UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
ANALISIS LAPORAN ALIRAN KAS PADA
CV. MITRA ANUGRAH
SKRIPSI MINOR
Diajukan Oleh
KHARISMA YUDHI PRADANA
042101075
DIPLOMA III KEUANGAN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Diploma III
Fakultas Ekonomi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Alhamdulillah hirrobbil ‘alamin, penulis lafazkan kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan Rahmat, Karunia dan RidhoNya kepada
Penulis sehingga mampu menyelesaikan Skripsi Minor yang berjudul “Analisis
Laporan Aliran Kas Pada CV. Mitra Anugrah”, yang merupakan salah satu syarat
yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III
Jurusan Keuangan Universitas Sumatera Utara, Medan.
Penyelesaian Skripsi Minor ini merupakan bantuan, dukungan, bimbingan
dan pengarahan dari berbagai pihak perusahaan, Dosen Pembimbing, dan Dosen
Pengajar Universitas Sumatera Utara yang berkaitan dengan penyusunan Skripsi
Minor ini.
Kesempatan yang baik ini, Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Bapak Drs. Jhon
Tafbu Ritonga, MEc.
2. Ketua Jurusan Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara,
Bapak Drs. Nakman Harahap, MSi.
3. Sekretaris Jurusan Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara,
Ibu Dra. Yulinda, MSi
4. Dosen Pembimbing yang telah banyak membantu dan membimbing Penulis
5. Ayahanda Abdul Kariem dan Ibunda Kartini yang telah memberikan kasih
sayang, dukungan serta tuntunan hidup yang baik, sehingga penulis dapat
menyelesaikan kuliah hingga sekarang.
6. Kakakku Ika, abangku Dian, dan adikku Robby yang juga selalu
memberikan perhatian dan kasih sayang membantu penulis untuk
menyelesaikan kuliah dari awal sampai sekarang.
7. Pihak perusahaan yang telah berkenan memberikan kesempatan riset, serta
kebaikannya lainnya dalam pelaksanaan riset, dan pemberian informasi yang
akurat dan baik yang dibutuhkan oleh penulis yaitu Bapak Ir. Zulfan
Akhyar Nst.
8. Seluruh Dosen khususnya program studi keuangan yang telah banyak
memberikan ilmu pengetahuan dan bimbingan kepada penulis selama aktif
belajar mengajar di masa perkuliahan.
9. Temanku Firman, Rahma dan Riski yang telah membantu penulis dalam
pencarian bahan, waktu, dan bantuan lainnya hingga tugas ini selesai.
10.Buat keluarga besar departemen keuangan Group B stambuk 2004 yang juga
telah banyak membantu penulis dari kuliah sampai selesai.
11.Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari dalam penyelesaian Skripsi Minor ini masih ada
kekurangan untuk menjadi lebih baik, yang karena keterbatasan pengetahuan dan
waktu. Maka, penulis memohon kritik dan saran yang bersifat perbaikan dalam
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi
semua pihak yang membutuhkan. Semoga Allah SWT selalu melindungi,
memberikan Rahmat, Karunia, Rizky serta Keridhoan kepada kita semua.
Medan, 2007
Wassalam
DAFTAR ISI
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ... 3
D. Metode Penelitian ... 4
1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 6
2. Struktur Organisasi Perusahaan ... 8
B. Laporan Aliran Kas ... 10
1. Pengertian Kas ... 10
2. Tujuan dan Manfaat Aliran Kas ... 12
3. Klasifikasi Aliran Kas ... 13
4. Sumber Dan Penggunaan Kas ... 16
C. Metode Penyusunan Laporan Aliran Kas ... 17
DAFTAR TABEL
No. Tabel
Uraian Halaman
1. Tabel 2.1 : Contoh Laporan Arus Kas Metode Langsung ... 18
2.
Tabel 2.2 : Contoh Laporan Arus Kas Metode Tidak Langsung ... 203.
Tabel 2.3 : Laporan Laba Rugi CV. Mitra Anugrah ... 214.
Tabel 2.4 : Neraca CV. Mitra Anugrah ... 235.
Tabel 2.5 : Neraca Konsolidasi CV. Mitra Anugrah ... 26BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kas merupakan aktiva pertama dalam neraca yang dengan segera dapat
dicairkan dan merupakan aset yang paling aktiv dalam transaksi. Laporan Aliran
Kas merupakan alat yang sangat penting untuk mengetahui seberapa besar kas
yang telah digunakan untuk membiayai operasi perusahaan, apakah pengalokasian
aliran kas masuk dan aliran kas keluar tepat dan efisien.
Persediaan kas yang cukup stabil akan mendukung aktivitas produksi
perusahaan, karena dengan begitu posisi likuiditas perusahaan tidak akan
terancam. Bila perusahaan memiliki persediaan kas lebih besar dari kebutuhan,
maka perusahaan dapat dengan mudah melunasi hutang jangka pendeknya.
