograman yang digunakan adalah Borland Delphi 07 

(5)

5.1.3 Implementasi Perangkat Keras

Kebutuhan perangkat keras merupakan hal yang sangat penting di dalam suatu

sistem informasi, karena apabila suatu sistem didukung oleh perangkat keras yang sesuai

dengan kebutuhan sistem perangkat lunak maka akan menghasilkan sistem yang lebih

baik. Oleh karena itu perlu dilakukan penetapan kebutuhan perangkat keras khususnya

yang berfungsi sebagai Server atau penyedia layanan.

Adapun kebutuhan perangkat keras yang dibutuhkan berdasarkan kebutuhan

minimal yang harus dipenuhi Server maupun Client adalah sebagai berikut :

1. Server

a. Prosessor Intel Pentium 4 atau AMD Athlon64 dan yang sekelasnya.

b. RAM dengan kapasitas minimal 128 MB.

c. Harddisk dengan kapasitas minimal 80 Gb.

d. Colour Monitor 15”.

e. Keyboard dan mouse.

2. Client

a. Prosessor Intel Pentium 4 atau AMD Athlon64 dan yang sekelasnya.

b. RAM dengan kapasitas minimal 128 MB.

c. Harddisk dengan kapasitas minimal 40 Gb.

d. Colour monitor 15”.

(6)

5.1.4 Implementasi Basis Data

Implementasi basis data dilakukan dengan mengunakan bahasa My SQL, dimana

DBMS yang digunakan adalah SQL Server. Adapun implementasi basis datanya dalam

bahasa My SQL tersebut seperti pada gambar 5.1 berikut ini :

Gambar 5.14 Tampilan Tabel-Tabel Dalam Database

Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pembelian

# Database structure for database 'ta'

#

CREATE DATABASE /*!32312 IF NOT EXISTS*/ `ta` /*!40100 DEFAULT CHARACTER SET latin1 */;

USE `ta`; #

# Table structure for table 'barang' #

CREATE TABLE /*!32312 IF NOT EXISTS*/ `barang` (

(7)

`satuan_barang` varchar(50) default NULL, `harga_barang` double unsigned default NULL, PRIMARY KEY (`kode_barang`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;

#

# Dumping data for table 'barang' #

/*!40000 ALTER TABLE `barang` DISABLE KEYS*/; LOCK TABLES `barang` WRITE;

UNLOCK TABLES;

/*!40000 ALTER TABLE `barang` ENABLE KEYS*/ #

# Table structure for table 'detail_beli' #

CREATE TABLE /*!32312 IF NOT EXISTS*/ `detail_beli` (

`kode_beli` varchar(10) NOT NULL default '', `kode_barang` varchar(10) NOT NULL default '', `jumlah_barang` int(10) unsigned default NULL, `harga_barang` double unsigned default NULL, PRIMARY KEY (`kode_beli`,`kode_barang`) ) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;

#

# Dumping data for table 'detail_beli' #

/*!40000 ALTER TABLE `detail_beli` DISABLE KEYS*/; LOCK TABLES `detail_beli` WRITE;

UNLOCK TABLES;

/*!40000 ALTER TABLE `detail_beli` ENABLE KEYS*/;

#

# Table structure for table 'detail_jual' #

CREATE TABLE /*!32312 IF NOT EXISTS*/ `detail_jual` (

(8)

#

# Dumping data for table 'detail_jual' #

/*!40000 ALTER TABLE `detail_jual` DISABLE KEYS*/; LOCK TABLES `detail_jual` WRITE;

UNLOCK TABLES;

/*!40000 ALTER TABLE `detail_jual` ENABLE KEYS*/;

#

# Table structure for table 'detail_pesan' #

CREATE TABLE /*!32312 IF NOT EXISTS*/ `detail_pesan` (

`kode_pesan` varchar(10) NOT NULL default '', `kode_barang` varchar(10) NOT NULL default '', `jumlah_barang` int(10) unsigned default NULL, `harga_barang` double unsigned default NULL, PRIMARY KEY (`kode_pesan`,`kode_barang`) ) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;

#

# Dumping data for table 'detail_pesan' #

/*!40000 ALTER TABLE `detail_pesan` DISABLE KEYS*/; LOCK TABLES `detail_pesan` WRITE;

UNLOCK TABLES;

/*!40000 ALTER TABLE `detail_pesan` ENABLE KEYS*/;

#

# Table structure for table 'head_beli' #

CREATE TABLE /*!32312 IF NOT EXISTS*/ `head_beli` (

`kode_beli` varchar(10) NOT NULL default '', `tgl_beli` date default NULL,

`kode_supplier` varchar(10) default NULL, `kode_pesan` varchar(10) NOT NULL, `total_beli` double unsigned default NULL, PRIMARY KEY (`kode_beli`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;

#

(9)

/*!40000 ALTER TABLE `head_beli` DISABLE KEYS*/; LOCK TABLES `head_beli` WRITE;

UNLOCK TABLES;

/*!40000 ALTER TABLE `head_beli` ENABLE KEYS*/;

#

# Table structure for table 'head_jual' #

CREATE TABLE /*!32312 IF NOT EXISTS*/ `head_jual` (

`kode_jual` varchar(10) NOT NULL default '', `tgl_jual` date default NULL,

`kode_pelanggan` varchar(10) default NULL, `kode_pesan` varchar(10) default NULL, `total_jual` double unsigned default NULL, PRIMARY KEY (`kode_jual`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;

#

# Dumping data for table 'head_jual' #

/*!40000 ALTER TABLE `head_jual` DISABLE KEYS*/; LOCK TABLES `head_jual` WRITE;

UNLOCK TABLES;

/*!40000 ALTER TABLE `head_jual` ENABLE KEYS*/;

#

# Table structure for table 'head_pesan' #

CREATE TABLE /*!32312 IF NOT EXISTS*/ `head_pesan` (

`kode_pesan` varchar(10) NOT NULL default '', `tgl_pesan` date default NULL,

`tgl_antar` date default NULL,

`kode_terkait` varchar(10) default NULL, `total` double unsigned default NULL, `ket` varchar(4) default NULL,

PRIMARY KEY (`kode_pesan`)

(10)

#

# Dumping data for table 'head_pesan' #

/*!40000 ALTER TABLE `head_pesan` DISABLE KEYS*/; LOCK TABLES `head_pesan` WRITE;

UNLOCK TABLES;

/*!40000 ALTER TABLE `head_pesan` ENABLE KEYS*/;

#

# Table structure for table 'log' #

CREATE TABLE /*!32312 IF NOT EXISTS*/ `log` (

`user` varchar(50) default NULL, `password` varchar(50) default NULL

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;

#

# Dumping data for table 'log' #

/*!40000 ALTER TABLE `log` DISABLE KEYS*/; LOCK TABLES `log` WRITE;

REPLACE INTO `log` (`user`, `password`) VALUES ('admin','password'); UNLOCK TABLES;

/*!40000 ALTER TABLE `log` ENABLE KEYS*/;

#

# Table structure for table 'pelanggan' #

CREATE TABLE /*!32312 IF NOT EXISTS*/ `pelanggan` (

`kode_pelanggan` varchar(10) NOT NULL default '', `nama_pelanggan` varchar(50) default NULL,

`alamat_pelanggan` varchar(100) NOT NULL default '', `kontak_pelanggan` varchar(25) default NULL,

PRIMARY KEY (`kode_pelanggan`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;

(11)

# Dumping data for table 'pelanggan' #

/*!40000 ALTER TABLE `pelanggan` DISABLE KEYS*/; LOCK TABLES `pelanggan` WRITE;

UNLOCK TABLES;

/*!40000 ALTER TABLE `pelanggan` ENABLE KEYS*/;

#

# Table structure for table 'supplier' #

CREATE TABLE /*!32312 IF NOT EXISTS*/ `supplier` (

`kode_supplier` varchar(10) NOT NULL default '', `nama_supplier` varchar(100) default NULL, `alamat_supplier` varchar(100) default NULL, `kontak_supplier` varchar(25) default NULL, PRIMARY KEY (`kode_supplier`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;

#

# Dumping data for table 'supplier' #

/*!40000 ALTER TABLE `supplier` DISABLE KEYS*/; LOCK TABLES `supplier` WRITE;

UNLOCK TABLES;

(12)

5.1.5 Implementasi Antar Muka

Implementasi antar muka dilakukan dengan sebuah form yang ada dalam borland

Delphi 07 yang berekstensi frm. File-file tersebut dapat diakses dan akan menjadi

penghubung antara pengguna dengan sistem. Pada tahap implementasi antar muka ini,

lebih menitikberatkan kepada implementasi antar muka halaman utama yang merupakan

sentral penghubung dengan antar muka yang lain. Berikut adalah penjelasan dari

implementasi dari antar muka tersebut .

