HUBUNGAN PENGETAHUAN MAKANAN
CEPAT SAJI (FAST FOOD) DENGAN
MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA KELAS XII
PROGRAM KEAHLIAN TATA BOGA SMK NEGERI 10
MEDAN
TAHUN AJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
Oleh
MARIA JULIANA SITUMORANG
5113142025
JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA
FAKULTAS TEKNIK
i
ABSTRAK
Maria Juliana Situmorang; Nim : 5113142025,”Hubungan Pengetahuan Makanan Cepat Saji (Fast Food) dengan Minat Berwirausaha Pada Siswa Kelas XII Program Keahlian Tata Boga SMK Negeri 10 Medan; Skripsi Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga; Prodi Pendidikan Tata Boga; Fakultas Teknik; Universitas Negeri Medan”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pengetahuan makanan cepat saji
(fast food) (2) Minat berwirausaha siswa; (3) Hubungan pengetahuan makanan cepat
saji (fast food) dengan minat berwirausaha. Penelitian dilaksanakan pada bulan Febuari 2015. Lokasi penelitian SMK Negeri 10 Medan. Populasi dalam penelitin ini adalah seluruh siswa kelas XII, program keahlian tata boga dengan jumlah 62 orang. Penentuan sampel dengan cara total sampling, sehingga jumlah sampel penelitian 62 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes pengetahuan makanan cepat saji (fast food) dan angket minat berwirausaha. Analisis data menggunakan deskriptif, persyaratan analisis dengan uji normalitas, uji linieritas, uji hipotesis dengan korelasi product moment.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa, tingkat kecenderungan variabel pengetahuan makanan cepat saji (fast food) termasuk kategori cukup sebesar 67,75 %. Tingkat kecenderungan variabel minat berwirausaha siswa termasuk kategori cukup sebesar 64,52 %. Hasil analisis uji normalitas pada kedua variabel adalah berdistribusi normal, untuk pengetahuan makanan cepat saji (fast food) (Xhitung=9,707 < Xtabel= 11,070), dan minat berwirausaha (Xhitung = 8,097 < Xtabel=
11,070). Hasil analisis uji linearitas minat berwirausaha atas pengetahuan makanan cepat saji (fast food) adalah linier dengan nilai (fhitung = - 2,52 < ftabel= 1,88). Untuk uji hipotesis yang menyatakan “terdapat hubungan makanan cepat saji (fast food dengan
minat berwirausaha” digunakan analisis korelasi product moment. Dari analisis
diperoleh koefisien
r
xy = 0,418dan dikonsultasikan dengan rtabel 5 % = 0,254 hargarhitung > rtabel atau 0,418 > 0,254. Berdasarkan perhitungan rhitung, maka koefisien
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat dan berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Hubungan Pengetahuan Makanan Cepat saji (fast food) dengan Minat
Berwirausaha Siswa Kelas XII Program Keahlian Tata Boga SMK Negeri 10
Medan”
Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih
sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah member bantuan berupa arahan
dan dorongan untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis
menyampaikan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Nikmat Akmal, M.Pd sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
banyak membantu, mengarahkan, membimbing dan memberi dorongan
sampai skripsi ini terwujud.
2. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd sebagai Dekan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan, Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd sebagai Wakil
Dekan I, Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si sebagai Ketua Jurusan Pendidikan
Kesejahteraan Keluarga dan Ibu Dr. Erli Mutiara, M.Si sebagai Ketua Prodi
Pendidikan Tata Boga
3. Ibu Dra. Nila Handayani, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik dan
juga selaku dosen penguji skripsi yang telah memberikan arahan dan
iii
4. Ibu Dra. Fatma Tresno Ingtyas, M.Si sebagai Sekretaris Jurusan Pendidikan
Kesejahteraan Keluarga dan juga sebagai dosen penguji skripsi yang telah
memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Ibu Dra. Dwi Diar Estelita, M.Pd sebagai dosen penguji skripsi yang telah
memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
6. Bapak /Ibu dosen di Lingkungan Unimed, Khususnya di Prodi Pendidikan
Tata Boga Fakultas Teknik, yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada
penulis selama perkuliahan.
