• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kontrastif Struktur, Jenis, Dan Ciri Kalimat Tanya Dalam Bahasa Mandarin Dan Bahasa Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Kontrastif Struktur, Jenis, Dan Ciri Kalimat Tanya Dalam Bahasa Mandarin Dan Bahasa Indonesia"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KONTRASTIF STRUKTUR, JENIS, DAN CIRI KALIMAT TANYA DALAM BAHASA MANDARIN DAN BAHASA INDONESIA

SKRIPSI Oleh : MIYANTY NIM 080710006

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA

PROGRAM STUDI S-1 SASTRA CINA MEDAN

(2)

ANALISIS KONTRASTIF STRUKTUR, JENIS, DAN CIRI KALIMAT

TANYA DALAM BAHASA MANDARIN DAN BAHASA INDONESIA

印尼语汉语疑问句对比分析

(

yīn n

í y

ǔ hàn yǔ yíwèn jù dùi bǐ fēn xī

)

SKRIPSI

Skripsi ini diajukan kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan untuk melengkapi salah satu syarat ujian sarjana dalam Bidang Ilmu Sastra Cina

Oleh: MIYANTY NIM: 080710006

Pembimbing I, Pembimbing II

Dr. Dwi Widayati, M. Hum Yu Xue ling, M.A NIP. 19650514 1988 03 2 001

PROGRAM STUDI SASTRA CINA FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2012

Disetujui Oleh:

(3)

Program Studi S-1 Sastra Cina Ketua,

Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A. NIP. 19630109 198803 2 00 1

(4)

PENGESAHAN Diterima Oleh :

Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Ujian Sarjana dalam Bidang Ilmu Bidang Sastra Cina

Pada Hari : Rabu Tanggal : 11 Juli 2012 Pukul : 08.30-11.45

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Dekan,

Dr. Syahron Lubis, M.A NIP. 195110103 197603 1 001

Panitia Ujian

(5)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila pernyataan yang saya buat ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sangsi berupa pembatalan gelar kesarjanaan yang saya peroleh.

Medan, Juli 2012 Penulis

Miyanty

(6)

ABSTRACT

The title of this thesis is Analisis Kontrastif Struktur, Jenis, dan Ciri Kalimat Tanya dalam Bahasa Mandarin dan Bahasa Indonesia. This thesis describes the similarities and differences of mandarin and bahasa Indonesia interrogative sentences in terms of structure, types and characteristics. The research methods used in the thesis it is descriptive and qualitative use structural syntactic theory. The results of this thesis research note that interrogative sentences in mandarin and bahasa Indonesia have similarities and differences in terms of structure types and characteristics.

(7)

KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya panjatkan Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan kasihNya dalam hidup saya yang hingga saat ini selalu menyertai dan mengiringi langkah saya. KasihNya yang mengajarkan saya kesabaran dalam menulis skripsi, dan berkatnya yang tidak berkesudahan selalu melimpah dalam hidup saya. Hingga saya dapat menyelesaikan skripsi yang diberi judul “Analisis Kontrastif Struktur, Jenis, dan Ciri Kalimat Tanya dalam Bahasa Mandarin dan Bahasa Indonesia”.

Skripsi ini disusun sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Budaya, Program Studi Sastra Cina, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara. Dalam menyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang telah memberikan dukungan, semangat, waktu, bimbingan dan doa kepada penulis. Oleh karena itu saya ingin menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A, selaku Ketua Program Studi Sastra Cina, Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Nur Cahaya Bangun, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi Sastra Cina, Universitas Sumatera Utara.

(8)

5. Selaku dosen pembimbing II Yu Xueling, M.A, yang telah banyak meluangkan waktu, memberikan banyak masukan, kritikan, dan semangat kepada saya selama menulis skripsi ini.

6. Seluruh dosen Jinan University yang mengajar di Program Studi Sastra China dari saya semester satu sampai semester akhir semester delapan ini, dan staf pengajar Fakultas Ilmu Budaya yang telah memberikan ilmunya kepada saya dan mendidik saya selama masa perkuliahan.

7. Seluruh dosen dan staf pengajar di Fakultas Ilmu Budaya khususnya Program Studi Sastra Cina, Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik dan memberikan ilmu kepada penulis selama di perkuliahan.

8. Kedua orang tua yang saya sayangi Ayahanda Huang Tatung dan Ibunda Luse yang telah memberikan doa, nasihat, semangat dan pengorbanan baik moril dan materil, dan adik saya Megawaty yang berada di Xiamen selalu memberikan saya semangat dan doanya dalam menulis skripsi ini.

(9)

10. Teman spesial saya Bonnie Khosasi, Bsc dan Mariana Ramlie, SH yang memberikan semangat, doa dan saran masukan kepada saya selama menulis skripsi ini.

11. Semua pihak yang tidak saya sebutkan satu persatu. Terimakasih atas doa dan dukungannya.

Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa skripsi yang saya sajikan ini sangat jauh dari sempurna karena masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun skripsi ini.

Akhir kata, sekali lagi saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu. Demikianlah ucapan terima kasih ini saya sampaikan, semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. Dan penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, 11 Juli 2012

Penulis

Miyanty

(10)

DAFTAR ISI

ABSTRAK………... i

KATA PENGANTAR………... ii

DAFTAR ISI………...…. v

BAB I PENDAHULUAN……… 1

1.1Latar Belakang………. 1

1.2Rumusan Masalah……… 7

1.3Tujuan Penelitian……….. 7

1.4Manfaat Penelitian……… 7

1.4.1 Manfaat Teoris………...…………. 8

1.4.2 Manfaat Praktis………....8

1.5 Pembatasan Masalah………... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI………… 9

2.1 Tinjauan Pustaka……….. 9

2.2 Konsep……… 11

2.2.1 Analisis Kontrastif……… 11

2.2.2 Kalimat………. 12

2.2.3 Kalimat Tanya………..……… 12

2.2.4 Kalimat Tanya Bahasa Indonesia……….… 13

2.2.4.1 Kalimat Tanya Total………. 14

2.2.4.2 Kalimat Tanya Parsial……….. 15

(11)

2.2.4.4 Kalimat Tanya Tersamar………...……… 17

2.2.5 Kalimat Tanya Bahasa Mandarin………. 18

2.2.5.1 是非问句 (shì fēi wèn jù) atau Kalimat Tanya Total……...… 19

2.2.5.2 特指问句 (tè zhǐwèn jù) atau Kalimat Tanya Parsial……….. 22

2.2.5.3 正反问句 (zhèng fǎn wèn jù) Kalimat Tanya Negatif…….… 24

2.2.5.4 选择问句 (xuǎn zé wèn jù) Kalimat Tanya Memilih……... 26

2.2.5.5 反问句 (fǎn wèn jù) atau Kalimat Tanya Retorik…………... 27

2.3 Landasan Teori………..….. 28

BAB III METODE PENELITIAN……….……….……… 30

3.1 Metode Penelitian………...………. 30

3.2 Metode dan Teknik Pengumpulan Data………..……… 30

3.3 Data dan Sumber Data………. 31

3.4 Metode dan Teknik Analisis Data……… 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………..……. 35

4.1 Persamaan…………..……….. 35

4.1.1 Persamaan Struktur……….35

4.1.2 Persamaan Jenis………. 36

4.1.3 Persamaan Ciri………...……… 37

4.2 Perbedaan……… 38

4.2.1 Perbedaan Struktur………….……… 38

4.2.2 Perbedaan Jenis……….. 46

(12)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN .……….……….…….. 49

5.1 Simpulan……….…. 49

5.2 Saran……… 52

(13)

ABSTRACT

The title of this thesis is Analisis Kontrastif Struktur, Jenis, dan Ciri Kalimat Tanya dalam Bahasa Mandarin dan Bahasa Indonesia. This thesis describes the similarities and differences of mandarin and bahasa Indonesia interrogative sentences in terms of structure, types and characteristics. The research methods used in the thesis it is descriptive and qualitative use structural syntactic theory. The results of this thesis research note that interrogative sentences in mandarin and bahasa Indonesia have similarities and differences in terms of structure types and characteristics.

(14)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bahasa merupakan alat komunikasi antara suatu kelompok masyarakat dengan masyarakat yang lainnya. Fungsi bahasa adalah sebagai sarana komunikasi antara sesama, sarana intergrasi suatu bangsa, sarana mengekspresikan diri, dan sebagainya. Bahasa diperlukan untuk memberikan informasi dan mengemukakan pemikiran atau suatu gambaran terhadap sesuatu. Sebagai sarana intergrasi suatu bangsa, bahasa berkedudukan sebagai bahasa nasional atau bahasa negara dan ciri khas suatu negara. Sebagai sarana mengekspresikan diri, setiap orang bebas untuk menuangkan atau mengapresiasikan diri dalam bentuk bahasa untuk mengungkapan perasaan dirinya (Widjono, 2007:15-17).

Bahasa juga merupakan suatu sistem lambang bunyi yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Bahasa berkembang baik dalam suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya. Widjono (2007:14-15) menyatakan sistem bahasa memiliki unsur-unsur sebagai berikut:

“(1) sistem lambang yang bermakna dan dapat dipahami oleh masyarakat pemakainya, (2) sistem lambang tersebut bersifat konvensional yang ditentukan oleh masyarakat pemakainya berdasarkan kesepakatan, (3) lambang-lambang tersebut bersifat arbiter

(kesepakatan) digunakan secara berulang dan tetap, dan (4) sistem lambang tersebut bersifat terbatas, tetapi produktif artinya dengan sistem yang sederhana dan jumlah aturan yang terbatas dapat menghasilkan jumlah kata, frasa, klausa, kalimat, paragraf, dan wacana yang tidak terbatas jumlahnya, (5) sistem lambang bersifat unik, khas, dan tidak sama dengan lambang bahasa lain, (6) sistem lambang dibangun berdasarkan kaidah yang bersifat universal.”

