• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka - Analisis Kontrastif Struktur, Jenis, dan Ciri Kalimat Tanya dalam Bahasa Mandarindan Bahasa Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka - Analisis Kontrastif Struktur, Jenis, dan Ciri Kalimat Tanya dalam Bahasa Mandarindan Bahasa Indonesia"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka

Penulis mengambil beberapa jurnal, skripsi dan makalah yang berkaitan dengan kalimat tanya dalam bahasa Mandarin maupun bahasa Indonesia, sebagai berikut:

Xing (1987) dalam jurnal yang berjudul “Bahasa Mandarin Modern Kalimat Tanya Total dan Parsial” mengatakan bahwa kalimat tanya yang terdapat dalam bahasa Mandarin terdiri atas tiga macam, yaitu是非疑问句(shì fēi yí wèn jù ), 特指问句(tè zhǐ wèn jù), 选择问句 (xuǎn zé wèn jù).

Peng (2006) dalam jurnal yang berjudul “Struktur Peraturan dalam Kalimat Tanya Total” menjelaskan bahwa dalam bahasa Mandarin modern selain kalimat tanya parsial, kalimat tanya yang lain dapat digolongan sebagai kalimat “ xuan zhe/ kalimat pilihan”.

Wang (2007) dalam jurnal yang berjudul “Analisis Jenis-Jenis Kalimat Tanya Bahasa Mandarin” menjelaskan bahwa kalimat tanya merupakan salah satu golongan yang terbagi berdasarkan dari nada berbicara. Jika dibandingkan dengan kalimat berita, seru dan perintah, perbedaan terbesar terletak pada intonasi nada.

Naswar (2011) dalam skripsi yang berjudul “Kemampuan Menerapkan Struktur Kalimat Tanya Bahasa Indonesia Kelas V SD Inpres Bateballa Kabupaten Bantaeng” menjelaskan bahwa dalam pembentukan kalimat tanya dapat menambahkan partikel-kahyang bertujuan untuk memperluas kalimat dan membuat kalimat lebih formal.

(2)

untuk klarifikasi atau konfirmasi, dan juga menyatakan bahwa kalimat tanya dalam bahasa Indonesia terdiri atas empat jenis, yaitu kalimat tanya klarifikasi dan konfirmasi, kalimat tanya retoris, kalimat tanya tersamar dan kalimat tanya biasa.

Tandy (2011) dalam skripsi yang berjudul “ Analisis Kontrastif Kalimat Tanya Bahasa Inggris dan Bahasa Mandarin” menjelaskan bahwa jenis kalimat tanya dalam bahasa Mandarin terbagi atas lima, yaitu是非疑问句(shì fēi yí wèn jù), 特指问句(tè zhǐ wèn jù), 反

问句(fǎn wèn jù),选择问句(xuǎn zé wèn jù), 正反问句 (zhèng fǎn wèn jù), dan jenis kalimat

tanya dalam bahasa Inggris juga terbagi atas lima jenis, yaituyes/noquestion, kata tanya question words, pertanyaan negatif, pertanyaan pilihan, pertanyaan penegas.

Ririn (2011) dalam skripsi yang berjudul “Analisis Kontrastif Kata Tanya dalam kalimat Bahasa Mandarin dan Bahasa Indonesia ” menjelaskan bahwa bahasa Indonesia memiliki beberapa jenis kata tanya, di antaranya adalah apa, siapa, dimana, mengapa, kapan dan bagaimana, yang biasanya disingkat 5W+1H, dan kata tanya dalam bahasa Mandarin, di antaranya adalah 谁(shéi), 什 么(shěnme), 哪 儿(nǎr), 怎 么 样(zěnmeyàng), 为 什 么 (wèishěnme).

2.2 Konsep

Konsep dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:588) adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada diluar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain.

Oleh karena itu, adapun konsep penelitian ini adalah mengenai: 2.2.1 Analisis Kontrastif

(3)

membandingkan struktur Bl dengan B2 dengan langkah-langkah membandingkan struktur Bl dengan B2, memprediksi kesulitan belajar dan kesalahan belajar, menyusun bahan pengajaran, dan mempersiapkan cara-cara menyampaikan bahan pengajaran”.

