• Tidak ada hasil yang ditemukan

The Experimental Economics Method to Examine Education Insurance on Syariah and Convensional System

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "The Experimental Economics Method to Examine Education Insurance on Syariah and Convensional System"

Copied!
126
0
0

Teks penuh

(1)

PERCOBAAN EKONOMI

UNTUK MENGKAJI KINERJA ASURANSI PENDIDIKAN

PADA SISTEM SYARIAH DAN KONVENSIONAL

FITRIANA A.R

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis saya yang berjudul: “Percobaan Ekonomi Untuk Mengkaji Kinerja Asuransi Pendidikan Pada Sistem Syariah Dan Konvensional” adalah karya saya sendiri dan belum pernah dipublikasikan. Semua sumber data dan informasi telah dinyatakan secara jelas dan dapat diperiksa kebenarannya.

Bogor, Oktober 2006

(3)

ABSTRACT

FITRIANA A.R. The Experimental Economics Method to Examine Education Insurance on Syariah and Convensional System. Under supervision of BAMBANG JUANDA and DIDIN HAFIDHUDDIN.

(4)

ABSTRAK

FITRIANA A.R. Percobaan Ekonomi Untuk Mengkaji Kinerja Asuransi Pendidikan Pada Sistem Syariah Dan Konvensional. Dibimbing oleh BAMBANG JUANDA dan DIDIN HAFIDHUDDIN.

(5)

PERCOBAAN EKONOMI

UNTUK MENGKAJI KINERJA ASURANSI PENDIDIKAN

PADA SISTEM SYARIAH DAN KONVENSIONAL

FITRIANA A.R

T e s i s

Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Magister Sains pada

P r o g r a m S t u d i S t a t i s t i k a

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(6)

Judul Tesis : Percobaan Ekonomi Untuk Mengkaji Kinerja Asuransi Pendidikan pada Sistem Syariah dan Konvensional Nama Mahasiswa : Fitriana A.R

NRP : G151020071

Program Studi : Statistika

Disetujui

Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Bambang Juanda, MS Dr. Drs. Didin Hafidhuddin, MS

Ketua Anggota

Diketahui

Ketua Program Studi Statistika Dekan Sekolah Pascasarjana

Dr. Ir. Aji Hamim Wigena, MS Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro. MS

(7)

P R A K A T A

Alhamdulillah. Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat A llah SWT atas segala karunia-Nya sehingga penelitian dan penulisan tesis ini berhasil diselesaikan. Shalaw at, rahmat dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SA W beserta keluarga dan para sahabat yang bertakw a dan mulia. Tema yang dipilih dalam tesis ini adalah alternatif metode pengumpulan data,

dengan judul Percobaan Ekonomi Untuk Mengkaji Kinerja Asuransi Pendidikan

Pada Sistem Syariah Dan Konvensional.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr. Ir. Bambang Juanda, MS

dan Dr. Drs Didin Hafidhuddin, M.S selaku pembimbing yang dengan sabar telah banyak memberi saran-saran dan masukan dalam penelitian dan penulisan tesis.

Juga kepada Bapak Dr. Ir. Budi Susetyo, MS yang telah memberi kesempatan

penulis untuk tetap bertahan melanjutkan studi.

Kepada A yah, semoga dilimpahkan A llah keberkahan hidup dunia dan akhirat, kebanggaan penulis akan dukungan dan kepercayaannya. Terima kasih penulis untuk Ibu (alm), Umi, Kakak, Adek, Iqbal, Kak Amah, Bang Is, Fira, Omy dan Miftah tersayang atas doa dan kasih sayangnya. Juga untuk Kak Nisa, Nany, A s, Nita, Tami, Yuli, Een, Bang A qil tercinta dan semua penghuni KEDELA I atas cara masing-masing dalam menunjukkan dukungannya. A khirnya ucapan terima kasih penulis tujukan kepada teman-teman semua, khususnya angkatan 2002, Pak Heri, mahasisw a FMIPA Matematika Unsyiah yang membantu percobaan penulis, guru-guru dan semua pihak yang telah memberikan bantuan demi kelancaran penyelesaian penelitian dan studi penulis pada Program Studi Statistika, Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor.

Terlepas dari segala kekurangan yang ada, semoga penelitian ini berm anfaat.

Bogor, Oktober 2006

(8)

R I W A Y A T H I D U P

Fithriana A.R, dilahirkan di Banda Aceh, ibukota Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam pada tanggal 15 Oktober 1974 M atau 28 Ramadhan 1395, sebagai anak kedua dari tiga bersaudara dari Ayah Abdurrachman Aly dan Ibu Rukiah Yusuf (almarhumah).

Penulis menyelesaikan pendidikan menengah d i Madrasah Aliyah Negeri 1 Banda Aceh pada tahun 1993. Pada tahun yang sama penulis diterima sebagai mahasiswa di Jurusan Matematika FMIPA Universitas Syiah Kuala dan lulus Agustus 1998. Sejak tahun 1997 penulis mengajar Bahasa Inggris di LBB Phibeta Banda Aceh. Tahun 2002 penulis mendapat kesempatan untuk melanjutkan ke Sekolah Pascasarjana pada Program Studi Statistika Institut Pertanian Bogor dengan beasiswa dari Direktorat Perguruan Tinggi (DIKTI) Departemen Pendidikan Nasional.

