• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS II SD NEGERI 2 BERINGIN RAYA BANDAR LAMPUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS II SD NEGERI 2 BERINGIN RAYA BANDAR LAMPUNG"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK MELALUI PENGGUNAAN

MEDIA GAMBAR SISWA KELAS II SD NEGERI 2 BERINGIN RAYA BANDAR LAMPUNG

Oleh YUNITA SARI

Berdasarkan hasil observasi awal pembelajaran IPA kelas II di SD Negeri 2 Beringin Raya Bandar Lampung diketahui guru kelas masih cenderung menggunakan metode ceramah, proses pembelajaran belum optimal, dan pembelajaran masih berpusat pada guru. Siswa kurang aktif dan ketuntasan hasil belajar siswa baru mencapai 30 %. Penelitian ini bertujuan meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA pada pembelajaran tematik melalui penggunaan media gambar.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilakukan dalam dua siklus yang terdiri dalam empat tahapan dasar yang saling terkait yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Alat pengumpul data yang digunakan untuk mengetahui aktivitas yaitu berupa lembar observasi kinerja guru dan aktivitas belajar siswa, serta alat tes hasil belajar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media gambar dalam pembelajaran tematik pelajaran IPA kelas II dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Peningkatan aktivitas siswa dapat dilihat dari hasil persentase rata-rata aktivitas siswa pada siklus I (59,83%) dengan kategori cukup aktif dan siklus II meningkat menjadi (81,52%) dengan kategori aktif. Demikian pula hasil belajar siswa, pada siklus I siswa yang tuntas belajar (51,28%), dan pada siklus II meningkat menjadi (87,18%), terjadi peningkatan sebesar 35,9%.

(2)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Berdasarkan Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa pendidikan berfungsi mengembangkan potensi anak didik

agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berilmu cakap, sehat, kreatif, mandiri dan menjadi manusia yang bertanggung jawab. Pendidikan bagi anak sejak kecil sangat penting untuk membekali mereka menghadapi kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang.

Pertumbuhan anak seiring dengan bertambahnya usia akan mempengaruhi kemampuan yang dimilikinya dalam cara berpikir serta bertingkah laku. Anak yang berada pada usia awal sekolah dasar, yaitu kelas I, II, dan III akan mengalami perkembangan yang luar biasa dalam memahami segala hal tentang sesuatu yang ada di lingkungannya. Pada masa itu anak belum mampu berpikir secara abstrak sebagaimana layaknya orang dewasa. Anak pada usia sekolah dasar kelas I, II dan III biasanya hanya bisa memahami suatu konsep yang sudah ada dihadapannya secara sederhana. Pada usia tersebut mereka masih berpikir segala sesuatu yang dihadapinya sebagai sesuatu yang utuh.

(3)

merupakan suatu strategi pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa.

Pembelajaran tematik merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang dapat diterapkan pada siswa kelas rendah yaitu: siswa kelas I, II dan III di Sekolah Dasar. Konsep pembelajaran tematik telah tercantum di dalam KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), bahwa pembelajaran tematik adalah pendekatan yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran di Sekolah Dasar. Guru perlu mempelajarinya terlebih dahulu sehingga dapat memperoleh pemahaman baik secara konseptual maupun praktikal (Sukayati, 2004: 8).

Menurut Siskandar (2003: 45) bagi guru SD kelas rendah (kelas I, II, dan III) yang peserta didiknya masih berperilaku dan berpikir konkret, pembelajaran sebaiknya dirancang secara terpadu dengan menggunakan tema sebagai pemersatu kegiatan pembelajaran. Dengan cara ini maka pembelajaran untuk siswa kelas I, II, dan III menjadi lebih bermakna, lebih utuh dan sangat kontekstual dengan dunia anak-anak. Dalam pelaksanaannya, pendekatan pembelajaran tematik ini bertolak dari suatu tema yang dipilih dan dikembangkan oleh guru bersama siswa dengan memperhatikan keterkaitannya dengan isi mata pelajaran.

(4)

orang terdapat 12 orang (30%) yang telah tuntas belajar dan 27 orang (70%) yang belum tuntas, sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah adalah 65.Banyak hal yang mempengaruhi ketidakberhasilan siswa antara lain faktor guru, metode, serta sarana dan media yang menunjang. Akan lebih baik dan dapat menjadi maksimal apabila didukung oleh profesionalisme guru, metode belajar yang baik lagi, serta media penunjang yang lengkap.

Pemahaman siswa kelas II semester 2 akan terbantu dengan wujud konkret benda yang dikenalkan kepada siswa secara langsung salah satunya dengan menggunakan media gambar. Jika guru tidak dapat mewujudkan benda konkret alternatifnya adalah menggantikannya dengan media lain yang dapat mewakili benda tersebut, contohnya dalam bentuk gambar yang dapat dilihat langsung oleh siswa. Dengan gambar guru dapat mempersentasikan benda konkret yang dibutuhkan dan dapat menimbulkan ketertarikan serta memotivasi siswa dalam belajar.

Menurut Sadiman (2003: 6) media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pikiran, perasaan, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Dalam pembelajaran, peneliti mencoba mengembangkan media gambar yang dapat menarik perhatian siswa, sehingga dapat membantu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA siswa kelas II SD Negeri 2 Beringin Raya Tahun Pelajaran 2011/ 2012.

