• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPS BERBASIS KETERAMPILAN SOSIAL UNTUK KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 060912 MEDAN DENAI TAHUN AJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPS BERBASIS KETERAMPILAN SOSIAL UNTUK KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 060912 MEDAN DENAI TAHUN AJARAN 2015/2016."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPS BERBASIS KETERAMPILAN

SOSIAL UNTUK KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 060912

MEDAN DENAI TAHUN AJARAN 2015/2016

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Megister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Dasar

OLEH:

RAHMADANI TANJUNG NIM : 8146181029

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Rahmadani Tanjung.(2016). Pengembangan Bahan Ajar IPS Berbasis Keterampilan Sosial untuk Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 060912 Medan Denai Tahun Ajaran 2015/2016.

Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan suatu program pendidikan dengan tujuan agar peserta didik mampu berinteraksi dengan teman-temannya sehingga mampu menyelesaikan tugas bersatu. Dan sebagai sarana untuk memperoleh hubungan yang baik dalam berinteraksi dengan orang lain, misalnya melakukan penyelamatan lingkungan, membantu orang lain, kerjasama, mengambil keputusan, berkomunikasi, dan partisipasi. Tetapi kenyataannya ada beberapa masalah keterampilan sosial yang ditemukan diantaranya adalah anak kurang percaya diri dalam memberikan argumentasi, anak kurang aktif dalam berdiskusi dengan temannya, anak kurang memahami sikap meraka terhadap orang yang lebih tua dari mereka, mereka kurang aktif dalam kegiatan sekolah.

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar IPS berbasis keterampilan sosial. Penelitian ini dilakukan terutama karena bahan ajar yang digunakan siswa belum menggambarkan keterampilan sosial. Oleh sebab itu pengembangan bahan ajar sangat dibutuhkan untuk siswa.

Subjek penelitian adalah seluruh anak kelas IV SD Negeri 060912 Medan Denai Semester Genap Tahun Ajaran 2015/2016 yang berjumlah 40 orang, terdiri dari 10 laki-laki dan 30 perempuan. Langkah-langkah yang dilaksanakan adalah (1) Perencanaan dan Pengembangan, (2)Pembahan hasil penelitian pengembangan (R&D) yang dilakukan untuk mengembangkan bahan ajar IPS berbasis keterampilan sosial.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Pemahaman anak tentang keterampilan sosial mengalami peningkatan. Hal ini terlihat pada hasil pre test dan pos test yang dilakukan peneliti pada kelompok kecil dan kelompok besar (terbatas). Hasil pre tes kelompok kecil sebesar 5,2% dan post tes sebesar 8% artinya terjadi peningkatan sebesar 2,8% sedangkan untuk kelompok besar pre tes sebesar 5,46% dan pos tesnya 9,33% artinya terjadi peningkatan sebesar 3,46%. (2) Keefektifan produk juga mendapatkan nilai yang baik itu terbukti dari nilai yang diperoleh dari tiga validator untuk aspek kelayakan isi skor rata-rata adalah 3.69 (92,3%), aspek kelayakan penyajian skor rata-rata adalah 3,23 (80,77%), dan yang terakhir untuk aspek kelayakan bahasa skor rata-rata adalah 3,5 (87,5%).

Dampak dari penggunaan bahan ajar IPS berbasis keterampilan sosial dapat membuat anak belajar dengan senang, aktif dan suasana belajar yang menyenangkan. Diharapkan jika dilalukan tehnik pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar IPS berbasis keterampilan sosial,maka anak akan lebih memahami tentang keterampilan sosial.

(6)

ABSTRACT

RAHMADANI TANJUNG.(2016). Instructional Materials Development of Social Skills-Based IPS for Class IV State Primary School 060 912 Medan Denai Academic Year 2015/2016.

social Sciences is an educational program with the aim that students are able to interact with their friends is an educational program with the aim that students are able to interact with their friends so as to complete the task together.

And as a means to obtain a good relationship in interacting with others,

This research aims to develop teaching materials based social skills. This research was done mainly because of the teaching materials used by students not describe social skills. Therefore, development of teaching materials for students are needed.

The reseach subject is all children class IV State Primary School 060912 Medan Denai academic year 2015/2016 is totaling 40 people, consisting of 10 men and 30 women. This study uses a quantitative approach. This type of research is the development of research (Research And Development / R & D), measures implemented are (1) Planning and Development, (2) Effectiveness Products. The results showed that: (1) An understanding of the child's social skills have increased. This is seen in the results of pre-test and post-test conducted by researchers in small groups and large groups (limited).