7. Bapak Restu Utama P, SH.M.Pd selaku kepala sekolah SMK Pencawan
Medan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan
uji coba instrument penelitian di lingkungan SMK Pencawan Medan.
8. Bapak Roberth A.Lesbatta, S.Pd selaku kepala sekolah SMK Negeri 10
Medan yang telah membantu penulis selama melaksanakan penelitian di
lingkungan SMK Negeri 10 Medan dan Ibu Ita selaku guru dan Ketua Jurusan
Tata Boga SMK Negeri 10 Medan, yang telah membantu penulis selama
melaksanakan observasi dan penelitian di SMK Negeri 10 Medan.
9. Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada orang tua tercinta
Ayahanda Luluan Situmorang dan Ibunda Evitri Hutagalung, yang telah
memberikan kasih saying, dorongan, semangat dan pengorbanan yang begitu
besar sehingga penulis dapat menyelesaikan study ini, serta abang Jerry
Martunas SE yang selama ini telah banyak memberikan dorongan dan
iv
10.Seluruh teman Angkatan 2011 prodi tata boga ekstensi dan regular terkhusus
Berlianan Haloho, Tetris Simamora, Julia Sirait, Ayu Hutagalung, Silvianai
Harahap, Muhammad Rifai, Widya Das, Nur Adhawiyah dan Esra Hutapea
yang telah banyak memberikan semangat dan sumbangan pikiran dalam
penyelesaian skripsi ini., baik dari segi isi maupuntata bahasa karena
keterbatasan penulis. Untuk itu penulis terlebih dahulu meminta maaf yang
sebesar-besarnya dan mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun guna menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini
v DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK……… i
KATA PENGANTAR………....………. ii
DAFTAR ISI………..………....……… v
DAFTAR TABEL………..…………...……….….. ix
DAFTAR DIAGRAM………..……… x
DAFTAR GAMBAR……….……….. xi
DAFTAR LAMPIRAN………... xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……….... 1
B. Identifikasi Masalah………..….……… 6
C. Pembatasan Masalah……….……….……… 7
D. Rumusan Masalah………..….... 8
E. Tujuan Penelitian………... 8
F. Manfaat Penelitian ……… 9
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teori……… 10
vi
2. Minat Berwirausaha……… 38
B. Penelitian yang Relevan……… 46
C. Kerangka Berpikir………. 46
D. Hipotesis Penelitian……….………. 49
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ………..……… 49
B. Defenisi Operasional Variabel Penelitian………. 49
C. Populasi dan Sampel Penelitian………..……….. 51
1. Populasi Penelitian………...……….. 51
2. Sampel Penelitian……….……… 51
D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data……….. 52
1. Instrumen Pengetahuan Makanan Cepat Saji (Fast Food)……… 53
2. Instrumen Minat Berwirausaha……….. 54
E. Uji Instrumen Penelitian………..……… 54
1. Uji Validitas Tes……….………. 54
2. Uji Reabilitas Tes………...………. 55
|3. Tingkat Kesukaran Tes………...……… 56
4. Uji Daya Beda Tes………..……….………… 57
5. Uji Validitas Angket……… 58
6. Uji Reabilitas Angket………..……… 59
vii
1. Deskripsi Data………..……… 61
2. Uji Kecenderungan………..………. 61
3. Uji Persyaratan Analisis……… 62
a. Uji Normalitas………. 63
b. Uji Linearitas………...……… 64
4. Pengujian Hipotesis………..……… 66
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian……… 68
1. Pengetahuan Makanan Cepat Saji (Fast Food) (X)……….. 69
2. Minat Berwirausaha (Y)………...……… 69
B. Identifikasi Kecenderungan Penelitian………..…. 71
1. Pengetahuan Makanan Cepat Saji (Fast Food) (X)………. 71
2. Minat Berwirausaha (Y)……..………. 72
C. Uji Persyaratan Analisis………….……… 72
1. Uji normalitas Distribusi Skor Penelitian……… 72