1.2 Identifikasi Masalah

(5)

1. Rendahnya aktivitas belajar siswa kelas II SD Negeri 2 Beringin Raya pada Pelajaran IPA proses pembelajaran tematik dikarenakan belum optimalnya metode dan media pembelajaran yang digunakan oleh guru.

2. Rendahnya hasil belajar siswa yang terbukti dari data yang diperoleh peneliti bahwa dengan KKM 65 yang telah ditetapkan pada mata pelajaran IPA di kelas II SD Negeri 2 Beringin Raya, yakni dari jumlah 39 orang terdapat 12 orang (30%) yang mencapai KKM. Sedangkan 27 orang (70%) belum mencapai KKM.

3. Belum optimalnya guru dalam memanfaatkan media pembelajaran yang mengakibatkan rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa kelas II SD Negeri 2 Beringin Raya.

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah penelitian tindakan kelas ini yaitu: “Bagaimanakah meningkatkan aktivitas dan hasil

belajar IPA pada pembelajaran tematik melalui penggunaan media gambar siswa kelas II SD Negeri 2 Beringin Raya Bandar Lampung?”

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan penelitian yang dirumuskan sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah untuk:

(6)

2. Meningkatkan hasil belajar IPA pada pembelajaran tematik melalui penggunaan media gambar siswa kelas II SD Negeri 2 Beringin Raya Bandar Lampung.

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat: 1. Bagi Siswa

a. Siswa dapat termotivasi untuk lebih aktif dalam pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran yang menarik.

b. Dapat membantu siswa dalam upaya memahami pelajaran secara konkrit.

2. Bagi Guru

a. Guru dapat mengembangkan kreativitas dalam penggunaan media pembelajaran yang sesuai bagi siswa.

b. Guru menjadi lebih terbantu dalam mengembangkan metode yang bervariatif saat menyajikan pembelajaran pada siswa.

c. Guru lebih berpengalaman dalam memilih dan menggunakan media yang tepat untuk meningkatkan kemampuan dan hasil belajar siswa.

3. Bagi SD Negeri 2 Beringin Raya

a. Dapat dijadikan acuan atau kontribusi dalam pengambilan kebijakan untuk meningkatkan kualitas Penelitian Tindakan Kelas bagi para guru, khususnya penggunaan media pada Pembelajaran Tematik.

b. Dapat meningkatkan kualitas pendidikan di SD Negeri 2 Beringin Raya Bandar Lampung melalui kegiatan Penelitian Tindakan Kelas.

(7)

a. Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang dikelolanya pada masa yang akan datang.

(8)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Aktivitas Belajar

Mulyono (2001: 26) aktivitas artinya kegiatan atau keaktifan. Jadi, segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi pada fisik maupun non-fisik, merupakan suatu aktivitas. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran yang merupakan aktivitas psikis maupun aktivitas jasmani (peragaan).

Aktivitas belajar merupakan segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi (guru dan siswa) dalam rangka mencapai tujuan belajar. Aktivitas penekanannya adalah pada siswa, sebab dengan adanya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran terciptalah situasi belajar aktif, seperti yang dikemukakan oleh Natawijaya dalam Depdiknas (2007: 31), belajar aktif adalah suatu sistem pembelajaran yang menekankan keaktifan siswa secara fisik, mental, intelektual, dan emosional guna memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.

(9)

Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa, yang dimaksud aktivitas belajar adalah suatu proses kegiatan belajar siswa yang menimbulkan perubahan-perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku atau kecakapan.

2.2 Pengertian Belajar

Belajar pada hakikatnya merupakan proses perubahan di dalam kepribadian yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan dan kepandaian. Perubahan ini bersifat menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Proses belajar individual dan kontekstual, artinya proses belajar terjadi dalam diri individu sesuai dengan perkembangan dan lingkungannya.

Winkel (1997: 193), berpendapat bahwa belajar pada manusia dapat dirumuskan sebagai suatu aktivitas mental dan psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungannya, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat relatif konstan dan berbekas. Belajar tidak hanya dapat dilakukan di sekolah saja, namun dapat dilakukan di mana-mana, seperti di rumah ataupun di lingkungan masyarakat.

Menurut Hamalik (2001: 28), belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Aspek tingkah laku tersebut adalah pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, etis atau budi pekerti dan sikap. Sardiman (2003: 22) belajar merupakan suatu proses interaksi antara diri manusia dengan lingkungannya yang mungkin berwujud pribadi, fakta, konsep ataupun teori.

(10)

dan pola pikir siswa yang relatif konstan dan berbekas ke arah yang lebih baik untuk mencapai hasil belajar yang optimal.

2.3 Pengertian Hasil Belajar

Menurut Abidin (2004: 1) hasil belajar adalah penggunaan angka pada hasil tes atau prosedur penilaian sesuai dengan aturan tertentu, untuk mengetahui daya serap siswa setelah menguasai materi pelajaran yang diberikan. Darmansyah (2006: 13), mengemukakan bahwa hasil belajar adalah hasil penilaian terhadap kemampuan siswa yang ditentukan dalam bentuk angka.