5.1.5.1 Implementasi Halaman Utama

Form halaman utama merupakan sentral dari semua halaman form. Form ini

berisi menu-menu utama yang dapat mengakses dan menjadi penghubung antara

pengguna dengan sistem. Berikut ini implementasi struktur menu pada halaman utama

Sistem Inforamsi Penjualan dan Pembelian Barang di PT. Cipta Prima Usaha Tama :

1. Form Data Barang

Form ini digunakan untuk menginput data barang yang sebelumnya tidak ada atau

belum tersimpan didalam database.

2. Form Data Pelanggan

Form ini diugunakan untuk melihat data pelanggan yang memesan barang

3. Form Data Supplier

Form ini digunakan untuk melihat data Supplier yang memasok barang

4. Form Pemesanan Penjualan

(13)

5. Form Pemesanan Pembelian

Form ini digunakan untuk kepentingan perusahaan memesan barang ke supplier

6. Form Transaksi Penjualan

Form ini digunakan untuk proses Penjualan Barang

7 Form Transaksi Pembelian

Form ini digunakan apabila barang pesanan di supplier atau pemesan akan

diambil

8. Laporan adalah hasil dari proses, laporan yang dihasilkan dari sistem ini adalah

laporan data barang, laporan data Supplier, laporan data Pelanggan, laporan

Pemesanan Penjualan, Laporan pemesanan Pembelian, Laporan Transaksi

Penjualan, Laporan Transaksi Pembelian

 

5.1.6 Penggunaan Program

Penggunaan program merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menerangkan

secara singkat bagaimana penggunaan program Sistem Informasi Penjualan Pembelian

Barang. Adapun cara pengoperasiannya seperti yang akan dijelaskan berikut ini :

1 Password

Untuk mengakses program, user harus melakukan login terlebih dahulu. Jika

password yang akan dimasukan salah maka user tidak akan diperkenankan masuk

kedalam program, ini digunakan untuk keamanan data, jika password yang telah

dimasukan benar maka user diberi hak akses dan langsung menampilkan menu utama.

(14)

Gbr. 5.15 Form Login

Langkah-langkah pengoperasian :

1. Masukan Nama user

2. Masukan Password

3. Klik Login untuk ke form menu utama

4. Tombol Logout digunakan untuk keluar dari aplikasi

5.1.5.1Implementasi Menu Utama

Tampilan menu utama dimaksudkan untuk mempermudah pemakai dalam

pengoperasian program.

(15)

Form menu utama ini terdiri dari beberapa menu yang mempunyai fungsi yang

berbeda, diantaranya :

1. Data Master

Didalam Data Master terdapat main menu data barang, data Pelanggan, data

supllier

2. Pemesanan

Didalam Pemesanan terdapat main menu Pemesanan penjualan dan pemesanan

pembelian

3. Transaksi

Didalam Transaksi terdapat main menu Penjualan dan Pembelian

4. Laporan

Hanya berisi tentang Semuan laporan – laporan

5.1.5.2Form Data Barang

Form ini digunakan untuk input data barang yang belum terdapat didalam

database. Ditunjukan dalam gambar dibawah ini :

(16)

Tampilan data barang menyediakan beberapa tombol untuk memudahkan didalam

melakukan pengolahan data, diantaranya :

1. Baru, tombol ini berfungsi untuk menginput data barang baru.

2. Edit, tombol ini berfungsi untuk mengedit data barang yang telah diinputkan..

3. Hapus, tombol ini berfungsi untuk menghapus proses penginputan data barang

4. Keluar, tombol ini berfungsi untuk keluar dari form data barang

5.1.5.3Form Data Pelanggan

Gambar. 5.18 Form Data Pelanggan

Tampilan data Pelanggan menyediakan beberapa tombol untuk memudahkan

didalam melakukan pengolahan data, diantaranya

1. Baru, tombol ini berfungsi untuk menginput data pelanggan baru.

2. Edit, tombol ini berfungsi untuk mengedit data pelanggan yang akan dirubah bila

terdapat kesalahan.

3. Hapus, tombol ini berfungsi untuk menghapus proses penginputan data pelanggan

(17)

5.1.5.4Form Data Supplier

Gbr. 5.19 Form Data Supplier

Tampilan data Supllier menyediakan beberapa tombol untuk memudahkan didalam

melakukan pengolahan data, diantaranya

1. Baru, tombol ini berfungsi untuk menginput data Supllier baru.

2. Edit, tombol ini berfungsi untuk mengedit data Supllier yang akan dirubah bila

terdapat kesalahan.

3. Hapus, tombol ini berfungsi untuk menghapus proses penginputan data supllier

(18)

5.1.5.5Form Data Pemesanan Penjualan

Gbr. 5.20 Form Data PemesananPenjualan

Tampilan data Pemesanan Penjualan menyediakan beberapa tombol untuk

memudahkan didalam melakukan pengolahan data, diantaranya

1. Kode Pemesanan, tombol ini berfungsi untuk menginput data kode pemesanan.

2. Tgl Pesanan, tombol ini berfungsi untuk menyimpan data pemesanan dan tgl

pemesanan

3. Batas Pengantaran, tombol ini berfungsi untuk memriksa Tgl berapa barang

pesanan akan diambil

4. Kode barang, tombol ini berfungsi memesan barang apa yang akan dipesan

5. Simpan, Tombol ini berfungsi untuk menyimpan data pemesanan barang

(19)

5.1.5.6 Form Data Pemesanan Pembelian

Gbr. 5.21 Form Data PemesananPembelian

Tampilan data Pemesanan Pembelian menyediakan beberapa tombol untuk

memudahkan didalam melakukan pengolahan data, diantaranya

1. Kode Pemesanan, tombol ini berfungsi untuk menginput data kode pemesanan.

2. Tgl Pesanan, tombol ini berfungsi untuk menyimpan data pemesanan dan tgl

pemesanan barang

3. Batas Pengantaran, tombol ini berfungsi untuk memriksa Tgl berapa barang

pesanan akan diambil diberikan

4. Kode barang, tombol ini berfungsi memesan barang apa yang akan dipesan

5. Simpan, Tombol ini berfungsi untuk menyimpan data pemesanan barang

(20)

5.1.5.7 Form Data Penjualan

Gbr. 5.22 Form Data Penjualan

Tampilan data Penjualan menyediakan beberapa tombol untuk memudahkan

didalam melakukan pengolahan data, diantaranya

1. Ambil Data barang, Tombol ini berfungsi untuk menampilkan data pelanggan dan

data pemesanan Pemesab

2. Kode Pemesanan, tombol ini berfungsi untuk menginput data kode pemesanan.

3. Tgl Transaksi, tombol ini berfungsi untuk melihat kapan data pemesanan dan tgl

pemesanan barang

4. Simpan, tombol ini berfungsi untuk menyimpan data penjualan

(21)

5.1.5.8 Form Data Pembelian

Gbr. 5.23 Form Data Pembelian

Tampilan data Pembelian menyediakan beberapa tombol untuk memudahkan

didalam melakukan pengolahan data, diantaranya

1. Ambil Data barang, Tombol ini berfungsi untuk menampilkan data Barang dan

data pemesanan Pemesanan

2. Kode Pemesanan, tombol ini berfungsi untuk menginput data kode pemesanan.

3. Tgl Transaksi, tombol ini berfungsi untuk melihat kapan data pemesanan dan tgl

pemesanan barang

4. Simpan, tombol ini berfungsi untuk menyimpan data penjualan

(22)

5.1.5.9 Implementasi Sub Lap.Data Barang

Gbr.5.24 Form Laporan Data Barang

5.1.5.10 Implementasi Sub Lap.Data Supllier

(23)

Gambar.5.26 Form Laporan Data Pelanggan

(24)

Gambar.5.274.14 Form Laporan Transaksi Penjualan

(25)

BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting di dalam sebuah

sistem informasi. Karena kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dalam analisis

tersebut akan mengakibatkan kesalahan pula di tahap berikutnya. Selain itu analisis

sistem bertujuan untuk memberikan gambaran tentang sistem yang saat ini sedang

berjalan pada suatu perusahaan atau instansi. Penulis mencoba untuk merubah analisis

sistem yang ada saat ini menjadi lebih baik, sehingga kelebihan dan kekurangan dari

sistem tersebut dapat diketahui dan diidentifikasikan, serta membandingkannya antara

sistem yang lama dengan sistem yang baru.

