• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT SDN 5 CIPADANG PESAWARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT SDN 5 CIPADANG PESAWARAN"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Belajar diartikan sebagai suatu perubahan tingkah laku karena dari hasil pengalaman yang diperoleh, sedangkan mengajar adalah kegiatan yang merangsang serta mengarahkan kegiatan mengajar atau subjek belajar untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang dapat membawa perubahan serta kesadaran diri sebagai pribadi.

Dalam proses pembelajaran, guru mempunyai peranan untuk menentukan suatu metode pembelajaran yang efektif dan mendukung siswa mendapatkan pengalaman yang berharga. Metode yang digunakan guru pada proses pembelajaran di kelas dapat mempengaruhi prestasi dan hasil belajar siswa karena metode pembelajaran yang tepat pada proses pembelajaran dapat meningkatkan prestasi dan hasil belajar siswa di SDN 5 Cipadang.

(2)

Peningkatan mutu pendidikan, menuntut guru untuk dapat berperan aktif dalam melaksanakan dan mengelola proses pembelajaran, menentukan tujuan pembelajaran, mengorganisasikan kegiatan pembelajaran, mengkomunikasikan murid dengan berbagai sumber belajar, memberi dan menyediakan kemudahan-kemudahan belajar, dan memberi dorongan belajar.

Karakter KTSP sesuai dengan kegiatan belajar yang diciptakan di kelas, karena keaktifan siswa selama proses pembelajaran merupakan hakikat belajar yang menempatkan siswa sebagai pelaku belajar. Walaupun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sudah diterapkan namun pendidikan kita masih diselimuti oleh pandangan bahwa pengetahuan sebagai perangkat fakta-fakta yang harus dihapal. Sumber utama pengetahuan masih berfokus kepada guru, kemudian ceramah menjadi pilihan utama strategi belajar, sehingga proses pembelajaran yang menuntut siswa sebagai pelaku belajar aktif belum optimal.

(3)

Hasil observasi dan wawancara terhadap guru di SD Negeri 5 Cipadang Pesawaran, bahwa sebagai peserta didik aktivitas belajar siswa belum optimal, terbukti pada aktivitas siswa masih tampak ada yang mengganggu proses pembelajaran misalnya mengobrol yang tidak ada hubungannya dengan pembelajaran, mengganggu teman sebangku dan melakukan aktivitas yang tidak ada kaitannya dengan pembelajaran yarug sedang berjalan. Hasil belajar siswa tergolong kurang memuaskan, hal ini terlihat dari rata-rata hasil nilai akhir semester ganjil hanya mencapai 54,50 dengan kategori kurang. Karena Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan untuk pelajaran Matematika, yaitu 60,00 belum bisa dicapai oleh siswa. Adapun datanya sebagai berikut:

Tabel 1. DataNilai Rata-rata Matematika Siswa Kelas IV Negeri 5 Cipadang Tahun Pelajaran 2009/2010 s.d. 2011/2012 No Tahun

Pelajaran Semester

Nilai

Rata-rata siswa KKM Keterangan 1 2009/2010 I 50,30 53 Dibawah

KKM 2 2009/2010 II 52,10 55 Dibawah

KKM 3 2010/2011 I 53,30 55 Dibawah

KKM 4 2010/2011 II 54,00 55 Dibawah

KKM 5 2011/2012 I 54,50 60 Dibawah

KKM

Sumber: Data SD Negeri 5 Cipadang

(4)

siswa yang tidak mengerjakannya masih banyak. Mereka menunggu pekerjaan temannya selesai, setelah itu mereka menyalin pekerjaan temannya.

Rendahnya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran salah satunya dipengaruhi oleh model pembelajaran yang digunakan oleh guru belum bervariatif. Pembelajaran terpaku pada model metode ceramah yang sangat dominan, sedangkan siswa sebagai pendengar dan penonton. Siswa kurang termotivasi dalam proses pembelajaran sehingga mengakibatkan rendahnya hasil belajar, dan siswa menjadi malas. Upaya yang dilakukan guru sebagai tenaga pendidik bagaimana menciptakan suasana pembelajaran di dalam kelas yang mampu membuat peserta didik lebih aktif sehingga meningkatkan prestasi belajar mereka.

Salah satu pembelajaran yang diduga dapat diterapkan untuk mengatasi masalah tersebut adalah pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning). Dalam pembelajaran kooperatif terdapat berbagai macam tipe, salah satunya adalah Teams Games Tournament (TGT). TGT merupakan model dari pembelajaran kooperatif yang pada dasarnya memiliki kesamaan dengan model Student Teams Achievement Division (STAD) pada proses pengelompokannya, tetapi dalam TGT tagihan terhadap siswa dilakukan dengan cara turnamen.