Berdasarkan pengertian tentang hasil belajar di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu hasil penilaian terhadap kemampuan siswa yang dinyatakan dalam bentuk angka melalui tes atau prosedur penilaiaan terhadap kemampuan siswa setelah menjalani proses pembelajaran.

2.4 Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam

Menurut Abdullah (2008:18), IPA merupakan pengetahuan teoritis yang diperoleh atau disusun dengan cara yang khas atau khusus, yaitu dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori, observasi dan demikian seterusnya kait mengait antara cara yang satu dengan cara yang lain.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan pengetahuan dari hasil kegiatan manusia yang diperoleh dengan menggunakan langkah-langkah ilmiah yang berupa metode ilmiah dan didapatkan dari hasil eksperimen atau observasi yang bersifat umum sehingga akan terus disempurnakan.

(11)

Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa (Depdiknas, 2007).

Menurut Kunandar (2007: 331) model pembelajaran tematik merupakan suatu strategi pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa.

Pengertian tematik adalah ilmu logika tentang bentuk susunan, besaran dan konsep-konsep yang saling berhubungan satu sama lainnya. Tidak menutup kemungkinan, keberadaan guru sangat berpengaruh besar terhadap kemampuan siswanya. Seorang guru diharapkan memiliki kemampuan dan kompetensi mengajar yang baik. Terutama pada kelas I, II, dan III guru harus mampu mengembangkan metode dan media yang tepat dalam mengajarkan pelajaran yang terangkum pada pembelajaran tematik.

Menurut Depdiknas (2007: 198) pembelajaran tematik memerlukan guru yang kreatif, baik dalam menyiapkan pengalaman/kegiatan belajar bagi anak juga dalam memilih kompetensi dari berbagai mata pelajaran dan mengaturnya agar pembelajaran menjadi lebih bermakna, menarik dan menyenangkan.

Dengan demikian pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang menetapkan satu tema sebagai pokok pikiran dalam membahas beberapa hal dari berbagai mata pelajaran yang secara konseptual dan empiris dapat dikaitkan, misalnya di bidang IPA, Bahasa Indonesia, Matematika dan lainnya, maka dalam pelaksanaannya tidak terpisah-pisah melainkan jadi satu kesatuan (holistik) dan keterpaduan (integralistik).

2.6 Karakteristik Pembelajaran Tematik

(12)

1. Berpusat pada siswa.

Selain itu terdapat rambu-rambu yang harus diperhatikan bagi guru yang melaksanakan pembelajaran tematik, yaitu:

1. Tidak semua mata pelajaran harus dipadukan.

2. Dimungkinkan terjadi penggabungan kompetensi dasar lintas semester.

3. Kompetensi dasar yang tidak dapat dipadukan, jangan dipaksakan untuk dipadukan. kompetensi dasar yang tidak diintegrasikan dibelajarkan secara tersendiri.

4. Kompetensi dasar yang tidak tercakup pada tema tertentu harus tetap diajarkan baik melalui tema lain maupun disajikan secara tersendiri.

5. Kegiatan pembelajaran ditekankan pada kemampuan membaca, menulis, dan berhitung serta penanaman nilai-nilai moral dan

6. Tema-tema yang dipilih disesuaikan dengan karakteristik siswa, minat, lingkungan, dan daerah setempat. (Depdiknas, 2006).

2.7 Kelebihan Pembelajaran Tematik

Menurut Kunandar (2007: 315) pembelajaran tematik mempunyai kelebihan yaitu: 1. Menyenangkan karena berangkat dari minat dan kebutuhan peserta didik.

2. Memberikan pengalaman dan kegiatan pembelajaran yang relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan peserta didik.

3. Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna.

4. Mengembangkan keterampilan berpikir peserta didik sesuai dengan persoalan yang dihadapi.

5. Menumbuhkan keterampilan sosial melalui kerja sama.

6. Memiliki sikap toleransi, komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain. 7. Menyajikan kegiatan yang bersifat nyata sesuai dengan persoalan yang dihadapi

dalam lingkungan peserta didik.

2.8 Media Gambar

2.8.1 Pengertian Media Gambar

(13)

yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan ide, gagasan atau pendapat sehingga sampai kepada penerima yang dituju.

Sa’adah (Nurmaningsih, 2004: 22) mengemukakan bahwa gambar adalah segala sesuatu

yang diwujudkan secara visual ke dalam bentuk dua dimensi sebagai hasil perasaan dan pikiran, berupa lukisan, ilustrasi, iklan, kartun potret, karikatur, dan gambar seri.

Menurut Sadiman (2003: 15-16), media gambar termasuk media visual, pesan yang disampaikan dituangkan dalam simbol-simbol komunikasi visual dan secara khusus gambar berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa media gambar adalah pengantar pesan antara pengirim dan penerima pesan yang diwujudkan secara visual ke dalam bentuk dua dimensi sebagai hasil dari pemikiran dan perasaan. Dengan demikian, media gambar adalah segala sesuatu atau alat yang dapat digunakan untuk menarik perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran, sehingga memudahkan siswa dalam menerima pelajaran.

