• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buku Pedoman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Buku Pedoman"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

2014

Jl. Prof. Dr. Hadari Nawawi

Pontianak 78124

Telp. (0561) 740186

Kotak Pos 1049

Buku Pedoman Fakultas Teknik Elektro

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. SEJARAH SINGKAT

Dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) no. 53 tahun 1963 tertanggal 16 Mei 1963, pada tanggal 20 Mei 1963 Universitas Daya Nasional yang berstatus Swasta dinegerikan menjadi Universitas Negeri Pontianak (UNEP). Perubahan ini ditandai pula dengan lahirnya Fakultas Eksakta yaitu Fakultas Pertanian dan Fakultas Teknik. Sehingga Universitas Negeri Pontianak (UNEP) mempunyai 4 Fakultas yaitu : Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, Fakultas Pertanian, dan Fakultas Teknik. Pelopor pendirian Fakultas Teknik adalah Ir. Ketut Kontra yang pada waktu itu menjabat sebagai Kepala PLN Kalimantan Barat. Pada tahun 1965, UNEP berganti namanya menjadi Universitas Dwikora disesuaikan denagn situasi politik dan kenegaraan. Pada waktu itu Universitas menambah lagi satu Fakultas yaitu Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Sejak tanggal 15 Agustus 1967, berdasarkan Surat Keputusan Presiden R.I. No. 171 tahun 1967 tertanggal 11 Oktober 1967 ditetapkan perubahan nama Universitas Dwikora menjadi Universitas Tanjungpura. Tahun 1982 ada penambahan Fakultas baru yaitu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, sehingga Untan mempunyai 6 (enam) Fakultas yaitu Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, Fakultas Pertanian, Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik, dan Fakultas Ilmu Keguruan & Ilmu Pendidikan.

Sejak berdirinya hingga tahun 1982, pelaksanaan pendidikan pada Fakultas teknik yang terdiri dari 2 (dua) Jurusan yaitu Jurusan Teknik Sipil dan Jurusan teknik Elektro sampai pada tingkat Sarjana Muda, sedangkan untuk Strata I masih berafiliasi di ITB sebagai Perguruan Tinggi Pembina. Salah satu bentuk affiliasi tersebut adalah pengiriman mahasiswa sebagai Calon Dosen Fakultas Teknik Untan.

Pada tahun 1982, Jurusan Teknik Sipil baru dapat melaksanakan pendidikannya sampai tingkat Strata I, karena tenaga dosen tetap sudah banyak yang kembali setelah mereka menyelesaikan pendidikannya di I.T.B. Kemudian pada tahun 1985, Jurusan Teknik Elektro juga telah dapat melaksanakan pendidikannya sampai tingkat Strata I.

Penyelenggaraan pendidikan pada Fakultas Teknik Untan mengikuti peraturan nasional dengan menyelenggarakan pendidikan secara sistem satuan kredit semester (SKS) berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 0124/U/1979 tanggal 8 Juni 1979. Musyawarah Besar Kurikulum Teknologi yang diadakan di Bandung tangal 4 - 5 Pebruari 1980 telah menghasilkan Pedoman Kurikulum minimum bidang teknologi serta pedoman kurikulum teras dan silabus baku untuk masing-masing jurusan pendidikan sarjana teknik. Kurikulum Fakultas Teknik Untan beberapa kali mengalami perubahan mengikuti konsorsium teknologi bidang pendidikan teknik.

Pada tahun 1985 Fakultas teknik Jurusan Teknik Sipil sudah mulai menghasilkan sarjana secara murni sedangkan Jurusan Teknik Elektro mulai menghasilkan sarjana secara murni pada tahun 1990. Dalam perkembangannya sejak berdiri sampai sekarang pimpinan Fakultas Teknik Untan mengalami perubahan sebagai berikut :

1. Pada tahun 1965 - 1971

Dekan : Ir. Ketut Kontra Pembantu Dekan I : Ir. D.Z.Arifin Hadi Pembantu Dekan II : Ir. J.C. Hartoyo

(3)

3. Pada tahun 1974 - 1976

Dekan : Ir. J.C. Hartoyo Sekretaris : Ir. Lucius Henyoto

4. Pada tahun 1976 - 1978

Dekan : Ir. J. C. Hartoyo Pembantu Dekan I : Ir. Pedi Natasuwarna Pembantu Dekan II : Ir. Lucius Henyoto

5. Pada tahun 1979 - 1983

Dekan : Ir. Pedi Natasuwarna Pembantu Dekan I : Ir. Lucius Henyoto Pembantu Dekan II : Ir. Poerwanto Pembantu Dekan III : Drs. M. Bakau Darimin Ketua Jurusan Teknik Sipil : Ir. Rijanto S.Tantiarto Sek.Jurusan Teknik Sipil : Ir. Abdul Hamid Ketua Jurusan Teknik Elektro : Ir. Eddy Suryanto Sek.Jurusan Teknik Elektro : Ir. J.Alexander Lesil

6. Pada tahun 1983 - 1986

Dekan : Drs. M. Bakau Darimin Pembantu Dekan I : Ir. Rijanto S.Tantiarto Pembantu Dekan II : Ir. H.Wahyu Sudrajat Pembantu Dekan III : Ir. M. Noeski Alidrisyi Ketua Jurusan Teknik Sipil : Ir. Aswandi A.Azis Sek.Jurusan Teknik Sipil : Ir. Syahruddin Imansyah Ketua Jurusan Teknik Elektro : Ir. J.Alexander Lesil Sek.Jurusan Teknik Elektro : Ir. Herry Wuryanto

7. Pada tahun 1986 - 1989

Dekan : Drs. M. Bakau Darimin Pembantu Dekan I : Ir. Abdul hamid, M.Eng Pembantu Dekan II : Ir. H.Wahyu Sudrajat Pembantu Dekan III : Ir. J. Alexander Lesil Ketua Jurusan Teknik Sipil : Ir. Aswandi A.Azis Sek.Jur Teknik Sipil : Ir. Syahruddin Imansyah Ketua Jurusan Teknik Elektro : Ir. Herry Wuryanto Sek.Jurusan Teknik Elektro : Ir. Abang Razikin

8. Pada tahun 1989 - 1990

Dekan : Ir. Rijanto S.Tantiarto Pembantu Dekan I : Ir. Pony Sedianingsih Pembantu Dekan II : Ir. Aswandi A.Azis Pembantu Dekan III : Ir. Bambang Suwarto Ketua Jurusan Teknik Sipil : Ir. Syahruddin Imansyah Sek.Jurusan Teknik Sipil : Ir. Joko Goetomo Ketua Jurusan Teknik Elektro : Ir. Abang Razikin Sek.Jurusan Teknik Elektro : Ir. Junaidi

9. Pada tahun 1990 - 1992

Dekan : Ir. Rijanto S.Tantiarto Pembantu Dekan I : Ir. Pony Sedianingsih Pembantu Dekan II : Ir. Aswandi A.Azis Pembantu Dekan III : Ir. Bambang Suwarto Ketua Jurusan Teknik Sipil : Ir. Syahruddin Imansyah Sek.Jurusan Teknik Sipil : Ir. Joko Goetomo Ketua Jurusan Teknik Elektro : Ir. Abang Razikin Sek.Jurusan Teknik Elektro : Ir. Fachruddin Lubis

10. Pada tahun 1992 - 1993

Dekan : Ir. Rijanto S.Tantiarto Pembantu Dekan I : Ir. Pony Sedianingsih Pembantu Dekan II : Ir. Aswandi A.Azis Pembantu Dekan III : Ir. Bambang Suwarto

Ketua Jurusan Teknik Sipil : Ir. Syahruddin Imansyah Sek.Jurusan Teknik Sipil : Ir. Joko Goetomo Ketua Jurusan Teknik Elektro : Ir. Abang Razikin Sek.Jurusan Teknik Elektro : Ir. Madduhir, MSEE

11. Pada tahun 1993 - 1995

Dekan : Ir. Rijanto S.Tantiarto Pembantu Dekan I : Ir. Hj. Pony Sedianingsih Pembantu Dekan II : Ir. Syahruddin Imansyah Pembantu Dekan III : Ir. Abdul Hadi, M.Sc Ketua Jurusan Teknik Sipil : Ir. Joko Goetomo Sek.Jur. Teknik Sipil : Ir. Fransiskus Higang Ketua Jurusan Teknik Elektro : Ir. Dasril Sek.Jurusan Teknik Elektro : Ir. Syafrudin, M.Sc

12. Pada tahun 1995 - 1997

Dekan : Ir. Hj. Pony Sedianingsih Pembantu Dekan I : Ir. Abdul Hadi, M.Sc. Pembantu Dekan II : Ir. Syahruddin Imansyah Pembantu Dekan III : Ir. H. Dasril

Ketua Jurusan Teknik Sipil : Ir. Herry Santoso Sek.Jurusan Teknik Sipil : Ir. Kartini, MT Ketua Jurusan Teknik Elektro : Ir. H. Dasril Sek.Jurusan Teknik Elektro : Ir. Bonar Sirait, M.Sc. Ketua Program Studi Teknik Sipil : Ir. Herman Sapar Ketua Prodi Teknik Elektro : Ir. Yohannes Simanjuntak

13. Pada tahun 1997 - 1999

Dekan : Ir. Hj. Pony Sedianingsih Pembantu Dekan I : Ir. Abdul Hadi, M.Sc. Pembantu Dekan II : Ir. Syahruddin Imansyah Pembantu Dekan III : Ir. H. Dasril

Ketua Jurusan Teknik Sipil : Ir. M. Indrayadi, M.T. Sek. Jurusan Teknik Sipil : Ir. Kartini, M.T. Ketua Jurusan Teknik Elektro : Ir. Junaidi, M.Sc. Sek. Jurusan Teknik Elektro : Ir. Aryanto Hartoyo Ketua Prodi Teknik Sipil : Ir. Yoke Lestiyowati Ketua Prodi Teknik Elektro : Ir. Hardiansyah, M.T.

14. Pada tahun 1999 - 2001

Dekan : Ir. Hj. Pony Sedianingsih Pembantu Dekan I : Ir. Herry Wuryanto, M.Sc. Pembantu Dekan II : Ir. Hj. RR. Endang Mulyani Pembantu Dekan III : Ir. Komala Erwan, MT Ketua Jurusan Teknik Sipil : Ir. H. Syafaruddin Sek. Jurusan Teknik Sipil : Ir. Elvira, M.T. Ketua Jur. Teknik Elektro : Ir. Fachruddin Lubis, MT Sek. Jurusan Teknik Elektro : Ir. Danial, MT Ketua Prodi Teknik Sipil : Ir. Yoke Lestiyowati Ketua Prodi Teknik Elektro : Ir. Usman A. Gani, M.T.

