• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ikatan Primordial Dalam Kegiatan Bisnis Orang Minangkabau di Sukaramai Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Ikatan Primordial Dalam Kegiatan Bisnis Orang Minangkabau di Sukaramai Medan"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

I KATAN PRI M ORD I AL D ALAM KEGI ATAN BI SN I S ORAN G M I N AN GKABAU D I SUKARAM AI M ED AN

D r . M . ARI F N ASUTI ON , M A

Fa k u lt a s Sosia l D a n I lm u Polit ik Ju r u sa n sosiologi

Un ive r sit a s Su m a t e r a Ut a r a

PEM BAN GUN AN D AN KEETN I KAN D I I N D ON ESI A

A. PEN D AH ULUAN

Beberapa fut urolog sepert i John Naisbit t dan Alfin Toffler m em predik sikan t ent ang m enguat ny a et t nik ( et t nich consciousnes) di bany ak negara pada abad k e-21. Berbagai perist iw a pada dua dasaw arsa t erkahir abad k e- 20 m em ang perlaw anan t erhadap dom inasi negara at aupun k elom pok- k elim pok et nik lain.

Berj ut a- j ut a m elay ang dan bany ak orang m enderit a ak ibat pert arungan-pert arungan it u. Sisi lain dari m asalah et nik adalah bahw a kebangkit an kelom pok et nik m ew uj ud j uga dalam k egiat an ekonom i. Beberapa k elom pok et nik bangk it m em bent uk j aringan- j aringan bisnis yang m am pu m eningkat kan pert um buhan ekonom i suat u negara.

Perok onom ian Asia Tim ur dan Tenggara pada dek ade 1980- an dan aw al 1990- an y ang t um buh paling cepat di Dunia, bany ak dilat arbelak angi oleh k esuk sesan j aringan- j aringan bisnis t ingk at besar, m enengah dan k ecil dari kelom pok- kelom pok et nik Jepang, Korea dan Cina, khususnya Cina perant auan ( ov erseas Chinese) . Kebany ak an st udi m elihat k ebersihan ekonom i dari berbagai perspekt if sepert i, et ika Kong Hu Cu, analisis ekonom i m akro, analisis sist em dunia, ekonom i- polit ik, analisis kelas sosial dan t eori ket ergant ungan. Karya- karya t ersebut dapat m em berikan beberapa penj elasan, t et api luasny a cak upan analisa m erek a harus dibay ar dengan k edangk alan hasil k aj ianny a ( Kao Chen Shu,1996) . Padahal banyak keberhasilan ekonom i t ernyat a berm ula dari t um buhnya kekuasaan j aringan-j aringan bisnis y ang dik elola dengan landasan prim ordial sepert i k eluarga dan j aringan hubungan ant ar pribadi banyak m elandasi keberhasilan ekonom i di negara-negara Asia Tim ur dan Tenggara.

Kelom pok et nik Minangkabau di I ndonesia m em iliki cerit a sukses yang sam a w alaupun belum set ara dengan kelom pok et nik Cina dalam m em bangun j aringan bisnisny a. Di berbagai k ot a- k ot a besar I ndonesia, sepert i Jak art a, Surabay a, Bandung dan Medan, orang Minangkabau kelihat an sukses dalam m enj alankan bisnisny a, sepert i rum ah- rum ah m ak an, bisnis eceran, t ek st ile, perdagangan em as dan sebagainya. Mereka bangkit seolah- olah hendak m enant ang j aringan bisnis kelom pok et nik Cina yang t elah m apan t erlebih dahulu. Oleh karena it u fenom ena ini am at m enarik unt uk dit elit i, khususnya t ent ang keberhasilan kelom pok et nik Minangkabau dalam m ent ransform asikan sest em m asyarakat nya yang prim ordial k edalam j aringan bisnis y ang rasional.

(2)

Bangkit nya m asalah keet nikkan banyak t erj adi di seluruh perm ukaan bum i, w alaupun upaya pem bent ukkan suat u pem erint ahan nasional yang kuat sedang dilakukan. Pem bangunan nasional yang dilakukan I ndonesia m elalui beberapa PELI TA sej ak t ahun 1969, selain dit uj ukan unt uk m eningkat kan pert um buhan ekonom i dan m em bent uk pem erint ahan nasional y ang k uat t erny at a j uga k urang m am pu m enangani m asalah keet nikkan. Munculnya gerakan- gerakan regional yang separat is dari k elom pok- k elom pok et nik t ert ent u m em buk t ik an hal t ersebut . Kebangk it an k esadaran et nik t idak saj a bernuansa polit is, t api j uga dapat berw uj ud dalam bent uk ekonom i, sepert i m unculnya j aringan- j aringan bisnis yang dikelola oleh k elom pok et nik t ert ent u sehingga m em aj uk an k elom pok et nik t ert ent u saj a dalam j aringan bisnis t ersebut . Fenom ena ini salah sat uny a dapat k it a lihat pada kelom pok et nik Minangkabau di Medan.

Orang Minangkabau yang m erant au dari w ilayah t radisional m ereka m enuj u berbagai k ot a besar di I ndonesia dapat dik at ak an berhasil m em bangun bisnis m ereka berdasarkan ikat an- ikat an prim ordialnya. Khususnya di Medan m ereka m am pu m em bent uk suat u k om unit as bersam a sebagai t em pat t inggal dan dengan berbasis pada kom unit asnya it u m ereka m em bangun suat u j aringan bisnis yang m em aj ukan kelom pok et niknya.

Adanya kom unit as kelom pok et nik Minangkabau di Kot a Medan yang salah sat uny a t erlet ak di daerah Suk aram e besert a j aringan bisnisny a m eninggat k an k it a k epada t erbent uuk ny a “ ghet t ghet t o” Yahudi di Eropa at au Am irik a Serik at “ ghet t o-ghet t o” Black African, Japan Tw on, dan berbagai k om unit as k elom pok et nik di k ot a-k ot a besar Am eria-k a Seria-k at , sert a pecinan- pecinan di berbagai negara di dunia. Nam un bent uk kom unit as orang Minangkabau di Sukaram e t idak seekslusif sepert i it u. Kom unit t as m erek a bersifat t erbuk a, dalam art i dalam k om unit as m erek a kelom pok et nik lain, sepert i Cina, Mandailing, Jaw a, dan sebagainya dapat t inggal bersam a.

Modernisasi lew at pem bangunan nasional di I ndonesia t erny at a k urang m am pu m em udarkan m asalah keet nikan dan bahkan kelom pok et nik Minangkabau bangk it m elalui k eguiat an bisnisny a. Masalahny a adalah lat arbelak ang apak ah y ang m enj adi kunci keberhasilan orang Minangkabau dalam m ent ransfort asikan sist em sosialny a y ang prim ordial k edalam j aringan bisnis y ang rasional.

B. KEETN I KAN D ALAM PERSPEKTI F TEORI

Banyak negara- negara berkem bang m elakukan upaya pem bangunan nasional dengan m em anfaat k an paradigm a m odernisasi sebagai pendekat an dalam pem bangunanny a. Paradigm a m odernasi t erut am a dari aliran fungsionalism e y ang populer di Am irika Serikat sam pai pada t ahun 1960- an ( Rerodes, 1968; Parsons, 1966) m enggunak an m odel pem bangunan evolusi y ang bersifat unilinear at au unidirect ion. Menurut m odel ini arah pem bangunan serupa saru garis lurus dari t it ik t radisional m enuj u m odern, sepert i y ang t erj adi di negara- negara barat . Model unilinear m enurut anggapan m ereka bersifat at au berlaku um um , sehingga yang t erj adi di negara- negara barat ak an t erj adi j uga di negara- negara lain.

Pem bangunan yang akan m erubah m asyarakat t radisional yang kom unal dan t idak m aj u m enj adi m odern sepert i di negara- negara barat adalah bersifat penet rat if. Hal ini berart i bahw a m elalui upaya penet rasi dari luar m aka m asyarakat yang t idak m odern ak an segera berkem bang dan m aj u m enik ut i arah y ang t elah dilalui oleh negara m aj u t anpa dapat berbalik ( Lev y , 1967 “ 190) / . Berdasark an pandangan t ersebut , penet rasi y ang dalam hal ini berupa “ bant uan” dari negara m aj u m enj adi prasy arat bila suat u negara ingin m aj u.

(3)

m enu\ im bulkan banyak ket im pangan yang pada gilirannya m enghant arkan negara-negara pada ket idak st abuilan polit ik nasional. Pem erint ah m enj adi t idak st abiil, kudet a t erj adi berkali- kali dan pihak m ilit er t urun t angan dalam pem erint ahan sipil. Suasana “ chaos” m enggagalkan sam a sek ali im pian- im pian m enj adi negara m odern.