2.8.2 Fungsi dan Peranan Media Pembelajaran

Fungsi media pembelajaran sebagai sumber belajar, Sudjana (dalam Djamarah, 1996: 152), merumuskan fungsi media sebagai berikut:

1)Penggunaan media dalam proses pembelajaran bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi mempunyai fungsi sendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang efektif.

2)Penggunaan media pembelajaran merupakan bagian yang integral dari keseluruhan situasi mengajar.

3)Media pembelajaran penggunaannya dengan tujuan dari sisi pelajaran.

4)Penggunaan media bukan semata-mata alat hiburan, bukan sekadar melengkapi proses belajar supaya lebih menarik perhatian siswa.

5)Penggunaan media dalam pembelajaran lebih dituangkan untuk mempercepat proses pembelajaran dan membantu siswa dalam menangkap perhatian yang diberikan guru. 6)Penggunaan media dalam pembelajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu

(14)

Media pembelajaran dalam hal ini media gambar yang tidak hanya berfungsi sebagai alat bantu pembelajaran, tetapi memiliki fungsi tertentu yang terkandung dalam gambar itu.

Surachman (1996: 28) mengemukakan bahwa media gambar mampu meningkatkan perhatian, minat, meningkatkan daya kreasi. Membuat isi pelajaran tidak mudah terlupakan dan membuat proses belajar atau komunikasi berjalan lancar. Media gambar salah satu media visual bergambar yang mudah dimengerti dan dipahami siswa. Oleh karena itu, penggunaan media gambar akan meningkatkan motivasi siswa dan kemampuan menerima materi pelajaran yang diberikan.

Dari beberapa kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa media gambar dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menangkap pembelajaran yang diberikan guru. Hal ini dikarenakan penggunaan media gambar dalam pembelajaran lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkembangkan motivasi belajar siswa.

2.8.3 Kelebihan Media Gambar

Sadiman (2003: 29-31) mengemukakan kelebihan dari media gambar adalah: a. Sifatnya konkret, lebih realistik.

b. Gambar dapat mengatasi ruang dan waktu.

c. Gambar mudah diperoleh atau bahkan bisa membuatnya sendiri. d. Penggunaan gambar mudah dan wajar.

e. Mudah mengatur pilihan untuk suatu pelajaran.

Gambar dibuat sesuai kemampuan mencerna yang dimiliki oleh siswa, tidak rumit dan lugas sehingga siswa dapat mencerna visualisasi gambar tersebut dengan baik.

2.8.4 Penggunaan Media dalam Kegiatan Pembelajaran

Budaryanta (1997: 17) mengemukakan bahwa ada 3 langkah pokok dalam prosedur penggunaan media gambar yang perlu diikuti yaitu:

(15)

Langkah ini digunakan sebelum penggunaan media gambar. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan supaya penggunaan media gambar dapat dipersiapkan dengan baik yaitu:

1. Pelajari bahan ajar atau buku penyerta dan ikuti petunjuk yang telah disediakan tersebut.

2. Persiapkan peralatan yang diperlukan untuk menggunakan media yang dimaksud. 3. Tetapkan apakah media itu digunakan secara individu atau kelompok.

4. Ditata dengan baik agar siswa dapat melihat dan mendengar pembelajaran dengan baik.

b. Pelaksanaan (Penyajian).

Selama menggunakan media gambar hindari kejadian-kejadian yang dapat mengganggu perhatian, ketenangan, dan konsentrasi siswa.

c. Tindak Lanjut.

Media gambar bertujuan untuk memantapkan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Untuk melihat tercapai tidaknya tujuan pembelajaran, kegiatan tindak lanjut ini ditandai dengan diskusi, tes, observasi, latihan, remedial, dan pengayaan.

2.9 Hipotesis Tindakan

(16)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode Penelitian yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini difokuskan pada situasi kelas,dengan mengutamakan metode tanya jawab yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan pada konsep yang ingin diperoleh atau dipahami oleh siswa.Jenis penelitian yang mampu menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru dalam proses pembelajaran di kelas dengan melihat berbagai indikator keberhasilan proses dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa (Suseno Edy, 2003: 61). Peneliti atau guru dapat melakukan penelitian terhadap siswa dilihat dari aspek interaksinya terhadap proses atau produk pembelajaran secara reflektif di kelas. Jadi dengan melakukan penelitian tindakan kelas guru dapat memperbaiki praktik-praktik pembelajaran menjadi lebih efektif.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan pendekatan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA siswa kelas II SD Negeri 2 Beringin Raya. Dalam penelitian ini peneliti melaksanakan tindakan hingga dua siklus. Adapun langkah-langkah dari tiap siklusnya yaitu: Siklus Penelitian Tindakan Kelas, perencanaan, pelaksanaan, observasi, refleksi.

3.2 Setting Penelitian

(17)

Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas II SD Negeri 2 Beringin Raya Kecamatan Kemiling Kota Bandar Lampung dengan jumlah 39 orang yang terdiri dari 17 orang laki-laki dan 22 orang perempuan.

3.2.2 Lokasi Penelitian

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di SD Negeri 2 Beringin Raya Kecamatan Kemiling Kota Bandar Lampung yang beralamat di Jalan Teuku Cik Ditiro No. 58 Beringin Raya Kecamatan Kemiling Kota Bandar Lampung.