4.1.1 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

Analisis sistem yang sedang berjalan bertujuan untuk mengetahui lebih jelas

bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah yang dihadapi sistem. Analisis sistem

ini dapat dijadikan sebagai suatu landasan usulan perancangan sistem yang sedang

berjalan yang dilakukan berdasarkan urutan kejadian yang ada serta dari urutan kejadian

tersebut dapat dibuat Diagram Alir Dokumen (Flow Map). Adapun analisis prosedur

enjualan pembelian yang saat ini sedang berjalan pada PT. Cipta Prima Usaha Tama

adalah seperti berikut ini :

1. Pemesan memberikan daftar pemesanan barang ke bagian pembelian dan penjualan

barang

2. Bagian penjualan pembelian mengecek barang daftar pembelian barang yang di

(26)

3. Apabila barang yang di pesan ada maka bagian penjualan membuat faktur

pembelian barang sebanyak 2 rangkap, 1 untuk diserahkan kebagian pembelian dan

1 lagi untuk di arsipkan

4. Bagian penjualan membuat laporan penjualan yang nanti akan diserahkan ke

pimpinan

5. Apabila barang yang di pesan tidak ada maka bagian penjualan membuat P.O

(Purchase Order) yang nanti diserahkan dulu ke pimpinan untuk mendapatkan

persetujuan atau Acc.

6. Setelah P.O di Acc oleh pimpinan, maka bagian pembelian memberikan P.O yang

telah di Acc ke supplier

7. Supplier akan membuat daftar pemesanan barang yang dipesan oleh perusahaan

8. Bagian pembelian menerima barang yang di pesan, dan membuat laporan

(27)

Gambar. 4.1 Flowmap Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Barang yang

(28)

4.1.2.2 Diagram Konteks (Context Diagram)

Diagram Konteks adalah diagram tingkat atas dari sistem informasi yang

menggambarkan aliran-aliran data ke dalam dan keluar sistem atau entitas-entitas

eksternal yang terletak diluar sistem.. Adapun diagram konteks yang sedang berjalan PT.

Cipta Prima Usaha Tama seperti yang terlihat pada gambar 4.2 berikut ini:

Gambar. 4.2 Diagram Konteks Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian di

di PT. Cipta Prima Usaha Tama

4.1.2.3 Diagram Aliran Data (Data Flow Diagram)

Diagram Aliran Data atau DFD (Data Flow Diagram) merupakan suatu jaringan

yang menggambarkan suatu sistem manual maupun terkomputerisasi atau gabungan

keduanya yang penggambarannya disusun kedalam bentuk komponen-komponen sistem

(29)

sistem informasi penjualan dan pembelian di PT. Cipta Prima Usaha Tama yang sedang

berjalan seperti yang terlihat pada gambar 4.3.

Gambar. 4.3 DFD yang Sedang Berjalan

Keterangan :

(30)

4.1.3 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan

Dari hasil analisis sistem informasi dalam pengolahan data Pembelian dan

Penjualan Barang dapat disimpulkan, Bahwa penggunaan sistem informasi dalam

mengatur Pembelian dan penjualan barang di PT. Cipta Prima Usaha Tama yang ada

sekarang ini kurang begitu lancar, karena keterbatasan sistem komputerisasi yang ada,

serta kekurangan Sumber Daya Manusia yang mengatur sistem yang ada. Untuk itu

diperlukan suatu sistem komputerisasi yang cukup untuk menunjang sumber daya

manusia yang telah ada agar mereka dengan keterbatasan jumlah personil/pekerja tetap

dapat bekerja dengan baik dan menggunakan waktu seefektif mungkin, sehingga

permasalahan yang ada terutama yang berkaitan dengan sistem Penjualan dan Pembelian

barang di PT. Cipta Prima Usaha Tama dapat diselesaikan.

4.2 Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan tahapan untuk menggambarkan model baru yang

akan penulis buat. Pada tahapan ini sangat penting karena dapat menentukan baik

tidaknya sistem baru yang akan penulis buat tersebut. Tahapan ini berisikan tentang

penggambaran Diagram Alir (Flow Map), Diagram Konteks (Context Diagram), DFD

(Data Flow Diagram), Kamus Data (Data Dictionary), ERD (Entity Relational

Diagram), dan Normalisasi yang berorientasi pada proses dan data dari sistem informasi

yang akan penulis usulkan.

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan tahap dilakukannya gambaran yang jelas

(31)

pembangunan suatu perangkat lunak yang dilakukan setelah melalui tahap analisis.

Tujuan dari perancangan sistem itu sendiri adalah untuk memenuhi kebutuhan sistem

serta membuat atau merancang suatu bentuk atau model yang baru yang lebih baik dari

sebelumnya yang dapat memberikan kemudahan bagi pemakainya.

4.2.2 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

Perancangan sistem informasi penjualan dan pembelian di PT. Cipta Prima Usaha

Tama ini akan menghasilkan sebuah produk berupa program aplikasi yang dapat

menangani pengolahan data seperti data barang, data suplier, data pemesan barang dan

pembuatan laporan-laporan yang akan diberikan kepada Pimpinan perusahaan yang akan

dijadikan sebagai pengambilan keputusan.

4.2.3 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan

Perancangan prosedur merupakan tahap awal dari perancangan sistem informasi

yang dilakukan sebagai pemecahan masalah yang ada pada proses perancangan sistem

informasi penjualan dan pembelian barang yang sedang berjalan sebelum bagan alir

dokumen (Flow Map) dibuat. Bagan alir dokumen tersebut merupakan penguraian dari

suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponen dengan maksud

untuk mengidentifikasikan serta untuk mengevaluasi suatu permasalahan yang

diharapkan dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. Adapun deskripsi Flow map dari

sistem informasi penjualan dan pembelian barang di PT. Cipta Prima Usaha Tama yang

(32)

Pembeli Bag. Penjualan Bag. Gudang Pimpinan

(33)

keterangan gambar :

P.O : Purchase Order

A : Arsip faktur penjualan

B : Arsip Lap. Penjualan dan Brg Keluar

C : Arsip laporan brg pesanan

D : Arsip P.O Acc

(34)

keterangan gambar :

P.O : Purchase Order

E : Arsip data brng

4.2.3.2 Diagram Konteks (Context Diagram)

Diagram konteks yang dibuat pada tahap desain sistem ini merupakan hasil dari

perubahan/perbaikan sistem diagram konteks yang sedang berjalan pada suatu

perusahaan. Diagram konteks ini dirancang dengan memperhatikan masukan yang

dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang dihasilkan oleh sistem. Adapun diagram

konteks yang diusulkan seperti yang terlihat pada gambar 4.5 berikut ini.

Gbr 4.6 Digram Konteks Penjualan yang diusulkan

Keterangan :

(35)

4.2.3.3 Diagram Alir Data (Data Flow Diagram)

Diagram Alir Data (Data Flow Diagram) digunakan untuk mempermudah dalam

menggambarkan proses, arus data dan entitas yang ada pada sistem informasi penjualan

dan pembelian barand di PT. Cipta Prima Usaha Tama. Disamping itu pula Data Flow

Diagram digunakan untuk membuat model sebuah sistem informasi dalam bentuk

jaringan proses-proses yang saling berhubungan satu sama lain oleh alir data. Adapun

Data Flow Diagram yang diusulkan dalam Perancangan Sitem Informasi penjualan dan

pembelian barang di PT. Cipta Prima Usaha Tama, seperti yang terlihat pada gambar 4.7

(36)

Gbr 4.7 DFD yang diusulkan

Keterangan :

- P.O : Purchase Order

4.2.3.4 Kamus Data (Data Dictionaries)

Kamus data merupakan katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan

(37)

dalam sistem secara lengkap. Kamus data untuk data yang mengalir pada DFD (Data

Flow Diagram) yang penulis usulkan adalah sebagai berikut :