a. Uji Normalitas Variabel Data Pengetahuan Makanan Cepat Saji (Fast Food) ………..……….……… 73
b. Uji Normalitas Variabel Data Miant Berwirausaha ………. 74
2. Uji Linearitas………... 74
D. Pengujian Hipotesis………...……… 75
viii
F. Pembahasan Hasil Penelitian………..……….. 77
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan………...………..……….. 80
B. Saran………...……….. 80
DAFTAR PUSTAKA………..…..……… 82
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Jumlah Siswa Kelas XII SMK Negeri 10 Medan……….……...………… 51
2. Kisi – Kisi Tes Pengetahuan Makanan Cepat Saji (Fast Food) (X)……… 53
3. Kisi – Kisi Angket Minat Berwirausaha (Y)…….………...…….... 54
4. Distribusi Frekuensi Variabel Pengetahuan Makanan Cepat Saji
(Fast Food) (X)………. 68
5. Distribusi Frekuensi Variabel Minat Berwirausaha (Y)………..…. 70
6. Tingkat Kecenderungan Data Pengetahuan Makanan Cepat Saji
(Fast Food) (X)……….…… 71
7. Tingkat Kecenderungan Data Minat Berwirausaha (Y)………..……. 72
8. Ringkasan Perhitungan Uji Normalitas Data Variabel
Pengetahuan Makanan Cepat Saji (Fast Food) (X)………... 73
9. Ringkasan Perhitungan Uji Normalitas Data Variabel
Minat Berwirausaha (Y)………..……….. 74
10.Ringkasan Analisis Varians Untuk Persamaan Regresi Minat
Berwirausaha (Y) terhadap Pengetahuan Makanan
Cepat Saji (Fast Food) (X)...….………... 75
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Gambar Pizza……….….….. 9
2. Gambar Sosis ………...……..…. 22
3. Gambar Nugget……… 23
4. Gambar Spaghetti... 24
5. Gambar Pasta Farfalle……….….. 26
6. Gambar Pasta Cannelloni……….. 26
7. Gambar Pasta Rigatoni ……… 26
8. Gambar Pasta Penne………. 27
9. Gambar Pasta Ditali ……… 27
10.Gambar Pasta Lasagna………...……….. 27
11.Gambar Pasta Fussili ………... 28
12.Gambar Pasta Macaroni………...………. 28
13.Gambar Pasta Fettucine ……….….. 28
14.Gambar Hamburger ……….… 31
15.Gambar Pasta Ayam Goreng (Fried Chicken)……….…… 31
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Tes Pengetahuan Makanan Cepat Saji (Fast Food) (X)………..… 84
2. Angket Minat Berwirausaha (Y)………...… 91
3. Perhitungan Validitas Tes Pengetahuan Makanan
Cepat Saji (Fast Food) ………..………. 94
4. Perhitungan Reabilitas Tes Pengetahuan Makanan Cepat Saji
(Fast Food)………. 98
5. Perhitungan Validitas Minat Berwirausaha……….…… 106
6. Perhitungan Reabilitas Minat Berwirausaha………...……… 109
7. Tabulasi Data Hasil Penelitian Tes Pengetahuan Makanan
Cepat Saji (Fast Food) ………..………. 112
8. Tabulasi Data Hasil Penelitian Angket Minat Berwirausaha………….. 113
9. Data Hasil Penelitian Variabel Pengetahuan Makanan
Cepat Saji (Fast Food) (X) dengan Minat Berwirausaha (Y)……...…. 114
10.Perhitungan Harga Rata-Rata (M), Standar Deviasi (SD) dan Distribusi
Frekuensi dari Dua Variabel Penelitian ……….. 117
11.Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian……… 122
12.Uji Normalitas Sebaran Data Masing-Masing
Variabel Penelitian ……….. 127
13.Perhitungan Persamaan Regresi Sederhana, Uji Kelinieran dan
Keberartian Persamaan Regresi Minat Berwirausaha (Y) Atas
Pengetahuan Makanan Cepat Saji (Fast Food) (X) ………...………… 130
14.Perhitungan Hipotesis………...…… 138
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai pendidikan menengah
merupakan salah satu bagian dari pendidikan nasional yang bertujuan menyiapkan
peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan mengadakan
hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar serta dapat
mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia usaha dan dunia kerja.
