SISTEM INFORMASI KOMODITAS TANAMAN PANGAN
KABUPATEN SERDANG BEDAGAI
USULAN PENELITIAN
Oleh :
Jhon Erikson Tarigan 060308036
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara
Disetujui Oleh :
Komisi Pembimbing
Achwil Putra Munir, STP, M.Si Ketua
Ir. Saipul Bahri Daulay, M.Si Anggota
PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
ABSTRAK
JHON ERIKSON TARIGAN : Sistem Informasi Komoditas Tanaman Pangan Kabupaten Serdang Bedagai, dibimbing oleh ACHWIL PUTRA MUNIR dan SAIPUL BAHRI DAULAY.
Sistem informasi komoditi tanaman pangan di Kabupaten Serdang Bedagai masih tersimpan dalam buku-buku dan ataupun berkas-berkas yang sangat terbatas keefektifannya. Metode penyampaian informasi secara komputerisasi dan jaringan internet merupakan solusi yang perlu dicoba untuk mengatasi masalah aliran informasi di atas. Penelitian ini dirancang untuk menghasilkan suatu sistem yang dapat membantu proses penyampaian, penyimpanan, serta pengawasan terhadap informasi yang ditampilkan dalam bentuk web. Sistem dirancang berorientasikan pada user menggunakan bahasa pemrograman PHP, web database MySQL serta webserver Apache. Sistem ini mampu meningkatkan efisiensi dan efektifitas aliran informasi khususnya informasi komoditi tanaman pangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebaran serta jenis komoditi unggulan tanaman pangan di setiap kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai berbeda. Penyebaran serta jenis komoditi tersebut tergantung pada topografi, dan tingkat harga dan permintaan pasar di daerah tersebut.
Kata kunci: sistem informasi, tanaman pangan,web,user.
ABSTRACT
JHON ERIKSON TARIGAN: Crop Commodity Information Systems of Serdang Bedagai Regency, supervised by ACHWIL PUTRA MUNIR and SAIPUL BAHRI DAULAY.
Food crop information system in Serdang Bedagai Regency are still stored in books and/or files that are very limited in effectiveness. Computerized information delivery methods and internet networks are the solution which is worth to try to overcome the flow of information problem. This study was designed to produce system that can help the process of delivering, storing, and monitoring information displayed in a web form. The systems was designed in a user oriented programming language PHP, and MySQL database web Apache webserver. This system could improved the efficiency and effectiveness of the flow of information especially the food crop information. The result showed that the distribution and types of food crop commodities in each district in Serdang Bedagai Regency is different.The spread and the kinds of commodity depend on the topographic, the price level and the market demand in the area.
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Adapun skripsi ini berjudul “Sistem Informasi Komoditas Tanaman
Pangan Kabupaten Serdang Bedagai” yang merupakan salah satu syarat untuk
menyelesaikan pendidikan tingkat sarjana di Program Studi Keteknikan Pertanian
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Achwil Putra Munir, STP, M.Si selaku ketua komisi pembimbing dan kepada
Bapak Ir. Saipul Bahri Daulay, M.Si selaku anggota komisi pembimbing yang
telah membimbing penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan pada masa yang akan datang.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih.
Medan, April 2012
DAFTAR ISI
Gambaran Umum Kabupaten Serdang Bedagai ... 6
Produktivitas Tanaman Pangan... 7
Padi ... 7
Palawija ... 7
Teknologi dan Industri Pertanian Tanaman Pangan ... 9
Peranan Mekanisasi Terhadap Pertanian Tanaman Pangan... 11
Sistem Informasi Pertanian ... 12
Pemanfaatan Sistem Infomasi ... 15
Sistem Informasi Berbasis Komputer ... 16
Komponen Sistem Informasi Berbasis Komputer ... 17
Sistem Informasi Berbasis Web ... 19
HTML, PHP, dan MySQL ... 20
Rancang Bangun Sistem Informasi ... 22
BAHAN DAN METODE ... 27
Tempat dan Waktu Penelitian ... 27
Bahan dan Alat Penelitian ... 27
Menu Lahan Kering ... 47
Menu Lahan Gabungan ... 48
Menu Administrator ... 49
KESIMPULAN DAN SARAN ... 55
Kesimpulan ... 55
Saran ... 57
DAFTAR PUSTAKA ... 58
DAFTAR TABEL
1. Entitas pada perancangan logik ... 34
2. User ... 35
3. Main Menu ... 36
4. Menu Atas ... 36
5. Menu kiri ... 36
DAFTAR GAMBAR
1. Hubungan antar tabel ... 34
2. Struktur Sistem Informasi Komoditi Tanaman Pangan ... 38
3. Tampilan Halaman Utama ... 39
4. Tampilan halaman profil ... 40
5. Tampilan halaman dinas pertanian ... 41
6. Tampilan halaman produk ... 41
7. Tampilan halaman pilihan tahun dan komoditi ... 43
8. Tampilan halaman data kompilasi lahan sawah ... 43
9. Tampilan halaman data tambah tanam ... 44
10. Tampilan halaman data puso ... 44
11. Tampilan halaman data panen muda ... 45
12. Tampilan halaman data panen kotor ... 45
13. Tampilan halaman data panen bersih ... 46
14. Tampilan halaman data produksi ... 46
15. Tampilan halaman data produktivitas ... 47
16. Tampilan halaman data panen berhasil lahan kering ... 48
17. Tampilan halaman data lahan gabungan ... 49
18. Tampilan login ... 50
19. Tampilan menu administrator ... 51
20. Tampilan tambah informasi ... 52
ABSTRAK
JHON ERIKSON TARIGAN : Sistem Informasi Komoditas Tanaman Pangan Kabupaten Serdang Bedagai, dibimbing oleh ACHWIL PUTRA MUNIR dan SAIPUL BAHRI DAULAY.
Sistem informasi komoditi tanaman pangan di Kabupaten Serdang Bedagai masih tersimpan dalam buku-buku dan ataupun berkas-berkas yang sangat terbatas keefektifannya. Metode penyampaian informasi secara komputerisasi dan jaringan internet merupakan solusi yang perlu dicoba untuk mengatasi masalah aliran informasi di atas. Penelitian ini dirancang untuk menghasilkan suatu sistem yang dapat membantu proses penyampaian, penyimpanan, serta pengawasan terhadap informasi yang ditampilkan dalam bentuk web. Sistem dirancang berorientasikan pada user menggunakan bahasa pemrograman PHP, web database MySQL serta webserver Apache. Sistem ini mampu meningkatkan efisiensi dan efektifitas aliran informasi khususnya informasi komoditi tanaman pangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebaran serta jenis komoditi unggulan tanaman pangan di setiap kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai berbeda. Penyebaran serta jenis komoditi tersebut tergantung pada topografi, dan tingkat harga dan permintaan pasar di daerah tersebut.
Kata kunci: sistem informasi, tanaman pangan,web,user.
ABSTRACT
JHON ERIKSON TARIGAN: Crop Commodity Information Systems of Serdang Bedagai Regency, supervised by ACHWIL PUTRA MUNIR and SAIPUL BAHRI DAULAY.
Food crop information system in Serdang Bedagai Regency are still stored in books and/or files that are very limited in effectiveness. Computerized information delivery methods and internet networks are the solution which is worth to try to overcome the flow of information problem. This study was designed to produce system that can help the process of delivering, storing, and monitoring information displayed in a web form. The systems was designed in a user oriented programming language PHP, and MySQL database web Apache webserver. This system could improved the efficiency and effectiveness of the flow of information especially the food crop information. The result showed that the distribution and types of food crop commodities in each district in Serdang Bedagai Regency is different.The spread and the kinds of commodity depend on the topographic, the price level and the market demand in the area.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi sekarang telah mengubah manusia
dalam menyelesaikan semua pekerjaannya, tidak hanya dalam pekerjaannya saja
tetapi dalam segala aspek kehidupan manusia, seperti pada saat pencarian
informasi. Jika dahulu manusia mencari informasi sebatas pada buku, media
cetak, maupun secara lisan, sekarang lebih banyak mencari informasi tersebut
melalui internet. Secara tidak langsung dapat dikatakan semua serba
terkomputerisasi.