(9)

D A F T A R I S I

Halaman

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ……….. x

PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1

Tujuan Penelitian ... 2

Manfaat Penelitian ... 2

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Asuransi ... 3

Perbedaan Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional... 3

Sistem Asuransi Syariah (Takaful) ... 5

Sistem Asuransi Konvensional ... 7

Percobaan Ekonomi ... 8

Percobaan Faktorial dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) 10 Pengujian Hipotesis ... 12

METODE PENELITIAN Data ... 13

Metode... 13

HASIL DAN PEMBAHASAN Evaluasi Pelaku Percobaan ... 20

Percobaan A ... 21

Percobaan B ... 25

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan ... 28

Saran... 29

DAFTAR PUSTAKA .. ... 30

(10)

D A F T A R T A B E L

Halaman

1 Perbedaan antara Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional. ... 4

2 Dana P endidikan. ... 6

3 Analisis Ragam untuk faktorial RAKL ... 12

4 Hasil analisis ragam premi percobaan A ... 21

5 Hasil analisis ragam profit peserta percobaan A... 22

6 Hasil analisis ragam profit perusahaan percobaan A ... 23

7 Data Frekuensi percobaan B ... 25

8 Two -Sample T-Test untuk premi percobaan B ... 26

9 Two -Sample T-Test untuk profit peserta pecobaan B ... 27

(11)

PERCOBAAN EKONOMI

UNTUK MENGKAJI KINERJA ASURANSI PENDIDIKAN

PADA SISTEM SYARIAH DAN KONVENSIONAL

FITRIANA A.R

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(12)

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis saya yang berjudul: “Percobaan Ekonomi Untuk Mengkaji Kinerja Asuransi Pendidikan Pada Sistem Syariah Dan Konvensional” adalah karya saya sendiri dan belum pernah dipublikasikan. Semua sumber data dan informasi telah dinyatakan secara jelas dan dapat diperiksa kebenarannya.

Bogor, Oktober 2006

(13)

ABSTRACT

FITRIANA A.R. The Experimental Economics Method to Examine Education Insurance on Syariah and Convensional System. Under supervision of BAMBANG JUANDA and DIDIN HAFIDHUDDIN.

(14)

ABSTRAK

FITRIANA A.R. Percobaan Ekonomi Untuk Mengkaji Kinerja Asuransi Pendidikan Pada Sistem Syariah Dan Konvensional. Dibimbing oleh BAMBANG JUANDA dan DIDIN HAFIDHUDDIN.

(15)

PERCOBAAN EKONOMI

UNTUK MENGKAJI KINERJA ASURANSI PENDIDIKAN

PADA SISTEM SYARIAH DAN KONVENSIONAL

FITRIANA A.R

T e s i s

Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Magister Sains pada

P r o g r a m S t u d i S t a t i s t i k a

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(16)

Judul Tesis : Percobaan Ekonomi Untuk Mengkaji Kinerja Asuransi Pendidikan pada Sistem Syariah dan Konvensional Nama Mahasiswa : Fitriana A.R

NRP : G151020071

Program Studi : Statistika

Disetujui

Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Bambang Juanda, MS Dr. Drs. Didin Hafidhuddin, MS

Ketua Anggota

Diketahui

Ketua Program Studi Statistika Dekan Sekolah Pascasarjana

Dr. Ir. Aji Hamim Wigena, MS Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro. MS

(17)

P R A K A T A

Alhamdulillah. Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat A llah SWT atas segala karunia-Nya sehingga penelitian dan penulisan tesis ini berhasil diselesaikan. Shalaw at, rahmat dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SA W beserta keluarga dan para sahabat yang bertakw a dan mulia. Tema yang dipilih dalam tesis ini adalah alternatif metode pengumpulan data,

dengan judul Percobaan Ekonomi Untuk Mengkaji Kinerja Asuransi Pendidikan

Pada Sistem Syariah Dan Konvensional.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr. Ir. Bambang Juanda, MS

dan Dr. Drs Didin Hafidhuddin, M.S selaku pembimbing yang dengan sabar telah banyak memberi saran-saran dan masukan dalam penelitian dan penulisan tesis.

Juga kepada Bapak Dr. Ir. Budi Susetyo, MS yang telah memberi kesempatan

penulis untuk tetap bertahan melanjutkan studi.

Kepada A yah, semoga dilimpahkan A llah keberkahan hidup dunia dan akhirat, kebanggaan penulis akan dukungan dan kepercayaannya. Terima kasih penulis untuk Ibu (alm), Umi, Kakak, Adek, Iqbal, Kak Amah, Bang Is, Fira, Omy dan Miftah tersayang atas doa dan kasih sayangnya. Juga untuk Kak Nisa, Nany, A s, Nita, Tami, Yuli, Een, Bang A qil tercinta dan semua penghuni KEDELA I atas cara masing-masing dalam menunjukkan dukungannya. A khirnya ucapan terima kasih penulis tujukan kepada teman-teman semua, khususnya angkatan 2002, Pak Heri, mahasisw a FMIPA Matematika Unsyiah yang membantu percobaan penulis, guru-guru dan semua pihak yang telah memberikan bantuan demi kelancaran penyelesaian penelitian dan studi penulis pada Program Studi Statistika, Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor.

Terlepas dari segala kekurangan yang ada, semoga penelitian ini berm anfaat.

Bogor, Oktober 2006

(18)

R I W A Y A T H I D U P

Fithriana A.R, dilahirkan di Banda Aceh, ibukota Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam pada tanggal 15 Oktober 1974 M atau 28 Ramadhan 1395, sebagai anak kedua dari tiga bersaudara dari Ayah Abdurrachman Aly dan Ibu Rukiah Yusuf (almarhumah).

Penulis menyelesaikan pendidikan menengah d i Madrasah Aliyah Negeri 1 Banda Aceh pada tahun 1993. Pada tahun yang sama penulis diterima sebagai mahasiswa di Jurusan Matematika FMIPA Universitas Syiah Kuala dan lulus Agustus 1998. Sejak tahun 1997 penulis mengajar Bahasa Inggris di LBB Phibeta Banda Aceh. Tahun 2002 penulis mendapat kesempatan untuk melanjutkan ke Sekolah Pascasarjana pada Program Studi Statistika Institut Pertanian Bogor dengan beasiswa dari Direktorat Perguruan Tinggi (DIKTI) Departemen Pendidikan Nasional.