Sebaliknya apabila perusahaan memiliki kas yang kecil atau kurang dari
kebutuhan maka posisi likuiditas perusahaan akan terancam sehingga perusahaan
akan mengalami kesulitan pada saat memenuhi kewajiban, yaitu pembayaran
hutang dan biaya-biaya lain.
Dengan adanya laporan aliran kas pada suatu perusahaan, maka akan dapat
diketahui sumber aliran kas masuk dan penggunaan kas. Selain itu, digunakan
juga untuk menentukan kebijakan mengenai deviden, jumlah kas yang diperoleh
dari operasi perusahaan , investasi dan kebijakan mengenai keuangan. Kreditur
dan yang berhubungan dengan kegiatan lainnya. Dapat dikatakan, segala transaksi
yang terjadi dalam perusahaan akan berhubungan dengan kas, karena setiap
aktivitas perusahaan berawal dari kas dan berakhir pula di kas, baik dalam bentuk
penerimaan ataupun pengeluaran.
Laporan aliran kas digunakan untuk menentukan kebijakan deviden,
jumlah kas yang diperoleh dari operasi perusahaan, investasi, dan kebijakan
mengenai keuangan. Dalam menganalisis aliran kas tersebut setiap perusahaan
mempunyai sistem yang berbeda-beda sesuai dengan kegiatan dan kebutuhan
perusahaan tersebut. Biasanya dalam penentuan dan pemakaian sistem analisis
laporan kas sering terjadi kesalahan-kesalahan, sehingga hasil dari laporan aliran
kas tidak sesuai dengan jumlah persediaan kas yang sebenarnya dalam
perusahaan. Demikian juga dengan CV. Mitra Anugrah yang merupakan usaha
yang bergerak dibidang kontraktor.
CV. Mitra Anugrah mempunyai tingkat pertukaran kas setiap harinya,
maka dengan menggunakan teknik analisis aliran kas, pemimpin perusahaan dapat
menhetahui jumlah alairan kas bersih dari aktivitas operasi perusahaaan.
Dari penjelasan di atas bahwa aliran kaas sangatlah penting bagi
perusahaan dalam menyusun rencana keuangan dan tujuan perusahaan dapat
terwujud. Berdsarkan uraian ditas, maka penulis tertarik untuk memilih judul
B. Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah yang akan diambil dalam penyusunan skripsi
minor ini adalah :
1. Bagaimanakah cara CV. Mitra Anugrah Mengkoordinasikan arus kas
perusahaan dan menyajikan laporan aliran kasnya ?
2. Bagaimanakah CV. Mitra Anugrah menghasilkan aliran kas masuk lebih besar
dari pada aliran kas keluar ?
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui bagaimana cara mengkoordinasikan aliran kas dan
penyajiannya pada CV. Mitra Anugrah.
b. Untuk mengetahui bagaimana upaya aliran kas masuk lebih besar dari
pada aliran kas keluar.
2. Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian ini dilakukan adalah :
a. Bagi Penulis.
Untuk memperluas wawasan penulis mengenai laporan aliran kas yang
baik dan membandingkan dengan toeri-teori yang dipelajari penulis.
b. Bagi CV. Mitra Anugrah
Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam membantu perusahaan
c. Bagi Pembaca
Dapat digunakan oleh penulis lain sebagai pembanding dalam melakukan
penelitian dimasa yang akan datang.
D. Metode Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada CV. Mitra Anugrah
yang beralamat dijalan Mayjend. Soetoyo S/Perdana No.30, Medan.
2. Sumber Data
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari perusahaan
yang berhubungan dengan objek penelitian seperti data mengenai Laporan
Aliran Kas pada CV. Mitra Anugrah, sejarah dan struktur organisasi
perusahaan.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber lain dalam
bentuk laporan atau sering disebut sebagai data external yang datanya dari
luar perusahaan seperti buku-buku yang berkaitan dengan judu l skripsi ini.
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Teknik Wawancara (interview)
Penulis melakukan tanya jawab kepada pihak-pihak yang berkepentingan
melihat bahwa CV. Mitra Anugrah adalah perusahaan yang memiliki
ruang lingkup terbatas.
b. Teknik Kepustakaan
Yaitu mengumpulkan data mengenai teori-teori analisis laporan aliran kas
melalui literartur-literatur, buku-buku diperpustakaan dan sumber
informasi lainnya.
4. Metode Analisis Data
a. Metode Deskriptif
Yaitu metode yang dilakukan dengan mengumpulkan, merumuskan,
mengklasifikasikan, dan mengimpresentasikan data sehingga memberikan
gambaran atas keterangan yang lebih jelas mengenai masalah yang
dihadapi. Data yang diperoleh dari perusahaan akan ditelusuri berdasarkan
teori-teori yang diterima.
b. Metode Deduktif
Yaitu metode yang menyajikan terlebih dahulu masalah pokoknya
kemudian dilanjutkan penjelasan dan alasannya.