The results of pre-test a small group of 5.2% and post tests of 8% means an increase of 2.8%, while for large groups was 5.86% pre-test and post test 9,33% means an increase of 3,46%. (2) The effectiveness of the products are also getting a good value it was evident from the values obtained for the three men validator feasibility aspects of the content of the average score was 3.69 (92.3%). feasibility aspects of the presentation of the average score was 3.23 (80.77%), and the latter to the feasibility aspects language the average score was 3.5 (87.5%).

The impact of the use of teaching materials IPS-based social skills can make children learn with pleasure, active and enjoyable learning atmosphere. Expected otherwise specified learning techniques using teaching materials IPS-based social skills, then the child will understand more about social skills.

(7)

i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT.atas rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Keterampilan Sosial untuk Kelas iV Sekolah Dasar Negeri 060912 Medan Denai Tahun Ajaran 2015/2016”. Penulisan tesis ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Master Pendidikan pada Prodi Pendidikan Dasar Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Penulisan tesis ini tidak terlepas dari hambatan-hambatan yang dihadapi, namun tesis ini dapat terselesaikan dengan usaha peneliti dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. selaku Rektor Unimed yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk melaksanakan perkuliahan. 2. Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd. selaku Direktur PPs Unimed.

3. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si. selaku Ketua Prodi Pendidikan Dasar, dan Ibu Prof. Dr. Anita Yus, M.Pd. selaku Sekretaris Prodi Pendidikan Dasar. 4. Bapak Dr.Hidayat, M.Si dan Ibu Prof.Dr.Asih Menanti, M.Si.,S.Psi selaku

dosen pembimbing yang telah membimbing, memberikan ilmu, dan memotivasi dalam penyelesaian tesis.

5. Bapak Dr. Phil Ichwan Azhari, M.S.,Bapak Prof. Dr. Yusnadi, dan Ibu Dr. Rehbungana Br Perangin-angin, M.Hum. Selaku dosen narasumber/penguji tesis yang telah memberikan saran untuk penyempurnaan tesis ini serta Bapak Dr. Sugiarto M.Si, selaku validator kelayakan isi. Ibu Dr. Samsidar Tanjung,M.Pd, selaku validator kelayakan penyajian. Bapak Dr. Wisman Hadi, S.Pd., M.Hum, selaku validator kelayakan bahasa, dan Ibu Dr.Naeklan Simbolon, M.Pd selaku validator kelayakan angket keterampilan sosial. 6. Bapak/Ibu dosen Prodi Pendidikan Dasar yang telah memberikan ilmu,

(8)

ii

7. Seluruh staff pegawai PPs Unimed, terkhusus kepada Abangda Hizrah Syahputra Harahap yang telah banyak memberikan saran, dan bantuan sejak peneliti melaksanakan perkuliahan perdana sampai pada penyusunan berkas. 8. Ibu Siti Doharni, S.Pd. selaku Kepala SDN 060912 Medan Denai, dan Ibu

Rismadani Purba, S.Pdi dan Ibu Simbir Manik. selaku guru kelas IV yang telah memberikan izin penelitian.

9. Yang tercinta Ayahanda tersayang Sutan Tanjung dan Ibunda tersayang Nurbaiyah Hasibuan yang telah memberikan semangat dan bantuan secara riil maupun materiil, memberikan ilmu yang bermanfaat dunia akhirat, serta tidak hentinya memberikan doa untuk keberhasilan dan kebahagmiaan peneliti. 10. Adik Perempuan saya tersayang yaitu Dina Hezriyani Tanjung, dan tiga adik

laki-laki saya Putra Efendi Tanjung, Muhammad Faisal Tanjung, dan Ali Akbar Tanjung yang senantiasa menemani suka duka, memberikan bantuan, saran, motivasi, serta selalu mendoakan peneliti.Teman-teman seperjuangan kelas A1 Reguler 2014 dan konsentrasi IPS, khususnya teman-teman yang telah membantu penelitian yaitu Suci Perwita Sari, Isma Yunita, Putri Rahmi, Inge Ayudia, Lia Sa’adah, Kautsar Iranda, Mutia Sari, Wina Yanti, Maisarah, Maulana Arafat, Waliyul Maulana dan teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Sahabat tersayang Emma Fahriza Lubis S. Pd dan Muhammad Rizki Putra Lubis S.Kep Ners dan yang senantiasa menemani, membantu, memotivasi, memberikan doa serta dukungan kepada peneliti.