(19)

D A F T A R I S I

Halaman

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ……….. x

PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1

Tujuan Penelitian ... 2

Manfaat Penelitian ... 2

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Asuransi ... 3

Perbedaan Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional... 3

Sistem Asuransi Syariah (Takaful) ... 5

Sistem Asuransi Konvensional ... 7

Percobaan Ekonomi ... 8

Percobaan Faktorial dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) 10 Pengujian Hipotesis ... 12

METODE PENELITIAN Data ... 13

Metode... 13

HASIL DAN PEMBAHASAN Evaluasi Pelaku Percobaan ... 20

Percobaan A ... 21

Percobaan B ... 25

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan ... 28

Saran... 29

DAFTAR PUSTAKA .. ... 30

(20)

D A F T A R T A B E L

Halaman

1 Perbedaan antara Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional. ... 4

2 Dana P endidikan. ... 6

3 Analisis Ragam untuk faktorial RAKL ... 12

4 Hasil analisis ragam premi percobaan A ... 21

5 Hasil analisis ragam profit peserta percobaan A... 22

6 Hasil analisis ragam profit perusahaan percobaan A ... 23

7 Data Frekuensi percobaan B ... 25

8 Two -Sample T-Test untuk premi percobaan B ... 26

9 Two -Sample T-Test untuk profit peserta pecobaan B ... 27

(21)

D A F T A R G A M B A R

Halaman

11 Rancangan Percobaan A……... 15

12 Rancangan Percobaan B………... 16

13 Grafik profit peserta percobaan A... 22

14 Grafik profit perusahaan percobaan A ... 24

15 Grafik persentase pilihan peserta percobaan B ... 26

D A F T A R L A M P I R A N

Halaman 16 Instruksi percobaan ... 31

17 Lembar keputusan asuransi syariah ... 33

18 Lembar keputusan asuransi konvensional... 34

19 Lembar perhitungan asuransi konvensional ... 35

20 Lembar perhitungan asuransi syariah ... 36

21 Data percobaan A ... 37

22 Pengujian asumsi analisis ragam percobaan A ... 40

23 Plot interaksi percobaan A ... 43

24 Data peserta percobaan B... 44

(22)

P E N D A H U L U A N

Latar Belakang

Konsep asuransi yang paling sederhana dan umum adalah suatu persediaan yang disiapkan oleh sekelompok orang, yang bisa tertimpa kerugian, guna menghadapi kejad ian yang tidak dapat diramalkan, sehingga bila kerugian tersebut menimpa salah seorang di antara mereka maka beban kerugian tersebut akan disebarkan ke seluruh kelompok (Muslehuddin, 1999).

Salah satu bentuk persiapan tersebut yang saat ini kian diminati masyarakat adalah investasi jangka panjang bagi pendidikan anak. Asuransi bisa dipilih menjadi salah satu pilihan untuk merencanakan dana pendidikan anak di masa depan. Kesadaran yang makin tinggi dari masyarakat akan masa depan pendidikan anaknya membuat produk-produk asuransi pendidikan terus diburu masyarakat. Perusahaan asuransi pun juga makin inovatif menawarkan produk-produknya untuk menarik minat masyarakat. Jenis asuransi pendidikan ini juga menjadi produk unggulan dari sejumlah perusahaan asuransi. Selain sistem asuransi konvensional yang telah dikenal masyarakat kini sistem asuransi berdasarkan syariah mulai berkembang di Indonesia.

Jasa asuransi dengan sistem konvensional masih begitu diminati karena dianggap memberikan keuntungan yang lebih besar karena keuntu ngan dapat langsung ditetapkan. Sedangkan kebiasaan masyarakat yang memilih menggunakan jasa asuransi syariah disebabkan karena mereka beragama Islam. Pertanyaan yang muncul kemudian adalah apabila kebiasaan ini dinafikan akankah terlihat kec enderungan calon peserta asuransi dalam memilih sistem asuransinya. Bagaimana sebenarnya profit dari kedua sistem asuransi itu, manakah yang lebih menguntungkan bagi nasabah dan perusahaan asuransi. Serta bagaimana nasabah bereaksi dalam memberikan premi. Untuk melihat kinerja kedua sistem asuransi tersebut dengan kombinasi umur tertentu dilakukan suatu metode percobaan yang lebih lazim dikenal dengan percobaan ekonomi.

Experimental economics dewasa ini merupakan salah satu cabang ekonomi

(23)

yang sangat baik untuk membangkitkan data yang kualitasnya dapat lebih baik (dan kemungkinan biayanya lebih kecil) daripada data yang tersedia di publikasi. Paling tidak metode percobaan memberikan cara alternatif untuk mendapatkan data.

Percobaan ekonomi haruslah dilakukan di dalam lingkungan yang terkontrol. Lingkungan ekonomi terdiri dari para pelaku ekonomi bersama aturan yang berlaku atau institusi sebagai tempat berinteraksinya pelaku ekonomi. Percobaan-percobaan ekonomi dapat dilakukan pada penelitian-penelitian pasar komoditas dan asset, teori permainan (game theory), keuangan dan sub bidang ekonomi lainnya. Dalam penelitian ini diterapkan metode percobaan ekonomi ini pada transaksi asuransi.

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan kinerja sistem asuransi konvensional dan syariah dengan menggunakan metode percobaan ekonomi. Penelitian ini dikhususkan pada jenis asuransi pendidikan dengan umur nasabah 25 dan 40 tahun.

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada dunia perasuransian dalam mengembangkan sistem asuransinya dan menjadi masukan kepada nasabah dalam memilih jasa asuransi pendidikan putra-putrinya.

(24)

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Asuransi

Definisi resmi asuransi konvensional d isebutkan dalam pasal 246 KUHD (Kitab Undang-Undang Hukum Dagang): Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dimana penanggung dengan menikmati suatu premi mengikat dirinya terhadap tertanggung untuk membebaskannya dari kerugian karena kehilangan keuntungan, atau ketiadaan keuntungan yang diharapkan, yang akan dapat diderita olehnya karena suatu kejadian yang tidak pasti (Sembiring 2006).

Amrin (2006) menyatakan bahwa menurut Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI), asuransi syariah adalah usaha saling melindungi dan tolong-menolong di antara sejumlah orang melalui investasi dalam bentuk aset dan tabarru yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah.

