• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN BUAH NAGA DI KOTA PADANGSIDIMPUAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN BUAH NAGA DI KOTA PADANGSIDIMPUAN."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN BUAH

NAGA DI KOTA PADANGSIDIMPUAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

RIRIN YOHANA

NIM. 3113331029

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)
(5)

vi

ABSTRAK

Ririn Yohana, 3113331029. Studi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Buah

Naga di Kota Padangsidimpuan. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) karakteristik lahan dilihat dari curah hujan, suhu, topografi, tekstur tanah, pH tanah, drainase tanah, jumlah unsur N, P, dan K yang menentukan pertumbuhan tanaman buah naga di Kota Padangsidimpuan. (2) kesesuaian lahan untuk tanaman buah naga di Kota Padangsidimpuan.

Penelitian ini dilaksanakan di Kota Padangsidimpuan tahun 2015. Populasi yang digunakan adalah seluruh wilayah di Kota Padangsidimpuan. Pengambilan sampel penelitian dilakukan pada setiap satuan lahan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah survey lapangan, analisis laboratorium, dan analisis data sekunder. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik lahan di Kota

Padangsidimpuan yaitu suhu antara 22,5 – 24 0C dengan rata-rata 23,45 0C, curah

hujan antara 2.207 mm dengan jumlah bulan basah dan kering adalah 91 dan 13

bulan. Ketinggian Kota Padangsidimpuan yaitu 225 – 1.056 m dpl. Tekstur tanah

didominasi oleh tanah bertekstur lempung berpasir, pH tanah berkisar antara 4,68

– 5,89, keadaan drainase tanah adalah baik, agak baik, agak terhambat, dan

terhambat, kandungan unsur N berkisar antara 0,19 – 0,24% (rendah hingga

sedang); P berkisar antara 16,39 – 21,10 ppm (sangat tinggi); dan K berkisar

antara 0,513 – 0,637 me/100 gr (tinggi). Sedangkan kesesuaian lahan untuk

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuahn Yang Maha Esa atas

segala berkat dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi yang berjudul Studi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Buah

Naga di Kota Padangsidimpuan. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk

memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan dari Jurusan

Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak

menerima dorongan dan masukan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis

Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

- Ibu Dra. Asnidar, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi

Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

- Ibu Dr. Dwi Wahyuni Nurwihastuti, S.Si, M.Sc selaku Dosen Pembimbing

Skripsi.

- Bapak Drs. Julismin, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik.

- Bapak Drs. Kamarlin Pinem, M.Si selaku dosen penguji.

- Bapak M. Ridha Syafii Damanik, S.Pi, M.Sc selaku dosen penguji.

- Ibu Anik Juli Dwi Astuti, S.Si, M.Sc selaku dosen penguji.

- Ibu Dra. Elfayetti, M.P selaku dosen penguji.

- Bapak/Ibu Dosen yang telah banyak membantu dalam menyusun skripsi ini.

- Bapak/Ibu Staff Pegawai, khususnya Bapak Hajat Siagian yang telah banyak

membantu baik urusan perkuliahan.

- Kepala Dinas Pertanian Kota Padangsidimpuan Bapak Ir. Parimpunan Siregar

(7)

iv

- Kepala BPS Kota Padangsidimpuan Bapak Alfian Yusri beserta Staff

Pegawai.

- Kepala BAPPEDA Kota Padangsidimpuan Bapak Iswan Nagabe, S.Sos, MM

beserta Staff Pegawai.

- Teristimewa orangtua saya tercinta Ayahanda A. Gultom dan Ibunda R. Br

Siregar yang senantiasa selalu mendoakan penulis, sabar dan bijaksana dalam

memberikan motivasi serta dukungan penuh terlebih materi sehingga penulis

tetap semangat dan tekun dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

- Teristimewa adinda Serdian Oxtora Dewi Gultom dan Putri Chrismona

Gultom yang senantiasa memberikan dukungan, semangat, dan doanya

kepada penulis.

- Keluarga besarku, terkhusus Op. Asri br Gultom, Tante dan Uda Ayu karena

telah merawat dan menjaga saya selama tinggal di Medan.