“Tiada Gading yang Tak Retak” kiranya pepatah tersebut dapat mengungkapkan bahwa penulisan tesis masih jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu, penelitin harapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan tesis ini.Semoga tesis ini bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, 2016 Penulis

(9)

iii

DAFTAR ISI

Halaman ABSTRAK

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR DIAGRAM ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teoritis ... 8

2.1.1 Hakikat Pembelajaran IPS... 8

2.1.2 Pengertian Bahan Ajar ... 12

2.1.2.1 Jenis Bahan Ajar ... 14

2.1.2.2 Peran dan Fungsi Bahan Ajar ... 14

2.1.3 Pengertian Keterampilan Sosial ... 14

2.1.3.1 Ciri –Ciri Keterampilan Sosial ... 16

2.1.3.2 Dimensi Keterampilan Sosial ... 19

2.1.3.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterampilan Sosial ... 23

2.1.3.4 Strategi Memperbaiki Keterampilan Sosial ... 25

(10)

iv

2.1.5. Model Pembelajaran IPS ... 29

2.1.6. Pengembangan Model Pembelajaran ... 32

2.1.6.1 Pengembangan Model Pembelajaran menurut Plomp ... 32

2.1.6.2 Pengembangan Model Pembelajaran Menurut Dick & Carey ... 34

2.1.6.3.Model Pengembangan Pembelajaran Menurut Borg & Gall... 47

2.1.7. Penelitian Relevan... 50

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Penelitian ... 53

3.2 Desain Penelitian ... 53

3.3 Definisi Oprasional Penelitian ... 54

3.4 Prosedur Penelitian Pengembangan ... 55

3.5 Tahap Uji Coba ... 58

3.5.1 Desain Uji Coba ... 58

3.5.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 58

3.5.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 58

3.5.4 Pelaksanaan Uji Coba ... 59

3.6 Instrumen Pengumpulan Data ... 61

3.6.1 Lembar Validasi Ahli ... 62

3.6.2 Lembar Skala Keterampilan Sosial ... 63

3.6.3 Lembar Observasi Keterampilan Sosial ... 63

3.6.4 Lembar Angket Kesan Guru ... 69

3.7 Tehnik Analisis Data ... 69

(11)

v

4.1.1 Tahap Pengembangan Perangkat ... 72

4.1.1.1 Evaluasi Ahli ... 72

4.1.1.1.1 Bahan Ajar ... 72

4.2 Validasi Kelayakan Isi ... 74

4.3 Validasi Kelayakan Penyajian... 77

4.4 Validasi Kelayakan Bahasa ... 80

4.5 Validasi Angket Keterampilan Sosial ... 82

4.1.2 Uji Coba ... 85

4.1.2.1.Pelaksanaan Pembelajaran ... 85

4.1.2.2Keefektifan Produk ... 85

4.1.2.2.1.Hasil Uji Coba Produk ... 85

4.1.2.2.1.1 Pre Test ... 86

4.1.2.2.1.2 Hasil Observasi Pre Tes Kelompok Kecil dan Besar ... 89

4.1.2.2.1.2 Post Test ... 92

4.1.2.2.1.3 Hasil Observasi Pos Tes Kelompok Kecil dan Besar ... 99

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ... 102

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan dan Saran ... 108

5.1.1 Simpulan ... 108

5.1.2 Saran ... 109

(12)

vi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 : Dimensi Keterampilan sosail ... 21

Tabel 3.3 : Kisi-kisi Validasi Kelayakan Isi ... 62

Tabel 3.4 : Kisi-kisi validasi Kelayakan Penyajian ... 62

Tabel 3.5 : Kisi-kisi Kelayakan Bahasa ... 62

Tabel 3.7 : Kisi-Kisi Angket Keterampilan Sosial ... 63

Tabel 3.8 : Kisi-kisi Observasi Keterampilan Sosial ... 67

Tabel 3.9 : Kisi-Kisi Kesan Guru ... ... 68

Tabel 3.10 : Kriteria Validitas Nilai Rata-Rata ... 70

Tabel 4.1 : Tahap Pengembangan Perangkat ... 71

Tabel 4.2 : Hasil Validasi Bahan Ajar IPS Berbasis Keterampilan Sosial . 74 Tabel 4.3 : Revisi Validasi Bahan Ajar IPS Berbasis Keterampilan Sosial Kelayakan Isi ... 75

Tabel 4.4 : Hasil Validasi Kelayakan Teknik Penyajian ... 77

Tabel 4.5 : Revisi Validasi Bahan Ajar IPS Berbasis Keterampilan Sosial Kelayakan Teknik Penyajian ... 78

Tabel 4.6 : Hasil Validasi Kelayakan Bahasa ... 80

Tabel 4.7 : Revisi Validasi Bahan Ajar Berbasis Keterampilan Sosial Kelayakan Bahasa ... 80

