PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MENGATUR OPERAN DENGAN MENGATUR PERMAINANTERHADAP
KETEPATAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA ATLET USIA 12-13
TAHUN SSB PORTIS SAENTIS PERCUT SEI TUAN
TAHUN 2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk Diujiankan Dalam Mempertahankan Skripsi
OLEH :
MELLY MUCHTAR NIM. 609321047
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Melly Muchtar. Nim 609321047. Perbedaan Pengaruh Latihan Mengatur Operan Dengan Mengatur Permainan Terhadap Ketepatan Passing Dalam Permainan Sepakbola Pada Atlet Usia 12-13 Tahun SSB PORTIS Saentis Percut Sei Tuan Tahun 2014.
(Pembimbing Skripsi :SYAHBUDDIN SYAH)
Skripsi Medan: Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latihan apakah yang lebih berpengaruh antara latihan Mengatur Operan dan latihan Mengatur Permainan
terhadap ketepatan passing dalam permainan sepakbola pada atlet usia 12-13 Tahun SSB PORTIS Saentis Percut Sei Tuan Tahun 2014.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode experiment. Dengan pelaksanaan latihan yaitu Mengatur Operan dan latihan
Mengatur Permainan.
Populasi adalah atlet usia 12-13 Tahun SSB PORTIS Saentis Percut Sei Tuan sebanyak 20 atlet. Jumlah sampel 20 orang diperoleh dengan teknik purposive random sampling, selanjutnya dibagi menjadi dua kelompok dengan
teknik matching by pairing yaitu kelompok latihan Mengatur Operan dan kelompok latihan Mengatur Permainan. Instrumen penelitian untuk pengumpulan data dengan test dan pengukuran yaitu tes passing bola untuk mengetahui ketepatanpassing bola atlet. Penelitian dilaksanakan selama 6 (enam) minggu dengan latihan 3 (tiga) kali dalam seminggu. Untuk melihat pengaruh masing masing variabel bebas maupun terikat digunakan perhitungan statistic uji- t berpasangan.
Analisis hipotesa pertama dari data pre-test dan post-test ketepatan passing bola kelompok latihan pass according diperoleh thitung = 6,86. Dari daftar distribusi t dengan menggunakan peluang 1-½α = 0,975 dengan dk n-1 = 9
Analisis hipotesa kedua dari data pre-test dan post-test ketepatan passing bola kelompok latihan Mengatur Operan diperoleh thitung = 5,43. Dari daftar distribusi t dengan menggunakan peluang 1-½α = 0,975 dengan dk n-1 = 9 diperoleh harga t (0,975) =2,26. Dalam kriteria pengujian hipotesa dinyatakan bahwa pada thitung > ttabel dengan α = 0,05 maka Ho ditolak Ha diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan Mengatur
Permainan terhadap ketepatan passing dalam permainan sepakbola pada atlet usia 12-13 Tahun SSB PORTIS Saentis Percut Sei Tuan Tahun 2014.
Analisis hasil perhitungan uji-t data post-test peningkatan ketepatan passing bola kelompok latihan Mengatur Operan dengan latihan Mengatur
Permainan diperoleh thitung = 0.06. Dari daftar distribusi t dengan menggunakan peluang 1-½α = 0,975 dengan dk= n1+n2-2 = 10+10-2 = 18 diperoleh harga t (0,975) = 2,10 . Dalam kriteria pengujian hipotesa dinyatakan bahwa pada thitung > ttabel dengan α = 0,05 maka Ho ditolak Ha diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa latihan Mengatur Operan tidak lebih besar pengaruhnya dari latihan Mengatur Permainan terhadap ketepatan passing dalam permainan sepakbola pada atlet usia 12-13 Tahun SSB PORTIS Saentis Percut Sei Tuan Tahun 2014.