13. Pada Tahun 2001 - 2002

(4)

1.2 FASILITAS

Untuk menunjang kegiatan pendidikan Strata I Sarjana Teknik maka Fakultas teknik mempunyai fasilitas pendidikan berupa laboratorium sebagai berikut :

LaboratoriumJurusan Teknik Sipil terdiri dari :

1. Laboratorium Mekanika Tanah : memberikan pelayanan praktikum mengenai perilaku tanah, fisika tanah, penyelidikan tanah dilapangan dan penelitian lainnya.

2. Laboratorium Bahan Konstruksi Teknik : memberikan pelayanan praktikum untuk mengenal berbagai perilaku bahan bangunan seperti beton, baja, kayu, dan lain-lain.

3. Laboratorium Mekanika Fluida dan Uji Hirolika : memberikan pelayanan praktikum mengenai perilaku fluida dalam aliran terbuka dan aliran tertutup dari penelitian/uji coba model sungai, model pantai, model pelabuhan, model waduk, dan lain-lain.

4. Laboratorium Ilmu Ukur Tanah : memberikan pelayanan praktikum tentang penggunaan alat-alat ukur yang berhubungan dengan pemetaan dan lain-lain.

5. Laboratorium Jalan Raya : memberikan pelayanan praktikum jalan raya dan lain-lain.

6. Laboratorium Manajemen Rekayasa Konstruksi : melayani pelayanan praktikum tentang studi manajemen / investasi proyek dan lain-lain.

7. Studio Gambar : memberikan pelayanan untuk mengerjakan tugas-tugas menggambar bidang keteknikan.

LaboratoriumJurusan Teknik Elektro terdiri dari :

1. Laboratorium Elektroteknika Dasar : memberikan pelayanan praktikum mengenai rangkaian listrik, dasar elektronika, alat ukur listrik, dan pengukuran listrik.

2. Laboratorium Konversi Energi Listrik : memberikan pelayanan praktikum mesin arus bolak balik, mesin arus searah, transformator, elektronika daya, dan penggunaan motor listrik.

3. Laboratorium Teknik Tegangan Tinggi : memberikan pelayanan praktikum pengukuran sistem tenaga, teknik tegangan tinggi, dan proteksi sistem tenaga.

4. Laboratorium Distribusi dan Sistem Tenaga : memberikan pelayanan praktikum transmisi daya arus bolak balik, analisa sistem tenaga, dan distribusi sistem tenaga.

5. Laboratorium Sistem Pengaturan : memberikan pelayanan praktikum dasar pengaturan dan pengaturan lanjut.

6. Laboratorium Telekomunikasi : memberikan pelayanan praktikum dasar elektronika.

7. Laboratorium Informatika : memberikan pelayanan praktikum dasar komputer dan pelatihan komputer.

8. Laboratorium Fisika : memberikan pelayanan praktikum fisika

9. Laboratorium Digital Control : memberikan pelayanan praktikum microprosesor

Sedangkan yang dikelola oleh Fakultas Teknik adalah :

Worshop : memberikan pelayanan pengajaran perbengkelan/pekerjaan logam dan perbaikan peralatan atau pemeliharaan alat-alat.

1.3 TENAGA PENGAJAR TETAP

(5)

1. Prof.Ir.Abdul Hamid,M.Eng. 27 Ir. Chrisna Djaja M, MSc 28 Ir. Yoke Listyowati

(6)

Jurusan Teknik Elektro

1. Ir. Hj. Pony Sedianingsih 2. Ir. Herry Wuryanto, M.Sc 3. Drs. M. Bakau Darimin 4. Ir. Eddy Suryanto, M.Eng.Sc 5. Ir. J. Alexander Lesil 6. Ir. Madduhir, M.Se 7. Ir. H. Dasril

8. Ir. Bonar Sirait, M.Sc 9. Ir. Hidayat Srihendayana, MT 10 Ir. Yohannes M. Simanjuntak 11 Ir. Junaidi, M.Sc 17 Ir. Oliver Risdiartono, MT 18 Ir. Fachruddin Lubis, MT 19 Ir. Hendry Sularto 20 Ir. Ismail Yusuf, M.Sc ** 21 Ir. Hardiansyah, MT ** 22 Ir. Danial, MT

23 Ir. Budi Kurniawan, M.Sc 24 Ir. Kho Hie Khwee, MT 41 Redi Ratiandi Yacoub, ST * 42 Herry Sujaini, ST, MT 43 Ayong Hiendro, ST, MT 44 Jannus Marpaung, ST (Catatan : Data Pebruari 2002)

*Tugas Belajar S2 **Tugas Belajar S3

1.4 STRUKTUR ORGANISASI DAN PERSONALIA PIMPINAN FAKULTAS TEKNIK UNTAN

Periode 2001 sampai sekarang beserta Staf

Dekan : Ir. H. Herry Santoso

Pembantu Dekan I : Ir. Herry Wuryanto, M.Sc Pembantu Dekan II : Ir. H. RR. Endang Mulyani Pembantu Dekan III : Ir. Komala Erwan, MT Ketua Jurusan Teknik Sipil : Ir. H. Syafaruddin AS, MM Sek.Jurusan Teknik Sipil : Ir. Elvira, MT

(7)

Sek.Jurusan Teknik Elektro : Ir. Danial, MT Ketua Program Studi Teknik Elektro : Ir. Usman A. Gani, MT Kepala Bagian Tata Usaha : H. Sutoyo, SE, MM Kasub.Bag.Umum dan Perlengkapan : Drs. H.Thamrin Soekin Kasub.Bag.Kepegawaian & Keuangan : Drs. Supardi

Kasub.Bag. pendidikan : Gatot Yudo Sudagung, SH Kasub.Bag. Kemahasiswaan & Alumni : Dra. Titin Fatimah

Laboratorium

Yang pengelolaannya dibawah Fakultas adalah: 1. Workshop

Kepala : Ir. M. Indrayadi, MT.

Laboratorium yang pengelolaannya dibawah Jurusan Teknik Sipil adalah :

1. Laboratorium Mekanaika Tanah Kepala : Ir. Aprianto, M.Sc

2. Laboratorium Bahan Konstruksi Teknik Kepala : Ir. Joko Gutomo

3. Laboratorium Ilmu Ukur Tanah / Survey Kepala : Ir. H. Sutarto YM.

4. Laboratorium Mekanika Fluida & Uji Hidrolika Kepala : Ir. Kartini, MT

5. Laboratorium Jalan Raya

Kepala : Ir. H. Slamet Widodo, MT.

6. Laboratorium Manajemen Rekayasa Konstruksi Kepala : Ir. Budiman Arpan, MT.

7. Studio Gambar

Kepala : Ir. H. Rudiyono

Laboratorium yang pengelolaannya dibawah Jurusan Teknik Elektro adalah :

1. Laboratorium Pengaturan Kepala : Ir. Budi Kurniawan, MSc

2. Laboratorium Telekomunikasi

Kepala : Ir. Ir. Hidayat Srihendayana, MT

3. Laboratorium Elektroteknika Dasar Kepala : Ir. Abang Razikin

4. Laboratorium Konversi Energi Listrik Kepala : Ir. Hendry Sularto

5. Laboratorium Tegangan Tinggi Kepala : Ir. Sabar M. Silalahi, MT

6. Laboratorium Distribusi Tenaga Listrik Kepala : Ir. Iqbal Arsyad, MT

7. Laboratorium Fisika

Kepala : Drs. M. Bakau Darimin

8. Laboratorium Informatika

Kepala : Ir. Oliver Risdiartono, MT

(8)

BAB II

TATA TERTIB

2.1 TUJUAN PENDIDIKAN

Tujuan Pendidikan Fakulas Teknik yaitu :

2.1.1 Tujuan Umum

a. Bersikap terbuka dan dapat menghargai pendapat orang lain, mengembangkan kepribadian yang sehat dan tangguh, berkemampuan berpikir analitis dan sintetis (the ability of analytic and sintetic thingking), berilmu tinggi , berketerampilan serta bermoral Pancasila dan berbudi luhur. b. Bermotivasi untuk meningkatkan partisipasi dalam pembangunan, guna mewujudkan Trilogi

Pembangunan.

c. Dapat memelihara dan mengembangkan Demokrasi Pancasila serta menjunjung tinggi hak dan kewajiban azasi warga negara dalam rangka mengamalkan Pancasila dan UUD 1945.

d. Mampu untuk mengembangkan nilai-nilai budaya yang luhur dan relevan guna mendorong dan menampung perubahan serta perkembangan masyarakat yang positif dalam rangka pembaharuan Bangsa dengan tetap mendasarkan diri pada kepribadian Bangsa.

2.1.2 Tujuan Khusus

Menghasilkan lulusan yang mempunyai sifat-sifat dan tanggung jawab sebagai berikut :

a. mampu dan bersikap positif untuk secara mandiri mengembangkan Ilmu pengetahuan yang telah dimilikinya dan menerapkan ilmu tersebut secara arif dan bijaksana bagi tuntutan kebutuhan dalam masyarakat.

b. Memiliki kemampuan-kemampuan menalar, yaitu menganalisa dan mensintesa.

c. Dapat bekerja dalam bidang Perencanaan, Pelaksanaan, Pengawasan dan pengelolaan atas dasar konsep-konsep yang umum.

d. Dapat meningkatkan ketrampilan dilapangan pekerjaan

e. Mempunyai bekal yang cukup untuk melanjutkan studi pada jenjang yang lebih tinggi, setelah melampaui suatu proses kualifikasi.

2.2 Tata Tertib Kuliah

a. Setiap mahasiswa diperkenankan mengikuti kuliah apabila telah memenuhi semua persyaratan Fakultas dan Universitas pada tahun akademis yang bersangkutan.

b. Setiap mahasiswa wajib mengikuti kuliah yang telah ditentukan bagi mereka secara teratur pada semester yang bersangkutan dan telah mencantumkan mata kuliah yang akan diambil di dalam LIRS (Lembar Isian Rencana Studi), termasuk perkuliahan Semester Pendek. c. Setiap mahasiswa tidak diperkenankan mengganggu ketenangan selama kuliah berlangsung. d. Mahasiswa yang mengikuti kuliah harus berpakaian sopan, wajar, tidak boleh menggunakan

baju kaos oblong dan sandal.

e. Kuliah diselenggarakan sesuai dengan jadwal dan tempat yang telah ditentukan Fakultas dan mahasiswa harus mengisi daftar hadir kuliah.

f. Setiap Dosen diwajibkan memberikan perkuliahan sesuai tempat dan jadwal yang telah ditentukan.

(9)

h. Mahasiswa yang terlambat lebih dari 15 menit, tidak diperkenankan mengikuti perkuliahan kecuali ada alasan yang jelas.

i. Setelah 15 menit dari jadwal, dosen belum juga hadir tanpa pemberitahuan sebelumnya maka perkuliahan dinyatakan batal.