Tabel 4.8 : Hasil Validasi Angket Skala Keterampilan Sosial ... 82

Tabel 4.9 : Revisi Validasi Angket Keterampilan Sosial ... 83

Tabel 4.10 : Perolehan Nilai Pre Tes Kelompok Kecil ... 86

Tabel 4.11 : Perolehan Nilai Pre Tes Kelompok Besar ... 88

Tabel 4.12 :Hasil Observasi Pre Tes Kelompok Kecil dan Kelompok Besar 90

Tabel 4.13 : Perolehan Nilai Post Test Kelompok Kecil ... 91

Tabel 4.14 : Perolehan Nilai Pos Test Kelompok Besar ... 94

Tabel 4.15 : Hasil Observasi Pos Tes Kelompok Kecil dan Besar ... 95

(13)

vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 3.3 : Model Pengembangan Pembelajaran Dick and Carey ... 45 Gambar 3.4 : Prosedur Pengembangan Borg and Gall ... 48 Gambar 3.5 : Desain Penelitian Pengembangan Bahan Ajar Berbasis

(14)

viii

DAFTAR DIAGRAM

Halaman Diagram 4.1 : Revisi Penilaian Bahan Ajar IPS Berbasis Keterampilan

Sosial pada Bagian Kelayakan Isi ... 76

Diagram 4.2 :Revisi Penilaian Bahan Ajar IPS Berbasis Keterampilan Sosial pada Bagian Kelayakan Penyajian ... 79

Diagram 4.3 :Revisi Penilian Bahan Ajar IPS berbasis Keterampilan Sosial pada Bagian Kelayakan Bahasa ... 82

Diagram 4.4 : Revisi Penilaian Angket Skala Keterampilan Sosial ... 84

Diagram 4.5 : Diagram Hasil Pre Tes Kelompok Kecil ... 87

Diagram 4.6 : Diagram Hasil Pre Tes kelompok Besar ... 89

Diagram 4.7 : Diagram Hasil Observasi Kelompok Kecil ... 91

Diagram 4.8 : Diagram Hasil Observasi Kelompok Besar ... 93

Diagram 4.9 : Diagram Hasil Pos Test Kelompok Kecil ... 95

Diagram 4.10 :Diagram Hasil Pos Test Kelompok Besar ... 96

Diagram 4.11 : Diagram Perbandingan Pre Test dan Pos Test ... 96

(15)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Dokumentasi Penelitian ... 113

Lampiran 2 Hasil Penilaian Pre Tes Kelompok Kecil ... 115

Lampiran 3 Hasil Penilaian Pre Tes Kelompok Besar ... 116

Lampiran 4 Hasil Observasi Kelompok Kecil ... 117

Lampiran 5 Hasil Observasi Kelompok Besar ... 118

Lampiran 6 Silabus IPS ... 119

Lampiran 7 RPP ... 125

Lampiran 9 Bahan Ajar IPS Berbasis Keterampilan Sosial ... 126

Lampiran 10 Intstrumen Penilaian oleh Ahli Kelayakan Isi ... 127

Lampiran 11 Instrumen Penilaian Oleh Ahli Kelayakan Tehnik Penyajian ... 128

Lampiran 12 Instrumen Penilaian Bahasa ... 129

Lampiran 13 Validasi Angket Keterampilan Sosial ... 132

Lampian 14 Angket Pre Test Siswa ... 133

Lampiran 15 lembar Observasi Keterampilan Sosial ... 134

(16)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan. Dimana

Undang – Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional menyebutkan

bahwa fungsi pendidikan adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk

watak serta peradaban yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab. Dalam tujuan pendidikan nasional tersebut

sasaran yang dimaksud begitu jelas dan terperinci. Oleh sebab itu, untuk mencapai

tujuan tersebut baik pemerintah maupun lembaga-lembaga yang bergerak dalam

bidang pendidikan telah melakukan berbagai pembaharuan dan penyempurnaan

yang dipengaruhi dengan perubahan-perubahan di bidang sains dan teknologi

berskala nasional maupun global.

Sekolah dasar adalah jenjang paling dasar pada pendidikan formal

di Indonesia (https://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah_dasar). Tujuan program

kegiatan belajar di SD adalah untuk membantu perkembangan sikap,

pengetahuan, keterampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh anak dalam

menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk pertumbuhan serta perkembangan

selanjutnya. Karena saat anak melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP)

(17)

2

berinteraksi lebih banyak dan harus ditanamkan dan diajarkan pada masa sekolah

dasar.

Salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar adalah Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS). Pengajaran IPS di SD ditujukan bagi pembinaan

generasi penerus usia dini agar memahami potensi dan peran dirinya dalam

berbagai tata kehidupannya, menghayati keharusan dan pentingnya bermasyarakat

dengan penuh rasa kebersamaan dan kekeluargaan serta mahir berperan di

lingkungannya sebagai insan sosial dan warga Negara yang baik. Untuk itulah

dalam pengajaran IPS harus dapat membawa anak didik kepada kenyataan hidup

yang sebenarnya yang dapat dihayati mereka. Melalui pengajaran IPS seperti yang

digambarkan di atas diharapkan terbinanya sikap warga negara yang peka

terhadap masalah sosial yang membantu anak untuk mengenal hubungan manusia

dengan lingkungan sekitarnya serta keterampilan sosial melalui pelajaran IPS.