Sesuai dengan Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) kurikulum
SMK tahun 2004 (Depdikbud 2004: 2) yang telah direvisi melalui Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) menyatakan bahwa tujuan SMK adalah sebagai berikut :
1) Menyiapkan peserta didik agar menjadi produktif, mampu bekerja mandiri,
mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha sebagai tenaga kerja tingkat
menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya. 2)
Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karier, ulet, dan gigih dalam
berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja dan mengembangkan sikap
professional dalam bidang keahlian yang diminatinya. 3) Membekali peserta didik
dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, agar mampu mengembangkan diri
dikemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih
tinggi. 4) Menyiapkan tamatan agar menajadi warga Negara yang produktif, adaptif,
dan kreatif.
2
Berdasarkan tujuan SMK di atas dapat dikatakan bahwa lulusan SMK
diharapkan menguasai standart kompetensi baik secara teori maupun secara praktek,
supaya dapat mandiri dengan penerapan ilmu yang diperolehnya sesuai dengan
bidangnya di lapangan kerja.
Salah satu yang diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru adalah
lulusan SMK. Lulusan SMK seharusnya tidak bergantung pada pekerjaan formal
yang ada, tetapi dengan bekal pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki dapat
menciptakan lapangan kerja, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Namun pada
kenyataan yang ditemui saat ini, banyak lulusan SMK lebih memilih menjadi tenaga
kerja pada pekerjaan formal yang ada dibanding dengan mengaplikasikan
kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya untuk berwirausaha. Meski telah
dibekali dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan yang mendukung, mereka
masih belum mampu dan kurang percaya diri untuk membuka usaha sendiri. Hal ini
disebabkan kurangnya minat siswa dalam berwirausaha.
Peserta didik lulusan SMK diharapkan mampu bekerja dan mengembangkan
diri secara profesional dan mandiri sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Hal ini
menjadi perhatian karena sebagai bangsa yang sedang berkembang dengan diiringi
laju pertumbuhan yang pesat, Indonesia masih mengalami permasalahan yang serius
setiap tahunnya, yaitu masalah penyediaan lapangan kerja yang menyebabkan
banyaknya pengangguran.
Menurut Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2014 pengangguran
3
Kejuruan. Dengan jumlah di Bulan Febuari 2014 mencapai 847.365 jiwa dan di
Bulan November 2014 mencapai 1.332.521 jiwa.
Data di atas menunjukkan bahwa masih banyak jumlah pengangguran yang
diisi oleh para lulusan SLTA kejuruan dengan peringkat ke tiga tertinggi.
Berwirausaha merupakan satu hal yang diharapkan sebagai penyelesaian masalah
pengangguran.
Hasil observasi penulis pada tanggal 20 Agustus 2015, pada bagian humas di
SMK Negeri 10 Medan diperoleh data siswa Program Keahlian Tata Boga tahun
2012 dari 65 siswa, 23,07 % diantaranya melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi,
61,53 % siswa bekerja, dan 15,38 % siswa tidak diketahui. Tahun 2013 dari 64 siswa,
31,25 % diantaranya melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, 54,68 % siswa
bekerja, dan 14,06 % siswa tidak diketahui. Berdasarkan hasil observasi diatas
sebagian besar dari tamatan SMK di Program Keahlian Tata Boga lebih memilih
mencari pekerjaan dari pada menciptakan lapangan pekerjaan.
SMK Negeri 10 Medan merupakan sekolah yang memiliki berbagai program
keahlian diantaranya pada bidang Program Keahlian Tata Boga. Program Keahlian
Tata Boga diharapkan sebagai wadah pengembangan bakat serta kreatif siswa hingga
terlatih dan terampil dalam bidangnya melalui praktek yang rutin secara bertahap
sesuai jenjangnya. Sehingga dapat menghasilkan lulusan terbaik yang dibekali
dengan pengetahuan dan kemampuan berwirausaha di Program Keahlian Tata Boga
4
Melalui mata pelajaran makanan kontinental yang sudah dipelajari siswa di
kelas XI pada semester 1 dengan kompetensi yang dimiliki yaitu mengolah hidangan
dari pasta, mengolah sandwich, mengolah soup, mengolah salad, dan mengolah
hidangan dari unggas dan daging. Salad sebagai makanan penyerta atau makanan
pendamping yang dihidangkan bersama-sama makanan utama (main course). Sup
dapat berdiri sebagai hidangan yang dikaitkan sebagai appetizer dan hidangan yang
berdiri sendiri atau main course/ main dish. Maka dari kompetensi makanan
kontinental tersebut siswa juga mendapatkan pengetahuan makanan cepat saji (fast
food), karena dari kompetensi makanan kontinental tersebut terdapat materi yang
membahas tentang makanan cepat saji (fast food), hal ini dibuktikan bahwa diantara
makanan kontinental ada terdapat makanan cepat saji (fast food). Beberapa jenis
makanan kontinental yang termasuk dalam makanan cepat saji (fast food), seperti
burger, ayam goreng (fried chicken), sphagetti, pizza, soup, nugget, pasta, sosis dan
salad.
