• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI KELAS IV SD NEGERI 2 JATI AGUNG AMBARAWA KABUPATEN PRINGSEWU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI KELAS IV SD NEGERI 2 JATI AGUNG AMBARAWA KABUPATEN PRINGSEWU"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keberhasilan proses pembelajaran sebagai proses pendidikan di suatu sekolah dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor yang dimaksud misalnya guru, siswa, kurikulum, lingkungan sosial, dan lain-lain. Namun dari faktor-faktor itu, guru dan siswa faktor terpenting. Pentingnya faktor guru dan siswa tersebut dapat dirunut melalui pemahaman hakikat pebelajaran, yakni sebagai usaha sadar guru untuk membantu siswa agar dapat belajar dengan kebutuhan minatnya. Bahwa pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia kiranya merupakan hal yang tak dapat dibantah. Pada kenyataanya pendidikan telah dilaksanakan semenjak adanya manusia, hakikatnya pendidikan merupakan serangkian peristiwa yang komplek yang melibatkan beberapa komponen antara lain: tujuan, peserta didik, pendidik, isi/bahan cara/metode dan situasi/lingkungan. Hubungan keenam faktor tersebut berkait satu sama lain dan saling berhubungan dalam suatu aktifitas satu pendidikan (Hadikusumo, 1996;36).

(2)

pendidikan merupakan suatu proses yang melibatkan unsur-unsur yang diharapkan meningkatkan pendidikan yang berkualitas. Guru sebagai unsur pokok penanggung jawab terhadap pelaksanaan dan pengembangan proses belajar mengajar, diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses belajar mengajar, proses belajar mengajar merupakan inti dari kegiatan transformasi ilmu pengetahuan dari guru kepada siswa. Untuk mencapai efektifitas dan efisiensi tersebut, maka diperlukan adanya strategi yang tepat dalam mencapai tujuan belajar mengajar yang diharapkan.

Berdasarkan keterangan di atas dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran di suatu sekolah pada hakikatnya adalah upaya yang dilakukan oleh guru untuk membuat siswa belajar. Dengan demikian kegiatan di kelas atau di sekolah yang tidak membuat siswa belajar tidak dapat disebut sebagai proses pembelajaran. Kenyataannya, siswa secara sendirian lebih-lebih siswa SD yang masih lugu tidak dapat berbuat banyak tanpa campur tangan guru. Sebaliknya guru pun tidak dapat berbuat banyak untuk keberhasilan pembelajaran tanpa mendapatkan kerja sama yang baik dari siswa. Oleh karena itu antara guru dan siswa harus terjalin kerja

(3)

mengejar target materi yang cukup banyak dan harus diselesaikan pada setiap semester.

(4)

banyak orang tua bersikap masa bodoh ini yang menyebabkan penurunan hasil belajar.

Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh fakta bahwa proses pembelajaran di SD Negeri 2 Jati Agung kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu kurang berjalan dengan baik karena metode yang digunakan tidak tepat, sehingga menyebabkan penurunan prestasi belajar IPA. Prestasi belajar siswa mata pelajaran IPA yang diperoleh siswa SD Negeri 2 Jati Agung tersebut pada tahun ajaran 20102011/ masih dibawah nilai standar yaitu 56 sedangkan nilai standar KKM yaitu 63. Aktivitas belajar siswa di kelas pun tidak berjalan dengan baik, siswa banyak yang bermain sendiri, tidak memperhatikan penjelasan guru dan tidak berani menjawab pertanyaan guru.

maka dapat dikatakan bahwa aktivitas pembelajaran dalam pelaksanaan proses belajar mengajar tidak optimal.

(5)

proses demonstrasi peran siswa hanya sekadar memerhatikan, akan tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret. Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. (Syah ; 2000 ; 38). Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran (Djamarah; 2000 ; 56).fgsgsdfgsdfasdfadfasdffa

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi masalah yaitu :

1. Aktivitas belajar siswa masih rendah, hal ini karena pembelajaran cenderung tidak menarik dan membosankan.

2. Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA rendah hal ini disebabkan karena rendahnya aktivitas belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran.

3. Guru masih menjadi satu-satunya sumber informasi serta siswa tidak dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalah dalam penelitian ini adalah apakah dengan penerapan metode demostrasi dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri 2 Jati Agung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu tahun pelajaran 2011/2012?

(6)

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah ditentukan, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini :

1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa kelas IV SD Negeri 2 Jati Agung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu tahun pelajaran 2011/2012. 2. Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA

kelas IV SD Negeri 2 Jati Agung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu tahun pelajaran 2011/2012.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Kepala Sekolah dan Pengewas

Hasil penelitian ini dapat membantu meningkatkan pembinaan professional dan supervisi kepada guru secara lebih efektif dan efisien.

2. Bagi Guru

Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai salah satu metode pembelajaran yang dapat diterapkan untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa.

3. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA.

4. Bagi Sekolah

Hasil Penelitian dapat meningkatkan mutu pendidikan khususnya pada mata pelajaran IPA.

E. Hipotesis Tindakan

Hipotesis pada penelitian ini adalah : penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar IPA Siswa kelas IV SD Negeri 2 Jati

(7)
(8)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajar

Pengertian belajar menurut Sudjana (1991;71) adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari suatu proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, serta perubahn aspek-aspek yang lain yang ada pada individu yang belajar. Dengan demikian belajar pada dasarnya adalah perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman. Perubahan tingkah laku itu meliputi keterampilan, kebiasaan, sikap, pengetahuan, pemahaman, dan apresiasi. Sedangkan yang dimaksud dengan pengalaman dalam proses belajar adalah interaksi antara individu dengan lingkungannya. Menurut Winkel (1991;61) belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, serta nilai sikap yang mana perubahan tersebut bersifat relatif konsisten dan berbekas.

Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku akibat interaksi dengan lingkungan bukan dari penurunan gen.

Ada beberapa hal pokok dalam belajar, antara lain sebagai berikut. a. Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku.