Tabel 4.7. Kamus Data Barang

1. Laporan data Barang

Nama arus data : Daftar Barang

Alias : -

Aliran data : Daftar Barang-Proses 01

Periode : Setiap ada pemesanan

Volume : 2 Lembar

Struktur data : Kode barang, Nama barang, Jumlah, Satuan, Harga

Tabel 4.2. Kamus Data Pelanggan

2. Data Pelanggan

Nama arus data : Data Pelanggan

Alias : -

Aliran data : proses 2 - file data pemesanan – proses 3

Periode : setiap ada Pemesanan

Volume : 2 Lembar

Struktur data : Kode_Pelanggan, Nama_Pelanggan, Alamat, No_Telepon

Tabel 4.3. Kamus Data Supllier

3. Data pembelian Barang

Nama arus data : Data pembelian Barang

(38)

Aliran data : Data pembelian barang – proses 5 – file data pembelian

barang – proses 6

Periode : setiap pembelian barang

Volume : 2 Lembar

Struktur data : Kode_Supllier, Nama_Supllier, Alamat, No_Telepon

Tabel 4.4. Kamus Pemesana Penjualan

4. Laporan data Pemesana Penjualan

Nama arus data : Laporan data Penjualan

Alias : -

Aliran data : proses 3 – file laporan penjualan

Proses 3 – laporan penjualan

Periode : setiap ada penjualan

Volume : 2 Lembar

Struktur data : Kode_Pemesanan, Tgl_Pesanan, Batas_Pemesanan,

Kode_pelanggan, Nama_Pelanggan, Kode_Barang,

Nama_barang, Jumlah, Satuan, Harga,

Tabel 4.5. Kamus Pemesanan Pembelian

5. Laporan data Pemesanan Pembelian

Nama arus data : Laporan data Pemesanan Pembelian barang

Alias : -

Aliran data : proses 6 – file laporan Pembelian barang

Proses 6 – laporan pemesanan pembelian

(39)

Volume : 2 Lembar

Struktur data : Kode_Pemesanan, Tgl_Pesanan, Batas_Pemesanan,

Kode_pelanggan, Kode_Supllier, Nama, No_Telepon

Kode_Barang, Nama_barang, Jumlah, Satuan, Harga,

4.2.4 Perancangan Basis Data

Perancangan Database merupakan langkah untuk menentukan basis data yang

diharapkan dapat mewakili seluruh kebutuhan pengguna. Penyusunan basis data

berlandaskan kamus data yang telah dibahas sebelumnya. Pada skema database ini akan

dibahas Normalisasi, Entity-Relationship Diagram (ERD), Relasi Tabel, Struktur File dan

kodefikasi.

4.2.4.1 Normalisasi

Normalisasi adalah untuk menghilangkan penggandaan penyimpanan file-file

yang sama. Adapun bentuk normalisasi pada perancangan sistem informasi penjualan dan

pembelian barang adalah sebagai berikut :

1. Bentuk tidak Normal

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan

mengikuti suatu format tertentu, data dapat tidak lengkap atau terduplikasi, data

dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

Tabel 4.8 barang. Unnormal

kode_brg, nama_brg, kode_supllier, no_supllier, harga_satuan, kode_brg,

kode_pembelian, tgl_penjualan, nama_brg, harga_satuan, jumlah, total_jual,

(40)

kode_brg, kode_beli, tgl_penjualan, nama_brg, harga_satuan, jmlh, total_jual,

no_pembelian, kode_brg, kode_supllier, tgl_pembelian, harga, jmlh, total_beli,

kode_pemesan, jmlh_pemesan, tgl_pesanan, nama_pesanan, nama_pemesan, Alamat,

No_telepon, Haraga_satuan, jmlh_pesanan, Batas_Pesanan, Nama_Supllier,

Alamat_Supllier, Alamat_Pemesan, Alamat_pelanggan, No_Telepo_pelanggan

1. Bentuk Normal Pertama (1st NF/First Normal Form)

Suatu relasi dikatakan mempunyai bentuk normal pertama atau First Norm Form

(1NF) bila semua domain adalah sederhana (anomatik). Artinya setiap atribut

mempunyai domain tunggal. Adapun bentuk normal pertama atau First Norm Form

(1NF) yaitu :

Tabel 4.8 Normal 1

kode_brg, nama_brg, kode_supplier, no_supplier, harga_satuan, Alamat, kode_pembeli,

tgl_penjualan, jmlh, total_jual, no_pembelian, tgl_pembelian, total_beli, jmlh_beli,

nama_pesanan, tgl_pemesanan, jmlh_pesanan, Nama_Supllier, nama_pelanggan,

nama_pemesan, no_tlp, alamat_pemesan

2. Bentuk Normal Kedua (2nd NF/Second Normal Form)

Aturan normalisasi kedua atau Second Norm Form (2NF), menyatakan bahwa

setiap field yang tidak termasuk dalam key primer memiliki ketergantungan fungsional

pada key primer secara utuh. Adapun bentuk normalisasi kedua atau Second Norm Form

(2NF) dari Perancangan sistem informasi penjualan dan pembelian barang adalah sebagai

(41)

Tabel Barang

Kode_brg*, nama_brg, Jmlh, harga_satuan,

Tabel Pelanggan

Kode_Pelanggan*, Nama_Pelanggan, Alamat, No_Telepon

Tabel Supllier

Kode_Supllier*, Nama_Supllier, Alamat, No_Telepon

Tabel Pemesanan Penjualan

Kode_Pemesan, Tgl_Pesan, Batas_Pesanan, Kode_Pelanggan*, Nama, No_Telepon,

Kode_Barang*, Nama_Barang, Jmlh, Satuan, Harga

Tabel Pemesanan Pembelian

Kode_Pemesan, Tgl_Pesan, Batas_Pesanan, Kode_Supllier*, Nama, No_Telepon,

Kode_Barang*, Nama_Barang, Jmlh, Satuan, Harga

Tabel Penjualan

Kode_Pesan, Kode_Penjualan, tgl_Transaksi, Kode_Pelanggan*, Nama_Pelanggan,

No_Telepon, Kode_Barang*, Nama_Barang, Jmlh, Satuan, Harga

Tabel Pembelian

Kode_Pesan, Kode_Penjualan, tgl_Transaksi, Kode_Supllier*, Nama, No_Telepon,

(42)

3. Bentuk Normal Ketiga (3nd NF/Third Normal Form)

Bentuk normalisasi ketiga dapat terpenuhi apabila berada dalam bentuk normal

kedua, dan setiap atribut bukan kunci haruslah tidak memiliki ketergantungan transitif.

Adapun Bentuk normalisasi ketiga yaitu :

Tabel 4.9. Normal 3

Tabel Barang

Kode_brg*, nama_brg, Jmlh,

Tabel Pelanggan

Kode_Pelanggan*, Nama_Pelanggan,

Tabel Supllier

Kode_Supllier*, Nama_Supllier,

Tabel Pemesanan Penjualan

Kode_Pemesan, Tgl_Pesan, Batas_Pesanan, Kode_Pelanggan*, Nama, No_Telepon,

Kode_Barang*, Nama_Barang, Jmlh, Satuan, Harga

Tabel Pemesanan Pembelian

Kode_Pemesan, Tgl_Pesan, Batas_Pesanan, Kode_Supllier*, Nama, No_Telepon,

Kode_Barang*, Nama_Barang, Jmlh, Satuan, Harga

Tabel Penjualan

Kode_Pesan, Kode_Penjualan, tgl_Transaksi, Kode_Pelanggan*, Nama_Pelanggan,

No_Telepon, Kode_Barang*, Nama_Barang, Jmlh, Satuan, Harga

Tabel Pembelian

Kode_Pesan, Kode_Penjualan, tgl_Transaksi, Kode_Supllier*, Nama, No_Telepon,

(43)

4.2.4.2 Relasi Tabel

Model basis data Relational sering disebut sebagai model relational atau basis

data relasional, model basis data menunjukkan suatu cara mekanisme yang digunakan

untuk mengelola atau mengorganisasi data secara fisik. Adapun saling keterkaitan antar

tabel atau relasi tabel digunakan dalam perancangan sistem informasi penjualan dan

pembelian barang adalah sebagai berikut:

Gbr. 4.8 Tabel Relasi

4.2.4.3 ERD (Entity Relationship Diagram)

ERD (Entity Relation Diagram) merupakan suatu diagram yang menggambarkan

rancangan data yang akan disimpan atau bentuk logika yang akan dipakai untuk

(44)

pada perancangan sistem informasi penjualan dan pembelian barang yang penulis buat

adalah sebagai berikut:

Gbr. 4.9 ERD Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Barang

4.2.4.4 Struktur File

Struktur file digunakan dalam perancangan sistem untuk menentukan nilai atau

tipe data suatu atribut pada file yang terdapat pada database. Pada tahapan perancangan

struktur file untuk mempermudah dalam mengetahui suatu nilai atau tipe data yang ada

pada file penyimpanan ini akan dijelaskan mengenai perancangan basis data yang akan

digunakan. Penyusunan tabel ini pada dasarnya digunakan untuk memudahkan dalam

pemasukan dengan penyimpanan data yang sesuai dengan kelompok dari data atau

informasi tersebut. Struktur Field yang dikembangkan adalah sebagai berikut:

1. Tabel Barang

(45)

Keterangan : Data tentang data barang

Primary key : Kode barang

Foreign key : -

Tabel 4.12. Barang

2. Tabel Penjualan

Nama table : Penjualan

Keterangan : Data tentang Penjualan

Primary key : No Penjualan

(46)

Tabel 4.13. Penjualan

3. Tabel Pembelian

Nama table : Pembelian

Keterangan : Data tentang Pembelian

Primary key : No Pembelian

Foreign key : Kode Barang

(47)

4.2.4.5 Kodefikasi

Pengkodean merupakan proses untuk memudahkan dalam mengelompokkan data

dan pemrosesannya. Selain itu pengkodean juga dapat membantu sistem informasi dalam

mengidentifikasikan suatu objek, sehingga kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi

dalam mengidentifikasikan objek-objek tersebut dapat dihindarkan. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat sebagai berikut :

Kode Barang

Contoh : BR-0001

Keterangan : BR = Barang

00001 = Nomor Urut Barang

Kode Supplier

Contoh : SR-0001

Keterangan : SR = Kode Supplier

(48)

Kode Pembeli

Contoh : NB-0001

Keterangan : NB = Kode Pembeli

(49)

4.2.5 Perancangan Antar Muka

Perancangan antar muka berfungsi untuk menjelaskan tentang perancangan

program perancangan sistem informasi pelayanan rawat inap pasien yang dibangun

meliputi struktur menu, perancangan input dan perancangan output. Hal ini dilakukan

untuk mempermudah pengguna dalam mengetahui proses input dan output yang terdapat

pada program aplikasi perancangan sitem informasi penjualan dan pembelian barang.

Untuk lebih jelasnya perancangan antar muka dapat dilihat dibawah ini.

Gambar 4.12 Struktur Menu

4.2.5.2 Perancangan Input

Perancangan input merupakan desain yang dirancang untuk menerima masukan

(50)

bentuk dokumen-dokumen dasar yang akan digunakan untuk mendapatkan data dalam

perancangan tersebut. Perancangan input yang dibuat haruslah dapat memberikan

penjelasan bagi pemakainya, baik dari bentuk maupun dari masukan-masukan yang akan

diisi. Adapun perancangan input yang akan dibuat pada perancangan system informasi

penjualan dan pembelian barangadalah sebagai berikut :

1. Rancangan Menu Utama

4.13 Gbr Rancangan Menu utama

4. Rancangan Input Data Barang

(51)

5. Rancangan Input Data Pelanggan

4.15 Gbr Input Data Pelanggan

6. Rancangan Input data Supplier

(52)

7. Rancangan Input Pemesanan Penjualan

Gbr 4.17 Rancangan Input Pemesanan Penjualan

7. Rancangan Input Penjualan

(53)

4.2.5.3 Perancangan Output

Tampilan output pada perancangan ini merupakan kumpulan-kumpulan data yang

telah dimasukan ke database komputer melalui form masukan data. Tujuan dari

perancangan output ini yaitu untuk menyajikan sejumlah data yang terdapat dalam sistem

database dalam bentuk laporan yang berhubungan. Berikut dibawah ini adalah contoh

rancangan keluaran.

Gbr.4.18 Form Laporan Data Barang

(54)

Gambar.4.20 Form Laporan Data Pelanggan

Gambar.4.20 Form Laporan Pemesanan Penjualan

(55)

Gambar.4.20 Form Laporan Transaksi Pembelian

4.2.6 Perancangan Arsitektur Jaringan

Arsitektur jaringan terdiri dari konfigurasi jaringan komputer seperti penerapan

topologi jaringan dan penggunaan TCP/ IP (Trasmission Control Protocol/ Internet

Protocol). TCP/ IP (Trasmission Control Protocol/ Internet Protocol) merupakan

protokol standard internet yang digunakan untuk melakukan koneksi ke internet protokol.

Tujuan dibangunnya suatu jaringan komputer adalah membawa informasi secara tepat

dan tanpa adanya kesalahan dari sisi pengirim (transmisi) menuju ke sisi penerima

(receiver) melalui media komunikasi.

Arsitektur jaringan pada penerapan system informasi penjualan dan pembelian

barang PT. Cipta Prima Usaha Tama yaitu :

1. Menggunakan jaringan komputer yaitu LAN (Local Area Network).

2. Topologi jaringannya menggunakan Topologi Bus yang mana digunakan sebuah

kabel tunggal atau kabel pusat di mana seluruh workstation dan server

dihubungkan.

(56)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Objek Penelitian

Objek penelitian dalam perancangan sistem informasi penjualan dan

pembelian barang ini adalah di lakukan di PT. Cipta Prima Usaha Tama, dimana pada

penelitian tersebut penulis ditempatkan pada bagian penjualan dan pembelian barang

yang bertugas melayani pelanggan. Sebelum menganalisis permasalahan suatu

perusahaan, ada baiknya jika kita mengetahui terlebih dahulu tentang profil perusahaan,

struktur organisasi, serta deskripsi kerja dari tiap-tiap bagian yang ada di dalamnya

seperti yang akan dijelaskan dibawah ini.

3.1.1 Profil Perusahaan

Nama Perusahaan : PT. Cipta Prima Usaha Tama

Alamat :

Komp. Permata Hijau blok. D. 98B. Rancaekek/

Ciganitri, Koml. GBA Blok E.34 Bansung

Bandung – Indonesia

Telepon : (022) 70530767, 76211154

3.1.2 Sejarah Singkat Perusahaan

Perusahaan PT. Cipta Prima Usaha Tama di dirikan pada tahun 2002, seseorang

yang bernama Hartono. Sebelumnya beliau bekerja menjual accecoris kendaraan Cuma

(57)

kemudian pada tahun 2004 beliau membuka PT dengan nama Cipta Prima Usaha Tama,

yang dimana nama itu didapat / sama dengan putra pertama beliau.

Dengan pertimbangan yang sangat matang maka sodara Hartono dengan langkah

pasti dan penuh keyakinan serta modal yang dimiliki pada pertengahan tahun 2004

mengukuhkan sebuah PT yang diberinama PT. Cipta Prima Usaha Tama. Usaha ini

bergerak dibidang pembelian dan penjualan accecoris kendaraan dengan berbagai macam

produk dan berbagai macam merk.

Berkat usaha kerja keras, keuletan dan disiplin yang sangat tinggi, beliau berhasil

mengembangkan usahanya, yaitu dengan menjadi agen accecoris berbagai kendaraan.

Tabel 3.1 Nama barang, jumlah, dan harga

3.1.3 Visi dan Misi Perusahaan

Visi merupakan cara pandang jauh ke depan kemana instansi harus dibawa agar

dapat tetap eksis, antisipatif dan inovatif. Selain itu juga visi dapat diartikan sebagai suatu

gambaran ke depan yang menantang tentang keadaan masa depan yang di inginkan oleh

(58)

gambaran bersama mengenai masa depan, berupa komitmen murni (tanpa paksaan)

mengenai model masa depan organisasi yang harus diyakini dan menjadi milik seluruh

anggota organisasi.

Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh instansi agar tujuan organisasi

dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Dengan misi, diharapkan seluruh anggota

organisasi yang berkepentingan dapat memahami organisasinya, peran, program-program

serta hasil-hasil yang akan di capai organisasi di masa yang akan datang. Suatu

pernyataan misi secara eksplisit menyatakan apa yang harus di capai oleh suatu instansi

dan kegiatan spesifik apa yang harus dilaksanakan dalam pencapaian hal tersebut. Misi

harus memperlihatkan secara jelas hal apa yang penting untuk perusahaan dan apa tugas

pokok dari perusahaan tersebut.