(5)

pendapatnya. Siswa dituntut untuk berani mengungkapkan pendapatnya, menanggapi pendapat temannya, dan mempertahankan pendapatnya dalam diskusi kelompok. Disamping itu, siswa akan terlatih untuk berkompetisi dalam turnamen yang dilaksanakan setiap berakhirnya tujuan pembelajaran. Siswa akan terpacu untuk menunjukkan kemampuannya selama proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa akan menampakkan keaktifannya selama proses pembelajaran di kelas.

Saat siswa melakukan diskusi dalam kelompok yang heterogen sebagaimana diterapkan pada model TGT, dapat memberi keuntungan baik pada siswa dengan kemampuan akademik pada kelompok bawah, maupun kelompok atas yang bekerja sama menyelesaikan tugas-tugas akademik.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, selanjutnya dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Guru dalam melakukan pembelajaran belum menggunakan pembelajaran yang bervariatif dalam proses pembelajaran di kelas.

2. Aktivitas belajar siswa Kelas IV SDN 5 Cipadang di Pesawaran semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012 masih kurang optirnal sesuai harapan guru dan tujuan KBM yaitu 54,50 dari ketetapan KKM 60,00. 3. Prestasi belajar siswa Kelas IV SDN 5 Cipadang Pesawaran semester

(6)

1.3 Batasan Masalah

Masalah yang diangkat dalam penelitian ini dibatasi pada upaya peningkatan aktivitas belajar siswa dan prestasi belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatifTeams Games Tourrnament (TGT).

1.4 Rumusan Permasalahan

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa masalah dalam penelitian ini adalah masih rendahnya nilai rata-rata kelas siswa dalam pelajaran Matematika di kelas IV SD Negeri 5 Cipadang di Pesawaran. Adapun rumusan permasalahan penelitian ini adalah:

1. Bagaimana peningkatan aktivitas siswa melalui Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT).

2. Bagaimana peningkatan prestasi siswa melalui Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT).

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dilakukan untuk mendeskripsikan:

l. Peningkatan aktivitas siswa dan proses pembelajaran dengan menerapkan pembelajaranTeams Games Tournament (TGT)

2. Peningkatan prestasi belajar siswa selama proses pembelajaran dengan menerapkan pembelajaranTeams Games Tournament (TGT)

(7)

1. Secara teoritis:

Merupakan bantuan pemikiran yang berhubungan dengan pengalaman sedangkan mengenai pendekatan pembelajaran tipe TGT di dalam pembelajaran tersebut untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Secara praktis :

a. Manfaat bagi siswa

1. Mempermudah pemahaman siswa terhadap pembelajaran Matematika.

2. Meningkatkan motivasi siswa dalam belajar Matematika. 3. Meningkatkan prestasi dan aktivitas siswa secara nyata b. Manfaat bagi guru

l. Memperoleh pengalaman langsung dengan menggunakan pembelajaran tipe TGT.

2. Mengetahui peningkatan perubahan prestasi dan aktivitas siswa secara nyata.

c. Manfaat bagi sekolah

l. Dapat dijadikan sebagai acuan Sekolah dan Kepala Sekolah terutama bagi para rekan guru.

(8)
(9)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Belajar dan Pembelajaran

Belajar adalah sebuah proses yang terjadi pada manusia dengan berpikir dan bergerak untuk memahami setiap kenyataan yang diinginkannya untuk menghasilkan sebuah perilaku, pengetahuan, atau teknologi apapun yang berupa karya dan karsa manusia tersebut.

Teori belajar disebut juga teori perkembangan mental yang pada prinsipnya berisi tentang apa yang terjadi dan apa yang akan diharapkan terjadi pada mental anak didik yang dapat dilakukan pada usia tertentu. Maksudnya kesiapan anak didik untuk bisa belajar.

Belajar juga merupakan proses perkembangan yang dialami oleh siswa menuju kearah yang lebih baik. Menurut Hamalik (2004:37) belajar merupakan proses perubahan tingkah laku pada diri sendiri berkat pengalaman dan latihan. Pengalaman dan latihan terjadi melalui interaksi antar individu dan lingkungannya baik lingkungan alamiah maupun lingkungan sosialnya.

(10)

konteks pendidikan, guru mengajar supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran sehingga mencapai sesuatu yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seorang peserta didik. Pengajaran memberi kesan hanya sebagai menyiratkan adanya interaksi antara guru dengan peserta didik. Selain itu, pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan dimana pengajar dan pembelajar berinteraksi, membicarakan suatu bahan atau melakukan suatu aktivitas, guna mencapai tujuan yang dikehendaki.

2.l.1 Pembelajaran Kooperatif(Cooperative learning)

Pembelajaran kooperatif adalah bagian dari strategi pembelajaran yang melibatkan siswa bekerja secara kolaboratif antar sesama anggota masing-masing kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang menuntut siswa belajar dalam kelompok dengan rekan sebaya dan saling bekerja sama untuk menyelesaikan tugas kelompok yang diberikan guru. Menurut Lie (2002:12).