- Sahabat baikku, Ria Vani Paulita Sembiring, Nova Rina Pasaribu, Nuraini

Hutabarat, Lisna Susanty Megawati Sitorus, Eka Sandy Pertiwi, Merry

Lasmita Sihombing, Diyah Sari Anjarika, dan Nurdesiana Nasution yang

selalu setia menemani, berbagi pengalaman, dan selalu mendukung penulis.

- Teman-teman seperjuangan Jurusan Pendidikan Geografi Stambuk 2011,

terkhusus AB Ekstensi 2011 yang selalu kompak.

- Teman-teman satu Dosen Pembimbing Skripsi, Suang Rorikha, Enda,

Miftahul Jannah, dan Ade Muslim yang selalu menyemangati satu sama lain.

Terimakasih atas dorongan dan masukan yang telah diberikan kepada

penulis. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca khususnya

mahasiswa Jurusan Pend. Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri

Medan.

Medan, April 2016

Ririn Yohana

(8)

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN... ii

KATA PENGANTAR... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... v

ABSTRAK... vi

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah... 5

C. Batasan Masalah... 5

D. Rumusan Masalah... 5

E. Tujuan Penelitian... 6

F. Manfaat Penelitian... 6

BAB II. KAJIAN PUSTAKA... 7

A. Kajian Teori... 7

B. Penelitian yang Relevan ... 26

C. Kerangka Berfikir... 29

BAB III. METODE PENELITIAN... 31

(9)

viii

B. Populasi dan Sampel ... 31

C. Variabel dan Defenisi Operational ... 32

D. Tahapan Penelitian... 32

E. Diagram Alir Penelitian... 34

F. Alat dan Bahan... 35

G. Teknik Pengumpulan Data... 35

H. Teknik Analisis Data... 36

BAB IV. DESKRIPSI WILAYAH... 37

A. Letak dan Luas... 37

B. Iklim... 40

C. Topografi... 43

D. Penggunaan Lahan... 44

E. Satuan Lahan... 46

BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 48

A. Karakteristik Lahan di Kota Padangsidimpuan... 48

B. Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Buah Naga... 53

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN... 57

A. Kesimpulan... 57

B. Saran... 58

DAFTAR PUSTAKA... 59

(10)

ix

DAFTAR TABEL

No. Uraian Hal

1. Klasifikasi Curah Hujan Menurut Departemen Kehutanan... 10

2. Zona Iklim di Indonesia Berdasarkan Klasifikasi Iklim Schmidt Ferguson... 11

3. Tingkat Keasaman Tanah... 14

4. Klasifikasi Drainase Tanah... 15

5. Klasifikasi Kadar Nitrogen... 16

6. Klasifikasi Kadar Fosfor... 16

7. Klasifikasi Kadar Kalium... 17

8. Kandungan Nutrisi Buah Naga... 24

9. Kandungan Nutrisi Buah Naga Per 100 Gram Daging Buah... 25

10. Luas Kota Padangsidimpuan Menurut Kecamatan Tahun 2013... 38

11. Banyaknya Desa/Kelurahan di Kota Padangsidimpuan Menurut Kecamatan Tahun 2013... 38

12. Curah Hujan Tahunan Kota Padangsidimpuan Tahun 2005 – 2014.. 40

13. Jumlah bulan basah dan bulan kering di Kota Padangsidimpuan Tahun 2005 – 2014... 41

14. Ketinggian Kota Padangsidimpuan Menurut Kecamatan... 43

15. Penggunaan Lahan di Kota Padangsidimpuan Tahun 2007... 44

16. Karakteristik Satuan Lahan... 46

(11)

x

18. Hasil Matching Karakteristik Lahan di Kota Padangsidimpuan

dengan Syarat Tumbuh Tanaman Buah Naga... 54

19. Kelas Kesesuaian Lahan Tiap Satuan Lahan Untuk Tanaman Buah

(12)

xi

DAFTAR GAMBAR

No. Uraian Hal

1. Diagram Segitiga Tekstur Tanah Menurut USDA... 13

2. Anatomi Tanaman Buah Naga... 22

3. Skema Kerangka Berfikir... 30

4. Diagram Alir Penelitian... 34

5. Peta Administrasi... 39

6. Peta Curah Hujan... 42

7. Peta Ketinggian... 45

8. Peta Satuan Lahan... 47

9. Peta Titik Sampel... 49

10. Drainase Tanah... 51

(13)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Uraian Hal

1. Persyaratan Tumbuh Tanaman Buah Naga dari Berbagai Sumber... 63

(14)