Sektor pertanian memegang peranan yang sangat penting dalam struktur
ekonomi nasional, karena ternyata sektor pertanian lebih tahan menghadapi krisis
ekonomi dibandingkan dengan sektor lainnya. Selain itu sektor pertanian
memegang peran penting dalam mencukupi kebutuhan penduduk, meningkatkan
pendapatan petani, penyediaan bahan baku industri, memberi peluang usaha serta
kesempatan kerja, dan menunjang ketahanan pangan nasional (Adiwilaga, 1992).
Sebagaimana telah dipahami bersama oleh berbagai kalangan,
pembangunan pertanian memiliki arti yang sangat strategis, tidak hanya bagi
negara-negara berkembang, pertanian di negara maju mendapat perhatian dan
perlindungan yang sangat serius. Membahas pertanian adalah membahas tentang
“kelangsungan hidup”, pertanian adalah penyedia bahan pangan, bahan sandang
dan bahkan bahan papan. Selama manusia di dunia masih memerlukan bahan
pangan untuk menjamin kelangsungan hidupnya maka pertanian tetap akan
Penerapan ilmu keteknikan pertanian sangat diperlukan untuk bersaing di
era globalisasi. Keteknikan pertanian adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari
tentang pertanian melalui pendekatan keteknikan atau rekayasa dengan melakukan
transformasi sumber daya alam secara efisien dan efektif untuk kebutuhan
manusia. Ilmu keteknikan pertanian menitikberatkan pada beberapa disiplin
keilmuan antara lain adalah dasar perencanaan, perancangan, pengembangan,
evaluasi dan penerapan unsur-unsur kesatuan sistem produksi seperti manusia,
mesin dan peralatan, serta sumber daya pertanian (Handaka, 1996).
Cakupan bidang keteknikan pertanian tidak terbatas pada penggunaan
traktor, sistem pengairan dan pengolahan hasil pertanian saja, akan tetapi pada
seluruh proses dan berbagai aspek dalam budidaya tanaman maupun ternak dan
proses pengolahan hasilnya. Bidang-bidang yang termasuk dalam cakupan
keteknikan pertanian adalah teknik budidaya pertanian, teknik sumber daya alam
pertanian, teknik proses hasil pertanian atau pangan, energi dan listrik pertanian,
perbengkelan dan instrumentasi dibidang pertanian, sistem dan manajemen
keteknikan pertanian, bangunan pertanian dan lingkungan. Melalui penerapan
keteknikan yang baik, diharapkan produk komoditas pertanian dapat bersaing di
tingkat regional maupun global (high value commodity).
Teknologi memegang peran yang sangat besar dalam pengembangan
pertanian Indonesia. Menurut Sa’id dalam Husodo (2004), prasyarat teknologi
bagi pengembangan pertanian Indonesia yang saling berinteraksi secara dinamis
antara lain: technoware (fasilitas fisik), humanware (SDM), infoware, serta
dipelajari, serta berbagai informasi, misalnya database. Ini berarti sistem informasi memegang peran dalam pengembangan teknologi bidang pertanian.
Dinas pertanian merupakan perangkat daerah dengan tugas pokok
memberikan pelayanan kepada masyarakat yang berada didalam cakupan
wilayahnya. Peningkatan kualitas pelayanan publik yang transparan dan akuntabel
dalam penyelenggaraan Pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat
merupakan isu sentral yang hangat dibicarakan saat ini pada segenap lapisan
masyarakat, untuk itu sudah menjadi keharusan dan kebutuhan bagi
penyelenggara negara untuk mengambil peran dan berpartisipasi aktif dalam
memberikan layanan data dan informasi yang dapat dipercaya dan
berkesinambungan kepada masyarakat di Kabupaten Serdang Bedagai.
Saat ini pelayanan data dan informasi di Dinas Pertanian Sei Rampah
masih menggunakan sistem manual yang memiliki banyak kekurangan antara lain:
a. Sistem informasinya tidak dapat diakses secara lebih luas,
b. Dilihat dari perkembangannya, sistemnya masih sangat sederhana,
c. Sistem tidak online,
d. Akses informasinya yang kurang cepat dan efektif,
e. Masyarakat yang membutuhkan informasi harus datang langsung ke kantor
Dinas Pertanian.
Sehingga memerlukan waktu dan dibatasi oleh jam kerja pegawai yang
pada akhirnya masyarakat tidak memperoleh informasi yang dibutuhkan sewaktu
-waktu. Oleh sebab itu, untuk memberikan informasi yang cepat, akurat serta
memiliki jangkauan luas, baik bagi para petani, investor dan pihak lain yang
informasi berbasi web yang dapat diakses melalui internet (interconnection networking) baik mengunakan komputer (PC) maupun telepon selular. Sistem informasi ini diharapkan mampu memberikan informasi pengembangan
komoditas unggulan tanaman pangan yang ditinjau dari perspektif keteknikan
pertanian, yang meliputi informasi sebagai berikut :
1. Informasi lahan pertanian tanaman pangan,
2. Informasi produksi komoditas tanaman pangan
3. Informasi produktivitas komoditi tanaman pangan
4. Informasi lain yang mendukung di Kabupaten Serdang Bedagai
Berkenaan dengan latar belakang di atas, maka permasalahan yang timbul
adalah :
a. Bagaimana merancang dan membuat sebuah sistem informasi komoditas
tanaman pangan berbasis web yang dapat membantu Dinas Pertanian dalam mempromosikan dan memberikan informasi pengembangan
komoditas unggulan tanaman pangan yang ditinjau dari perspektif
keteknikan pertanian.
b. Bagaimana merancang dan membuat sebuah sistem informasi komoditas
tanaman pangan berbasis web yang dapat membantu pengguna mendapatkan informasi yang lengkap, cepat, dan akurat.
c. Bagaimana merancang dan membuat sebuah database yang dapat menyimpan semua data-data yang diperlukan pihak Dinas Pertanian dan
pencari informasi.
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah model sistem informasi
komoditi tanaman pangan berbasiswebpada Kabupaten Serdang Bedagai.
Kegunaan
1. Sebagai bahan untuk menyusun skripsi yang merupakan syarat untuk dapat
menyelesaikan pendidikan di Program Studi Keteknikan Pertanian
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
2. Sebagai sarana informasi berbasis web yang memberikan kemudahan dalam mengorganisir data dan informasi untuk meningkatkan efektifitas
kerja staf Dinas Pertanian Serdang Bedagai di Kecamatan Sei Rampah.
3. Sebagai sarana untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat
Kabupaten Serdang Bedagai pada khususnya dan masyarakat diluar
Kabupaten Serdang Bedagai pada umumnya dalam hal mendapatkan
informasi tentang tanaman pangan Kabupaten Serdang Bedagai.
Batasan
Penelitian tentang sistem informasi komoditi tanaman pangan di
Kabupaten Serdang Bedagai dibatasi pada aspek penggunaan lahan pertanian
untuk tanaman pangan, produktivitas komoditi unggulan tanaman pangan,
pemanfaatan teknologi dan industri pertanian tanaman pangan, serta infrastruktur
TINJAUAN PUSTAKA
Gambaran Umum Kabupaten Serdang Bedagai
Kabupaten Serdang Bedagai yang beribukota Sei Rampah merupakan
salah satu Kabupaten yang berada di kawasan Pantai Timur Sumatera Utara.
Secara geografis Kabupaten Serdang Bedagai terletak pada posisi 2o57” Lintang
Utara, 3o16” Lintang Selatan, 98o33” Bujur Timur, 99o27” Bujur Barat dengan
ketinggian berkisar 0–500 meter di atas permukaan laut.
Kabupaten Serdang Bedagai memiliki iklim tropis dengan area seluas
1.900,22 Km2. Penduduknya berjumlah 579.499 jiwa atau 131.844 keluarga
dengan kepadatan penduduk rata-rata 305 jiwa per kilometer persegi. Dari jumlah
penduduk tersebut, tingkat pengangguran terbuka relatif kecil yakni 14.774 jiwa
atau sekitar 3 persen. Sementara keragaman budaya yang ada tergambar dari multi
etnis yang ada, yakni Jawa, Melayu, Batak Karo, Batak Simalungun, Karo,
Angkola, Mandailing, Minang, Banjar, Aceh, Nias dan Tionghoa-Indonesia.
Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai di sebelah Utara berbatasan dengan
Selat Malaka, sebelah Selatan dengan Kabupaten Simalungun, sebelah Timur
dengan Kabupaten Batu Bara dan Kabupaten Simalungun, Serta sebelah Barat
berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang. Kabupaten Serdang Bedagai terdiri
dari 17 kecamatan yaitu: Bandar Khalipah, Bintang Bayu, Dolok Masihul, Dolok
Merawan, Kotarih, Pantai Cermin, Penggajahan, Perbaungan, Sei Bamban, Sei
Rampah, Serba Jadi, Silinda, Sipispis, Tanjung Beringin, Tebing Syahbandar,
Produktivitas Komoditas Tanaman Pangan
Padi
Serdang Bedagai merupakan salah satu penghasil padi terbesar di
Sumatera Utara. Pada tahun 2005 produksi padi (sawah + ladang) di Kabupaten
Serdang Bedagai mengalami peningkatan sebesar 1,04 persen, yaitu dari 307.630
ton ditahun 2004 menjadi 310.824 ton. Rata-rata produksi mengalami kenaikan
dari 44,60 Kw/Ha menjadi 46 Kw/Ha.
Palawija
Komoditi palawija di Kabupaten Serdang Bedagai yang terdiri dari jagung,
ubikayu, ubi jalar, kacang tanah pada tahun 2005 mengalami fluktuasi penurunan
dan kenaikan baik luas panen, rata-rata produksi dan produksinya. Tanaman
jagung mengalami kenaikan luas panen dari 5.642 Ha menjadi 6.747 Ha atau naik
sebesar 19,59 persen.
Tanaman ubi kayu mengalami penurunan luas penen cukup drastis sebesar
52,91 persen dari 16.223 Ha menjadi 7.639 Ha pada tahun 2005. Rata-rata
produksinya meningkat dari 122,7 Kw/Ha menjadi 221,47 Kw/Ha, demikian juga
produksinya menurun 15,39 persen dari 198.985 ton pada tahun 2004 menjadi
168.363 ton pada tahun 2005.
Tanaman kacang kedelai mengalami kenaikan drastis luas panen sebesar
335 persen yaitu 580 Ha pada tahun 2004 menjadi 2.523 Ha pada tahun 2005.
Rata-rata produksi naik dari 11,1 Kw/Ha menjadi 14,51 Kw/Ha. Produksinya
mengalami kenaikan dari 642 ton pada tahun 2004 menjadi 3.306 ton pada tahun
Tanaman kacang hijau mengalami penurunan yang cukup drastis baik luas
panen maupun produksinya. Luas panen kacang hijau tahun 2004 sebesar 3.045
Ha menjadi 706 Ha di tahun 2005 dan produksinya turun 80,06 persen, yakni
3.335 ton menjadi 665 ton (BPS Serdang Bedagai).
Produktivitas pertanian tanaman pangan (padi dan palawija) dalam arti
sempit dapat diartikan sebagai kemampuan berproduksi dalam satu satuan luas.
Namun secara luas produktivitas diartikan sebagai pendapatan yang diperoleh
dengan menggunakan segala potensi sumberdaya yang ada disertai dengan
kemampuan untuk meminimumkan segala resiko yang dapat memperkecil
pendapatan tersebut dalam satu satuan periode yang dibutuhkan. Hubungan antara
produksi yang dihasilkan dengan pendapatan yang akan diterima petani sangat
dipengaruhi oleh banyak faktor. Usaha peningkatan produksi di Indonesia pada
dasarnya ditempuh secara bersama-sama dengan dua cara yaitu: 1) peningkatan
hasil tiap satuan luas (intensifikasi), 2) perluasan areal tanaman (ekstensifikasi).
Peningkatan produktivitas tanah pada umumnya diutamakan dari perluasan
areal pertanian, hal ini terjadi karena terbatasnya tanah yang tersedia dan sulitnya
pemindahan penduduk dari tempat yang padat ke tempat yang renggang.
Produktivitas tanah umumnya dilakukan melalui : 1) perbaikan dibidang teknologi
pertanian untuk meningkatkan daya produksi tanaman, 2) mengusahakan cara
bertanam baru yang memungkinkan sebidang tanah menghasilkan lebih dari satu
macam tanaman pada waktu yang sama misalnya pertanian tumpang sari
Teknologi dan Industri Pertanian Tanaman Pangan
Dalam hakikatnya manusia itu senantiasa tergantung kepada
lingkungannya, akan tetapi dalam upaya manusia memenuhi kebutuhannya
mereka tidak selalu tergantung pada alam akan tetapi manusia dapat
mempengaruhi, merubah, menciptakan corak dan bentuk lingkungan, untuk
mengolah lingkungan alam sehingga tercipta benda-benda kebutuhan. Manusia
secara fisik mempunyai keterbatasan, untuk itu diperlukan seperangkat peralatan
dan cara penggunaannya yang disebut dengan teknologi (Rifai dkk, 1990).
Teknologi bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi,
memperluas spektrum pemanfaatan nilai tambah yang pada akhirnya bertujuan
untuk meningkatkan daya saing suatu komoditi di pasar. Oleh karena itu,
teknologi akan terus berkembang dalam memasuki era industrialisasi,
perkembangan tersebut tidak akan dapat di abaikan (A. M Safari, 1989).
Sektor pertanian sebetulnya mempunyai kaitan erat dengan sektor industri.
Karena sektor pertanian menghasilkan bahan mentah yang pada gilirannya harus
diolah oleh industri, menjadi bahan setengah jadi atau barang jadi dan sebaliknya.
Sektor industri diharapkan mampu menghasilkan sendiri berbagai macam sarana
produksi yang diperlukan oleh industri pengolah pertanian meliputi: usaha yang
mengolah bahan baku menjadi komoditi yang secara ekonomi menambah nilainya
(Karmadi, 2003).
Kabupaten Serdang Bedagai melalui Dinas Pertanian dan Peternakan
Daerah Kabupaten Serdang Bedagai sebagai instansi teknis yang bertanggung
jawab atas penyelenggaraan pembangunan pertanian di Kabupaten Serdang
pertanian sebagai kegiatan unggulan (a leading sector) dan sebagai Prime Mover
bagi sektor-sektor unggulan lainnya di Kabupaten Serdang Bedagai.
Untuk menunjang keberhasilan pelaksanaan pembangunan pertanian di
Kabupaten Serdang Bedagai, Dinas Pertanian dan Peternakan Daerah Kabupaten
Serdang Bedagai dengan tetap mengacu pada program unggulan Departemen
Pertanian RI yaitu ; (1) peningkatan ketahanan pangan, (2) pengembangan
agribisnis, dan (3) peningkatan kesejahteraan petani telah melaksanakan
kegiatan-kegiatan baik secara swadaya maupun melalui bantuan dari Pemerintah Pusat.
Melalui program ketahanan pangan diharapkan dapat menanggulangi
kemiskinan melalui pengembangan kerangaman sumberdaya pangan lokal di
setiap wilayah. Peningkatan SDM petani juga menjadi hal yang penting yang
mendapat perhatian dalam rangka peningkatan hasil produksi pertanian yang
berdampak pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani.
Ketersedia pangan ini kemudian diperluas wacananya bukan hanya dari
segi produksi saja, namun juga bagi ketahanan pangan (food security) dalam arti yang luas serta keamanan dan kesehatan pangan (food safety dan food healthy). Sehingga masalah yang berhubungan dengan standar produk juga harus
diperhatikan. Persaingan dalam hal memproduksi bahan pangan pertanian
memerlukan praktek-praktek yang menjamin mutu dan keamanan, seperti good farming practises (GFP), good handling practises (GHP) dan good manufacturing practises (GMP). Kecenderungn kearah hal tersebut memerlukan keahlian keteknikan yang perlu terus ditingkatkan, sehingga sistem usaha
Peranan Mekanisasi Terhadap Pertanian Tanaman Pangan
Mekanisasi pertanian sebagai bagian dari keteknikan pertanian diartikan
sebagai pengenalan dan penggunaan dari setiap bantuan yang bersifat mekanis
untuk melangsungkan operasi pertanian. Bantuan yang bersifat mekanis tersebut
termasuk semua jenis alat atau perlengkapan yang digerakkan oleh tenaga
manusia, hewan, motor bakar, motor listrik, angin, air, dan sumber energi lainnya.