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1. Hasil Tes Pendahuluan Kemampuan Passing ... 5 Tabel 2. Nilai T Untuk Tiap-Tiap Jenis Tes Keterampilan ... 5 Tabel 3. Skala Prestasi Dalam Bentuk Score ... 6 Tabel 6. Hasil Pre-Test Dan Post-Test Kelompok Latihan Mengatur
Operan Dengan Mengatur Permainan Terhadap Ketepatan
Passing Dalam Permainan Sepakbola ... 5 Tabel 7. Hasil Pre-Test Dan Post-Test Kelompok Latihan Mengatur
Operan Dengan Mengatur Permainan Terhadap Ketepatan
Passing Dalam Permainan Sepakbola ... 57 Tabel 8. Uji Normalitas Data ... 57
Tabel 9. Uji Homogenitas ... 58 Tabel 10. Hasil Penelitian Pre-Test Dan Post-Test Kelompok Latihan
Mengatur Operan Dan Mengatur Permainan Terhadap Ketepatan Passin Dalam Permainan Sepakbola ... 58 Tabel 11. Data Mentah Hasil Pre-Test Kelompok Latihan Mengatur
Operan Dan Mengatur Permainan Terhadap Ketepatan
Passing Dalam Permainan Sepakbola ... 59 Tabel 12. Data Mentah Hasil Post-Test Kelompok Latihan Mengatur
Operan Dan Mengatur Permainan Terhadap Ketepatan Passing Dalam Permainan Sepakbola ... 60 Tabel 13. Rangking Dan Pembagian Kelompok Latihan Mengatur
Operan Dan Mengatur Permainan Dengan Matching Pairing 61 Tabel 14. Rata-Rata Dan Simpangan Baku Data Pre-Test Ketepatan
Passing Dalam Permainan Sepakbola Kelompok Latihan
Mengatur Operan ... 62 Tabel 15. Rata-Rata Dan Simpangan Baku Data Post-Test Ketepatan
Passing Dalam Permainan Sepakbola Kelompok Latihan
Mengatur Operan ... 53
Passing Dalam Permainan Sepakbola Kelompok Latihan
Mengatur Permainan ... 64 Tabel 17. Rata-Rata Dan Simpangan Baku Data Post-Test Ketepatan
Passing Dalam Permainan Sepakbola Kelompok Latihan
Mengatur Permainan ... 65 Tabel 18. Perhitungan Rata-Rata Beda, Simpangan Baku Beda Dan
T-Hitung Dari Data Hasil Pre-Test Dan Post-Test Peningkatan Ketepatan Passing Dalam Permainan
Sepakbola Kelompok Latihan Mengatur Operan ... 68 Tabel 19. Perhitungan Rata-Rata Beda, Simpangan Baku Beda Dan
T-hitung Dari Data Hasil Pre-Test Dan Post-Test Peningkatan ketepatan passing dalam permainan sepakbola Kelompok Latihan Mengatur Permainan ... 69 Tabel 20. Perhitungan Rata-Rata Beda, Simpangan Baku Beda Dan
T-Hitung Dari Data Hasil Pre-Test Dan Post-Test Peningkatan Ketepatan Passing Dalam Permainan
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Lapangan Sepakbola ... 13
Gambar 2. Bola ... 13
Gambar 3. Penambahan Beban Latihan Secara Bertahap ... 16
Gambar 4. Passing Bola ... 19
Gambar 5. Latihan Mengatur Operan I ... 21
Gambar 6. Latihan Mengatur Operan II ... 22
Gambar 7. Latihan Mengatur Operan III ... 23
Gambar 8. Latihan Mengatur Permainan I ... 25
Gambar 9. Latihan Mengatur Permainan II ... 26
Gambar 10. Latihan Mengatur Permainan III ... 27
Gambar 11. Pelaksanaan Tes Passing ... 34
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bangsa Indonesia merupakan salah satu Negara yang sedang berkembang
di bidang ilmu dan teknologi serta di bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga
adalah salah satu wujud yang bias mengembangkan sumber daya manusia serta
meningkatkan harkat dan martabat manusia untuk mewujudkan cita-cita bangsa.
Pada umumnya manusia ingin berhasil dalam berbagai disiplin cabang
olahraga, dan keberhasilan yang didapat di dalam satu cabang olahraga adalah
merupakan hasil akumulatif dari berbagai aspek usaha, dikatakan demikian karena
keberhasilan olahraga yang dicapai oleh seseorang merupakan hasil perpaduan
berbagai jenis aspek usaha yang turut mendukung tercapainya keberhasilan
olahraga tersebut.