(15)

tentu saja terdapat persamaan dan perbedaan.

Alwi (2003:311) mengatakan bahwa “ kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan ataupun asimilasi bunyi ataupun proses fonologis lainnya.”

Kalimat dapat dibagi menurut bentuk dan maknanya (nilai komunikatifnya). Menurut bentuknya, ada kalimat tunggal dan ada kalimat majemuk. Berdasarkan maknanya kalimat terbagi menjadi kalimat berita, perintah, tanya, seru, dan emfatik (Cahyono, 1995:182).

Kalimat tanya disebut juga sebagai kalimat interogatif yang isinya menanyakan tentang perihal atau seseorang. Jika orang ingin mengetahui jawaban terhadap suatu masalah atau keadaan, kalimat yang dipakai adalah kalimat tanya.

Kalimat tanya bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia memiliki tiga perbedaan, yaitu perbedaan struktur, perbedaan jenis kalimat tanya, dan perbedaan ciri kalimat tanya.

1. Perbedaan struktur, kalimat tanya dalam bahasa Mandarin pada umumnya memiliki struktur subjek, keterangan, predikat, objek (SKPO) ditambahkan kata tanya sedangkan kalimat tanya dalam bahasa Indonesia memiliki struktur kata tanya ditambhkan SPOK. 2. Dari segi jenisnya kalimat tanya dalam bahasa Indonesia memiliki perbedaan, yaitu dalam

jumlahnya. Dalam bahasa Mandarin terdapat sebanyak lima jenis kalimat tanya sedangkan dalam Indonesia terdapat empat jenis kalimat tanya.

(16)

Dalam buku yang berjudul “Bahasa Mandarin Modern 现代汉语(xiàn dài hàn yǔ )” Huang (2007:98-100) dan buku yang berjudul “Bahasa Indonesia 2 untuk SMK/MAK Semua Program Keahlian” (Irwan, 2008:94-98) dijabarkan jenis-jenis kalimat tanya dalam bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia sebagai berikut:

Jenis-jenis kalimat tanya

No. Bahasa Mandarin Bahasa Indonesia 1.

是非疑问句

(shì fēi yí wèn jù

Kalimat tanya total

Kalimat tanya total

2.

特指问句

(tè zhǐ wèn jù)

Kalimat tanya parsial

Kalimat tanya parsial

3.

反问句 (fǎn wèn jù)

Kalimat tanya retorik

Kalimat tanya retorik

4.

选择问句

(xuǎn zé wèn jù) Kalimat tanya memilih

---

5.

正反问句

(zhèng fǎn wèn jù) Kalimat tanya negatif

---

6. --- Kalimat tanya tersamar

Penulis juga memaparkan contoh kalimat tanya dalam bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia untuk menunjukkan persamaan dan perbedaannya.

1.

2.

Bahasa Mandarin

你 今天 回 家 吗 ?

jīntiān huí Jiā ma ?

(17)

3.

4.

5.

6.

谁 教 你 中文 课 ?

shéi jiāo zhōngwén ?

Siapa mengajar kamu bahasa Mandarin pelajaran ? Siapa yang mengajari kamu pelajaran bahasa Mandarin?

这 个 道理 他 那儿 不 知道 ?

zhè dàolǐ nǎr zhīdào ?

ini sebuah prinsip Dia partikel kata tanya

tidak mengetahui ? Apakah dia mengetahui prinsip ini?

你 喜欢 游泳 还是 打 羽毛球 ?

xǐhuān yóuyǒng háishì yǔmáoqiú ?

kamu suka berenang atau bermain bulu tangkis ? Apa yang kamu suka, berenang atau bermain bulu tangkis?

他 是不是 你 的 好 朋友 ?

shìbúshì de hǎo péngyóu ?

dia partikel kata tanya

kamu kata bantu kepunyaan

baik teman ? Apakah dia teman baikmu?

你 愿意 去 我 的 家 吗 ?

yuānyì de jiā ma ?

kamu sudi pergi saya kata bantu kepunyaan

rumah partikel kata tanya

?

Sudikah kamu datang ke rumah saya?

7. 8. 9. 10. 11. 12. Bahasa Indonesia Apakah kamu pulang ke rumah hari ini?

Siapa yang mengajari kamu pelajaran bahasa Mandarin? Apakah dia mengetahui prinsip ini?

Apa yang kamu suka, berenang atau bermain bulu tangkis? Apakah dia teman baikmu?

Sudikah kamu datang ke rumah saya?

(18)

membahas tentang kalimat tanya dan kata tanya. Tandy dalam skripsinya yang berjudul “ Analisis Kontrastif Kalimat Tanya Bahasa Inggris dan Bahasa Mandarin” (2011) membahas tentang persamaan dan perbedaan kalimat tanya dalam bahasa Inggris dan bahasa Mandarin. Penggunaan kalimat tanya bahasa Inggris dan bahasa Mandarin memiliki jenis kalimat yang sama tetapi dalam penggunannya ditemukan ciri dan struktur yang berbeda dan dalam penelitian tersebut objek yang dibahas yaitu bahasa Inggris dan bahasa Mandarin. Dalam penelitian ini penulis mengangkat tentang “Analisis Kontrastif Kalimat Tanya dalam Bahasa Mandarin dan Bahasa Indonesia”. Penggunaan kalimat tanya bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia dideskripsikan berdasarkan jenis, ciri dan struktur yang berbeda. Dalam penelitian ini objek yang dibahas yaitu bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia. Dari pemaparan di atas ditemukan perbedaan objek penelitian yang akan dibahas.

Ririn dalam skripsinya yang berjudul “Analisis Kontrastif Kata Tanya dalam Kalimat Bahasa Mandarin dan Bahasa Indonesia” (2011) membahas tentang salah satu jenis kalimat

tanya dalam bahasa Mandarin yaitu 特指问句(tè zhǐ wèn jù) dan membandingkannya ke dalam bahasa Indonesia. Dalam penelitian ini penulis membahas semua jenis kalimat tanya

dalam bahasa Mandarin, yaitu是非疑问句 (shì fēi yí wèn jù), 特指问句 (tè zhǐ wèn jù), 反 问句 (fǎn wèn jù), 选择问句 (xuǎn zé wèn jù), 正反问句 (zhèng fǎn wèn jù ), dan

membandingkannya ke dalam bahasa Indonesia.

(19)

bahasa yang meneliti perbedaan-perbedaaan, ketidaksamaan yang terdapat pada dua bahasa atau lebih”.

Dari pemaparan di atas ditemukan perbedaan penggunaan kalimat tanya pada bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia, yaitu perbedaan struktur, jenis, dan ciri dalam penggunaan kalimat tanya. Karena adanya perbedaan struktur, jenis, dan ciri penggunaan kalimat tanya, ditemukan kesalahan dalam mengartikan kedua bahasa ini. Dengan perbedaan ini penulis ingin meneliti lebih dalam penggunaan kalimat tanya dengan objek bahasa yang berbeda, yaitu bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia, dengan judul “Analisis Kontrastif Struktur, Jenis, dan Ciri Kalimat Tanya dalam Bahasa Mandarin dan Bahasa Indonesia”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, adapun rumusan penelitiannya ialah sebagai berikut:

1. Bagaimana persamaan struktur, jenis, dan ciri kalimat tanya dalam bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia?

2. Bagaimana perbedaan struktur, jenis, dan ciri kalimat tanya dalam bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan diadakan analisis tentang kalimat tanya dalam bahasa Mandarin dengan bahasa Indonesia adalah:

1. Mendeskripsikan persamaan kalimat tanya menurut sturktur, jenis, dan ciri dalam bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia.

(20)

Mandarin dan bahasa Indonesia. 1.4 Manfaat Penelitian

Sesuai dengan latar belakang perumusan masalah dan tujuan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.4.1 Manfaat Teoritis

1. Dapat menjadi pembelajaran bagi siapa saja yang belajar bahasa Mandarin khususnya mahasiswa-mahasiswi Prodi Sastra Cina FIB USU.

2. Dapat menambah ilmu pengetahuan dalam bidang kebahasaan dalam kalimat tanya bahasa Mandarin dan kalimat bahasa Indonesia.

1.4.2 Manfaat Praktis

Memberikan sumbangan pemikiran dan sebagai rujukan/referensi bagi peneliti lain untuk mengembangkan penulisan yang lebih mendalam di masa yang akan datang.

1.5 Pembatasan Masalah

(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka

Penulis mengambil beberapa jurnal, skripsi dan makalah yang berkaitan dengan kalimat tanya dalam bahasa Mandarin maupun bahasa Indonesia, sebagai berikut:

Xing (1987) dalam jurnal yang berjudul “Bahasa Mandarin Modern Kalimat Tanya Total dan Parsial” mengatakan bahwa kalimat tanya yang terdapat dalam bahasa Mandarin terdiri

atas tiga macam, yaitu是非疑问句 (shì fēi yí wèn jù), 特指问句 (tè zhǐ wèn jù), 选择问句 (xuǎn zé wèn jù).