Bagi negara y ang berm asy arak at m aj em uk persoalanny a m enj adi rum it lagii. Kebangk it an k esadaran et nik m enicu pert ent angan ant ar berbagai k elom pok et nik . Pem bangunan y ang diharapk an dapat m encipt ak an k ehidupan m odern dan lepas dari ikat an- ikat an t radisional t ernyat a suliit diw uj udkan. Masyarakat m enj adi t erbelah-belah dalam ikat an- ikat an prim odial. Persoalan “ Put raa Daerah” , “ Golongan Pribum i dan Non Pribum i” , perat uran para penganut agam a, k edaerahan, ddan sebagainy a t idak dapat dihapus dari agenda pem erint ahan sepert i y ang diharapk an oleh k aum m odernis. Masyarak at m asih t et ap t radisional w alaupun m erek a t idak lagi hidup di rum ah- rum ah k ay u dan bam bu. Masyarak at t et ap m em pert ahank an ident it as y ang dim iliki kelom pok et niknya, w alaupun m ereka t inggal dalam “ kondom inium ” m ew ah dan berfasilit as m odern.

Munculnya kom unit as- kom unit as kelolm pok et nik yang m enem pat i lokasi t ert ent u dalam suat u k ot a m erupak an sat u dari bany ak buk t i k egagalan paradigm a m odernisasi dalam “ m engat ur” perubahan sosial. Munculnya kom iunit as kelom pok et nik j uga m erupakan bukt i adanya kegagalan asim ilasi m aupun akult urasi yang m em buat set iap kelom pok et nik cenderung m em ilih hidup dan berint eraksi dengan bahasa dan sebagainya, oleh karena it u kesadaran et nik m engacu pada acuan yang berlapis- lapis sesuai dengan k ebut uhan para anggot a k elom pok et nik k et ik a m elakukan int er aksi.

Ada dua perspek t if y ang berbeda m engenai m enguat ny a k esadaran et nik . Pert am a, perspek t if buday a ( cult ural perspect ive) . Menurut perspek t if ini k esadaran et nik m erupak an hasil dari prim ordialism e, y ait u persepsi sem pit dari anggot a-anggot a k elom pok m asyarak at t ent ang ciri- ciri k elom pok m erek a y ang didasarkan pada unsur- unsur yang diw ariskan yang berbeda dengan kelom pok lainnya, sepert i perbedaan k ebahasaan, dan k et idak sesuaian dalam segi buday a ( Alqadrie, 1990: 26) . Perspekt if ini j uga m enunj ukan bahw a kesadaran et nik biisa diekspresikan secara berlebihan at au m enj adi sat u- sat uny a dalam berint erak si dengan k elom pok et nik lain yang m er upakan sum ber t er j adinya konflik ant ar kelom pok et nik, sehingga m engham bat t erj adinya asim ilasi.

Kedua, perspek t if st uk t ural at au non buday a ( noncult ural or st ruct ural explanat ion of social change ) yang m enunj ukkan hal lain m engenai asal usul m enguat nya kesadaran et nik. Kesadaran et nik t am paknya lebih berkait an dengan hubungan kom pet isi yang “ t idak adil “ ant ar kelom pok – kelom pok m asyr akat didalam ekonom i polit ik dan bidang- bidang sosial ekonom i daripada dengan fak t a pluralism e dan prim odialism e ( Alqadrie, 1990 ; Olubeni, 1983: 265 ) . Perspek t if ini m elihat bahw a k esadaran et nik m erupak an suat u ak ibat dari berbagai ham bat an, yang dihadapi oleh suat u kelom pok et nik ( ext ernal st ruct ural barriers ) , yang dibuat oleh orang at au k elom pok et nik lain ( Alqadrie, 1990: 27 ) . Perspek t if ini j uga m enunj ukkan bahw a set iap upaya “ m odernisasi “ , indust rialisasi, at aupun pem bangunan ekonom i y ang m em bangk it k an k et im pangan- k et im pangan sosial-ekonom i y ang pada m ulany a diharapk an dapat m engubur prim ordialism e, k esuk uan ( t ribalisan ) dan et nosent rism e j uga dapat m engak ibat k an m eningk at ny a k esadaran kelom pok- kelom pok at au kekuat an- kekuat an dan loyalit as kelom pok et nik, sehingga sering m enim bulkan berbagai gerakan separat ism e di berbagai negara.

(4)

Pada kenyat aannya sulit unt uk m enent ukan sum ber- sum ber m enguat nya kesadaran et nik. Nam un dalam m asalah kelom pok et nik Minangkabau m erupakan kelom pok et nik yang sangat kom unal. Adanya rum ah- rum ah Gadang dan sist em kekerabat an m at rilineal m erupakan indikat or prim ordialism e.

Selain it u, kom it m en para perant au dari kelom pok et nik Minangkabau unt uki m em bangun kam pung halam annya, sepert i adanya “ Gebu Minang “ m enunj ukkan bahw a k am pung halam an dilet ak k an dalam posisi y ang t inggi pada k elom pok et nik Minangkabau.

Nam un disisi lain k ondisi k ot a Medan secara st ruk t ural j uga t idak dapat diabaik an. Tidak adany a k ebuday aan m ay orit as y ang dom inan ( Dom inant Maj orit y Cult ure ) di kot a Medan, m engakibat kan m asing- m asing kelom pok et nik hidup secara t erpecah- pecah. Masing- m asing k elom pok et nik ak an saling bersaing dan m eluaskan pengaruhnya. Suasana kom pet it if dan cenderung bebas m uncul dalam kondisi sepert i ini, sehingga m eransang m enguat nya kesadaran et nik.

Menguat nya kesadaran et nik m erupakan t ant angan t erhadap m odernisasi. Suat u kelom pok et nik dapat m em bangun j aringan bisnis yang m aj u t anpa m enj adi “ m odern” , bahk an dengan k ek uat an y ang t idak m odern m erek a dapat m eraih keberhasilan ekonom i.

I kat an k eluarga, agam a, k am pung halam an dan hubungan ant ar pribadi y ang dianggap hanya sesuai unt uk m enj adi basis skala m enengah dan kecil t ernyat a salah. Anggapan bahw a peranan k eluarga dan t radisi ak an leny ap dalam perusahaan- perusahaan y ang berkem bang cepat t idak diduk ung oleh riset y ang rinci, dan m ereka cenderung m erem ehkan hal ini.

C. M ETOD OLOGI PEN ELI TI AN

(5)

ORAN G M I N AN GKABAU D I SUKARAM AI

A. D e sk r ipsi D a e r a h Su k a r a m a i A.1 . Kon disi Fisik da n Adm in ist r a t if

Sukaram ai m erupakan suat u nam a daerah yang t elah dikenal sej ak j am an Belanda. Tidak diket ahui secara past i m ulaa t im bulnya nam a Sukaram ai t ersebut . Nam un diduga bahw a nam a Suk aram ai t ersebut di peroleh dari orang- orang Jaw a yang pert am a m enghuni at au berkoloni di daerah t ersebut . Selain it u,m elihat nam a Suk aram ai dapat m engingat k an k it a pada nam a- nam a daerah di w ilay ah Jaw a Barat . Ada kem uungkinan besar nam a Sukaram ai diberikan oleh orang- orang Jaw a yang berkoloni di daerah t ersebut , k hususny a dari m erek a y ang berasal dari Jaw a Barat , khusunya dari Bant en.

Sej ak j am an Belanda, sek it ar aw al abad k e- 20, Suk aram ai m ulai ram ai di huni oleh orang- orang Jaw a. Mereka m em buka hut an dan bercocok t anam di daerah t ersebut . Pada m asa it u Sukaram ai m erupakan daerah yang m asih berupa hut an rim ba at au m erupak an daerah pinggiran k ot a Medan y ang belum bany ak berkem bang sepert i saat ini.

Sukarm ai saat ini t elah berubah, apabila dahulu m erupakan sut au daerah pinggiran, m ak a saat ini Suk aram ai boleh dik at a m enj adi bagian dari pusat k ot a at au m enj adi salah sat u bagian k egiat an bisnis di k ot a Medan.

Secara adm inist rat if Suk aram ai t erm asuk bagian daerah dari k ecam at an Medan Area, daerahnya banyak dilint asi oleh berbagai j alur j alan yang cukup ram ai, k arena daerah ini m enj adi sat u daerah bisnis y ang berkem bang pesat di k ot a Medan.

A.2 . Kon disi Sosia l da n Ke pe n du du k a n

Sebagai ak ibat indust rialisasi k ot a Medan j uga dilanda urbanisasi. Kot a t erus berkem bang, daerah- daerah y ang duluny a m erupak an daerah daerah pinggiran, k ini m enj adi bagian pusat perkot aan, sepert i y ang dialam i oleh daerah Suk aram ai y ang dahulunya berupa hut an rim ba dan di huni oleh beberapa puluh keluarga yang berlat ar belak ang et nik Jaw a, m ak a k ini berkem bang m enj adi daerah perkot aan y ang sam a sekali t idak m enunj ukkan bahw a daerah ini dulunya berupa hut an belant ara. Penduduknyapun berkem bang pesat , daerah yang dulunya di sesaki oleh pepohonan, k ini berubah m enj adi pem uk im an y ang rapat , rum ah- rum ah berhim pit an, bercam pur baur dengan pert okoan at aupun pabt ik - pabrik sert a j alan- j alan y ang lalu lint asny a set iap hari padat . Daerah it u t idak hanya di huni oleh orang- orang Jaw a, m elainkan di padat i oleh berbagai m acam k elom pok et nik y ang berurbanisasi dari berbagai daerah lain. Kegiat an usaha di Suk aram ai bany ak di k uasai oleh k elom pok et nik Mandailing ( dari Tapsel ) . Minangkabau, dan Cina, Kelom pok et nik yang yang t erakhir ini, kekuasan bisnisnya sem akin lam a sem akin m enonj ol dan m enggeser peranan m onopoli orang- orang Minangkabau yang pernah berkuasa pada t ahun-t ahun 1950 hingga ahun-t ahun 1960- an.