(9)

c. Belajar merupakan perubahan yang relatif mantap.

d. Tingkah laku yang dialami karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadianbaik fisik maupun psikis seperti perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu masalah, keterampilan, kecakan, kebiasaan atau sikap.

Faktor Faktor yang mempengaruhi belajar menurtu Winkel (1991;65) adalah a. Faktor pada siswa

Faktor psikis yakni intelektual dan non intelektual. Faktor intelektual mencakup intelegensi, kemampuan belajar dan cara belajar. Sedangkan factor non intelektual mencakup motivasi belajar, sikap, perasaan, minat dan kondisi akibat sosiokultural/ekonomis. Faktor fisik yaitu kondisi fisik meliputi kelima indera yaitu indera pendengar, penglihat, peraba, baud an perasa.

b. Faktor luas siswa

Faktor belajar sekolah mencakup kurikulum pengajaran, disiplin sekolah, guru, fasilitas belajar dan pengelompokan siswa. Faktor Situasional mencakup keadaan politik, ekonomi, keadaan waktu dan tempat, musim dan iklim

2.2 Prestasi Belajar

Prestasi belajar dapat diukur melalui tes yang sering dikenal dengan tes prestasi belajar. Prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai seseorang setalah ia melakukan perubahan belajar, baik disekolah mapun di luar sekolah. Di dalam

person in one more lines of work a stu

(10)

atau lebih dari garis-garis pekerjaan atau belajar. Dalam kamus populer prestasi ialah hasil sesuatu yang telah dicapai. Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan. Ratna (1985:40) menyatakan bahwa prestasi belajar dibedakan menjadi lima aspek, yaitu : kemampuan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, sikap dan keterampilan. Menurut Bloom dalam Arikunto (1990:110) bahwa hasil belajar dibedakan menjadi tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.

Prestasi belajar menyangkut pengungkapan dan pengukuran hasil belajar yang telah diikuti selama proses belajar. Pengukuran ini dapat diketahui bila akhir proses belajar diadakan penilaian. Dengan mengadakan penilaian dapat diketahui seberapa besar tingkat prestasi belajar yang diraih oleh seorang siswa. Dengan memperhatikan tahapan perkembangan prilaku dan pribadi siswa, pendapat Gagne yang ditulis oleh Syamsudin (2000;227) mengkategorikan pola belajar siswa ke dalam tipe yang meliputi : (a) tipe belajar signal atau isyarat, (b) tipe belajar mempertautkan/chaning, (c) tipe belajar stimulus respon, (d) tipe belajar asosiasi verbal, (e) tipe belajar mengadakan perbedaan, (f) tipe belajar konsep pengertian, (g) tipe belajar membuat generalisasi, (h) tipe belajar memecahkan masalah.

(11)

Untuk mengetahui dan memperoleh ukuran dan hasil belajar siswa adalah mengetahui garis-garis indikator sebagai petunjuk adanya prestasi tertentu dikaitkan dengan jenis prestasi yang henda diungkapkan atau diukur. Oleh kerana luasnya indikator yang menjadi acuan, maka dperlukan batasan minimal prestasi belajar agar mudah diukur. Maka prestasi belajar dapat diartikan sebagi hasil yang telah dicapai baik itu pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang diperoleh dari stimulant pada lingkungan dan proses kognitif yang dilakukan oleh pembelajaran.

2.3 Aktivitas

Aktivitas belajar merupakan segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi (guru dan siswa) dalam rangka mencapai tujuan belajar. Aktivitas yang dimaksudkan di sini penekanannya adalah pada siswa, sebab dengan adanya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran terciptalah situasi belajar aktif, seperti yang dikemukakan oleh Rochman Natawijaya dalam Depdiknas (2005 : 31),

siswa secara fisik, mental intelektual dan emosional guna memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara

Keaktifan siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan atau motivasi siswa untuk belajar. Siswa dikatakan memiliki keaktifan apabila ditemukan ciri - ciri perilaku seperti : sering bertanya kepada guru atau siswa lain, mau mengerjakan tugas yang diberikan guru, mampu menjawab pertanyaan, senang diberi tugas belajar.

(12)

maupun non-fisik, merupakan suatu aktivitas. Aktivitas siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan siswa untuk belajar, dengan adanya aktivitas belajar siswa diharapkan hasil belajar siswa akan baik.

Dari pengertian - pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud aktivitas belajar adalah suatu proses kegiatan belajar siswa yang menimbulkan perubahan -perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku atau kecakapan.

2.4 Pembelajaran IPA (Sain)

Ilmu Pengetahuan Alam sebagai salah satu mata pelajaran di Sekolah dasar, merupakan program untuk menanamkan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai ilmiah pada siswa serta rasa mencintai dan menghagai Tuhan Yang Masa Esa. Sejalan dengan itu maka hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar menurut Hadiat ( 1996 : 50) dapat di uraikan sebagai berikut: (1) siswa memiliki pemahaman tentang konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari; (2) Memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan, gagasan tentang alam sekitar; (3) Mampu menggunakan teknologi sederhana yang berguna untuk memecahkan suatu masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari; (4) mengenal dan dapat memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar.

(13)

ilmiah dan bersikap ilmiah untuk memecahkan masalah yang dihadapinya dengan lebih menyadari kebesaran dan kebiasaan pencipta alam semesta (Hadiat, 1996;2). Jelaslah bahwa dari siswa dituntut bukan hanya paham konsep IPA, tetapi juga dituntut untuk merefleksikan pengetahuan yang diperoleh ke dalam bentuk tekonologi yang mampu mensejahterakan kehidupan mereka serta generasi berikutnya tanpa harus meninggalkan nilai nilai positif agama budaya serta pendidikan.

Dari uraian di atas dapat ditegaskan bahwa hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar dapat diuraikan sebagai hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam dapat melatih pemahaman siswa terhadap konsep-konsep IPA, melatih keterampilan siswa dalam menggunakan alat teknologi sederhana dalam memecahkan suatu masalah yang berkaitan dengan alam sekitar yang pada akhirnya dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari.