Perbedaan Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional

Sula (2004) menjelaskan beberapa prinsip yang membedakan asuransi syariah dan asuransi konvensional, yaitu:

Tabel 1 Perbedaan antara Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional No Prinsip Asuransi Syariah Asuransi Konvensional

1 Konsep Sekumpulan orang yang saling membantu, saling menjamin, dan bekerja sama dengan mengeluarkan dana tabarru.

Perjanjian dua pihak atau lebih; pihak penanggung mengikatkan diri kepada pihak tertanggung dengan menerima premi untuk memberikan penggantian kepada tertanggung.

2 Akad Akad tabarru (derma) dan akad tijarah (termasuk mudharabah atau bagi hasil).

Akad jual beli

3 Jaminan (Risiko)

Sharing of Risk; saling menanggung antara satu peserta dengan peserta lainnya.

(25)

No Prinsip Asuransi Syariah Asuransi Konvensional

4 Pengelolaan Dana

Terjadi pemisahan dana, yaitu dana tabarru dan dana peserta, sehingga tidak mengenal adanya dana hangus.

Tidak ada pemisahan dana yang berakibat pada terjadinya dana hangus.

5 Kepemilikan Dana

Iuran merupakan milik peserta, sedangkan perusahaan hanya sebagai pemegang amanah dalam mengelola dana tersebut.

Dana yang terkumpul dari premi peserta seluruhnya menjadi milik perusahaan. Perusahaan bebas menginvestasikannya kemana saja.

6 Unsur Premi Iuran terdiri dari unsur tabarru dan tabungan bebas riba.

Unsur premi terdiri dari tabel mortalita, bunga (interest), biaya-biaya asuransi.

7 Loading/ Komisi Agen

Sebagian asuransi loading dari dana pemegang saham. Sebagian lainnya dari 20-30% dari premi tahun pertama. Sehingga nilai tunai tahun pertama sudah terbentuk.

Loading cukup besar, terutama diperuntukkan bagi komisi agen. Bisa menyerap premi tahun pertama dan kedua. Sehingga biasanya nilai tunai tahun pertama dan kedua belum ada (masih hangus).

8 Sumber Pembayaran Klaim

Dari rekening tabarru, dimana peserta saling menanggung, dimana peserta saling menanggung. Jika salah satu peserta mendapat musibah, peserta lainnya ikut menanggung risiko.

Sumber biaya klaim adalah dari rekening perusahaan terhadap tertanggung murni bisnis dan tidak ada nuansa spiritual.

9 Keuntungan/ Profit

Profit dari hasil investasi bukan seluruhnya jadi milik perusahaan, tapi dilakukan bagi hasil (mudharabah) dengan peserta.

Keuntungan dari hasil investasi seluruhnya adalah keuntungan perusahaan.

10 Dewan Pengawas Syariah

Adanya Dewan Pengawas Syariah untuk menjamin jalannya bisnis sesuai syariah Islam

Tidak ada dewan pengawas

(26)

Sistem Asuransi Syariah (Takaful)

Sistem asuransi takaful menempatkan peserta sebagai tertanggung dan penanggung. Perusahaan asuransi hanya sebagai pengelola dana. Saling menanggung terjadi antara peserta, perusahaan asuransi dan sesama peserta asuransi lainnya.

Dalam asuransi pendidikan, terdapat manfaat takaful (diacu dari Divisi Pengembangan dan Pelatihan 2003) sebagai berikut :

1. Bila Peserta mengundurkan diri sebelum perjanjian berakhir, maka Peserta akan mendapatkan :

• Dana rekening tabungan yang telah disetor.

• Bagian keuntungan atas hasil keuntungan rekening tabungan (mudharabah)

2. Bila Peserta ditakdirkan meninggal dunia dalam masa perjanjian, maka ahli warisnya akan mendapatkan:

• Dana rekening tabungan yang telah disetor

• Bagian keuntungan atas hasil investasi rekening tabungan (mudharabah)

• Selisih dari Manfaat Takaful Awal (rencana menabung) dan premi yang sudah dibayar.

Selain itu bila anak (sebagai penerima hibah):

• Hidup sampai dengan 4 tahun di Perguruan Tinggi, yang bersangkutan akan mendapatkan dana pendidikan sesuai dengan Tabel 2

• Meninggal, maka dana pendidikan yang belum sempat diterimanya akan dibayarkan pada ahli warisnya.

3. Bila peserta hidup sampai perjanjian berakhir dan bila anak (sebagai penerima hibah):

• Hidup sampai dengan 4 tahun di Perguruan Tinggi, maka penerima hibah akan mendapatkan dana pendidikan sesuai tabel.

(27)

Tabel 2 Dana Pendidikan

Dana Pendidikan pada saat Anak

Masuk 4 tahun di Perguruan Tinggi

Usia

Anak

(tahun) SD SMP SMU P T Th.2 Th.3 Th.4 Th.5

1 -3 4 -9 10-12 10%MT 10%MT - 15%MT 15%MT - 20%MT 20%MT - 40%MT 40%MT 45%MT 25%SRT 25%SRT 25%SRT 35%SRT 35%SRT 35%SRT 50%SRT 50%SRT 50%SRT 100%SRT 100%SRT 100%SRT

MT = Manfaat Takaful Awal SRT= Saldo Rekening Tabungan

Perhitungan pada produk asuransi ini adalah sebagai berikut:

• MT = Premi x MP

• Mudharabah : 60% untuk peserta, 40% untuk perusahaan Biaya pengelolaan (BP) = (35 %) x Premi

1. MP = Masa Perjanjian = 18 tahun – usia anak Usia anak = usia ulang tahun yang akan datang

2. Premi = Premi tahunan

3. Tabarru’ = (5.75%) x Premi (untuk umur 25 tahun) Tabarru’ = (19%) x Premi (untuk umur 40 tahun) 4. Jumlah Tabungan (JT)

Besar tabungan tahun I = Premi – Tabarru’- Biaya P engelolaan Besar tabungan tahun selanjutnya = Premi – Tabarru’

Pada tahun dimana peserta menerima Dana Pendidikan JT akan dikurangi dengan dana pendidikan.