(6)

B. Or a n g M in a n gk a ba u di Su k a r a m a i B.1 . Aw a l k e da t a n ga n

Merant au m erupak an k egiat an y ang t idak t erpisahk an dari k ehidupan orang Minangkabau sej ak lam a. Pada aw alnya m erant au di dorong oleh kebut uhan perluasan w ilay ah k arena t em pat asal di pedalam an Sum at ra Barat ( Lunak Nan Tigo) t idak lagi m em adai luasnya unt uk m enunj ang kehidupan m erekaa. Mereka m em erlukan t anah garapan baru unt uk pert anian, sehingga orang Minangkabau m em perluas daerah m erek a dengan m em asuk k an pant ai barat k e dalam lingk ungan w ilay ah m erek a sepert i Pariam an, Padang, Bandar Sepuluh sej ak abad k e- 6 ( Naim , 1984 : 61- 66) . Merek a t erus m erant au sej alan dengan m eningk at ny a perdagangan dengan dunia luar, t erut am a dengan Malak a dan Aceh sej ak abad k e 15. Set erusny a m erek a m erant au di sepanj ang pant ai barat dan t im ur di Sum at ra. Kedat angan Belanda yang m em bangun j alan- j alan t em bus ke daerah pedalam an sem akin m endekat kan orang- orang Minangkabau ke dunia luar, sehingga m endorong m ereka unt uk m erant au ke daerah- daerah lain. Sem akin pesat nya kem aj uan t eknologi t ransport asi dan sem ak in berkem bangny a k ot a0k ot a, m ak a sem ak in besar dorongan orang Minangkabau unt uk m erant au at au pergi ke kot a- kot a besar t erm asuk kot a Medan.

Pada akhir t ahun 1929 t erj adi depresi ekonom i yang hebat sehingga m em ukul perekonom ian banyak kaw asan di dunia t erm asuk Hindia Belanda. Depresi yang t erus berlanj ut hingga pada pert engahan t ahun 1930- an m enyebabkan orang- orang Minagk abau m eninggalkan w ilay ahny a m erant au k e k ot a- k ot a besar t erut am a k e Bat aviaa, dan Sum at ra, khususnya ke Jam bi, Pekanbaru, Palem bang dan Medan ( Niam , 1982 : 931) . Kegiat an m erant au secara prak t is berhent i k et ik a t erj adi perang revolusi kem erdekaan di t ahun 1940- an dan m eningkat lagi set elah adanya pengakuan kedaulat an oleh Belanda pada t ahun 1950.

Orang Minangkabau yang m erant au pada t ahun 1930- an, khususnya yang ke Medan, sebagian besar m em ilih “ kot a m aksum ” ( suat u bagian w ilayah kot a Medan) sebagai t em pat t inggal m erek a, k arena daerah ini dek at dengan “ paj ak sent ral” ( Pusat Pasar) sebagai pusat k egiat an perdagangan di k ot a Medan. Hany a sebagian k ecil saj a y ang berada di luar “ k ot a Mak sum ” dan t idak ada cat at an at aupun ket erangan yang m enunj ukkan orang Minangkabau bert em pat t inggal di Sukaram ai. Hal ini dapat dim aklum i karena Sukaram ai saat it u m erupakan w ilayah pinggiran k ot a y ang berupa hut an rim ba. Sek elom pok orang Jaw a m em ang t inggal di daerah it u dengan m em buka kebun- kebun nam un secara um um w ilayah t ersebut m erupakan w ilayah hut an rim bah yang sam a sekali t idak dim inat i oleh para perant au khususnya bagi m ereka yang ingin berdagang.

Baru pada aw al t ahun 1950- an ket ika t erj adi gelom bang para perant au Minangk abau, m ak a Suk aram ai m ulai dij adik an sasaran t em pat t inggal bagi orang Minangkabau. Mereka yang t inggal di Sukaram ai pada um um nya adalah m ereka yang kurang m am pu m em biayai hidupnya bila t inggal di “ Kot a Maksum ” , karena “ Kot a Maksum ” berkem bang m enj adi daerah yang m ahal. Mereka yang t inggal di Sukaram ai pada aw al ini biasanya j uga adalah m ereka yang t idakk m em iliki keluarga di Kot a Medan. Pada t ahun 1950- an di daerah Sukaram ai m asih banyak dihuni oleh orang Jaw a y ang hidup dari sek t or pert anian.

(7)

Perkem bangan selanj ut nya m enunj ukan bahw a Sukaram ai secara t erus m enurus m enj adii daerah t uj uan m igrasi bagi orang- orang Minangk abau. Hal ini berkait an erat dengan k ebiasaan “ Saling Mengangk at ” : dari orang Minangk abau, dalam art i orang Minangk abau y ang t elah t inggal di Suk aram ai dan secara ekonom i m ulai m apan, m ak a m erek a ak an bersedia m enam pung dan m em biay ai k eluarga m ereka yang dat ang m erant au unt uk m encari kehidupan baru yang baik at au m ereka akan berusaha unt ukk m engaj ak keluarga m ereka di kam ppung halam an agar dapat m engikut i j ej ak m erek a dalam berbagai usaha dengan bant uan baiay a m ereka sam pai keluarga yang baru dt ang darii kam pung halam an ini m aupuun hidup m andiri.

Oleh karena it u, ket ika para perant au kem bali ke t em pat perant auannya set elah m ereka pulang lainnya unt uk m engikut i j ej ak m ereka sebelum nya. Kebiasaan sepert i ini m em buat j um lah k om unit as orang Minangk abau diperant auan cenderung m em besar apabila dengan adanya generasi baru yang lahir di Sukaram ai.

DATA ORANG MI NANGKABAU DI SUKARAMAI A. Jum lah orang Minangk abau di Suk aram ai = 9670 orang B. Kegiat an usaha

Ke git a n Usa h a Ju m la h Rum ah m akan/ kedai nasi

Konveksi Pabrik rot i

Tukang Em as/ I nt an Tukang kain

Tuk ang sepat u Tukang becak Tuk ang goni bot ot Hom e indust ri lainnya Pedagang lepas

30 orang 652 orang 2 orang 63 orang 9 orang 52 orang 96 orang 32 orang 125 orang 37 orang

C. Daerah Konsent rasi Orang Minang di Suk aram ai 1. Gg. Set o

2. Brom o / Lr. Trim o 3. Gg. Langgar Uj ung 4. Mandala

5. Gang Sehat / Kant il / Jat i 6. Gang I s/ d Gang VI I I D. Suk u :

a. Jam bak d. Sik um bang b. Panyalai e. Tanj ung c. Guci f. Kot o

( Survey, 1997 ) C. 2 . Ka gia t a n Usa h a

pada aw al k ehidupan orang Minangk bau di Suk aram ai m em ang am at berbeda dengan orang di “ Kot a Mak sum ” . Apabila orang Minangk abau di “ Kot a Mak sum ” usahany a t elah berkem bang dan secara ekonom i k ehidupan m erek a m apan at au paling t idak t ingk at k esulit anny a t idak t erlalu besar, m ak a bagi orang Minangk abau di Suk aram ai t idak lah sem ik ian. Di Suk aram ai, k egiat an usaha orang Minangk abau dim ulai dari t ingkat perint isan, sehingga belum m uncul kegiat an usaha khusus dan m apan.

(8)

m em ak ai gerobak dorong, sepeda, dipik ul at au m enggelarny a di pinggir j alan. Usaha lain y ang bany ak dilak uk an pada w ak t u it u adalah m enj adi t uk ang becak .

Sifat Kom unal dari orang Minangk abau m erupak an fak t or y ang dapat m endukung kegiat an usaha m ereka di perant auan. Di Sukaram ai orang Minangkabau saling m em bant u baik dalam k ehidupan sosial di perant auan at aupun dalam k egiat an- k egiat an berusaha sepert i m alasah perm odalan y ang sering t erj adi pada para perant au baru at aupun dalam m asalah- m asalah yang t im bul akibat int eraksinya dengan kelom pok et nik lain, sepert i adanya persaingan dan konflik. Sifat kom unal ini m enj adi salah sat u fakt or yang m em aj ukan kegiat an usaha orang Minangkabau di Sukaram ai, selain karena fakt or lain sepert i keulet an, hem at dan agresifit as m ereka dalam berusaha, sehingga pada t ahun 1950 hingga t ahun 1960- an orang Minangk abau dapat m em onopoli k egiat an usaha di Suk aram ai.