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Profil Perusahaan
1. Sejarah Singkat Berdirinya CV. Mitra Anugrah
CV. Mitra Anugrah didirikan tahun 1997 berdasar pada akta No.23 dibuat
dihadapan notaris Chairani Bustami, SH di Medan pada tanggal 30 Januari 1997.
Perusahaan ini bergerak dalam bidang khusus Kontraktor, Levaransir, Percetakan
dan Dagang Umum dengan jumlah karyawan 30 orang, kemudian pada tahun
1999, sesuai dengan perkembangan usaha bertambah menjadi 50 orang karyawan.
CV. Mitra Anugrah berkedudukan di Jl. Mayjend Soetoyo S/Perdana No.30
Medan.
Berdirinya suatu perusahaan tidak terlepas dari maksud dan tujuan yang
hendak dicapai perusahaan tersebut. Adapun maksud dan tujuan didirikannya CV.
Mitra Anugrah sekaligus yang menjadi latar belakang pendiriannya adalah sebagai
berikut:
1. Mendirikan dan menjalankan perusahaan yang dalam hal ini begerak dalam
bidang Kontraktor, Leveransir, Percetakan dan Dagang Umum dan
selanjutnya mengerjakan sesuatu yang berhubungan dengan hal itu terutama
sebagai agen percetakan dan penjilidan pada toko-toko buku.
2. Bertindak sebagai Agen, Levaransir, Grosir, Supplier, Pengecer, dan
Surat izin yang merupakan persyaratan formal bagi pelaksanaan suatu
usaha yang telah dimiliki perusahaan sebagai berikut:
I. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
Nomor : 6435/02.13/PK/I/1997
Tanggal : 10 Februari 1997
Dikeluarkan : Kantor Wilayah Departemen Perindustrian
dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara.
II. Tanda Daftar Perusahaan
Nomor : 0216290910545
Tanggal : 10 Februari 1997
Dikeluarkan : Kantor Wilayah Departemen Perindustrian
dan perdagangan Provinsi Sumatera Utara.
III. Surat Izin Tempat Usaha
Nomor : 0465/J/MD.SU/1998
Tanggal : 30 Januari 1998
Dikeluarkan : Walikota Kepala Daerah Tingkat II Medan,
Provinsi Sumatera Utara.
IV. Kartu Nomor Pajak
Nomor : 00.888.011.113
Dikeluarkan : Kantor Pelayanan Pajak Medan, Provinsi
2. Struktur Organisasi CV. Mitra Anugrah
CV. Mitra Anugrah mempunyai struktur organisasi seperti yang ditujukan
pada gambar I. Pada tingkat tertinggi terdapat Direktur dan Wakil Direktur yang
mempunyai wewenang menentukan kebijaksanaan umum dan operasi, serta
mempunyai kewajiban mengawasi pekerjaan para kepala bagian serta berhak
melakukan pemerikasaan di bidang keuangan, administrasi, produksi dan
penjualan. Karena perusahaan ini merupakan perusahaan perseorangan yang
memiliki organisasi-organisasi yang sederhana. Struktur organisasi CV. Mitra
Anugrah dapat dilihat sebagai berikut :
Gambar 2.1
CV. Mitra Anugrah
Sumber : CV. Mitra Anugrah
DIREKTUR
WAKIL DIREKTUR
BAGIAN KEUANGAN
BAGIAN PRODUKSI
BAGIAN PEMASARAN
Berikut ini adalah tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian
yang terdapat dalam struktur organisasi CV. Mitra Anugrah :
a. Direktur
Direktur mempunyai tugas dan tanggung jawab:
1. Menandatangani surat perjanjian kerja
2. Menandatangani surat-surat keluar
3. Memberikan pengarahan kepada kepala bagian
4. Menyetujui segala biaya pengeluaran yang berhubungan dengan
perusahan.
b. Wakil Direktur
Wakil direktur mempunyai tugas dan tanggung jawab :
1. Menggantikan tugas direktur apabalia sedang pergi keluar kota dengan
surat kuasa.
2. Memonitoring pekerjaan di lapangan
c. Bagian Keuangan
1. Pencatatan keuangan.
2. Menyusun dan mengelola anggaran pendapatan dan biaya
3. Verifikasi tagihan dan pengeluaran.
d. Bagian Produksi
Bagian produksi bertanggung jawab dalam hal menganalisis kelancaran
e. Bagian Pemasaran
Bertanggung jawab langsung atas seluruh aktivitas penjualan dan pemasaran
produk-produk dan melaporkan hasil kerja kepada Direktur meliputi :
1. Situasi pasar lokal
2. Persaingan dan harga serta kualitas
3. Permintaan pasar
4. Mengumpul data, mengevaluasi, dan melakukan observasi pasar.
B. Laporan Aliran Kas
1. Pengertian Kas
Dalam dunia bisnis setiap perusahaan membutuhkan sejumlah dana untuk
membiayai kegiatan operasional perusahaan, untuk itu perusahaan membutuhkan
aktiva yang paling liquid dalam menjalankan aktivitas perusahaan. Informasi
tentang arus kas suatu perusahaan adalah bahan dasar untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan kas dan menilai perusahaan dalam menggunakan
kas tersebut.