Secara umum mekanisasi pertanian dapat juga diartikan sebagi penerapan ilmu
teknik untuk mengembangkan, mengorganisasi, dan mengendalikan operasi
didalam produksi pertanian (Moens, 1978).
Ruang lingkup mekanisasi pertanian meliputi 5 bidang, yaitu :
1. Bidang mesin-mesin budi daya pertanian, yang menelaah
persoalan-persoalan penggunaan tenaga dan alat-alat untuk budi daya pertanian
2. Bidang teknik tanah dan air, yang menelaah persoalan-persoalan yang ada
kaitannya dengan keadaan teknik tanah dan air
3. Bidang bangunan pertanian, yang menelaah persoalan-persoalan
gedung-gedung, bangunan, dan perlengkapan
4. Bidang elektrifikasi pertanian, yang menelaah persoalan-persoalan
penggunaan mesin-mesin yang dipakai dalam usaha menyiapkan hasil
pertanian, baik untuk disimpan maupun langsung digunakan
5. Bidang mesin-mesin pengolahan pangan, yang menelaah
persoalan-persoalan penggunaan alat serta syarat-syarat yang diperlukan bagi suatu
pengolahan pangan.
Mekanisasi pertanian dalam arti luas bertujuan untuk meningkatkan
ongkos produksi. Penggunaan alat dan mesin pada proses produksi dimaksudkan
untuk meningkatkan efesiensi, efektifitas, produktivitas, kualitas hasil, dan
mengurangi beban kerja petani (Handaka, 1996).
Kabupaten Serdang Bedagai melalui Dinas Pertanian banyak melakukan
program kerja yang berhubungan dengan mekanisasi pertanian dalam upaya
peningkatan pembangungan pertanian, sesuai dengan visinya yaitu“Terwujudnya
pertanian modern dan tangguh yang berorientasi agribisnis, berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan ” dan salah satu misinya adalah menerapkan teknologi
tepat guna untuk meningkatkan produksi pertanian dan peternakan secara efisien
dan efektif serta ramah lingkungan. Untuk meningkatkan produktivitas dan
produksi komoditi pertanian dan peternakan dilakukan dengan peningkatan mutu
intensifikasi secara berkelanjutan dan efisien juga dilakukan penerapan teknologi
tepat guna, spesifik lokasi dan ramah lingkungan dengan perbaikan budidaya
tanaman dan ternak dan efisiensi usaha tani yang meliputi optimalisasi
penggunaan air, penggunaan benih/bibit unggul bermutu Inseminasi Buatan (IB),
Transfer Embrio (TE), pemupukan berimbang, menekan kehilangan hasil,
penyediaan sarana produksi dan alat mesin pertanian.
Sistem Informasi Pertanian
Informasi merupakan sumber daya penting dalam pertanian modern.
Perkembangan komputer dan perbaikan teknologi komunikasi memberikan petani
kesempatan untuk memperoleh informasi teknis dan ekonomi dengan cepat dan
menggunakannya secara efektif untuk pengambilan keputusan. Pelaku
memadai sebagai dasar strategi perencanaan dan pertimbangan untuk
pengembangan usaha tani lebih lanjut (BPPP, 2004).
Ketersediaan data statistik pengolahan dan pemasaran hasil pertanian yang
lengkap dan akurat adalah prasyarat penting dalam perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian pembangunan industri pertanian Indonesia. Oleh sebab itu
pengembangan data statistik pengolahan dan pemasaran hasil pertanian perlu
diarahkan pada ketersediaan data dan informasi yang lengkap, akurat, relevan, dan
konsisten yang kesemuanya tidak terlepas dari manajemen data dan informasi.
Untuk itu, perlu disusun suatu pedoman penyempurnaan metodologi
pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data/informasi berikut
peraturan-peraturan pendukungnya, serta peningkatan kemampuan sumberdaya
manusia, pembaharuan sarana dan prasarana yang dapat menunjang tercapainya
sasaran untuk mendapatkan data yang akurat, informatif dan representatif
(Swastika, 2005).
Data dan Sistem Informasi
Menurut Mukhtar (1999), data yang sudah diproses menjadi informasi
digunakan oleh pengambil keputusan untuk membuat keputusan yang lebih baik.
Secara grafik proses ini dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 1. Proses data menjadi informasi data sistem
proses data informasi
pengambil
Agar informasi bisa berguna haruslah memiliki karakteristik sebagai
berikut :
1. Reliable (dapat dipercaya). Informasi haruslah bebas dari kesalahan dan haruslah akurat dalam mempresentasikan suatu kejadian atau kegiatan dari
suatu organisasi.
2. Relevan (cocok atau sesuai). Informasi yang relevan harus memberikan arti kepada pembuat keputusan. Informasi ini bisa mengurangi ketidakpastian dan
bisa meningkatkan nilai dari suatu keputusan.
3. Timely(tepat waktu). Informasi yang disajikan tepat pada saat dibutuhkan dan bisa mempengaruhi proses pengambilan keputusan.
4. Complete (lengkap). Informasi yang disajikan termasuk didalamnya semua data-data yang relevan dan tidak mengabaikan kepentingan yang diharapkan
oleh pembuat keputusan.
5. Understandable (dimengerti). Informasi yang disajikan hendaknya dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh si pembuat keputusan.
Sistem penghasil informasi atau yang dikenal dengan nama sistem
informasi memiliki pengertian sebagai berikut :
- Sistem informasi adalah suatu cara tertentu untuk menyediakan informasi yang
dibutuhkan oleh organisasi untuk beroperasi dengan cara yang sukses dan
untuk organisasi bisnis dengan cara yang menguntungkan.
- Pada dasarnya sistem informasi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh
manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk
Sistem informasi menerima masukan data dan mengolah data tersebut
sesuai instruksi, dan mengeluarkan hasilnya. Fungsi pengolahan informasi sering
membutuhkan data yang telah dikumpulkan dan diolah dalam periode waktu
sebelumnya, karena itu ditambahkan sebuah penyimpanan data file (data file storage) ke dalam model sistem informasi. Dengan begitu, kegiatan pengolahan tersedia baik bagi data baru maupun data yang telah dikumpulkan dan disimpan
sebelumnya (Waljiyanto, 2003).
Sistem informasi memberikan nilai tambah terhadap proses, produksi,
kualitas, manajemen, pengambilan keputusan, dan pemecahan masalah serta
keunggulan kompetitif yang tentu saja berguna bagi kegiatan layanan
(Kroenke, 1992).
Pemanfaatan Sistem Informasi
Kabupaten Serdang Bedagai saat ini juga sudah menjalankan sebuah
sistem informasi berupa website yang di dalamnya menyajikan informasi seputar pemerintahan, informasi potensi daerah, informasi pariwisata, informasi peluang
investasi, informasi dinas dan dan badan daerah di Kabupaten Serdang Bedagai,
dan banyak lagi informasi yang di harapkan dapat memenuhi kebutuhan informasi
bagi masyarakat.
Sistem informasi telah berkembang sedemikian pesatnya baik dari segi
teknologi maupun manajemen pengoperasiannya. Organisasi menggunakan
sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan
menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan
Pengolahan informasi mempertimbangkan informasi apa, untuk siapa, dan kapan
harus disajikan (Wahyono, 2004).
Pengembangan sistem informasi pertanian memerlukan dukungan data
yang akurat, sistem informasi dan layanan data, serta informasi yang baik. Dengan
sistem informasi yang baik, akan dapat dilakukan pemantauan dan penyebarluasan
informasi pertanian secara cepat, akurat dan murah. Pengembangan sistem
informasi juga diperlukan dalam membangun kegiatan koordinasi dan sinkronisasi
kebijakan, program dan kegiatan pembangunan pertanian baik oleh Departemen
Pertanian maupun swasta (Hanani, 2003).