Nam un pada sisi lain dapat dilihat bahw a m onom poli kegiat an usaha di Suk aram ai dapat dianggap sebagai suat u y ang alam iah, k arena m erek alah y ang m elak uk an upay a perint isan aw al k egiat an usaha, sebelum k elom pok et nik lain berdat angan m em asuki Sukaram ai, w alaupun pada akhirnya kelom pok et nik yang belak angan dat ang dapat m enem bus m onopoli it u.

Pada t ahun 1960- an kegiat an usaha orang Minangkabau di Sukaram ai kelihat an berkem bang dari sekt or berj ualan dalam skala kecil m enj adi m endirikan indust ri rum ahan, dalam pem buat an rot i dan pak aian j adi, at u m em buk a w arung/ k edai nasi, j ual beli em as dalam sek ala k ecil, sepert i berj ualan dipinggir-pinggir j alan dengan m ej a ala k adarny a, at au hingga m em buk a t ok o em as, at au t ok o- t oko k ain dan barang- barang k elont ong, k ios- k ios penj ahit , k edai- k edai say uran, dan sebagian lagi m enj adi pegaw ai pem erint ahan.

Usaha m erek a t erus berkem bang hingga m uncul usaha lain sepert i indust ri rum ahan di bidang sepat u, t as, dan sebagainy a. Nam un m onopoli k egiat an usaha t idak dapat dipert ahank an set erusny a, k arena orang- orang dari k elom pok et nik lain m ulai berdat angan dan m em buk a k egiat an usaha di Suk aram ai, t erut am a dari kelom pok et nik Mandailing dan Cina.

Merosot ny a m onopoli k egiat an di Suk aram ai oleh orang Minangk abau m enunj ukan bahw a kom unalit as orang Minangkabau t ernyat a lebih banyak disibukan dengan usaha got ong roy ong dalam peny elenggaraan pest a perkaw inan, m em buat rum ah adat ( rum ah gadang) , m esj id, dan sebagainy a, daripada unt uk m endirikan pusat - pusat finansial unt uk m enunj ang kegiat an usaha m ereka, sepert i yang t elah dilakukan oleh kelom pok et nik Cina yang sem akin m aj u dan m enggeser kegiat an usaha orang Minangkabau di Sukaram ai.

B. 3 . Pola Ke h idu pa n

Pada saat orang Minangk abau m ulai k et inggalan k endali at as m onopoliny a di Sukaram ai it u bukan berart i orang Minangkabau kehilangan kendali at as ikat an keet nikannya. Orang Minangkabau kehilangan kendali at as ikat an keet nikannya.

Kom unalism e orang Minangkabau m erupakan saut u hal yang dapat m enj elask an t ent ang k eent engan t indak k rim inal k urang dij um pai pada para perant au Minangkabau. Kelihat annya bahw a m asalah penyesuaian dari bukanlah m erupak an persoalan y ang sulit . Para pedagang baru biasany a m enum pangk an diri k epada k erabat t erdekat , dan m erek a ak an berusaha m elepaskan diri m anak ala m erek a sanggup berusaha secara m andiri. Kehadiran orang Minangk abau di k ot a Medan dalam j um lah besar j uga m erupak an fak t or m enem pat an posisi orang Minangkabau t idak dalam kondisi yang sam a sekali asing. Pada t ahun 1990- an ini j um lah orang Minangk abau t ergolong dalam 5 ( lim a) besar k elom pok et nik y ang hidup di k ot a Medan.

(9)

didirik an sepert i organisasi orang Pariam an, Maninj au, Bat u Sangk ar, Pasam an, dan sebagainy a. Organisasi- organisasi t ersebut bany ak t erj un k edalam k egiat an k ebuday aan at au seni dan k egiat an- k egiat an sosial ant ara lain k egiat an- k egiat an it u berupa peringat an hari- hari besar agam a I slam , pert unuj uakn kebudayaan, pengum pulan dana unt uk pem bangunan kam pung halam an at au unt uk kegiat an got ong roy ong lainy a sepert i pest a pernikahan, pem buat an m esj id, rum ah gadang di perant auan, dan sebagainy a.

(10)

PEM BAN GUN AN D AN KEETN I KAN D I KOTA M ED AN

A. I n du st r ia lisa si Kot a M e da n

Kot a Medan sej ak m asa pem erint ahan kolonial Belanda m em ang m em iliki daya t arik yang kuat t erhadap para m igran. Sebagai kot a pelabuhan Medan m em iliki ak t ifit as ekonom i y ang cuk up besar di Sum at era, apalagi di w ilay ah Sum at era Ut ara ini bany ak didirik an perkebunan besar oleh k aum k olonial, sehingga sebagai k ot a pelabuhan, Medan t erus berkem bang pesat seiring dengan perkem bangan nilai t am bah yang dihasilkan oleh perkebunan- perkebunan di Sum at era Ut ara.

Day a t arik ekonom i dan sem arak ny a k ehidupan k ot a m em ancing bany ak para m igran unt uk m em asuk i k ot a Medan, t erm asuk orang Minangk abau. Day a t arik Kot a Medan sem ak in besar m anak ala pem erint ahan Orde Baru m elak sanak an k ebij ak an ekonom i pert um buhan dengan st rat egi I ndust rialisasi di perkot aan I ndonesia.

I ndust risasi y ang dianggap m erupak an j aw aban sat u- sat uny a bagi upay a m odernisasi m em buat k ot a Medan berkem bang lebih pesat dari pada periode sebelum ny a. I ndust rialisasi m enarik k edat angan para m igran dari berbagai daerah dan I ndust rialiasai t elah m engem bangk an Kot a Medan t idak t erbat as hany a sebagai k ot a pelabuhan, m elaink an j uga k ot a perdagangan, agribisnis, k ot a pendidikan, k ot a pengem bangan k ebuday aan, k ot a rek reasi, k ot a indust ri dan sebagainy a, sehingga Kot a Medan m enj adi berbagai m acam pusat k egiat an k ehidupan.

B. Kot a M e da n Se ba ga i Kot a M u lt ie t n ik

Sej ak m asa kolonial Kot a Medan t elah m enj adi kot a m ult iet nik. Berbagai kelom pok et nik kot a Medan, dan pada saat it u kelom pok et nik yang paling m enonj ol at au berkuasa dan m enem pat i st rat ifik asi sosial at as adalah k elolm pok et nik Melay u, sedangk an pada st rat ifik asi sosial paling baw ah adalah k elom pok et nik Jaw a y ang sengaj a didat angk an oleh pem erint ah k olonial Belanda sebagai k uli k ont rak pada perkebunan- perkebunan. Selain kedua kelom pok et nik Jaw a t erdapat j uga kelom pok et nik Cina dan beberapa kelom pok lain dalam j um lah yang relat if kecil, sepert i Aceh, Bat ak, Mandailing dan sebagainya.

(11)

m elam paui j um lah orang Melayu. Tidak hanya it u, para pendat ang baru ini lam bat laun, berpengaruh dalam k ehidupan di k ot a m ult iet nik, Medan. Tingk at persaingan ini senakin hebat ket ika t er j adi suat u kekosongan budaya m ayor it as yang dom inan ( dom inant m aj orit y cult ure) .

C. I k a t a n Ke e t n ik a n D a la m Kot a I n du st r i

Tidak adanya m ayor it as yang dom inan m enyebabkan set iap kelom pok et nik m elangsungkan kehidupannya dengan kebudayaannya sendiri, sist em nilai, norm a-norm a, k ebiasaan- k ebiasaan sendiri. Oleh k arena it u m asing- m asing k elom pok et nik akan berada dalam “ Kant ong kelom pok et niknya” sendiri. Pada keadaan sepert i ini m aka hubungan ant ar kelom pok et nik berj alan secara pragm at is, sehingga pragam at ism e m enj adi suat u pedom an t ingk a lak u di k ot a Medan.

Pragm at ism e m erupakan penyelam at bagi m unculnya konflik ant ar kelom pok at nik yang berpeluang besar unt uk t im bul dalam kot a indust ri, karena kot a indust ri m encipt akan bent uk kehidupan yang penuh persaingan. Persaingan m endorong set iap orang unt uk m encari pegangan y ang k uat agar m erek a t idak t ergilas oelh persaingan. Pada suat u kot a m ult iet nik, set iap orang cenderung unt uk m encari pegangan dalam ikat an k eet nik anny a, sehingga persaingan y ang m uincul t idak hanya bersifat individual m elainkan kolekt if, yait u dalam bent uk persaingan ant ar kelom pok et nik. Persaingan t ersebut m erupakan ladang subur t im bulnya konflik ant ar kelom pok et nik yang biasannya diikut i oleh kerusuhan m assa dan t indak kekerasan. Selam a ini hal t ersebut j arang t erj adi m engingat pragm at ism e m enj adi pedom an dalam int erak si sosial, sehingga set iap indiv idu ak an berfikir beberpa k ali sebelum m elakukan konflik, karena dalam konflik set iap yang t erlibat akan selalu berusaha m endapat kan keunt ungan. Apalagi dengan kebij akan pem erint ah yang m enindak t egas dan keras para pelaku konflik yang bersifat “ SARA” ( Suku, Agam an, dan Ras) . Nam un t erlepas dari persoalan t ersebut dapat k it a k et ahui bahw a dalam suat u kot a indust ri yang m ult iet nik, khususnya yang t idak m em iliki budaya m ayorit as yang dom inan ikat an- ikat an keet nikan cenderung unt uk m enguat . I ndust rialisasi y ang m encipt ak an k ehidupan dengan persaingan m endorong prang unt uk m encari pegangan. Pegangan dalam suat u k ot a m ult iet nik t anpa buday a m ay orit as y ang dom inan berat i pegangan dalam ikat an k eet nik an at au dalam sit uasi kot a Medan sepert i ini m aka kesadaran keet nikan seseorang cenderung besar.