Menurut Sofa (2008) dalam artikelnya yang berjudul “Hakikat Analisis Kontrastif” mengatakan bahwa “analisis kontrastif merupakan suatu prosedur kerja yang mempunyai empat langkah kerja, yaitu membandingkan struktur bahasa pertama dan bahasa kedua, memprediksi kesulitan belajar dan kesalahan berbahasa, memilih bahan pengajaran, dan menentukan cara penyajian bahan secara tepat dalam rangka mengefisiensikan dan mengefektifkan bahasa kedua”. Beliau juga mengatakan bahwa analisis kontrastif sebagai suatu pendekatan dalam pembelajaran bahasa yang menggunakan metode perbandingan, yaitu membandingkan antara unsur yang berbeda dengan unsur yang sama. Meskipun demikian titik berat analisis kontrastif ditekankan pada unsur-unsur kebahasaan yang berbeda.

2.2.2 Kalimat

Kalimat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:494) adalah satuan bahasa yang relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual ataupun pontesial terdiri atas klausa. Menurut Kushartanti (2005:132-134) kalimat dikelompokan dalam lima kriteria, yaitu (1) jumlah dan macam klausa, (2) struktur internal klausa, (3) jenis tanggapan yang diharapkan, (4) sifat hubungan pelaku dan perbuatan, dan (5) ada atau tidaknya unsur ingkar di dalam predikat utama.

2.2.3 Kalimat Tanya

(4)

mengetahui jawaban terhadap suatu masalah atau keadaan kalimat yang digunakan merupakan kalimat tanya(Bambang, 1995:183).

Berdasarkan reaksi jawaban yang diharapkan,Chaer (2006:350) membedakan kalimat tanya sebagai berikut:

1. Kalimat tanya yang meminta pengakuan atau jawaban ya atau tidak/ bukan.

2. Kalimat tanya yang meminta keterangan mengenai salah satu unsur kalimat.

3. Kalimat tanya yang meminta alasan.

4. Kalimat tanya yang meminta pendapat atau buah pikiran orang lain.

5. Kalimat tanya yang menyungguhkan.

2.2.4 Kalimat Tanya Bahasa Indonesia

(5)

Irwan (2008:94-98) Dalam buku yang berjudul “Bahasa Indonesia 2untuk SMK/MAK Semua Program Keahlian” dijelaskan bahwakalimat tanya dalam Bahasa Indonesia memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Intonasi yang digunakan merupakan intonasi tanya.

2. Dapat pula mempergunakan partikel tanya –kah, atau apakah.

3. Sering mempergunakan kata tanya yang dapat digabung dengan partikel –kah.

Kalimat tanya berisi permintaan untuk mendapatkan informasi, klarifikasi dan konfirmasi.

Berdasarkan ragam atau jenis kalimat tanya dapat dibagi atas empat yaitu: 2.2.4.1 Kalimat Tanya Total

Kalimat tanya total adalah kalimat tanya yang meminta informasi mengenai seluruh isi pertanyaannya(Irwan, 2008:94-98).

Ciri-ciri kalimat tanya total adalah: a. menggunakan partikel –kah.

b. jawaban menggunakan “ya” atau “tidak” Contoh kalimat:

13.Apakah kamu seorang murid?

Jawaban dari contoh kalimat diatas adalah “ya atau tidak”

Dalam kalimat tanya total, kata apa, apakah, bukankah dan haruskah sebagai pembentuk kalimat tanya selalu terletak di awal kalimat (Ramlan, 1995:35-36).

(6)

15.Bukankah anak-anak sudah bangun?

Partikel –kah yang berbentuk klitika dan bersifat manasuka dapat menegaskan kalimat interogratif. Apabila partikel –kah dipakai dalam kalimat deklaratif, -kah mengubah kalimat tersebut menjadi kalimat interogratif. Apabila dipakai dalam kalimat interogratif sudah ada kata tanya seperti apa, di mana, dan bagaimana, maka –kah bersifat manasuka, menjadikan kalimatnya lebih formal dan sedikit lebih halus.Apabila dipakai dalam kalimat tidak kata tanya tetapi intonasinya adalah intonasi interogratif, maka –kah akan memperjelas kalimat itu sebagai kalimat interogratif (Alwi, 2003:307-308).

Contoh kalimat:

16.Diakah yang akan datang?

(Bandingkan: Dia yang akan datang.) 17.Apakah ayahmu sudah datang?

18.Haruskah aku yang mulai dahulu? 2.2.4.2 Kalimat Tanya Parsial

Kalimat tanya parsial adalah kalimat tanya yang hanya meminta informasi sebagian dari pertanyaan itu(Irwan, 2008:94-98).