Sistem Informasi Berbasis Komputer
Pembagian sistem informasi menurut proses untuk mendapatkan
informasi, dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu sistem informasi manual dan
sistem informasi otomatis.
Sistem informasi manual artinya, semua proses untuk memproduksi
informasi tidak menggunakan komputer atau mesin. Keuntungan utama dari
sistem ini adalah fleksibilitas yang tinggi, dapat dengan cepat menyesuaikan
bentuk-bentuk informasi dengan situasi yang diinginkan atau pada situasi yang
tidak umum. Disamping itu, sistem ini mampu menjalankan semua fungsi dan
kondisi tanpa batas. Kerugian dari sistem ini adalah kecepatan dalam
memproduksi informasi sangat lambat dan tingkat kepercayaan pemakai terhadap
informasi yang dihasilkan juga sangat kecil.
Sedangkan sistem informasi otomatis melibatkan mesin atau komputer
tinggi dan bisa mengerjakan proses tanpa intervensi dari manusia. Namun, sistem ini tingkat fleksibilitasnya agak rendah karena perlu pengadaptasian terhadap
sistem (Mukhtar, 1999).
Kabupaten Serdang Bedagai khususnya Dinas Pertanian sudah
menggunakan sistem informasi berbasis komputer untuk penyimpanan dan
pengolahan datanya, dalam hal pengolahan data pihak Dinas masih menggunakan
program komputer berupa Microsoft Office Excel.
Komponen Sistem Informasi Berbasis Komputer
Burch dan Grudnitski (1986) dalam Wahyono (2004) mengemukakan
bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen. Sebagai suatu sistem,
blok-blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya
membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasarannya.
1. Blok masukan
Pada blok masukan, input mewakili data yang masuk ke dalam sistem
informasi dimana inputan tersebut adalah metode-metode dan media yang
digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukkan.
2. Blok model
Pada blok model terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model
matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di
basis data dengan cara tertentu untuk menghasilkan keluaran yang
3. Blok keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi
yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai
sistem.
4. Blok teknologi
Teknologi merupakan “kotak alat” (tool box) dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model,
menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran
dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
5. Blok basis data
Data perlu disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyediaan
informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan
sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi
basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas
penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan
menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (database management system).
6. Blok kendali
Supaya sistem informasi dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan,
maka perlu diterapkan pengendalian didalamnya. Beberapa pengendalian
dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat
merusak sistem dapat dicegah ataupun jika telah terlanjur terjadi dapat
Untuk mengubah data menjadi informasi diperlukan tahap-tahap dimana
tahapan ini harus dilalui oleh setiap data yang masuk. Tahap-tahap tersebut adalah
input data, proses data, penyimpanan data dan output informasi.
Manusia sebagai pengelola sistem informasi merupakan salah satu bagian
yang paling penting dari sistem informasi. Oleh karena itu, hubungan antara
sistem informasi dengan pengelolanya sangat erat. Sistem informasi yang
dibutuhkan sangat tergantung dari kebutuhan pengelolanya. Pengelola sistem
informasi terorganisasi dalam suatu struktur manajemen (Wahyono, 2004).
Sistem Informasi Berbasis Web
Web merupakan fasilitas hypertext untuk menampilkan data berupa teks, gambar, suara, animasi dan data multimedia lainnya. Web adalah media yang
digunakan untuk menampung data teks, gambar, animasi dan suara, yang dapat
ditampilkan melalui internet dan dapat diakses oleh komputer lain yang terhubung
dengan internet. Untuk mendesain web, perlu memperhatikan hal berikut:
- Jenis web yang akan dibangun (jenis isi atau konten yang akan ditampilkan)
- Bentuklayoutweb (seni letak) - Tujuan atau sasaran pengguna web
- Objek yang digunakan untuk menampilkan web (tabel, gambar, dan lain-lain)
- Ukuran setiapfile
- Sistem pengoperasian atau update isi yang mudah
Situs web dikategorikan menjadi dua:
1. Web statis
Web statis adalah web yang berisi/menampilkan informasi yang sifatnya
statis (tetap). Disebut statis karena pengguna tidak dapat berinteraksi dengan
web tersebut. Jika suatu web hanya berhubungan dengan halaman web lain
dan berisi suatu informasi yang tetap maka web tersebut disebut statis.
2. Web dinamis
Web dinamis adalah web yang menampilkan informasi serta dapat
berinteraksi dengan pengguna. Web yang dinamis memungkinkan pengguna
untuk berinteraksi menggunakan form sehingga dapat mengolah informasi yang ditampilkan.
(Wahana Komputer, 2006)
HTML, PHP, dan MySQL
HTML(hyper text markup language) adalah suatu bahasa yang digunakan untuk menulis halaman web. HTML dirancang untuk digunakan tanpa tergantung
pada suatu platform tertentu (platform independent). Dokumen HTML adalah suatu dokumen teks biasa, dan disebut sebagai markup language karena mengandung tanda-tanda (tag) tertentu yang digunakan untuk menentukan tampilan suatu teks dan tingkat kepentingan dari teks tersebut dalam suatu
dokumen (Sutarman, 2003).
antara PHP sendiri sebagai bahasa pemrograman dan HTML sebagai pembangun
halaman web. Hampir seluruh aplikasi berbasis web dapat dibuat dengan PHP,
namun kekuatan utama adalah konektivitas basis data dengan web. Dengan
kemampuan ini akan didapatkan sistem basis data yang dapat diakses dari web.
PHP menawarkan koneksitas yang baik dengan structured query language (SQL) dalam hal ini MySQL sebagai basis data (Sunarfrihantono, 2002).
Salah satu kelebihan dari PHP adalah mampu berkomunikasi dengan
berbagai database yang terkenal. Dengan demikian menampilkan data yang
bersifat dinamis yang diambil dari database merupakan hal yang mudah untuk
diimplementasikan (Kadir, 2003).
MySQL adalah aplikasi database yang berjalan sebagai aplikasi service. Aplikasi service berjalan tanpa menampilkan antarmuka pada desktop atau pada
taskbar. MySQL menyediakan beberapa aplikasi tambahan yang berfungsi sebagai antarmuka. MySQL server merupakan aplikasi yang berjalan sebagai service dalam suatu sistem operasi. Penggunaan MySQL untuk website dinamis
telah didukung oleh beberapa macam bahasa pemrograman website, seperti active server page(ASP), PHP, dan Java (Wahana Komputer, 2006).
MySQL sebagai sistem manajemen database relasi (relational database management system) bersifat “terbuka”(open source). Terbuka maksudnya adalah MySQL boleh didownload oleh siapa saja, baik versi kode program aslinya
(source code program) maupun versi binernya (executable program) dan bisa digunakan secara (relatif) gratis baik untuk dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan
Rancang Bangun Sistem Informasi
Rancang bangun sistem dapat dilakukan dengan menggunakan metode
system develompment life cycle (SDLC) ataupun rapid application development
(RAD).
Berdasarkan istilah system develompment life cycle-SDLC pembentukan katanya terdiri dari katasystem, development, life, cycledimana arti dari
- System, susunan; tata; kumpulan prosedur; kumpulan komponen; kumpulan dari berbagai hal untuk suatu tujuan.
- Development,pengembangan; pembangunan; eksploitasi - Life, keawetan; hidup
- Cycle,siklus; putaran; daur
Adapun konsepsystem develompment life cycleadalah : 1. Analisis
Dalam tahap analisis ini, digunakan oleh analis sistem untuk :
a. Membuat keputusan apabila sistem saat ini mempunyai masalah atau
sudah tidak berfungsi secara baik dan hasil analisisnya digunakan sebagai
dasar untuk memperbaiki sistem
b. Mengetahui ruang lingkup pekerjaannya yang akan ditanganinya
c. Memahami sistem yang sedang berjalan saat ini
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap analisis ini adalah:
- Problem detection
Tujuannya adalah mendeteksi sistem, apabila sistem saat ini semakin
berkurang manfaatnya (memburuk). Hasil yang diperoleh adalah laporan
pendahuluan tentang permasalahan yang terjadi dalam sistem.