Hal t ersebut dapay t k it a lihat dalam ekspresi t ingk a lak u indiv idu di k ot a Medan, m isalny a saj a dalam berbahasa, set iap orang ak an berbahasa k elom pok et nik ny a sendiri di t em pat - t em pat um um t anpa m erasa segan at au m erasa t idak sopan. Perilak u sepert i it u seringk ali k it a j um pai dan m asing- m asing orang pun m enanggapiny a sebagai suat u y ang t idak luar biasa.

Oleh k arena it u k om unalism e dapat di pelihara dalam k ot a indust ri at au m asyarakat urban. Padahal secara t eorit is, khusunnya dalam perspekt if m odernisasi, kom unalism e dalam bent uk ikat an keet nikan akan pudar oleh laj u indust rialisasi dan t erbent uknya m asyarakat urban. Nam un kenyat aan m enunj ukan sebaliknya yait u t et ap t erpeliharanny a ak esadaran k eet nik an.

Kesadaran et nik orang Minangkabau di Sukaram ai m enunj ukan m asih t et ap t erpelihara dengan baik m alahan pada t ahun 1996 ini m uncul kegiat an yang dikelola oelh suku- suku yang ada di Sukaram ai, suat u fenom ena yang m enunj ukan m ulai berperannya kehidupan suku- suku dalam kelom pok et nik Minangkabau. Hal it u sem akin m em bukt ikan bahw a pem bangunan yang m enit ik berat kan pada pert um buhan ekonom i dengan st rat egi indust rialisasi sangat kurang peranannya dalam m engikis keet nikan dan m alahan j ust ru dapat m em elihara kesadaran et nik at aupun bahk an dapat m endorong k ebangk it an et nik .

(12)

Nan-Sibaris ( t erdiri dari 7 k enagarian) y ang dipelopori oleh Dat oek Moeis guna m em perj uangkan aj at ah t anah bagi orang Minangkabau di Medan. Beberapa t ahun selanj ut nya m uncul persat uan dengan lingkup lebih kecil yait u keluarga Ulakan Tapakih Kat apiang ( 3 desa) yang m em iliki peranan besar dalam kehidupan sosial orang Minangk abau di Suk aram ai, sepert i dalam hal peny elesaian sengk et a, konsult asi m asyarakat , pem bangunan fasilit as kehidupan m asyarakat t at aupuun m enangani m asalah- m asalah lain m asyarakat Minangkabau di Sukaram ai. Ulakan Tapak ih Kat apiang ini berhasil m em bangun Rum ah Gadang, Maj id dan beberapa Surau.

(13)

EKSPRESI I KATAN PRI M OD I AL D ALAM KEGI ATAN BI SN I S ORAN G M I N AN GKABAU D I SUKARAM AI

A. I k a t a n Pr im odia l

I kat an prim odial pada dasarnya berakar pada ident it as dasar yang dim iliki oleh para anggot a suat u k elom pok et nis, sepert i t ubuh, nam a, bahasa, agam a at au k epercay aan, sej arah dan asal- usul ( I saaec, 1993: 48- 58) . I dent it sa dasar ini m erupak an sum ber acuan bagi para anggot a suat u k elom pok et nik dalam m elak uk an int reaksi sosialnya. Oleh karena it u ident it as dasar m erupakan suat u acuan yang sangat m endasar dan bersiapfat um um , sert a m enj adi kerangka dasar bagi perw uj udan suat u kelom pok et nik.

I dent it as dasar diperoleh secara ask ript if dan t idak m udah unt uk m engingkarinya, ident it as dasar m uncul dalam iint eraksi sosial ant ar kelom pok et nik. Dalam int erak si t ersebut para pelak u dari berbagai k elom pok et nik ak an m eny adari bahw a t erdapat perbedaan k elom pok diant ara m erek a. I dent it as dasar k em udian m enj adi suat u pem beda anat ara berbagai k elom pok et nik y ang sedang berint erak si.

I dent it as dasar m erupak an sum ber adany a ikat an prim odial, suat u ikat an yang lahir dari hubungan= hubungan keluarga at au hubungan darah ( garis k et urunan) , hubungan ras, lingk ungan k epercay aan at au k eagam aan, sert a bahasa at au dialek t ert ent u. Suat u persam aan hubungan darah, dialek, ras, k ebiasaan dan sebagainya yang m elahirkan ikat an em osional ( Greet z, dalam Suadarsono, ed., 1982: 3) y ang k adang k adarny a berlebihan sehingga dapat m enj adi sesuat u y ang bersiafat dest ruk sif.

I kat an- ik at an t ersebut Geerz dapat dianggap sebagai “ w arisan” dari sifat sosial y ang t elah ada.. suat u “ k elangsungan y ang berkesinam bungan” dan sebagian besar m erupakan ikat an keluarga, nam un lebih dari it u m erupakan w arisan yang berasal dari k elahiran di t engah- t engah m asyarak at beragam a t ert ent u, y ang berbicara dalam dialek bahasa t ert ent u dan m engikut i prak t ek - prak t ek sosial t ert ent u ( I saacs, 1993: 45) .

Dalam kehidupan sehari- hari ident it as dasar suat u kelom pok et nik seringkali dim anipulasi ( Cohen, 1971) . I dent it as dasar dapat dinon- ak t ifk an, diak t ifk an, dipersem pit dapat dim ungk ink an k arena ident it as dasar it u buk anlah sesuat u uy ang m asih sepert i bat u m elaink an cair, sehingga dapat m engalir dan berkem bang dalam rangka penyesuaian- penyesuaian dalam kehidupan.

Nam un t idak j arang aliran ident it as dasar m enerj ang dengan k uat bagaikan air bah yang m enerj ang dan m em bobolkan bendungan- bendungan, sert a m erusak segala sesuat u y ang dialaluiny a. Pada k eadaan- k eadaan t ert ent u ident it as dasar y ang m ew uj udk an k eberadaaanny a dalam bent uk ikat ann- ikat an prim odial m elahirkan kohesi em osional yang sangat kuat at au m enj adi et nosent rism e yang berlebihan, sehingga m enj adi sum ber m alapet ak a.

Disisi lain kohesi em osional yang berasal dari ikat an prim ordial dapat m enim bulk an rasa am an, k ehangat an at au k epercay aan di k alangan m erek a sendiri. Rasa k epercay aan di ant ara k alangan sendiri bagi k elom pok et nik t ert ent u dapat dij adik an dasar bagi k egiat an bisnis. Bany ak k egiat an bisnis dilak uk an t anpa didukung oleh j am inan surat - surat perj anj ian, kont rak hukum at au bahkan secarik kert aspun. Mereka m elakukannya berdasarkan rasa saling percaya, karena m ereka berasal dari kam pung halam an yang sam a, berbahasa at au berdialek yang sam a, m em iliki nam a keluarga yang sam a, at au dari ket urunan yang sam a, singkat nya k esam aan ident it as dasar m endorong unt uk saling m em percay aai, m inim al pada pert em uan pert am a m ereka beranggapan bahw a m ereka m em iliki perilaku yang sam a, karena berasal dari kalangan sendiri.

(14)

adalah persat uan yang t ersem bunyi di dalam lingkungan m ereka, lingkungan kesukuan, dan lebih khusus dalam lingkungan keluarga. Persat uan yang t ersem bunyi ini dij aga dan dik uat k an oleh k epercay aan bahw a m erek a berasal dari sat u nenek m oyang yang sam a, sam a berhak m endiam i sat u t erit orial “ kam pungnya” , harus bergot ong roy ong dalam sem ua k egiat an, baik k egiat an ekonom i m aupun upacara-upacara adat ( Raj ab,1969: 16) .

B. St r u k t u r Siosia l

Unt uk dapat m em aham i k ek uat an ikat an prim ordial k elom pok et nik Minangk abau, dapat lah k it a t elusuri t ent ang seluruh susunan m asyarak at Minangkabau berdasarkan pem bagian suku- sukunya. Baik di dalam pem erint ahan nagari m aupun dalam kehidupan sehari- hari di rum ah t angga, pem bagian suku it u t et ap m em punyai pengaruh, karena suku it u m erupakan sat u- sat uan genealogis yang diagungkan. Pem bagian it u t ernyat a berlaku kekal, w alaupun m asyarakat Minang t elah hidup berabad- abad lam any a.

Orang- orang luar t idak m enget ahui, m eny at ak an bahw a orang- orang Minang y ang dihadapiny a adalah sat u sem uany a, m elihat w arna k ulit , t ipe dan bahasany a. Tet api sebenarny a orang- orang Minang it u berasal dari suk u- suk u y ang berbeda-beda, y ang seorang m em andang y ang lainny a sebagai orang asing, dipandang dari sudut kesukuannya, w alaupun m ereka akan bersat u m enghadapi orang- orang yang bukan Minang.