2.3 Tata Tertib Ujian

2.3.1 Sistem Ujian

1. Setiap semester diadakan ujian mid semester dan akhir semester untuk semua mata kuliah secara terjadwal.

2. Hasil ujian diumumkan paling lambat 2 minggu setelah ujian mata kuliah tersebut dilaksanakan.

3. Nilai ujian yang telah masuk pada sub. Bagian Pendidikan Fakultas Teknik pada dasarnya tidak dapat diralat atau diubah siapapun, kecuali terdapat kekeliruan pada perhitungan penjumlahan nilai oleh dosen yang bersangkutan.

4. KKN, Kerja Praktek dan Tugas Akhir/Skripsi diatur tersendiri.

2.3.2 Persyaratan Peserta Ujian Mata Kuliah

1. Setiap mahasiswa hanya boleh mengikuti ujian suatu mata kuliah apabila mata kuliah tersebut tercantum dalam LIRS ( Lembar Isian Rencana Studi).

2. Telah mengikuti kuliah/tatap muka mata kuliah tersebut sekurang-kurangnya 80 % dari jumlah tatap muka permata kuliah tersebut.

3. Telah menyelesaikan tugas/praktikum mata kuliah ybs.

4. Bagi mahasiswa yang sakit/rawat inap atau mengalami musibah (misalnya kecelakaan lalulintas) pada saat ujian berlangsung dapat mengikuti ujian susulan dengan menyerahkan surat keterangan dokter (atau kepolisian untuk kejadian musibah) paling lambat 1 hari setelah ujian tersebut dilaksanakan, yang dapat langsung diserahkan sendiri atau dengan bantuan orang lain..

2.3.3 Tata Tertib Peserta Ujian Mata Kuliah

1. Terdaftar sebagai mahasiswa pada semester yang bersangkutan yang dibuktikan dengan menunjukkan :

a) Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) Semester yang bersangkutan (Ybs) asli. b) Kartu Peserta Ujian Semester Ybs.

2. Mematuhi Tata Tertip Peserta Ujian Sebagai Berikut :

a) Peserta Ujian harus sudah berada di dalam ruangan ujian sebelum ujian dimulai. b) Peserta Ujian yang terlambat lebih dari 30 menit sejak ujian dimulai tidak diperkenankan

mengikuti ujian.

c) Peserta Ujian tidak diperkenankan meninggalkan ruangan ujian selama 30 menit pertama ujian berlangsung.

d) Bagi peserta ujian yang berhalangan mengikuti ujian (karena sakit) harus dapat menunjukkan Surat Keterangan Sakit dari dokter dan melaporkan kepada Ketua Panitia Ujian paling lambat 1 X 24 jam setelah ujian berlangsung untuk mendapatkan rekomendasi mengikuti ujian susulan.

(10)

f) Peserta ujian harus menjaga ketertiban, kebersihan ruangan dan lingkungan.

g) Tidak diperkenankan makan, minum dan merokok dalam ruangan ujian selama ujian berlangsung.

h) Peserta ujian harus bertingkah laku dan berpakaian yang sopan dan wajar sesuai dengan norma-norma sosial yang berlaku (tidak diperkenankan menggunakan kaos oblong, celana koyak, sandal, dan kartu ujian orang lain).

i) Tidak diperkenankan keluar-masuk ruang ujian selama ujian berlangsung sehingga apabila yang bersangkutan perlu ke kamar kecil misalnya, maka sebelum kegiatan ujian haruslah sudah dipenuhi.

j) Peserta ujian tidak diperkenankan membawa buku, catatan, kertas atau sejenisnya dalam bentuk apapun, yang dapat dipergunakan untuk membantu penyelesaian soal ujian, kedalam ruang ujian tanpa seijin panitia.

k) Peserta ujian harus membawa sendiri semua perangkat alat tulis. Tidak diperkenankan meminjam kepada peserta lainnya pada saat ujian berlangsung.

l) Ujian yang bersifat tutup buku (closed book), buku serta kelengkapan lainnya yang resminya tidak diperlukan dalam ujian, agar diletakkan di ruang ujian bagian depan sehingga tidak mengganggu suasana ujian.

m) Selama ujian berlangsung peserta ujian dilarang :

1.mengganggu ketenangan dan kelancaran penyelenggaran ujian.

2.Bekerja sama, meminta bantuan atau membantu sesama peserta ujian dalam bentuk dan cara apapun yang bertujuan untuk menyelesaikan soal ujian.

3.Meninggalkan tempat duduk atau meninggalkan ruangan termasuk keluar untuk kekamar kecil (WC) tanpa seizin pengawas ujian.

n) Peserta ujian harus patuh dan mengikuti petunjuk atau instruksi panitia ujian sehubungan dengan penyelenggaraan ujian.

o) Bagi mahasiswa yang mau meninggalkan ujian sebelum waktu ujian habis, dapat meninggalkan ruangan dengan seijin pengawas dan menyerahkan kertas kerja kepada pengawas atau diletakkan diatas meja/kursi dalam keadaan tertutup.

p) Peserta ujian harus segera menghentikan pekerjaannya pada saat pengawas memberi aba-aba bahwa ujian telah selesai dan kemudian segera meninggalkan ruangan ujian. Kertas kerja harus ditaruh diatas meja/kursi dalam keadaan tertutup atau diserahkan kepada pengawas.

2.3.4 Pelanggaran Tata tertib Ujian Mata Kuliah

a. Bila terjadi peserta ujian melanggar tata tertib ujian, panitia atau pengawas mencatat dalam Berita Acara Pelanggaran Ujian secara lengkap, dengan nama, nomor induk mahasiswa serta bentuk pelanggarannya.

b. Peserta ujian yang melanggar tata tertib ujian akan dikenakan sanksi sebagai berikut : 1. Bila peserta ujian melakukan pelanggaran, panitia ujian dapat menentukan bahwa

peserta yang bersangkutan dinyatakan hilang haknya sebagai peserta ujian mata kuliah tersebut.

(11)

c. Apabila ada mahasiswa yang ternyata melakukan tindakan kriminal, a. l. mengancam keselamatan anggota sivitas akademika lain atau mengedarkan/mengkonsumsi narkoba, atau jenis pelanggaran kriminal yang lainnya di lingkungan untan, bagi ybs dapat dikenai tindakan maksimum berupa dicabut haknya sebagai mahasiswa Fakultas Teknik Untan dengan tidak hormat setelah melalui penyidikan yang seksama oleh tim yang ditunjuk.

2.3.5 Ketentuan Penilaian Ujian Mata Kuliah

Sistem penilaian mata kuliah mempergunakan Penilaian dengan Acuan Patokan (PAP) dan Penilaian dengan Acuan Normatif (PAN). Mata kuliah yang mempergunakan sistem penilaian

PAN adalah :

 MKDU

 Ilmu Sosial Budaya dasar

 Konsep Teknologi

Selain dari mata kuliah yang tersebut diatas, sistem penilaian menggunakan PAP. Pelaksanaan penilaian melalui langkah-langkah sebagai berikut :

1. Masing-masing hasil pekerjaan ujian, tugas-tugas aktivitas dikelas diberi nilai absolut dari 0 sampai 100. Nilai suatu mata kuliah adalah nilai gabungan dari kegiatan tatap muka/aktivitas dikelas, tugas akademik terstruktur mandiri dan ujian-ujian sesuai dengan bobot masing-masing. Bobot kegiatan tersebut adalah sebagai berikut :

Tatap muka/aktivitas di kelas = 10 %

Tugas terstruktur dan tugas mandiri = 20 %

Ujian Tengah Semester = 30 %

Ujian akhir Semester = 40 % Jumlah ………. = 100 %

Apabila seluruh kegiatan tersebut diatas dapat dilaksanakan oleh mahasiswa dengan memenuhi syarat yang ditentukan maka ia akan mendapatkan nilai mentah (row score) maksimal 100.

Nilai mentah tersebut dapat disusun berdasarkan urutan nilai dari yang paling tinggi sampai yang paling rendah.

2. Pelaksanaan penilaian berdasarkan PAN diklasifikasikan sebagai berikut : Proporsi Kelulusan Golongan Nilai Bobot

10 % Nilai teratas Sangat Baik A 4

20 % Nilai dibawahnya Baik B 3

40 % Nilai dibawahnya Cukup C 2

20 % Nilai dibawahnya Kurang D 1

10 % Nilai terbawah Kurang sekali/Gagal E 0

(12)

3. Pengalihan nilai berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP) ke nilai standar adalah sebagai berikut :

Nilai Absolut Golongan Nilai Bobot

80 - 100 Sangat Baik A 4

70 – 79,9 Baik B 3

60 – 69,9 Cukup C 2

50 – 59,9 Kurang D 1

00 – 49,9 Kurang sekali / Gagal E 0

2.3.6 Ujian Susulan dan Ujian Tambahan Mata Kuliah

Ujian Susulan hanya diberikan kepada mahasiswa yang berhalangan hadir pada saat ujian terjadwal dengan alasan yang sah, yaitu karena sakit dengan surat keterangan dari dokter praktek, puskesmas, rumah sakit, atau dalam kejadian musibah dengan Surat Keterangan Kepolisian atau RT setempat dengan dikuatkan/diketahui Kepala Desa setempat, dengan waktu penyerahan Surat Keterangan tersebut selambat-lambatnya 24 jam sesudah pelaksanaan ujian terjadwal kepada Ketua Panitia Ujian atau Kasubbag Pendidikan Fakultas Teknik Untan, dan Surat Keterangan tersebut tidak perlu dibawa sendiri oleh mahasiswa yang bersangkutan atau oleh orang lain.

Ujian Tambahan akan diberikan kepada mahasiswa yang mengajukan permohonan dan disetujui oleh ketua jurusan, dengan ketentuan setelah mahasiswa tersebut tinggal 1(satu) mata kuliah yang pernah diikutinya dengan hasil nilai E atau D yang alokasi semesternya berbeda dengan semester berjalan (mata kuliah di semester gasal dimohonkan diuji di semester genap, dan sebaliknya), total nilai D ketika mengajukan permohonan tersebut14 sks, dan penulisan skripsinya dinyatakan sudah selesai dan siap siap disidangkan oleh Pembimbing Utama Skripsi.

2.4 Ketentuan Penyelesaian Studi

Untuk menyelesaikan studi di Fakultas Teknik Untan mahasiswa harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :

a. Lulus semua mata kuliah sesuai dengan program S1

b. Menyelesaikan penulisan Skripsi/Tugas Akhir dan lulus ujian Skripsi/Tugas Akhir c. Memenuhi semua kewajiban administrasi maupun akademik

2.5 .BebanTugas dan Tanggung Jawab Dosen

2.5.1 Beban Tugas Dosen

(13)

oleh Ketua Jurusan secara proporsional dan merata dan diharapkan setara dengan 12 sks per semester.