2.5 Metode Demonstrasi

Demonstrasi merupakan metode yang sangat efektif, sebab membantu siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta atau data yang benar. Metode demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan. Sebagai metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru. Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya sekadar memerhatikan, akan tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret. Menurut

(14)

emonstrasi peserta didik berkesempatan mengembangkan kemampuan mengamati segala benda yang sedang terlibat dalam proses serta dapat mengambil kesimpulan-kesimpulan yang sesuai dengan harapan. Pakar lain mengemukakan bahwa dimana seorang guru menunjukkan atau

Menurut Hasibuan dan Mujiono (1993:31), langkah-langkah metode pembelajaran metode demonstrasi adalah sebagai berikut :

a. Merumuskan dengan jelas kecakapan dan atau keterampilan apa yang diharapkan dicapai oleh siswa sesudah demonstrasi itu dilakukan.

b. Mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh, apakah metode itu wajar dipergunakan, dan apakah ia merupakan metode yang paling efektif untuk mencapai tujuan yang dirumuskan.

c. Alat-alat yang diperlukan untuk demonstrasi itu bisa didapat dengan mudah, dan sudah dicoba terlebih dahulu supaya waktu diadakan demonstrasi tidak gagal.

d. Jumlah siswa memungkinkan untuk diadakan demonstrasi dengan jelas.

e. Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah yang akan dilaksanakan, sebaiknya sebelum demonstrasi dilakukan, sudah dicoba terlebih dahulu supaya tidak gagal pada waktunya.

(15)

g. Selama demonstrasi berlangsung, hal-hal yang harus diperhatikan adalah keterangan-keterangan dapat didengar dengan jelas oleh siswa, alat-alat telah ditempatkan pada posisi yang baik sehingga setiap siswa dapat melihat dengan jelas, dan telah disarankan kepada siswa untuk membuat catatan-catatan seperlunya.

h. Menetapkan rencana untuk menilai kemajuan siswa. Sering perlu diadakan diskusi sesudah demonstrasi berlangsung atau siswa mencoba melakukan demonstrasi.

Menurut Hasibuan dan Mujiono (1993:32), sebagai suatu metode pembelajaran, metode demonstrasi memiliki beberapa kelebihan, di antaranya:

1) Melalui metode demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat dihindari, sebab siswa disuruh langsung memperhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan. 2) Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tak hanya mendengar,

tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi.

3) Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan. Dengan demikian siswa akan lebih meyakini kebenaran materi pembelajaran.

Hasibuan dan Mujiono (1993:33), di samping beberapa kelebihan, metode demonstrasi juga memiliki beberapa kelemahan, di antarannya:

(16)

2) Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat yang memadai yang berarti penggunaan metode ini memerlukan pembiayaan yang lebih mahal dibandingkan dengan ceramah.

3) Demonstrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang khusus, sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih profesional. Di samping itu demonstrasi juga memerlukan kemauan dan motivasi guru yang bagus untuk keberhasilan proses pembelajaran siswa.

2.6 Kerangka Pikir

(17)
(18)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Setting Penelitian

Subyek Penelitian dalam penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti adalah siswa kelas IV semester genap Tahun Pelajaran 2011/2012. Penelitian dilakukan di SD Negeri 2 Jati Agung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu dengan jumlah siswa 24 orang yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 15 siswi perempuan.

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, model ini menggunakan sistem spiral refleksi diri yang dimulai dari rencana, tindakan, pengamatan, refleksi, dan perencanaan kembali yang merupakan dasar untuk suatu rancangan pemecahan masalah. Menurut Arikunto (2008:17) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat digambarkan dalam diagram sebagai berikut :

Siklus I

Siklus II

Dilanjutkan ke siklus berikutnya

Gambar 3.1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas

Permasalahan Perencanaan

tindakan I

Pelaksanaan tindakan I

Refleksi I Pengamatan/pengumpulan data I Permasalahan

baru hasil refleksi

Perencanaan

tindakan II Pelaksanaantindakan II

(19)

3.2 Prosedur Penelitian

1. Gambaran umum penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Tiap siklus dilakukan 2x pertemuan yang terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini yaitu :

a. Siklus I

Tahap tahap yang dilaksanakan pada siklus I yaitu : 1) Tahap Perencanaan

Kegiatan dalam tahap perencanaan meliputi : a) Membuat jadwal kegiatan pembelajaran. b) Membuat perangkat pembelajaran.

c) Menyusun skenario pembelajaran sesuai dengan materi yang akan disampaikan.

d) Membuat lembar kerja siswa.

e) Mempersiapkan lembar observasi dan catatan lapangan.

2) Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini merupakan tahap penerapan dari tahap perencanaan yang telah dibuat yaitu :

a) Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

(20)

c) Siswa mengerjakan soal-soal yang telah dibuat pada lembar kerja siswa sesuai dengan materi yang telah diajarkan.

d) Mengoreksi hasil tugas siswa dengan cara dikoreksi silang oleh siswa.

e) Mengadakan tes tertulis secara individu diakhir siklus untuk mengetahui pemahaman dan penguasaan siswa setelah proses kegiatan pembelajaran.

3) Pengamatan (observasi)

Pengamatan dilakukan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan oleh guru dan dibantu guru mitra selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Adapun hal hal yang diamati yaitu aktivitas belajar, aktivitas mengjar dan hasil tes tertulis.

4) Refleksi

Refleksi adalah kegiatan menganalisis, memahami dan membuat kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan dan catatan lapangan. Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil tes dan observasi, serta menentukan perkembangan kemajuan dan kelemahan yang terjadi sebagai dasar perbaikan pada siklus berikutnya.

b. Pelaksanaan Siklus II 1) Perencanaan Penelitian

a) Menetapkan tujuan pembelajaran pada tindakan pertama.

b) Mempersiapkan alat peraga yang akan digunakan untuk mendemonstrasikan kepada siswa.

(21)

d) Mempersiakan lembar kerja siswa dan soal-soal tes akhir siklus.