3.2.3 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan kurang lebih selama 5 bulan, yakni mulai bulan Februari sampai dengan bulan Juni 2011-2012.

3.3 Sumber Data

Data penelitian ini berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi aktivitas belajar siswa dan observasi kinerja guru. Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil tes tertulis yang dievaluasi dengan skor (angka).

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan:

3.4.1 Lembar Observasi

(18)

dilakukan oleh tiga orang observer termasuk guru pada saat pembelajaran berlangsung. Aspek yang diamati adalah aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung yang diamati oleh guru sebagai peneliti dan keterampilan mengajar guru yang diamati oleh guru lain sebagai observer.

3.4.2 Instrumen Tes Tertulis

Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menghitung dan mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi yang dimiliki oleh individu. Dalam penelitian ini tes ini digunakan untuk mengumpulkan data hasil tes yang berupa data kuantitatif (angka) pada setiap akhir tindakan, untuk memperoleh data tentang pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran IPA yang telah dipelajari. Hasil tes tersebut dipakai sebagai acuan untuk (1) melihat kemajuan siswa dalam mengikuti program pembelajaran, (2) analisis dan refleksi untuk tindakan berikutnya. Hasil pekerjaan siswa diperiksa dan dianalisis untuk menentukan letak kesalahan atau kekurangan siswa dalam menyelesaikan tugas dalam mendeskripsi secara tertulis.

3.4.3 Dokumentasi

Digunakan untuk mendokumentasikan aktivitas belajar siswa dan kinerja guru selama proses pembelajaran dengan menggunakan kamera.

3.5 Teknik Analisis Data

Data penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan: 3.5.1 Analisis Kualitatif

Teknik ini digunakan untuk menganalisis aktivitas belajar siswa, serta untuk menganalisis kinerja guru selama proses pembelajaran berlangsung.

(19)

= × %

b. Rumus Analisis Kinerja Guru selama Proses Pembelajaran

ℎ� = �ℎ � � � �� � �� � �ℎ× %

(20)

pembelajaran. Analisis data yang digunakan untuk membuktikan adanya peningkatan hasil belajar pada siswa kelas II dalam pelajaran IPA di dalam penelitian ini dengan melihat hasil nilai siswa selama pelaksanaan siklus. Untuk lebih jelas analisis data ini sebagai berikut:

1. Menilai hasil pekerjaan siswa berdasarkan aspek ketepatan kata/kalimat sesuai gambar pada pelajaran IPA.

2. Menjumlah skor nilai secara utuh.

3. Menghitung rata-rata perolehan nilai pada setiap siswa. Hasil tes dihitung menggunakan cara sebagai berikut:

a. Nilai rata-rata kelas.

� �� � �� = �� �ℎ� � � � ×

� �� � � − � � = �ℎ � �� � ��ℎ � �� ℎ�

b. Nilai Ketuntasan Belajar

Kriteria ketuntasan di setiap pembelajaran dianalisis mengunakan rumus:

= ∑ × %

Keterangan:

KK = Ketuntasan Klasikal STB = Siswa Tuntas Belajar SS = Seluruh Siswa

(21)

4. Menentukan tingkat kemampuan siswa berdasarkan tolak ukur yang digunakan.

3.6 Prosedur Penelitian

Prosedur PTK yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Kemmis & MC Taggart dengan pertimbangan model penelitian ini mudah dipahami dan sesuai dengan rencana kegiatan yang dilakukan peneliti yaitu satu siklus tindakan identik dengan satu kali pembelajaran (Depdikbud, 1999:7). Menurut Kemmis & MC Taggart (dalam Rafi’uddin, 1996) pelaksanaan tindakan kelas merupakan suatu siklus yang terdiri dari:

1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan, 3) Observasi, 4) Refleksi.

Adapun alur tahapan pada setiap siklus sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 1 sebagai berikut:

Perencanaan I

Siklus I Pelaksanaan Refleksi

Pengamatan I

Perencanaan II

Pelaksanaan II Refleksi II Siklus II

(22)

Gambar. 1 Siklus Menurut Kemmis & MC Taggart (dalam Rafi’uddin, 1996)

3.7 Urutan Tindakan Penelitian

Siklus I

1. Perencanaan

a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

b. Memilih media gambar yang tepat sesuai dengan tema yang akan disajikan. c. Menyusun alat tes untuk mengevaluasi hasil belajar siswa.

2. Pelaksanaan

a. Absensi untuk mengetahui kehadiran siswa.

b. Guru menyampaikan apersepsi membahas tentang pelajaran terdahulu.

c. Guru menyampaikan materi tentang pelajaran IPA pada pembelajaran tematik yang akan disajikan.

d. Guru menjelaskan tentang pelajaran IPA dengan menggunakan media gambar. e. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya hal-hal yang belum dimengerti. f. Siswa mengerjakan lembar kerja yang disediakan guru.

g. Guru bersama siswa melakukan pembahasan mengenai lembar kerja yang telah diselesaikan

h. Guru menyimpulkan materi pelajaran dan hasil pekerjaan siswa.

3. Observasi

a. Observasi dilakukan oleh teman sejawat sebagai observer yang berfungsi sebagai penilai kinerja guru dan siswa.

b. Observer mencatat segala kinerja yang dilakukan oleh guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran, mulai kegiatan awal hingga kegiatan akhir.