1

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Indonesia adalah negara yang kaya akan sumberdaya alam seperti

sumberdaya alam pertanian, sumberdaya alam hasil hutan, sumberdaya alam laut,

sumberdaya alam tambang, dan sumberdaya alam lain. Indonesia memiliki curah

hujan yang tinggi dan mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun sehingga

tanah bersifat yang mendukung untuk dijadikan daerah pertanian. Beberapa

wilayah pertanian di Indonesia banyak menghasilkan komoditi dengan kualitas

baik, seperti beras, sayur-mayur, buah-buahan, hasil kebun dan lain sebagainya.

Peningkatan produktivitas pertanian juga sedang ditingkatkan sebagai salah satu

cara untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia, seperti melakukan

cara intensifikasi dengan mengoptimalkan penggunaan suatu lahan yang ada tanpa

perlu penambahan luas lahan.

Indonesia sebagai negara penghasil komoditi pertanian tidak terlepas dari

pengaruh iklim dikarenakan iklim sangat diperlukan untuk mendukung

perencanaan dan pelaksanaan pertanian (Rayes, 2006 dalam Andriana, 2013).

Berdasarkan letaknya geografisnya, Indonesia berada pada iklim tropis sehingga

banyak ditumbuhi dengan vegetasi daerah hutan hujan tropis. Indonesia berada di

garis khatulistiwa yang memiliki curah hujan yang relatif tinggi dengan rata-rata

500-3000 mm/tahun. Suhu rata-rata di Indonesia adalah 230 – 270 C dengan

kelembaban udara rata-rata 80 – 90 %. Unsur-unsur ikim ini mempengaruhi

(15)

2

Buah naga atau dalam bahasa Inggris disebut Dragon Fruit muncul pertama

sekali di daratan Amerika, seperti Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika Utara,

sedangkan di Indonesia, buah naga dikembangkan pertama sekali di Pulau Jawa

pada pertengahan tahun 2000 yang merupakan hasil impor dari Thailand dan

mulai dikembangkan di beberapa kota seperti Mojokerto, Pasuruan, Jombang, dan

Jember dan sekaligus menjadi daerah pusat pengembangan usaha tani buah naga.

Pengembangan usaha tani buah naga di Indonesia banyak terdapat di Pulau Jawa

dan Sumatera. Keberadaan buah naga di Indonesia mudah berkembang didukung

oleh keadaan alam Indonesia yang masih sesuai untuk pertumbuhan tanaman buah

naga, ditinjau dari keadaan iklim, topografi, keadaan tanah, dan hal lainnya.

Budidaya buah naga merupakan salah satu alternatif usaha tani yang efisien,

lestari, berkelanjutan, dan berwawasan agrowisata maupun agrobisnis yang perlu

dikembangkan. Buah naga dapat tumbuh hingga 15 – 20 tahun dan memiliki nilai

ekonomis yang tinggi (Mahrani, dkk., 2012 dalam Muzannah, 2010).

Jenis buah naga yang sudah banyak dibudidayakan adalah jenis buah naga

merah daging putih, buah naga merah daging merah, buah naga merah daging

super merah, dan buah naga kuning daging putih. Ada juga jenis buah naga hitam

yang merupakan hasil pengembangan dari buah naga merah yang diberi perlakuan

pupuk natural hitam (campuran ampas jamu, kotoran sapi, abu sekam, dan

cengkok cengkih) (Rahayu, 2014).