Perkembangan dan pembinaan olahraga di Indonesia juga merupakan
upaya peningkatan kesehatan jasmani seluruh masyarakat, pemupukan watak dan
sportivitas serta meningkatkan prestasi olahraga dan mengolahragakan
masyarakat. Terutama dikalangan remaja, karena pada usia ini dianggap paling
cocok untuk mengembangkan bakat dan potensi menjadi seorang atlet yang
berprestasi.
Seperti di Negara-negara berkembang lainnya, olahraga sepakbola di
Indonesia merupakan salah satu olahraga yang paling digemari oleh masyarakat
dari kalangan anak-anak, remaja dan dewasa, baik itu dari lapisan masyarakat
mudah menemukan olahraga sepakbola di segala penjuru dan bahkan di
pelosok-pelosok perkampingan.
Tujuan dari permainan sepakbola adalah masing-masing regu atau
kesebelasan yaitu berusaha menguasai bola, memasukkan bola ke dalam gawang
lawan sebanyak mungkin, dan berusaha mematahkan serangan lawan untuk
melindungi atau menjaga gawangnya agar tidak kemasukan bola. Oleh karena itu,
untuk dapat melakukan permainan sepakbola, pemain harus menguasai
teknik-teknik dasar sepakbola yang baik. Teknik dasar bermain sepakbola adalah cara
pengolahan bola maupun pengolahan gerakan tubuh dalam bermain sepakbola.
Sepakbola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri atas
sebelas pemain dan salah satunya penjaga gawang. Permainan ini hampir
seluruhnya dimainkan dengan menggunakan tungkai atau kaki, kadangkala
menggunakan kepala dan dada. Khusus untuk penjaga gawang diperbolehkan
menggunakan seluruh bagian tubuhnya, termasuk tangan dan lengannya, di daerah
kotak 16 meter/ area penalty. Dalam permainan sepakbola mutlak diperlukan
beberapa tehnik dasar yang antara satu dengan yang lain sangat erat kaitannya.
Adapun tehnik dasar yang dimaksudkan adalahg mengoper bola (passing),
menggiring bola (dribbling), mengontrol (controlling), dan menyuting bola
(shutting). Untuk memperoleh tehnik dasar sepakbola yang baik dan benar,
diperlukan latihan yang baik dan benar, terprogram dan dilakukan dengan rutin
dan penuh kedisiplinan. Selain itu diperlukan pembinaan, perhatian dan
penanggapan yang serius untuk mencapai prestasi tertinggi dalam permainan
mengoper bola merupakan salah satu tehnik dasar yang sangat penting dalam
bermain sepakbola. Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
mengoper (passing) bola adalah bola harus dikuasai sepenuhnya. Sedangkan
mengoper bola adalah memberikan/mengoper bola kepada teman. Passing yang
baik dan benar sangat dibutuhkan dalam permainan sepakbola, karena dengan
menguasai tehnik ini maka akan mempermudah teman kita untuk menerima bola.
Seperti halnya menendang, passing juga bisa dilakukan dengan kaki bagian luar
dan bagian dalam atau bisa dengan kepala, dada (kalau kita memang sudah
benar-benar menguasai tehnik ini). Dan tujuan mengoper bola adalah untuk menjaga
keseimbangan dan kekompakan satu tim untuk mendekati jarak sasaran, melewati
lawan, memperlambat tempo permainan jika dalam keadaan unggul, memancing
lawan untuk mendekati bola hingga daerah penyerangan terbuka. Untuk
menunjang keberhasilan mencapai tehnik tersebut sangat dibutuhkan ketepatan
dalam mengoper bola. Untuk mencapai tehnik ketepatan mengoper bola harus
didukung oleh kondisi fisik yang baik dan tehnik mengoper bola yang baik juga.
Dengan penguasaan tehnik dasar mengoper dan psikologis yang baik maka
seseorang akan lebih mudah mencapai prestasi yang maksimal.