Untuk kelancaran pelaksanaan tugas-tugasnya, dosen perlu mengetahui berbagai peraturam administarsi umum yang sangat penting untuk menjaga kelancaran jalannya kegiatan akademik dan kemahasiswaan. Dengan beban tugas para dosen persemester, seorang Ketua Jurusan dapat menilai dirinya apakah dia telah membagi atau memberi tugas secara adil dan merata dalam perkuliahan, pembimbingan (skripsi/proyek akhir, akademik, dan ekstrakurikuler bidang penalatan), kepanitiaan (seminar dosen dan mahasiswa), serta memotivasi kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Beban tugas dosen dinyatakan dalam “ekivalen waktu mengajar penuh” (EWMP) atau “setara waktu mengajar penuh” (SWMP). Garis besar peraturan tentangSWMP tertuang dalam Surat Keputusan Direktur jendral Pendidikan Tinggi Nomor 48/DJ/KEP/1993 tentang Beban Tugas Dosen. Selain hal-hal yang telah dikemukakan, untuk kelancaran tugas-tugas, dosen perlu mengetahui berbagai peraturan administrasi umum, karena pengetahuan itu penting untuk menjaga kelancaran jalannya kegiatan akademik dan kemahasiswaan.

Dosen dalam istilah klasik merupakan “ ujung tombak” perguruan tinggi untuk mencapai tujuan perguruan tinggi. Karena itu, dosen harus mengetahui dan menjalankan fungsi dan tugasnya serta menguasai berbagai pengetahuan yang diperlukan disertai dengan kepedulian yang tinggi supaya fungsi dan tugasnya dapat dijalankan dengan baik.

2.5.2 Tugas dan Tanggung Jawab Dosen

1. Tugas seorang dosen adalah memberikan kuliah, praktikum, pelatihan dan evaluasi serta tugas mengajar lainnya kepada mahasiswa sesuai dengan jenjang kepangkatan dosen yang bersangkutan.

2. Disamping mengajar, tugas lain seorang dosen adalah melakukan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.

3. Selain dari yang dimaksud pada item 1 dan 2 diatas dosen mempunyai tugas sebagai Penasehat Akademik (PA) terhadap mahasiswa semenjak semester 1 sampai selesai pendidikan atau mahasiswa tersebut memperoleh pembimbing.

4. Penasehat Akademik diangkat dan diberhentikan oleh Dekan atas usul Ketua Jurusan, dengan syarat minimal golongan III a dan jabatan Asisten Ahli (Pegawai Negeri Sipil penuh).

5. Seorang Penasehat Akademik dapat mengasuh mahasiswa dengan beban nominal sejumlah 20 orang mahasiswa.

6. Atas usul Ketua Jurusan dengan persetujuan Dekan, Penasehat Akademik seorang mahasiswa dapat diganti, bila mahasiswa tersebut berganti program studi, atau Penasehat Akademiknya itu berhalangan tetap.

7. Tugas dan tanggung jawab Penasehat Akademik adalah :

a. Memberikan penjelasan kepada mahasiswa tentang sistem pendidikan dan administrasi Universitas/Fakultas.

b. Memberikan bimbingan khusus kepada mahasiswa dalam menentukan rencana studi menyeluruh pada awal studi, mengisi LIRS (Lembaran Isian Rencana Studi) awal semester,serta mensyahkannya.

c. memberikan penjelasan dan nasehat kepada mahasiswa tentang cara-cara belajar yang baik, memanfaatkan waktu dan fasilitas belajar secara maksimal, sehingga dapat menyelesaikan studi tepat waktu.

(14)

e. Mengevaluasi prestasi belajar mahasiswa yang diasuh dan melaporkannya secara teratur setiap akhir semester kepada Ketua Jurusan untuk diteruskan kepada Dekan.

f. memberikan nasehat kepada mahasiswa yang prestasinya menurun meneliti sebab-sebabnya dan membantu mencarikan jalan keluar, agar prestasi mahasiswa tersebut dapat meningkat pada semester berikutnya.

8. Hak dan kewajiban mahasiswa terhadap Penasehat Akademik

a.Setiap mahasiswa berhak memperoleh penjelasan dan nasehat dari Penasehat Akademik dalam mengisi LIRS, serta mengatasi berbagai kesulitan yang berhubungan dengan studinya.

b.Setiap mahasiswa berkewajiban untuk berkonsultasi, berdiskusi dan melaporkan kemajuan belajar secara teratur kepada Penasehat Akademik paling kurang 3 kali setiap semester, dan harus meminta pengesahan LIRSnya.

9. Tugas Pembimbing adalah membimbing mahasiswa yang akan melaksanakan tugas akhir, seperti penyusunan skripsi, kerja praktek, atau bentuk tugas lainnya.

2.5.3 Pembinaan Civitas Akademika

Pembinaan civitas akademika menyangkut dua hal yaitu pembinanaan terhadap dosen junior dan terhadap mahasiswa. Pembinaan terhadap dosen junior dilaksanakan oleh dosen senior; sedangkan pembinaan terhadap mahasiswa harus dilakukan oleh semua dosen.

Secara khusus tujuan pembinaan terhadap dosen junior bertujuan :

1. Meningkatkan kesadaran dan disiplin dalam melaksanakan tugas sesuai dengan kewenangannya masing-masing.

2. mengembangkan karir dosen.

3. memeratakan tugas dan tanggung jawab.

4. menciptakan suasana kerja yang tertib dan harmonis.

Pelaksanaan pembimbingan terhadap dosen junior meliputi keempat fungsi : pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan pembinaan kepada mahasiswa.

Dalam melakanakan pembimbingan dalam pendidikan. Dosen junior dilatih oleh Dosen Senior/Penanggung Jawab (P.J) untuk membuat satuan acara perkuliahan, menyusun silabus, melatih cara mengajar yang baik melatih cara memberi dan menilai ujian yang objektif, membimbing skripsi membuat usul penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, menghitung setara wajib mengajar penuh dan melaksanakan pembimbingan akademis terhadap mahasiswa.

2.6Hak dan Tanggung Jawab Mahasiswa

2.6.1 Mahasiswa mempunyai hak:

1. Menggunakan kebebasan akademik secara bertanggung jawab untuk menambah dan mengkaji ilmu sesuai dengan norma dan susila yang berlaku dalam lingkungan akademik. 2. Memperoleh pengajaran sebaik-baiknya dan layanan bidang akademik sesuai dengan minat,

bakat, kegemaran dan kemampuan.

3. Memanfaatkan fasilitas perguruan tinggi dalam kelancaran proses belajar.

4. Mendapat bimbingan dari dosen yang bertanggung jawab atas program studi yang diikutinya.

5. Memperoleh layanan informasi yang berkaitan dengan program studi serta hasil belajarnya. 6. Menyelesaikan studi lebih awal dari jadwal yang ditetapkan sesuai dengan persyaratan yang

(15)

7. Memanfaatkan sumberdaya perguruan tinggi melalui perwakilan/organisasi kemahasiswaan untuk mengurus dan mengatur kesejahteraan, minat dan tata kehidupan bermasyarakat. 8. Ikut serta dalam kegiatan organisasi mahasiswa dilingkungan perguruan tinggi.

2.6.2 Kewajiban Mahasiswa

1. Ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan kecuali bagi mahasiswa yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan peraturan yang berlaku.

2. Mematuhi semua peraturan/ketentuan yang berlaku pada perguruan tinggi.

3. Ikut memelihara sarana dan prasarana serta kebersihan, ketertiban dan keamanan perguruan tinggi.

4. Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian. 5. Menjaga kewibawaan dan nama baik perguruan tinggi. 6. Menjunjung tinggi kebudayaan nasional

2.7. Kerja Praktek

2.7.1 Persyaratan Kerja Praktek

Mahasiswa wajib melaksanakan kerja praktek, persyaratan untuk melaksanakan kerja praktek sebagai berikut :

a. Telah menyelesaikan mata kuliah sekurang-kurangnya 110 sks dengan IP2. b. Sedang mengikuti mata kuliah yang mendukung bidang aktivitas kerja praktek.

c. Mengisi formulir permohonan kerja praktek dan menyerahkannya kepada Ketua Program Studi. Prosedur pengajuan Kerja Praktek harus mengikuti bagan alir yang disiapkan oleh Ketua Program Studi.

2.7.2 Mekanisme kerja praktek.

a. Tempat kerja praktek

Tempat kerja praktek harus mempunyai bidang pekerjaan yang sesuai dengan bidang keahlian jurusan yang bersangkutan dan memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh jurusan seperti Proyek pembangunan, instansi atau perusahaan yang dipilih sendiri oleh mahasiswa dan telah mendapat persetujuan Ketua Jurusan.

b. Waktu kerja praktek

Perhitungan sks untuk kerja praktek lapangan (termasuk diantaranya kerja parktek) adalah dengan perhitungan sks praktikum dilaboratorium yaitu 64 - 80 jam per satu semester ( 4 bulan kalender) untuk 1 sks bagi aktivitas psikomotorik mahasiswa. Waktu efektif mahasiswa dalam aktivitas kerja praktek dilapangan dengan bobot 2 sks adalah 2 bulan (128 jam). c. Sanksi pelaksanaan kerja praktek

1. Apabila mahasiswa peserta kerja praktek tidak melaksanakan aktivitas kerja praktek sesuai dengan jadwal yang telah diatur dan ditentukan oleh program studi dan pembimbing lapangan yang bersangkutan maka kerja praktek tersebut dinyatakan gagal atau dibatalkan dan diberi nilai E.

2. Apabila mahasiswa tidak mentaati atau melanggar peraturan umum/khusus yang berlaku pada tempat kerja praktek maka kerja praktek tersebut dinyatakan gugur.

(16)

kegiatan. Jika ketentuan ini tidak dilaksanakan maka Dosen Pembimbing kerja praktek wajib memberikan teguran secara lisan maupun tertulis kepada mahasiswa tersebut.

2.7.3 Laporan Kerja Praktek

Setelah kerja praktek(KP) dilapangan selesai dan diseminarkan, mahasiswa diwajibkan membuat laporan kerja praktek dan konsultasi dengan Dosen Pembimbing kerja praktek yang berdasarkan Surat Keputusan Dekan atas usulan jurusan. Laporan KP disusun menurut format yang telah ditentukan oleh Fakultas setelah mendapat persetujuan dari Dosen Pembimbing dan instansi/proyek/perusahaan serta dicetak dalam 3 eksemplar dengan perincian 1 untuk Dosen Pembimbing Kerja Praktek, 1 untuk Referensi dan 1 untuk mahasiswa yang bersangkutan. Laporan Kerja Praktek diserahkan selambat-lambatnya 2 minggu setelah setelah Seminar Kerja Praktek selesai dilaksanakan. Apabila lewat batas waktu yang ditentukan maka mahasiswa ybs. akan mendapat sanksi tertentu.

2.7.4 Seminar Kerja Praktek.

2.7.4.1 Pelaksanaan Kerja Praktek

a.Materi seminar adalah laporan kerja praktek mahasiswa yang bersangkutan. b.Aktivitas seminar dipimpin dan diawasi oleh seorang dosen pembimbing kerja praktek

yang ditunjuk oleh Jurusan/Program Studi sebagai moderator.

c.Mahasiswa yang mengambil kerja praktek pada semester yang bersangkutan wajib hadir sebagai peserta seminar minimal 50 % dari jumlah peserta kerja praktek (seminar).

d.Mahasiswa yang ingin melaksanakan seminar KP , Mahasiswa yang bersangkutan minimal telah mengikuti/menghadiri seminar KP sebanyak 6 kali

e.Seminar kerja praktek dilaksanakan pada semester yang bersangkutan dan diatur oleh Jurusan/Program Studi.