Didalam pengambilan keputusan ekonomi, para manajer harus dapat
melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan yang dikelolanya, termasuk
aliran kasnya. Untuk itu, perusahaan harus menyusun laporan aliran kas dan harus
menyajikan laporan tersebut sebagai bagian yang tidak dapat terpisahkan dari
laporan keuangan termasuk neraca dan rugi laba. Suatu perusahaan harus
mempunyai kas untuk ditanamkan kembali sebagai pengganti kas yang telah
Menurut Simammora (2004 : 40) didalam pengeluaran modal selalu
mengandung dua macam aliran kas yaitu :
a. Aliran kas keluar netto (nett out flow of cash), yaitu aliran kas yang diperlukan
untuk investasi
b. Aliran baru kas masuk netto (nett inflow of cash), yaitu sebagai hasil dari
investasi baru.
Pengertian aliran kas secara luas adalah kegiatan-kegiatan penjualan yang
dikurangi oleh semua biaya-biaya yang mencakup pengeluaran. Menurut Ikatan
Akuntansi Indonesia aliran kas adalah aliran kas masuk dan aliran kas keluar. Jadi
dari keterangan diatas yaitu suatu laporan aliran kas melaporkan penerimaan kas,
pembayaran kas dan perubahan bersih pada kas berasal dari aktivitas operasi,
investasi dan pendanaan perusahaan selama satu periode dan suatu format yang
merekonsiliasi saldo kas awal dan saldo kas akhir.
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2003 : 93), yang dimaksud dengan
kas adalah pembayaran yang siap dan bebas dioergunakan untuk membiayai
kegiatan umum perusahaan
Dengan pengertian kas tersebut dapat disimpulkan bahwa kas tidak hanya
uang yang dipegang termasuk deposito dibank dan institusi lainnya. Setara kas
meliputi jangka investasi pendek yang jatuh temponya sangat dekat dan
mempunyai likuiditas yang sangat tinggi dan selalu siap dikonversikan menjadi
kas.
Laporan aliran kas berbeda dengan perhitungan laba rugi, khususnya yang
aliran kas merupakan ringkasan transaksi keuangan yang berhubungan dengan kas
tanpa memperhatikan hubungan dengan penghasilan yang diperoleh maupun
biaya-biaya yang terjadi. Tetapi bukan berarti tidak ada hubungannya sama sekali,
hanya saja tidak terlalu terfokus pada perhitungan laba rugi.
Pengertian aliran kas menurut Basil P. Maurovitis dalam bukunya Cash
Flow Credit Collection pada Glosary Of Term. “Aliran Kas adalah istilah yang
digunakan untuk mengklasifikasikan kas yang diterima dari kegiatan operasi.
Istilah aliran kas juga digunakan untuk menunjukkan sumber dan
penerimaaan dari analisa dana dimana arus kas bersih mewakili perbedaan
antara sumber dan penerimaan. Oleh karena itu suatu perusahaan dalam
pelaporannya biasanya dilakukan secara periodik agar tidak terjadi kesalahan
dalam perhitungan dan penyusunan laporan.
2. Tujuan dan Manfaat Laporan Aliran Kas
Tujuan utama laporan arus kas adalah menyediakan informasi yang
relevan mengenai penerimaan dan pengeluaran kas. Disamping tujuan diatas
laporan arus kas juga bermanfaat untuk :
a. Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan, merencanakan,
mengontrol atas kas masuk dengan kas keluar pada masa yang lalu.
b. Menilai kemungkinan keadaan arus kas masuk dengan arus kas keluar, arus
3. Klasifikasi Aliran Kas
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2003 : 2,3), laporan arus kas di
klasifikasikan menjadi 3 jenis aktivitas yaitu :
a. Aktivitas operasi
b. Aktivitas Investasi
c. Aktivitas Pendanaan
Berikut ini dijelaskan mengenai aktivitas operasi, aktivitas investasi dan
aktivitas pendanaan :
a. Aktivitas Operasi
Aktivitas operasi dikaitkan dengan kegiatan memproduksi dan
menyerahkan barang, menyediakan jasa, serta transaksi lainnya yang
diperhitungkan dalam penentuan laba.