5. Jumlah Bagi Hasil (JBH)

ROI : Return of investment (tingkat investasi) Besar bagi hasil tahun I = JT x ROI x 0.6 Besar bagi hasil tahun selanjutnya =

(JT x ROI x 0.6) + (JBHtahun sebelumnya x ROI x 0.6)

Pada tahun dimana peserta menerima Dana Pendidikan JBH akan ditambah dengan (dana pendidikan x ROI x 0.6).

(28)

7. Nilai Tunai = JT +JBH

8. Santunan ahli waris = DK + NT

9. Saldo Rekening tabungan (SRT) = NT pada akhir masa perjanjian yang menjadi saldo awal tahun pada saat anak di Perguruan Tinggi.

Sistem Asuransi Konvensional

Sistem asuransi konvensional menempatkan peserta sebagai tertanggung dan perusahaan asuransi sebagai penanggung. Saling menanggung terjadi antara peserta dengan perusahaan asuransinya.

Pada sisten konvensional manfaat yang akan diterima nasabah disebut dana kelangsungan belajar, yaitu :

1. Pemegang polis akan menerima dana kelangsungan belajar secara bertahap pada saat:

•12 tahun sebelum berakhirnya pembayaran premi sebesar 10% Uang Asuransi

•6 tahun sebelum berakhirnya pembayaran premi sebesar 20% Uang Asuransi

•3 tahun sebelum berakhirnya pembayaran premi sebesar 30% Uang Asuransi

•Saat berakhirnya pembayaran premi sebesar 50% Uang Asuransi

2. Selanjutnya akan dibayarkan beasiswa secara berkala setiap bulan selama 5 tahun sebesar 1/60 x Uang Asuransi.

3. Apabila Tertanggung meningg al dunia dalam masa pembayaran premi, polis menjadi bebas premi (pembayaran premi berakhir), Uang Asuransi dibayar sebesar 100% dan dana belajar tetap dibayarkan.

Dengan ketentuan :

• Premi (5 tahun pertama) = (Uang Asuransi/1000) x tarif premi x nilai baku Nilai baku = 1.05

• Premi tahun berikutnya = (Uang Asuransi/1000) x tarif premi

(29)

Percobaan Ekono mi

Percobaan Ekonomi merupakan salah satu cara pengumpulan data selain data yang tersedia di publikasi. Studi percobaan ekonomi menirukan suatu tingkah laku pasar dengan menggunakan hadiah (rewards) sebagai alat utamanya dan manusia sebagai pelaku percobaan.

Menurut Juanda (2000), pengumpulan data dengan menggunakan metode percobaan dibandingkan dengan metode observasi dan survei memiliki kelebihan, diantaranya:

• peneliti leluasaan untuk melakukan pengawasan terhadap lingkungan atau sumber-sumber keragaman data (control).

• dapat menciptakan jenis perlakuan yag diinginkan dan kemudian mengamati perubahan-perubahan yang terjadi pada respon.

• telaahnya bersifat analitik, yang bertujuan menjelaskan hubungan sebab -akibat antar berbagai faktor.

Dalam melakukan percobaan ekonomi, sasaran utama yang harus diperhatikan oleh seorang perancang percobaan adalah naluri untuk menentukan suatu rancangan yang menawarkan kesempatan untuk mempelajari hal-hal yang berguna dan menjawab pertanyaan yang melatarbelakangi penelitian. Biasanya suatu rancangan dapat dikatakan efektif apabila rancangan tersebut dengan mudah dapat dibandingkan dengan realita dan lebih sederhana dari model formalnya. (Friedman dan Sunder, 1994).

Suatu rancangan percobaan merupakan suatu kesatuan antara rancangan perlakuan, rancangan lingkungan dan rancangan pengukuran. Rancangan perlakuan adalah rancangan tentang bagaimana perlakuan -perlakuan tersebut dibentuk. Rancangan lingkungan merupakan rancangan yang berkaitan dengan bagaimana perlakuan -perlakuan tersebut ditempatkan pada unit -unit percobaan. Rancangan pengukuran adalah rancangan yang membicarakan bagaimana perlakuan-perlakuan tersebut dibentuk (Mattjik dan Sumertajaya 2002).

(30)

Mattjik dan Sumertajaya (2002) menyatakan bahwa ada tiga prinsip dasar dalam merancang suatu percobaan agar data yang dianalisis satistika dikatakan sah dan valid yaitu:

1. Harus ada ulangan, yaitu pengalokasian suatu perlakuan tertentu terhadap beberapa unit percobaan pada kondisi yang seragam.

2. Pengacakan, yaitu setiap unit percobaan harus memiliki peluang yang sama untuk diberi suatu perlakuan tertentu.

3. Pengendalian lingkungan, yaitu usaha utuk mengendalikan keragaman yang muncul akibat keheterogenan kondisi lingkungan.

Untuk mengontrol karakteristik pelaku ekonomi yang sangat beragam, dalam metode percobaan ekonomi berkembang suatu teori yaitu induced-value

theory. Teori ini dikembangkan oleh Prof.Vermon L Smith seorang ilmuwan AS

dari George Mason University. Dengan adanya teori ini membuat ilmu ekonomi dapat diuji dalam laboratorium ekonomi seperti halnya ilmu-ilmu alam lainnya. Pada dasarnya teori ini menyatakan bahwa perobaan ekonomi dapat dilakukan dengan memberikan reward yang tepat sehingga para pelaku ekonomi dalam mengambil keputusan mengacu pada keinginan memperoleh keuntungan atau imbalan yang sebesar-besarnya.