Keterampilan sosial menurut (Sani, 2014) adalah kemampuan untuk

berfungsi dalam struktur sosial sebuah organisasi atau sistem sosial. Seseorang

yang memiliki keterampilan sosial pada umumnya menunjukkan ciri-ciri antara

lain: mendukung pencapaian kelompok, berpartisipasi aktif dalam kegiatan

organisasi, mengetahui peran dan fungsinya dalam organisasi, bertindak secara

efektif sebagai anggota, mengajukan usulan efektif untuk organisasi da

sebagainya.

Perkembangan keterampilan sosial anak sangat dipengaruhi oleh kondisi

anak dan lingkungan sosialnya, baik orang tua, teman sebaya, dan masyarakat

sekitar. Apabila kondisi anak dan lingkungan sosial dapat memfasilitasi atau

(18)

3

dapat mencapai keterampilan sosial dan kerjasama yang baik, akan tetapi apabila

lingkungan sosial itu kurang kondusif cenderung anak akan menampilkan perilaku

yang kurang baik. Adapaun tujuan pengembangan keterampilan sosial dalam

pembelajaran IPS menurut Susanto (2014) adalah agar peserta didik mampu

berinteraksi dengan teman-temannya sehingga mampu menyelesaikan tugas

bersama, dan hasil yang dicapai akan dirasakan kebaikannya oleh semua anggota

masing-masing. Hal ini selaras dengan fitrah manusia sebagai makhluk sosial

yang sangat dipengaruhi oleh masyarakatnya, baik kepribadian individualnya, dan

lain sebagainya, ini semua sangat dipengaruhi oleh kelompok tempat dimana ia

tinggal.

Dengan demikian, pengembangan keterampilan sosial harus menjadi salah

satu tujuan pendidikan di sekolah. Nilai-nilai ( Keterampilan) sosial sangat

penting bagi peserta didik, karena berfungsi sebagai acuan bertingkah laku

terhadap sesamanya, sehingga dapat diterima di masyarakat. Nilai-nilai tersebut,

antara lain: kasih sayang, tanggung jawab, dan keserasian hidup.

Menurut Susanto ( 2014) keterampilan sosial mempunyai fungsi sebagai

sarana untuk memperoleh hubungan yang baik dalam berinteraksi dengan orang

lain, misalnya melakukan penyelamatan lingkungan, membantu orang lain, kerja

sama, mengambil keputusan, berkomunikasi, dan partisipasi.

Dengan demikian maka pendidikan IPS merupakan suatu program

pendidikan dan bukan sub-disiplin ilmu tersendiri, sehingga tidak akan ditemukan

baik dalam nomenklatur filsafat ilmu, disiplin ilmu ilmu sosial, maupun ilmu

pendidikan. Dengan tujuan agar peserta didik mampu berinteraksi dengan

(19)

4

akan dirasakan kebaikannya oleh semua anggota masing-masing. Dan sebagai

sarana untuk memperoleh hubungan yang baik dalam berinteraksi dengan orang

lain, misalnya melakukan penyelamatan lingkungan, membantu orang lain, kerja

sama, mengambil keputusan, berkomunikasi, dan partisipasi.

Sejalan dengan pendapat diatas Setiana (2014) mengatakan bahwa

seseorang yang memiliki keterampilan sosial bisa belajar menyebutkan

nama-nama orang, memperhatikan orang yang sedang bicara, menggunakan kontak

mata dengan orang lain ketika berbicara, menampung komentar dan ide-ide orang

lain, berpartisipasi secara tepat dalam pembicaraan kecil, menanggapi dengan

humor, menggunakan kenyaringan dan nada suara yang sesuai, mengungkapkan

perasaan diri sendiri bila perlu, mencermati pemahaman orang dan mengajukan

pertanyaan yang sesuai, menjaga keterangan dengan jarak yang tepat, meminta

arahan atau bantuan. Orang –orang yang memiliki keterampilan sosial tinggi lebih

sukses dibanding orang –orang yang memiliki akademik yang lebih tinggi. Itu

terlihat jika anak memiliki keterampilan sosial yang tinggi maka dia akan

memahami pentingnya berinteraksi dengan teman sebaya, berinteraksi dengan diri

sendiri dan akademik, Setiana (2014).

