• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peroksisom-Biogenesis, Struktur, Dan Fungsi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Peroksisom-Biogenesis, Struktur, Dan Fungsi"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PEROKSISOM

BIOGENESIS, STRUKTUR, DAN FUNGSI

Oleh

Ratna Rosanty Lahay

NIP 131836670

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Medan

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkatNya yang

telah memperkenankan penulis menyelesaikan tulisan ini sebagai suatu karya tulis hasil

studi literatur.

Tulisan ini dengan judul “Peroksisom”. Dibandingkan organel-organel lainnya,

peroksisom relatif lebih lambat ditemukan dan ditelaah. Tulisan berikut akan

mengetengahkan peroksisom, biogenesis peroksisom, struktur peroksisom, enzum-enzim

yang terkandung di dalam peroksisom serta fungsi peroksisom dalam metabolisme

tumbuhan.

Penulis menyadari bahwa tulisan singkat ini cukup terbatas dalam penyajiannya.

Namun demikian penulis berharap kiranya tulisan ini dapat bermanfaat sebagai sumber

informasi pelengkap bagi pembaca.

Medan, Juli 2009

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

PENDAHULUAN ... 1

SEJARAH PENEMUAN PEROKSISOM ... 3

STRUKTUR PEROKSISOM ... 3

BIOGENESIS PEROKSISOM ... 4

ENZIM-ENZIM PEROKSISOM ... 4

FUNGSI PEROKSISOM PADA TUMBUHAN ... 6

KESIMPULAN ... 8

(4)

PENDAHULUAN

Sel merupakan unit dasar dari struktur dan fungsi, suatu unit biologi terkecil

yang mempunyai sifat metabolisme, pertumbuhan, reproduksi dan organisasi. Setiap sel

berinteraksi antara satu dengan lainnya dan merubah lingkungannya, membentuk

organisme multiselular dengan struktur dan fungsi yang khas.

Ada empat konsep pokok tentang sel yang kita kenal. Pertama bahwa sel adalah

satuan struktur makhluk hidup. Kedua bahwa sel adalah satuan fungsi makhluk hidup.

Ketiga bahwa sel yang baru berasal dari sel yang telah ada sebelumnya. Dan yang

keempat bahwa sel mengandung zat pembawa sifat keturunan yang akan diwariskan oleh

sel induk kepada sel anaknya pada waktu pembelahan sel.

Istilah sel pertama kali dikemukakan oleh Robert Hooke pada tahun 1665.

Kemudian pada tahun 1831, Robert Brown menemukan adanya benda bulat yang dia

namakan nucleus. Sedangkan istilah protoplasma pertama kali dikemukakan oleh

Purkinje pada tahun 1839. yang berarti cairan hidup. Adanya kemajuan teknologi,

menyebabkan struktur-struktur lain yang ada di dalam sel menjadi terungkap. Tahun

1953 James Watson dan Francis Crick mengungkapkan bahwa pembawa sifat keturunan

itu adalah molekul DNA.

Secara umum, sel terdiri dari bagian yang bersifat hidup (protoplasma) dan

bagian-bagian yang mati. Yang termasuk bagian-bagian yang mati adalah vakuola dan

dinding sel, sedangkan bagian-bagian yang hidup adalah sitoplasma dengan organelnya

(5)

organel-organel lainnya, peroksisom relatif lebih lambat ditemukan yaitu baru pada tahun

(6)

SEJARAH PENEMUAN PEROKSISOM

Dalam memonitor kerja enzim urat oksidase yang terdapat pada lisosom, de Duve

(Kleinsmith dan Kish, 1988) mempergunakan ginjaltikus dan beliau mendapatkan bahwa

enzim urat oksidase tidak hanya dihasilkan oleh lisosom semata melainkan diproduksi

juga oleh organel sel lainnya yang selama ini belum diketahui struktur dan fungsinya.

Selain menghasilkan enzim urat oksidase, organel yang tak dikenal ini juga

menghasilkan enzim D-asam amino oksidasre, katalase serta enzim-enzim lainnya,

dimana fungsi utama dari enzim-enzim yang dihasilkan oleh organel tersebut

berhubungan dengan metabolisme (pembentukan serta penguraian) hydrogen peroksida

(H2O2). Akhirnya berdasarkan hal tersebut, organel yang tak dikenal tersebut dinamakan

dengan peroksisom.