Arus kas masuk yang berasal dari aktivitas operasi adalah :
1. Kas yang diperoleh dari penerimaan yang berasal dari pelanggan
2. Kas yang diperoleh dari bunga.
3. Kas yang diperoleh dari deviden
Arus kas keluar yang berasal dari aktivitas operasi adalah :
1. Pembayaran kepada pemasok
2. Pembayaran bunga
3. Pembayaran pajak penghasilan dan pajak lain-lain
4. Pembayaran pokok pinjaman jangka panjang dan jangka pendek yang berasal
dari pemasok.
b. Aktivitas Investasi
Aktivitas investasi dikaitkan dengan investasi dalam dan pelepasan aktiva
perusahaan serta sekuritas hutang dan ekuitas tertentu, memberikan dan menagih
pinjaman, serta kegiatan strategis lainnya.
Arus kas masuk yang berasal dari aktivitas investasi adalah :
1. Penjualan aktiva tetap.
2. Penjualan surat berharga yang berupa investasi
3. Penagihan pinjaman jangka panjang
Arus kas keluar yang berasal dari aktivitas investasi adalah :
3. Pemberian pinjaman kepada pihak lain.
c. Aktivitas Pendanaan.
Aktivitas pendanaan dikaitkan dengan dengan perolehan sumber daya dari
pemilik dan pemberian pengembalian atas investasi mereka, peminjaman uang,
dan pembayaran kembali pokok pinjaman.
Arus kas masuk yang berasal dari aktivitas pendanaan adalah :
1. Penerimaan kas dan surat berharga dalam bentuk ekuitas
2. Penerimaan dari penerbitan surat hutang.
Arus kas keluar yang berasal dari aktivitas pendanaan adalah :
1. Pembayaran kepada pemegang saham untuk menarik dan menebus saham
perusahaan.
2. Pembayaran dividen dan pembagian lainnya yang diberikan kepada
pemiliknya.
3. Pembayaran kas oleh penyewa guan usaha untuk mengurangi saldo kewajiban
D. Sumber Dan Penggunaan Kas
Kas merupakan suatu pos yang sangat penting bagi perusahaan karena selalu
berputar keseluruh bagian yang ada didalam perusahaan dan memberikan
kekuatan pada bagian tersebut untuk menjalankan aktivitasnya. Semua aktivitas
perusahaan akan bermula dan berakhir dari kas. Makin besar jumlah kas yang ada
didalam perusahaan berarti semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya. Ini berati
bahwa perusahaan mempunyai risiko yang lebih untuk dapat memenuhi kewajiban
finansialnya.
1. Sumber Kas
Penerimaan kas pada suatu perusahaan pada dasarnya berasal dari :
a. Hasil penjualan investasi jangka panjang, aktiva tetap, baik yang berwujud
maupun yang tidak berwujud atau adanya penurunan aktiva lancar yang
diimbangi dengan penambahan kas.
b. Penjualan atau adanya emisi saham mapun adanya penambahan modal
oleh pemilik perusahaan dalam bentuk kas.
c. Pengeluaran memakai surat tanda bukti hutang jangka pendek maupun
2. Penggunaan Kas
Penggunaan kas pada suatu perusahaan pada dasarnya berasal dari :
a. Pembayaran biaya-biaya
b. Pembelian persediaan
c. Pembayaran upah dan gaji.
D. Metode Penyusunan Laporan Aliran Kas
Untuk menyajikan laporan arus kas ini dapat digunakan dengan dua
metode yaitu :
1. Direct Method (Metode Langsung)
Dalam metode ini pelaporan arus kas dilakukan dengan cara melaporkan
kelompok-kelompok penerimaan kas dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi
secara lengkap, tanpa harus melihat laporan rugi-laba dan baru dilanjutkan dengan
kegiatan investasi dan pembiayaan. Format laporan arus kas dengan menggunakan
Contoh. Metode Langsung
Tabel 2.1 Laporan Arus Kas
Periode yang berkahir 31 Desember 19XX
Arus kas dari aktivitas operasi
Penerimaan kas dari pelanggan xxx Pembayaran kas kepada pemasok (xxx) Pembayaran bunga (xxx) Hasil dari asuransi xxx Pembayaran pajak xxx
Arus kas dari aktivitas operasi xxx
Arus Kas dari aktivitas investasi
Pembelian tanah, bagunan, peralatan (xxx) Hasil dari penjualan peralatan xxx Penerimaan bunga xxx Penerimaan deviden xxx
Arus kas bersih dari aktivitas investasi xxx
Arus kas dari aktivitas pendanaan
Hasil dari penerbitan modal xxx
Hasil dari pinjaman jangka panjang xxx
Pembayaran hutang sewa guna usaha (xxx)
Pembayaran dividen (xxx)
Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan xxx
Kenaikan kas bersih dan setara kas xxx
Kas dan setara kas pada awal periode xxx
Kas dan setara kas pada akhir periode xxx
2. Indirect Method (Metode tidak langsung)
Dalam Indirect Method, penyajiannya dimulai dari laba bersih dan
selanjutnya disesuaikan dengan menambah atau mengurangi perubahan dalam
pos-pos yang mempengaruhi kegiatan operasional seperti penyusutan, naik turun
aktiva lancar dan hutang lancar.
