• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU SAKU SEKOLAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BUKU SAKU SEKOLAH"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PROFIL SEKOLAH A. SEJARAH SEKOLAH

SMA NEGERI 1 PERANAP, pada mulanya bernama SMA Tiga Lorong berdiri pada tahun 1984 atas prakarsa masyarakat peranap, lokasi di jln. Jendral Sudirman dengan luas tanah 30.000 meter persegi. Pada waktu itu kegiatan belajar mengajar dilaksanakan dengan menggunakan ruang belajar yang sangat sederhana, tiga buah ruang kelas semi permanen yang dibangun atas kegotongroyongan masyarakat peranap . Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan sore hari, staf pengajar diambil dari berbagai instansi yang mempunyai komitmen bersama untuk mengembangkan pendidikan di Peranap. Belajar mengajar dimulai pukul 13.00 sampai dengan 17.30. Pimpinan saat itu dr. Heri dari tahun 1982 sampai 1989, kemudian dilanjutkan oleh Dra. AIDAWATI sampai dengan tahun 1990.

Pada tahun 1990 SMA Tiga Lorong diNegerikan oleh Kanwil Depdikbud Prov. Riau dengan SK Nomor 0389/0/1990 tanggal 11 Juni 1990 dan namanya di ganti menjadi SMU Negeri 1 Peranap di pimpin oleh Bapak A. NAZAR, BA sampai dengan tahun 1995, kemudian dilanjutkan oleh Drs. ALIMIN PRINDRA sampai dengan tahun 2000.

Pada tahun 2000 tanggal 23 Juli pimpinan SMU Negeri 1 Peranap dilanjutkan oleh Drs. YULISMAN sampai dengan tahun 2004, kemudian dilanjutkan oleh Drs. BIUSMAR sampai tahun 2011

(2)

B. IDENTITAS SEKOLAH

Jalan : Jenderal Sudirman Kode pos : 29354

Telphone : (0760) 561172

Website : www.smansaperanap.sch.id E mail : smasatuperanap@gmail.com C. IDENTITAS KEPALA SEKOLAH

1. Nama Lengkap : Drs. SRI WIDODO,M.Si

2. NIP : 196202171998021 001

3. Pangkat / Golongan : Pembina / IV.A 4. Pendidikan Terakhir : Master ( S-2 )

5.Jurusan : Pendidikan Matematika 6. Pelatihan yang pernah diikuti :

No Nama Pendidikan dan Pelatihan Lama Pelatihan

Tahu n 1 Pelatihan Guru Inti Matematika

SMA di Daerah 10 hari 2004

2 Pelatihan Guru Inti SMA/SMK MP

Ujian Nasional 10 hari 2005

3

Science and Education Symposium (The Six Asian Physics Olympiad)

3 hari 2005

4 Diklat Penyusunan Kisi-kisi, Pembuatan Soal Standar

(3)

Validasi Soal UN

5

Peningkatan Kompetensi Guru Inti SMA/SMK Mata Pelajaran Matematika

3 hari 2007

6 Pelatihan Bimbingan Teknik KTSP 4 hari 2008 7 Pelatihan MGMP Mata Pelajaran Matematika 5 hari 2008 8 Diklat Penulisan dan Analisis Butir Soal Berdasarkan KTSP 4 hari 2009

9 Lulus Sertifikasi Guru Rayon 5 - 2008

D. SARANA PRASARANA

n Halaman Lap. OR Kebun Lain-lain

(4)

Perpustakaan 1 96 -

-Keterampilan - - -

-Kesenian - - -

-OSIS 1 24 1

-Tempat Ibadah 1 100 1

-Olag Raga - - -

-KM/WC Guru 2 12 2

-KM/WC Siswa 2 12 2 2

Tata Usaha (TU) 1 72 1

-Kantin 1 12 1

-Gudang 1 9 1

-Lain-lain - - -

(5)

SMAN 1 PERANAP A. Struktur Kurikulum

Struktur kurikulum SMA Negeri 1 Peranap memuat kelompok mata pelajaran sebagai berikut ini:

a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;

b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; c. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; d. kelompok mata pelajaran estetika;

e. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan. Masing-masing kelompok mata pelajaran tersebut di implementasikan dalam kegiatan pembelajaran pada setiap mata pelajaran secara menyeluruh. Dengan demikian, cakupan dari masing-masing kelompok itu dapat diwujudkan melalui mata pelajaran yang relevan. Cakupan setiap kelompok mata pelajaran adalah sebagai berikut:

CAKUPAN KELOMPOK MATA PELAJARAN

NO KELOMPOK

MATA PELAJARAN

CAKUPAN

1. Agama dan Akhlak Mulia

Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia

(6)

NO KELOMPOK

Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan untuk

peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.

Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme.

3. Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi

Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMA dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri.

(7)

NO KELOMPOK

Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada SMA dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat.

Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah.

1. Struktur Kurikulum SMA Negeri 1 Peranap A. Mata Pelajaran

Struktur kurikulum SMA Negeri 1 Peranap meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas X sampai dengan kelas XII. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Kurikulum SMA Negeri 1 Peranap memuat 16 mata pelajaran, muatan lokal, pengembangan diri seperti tertera pada tabel dibawah.

(8)

kedalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.

c. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuk oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar dan pengembangan karir peserta didik.

d. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan Pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan.

e. Alokasi waktu satu jam pelajaran adalah 45 menit. f. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua

semester) adalah 34-38 minggu.

Kelas X, XI dan XII merupakan program penjurusan yang terdiri atas:

- Umum

- Program Ilmu Pengetahuan Alam - Program Ilmu Pengetahuan Sosial a. Struktur Kurikulum Kelas X dan XI

1) Kurikulum Kelas X terdiri atas: - 16 mata pelajaran,

- muatan lokal ( Perikanan ) - program pengembangan diri.

(9)

remedial. untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum.

3) Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit.

b. Struktur Kurikulum Kelas XII

1) Kurikulum Kelas XII Program IPS, terdiri atas: - 13 mata pelajaran,

- muatan lokal (Kebudayaan Melayu Riau ) - program pengembangan diri.