Dalam persepakbolaan nasional khususnya Sumatera Utara, banyak
anak-anak usia dini atau pemula yang memiliki motivasi tinggi terhadap olahraga
sepakbola tetapi tidak mempunyai banyak kesempatan untuk mendapat
pembinaan yang lebih optimal. Sehingga berdasarkan hal tersebut para insan
olahraga khususnya pada cabang sepakbola mendirikan sekolah-sekolah
pemain sepakbola yang handal. Dari sekian banyak sekolah sepakbola yang
berdiri di Sumatera Utara salah satu diantaranya adalah SSB PORTIS Saentis
Percut Sei Tuan memiliki prestasi yang cukup bagus dalam hal pembinaan atlit
sepakbola. Lahirnya SSB PORTIS Saentis Percu Sei Tuan berawal dari bentuk
kepedulian para mantan pemain Persatuan Sepakbola Deli Serdang (PSDS) di
tahun 80-an dan pemerhati sepakbola khususnya daerah Saentis,diantaranya
Legirin, S.Pd, Iwan Nasib, S.Pd, Teguh Purnomo, S.Pd,Sudarso, S.Pd. Adapun
asal kata dari PORTIS adalah singkatan dari Persatuan Olahraga Saentis.
Dari hasil pengamatan awal yang dilakukan peneliti pada tanggal Senin,
30 September 2013, serta informasi dari Bapak Legirin, S.Pd selaku pelatih di
Sekolah Sepakbola (SSB) PORTIS Saentis Percut Sei Tuan, menurut peneliti
dimana para atlet usia 12-13 tahun SSB PORTIS Saentis Deli Serdang untuk
melakukan passing masih banyak dijumpai kendala pada teknik ketepatan passing
dan masih perlu ditingkatkan lagi agar menjadi lebih baik lagi. Hal ini dapat
dilihat dari hasil tes pendahuluan ketepatan passing bola yang diperoleh dari atlet
usia 12-13 tahun SSB PORTIS Saentis Deli Serdang, dimana rata-rata hasil test
ketepatan passing bola pemain tersebut setelah dimasukkan ke dalam tabel norma
Tabel 1. Hasil Tes Pendahuluan Ketepatan Passing Atlet SSB PORTIS Usia 12-13 Tahun
Rabu, 02 Oktober 2013
No Nama
Tes Passing
Nilai Terbaik Nilai
T Keterangan I II III
1 Leo Indra 2 3 2 3 50 Sedang (S)
2 Miko 3 2 2 3 50 Sedang (S)
3 Fadli Rais 3 4 2 4 58 Cukup (C)
4 Tommy 3 3 2 3 50 Sedang (S)
5 Syahril 2 2 3 3 50 Sedang (S)
6 Jodi Pavali 3 2 3 3 50 Sedang (S)
7 Khairul Anwar 2 3 3 3 50 Sedang (S)
8 Diomoko 2 4 3 4 58 Cukup (C)
9 M. Havis 2 3 2 3 50 Sedang (S)
10 Nasri Yafandi 3 2 3 3 50 Sedang (S)
11 Derry Afrian 2 2 3 3 50 Sedang (S)
12 Yosra 3 3 3 3 50 Sedang (S)
13 Bili Dean 3 4 2 4 58 Cukup (C)
14 Tri Supandi 3 3 4 4 58 Cukup (C)
15 Rojali 2 3 2 3 50 Sedang (S)
16 Ahmad Harida 3 2 2 3 50 Sedang (S)
17 Riko Yuza 3 4 2 4 58 Cukup (C)
18 M. Muazir 3 3 2 3 50 Sedang (S)
19 Pandu Setiawan 2 2 3 3 50 Sedang (S)
20 Wawan Setiawan 3 2 3 3 50 Sedang (S)
Tabel 2. Nilai T Untuk Tiap-Tiap Jenis Tes Keterampilan Menurut Hasnan Said (1977:17)
Tes Menggiring Bola Nilai T Tes Menggiring Bola Nilai T
13,1 69 18,6 58
13,6 68 19,1 57
14,1 67 19,6 56
14,6 66 20,1 55
15,1 65 20,6 54
15,6 64 21,1 53
16,1 63 21,6 52
16,6 62 22,1 51
17,6 60 23,1 49
18,1 59 23,6 48
Tabel 3. Skala Prestasi Dalam Bentuk Score : Menurut Hasnan Said (1977:17)