Manfaat dan kegunaan buah naga diantaranya adalah:

a. Buah naga memiliki banyak kandungan nutrisi yang baik untuk kesehatan,

seperti kadar gula, air, karbohidrat, asam, protein, dan nutrisi lainnya

(16)

3

b. Pohon buah naga dapat juga dijadikan tanaman hias karena memiliki batang

seperti bunga kaktus dan memiliki bunga yang cantik (Kristanto, 2014).

c. Banyak bisnis dapat dilakukan yang berhubungan dengan buah naga, seperti

bisnis buah segar dengan harga jual per kilogramnya Rp 25.000 hingga Rp

40.000, dan khusus untuk buah naga kuning daging putih harga jualnya Rp

200.000 per kilogramnya, pembibitan buah naga dengan harga jual Rp 6.000

per cm ruas bibit, bisnis pembuatan tiang panjat, bisnis penyediaan media

tanam buah naga, bisnis tanaman hias buah naga, dan lainnya (Rahayu,

2014).

Pertumbuhan buah naga sangat ditentukan oleh topografi, iklim, dan

keadaan tanah, baik keadaan tanah secara fisik, kimia, maupun biologinya.

Keadaan tanah yang sesuai untuk penggunaan lahan dapat diketahui dengan

melakukan penilaian atau evaluasi pada lahan tersebut, baik kesesuaian lahannya,

maupun kemampuan lahannya.

Buah naga dapat tumbuh di daerah yang memiliki temperatur tinggi

dikarenakan buah naga harus mendapat cahaya matahari minimal 12 jam. Hal ini

berpengaruh terhadap batang dan akar tanaman buah naga yang tidak tahan akan

keadaan lembab maupun basah. Temperatur yang rendah dan kurangnya sinar

matahari menyebabkan batang dan akar tanaman buah naga menjadi busuk. Pada

tanah basah buah naga masih dapat tumbuh namun sering muncul masalah pada

buah yang tumbuh lebih sedikit. Keadaan tanah yang dibutuhkan tanaman buah

naga adalah jenis tanah berpasir yang gembur dan banyak mengandung bahan

organik dan unsur hara. Struktur tanah yang gembur dapat membantu

(17)

4

karena buah naga membutuhkan drainase tanah yang baik untuk dapat tumbuh

optimal (Gunasena et al., 2007). Tanaman buah naga cocok ditanam pada tanah

yang memiliki pH antara 6 – 7 (Djaenuddin et al., dan Irwan Muas dalam

Pratama, 2016).

Kota Padangsidimpuan merupakan salah satu kota di Provinsi Sumatera

Utara yang dikelilingi oleh Kabupaten Tapanuli Selatan. Luas Kota

Padangsidimpuan adalah 14.685,68 Ha (BPS Kota Padangsidimpuan, 2014).

Penggunaan lahan di Kota Padangsidimpuan didominasi oleh penggunaan lahan

berupa sawah dan perkebunan rakyat. Banyaknya penggunaan lahan yang

digunakan untuk pertanian dan perkebunan, memungkinkan bidang agraris dapat

lebih ditingkatkan di Kota Padangsidimpuan.

Menurut salah satu pemilik usaha tani buah naga, Benny Lubis (48 tahun),

usaha tani buah naga di Kota Padangsidimpuan mulai masuk pada tahun 2013.

Usaha tani buah naga di Kota Padangsidimpuan masih memiliki luasan yang

relatif sempit, seperti terdapat di Desa Pudun Jae dengan luas sebesar 2,5 ha, di

Desa Palopat Maria dengan luas 3 ha, dan Desa Silandit yang memiliki luas lahan

0,5 ha. Usaha tani yang ada di Kota Padangsidimpuan masih bersifat perorangan

dan belum memproduksi. Menurut Dinas Pertanian Kota Padangsidimpuan, buah

naga juga masih belum memiliki data statistik karena belum dikembangkan secara

besar-besaran.

Jenis buah naga yang dikembangkan di Kota Padangsidimpuan yaitu buah

naga kulit merah berdaging putih dan buah naga kulit merah berdaging merah.

Alasan petani buah naga mengembangkan usaha tani ini dikarenakan buah naga

(18)

5

peluang bisnis yang menjanjikan. Selain itu buah naga memiliki harga jual yang

cukup tinggi yaitu berkisar antara Rp 40.000 – Rp 55.000 per kilogramnya.