2.7.4.2 Penilaian Seminar Kerja Praktek

Penilaian seminar dinilai dengan huruf A, B, C, D, dan E. Kerja Praktek dinyatakan lulus, apabila mahasiswa mendapat nilai minimal C setelah diseminarkan dan membuat laporan yang lengkap. Bila nilainya < C maka mahasiswa wajib mengulang seminar.

2.8. Ketentuan Penyusunan Skripsi/Tugas Akhir.

2.8.1. Bentuk Tugas Akhir

Setiap mahasiswa Fakultas Teknik yang akan menyelesaikan studinya wajib membuat Tugas Akhir berbentuk :

Skripsi / Tugas Akhir

(17)

Mahasiswa yang dapat menulis desain skripsi ialah mahasiswa yang memenuhi persyaratan sebagai berikut :

a. Telah mengumpulkan sks minimal 120 sks b. Nilai Dmaksimal 14 sks

c. Telah mengambil mata kuliah yang mendukung dengan pokok masalah dan metode analisa dalam skripsi / tugas akhirnya

d. mempunyai waktu yang cukup, minimal 1 tahun dari batas berakhirnya masa studi di Fakultas Teknik.

e. IPK>2.

2.8.3. Proses pengajuan Desain Skripsi / Tugas Akhir

Urutan pengajuan adalah sebagai berikut :

a. Mengadakan konsultasi dengan dosen PA untuk memeriksa pemenuhan persyaratan minimal untuk pengajuan skripsi dan membahas rencana disain skripsi/tugas akhir

b. Mengisi formulir permohonan skripsi/tugas akhir

c. Menyerahkan data kemajuan akademik yang disyahkan oleh Ka.Sub.Bagian Pendidikan dan Ketua/Sekretaris Jurusan.

d. mengajukan judul dan disain skripsi/tugas akhir kepada jurusan untuk diteliti dengan peraturan yang berlaku apakah dapat diteruskan atau ditolak, yang pelaksanaan penelitiannya didelegasikan kepada ketua kelompok pengajar yang relevan.

Kriteria untuk dapat diterima atau ditolak dengan pertimbangan :

1.Relevansi antara masalah dan tujuan penelitian dengan bidang studi pada jurusannya. 2.kesamaan judul atau pokok masalah atau tujuan penelitian dengan skripsi/tugas akhir

terdahulu untuk menghindari terjadinya penjiplakan.

e. Jika disain telah diterima, mahasiswa yang bersangkutan dapat menghubungi calon Dosen Pembimbing yang telah di rekomendasi oleh jurusan dengan menimbang usulan Ketua Kelompok Pengajar terkait untuk mengadakan konsultasi lebih lanjut mengenai diasain skripsi/tugas akhir.

f. Apabila disain/tugas akhir telah disetujui oleh Dosen Pembimbing, mahasiswa yang bersangkutan dapat mengajukan permohonan untuk mengadakan seminar kepada Ketua Jurusan Teknik Sipil / Teknik Elektro Fakultas Teknik.Makalah seminar minimal 3 hari sebelum diadakan seminar, harus diserahkan kepada Dosen peserta Seminar.

g. ketua Jurusan menetapkan seminar yang terdiri atas :

1. Pemrasaran : mahasiswa yang bersangkutan (minimal sudah 6 kali menjadi peserta seminar dari mahasiswa lain),dengan bukti menunjukkan Halaman/kartu Hadir Seminar yang ada di halaman 36 buku “Informasi Kemajuan Mahasiswa dalam Bimbingan Akademik Program S1” yang dimilikinya. 2. Moderator : pembimbing Utama atau bila ybs berhalangan Pembimbing II

3. Sekretaris : pembimbing ke II 4. Pembahas : terdiri dari :

 2 orang dosen Penguji

 peserta seminar minimal 10 orang mahasiswa

 Peserta : a. mahasiswa yang akan/sedang mengambil skripsi/tugas akhir b. mahasiswa yang berminat dan telah memiliki

(18)

2.8.4. Isi Desain Skripsi/Tugas Akhir sesuai dengan buku Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura.

2.8.5. Seminar Disain Skripsi / Tugas Akhir

a. Tujuan dari seminar adalah minimal untuk :

 menentukan apakah topik/masalah yang diajukan oleh mahasiswa dapat diterima untuk menyusun skripsi/tugas akhir

 mengkaji apakah relevansi dan sinkronisasi antara unsur-unsur didalam skripsi/tugas akhir telah benar

 membahas ketepatan dan kebenaran landasan teori dan metodologi penelitian yang digunakan

 memberikan gambaran kepada mahasiswa tentang permasalahan yang mungkin akan terjadi dalam pelaksanaan penelitian skripsi/tugas akhir, baik kesulitan teknik, teori analisis dan sebagainya.

 memberikan pengarahan kepada mahasiswa dan mencari jalan keluar pemecahan masalah apabila ada kekurangan pada tulisan mahasiswa sebagaimana tersebut diatas, agar mahasiswa dapat memperbaikinya sehingga menjadi disain skripsi/tugas akhir yang benar dan dapat dilaksanakan.

b.Bagi mahasiswa yang tidak mampu untuk meneruskan disain skripsi/tugas akhir yang diseminarkan dapat menggantinya dengan objek lain. Untuk penulisan disain skripsi/tugas akhir yang baru, sebagai pengganti disain yang gugur, mahasiswa harus mengkonsultasikannya kembali kepada Ketua/Sekretaris Jurusan selambat-lambatnya satu bulan.

c.Disain skripsi/tugas akhir yang baru akan diseminarkan kembali apabila telah disetujui oleh Ketua Jurusan/Sekretaris Jurusan. Ketua/Sekretaris Jurusan dapat menunjuk TIM Seminar yang baru dengan pertimbangan bahwa timnya dapat berubah kalau materinya juga berubah.

d.Setelah tim seminar menerima dan mengesahkan judul dan isi disain skripsi/tugas akhir maka Dekan, atas saran ketua Jurusan menetapkan Pembimbing Utama dan Pembimbing Pembantu. Sedangkan Dosen Pembahas nantinya akan bertindak sebagai Penguji Utama dan Penguji Pembantu.

e.Disain skripsi/tugas akhir yang telah disetujui oleh tim selambat-lambatnya satu minggu sudah harus diproses untuk pembuatan Kartu Penulisan skripsi/tugas akhir.

1. Disain skripsi/tugas akhir yang sudah disahkan oleh tim tetapi disyaratkan harus diperbaiki, selambat-lambatnya satu minggu harus sudah diserahkan kepada jurusan untuk diproses.

2. Disain skripsi/tugas akhir perbaikan, apabila melampaui batas waktu yang ditentukan tidak diperbaiki akan dinyatakan gugur/diganti baru.

2.8.6. Evaluasi Bimbingan Skripsi/Tugas Akhir

a. Evaluasi bimbingan skripsi/tugas akhir adalah evaluasi terhadap kegiatan dan pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh mahasiswa.

b. Evaluasi dilakukan setelahtiga bulansejak Kartu Penulisan skripsi/tugas akhir diterima. c. Evaluasi ini dilakukan olehKetua/Sekretaris jurusan dan atau Ka.Program Studi. Dalam

(19)

d. Hasil evaluasi disampaikan kepada Ketua Jurusan yang dapat berupa pendapat, saran, atau usul.

e. Apabila menurut hasil evaluasi ternyata proses bimbingan tidak menunjukkan kemajuan baik karena kelalaian mahasiswa maupun Dosen Pembimbing, maka Ketua Jurusan dengan memperhatikan batas studi mahasiswa dapat menetapkan kebijaksanaan sebagai berikut :

1. membatalkan disain dan penulisan skripsi/tugas akhir

2. selanjutnya mewajibkan kepada mahasiswa untuk menyusun disain skripsi/tugas akhir yang baru dalam masalah yang sama maupun masalah yang lain : proses penulisan disain skripsi/tugas akhir ini harus dimulai dari awal kembali setelah diterima oleh Ketua Jurusan. Disain harus diseminarkan kembali dengan tim seminar baru yang ditunjuk oleh Ketua Jurusan/Sekretaris jurusan.

f. Ketetapan yang diambil dalam butir e1 dan e2 disahkan dengan Surat Keputusan untuk disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

g. Apabila menurut hasil evaluasi proses bimbingan berjalan dengan baik, maka penulisan skripsi/tugas akhir dapat diteruskan. Tetapi enam bulan setelah penulisan skripsi/tugas akhir diterima diadakan evaluasi bimbingan skripsi/tugas akhir tahap kedua.

h. Mahasiswa yang selama proses bimbingan skripsi/tugas akhir tudak pernah berkonsultasi kepada Dosen pembimbing selamatiga bulan terus menerus dapat dikenakan sanksi yaitu disain skripsi/tugas akhir dibatalkan.

i. Dosen Pembimbing kerkewajiban melaporkan kemajuan/perkembangan bimbingannya kepada Ketua Jurusan setiap tuga bulan bimbingan.

j. Bagi mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam penulisan misalnya kekurangan data dan lain-lain agar segera melaporkan kepada Ketua/Sekretaris jurusan selambat-lambatnya satu bulan sejak kartu penulisan skripsi/tugas akhir ditandatangani oleh Pembimbing Utama/Pembimbing Pembantu.

k. Batas waktu penulisan skripsi/tugas akhir paling lambat 2 (dua) semester terhitung sejak ditetapkan oleh Fakultas.

l. bagi mahasiswa diberikan kesempatan terakhir atau yang kedua kalinya untuk menulis skripsi/tugas akhir yang baru, karena yang pertama gagal dengan pertimbangan batas waktu studi mahasiswa yang bersangkutan masih tersisa minimal satu tahun lagi.

2.8.7. Proses Bimbingan Skripsi/Tugas Akhir

Secara umum proses bimbingan skripsi adalah sebagai berikut :

a. Pertama mahasiswa berkonsultasi dan meminta pengesahan unum kepada Pembimbing Utama.

b. Berdasarkan pengesahan umum tersebut, mahasiswa berkonsultasi dan meminta pengesahan kepada pembimbing ke II.

c. Dalam proses penelitian dan penulisan dfrat skripsi mahasiswa terlebih dahulu dibimbing dan disahkan oleh Pembimbing ke II.

d. Draft skripsi/tugas akhir yang telah dikoreksi oleh Pembimbing II akan dikoreksi ulang dan terakhir oleh Pembimbing Utama.

e. Setelah selesai dikoreksi oleh Pembimbing Utama, skripsi/tugas akhir tersebut dapat diperbanyak untuk iujikan.