Peng (2006) dalam jurnal yang berjudul “Struktur Peraturan dalam Kalimat Tanya Total” menjelaskan bahwa dalam bahasa Mandarin modern selain kalimat tanya parsial, kalimat tanya yang lain dapat digolongan sebagai kalimat “ xuan zhe/ kalimat pilihan”.

Wang (2007) dalam jurnal yang berjudul “Analisis Jenis-Jenis Kalimat Tanya Bahasa Mandarin” menjelaskan bahwa kalimat tanya merupakan salah satu golongan yang terbagi berdasarkan dari nada berbicara. Jika dibandingkan dengan kalimat berita, seru dan perintah, perbedaan terbesar terletak pada intonasi nada.

Naswar (2011) dalam skripsi yang berjudul “Kemampuan Menerapkan Struktur Kalimat Tanya Bahasa Indonesia Kelas V SD Inpres Bateballa Kabupaten Bantaeng” menjelaskan bahwa dalam pembentukan kalimat tanya dapat menambahkan partikel-kah yang bertujuan untuk memperluas kalimat dan membuat kalimat lebih formal.

(22)

untuk klarifikasi atau konfirmasi, dan juga menyatakan bahwa kalimat tanya dalam bahasa Indonesia terdiri atas empat jenis, yaitu kalimat tanya klarifikasi dan konfirmasi, kalimat tanya retoris, kalimat tanya tersamar dan kalimat tanya biasa.

Tandy (2011) dalam skripsi yang berjudul “ Analisis Kontrastif Kalimat Tanya Bahasa Inggris dan Bahasa Mandarin” menjelaskan bahwa jenis kalimat tanya dalam bahasa

Mandarin terbagi atas lima, yaitu是非疑问句 (shì fēi yí wèn jù), 特指问句 (tè zhǐ wèn jù), 反问句 (fǎn wèn jù), 选择问句 (xuǎn zé wèn jù), 正反问句 (zhèng fǎn wèn jù), dan jenis

kalimat tanya dalam bahasa Inggris juga terbagi atas lima jenis, yaitu yes/no question, kata tanya question words, pertanyaan negatif, pertanyaan pilihan, pertanyaan penegas.

Ririn (2011) dalam skripsi yang berjudul “Analisis Kontrastif Kata Tanya dalam kalimat Bahasa Mandarin dan Bahasa Indonesia ” menjelaskan bahwa bahasa Indonesia memiliki beberapa jenis kata tanya, di antaranya adalah apa, siapa, di mana, mengapa, kapan dan bagaimana, yang biasanya disingkat 5W+1H, dan kata tanya dalam bahasa Mandarin, di

antaranya adalah 谁(shéi), 什 么(shěnme), 哪 儿(nǎr), 怎 么 样(zěnmeyàng), 为 什 么 (wèishěnme).

2.2 Konsep

Konsep dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:588) adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain.

Oleh karena itu, adapun konsep penelitian ini adalah mengenai: 2.2.1 Analisis Kontrastif

(23)

membandingkan struktur Bl dengan B2 dengan langkah-langkah membandingkan struktur Bl dengan B2, memprediksi kesulitan belajar dan kesalahan belajar, menyusun bahan pengajaran, dan mempersiapkan cara-cara menyampaikan bahan pengajaran”.

Menurut Sofa (2008) dalam artikelnya yang berjudul “Hakikat Analisis Kontrastif” mengatakan bahwa “analisis kontrastif merupakan suatu prosedur kerja yang mempunyai empat langkah kerja, yaitu membandingkan struktur bahasa pertama dan bahasa kedua, memprediksi kesulitan belajar dan kesalahan berbahasa, memilih bahan pengajaran, dan menentukan cara penyajian bahan secara tepat dalam rangka mengefisiensikan dan mengefektifkan bahasa kedua”. Beliau juga mengatakan bahwa analisis kontrastif sebagai suatu pendekatan dalam pembelajaran bahasa yang menggunakan metode perbandingan, yaitu membandingkan antara unsur yang berbeda dengan unsur yang sama. Meskipun demikian titik berat analisis kontrastif ditekankan pada unsur-unsur kebahasaan yang berbeda.

2.2.2 Kalimat

Kalimat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:494) adalah satuan bahasa yang relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual ataupun pontesial terdiri atas klausa. Menurut Kushartanti (2005:132-134) kalimat dikelompokan dalam lima kriteria, yaitu (1) jumlah dan macam klausa, (2) struktur internal klausa, (3) jenis tanggapan yang diharapkan, (4) sifat hubungan pelaku dan perbuatan, dan (5) ada atau tidaknya unsur ingkar di dalam predikat utama.

2.2.3 Kalimat Tanya

(24)

mengetahui jawaban terhadap suatu masalah atau keadaan kalimat yang digunakan merupakan kalimat tanya (Bambang, 1995:183).

Berdasarkan reaksi jawaban yang diharapkan, Chaer ( 2006:350) membedakan kalimat tanya sebagai berikut:

1. Kalimat tanya yang meminta pengakuan atau jawaban ya atau tidak/ bukan.

2. Kalimat tanya yang meminta keterangan mengenai salah satu unsur kalimat.

3. Kalimat tanya yang meminta alasan.

4. Kalimat tanya yang meminta pendapat atau buah pikiran orang lain.

5. Kalimat tanya yang menyungguhkan.

2.2.4 Kalimat Tanya Bahasa Indonesia

(25)

Irwan (2008:94-98) Dalam buku yang berjudul “Bahasa Indonesia 2 untuk SMK/MAK Semua Program Keahlian” dijelaskan bahwa kalimat tanya dalam Bahasa Indonesia memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Intonasi yang digunakan merupakan intonasi tanya.

2. Dapat pula mempergunakan partikel tanya –kah, atau apakah.

3. Sering mempergunakan kata tanya yang dapat digabung dengan partikel –kah.

Kalimat tanya berisi permintaan untuk mendapatkan informasi, klarifikasi dan konfirmasi.

Berdasarkan ragam atau jenis kalimat tanya dapat dibagi atas empat yaitu: 2.2.4.1 Kalimat Tanya Total

Kalimat tanya total adalah kalimat tanya yang meminta informasi mengenai seluruh isi pertanyaannya (Irwan, 2008:94-98).

Ciri-ciri kalimat tanya total adalah: a. menggunakan partikel –kah.

b. jawaban menggunakan “ya” atau “tidak”

Contoh kalimat:

13.Apakah kamu seorang murid?

Jawaban dari contoh kalimat di atas adalah “ya atau tidak”

Dalam kalimat tanya total, kata apa, apakah, bukankah dan haruskah sebagai pembentuk kalimat tanya selalu terletak di awal kalimat (Ramlan, 1995:35-36).

(26)

15.Bukankah anak-anak sudah bangun?

Partikel –kah yang berbentuk klitika dan bersifat manasuka dapat menegaskan kalimat interogratif. Apabila partikel –kah dipakai dalam kalimat deklaratif, -kah mengubah kalimat tersebut menjadi kalimat interogratif. Apabila dipakai dalam kalimat interogratif sudah ada kata tanya seperti apa, di mana, dan bagaimana, maka –kah bersifat manasuka, menjadikan kalimatnya lebih formal dan sedikit lebih halus. Apabila dipakai dalam kalimat tidak kata tanya tetapi intonasinya adalah intonasi interogratif, maka –kah akan memperjelas kalimat itu sebagai kalimat interogratif (Alwi, 2003:307-308).

Contoh kalimat:

16.Diakah yang akan datang?

(Bandingkan: Dia yang akan datang.) 17.Apakah ayahmu sudah datang?

18.Haruskah aku yang mulai dahulu?

2.2.4.2 Kalimat Tanya Parsial

Kalimat tanya parsial adalah kalimat tanya yang hanya meminta informasi sebagian dari pertanyaan itu (Irwan, 2008:94-98).

Ciri-ciri kalimat tanya parsial adalah mempergunakan kata tanya tertentu, misalnya: siapa, mengapa, apa, bagaimana, dll.

Fungsi tiap kata tanya:

Jenis-jenis kata tanya Kegunaan

1. Siapa Untuk menanyakan mengenai orang yang berfungsi sebagai subjek kalimat.

(27)

4. Kapan Untuk menanyakan waktu.

5. Mengapa Digunakan untuk menanyakan sebab terjadinya sesuatu.

6. Bagaimana Digunakan untuk menanyakan keadaan atau cara melakukan perbuatan.

Sama halnya dengan kalimat total, kalimat parsial juga bisa menggunakan partikel –kah, kecuali pada kata tanya mengapa tidak dapat menggunakan partikel –kah. Contoh:

19.Mengapa kamu tidak datang ke sekolah? 19 a*Mengapakah kamu tidak datang ke sekolah?

Kata tanya siapa, apa, dimana, bagaimana terletak di depan kalimat ataupun di belakang kalimat, sedangkan kata tanya mengapa dan kapan teletak di depan kalimat (Ramlan, 1995:37-41).

Contoh:

20.Siapa nama anak itu? atau nama anak itu siapa?

21.Apa yang sedang dilakukan anak itu? atau anak itu sedang apa? 22.Bagaimana nasib anak itu? atau nasib anak itu bagaimana? 23.Kapan ayah berangkat ke Jakarta?

