• Tidak ada hasil yang ditemukan

Status Besi Pada Penderita Gagal Ginjal Kronis (Ggk) Dalam Menentukan Diagnosa Anemia Defisiensi Besi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Status Besi Pada Penderita Gagal Ginjal Kronis (Ggk) Dalam Menentukan Diagnosa Anemia Defisiensi Besi"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Judul

STATUS

BESI

PADA

.PENDERITA

GAGAL

GINJAL

KRONIS

(GGK)

DALAM

MENENTUKAN

DIAGNOSA

ANEMIA DEFISIENSI DESI

Nama Mahasiswa

Nornor Pokok

Program Studi

Yendriwati

982108006

Biomedik

Menyetujui

Komisi Pembimbing

( Prof. Dr. dr. HSRP Sinaga )

(Prof. dr. Harun Rasyid Lubis, SpPD, KGH )

Ketua

Anggota

//

;"

1/

c.t'Dr. Jr. Sumono )

Tgi. Lulus

18 Juli 2002

(3)

Telah diuji pada :

Tangga/18 Ju/i 2002

PANJTIA PENGllJI TESIS

Ketua

Anggota

Prof. Dr.

dr,

HSRP Sinaga

1. Prof.

dr,

Harun Rasyid Lubis, SpPD, KGH

2. Prof. dr. Bachtiar Ginting, MPH

3. dr. Mardiana Karim,

a A

(4)
(5)
(6)
(7)

RINGKASAN

Karena tingginya prevalensi anemia pada penderita Gaga! Ginjal Kronis

(GGK) serta banyaknya parameter status besi yang dapat dipakai untuk melihat

perubahan metabolisme besi pada penderita tersebut, diperlukan suatu parameter

yang spesifik dan sensitif untuk menentukan diagnosa anemia defisiensi besi yaitu

parameter ferritin serum. Meskipun parameter-parameter yang lain tetap diperlukan

seperti : Hemoglobin, Hematokrit, serum Fe, Total fron Binding Capacity (TlBC) dan

jenuh transferrin.

Oleh karena biaya pemeriksaan yang mahal serta terbatasnya sarana untuk

pemeriksaan tersebut, pemeriksaan ferritin ini tidak selalu dilakukan di Rumah

Sakit-Rumah Sakit pemerintah terutama pada pasien yang kurang marnpu dan pasien yang

belum menjalani Hemodialisis.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat satus besi pada pendcrita GGK

yang tidak dihernodialisis dan dihemodialisis dalam menentukan diagnosa anemia

defisiensi besi, melihat perbedaan status besi pada kedua kclompok serta hubungan

. antara fungsi ginjal dengan status besi pada GGK yang tidak dihemodialisis.

Penelitian ini rnenggunakan rancangan Cross Sectional dengan seleksi

terhadap sampel yang memenuhi kriteria. Sampel adalah penderita GGK yang tidak

dihemodialisis dan dihernodialisis yang ada di RS Pirngadi, RS. Adam Malik dan

Klinik Rasyida Medan bagian Nefrologi dan Hipertensi. Pemeriksaan

parameter-parameter diatas dilakukan di Laboratorium KJilnik R.S. Gleneagles, R.S. Tembakau

Deli Medan selama 6 bulan.

Hasil penelitian menunjukkan masing-masing pada penderita GGK yang tidak

dihemodialisis dan dihemodialisis adalah nilai rata-rata hemoglobin (10,5

gr %)

dan

(8,9 gr %), hematokrit (31,3 %) dan (27,2 %), jenuh transferin (18,7 %) dan (14,4 %)

secara berturut-turut adalah dibawah nilai normal. Tetapi hasil pemeriksaan ferritin

serum rata-rata pada penderita GGK yang tidak dihemodiaJiosis dan dihemodialisis

yaitu (298, I

ug/l.}

dan 626,1 IlgIL) adalah lebih tinggi dari nilai normal.

Tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada interval kepercayaan 95

%

untuk semua parameter status besi pada penderita GGK yang tidak dihemodialisis

dengan yang dihemodial isis.

Hubungan bermakna antara parameter fungsi ginjal dengan status besi pada

GGK yang tidak dihemodialisis hanya terdapat pada kreatinin dengan hematokrit

dengan p <0,05 dan

r= -

0,389 (korelasi negatif). Juga antara creatinine clearence

dengan hemoglobin dengan p

=

0,020 dan r

=

0,453 serta creatinine clearence dengan

hematokrit dimana p

=

0,013 dan

r=

0,481 (korelasi positif).

111

(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)

Referensi

Dokumen terkait

morfologi darah tepi anemia mikrositik hipokrom adalah anemia defisiensi besi dan thalassemia.Para klinisi sering dihadapkan dengan gambaran mikrositik hipokrom dari sel darah

Dalam penelitian ini tidak terdapat hubungan secara statistik (x 2 koreksi 5,3445 &lt; x 2 tabel 5,991) antara anemia defisiensi besi dengan insomnia pada remaja putri.. Simpulan

Kesimpulan dari penelitian ini menujukan adanya hubungan yang tidak signifikan antara anemia defisiensi besi terhadap gangguan konsentrasi pada siswa-siswi SMAIT AL-FITYAN

Kesimpulan dari penelitian ini menujukan adanya hubungan yang tidak signifikan antara anemia defisiensi besi terhadap gangguan konsentrasi pada siswa-siswi SMAIT AL-FITYAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola makan dan status gizi dengan terjadinya anemia defisiensi besi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia defisiensi besi, tingkat Kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tamblet Fe,

Gagal ginjal kronis (GGK) adalah suatu kondisi dimana ginjal tidak dapat mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit. Pengobatan GGK dapat dilakukan dengan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan nilai diagnostik dari rumus indeks formula untuk membedakan beta thalassemia minor dan anemia defisiensi besi