Friendman dan Sunder (1994) menyatakan bahwa inti dari induced-value

theory adalah media imbalan yang tepat menjadikan peneliti dapat

membangkitkan (induce) karakteristik awal pada peserta percobaan sehin gga karakteristik ‘bawaan’ peserta dapat diabaikan. Ada tiga kondisi yang harus dipenuhi agar karakteristik yang dibutuhkan didalam percobaan dapat dimunculkan :

1. Monotonicity. Pelaku percobaan harus selalu lebih menyukai imbalan yang

lebih besar.

2. Salience. Imbalan yang diterima masing -masing pelaku percobaan

(31)

3. Dominance. Adanya dominasi kepentingan pelaku di dalam pelaksanaan percobaan, yaitu mereka lebih mengutamakan imbalan dan mengabaikan pengaruh-pengaruh lain.

Jika ketiga kondisi di atas dapat dipenuhi, maka dapat dikatakan bahwa

eksperimenter telah berhasil melakukan kontrol terhad ap karakteristik pelaku

percobaan.

Friendman dan Sunder (1994) menyarankan beberapa hal praktis yang dapat dilakukan peneliti agar induced-value theory terpenuhi, antara lain:

1. Memilih mahasiswa atau pelajar sebagai pelaku percobaan. Karena mahasiswa atau pelajar merupakan pelaku percobaan yang mempunyai keinginan belajar yang kuat serta dapat dipuaskan dengan bayaran yang rendah.

2. Memotivasi pelaku percobaan menggunakan uang tunai (cash) atau menggunakan nilai/angka (grade) sebagai imbalan apabila pelajar yang digunakan sebagai pelaku percobaan.

3. Menciptakan lingkungan percobaan yang sesederhana mungkin namun dapat mewakili masalah dari hal-hal yang ingin diteliti.

4. Melakukan pemeriksaan pemahaman pelaku percobaan sebelum percobaan sebenarnya dilaksanakan.

5. Menghindari penggunaan identitas institusi yang ditirukan atau menggunakan penamaan yang menjurus pada hal-hal yang disukai atau tidak disukai pelaku percobaan.

Percobaan Faktorial dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL)

(32)

Adapun model dari rancangan ini adalah sebagai berikut :

Yijk = µ + ai + ßj +(aß)ij+ ?k + eijk

dimana :

Yijk = Nilai pengamatan faktor A taraf ke-i, faktor B taraf ke-j dan kelompok ke-k

µ = Rataan umum

ai = Pengaruh faktor A taraf ke-i

ßj = Pengaruh faktor B taraf ke-j

(aß)ij = Pengaruh interaksi faktor A dengan faktor B

?k = Pengaruh kelompok ke-k

eijk = Galat percobaan untuk asuransi ke-i dengan umur ke-j periode ke-k

Hipotesisnya dapat disusun sebagai berikut: Pengaruh utama faktor A:

H0 : α1 = ... = αa = 0 (faktor A tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati )

H1 : paling sedikit ada satu i dimana αi≠ 0 Pengaruh utama faktor B:

H0 : ß1 = ... = ßb = 0 (faktor B tidak berpengaruah terhadap faktor yang diamati )

H1 : paling sedikit ada satu j dimana ßj ≠ 0

Pengaruh interaksi faktor A dengan faktor B:

H0 : ()11 = … = ()ab = 0 (interaksi dari faktor A dengan faktor Btidak berpengaruh terhadap respon yg diamati) H1 : paling sedikit ada sepasang (i,j) dimana (aß)ij ≠ 0

Pengaruh pengelompokan:

H0 : ?1 = = ?r = 0 (Blok tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati)

(33)

Pengujian Hipotesis

[image:33.612.128.517.304.538.2]

Aunuddin (2005) menyatakan bahwa analisis ragam adalah salah satu metode yang sering dipakai untuk analisis data. Metode ini diperkenalkan oleh Fisher. Dalam pengertian uji hipotesis, analisis ragam digunakan untuk menilai kesamaan nilai tengah beberapa populasi yaitu memeriksa apakah µ1 = µ2 =...= µp dengan tandingannya berupa pernyatan bahwa paling sedikit ada sepasang populasi yang berbeda. Fisher mengartikan analisis ragam sebagai cara menghitung jumlah kuadrat, memecah komponen keragaman data dan meringkas hasilnya dalam bentuk tabel analisis ragam.

Tabel 3 Analisis Ragam untuk faktorial RAKL

Sumber Keragaman

Derajat bebas

Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah

F hitung

A a-1

abr Y br Yi..2 ..2

KTA KTA/KTG

B b-1

abr Y ar

Yj 2

.. 2 . .

KTB KTB/KTG

AB (a-1)(b-1)

JKP-JKA-JKB dimana,

∑∑

− = abr Y r Y JKP ij 2 .. 2 .

KTAB KTAB/KTG

Blok/

Kelompok r-1

abr

Y ab Y..k2 ..2

KTK KTK/KTG

Galat (ab-1)(r-1) JKTJKPJKK KTG

Total abr -1

∑∑∑

abr Y Yijk 2 .. 2

(34)

DATA DAN METODE

Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data hasil percobaan ekonomi menggunakan bantuan 24 mahasiswa Departemen Matematika Universitas Syiah Kuala Banda Aceh angkatan 2002 yang dilakukan tanggal 22 dan 29 November 2005.

Metode

Suatu rancangan percobaan merupakan suatu kesatuan antara rancangan perlakuan, rancangan lingkungan dan rancangan pengukuran. Percobaan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak 2 tahap yaitu disebut percobaan A dan B.

Rancangan Perlakuan

Rancangan perlakuan yang digunakan adalah rancangan faktorial. Dalam percobaan ini ada dua faktor dengan dua taraf dalam tiap faktornya sehingga didapat empat kombinasi perlakuan. Faktor-faktor yang dilihat pengaruhnya yaitu : 1. Faktor sistem asuransi yang terdiri dari dua taraf yaitu syariah dan

konvensional.

2. Faktor umur peserta yang terdiri dari dua taraf yaitu 25 tahun dan 40 tahun. Faktor umur terkait dengan salah satu risiko dalam perasuransian yaitu risiko kematian.