24.Mengapa dia menangis? 2.2.4.3 Kalimat Tanya Retorik

Kalimat tanya retorik ialah kalimat tanya yang tidak memerlukan jawaban atau tidak mengharuskan ada jawaban. Kalimat tanya retorik cenderung bersifat pernyataan hanya untuk mencari perhatian atau bermaksud memberi semangat, gugahan atau kritik. Kalimat tanya retorik sering digunakan dalam pidato-pidato atau orasi (Irwan, 2008:94-98).

(28)

1. Berbentuk pertanyaan dan penegasan, terkadang mengunakan kata tanya. 2. Tidak memerlukan jawaban.

3. Orang yang bertanya dan yang ditanya sama-sama mengetahui jawabannya.

Contoh kalimat:

25.Apakah semua manusia memerlukan uang?

Tidak memerlukan jawaban karena setiap manusia pasti memerlukan uang untuk menjalani kelangsungan hidup.

2.2.4.4 Kalimat Tanya Tersamar

Kalimat tanya tersamar adalah kalimat yang berisi pertanyaan yang diajukan secara tidak langsung bukan untuk menggali informasi, klarifikasi dan konfirmasi melainkan mengandung maksud-maksud lain (Irwan, 2008:94-98).

Beberapa model kalimat tanya tersamar antara lain: 1. Kalimat tanya tersamar untuk tujuan memohon.

Contoh:

26. Sudikah anda mampir ke rumah saya? 2. Kalimat tanya tersamar untuk tujuan meminta.

Contoh:

27. Dapatkah anda membantu saya hari ini? 3. Kalimat tanya tersamar untuk tujuan mengajak.

Contoh:

28. Siapkah anda berangkat sekarang?

(29)

Contoh:

29.Siapa yang menolak berteman dengan orang sebaik kamu?

5. Kalimat tanya tersamar untuk tujuan menyindir (mengkritik, mencela, mengejek). Contoh:

30. Memang ya pekerjaannya luar biasa sulit sehingga kamu bisa menyelesaikannya dengan cepat. Pekerjaan semudah ini tidak bisa diselesaikan dengan benar.

2.2.5 Kalimat Tanya Bahasa Mandarin

Kalimat tanya adalah kalimat yang memiliki maksud bertanya, memiliki intonasi bertanya dan struktur kalimat tanya. (Huang, 2007:98-100). Menurut Huang dalam bukunya

yang berjudul “现代汉语(Bahasa Mandarin Modern)” mengatakan bahwa kalimat tanya dalam bahasa Mandarin terbagi atas lima, yaitu

2.2.5.1 是非问句 (shì fēi wèn jù) atau Kalimat Tanya Total

Jawaban dari kalimat tanya ini merupakan “ya”, “tidak”, “benar” ataupun dengan menganggukan atau menggeleng kepala.

Ada beberapa ciri-ciri yang termasuk kalimat tanya ini:

(30)

30. 你 明天 能 来 吧 ?

míngtiān néng lái ba ?

kamu besok bisa datang partikel kata tanya

?

Apakah kamu bisa datang besok ?

2. Kalimat tanya ini tidak boleh mempergunakan partikel “呢”(ne). Contoh:

31*你 还 要 吃 饭 吗 呢 ?

hái yào chī fàn ma ne ?

kamu masih mau makan nasi partikel kata tanya

partikel kata tanya

?

Apakah kamu masih mau makan?

Kalimat di atas merupakan contoh kalimat yang salah, karena pada kalimat tanya ini

tidak diperbolehkan menggunakan partikel “呢”(ne).

31a.你 还 要 吃 饭 吗 ?

hái yào chī fàn ma ?

kamu masih mau makan nasi partikel kata tanya

? Apakah kamu masih mau makan?

Kalimat di atas merupakan contoh kalimat yang benar.

3. Kalimat tanya ini boleh menggunakan partikel kata tanya “的/了/呢”+ 吗?” (de / le /

(31)

32.你 是 昨天 来 的 吗 ?

shì zuótiān lái de ma ?

kamu adalah kemarin datang kata bantu kepunyaan

partikel kata tanya

?

Apakah kamu yang datang kemarin ?

4. Kalimat tanya ini dapat menggunakan partikel “吗”(ma).

Partikel “吗”(ma) selalu diletakkan pada akhir kalimat dan diakhiri dengan tanda ‘?’. Partikel “吗”(ma) ini digunakan apabila Penanya ingin mengetahui jawaban dari pertanyaan yang ditanya. Contoh:

33.你 是 印尼 人 吗 ?

shì Yīnní rén ma ?

kamu adalah Indonesia orang partikel kata tanya

?

Apakah kamu orang Indonesia?

5. Kalimat tanya ini juga boleh tidak menggunakan partikel “ 吗 ”(ma) atau menghilangkan partikel “吗”(ma). Partikel “吗”(ma) jika dihilangkan dalam kalimat tanya, maka dalam pengucapan kalimat tanya tersebut harus memiliki penekanan intonasi interogratif. Contoh:

34.你 真 要 带 我 走 ?

zhēn yào dài zǒu ?

(32)

6. Kalimat tanya ini yang menggunakan partikel “好/ 行/ 可以/ 对+吗?”(hǒo / xíng/ kě yǐ / duì+ ma).

Jawaban yang diberikan dari kalimat tanya ini adalah berupa persetujuan dan menolak persetujuan. Contoh:

35.我 可以 借 你 的 笔 吗 ?

kěyǐ jiè de ma ?

saya boleh meminjam kamu kata bantu kepunyaan

pensil partikel kata tanya

?

Bolehkah saya meminjam pensil kamu?

2.2.5.2 特指问句 (tè zhǐ wèn jù) atau Kalimat Tanya Parsial

Jenis kalimat tanya ini memiliki kemiripan dengan kalimat tanya sebelumnya, yaitu memerlukan partikel-partikel dan diakhiri tanda‘?’. Penanya mengharapkan jawaban yang lengkap atas pertanyaan yang ditanya, dengan menggunakan penekanan intonasi yang tinggi dalam bertanya. Ada beberapa ciri-ciri kalimat ini yaitu:

1. Partikel “吗”(ma) dalam jenis kalimat ini tidak dapat digunakan. Karena partikel kata bantu tanya seperti “哪儿/ 什么/谁/怎样dan 怎么”(nǎr/ shěn me/shéi/zěn yàng dan zěn me) berfungsi untuk menanyakan. Contoh:

36*你 要 去 哪儿 吗 ?

yào Nǎr ma ?

kamu ingin pergi Kemana partikel kata tanya

?

Kemana kamu akan pergi?

(33)

36a.你 要 去 哪儿 ?

nǐ yào qù Nǎr ?

kamu ingin pergi Kemana ?

Kemana kamu akan pergi?

Kalimat di atas merupakan contoh kalimat yang benar

2. Partikel kata bantu tanya seperti “哪儿/ 什么/谁/怎样dan 怎么”(nǎr/ shěn me/shéi/zěn yàng dan zěn me) hanya dapat dipergunakan pada kalimat tanya jenis ini, partikel tersebut

juga bisa dibuat menjadi sebuah kalimat pendek misalnya: “为什么/什么事/做什么”等 ( wèi shěn me/ shěn me shì/ zuò shěn me, dll). Contoh :

37. 谁 叫 他 来 的 ?

Shéi jiào lái de ?

Siapa menyuruh dia datang kata bantu kepunyaan

?

Siapa yang menyuruhnya datang?

3. Partikel seperti “呢 atau 啊”(ne atau a) digunakan pada akhir kalimat tanya. Kedua partikel ini bertujuan memberikan penekanan intonasi dalam kalimat tanya. Contoh:

38. 你 怎么 不 进去 说 呢 ?

Zěnme jìnqù shuō ne ?

kamu Kenapa tidak masuk berbicara partikel kata tanya

?

Kenapa kamu tidak masuk kedalam untuk berbicara?

4. Ada satu jenis kalimat tanya khusus yang akhirannya hanya menambahkan objek

(34)

39. 书 呢 ?

shū ne ?

buku partikel kata tanya ?

Mana bukunya?

2.2.5.3 正反问句 (Zhēng Fǎn Wèn Jù) Kalimat Tanya Negatif

Kalimat tanya ini tidak terdapat dalam bahasa Indonesia sehingga diperlukan penjelasan yang lebih lengkap dan lebih jelas. Kalimat tanya ini selalu diikuti dengan partikel

“不” (), dan partikel tersebut biasanya diapit oleh dua predikat.

Kalimat tanya ini terbagi atas 3 susunan yang menjadi cirinya, yaitu

1. Pada susunan pertama partikel “不”() diapit di antara dua predikat., V+不+V(喜 欢不喜欢) (xǐ huān bù xǐ huān). Contoh:

40. 你 喜欢 不 喜欢 这 件 衣服 ?

xǐhuān xǐhuān zhè jiàn yīfu ?

kamu suka tidak suka ini sebuah baju ? Apakah kamu suka baju ini atau tidak?

2. Pada susunan kedua cuma terdapat satu predikat, predikat kedua dihilangkan.,V+ 不(来不)(lái bù). Contoh :

41. 明天 他 来 不 ?

míngtiān lái ?

besok dia datang tidak ?