(20)

2.9. Ujian Skripsi/Tugas Akhir

2.9.1. Permohonan Ujian Skripsi/Tugas Akhir

1. Sebelum diserahkan ke bagian Pendidikan, skripsi/tugas akhir harus telah memenuhi persyaratan penulisan skripsi/tugas akhir menurut ketentuan yang telah dilakukan dan telah mendapatkan formulir tanda persetujuan oleh Dosen Pembimbing, Ketua Jurusan dan Bagian Pendidikan.

2. Skripsi/tugas akhir yang telah disetujui oleh Dosen Pembimbing dengan menandatangani tanda persetujuan diserahkan kebagian Pendidikan sebanyak 4 ( empat ) eksemplar (1 eksemplar asli) tanpa dijilid terlebih dahulu dan harus ada tanda terima dibagian Pendidikan yang merupakan bukti skripsi mahasiswa yang bersangkuatn sudah siap diuji.

3. Bagian Pendidikan mengirimkan 4 eksemplar kepada Ketua Jurusan untuk ditentukan waktu ujian dan majelis penguji lengkap dengan persyaratan yang diminta jurusan.

4. Dekan menetapkan majelis Penguji atas usul Ketua Jurusan dalam Surat Keputusan dengan susunan sebagai berikut :

a. Seorang Ketua yaitu Pembimbing Utama merangkap Anggota b. Seorang Sekretaris yaitu Pembantu Pembimbing merangkap Anggota c. Seorang Penguji Utama sebagai Anggota

d. Seorang anggota Penguji ke II

e. Ujian skripsi/tugas akhir baru dapat dilaksanakan apabila dipenuhi syarat-syarat : Administrasi (SPP, kartu mahasiswa, bebas pinjaman buku diperpustakaan, bebas

pinjaman peralatan laboratorium (kecuali diperlukan dalam ujian), bebas pinjaman dan Kopma.

Akademik (telah menyelesaikan seluruh mata kuliah program S1, kecuali skripsi/tugas akhir.

Nilai D maksimum 14 sks.

5. Selambat-lambatnya dua minggu setelah mahasiswa menyerahkan skripsi/tugas akhirnya kepada bagian Pendidikan, ujian harus sudah dilaksanakan (apabila syarat ujian telah dipenuhi).

6. Skripsi/tugas akhir harus diserahkan kepada majelis penguji selambat-lambatnya : 7(tujuh) hari sebelumujian dilaksanakan.

2.9.2. Pemberitahuan Ujian Skripsi/Tugas Akhir

1. Pemberitahuan tertulis ujian skripsi/tugas akhir harus disampaikan kepada mahasiswa yang bersangkutan pada kesempatan pertama.

2. Untuk anggota Majelis Penguji pemberitahuan disampaikan secara tertulis bersama-sama dengan 1 eksemplar skripsi mahasiswa yang bersangkutan.

3. Untuk ujian berikutnya yang dikarenakan tidak lulus / ada perbaikan skripsi / penundaan, diharuskan mahasiswa yang bersangkutan aktif melihat pemberitahuan di bagian Pendidikan demikian pula apabila ada hal-hal diluar dugaan seperti waktu ujian dipercepat dari tanggal semula atau kemungkinan juga ditunda. Walaupun tertulis dilakukan, tetapi tidak dikirim kepada mahasiswa.

(21)

5. Pemberitahuan ujian skripsi secara tertulis disampaikan kepada Tim Penguji minimal 3 hari sebelum ujian dilaksanakan, kecuali ada persetujuan dari tim, pemberitahuan tersebut dapat kurang dari 3 hari.

2.9.3.Tata tertib Pelaksanaan Ujian Skripsi/Tugas Akhir

a. Mahasiswa yang ujian skripsi/tugas akhir harus memakai pakaian sipil lengkap.

b. Anggota majelis Penguji harus memakai pakaian sipil lengkap, atau kemeja lengan panjang/pendek berdasi.

c. Ujian skripsi dapat berlangsung apabila :

 Semua nggota Majelis Penguji hadir atau  Salah satu Pembimbing tidak hadir. d. Ujian skripsi/tugas akhir dapat ditunda apabila :

1. Anggota Majelis sebagai Penguji Utama atau Penguji Ke II tidak hadir dalam sidang Majelis Penguji, ketidakhadiran satu diantara anggota Majelis Penguji waktu ujian yang pertama (I) hadir, tetapi ujian kedua (II) ada yang berhalangan (tidak hadir dalam sidang majelis).

2. Mahasiswa yang akan menempuh ujian berhalangan hadir karena :

menderita sakit waktu saat mau ujian

mahasiswa ditimpa kemalangan atau musibah.

e. Jika salah seorang dari Penguji Utama atau Anggota Penguji tidak hadir :

1. Tanpa pemberitahuan, maka ujian ditunda selama 4 hari dan Dekan langsung menunjuk Anggota Majelis Penguji yang baru sebagai penggantinya setelah memperoleh rekomendasi dari Ketua/Sekretaris Jurusan

2. Dengan pemberitahuan, maka ujian dapat ditunda paling lama 7 hari, kalender lebih dari batas waktu tersebut Dekan akan menunjuk Anggota majelis Penguji yang baru sebagai penggantinya .

f. Lama ujian maksimal 120 menit untuk mahasiswa dengan distribusi sebagai berikut :

Penguji Utama : 45 menit

Anggota Penguji : 30 menit

Ketua : 15 menit

Sekretaris : 15 menit

Pemrasaran : 15 menit

g. Penilian ujian diambil dari :

1. Isi / tulisan skripsi

2. kemampuan mempertahankan isi skripsi / tugas akhir

3. kemampuan melakukan penalaran, memaparkan pendapat sesuai dengan pertanyaan.

4. Penguasaan materi dibidang studi dihubungkan dengan isi skripsi/tugas akhir

5. tanggung jawab ilmiah dalam mengutip, memaparkan teori-teori dan menarik kesimpulan.

6. Relevansi skripsi/tugas akhir dengan program studi.

7. Tata tulis dan bahasa ilmiah.

(22)

h. penilaian Ujian skripsi/tugas akhir

1. penilaian ujian sarjana diberikan oleh masing-masing anggota majelis penguji dengan nilai absolut dari 0 sampai 100

2. Nilai absolut dari tim penguji dijumlahkan dan dicari nilai rata-ratanya yaitu jumlah nilai absolut dari semua Majelis Penguji dibagi jumlah Tim Penguji. 3. Pengalihan dari nilai absolut ke nilai standar adalah sebagai berikut :

Nilai Absolut Nilai Standar Golongan

80 - 100 A Sangat Baik

70 – 79,9 B baik

60 – 69,9 C Cukup

50 – 59,9 D Kurang

0 – 49,9 E Kurang Sekali

i. Kelulusan ujian skripsi/tugas akhir : Seorang mahasiswa dinyatakan lulus ujian skripsi apabila memperoleh nilai minimal D (Kurang).

j. Jika pada ujian skripsi/tugas akhir mahasiswa dinyatakan tidak lulus dan tidak diharuskan memperbaiki skripsi/tugas akhirnya maka ujian susulan secepat-cepatnya 2 (dua) minggu setelah ujian terdahulu dengan memperhatikan batas studi mahasiswa tersebut.

k. Bagi mahasiswa yang telah diuji skripsi/tugas akhir tetapi tidak lulus dan perbaikan yang mendasar, dalam arti materi skripsi/tugas akhir perlu disempurnakan lagi dengan data pendukung diberikan batas waktu maksimal 3 (tiga) bulan berikutnya. Kalau dalam waktu 3 (tiga) bulan tidak diselesaikan dengan siap uji maka mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan drop out ini hanya berlaku untuk mahasiswa yang belum terkena batas studinya. Bagi mahasiswa yang terkena batas studi dengan Surat keputusan Dekan, untuk perbaikan skripsi/tugas akhir harus sudah dimasukkan kembali paling lama 1 (satu) bulan dari batas studinya, apabila tidak dimasukkan sesuai dengan batas waktu tersebut maka mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan drop out.

l. Perbaikan skripsi/tugas akhir hanya dilakukan pada ujian skripsi/tugas akhir pertama dan harus dinyatakan dalam berita acara ujian.

m. Ujian skripsi/tugas akhir susulan tidak dapat diselenggarakan jika perbaikan skripsi/tugas akhir dilaksanakan sesuai dengan yang diminta.

n. Nilai ujian dari Majelis Penguji hanya berlaku satu kali ujian.

o. Mahasiswa diberi kesempatan ujian sebanyak-banyaknya 3 kali pada ujian yang ke 3 dihadiri oleh Rektor atau yang mewakilinya. Apabila gagal dalam kesempatan terakhir ini, mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan drop out.

2.10.Tugas Terstruktur

1. Tujuan pemberian tugas terstruktur dalam suatu mata kuliah ialah untuk memperdalam pengertian materi kuliah serta memberikan keterampilan praktis sebagai kelengkapan mata kuliah tersebut.

2. Tugas diberikan oleh dosen atau asisten dengan persetujuan dosen PJ., dapat berbentuk perhitungan, gambar-gambar,perencanaan,pengamatan,penelitian,penerjemahan atau berbentuk penyusunan makalah.

3. Setelah menyelesaikan tugas terstruktur dengan bimbingan dosen/asisten dosen dengan baik( membuat laporan), maka mahasiswa akan menerima tanda selesai tugas atau mendapat penilaian tersendiri dari dosen/asisten dosen ybs.

(23)

5. Tugas yang diwajibkan untuk mahasiswa adalah seperti yang tercantum dalam kurikulum 6. Tugas dapat diberikan kepada mahasiswa secara individual atau secara kelompok.

7. Tugas dapat diberikan kepada mahasiswa yang telah memprogramkan mata kuliah ybs. didalam LIRS.

8. Tanda selesai tugas berlaku untuk pengulangan mata kuliah tersebut, dan perlu segera dilaporkan kepada dosen matakuliah sebelum dimulainya Ujian Akhir Semester, sebagai komponen penilaian dalam DPNA matakuliah yang bersangkutan

2.11.

Praktikum

1. Tujuan pemberian tugas praktikum adalah untuk memperdalam pengertian serta memberikan keterampilan praktis sebagai kelengkapan dari materi kuliah, berupa pengenalan dan penggunaan peralatan laboratorium untuk alat uji dalam penelitian dibidang keahlian tertentu.

2. Tugas praktikum diberikan oleh dosen/asisten yang telah ditunjuk oleh Jurusan/Fakultas, dan berwenang memberikan tanda selesai praktikum bila praktikum dan laporannya telah disetujui oleh dosen/asisten ybs.

3. Pada dasarnya semua praktikum menjadi syarat untuk menempuh Sidang Sarjana. 4. Praktikum yang diwajibkan bagi mahasiswa adalah seperti yang tercantum dalam kurikulum. 5. Praktikum diberikan kepada mahasiswa yang memprogram mata kuliah ybs. pada LIRS.