Jum lah suk u ( art iny a em pat ) pada aw alny a sepert i nam a it u sendiri m enunj ukkan t idak lebih dari em pat , yakni Kot o, Piliang, Bodi dan Caniago. Pem bagian dalam em pat suk u, dalam bent uk ny a sangat sederhana, t im bul pada t ingk at an perkem bangan t erut am a dari perkaum an Minangk abau ( Raj ab,1969: 15) .

Pem bagian dalam em pat suk u ini dicipt ak an oleh dua orang poy ang orang Minang, yait u Dat uk Ket um anggungan dan Dat uk Perpat ih nan Sebat ang, supaya k et urunan m erek a dapat k aw in- m engaw ini. Tet api dilarang m erek a endogam i, y ak ni kaw innya laki- lakinya dan perem puan yang sesuku.

Set elah suk u- suk u it u berpencar diberbagai nagari, m ak a t erj adilah kelom pok- kelom pok ket urunan yang kecil ( olan) yang di Minangkabau dinam akan orang k am puang. ( Hendak lah dibedak an dari k am pung, at au perkam pungan y ang berart i sat u sat uan t errit orial) . Kam puang ini dipim pin oleh penghulu k am puang, at au penghulu andiko, yait u m am ak yang t ert ua dari sem ua kapalo parui. Karena orang- orang yang sekam puang ket urunan dari seorang nenek bersam a ( m oyang) , m aka m er eka dilar ang kaw in ant ar a m er eka ( exogam i) . Laki- laki dan per em puan yang m elanggar larangan ini sangat dicela oleh pendapat um um , biasanya dihukum buang dari nagariny a, dam m erek a sendiri m encari k eselam at an dirant au dan t idak pulang- pulang kekam pungnya.

Ada beberapa nagari di Minangkabau, yang kabarnya hanya m elarang orang-orang sekam puang m enikah, t et api m em bolehkan laki- laki dan perem puan yang sesuk u m enj adi suam i- ist ri. Tet api y ang t erbany ak ialah nagari- nagari y ang adat ny a m elarang orang- orang sesuku kaw in.

Dulu pernah t erj adi dua sej oli y ang berasal dari dua nagari y ang berasal dari dua nagari y ang berbeda, m enik ah dirant au. Tet api k at ik a m erek a pulang k e nagari m asing- m asing, dan t ernyat a m ereka sesuku, m aka rapat penghulu- penghulu kedua nagariny a m em ut uskansupay perkaw inan m erek a di bat alkan, biarpun dibolehk an agam a, sehingga m erek a t erpak sa bercerai.

(15)

Dem ik ianlah persat uan dalam sat u nagari dapat diret ak k an oleh k eset iaan penduduk kepada suku at au kam puangnya m asing- m asing. Persat uan di dalam suku m ungk in dapat dipecah- pecah lagi oleh k eset iaan k epada k elom pok k am puang, saj uari, sabuah parui, at au sam ande, t et api persat uan k esuk uan ini m asih t et ap berpengaruh dan t erpelihara sam pai kepada t ahun- t ahun belakangan ini.

Karena orang y ang sesam a suk u dianggap berdansanak , m ak a panggilan k epada t iap- t iap anggot a adalah sam a dengan panggilan t erhadap anggot a- anggot a sabuah parui” , yait u m enurut t t ingkat an um urnya yang seum ur dengan ayah dipanggil bapak, yang seum ur dengan ibu dipanggil ibu, yang seum ur dengan kakak dipanggil k ak ak , dan y ang seum ur dengan m am ak dipanggil m am ak , dan y ang k ecil dipanggil adik, begit u set erusny a.

Suat u kenyat aan yang t erdapat um um di Minangkabau adalah persat uan y ang t ersem buny i di dalam lingk ungan k esuk uan. Persat uan ini dij aga dan dik uat k an oleh kepercayaan, bahw a m ereka sem oyang dulunya, karena it u m ereka harus seragam dan set iak aw an t urun- t em urun.

Bilam ana t erj adi perselisihan diant ara anggot a- anggot a sesuk u, m ak a perselisihan it u diselesaikan di dalam kalangan suku oleh penghulu- penghulunya, t anpa m em int a bant uan orang lain. Dan persat uan, keseragam an dan k eset iak aw anan it u pula y ang m enet apk an k aidah bahw a suluruh anggot a suk u t urut bert anggung j aw ab at as apa y ang t elah dilak uk an oleh seorang anggot a suk uny a. Sahino sam alu, sasanang, ( sam a hina, dan sam a m enganggung m alu, sam a m enderit a dalam kesusahan dan sam a m enikm at i kesenangan) , barek sam o dipikua ringan sam o dij inj ing, ( k alau berat sam a dipik ul, dan k alau ringan sam a dij inj ing) .

Ak ibat k uat ny a rasa persat uan it ulah m ak a seandainy a ada seorang gadis dari sat u suk u diganggu oleh seorang pem uda suk u lain, sem ua lak i- lak i di dalam suk u gadis t adi ak an serent ak m em bela k ehorm at an dansanak ny a. Jik a perist iw a ini diikut i oleh perselisihan dan perkelahian, m ak a t idak j arang t erj adi perkelahian y ang ram ai ant ara gerom bolan lak i- lak i dari sat u suk u dengan ssuk u lain, berupa perang bat u at au kadang- kadang dengan m em pergunakan senj at a t aj am , dan m enum pahkan darah sedik it . Biasany a t idak bany ak darah y ang t ert um pah, sebab sengk et a ant araa orang- orang sanagari ak an segera dik et engahi dan diselesaikan oleh rapat penghulu.

Sepert i t elah diket ahui, pada penduduk Minangkabau berlaku siet em m at rilinial, yang m enurut Bronislaaw Malinow ski “ m ereka hidup di dalam sat u keariban m asyarakat yang di dalam nya kekerabat an dihit ung m enurut garis ibu sem at a- m at a, dan pusak a sert a w aris dit urunk an m enurut garis ibu pula. I ni berart i bahw a anak laki- laki dan perem puan t erm asuk keluarga, dan perkaum an ibunya, dan buk an dari ay ah m elaink an dari ibu, m ak a dan bibiny a seorang anak m enerim a w arisan hart a- benda.

Sist em m at rilinial di Minangkabau it u m em punyai delapan ciri, yait u : ket urunan dihit ung m enurut garis ibu, suku t erbent uk m enurut garis I bu, t iap orang diharusk an k aw in dengan orang luar suk uny a ( Ex ogam i) , pem bahalasan dendam m er upakan sar u kew aj iban bagi selur uh suku, kekuasaan dalam suku, m enurut t eor i t erlet ak dit angan “ I bu” , t et api j arang sek ali dipergunak anny a sedang y ang sebenarny a berkuasa adalah saudara lak i- lak iny a, perkw ainan bersifat m at rilok al, yait u suam i m engunj ungi rum ah ist rinya, hak dan pusaka diw ariskan oleh m am ak k epada k em anak anny a, dari saudara lak i- lak i ibu k epada anak saudara dari perem puan.

(16)

Adat it u t erbuat dari keyakinan orang banyak m enurut nya, bahw a adat it u adalah perat uran- perat uran k em asyarak at an y ang harus dipat uhiny a, berkekuat an sebagai undang- undang, dan m ereka dianggap t elah m em enuhi sat u kew aj iban hukum apabila berbuat m enurut t unt ut an adat ini.

Dik at ak an “ t erbit dari k ey ak inan orang bany ak ” k arena t idak dim est ikan keyakinan it u ada pada t iap orang Minang yang harus m em at uhinya, t et api adat it u cuk up berkuasa di dalam m asyarak at y ang dit engahny a t erbent uk adat t ersebut .

Tidak adany a k ey ak inan t ersebut pada beberapa orang t ert ent u di dalam perkaum an Minangkabau- suat u gej ala yang m ulai kelihat an pada w akt u ini- t idaklah berart i bahw a m erek a bebas dari k ew aj iban m eski m em at uhi perat uran- perat uran adat it u. Sebab huk um adat t idak t erdiri dari k aidah- k aidah y ang dibuat oleh t iap-t iap orang uniap-t uk ny a sendiri, m elaink an k aidah- k aidah y ang dipik ulkan aiap-t as sem ua anggot any a. Huk um adat it u adalah perat uran- perat uran um um y ang dipik ulkan dari luar buk an t im bul dari hat i nurani seseorang.

Terj adinya adat di Minangkabau bukanlah bergannt ung kepada keyakinan huk um pada seseorang anggot a perkaum an, m elaink an k epada adany a k ey ak inan hukum pada seluruh anggot a perkaum an, t erut am a pada penghulu- penghulu Minang yang berpengaruh dim asa yang lalu.