- Initial investigation
Tujuannya adalah memberikan sistem saat ini dengan penekanan pada
daerah-daerah yang menimbulkan permasalahan. Hasil yang diperoleh
adalah penjelasan sistem saat ini.
- Requirement analysis (determination of ideal systems)
Tujuannya mendapatkan konsensus dari komunitas pemakai dari sistem
informasi yang ideal. Sebuah penggantian sistem akan menimbulkan jarak
antara sistem saat ini dengan sistem yang ideal (yang mengacu ke
komputerisasi). Hasilnya adalah penjelasan kebutuhan analisis terhadap
sistem.
- Generation of system alternatives
Tujuannya menggali (explore) perbedaan dari alternatif sistem dalam mengurangi jarak (gap) antara sistem saat ini dengan sistem idealnya. Hasilnya adalah dokumen-dokumen tentang alternatif sistem yang akan
digunakan untuk memperbaiki sistem.
- Selection of proper system
Tujuannya adalah membandingkan alternatif-alternatif sistem dengan
paling baik, dan menjualnya (sell) kepada management. Hasilnya adalah hasil-hasil dari studi sistem.
2. Design
Tahap perancangan (design) bertujuan mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh
dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik.
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perancangan ini adalah:
- Output design
Tujuannya memberikan bentuk-bentuk laporan sistem dan dokumennya.
Hasilnya dalam bentuk (forms) dari dokumentasi keluaran (output). - Input design
Tujuannya memberikan bentuk-bentuk masukan di dokumen dan di layar
ke sistem informasi. Hasilnya adalah bentuk (forms) dari dokumentasi masukan (input).
- File design
Tujuan memberikan bentuk-bentuk file-file yang dibutuhkan dalam sistem informasi. Hasilnya adalah bentuk (forms) dari dokumentasifile.
3. Implementation
Tahap implementasi memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk:
a. Melakukan kegiatan merancang spesifikasi logikal ke dalam kegiatan
sebenarnya dari sistem informasi yang akan dibangun atau
dikembangkan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap implementasi adalah:
- Programming & testing
Tujuannya mengkonversikan perancangan logikal ke dalam kegiatan
operasi coding dengan menggunakan bahasa pemograman tertentu, dan menguji semua program serta memastikan semua fungsi/modul program
dapat berjalan secara benar. Hasilnya adalah coding program dan spesifikasi program.
- Training
Tujuannya memimpin (conduct) pelatihan dalam menggunakan sistem, persiapan lokasi latihan dan tugas-tugas lain yang berhubungan dengan
pelatihan (buku-buku panduan sistem). Hasilnya adalah rencana pelatihan
sistem, modul-modul latihan dan sebagainya.
- System changeover
Tujuannya merubah pemakaian sistem lama ke sistem baru dari sistem
informasi yang berhasil dibangun. Perubahan sistem merupakan tanggung
jawab tim designer ke pemakai sistem (user organization). Hasilnya adalah rencana (jadwal dan metode) perubahan sistem (contract)
(Yogiyanto, 1995).
Rapid application development (RAD) adalah salah satu alternatif dari
system development life cycle yang belakangan ini seringkali digunakan untuk mengatasi keterlambatan yang terjadi apabila menggunakan metode konvensional.
Adapun keunggulan yang bisa didapatkan dengan menggunakan metode ini
adalah kecepatan, ketepatan, dan biaya yang relatif lebih rendah dibanding dengan
menyebabkan kebutuhan user dapat terpenuhi dengan baik dan secara otomatis
kepuasan user sebagai pengguna sistem semakin meningkat.
Akan tetapi dalam menggunakan metode rapid application development
perlu memperhatikan hal-hal penting seperti kesiapan tim, ruang lingkup sistem,
kebutuhan user, dan kinerja sistem. Pada akhirnya, sebagai salah satu alternatif
dari system development life cycle, maka rapid application development dapat dijadikan acuan untuk menghasilkan sistem informasi yang dapat memenuhi
kebutuhan user.
Model RAD adalah model proses pembangunan perangkat lunak yang
tergolong dalam teknik incremental (bertingkat). RAD menekankan pada siklus pembangunan pendek/singkat/cepat. Waktu yang singkat adalah batasan yang
penting untuk model ini. Model RAD mengadopsi model waterfall dan pembangunan dalam waktu singkat yang dicapai dengan menerapkan :
1. Component based construction(pemrograman berbasis komponen).
2. Penekanan pada penggunaan ulang (reuse) komponen perangkat lunak yang telah ada.
3. Pembangkitan kode program otomatis/semi otomatis.
4. Multiple team (banyak tim), tiap tim menyelesaikan satu tugas yang selevel tapi tidak sama. Banyaknya tim tergantung dari area dan kompleksitasnya
sistem yang dibangun.
Model RAD merupakan siklus pengembangan yang ditempuh sangat
pendek dengan penerapan teknik yang cepat. Sistem dibagi-bagi menjadi beberapa
BAHAN DAN METODE
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Agustus 2011 hingga bulan
September 2011 di Kabupaten Serdang Bedagai.
Bahan dan Alat
Bahan
1. Informasi lahan pertanian Kabupaten Serdang Bedagai
2. Informasi produktivitas komoditi ungulan tanaman pangan
3. Informasi pemanfaatan teknologi dan industri tanaman pangan,
4. Informasi pengolahan pasca panen
5. Informasi infrastruktur Kabupaten Serdang Bedagai
6. Informasi lain yang mendukung
Alat
1. Perangkat keras
• Teknologi internet
• Teknologi multimedia
• Komputer dan jaringan
• Alat tulis
• Kamera
2. Perangkat lunak
• Pemrograman web (PHP)
• Pemrograman basis data relasional (MySQL)
• Software Photoshop
• Software Macromedia
Metode Penelitian
Metode penelitian ini adalah rancang bangun sistem aplikasi sebuah sistem
informasi tanaman pangan yang disebut sistem informasi komoditi pangan
berbasiswebdengan menghasilkan suatu bentuk sistem pelaporan.
Pengambilan data dilakukan dengan cara mencari informasi dan
pengetahuan dari berbagai media (bibliografi) dan juga dari para stakeholder,
seperti wawancara, studi pustaka, serta pengambilan data primer yang dilakukan
melalui pengamatan secara langsung di lokasi penelitian serta sejumlah kebutuhan
dan pengambilan data sekunder, kemudian merumuskannya sebagai bahan
pertimbangan dan masukan dalam sistem yang akan direncanakan.
Secara sistematis kegiatan penelitian dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu
1. Penelitian lapangan
Penelitian lapangan dilakukan dengan mengunjungi instansi pemerintahan
yang berhubungan dengan bidang pertanian yang memiliki data dan
informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi komoditas pangan.
2. Wawancara dengan pakar dan ahli yang terkait
Wawancara dilakukan dengan stakeholder untuk mendapatkan informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi komoditas pangan.
3. Studi pustaka
Studi pustaka dilakukan untuk melengkapi dan mencocokkan terhadap data
4. Pembuatan rancang bangun aplikasi sistem informasi komoditi pangan.
Aplikasi sistem dibuat dengan menggunakan bahasa pemograman PHP.
Aplikasi ini bersifat komunikasi antara pengguna (user) dengan sistem,
menerima informasi dari pengguna dan memberikan informasi kepada
pengguna (user interface) untuk membantu mengarahkan alur penelusuran masalah sampai ditemukan suatu solusi.
Prosedur Penelitian
1. Mencari informasi dan menentukan stakeholder yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi komoditas pangan.
2. Formulasi masalah, dengan menentukan ruang lingkup permasalahan,
kemudian memahami persepsi atau pandangan dari seluruh stakeholder
berdasarkan informasi yang didapat.
3. Menentukan tujuan dari sistem.
4. Melakukan perancangan sistem
- Perancangandatabase
- Perancanganuser interface
5. Pembangunan sistem
Dalam hal ini dilakukan proses mengintegrasikan komponen sistem
sehingga dihasilkan suatu sistem yang dapat menginformasikan komoditas
pangan di Kabupaten Serdang Bedagai dengan menggunakan metode SDLC
6. Sosialisasi
- Melakukan pengujian terhadap sistem, sekaligus perbaikan terhadap
kesalahan pada sistem.