(23)

d. Observer mengisi lembar pengamatan aktivitas siswa dan kinerja guru serta melakukan pencatatan selama berjalannya tindakan penelitian.

4. Refleksi

Tahap refleksi ini dilakukan untuk menganalisis hasil proses belajar siswa. Hal-hal yang dilakukan dalam kegiatan refleksi adalah membahas sesuatu yang terjadi dalam siklus 1 yang dilakukan oleh peneliti baik itu kelebihan maupun kelemahan selama proses pembelajaran berlangsung. Bila terdapat kelemahan, maka akan dilakukan proses perbaikan pada perencanaan tindakan siklus II. Sedangkan hal-hal yang sudah dinilai baik, dapat dijadikan acuan dalam melaksanakan pembelajaran berikutnya.

Siklus II

1. Perencanaan

a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

b. Memilih media gambar yang tepat sesuai dengan tema yang akan disajikan. c. Menentukan materi.

2. Pelaksanaan

a. Absensi untuk mengetahui kehadiran siswa.

b. Guru menyampaikan apersepsi membahas tentang pelajaran terdahulu.

c. Guru menyampaikan materi tentang pelajaran IPA, matematika, IPS pada pembelajaran tematik yang akan disajikan.

d. Guru menjelaskan tentang pelajaran IPA dengan menggunakan media gambar. e. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya hal-hal yang belum dimengerti. f. Siswa mengerjakan lembar kerja yang disediakan guru.

(24)

h. Guru menyimpulkan materi pelajaran dan hasil pekerjaan siswa.

3. Observasi

a. Observasi dilakukan oleh teman sejawat sebagai observer yang berfungsi sebagai penilai kinerja guru dan siswa.

b. Observer mencatat segala kinerja yang dilakukan oleh guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran, mulai kegiatan awal hingga kegiatan akhir.

c. Observasi dilakukan dengan menggunakan instrumen observasi.

d. Observer mengisi lembar pengamatan aktivitas siswa dan kinerja guru serta melakukan pencatatan selama berjalannya tindakan penelitian.

4. Refleksi

Hal-hal yang dilakukan dalam kegiatan refleksi adalah membahas sesuatu yang terjadi dalam siklus pertama yang dilakukan oleh peneliti baik itu kelebihan atau kelemahan selama proses pembelajaran berlangsung. Bila terdapat kelemahan atau kekurangan yang akan terjadi pada proses pembelajaran, maka akan dilakukan perbaikan untuk siklus selanjutnya.

3.8 Indikator Keberhasilan

(25)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan sacara umum bahwa:

a. Penggunaan media gambar pada pembelajaran IPA SD Negeri 2 Beringin Raya Bandar Lampung dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Berdasarkan hasil observasi diperoleh persentase data peningkatan rata-rata aktivitas siswa berturut-turut dari siklus I pertemuan 1 hingga siklus II pertemuan 2 adalah 59,83% (cukup aktif); 71,01% (aktif); 75,61% (aktif); 81,52% (aktif), terjadi peningkatan sebesar 21,69%.

b. Penggunaan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa, berdasarkan peningkatan persentase ketuntasan secara klasikal pada setiap siklusnya. Untuk persentase ketuntasan belajar siswa secara berturut-turut dari siklus I pertemuan 1 hingga siklus II pertemuan 2 yaitu 51,28% (kurang); 69,23% (cukup); 79,49% (baik); 87,18% (baik sekali) terjadi peningkatan sebesar 35,90 %.

Penggunaan media gambar juga dapat menambah wawasan guru dalam memilih media pembelajaran yang tepat untuk diterapkan pada pembelajaran IPA terutama dalam pembelajaran tematik. Selain itu juga dapat meningkatkan keterampilan guru dalam mengelola kelas sehingga dapat meningkatkan kedisiplinan dan kreatifitas guru dalam mengajar.

(26)

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang diuraikan sebelumnya serta data dan bukti nyata yang didapat setelah penggunaan media gambar.

5.2.1Untuk siswa

Untuk siswa kelas II B agar lebih giat lagi dalam belajar dan terus berlatih untuk memahami materi yang diajarkan didalam kehidupan sehari-hari.

5.2.2 Untuk Guru

Untuk guru kelas II agar menggunakan media gambar dalam kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan materi yang ada dalam kurikulum.

5.2.2Untuk Sekolah

(27)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA PADA

PEMBELAJARAN TEMATIK MELALUI PENGGUNAAN MEDIA

GAMBAR SISWA

KELAS 2 SD NEGERI 2 BERINGIN RAYA

BANDAR LAMPUNG

Oleh

YUNITA SARI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

(28)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA PADA

PEMBELAJARAN TEMATIK MELALUI PENGGUNAAN MEDIA

GAMBAR SISWA

KELAS 2 SD NEGERI 2 BERINGIN RAYA

BANDAR LAMPUNG

(Skripsi)

Oleh

YUNITA SARI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

(29)

RIWAYAT HIDUP

Peneliti dilahirkan di Lampung Tengah, pada tanggal 06 Juni 1987, sebagai anak kelima dari lima saudara, dari pasangan Bapak Partiman dan Ibu Siti Halimah.