Ciri-ciri kalimat tanya parsial adalah mempergunakan kata tanya tertentu, misalnya: siapa, mengapa, apa, bagaimana, dll.

Fungsi tiap kata tanya:

Jenis-jenis kata tanya Kegunaan

1. Siapa Untuk menanyakan mengenai orang yang berfungsi sebagai subjek kalimat.

(7)

4. Kapan Untuk menanyakan waktu.

5. Mengapa Digunakan untuk menanyakan sebab terjadinya sesuatu.

6. Bagaimana Digunakan untuk menanyakan keadaan atau cara melakukan perbuatan.

Sama halnya dengan kalimat total, kalimat parsial juga bisa menggunakan partikel –kah, kecuali pada kata tanya mengapa tidak dapat menggunakan partikel –kah. Contoh:

19.Mengapa kamu tidak datang ke sekolah? 19 a*Mengapakah kamu tidak datang ke sekolah?

Kata tanya siapa, apa, dimana, bagaimana terletak di depan kalimat ataupun di belakang kalimat, sedangkan kata tanya mengapa dan kapan teletak di depan kalimat (Ramlan, 1995:37-41).

Contoh:

20.Siapa nama anak itu? atau nama anak itu siapa?

21.Apa yang sedang dilakukan anak itu? atau anak itu sedang apa? 22.Bagaimana nasib anak itu? atau nasib anak itu bagaimana? 23.Kapan ayah berangkat ke Jakarta?

24.Mengapa dia menangis? 2.2.4.3 Kalimat Tanya Retorik

Kalimat tanya retorik ialah kalimat tanya yang tidak memerlukan jawaban atau tidak mengharuskan ada jawaban. Kalimat tanya retorik cenderung bersifat pernyataan hanya untuk mencari perhatian atau bermaksud memberi semangat, gugahan atau kritik. Kalimat tanya retorik sering digunakan dalam pidato-pidato atau orasi(Irwan, 2008:94-98).

(8)

1. Berbentuk pertanyaan dan penegasan, terkadang mengunakan kata tanya. 2. Tidak memerlukan jawaban.

3. Orang yang bertanya dan yang ditanya sama-sama mengetahui jawabannya. Contoh kalimat:

25.Apakah semua manusia memerlukan uang?

Tidak memerlukan jawaban karena setiap manusia pasti memerlukan uang untuk menjalani kelangsungan hidup.

2.2.4.4 Kalimat Tanya Tersamar

Kalimat tanya tersamar adalah kalimat yang berisi pertanyaan yang diajukan secara tidak langsung bukan untuk menggali informasi, klarifikasi dan konfirmasi melainkan mengandung maksud-maksud lain(Irwan, 2008:94-98).

Beberapa model kalimat tanya tersamar antara lain: 1. Kalimat tanya tersamar untuk tujuan memohon.

Contoh:

26. Sudikah anda mampir ke rumah saya? 2. Kalimat tanya tersamar untuk tujuan meminta.

Contoh:

27. Dapatkah anda membantu saya hari ini? 3. Kalimat tanya tersamar untuk tujuan mengajak.

Contoh:

28. Siapkah anda berangkat sekarang?

(9)

Contoh:

29.Siapa yang menolak berteman dengan orang sebaik kamu?

5. Kalimat tanya tersamar untuk tujuan menyindir (mengkritik, mencela, mengejek). Contoh:

30. Memang ya pekerjaannya luar biasa sulit sehingga kamu bisa menyelesaikannya dengan cepat. Pekerjaan semudah ini tidak bisa diselesaikan dengan benar.

2.2.5 Kalimat Tanya Bahasa Mandarin

Kalimat tanya adalah kalimat yang memiliki maksud bertanya, memiliki intonasi bertanya dan struktur kalimat tanya. (Huang, 2007:98-100). Menurut Huang dalam bukunya yang berjudul “现代汉语(Bahasa Mandarin Modern)” mengatakan bahwa kalimat tanya dalam bahasa Mandarin terbagi atas lima,yaitu

2.2.5.1 是非问句 (shì fēi wèn jù) atau Kalimat Tanya Total

Jawaban dari kalimat tanya ini merupakan “ya”, “tidak”, “benar” ataupun dengan menganggukan atau menggeleng kepala.

Ada beberapa ciri-ciri yang termasuk kalimat tanya ini:

(10)

30.你 明天 能 来 吧 ?

míngtiān néng lái ba ?

kamu besok bisa datang partikel kata tanya

?