Adapun Visi dari PT. Cipta Prima Usaha Tama adalah “Menjadikan Pusat

Pelayanan penjualan pembelian accecoris kendaraan bagi bengkel”. Sedangkan Misi dari

PT. Cipta Prima Usaha Tama adalah “Meningkatkan kualitas barang dengan biaya yang

terjangkau”.

3.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi perusahaan merupakan suatu susunan dari suatu rangkaian

kegiatan didalam organisasi yang menerapkan tentang bagian-bagian dari organisasi itu

sendiri. Dan struktur organisasi perusahaan tersebut mempunyai peranan yang sangat

penting dalam menentukan kelancaran usaha suatu kegiatan perusahaan dimana

(59)

sebaik-baiknya sehingga informasi yang diperoleh didalam perusahaan jelas serta

melancarkan kegiatan usaha perusahaan.

Disamping itu pula struktur organisasi perusahaan dibuat dengan maksud

agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan didalam memberikan tugas-tugas pada

masing-masing bagian yang ada didalam perusahaan tersebut. Adapun struktur organisasi

di PT. Cipta Prima Usaha Tama yang dibuat berdasarkan kebutuhan. perusahaan yang

dapat dilihat pada gambar 3.1 :

DIREKTUR

BAGIAN

PENJUALAN BAGIAN GUDANG

BAGIANN PEMBELIAN

BAGIAN KEUANGAN

gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Cipta Prima Usaha Tama

Sumber : PT. Cipta Prima Usaha Tama

3.1.5 Deskripsi Tugas

Dibawah ini akan diuraikan deskripsi kerja dan kegiatan di setiap jabatan :

1. Direktur

Berikut ini dalah deskripsi dan kegiatan yang dilakukan, antara lain :

(60)

b. Memimpin, Membingbing, dan menggerakan para staf dan karyawan dalam

mencapai tujuan yang telah ditetapkan

c. Merencanakan dan membuat kebijakan perusahaan.

d. Mengambil keputusan dalam menyelenggarakan dan menganalisa persoalan

yang dihadapi perusahaan

2. Bagian Marketing

Berikut ini dalah deskripsi dan kegiatan yang dilakukan, antara lain:

a. Melakukan Promosi barang kepada konsumen

b. Mengawasi dan melaksanakan kebijakan perusahaan dalam bidang penjualan

dan pembelian

c. Memberikan keputusan dalam setiap pemesanan barang atau oeder dari

konsumen untuk memberikan persetujuan atau tidak.

d. Menjaga hubungan baik dengan supplier

e. Bertanggung jawab kepada direktur

3. Bagian Penjualan

Berikut ini dalah deskripsi dan kegiatan yang dilakukan, antara lain:

a. Mempunyai Bukti penjualan

b. Menjaga hubungan baik dengan konsumen

c. Bertanggung jawab kepada bagian marketing

4. Bagian Gudang

(61)

a. Bertanggung jawab atas keluar dan masuknya barang, serta memeriksa sesuai

dengan nota

b. Membuat laoparan gudang dan pengiriman

c. Bertanggung jawab terhadap pengiriman barang

d. Bertanggung jawab kepada direktur

5. Bagian Keuangan.

Berikut ini dalah deskripsi dan kegiatan yang dilakukan, antara lain:

a. Mengecek laporan yang masuk kebagian keuangan

b. Membuat laporan yang diserahkan kepada direktur

c. Bertanggung jawab kepada direktur

3.2 Metode Penelitian

Agar penelitian yang dilakukan oleh penulis dapat menghasilkan sistem informasi

yang baik, terarah serta jelas maksudnya maka dalam penelitian ini diperlukan adanya

metode penelitian yang sesuai dengan kebutuhan penulis. Metode yang digunakan oleh

penulis dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu suatu jenis penelitian yang

hanya menggambarkan, meringkas berbagai kondisi atau situasi yang ada pada suatu

perusahaan. Dalam penelitian ini akan dijabarkan kondisi konkrit dari objek penelitian

dengan mencari dan mengemukakan data berdasarkan keadaan perusahaan yang

sebenarnya, kemudian melakukan analisis atau perubahan sistem berdasarkan fakta-fakta

yang ada. Pada penelitian deskriptif ini hanya akan menganalisis serta menyajikan data

(62)

3.2.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang penulis gunakan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini

adalah dengan menggunakan penelitian Deskriptif, yaitu suatu penelitian yang dilakukan

terhadap variabel mandiri dengan maksud tanpa membuat perbandingan atau

menghubungkan dengan variabel yang lain. Selain itu penulis mencoba untuk

mempelajari situasi yang ada dengan tujuan untuk memperbaikinya.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data sebagai bahan kajian dalam penulisan skripsi ini, maka

diperlukan suatu metode yang dapat menunjang sistem secara keseluruhan. Disamping itu

pula metode ini dibuat dengan tujuan untuk membuat sistem informasi agar informasi

yang dihasilkan lebih berkualitas. maka metode penelitian yang dilakukan adalah dengan

mengumpulkan, mengolah serta menganalisa data dari sistem yang sedang berjalan.

Metode yang dimaksudkan adalah berasal dari sumber data primer dan sumber data

sekunder, berikut penjelasan sumber-sumber tersebut.

3.2.2.1 Sumber Data Primer

Sumber data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari

sumbernya yang diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Data tersebut menjadi data

sekunder kalau dipergunakan orang yang tidak berhubungan langsung dengan penelitian

(63)

1. Pengamatan Langsung

Teknik yang dilakuakan dengan cara melakukan penelitian mengenai proses

pengolahan data penjualan dan pembelian serta pembuatan laporan dan data-data

yang mengalir untuk dijadikan sebagai bahan penyusun laporan tugas

akhir.Pengamatan ini dilakukan langsung khususnyan di PT. Cipta Prima Usaha

Tama. Pengamatan ini di lakukan khususnya di bagian penjualan dan pembelian

barang guna memperoleh gambaran terhadap sistem meliputi prosedur yang

digunakan pada sistem, data-data atau file yang diperlukan, dokumen-dokumen

yang digunakan serta kendala yang dihadapi yang berhubungan dengan tema yang

akan dibahas.

2. Wawancara

Metode ini dilakukan dengan mengadakan wawancara dengan instansi terkait

dilingkungan perusahaan, khususnya dibagian Penjualan dan Pembelian barang.

Wawancara ini dilakukan pada semua staf karyawan prusahaan supaya penulis

dapat mengetahui lebih jauh mengenai permasalahan-permasalahan dalam sistem

yang ada terutama prosedur kerja sistem

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder merupakan data yang bukan diusahakan sendiri

pengumpulannya melainkan melalui riset kepustakaan. Dimana data yang diperoleh

bersumber dari buku-buku atau artikel-artikel ilmiah yang dapat dijadikan sebagai bahan

rujukan dalam pemecahan masalah. Untuk memperoleh data sekunder tersebut penulis

(64)

khususnya mata kuliah yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas oleh

penulis. Selain itu teknik pengumpulan data sekunder diperoleh dengan cara

mengumpulkan dokumen-dokumen yang dimiliki perusahaan yang dapat digunakan

dalam tahap analisis sistem. Adapun dokumen-dokumen tersebut antara lain :

1) Dokumen Nota Penjualan

2) Dokumen Nota Pembelian

3) Dokumen Pemesanan Barang

4) Dokumen Pembelian Barang

5) Dokumen Faktur penjualan

6) Dokumen Faktur pembelian

7) Data Barang

8) Data Supllier

9) Data Pelanggan

Dari kedelaan dokumen tersebut masih bersifat manual, artinya masih berupa arsip

atau buku yang berisikan keterangan-keterangan yang berhubungan dengan Penjualan dan

Pembelian di perusahaan.

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Proses penyelesaian penelitian adalah menentukan metode-metode,

prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan serta aturan-aturan yang akan dipergunakan sebagai

pedoman bagaimana dan apa yang harus dikerjakan selama pengembangan ini. Untuk

menyelesaikan penelitian ini diperlukan suatu metode yang dapat memproses sistem

dengan benar sehingga sistem yang sudah dibuat diharapkan dapat dipergunakan atau

(65)

perusahaan tempat penulis melakukan penelitian. Adapun metode yang penulis gunakan

adalah metode pendekatan sistem serta metode pengembangan sistem. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat dibawah ini.