2) Sekolah tidak menambah alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran. Penambahan jam pembelajaran secara keseluruhan 1 Jam pembelajaran, dengan perincian 1 jam untuk pembelajaran reguler dan jam untuk pengayaan dan remedial. untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum.

3) Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit. Struktur Kurikulum Kelas X (UMUM) N

O MATA PELAJARAN

ALOKASI WAKTU SMT 1 SMT 2 1 Pend. Agama dan Budi Pekerti Luhur 2 2 2 Pend. Pancasila dan kewarganegaraan 2 2

3 Bahasa Indonesia 4 4

4 Bahasa Inggris 4 4

5 Matematika 4 4

6 Sejarah 2 2

7 Seni Budaya 2 2

8 Pend. Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2

9 Muatan Lokal 2 2

10 Kimia 2 2

11 Biologi 3 3

(10)

13 Ekonomi 2 2

14 Geografi 2 2

15 Sosiologi 2 2

16 Bahasa Asing ( Bhs. Arab ) 2 2 17 Teknologi Informasi Dan Komunikasi 2 2 18 Bimbingan konseling (BK)* 1 1

JUMLAH 42 42

Struktur Kurikulum Kelas XI IPA dan XII IPA

N

o Mata Pelajaran

Alokasi Waktu Kelas XI Kelas XII Smt

1 Smt2 Smt1 Smt2 1 Pend. Agama dan Budi Pekerti Luhur 2 2 2 2

2 Pend. Pancasila dan kewarganegaraan 2 2 2 2

3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4

4 Bahasa Inggris 4 4 4 4

5 Matematika 4 4 4 4

6 Sejarah 2 2 2 2

7 Seni Budaya 2 2 2 2

8 Pend. Jasmani, Olahragadan Kesehatan 2 2 2 2

9 Muatan Lokal 2 2 2 2

10 Kimia 4 4 4 4

11 Biologi 4 4 4 4

12 Fisika 4 4 4 4

(11)

14 Teknologi Informasi Dan Komunikasi 2 2 2 2 15 Bimbingan konseling (BK)* 2 2 2 2

JUMLAH 42 42 42 42

Struktur Kurikulum Kelas XI IPS dan XII IPS No Mata Pelajaran Kelas XIAlokasi WaktuKelas XII

Smt

1 Smt2 Smt1 Smt2 1 Pend. Agama dan Budi Pekerti Luhur 2 2 2 2

2 Pend. Pancasila dan kewarganegaraan 2 2 2 2

3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4

4 Bahasa Inggris 4 4 4 4

5 Matematika 4 4 4 4

6 Sejarah 2 2 2 2

7 Seni Budaya 2 2 2 2

8 Pend. Jasmani, Olahragadan Kesehatan 2 2 2 2

9 Muatan Lokal 2 2 2 2

10 Ekonomi 4 4 4 4

11 Geografi 4 4 4 4

12 Sosiologi 4 4 4 4

13 Bahasa Asing ( Bhs. Arab ) 2 2 2 2

14 Teknologi Informasi Dan Komunikasi 2 2 2 2 15 Bimbingan konseling (BK)* 2 2 2 2

(12)

B. Muatan Kurikulum

Muatan Kurikulum SMA Negeri 1 Peranap meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang ditetapkan oleh BSNP, dan muatan lokal yang dikembangkan oleh sekolah serta kegiatan pengembangan diri.

1. Mata Pelajaran

Mata pelajaran terdiri dari mata pelajaran wajib dan mata pelajaran pilihan sebagai berikut:

a. Mata Pelajaran wajib: Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Biologi, Kimia, Fisika, Sejarah, Ekonomi, Geografi, Sosiologi, Pendidikan Jasmani, Seni & Budaya, dan Teknologi Informasi Komunikasi.

b. Mata Pelajaran pilihan:

Bahasa Arab (pilihan mata pelajaran ini dimungkinkan dengan adanya sumber daya manusia yang memadai dan kehidupan masyarakatnya yang menunjang program pembelajaran tersebut.

Pembelajaran setiap mata pelajaran dilaksanakan dalam suasana yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat antara peserta didik dan pendidik.

(13)

ada sepanjang kemampuan/kompetensi yang dituntut telah dikuasai oleh peserta didik.

2. Muatan Lokal

a. Pelaksanaan Muatan lokal.

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah. Melihat kondisi , potensi sekolah guna mendukung terciptanya suatu sekolah yang unggul pada bidang lingkungan hidup guna menjadikan sekolah ini sebagai sekolah Adiwiyata yang mengharuskan semua warganya selalu peduli akan lingkungannya, untuk itu sekolah menetapkan muatan lokalnya yang lain berupa Pendidikan Lingkungan Hidup. Muatan lokal ini diberikan selama 4 semester . Ruang lingkup materi lingkungan hidup yang diberikan selama 4 semester itu sebagai berikut :

 Kebudayaan melayu Riau 3. Kegiatan Pengembangan Diri

Pengembangan diri diarahkan untuk pengembangan karakter peserta didik yang ditujukan untuk mengatasi persoalan dirinya, persoalan masyarakat di lingkungan sekitarnya, dan persoalan kebangsaan.

Sekolah memfasilitasi kegiatan pengembangan diri seperti berikut ini:

a. Pengembangan diri yang dilaksanakan sebagian besar di dalam kelas (intrakurikuler) dengan alokasi waktu 1 jam tatap muka, yaitu:

(14)

peserta didik. Bimbingan Konseling diasuh oleh guru wali kelas yang ditugaskan.

2) Pengembangan diri yang dilaksanakan sebagian besar di luar kelas (ekstrakurikuler) diasuh oleh guru

 Palang Merah Remaja (PMR) 

 Rohis

b. Program Pembiasaan mencakup kegiatan yang bersifat pembinaan karakter peserta didik yang dilakukan secara rutin, spontan, dan keteladanan.