Makanan cepat saji (fast food) adalah makanan yang disiapkan segera dalam
waktu cepat, mudah disajikan, praktis, diolah dengan cara sederhana, dan layanan
cepat sehingga siap disantap segera. Dalam pengolahannya makanan cepat saji (fast
food) pada umumnya menggunakan teknik memasak merebus, menumis,
memanggang, menggoreng, dan mengukus, sedangkan untuk penggunaan alat dan
dan bahan disesuikan dengan jenis makanan cepat saji yang akan diolah karena untuk
setiap jenis makanannya mempunyai kebutuhan alat dan bahan yang berbeda-beda.
5
diolah dengan cara sederhana dan dikemas dengan menarik serta praktis. Masyarakat
sering merujuk istilah makanan cepat saji pada makanan yang dijual di restoran, toko,
atau gerai serta dilayankan kepada pelanggan dalam sebuah bentuk paket untuk
dibawa pergi atau makan di tempat. Oleh karena itu, pada restoran makanan cepat saji,
yang diperlukan adalah pelayanan yang cepat dan ketersediaan makanan yang siap
dimasak. Ini semua merupakan bagian dari fenomena abad ke - 20 ketika manusia
modern menjadi sangat sibuk dan membutuhkan sesuatu yang serba cepat. Hal inilah
yang membuat restoran dan gerai makanan cepat saji mendapatkan popularitas besar
(Suci Paresti, dkk, 2013). Hal ini didukung dengan perubahan pada gaya hidup,
antara lain perubahan pola makan ke fast food. Berkembangnya kebutuhan makan di
luar rumah, maka dapat dijadikan salah satu peluang bagi siswa untuk membuka
usaha di bidang kuliner. Awal dalam membuka usaha bidang kuliner tersebut, siswa
tidak harus dipaksakan untuk secara langsung membuka usaha yang besar, tetapi
dapat dimulai dengan cara yang sederhana sebagai contoh menggunakan gerobak,
memanfaatkan teknologi yang ada saat ini dengan cara online. Kemudian seiring
dengan waktu, dengan berbagai pengalaman yang telah diperoleh, maka siswa dapat
memajukan usahanya menjadi usaha yang lebih maju dan berkembang lagi apabila ia
sungguh-sungguh dalam melakukan usahanya tersebut.
Menurut Kasmir (2006) bahwa, arti wirausaha yaitu orang yang berjiwa
berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan.
Mardiyatmo (2008) menjelaskan bahwa wirausaha adalah seseorang yang berprofesi
6
hidupnya pada siapapun, mereka merintis usaha melalui satu cara yang rumit dan
tidak mudah, sehingga kadang-kadang mengalami suatu kegagalan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa yang telah mengetahui dan
menguasai dengan baik pengetahuan makanan cepat saji (fast food) yang diperoleh
siswa dari proses pembelajaran disekolah melalui teori yang telah dilakukan dan
sudah memperoleh pengetahuan kewirausahaan sehingga nantinya dapat
menumbuhkan rasa kepercayaan diri yang kuat pada siswa untuk menumbuhkan
minat berwirausaha pada bidang makanan cepat saji (fast food).