Kemunculan usaha tani buah naga di Kota Padangsidimpuan, tidak adanya

data yang tersedia di Dinas Pertanian Kota Padangsidimpuan, dan tingginya harga

jual buah naga di pasaran Kota Padangsidimpuan menjadi alasan peneliti untuk

meneliti tentang kesesuaian lahan tanaman buah naga di Kota Padangsidimpuan

dengan harapan hasil yang diperoleh menunjukkan adanya kesesuaian tanaman

buah naga untuk dikembangkan di Kota Padangsidimpuan dan dapat memberikan

sumbangsih untuk pertanian di Kota Padangsidimpuan.

B.Identifikasi Masalah

Usaha tani buah naga yang ada di Kota Padangsidimpuan masih relatif

sempit dan belum masuk dalam data statistik pertanian Kota Padangsidimpuan.

Berdasarkan hal itu, identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah keadaan alam

Kota Padangsidimpuan dan kaitannya dengan kesesuaian buah naga bila

dikembangkan di Kota Padangsidimpuan.

C.Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka batasan masalah dalam penelitian

ini yaitu: studi kesesuaian lahan untuk tanaman buah naga di Kota

(19)

6

D.Rumusan Masalah

Terkait dengan studi kesesuaian lahan, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana karakteristik lahan dilihat dari suhu, curah hujan, topografi,

tekstur tanah, pH tanah, drainase tanah, jumlah unsur N, P, dan K yang

menentukan pertumbuhan tanaman buah naga di Kota Padangsidimpuan?

2. Bagaimana kesesuaian lahan untuk tanaman buah naga di Kota

Padangsidimpuan?

E.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui karakteristik lahan dilihat dari curah hujan, dan suhu, topografi,

tekstur tanah, pH tanah, drainase tanah, jumlah unsur N, P, dan K yang

menentukan pertumbuhan tanaman buah naga di Kota Padangsidimpuan.

2. Mengetahui kesesuaian lahan untuk tanaman buah naga di Kota

Padangsidimpuan.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu:

1. Manfaat untuk masyarakat di daerah penelitian sebagai bahan pertimbangan

untuk pengembangan usaha tani buah naga.

2. Manfaat untuk intansi pemerintahan mapun swasta sebagai informasi untuk

(20)

7

3. Manfaat untuk penulis sebagai penambah wawasan dalam menulis karya

ilmiah khususnya skripsi.

4. Manfaat untuk referensi bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian yang

(21)

57

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

1. Kota Padangsidimpuan memiliki karakteristik lahan yaitu suhu berkisar

antara 22,50 – 240 C dengan rata-rata 23,45 0C, curah hujan di Kota

Padangsidimpuan berkisar antara 1000 - 2000 mm/tahun dengan jumlah bulan basah dan bulan kering adalah 91 bulan dan 13 bulan. Ketinggian Kota

Padangsidimpuan yaitu 225 – 1.056 m dpl. Untuk keadaan tanah, tekstur tanah di

Kota Padangsidimpuan didominasi oleh tanah bertekstur lempung berpasir.

Tingkat keasaman tanah (pH tanah) di Kota Padangsidimpuan berkisar

antara 4,68 – 5,89. Keadaan drainase tanah adalah berdrainase baik hingga

terhambat yang didominasi oleh tanah berdrainase agak terhambat.

Kandungan unsur N pada lahan di Kota Padangsidimpuan berkisar antara

0,19 – 0,24% (rendah hingga sedang); unsur N berkisar antara 16,39 – 21,10

ppm (sangat tinggi); dan kandungan unsur K dalam tanah berkisar antara

0,513 – 0,637 me/100 gr (tinggi).

2. Kesesuaian lahan untuk tanaman buah naga di Kota Padangsidimpuan

berdasarkan karakteristik lahan dan syarat tumbuh buah naga adalah S3

(sesuai marginal) dan N (tidak sesuai). Faktor pembatas lahan yang terdapat

di Kota Padangsidimpuan yaitu ketersediaan unsur hara N.

B.Saran

Saran yang dapat diberikan setelah memperoleh kesimpulan adalah perlu

(22)

58

pertanian maupun instansi swasta. Faktor pembatas ketersediaan unsur hara N

dapat dilakukan upaya perbaikan berupa pemberian pupuk yang mengandung

unsur N yang tinggi untuk mengoptimalkan jumlah unsur N dalam tanah sesuai

dengan syarat tumbuh tanaman buah naga.