RUTIN SPONTAN KETELADANAN

Upacara Membiasakan

antri Berpakaian rapi Senam Memberi salam Memberikan pujian Membaca

(15)

Penilaian kegiatan Pengembangan diri bersifat kualitatif. Potensi, ekspresi, perilaku, dan kondisi psikologis peserta didik merupakan portofolio yang digunakan untuk penilaian. 4. Pengaturan Beban Belajar

Sekolah menetapkan beban belajar peserta didik sebagai berikut:

a. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum.

b. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur 60 % dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.

c. Alokasi waktu untuk praktik adalah satu jam tatap muka setara dengan dua jam kegiatan praktik di sekolah atau empat jam praktik di luar sekolah.

5. Ketuntasan Belajar

(16)

Kriteria Ketuntasan Minimal Peserta Didik N

O

MATA PELAJARAN

Kelas X Kelas XI Kelas XII IPA IPS IPA IPS IPA IPS 1 Pendidikan Agama 75 75 75 75 76 76

2 Pendidikan Kewarganegaraan 75 75 75 75 76 76 3 Bahasa Indonesia 75 75 75 75 76 76

4 Bahasa Inggris 75 75 75 75 76 76

5 Matematika 74 74 74 74 75 75

6 Fisika 74 74 74 - 75

-7 Biologi 74 74 74 - 75

-8 Kimia 74 74 74 - 75

-9 Sejarah 75 75 75 75 76 76

10 Geografi 75 75 - 75 - 76

11 Ekonomi 75 75 - 75 - 76

12 Sosiologi 75 75 - 75 - 76

13 Seni Budaya 75 75 75 75 77 77

14

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

75 75 75 75 77 77

15 Bahasa Asing 75 75 75 75 75 75

16 Teknologi Informasi dan

Komunikasi 75 75 75 75 76 76

(17)

Dalam menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) permata pelajaran didasarkan atas 3 komponen antara lain :

Kompleksitas

Menyatakan tingkat kerumitan ataupun kesulitan suatu indikator. Bila suatu indikator dinyatakan sulit hal ini menuntut waktu yang relatif lama dalam penguasaan kompetensi tersebut, demikian pula sebaliknya jika suatu indikator relatif mudah maka waktu penguasan kompetensi tersebut relatif singkat.

Daya Dukung

Komponen ini melihat bagaimana kondisi sarana prasarana sekolah yang menunjang ketercapaian kompetensi siswa, jumlah tenaga pendidik serta bagaimana dukungan dari stake holder .

Intake Siswa

Menyatakan bagaimana masukan siswa , intake siswa ini akan menjadi dasar pada penentuan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal pada kelas berikutnya.Dalam menentukan ketiga komponen diatas menggunakan rentang nilai pada setiap kriteria :

Kompleksitas

- Tinggi = 50 – 64

- Sedang = 65 – 80 - Rendah = 81 – 100  Daya Dukung

(18)

- Rendah = 50 – 64

Intake

- Tinggi = 81 – 100 - Sedang = 65 – 80 - Rendah = 50 – 64

Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Mata Pelajaran diperoleh dari menentukan KKM Indikator lebih dahulu. Rata-rata KKM Indikator akan menghasilkan KKM Kompetensi Dasar. Selanjutnya rata-rata KKM kompotensi dasar akan menghasilkan KKM Standar Kompetensi dan akhirnya rata-rata KKM Standar Kompetensi akan menjadi KKM Mata Pelajaran.

(19)

nilai yang telah diperolehnya, guru dapat melakukannya dengan cara pengujian terhadap kompetensi/indikator-indikator pengayaan yaitu indikator-indikator yang berada diatas tahapan berpikir dari kompetensi dasar.

Nilai Hasil Belajar yang dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar (LHB) mencakup aspek:

 Pengetahuan ( Kognitif )  Praktik ( Psikomotor )  Sikap ( Afektif ) Rumusan Penilaian :

NR = 70% x NH + 15% x Tugas + 15 % x US/UKK NR = Nilai Rapor

NH = Nilai Harian

UTS = Ulangan Tengah Semester

US/UKK= Ulangan Semester / Ulangan Kenaikan Kelas Nilai Harian (NH) diperoleh dari hasil pelaksanaan ulangan harian dan rata-rata tugas terhadap kompetensi dasar yang diujikan pada ulangan harian.

Rumus Nilai Harian (NH) = a% UH x b % NP (Nilai Proses) Catatan :

(20)

Pelaksanaan ulangan harian dilakukan setelah selesai 1 kompetensi dasar atau lebih atau melakukan pengujian terhadap 1 KD atau lebih.

Ulangan Tengah Semester (UTS) dilaksanakan setelah kegiatan belajar mengajar berlangsung selama 9 – 10 minggu dengan melakukan pengujian terhadap kompetensi – kompetensi yang telah diajarkan pada semester yang sedang berjalan. Persentase pelaksanaan UTS maksimal sebanyak 15 %.

Ulangan Semester (US) dilaksanakan pada akhir semester ganjil sedangkan Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) dilaksanakan pada setiap akhir semester genap. Pelaksanaan Ulangan Semester maupun Ulangan Kenaikan Kelas mengujikan semua kompetensi yang mempresentasikan kompetensi pada semester yang sedang berjalan. Presentasi pelaksanaan US/UKK maksimal 15 %.

Hasil belajar yang dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar (LHB) merupakan keputusan akhir yang menyimpulkan pencapaian pada setiap aspek.

Oleh karena itu, setiap warga sekolah diharapkan untuk lebih bekerja keras lagi agar mutu pendidikan sekolah dapat meningkat dari tahun ke tahun.

6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan 6.1 Kenaikan kelas

Kenaikan kelas diatur oleh Sekolah dengan mengacu kepada ketentuan-ketentuan yang dikeluarkan oleh Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah antara lain : 6.1.1 Kriteria Kenaikan Kelas

(21)

b. Ketentuan kenaikan kelas didasarkan pada hasil penilaian yang dilakukan pada semester 2.

c. Peserta didik dinyatakan NAIK ke KELAS XI, apabila yang bersangkutan memiliki :

 Mata Pelajaran Agama dan Akhlak Mulia dan Kepribadian harus tuntas.