Apakah kamu bisa datang besok ?

2. Kalimat tanya ini tidak boleh mempergunakan partikel “呢”(ne). Contoh:

31*你 还 要 吃 饭 吗 呢 ?

Apakah kamu masih mau makan?

Kalimat diatas merupakan contoh kalimat yang salah, karena pada kalimat tanya ini tidak diperbolehkan menggunakan partikel “呢”(ne).

31a.你 还 要 吃 饭 吗 ?

hái yào chī fàn ma ?

kamu masih mau makan nasi partikel kata tanya

? Apakah kamu masih mau makan?

Kalimat diatas merupakan contoh kalimat yang benar.

3. Kalimat tanya ini boleh menggunakan partikel kata tanya “的/了/呢”+ 吗?” (de / le / ne + ma ?). Pada kalimat ini orang yang bertanya, mengira bahwa semua masalah yang dipertanyakan adalah kenyataan. Contoh:

32.你 是 昨天 来 的 吗 ?

(11)

kepunyaan kata tanya Apakah kamu yang datang kemarin ?

4. Kalimat tanya ini dapat menggunakan partikel “吗”(ma).

Partikel “吗”(ma) selalu diletakkan pada akhir kalimat dan diakhiri dengan tanda ‘?’. Partikel “吗”(ma) ini digunakan apabila Penanya ingin mengetahui jawaban dari pertanyaan yang ditanya. Contoh:

33.你 是 印尼 人 吗 ?

shì Yīnní rén ma ?

kamu adalah Indonesia orang partikel kata tanya

?

Apakah kamu orang Indonesia?

5. Kalimat tanya ini juga boleh tidak menggunakan partikel “ 吗 ”(ma) atau menghilangkan partikel “吗”(ma). Partikel “吗”(ma) jika dihilangkan dalam kalimat tanya, maka dalam pengucapan kalimat tanya tersebut harus memiliki penekanan intonasi interogratif. Contoh:

34.你 真 要 带 我 走 ?

zhēn yào dài zǒu ?

kamu sungguh ingin membawa saya pergi ? Apakah kamu sungguh ingin membawa saya pergi?

6. Kalimat tanya ini yang menggunakan partikel “好/ 行/ 可以/ 对+吗?”(hǒo / xíng/ kě yǐ / duì+ ma).

(12)

35.我 可以 借 你 的 笔 吗 ?

Bolehkah saya meminjam pensil kamu?

2.2.5.2 特指问句 (tè zhǐ wèn jù) atau Kalimat Tanya Parsial

Jenis kalimat tanya ini memiliki kemiripan dengan kalimat tanya sebelumnya, yaitu memerlukan partikel-partikel dan diakhiri tanda‘?’. Penanya mengharapkan jawaban yang lengkap atas pertanyaan yang ditanya, dengan menggunakan penekanan intonasi yang tinggi dalam bertanya. Ada beberapa ciri-ciri kalimat ini yaitu:

1. Partikel “吗”(ma) dalam jenis kalimat ini tidak dapat digunakan. Karenapartikel kata bantu tanya seperti “哪儿/ 什么/谁/怎样dan 怎么”(nǎr/ shěn me/shéi/zěn yàng dan zěn me) berfungsi untuk menanyakan. Contoh:

36*你 要 去 哪儿 吗 ?

Kalimat diatas merupakan contoh kalimat yang salah.

36a.你 要 去 哪儿 ?

nǐ yào qù Nǎr ?

kamu ingin pergi Kemana ?

Kemana kamu akan pergi?

Kalimat diatas merupakan contoh kalimat yang benar

(13)

juga bisa dibuat menjadi sebuah kalimat pendek misalnya: “为什么/什么事/做什么”等 partikel ini bertujuan memberikan penekanan intonasi dalam kalimat tanya. Contoh:

38. 你 怎么 不 进去 说 呢 ?

Kenapa kamu tidak masuk kedalam untuk berbicara?

4. Ada satu jenis kalimat tanya khusus yang akhirannya hanya menambahkan objek dengan“呢”(ne). Contoh:

Kalimat tanya ini tidak terdapat dalam bahasa Indonesia sehingga diperlukan penjelasan yang lebih lengkap dan lebih jelas. Kalimat tanya ini selalu diikuti dengan partikel “不” (bù), dan partikel tersebut biasanya diapit oleh dua predikat.