Kategori Nilai Keterampilan Baik (B)
Cukup (C) Sedang (S) Kurang (K) Kurang Sekali (KS)
61-Ke atas 53-60 46-52 37-45 36-Ke bawah
Menurut Malcolm Cook (2013:36) menyatakan, “Pemain muda dalam usia dini menjadi sangat kuat secara fisik dan semakin matang, sehingga cakupan teknik mengoper bola mereka bisa diperluas. Mereka sebaiknya menyisihkan banyak waktu untuk mengasah teknik. Mereka juga perlu menjalani praktik drill dengan lawan, sehingga mampu belajar dimana dan kapan harus menerapkan teknik mengoper bola dipertandingan yang sebenarnya. Pemain muda dalam usia ini juga perlu didorong untuk berlatih teknik-teknik yang belum mereka kuasai. Mereka sering kali menemui kesulitan dan hanya berlatih teknik yang berhasil mereka kuasai dimasa awal bermain sepakbola. Pelatih harus sabar, gigih, dan kreatif saat menangani pemain muda yang berlatih mengoper bola, yang merupakan keterampilan vital dalam pertandingan.
Dari fakta diatas, ternyata yang diduga peneliti sesuai dengan kenyataan,
yaitu para pemain saat melakukan passing bola tidak melakukan tehnik passing
yang baik dan akurat. Oleh karena itu, peneliti berkeinginan untuk mengadakan
suatu penelitian kepada atlet usia 12-13 tahun SSB PORTIS Saentis Deli Serdang,
agar kemampuan tehnik passing dapat meningkat menjadi lebih baik lagi. Apalagi
hal ini dibiarkan berlarut-larut dikhawatirkan secara umum akan menurunkan
hasil kemampuan ketepatan passing atlet tersebut. Perlu dicari solusi yang tepat
pada passing dalam permainan sepakbola. Dalam hal ini salah satu alternatif yang
dilakukan dalam memecahkan masalah tersebut adalah dengan memberikan
program latihan sepakbola.
Untuk meningkatkan kondisi tersebut diperlukan suatu latihan yang sesuai.
Pelatih harus memiliki kemampuan untuk menambah keterampilan yang hendak
diberikan kepada atlet agar sesuai tingkat pengembangan atlet. Pelatih dituntut
harus lebih kreatif, inovatif dalam menciptakan bentuk latihan yang akan
diberikan kepada atlet sehingga tercipta latihan yang aktif bagi atlet, dan
menyenangkan tanpa meninggalkan tujuan latihan tersebut.
Menurut Malcolm Cook (2013:23) menyatakan, “Bentuk latihan yang
didapat meningkatkan ketepatan passing diantaranya, mengoper bola secara
terkontrol, melakukan wall-passing, mengatur operan, mengatur permainan,
mengatur kontrol dan sentuhan bola, dan lain sebagainya”. Dalam penelitian ini
penulis memfokuskan pada latihan mengatur operan dan mengatur permainan,
dimana kedua bentuk latihan ini dapat meningkatkan ketepatan passing dalam
permainan sepakbola.
Dapat disimpulkan bahwa ketepatan passing bola pada SSB PORTIS
Saentis Percut Sei Tuan Usia 12-13 Tahun masih perlu ditingkatkan lagi agar
ketepatan passing bola menjadi lebih baik sehingga para pemain dapat menguasai
bola dan dapat menyeimbangkan permainan antara menyerang dan bertahan.