(35)

3. Pada susunan ketiga, kita mengatakan kalimat yang ingin disampaikan lalu menambahkan partikel seperti “是不是 (shì bú shì)”, “行不行(xíng bù xíng)”, “好 不好(hǎo bù hǎo)” atau partikel sejenis. Contoh:

42. 以前 他 是 老师 , 是不是 ?

yǐqián shì lǎoshī , Shìbùshì ?

dulu dia adalah guru , Bukankah ? Bukankah dulu dia seorang guru?

Selain itu, kalimat tanya ini terdapat tiga ciri-ciri yaitu:

1. Selain menggunakan partikel “不”(), kalimat tanya ini juga menggunakan partikel “没有”(méi yóu). Contoh:

43. 你 去 过 美国 没 ?

guò Měiguó méiyóu ?

kamu pergi pernah Amerika partikel kata tanya

?

Apakah kamu pernah pergi ke Amerika?

2. Partikel “吗”(ma) tidak boleh digunakan dalam jenis kalimat tanya ini, karena partikel “不”() dan “没有”(méi yóu) telah menyatakan kalimat tanya.

3. Partikel “呢”(ne) dan “啊”(a) dapat digunakan untuk bertujuan memberikan penekanan intonasi dalam kalimat tanya.

(36)

Kalimat tanya jenis ini juga tidak terdapat dalam bahasa Indonesia, sehingga diperlukan penjelasan yang lebih jelas agar mudah dimengerti. Kalimat tanya ini diapit oleh

konjungsi “(是)。。。还是”(shì... bú shì) dan merupakan kalimat tanya untuk memilih. Contoh:

44. 他 去 市场 还是 去 学校 ?

shìchǎng háishì xuéxiào ?

dia pergi pasar atau pergi sekolah ? Apakah dia pergi ke pasar atau pergi ke sekolah?

Dari contoh nomor 44 dapat dilihat bahwa kalimat ini mengunakan predikat dan objek lebih dari satu kali. Kalimat tanya ini merupakan kalimat tanya berbentuk pilihan, yaitu dengan memilih salah satu jawaban yang diinginkan. Jadi jawaban dari contoh nomor 44 tersebut adalah kemungkinan dia pergi ke pasar dan ada kemungkinan dia pergi ke sekolah.

Adapun ciri-ciri dari kalimat tanya ini adalah:

1. Partikel “呢”(ne), “啊”(a) dapat digunakan dalam kalimat tanya ini. Partikel “呢”(ne), “啊”(a) digunakan bertujuan untuk memberikan penekanan intonasi dalam kalimat tanya.

2. Jawaban dari kalimat jenis ini adalah memilih pertanyaan yang diberikan, jawaban yang diberikan ada yang berupa penolokan atau persetujuan.

3. Penggunaan tanda ‘?’ diletakan pada akhir kalimat, sebab nada yang dihasilkan oleh konjungsi ini merupakan nada datar.

(37)

2.2.5.5 反问句 (fǎn wèn jù) atau Kalimat Retorik

Kalimat tanya ini merupakan kalimat penegasan pada umumnya telah mengambarkan dengan jelas maksud yang dipertanyakan. Kalimat ini tidak memerlukan jawaban atas pertanyaan yang ditanyakan. Dalam kalimat tanya ini terdapat bentuk negatif maupun bentuk positif., bentuk kalimat negatif menjelaskan maksud positif dan bentuk positif menjelaskan maksud negatif. Contoh:

Kalimat negatif Maksud positif 45. 谁 不 会 干 ?

shéi bú huì gàn ? siapa/tidak/dapat/melakukan/ ? Siapa tidak dapat melakukannya ?

表示 谁 都 会 干 。

biǎoshì shéi dōu huì gàn . maksud/ siapa/ semua/dapat/melakukan. Maksud semua bisa melakukan (+) Kalimat positif Maksud negatif 46. 谁 会 干 ?

shéi huì gàn ? siapa/dapat/melakukan/ ? Siapa yang dapat melakukannya?

表示 没 有 人 会 干 。

biǎoshì méi yóu rén huì gàn . maksud/tidak/ada/orang/dapat/melakukan. Maksud semua tidak dapat melakukan (-)

Ciri-ciri dari kalimat tanya ini adalah penggunaan partikel “哪儿。。。啊”(nǎr...a), “不 是。。。吗”(bú shì...ma), “怎这”(zěn me), “这么” (zhè me), “谁”(shéi). Contoh:

Kalimat tanya tanpa jawaban. Penegasan arti/tidak memerlukan jawaban

47. 他 哪儿 不 知道 ? tā nǎr bù zhī dà o ? dia/partikel kata tanya/ tidak/mengetahui/?

他 应该 知道 。 tā yīnggāi zhīdà o . dia/ seharusnya/mengetahui. Apakah dia tidak mengetahuinya? Seharusnya dia mengetahuimya.

Pada kalimat ini sering menggunakan kata adverbial “难道”(nan dao). Penggunaan abverbial “难道”(nán dào) bertujuan untuk menegaskan sesuatu hal. Contoh:

48. 你 难道 就 这样 不 管 吗 ?

(38)

Ad apun keunikan kalimat tanya ini adalah kalimat tanya ini dapat digunakan pada semua jenis kalimat dengan hanya menambahkan tanda “?” yang diletakan pada akhir kalimat. Kalimat tanya ini

lebih banyak digunakan pada kalimat tanya “是非问句”(shì fēi wèn jù) dan “特指问句”(tè zhǐ wèn jù) daripada kalimat tanya “选择问句”(xuǎn zé wèn jù) dan “正反问句”(zhēng fǎn wèn ), Contoh: 我怎么不可以用? wǒ zěn me bù kě yǐ yòng?= “特指问句”(tè zhǐ wèn jù)

2.3 Landasan Teori

Adapun landasan teori yang dipakai oleh penulis adalah teori sintaksis struktural.

Sintaksis adalah cabang ilmu tata bahasa tentang hubungan antara kata dengan kata atau dengan satuan yang lebih besar (frase, klausa, kalimat) dalam bahasa (Moeliono, 2000:26). Di dalam sintaksis dipelajari ilmu tata kalimat. Kalimat adalah satuan bahasa yang relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual ataupun pontensial terdiri atas klausa. Dalam kaidah pembentukan kalimat dalam bahasa Mandarin adalah dengan kata yang ada.

Misalkan tiga kata: “我们(wǒmen)”, “学习(xuéxí)”, “汉语(hànyǔ)”, maka hanya akan mengungkapkan satu makna tunggal. Jadi dengan menuruti kaidah tata bahasa Mandarin, ketiga kata tersebut disusun menjadi “我们学习汉语(wǒmen xuéxí hànyǔ)”, baru akan mempunyai makna tertentu.

Kalimat tanya adalah kalimat yang isinya menanyakan sesuatu atau seseorang. Dalam bahasa Indonesia kalimat tanya terbagi atas empat jenis, yaitu (1) kalimat tanya total, (2) kalimat tanya parsial, (3) kalimat tanya retorik, dan (4) kalimat tanya tersamar, sedangkan dalam bahasa Mandarin kalimat tanya terbagi atas lima jenis yaitu: (1) 是非问句(shì fēi wèn

(39)

) atau kalimat tanya total, (2) 特指问句(tè zhǐ wèn jù) atau kalimat tanya parsial, (3) 正反 问句(zhēng fǎn wèn jù), (4) 选择问句(xuǎn zé wèn jù), (5) 反问句(fǎn wèn jù) atau kalimat

(40)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian

Metode dapat diartikan sebagai cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud (dalam ilmu pengetahuan, dsb); cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan yang ditentukan (Djajasudarma, 2006:1). Penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporan (Narbuko, 1997:1). Jadi metode penelitian adalah suatu rangkaian langkah-langkah yang teratur dan terpikir baik yang dilakukan guna mendapatkan pemecahan masalah. Dalam penelitian ini, digunakan metode deskriptif kualitatif. Peneliti menggunakan metode deskriptif dalam tulisan ini dengan tujuan mendeskripsikan persamaan dan perbedaan dalam kalimat tanya kedua bahasa tersebut..

3.2 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

(41)

setelah mendapatkan data dari berbagai sumber data, kemudian menelaah data yang sudah didapat, dan mengklasifikasikan data-data tersebut.

Studi kepustakaan dilakukan untuk mendapatkan data yang relevan dengan penggarapan masalah dan juga untuk mengetahui sejauh mana data yang sudah diperoleh dari peneliti terdahulu.

3.3 Data dan Sumber Data

Sumber data penelitian ini diambil dari buku bacaan “现代汉语 (xiàn dài hàn yǔ)” 2007, buku “Step By Step Chinese 阶梯汉语 (jié tī hàn yǔ)” 2004, buku “实用现代汉语语法(shí yòng xiàn dài hàn yǔ yǔ fǎ )” 2001, serta buku bacaan yang berjudul “Bahasa Indonesia 2 untuk SMK/MAK: Semua Program Keahlian” 2008 dan “Ilmu Bahasa Indonesia: Sintaksis” 1995.

Data adalah suatu bahan mentah jika diolah dengan baik melalui berbagai analisis dapat melahirkan berbagai informasi. Data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder.

Data primer adalah data utama dalam penelitian ini yang diambil dari buku yang menjadi

sumber data utama yaitu: buku “现代汉语 (xiàn dài hàn yǔ )” 2007 di mana penulis hanya mengambil penjelasan tentang tiga jenis kalimat tanya yaitu: 是非问句(shì fēi wèn jù), 特指 问句(tè zhǐ wèn jù), 正反问句(zhēng fǎn wèn jù), buku “Step By Step Chinese 阶梯汉语

(42)

untuk SMK/MAK: Semua Program Keahlian” 2008 yang isinya menjelaskan semua jenis kalimat tanya bahasa Indonesia serta menambahkan referensi dari buku yang berjudul “Ilmu Bahasa Indonesia: Sintaksis” 1995.