2) Tindakan

a) Peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran di hadiri oleh 1 observer. b) Membagikan lembar kerja siswa, untuk dikerjakan dengan bimbingan

seperlunya dari guru.

c) Siswa mempresentasikan hasil kerjanya, peneliti membantu membetulkan jawaban siswa jika ada yang salah.

d) Peneliti bersama dengan siswa membuat kesimpulan pada akhir pembelajaran.

e) Melakukan observasi dengan menggunakan lembar observasi yang telah ditetapkan dan membuat catatan lapangan untuk mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran.

f) Pada akhir pembelajaran siklus, peneliti memberikan tes akhir siklus kemudian memeriksa dan menganalisa hasilnya.

3) Pengamatan Tindakan

Dari hasil pengamatan yang telah penulis laksanakan bersama dengan observator, ditemukan hal-hal sebagai berikut :

a. Masih ada siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran sebagai subyek penelitian.

b. Kepercayaan diri siswa mulai timbul sehingga banyak siswa yang ingin mempresentasikan hasil kerjanya ke depan.

(22)

4) Refleksi

Dari hasil pengamatan pada siklus II, maka peneliti mengatasi masalah-masalah yang timbul pada pelaksanaan siklus II.

a) Untuk mengatasi siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran diberi motivasi lagi bahwa belajar itu penting untuk mempersiapkan masa depan dan harus dilakukan dengan sungguh-sungguh.

b) Memberi motivasi lagi untuk siswa-siswa yang masih kurang berani dalam menyampaikan hasil kerjanya.

c) Menjelaskan kembali materi yang belum dipahami siswa

d) Peneliti bersama observator menentukan persamaan pandangan terhadap tindakan awal pada siklus II hasilnya dijasajikan bahan untuk merevisi rencana tindakan ketiga.

c. Pelaksanaan Siklus III 1) Perencanaan Penelitian

a) Mendiskusikan dan menetapkan rencana pembelajaran yang telah disepakati sebelumnya dengan mempertimbangkan hasil refleksi dari siklus II.

b) Mempersiapkan perangkat dan bahan yang diperlukan untuk melaksanakan tindakan.

c) Mempersiapkan lembar observasi. d) Menyusun lembar kerja siswa. e) Menyusun soal-soal tes akhir siklus.

f) Mempersiapkan angket yang akan dibagikan pada akhir siklus setelah tes dilaksanakan.

(23)

a) Peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran di hadiri oleh 1 observer. b) Membagikan lembar kerja siswa untuk dikerjakan oleh siswa dengan

bimbingan seperlunya dari guru.

c) Siswa mempresentasikan hasil kerjanya, peneliti membantu membetulkan jawaban siswa jika ada yang salah.

d) Peneliti bersama dengan siswa membuat kesimpulan pada akhir pembelajaran.

e) Observer melakukan observasi dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan dan membuat catatan lapangan untuk mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran.

f) Pada akhir pembelajaran siklus, peneliti memberikan tes akhir siklus kemudian memeriksa dan menganalisa hasilnya.

g) Melakukan observasi dengan lembar angket untuk mengetahui respons siswa terhadap pembelajaran dengan metode eksperimen.

3) Pengamatan Tindakan

Dari hasil pengamatan pada siklus III yang telah penulis laksanakan bersama observator ditemukan hal-hal sebagai berikut :

a) Kepercayaan diri siswa semakin mantap hal ini ditengarai dengan keinginan siswa untuk menyampaikan hasil diskusinya ke depan kelas saling berebutan.

4) Refleksi

(24)

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah cara cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Penelitian ini dalam mengumpulkan data menggunakan metode observasi, tes dan dokumentasi.

1. Data observasi aktivitas belajar siswa

Pengamatan (observasi) bertujuan untuk menggambarkan keadaan aktivitas yang sedang berlangsung. Peneliti menggunakan observasi sistematis yang menggunakan pedoman berupa format observasi. Adapun format observasi terdiri dari nomor urut, nama siswa, aspek aktivitas meliputi bertanya kepada guru, menjawab pertanyaan guru, menjawab pertanyaan teman, mendemonstrasikan alat peraga serta ketepatan dalam mengumpulkan tugas. 2. Data tes evaluasi siswa

Tes adalah serangkaian pertanyaan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok (Arikunto, 1996;138). Dilihat dari sasaran yang dievaluasi dikenal beberapa tes dan alat ukur yaitu tes bakat, tes intelegensi, tes sikap, tes minat dan tes hasil belajar. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes evaluasi belajar yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian siswa setelah mengikuti pembelajaran.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah metode penelitian ilmiah yang menggunakan dokumen dokumen sebagai bahan acuan untuk kepentingan penelitian. Dalam penelitian ini dokumen yang digunakan adalah daftar laporan pendidikan untuk nilai IPA.

(25)

Untuk mengetahui data prestasi belajar siswa setelah diterapkan metode demonstrasi yang diambil dari nilai tes pada setiap siklus dihitung dengan menggunakan rumus :

= 100

Untuk mengetahui aktivitas siswa menggunakan rumus :

= 100

3.5 Indikator Keberhasilan

(26)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang dilakukan selama tiga siklus maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Pembelajaran dengan metode demonstrasi dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa IV SD Negeri 2 Jati Agung. Hal ini dapat dilihat pada lembar observasi yang menunjukan peningkatan aktivitas pada tiap siklusnya. Pada siklus I siswa yang aktif sebanyak 7 siswa (29,6%) kurang aktif sebanyak 3 siswa (12,5%) dan tidak aktif 14 siswa (58,33%). Pada siklus II siswa yang aktif sebanyak 16 siswa (66,67%), kurang aktif 2 siswa (8,33%) dan tidak aktif 6 siswa (25%). Pada siklus III siswa yang aktif 22 siswa (91,67%), kurang aktif 2 siswa (8,33%). 2. Pembelajaran dengan metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi

belajar siswa IV SD Negeri 2 Jati Agung pada mata pelajaran IPA. Hal ini dapat dilihat dari hasil evaluasi pada tiap siklus yang menunjukan peningkatan. Pada siklus I siswa yang tuntas sebanyak 10 siswa (41,67%) dengan rata-rata hasil evaluasi 59,33. Pada siklus II siswa yang tuntas sebanyak 18 siswa (75%) dengan rata-rata hasil evaluasi 66,29. Pada siklus III seluruh siswa telah mencapai KKM dengan rata-rata hasil evaluasi 73,50.