Karena it u didalam perkaum an Minangkabau – sepert i m asyarakat lainya di dunia barang k ali – t iap orang bert indak dan m em perlihat an gerak - gerik k elak uan yang m erupakan pernyat aan lahir dari dorongan hasrat dan keinginan pribadinya. Perbuat an dan k elak uan it u baginy a adalah alat dan perny at aan dari day a upay any a unt uk m encapai suat u m aksud yang t erkadung didalam hat inya, at au m ot ifnya perbuat an at au k elak uan it u adalah m eny enangk an bagi perasaanny a, apabila sej alan dengan garis kehendak dan t uj uannya.

Apabila perbuat an dan kelakuannya it u sesuai dengan t unt ut an norm a- norm a y ang dianut oleh sebagai t erbesar anggot a m asy arak at ny a, dengan perkat aan lain sesuai dengan apa y ang diharapk an oleh orang bany ak disek it arany a, t idak ak an t erj adilah t erbent uran, t idak ak anada orang lain y ang m erasa t ersinggung. Orang y ang berbuat dem ik ian disenangi dan m endapat celaan at au t eguran dari anggot a-anggot a perkaum anny a.

Tet api, j ik a t indak an at au k elak uan sosial seseorang m eny im pang dari apa y ang diharapk an oleh sebahagian t erbesar anggot a perkaum an, berlaw anan apa y ang dianggap lay ak oleh um um pada sew ak t u- w ak t u dan disuat u t em pat , m eny alahi adat , t erj adilah pem bent uran ant ara dua cara penilaian, y ang dipak ai oleh orang t ersebut dan y ang dipak ai oelh anggot a- anggot a perkaum an selebihny a.

Di Minangkabau yang m encegah seseorang m elakukan apa- apa yang t idak diset uj ui oleh perkaum nan ialah pengaw asan m asy arak at at au k ont rol sosial, y ang dinam akan adat . Kont rol sosial it u adalah Krist allisasi dari pendapat um um pada penghulu- penghulu yang berkuasa t urun t em urun, yang m enganut sesuat u et ika, m enent uk an t at a k ram a dan t at a susila y ang harus dihorm at i dan diprak t ek k an oleh t iap anggot a perkaum an t anpa ada k ecualiny a.

C. Ke bia sa a n Sa lin g M e n ga n gk a t

Adat sebagai suat u pedom an bagi t ingk ah lak u m asyarak at Minangk abau m ancak up bany ak haal, sepert i t ent ang cara hidup bernasy arak at , berorganisasi, t ent ang m enj adi seorang yang berkepribadian Minangkabau, susunan m asyarakat Minangk abau, k ew aj iban m em bela m asyarak at , prinsip- prinsip k epem im pinan, huk um , m oralit as dan sebagainy a ( Hak im y : 1991 : 74- 149) .

(17)

persepsi t ent ang k eluarga sebagai sat u k esat uan y ang t idak bisa dipisah- pisahk an yang para anggot anya m em iliki kew aj iban unt uk saling m em bant u, bahkan t idak hany a dalam lingk ungan k eluarga besar ( ex t ended fam ily) m erek a, nam un m eluas sam pai pada ikat an- ikat an sesuku, sekam pung halam an, at au sesam a or ang Minangk abau. Kedua, k ebiasaan saling m engangk at berak ar j uga pada sist em Mat rilineal orang- orang Mingangkabau. Pada sist em it u saudara laki- laki dari ibu ( biasany a disebut sebagai m am ak ) berkew aj iban unt uk bert anggung j aw ab t erhadap nasib dan m asa depan anak- anak dari saudara perem puannya it u at au kem anakannya.

Hubungan ant ara kem enakan dengan m am ak dit et ukan oleh adat yang m engikat k edua belah pihak . Mam ak adalah pem im pin dari k em enak an. Mam ak sebagai unsur t erpent ing dalam kehidupan m asyarakat Minangkabau, m em iliki posisi y ang sangat st at egis. I ni dik arenak an Mam ak t ersebut adalah orang y ang paling m em pengaruhi proses t um buhnya dan keberhasilan hidup kem enakannya.

Oleh kar ena it u kebiasaan saling m engankat yang dilakukan oleh saudar a laki- laki dar i ibu t er hadap kem anakannya bukan sekedar kebiasaan yang m udah unt uk diingkari, m elainkan m erupakan suat u kew aj iban yang bila dialnggar berart i m elanggar adat dan ak an m em peroleh sank si sosial y ang cuk up berat dik ucilkan dan dicem ooh.

Nam un bany ak k alangan pengam at berpendapat bahw a t elah t erj adi kerenggangan hubungan ant ara m am ak dan kem anakan kerena berbagai hal, t erut anah ak ibat dari k egiat an m erant au. Kegiat an m erant au sudah begit u lek at dalam m asy arak at Minangk bau. Merant au sebagai upay a unt uk m engingat k an t araf hidup m erupakan salah sat u fakt or yang m enyebabkan renggangnya hubungan kem anakan dengan m am ak. Jarak yang j auh dari kam pung halam an individualism e diperkot aan, m endorong t um buhnya keluarga int i ( nucleus fam ily) dalam m asy arak at Minangk abau diperant auan. Merek a m eny adari bahw a k eluarga int i m erek a lebih m em but uhk an perhat ian lebih besar dalam k ehidupan dik ot a- k ot a perant auan yang suasananya penuh persaingan.

Anak - anak y ang dibesarkan diperant auan bahk an t idak k enal sam a sek ali kam pung halam an orang t uanya, sehingga m ereka kurang m engenal adat Minangk abau. Kegiat an m erant au j uga m eny ebabk an adany a perkaw inan anat ar k elom pok et nik dan anak - anak dari hasil perkaw inan m erek a belaj ar hidup t idak dengan sat u adat dari orang t uanny a, m elaink an dari berbagai- bagai adat dan k ebiasaan y ang ada di t em pat t inggal m erek a, sehingga secara t eorit is k eadaan y ang dem ikian it iu akan m enyebabkan renggangnya hubungan m am ak dengan kem anakannya.

Nam aun pada kenyat aannya kerenggangannya hubungan m am ak dengan kem anakan t idak m enlunt urkan sam a sekai kebiasaan saling m enganggkat , bahkan cenderung m eluaskan bent uknya. Orang Minangkabau yang m erasa t elah m apan ekonom iny a dapat saj a m em baw a saudara- saudara dari k am pung halam anny a, k enalan- k enalan dek at ny a, at au anak dari sahabat - sahabat ny a, t idak t erbat as pada kem anakannya saj a. Biasaanya sering t erj adi pada para pengusaha rum ah m akan / kedai- kedai nasi yang m em but uhkan t enaga dari orang- orang sekam pung halam annya, sesukunya at au kenalan- kenalan dekat nya. Mereka m engangkat nya dari k am pung halam an, dibiay ai unt uk m erant au, dipek erj ak an, diberi gaj i dan diperluk an sepert i saudara buk an sek edar pek erj a. Para perant au baru ini j ik a sudah m erasa m am pu unt uk berusaha sendiri . m ereka kem udian berusaha sendiri biasaanya dengan usaha yang sudah dikenalnya dari hari kehari sew akt u dia m asih m engikat kerj a dahulu.

(18)

Merek a bergot ong roy ong dalam acara- acara perkaw inan m aupun k em at ian. Walaupun hubungan dengan kam pung halam an t ersa j auh dan renggang, t et api sem angat unt uk bersat u di perant auan j ust ru t et ap besar.

D . Ja r in ga n Bisn is

Kebisaan saling m engangk at dan bergot ong roy ong sebagai ciri m asih kuat nya kom unalism e orang Minangkabau yang didasarkan pada ikat an- ikat an prim odial m erupak an sum ber t erbent uk k ny a j aringan bisnis orang Miangk abau di perant auan khususnya di Medan.

Apabila kit a denganr j aringan bisnis lant as kit a bayangkan suat u j aringan bisnis raksasa sepert i koperasi- koperasi m ult inasional dengan j aringan- j aringan usaha yang disusun rapii dengan m anaj em en yang t ert at a baik, m aka kit a m enj adi salah, karena j aringan bisnis orang Minangkabau m asih sangat sederhana, dengan sedik it hirarki dan garis k om ando y ang t idak j elas.

Jaringan bisnis orang Minangkabau m erupakan j aringan bisnis yang didasarkan pada k eluarga, ikat an k esuk aan, k am pung halam an at aupun k enalan-k enalan deenalan-k at y ang sifat ny a relat if longgar at au t indaenalan-k m engienalan-kat .

Bisaannya dari seorang pengusaha yang m apan di bidang ket ent uan m em buat perluasan usahanya t ersebut dengan cara m em buat uasaha- usaha sepert i it u dan diserahkan pengelolaannya pada anak- anaknya. Seorang pengusaha t oko m as m em buat t ok o- t oko em as y ang baru dan diserahk an pengelolaanny a k epada anak - anak ny a at aupun orang- orang y ang diangk at ny a dan k em udian m erek a berusaha saling m em bant u ant ara y ang sat u dengan y ang lain.