Data sekunder merupakan data yang sudah tersedia sehingga penulis hanya mencari dan mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan tujuan penelitian. Data sekunder juga merupakan data pendukung data utama. Data sekunder diambil dari buku-buku, jurnal, artikel, dan skripsi terdahulu yang mendukung analisis penulis yang berhubungan dengan kalimat tanya dalam bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia, baik yang berbahasa Indonesia maupun berbahasa Mandarin..

3.4 Metode dan Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini akan diupayakan untuk memperdalam atau menginterpretasikan secara spesifik dalam rangka menjawab keseluruhan pertanyaan penelitian. Metode yang digunakan dalam teknik analisis data adalah metode perbandingan, yaitu berusaha membandingkan unsur-unsur yang menjadi faktor dalam penelitian ini, yaitu struktur, jenis, dan ciri kalimat tanya.

Adapun proses yang dilakukan adalah:

1. Menguraikan data-data yang telah ada dengan sebaik-baiknya sehingga data tersebut dengan jelas memberikan pengertian tentang uraian yang disampaikan.

2. Data-data dikontrastifkan (dibandingkan) terlebih dahulu lalu mencari persamaan dan perbedaan dalam kalimat tanya kedua bahasa tersebut. Contoh :

Bahasa Mandarin : 你 今天 回家 吗 ?nǐjīntiān huí jiā ma

(43)

Bahasa Indonesia: Apakah kamu pulang hari ini? Kata tanya S P Ket

Dari kedua contoh di atas terdapat perbedaan dalam segi struktur kalimat. Dalam bahasa Mandarin partikel kata tanya terdapat di akhir kalimat sedangkan dalam bahasa Indonesia pertikel kata tanya terdapat di awal kalimat. Dalam segi jenis-jenis kalimat

tanya, kedua contoh di atas merupakan jenis yang sama, yaitu是非问句(shì fēi wèn jù) atau kalimat tanya total. Dalam segi ciri, ciri pertama adalah contoh kalimat tanya

bahasa Mandarin di atas memiliki ciri-ciri penggunaan partikel kata tanya “吗” (ma) sedangkan contoh kalimat tanya bahasa Indonesia memiliki ciri penggunaan kata tanya “Apakah”. Ciri kedua adalah jika kedua contoh kalimat tanya di atas dihilangkan kata tanyanya akan berubah menjadi kalimat berita. Ciri ketiga adalah jawaban dari kedua contoh kalimat tanya di atas adalah ya atau tidak.

(44)

BAB IV

ANALISIS KONTRASTIF STRUKTUR, JENIS, DAN CIRI KALIMAT TANYA DALAM BAHASA MANDARIN DAN BAHASA INDONESIA

Pada bab-bab sebelumnya penulis telah menjelaskan tinjauan pustaka, konsep, landasan teori dan metode penelitian yang digunakan. Pada bab ini penulis, menganalisis kalimat tanya dalam bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia yang memfokuskan pada persamaan dan perbedaan yang terdapat dalam kedua bahasa tersebut.

4.1 Persamaan

Persamaan kalimat tanya dalam bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia berdasarkan struktur, jenis, dan ciri kalimat.

4.1.1 Persamaan Struktur

Kalimat tanya parsial dalam bahasa Indonesia memiliki kata tanya “siapa” dan “apa”,

yang di mana peletakan kata tanyanya sama dengan kata tanya “谁(shéi)” dan “什么 (shěnme)” pada是非问句 (shì fēi wèn jù) dalam bahasa Mandarin. Contoh:

“Siapa” atau “(shéi)” berada di awal kalimat 49.

谁 知道 这件 事 ?

shéi zhīdào zhèjiàn shì ?

Siapa mengetahui sebuah masalah ? kata tanya predikat kata bilangan objek

Siapa yang mengetahui masalah ini?

50. Siapa yang mengetahui masalah ini ? kata tanya konjungsi predikat objek

Siapa yang mengetahui masalah ini? “Siapa” atau “(shéi)” berada di akhir kalimat 51.

这个 自行车 是 谁的 ?

(45)

sebuah sepeda adalah siapa ? kata bilangan subjek predikat kata tanya

Sepeda ini milik siapa?

52. Sepeda ini milik siapa ?

subjek predikat kata tanya Sepeda ini milik siapa?

“Apa”atau “什么(shěnme)” berada di awal kalimat 53.

什么 食物 是 她 喜欢的 ?

shěnme shíwù shì xǐhuan ?

apa makanan adalah dia kesukaan ? kata tanya objek predikat1 subjek predikat2

Apa makanan kesukaannya?

54. Apa makanan kesukaan dia ?

kata tanya objek predikat subjek Apa makanan kesukaannya?

“Apa”atau “什么(shěnme)” berada di akhir kalimat 55.

那个 孩子 看 什么 ?

nàgè háizi kàn shěnme ?

seorang anak melihat apa ?

kata bilangan subjek predikat kata tanya Anak itu melihat apa?

56. Anak itu melihat apa ?

subjek predikat kata tanya

Anak itu melihat apa? 4.1.2 Persamaan Jenis

Persamaan jenis kalimat tanya dalam bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia adalah 是 非问句 (shì fēi wèn jù) atau kalimat tanya total, 特指问句 (tè zhǐwèn jù) atau kalimat

tanya parsial, dan反问句 (fǎn wèn jù) atau kalimat tanya retorik. Contoh: 你是英国人 吗?atau Apakah kamu orang Inggris?

4.1.3 Persamaan ciri

(46)

Kalimat tanya dalam bahasa Mandarin di akhir kalimat selalu diikuti tanda tanya “?”.

Kalimat tanya dalam bahasa Indonesia di akhir kalimat selalu diikuti tanda tanya “?”.

是非问句(shì fēi wèn jù) Kalimat tanya total Jawaban yang dihasilakan adalah

“ya” atau “tidak”. Contoh: 你是老 师吗?

Jawaban yang dihasilakan adalah “ya” atau “tidak”. Contoh: Apakah kamu seorang guru?

是非问句(shì fēi wèn jù) Kalimat tanya total Jika dihilangkan atau dilenyapkan

kata tanya ataupun partikel kata tanya, kalimat tersebut berubah menjadi kalimat berita. Contoh: Apakah dia pulang ke rumah hari ini?

Jika dihilangkan atau dilenyapkan kata tanya ataupun partikel kata tanya, kalimat tersebut berubah menjadi kalimat berita. Contoh: 她

今天回家吗?

特指问句(tè zhǐ wèn jù) Kalimat tanya parsial Jawaban yang dihasilkan

merupakan jawaban lengkap atas pertanyaan yang ditanyakan. Contoh: Mengapa kamu tidak datang ke sekolah?

awaban yang dihasilkan merupakan jawaban lengkap atas pertanyaan yang ditanyakan. Contoh: 你为什么 不来上?

反问句(fǎn wèn jù) Kalimat tanya retorik

Tidak memerlukan jawaban atas pertanyaan yang ditanyakan dan kalimat jenis ini merupakan kalimat penegasan. Contoh: Apakah manusia tidak memerlukan uang?

(47)

4.2 Perbedaan

Perbedaan kalimat tanya dalam bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia berdasarkan struktur, jenis, dan ciri kalimat.

4.2.1 Perbedaan struktur

Kalimat tanya total/是非问句(shì fēi wèn jù ) dalam segi struktur kalimat terdapat perbedaan, struktur kalimat tanya bahasa Mandarin adalah SKPO ditambah partikel kata tanya pada akhir kalimat, sedangkan pola kalimat tanya dalam bahasa Indonesia adalah SPOK dan kata tanya berada di awal kalimat. Contoh:

Kata tanya“” berada di akhir kalimat 57.

你 今天 来 吗 ?

jīn tiān lái ma ?

kamu hari ini datang Apakah ?

subjek ket waktu predikat kata tanya Apakah kamu datang hari ini? Kata tanya berada di awal kalimat

58. Apakah ayahmu datang hari ini ? kata tanya Subjek predikat ket waktu ?

Apakah ayahmu sudah datang?

Kalimat tanya parsial/特指问句(tè zhǐ wèn jù) dalam segi struktur kalimat terdapat perbedaan, seperti kata tanya “bagaimana”, “di mana”, dan “ke mana”dalam bahasa Indonesia

terletak di awal kalimat ataupun di akhir kalimat, sedangkan kata tanya “怎么样(zěnmeyàng)” dan “哪儿(nǎr)” dalam bahasa Mandarin terletak hanya di akhir kalimat. Contoh:

Kata tanya “怎么样(zěnmeyàng)” berada di akhir kalimat 59.

(48)

de Yīngyǔ xuéxí zěnmeyàng ? kamu kata kepunyaan bahasa Inggris belajar Bagaimana ? subjek kata kepunyaan objek predikat kata tanya

Bagaimana dengan pelajaran bahasa Inggris kamu? Kata tanya “ Bagaimana” berada di awal atau di akhir kalimat 60. Bagaimana kondisi kesehatan nenekmu ?

kata tanya predikat pelengkap objek Bagaimana kondisi kesehatan nenekmu?