 Mata pelajaran yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), maksimum 3 (tiga) mata pelajaran 

 Kehadiran minimal 90 %. 

 Ketika mengulang di kelas yang sama, nilai siswa untuk semua indikator, KD, dan SK yang ketuntasan belajar sudah dicapai, minimal sama dengan yang dicapai pada tahun sebelumnya.

d. Peserta didik dinyatakan NAIK ke KELAS XII, apabila yang bersangkutan memiliki:

 Mata Pelajaran Agama dan Akhlak Mulia dan Kepribadian harus tuntas.

 Mata Pelajaran yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), maksimum 3 (tiga) mata pelajaran 

 Untuk jurusan Ilmu Pengetahuan Alam, semua mata pelajaran yang menjadi ciri khas jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (matematika, fisika, kimia, dan biologi) mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 

 Untuk jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, semua mata pelajaran yang menjadi cirri khas Ilmu Pengetahuan Sosial (ekonomi, geografi, sejarah, dan sosiologi) mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

 kehadirannya minimal 90 %. 

(22)

6.1.2 Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar

Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar peserta didik meliputi:  Ulangan Harian

 Ulangan Tengah Semester

 Ulangan Semester / Ulangan Kenaikan Kelas.

Pelaksanaan ulangan harian dilakukan setelah selesai 1 kompetensi dasar atau lebih atau melakukan pengujian terhadap 1 KD atau lebih.

Ulangan Tengah Semester (UTS) dilaksanakan setelah kegiatan belajar mengajar berlangsung selama 9 – 10 minggu dengan melakukan pengujian terhadap kompetensi – kompetensi yang telah diajarkan pada semester yang sedang berjalan. Persentase pelaksanaan UTS maksimal sebanyak 15 %.

Ulangan Semester (US) dilaksanakan pada akhir semester ganjil sedangkan Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) dilaksanakan pada setiap akhir semester genap. Pelaksanaan Ulangan Semester maupun Ulangan Kenaikan Kelas mengujikan semua kompetensi yang mempresentasikan kompetensi pada semester yang sedang berjalan. Presentasi pelaksanaan US/UKK maksimal 15 %.

6.1.3 Mekanisme dan Prosedur Pelaroran Hasil Belajar Peserta Didik.

Nilai Hasil Belajar yang dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar (LHB) mencakup aspek:

(23)

 Sikap ( Afektif ) Rumusan Penilaian :

NR = 70% x NH + 15% x UTS + 15 % x US/UKK NR = Nilai Rapor

NH = Nilai Harian

UTS = Ulangan Tengah Semester

US/UKK = Ulangan Semester / Ulangan Kenaikan Kelas

Nilai Harian (NH) diperoleh dari hasil pelaksanaan ulangan harian dan rata-rata tugas terhadap kompetensi dasar yang diujikan pada ulangan harian.

Rumus Nilai Harian (NH) = a% UH x b % NP (Nilai Proses)

Catatan :

a dan b ditentukan oleh masing-masing kelompok guru mata pelajaran dan pada setiap pelaksanaan Ulangan Harian bobotnya dapat berbeda-beda sesuai dengan tingkat kesulitan dari masing-masing kompetensi yang diujikan.

(24)

dasar mana siswa yang belum tuntas. Pelaksanaan program remedial ini dilakukan pada jam reguler yang telah dimasukkan dalam struktur program kurikulum yaitu 4 jam pelajaran perminggu. Kegiatan remedial yang dilakukan oleh guru dapat berupa mengajarkan kembali indikator dan kompetensi dasar yang belum tuntas maupun pemberian tugas,yang diakhiri dengan pengujian bisa berupa tes tertulis maupun tes lisan. Sedangkan untuk siswa yang telah tuntas dilakukan Program Pengayaan berupa latihan soal maupun pendalaman materi. Siswa dipersilahkan untuk mendapatkan nilai maksimal dengan melakukan perbaikan terhadap nilai yang telah diperolehnya. Bila seorang siswa yang telah dinyatakan tuntas dan ingin melakukan perbaikan terhadap nilai yang telah diperolehnya, guru dapat melakukannya dengan cara pengujian terhadap kompetensi/indikator-indikator pengayaan yaitu indikator-indikator yang berada diatas tahapan berpikir dari kompetensi dasar.

6.2 Kelulusan

Kelulusan diatur oleh Sekolah dengan mengacu kepada ketentuan-ketentuan yang dikeluarkan oleh Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah antara lain :

6.2.1 Peserta didik dinyatakan lulus Sekolah, apabila yang bersangkutan memenuhi

ketentuan yang ditentukan sebagai berikut: 

 Menyelesaikan seluruh program pembelajaran yang ditandai dengan memiliki rapor kelas X, XI, dan XII

 Mengikuti ujian praktek dan teori 

(25)

kelompok mata pelajaran estetika, kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dan kelompok mata pelajaran Jasmani – Orkes. 

 Nilai rata-rata Ujian Nasional sesuai dengan yang ditetapkan oleh pemerintah melalui Permendiknas yang dikeluarkan pada tiap tahunnya.

6.2.2 .Pelaksanaan Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Pelaksanaan Ujian Nasional dan Ujian Sekolah pada setiap tahun pelajaran disesuaikan dengan Permendiknas yang dikeluarkan dan POS Ujian Nasional yang dikeluarkan oleh BSNP.

6.2.3 Target Kelulusan

Sekolah menetapkan target kelulusan pada setiap tahun pelajaran adalah 100% dan rata-rata nilai kelulusan untuk Ujian Nasional diatas standar yang telah ditetapkan secara nasional oleh BSNP ataupun Kementerian Pendidikan Nasional dan untuk mata pelajaran yang diujian sekolahkan dengan nilai rata-rata sama dengan KKM mata pelajaran tersebut.