Metode ini memberikanjaminan yang berguna antara laporan arus kas dan
perhitungan rugi laba serta neraca. Selain itu, data yang diperlukan untuk metode
tidak langsung umumnya lebih siap tersedia dan lebih mudah untuk diperoleh di
bandingkan dengan data yang diperlukan metode langsung.
Format laporan arus kas dengan menggunakan metode tidak langsung
Contoh. Metode Tidak Langsung
TABEL 2.2 PT XYZ Laporan Arus Kas
Periode yang berakhir 31 Desember 19XX
Arus kas dari aktivitas operasi
Laba Bersih xxx
Penyesuaian xxx
Penyusutan (xxx) Kerugian selisih kurs xxx Penghasilan investasi xxx Beban bunga (xxx) Kenaikan piutang dagang xxx Penurunan persediaan xxx Penurunan piutang dagang (xxx) Pembayaran bunga (xxx) Pembayaran PPH xxx Hasil dari asuransi pabrik xxxx
Arus kas dari aktivitas operasi xxx
Arus kas dari aktivitas investasi
Pembelian tanah, bangunan (xxx) Hasil penjualan peralatan xxx Penerimaan bunga xxx Penerimaan dividen xxx
Arus kas bersih dari aktivitas investasi xxx
Arus kas dari aktivitas pendanaan
Hasil dari pinjaman jangka panjang xxx Pembayaran hutang, sewa guna usaha (xxx) Pembayaran dividen (xxx)
Arus kas dari aktivitas pendanaan xxx
Kenaikan kas bersih dan setara kas xxx
Kas dan setara kas pada awal periode xxx
Kas dan setara kas pada akhir periode xxx
TABEL 2.3
CV. MITRA ANUGRAH LAPORAN LABA RUGI
Desember 2005 dan 2006 (Dalam Rupiah)
- Biaya Administrasi Umum
- Biaya Marketing
- Biaya lain-lain
Total Biaya :
Laba sebelum pajak
Pajak PPN
Keterangan Tabel :
Dari Tabel 2.3 dapat dilihat bahwa total pendapatan pada tahun 2005
sebesar Rp. 405.684.845,- mengalami kenaikan pada tahun 2006 sebesar
Rp.551.931.821,-. Selisih dari kenaikan tersebut sebesar Rp. 146.246.976,-.
Sedangkan total biaya pada tahun 2006 lebih besar dari tahun 2005 yaitu
memiliki selisih sebesar Rp 20.011.967,- hal ini disebabkan karena adanya
peningkatan biaya produksi dan promosi. Dari selisih total pendapatan dan total
biaya tersebut dapat diketahui peningkatan laba bersih. Peningkatan laba bersih
Tabel 2.4 CV. Mitra Anugrah
NERACA
31 Desember 2005 dan 2006 (Dalam Rupiah)
Biaya dibayar dimuka
Piutang lain-lain
Total aktiva lancar
Aktiva Tetap
Total aktiva tetap
TOTAL AKTIVA
Perkiraan lawan aktiva
Total hutang lancar
Hutang Jangka Panjang
Hutang jangka panjang
Total hutang jangka panjang
Total hutang
MODAL
Modal disetor
Laba (rugi) tahun berjalan
Total modal
Keterangan Tabel :
Dari tabel 2.4 dapat dilihat jumlah aktiva lancar pada tahun 2006 sebesar
RP 403.535.863 lebih besar dari pada tahun 2005 sebesar Rp 277.170.189. Jika
dilihat dari jumlah aktiva tetap pada tahun 2006 sebesar Rp 17.983.552 maka
dapat diketahui jumlah aktiva tetap pada tahun 2006 mengalami penurunan dari
tahun 2005 sebesar Rp 1.821.060.
Jumlah hutang lancar pada tahun 2006 sebesar Rp 78.672.345 lebih kecil
daripada tahun 2005 sebesar Rp 116.633.771. Sedangkan jumlah modal pada
tahun 2006 sebesar Rp 418.286.092 lebih besar dari pada tahun 2005 sebesar
TABEL 2.5
CV. MITRA ANUGRAH MEDAN
NERACA PERBANDINGAN
31 Desember 2005dan 2006 (Dalam Rupiah)
Biaya dibayar dimuka
Piutang lain-lain
Total aktiva lancar
Aktiva Tetap
Total aktiva tetap
TOTAL AKTIVA
Perkiraan lawan aktiva
Total hutang lancar
Hutang Jangka Panjang
Hutang jangka panjang
Total hutang jangka panjang
Total hutang
MODAL
Modal disetor
Laba (rugi) tahun berjalan
Total modal
Keterangan Tabel :
Pada Tabel 2.5, penulis memberikan perbandingan neraca dalam dua tahun
terakhir yaitu antara tahun 2005 dan tahun 2006. Adapun tujuan penulis dalam
menyajikan perbandingan neraca selama dua tahun terakhir adalah untuk
mengetahui jumlah kenaikan atau penurunan dari total aktiva maupun total pasiva
selama dua tahun terakhir. Dari Tabel 2.5 dapat dilihat bahwa pada tahun 2005
total aktiva sebesar Rp.293.741.478,- mengalami peningkatan di tahun 2006
sebesar Rp418.286.092,-. Hal ini disebabkan adanya penambahan jumlah aktiva
lancar ditahun 2006.