Berdasarkan data dan fakta yang ada dari penjelasan di atas, maka peneliti
merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan Pengetahuan
Makanan Cepat Saji (Fast Food) Dengan Minat Berwirausaha Pada Siswa Kelas
XII Program Keahlian Tata Boga SMK Negeri 10 Medan”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat diidentifikasi beberapa
permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana pengetahuan makanan cepat saji (fast food) pada siswa kelas XII
Program Keahlian Tata Boga SMK Negeri 10 Medan?
2. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha pada siswa
kelas XII Program Keahlian Tata Boga SMK Negeri 10 Medan?
3. Sejauhmana minat berwirausaha pada siswa kelas XII Program Keahlian Tata
7
4. Apakah pengetahuan makanan cepat saji (fast food) berpengaruh terhadap
minat berwirausaha pada siswa XII Program Keahlian Tata Boga SMK Negeri
10 Medan?
5. Bagaimana hubungan pengetahuan makanan cepat saji (fast food) dengan
minat berwirausaha pada siswa kelas XII Program Keahlian Tata Boga SMK
Negeri 10 Medan?
C. Pembatasan Masalah
Karena permasalahan dalam penelitian ini memiliki cakupan yang sangat luas,
maka untuk mendapatkan hasil yang lebih baik serta untuk lebih mengarahkan
penelitian ini sehingga terfokus dan lebih spesifik, maka perlu dibatasi. Batasan
masalah penelitian ini adalah :
1. Pengetahuan makanan cepat saji atau fast food yang meliputi pengertian
makanan cepat saji (fast food), jenis-jenis makanan cepat saji (fast food),
teknik memasak, alat dan bahan yang digunakan dalam mengolah
makanan cepat saji (fast food).
2. Minat siswa dilihat dari indikator minat berwirausaha yang terdiri dari
keinginan, perasaan senang, dan perhatian.
3. Objek penelitian adalah siswa SMK Negeri 10 Medan kelas XII Program
8
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah dan batasan
masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengetahuan makanan cepat saji (fast food) pada siswa kelas
XII Program Keahlian Tata Boga SMK Negeri 10 Medan ?
2. Bagaimana minat berwirausaha pada siswa kelas XII Program Keahlian
Tata Boga SMK Negeri 10 Medan ?
3. Bagaimana hubungan pengetahuan makanan cepat saji (fast food) dengan
minat berwirausaha pada siswa kelas XII Program KeahlianTata Boga
SMK Negeri 10 Medan ?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui pengetahuan makanan cepat saji (fast food) pada siswa kelas XII
Program Keahlian Tata Boga SMK Negeri 10 Medan.
2. Mengetahui minat berwirausaha pada siswa kelas XII Program Keahlian Tata
Boga SMK Negeri 10 Medan.
3. Mengetahui hubungan pengetahuan makanan cepat saji (fast food) dengan
minat berwirausaha pada siswa kelas XII Program Keahlian Tata Boga SMK
9
F. Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan diatas maka hasil penelitian ini diharapkan akan
bermanfaat sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Bagi para peneliti kependidikan diharapkan dapat digunakan sebagai
literatur dalam penelitian yang lebih lanjut yang relevan dimasa yang akan
datang.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan
baru dan pengetahuan baru mengenai minat siswa kelas XII Jurusan
Tata Boga SMK Negeri 10 Medan untuk berwirausaha dan
memberikan pengetahuan yang lebih luas tentang wirausaha dan
pentingnya berwirausaha.
b. Bagi sekolah dan guru, penelitian ini diharapkan dapat digunakan
sebagai bahan pertimbangan terhadap masalah-masalah yang
berhubungan dengan minat berwirausaha anak didiknya.
c. Bagi siswa, penelitian ini dapat memberikan masukan tentang
pentingnya pengetahuan makanan cepat saji (fast food) dalam
menumbuhkan minat berwirausaha.
d. Bagi pembaca, akan mendapatkan gambaran tentang pentingnya
berwirausaha dan bagaimana minat siswa kelas XII Jurusan Tata Boga
80
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Pengetahuan makanan cepat saji (fast food ) siswa kelas XII program keahlian
tata boga SMK Negeri 10 Medan berada pada kategori cukup (67,75%)
dengan rata-rata hitung sebesar 27,45 dan standar deviasi 6,57.