Pembelajaran kooperatif atau Cooperative Learning adalah sistem pengajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur, dengan guru bertindak sebagai fasilitator.

Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dimana siswa belajar dalam kolompok kecil, saling membantu dalam memahami materi pelajaran menyelesaikan tugas atau kegiatan lain agar setiap siswa dalam kelompok mencapai hasil belajar yang tinggi. (Slavin:1995).

(11)

Teams Games Tournament (TGT) pada dasarnya memiliki kesamaan tipe dengan model Student Teams Achievement Division (STAD) pada proses pengelompokan, tetapi dalam TGT penilaian terhadap siswa dilakukan dengan cara turnamen.

Aktivitas belajar dengan turnamen/permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif Tipe TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks, disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerja sama, persaingan sehat, dan keterlibatan belajar.

Komponen utama dalam model pembelajaran tipe Teams Games Tournament (TGT)menurut pendapat Slavin sebagai berikut:

a. Penyajian Materi

Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi di kelas dengan menggunakan metode langsung atau ceramah dan diskusi. Pada saat penyajian materi di kelas, siswa harus benar-benar memperhatikan dan memahami materi yang disampaikan guru karena akan membantu siswa bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada saat game karena skor game akan menentukan skor kelompok.

b. Kelompok (Team)

(12)

teman kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat game. Setelah guru menjelaskan materi, setiap kelompok mengerjakan lembar kerja kelompok. Dalam mengerjakan lembar kerja kelompok siswa saling berdiskusi memecahkan masalah bersama-sama, saling mencocokkan jawaban dan membenarkan teman yang melakukan kesalahan. Setiap anggota kelompok harus yakin bahwa dirinya telah benar-benar menguasai materi, dapat mempertanggungjawabkannya dalam presentasi kelas, dan mempersiapkan diri dalam turnamen.

c. Turnamen

Biasanya turnamen dilakukan pada akhir tiap indikator ataupun tiap kompetensi dasar yang telah ditentukan sebelumnya oleh guru. Turnamen dilaksanakan setelah guru melakukan presentasi kelas dan kelompok sudah mengerjakan lembar kerja. Kelompok heterogen untuk sementara waktu diubah kemudian dibentuk kelompok yang homogen dalam hal tingkat kecerdasan.

Anak yang berkemampuan cerdas dari setiap kelompok disatukan dalam meja l, anak yang berkemampuan sedang digabung dalam meja 2 dan meja 3, dan anak yang berkemampuan rendah dipadukan dalam meja 4. Penentuan kedudukan siswa sejalan dengan yang diungkapkan oleh Arikunto (2001:263) yang menyatakan bahwa sebagian besar siswa di suatu kelas memiliki prestasi cukup (sedang), sedangkan sebagian kecil lainnya memiliki prestasi tinggi (pintar) dan rendah.

(13)

Gambar 1. Penempatan Anggota Kelompok di Meja Pertandingan

(14)

(low middle scorer), dan peserta yang memperoleh nilai terkecil meraih tingkat 4 (low scorer). Perolehan poin individu sesuai dengan peringkatnya dalam kelompok turnamen ditunjukkan pada tabel berikut ini:

Tabel 2. Peringkat Perolehan Poin dalam Suatu Meja terdiri dari Empat Siswa.

Tabel 3. Peringkat Perolehan Poin dalam Suatu Meja terdiri dari Tiga Siswa.

Dalam turnamen selanjutnya, diusahakan pembagian meja berdasarkan perolehan poin pada turnamen sebelumnya dengan tetap beranggotakan kelompok yang memiliki kemampuan akademik yang sama (homogen).

d. Team Recognize (Penghargaan Kelompok)

(15)

Nk: Point Peningkatan Kelompok

Kelompok yang memperoleh nilai tertinggi berhak memperoleh penghargaan. Berdasarkan point peningkatan kelompok terdapat tiga tingkat penghargaan yang diberikan yaitu:

Tabel 4. Tingkatan penghargaan kelompok

Peningkatan Penghargaan 40 points 45 points 50 points Good team Great team Super team

Sumber: Slavin, (1995:90)

Kelompok dengan perolehan point tertinggi dijadikan sebagai juara pertama, tertinggi kedua sebagai juara kedua dan tertinggi ketiga sebagai juara ketiga.

Menurut Harmianto, dkk (2011:72-73) menjelaskan tentang kelebihan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) yaitu:

1. Murid memiliki keleluasaan untuk berinteraksi dan menggunakan pendapatnya.

2. Rasa percaya diri murid menjadi lebih tinggi.

3. Perilaku mengganggu terhadap murid lain menjadi lebih kecil. 4. Motivasi belajar menjadi bertambah.

5. Pemahaman yang lebih mendalam terhadap materi pelajaran.

6. Meningkatkan kebaikan budi, keterbukaan, toleransi antara murid dengan murid, guru dengan murid.

7. Murid dapat memahami materi dan mengaktualisasi diri dengan seluruh potensi yang ada dalam diri murid.

8. Kerja sama antar murid juga antara guru dengan siswa akan membuat interaksi belajar dalam kelas menjadi hidup dan tidak membosankan.