Apabila mereka sudah bisa mengontrol emosi, memahami bagaimana

berteman dengan teman sebaya dengan baik, memperlakukan orang lebih tua

kebih baik, menggunakan nada suara yang sesuai maka orang- orang akan merasa

dihargai dan memenuhi kriteria diatas maka mereka sudah memiliki keterampilan

sosial yang baik. Seseorang yang memiliki keterampilan sosial yang baik maka

(20)

5

Dari hasil observasi yang dilakukan di Sekolah Dasar yaitu SD Negeri

060912 ada beberapa masalah keterampilan sosial yang ditemukan diantaranya

adalah anak kurang percaya diri dalam memberikan argumentasi, anak kurang

disiplin dalam hal baris berbaris, anak kurang aktif dalam berdiskusi dengan

temannya, anak kurang memahami sikap meraka terhadap orang yang lebih tua

dari mereka, ketika disuruh tampil untuk menyanyikan lagu wajib serta upacara

bendera mereka cendrung tidak mau dan hanya anak yang berani saja yang selalu

tampil dan dalam pembelajaran cendrung kurang aktif. Anak – anak dengan

kondisi demikian yang memiliki keterampilan yang kurang akan banyak

mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan temannya, tidak percaya diri,

dijauhi teman sebaya, tidak memberikan kesempatan temannya untuk berbicara

bahkan terkadang membenci temannya jika teman tersebut lebih menonjol dalam

hal akademik dikelas.

Tetapi dalam sosialnya sebenarnya bukan seberapa nilai yang dia peroleh

dalam kelas tetapi seberapa besar dia peka terhadap lingkungan sekitar dan teman

sebayanya. Ada anak yang diam saat mulai dalam belajar tetapi sangat aktif dalam

kegiatan membersihkan atau kegiatan lain yang diadakan oleh sekolah. Ada anak

yang pintar dalam hal akademik tetapi dia tidak ingin ikut dalam hal kegiatan

sekolah seperti karena mereka berpikiran bahwa nilai belajar akademik lebih

penting, dia cendrung tidak mau dan hanya ingin belajar dikelas.

Siswa dengan akademik yang baik terkadang lebih suka ribut dikelas

ketika guru menjelaskan karena menurutnya pelajaran yang sangat mudah

dipecahkan bahkan kadang menggangu teman yang lain yang ada disampingnya.

(21)

6

nada suaranya dengan gurunya saat mereka dimarahi karena tidak membuat

kesalahan. Anak yang kurang dalam keterampilan sosial cendrung tidak suka

dalam hal kegiatan kelompok atau kegiatan kerja sama menurutnya dia bisa

mengerjakan tugas sekolah tersebut sendiri oleh sebab itu banyak anak yang tidak

suka bahkan tidak mau berteman dengan mereka karena mereka asyik dalam

dunia dan kegiatan mereka sendiri (19 Agustus 2015). Dengan alasan demikianlah

maka penting untuk memahami dan memberitahukan kepada anak tentang

pengetahuan keterampilan sosial.

Analisis awal terhadap perangkat pembelajaran yang dirancang oleh guru

di sekolah tersebut, belum mengintegrasikan nilai – nilai keterampilan sosial. Hal

ini dipertegas dengan pernyataan salah satu guru kelas IV SD Negeri 060912

bahwa bahan ajar tentang keterampilan sosial tidak ada, sehingga tidak ada bahan

ajar yang digunakan untuk menjelaskan tentang materi tersebut. Bahan ajar adalah

sekumpulan sumber belajar yang memungkinkan siswa dan guru melakukan

kegiatan pembelajaran (Hobri, 2010). Dalam buku siswa yang digunakan guru

dalam mengajar ada mencantumkan materi tentang “permasalahan sosial” tetapi

tidak terdapat topik permasalahan sosial yang bagaimanakah yang dialami siswa

disekolah sehingga anak.

Dengan demikian, maka sebuah bahan ajar harus dapat dijadikan sebagai

pengganti fungsi guru. Kalau guru memiliki fungsi menjelaskan sesuatu, maka

bahan ajar harus mampu menjelaskan sesuatu dengan bahasa yang mudah

diterima siswa sesuai dengan tingkat pengetahuan dan usianya.

Untuk memberikan pengetahuan tentang keterampilan sosial kepada anak

(22)

7

pada anak usia sekolah sebagai generasi penerus muda, harus dimulai dari

pendidikan. Salah satu cara yang tepat dilakukan adalah pengembangan bahan ajar

IPS berbasis keterampilan sosial untuk kelas IV Sekolah Dasar Negeri 060912

Medan Denai melalui proses penelitian.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, identifikasi masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Kemampuan guru dalam menciptakan pembelajaran yang hanya

menyentuh ranah pengetahuan dan pemahaman siswa saja.

b. Bahan ajar kurang menarik hanya berpedoman pada buku cetak.

c. Minimnya pengembangan bahan ajar pada IPS materi masalah sosial.

d. Guru kurang menyadari akan pentingnya menyusun perangkat

pembelajaran maupun pelaksanaan pembelajaran khususnya penggunaan

model dan bahan ajar dalam pembelajaran.