6.2.4. Program Peningkatan Kualitas Lulusan

(26)

kegiatan-c. Menyusun soal-soal untuk pelaksanaan uji coba UN

d. Menyusun soal-soal Ujian Sekolah untuk pelaksanaan uji coba UAS

6.2.5 .Program Pasca Ujian Nasional

Sekolah menyusun Program Persiapan untuk peserta didik yang dinyatakan tidak lulus pada ujian nasional utama sebagai berikut :

a. Melakukan pembahasan terhadap soal-soal ujian nasional utama yang telah diikuti oleh peserta didik

b. Melakukan uji coba kembali dengan menggunakan soal susulan yang ada ataupun soal-soal yang dirancang oleh pendidik

7. Penjurusan

a. Sesuai kesepakatan Sekolah dengan Komite Sekolah ditetapkan ada 2 (dua) jurusan yang diprogramkan, yaitu jurusan Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial , sedangkan jurusan Bahasa tidak dilaksanakan di SMA Negeri 1 Peranap karna serana pendukungya belum ada. b. Waktu penjurusan dan panelusuran bakat,minat dan

prestasi peserta didik,

1) Penentuan penjurusan program studi Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Sosial dilakukan akhir semester 2 kelas X.

(27)

c. Kriteria penjurusan :

1) Peserta didik yang bersangkutan naik ke kelas XI

2) Apabila yang bersangkutan berminat ke jurusan Ilmu Alam dan nilai matapelajaran yang menjadi ciri khas jurusan ilmu alam ( matematika, fisika, kimia dan biologi) mencapai katagori tuntas.

(28)

BAB III TATA TERTIB SISWA I. PENDAHULUAN

Untuk membangun kedisiplinan yang tinggi dan keteraturan dalam mendidik siswa siswi SMAN 1 PERANAP diperlukan sebuah Aturan Atau Tata Tertib yang mengacu pada nilai-nilai luhur dari pendidikan itu sendiri, karenanya diperlukan kesadaran dan ketulusan hati dari semua pihak untuk menerima dan

melaksanakan aturan atau tata tertib yang disepakati bersama.

II. HAK DAN KEWAJIBAN SISWA A. HAK-HAK SISWA

1. Siswa berhak mendapatkan pendidikan, pengajaran dan bimbingan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Siswa yang berprestasi dalam kegiatan OSN dan O2SN serta kegiatan yang mengharumkan nama sekolah mulai dari tingkat Kabupaten sampai dengan tingkat International mendapatkan penghargaan yag layak sesuai dengan aturan yang berlaku.

(29)

B. KEWAJIBAN-KEWAJIBAN SISWA

1. Siswa BERKEWAJIBAN mentaati peraturan yang berlaku dan diakui oleh masyarakat sekolah.

2. Hadir ke sekolah 5 menit sebelum bell dibunyikan. ( bell dibunyikan jam 07.30 dan pintu gerbang ditutup jam 07.35, siswa yang terlambat diberikan pembinaan ditempat khusus, kemudian diperbolehkan mengikuti pelajaran seperti biasa.

3. Siswa pulang /meninggalkan sekolah paling lambat pada pukul 17.00. dan bagi siswa siswi yang pulang lebih awal atau melaksanakan tugas sekolah harus mendapatkan izin guru pengajar dan piket diketahui kesiswaan.

4. Mengikuti Upacara setiap hari Senin dan hari hari besar,dengan memakai pakaian seragam yang sudah ditentukan.

5. Kehadiran siswa saat tatap muka pembelajaran minimal 90%. mengikuti ulangan formatif, sumatif, remedial dan ulangan perbaikan serta mengerjakan tugas tugas yang

diberikan.

6. Siswa wajib mengerjakan tugas dari guru didalam kelas, bila guru berhalangan hadir.

(30)

baik teman, guru, atau kebijakan sekolah melalui sarana elektronik, email, blogger, facebook, SMS di HP, Radio, TV, dll.

8. Melaksanakan 7 K ( Keamanan, Ketertiban, Kenyamanan,Keindahan, Kebersihan, Kerindangan dan Kekeluargaan ).

9. Memelihara keutuhan buku yang dipinjam dari pustaka dan menggantikan dengan buku yang sama jika hilang atau rusak

10. Membayar uang iuran komite bulanan, sebelum tgl 10 sesuai kesepakatan dengan komite.

11. Berperan aktif membantu kegiatan OSIS dan MPK serta bersedia menjadi pengurus bagi yang terpilih.

12. Pengurus OSIS dan MPK menjadi contoh teladan bagi siswa lainnya, serta berperan aktif dalam segala kegiatan sekolah.

13. Memilih maksimal dua ekskul yang ada dan diminati serta bertanggung jawab dengan ekskul yang dipilih.

(31)

15. Berpakaian seragam saat mengurus keperluan disekolah,

16. Menyimpan/menjaga barang-barang berharga milik pribadi (hp, laptop, perhiasan, dll)

III. ATURAN BERPAKAIAN SERAGAM SEKOLAH :

Siswa berpakaian lengkap, rapi , bersih, bersepatu warna hitam warna dasarnya lebih dominan, kemeja dimasukkan, kecuali siswi yang berjilbab, pada saat memakai baju koko/ baju kurung sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

A. HARI SENIN DAN HARI SELASA

Celana / Rok Berwarna abu-abu dan Kemeja berwarna Putih lengkap dengan badge OSIS, memakai topi, dan ikat pinggang warna hitam polos.

B. HARI RABU DAN HARI KAMIS Berpakaian Pramuka lengkap.

C. HARI JUM'AT

Berpakaian Seragam Melayu SMAN 1 PERANAP.

D. HARI SABTU

Berpakaian seragam olah raga SMAN 1 PERANAP

(32)

1. Siswi : memakai rok panjang sampai mata kaki, pakaian dalam tidak kontras, dan model rok sesuai ketentuan pada gambar pakaian yang telah ditentukan ( tidak memakai rok dibawah pinggul )

2. Siswa : Celana Panjang tidak terlalu ketat atau mengecil ke bawah (celana pensil), tidak dibawah pinggul dan memakai sabuk berwarna hitam polos.