2.2 Aktivitas Belajar Siswa

(16)

yang menjadi subjek, merekalah pelaku kegiatan belajar. Agar siswa berperan sebagai pelaku dalam kegiatan belajar, maka guru hendaknya merencanakan kegiatan belajar yang menuntut siswa banyak melakukan aktivitas belajar.

Menurut Paul Bdierich dalarn Sardiman (2004:101) menyatakan bahwa kegiatan siswa terdiri dari:

1. Visual Activities, yang termasuk di dalamnya adalah: memberi saran, memperhatikan (gambar, demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain). 2. Oral Activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi

saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi.

3. Listening Activities, contoh: mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, music, pidato.

4. Writing Activities, menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin. 5. Drawing Activities, menggambar, membuat grafik, peta, diagram.

6. Mental Activities, menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan dan mengambil keputusan.

7. Motor Activities, melakukan percobaan, membuat kontruksi model, mereparasi, bermain, berkebun dan beternak.

8. Emotional Activities, menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.

Berdasarkan definisi di atas aktivitas belajar merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi keaktivan siswa dalam mengikuti pelajaran atau layanan. Belajar sambil melakukan aktivitas dapat menyebabkan konsep/pesan/ yang didapatkan akan lebih tahan lama tersimpan di dalam benak anak didik. Kegiatan aktivitas belajar siswa dapat diamati dengan memperhatikan perilaku siswa yang meliputi:

l. Memperhatikan penjelasan guru. 2. Bertanya kepada guru.

(17)

6. Menyimpulkan kembali hasil diskusi. 7. Mengerjakan soal latihan.

2.3 Prestasi Belajar

Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan siswa dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung. Menurut Sudjana (2001:22) prestasi belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Dengan mengetahui prestasi belajar siswa, seorang guru dapat menentukan kedudukannya dalam kelas, apakah siswa tersebut termasuk ke dalam kategori siswa yang pandai, sedang atau kurang. Biasanya penilaian suatu prestasi belajar dinyatakan dalam bentuk angka, huruf atau kalimat. Dapat dipahami bahwa penilaian dalam arti komplek mencakup segala aspek psikologis siswa, sedangkan dalam arti sempit sebagai bentuk untuk mengukur keberhasilan siswa yang terformat dalam bentuk evaluasi.

Menurut Syarifuddin (2008:14) menyatakan bahwa evaluasi berarti penilaian terhadap tingkat keberhasilan yang telah ditetapkan dalam tingkat pembelajaran. Salah satu tujuan diadakannya evaluasi diantaranya adalah dapat dijadikan sebagai alat penetapan apabila siswa termasuk kategori cepat, sedang dan ataupun lambat dalam arti untuk kemampuan belajarnya.

(18)

1. Kompetensi Dasar

Kompetensi dasar adalah kecakapan awal yang dikuasai untuk menguasai kompetensi yang lebih tinggi.

2. Kompetensi Umum

Kompetensi umum adalah penguasaan kecakapan yang diperlukan dalam kehidupan baik secara sosial kemasyarakatan dan lingkungan.

3. Kompetensi Operasional Teknis

Kompetensi operasional alat teknis adalah penguasaan kecakapan yang berkenaan dengan penerapan atau aplikasi dari konsep, prinsip dan pengetahuan dalam kenyataan.

4. Kompetensi Professional

Kompetensi professional adalah penguasaan kecakapan tingkat tinggi yang menyangkut proses analisis, sintesis, pemecahan masalah, dan menciptakan hal-hal baru.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah penguasaan kompetensi seorang siswa yang merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Seseorang yang memiliki kompetensi dalam bidang tertentu bukan hanya mengetahui, tetapi juga dapat memahami serta menghayati bidang tersebut yang dicerminkan dalam perilaku sehari-hari.

2.4 Kerangka Pikir Penelitian

(19)

Dalam proses pembelajaran keaktivan siswa dapat dibuktikan dengan prestasi belajar siswa yang dicapai setelah diadakan evaluasi pembelajaran di kelas, dengan demikian ada peningkatan aktivitas siswa dalam proses belajar. Berdasarkan uraian diatas dengan adanya pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran sejalan dengan itu peningkatan hasil belajar siswa pun akan terpenuhi. Dengan kata lain pembelajaran tipe TGT dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

KTSP BERPUSAT TGT

PADA SISWA

PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA= MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Gambar 2. Kerangka Pikir Penelitian

2.5 Hipotesis

Hipotesis dari penelitian ini adalah :

(20)
(21)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa: 1. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT pada pelajaran Matematika

dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas IV SD Negeri 5 Cipadang Pesawaran.

2. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT pada pelajaran Matematika dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 5 Cipadang Pesawaran.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitan dan simpulan, bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif TGT dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pada pelajaran Matematika, siswa kelas IV SD Negeri 5 Cipadang Pesawaran, maka penulis menyarankan:

1. Penyajian materi pelajaran harus sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar serta indikator yang telah ditetapkan, sehingga waktu yang tersedia dapat dimanfaatkan seefektif mungkin.

2. Guru harus membimbing siswa dengan baik ketika diskusi kelompok. 3. Guru harus mampu memotivasi siswa dengan memberi penguatan yang

(22)
(23)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV MELALUI

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT SDN 5 CIPADANG PESAWARAN

(Skripsi)

Oleh

Margi

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(24)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV MELALUI

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT SDN 5 CIPADANG PESAWARAN

Oleh

Margi

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(25)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Penempatan anggota kelompok di meja pertandingan 13

2. Kerangka Pikir Penelitian 20

3. Proses PTK 22

(26)

DAFTAR ISI

Halaman

Daftar Tabel xiii

Daftar Gambar .. xiv

Daftar Lampiran xv

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 5

1.3. Batasan Masalah 6

1.4. Rumusan Masalah 6

1.5. Tujuan Penelitian 7

1.6. Manfaat Penelitian 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Teori Belajar dan Pembelajaran ... 9 2.1.1. Pembelajaran Kooperatif 10 2.1.2. Pembelajaran Tipe TGT 11

2.2. Aktivitas Belajar . 16

2.3. Prestasi Belajar 17

2.4. Kerangka Pikir Penelitian 19

2.5. Hipotesis 20

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian 21

3.2. Tempat dan Waktu . 22

3.3. Subjek Penelitian 23

3.4. Instrumen Penelitian 23

3.5. Prosedur Penelitian 23

3.6. Pengumpulan Data 29

3.7. Analisis Data 31

3.8. Indikator Keberhasilan 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

(27)

1. Prapenelitian 35 2. Pelaksanaan Penelitian 36

A. Siklus I 36

B. Siklus II 45

B. Uji Hipotesis 50

C. Pembahasan 51

1. Penjelasan Aktivitas Belajar Siswa 51 2. Penjelasan Prestasi Belajar Siswa 52

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan 54

B. Saran 54

DAFTAR PUSTAKA 56

(28)

35

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2001. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Aqib, Zainal. 2007. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru. Bandung: Yrama Widya

Hamaliek, Oemar. 2004.Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Harmianto. 2011. Kelebihan Metode Pembelajaran TGT. http://www.haryodin-blog.blogspot.com. Diakses 3 Mei 2012.

Lie, Anita. 2002.Cooperative Learning Mempraktikan Cooperative Learning di Ruang Kelas. Jakarta: PT. Grasindo

Sardiman. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Gravindo

Slavin, E. Robert. 1995. Cooperative Learning Theory Research and Practice Second Edition. Boston: Allyn and Bacan

Sudjana. 2001.Media Pengajaran. Jakarta: Sinar Baru Aglesindo Sukmadinata. 2006.Jenis-Jenis Penelitian. Surabaya: PT. Bina Ilmu

Sunyono. 2011. Modul 34 Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan dan Latihan Profesi Guru Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2011 Rayon 07 Universitas Lampung.Lampung: FKIP Unila

Sutarti. 2011. Peningkatan Aktivitas dan Prestasi Belajar Matematika dengan Pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament pada Kelas VI SD Negeri 5 Sukaraja Bandarlampung. Laporan Hasil Penelitian (PTK). Lampung: FKIP Unila

Syarifuddin, Muhammad. 2007. Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

(29)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Data Nilai rata-rata Matematika Siswa Kelas IV SDN 5 Cipadang

T.P. 2009/2010 s.d. 2011/2012 3

2. Peringkat perolehan poin dalam suatu meja terdiri dari empat siswa 14 3. Peringkat perolehan poin dalam suatu meja terdiri dari tiga siswa 14 4. Tingkatan penghargaan kelompok 15 5. Aspek dan kriteria penilaian aktivitas belajar siswa 31 6. Format lembar analisis aktivitas belajar siswa 32

7. Klasifikasi aktivitas siswa 33

(30)

i

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV MELALUI

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT SDN 5 CIPADANG PESAWARAN

(Skripsi)

Oleh

Margi

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012

(31)

ii

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV MELALUI

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT SDN 5 CIPADANG PESAWARAN

Oleh MARGI

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan (1) peningkatan aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif

Team Games Tournament, (2) peningkatan prestasi belajar siswa selama proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatifTeam Games Tournament.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas dan dilaksanakan dalam 2 siklus. Data dikumpulkan melalui observasi dan tes kemudian dianalisis dengan persentase.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Rata-rata aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus ke siklus. Pada siklus I sebesar 71,72; dan siklus II meningkat sebesar 78,39. (2) Rata-rata prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus ke siklus. Pada siklus I sebesar 61,72; dan pada siklus II meningkat sebesar 70,49.

