UJI AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL, FRAKSI
POLAR, SEMIPOLAR, DAN NONPOLAR HERBA KITOLOD
(Isotoma longiflora (L.) C. Presl.) TERHADAP SEL MCF-7
SKRIPSI
Oleh:
ATIKAH HAPSARI
K100130175
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
SURAKARTA
ii
UJI AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL, FRAKSI
POLAR, SEMIPOLAR, DAN NONPOLAR HERBA KITOLOD
(Isotoma longiflora (L.) C. Presl.) TERHADAP SEL MCF-7
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mencapai derajat
Sarjana Farmasi (S.Farm) pada Fakultas Farmasi Universitas
Muhammadiyah Surakarta
di Surakarta
Oleh:
ATIKAH HAPSARI
K100130175
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
SURAKARTA
iv
DEKLARASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan
Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Saya bersedia dan sanggup menerima sanksi sesuai peraturan yang
berlaku apabila terbukti melakukan tindakan pemalsuan data dan plagiasi.
Surakarta, 25 November 2016
Peneliti
v
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wa rahmatullahi Wa barrokatuh.
Alhamdulillahi robbil alaamiin, puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat, berkat, dan karunianya sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Salawat serta salam tak lupa juga
dipanjatkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, keluarga, dan para sahabatnya
yang telah menyelamatkan umatnya dari zaman jahiliyah, menuju ke zaman yang
terang benderang ini.
Skripsi yang berjudul “UJI AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK
ETANOL, FRAKSI POLAR, SEMIPOLAR, DAN NONPOLAR HERBA
KITOLOD (Isotoma longiflora (L.) C. Presl.) TERHADAP SEL MCF-7”
ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat mencapai derajat Sarjana Farmasi
(S.Farm) pada Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Penulis menyadari bahwa dapat tersusunya skripsi ini dengan baik, tak lepas dari
bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini,
perkenankanlah penulis untuk mengucapkan rasa hormat dan terima kasih kepada:
1. Bapak Azis Saifudin, Ph.D., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi
Universitas Muhammadiyah Surakarta dan penguji I yang telah
memberikan banyak ilmu, arahan, dukungan, dan fasilitas dalam
menyelesaikan penelitian sitotoksik untuk menyusun skripsi ini.
2. Bapak Dr. Haryoto, M.Sc. selaku pembimbing utama dan penguji III yang
telah memberikan banyak ilmu, bimbingan, arahan, saran, dan dukungan
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
3. Ibu Wahyu Utami, Ph.D., Apt. selaku penguji II.
4. Bapak Andi Suhendi, M.Sc., Apt. selaku pembimbing Program Kreatifitas
Mahasiswa (PKM) yang telah memberikan banyak ilmu, arahan,
bimbingan, dan dukugan sehingga penulis dapat mengembangkan
penelitian yang berasal dari PKM untuk menjadi skripsi ini.
5. Ibu Dra. Nurul Mutmainnah, M.Si., Apt. selaku pembimbing akademik
vi
6. Seluruh dosen, staf, dan karyawan Fakultas Farmasi Universitas
Muhammadiyah Surakarta yang telah memberikan banyak arahan dan
dukungan kepada penulis selama proses penyusunan skripsi.
7. Ibu, ayah, kakak, dan keluarga besar tercinta, yang selalu memberikan
dukungan, doa, dorongan, dan semangat kepada penulis, sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
8. Bapak Rahmat, Bapak Toni, Ibu Rela, Bapak Zainal, dan Bapak Daru
selaku laboran Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta
yang telah memberikan banyak bantuan dan dukungan kepada penulis
selama melakukan penelitian uji aktivitas sitotoksik dalam skripsi ini.
9. Teman teman saya, yaitu Selviana, Putri Khilda, Dhinar Asti, Rizki
Awalia, Alifia Putri, dan Eno Prasetyo Ramadan yang telah memberikan
dukungan dan semangat selama proses penyusunan skripsi ini.
10.Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, yang
tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu.
Semoga Allah SWT memberikan balasan dan ganjaran yang sebesar besarnya atas
kebaikan, bantuan, dan dukungan dari pihak-pihak tersebut.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu
penulis meminta tolong kepada pembaca untuk memberikan masukan, kritik, dan
saran yang membangun untuk menyempurnakan skripsi ini. Penulis berharap,
semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi para pembaca, aamiin.