Untuk meningkatkan ketepatan passing bola, maka harus ditemukan
latihan baru yang akan diterapkan dalam latihan. Penggunaan latihan yang baru
peneliti mencoba mengadakan penelitian tentang : “Perbedaan Pengaruh Latihan
Mengatur Operan Dengan Mengatur Permainan Terhadap Ketepatan Passing
Dalam Permainan Sepakbola Pada Atlet Usia 12-13 Tahun SSB PORTIS Saentis
Percut Sei Tuan Tahun 2014”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang akan diteliti dapat di
identifikasikan sebagai berikut : Faktor apa saja yang mempengaruhi ketepatan
dalam passing bola dalam permainan sepakbola? Faktor-faktor apa saja yang
mendukung terhadap peningkatan ketepatan dalam passing bola dalam permainan
sepakbola? Apakah koordinasi gerak memberikan pengaruh terhadap ketepatan
dalam passing bola dalam permainan sepakbola? Metode-metode latihan apa saja
yang dapat meningkatkan ketepatan dalam melakukan teknik passing bola?
Bagaimana cara meningkatkan ketepatan dalam passing bola? Manakah yang
lebih baik antara latihan mengatur operan dengan mengatur permainan dalam
meningkatkan ketepatan passing bola dalam permainan sepakbola? latihan
manakah yang paling besar pengaruhnya dalam meningkatkan ketepatan passing
bola? apakah ada perbedaan pengaruh latihan mengatur operan dengan mengatur
permainan dalam meningkatkan hasil ketepatan passing dalam permainan
sepakbola?
C. Pembatasan Masalah
Untuk lebih mempertegas sasaran dari pada penelitian serta untuk menjaga
masalah pada penelitian ini yaitu “Perbedaan Pengaruh Latihan Mengatur Operan
Dengan Mengatur Permainan Terhadap Ketepatan Passing Dalam Permainan
Sepakbola Pada Atlet Usia 12-13 Tahun SSB PORTIS Saentis Percut Sei Tuan
Tahun 2014”.
D. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari identifikasi masalah yang dikemukakan, maka dapat
dirumuskan permasalahan yang akan diteliti yakni :
1. Apakah latihan mengatur operan memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap ketepatan passing dalam permainan sepakbola pada atlet usia 12-13
tahun SSB PORTIS Saentis Percut Sei Tuan tahun 2014?
2. Apakah latihan mengatur permainan memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap ketepatan passing dalam permainan sepakbola pada atlet usia 12-13
tahun SSB PORTIS Saentis Percut Sei Tuan tahun 2014?
3. Manakah yang lebih besar pengaruhnya antara latihan mengatur operan dengan
mengatur permainan terhadap ketepatan passing dalam permainan sepakbola
pada atlet usia 12-13 tahun SSB PORTIS Saentis Percut Sei Tuan tahun 2014?
E. Tujuan Penelitian
Dari identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah
dikemukakan maka yang menjadi tujuan penelitian adalah:
1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh latihan mengatur operan terhadap
ketepatan passing dalam permainan sepakbola pada atlet usia 12-13 tahun
2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh latihan mengatur permainan
terhadap ketepatan passing dalam permainan sepakbola pada atlet usia 12-13
tahun SSB PORTIS Saentis Percut Sei Tuan tahun 2014.
3. Untuk mengetahui latihan manakah yang lebih baik antara latihan mengatur
operan dengan mengatur permainan terhadap ketepatan passing dalam
permainan sepakbola pada atlet usia 12-13 tahun SSB PORTIS Saentis Percut
Sei Tuan tahun 2014.
F. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian diharapkan dapat :
1. Sebagai bahan pertimbangan informasi dan masukan yang bermanfaat bagi
pemain sepakbola dan SSB PORTIS Saentis Percut Sei Tuan.
2. Jika latihan mengatur operan dengan mengatur permainan memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan passing, maka dapat
digunakan oleh atlet SSB PORTIS Saentis Percut Sei Tuan sebagai bentuk
latihan untuk meningkatkan ketepatan passing bola.
3. Menambah wawasan bagi peneliti yang dapat dipergunakan serta
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Program Latihan ... 46
Lampiran 2 Kelompok Latihan ... 40
Lampiran 3 Hasil Pre-Test Dan Post-Test Kelompok Latihan Mengatur Operan Dengan Mengatur Permainan Terhadap Ketepatan Passing Dalam Permainan Sepakbola ... 57
Lampiran 4 Mencari Rata-Rata Dan Simpangan Baku ... 62
Lampiran 5 Uji Homogenitas ... 66