Kata kunci: Aktivitas belajar, Prestasi belajar, kooperatif, dan penguasaan konsep

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV MELALUI

(32)

iii

Oleh

Margi

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012

(33)

iv

Judul Skripsi : PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT SDN 5 CIPADANG PESAWARAN

Nama Mahasiswa : Margi NPM : 1013109113 Jurusan : Ilmu Pendidikan

Jenis Penelitian : Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Lokasi Penelitian : SDN 5 Cipadang Kecamatan Gedongtataan Kabupaten Pesawaran

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan, Dosen Pembimbing,

Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. Drs. Djalaludin Genap, M.Si. NIP 19510507 198103 1 002 NIP 19490406 197703 1 001

MENGESAHKAN

(34)

v

Penguji : Drs. Djalaludin Genap, M.Si.

Penguji

Bukan Pembimbing : Dr. Herpratiwi, M.Pd.

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Bujang Rahman, M.Si NIP 19600315 198503 1 003

Tanggal Lulus Ujian Skripsi:28 Agustus 2012

(35)

vi

Penulis dilahirkan di Cipadang, Kecamatan Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran, pada tanggal 1 April 1965, sebagai anak kedua dari dua bersaudara, dari pasangan Bapak Sahlan dan Ibu Ginem.

Pendidikan Sekolah Dasar diselesaikan di Sekolah Dasar Negeri 1 Cipadang pada tahun 1979, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) di SMPN 1 Gadingrejo, pada tahun 1982, dan Sekolah Pendidikan Guru (SPG) di SPG Negeri 02 Tanjungkarang pada tahun 1985. Sedangkan pendidikan Diploma II diselesaikan di PGSD Universitas Terbuka Pokjar Gedongtataan pada tahun 2006.

Pada tahun 1987, Penulis diterima menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil sebagai Guru Kelas di SDN 5 Cipadang, Kecamatan Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran hingga sekarang. Tahun 2010 Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Ilmu Pendidikan Program Studi S1 PGSD Dalam Jabatan di Universitas Lampung.

(36)

vii

Jika ingin dunia, raihlah dengan ilmu

Jika ingin akhirat, raihlah dengan ilmu

Jika ingin keduanya, raihlah dengan ilmu

(al Hadits)

Tidak ada harga atas waktu, tapi waktu sangat berharga.

Memiliki waktu tidak menjadikan kita kaya, tetapi

menggunakannya dengan baik adalah sumber dari semua

kekayaan

(Mario Teguh)

HALAMAN PERNYATAAN

(37)

viii NPM : 1013109113

Judul Skripsi : Peningkatan Aktivitas dan Prestasi Belajar Matematika pada Siswa Kelas IV Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT SDN 5 Cipadang Pesawaran

Menyatakan bahwa penelitian ini adalah merupakan hasil kerja saya sendiri dan menurut sepengetahuan saya tidak berisi tentang materi yang pernah dipublikasikan atau ditulis oleh orang lain.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi ini yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah ditulis sumbernya secara jelas sesuai norma dan kaidah penulisan karya ilmiah.

Demikian pernyataan ini saya buat berdasarkan kondisi yang sebenar-benarnya.

Pesawaran, 2012 Yang membuat pernyataan,

MARGI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Bismillahirrohmaanirrohiim

Inilah perjalananku mencari ilmu sebagai kewajiban seorang muslim,

dengan tulus ikhlas kupersembahkan skripsi ini untuk:

(38)

ix

Ayah mertua Buyung Zaini dan Ibu mertuaku Nurmala

Istriku tercinta Lindayani dan buah hatiku tersayang Ria

Gustarina, Ratih Dwi Lestari, dan Wahyu Jaka Firmansyah

Rekan-rekanku

Almamaterku tercinta

materiil maupun immateriil sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi

ini.

Alhamdulillaahirobbil aalamiin

SANWACANA

Assalam

Alhamdulillah, atas Rakhmat dan Hidayah-Nya penulis bisa menyelesaikan Peningkatan Aktivitas dan Prestasi Belajar Matematika pada Siswa Kelas IV Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT SDN 5 Cipadang Pesawaran bagai salah satu syarat untuk mencapai gelas Sarjana Pendidikan dengan baik.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada:

(39)

x

2. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si, selaku Dekan FKIP Universitas Lampung

3. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Lampung

4. Bapak Dr. H. Darsono, M.Pd, selaku Ketua Program Studi S-1 PGSD FKIP Universitas Lampung

5. Bapak Drs. Djalaludin Genap, M.Si, sebagai Dosen Pembimbing, terimakasih atas kesabaran dan keikhlasan memberikan bimbingan dari awal hingga selesainya skripsi ini.