(14)

1. Pada susunan pertama partikel “不”(bù) diapit diantara dua predikat., V+不+V(喜

欢不喜欢) (xǐ huān bù xǐ huān). Contoh:

40. 你 喜欢 不 喜欢 这 件 衣服 ?

xǐhuān xǐhuān zhè jiàn yīfu ? kamu suka tidak suka ini sebuah baju ?

Apakah kamu suka baju ini atau tidak?

2. Pada susunan kedua cuma terdapat satu predikat, predikat kedua dihilangkan.,V+

不(来不)(lái bù). Contoh :

41. 明天 他 来 不 ?

míngtiān lái ?

besok dia datang tidak ?

Apakah dia besok datang atau tidak?

3. Pada susunan ketiga, kita mengatakan kalimat yang ingin disampaikan lalu menambahkan partikel seperti “是不是(shì bú shì)”, “行不行(xíng bù xíng)”, “好

不好(hǎo bù hǎo)” atau partikel sejenis. Contoh:

42. 以前 他 是 老师 , 是不是 ?

yǐqián shì lǎoshī , Shìbùshì ? dulu dia adalah guru , Bukankah ?

Bukankah dulu dia seorang guru?

Selain itu, kalimat tanya ini terdapat tiga ciri-ciri yaitu:

(15)

43.你 去 过 美国 没 ? guò Měiguó méiyóu ? kamu pergi pernah Amerika partikel

kata tanya ?

Apakah kamu pernah pergi ke Amerika?

2. Partikel “吗”(ma)tidak boleh digunakan dalam jenis kalimat tanya ini, karena partikel “不”(bù) dan “没有”(méi yóu) telah menyatakan kalimat tanya.

3. Partikel “呢”(ne) dan “啊”(a) dapat digunakan untuk bertujuan memberikan penekanan intonasi dalam kalimat tanya.

2.2.5.4 选择问句 (xuǎn zé wèn jù) Kalimat Tanya Memilih

Kalimat tanya jenis ini juga tidak terdapat dalam bahasa Indonesia, sehingga diperlukan penjelasan yang lebih jelas agar mudah dimengerti. Kalimat tanya ini diapit oleh konjungsi “(是)。。。还是 ”(shì... bú shì) dan merupakan kalimat tanya untuk memilih. Contoh:

44. 他 去 市场 还是 去 学校 ?

shìchǎng háishì xuéxiào ?

dia pergi pasar atau pergi sekolah ?

Apakah dia pergi ke pasar atau pergi ke sekolah?

Dari contoh nomor 44 dapat dilihat bahwa kalimat ini mengunakan predikat dan objek lebih dari satu kali. Kalimat tanya ini merupakan kalimat tanya berbentuk pilihan, yaitu dengan memilih salah satu jawaban yang diinginkan. Jadi jawaban dari contoh nomor 44 tersebut adalah kemungkinan dia pergi ke pasar dan ada kemungkinan dia pergi ke sekolah.

(16)

1. Partikel “呢”(ne), “啊”(a) dapat digunakan dalam kalimat tanya ini. Partikel “呢”(ne), “啊”(a) digunakan bertujuan untuk memberikan penekanan intonasi dalam kalimat tanya.

2. Jawaban dari kalimat jenis ini adalah memilih pertanyaan yang diberikan, jawaban yang diberikan ada yang berupa penolokan atau persetujuan.

3. Penggunaan tanda ‘?’ diletakan pada akhir kalimat, sebab nada yang dihasilkan oleh konjungsi ini merupakan nada datar.

4. Pada kalimat tanya ini parikel “吗”(ma) tidak diperbolekan digunakan, karena dalam kalimat tanya ini, konjungsi “(是)... 还是”(shì... hái shì)” yang berfungsi untuk menanyakan.

2.2.5.5 反问句 (fǎn wèn jù) atau Kalimat Retorik

Kalimat tanya ini merupakan kalimat penegasan pada umumnya telah mengambarkan dengan jelas maksud yang dipertanyakan. Kalimat ini tidak memerlukan jawaban atas pertanyaan yang ditanyakan. Dalam kalimat tanya ini terdapatbentuk negatif maupun bentuk positif., bentuk kalimat negatif menjelaskan maksud positif dan bentuk positif menjelaskan maksud negatif. Contoh:

Kalimat negatif Maksud positif

45. 谁不会干? Maksud semua bisa melakukan (+)

Kalimat positif Maksud negatif

(17)

Ciri-ciri dari kalimat tanya ini adalah penggunaan partikel “哪儿。。。啊”(nǎr...a), “不是。。。

吗”(búshì...ma), “怎这”(zěn me), “这么” (zhè me), “谁”(shéi). Contoh:

Kalimat tanya tanpa jawaban. Penegasan arti/tidak memerlukan jawaban Apakah dia tidak mengetahuinya? Seharusnya dia mengetahuimya.