(27)

Berdasarkan dari hasil yang penulis capai dalam penelitian ini maka dapat penulis sarankan :

1. Terhadap Guru :

Sehubungan dengan hasil penelitian ini diharapkan kepada guru-guru untuk dapat melanjutkan kegiatan serupa dengan mengajak guru-guru lain baik pada sekolah yang sama maupun pada sekolah yang lain guna meningkatkan mutu pendidikan.

Pada suatu proses pembelajaran hendaknya guru menggunakan metode yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan dan melakukan analisis materi pelajaran yang akan disampaikan serta berperan dalam mendampingi siswa ketika proses pembelajaran berlangsung.

2. Terhadap Kepala Sekolah.

(28)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA

MELALUI METODE DEMONSTRASI KELAS IV

SD NEGERI 2 JATI AGUNG AMBARAWA

KABUPATEN PRINGSEWU

Oleh Siti Nafsiyah

Masalah yang dihadapi dalam penelitian adalah aktivitas dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri 2 Jati Agung tahun pelajaran 2011-2012 masih rendah. Dalam kegiatan pembelajaran IPA di sekolah guru masih menggunakan metode konvensional yaitu ceramah sebagai satu-satunya metode yang digunakan sehingga menyebabkan kegiatan pembelajaran menjadi tidak menarik dan membosankan, akibatnya prestasi belajar siswa menjadi rendah.

Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus yang masing-masing terdiri dari dua kali pertemuan serta empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan/observasi dan refleksi. Pada setiap akhir siklus dilaksanakan evaluasi untuk mengetahui pemahaman materi yang telah diajarkan dengan menggunakan metode demonstrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan prestasi belajar IPA dengan menggunakan metode demonstrasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan menggunakan metode demonstrasi aktivitas dan prestasi belajar siswa tiap siklus mengalami peningkatan. Pada siklus I siswa yang aktif sebanyak 7 siswa (29,16%), sedangkan siswa yang tuntas sebanyak 10 siswa (41,67 %) dengan rata-rata evaluasi belajar 59,33. Pada siklus II siswa aktif sebanyak 16 siswa (66,67%), sedangkan siswa yang tuntas yaitu 18 siswa (75 %) dengan rata-rata evaluasi adalah 66,29. Pada siklus III siswa yang aktif sebanyak 22 siswa (91,67%), seluruh siswa sebanyak 24 siswa telah mencapai ketuntasan belajar dengan rata-rata evaluasi belajar 73,50. Dari pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa metode demonstrasi dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri 2 Jati Agung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu. Saran bagi guru yang lainnya agar menggunakan metode demontrasi karena metode demontrasi dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa disekolah

(29)
(30)

i

MELALUI METODE DEMONSTRASI KELAS IV

SD NEGERI 2 JATI AGUNG AMBARAWA

KABUPATEN PRINGSEWU

(SKRIPSI)

OLEH SITI NAFSIYAH

PROGRAM STUDI PGSD STRATA 1 DALAM JABATAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(31)

ii

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA

MELALUI METODE DEMONSTRASI KELAS IV

SD NEGERI 2 JATI AGUNG AMBARAWA

KABUPATEN PRINGSEWU

Oleh Siti Nafsiyah

Masalah yang dihadapi dalam penelitian adalah aktivitas dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri 2 Jati Agung tahun pelajaran 2011-2012 masih rendah. Dalam kegiatan pembelajaran IPA di sekolah guru masih menggunakan metode konvensional yaitu ceramah sebagai satu-satunya metode yang digunakan sehingga menyebabkan kegiatan pembelajaran menjadi tidak menarik dan membosankan, akibatnya prestasi belajar siswa menjadi rendah.

Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus yang masing-masing terdiri dari dua kali pertemuan serta empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan/observasi dan refleksi. Pada setiap akhir siklus dilaksanakan evaluasi untuk mengetahui pemahaman materi yang telah diajarkan dengan menggunakan metode demonstrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan prestasi belajar IPA dengan menggunakan metode demonstrasi.

Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan menggunakan metode demonstrasi aktivitas dan prestasi belajar siswa tiap siklus mengalami peningkatan. Pada siklus I siswa yang aktif sebanyak 7 siswa (29,16%), sedangkan siswa yang tuntas sebanyak 10 siswa (41,67 %) dengan rata-rata evaluasi belajar 59,33. Pada siklus II siswa aktif sebanyak 16 siswa (66,67%), sedangkan siswa yang tuntas yaitu 18 siswa (75 %) dengan rata-rata evaluasi adalah 66,29. Pada siklus III siswa yang aktif sebanyak 22 siswa (91,67%), seluruh siswa sebanyak 24 siswa telah mencapai ketuntasan belajar dengan rata-rata evaluasi belajar 73,50. Dari pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa metode demonstrasi dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri 2 Jati Agung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu. Saran bagi guru yang lainnya agar menggunakan metode demontrasi karena metode demontrasi dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa disekolah

(32)

iii

MELALUI METODE DEMONSTRASI KELAS IV

SD NEGERI 2 JATI AGUNG AMBARAWA

KABUPATEN PRINGSEWU

Oleh SITI NAFSIYAH

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi PGSD Strata 1 Dalam Jabatan Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

PROGRAM STUDI PGSD STRATA 1 DALAM JABATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(33)

iv

IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI KELAS I V SD NEGERI 2 JATI AGUNG AMBARAWA

KABUPATEN PRINGSEWU Nama Mahasiswa : SITI NAFSIAH

NPM : 1013119060

Program Studi : S-1 PGSD Dalam Jabatan Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI, 1. Komisi Pembimbing

Pembahas Pembimbing

Drs. Arwin Achmad, M.Si Drs. Syaifuddin Latif, M.Pd

NIP. 19570803 198603 1 004 NIP. 19580809 198111 1 001

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

(34)

v 1. Tim Penguji

Penguji : Drs. Syaifuddin Latif, M.Pd. .