3.2.3.1Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang akan digunakan dalam penyusunan tugas akhir

ini adalah pendekatan terstruktur. Dimana metode pendekatan sistem ini berfungsi untuk

mengetahui bagaimana menggunakan alat-alat dan peraturan-peraturan untuk melengkapi

satu atau lebih tahapan-tahapan pengembangan sistem informasi. Selain itu tujuan dari

pendekatan terstruktur adalah diharapkan pada akhir pengembangan perangkat lunak

dapat memenuhi kebutuhan user, dilakukan tepat waktu, tidak melampaui anggaran

biaya, mudah dipergunakan, mudah dipahami serta mudah untuk dirawat. Adapun alat

yang dipergunakan dalam metode terstruktur ini berupa Diagram Alir (Flow Map),

Diagram Konteks (Context Diagram), DFD (Data Flow Diagram), Kamus Data (Data

Dictionary), ERD (Entity Relational Diagram), dan Normalisasi yang berorientasi pada

proses dan data.

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode yang digunakan dalam pengembangan perangkat lunak untuk membangun

sistem informasi ini yaitu metode Prototipe, yang dimana prototipe merupakan suatu

metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat

(66)

pengembangan sistem informasi menjadi lebih cepat dan lebih mudah. Dimana

tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan adalah sebagai berikut:

1. Identifikasi Kebutuhan Sistem

Pada tahap ini merupakan tahap awal dalam membangun sebuah sistem informasi,

dimana antara pemakai sistem (users) dan pengembang sistem bertemu. Users

menjelaskan tentang kebutuhan sistem yang akan dibagun oleh pengembang

sistem..

2. Membuat Prototipe

Setelah menganalisa sistem yang akan dikembangkan serta kebutuhan-kebutuhan

sistem untuk sistem yang akan dibangun, pengembang sistem mulai membuat

prototipe.

3. Menguji Prototipe

Setelah tahap pembuatan prototipe selesai, kemudian pengembang sistem dan

Users melakukan pengujian program agar program dapat digunakan sesuai

dengan kebutuhan, dan users memberikan saran atau masukan bila terdapat

kekurangan pada program.

4. Memperbaiki Prototipe

Pada tahap ini pengembang sistem melakukan perbaikan dan modifikasi sesuai

dengan masukan atau saran dari user.

5. Mengembangkan Versi Produksi

Pada tahap ini pengembang sistem menyelesaiakan sistem yang telah dibuatnya

(67)

Dibawah ini adalah tahapan pendekatan prototipe yang ditunjukan pada gambar

sebagai barikut:

Gambar 3.2 Mekanisme pengembangan sistem dengan Prototype

[Sumber : Abdul Kadir, (2003:25)]

Kelebihan dan kelemahan dari penggunaan prototipe ini adalah sebagai berikut:

Kelebihan dari prototipe yaitu:

1. Pendefinisian kebutuhan pemakai menjadi lebih baik karena keterlibatan pemakai

yang lebih intensif.

2. Meningkatkan kepuasan pemakai dan mengurangi risiko pemakai tidak

menggunakan sistem mengingat keterlibatan mereka yang sangat tinggi sehingga

sistem memenuhi kebutuhan mereka dengan lebih baik.

3. Mempersingkat waktu pengembangan.

4. Memperkecil kesalahan disebabkan pada setiap versi prototipe, kesalahan segera

(68)

5. Pemakai memiliki kesempatan yang lebih banyak dalam meminta

perubahan-perubahan.

6. Menghemat biaya.

Kelemahan-kelemahan dari prototipe yaitu:

1. Prototipe hanya bisa berhasil jika pemakai bersungguh-sungguh dalam

menyediakan waktu dan pikiran untuk mengerjakan prototipe.

2. Kemungkinan dokumentasi terabaikan karena pengembang lebih berkonsentrasi

pada pengujian dan pembuatan prototipe.

3. Mengingat target waktu target yang pendek, ada kemungkinan sistem yang dibuat

tidak lengkap dan bahkan sistem kurang teruji.

4. Jika terlalu banyak proses pengulangan dalam membuat prototipe, ada

kemungkinan pemakai menjadi jenuh dan memberikan reaksi yang negatif.

5. Apabila tidak terkelola dengan baik, prototipe menjadi tak pernah berakhir. Hal

ini disebabkan permintaan terhadap perubahan terlalu mudah untuk dipenuhi.

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Analisis dan perancangan data atau sistem merupakan langkah penting di dalam

menyelesaikan sebuah proyek penelitian. Dalam analisis, akan teruji kelayakan data

melalui uji reliabilitas dan validitas dan kenormalan data. Karena langkah ini sangat kritis

dan menentukan dalam penyelesaian sebuah proyek penelitian. Untuk menyelesaikan

sebuah proyek maka diperlukan alat bantu yang berfungsi untuk mempermudah analisis

dan perancangan itu sendiri. Adapun alat bantu yang penulis gunakan dalam penyusunan

(69)

1. Diagram Alir (Flow Map)

Flow Map merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara

keseluruhan dari sistem. Bagan Flow Map ini berfungsi untuk menjelaskan tentang

urutan-urutan dari prosedur yang ada di dalam sistem yang menggambarkan aliran data

atau dokumen dari satu entitas ke entitas yang lainnya. Dalam pembuatan Flow Map

tidak ada rumus atau kaidah baku yang bersifat mutlak, karena Flow Map merupakan

gambaran hasil pemikiran dalam menganalisa suatu masalah dengan komputer, sehingga

Flow Map yang dihasilkan dapat bervariasi antara satu pemrogram dengan pemrogram

lainnya.

2. Diagram Konteks (Context Diagram)

Diagram Konteks berfungsi untuk menggambarkan hubungan antara sistem

dengan entitas luar yang dipresentasikan ke dalam bentuk lingkaran tunggal yang dapat

mewakili keseluruhan proses di dalam sistem tersebut. Di dalam merancang diagram

konteks haruslah diperhatikan masukan-masukan yang dibutuhkan oleh sistem serta

keluaran yang dihasilkan oleh sistem tersebut. Definisi diagram konteks secara umum

adalah penggambaran semua elemen-elemen yang terlibat dalam suatu sistem dan

elemen-elemen yang terlibat dalam suatu sistem arus data yang masuk ke dalam sistem

dan luar sistem yang digambarkan dengan jelas. Dengan demikian diagram konteks ini

merupakan bagian dari Data Flow Diagram (DFD) yang berfungsi untuk memetakan

model lingkungan yang menggambarkan interaksi antara sistem.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan diagram konteks adalah

(70)

1. Kelompok pemakai, baik pihak internal maupun eksternal perusahaan, dan

departemen yang terkait. Di mana sistem itu digunakan, harus diidentifikasikan

secara rinci dan jangan sampai ada yang dilewatkan .

2. Kemungkinan kejadian-kejadian yang akan terjadi dalam penggunan sistem harus

diidentifikasikan secara lengkap.

3. Arah anak panah yang menunjukkan aliran data jangan sampai terbalik agar dapat

memberikan pemahaman yang benar terhadap seluruh proses sistem yang di bentuk.

4. Setiap kejadian digambarkan dalam bentuk tekstur yang sederhana dan mudah

dipahami oleh pembuat sistem.

3. DFD (Data Flow Diagram)

Diagram alir atau DFD (Data Flow Diagram) merupakan representasi dari suatu

sistem yang menggambarkan bagian-bagian dari sistem tersebut beserta seluruh

keterlibatan diantara bagian-bagian yang ada. Sistem yang dimaksud berupa sistem

otomatis, manual atau gabungan dari keduanya. Diagram arus data ini digunakan untuk

menggambarkan beberapa hal yang meliputi komponen-komponen dalam sebuah sistem,

aliran-aliran data diantara komponen-komponen tersebut, asal dan tujuan data serta

penyimpanan datanya. Data flow diagram dapat juga dikatakan sebagai suatu model dari

sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu

keuntungan menggunakan diagram aliran data adalah memudahkan pemakai atau user

yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan.

Hal-hal yang harus diperhatikan pada diagram aliran data yang memiliki lebih

(71)

1. Harus terdapat keseimbangan input dan output antara satu level dengan level

berikutnya.

2. Keseimbangan antara level 0 dan level 1 dilihat pada input dan output dari aliran

data ke atau dari terminal pada level 0 sedangkan keseimbangan antara level 1 dan

level 2 dilihat pada input/output dari aliran data ke/dari proses yang bersangkutan.