3. Memakai kaos dalam warna putih polos dan kaos kaki ukuran 5 cm di atas mata kaki.

IV. LARANGAN-LARANGAN

Siswa dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut :

1. Bergaul bebas dengan lawan jenis yang tidak sesuai dengan etika sopan santun serta aturan Agama dan keyakinan siswa.

2. Membawa obat-obatan/ minuman terlarang

3. Memakai perhiasan yang berlebihan.

4. Memakai / menggunakan make up, lipstik, cat kuku dan mewarnai rambut selain warna hitam, memiliki potongan rambut yang tidak nyentrik / aneh.

(33)

6. Membuat atau Memakai baju jaket selain jaket resmi sekolah.

7. Membawa senjata, pisau , pistol, bahan peledak, ( membunyikan petasan ) dan lain lain yang memungkinkan untuk membahayakan diri sendiri dan orang lain.

8. Pinjam- meminjam barang barang berharga.

9. Mencuri atau merugikan orang lain dengan sengaja .

10. Berkelahi/menghasut/mengitimidasi siswa siswi lainnya dilingkungan sekolah atau diluar sekolah pada saat-saat jam belajar

11. Menerima tamu pada saat jam belajar berlangsung tanpa seizin guru piket

12. Berolah raga saat jam belajar kecuali pelajaran olah raga

13. Memakai sendal atau sepatu diinjak pada bagian belakangnya

14. Berada di kantin saat jam jam belajar atau pergantian waktu

(34)

16. Berkerumun dan berada di luar lingkungan sekolah sebelum jam pelajaran dimulai, pada jam istirahat, atau pulang sekolah.

17. Membuang sampah sembarangan.

18. Membentuk organisasi serta kegiatan ekstra lain dan melakukan kegiatan-kegiatan di dalam atau di luar sekolah dengan menggunakan nama SMA Negeri 1 PERANAPtanpa seizin kepala sekolah.

19. Merokok, melompat pagar, mengajak siswa sekolah lain untuk berkerumun dilingkungan sekolah

20. Belajar Privat dengan guru SMA Negeri 28 Jakarta

21. Membawa, menyimpan VCD / Video, HP bergambar porno dan buku buku porno.

V. SANKSI - SANKSI

Siswa siswi yang melanggar poin KEWAJIBAN :

A. Khusus keterlambatan :

1. Siswa yang terlambat 1 sd 2 kali diberikan peringatan dan pembinaan oleh wali kelas dan guru BK.

(35)

3. Terlambat ke 5 kali diberikan peringatan keras oleh wali kelas dan wakil kesiswaan, dilanjutkan pembinaan dari guru BK.

4. Terlambat ke 6 kali orang tua diundang untuk membuat perjanjian secara tertulis bermaterai, dihadapan wakil kesiswaan dan siswa diberikan skorsing 1hari.

5. Terlambat ke 9 kali, orang tua diundang untuk membuat perjanjian secara tertulis bermaterai dihadapan kepala sekolah dan siswa diberikan skorsing 3 hari.

6. Terlambat ke 10 kali, dilaksanakan konferensi kasus.

B. Pelanggaran terhadap kewajiban, larangan-larangan dan aturan berpakaian akan diproses dengan ketentuan sbb :

1. Dinasehati langsung oleh guru / wali kelas/ kesiswaan 2. Dibina oleh guru bimbingan konseling.

3. Mengundang orang tua siswa serta membuat surat perjanjian bermaterai,

4. Apabila masih melakukan pelanggaran , maka akan dilaksanakan konfrensi kasus, termasuk kasus khusus ( Narkoba, hamil dan menghamili, dan dijadikan tersangka oleh pihak penyidik ).

C. Pelanggaran mengenai kehadiran:

(36)

2. kali tidak masuk tanpa keterangan, orang tua diundang untuk membuat perjanjian tertulis bermaterai dihadapan wakil kesiswaan, siswa diberikan skorsing 1hari

3. kali tidak masuk tanpa keterangan, orang tua diundang untuk membuat perjanjian tertulis bermaterai dihadapan kepala sekolah, siswa diberikan skors 2 hari.

4. kali diadakan konferensi kasus.

D. Pelanggaran dalam pelaksanaan ulangan/tes formatif/sumatif :

1. Memberikan dan menerima contekan siswa diberi nilai NOL ( 0 ).

2. Diberikan ulangan perbaikan dengan nilai maksimal 73.

E. Pelanggaran terhadap larangan dan aturan sekolah.

Pelanggaran terhadap larangan dan aturan sekolah akan dikenakan sangsi berdasarkan komulatif poin pelanggaran sebagai berkut :

(37)

jam pelajaran Mata Pelajaran 7 Baju/Rok siswi diatas lutut, sempit dan ketat 15 Guru Piket, Guru Mata Pelajaran 8 Berkuku panjang dan diwarnai 25 Guru, Wali kelas 9 Celana tidak sesuai dengan ukuran/sempit (laki-laki) 25 Guru, Guru Piket

10 Cabut satu jam pelajaran 25

Guru Mata Pelajaran, Piket, Wali kelas 11 Surat izin lebih dari 2 kali dengan alasan yang tidak jelas 25 Guru Piket, Wali kelas

12 Mengganggu, menciptakan keributandi dalam kelas 40 Guru, Guru Mata Pelajaran, Guru Piket

13 Ranbut di cat 40 Guru, Guru Piket

14 Tidak memakai seragam sekolah yang sudah ditentukan oleh sekolah 40 Guru, Guru Piket 15 Tidak membuat Pekerjaan Rumah (PR) 40 Guru Mata Pelajaran 16 Tidak ikut Upacara Bendera, Senam Kesegaran Jasmani (SKJ) 50 Wali kelas, Guru Piket 17 Memarkir kendaraan sembarangan (tidak pada tempatnya) 50 Guru Piket 18 Memakai perhiasan emas berlebihan 50 Guru, Guru Piket 19 Keluar pekarangan sekolah tidak izinguru piket 50 Guru Piket 20 Terlambat masuk sesudah istirahat ( 10 menit) 50 Guru Piket, Guru Mata Pelajaran 21 Tidak mengikuti kegiatan Ekstrakurikuler 50 Guru Pembina

PELANGGARAN SEDANG

(38)