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Arwin Achmad, M.Si.

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003

(35)

vi Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : SITI NAFSIYAH

NPM : 1013119175

Judul Skripsi : PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI KELAS IV SD NEGERI 2 JATI AGUNG

KECAMATAN AMBARAWA KABUPATEN PRINGSEWU

Menyatakan bahwa penelitian ini adalah merupakan hasil karya kerja saya sendiri dan menurut sepengetahuan saya tidak berisi materi yang pernah dipublikasikan atau ditulis oleh orang lain.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi ini yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah ditulis sumbernya secara jelas sesuai norma dan kaidah penulisan karya ilmiah.

Demikian pernyataan ini saya buat berdasarkan kondisi yang sebenar-benarnya. Jati Agung, Agustus 2012 Yang membuat pernyataan

(36)

vii

Siti Nafsiyah dilahirkan pada tanggal 18 September 1969 di Kediri merupakan anak dari pasangan bapak Subandi (alm) dan ibu Srinah.Menikah dengan Bapak Suyarto dan dikarunia 3 orang anak yaitu Ernita Verly, Feriska Listy dan Gani Santoso.

Memulai pendidikan di SD Negeri 1 Wargomulyo lulus tahun 1983, kemudian melanjutkan di SMP Negeri 1 Pardasuka lulus tahun 1986. Setelah itu melanjutkan ke SPG Negeri Pringsewu lulus tahun 1989, kemudian melanjutkan ke STIT Agus Salim Metro lulus tahun 2008. Kemudian pada tahun 2010 melanjutkan ke Universitas Lampung pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Strata 1 PGSD Dalam Jabatan.

(37)

viii

Allah meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang

yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat

(depag RI 1989:421)

Mengakui kekurangan diri adalah tangga buat mencapai cita-cita, berusaha terus

mengisi kekurangan adalah keberanian luar biasa

(38)

ix Penelitian ini saya persembahkan kepada :

1. Kedua orang tua saya Bapak Subandi (alm) dan Ibu Srinah yang telah mendidik dan merawat saya dengan penuh kesabaran dan kasih saying. 2. Suami (Suyarto) tercinta yang telah ikut memberikan dukungan.

3. Anak-anakku, yang saya sayangi Ernita Verly, Feriska Listy dan Gani Santoso yang telah memberi dukungan untuk menyelesaikan penelitian tindakan kelas ini.

4. Seluruh dewan guru di SD N 2 Jati Agung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu yang telah membantu dalam menyelesaikan penelitian ini.

5. Khususnya kepada kepala SD N 2 Jati Agung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu bapak Mudakir, S.Pd.I

(39)

x

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian tindakan kelas yang berjudul : Peningkatan Aktivitas dan Prestasi Belajar IPA Melalui Metode Demonstrasi Kelas IV SD Negeri 2 Jati Agung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu.

Skripsi ini tidak akan tersusun dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih setinggi-tingginya kepada:

1. Dr. H. Bujang Rahman, M.Si., sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

2. Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd., sebagai Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

3. Drs. Syaifuddin Latif, M.Pd., sebagai dosen pembimbing skripsi.

4. Drs. Arwin Achmad, M.Si., sebagai dosen pembahas yang telah memberikan banyak saran dan masukan untuk penyempurnaan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen sebagai tim pengajar dalam pelaksanaan Program S-I PGSD dalam jabatan yang telah memberikan banyak pengetahuan selama penulis menyelesaikan studi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universita Lampung.

(40)

xi

Kabupaten Pringsewu yang telah banyak membantu dalam penyusunan proposal penelitian ini.

8. Rekan rekan mahasiswa jurusan keguruan sekolah dasar Universitas Lampung

Serta semua pihak yang telah membantu bantuan baik secara langsung ataupun tidak langsung sehingga proses penyusunan skripsi penelitian ini dapat berjalan dengan baik.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, oleh karananya penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi sempurnanya penyusunan skripsi penelitian dimasa mendatang. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi penelitian ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

(41)

xii

Halaman DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv BAB I PENDAHULUAN...

A. Latar Belakang ... 1 B. Identifikasi Masalah ... 5 C. Perumusan Masalah... 5 D. Tujuan Penelitian ... 6 E. Manfaat Penelitian... 6 F. Hipotesis Tindakan... 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA ...

2.1 Pengertian Belajar ... 8 2.2 Prestasi Belajar... 9 2.3 Aktivitas ... 11 2.4 Pembelajaran IPA ... 12 2.5 Metode Demonstrasi ... 13 2.6 Kerangka Pikir ... 16 BAB III METODE PENELITIAN ...

3.1 Setting Penelitian ... 18 3.2 Prosedur Penelitian ... 19 3.3 Teknik Pengumpulan Data... 24 3.4 Analisis Data ... 25 3.5 Indikator Keberhasian ... 25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...

4.1 Hasil Penelitian Tindakan ... 26 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 32 BAB V SIMPULAN DAN SARAN...

5.1 Simpulan ... 35 5.2 Saran ... 36 DAFTAR PUSTAKA... 37 LAMPIRAN LAMPIRAN ...

(42)

xiii

(43)

xiv

Halaman Tabel

(44)

xv Gambar

(45)
(46)

xvii

.2005.Mutu Pendidikan Indonesia: Jakarta. Depdiknas. .

Arikunto, Suharsimi. (1990).Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Bumi Aksara.

Dahar, Ratna Wilis. (1985).Teori-teori Belajar. Jakarta : Erlangga.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2006.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rieneka Cipta. Hadiat. 1996.Alam Sekitar Kita 4. IPA Untuk Sekolah Dasar Kelas 6: Jakarta :

Depdikbud.