Akhir kata, mohon maaf atas segala kekuranganya dan terima kasih atas perhatian
pembaca.
Wassalamualaikum Wa rahmatullahi Wa barokatuh
Surakarta, 25 November 2016
vii
1. Klasifikasi Tanaman Kitolod (Isotoma longiflora (L.) C. Presl.) ... 4
2. Deskripsi Tanaman Kitolod (Isotoma longiflora (L.) C. Presl.) ... 4
3. Kandungan Senyawa Tanaman Kitolod (Isotoma longiflora (L.) C. Presl.) ... 4
4. Khasiat Tanaman Kitolod (Isotoma longiflora (L.) C. Presl.) ... 6
5. Ekstraksi ... 6
6. Skrining Fitokimia ... 6
7. Kromatografi Lapis Tipis (KLT) ... 7
8. Fraksinasi ... 7
9. Sel MCF-7 (Michigan Cancer Foundation Line 7) ... 8
10. Uji Sitotoksik ... 8
E. Landasan Teori ... 9
viii
BAB II. METODE PENELITIAN ... 10
A. Kategori dan Rancangan Penelitian ... 10
B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 10
1. Variabel Penelitian... 10
2. Definisi Operasional ... 10
C. Alat dan Bahan ... 11
1. Alat ... 11
2. Bahan... 12
D. Tempat Penelitian... 12
E. Jalannya Penelitian ... 12
1. Preparasi Ekstrak Herba Kitolod ... 12
2. Uji Kromatografi Lapis Tipis (KLT) ... 13
3. Uji Kandungan Senyawa ... 13
4. Fraksinasi ... 14
5. Uji Aktivitas Sitotoksik ... 14
6. Analisis Data ... 15
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 17
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN ... 33
A. Kesimpulan ... 33
B. Saran ... 33
DAFTAR PUSTAKA ... 34
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur senyawa Aeskuletin, Xantosin, dan Levoglukosan. ... 5
Gambar 2. Struktur senyawa Lobelin, Norlobelanidin, Lobelanidin, Isolobelanin. 5 Gambar 3. Tanaman kitolod (Isotoma longiflora (L.) C. Presl.) ... 17
Gambar 4. Kromatogram hasil optimasi fase gerak. ... 19
Gambar 5. Kromatogram hasil uji kandungan senyawa ekstrak herba kitolod. .... 20
Gambar 6. Hasil dari skrining fitokimia ekstrak etanol 96% herba kitolod. ... 22
Gambar 7. Kromatogram hasil fraksinasi pada UV 254 nm. ... 25
Gambar 8. Kromatogram hasil fraksinasi pada UV 366 nm. ... 25
Gambar 9. Morfologi sel MCF-7 hidup, mati, dan kristal formazan. ... 26
Gambar 10. Reaksi pembentukan kristal formazan ... 27
Gambar 11. Grafik log konsentrasi vs % sel hidup ekstrak etanol herba kitolod . 28 Gambar 12. Grafik log konsentrasi vs % sel hidup fraksi polar herba kitolod ... 29
Gambar 13. Grafik log konsentrasi vs % sel hidup fraksi semipolar ... 29
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Reagen sempot deteksi senyawa ... 20
Tabel 2. Hasil uji kandungan senyawa dengan KLT pereaksi semprot ... 21
Tabel 3. Hasil skrining fitokimia dari ekstrak etanol 96% herba kitolod ... 23
Tabel 4. Data % sel hidup ekstrak etanol herba kitolod ... 28
Tabel 5. Data % sel hidup fraksi polar herba kitolod ... 28
Tabel 6. Data % sel hidup fraksi semipolar herba kitolod ... 29
Tabel 7. Data % sel hidup fraksi nonpolar herba kitolod... 30
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat keterangan determinasi ... 38
Lampiran 2. Rendemen ekstrak etanol, fraksi polar, semipolar, dan nonpolar ... 41
Lampiran 3. Pembuatan larutan stok untuk uji sitotoksik pada sel MCF-7 ... 42
Lampiran 4. Perhitungan sel MCF-7 pada saat pemanenan ... 43
Lampiran 5. Perhitungan % sel hidup ... 44
Lampiran 6. Perhitungan IC50... 48
xii
DAFTAR SINGKATAN
DMEM : Dulbecco’s Modified Eagle Medium
DMSO : Sulfoxide Dimetil
EDTA : Ethylene Diamine Tetra Acid
ELISA : Enzyme-Linked Immunosorbent Assay ERα : Estrogen reseptor alfa