Rancangan Lingkungan

Rancangan yang digunakan dalam percobaan A adalah RAKL. RAKL dipilih untuk menekan biaya percobaan seminimal mungkin. Apabila RAL yang diterapkan pada percobaan ini membutuhkan 120 peserta sekaligus, sedangkan RAKL dapat dilaksanakan percobaan menggunakan 24 peserta dengan melakukan pengacakan peserta pada setiap ulangan atau periode.

(35)

Rancangan Pengukuran

Respon yang diamati adalah:

1. Premi, merupakan besar premi yang diberikan tiap -tiap pelaku prcobaan. 2. Profit peserta, adalah besarnya profit yang diterima peserta dalam transaksi

asuransi berupa manfaat asuransi.

3. Profit perusahaan, adalah besarnya profit yang diperoleh perusahaan asuransi dari masing-masing peserta per kombinasi perlakuan masing -masing.

Dalam mensimulasik an sistem asuransi mencakup tingkat investasi yang termasuk dalam perhitungan untuk memperoleh beasiswa pendidikan. Uang nasabah diinvestasikan dalam berbagai bentuk seperti deposito, saham, bagi hasil dan sebagainya. Dalam percobaan ini investasi dianggap sama pada kedua sistem asuransi. Dalam membagi keuntungan investasi pada sistem syariah berbeda dari sistem konvensional. Pada sistem syariah diterapkan sistem bagi hasil sehingga tingkat investasi berbeda tiap tahunnya. Sedangkan pada sistem konvesional tingkat investasi tetap setiap tahun.

Perusahaan asuransi akan memberikan beasiswa yang berhak diterima peserta selama peserta mentaati kesepakatan dalam masing -masing asuransi. Apabila ada dari penerima beasiswa yang tidak melanjutkan pendidikannya atau tidak naik kelas pada saatnya perusahaan akan tetap memberikan beasiswa pada tahun-tahun yang sudah disepakati, hal ini berlaku pada kedua sistem asuransi.

Dalam percobaan ini diasumsikan tidak ada peserta yang mengundurkan diri dan usia anak yang dias uransikan adalah satu tahun. Peran yang akan disimulasikan oleh peserta adalah kepala rumah tangga yang hidup sampai masa perjanjian berakhir atau meninggal dalam masa perjanjian. Peluang peserta mendapatkan peran -peran tersebut berbeda-beda tergantung pad a umur peserta selama masa perjanjian yang dirujuk dari Tabel Mortalita Indonesia (TMI II) Dewan Asuransi Indonesia.

(36)

asuransi menggunakan inflasi yang dianggap sama tiap tahun dengan menggunakan rumus Present Value, yaitu :

+

= t

t

i x PV

) 1 (

dimana; i = nilai inflasi dan t = tahun.

Nilai inflasi yang diacak per periode diperoleh dari tabel inflasi Indonesia tahun 1980 sampai tahun 2006. Sedangkan nilai investasi yang diacak per tahun diperoleh dari informasi perusahaan asuransi yaitu 8% sampai 12 % dalam 5 tahun terakhir.

Rancangan Percobaan

[image:36.612.132.504.371.551.2]

Percobaan ini menggunakan 24 mahasiswa sebagai unit percobaan. Gambar 1 dan Gambar 2 memperlihatkan bagaimana rancangan percobaan dilakukan.

Gambar 1 Rancangan Percobaan A

Pada Percobaan A, 24 mahasiswa sebagai pelaku percobaan ditempatkan pada empat kombinasi perlakuan sehingga diperoleh 6 peserta asuransi syariah berumur 25 tahun, 6 peserta asuransi syariah berumur 40 tahun, 6 peserta asuransi konvensional berumur 25 tahun dan 6 peserta asuransi konvensional berumur 40 tahun. Peluang peserta mendapat perlakuan tertentu diacak per periode.

24 peserta

Syariah Konvensional

25 tahun

6 peserta

25 tahun

40 tahun 40 tahun

(37)
[image:37.612.131.515.80.225.2]

Gambar 2 Rancangan percobaan B

Pada percobaan B, 24 mahasiswa diacak dalam dua kelompok umur yaitu 12 peserta dengan umur 25 tahun dan 12 peserta dengan umur 40 tahun. Masing-masing peserta diberi kebebasan memilih sistem asuransi. Prosedur simulasi yang dilakukan sama dengan percobaan A satu periode dengan respon tambahan yaitu jumlah peserta yang memilih masing -masing sistem asuransi.

Model Analisis

Rancangan yang digunakan dalam percobaan A adalah faktorial RAKL. Model analisis yang digunakan adalah sebagai berikut :

Yijk = µ + ai + ßj +(aß)ij+ ?k + eijk

dimana:

Yijk = Respon untuk asuransi ke-i dengan umur-j dan periode ke-k

µ = Rataan umum

ai = Pengaruh sistem asuransi ke-i; i = 1,2

ßj = Pengaruh umur ke-j; j = 1,2

?k = Pengaruh periode ke-k; k = 1,2,...,5

(aß)ij = Pengaruh interaksi faktor umur dengan faktor sistem asuransi

eijk = Galat percobaan untuk asuransi ke-i dengan umur ke-j periode ke-k 24 peserta

25 tahun 40 tahun

(38)

Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut : 1. Pengaruh sistem asuransi

H0 : α1 = α2 = 0 (sistem asuransi tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati )

H1 : paling sedikit ada satu I dimana αi≠ 0

2. Pengaruh umur

H1 : ß1 = ß2 = 0 (umur tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati )

H1 : paling sedikit ada satu j dimana ßj ≠0

3. Pengaruh interaksi sistem as uransi dengan umur

H0 : ()11 =…= ()22 = 0 (interaksi sistem asuransi dengan umur tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati) H1 : paling sedikit ada sepasang (i,j) dimana (aß)ij ≠ 0

4. Pengaruh kelompok (ulangan/periode)

H0 : ?1 = = ?5 = 0 (Periode tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati )

H1 : paling sedikit ada satu k dimana ?k≠ 0

Keempat hipotesis diatas diuji dengan menggunakan uji F, yaitu dengan menghitung rasio kuadrat tengah masing-masing sumber keragaman dengan kuadrat tengah galatnya.