61. Hari ini ujiannya bagaimana ?

ket waktu objek kata tanya

Hari ini ujiannya bagaimana?

Kata tanya “哪儿(nǎr)” berada di akhir kalimat 62.

你 要 去 哪儿 ?

yào nǎr ?

kamu ingin pergi Ke mana ?

subjek pelengkap predikat kata tanya Kemana kamu akan pergi?

Kata tanya “ke mana” berada di awal atau di akhir kalimat 63. Ke mana ayahmu pergi hari ini ?

kata tanya subjek predikat ket waktu ? Kemana ayahmu pergi hari ini?

64. Nenek pergi ke mana ?

subjek predikat kata tanya ?

Nenek pergi ke mana?

Kata tanya “哪儿(nǎr)” berada di akhir kalimat 65.

你 住 在哪儿 ?

zhù zài nǎr ?

kamu tinggal di mana ?

subjek predikat kata tanya Di mana kamu tinggal?

Kata tanya “ke mana” berada di awal atau di akhir kalimat

66. Di mana kamu tinggal ?

kata tanya subjek predikat ?

Di mana kamu tinggal? 67. Pengusaha itu tinggal di mana

(49)

Pengusaha itu tinggal di mana?

Kata tanya “mengapa”dan “kapan” pada jenis kalimat tanya parsial dalam bahasa

Indonesia terletak di awal kalimat, sedangkan kata tanya “为什么(wèishěnme)” dan “什么时 候(shěnme shíhòu)” pada 特指问句(tè zhǐ wèn jù) (shì fēi wèn jù) dalam bahasa Mandarin

terletak di awal kalimat dan setelah subjek. Contoh:

Kata tanya “为什么(wèishěnme)” berada di awal kalimat dan setelah subjek 68.

为什么 她 哭 ?

wèishěnme ?

Mengapa dia menangis ?

kata tanya subjek predikat Mengapa dia menangis? 69.

她 为什么 来 ?

wèishěnme bùlái ?

dia Mengapa tidak datang ?

subjek kata tanya predikat Mengapa dia datang?

Kata tanya “mengapa” berada di awal kalimat

70. Mengapa kamu tidak datang ke sekolah ? kata tanya subjek predikat ket tujuan ?

Mengapa kamu tidak datang ke sekolah?

Kata tanya “什么时候(shěnme shíhòu)”berada di awal kalimat dan setelah subjek

71.

什么时候 去 美国 旅行 ?

shěnme shíhòu Měiguó lǚxíng ?

Kapan pergi Amerika bertamasya ?

kata tanya predikat1 ket tempat predikat2 Kapan pergi bertamasya ke Amerika? 72.

你 什么时候 大学 毕业 ?

shěnme shíhòu dàxué bìyè ?

kamu Kapan universitas tamat ?

(50)

Kapan kamu tamat kuliah?

Kata tanya“kapan” berada di awal kalimat

73. Kapan kamu pergi ke Cina ?

kata tanya subjek predikat ket tujuan ? Kapan kamu pergi ke Cina?

Pada 特指问句(tè zhǐ wèn jù) dalam bahasa Mandarin memiliki satu jenis kalimat khusus. Struktur kalimatnya hanya berupa subjek ditambahkan partikel kata tanya, sedangkan di Indonesia tidak terdapat struktur kalimat berupa subjek ditambahkan partikel kata tanya. Contoh:

Subjek+partikel kata tanya 74.

书 呢 ?

shū ne ?

buku mana ?

subjek partikel kata tanya ?

Mana bukunya?

Kalimat tanya negatif/正反问句(zhèng fǎn wèn jù) merupakan kalimat tanya yang dalam bahasa Indonesia dikategorikan sebagai kalimat tanya berdasarkan reaksi jawaban yang diharapkan (Chaer, 2006:350). Jenis ini dapat dikelompokan dalam kalimat tanya total yang bermakna meminta informasi mengenai seluruh isi pertanyaan. Namun, dalam bahasa Mandarin jenis kalimat tanya ini berada dalam satu kelompok sendiri, yaitu kalimat tanya negatif/正反问句(zhèng fǎn wèn jù). Beberapa contoh struktur kalimat tanya negatif/正反问 句(zhèng fǎn wèn jù).

Bahasa Mandarin (V++V) 75.

他 懂 不 懂 这件 问题 ?

dǒng dǒng zhèjiàn wèntí ?

dia mengerti tidak mengerti sebuah pertanyaan ? subjek predikat partikel predikat kata bantu

bilangan

(51)

Apakah dia mengerti pertanyaan ini? Bahasa Indonesia

76. Apakah dia mengerti pertanyaa ini ? kata tanya subjek predikat objek ?

Apakah dia mengerti pertanyaan ini?

Pada contoh (75) dapat dilihat bahwa dalam kalimatnya terdapat dua predikat yang sama dalam kalimat tanya, sedangkan dalam bahasa Indonesia tidak terdapat dua predikat yang di dalam kalimat tanya.

Bahasa Mandarin (V+) 77.

这件 事 说 不 ?

zhèjiàn shì shuō ?

sebuah masalah dikatakan tidak ?

kata bantu bilangan

subjek predikat partikel Apakah masalah ini tidak boleh untuk dikatakan?

Bahasa Indonesia

78. Apakah masalah ini tidak boleh untuk dikatakan ? kata tanya objek predikat ket tujuan ?

Apakah masalah ini tidak boleh untuk dikatakan?

Pada contoh (77) terdapat struktur predikat ditambahkan negasi 不 () untuk membentuk kalimat tanya, sedangkan kalimat tanya dalam bahasa Indonesia ditentukan

dengan kata “tidak atau bukan” pada kalimat tanya yang telah ditentukan. Bentuk negatif不 () dalam bahasa Mandarin dapat terletak pasa posisi akhir kalimat sedangkan dalam bahasa Indonesia hanya terletak di tengah kalimat.

Bahasa Mandarin (kalimat berita+是不是 shìbúshì/行不行xíngbùxíng/好不 好 hǎobùhǎo)

79.

你 陪 我 去 超市 好不好 ?

péi chāoshì hǎobùhǎo ?

kamu menemani saya pergi supermarket Maukah ? subjek predikat1 objek predikat2 ket tempat partikel kata

(52)

Maukah kamu menemani saya pergi ke supermarket? Bahasa Indonesia

80. Maukah kamu menemani saya pergi ke supermaket ? kata tanya subjek predikat objek predikat ket tujuan ?

Maukah kamu menemani saya pergi ke supermarket?

Bahasa Mandarin (是不是shìbúshì terletak di belakang subjek)

81.

她 是不是 你 的 爱人 ?

shìbúshì de àirén ?

dia Apakah kamu kata bantu kepunyaan

istri ? subjek 1 kata tanya subjek 2 kata bantu

kepunyaan

objek Apakah dia istrimu?

Pada contoh (79) dan (81) dalam bahasa Mandarin是不是 shìbúshì/行不行xíngbùxíng/ 好不好 hǎobùhǎo) diletakkan pada posisi akhir dan setelah subjek, sedangkan dalam bahasa

Indonesia terletak pada posisi awal kalimat tanya. Apabila kata tanya “maukah” diletakkan di akhir atau setelah subjek kalimat tersebut tidak gramatikal atau tidak lazim. Misalnya: a.maukah kamu menemani saya ke supermarket? a* kamu menemani saya ke supermarket, maukah?

Bahasa Mandarin (kalimat berita+没有méiyóu)

82.

你 去过 美国 没有 ?

qùguò Méiguó méiyóu

kamu pernah pergi Amerika partikel

subjek predikat ket tempat partikel kata tanya Apakah kamu pernah pergi ke Amerika?

Pada contoh (82) struktur kalimatnya tersusun atas kalimat berita ditambahkan dengan

(53)

kata tanya, tetapi cukup menambahkan intonasi menjadi intonasi tanya. Misalnya: kamu pernah pergi ke Amerika? (intonasi tanya)

Kalimat tanya memilih/选择问句(xuǎn zé wèn jù) merupakan kalimat tanya yang tidak terdapat dalam bahasa Indonesia. Beberapa contoh struktur kalimat tanya memilih/选择问句 (xuǎn zé wèn jù).

Bahasa Mandarin 83.

他 (是) 学习 韩语 还是 学习 汉语 ?

shì xuéxí hányǔ háishì xuéxí hànyǔ ?

dia adalah belajar Bahasa Korea

atau belajar Bahasa Mandarin

? subjek konjungsi predikat

1

objek 1

konjungsi predikat 2

objek 2 Apakah dia belajar bahasa Korea atau bahasa Mandarin?

Pada contoh (83) dapat dilihat bahwa dalam kalimatnya terdapat dua predikat yang sama dan dua objek yang berbeda.

Bahasa Mandarin 84.

(是) 买 手机 还是 买 电脑 ?

shì mǎi Shǒujī háishì mǎi diànnǎo ?

adalah membeli telepon genggam

atau membeli komputer ? konjungsi predikat

1

objek 1 konjungsi predikat 2

objek 2 ? Apakah dia membeli telepon genggam atau komputer?

Pada contoh (84) dapat dilihat bahwa dalam kalimatnya tidak terdapat subjek di depan kalimat, terdapat dua predikat yang sama dan dua objek yang berbeda.

Bahasa Mandarin 85.

(是) 你 聪明 还是 他 聪明 ?

shì cōngmíng háishì cōngmíng ?