STRUKTUR PEROKSISOM

Untuk mengetahui struktur dan fungsi peroksisom, teknik sentrifugasi gradient

kepadatan (isodensity gradient centrifugation) tidaklah memadai karena relative kecilnya

perbedaan kepadatan antara lisosom dan peroksisom. Untuk itu dilakukan injeksi dengan

deterjen Triton WR-1339 dilanjutkan dengan penggunaan mikroskop electron

(Kleinsmith dan Kish, 1988; Sheeler dan Bianchii, 1980). Hasilnya menunjukkan bahwa

peroksisom mengkonfirmasikan identitas yang unik. Bentuknya kecil seperti bola kasar,

berukuran antara mitokondria dan ribosom. Karena ukuran yang kecil inilah (0.2 – 2

µm), bersama-sama dengan glioksisom maka peroksisom digolongkan dalan

benda-benda mikro. Peroksisom mempunyai struktur yang terdiri dari kristal-kristal padat dan

(7)

BIOGENESIS PEROKSISOM

Ada dua teori yang menerangkan bagaimana peroksisom dibentuk dan dihasilkan

oleh sel. Teori pertama yang disebut model klasik menyatakan bahwa protein

peroksisom disintesis dengan bantuan ribosom yang menempel pada endoplasmic

reticulum, kemudian protein peroksisomal tersebut masuk ke dalam sisternae dari

endoplasmic reticulum dan membentuk kantung (ekor) yang selanjutnya menggenting

serta akhirnya memisahkan diri membentuk peroksisom bebas.

Teori kedua menyatakan bahwa protein peroksisomal disintesis dengan bantuan

ribosom bebas, kemudian protein peroksisomal tersebut dibebaskan ke sitoplasma dan

berkembang menjadi peroksisom.

ENZIM-ENZIM PEROKSISOM

Peroksisom banyak dijumpai pada sel hati dan ginjal hewan vertebrata, pada daun

dan biji tumbuhan serta padamikroorganisme eukarion seperti ragi, protozoa dan jamur.

Enzim yang umum dijumpai pada peroksisom adalah katalase. Selain itu hampir semua

peroksisom juga mengandung enzim urat oksidase, asam amino oksidase dan asam

glikolat oksidase. Enzim-enzim yang dibentuk oleh peroksisom selengkapnya disajikan

(8)

Tabel 1. Aktivitas utama enzim pada peroksisom (Kleinsmith dan Kish, 1988)

Keterangan : (+) hadir, (_) tidak hadir, (?) belum diketahui

Enzim-enzim pada peroksisom selain katalase berfungsi mengoksidasi substrat

untuk menghasilkan hydrogen peroksida (H2O2) seperti pada persamaan (1). Selanjutnya

enzim katalase menguraikan hydrogen peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen

(O2) seperti pada persamaan (2) dan (3). Reaksi selengkapnya adalah sebagai berikut

(Giese, 1974) :

(9)

Tolbert, seorang ahli fisiologi tumbuhan dari Amerika (Prawiranata, Harran dan

Tjondronegoro, 1981) menemukan bahwa ada dua enzim utama yang amat berperan pada

peroksisom tumbuhan yaitu asam glikolat oksidase dan katalase. Pada tumbuhan fungsi

peroksisom adalah berperan dalam fotorespirasi, bersama-sama dengan dua organel sel

lainnya yaitu kloroplas dan mitokondria membentuk rangkaian kerja 3 in 1. Hal ini

mengakibatkan mengapa sering diperoleh pengamatan (dengan mikroskop electron)

bahwa ketiga organel sel tersebut selalu terletak berdekatan satu dengan lainnya.

Fotorespirasi didefinisikan sebagai respirasi yang terjadi pada saat pencahayaan

(terang). Decker (dalam Prawiranata dkk, 1981) menyatakan bahwa fotorespirasi

berlangsung bersama-sama dengan respirasi normal. Salah satu perbedaan antara

respirasi normal dan fotorespirasi adalah responsnya terhadap konsentrasi oksigen (O2)

pada atmosfir luar, dimana respirasi normal jenuh pada konsentrasi O2 sebanyak 2 % ,

sedang fotorespirasi terus meningkat hingga konsentrasi O2 udara normal )21 %). Untuk

dapat memahami tentang fotorespirasi, diperlukan pengetahuan tentang enzim RubisCO

(10)