Hadikusimo, Kunaryo, Margono.1996.Pengantar Pendidikan. Semarang : IKIP Semarang Pres.

Hasibuan, J.J. dan Mujiono. (1993).Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Mulyono, Anton M. 2001.Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru.

Roestyah, N.K. 1991.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Reneka Cipta. Syah, Muhibbin. 2000.Psikologi Dengan Pendekatan Baru. Bandung ; Remaja

Rosdakarya.

Sudjana, Nana. 1991.Media Pengajaran.Bandung : Sinar Baru.

Syamsudin. 2000.Psikologi Kependidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya. Tabrani, Rusyan. 1993.Proses Belajar Mengajar Yang Efektif tingkat Pendidikan

Dasar. Bandung : Bina Budhaya.

(47)
(48)

MELALUI METODE DEMONSTRASI KELAS IV

SD NEGERI 2 JATI AGUNG AMBARAWA

KABUPATEN PRINGSEWU

(SKRIPSI)

OLEH SITI NAFSIYAH

PROGRAM STUDI PGSD STRATA 1 DALAM JABATAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(49)

MELALUI METODE DEMONSTRASI KELAS IV

SD NEGERI 2 JATI AGUNG AMBARAWA

KABUPATEN PRINGSEWU

Oleh SITI NAFSIYAH

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi PGSD Strata 1 Dalam Jabatan Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

PROGRAM STUDI PGSD STRATA 1 DALAM JABATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(50)

Gambar

(51)
(52)

Halaman

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

BAB I PENDAHULUAN... A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Perumusan Masalah... 5

D. Tujuan Penelitian... 6

E. Manfaat Penelitian... 6

F. Hipotesis Tindakan... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 2.1 Pengertian Belajar ... 8

2.2 Prestasi Belajar... 9

2.3 Aktivitas ... 11

2.4 Pembelajaran IPA ... 12

2.5 Metode Demonstrasi ... 13

2.6 Kerangka Pikir ... 16

BAB III METODE PENELITIAN ... 3.1 Setting Penelitian ... 18

3.2 Prosedur Penelitian ... 19

3.3 Teknik Pengumpulan Data... 24

3.4 Analisis Data ... 25

3.5 Indikator Keberhasian ... 25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 4.1 Hasil Penelitian Tindakan ... 26

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 32

BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 5.1 Simpulan ... 35

5.2 Saran... 36

DAFTAR PUSTAKA... 37

LAMPIRAN LAMPIRAN... 1. Silabus Pembelajaran IPA Kelas IV Semester 2... 37

2. RPP Siklus I ... 40

3. Lembar Evaluasi Siklus I ... 46

4. Kunci Jawaban Siklus I... 47

5. Lembar Kerja Siswa Siklus I ... 48

6. Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa Siklus I... 49

(53)

9. RPP Siklus II... 52

10. Lembar Kerja Siklus II... 59

11. Kunci Jawaban Lembar Kerja Siklus II ... 60

12. Lembar Evaluasi Siklus II... 61

13. Kunci Jawaban Evaluasi Siklus II... 62

14. Hasil Evaluasi Siklus II... 63

15. Hasil Observasi Aktivitas Siklus II... 64

16. RPP Siklus III ... 68

17. Lembar Kerja Siklus III ... 72

18. Kunci Jawaban Lembar Kerja Siklus III... 73

19. Lembar Evaluasi Siklus III ... 74

20. Kunci Jawaban Evaluasi Siklus III ... 75

21. Hasil Evaluasi Siklus III ... 76

(54)

.2005.Mutu Pendidikan Indonesia: Jakarta. Depdiknas. .

Arikunto, Suharsimi. (1990).Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Bumi Aksara.

Dahar, Ratna Wilis. (1985).Teori-teori Belajar. Jakarta : Erlangga.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2006.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rieneka Cipta.

Hadiat. 1996.Alam Sekitar Kita 4. IPA Untuk Sekolah Dasar Kelas 6: Jakarta : Depdikbud. Hadikusimo, Kunaryo, Margono.1996.Pengantar Pendidikan. Semarang : IKIP Semarang

Pres.

Hasibuan, J.J. dan Mujiono. (1993).Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Mulyono, Anton M. 2001.Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru.

Roestyah, N.K. 1991.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Reneka Cipta.

Syah, Muhibbin. 2000.Psikologi Dengan Pendekatan Baru. Bandung ; Remaja Rosdakarya. Sudjana, Nana. 1991.Media Pengajaran.Bandung : Sinar Baru.

Syamsudin. 2000.Psikologi Kependidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Tabrani, Rusyan. 1993.Proses Belajar Mengajar Yang Efektif tingkat Pendidikan Dasar. Bandung : Bina Budhaya.

(55)

Halaman Tabel

1. Hasil Observasi Siklus I tentang Aktivitas Siswa... 27

2. Hasil Observasi Siklus II tentang Aktivitas Siswa ... 29

3. Hasil Observasi Siklus III tentang Aktivitas Siswa ... 31

4. Hasil Evaluasi Siklus I ... 50

5. Hasil Observasi Aktivitas Siklus I ... 51

6. Hasil Evaluasi Siklus II... 63

7. Hasil Observasi Aktivitas Siklus II... 64

8. Hasil Evaluasi Siklus III ... 76

(56)

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : SITI NAFSIYAH

NPM : 1013119175

Judul Skripsi : PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI KELAS IV SD NEGERI 2 JATI AGUNG

KECAMATAN AMBARAWA KABUPATEN PRINGSEWU

Menyatakan bahwa penelitian ini adalah merupakan hasil karya kerja saya sendiri dan menurut sepengetahuan saya tidak berisi materi yang pernah dipublikasikan atau ditulis oleh orang lain.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi ini yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah ditulis sumbernya secara jelas sesuai norma dan kaidah penulisan karya ilmiah.

