Analisis Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Kesehatan Reproduksi Remaja Di Sltpn Medan Tahun 2004
Zainuddin Harahap
Program Magister Administrasi Dan Kebijakan Kesehatan Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat
Program Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Berdasarkan Data dan Informasi CMR (2003) dan Dinkes Kota Medan (2003) adanya kecenderungan para remaja kurang memperoleh informasi tentang kesehatan reproduksi remaja sehingga peneliti berasumsi masih rendahnya perilaku remaja khususnya siswa SLTP tentang kesehatan reproduksi. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan faktor karakteristik dan lingkungan dengan Perilaku Kesehatan Reproduksi Remaja SLTPN di Kota Medan.
Jenis penelitian yaitu penelitian survei dengan populasi seluruh siswa kelas III SLTPN di Kota Medan sebanyak 11.756 siswa dengan sampel 112 siswa. Pengumpulan data primer melalui penyebaran angket pada seluruh sampel yang terpilih dan pengumpulan data sekunder menggunakan metoda wawancara. Analisis data dilakukan menggunakan Analisis Statistik Bivariat dan Analisis Regresi.
Hasil penelitian menunjukkan responden memiliki pengetahuan (56,2%), sikap (18,8%) tentang kesehatan reproduksi remaja pada kategori baik. Memperbincangkan kesehatan reproduksi remaja di lingkungan keluarga (54,5%), teman sebaya (43,8%) pada kategori baik. Responden memperoleh informasi kesehatan reproduksi remaja melalui koran (40,2%), majalah (17,0%), televisi (11,6%) dan buku bacaan (8,0%). Jumlah perolehan berbagai sumber informasi kesehatan produksi remaja (58,9%) pada kategori baik. Responden memiliki perilaku kesehatan reproduksi pada kategori kurang (57,1 %).
Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa faktor karakteristik dan faktor lingkungan berhubungan dengan perilaku kesehatan reproduksi remaja (r hit > r table). Selanjutnya berdasarkan hasil analisis uji statistik regresi linier menunjukan bahwa faktor karakteristik individu berhubungan dengan perilaku kesehatan reproduksi remaja (p < 0,05) dan koefisien determinasi (r-square) sebesar 0,213. Faktor lingkungan berhubungan dengan perilaku kesehatan reproduksi remaja (p < 0,05), dan koefisien determinasi (r-square) sebesar 0,332.
Diharapkan Dinas Pendidikan Nasional mempertimbangkan peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan kesehatan reproduksi remaja. Meningkatkan kegiatan lintas sektor dengan Dinas kesehatan, BKKBN, PKBI dan LSM melalui kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).