Sedangkan total pasiva untuk tahun 2006 juga lebih besar dari tahun
sebelumnya. Selisih dari kedua tahun tersebut adalah sebesar Rp.124.544.614,-.
Hal ini dikarenakan bahwa pada tahun 2006 CV. Mitra Anugrah telah membayar
hutang lancar sebesar 32,5 % dari seluruh hutang lancar untuk tahun 2005.
Tabel 2.6 CV. Mitra Anugrah
Laporan Arus Kas 31 Desember 2006
A. Arus Kas Dari Kegiatan Operasi
Laba Bersih 439.543.755
Penyusutan 17.012.840
Kenaikan Piutang Usaha 2.015.210
Biaya di bayar dimuka 4.552.741
Kenaikan Hutang 37.961.426
Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Operasi 501.085.972
B. Arus Kas Dari Aktivitas Investasi
Pelatan Kantor 2.789.583
Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Investasi 2.789.583
C. Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan
Modal disetor 105.000
Kenaikan Kas 105.000
Saldo Kas Awal Periode 64.780.281
Saldo Kas Akhir Periode 568.760.83
Keterangan Tabel :
Dari tabel 2.6 dapat diketahui bahwa laba bersih yang dilaporkan oleh CV.
Mitra Anugrah pada tahun 2006 sebesar Rp 439.543.755,. Arus kas dari aktivitas
operasi sebesar Rp 501.085.972. Aktivitas ini hanya menyisakan arus kas
operasionalnya sebesar Rp 498.296.389. (yaitu selisih antara arus kas bersih dari
BAB III
ANALISIS DAN EVALUASI
Pada bab ini penulis akan melakukan analisis dan evaluasi terhadap
hasil-hasil penelitian yang diperoleh dari CV. Mitra Anugrah. Di dalam
melakukan analisis dan evaluasi, penulis membandingkan teori-teori dengan
kenyataan-kenyataan yang ada didalam perusahaan. Sehingga dengan adanya
analisis dan evaluasi ini, maka penulis akan dapat melihat dan menilai sampai
sejauh mana teori-teori yang ada tersebut, telah ditetapkan oleh perusahaan dalam
kenyataan sehari-hari
Adapun masalah-masalah yang akan dianalisis dan dievaluasi
perusahaan oleh penulis adalah sebagai berikut :
A. Sumber dan Penggunaan Kas
B. Analisa Laporan Arus Kas
A. Sumber dan Penggunaan Kas
Sumber kas yang dimiliki oleh CV. Mitra Anugrah adalah sebagai berikut :
1. Sumber kas pada CV. Mitra Anugrah tahun 2006
• Laba Bersih
Pada tahun 2006 CV. Mitra Anugrah memperoleh laba bersih sebesar Rp
439.543.755,- perolehan laba bersih ini lebih besar dibandingkan dengan
tahun 2005 sebesar Rp 313.308.746,- . Persentase perolehan laba tersebut
sebesar 28,7 % dengan jumlah nominal sebesar Rp 126.235.009,-(lihat Tabel
2.6)
• Penyusutan
Penyusutan diadakan untuk mengurangi nilai buku dari aktiva tetap sesuai
dengan penggunaannya tetapi tidak mengakibatkan adanya suatu pengeluaran
uang. Adapun penyusutan pada tahun 2006 sebesar Rp 17.012.840,-. Dan
apabila dipersentasekan sebesar 1%. (lihat Tabel 2.6).
• Piutang
Piutang pada tahun 2006 sebesar Rp 176.431.353,- ini lebih besar
dibandingkan pada tahun 2005 sebesar Rp 174.416.143,- atau dapat dikatakan
kenaikan tersebut sebesar 1,14%.(lihat Tabel 2.4).
• Biaya dibayar dimuka
Biaya dibayar dimuka pada tahun 2006 sebesar Rp 6.326.506,- ini lebih besar
• Hutang
Pada tahun 2005 jumlah hutang sebesar Rp 116.633.771,- dan pada tahun
2006 sebesar Rp 786.672.345,- ini mengalami kenaikan sebesar Rp
670.038.574,- (lihat Tabel 2.4).
b. Sumber kas yang berasal dari aktivitas pendanaan, yaitu :
• Modal disetor
Bertambahnya modal disetor merupakan sumber dana bagi perusahaan ini.