Demikian pernyataan ini saya buat berdasarkan kondisi yang sebenar-benarnya. Jati Agung, Agustus 2012 Yang membuat pernyataan

(57)
(58)

BELAJAR IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI KELAS I V

SD NEGERI 2 JATI AGUNG AMBARAWA KABUPATEN PRINGSEWU

Nama Mahasiswa : SITI NAFSIAH

NPM : 1013119060

Program Studi : S-1 PGSD Dalam Jabatan Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI, 1. Komisi Pembimbing

Pembahas Pembimbing

Drs. Arwin Achmad, M.Si Drs. Syaifuddin Latif,

M.Pd

NIP. 19570803 198603 1 004 NIP. 19580809 198111 1

001

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

(59)

1. Tim Penguji

Penguji : Drs. Syaifuddin Latif, M.Pd.

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Arwin Achmad, M.Si.

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003

(60)

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian tindakan kelas yang berjudul : Peningkatan Aktivitas dan Prestasi Belajar IPA Melalui Metode Demonstrasi Kelas IV SD Negeri 2 Jati Agung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu.

Skripsi ini tidak akan tersusun dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih setinggi-tingginya kepada:

1. Dr. H. Bujang Rahman, M.Si., sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

2. Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd., sebagai Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

3. Drs. Syaifuddin Latif, M.Pd., sebagai dosen pembimbing skripsi.

4. Drs. Arwin Achmad, M.Si., sebagai dosen pembahas yang telah memberikan banyak saran dan masukan untuk penyempurnaan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen sebagai tim pengajar dalam pelaksanaan Program S-I PGSD dalam jabatan yang telah memberikan banyak pengetahuan selama penulis menyelesaikan studi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universita Lampung.

6. Bapak Mudakir, S.Pd.I., selaku Kepala Sekolah SD Negeri 2 Jati Agung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu.

7. Guru mitra serta dewan guru SD Negeri 2 Jati Agung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu yang telah banyak membantu dalam penyusunan proposal penelitian ini.

(61)

langsung sehingga proses penyusunan skripsi penelitian ini dapat berjalan dengan baik.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, oleh karananya penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi sempurnanya penyusunan skripsi penelitian dimasa mendatang. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi penelitian ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

(62)

Allah meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi

ilmu pengetahuan beberapa derajat

(depag RI 1989:421)

Mengakui kekurangan diri adalah tangga buat mencapai cita-cita, berusaha terus mengisi

kekurangan adalah keberanian luar biasa

(63)

Penelitian ini saya persembahkan kepada :

1. Kedua orang tua saya Bapak Subandi (alm) dan Ibu Srinah yang telah mendidik dan merawat saya dengan penuh kesabaran dan kasih saying.

2. Suami (Suyarto) tercinta yang telah ikut memberikan dukungan.

3. Anak-anakku, yang saya sayangi Ernita Verly, Feriska Listy dan Gani Santoso yang telah memberi dukungan untuk menyelesaikan penelitian tindakan kelas ini.

4. Seluruh dewan guru di SD N 2 Jati Agung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu yang telah membantu dalam menyelesaikan penelitian ini.

5. Khususnya kepada kepala SD N 2 Jati Agung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu bapak Mudakir, S.Pd.I

(64)

Siti Nafsiyah dilahirkan pada tanggal 18 September 1969 di Kediri merupakan anak dari pasangan bapak Subandi (alm) dan ibu Srinah.Menikah dengan Bapak Suyarto dan dikarunia 3 orang anak yaitu Ernita Verly, Feriska Listy dan Gani Santoso.

Memulai pendidikan di SD Negeri 1 Wargomulyo lulus tahun 1983, kemudian melanjutkan di SMP Negeri 1 Pardasuka lulus tahun 1986. Setelah itu melanjutkan ke SPG Negeri Pringsewu lulus tahun 1989, kemudian melanjutkan ke STIT Agus Salim Metro lulus tahun 2008. Kemudian pada tahun 2010 melanjutkan ke Universitas Lampung pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Strata 1 PGSD Dalam Jabatan.

(65)

Tabel 1. Hasil Evaluasi Siklus 1

No Nama Kls L/P Nilai Ket

(66)

Tabel 2. Hasil Evaluasi Siklus 2

No Nama Kls L/P Nilai Ket

(67)

Tabel 3. Hasil Evaluasi Siklus 3

No Nama Kls L/P Nilai Ket

(68)

No Nama Kls L/P

Sebelum Tindakan Penelitian

Siklus 1 Siklus 2 Suklus 3

1 AAP IV L 58 68 70 76

Nilai Tertinggi 74 75 80 85

Nilai Terendah 43 48 50 65

Nilai Rata-rata 56.13 59.33 66.29 73.50

Gambar

Gambar 3.1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas
Tabel 1. Hasil Evaluasi Siklus 1
Tabel 2. Hasil Evaluasi Siklus 2
Tabel 3. Hasil Evaluasi Siklus 3
+2

Referensi

Dokumen terkait

Metode fuzzy AHP digunakan untuk pemberian bobot kriteria dan subkriteria sedangkan metode metode fuzzy TOPSIS untuk penentuan alternatif yang terbaik. Hasil yang

Rerata konsumsi pakan dalam BK (KBK), konsumsi protein (KPK), pertambahan berat badan harian (PBBH), konversi pakan dan efisiensi penggunaan protein ransum

Komponen hasil utama pada tanaman kedelai adalah polong. Polong merupakan tempat berada dan berkembangnya biji. Hasil fotosintat pada fase generatif sebagian besar

Sementara itu Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2007 Tentang Waralaba pada pasal 1 (ayat 1) mengatakan bahwa Waralaba adalah hak khusus

[r]

Dzuanda (2011: 4) Suatu produk pastilah memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Begitu juga dengan media pop up, media ini memiliki kekurangan yakni tingkat

Nama Perusahaan : PT/ CV. Menyatakan sanggup untuk membayar BJPSDA dan Pajak Pemanfaatan Air Permukaan serta memenuhi segala ketentuan yang tercantum dalam Surat I zin

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai aplikasi ekstrak kasar biji karet sebagai bahan anestesi pada ikan bawal air tawar, tingkat kelangsungan hidup