FBS : Fetal Brovine Serum
GC-MS : Gas Chromatography Mass Spectrometry
GF245 : Gel Flourosens
IC50 : Inhibitory Concentration 50%
KCV : Kromatografi Cair Vakum
KLT : Kromatografi Lapis Tipis
LAF : Laminar Air Flow
MCF-7 : Michigan Cancer Foundation line 7
MDR : Multi Drug Resistant
MTT : (3-(4,5- dimetiltiazol-2-il)-2,5-difeniltetrazolium bromid)
PA : Pro Analysis
PBS : Phospate Buffered Saline
Rf : Retardation Factor
SDS : Sodium Dodecyl Sulphate
UV : Ultraviolet
xiii
ABSTRAK
Kanker payudara merupakan kanker yang umum terjadi dan menempati urutan pertama penyebab kematian pada wanita di dunia. Kebanyakan obat antikanker bersifat tidak selektif, sehingga mengganggu pertumbuhan dari sel normal. Hal tersebut mendorong para peneliti untuk mengekplorasi agen kemopreventif yang berasal dari bahan alam, seperti tanaman kitolod. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas sitotoksik ekstrak etanol, fraksi polar, semipolar, dan nonpolar herba kitolod (Isotoma longiflora (L) Presl.) pada sel MCF-7.
Herba kitolod dikeringkan, diserbuk, dan diayak dengan mesh nomor 40, kemudian dimaserasi dengan etanol 96% selama 72 jam. Skrining fitokimia dilakukan dengan penambahan beberapa pereaksi dan ditegaskan dengan uji KLT yang menggunakan fase diam silika GF254, fase gerak n-heksan:etil asetat (7:3) lalu divisualisasi pada UV 254nm, 366nm, dan sinar tampak. Digunakan pereaksi semprot anisaldehid-H2SO4, dragendroff, sitoborat, dan FeCl3 sebagai penampak bercak hasil KLT. Fraksinasi menggunakan metode KCV, kemudian dilakukan uji sitotoksik dengan MTT assay.
Hasil yang diperoleh yaitu ekstrak etanol herba kitolod positif mengandung flavonoid, fenolik, alkaloid, terpenoid, saponin, steroid, dan tanin. Nilai IC50 dari ekstrak etanol, fraksi polar, semipolar, dan nonpolar berturut-turut yaitu 521,054; 213,294; 499,947; dan 239,431 µg/mL. Penelitian ini menunjukkan bahwa semua sampel yang diuji memiliki aktivitas sitotoksik moderat pada sel MCF-7.
xiv
ABSTRACT
Breast cancer is a major cancer suffered and the most cause of death by women in the world. The existing drugs of anticancer are not selective, disturbing the growth of normal cells. It encourages researchers to explore a chemopreventive agent from the nature materials. This study was conducted to determine the cytotoxic activity of ethanol extract, polar fractions, semipolar, and
nonpolar herb kitolod (Isotoma longiflora (L) Presl.) on MCF-7 cells.
First, herb kitolod was dried, refined, and sieved using mesh number 40 and then macerated using 96% ethanol for 72 hours. Phytochemica l screening
wa s conducted with TLC using GF254 silica as stationary phase, n-hexane: ethyl
acetate (7: 3) as mobile pha se, then the result wa s visualized on UV 254nm,
366nm, and visible light. Anisaldehid, dragendroff, sitoborat, and FeCl3 reagents
spray were used as visualizer of TLC spot results. Fra ctination using KCV method, then cytotoxic test using MTT assay.
A result obtained, the ethanol extract of herb kitolod positively contain s
flavonoids, phenolics, alkaloids, terpenoids, saponins, steroids and tannins. IC50
value of the ethanol extract, polar fractions, semipolar, and nonpolar is 521,054; 213,294; 499,947; and 239,431 µ g/mL. This study showed that the ethanol extract, polar fraction, semipolar, and nonpolar of herb kitolod had moderate cytotoxic activity on MCF-7 cells.