2. Minat berwirausaha siswa kelas XII program keahlian tata boga SMK Negeri
10 Medan berada pada kategori cukup (64,52%) dengan rata-rata hitung
sebesar 123,83 dan standar deviasi 13,16.
3. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan makanan cepat saji
(fast food )dengan minat berwirausaha siswa kelas XII program keahlian tata
boga SMK Negeri 10 Medan dengan koefisien korelasi rxy = 0,418 dan rtabel =
0,254 pada taraf signifikan 5 %.
B. Saran
Dengan memperhatikan kesimpulan yang dikemukakan, maka dapat
disarankan :
1. Dengan ditemukannya pengetahuan makanan cepat saji (fast food) siswa
dalam kategori cukup, upaya mempertahankan dan lebih meningkatkan perlu
dilakukan. Peningkatan tersebut hendaknya dilakukan secara bersama-sama
antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah
81
2. Dengan ditemukannya minat berwirausaha siswa dalam kategori cukup, maka
upaya yang dapat dilakukan ialah persiapan atau pelatihan dari siswa perlu
dibenahi untuk mengenali bagaimana peluang-peluang untuk menjadi
wirausaha dalam bidang makanan. Upaya yang dapat dilakukan adalah
membekali peserta didik dengan pengalaman kewirausahaan agar mampu
mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui
jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
3. Perlu kiranya penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam untuk mencari
hubungan antara pengetahuan makanan cepat saji (fast food ) dengan minat
82
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, A. 1992. Psikologi Umum. Jakarta : Rineka Cipta.
Alma, Buchari. 2007. Kewirausahaan. Bandung : Alfabeta.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT.Rineka Cipta
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2004. Kurikulum Sekolah Menengah
Kejuruan. Jakarta : Depdikbud
Djaali. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT.Bumi Aksara.
Djamarah, S.B. 2002. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Hermina. 2000 Kecenderungan Konsumsi Makanan Modern pada Anak
Prasekolah di Taman Kanak-kanak : Studi Kasus di Tk Islam Al
AzharPusat dan Tk Islam Mutia, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Diakses pada 5 Juni 2015]. Diakses dari : http://depkes.go.id/.
Inpres RI no.4 tahun 1995. Gerakan Nasional Masyarakat Kewirausahaan.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2005. KBBI dan Terjemahannya. Jakarta : Balai Pustaka.
Karnaini, H. 2005. Hubungan Antara Kebiasaan Konsumsi Makanan Cepat Saji Modern (Fast Food) Pola Aktivitas Fisik dan Faktor lainnya dengan Status Gizi pada Remaja SMA Cakra Buana Depok. Skripsi. Fakulatas Kesehatan Masyarakat. Universitas Indonesia. Depok
Kasmir.2006. Kewirausahaan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Mardiyatmo. 2008. Kewirausahaan untuk Kelas X. Surakarta : Yudistira.
Mulyasa, E. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendididkan. PT Remaja
Ristanti 2002. Faktor-faktor mempengaruhi Minat Berwirausaha. Jakarta : bumi Aksara
83
Sufi S.Y. 2009. 100+ tip pilihan anti gagal memasak. Jakarta : PT. Kawan Pustaka
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
SMK Negeri 10 Medan
Sudjana A. 2011. Metode Statistik,Bandung : Tarsito
Sufi, S.Y. 2003. Hidangan Pasta ala Resto. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama.
Sugiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian. Bandung : CV. Alfabeta
Sulistijani. D. A. 2002. Sehat dengan Menu Berserat. Jakarta: Trubus Agriwidya.
Suryana. 2003. Kewirausahaan Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju
Sukses. Bandung : Salemba Empat
Suryana, Y. & Bayu, K. 2010. Kewirausahaan Pendekatan Karakteristik
Wirausahaan Sukses. Jakarta : Kencana.
Tim Penyusun Fakultas Teknik. 2015. Pedoman Penulisan Skripsi. Universitas Negeri Medan.
Wikipedia. 2015. Jenis-jenis makanan fast food.com// diakses pada 5 Juni 2015.
Yuyun A. 2014. Fast- Food Bento Jepang. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Zimmerer, W.T. 1996. Entrepreneurship and The New Venture Formation. New