- Melakukan evaluasi dengan cara mengidentifikasi output, atribut, kriteria, skala pengukuran dan aspek-aspek yang berkaitan erat dengan
perencanaan sistem.
- Melakukan demonstrasi untuk menunjukkan kemampuan sebuah
operasional sistem secara penuh.
- Melakukan orientasi untuk memperkirakan kemampuan dasar yang
harus dimiliki dalam menggunakan sistem.
- Melakukan pelatihan untuk menekankan pentingnya sebuah pelatihan
bagi para pemakai (user) sebelum mereka berinteraksi secara langsung dengan sistem.
- Melakukan pengembangan untuk memperkirakan kebutuhan arah dan
tujuan pengembangan sistem di masa depan, dengan harapan akan
terwujudnya suatu sistem yang lebih baik daripada sistem yang telah
dimiliki saat ini.
7. Pemeliharaan dan dokumentasi
Pemeliharaan dan dokumentasi ini berhubungan dengan kegiatan
perencanaan untuk secara terus menerus menunjang kelanjutan dari sebuah
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kabupaten Serdang Bedagai
Potensi komoditi tanaman pangan terbesar yang dimiliki Kabupaten
Serdang Bedagai adalah padi sawah dengan luas panen bersih sebesar 73.534 Ha,
produktivitas 49,62 KW/Ha, dan produksi sebesar 364.876 ton di tahun 2010.
Kecamatan Seibamban adalah penghasil terbesar disusul kecamatan Perbaungan
dan terkecil berada di kecamatan Bintang Bayu dari 17 kecamatan yang ada di
Kabupaten Serdang Bedagai
Komoditi tanaman pangan terbesar kedua yang dihasilkan Kabupaten
Serdang Bedagai adalah ubi kayu di tahun 2010 luas panen bersih sebesar 5.420
Ha, produktivitas 227,63 Kw/Ha, dan produksinya sebesar 123.380 ton, daerah
penghasil yang terbesar berada di Kecamatan Dolok Masihul, Penggajahan, Sei
Rampah, Tebing Syahbandar, dan Tebing Tinggi.
Tanaman pangan lain seperti jagung di tahun 2010 luas penen bersihnya
sebesar 9.216 Ha, produktivitas 38,36 Kw/Ha dan produksi sebesar 35.353 ton,
potensi terbesar berada di Penggajahan, Sipispis, dan Tebing Syahbandar
sedangkan ubi jalar, kedelai, kacang tanah, dan kacang hijau memiliki potensi
yang cukup baik di daerah Serdang Bedagai, akan tetapi masih perlu perhatian
yang lebih dari pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai melalui Dinas Pertanian
agar produksinya dapat lebih ditingkatkan lagi.
Berdasarkan pada tujuan penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya, yaitu
untuk mengumpulkan data, informasi pengetahuan mengenai komoditi tanaman
informasi, maka ruang lingkup penelitian ini meliputi: aspek penggunaan lahan
pertanian tanaman pangan, komoditi unggulan tanaman pangan, dan produktivitas
tanaman pangan di Kabupaten Serdang Bedagai.
Sistem informasi ini dirancang dan dikembangkan menjadi sebuah sistem
informasi komoditi tanaman pangan berbasis web. Penguraian tentang hasil dan pembahasan difokuskan pada pemaparan hasil data yang diperoleh di lapangan
kemudian dirangkaikan dengan pemaparan pembuatan sistem informasinya.
Analisis Sistem
Untuk menyediakan akses informasi yang cepat, bermutu, murah,
fleksibel, dan aman di wilayah pedesaan khususnya daerah pertanian, pemerintah
mencanangkan program internet masuk desa sebagai sebuah program unggulan
untuk mempercepat proses percepatan pembangunan ketertinggalan desa. Melalui
program ini, masyarakat desa diharapkan dapat menggunakan perangkat komputer
dan sistem informasi dengan tujuan untuk membuat masyarakat akan menjadi
lebih akrab dengan perangkat komputer dan sistem informasi. Program ini
dimaksudkan untuk mempermudah akses masyarakat desa terhadap
informasi-informasi yang diperlukan oleh masyarakat desa untuk meningkatkan
upaya pembangunan desa mengejar ketertinggalannya. Untuk mendukung
program internet masuk desa yang dicanangkan oleh pemerintah tersebut, maka
diperlukan pembangunan sistem informasi yang substansinya dirancang sesuai
dengan kebutuhan informasi yang diperlukan oleh masyarakat desa untuk
meningkatkan kesejahteraannya.
penyampaian informasi masih menggunakan metode Microsoft Office Excel. Sehingga, dalam hal penyimpanan dan penyampaian informasi masih
menggunakan sebagian besar peran manusia serta membutuhkan waktu
penyampaian yang lama. Hal ini menjadi penghambat bagi kinerja manajemen
untuk menentukan keputusan. Oleh sebab itu, dirasa perlu untuk merancang
sebuah sistem informasi yang dapat memperbaiki kinerja manajemen dalam
pengambilan keputusan.
Untuk itu sistem informasi berbasis komputer dan sistem informasi
berbasisweb merupakan langkah yang dianggap mampu mengatasi permasalahan penyimpanan, penampilan serta pengaksesan informasi yang dapat dilakukan
secara langsung dan lebih cepat oleh setiap pihak yang membutuhkan. Sistem
informasi komoditas tanaman pangan di Kabupaten Serdang Bedagai ini
dirancang dengan substansi informasi yang dapat mempermudah pihak Dinas
Pertanian Sei Rampah memberikan informasi pertanian kepada masyarakat petani
yang membutuhkan informasi secara cepat mengenai komoditi tanaman pangan.
Perancangan Sistem
Perancangan logik
Pada perancangan logik (logic design) terdapat entitas-entitas dengan masing-masing atributnya, dimana setiap entitas akan mewakili informasi dalam
pembentukan sistem. Untuk menggambarkan hubungan antara entitas yang
terdapat di dalam sistem tersebut dapat dilihat gambar relasi/ hubungan antar tabel
Gambar 1. Hubungan antar tabel
Tabel 1. Entitas pada perancangan logik
Tabel Atribut Keterangan Main Menu Urut (Primary Key) No Urutan Main menu
Judul Judul Main Menu Kunci Variabel main Menu Menu Atas No (Primary Key) No Menu atas
Namamenu Nama Menu Atas Link Link ke halaman lain Jenis Jenis Main Menu
Image1 Gambar Berita Image2 Gambar Berita
Asal Asal Berita
Headline Info Singkat Berita Info Info Selengkapnya Berita
Perancangan fisik
Pada perancangan fisik (physical design), dilakukan representasi terhadap entitas yang terdapat pada perancangan logik yang dikembangkan ke dalam tabel
pada sistem basis data. Pada penelitian ini sistem yang dikembangkan adalah
sistem basis data relasional, dimana antara satu tabel dengan tabel lainnya
dihubungkan oleh sebuah kunci unik atau primer (primary key) yang berfungsi mempercepat akses database, melakukan pengurutan, index dan pencarian data.
Basis data yang digunakan sistem informasi komoditas tanaman pangan
Kabupaten Serdang Bedagai ini dirancang dapat berjalan di server sehingga perancangannya menggunakan aplikasi basis data MySQL. Hal ini dikarenakan
MySQL merupakan database yang bersifat open source yang memiliki kinerja tinggi dan fleksibel. Pada basis data, masukan diproses dan disimpan untuk proses
selanjutnya dimana data-data yang tersimpan dalam basis data MySQL adalah
data-data masukan dalam bentuk tabel yang dapat digunakan ketika diperlukan
untuk memproses suatu informasi yang akan ditampilkan oleh sistem. Rancangan
basis data tersebut tampak seperti pada Tabel 2 berikut ini.