Riwayat Pendidikan Peneliti

1. Taman Kanak-kanak Handayani Tanjung Jaya diselesaikan pada tahun 1993. 2. SD Negeri 2 Tanjung Jaya diselesaikan pada tahun 1999.

3. SLTP Negeri 1 Bangun Rejo diselesaikan pada tahun 2002. 4. SMA Negeri 1 Kalirejo diselesaikan pada tahun 2005.

5. Pada tahun 2005 peneliti melanjutkan pendidikan D2 PGSD Universitas Lampung diselesaikan pada tahun 2007.

6. Pada tahun 2010 peneliti terdaftar sebagai mahasiswa S.1 PGSD SKGJ Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Riwayat Pekerjaan Peneliti

1. Sebagai guru (PNS) terhitung mulai tanggal 01 Februari 2009 di SD Negeri 2 Keteguhan Teluk Betung Barat Bandar Lampung.

(30)

iv DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas ……… 23

2. Grafik Peningkatan Persentase Ketuntasan Belajar Siswa ... 50

3. Grafik Peningkatan Persentase Rata-rata Aktivitas Siswa ... 51

(31)

i

2.6 Karakteristik Pembelajaran Tematik ……... 11

2.7 Kelebihan Pembelajaran Tematik ... 12

2.8 Media Gambar ... 12

3.7 Urutan Tindakan Penelitian ... 23

3.8 Indikator Keberhasilan ... 27

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 28

(32)

ii BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 54

5.2 Saran dan Rekomendasi ... 55

DAFTAR PUSTAKA ………... 56

(33)

v DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Surat Izin Penelitian dari FKIP Unila ……….. 58

2. Surat Izin dari Kepala SD Negeri 2 Beringin Raya ………. 59

3. Surat Keterangan Penelitian ………. 60

4. Pemetaan SK/KD ………. 61

5. Silabus Tematik Kelas II SD ………... 66

6. Jadwal Penelitian Tindakan Kelas ………... 67

7. Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus I ……….. 68

8. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 1 ……… 77

9. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 2 ……… 78

10.Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I Pertemuan 1 ………… 79

11.Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I Pertemuan 2 ………… 81

12.Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 1 ……….... 83

13.Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 2 ……….... 85

14.Daftar Nilai Post-test Siklus I Siswa Kelas II ……….. 86

15.Foto Pembelajaran Pada Siklus I ……….. 95

16.Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus II ……….. 97

17.Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 1 ……… 106

18.Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 2 ……… 107

19.Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II Pertemuan 1 ………… 108

20.Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II Pertemuan 2 ………… 110

21.Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II Pertemuan 1 ……….... 112

22.Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II Pertemuan 2 ………... 114

23.Daftar Nilai Post-test Siklus II Siswa Kelas II ……….. 116

(34)

1

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah. PengertianIPA. http://izzatikamala. wordpress.com/2008/06/19/ pengertian-pendidikan-ipa.(tanggal akses 21 Maret 2012 @ 13.10) Abidin. 2004. Evaluasi Pengajaran. Padang; UNP

Arikunto. Suharsimi. 2002. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta Bumi Aksara. Arsyad. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta; Raja Grafindo Perada

Darmansyah.1993. Penelitian Tindakan Kelas.Padang; UNP

Daryanto. 2010. Media Pembelajaran, Peranannya Sangat Penting Dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran. Penerbit Gava Media, Klifren Lor GK III/15 Yogyakarta.

Depdiknas. 2006. Panduan Pengembangan IPA Terpadu. Jakarta: Puskar Balitbang.

Depdiknas. 2007. Pembelajaran Tematik, Jakarta.

Djamarah.1996. Strategi Belajar Mengajar.Jakarta: PT. Rineka Cipta Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Kunandar. 2007. Guru Profesional: Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Mulyono. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Ruseffendi. 1993. Pengantar Dalam Pelajaran Untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito.

Sadiman. 2003. Media Pendidikan . Jakarta: Pustekom Dikbud. Sardiman. 2007. Interaksi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo.

Siskandar. 2003. Kegiatan Belajar Mengajar yang Efefktif. Jakarta: Depdiknas Sukyati. 2004. Pembelajaran Tematik di SD Merupakan Terapan dari

(35)

2

Sunyono. 2009. Rancangan Penelitian Tindakan Kelas dan Penulisan Karya Ilmiah.Lampung: Universitas Lampung.

Surachman.1996. Metode Pengajaran Nasional. Bandung: Jemmars

UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas Winkel. WS. 1997, Psikologi Pengajaran. Gramedia Jakarta

(36)

iii DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 1... 30

2. Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I Pertemuan 1 ... 31

3. Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 1... 31

4. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 2 ... 35

5. Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I Pertemuan 2 ... 35

6. Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa siklus I Pertemuan 2 ... 36

7. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 1 ... 41

8. Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II Pertemuan 1 ... 42

9. Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II Pertemuan 1 ... 42

10.Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 2 ... 46

11.Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II Pertemuan 2... 47

12.Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II Pertemuan 2 ... 48

13.Rekapitulasi Peningkatan Nilai Hasil Belajar Siswa ... 49

14.Persentase Peningkatan Aktivitas Siswa ... 51

(37)

MOTTO

“Hidup itu adalah Perjuangan,

maka berjuanglah untuk hidup”.