2.12. Predikat kelulusan Sarjana

1. Setiap mahasiswa yang telah lulus dalam menempuh ujian akhir diberi predikat lulus dalam bentuk yudisium.

2. Predikat diberikan berdasarkan Nilai Akhir yaitu Nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) semua mata kuliah dan ujian akhir.

3. Yudisium seperti dimaksud pada ayat (1) diatas diberi predikat : a. Dengan Pujian, bila :

1. IPK > 3,50

2. Tidak mempunyai nilai mata kuliah lebih rendah dari B

3. Menyelesaikan program studinya dalam waktu tidak lebih dari 8 semester efektif. b. Sangat memuaskan, bila :

1. IPK 2,76 sampai dengan 3,50

2. Tidak mempunyai nilai mata kuliah lebih rendah dari C

3. Menyelesaikan program studinya dalam waktu tidak lebih dari 10 semester efektif. c. Memuaskan, bila IPK 2,00 sampai dengan 2,75

2.13.Evaluasi Hasil Studi

1. Evaluasi terhadap keberhasilan penyelenggaraan akademik meliputi kegiatan kuliah, praktikum laboratorium, lapangan, penelitian, dan akademik lainnya.

(24)

3. Ujian merupakan salah satu alat evaluasi kemampuan menguasai materi mata kuliah dan menyelesaikan suatu persoalan atau lebih yang yang dilakukan dalam jangka waktu terbatas sesuai dengan peraturan yang berlaku.

4. Ujian seperti yang dimaksud ayat (3) diatas secara umum dapat dikelompokkan : a. Ujian semester

b. Ujian sarjana.

5. Ujian semester seperti dimaksud ayat (4) hruf a diatas terdiri dari : 6. Ujian Tengan Semester (UTS)

7. Ujian Akhir Semester (UAS)

8. Ujian Sarjana seperti dimaksud ayat (4) huruf b diatas dapat berbentuk Ujian Tugas Akhir (UTA).

9. Ujian dapat diadakan : a. secara tertulis b. secara lisan c. bentuk lainnya.

10. Ujian seperti dimaksud ayat (7) hutuf a diatas, bentuk soalnya dapat berupa : a. esai

b. pilihan ganda c. betul salah d. bentuk lainnya.

11. UAS dan UTS diadakan secara terjadwal sesuai dengan kalender akademik.

12. UAS dan UTS diluar jadwal yang telah ditetapkan seperti dimaksud ayat (9) diatas tidak dapat diadakan kecuali atas izin Dekan.

13. Evaluasi untuk kelanjutan studi mahasiswa, pertama kali diadakan pada akhir semester keempat dan kemudian pada akhir semester ke delapan.

14. Pelaksanaan kuliah untuk satu sks kuliah, adalah satu kali 50 menit tatap muka perminggu terjadwal, sesuai dengan Kalender Akademik yang ditetapkan Untan dalam satu semester. 15. Pelaksanaan praktikum untuk satu sks praktikum, adalah paling kurang dua kali 50 menit

pekerja laboratorium, lapangan, asistensi dsb, per minggu dengan paling kurang selama Kalender Akademik yang ditetapkan Untan berjalan dalam satu semester.

16. Penyerahan nilai lengkap akhir semester oleh dosen pengasuh mata kuliah ke jurusan/sub.bagian pendidikan, paling lambat satu minggu setelah pelaksanaan ujain mata kuliah yanag bersangkutan.

17. Seorang mahasiswa berhak mengikuti Ujian akhir Semester bila telah mengikuti kuliah, praktikum untuk mata kuliah yang bersangkutan paling kurang 80 % dari yang terlaksana oleh dosen/asisten.

18. Seorang mahasiswa yang tidak dibenarkan mengikuti UAS seperti dimaksud ayat (17) diatas diberi nilai nol untuk UAS mata kuliah yang bersangkutan.

19. Bagi mahasiswa yang telah mengikuti kuliah (dan praktikum) minimal 80 % akan tetapi tidak bisa mengikutu Ujian Akhir Semester yang telah terjadwal, karena sakit atau halangan lain dengan alasan-alasan yang wajar yang dapat diterima oleh Dekan, maka dapat menempuh Ujian Akhir Semester tersebut yang waktunya dapat diatur tersendiri.

20. Khusus bagi mahasiswa yang ditugaskan oleh Rektor dapat mengikuti Ujian Akhir Semester/Ujian susulan.

21. Dalam penilaian ujian menggunakan Norma Absolut yaitu Penilaian Acuan Patokan atau Norma Relatif yakni Penilaian Acuan Normal, tergantung pada proses belajar mengajar, populasi mahasiswa dan jenis mata kuliah.

(25)

23. Penilaian Acuan Normal (PAN) dapat dipakai bila distribusi nilai cukup rendah dari populasi yang cukup besar.

24. Nilai lengkap akhir semester suatu mata kuliah adalah gabungan dari Nilai Praktikum, UTS, Kuis, UAS, dan tugas lainnya.

25. Pembobotan nilai ditentukan oleh dosen, dengan nilai UAS paling kurang 40 %.

26. Nilai lengkap akhir semester suatu mata kuliah dinyatakan dengan nilai mutu (NM) yaitu A,B,C,D, dan E yang dalam angka mutu (AM) adalah 4, 3, 2, 1, dan 0 secara beruntun. 27. Untuk mendapat nilai mutu (NM) dipergunakan nilai angka (NA) dari 0 (nol) sampai dengan

100 (seratus).

28. Hubungan natara nilai angka (NA), nilai mutu (NM) angka mutu (AM) dan sebutan mutu (SM) adalah sebagai berikut :

NA NM AM SM

80 - 100 A 4 sangat baik

70–79,9 B 3 baik

60–69,9 C 2 cukup

50–59,9 D 1 kurang

0–49,9 E 0 kurang sekali

29. Mahasiswa yang tidak atau belum dapat menyelesaikan semua persyaratan tugas-tugas akademik, termasuk tidak mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS) tetapi mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS) suatu mata kuliah dengan alasan yang wajar dan dapat diterima oleh Dekan, maka untuk sementara dapat diberikan nilai Belum Lengkap (T) atas persetujuan dosen pengasuh mata kuliah yang bersangkutan.

30. Nilai T seperti dimaksud pada ayat (29) diatas, harus dilengkapi dalam batas waktu paling lambat dua minggu semenjak nilai T tersebut diumumkan.

31. Perubahan nilai T tersebut harus segera diserahkan oleh dosen yang bersangkutan kepada jurusan/sub.bagian pendidikan untuk diteruskan kepada BAAKPSI.

32. Nilai T tersebut langsung atau otomatis menjadi E (gagal) bila mahasiswa yang bersangkutan tidak dapat menyerahkan dan melngkapinya selama tambahan waktu yang telah ditentukan seperti dimaksud pada ayat (30) diatas, kecuali dengan alasan yang wajar dan dapat diterima.

33. Dalam nenetukan Indeks Prestasi (IP), maka nilai T tidak diperhitungkan.

34. Setiap mahasiswa boleh memperbaiki nilainya dengan wajib mengulang dan mengikuti kuliah, praktikum, dan tugas akademik lainnya pada mata kuliah tersebut secara utuh dan penuh.

35. Setiap mata kuliah yang diperbaiki nilainya, maka yang dipakai untuk menghitung Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) adalah nilai tertinggi yang pernah diperoleh.

36. Seorang mahasiswa dinyatakan telah lulus dalam program jenjang S1 bila :

o Telah mengumpulkan jumlah minimal sks yang disyaratkan untuk program studi yang

bersangkutan.

o Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) paling kurang 2,00 o Tidak ada nilai E

o Telah lulus ujian skripsi/tugas akhir.

37. Setiap mahasiswa yang telah lulus seperti ayat (36) diatas, diwisuda sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas.

(26)

39. Izajah hanya dapat diterima apabila mahasiswa yang bersangkutan menyelesaikan semua administrasi akademis.

2.14. Evaluasi Keberhasilan Studi Mahasiswa

2.14.1 Evaluasi Studi Akhir Semester.

Setiap akhir semester dilakukan evaluasi meliputi hasil studi seluruh mata kuliah yang ditempuh pada semester yang baru berakhir. Evaluasi meliputi prestasi semester yang bersangkutan maupun evaluasi kumulatif. Hasil evaluasi ini digunakan antara lain untuk menentukan banayaknya kredit yang dapat diambil mahasiswa pada semester berikutnya. Evaluasi hasil studi kumulatif merupakan penilaian terhadap prestasi keseluruhan seorang mahasiswa selama studinya di Fakultas Teknik Untan. Hasil evaluasi kumulatif digunakan antara lain untuk menilai kemampuan mahasiswa untuk melanjutkan studinya di Fakultas Teknik sesuai dengan ketentuan batas waktu dan hasil evaluasi studi.

2.14.2. Evaluasi Studi Dua Tahun Pertama (4 semester).

Pada evaluasi ini seorang mahasiswa yang telah menjalani 4 semester sejak diterima terdaftar di Fakultas Teknik Untan harus sudah menyelesaikan sekurang-kurangnya 30 sks dengan indeks prestasi kumulatif minimal 2,00 untuk dapat melanjutkan studinya di fakultas Teknik Untan. Jika mahasiswa tidak dapat memenuhi ketentuan ini maka kepada mahasiswa tersebut dinyatakan tidak dapat melanjutkan studinya di Fakultas Teknik Untan/Drop Out (DO).

2.14.3 Evaluasi Studi Dua Tahun Ke Dua (8 semester)

Pada akhir semester ke-8 sejak diterima/terdaftar di Fakultas Teknik, mahasiswa harus sudah menyelesaikan sekurang-kurangnya 75 sks dengan indeks prestasi kumulatif minimal 2,00. Bagi mahasiswa yang tidak memenuhi ketentuan ini maka mahasiswa tersebut dinyatakan tidak dapat melanjutkan studinya di Fakultas Teknik Untan/Drop Out (Do).