(54)

konjungsi subjek 1 predikat 1 konjungsi subjek 2 predikat 2 Apakah kamu lebih pintar daripada dia?

Pada contoh (85) dapat dilihat bahwa dalam kalimatnya terdapat dua subjek yang berbeda dan subjek tersebut tidak terletak diawal kalimat.

Bahasa Mandarin 86.

妹妹 (是) 明天 去 还是 今天 去 ?

mèimèi shì míngti

ān

háishì jīntiān ?

adik adalah besok pergi atau hari ini pergi ? subjek konjungsi ket

waktu predikat 1 konjun gsi ket waktu predi kat 2 Apakah adik pergi hari ini atau besok?

Pada contoh (86) dapat dilihat bahwa dalam kalimatnya terdapat dua keterangan waktu yang berbeda dan dua predikat yang sama.

Berdasarkan pemaparan contoh-contoh struktur kalimat tanya memilih/选择问句(xuǎn zé wèn jù), dapat dilihat bahwa:

Pertama,“是”(shì) dituliskan dengan tanda kurung, yang berarti bahwa “是”(shì) dapat dihilangkan dalam kalimat ini, tetapi dengan penghilangan “是”(shì) bukan berarti mengubah makna yang terkandung dalam kalimat.

Kedua, pada contoh (83) dapat dilihat bahwa dalam kalimatnya terdapat dua predikat yang sama dan dua objek yang berbeda. Pada contoh (84) dapat dilihat bahwa dalam kalimatnya tidak terdapat subjek di depan kalimat, terdapat dua predikat yang sama dan dua objek yang berbeda. Pada contoh (85) dapat dilihat bahwa dalam kalimatnya terdapat dua subjek yang berbeda dan subjek tersebut tidak terletak diawal kalimat. Pada contoh (86) dapat dilihat bahwa dalam kalimatnya terdapat dua keterangan waktu yang berbeda dan dua predikat yang sama.

(55)

sangatlah berbeda dengan struktur kalimat tanya bahasa Indonesia pada umumnya, dalam kalimat tanya ini menggunakan dua predikat yang sama dalam satu kalimat sedangkan dalam kalimat tanya Indonesia pada umumnya tidak menggunakan dua predikat yang sama dalam satu kalimat.

4.2.2 Perbedaan jenis

Kalimat tanya dalam bahasa Mandarin terbagi atas lima jenis, yaitu是非问句 (shì fēi wèn jù), 特指问句 (tè zhǐwèn jù), 正反问句 (zhèng fǎn wèn jù), 选择问句 (xuǎn zé wèn ), dan 反问句 (fǎn wèn jù). Kalimat tanya dalam bahasa Indonesia terbagi atas empat jenis, yaitu kalimat tanya total, kalimat tanya parsial, kalimat tanya retorik, dan kalimat tanya

tersamar. Akan tetapi jenis 选择问句 (xuǎn zé wèn jù), dan正反问句 (zhèng fǎn wèn jù) dalam bahasa Mandarin tidak terdapat dalam bahasa Indonesia, dan kalimat tanya tersamar dalam bahasa Indonesia tidak terdapat dalam bahasa Indonesia.

4.2.3 Perbedaan ciri

Pada kalimat tanya total/是非问句(shì fēi wèn jù ) partikel kata tanya yang digunakan dalam kalimat tanya kedua bahasa tersebut berbeda. Pada bahasa Mandarin kalimat tanya ini

menggunakan partikel kata tanya “吗(ma), 吧(ba), 啦(la)”, sedangkan dalam bahasa Indonesia menggunakan kata tanya dan menambahkan akhiran partikel –kah. Contoh:

Bahasa Mandarin Bahasa Indonesia

87. 你是老师吗? 88. Apakah dia seorang guru?

nǐ shì lǎo shī ma?

Kalimat tanya total pada bahasa Indonesia jika dalam kalimat tidak ada kata tanya tetapi intonasinya adalah intonasi interogratif, maka harus menambahkan partikel -kah dengan

(56)

wèn jù) pada bahasa Mandarin jika terdapat kata tanya dalam kalimatnya maka hanya menggunakan intonasi interogratif dalam bertanya. Contoh:

Bahasa Mandarin 89.

你 真 要 带 我 走 ?

zhēn yào dài zǒu ?

kamu sungguh ingin membawa saya pergi ? subjek pelengkap pelengkap predikat 3 objek predikat 4

Apakah kamu sungguh ingin membawa saya pergi? Bahasa Indonesia

90. Harus -kah Saya membeli buku ini ? predikat1 partikel subjek predikat 2 objek ?

Haruskah saya membeli buku ini?

Kalimat反问句(fǎn wèn jù) dalam bahasa Mandarin menggunakan partikel khusus, yaitu “哪儿。。。啊”(nǎr...a), “不是。。。吗”(bú shì...ma), “怎么”(zěn me), “这么” (zhè me), “谁”(shéi) dan adverbial “难道”(nán dào), sedangkan pada kalimat tanya retorik dalam bahasa Indonesia tidak menggunakan partikel khusus. Contoh:

Bahasa Mandarin 91.

他 哪儿 知道 啊 ?

nǎr zhīdào a ?

dia partikel khusus mengetahui partikel khusus ? subjek partikel kata tanya predikat partikel kata tanya

Dia mugkin mengetahuinya? Bahasa Indonesia

92. Apakah manusia memerlukan uang ? kata tanya subjek predikat objek ?

(57)

Kalimat negatif Arti positif 93.

谁 不 会 干 ? Pada kalimat ini memiliki maksud yang positif yaitu “semua orang dapat melakukannya”.

shéi huì gàn ?

siapa tidak dapat melakukan ? Siapa yang tidak dapat melakukannya?

Kalimat positif Arti negatif 94.

谁 会 干 ? Pada kalimat ini memiliki

maksud yang negatif yaitu “semua orang tidak dapat melakukannya”.

shéi huì gàn ?

siapa dapat melakukan ? Siapa yang dapat melakukannya?

Kalimat tanya negatif/正反问句(zhèng fǎn wèn jù) memiliki ciri, yaitu selalu diikuti oleh partikel “不” () dan “没有” (méi yóu) dan partikel tersebut biasanya diapit oleh dua predikat.

Kalimat tanya memilih/选择问句(xuǎn zé wèn jù) memiliki ciri, yaitu pada kalimatnya diapit oleh konjungsi “是。。。。还是”(shì…bú shì) yang berfungsi membentuk kalimat tanya dan kalimat ini memiliki fungsi untuk memilih.

(58)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian penulis dan tinjauan pustaka yang menjadi bahan acuan dalam meneliti, penulis menarik kesimpulan bahwa kalimat tanya bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia memiliki persamaan dan perbedaan dalam struktur, jenis dan ciri kalimat.

5.1.1 Struktur Kalimat Tanya

Kalimat tanya bahasa Mandarin dan kalimat tanya bahasa Indonesia memiliki persamaan,

yaitu kata tanya 谁shéi (siapa), dan 什么shěn me (apa) penggunaannya sama-sama di awal kalimat atau di akhir kalimat. Juga memiliki perbedaan, yaitu kata tanya哪儿nǎr dan怎么样 zěn me yàng dalam bahasa Mandarin terletak hanya di akhir kalimat, sedangkan kata tanya

kemana, dimana, dan bagaimana dalam bahasa Indonesia di awal ataupun di akhir kalimat.

Kata tanya什么时候shěn me shí hòu dan 为什么wèi shěn me dalam bahasa Mandarin terletak di awal kalimat atau setelah subjek, sedangkan kata tanya kapan dan mengapa dalam bahasa Indonesia terletak di awal kalimat.

Struktur kalimat tanya特指问句(tè zhǐ wèn jù) dalam bahasa Mandarin dapat ditulis dengan menggunakan pola subjek + partikel kata tanya 呢 (ne), sedangkan dalam struktur pola kalimat tanya bahasa Indonesia kata tanya + subjek + prediket + objek + keterangan.

<

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini sangat penting agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu menjelaskan perbedaan kalimat

Sedangkan bahasa Mandarin itu berbeda, yang mana bahasa Mandarin termasuk dalam golongan bahasa Sino Tibetan, yang merupakan bahasa analitis, yaitu hubungan antar kata

mempelajari kedua bahasa tersebut penulis mempelajari bahwa kalimat pasif. dalam bahasa Mandarin jauh lebih sulit dalam

Xin (2005: 100) dalam bukunya yang berjudul Intisari Tata Bahasa Mandarin mengatakan bahwa dalam bahasa Mandarin untuk menyatakan bentuk pasif ada 2 jenis kalimat, yaitu :

Seluruh dosen Jinan University yang mengajar di Program Studi Sastra China dari saya semester satu sampai semester akhir semester delapan ini, dan staf pengajar Fakultas Ilmu

Hasil penelitiannya mengungkapkan bahwa struktur kalimat tanya bahasa Mandailing terdiri atas: (a) 22 struktur yang berbeda pada kalimat tanya dengan kata tanya, (b) 8 struktur

a. Kata tanya bahasa Inggris dan bahasa Sangir mempunyai persamaan dilihat dari bentuk kalimat tanya tersebut yaitu: yes-no question dan interrogative word question. Kalimat tanya

Naswar (2011) dalam skripsi yang berjudul “Kemampuan Menerapkan Struktur Kalimat Tanya Bahasa Indonesia Kelas V SD Inpres Bateballa Kabupaten Bantaeng” menjelaskan bahwa