Setelah mengetahui karakteristik lahan yang sesuai untuk tanaman buah

naga di Kota Padangsidimpuan, diharapkan pertimbangan yang baik dan matang

(23)

59

DAFTAR PUSTAKA

Adianto, H. Sukirno. 2013. Budidaya Buah Naga Organik Di Pekarangan Berdasarkan Pengalaman Petani Di Kabupaten Malang. Malang: Iptek Holtikultura.

(http://hortikultura.litbang.pertanian.go.id/IPTEK/6_Jarot_naga.pdf diakses pada Jumat, 03 April 2015 jam 08.49 WIB)

Alam Tani. 2016. Panduan Teknis Budidaya Buah Naga. Buletin Agribisnis dan Hobi Flora.

(http://alamtani.com/budidaya-buah-naga.html diakses pada Sabtu, 13 Februari 2016 jam 22.19 WIB)

Andriana, Shelpy. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Tanaman Buah Stroberi di Desa Dolat Rakyat Kecamatan Dolat Rakyat Kabupaten Karo. Skripsi. Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial. Medan: Universitas Negeri Medan

Anggraini, E. Tikha. 2011. Evaluasi Kesesuaian Untuk Tanaman Kopi di Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung. Skripsi. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial. Semarang: Universitas Negeri Semarang

Anonim. 2011. Chapter II Tinjauan Pustaka. Digital Library UNIMUS. (http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/139/jtptunimus-gdl-sulinimg0c-6926-3-babii.pdf diakses pada Jumat, 03 April 2015 jam 08.25 WIB)

Anonim. 2011. Chapter II Tinjauan Pustaka. Digital Library UNIMUS. (http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/140/jtptunimus-gdl-sellasyazi-6967-3-babii.pdf diakses pada Rabu, 01 April jam 08.29 WIB)

Arsyad, Sitanala. 2010. Konservasi Tanah dan Air. Bogor: IPB Press

Badan Pusat Statistik Kota Padangsidimpuan. 2014. Padangsidimpuan Dalam Angka 2014. (http://padangsidimpuankota.bps.go.id diakses pada Rabu, 25 Maret 2015 jam 10.39 WIB)

___________________________________. 2012. Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan.

(24)

60

Departemen Kehutanan. 2013. Pedoman Identifikasi Karakteristik Daerah Aliran Sungai. Jakarta: Departemen Kehutanan.

(http://www.dephut.go.id/uploads/files/ccf8b3ac40f35053b9f20f6b5e9a8 78d.pdf diakses pada Selasa, 15 Desember 2015 jam 12.45 WIB)

Gunasena, et al., 2007. Dragon Fuit. Chapter IV.

(http://www.ctahr.hawaii.edu/oc/freepubs/pdf/F_N-9.pdf diakses pada Selasa, 07 Juli 2015 jam 15.25 WIB)

Mahrani, Eva., R. Rabaniyah, dan P. Yudoyono. 2012. Pengaruh Lapisan Debu Gunung Merapi dan Dosis Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan Awal Buah Naga di Lahan Pasir Pantai Purworejo. Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada

Mega, I Made, dkk., 2010. Klasifikasi Tanah dan Kesesuaian Lahan. Buku Ajar. Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian. Denpasar: Universitas Udayana

Khairunnas, dan E. Tety. 2011. Analisis Kelayakan Usaha Tani Buah Naga di Pekanbaru. Jurnal. Vol.3, No.8, November 2011: 579-585. Fakultas Pertanian. Riau: Universitas Riau

Kristanto, Daniel. 2014. Berkebun Buah Naga. Jakarta: Penebar Swadaya

LAKIP Kota Padangsidimpuan. 2013. Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kota Padangsidimpuan Tahun 2013. Padangsidimpuan: Pemerintah

Kota.

(http://www.bappeda.sidimpuankota.go.id/dok-

perencanaan/lakip/lakip-kota-padangsidimpuan/13-lakip-kota-padangsidimpuan-ta-2013-1/file.html diakses pada Rabu, 25 Maret 2015 jam 10.34 WIB)

Nahadi. 2007. Intisari Kimia SMA. Bandung: Pustaka Setia Bandung

Northern Territority Goverment. 2011. Pittaya (Dragon Fruit). Darwin:

Departement of Primary Industry, Fisheries and Mines.