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan keseluruhan masalah yang telah diidentifikasi di atas maka

fokus masalah yang akan diteliti pada penelitian ini dibatasi pada pengembangan

bahan ajar IPS berbasis keterampilan sosial untuk kelas IV SD Negeri 060912

Medan Denai.

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan permasalahan

penelitian ini sebagai berikut :

a. Bagaimana pengembangan bahan ajar IPS berbasis keterampilan sosial

(23)

8

b. Bagaimanakah efektivitas bahan ajar IPS berbasis keetrampilan sosial

untuk kelas IV Sekolah Dasar Negeri 060912 Medan Denai?

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar

berbasis keterampilan sosial untuk kelas IV SD Negeri 060912 Medan Denai.

1.4. Manfaat Penelitian

Berdasarkan permasalahan dan tujuan yang akan dicapai pada penelitian

ini, adapun manfaat penelitian adalah :

a. Secara teoritis

Sebagai sumbangan pemikiran ilmiah dalam memajukan pendidikan,

khusunya pendidikan dasar ditingkat satuan pendidikan Sekolah Dasar

dengan cara mengembangkan bahan ajar IPS berbasis keterampilan sosial.

b. Secara praktis

1) Sebagai informasi dan masukan kepada pihak sekolah untuk

meningkatkan mutu pendidikan dengan cara mengembangkan

pembelajaran IPS berbasis keterampilan sosial.

2) Bagi penulis, penelitian ini menambah pengetahuan dan

pengalaman khususnya yang berkenaan dengan Pengembangan

(24)

108 BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan dan Saran

5.1.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, peneliti menyimpulkan sebagai berikut:

1. Validasi bahan ajar yang dilakukan oleh ketiga validator menyatakan bahan ajar IPS berbasis keterampilan sosial yang dikembangkan oleh peneliti tergolong baik, hal ini berdasarkan penilaian ketiga orang validator untuk aspek kelayakan isi skor rata-rata adalah 3.69 (92,3%), aspek kelayakan penyajian skor rata-rata adalah 3,23 (80,77%), dan yang terakhir untuk aspek kelayakan bahasa skor rata-rata adalah 3,5 (87,5%).

2. Validasi lembar angket siswa tergolong baik, hal ini dapat dilihat dari penilaian yang dilakukan oleh validator untuk aspek petunjuk, isi, dan bahasa memperoleh skor rata-rata 4,43 (88,5%),

3. Keterpakaian bahan ajar dalam kegiatan pembelajaran sangat tinggi, hal ini dapat dilihat dari proses pembelajaran hampir 77% pelaksanaan kegiatan pembelajaran siswa memanfaatkan bahan ajar IPS berbasis keterampilan sosial yang dikembangkan oleh peneliti. Namun dari segi gambar dan tata bahasa untuk siswa masih perlu perbaikan kembali.

(25)

109

21%. Peningkatan hasil observasi keterampilan social terjadi pada awal pembelajarean diberikan pre tes skor rata-rata yang diperoleh adalah sebesar 5,4% dan post tes sebesar 8% artinya terjadi peningkatan sebesar 2,8% sedangkan untuk kelompok besar pre tes sebesar 5,97% dan pos tesnya 8% artinya terjadi peningkatan sebesar 5,47% terjadi peningkatan pada hasil observasi kelompok besar yang memperoleh nilai rata-rata pada pos tes kelompok besar sebesar 9,2% terjadi kenaikan 3,73 %

5.1.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

1. Bagi guru, agar mempertimbangkan penerapan tehnik pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar IPS berbasis keterampilan sosial dalam rangka meningkatkan keterampilan sosial siswa. Mengingat, pengembangan bahan ajar IPS berbasis keterampilan sosial ini dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuan siswa tentang keterampilan sosial.

2. Bagi sekolah, agar mendukung terhadap perkembangan inovasi pembelajaran yang telah dilakukan guru guna perbaikan pembelajaran dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran dalam hal ini adalah pemahaman siswa tentang keterampilan sosial.

(26)

110

DAFTAR PUSTAKA

Arman. 2011. Keterampilan Sosial. [Online],

(http://pendidikannasionalarman.blogspot.com/2011/02/keterampilan-sosial.html) di akses pada tanggal 23 Agustus 2015

Belawati, Tian. 2003. Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Universitas Terbuka Bremer dan Smith ( 2004). Teaching social skill. International center on

secondary education and transition information brief.

Eliza, & Dina Meta. (2008). Program Bimbingan Pribadi-Sosial dalam

Mengembangkan Keterampilan Sosial Siswa Terisolir. Skripsi. IPB

Bandung.