Pada kalimat ini sering menggunakan kata adverbial “难道”(nan dao). Penggunaan abverbial “难道”(nán dào) bertujuan untuk menegaskan sesuatu hal. Contoh:

Ad apun keunik

an kalimat tanya ini adalah kalimat tanya ini dapat digunakan pada semua jenis kalimat dengan hanya menambahkan tanda “?” yang diletakan pada akhir kalimat. Kalimat tanya ini lebih banyak digunakan pada kalimat tanya “是非问句”(shì fēi wèn jù) dan “特指问句”(tè zhǐ wèn jù) daripada kalimat tanya “选择问句”(xuǎn zé wèn jù) dan “正反问句”(zhēng fǎn wèn jù), Contoh: 我怎么不可以用? wǒ zěn me bù kě yǐ yòng?= “特指问句”(tè zhǐ wèn jù)

2.3 Landasan Teori

Adapun landasan teori yang dipakai oleh penulis adalah teori sintaksis struktural.

Sintaksis adalah cabang ilmu tata bahasa tentang hubungan antara kata dengan kata atau dengan satuan yang lebih besar (frase, klausa, kalimat) dalam bahasa(Moeliono, 2000:26). Di dalam sintaksis dipelajari ilmu tata kalimat. Kalimat adalah satuan bahasa yang relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual ataupun pontensial terdiri atas

48.你 难道 就 这样 不 管 吗 ?

nándào jiù zhèyàng guǎn ma ?

(18)

klausa.Dalam kaidah pembentukan kalimat dalam bahasa Mandarin adalah dengan kata yang ada. Misalkan tiga kata: “我们(wǒmen)”, “学习(xuéxí)”, “汉语(hànyǔ)”, maka hanya akan mengungkapkan satu makna tunggal. Jadi dengan menuruti kaidah tata bahasa Mandarin, ketiga kata tersebut disusun menjadi “我们学习汉语(wǒmen xuéxí hànyǔ)”, baru akan mempunyai makna tertentu.

Kalimat tanya adalah kalimat yang isinya menanyakan sesuatu atau seseorang. Dalam bahasa Indonesia kalimat tanya terbagi atas empat jenis, yaitu (1) kalimat tanya total, (2) kalimat tanya parsial, (3) kalimat tanya retorik, dan (4) kalimat tanya tersamar, sedangkan dalam bahasa Mandarin kalimat tanya terbagi atas lima jenis yaitu: (1) 是非问句(shì fēi wèn jù) atau kalimat tanya total, (2) 特指问句(tè zhǐ wèn jù) atau kalimat tanya parsial, (3) 正反

问句(zhēng fǎn wèn jù), (4) 选择问句(xuǎn zé wèn jù), (5) 反问句(fǎn wèn jù) atau kalimat

Referensi

Dokumen terkait

Terima kasih atas bimbingan, arahan, saran, nasihat juga yang tidak kalah penting, waktu dan kesabaran yang telah diberikan kepada penulis.. Adik-adikku yang

Pengaruh Motivasi Belajar Mahasiswa Berdasarkan Latarbelakang Sekolah pada Matakuliah Praktik Dasar Listrik dan Matematika Teknik 1 Terhadap Prestasi Belajar

[r]

Penelitian ini bertujuan utama adalah untuk mendapatkan Biogas dengan Nilai Kalor yang tinggi,dengan cara memanfaatkan tanaman enceng gondok dan menggunakan kotoran sapi

Pendapat tersebut sejalan dengan Dembo (2004) menyatakan academic self management adalah strategi yang digunakanpelajar untuk menggontrol faktor-faktor yang

Dengan pengujian yang telah dilakukan, diperoleh ralat volume air kurang dari.. 2 persen dari gelas

Pertemuan 2, perencanaan diperbaiki disesuaikan kebutuhan, pelaksanaan tetap sesuai dengan model pembelajaran Inside Outside Cyrcle, hasil pengamatan tentang keaktifan

Keperawatan merupakan profesi dalam bidang kesehatan yang memiliki andil.. besar dalam proses pemulihan sehat- sakit atau pun proses