Antara tahun 2005 dan tahun 2006 terjadi penambahan modal disetor sebesar Rp
105.000,- (lihat Tabel 2.6).
2. Penggunaan kas pada CV. Mitra Anugrag pada tahun 2006
• Peralatan Kantor
Peralatan kantor pada CV. Mitra Anugrah pada tahun 2006 sebesar Rp
16.195.184,- ini lebih besar dari pada tahun 2005 sebesar Rp 13.405.601,- (lihat
Tabel 2.4).
B. Analisis Laporan Arus Kas
Dalam melakukan analisis laporan arus kas ini, penulis akan menyajikan
komposisi berdasarkan laporan arus kas CV. Mitra Anugrah. Dalam komposisi
perbandingan antara jumlah setiap penggunaan kas dengan total penggunaan kas
pada CV. Mitra Anugrah.
Berikut ini akan disajikan komposisi kas yaitu sumber dan pengggunaan
kas pada tahun 2006 yaitu :
1. Aktivitas operasi tahun 2006
Jumlah masing-masing sumber kas yang berasal dari aktivitas operasi :
Laba bersih sebesar Rp 439.543.755
Penyusutan Rp 17.012.840
Persentase masing-masing sumber kas terhadap total sumber kas adalah
sebagai berikut :
Laba bersih =
Berdasarkan perhitungan sumber kas untuk tahun 2006 dari hasil aktivitas
operasi, sumber kas yang terbesar yaitu laba bersih sebesar 96,72 % sedangkan
2. Aktivitas investasi tahun 2006
Jumlah penggunaan kas untuk aktivitas investasi pada tahun 2005 adalah
untuk pembelian peralatan kantor sebesar Rp. 13.405.601,-.Sedangkan jumlah
penggunaan kas untuk aktivitas investasi pada tahun 2006 juga untuk pembelian
peralatan kantor sebesar Rp 16.195.184,-.(lihat Tabel 2.4)
Dari perhitungan secara keseluruhan dari laporan arus kas, dapat
disimpulkan bahwa aktivitas operasional dan investasi dari CV. Mitra Anugrah
pada tahun 2006 dapat dikatakan cukup baik. Hal ini dapat dibuktikan bahwa
sumber kas yang terbesar dari aktivitas operasi adalah laba bersih yang merupakan
sumber kas utama bagi perusahaan yang memiliki sistem keuangan yang baik.
Pada neraca perbandingan dapat dilihat berapa jumlah kas yang tersedia
untuk tahun terakhir yaitu :
Dari perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah kas pada tahun
2005 mengalami peningkatan di tahun 2007 yaitu mengalami kenaikan sebesar
Rp. 126.235.009,00. Sedangkan rata-rata kas dari dua tahun terakhir berjumlah
Rp. 376.426.250,00. Sehingga dapat diperoleh rasio kas sebesar 85,64 %. Dari
keterangan berdasarkan besarnya rasio perusahaan memberikan bukti bahwa CV.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi, maka penulis akan
mengemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Dalam menyusun laporan aliran kas, CV. Mitra Anugrah mengklasifikasikan
penerimaan dan pembayaran kas kedalam aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi dihitung dengan metode tidak
langsung.
2. Sumber kas dan bank pada tahun 2006 adalah Rp.501.190.972,- ( Sumber kas
dan bank yang berasal dari aktivitas operasi dan pendanaan), sedangkan
jumlah total penggunaan kas sebesar Rp.2.789.583,- (kas yang digunakan
untuk investasi).
B. Saran
Untuk mengantisipasi perkembangan CV. Mitra Anugrah, hendaknya membentuk
bagian khusus yang bertugas melakukan pengawasan intern terhadap kas sehingga
DAFTAR PUSTAKA
Bulaeng, Andi, Metode Penelitian, Penerbit, Yogyakarta, 2004.
Hansen, Mowen, Management Accounting, Edisi Ketujuh, Salemba Empat,
2005.
Gorrison, Norren, Akuntansi Manajerial, Edisi Kesembilan, Penerbit Salemba
Empat, 2006.
Martono, Agus Harjito, Manajemen Keuangan, Edisi Pertama, Ekonosia,
Yogyakarta, 2000.
Mulyadi, Akuntasi Biaya, Edisi Kelima, Penerbit Aditya Media, Yogyakarta,
2000..
Riyanto, Bambang, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Ketiga BPE,
Yogyakarta, 1995.
Sinuraya, Akuntansi Biaya, Edisi Ketujuh, Penerbit Ekonosia, 1993.
Syahyunan, Manajemen Keuangan I, Cetakan Pertama, Penerbit USU Press,