“Berusaha dan Berdo’alah dalam meraih cita-cita”.

“Jangan pernah putus asa”.

(38)

KATA PENGANTAR

Penulis memanjatkan doa serta puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa proses penelitian dan penyusunan skripsi ini tidak akan mungkin terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Sugeng P Haryanto, M.Si., selaku Rektor Universitas Lampung yang telah memberikan kemudahan kepada peneliti dalam mengikuti pendidikan hingga selesainya skripsi ini.

2. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Unila yang telah memberikan dukungan yang teramat besar terhadap perkembangan program studi S-1 PGSD SKGJ.

3. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan sumbangsih untuk memajukan kampus PGSD tercinta.

4. Bapak Dr. H. Darsono, M.Pd.,ketua jurusan PGSD yang telah memberikan arahan dan kemudahan diberbagai urusan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Dr. Sulton Djasmi, M.Pd., selaku Pembimbing. Atas bimbingan, masukan, dan saran yang diberikan.

6. Bapak Drs. Supriyadi, M.Pd., selaku pembahas yang dalam kesibukannya senantiasa meluangkan waktu untuk membimbing dalam penyusunan skripsi ini.

(39)

8. Kepala Sekolah SD 2 Beringin Raya Ibu Dra. Zubaidah dan para siswa Kelas II yang telah membantu kelancaran selama penelitian.

9. Kedua orang tua dan suami, yang telah memberikan doa, motivasi, dan bantuan dalam menyelesaikan studi ini.

10.Seluruh rekan-rekan mahasiswa satu angkatan di FKIP UNILA.

11.Semua pihak yang tidak bias disebutkan satu persatu yang telah membantu terlaksananya penelitian tindakan kelas ini.

Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada peneliti mendapatkan imbalan dari Allah SWT. Akhirnya semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca sekalian.

Bandar Lampung, 18 Juni 2012 Peneliti

(40)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Penguji : Dr. Sulton Djasmi, M.Pd. ...

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Supriyadi, M.Pd. ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003

(41)

HALAMAN PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama Mahasiswa : Yunita Sari

NPM : 1013069175

Program Studi : S-1 PGSD SKGJ Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Skripsi yang berjudul: “ Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA pada Pembelajaran Tematik Melalui Penggunaan Media Gambar Siswa Kelas II SD Negeri 2 Beringin Raya Bandar Lampung”,adalah benar-benar hasil karya sendiri, dan sepanjang pengetahuan saya tidak berisi materi yang telah dipublikasikan atau ditulis orang lain atau dipergunakan sebagai persyaratan penyelesaian studi pada universitas atau institut lain.

Demikian pernyataan ini saya buat untuk dapat digunakan seperlunya dan apabila dikemudian hari ternyata pernyataan ini tidak benar, maka saya sanggup dituntut berdasarkan Undang-undang dan Peraturan yang berlaku.

Bandar Lampung, 18 Juni 2012

Yang membuat pernyataan,

Yunita Sari

(42)

PERSEMBAHAN

Bismillahirrohmanirrohim,

Segala puji bagi Allah SWT atas segala kenikmatan dan kemudahan. Kupersembahkan karyaku pada kedua orang tuaku untuk almarhum Ayah dan untuk Ibu terimakasih atas setiap do’anya.

Suamiku tercinta, yang selalu membantuku selama menyelesaikan karya ini, memberikan motivasi serta dorongan semangat untukku, juga anak-anakku yang menjadi kekuatanku.

Serta untuk teman-teman yang selalu memberikan dorongan serta motivasi.

(43)

Judul Skripsi : PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS II SD NEGERI 2 BERINGIN RAYA BANDAR LAMPUNG Nama Mahasiswa : Yunita Sari

Nomor Pokok Mahasiswa : 1013069175 Program Studi : S-1 PGSD SKGJ Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI,

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Dosen Pembimbing

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga skripsi dengan judul: “ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA

Penjadwalan yang ditetapkan dalam perusahaan adalah dengan menggunakan aturan FCFS (First Come First Served), yaitu yaitu menjadwalkan produk dengan waktu kedatangan yang

gayaberat yang telah dikurangi efek udara bebas sehingga dapat merepresentasikan topografi suatu area secara umum. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan

Untuk menghapus database yang telah terbuat ketik drop database nama_database; lalu tekan Enter.... Jika sudah selesai

PENETAPAN NAMA-NAMA PESERTA UJI KOMPETENSI GURU BAGI GURU MADRASAH TAHUN 2015. PROVINSI

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Braga dan Natale ini, penulis kemudian tertarik untuk mengaplikasikan tracking error volatility (TEV) sebagai ukuran

dan Haryanto, S., 2005, “Analisa Buku TEKS Bahasa Inggris untuk SLTP sebagai Media Proses Belajar Mengajar Bagi Guru dan Murid”, Varidika, Vol.17 no.1 Juni 2005; 11-23, hasil

Argumentasi Mahkamah Agung dalam mengabulkan permohonan kasasi terdakwa dalam perkara penganiayaan pada putusan Mahkamah Agung Nomor 191 K/PID/2012 telah memenuhi