6. Ibu Dr. Herpratiwi, M.Pd, sebagai Dosen Pembahas, terimakasih atas masukan dan saran dala m penyusunan skripsi ini.

7. Segenap Dosen FKIP Universitas Lampung

8. Kepala Sekolah dan segenap dewan guru SDN 5 Cipadang yang telah memberikan ijin dan dukungan kepada penulis untuk melakukan penelitian 9. Rekan-rekan mahasiswa S-1 Dalam Jabatan, dan

12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu.

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin

Pesawaran, 2012 Penulis

Margi

DAFTAR ISI

Halaman

Daftar Tabel xiii

Daftar Gambar .. xiv

Daftar Lampiran xv

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

(40)

xi

1.3. Batasan Masalah 6

1.4. Rumusan Masalah 6

1.5. Tujuan Penelitian 7

1.6. Manfaat Penelitian 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Teori Belajar dan Pembelajaran ... 9 2.1.1. Pembelajaran Kooperatif 10 2.1.2. Pembelajaran Tipe TGT 11

2.2. Aktivitas Belajar . 16

2.3. Prestasi Belajar 17

2.4. Kerangka Pikir Penelitian .. 19

2.5. Hipotesis 20

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian . 21

3.2. Tempat dan Waktu . 22

3.3. Subjek Penelitian 23

3.4. Instrumen Penelitian . 23

3.5. Prosedur Penelitian 23

3.6. Pengumpulan Data 29

3.7. Analisis Data 31

3.8. Indikator Keberhasilan 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian . 35

1. Prapenelitian 35

2. Pelaksanaan Penelitian 36

A. Siklus I 36

B. Siklus II 45

B. Uji Hipotesis 50

C. Pembahasan 51

1. Penjelasan Aktivitas Belajar Siswa . 51 2. Penjelasan Prestasi Belajar Siswa .. 52

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan . 54

(41)

xii

DAFTAR PUSTAKA 56

LAMPIRAN-LAMPIRAN 57

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Data Nilai rata-rata Matematika Siswa Kelas IV SDN 5 Cipadang

T.P. 2009/2010 s.d. 2011/2012 3

2. Peringkat perolehan poin dalam suatu meja terdiri dari empat siswa 14 3. Peringkat perolehan poin dalam suatu meja terdiri dari tiga siswa . 14 4. Tingkatan penghargaan kelompok 15 5. Aspek dan kriteria penilaian aktivitas belajar siswa 31 6. Format lembar analisis aktivitas belajar siswa .. 32

7. Klasifikasi aktivitas siswa 33

(42)

xiii

12. Nilai prestasi belajar siswa pada siklus I 43 13. Data ketuntasan prestasi belajar siswa pada siklus I . 43 14. Data aktivitas siswa dalam pembelajaran siklus II 48 15. Nilai prestasi belajar siswa pada siklus II 49 16. Data ketuntasan prestasi belajar siswa pada siklus II 49

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Penempatan anggota kelompok di meja pertandingan 13

2. Kerangka Pikir Penelitian .. 20

3. Proses PTK 22

(43)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Perangkat pembelajaran (RPP, Kisi-kisi soal, instrumen penilaian) 57 2. Analisis aktivitas belajar siklus I pertemuan ke-1 73 3. Analisis aktivitas belajar siklus I pertemuan ke-2 74 4. Analisis aktivitas belajar siklus II pertemuan ke-1 75 5. Analisis aktivitas belajar siklus II pertemuan ke-2 76 6. Analisis hasil belajar siswa siklus I 77 7. Analisis hasil belajar siswa siklus II 79 8. Lembar observasi aktivitas belajar siswa 81 9. Peta pengelompokan heterogen-akademis 83

10. Surat ijin penelitian . 84

11. Surat keterangan penelitian . 85 12. Surat kesediaan sebagai teman sejawat 86 13. Surat pernyataan teman sejawat 87

(44)
(45)

HALAMAN PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Margi

NPM : 1013109113

Judul Skripsi : Peningkatan Aktivitas dan Prestasi Belajar Matematika pada Siswa Kelas IV Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT SDN 5 Cipadang Pesawaran

Menyatakan bahwa penelitian ini adalah merupakan hasil kerja saya sendiri dan menurut sepengetahuan saya tidak berisi tentang materi yang pernah dipublikasikan atau ditulis oleh orang lain.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi ini yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah ditulis sumbernya secara jelas sesuai norma dan kaidah penulisan karya ilmiah.

Demikian pernyataan ini saya buat berdasarkan kondisi yang sebenar-benarnya.