3. Nama aliran data, data store dan terminal pada setiap level harus sama, apabila

objeknya sama.

4. Kamus Data (Data Dictionaries)

Kamus Data atau System Data Dictionaries merupakan katalog fakta tentang data

kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan adanya kamus data

analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir ke dalam sistem dengan

lengkap. Selain itu pada tahap analisis sistem kamus data digunakan sebagai alat

komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir ke

dalam sistem tersebut. Pada tahap perancangan sistem kamus data digunakan untuk

merancang input, merancang laporan-laporan dan data yang lainnya. Sehingga untuk

dapat mencerminkan keterangan yang jelas tentang data yang dicatat, maka kamus data

harus memuat hal-hal seperti nama arus data, alias, arus data penjelasan serta item

datanya.

Selain itu juga kamus data berfungsi membantu perilaku sistem untuk

mengartikan aplikasi secara detail dan mengorganisasi semua elemen data yang

(72)

mempunyai dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan

proses.

5. Perancangan Basis Data

Merancang Data Base merupakan sesuatu hal yang sangat penting didalam suatu

sistem informasi. Kesulitan utama dalam merancang data base ini adalah bagaimana

merancangnya sehingga data base dapat memuaskan keperluan saat ini dan dimasa yang

akan datang. Pada langkah ini terdapat empat bagian, yaitu ERD (Entity Relationship

Diagram), Normalisasi, Relasi Tabel dan Struktur File.

1) ERD (Entity Relationship Diagram)

ERD merupakan suatu model data yang dikembangkan berdasarkan objek, mudah

dimengerti serta memiliki simbol-simbol sederhana yang dapat mewakili data secara

keseluruhan. ERD juga dapat digunakan untuk memperjelas hubungan antara data dalam

basis data kepada pemakai secara logika. Disamping itu juga ERD menerangkan entitas

apa saja yang terlibat dan menunjukkan hubungan antara entitas tersebut atau hubungan

antar atribut atau antar atribut dengan entitas. ERD digambarkan dalam bentuk diagram

dengan menggunakan simbol-simbol, untuk lebih jelasnya adalah sebagai berikut :

a. Entitas (Entity)

Entitas menunjukkan objek-objek dasar yang terkait didalam suatu sistem. Serta

setiap entitas pasti memiliki atribut yang mendeskripsikan karakteristik (properti)

dari entitas tersebut. Bentuk dari entitas itu sendiri adalah dinyatakan dengan simbol

(73)

b. Hubungan (Relasi)

Relasi mendefinisikan hubungan antara dua buah entitas, dimana kedua buah entitas

tersebut perlu disimpan dalam basis data. Relasi tersebut menunjukkan adanya

hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang

berbeda. Bentuk dari relasi dinyatakan dalam bentuk Belah Ketupat.

c. Atribut

Atribut sering disebut dengan properti, karena keterangan-keterangan yang terkait

pada sebuah entitas yang perlu disimpan sebagai basis data. Selain itu atribut

berfungsi sebagai penjelas sebuah entitas. Bentuk dari atribut dinyatakan dalam

bentuk Simbol Ellips.

2) Normalisasi

Normalisasi adalah suatu proses untuk mengidentifikasikan tabel kelompok

atribut yang memiliki ketergantungan yang sangat tinggi antara satu atribut dengan

atribut lainnya. Pada proses normalisasi selalu diuji pada beberapa kondisi, apakah ada

kesulitan pada saat menambah (Insert), menghapus (Delete), mengubah (Update), atau

membaca (Retrive) pada suatu database. Bila ada kesulitan pada pengujian tersebut, maka

relasi tersebut dipecahkan pada beberapa tabel atau dengan kata lain perancangan

belumlah mendapat data base yang optimal, walaupun jumlah normalisasi ini bervariasi.

Dalam membuat proses normalisasi ada beberapa langkah yang harus dijalankan,

(74)

a. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)

Bentuk tidak normal merupakan sekumpulan data yang akan direkam, serta tidak

ada keharusan mengikuti format tertentu. Data-data tersebut dikumpulkan apa

adanya sesuai dengan kedatangannya.

b. Bentuk Normal Pertama (1 NF / First Normal Form)

Bentuk ini sangat sederhana. Aturannya sebuah tabel tidak boleh mengandung

kelompok yang terulang. Cara yang dilakukan pada normal pertama ini adalah

dilakukan penghilangan beberapa group elemen yang berulang agar menjadi satu

nilai tunggal yang berinteraksi diantara setiap baris pada satu tabel dan setiap

atribut harus mempunyai nilai data yang Atomic.

c. Bentuk Normal Kedua (2 NF / Second Normal Form)

Langkah ketiga pada normal kedua adalah bentuk data telah memenuhi kriteria

bentuk normal kesatu dan setiap file yang tidak bergantung sepenuhnya pada

kunci primer dan harus dipindahkan ke tabel lain.

d. Bentuk Normal Ketiga (3 NF / Third Normal Form)

Langkah keempat pada normal ketiga ini adalah suatu relasi dikatakan dalam

bentuk ketiga jika berada pada bentuk normal kedua dan setiap atribut bukan

kunci tidak memiliki dependensi transitif terhadap kunci primer.

e. Bentuk Normal Boyce Codd (BCNF)

Definisi dari bentuk BCNF adalah suatu relasi disebut memenuhi bentuk normal

Boyce Codd jika dan hanya jika suatu penentu (Deteminan) adalah kunci kandidat

(75)

3) Tabel Relasi

Relasi menunjukan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari

himpunan yang berbeda. Kumpulan semua relasi diantara entitas-entitas yang terdapat

pada himpunan entitas tersebut membentuk himpunan relasi. Dalam sebuah database,

setiap tabel memiliki sebuah field yang memiliki nilai unik untuk setiap field baris.

Field ini ditandai dengan icon bergambar kunci didepan namanya, baris yang

berhubungan pada tabel mengulangi kunci primer (Primary Key) dari baris yang

dihubungkannya pada tabel lain. Salinan dari kunci primer didalam tabel yang lain

disebut dengan kunci asing. Kunci asing ini tidak perlu bersifat unik dan semua field

yang biasa menjadi kunci asing yang membuat sebuah field merupakan kunci asing

adalah jika dia sesuai dengan kunci primer pada sebuah tabel.

3.2.4 Pengujian Software

Metode yang digunakan dalam pengujian software ini adalah menggunakan Black

Box. Pengujian Black Box merupakan pengujian aspek fundamental sistem tanpa harus

memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk

mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pada metode ini data uji

dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat

lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Pengujian Black Box

merupakan pendekatan komplementer dari teknik white box, karena pengujian Black Box

diharapkan mampu mengungkap kelas kesalahan yang lebih luas dibandingkan teknik

Gambar

Gambar  5.14   Tampilan Tabel-Tabel Dalam Database  Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pembelian
Gambar. 5.17 Form Data Barang
Gambar.5.27 Form Laporan Pesanan Penjualan
Gambar.5.274.14 Form Laporan Transaksi Penjualan
+7

Referensi

Dokumen terkait

LAMA HARI RAWAT PASIEN VENTILATOR ASSOCIATED PNEUMONIA PADA PASIEN DENGAN VENTILATOR MEKANIK DI ICU RSUP

Selain dalam Al-Qur’an, juga terdapat banyak penjelasan waktu-waktu salat dalam hadis nabi. Maka Nabi melaksanakan salat zuhur ketika matahari telah

Pengujian keseluruhan sistem terbagi menjadi dua tahap pengujian, yaitu pengujian penyalaan sirine terhadap perubahan kecepatan dan pengujian tampilan PC

Adapun fokus penelitian ini terletak pada tindakan yang akan dilaksanakan pada siswa SMU berupa konseling sebaya dalam upaya meningkatkan efikasi diri remaja

Hasil pengujian dapat diketahui bahwa pengaruh nilai pelayanan terhadap loyalitas nasabah kredit produktif pada bank bjb Kantor Cabang Cimahi adalah sebesar 75.52% sedangkan

Sedangkan perumusan masalah pada penelitian ini adalah : (1) Apakah sinyal informasi dari adanya pengumuman right issue akan berpengaruh atau tidak berpengaruh terhadap

Tiga nanas unggul yang telah dikembangkan oleh Pusat Kajian Buah Tropika (PKBT) Institut Pertanian Bogor yakni: Delika Subang, Mahkota Bogor, dan Pasir Kuda. Pasir Kuda

[r]