Adapun berkem bangny a j aringan bisnis sepert i it u dapat k it a lihat dari penut uran salah seorang responden yait u H. Bacht iar Dj am bak ( 65 t ahun) , seorang peilik t oko kain yang usahanya berkem bang,

Pada t ahun 1952 saya m erant au ke Medan karena kesulit an hidup di kam pung, saya ikut adik bapak ( pam an) yang t elah m erant au ke Medan lebih dahulu. Usaha aw al say a adalah berj ualan goni but ut ( k arung goni bek as) , kem udian beralih j ualan yang lebih m engunt ungkan yait u em ber seng di paj ak sent ral ( pasar pusat ) . Melihat usaha kain lebih m engunt ungkan m aka dengan bant uan seorang kenalan sesam a perant au yang sudah m em iliki t oko kain, saya m em ulai usaha berdagang kain, hingga saya m em iliki beberapa t ok o saat ini y ang say a k elola bersam a anak - anak say a. ( Surv ey , 1997) .

Pengalam an hidup H. Bacht iar Dj am bak m erupakan bent uk um um yang dialam i para perant au Minangkabau lainnya. Mereka m erant au karena diaj ak ( diangk at ) oleh k erabat ny a at au orang- orang sek am pung halam anny a. Mem ulai usaha t anpa m odal, hal ini dapat dilak uk an k arena ada k ebiasaan saling m engangkat . Beberapa responden lain sepert i H. Bagindo Bacht iar Guci ( 66 t ahun) at au Bagindo Hasan Basri Manik ( 50 t ahun) dan beberapa responden lain yang t idak ingin nam anya dit ulis m em iliki penut uran yang serupa. Mereka m erant au ke suat u k ot a k arena diaj ak at au dalam pengert ian m erek a adalah diangk at , m ak sudny a diangk at dari k esulit an hidup dik am pung halam an, diangk at oleh pam an, abang at au kaw an sekam pung halam an. Kebiasaan saling m engangkat m erupakan salah sat u dasar ut am a dari j aringan bisnis orang Minangk abau di perant auan.

(19)

kum pulan t ersebut secara bergilir at aupun m elalui undian) at au sekedar berbincang-bincang supay a sat u dengan y ang lain m enj adi dek at .

Jaringan bisnis sepert i ini t ent u saj a t idak t erlalu k uat bert ahan dan bahk an diant ara m erek a k adang m uncul perselisihan at aupun pert engk aran. Merek a j uga t idak m em iliki t arget t ert ent u unt uk m engem bangkan j aringan bisnisnya sepert i yang dilakukan oleh or ang- or ang Cina yang m em bent uk kelom pok- kelom pok usaha bahkan m endirikan bank- bank dalam rangka m em perkuat j aringan bisnisnya.

Orang Minangkabau m asih banyak disibukkan dengan kegiat an m engum pulkan uang unt uk m em buat pest a perkaw inan ( beberapa suku dalam kelom pok et nik Minangkabau m enyebut nya sebagai “ Badoncek” ) dan banyak kegiat an m engum pulkan uang digunakan unt uk kegiat an sosial sepert i m em bangun rum ah adat ( Rum ah Gadang) , Mesj id at au Musholla, m em perbaiki k am pung halam an, sum bangan kem at ian, m enyant uni anak yat im , dan sebagainya, sehingga kegiat an pengum pulan uang unt uk m engem bangkan perm odalan am at j arang dilakukan yang bila dilakukan biasanya berupa arisan, it upun belum t ent u uangnya digunakan unt uk m engem bangkan m odal, t idak j arang digunakan unt uk m em beli barang- barang konsum si.

(20)

KESI M PULAN

Bany ak k alangan ilm uw an soaial percay a bahw a pem bangunan dan peningkat an penget ahuan akan m elunt urkan kesadaran et nik seseorang, nam un kenyat aan m enunj ukkan bahw a banyak t im bul gerakan- gerakan sosio- polit ik dan sosio- ekonom i yang dilat arbelakangi dengan m eningkat nya kesadaran et nik. Hal ini berlangsung t idak t erbat as pada belahan bum i selat an y ang sering dik at egorik an sebagai negara- negara berkem bang, m elaink an j uga m elanda di belahan bum i ut ara yang sudah m apan indust rialisasinya.

Kesadaran et nik y ang bersum ber pada ident it as dasar suat u k elom pok et nik m erupak an suat u fit rah ( given) m anusia. I dent it as dasar ini m erupak an sum ber t erbent uk ny a ikat an prim ordial. I kat an prim ordial dapat diekspresik an dalam berbagai bent uk ak t iv it as hidup m anusia. Salah sat uny a adalah dalam k egiat an bisnis, m unculny a j aringan- j aringan bisnis y ang didasarkan pada ikat an- ik at an prim ordial, sepert i j aringan bisnis orang- orang Cina perant auan ( ov erset Chinese) , orang- orang Korea dan orang- orang Jepang m em buk t ik an hal it u.

Orang Minangkabau di Sukaram ai j uga m em iliki j aringan- j aringan bisnis, w alaupun am at sederhana. Jaringan bisnis t ersebut dilandaskan pada hubungan orang t ua dengan anak at au hubungan dalam sist em k ek erabat an, hubungan sesam a orang sekam pung halam an, at au sesam a perant au dari Minangkabau. Jaringan bisnis ini m em iliki hirarki kom ando didasarkan at as seniorit as, seniorit as yang didasarkan pada usia.

(21)

D AFTAR PUSTAKA

Abn e r Coh e n

1971 Cust om and Polit ics in Urban Africa : A St udy of Hausa Migrant s in

Youruba Tow ns, barkeley : Universit y of California Press.

Ah m a d I br a h im

1984 Minangk abau Minangrant au, Medan : Penerbit Madj u.

Alt a f Ga u h a r , ( e d)

1989 Et hnicit y in World Polit ics. Third World Quat erly Vol. 11 no. 4. England

: New Zealand House.

Cliffor d Ge e r t z .

1972 The I nt erpret at ion of Cult ures. New York : Basic Books, I nc.,

Publishers.

1973 ………;

1992 Polit ik Kebuday aan ( t erj em ahan) . Yogy ak art a : Penerbit Kanisius.

Ga r y H a m ilt on .

1996 Menguak Jaringan Bisnis Cina di Asia Tim ur dan Tenggara

( t erj em ahan) . Jak art a : Penerbit PT. Gram edia Pust ak a Ut am a.

H a r old R. I ssa cs,

1993 Pem uj aan Terhadap Kelom pok Et nik ( t erj em ahan) j ak art a : Yay asan

Obor I ndonesia.

H e r i Ku sm a n t o,

1994 Pecinan di San Francisco, Kait an Kesadaran Et nik dengan Tim bul

Tenggelam ny a Pecinan di Am erik a Serik at . Jak art a : Thesis MA. Kaj ian

Wilayah Am erika Program Pascasarj ana Universit as I ndonesia.

I dr u s Ka h im y D t . Ra j o Pe n gh u lu ,

1990 Rangk aian Must ika Adat basandi Sy arak di Minangk abau. Bandung : PT

Rem aj a Rosdak ary a.

Ka m a n t o Su n a r t o,

1993 Pengant ar Sosiologi. Jak art a : Lem baga Penerbit Fak ult as Ekonom i

Universit as I ndonesia.

M ilt on M . Gor don .

(22)

M och t a r N a im

1984 Merant au, Pola Migrasi Suk u Minangk abau, Yogy ak art a : Gadj ah Mada

Universit y Press.

M u h a m m a d Ra dj a b,

1969 Sist em Kek erabat an di Minangk abau. Padang : Cent re for

Minangkabau St udies Press.

Usm a n Pe lly ,

1984 Urbanisasi dan Adapt asi, Peranan Misi Buday a Minangk abau dan

Mandailing. Jakart a : LP3ES.

Referensi

Dokumen terkait

Lutfiqal Basyara: Analisis pendanaan modal kerja pada PT... Lutfiqal Basyara: Analisis pendanaan modal kerja

Julu: Perencanaan dan Pengendalian Biaya Operasional pada PT... Julu: Perencanaan dan Pengendalian Biaya Operasional

Siti Fatimah Nasution: Analisisi manajemen piutang pada Yamaha Subdealer Pilihan Motor Binjai, 2007... Siti Fatimah Nasution: Analisisi manajemen piutang pada Yamaha Subdealer

Dad hasil penelitian ini bahwa variabel-variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen secara signifikan sebesar 99 %, dimana jika Pcugcluaran Pemerintah

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Return On Equity (ROE) tidak mempunyai pengaruh secara nyata dan

♣ Pada tahun 200 BC Carthage tumbuh kembali menjadi kekuatan politik dan ekonomi yang... Roman: problem and

Berdasarkan data tabel 4.1, campuran n- heksana:PE (2:1) merupakan eluen yang paling cocok digunakan sebagai eluen pada pemisahan senyawa dalam ekstrak likopen buah tomat. 4.3

kendaraan dan orang di ruang lalu lintas jalan, sedang yang dimaksud dengan.. ruang lalu lintas jalan adalah prasarana yang diperuntukkan bagi

Reviewer Acknowledgement http://www.hts.org.za Open Access Page 1 of 1 HTS Teologiese Studies/Theological Studies recognises the value and importance of the peer reviewer in the

SSI of maize & wheat, 2010 - 2020 As South Africa is producing sufficient quantities of maize to satisfy local consumption, thus resulting in a positive SSI SSI>100.. The sur- plus