Pesawaran, 2012 Yang membuat pernyataan,

(46)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Bismillahirrohmaanirrohiim

Inilah perjalananku mencari ilmu sebagai kewajiban seorang muslim, dengan

tulus ikhlas kupersembahkan skripsi ini untuk:

Ayahku tercinta Sahlan dan Ibuku tersayang Ginem

Ayah mertua Buyung Zaini dan Ibu mertuaku Nurmala

Istriku tercinta Lindayani dan buah hatiku tersayang Ria Gustarina, Ratih

Dwi Lestari, dan Wahyu Jaka Firmansyah

Rekan-rekanku

Almamaterku tercinta

maupun immateriil sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini.

(47)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Penguji : Drs. Djalaludin Genap, M.Si.

Penguji

Bukan Pembimbing : Dr. Herpratiwi, M.Pd.

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Bujang Rahman, M.Si NIP 19600315 198503 1 003

(48)

MOTTO

Jika ingin dunia, raihlah dengan ilmu

Jika ingin akhirat, raihlah dengan ilmu

Jika ingin keduanya, raihlah dengan ilmu

(al Hadits)

Tidak ada harga atas waktu, tapi waktu sangat berharga. Memiliki

waktu tidak menjadikan kita kaya, tetapi menggunakannya dengan

baik adalah sumber dari semua kekayaan

(49)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Cipadang, Kecamatan Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran, pada tanggal 1 April 1965, sebagai anak kedua dari dua bersaudara, dari pasangan Bapak Sahlan dan Ibu Ginem.

Pendidikan Sekolah Dasar diselesaikan di Sekolah Dasar Negeri 1 Cipadang pada tahun 1979, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) di SMPN 1 Gadingrejo, pada tahun 1982, dan Sekolah Pendidikan Guru (SPG) di SPG Negeri 02 Tanjungkarang pada tahun 1985. Sedangkan pendidikan Diploma II diselesaikan di PGSD Universitas Terbuka Pokjar Gedongtataan pada tahun 2006.

(50)

SANWACANA

Alhamdulillah, atas Rakhmat dan Hidayah-Nya penulis bisa menyelesaikan skripsi yang Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT SDN 5

syarat untuk mencapai gelas Sarjana Pendidikan dengan baik. Penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Harianto, M.S, selaku Rektor Universitas Lampung 2. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si, selaku Dekan FKIP Universitas Lampung

3. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Lampung

4. Bapak Dr. H. Darsono, M.Pd, selaku Ketua Program Studi S-1 PGSD FKIP Universitas Lampung

5. Bapak Drs. Djalaludin Genap, M.Si, sebagai Dosen Pembimbing, terimakasih atas kesabaran dan keikhlasan memberikan bimbingan dari awal hingga selesainya skripsi ini. 6. Ibu Dr. Herpratiwi, M.Pd, sebagai Dosen Pembahas, terimakasih atas masukan dan saran

dala m penyusunan skripsi ini.

7. Segenap Dosen FKIP Universitas Lampung

8. Kepala Sekolah dan segenap dewan guru SDN 5 Cipadang yang telah memberikan ijin dan dukungan kepada penulis untuk melakukan penelitian

9. Rekan-rekan mahasiswa S-1 Dalam Jabatan, dan

12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu.

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin

Pesawaran, 2012 Penulis

Gambar

Tabel 1. DataNilai Rata-rata Matematika Siswa Kelas IV Negeri 5
Tabel 2. Peringkat Perolehan Poin dalam Suatu Meja terdiri dari Empat
Tabel 4. Tingkatan penghargaan kelompok
Gambar 2. Kerangka Pikir Penelitian
+2

Referensi

Dokumen terkait

Menentukan modus dari data yang disajikan dalam bentuk diagram, tabel, atau data acak. Modus dari data di atas

maka Pokja Pengadaan Barang, Jasa Konsultansi dan Jasa Lainnya Pada Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun Anggaran 2014 mengumumkan Paket tersebut di

Kawasan Berikat adalah suatu banguan, tempat, atau kawasan dengan batas-batas tertentu yang didalamya dilakukan kegiatan usaha industri pengolahan barang dan bahan, kegiatan

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT MENGGUNAKAN PETA KONSEP.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pengujian kuat geser balok dilakukan pada balok berukuran 20 cm x 25 cm x 160 cm dengan dua buah konfigurasi pemasangan tulangan geser, yaitu pemasangan tulangan geser vertikal

Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimana kebijakan Dinas Kehutanan dalam menanggulangi upaya menanggulangi pembalakan hutan di wilayah KPH Malang.Ingin

Metode evaluasi yang digunakan berdasarkan Kualitas dan Biaya, dimana untuk Evaluasi Kualitas dilakukan terhadap Penawaran File I meliputi administrasi dengan

Siswa mengamati gambar dengan teliti gambar yang ada tersebut bersama teman- temannya tentang perilaku hidup bersih, kasih sayang, dan rukun dalam kehidupan