Handika, S. 2015. Pengembangan Medai Interaktif untuk Pembelajaran Membaca

Alquran di Pesantren. Unimed: Medan.

https://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah_dasar Diakses Nopember 2015

http://faculty.plattsburgh.edu/susan.mody/432SumB04/NCSSdef.htm Diakses

Nopember 2015

Hobri. 2010. Metodologi Penelitian Pengembangan. Jember: Pena Salsabila. Ilyas. 2014. Pengembangan bahan ajar multimedia interaktif pada pembelajaran

keterampilan komputer dan pengelolahan informasi kelas XI SMK

Medan. Medan : Unimed.

Jakfar, M. 2013. Pengembangan Buku Ajar untuk Membelajarkan Materi Fisika

Kelas X SMA Swasta Nur Azizi Tanjung Morawa. Tesis. Universitas

Negeri Medan.

(27)

111

Nasution. (2010). Memahami Perkembangan Keterampilan Sosial Anak. Diakses dari http://edukasi.kompasiana.com/2010/04/29.html. Diakse Februari 2015

Pannen, P. Purwanto. 1997. Penulisan Bahan Ajar. Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas

Pargito. 2010. IPS Terpadu. Bandar Lampung.

Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Sani. Ridwan. 2014. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara.

Sanjaya. 2014. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Santrock, Jhon. 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Salemba Humanika.

Setyosari, Punaji. 2015. Metode penelitian pendidikan dan pengembangan. Jakarta: Prenadamedia Group.

Setiani, Tina.2014. Peningkatan Keterampilan Sosial Siswa Melalui Penerapan Metode Simulasi Pada Pembelajaran IPS Kelas V Sd Negeri Pakem 2

Selman. Yogyakarta : Universitas Yogyakarta.

Sihotang, Candra. 2015. Pengembangan Buku Ajar Berbasis Kontekstual dengan Tema “ Sehat itu Penting” Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Negeri

Subussalam. Tesis.Medan : Universitas Negeri Medan

(28)

112

Suparman M.A. 2012. Desain Intruksional Modern. Jakarta: Erlangga. Sudjana, N. 1989. Metode statistik. Tarsito: Bandung

Suharsimi, Arikunto. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Sugiyono. 2011. Metode penelitian Administrasi Dilengkapi dengan Metode

R&D. Bandung: Afabeta

Supartik. 2012. Pengembangan Bahan Pembelajaran Sains Berbasis Rekayasa untuk Anak Usia Dini ( PAUD) Negeri Pembina 2 Kota Tebing Tinggi

Tahun Pelajaran 2011-2012.Tesis. Medan: Universitas Negeri Medan.

Susanto, Ahmad.2014. Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana.

Surapranata, Sumarna.2009.Analisis, Validitas,Reliabilitas dan Interpretasi Hasi. Tes. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Trianto.2011.Mendesain Model Pembelajaran Iinovatif Progresif. Jakarta: Kencana Predana Media Group.

Gambar

Gambar 3.3 : Model Pengembangan Pembelajaran Dick and Carey  ............  45 Halaman Gambar 3.4 : Prosedur Pengembangan Borg and Gall ..................................

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu keberadaan program kawasan rumah pangan lestari (KRPL) di Kelurahan Birobuli Utara yang dikelola oleh kelompok dota singgani dan kasuari memberikan

penentuan alternatif kebijakan pengembangan ekowisata di kawasan CATDS ditentukan berdasarkan hasil penilaian potensi, evaluasi jalur interpretasi dan analisis stakeholder

Sedangkan menurut Riyanto (2001) serta Husnan dan Pujiastuti (2002) mengemukakan bahwa rentabilitas ekonomi adalah kemampuan suatu bank dan seluruh modal yang bekerja didalamnya

Gambaran perilaku seksual pranikah pada remaja laki–laki dan perempuan usia 15– 24 tahun di Indonesia tahun 2012 ditampilkan pada Tabel 2 dapat diketahui bahwa 19,5% remaja

Buku Panduan Guru Agama Hindu 81 Buku Panduan Guru Agama Hindu 81 Buku Panduan Guru Agama Hindu 81 Tribhuanatunggadewi Jayawisnuwardhani yang hanya 20 tahun tidak banyak mengalami

Sementara bagi Pemerintah Desa Meninting perlu membangun kapasitas kelembagaan kelompok nelayan sehingga ada ikatan kepentingan jangka panjang dalam pembangunan desa

Dari pembahasan rumusan masalah di atas dapat disimpulkan, bahwa perlindungan hukum teerhadap anak jalanan dilakukan berbagai kebijakan oleh pemerintah yaitu dengan

[r]