1 Tidak melaksanakan piket kelas 75 Wali kelas 2 Absen satu kali tanpa keterangan 75 Wali kelas 3 Berlaku tidak sopan kapada sesama siswa 100 Guru, Wali kelas, Guru Piket 4 Membuka saringan knalpot dan meng-gas kuat di sekolah 100 Guru, Wali kelas, Guru Piket 5 Memakai gelang, kalung atau subang bagi siswa laki-laki 100 Guru, Guru Piket 6 Surat izin bertanda tangan palsu 100 Guru Piket, Guru Mata Pelajaran

7 Membaca novel, komik, atau TTS pada jam pelajaran 100 Guru, Guru Piket

8 Membuang sampah sembarangan 100 Guru, Guru Piket 9 Mencoret meja, kursi, dinding, pagar, atau bangunan sekolah 200 Guru, Guru Piket, Wali kelas 10 Membawa dan merokok di lingkungan sekolah 200 Guru, Guru Piket, Wali kelas 11 Menghina, mencaci-maki sesama teman 200 Guru, Guru Piket, Wali kelas 12 Alpha berturut-turut 3 hari setelah ujian semester 300 Guru, Guru Piket, Wali kelas 13 Meloncat pagar atau jendela sekolah 300 Guru, Guru Piket, Wali kelas

(39)

o

1 Terlibat mogok belajar, aksi adudomba, atau provokasi 400 Kepala sekolah

2 Merusak bangunan, atau fasilitas sekolah 400 Guru, guru piket, Wali kelas

3 Membawa atau melihat buku/gambar porno 500 Guru, Wali kelas, Guru Piket

4 Mengejek, mencemooh guru dan pegawai 500 Guru, Wali kelas, Guru Piket

5 Membawa senjata tajam dan sejenisnya untuk kejahatan 500 Guru, Guru Piket

6 Terlibat tawuran, pengeroyokan, pengerusakan,

dan perkelahian 750

Guru Piket, Wali kelas, Kepala sekolah

7 Terlibat pemerasan, pencurian, dan penipuan 750 Guru Piket, Wali kelas, Kepala sekolah

8 Memukul guru dan pegawai sekolah 1000 Guru Piket, Wali kelas, Kepala sekolah

10 Terlibat penjualan, pemakaian obat-obat terlarang (NABZA) 1000

Guru Piket, Wali kelas, Kepala sekolah

SANGSI PELANGGARAN

1. Jumlah Poin 100 : Peringatan pertama wali kelas 2. Jumlah Poin 200 : Peringatan kedua wali kelas

bersama BP

(40)

4. Jumlah Poin 500 : Panggilan kedua orang tua/ wali murid dan skorsing 2 hari

5. Jumlah Poin 750 : Panggilan terakhir orang tua/ wali murid, perjanjian diatas segel dan skorsing 4 hari

6. Jumlah Poin 1000 : Dikembalikan kepada orang tua/ wali murid

(41)

BAB IV

KEGIATAN EKSTRA KURIKULER

Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang :

o beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, o berakhlak mulia,

o sehat, o berilmu, o cakap, o kreatif, o mandiri, dan

o menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pengembangan potensi peserta didik sebagaimana dimaksud dalam tujuan pendidikan nasional tersebut dapat diwujudkan melalui kegiatan ekstrakurikuler yang merupakan salah satu kegiatan dalam program kurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler adalah program kurikuler yang alokasi waktunya tidak ditetapkan dalam kurikulum. Jelasnya bahwa kegiatan ekstrakurikuler merupakan perangkat operasional (supplement dan complements) kurikulum, yang perlu disusun dan dituangkan dalam rencana kerja tahunan/kalender pendidikan satuan pendidikan.

(42)

orang lain, serta menemukan dan mengembangkan potensinya. Kegiatan ekstrakurikuler juga memberikan manfaat sosial yang besar. Beberapa istilah yang perlu dijelaskan dalam pedoman ini adalah sebagai berikut :

1. Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh peserta didik di luar jam belajar kurikulum standar sebagai perluasan dari kegiatan kurikulum dan dilakukan di bawah bimbingan sekolah dengan tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat, dan kemampuan peserta didik yang lebih luas atau di luar minat yang dikembangkan oleh kurikulum.

Berdasarkan definisi tersebut, maka kegiatan di sekolah atau pun di luar sekolah yang terkait dengan tugas belajar suatu mata pelajaran bukanlah kegiatan ekstrakurikuler.

2. Ekstrakurikuler wajib merupakan program ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh seluruh peserta didik, terkecuali bagi peserta didik dengan kondisi tertentu yang tidak memungkinkannya untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut.

3. Ekstrakurikuler pilihan merupakan program ekstrakurikuler yang dapat diikuti oleh peserta didik sesuai dengan bakat dan minatnya masing-masing.

Visi kegiatan ekstrakurikuler SMAN 1 PERANAP adalah berkembangnya potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, dan kemandirian peserta didik secara optimal melalui kegiatan-kegiatan di luar kegiatan intrakurikuler.

Sedangkan misi kegiatan ekstrakurikuler pada SMAN 1 PERANAP sebagai berikut:

(43)

b. Menyelenggarakan sejumlah kegiatan yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk dapat mengekspresikan dan mengaktualisasikan diri secara optimal melalui kegiatan mandiri dan atau berkelompok.

Fungsi kegiatan ekstrakurikuler pada SMAN 1 PERANAP memiliki fungsi pengembangan, sosial, rekreatif, dan persiapan karir :

a. Fungsi pengembangan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk mendukung perkembangan personal peserta didik melalui perluasan minat, pengembangan potensi, dan pemberian kesempatan untuk pembentukan karakter dan pelatihan kepemimpinan. b. Fungsi sosial, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk

mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik. Kompetensi sosial dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memperluas pengalaman sosial, praktek keterampilan sosial, dan internalisasi nilai moral dan nilai sosial.

c. Fungsi rekreatif, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dilakukan dalam suasana rileks, menggembirakan, dan menyenangkan sehingga menunjang proses perkembangan peserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat menjadikan kehidupan atau atmosfer sekolah lebih menantang dan lebih menarik bagi peserta didik.

d. Fungsi persiapan karir, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didik melalui pengembangan kapasitas.