Tabel 2. User
Field name Type Size Indexed Description
User Varchar 20 Yes User Name
Password Varchar 20 Yes Password
Tabel 3. Main Menu
Field name Type Size Indexed Description
Urut Int 5 Yes Urutan Main Menu
Judul Varchar 50 - Judul Main Menu
Kunci Varchar 20 - Kunci/Variabel Main
Menu
Tabel 4. Menu Atas
Field name Type Size Indexed Description
No Int 5 Yes No Urut Menu Kiri
NamaMenu Varchar 50 - Nama Menu Kiri
Link Vacrhar 10 - Link Ke halaman lain
Jenis Varchar 20 - Jenis Menu Kiri
Table 5. Menu Kiri
Field name Type Size Indexed Description
No Int 5 Yes No Urut Menu Kiri
NamaMenu Varchar 50 - Nama Menu Kiri
Link Vacrhar 10 - Link Ke halaman lain
Jenis Varchar 20 - Jenis Menu Kiri
Golongan Varchar 20 - Group Menu
Tabel 6. Berita
Field name Type Size Indexed Description
Id Int 5 Yes Id Berita
Jenis Text 0 - Jenis Berita
Judul Text 0 - Judul Berita
Isi Long Text 0 - Isi Berita
Image1 Varchar 50 - Image1 Berita
Image2 Varchar 50 - Image2 Berita
Edisi Varchar 50 - Edisi Berita
Asal Varchar 50 - Asal Berita
Implementasi
Dalam tahapan proses implementasi dilakukan kegiatan spesifikasi
rancangan logikal ke dalam kegiatan pembangunan sistem informasi. Tahap ini
disebut juga programming & testing yang bertujuan untuk mengkonversi perancangan logikal ke dalam kegiatan operasi coding dengan menggunakan bahasa pemograman web PHP yang dapat memproses dan mendefenisikan basis
data yang telah ada.
Untuk menguji semua program serta memastikan semua fungsi/modul
program dapat berjalan secara benar diperlukan web server. Pengujian pertama
web serveryang digunakan adalah web serverXAMPP untuk menginterpretasikan serta koneksi program PHP dengan basis data MySQL di local hosting tanpa
jarigan internet.
Pengujian kedua dilakukan dengan menggunakan web server yang di hosting melalui jaringan internet di www.000webhost.com, cara kerja web server
ini sama hampir dengan XAMPP yang ada di localhost, yang mendukung PHP
dan basis data MySQL. Nama domain web yang sudah di hosting melalui jaringan
internet adalahwww.igan.vacau.com.
Perancangan Model Antarmuka
Model antarmuka (user interface) merupakan fasilitas yang mampu mengintegrasikan sistem proses, basis data dan komponen pengetahuan yang
terdapat di dalam sistem dengan pengguna secara interaktif, dengan tujuan untuk
komponen yaitu bahasa aksi, bahasa tampilan, dan basis pengetahuan yang
dikombinasikan sebagai gaya dialog.
Gaya dialog yang dipakai oleh sistem adalah gaya dialog menu, dimana
pengguna dihadapkan pada berbagai alternatif menu pilihan yang telah disediakan
di dalam sistem. Menu ini selanjutnya akan ditampilkan oleh sistem melalui layar
monitor kepada user sistem. Dalam menentukan pilihannya pengguna sistem cukup menekan tombol-tombol dan tautan-tautan tertentu sesuai dengan materi
informasi yang dibutuhkan olehuserdari dalam sistem. Setiap pilihan menu yang telah diinputkan oleh userakan menghasilkan respon/jawaban tertentu serta dapat menawarkan alternatif keputusan yang dianggap memenuhi keinginan pengguna.
Untuk menjaga keamanan terhadap hak akses dari data-data yang ada pada
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Perancangan model antarmuka sistem informasi komoditi tanaman pangan
yang dibangun bersifat user interaktif, dimana pengguna hanya dihadapkan pada berbagai alternatif menu yang telah disediakan,
pengguna sistem cukup menekan opsi-opsi tertentu yang sesuai dengan
kebutuhan informasi yang diperlukan dari dalam sistem, dimana setiap
pilihan akan menghasilkan respon terhadap keinginan pengguna.
2. Sistem informasi ini diharapkan dapat menjawab dan memenuhi kebutuhan
masyarakat tani, investor, dan juga pemerintah setempat terhadap
kebutuhan informasi yang cepat, akurat, fleksibel, dan aman, dengan
tampilan dan mekanisme penggunaan yang sederhana dan mudah
dimengerti.
3. Metode rapid application development (RAD) sangat membantu dalam tahap perancangan sistem informasi komodititas tanaman pangan di
Kabupaten Serdang Bedagai, dimana dengan menggunakan metode ini
perancangan sistem dapat dengan cepat dibangun, dan biaya yang
digunakan dalam perancangan lebih rendah.
4. Tahapan pemeliharaan dan pendokumentasian pada tahapan pembangunan
sistem sangat diperlukan dilakukan secara intens dan berkala untuk
menjaga kualitas sistem informasi agar tetap dapat memberikan informasi
5. Dari hasil implementasi didapat bahwa sistem informasi Komoditas
Tanaman Pangan Kabupaten Serdang Bedagai berbasis web mampu melakukan pengolahan data dan menyajikan informasi serta mampu
memenuhi kebutuhan tentang informasi tanaman pangan yang dapat
diakses melalui internet sehingga masyarakat yang ingin mendapatkan
informasi tentang tanaman pangan di Kabupaten Serdang Bedagai dapat
mengakseswebsiteyang telah di buat tanpa dibatasi ruang dan waktu. 6. Komoditi unggulan di Kabupaten Serdang Bedagai ialah: padi, jagung,
ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang hijau, kedelai.
Saran
Untuk menyempurnakan sistem informasi hasil penelitian ini, diperlukan
penambahan data-data, informasi, dan berita yang dapat memperkaya substansi
informasi sistem kepada hal-hal yang menjadi kebutuhan para pelaku usaha tani
tanaman pangan dan pengguna informasi lainnya. Data-data, informasi, dan berita
yang diperlukan untuk ditambahkan ke dalam sistem tersebut antara lain adalah:
1. Data-data dan informasi budidaya dan usaha tani komoditi tanaman
pangan dengan berbagai varietasnya.
2. Data-data dan informasi seluruh komoditi pertanian yang dibudidayakan di
DAFTAR PUSTAKA
Adiwilaga, A. 1992. Ilmu Usaha Tani. Cetakan ke-III. Penerbit Alumni. Bandung.
Arbie. 2004. Manajemen Database dengan MySQL. Penerbit Andi. Yogyakarta.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2004. Program Komponen Pengembangan Sumber Informasi Nasional dan Lokal-PFI3P. PFI3P-Badan Litbang Pertanian. Jakarta.
Badan Pusat Statistik Sumatera Utara. 2011. Serdang Bedagai dalam Angka 2011. Medan
Ditjenhort. 2001. Kebijakan Strategi dan Pengembangan Produksi Hortikultura: Rencana Strategis dan Program Kerja Tahun 2001-2004. Direktorat Jenderal Bina Produksi Hortikultura. Departemen Pertanian.
Hanani, A. R., N. J.T. Ibrahim., Mangku, P., 2003. Strategi Pembangunan Pertanian Sebuah Pemikiran Baru. Lappera Pustaka Utama. Yogyakarta.
Handaka. 1996. Pengembangan alat dan mesin pertanian di Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Konstribusi Teknik Pertanian untuk Memacu Pembangunan Industri dalam Era Globalisasi. Jakarta.
Husodo, S.Y. 2004. Pertanian Mandiri: Pandangan Strategis Para Pakar untuk Kemajuan Pertanian Indonesia. Penebar Swadaya. Jakarta.
Kadir, A. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Andi Offset. Yogyakarta.
Kadir, A. 2003. Basis Data, Konsep dan Tuntunan Praktis. Penerbit Andi. Yogyakarta.
Karmadi. 2003. Analisa Efisiensi dan Produktivitas Home Industri Lendre (Studi Kasus Desa Padangan Kecamatan Padangan Kabupaaten Bojonegoro). Universitas Muhammadiyah Malang. Malang
Kroenke, D. M. 1992. Management Information System. Watsonville: Mitchell McGraw-Hill. New York.
Madcoms, Divisi Penelitian dan Pengembangan. 2006. Mendesain Website dengan Photoshop, FrontPage, dam Pemrograman PHP-MySQL. Madcoms. Madiun.
Moens. 1978. Objective of agricultural mchanization. Paper in Agricultural Mechanization Strategy, NUFFIC THE/LHW. IPB. Bogor.