2.14.4 Evaluasi Studi Pada Akhir Program Studi Sarjana

Evaluasi ini dilakukan pada akhir semester ke 14 mahasiswa harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut , dan bila tidak terpenuhi maka mahasiswa dinyatakan Drop Out (DO).:

a. Mengumpulkan sks berkisar 144 - 160 sks termasuk jumlah sks yang dikumpulkan pada 4 tahun sebelumnya.

b. Mencapai IP kumulatif minimal 2,00 c. Tidak ada nilai E

d. Telah lulus ujian skripsi/tugas akhir

e. Persyaratan yang ditetapkan oleh Universitas/Fakultas. 2.14.5. Pengertian dan Cara Perhitungan Indeks Prestasi (IP)

a. Indeks Prestasi adalah alat pengukur kualitas prestasi mahasiswa untuk satu semester atau secara keseluruhan (kumulatif).

b. Indeks Prestasi dihitung dengan rumus sebagai berikut :

K KN IP

(27)

dimana :KN = jumlah sks mata kuliah x bobot nilai mata kuliah N = nilai masing-masing mata kuliah.

c. Untuk menghitung IP tersebut nilai huruf sudah menjadi nolai bobot ketentuan sebagai berikut :

A = 4 B = 3 C = 2 D = 1 E = 0

d. Besarnya beban studi yang boleh diambil mahasiswa pada semester berikutnya, ditentukan dengan pedoman sebagai berikut :

IP Semester yang lewat Beban Studi Semester Mendatang 3,00 - 4,00 21 - 24 sks

2,50 - 2,99 18 - 21 sks 2,00 - 3,49 15 - 18 sks 1,50 - 1,99 12 - 15 sks

< 1,50  12 sks

2.15. Batas Waktu Studi

Batas waktu studi di Fakultas teknik Untan untuk program studi Strata 1 (S1) diatur sebagai berikut :

a. Jumlah kredit minimal adalah 144 sks (termasuk skripsi) yang dapat ditempuh dalam 8 semester.

b. Jangka waktu studi paling lama 14 semester dengan IP kumulatif minimal 2,0.

2.16. Ketentuan Berhenti Sementara (Stop Out/Cuti Akademik)

a. Izin cuti akademik atau pemberhentian studi sementara diberikan oleh Rektor atas permohonan mahasiswa yang bersangkutan karena alasan yang sah dapat dipertanggungjawabkan seperti :

 Hamil

 Sakit yang harus istirahat sesuai dengan Surat keterangan Dokter/Rumah Sakit.  Kesulitan ekonomi/keuangan berdasarkan Surat Keterangan Kepala

Desa/Kelurahan yang dikuatkan olehCamat pada lokasi sesuai dengan KTP mahasiswa yang bersangkutan.

b. Mahasiswa mengajukan permohonan cuti akademik kepada Rektor dengan melampirkan rekomendasi Dekan.

c. Izin diberikan paling lama 4 semester berturut-turut dan hanya diberikan satu kali selama studi.

d. Selama cuti akademik tidak diperhitungkan dalam masa studi.

e. Izin cuti akademik diberikan pada akhir semester dan tidak diberikan kepada mahasiswa yang akan Drop Out atau skorsing.

(28)

g. Mahasiswa boleh mengambil cuti akademik setelah mengikuti kegiatan-kegiatan akademis sekurang-kurangnya 2 semester.

h. Izin cuti akademik tidak boleh berlaku surut.

i. Mahasiswa yang meninggalkan kuliah tanpa izin tertulis dari Rektor dihitung dalam batas waktu studi dan apabila mahasiswa tersebut tidak mendaftar selama 4 semester berturut-turut, maka mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan mengundurkan diri/Drop Out.

2.17Ketentuan Mahasiswa Pindahan

a. Fakultas Teknik Untan tidak menerima mahasiswa pindahan dari Perguruan Tinggi Swasta.

b. Dalam hal tertentu Fakultas Teknik Untan dapat menerima mahasiswa pindahan dari Fakultas Teknik Universitas Negeri lain. Mahasiswa pindahan tersebut harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1.Mahasiswa mengikuti kepindahan orang tua atau wali.

2.Mahasiswa yang bersangkutan telah mengikuti kegiatan belajar di Perguruan Tinggi asalnya minimum 2 semester yang dibuktikan dengan daftar nilai (Academic Records) dan dengan IP Kumulatif paling rendah 2,00.

3.Mahasiswa yang bersangkutan bukan mahasiswa yang akan di Drop Out di Perguruan Tinggi asalnya.

c. Hanya dalam hal tertentu Fakultas Teknik Untan dapat menerima mahasiswa pindahan dari Fakultas Eksakta lainnya di lingkungan Untan. Mahasiswa pindahan tersebut harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1. Mahasiswa yang akan pindah ke Fakultas Teknik Untan harus mempunyai alasan yang sah yang dapat dipertanggungjawabkan.

2. Telah mengikuti kuliah secara aktif 2 semester dari Fakultas asalnya, yang dibuktikan dengan daftar nilai (Academic Records) dengan IP Kumulatif paling rendah 2,00.

3. Mahasiswa yang bersangkutan bukan mahasiswa yang akan di Drop Out oleh Fakultas asalnya.

d. Penerimaan mahasiswa pindahan hanya dilakukan pada awal semester bersamaan dengan registrasi mahasiswa lam/baru.

e. Untuk semua pengalihan kredit hanya untuk mata kuliah yang sesuai dengan kurikulum dan silabus Fakultas Teknik Untan.

f. Batas studi mahasiswa pindahan ditentukan berdasarkan lamastudi maksimal di Fakultas Teknik Untan dikurang masa studi yang telah dijalaninya di Fakultas asalnya (M1 - N) tahun; M1 = masa studi Fakultas Teknik Untan ;N = lama studi yang telah ditempuh di fakultas asalnya.

g. Alih program studi mahasiswa diizinkan bila menyangkut perpindahan program studi : 1. dari program studi eksakta ke eksakta

2. dari program studi eksakta ke non eksakta. h. Persyaratan umum alih program pendidikan :

1. terdaftar sebagai mahasiswa aktif pada Universitas Tanjungpura;

2. telah mengikuti perkuliahan di fakultasnya minimum dua semester dan telah selesai ujian akhir yang diikutinya.

(29)

4. bukan sebagai mahasiswa drop out/yang di drop out oleh fakultas asalnya karena alasan tertentu.

5. Persyaratan khusus alih program studi

6. permohonan mahasiswa untuk alih program studi pendidikan dapat diteruskan kepada Rektor apabila telah mendapat persetujuan fakultas;

7. fakultas/program yang menjadi tujuan dapat menerima atau menyetujui permohonan mahasiswa yang bersangkutan.

i. Prosedur alih pendidikan

Mahasiswa mengajukan permohonan kepada Rektor dengan melampirkan :

surat keterangan dari fakultas yang menerangkan bahwa mahasiswa yang bersangkutan diperkenankan alih program pendidikan.

surat keterangan dari fakultas/jurusan/program studi penerimaan yang menyatakan bahwa mahasiswa yang bersangkutan dapat diterima.

j. Alih program pendidikan tidak boleh lebih dari akhir evaluasi tahap pertama (akhir semester IV)

k. Alih program pendidikan baik fakultas maupun didalam fakultas disesuaikan dengan daya tampung fakultas/jurusan/program studi.

l. Masa studi mahasiswa alih program pendidikan pada fakultas/jurusan/program studi yang baru dikurangi dengan masa studi yang telah ditempuh.

m. Hal-hal mengenai alih program pendidikan ditentukan oleh fakultas yang dituju.

2.18Tata Tertib Umum

Dalam rangka menyelenggarakan kegiatan-kegiatan akademis dan pembinaan intelektual dan kepribadian mahasiswa perlu mengetahui tata tertib di Kampus Universitas Tanjungpura.

2.18.1.Umum

1.Setiap mahasiswa wajib bersikap dan bertindak sesuai dengan kepribadian Bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila.

2.Setiap mahasiswa berkewajiban menjaga integritas sesama Civitas Akademika dan menjaga baik almamater.

3.Setiap mahasiswa berkewajiban mentaati semua ketentuan atau peraturan yang berlaku untuk mewujudkan penyelenggaraan tugas-tugas pokok Universitas dengan baik.

4.Dalam mengikuti pendidikan di kampus, mahasiswa perlu memperhatikan penampilan diri yang sopan dan etika yang memelihara perilaku yang baik.

5.Setiap mahasiswa berkewajiban menjaga dan memelihara keselamatan semua prasarana dan sarana Universitas Tanjungpura.

6.Setiap mahasiswa berkewajiban menjaga dan memelihara ketertiban, kebersihan dan keindahan dilingkungan Universitas Tanjungpura.

7.Setiap mahasiswa berkewajiban untuk berpartisipasi dalam seluruh kegiatan-kegiatan lain yang diatur pimpinan Fakultas/Universitas.

2.18.2Tata Tertib Perkuliahan

(30)

1. Berpakaian rapi, sopan, dan sederhana, tidak boleh pakai baju kaos oblong. 2. Memakai sepatu.

3. Tidak dibenarkan merokok, minum, dan makan.

4. Tidak dibenarkan meninggalkan perkuliahan tanpa izin dosen yang bersangkutan. 5. Harus masuk sebelum dimulai dan wajib menjaga kebersihan dan keindahan ruangan. 6. Wajib mengisi daftar hadir kuliah.

2.18.3Tata Tertib di Kampus

1. Dilarang berbuat kebisingan. 2. Mematuhi ketentuan perparkiran. 3. Mematuhi norma kesusilaan dan etika.

4. Dilarang membawa nimuman keras, narkotik, dan obat terlarang lainnya. 5. Dilarang berkelahi dan melakukan penganiayaan.

6. Dilarang menghambat kegiatan akademis yang diselenggarakan dalam kampus. 7. Dilarang membentuk organisasi yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 8. Setiap kegiatan diluar kampus yang mengatasnamakan Universitas/Fakultas harus

sepengetahuan dan izin Rektor/Dekan.

9. Dilarang membawa senjata tajam bahan peledak dan senjata api.

2.19Sanksi

Bagi mahasiswa yang melanggar ketentuan yang tersebut pada butir 2.18 akan dikenakan sanksi dengan tingkat kesalahan/pelanggaran dalam bentuk :

1. Peringatan/teguran lisan dan tertulis. 2. Membayar ganti rugi.

3. Skorsing.

Gambar

gambar-gambar,perencanaan,pengamatan,penelitian,penerjemahan

Referensi

Dokumen terkait

 Ujian susulan adalah ujian yang diberikan kepada peserta pembelajaran yang tidak dapat mengikuti ujian utama (sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan) dengan alasan yang sah.

Mahasiswa yang dikarenakan alasan tertentu tidak dapat hadir untuk mengikuti ujian tengah semester atau ujian akhir semester wajib memberikan surat izin kepada

Ujian susulan adalah ujian yang diberikan kepada peserta pelatihan yang tidak dapat mengikuti Ujian Komprehensif (sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan) dengan alasan yang

1) Peserta ujian yang tidak hadir pada saat ujian dengan alasan yang sah meminta ujian susulan kepada dosen penaggungjawab mata kuliah selambat- lambatnya 1 minggu

1) Ujian susulan adalah ujian yang diberikan kepada peserta pembelajaran yang tidak dapat mengikuti ujian utama (sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan) dengan alasan yang sah.

Dengan diberikan Surat Keputusan (SK) Ketua Program atas dasar surat permohonan dari mahasiswa yang bersangkutan dengan beberapa alasan yang sah. Cuti Akademik dapat

1) Ujian susulan adalah ujian yang diberikan kepada peserta pelatihan yang tidak dapat mengikuti ujian utama (sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan) dengan alasan yang sah.

Peserta ujian yang tidak hadir pada saat ujian dengan alasan yang sah meminta ujian susulan kepada dosen penanggungjawab mata kuliah selambat-lambatnya 1 minggu setelah ujian