Tujuan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler SMAN 1 PERANAP adalah:

a. Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor peserta didik.

(44)

Prinsip kegiatan ekstrakurikuler pada SMAN 1 PERANAP dikembangkan dengan prinsip sebagai berikut :

1. Bersifat individual, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan sesuai dengan potensi, bakat, dan minat peserta didik masing-masing.

2. Bersifat pilihan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan sesuai dengan minat dan diikuti oleh peserta didik secara sukarela.

3. Keterlibatan aktif, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler menuntut keikutsertaan peserta didik secara penuh sesuai dengan minat dan pilihan masing-masing.

4. Menyenangkan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan dalam suasana yang menggembirakan bagi peserta didik.

5. Membangun etos kerja, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan dan dilaksanakan dengan prinsip membangun semangat peserta didik untuk berusaha dan bekerja dengan baik dan giat.

6. Kemanfaatan sosial, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan dan dilaksanakan dengan tidak melupakan kepentingan masyarakat.

JENIS – JENIS EKSTRA KURIKULER YANG DAPAT DIIKUTI OLEH SISWA ADALAH SEBAGAI BERIKUT :

1. PRAMUKA PEMBINA:

(45)

D. DEPRIADI, S.Pd.I E. MAHYUNIL, S.T

F. MERIZA WESTIKA, S.Pd

2. PALANG MERAH REMAJA (PMR) PEMBINA:

4. PUSAT INFORMASI DAN KONSELING PEMBINA:

5. ENGLISH STUDENT CLUB (ESC) PEMBINA:

A. NANI HERAWATI, S.Pd B. MUSNENI, S.Pd

C. DESPARENI, S.Pd D. M.MUBAINAR, S.Pd

(46)

A. TETRI ELVIRA ROZA, S.Pd B. AGUS SALIM, S.Pd

C. OKTA WINDA, S.Pd

7. PENCAK SILAT ( WALET PUTIH ) PEMBINA:

A. ELPIZON SUGIANTO, S.Pd B. DEDI PRASETIYO

(47)

Setiap siswa hanya dapat mengikuti maksimal 2 jenis ekstrakurikuler.

BAB V

KEGIATAN MASA ORIENTASI SISWA

Jadwal Dan Materi Kegiatan Mos SMAN 1 Peranap Tahun Pelajaran 2015/2016:

HARI WAKTU KEGIATAN KET TANGGA

L

SENIN 07.00 –08.00 KE – 1 LAPANGAN

27 JULI

Selesai KE – 6 LAPANGAN

SELASA 28 JULI

2015

07.00 –

08.00 KE – 1 LAPANGAN

08.00 –

09.00 KE – 2 RUANGAN

09.00 – 10.00

(48)

10.00 –

10.30 ISTIRAHAT 10.30 –

11.30 KE – 4 RUANGAN

11.30 –

12.30 KE – 5 LAPANGAN

12.30 –

13.00 ISOMA MUSOLLAH

13.00 –

Selesai KE – 6 LAPANGAN

RABU 07.00 –08.00 KE – 1 LAPANGAN

29 JULI

2015 08.00 –09.00 KE – 2 RUANGAN 09.00 –

10.00 KE – 3 RUANGAN

10.00 –

10.30 ISTIRAHAT 10.30 –

11.30 KE – 4 LAPANGAN

11.30 –

12.30 KE – 5 LAPANGAN

12.30 –

13.00 ISOMA MUSOLLAH

13.00 –

Selesai KE – 6 LAPANGAN

KETERANGAN MATERI :

1. Upacara pembukaan MOPDB : Panitia / OSIS

2. Peraturan baris berbaris (PBB) : osis / anggota paskibra

(49)

7. Hak dan kewajiban : Robina, S.Pd 8. Struktur organisasi tugas kerja (SOTK) : Yuliatin,

S.Pd, M.Pd

9. Wawasan wiyatamandala : Jolanda Tamba, S.Pd

10. Tes baca alquran : a. Ruaida, s.hi

b. Dep priadi, S.Pd.I c. Dedi candra S.Pd.I

11. Sholat berjamaah :

Ruaida, S.Hi / Dep Riadi, S.Pd.i / Dedi Candra s.pd.i 12. Olahraga gembira : osis / guru pendamping

GURU PENDAMIPING / WALI KELAS :

X.1 : NANI HERAWATI, S.Pd X.2 : EMEILDA YUSAVINA, S.Pd X.3 : DESMITA JUNDA, S.Pd X.4 : PARTINI, S.E

(50)

BAB VI

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Dari permasalahan tersebut, pada penelitian ini dilakukan analisa untuk mengkombinasikan algoritma Modified Least Significant Bit (MLSB) dengan algoritma Least Significant Bit +1

Pada cerita iklan Pahlawan keluarga buka lapak diawali dari Iklan buka lapak tersebut diawali dengan bapak yang setelah makan dan membaca koran, kemudian anak nya turun dari

Pengembangan yang diberikan atasan saya dengan mengikutsertakan saya dalam pelatihan-pelatihan yang dapat menunjang pekerjaan saya sebagai bidan desa mendorong

Dari definisi di atas dapat diartikan bahwa hal-hal yang termasuk dalam rasisme adalah sikap yang mendasarkan diri pada karateristik superioritas dan inferioritas,

Bahwa terdapat PNS di lingkungan Kementerian Kesehatan yang telah mengikuti peningkatan kualifikasi pendidikan dan belum memperoleh persetujuan tugas belajar atau

Modul 1: Mesin Pencari (Search Engine) Pada pencarian video, temukanlah perbedaan kata kunci dari pencarian dengan hasil sebagai berikut. Dan dengan hasil

Model pembelajaran problem based learning dipilih karena sesuai dengan tujuan dari mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS) yaitu mengembangkan potensi siswa agar peka

Since this thesis is concerned with teaching writing through reading comprehension passages the writer has borrowed ide as especially books about how to teach