Bergantung kepada perbandingan konsentrasi O2 dan CO2 dalam atmosfer, enzim

RubisCO dapat mengkarboksilasi atau sebaliknya mengoksidasi substrat RuBP. Bila

RuBP bergabung dengan CO2 akan masuk ke lintasan atau siklus Calvin dari fotosintesa

menghasilkan 2 (dua) molekul asam fosfogliserat (PGA), tetapi bila RuBP bergabung

dengan O2 akan masuk ke lintasan fotorespirasi menghasilkan satumolekul asam

fosfogliserat dan satu molekul asam fosfoglikolat. Asam fosfoglikolat selanjutnya

mengalami reaksi defosforilasi oleh enzim glikolat fosfatase membentuk asam glikolat.

Pembentukan asam glikolat terjadi di kloroplas. Kemudian asam glikolat menuju ke

peroksisom dan dioksidasikan oleh enzim glikolat oksidase menghasilkan asam glioksilat

dan hydrogen peroksida.

Hidrogen peroksida selanjutnya diurai menjadi oksigen dan air oleh enzim

katalase. Asam glioksilat beberapa rangkaian reaksi akan menghasilkan glisin (salah satu

jenis asam amino). Metabolisme selanjutnya terjadi dalam mitokondria, dimana 2 (dua)

molekul glisin bergabung membentuk satu molekul serin (jenis asam amino) dan juga

karbondioksida (CO2). Reaksi oleh enzim serin transhidroksimetilase ini merupakan

sumber utama dari produksi CO2 pada fotorespirasi. Serin kembali ke peroksisom dan

melalui beberapa rangkaian reaksi akan membentuk gliserat. Gliserat oleh kloroplas

dengan bantuan enzim gliserat kinase dan dengan membutuhkan satu molekul ATP akan

(11)

KESIMPULAN

Walaupun relative kurang dikenal sebelumnya, namun fungsi peroksisom amatlah

penting dalam metabolisme tumbuhan. Bersama-sama dengan kloroplas dan

mitokondria, peroksisom berperan dalam fotorespirasi tumbuhan. Terjadinya

fotorespirasi menyebabkan berkurangnya fotosintesa bersih (netto) dari tumbuhan. Efek

negative terhadap fotosintesabini lebih sering terdeteksi pada tanaman jenis C3 daripada

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Giese, A.C. 1979. Cell Physiology. W.B. Saunders Co., Philadelphia. 609 p.

Kleinsmith, L.J.and V.M. Kish. 1988. Principles of Cell Biology. Harper and Row, Publ. Inc., New York. 796 p.

Neyra, C.A. 1985. Biochemical Basis of Plant Breeding. Volume I : Carbon Metabolism. CRC Press. 169 p.

Prawiranata, W., S. Harran dan P. Tjondronegoro. 1981. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Departemen Botani Fakultas Pertanian IPB, Bogor.

Gambar

Tabel 1.  Aktivitas utama enzim pada peroksisom (Kleinsmith dan Kish, 1988)

Referensi

Dokumen terkait

Memahami peran enzim dalam proses metabolisme dan menyajikan data tentang proses metabolisme berdasarkan hasil investigasi dan studi literatur untuk memahami proses

Masing-masing organel memiliki fungsi utama sebagai berikut, dinding sel berfungsi untuk melindungi dan menguatkan sel, membrane plasma berfungsi menjaga

inti sel atau nukleus merupakan organel terbesar yang berada dalam sel, memiliki3. diameter sekitar

Enzim glukosa oksidase yang berperan dalam pembentukan hydrogen peroksida tidak akan aktif sampai madu tersebut diencerkan. Aktivitasnya dihambat oleh pH yang tidak sesuai dalam

Merupakan protein yang membantu mengatur aktivitas seluler atau fisiologis.Contohnya, hormon Insulin.Insulin adalah salah satu hormon utama yang mengatur metabolisme zat

 Struktur sel lebih kompleks dibandingkan dengan prokariot, mempunyai nukleus yang terbungkus membran dan berbagai organel (mitokondria, kloroplas, alat golgi, peroksisom,

Buatlah algoritma dengan model fungsi dan tuliskan langsung dalam satu algoritma utama untuk mengetahui suatu bilangan bulat yang dimasukkan dari keyboard itu bilangan

Rosdiana Natzir, Ph.D Struktur, fungsi dan Metabolisme Protein