(www.horticulture.nt.gov.au diakses pada Minggu, 5 Juli 2015 jam 19.25 WIB)

Pratama, Deni. 2016. Kesesuaian Lahan Di Desa Srigading Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul Untuk Tanaman Buah Naga (Hylocereus Undatus). Skripsi. Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial. Yogyakarta:

Universitas Negeri Yogyakarta

(25)

61

Rahayu, Sri. 2014. Budidaya Buah Naga Cepat Panen. Jakarta: Infra Hijau

Renasari, Novita. 2010. Budidaya Tanaman Buah Naga Super Red di Wana Bekti Handayani. Skripsi. Program Diploma III Agribisnis Holtikultura Fakultas Pertanian. Surakarta: Universitas Sebelas Maret

Ritung, Sofyan., F. A. Wahyunto, dan H. Hidayat. 2007. Panduan Evaluasi Kesesuaian Lahan. Bogor: Balai Penelitian Tanah dan World Agroforestry Centre

Riyantoro, A.Eko, dan A. P. Fitri. 2005. Pemanfaatan Lahan Pasir Pantai Untuk Budidaya Buah Naga. Jurnal. PKMI-3-8. Pendidikan Geografi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Rokhman, Arif. 2011. Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Buah Naga, Mahkota Dewa, dan Rosella di Kabupaten Batang. Tesis. Program Studi S2 Ilmu Tanah. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada

Sitorus, S.R.P. 1985. Evaluasi Sumberdaya Lahan. Bandung: Tarsito

Suparnia. 2013. Evaluasi Kesesuaian Lahan pada Tanaman Padi Sawah di Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat. Skripsi. Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial. Medan: Universitas Negeri Medan

Sutopo, Gun. 2008. Tehnologi Budidaya Buah Naga Berbasis Kawasan Untuk

Peningkatan Daya Saing. Yogyakarta: Sabila Farm.

(http://www.ina.or.id/knoma-hpsp/fruit/HPSP-08-PTS-HPSP-08-SOP-Tehnologi_BN_Gun_Sutopo.pdf diakses pada Rabu, 25 Maret 2015 jam 10.25 WIB)

(26)

62

Wong, M.T.F et al., 2007. Soil Fertility Evaluation/Advisory Service in Negara

Brunei Darussalam Report P1-3/4 – Fertility and Limitations to

Cultivation of Major Soil Types. Canberra: CSIRO Land and Water Report

Referensi

Dokumen terkait

Pada SPT 2 untuk tanaman jeruk diperoleh kesesuaian lahan aktualnya yaitu N-rc dengan faktor pembatas media perakaran, setelah dilakukan usaha perbaikan terhadap faktor

Untuk faktor pembatas curah hujan dan kedalaman tanah tidak dapat dilakukan. upaya perbaikan, sehingga kesesuaian lahan potensial untuk SPT 1, SPT 2 dan

Hasil penelitian menunjukan bahwa daerah penelitian terdiri dari atas 2 (dua) tingkat kesesuaian lahan, yakni Sangat sesuai dan sesuai. Satuan lahan yang sangat

Sebesar 75% lahan perkebunan plasma Sei Pagar memiliki tingkat kesesuaian lahan S2-f, cukup sesuai dengan faktor pembatas retensi unsur hara tinggi karena pH tanah rendah..

Berdasarkan kriteria kesesuaian lahan tanaman buah naga tersebut, penelitian ini dilakukan guna mencocokkan antara karakteristik lahan di Kota Metro dan syarat

Berdasarkan kriteria kesesuaian lahan tanaman buah naga tersebut, penelitian ini dilakukan guna mencocokkan antara karakteristik lahan di Kota Metro dan syarat

Lahan di Kecamatan Lintong Nihuta dengan tingkat kesesuaian lahan aktual kurang sesuai / S3(wa,rc,nr) dengan faktor pembatas ketersediaan air, media perakaran, dan

Lahan di Kecamatan Lintong Nihuta dengan tingkat kesesuaian lahan aktual kurang sesuai / S3(wa,rc,nr) dengan faktor pembatas ketersediaan air, media perakaran, dan