Langkah-langkah dalam analisis data dengan prosedur pembangkitkan data simulasi percobaan ekonomi sebagai berikut:

a. Melakukan prosedur simulasi untuk sistem asuransi syariah

(39)

• Peneliti (yang membantu peneliti) menjelaskan instruksi percobaan kepada peserta, hal-hal yang kurang dimengerti harus ditanyakan langsung kepada peneliti.

• Masing -masing peserta diberi modal sebanyak Rp 5000 (yang akan diproses dalam dua rekening; rekening tabungan dan tabarru’).

• Proses asuransi dimulai, kepada peserta asuransi dipersilahkan untuk menyepakati premi yang ingin dan mampu dibayar pada perusahaan asuransi.

• Peserta asuransi hidup sampai masa perjanjian berakhir dipersilahkan membayar premi kepada perusahaan asuransi sampai masa perjanjian berakhir, perusahaan asuransi memberikan bagi hasil 60% dari hasil pendapatannya berbentuk dana tahapan untuk biaya saat Anak masuk sekolah (SD,SMP,SMU,PT), dan Beasiswa di PT selama 4 tahun.

• Peserta asuransi yang meninggal dalam masa perjanjian berhenti membayar premi.

• Bagi peserta asuransi yang meninggal, perusahaan asuransi akan memberikan dana kematian, seluruh dana pada rekening tabungan Peserta serta Tahapan untuk biaya saat anak masuk sekolah (SD,SMP,SMU,PT sesuai kondisinya).

• Setelah transaksi satu masa perjanjian selesai peserta diharuskan menunjukkan lembar keputusan kepada peneliti.

• Masing -masing peserta asuransi menghitung penerimaan yang diperoleh pada periode ke-1.

• Proses ini berlangsung selama 5 periode.

• Peneliti akan menuliskan semua hasil yang diperoleh peserta asuransi.

b. Melakukan prosedur simulasi untuk sistem asuransi konvensional

(40)

• Peneliti (yang membantu peneliti) menjelaskan instruksi percobaan kepada peserta, hal-hal yang kurang dimengerti harus ditanyakan langsung kepada peneliti.

• Masing -masing peserta diberi modal sebanyak Rp 5000.

• Proses asuransi dimulai, kepada peserta asuransi dipersilahkan untuk menetapkan Uang Asuransi sehingga perusahaan asuransi dapat menghitung besarnya premi yang harus dibayar.

• Peserta asuransi hidup sampai masa perjanjian berakhir dipersilahkan membayar premi kepada perusahaan asuransi sampai masa perjanjian berakhir, perusahaan asuransi akan memberikan dana kelangsungan belajar secara bertahap.

• Peserta asuransi yang meninggal dalam masa perjanjian berhenti membayar premi.

• Bagi peserta asuransi yang meninggal dalam masa perjanjian, perusahaan asuransi akan memberikan Uang asuransi seb esar 100% dan dana belajar tetap dibayarkan.

• Setelah transaksi satu masa perjanjian selesai peserta diharuskan menunjukkan lembar keputusan kepada peneliti.

• Masing -masing peserta asuransi menghitung penerimaan yang diperoleh pada periode ke-1.

• Proses ini b erlangsung selama 5 periode.

• Peneliti akan menuliskan semua hasil yang diperoleh peserta asuransi.

Seluruh perhitungan asuransi dan pengacakan dilakukan dengan software

Microsoft Excel, sedangkan hasil dari percobaan yang dilakukan diolah dengan

(41)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Evaluasi Pelaku Percobaan

Untuk memenuhi induced -value theory dalam penelitian ini digunakan beberapa alat kontrol yang disarankan oleh Friendman dan Sunder (1994) yaitu: 6. Memilih 24 orang mahasiswa Srata satu (S1) sebagai pelaku/peserta

percobaan. Ke-24 mahasiswa ini mengikuti prosedur-prosedur percobaan dan menjawab semua pertanyaan yang diajukan peneliti dalam lembar keputusan. Para peserta percobaan terlihat antusias ketika mengetahui keuntungan berupa uang tunai yang diberikan pada akhir periode, sehingga cenderung dapat memenuhi kondisi monotonicity dan dominance.

7. Menciptakan lingkungan percobaan yang sesederhana mungkin dan melakukan pemeriksaan pemahaman pelaku percobaan sebelum percobaan sebenarnya dilaksanakan untuk memperoleh kondisi salience. Peserta percobaan dibebaskan untuk bertanya langsung ke meja perusahaan agar memudahkan perhitungan karena masa perjanjian yag relatif lama (17 tahun). Sebelum percobaan sebenarnya juga dilakukan simulasi perhitungan dan ilustrasi-ilustrasi perhitungan dibagikan kepada masing-masing peserta. 8. Untuk memdapatkan dominance, digunakan istilah-istilah umum asuransi dan

menghindari penggunaan istilah-istilah yang menjurus kepada sistem asuransi tertentu sehingga para peserta percobaan tidak mengetahui asuransi apa sebenarnya yang dicobakan.

Dari evaluasi pertimbangan peserta asuransi dalam memberikan premi (Lampiran 2) ternyata semua peserta (100%) mempunyai keinginan untuk mendapatkan imbalan yang tinggi sehingga dapat dianggap induced-value theory

terpenuhi.

Pengacakan-pengacakan yang dilakukan adalah:

• Pengacakan peserta untuk memperoleh kombinasi perlakuan dilakukan per periode (Lampiran 6).

(42)

selama 17 tahun masa perjanjian terdapat 2 peserta yang meninggal yaitu peserta ke-3 pada tahun ke-3 dan peserta ke-5 pada tahun ke-14 masa perjanjian.

• Pengacakan inflasi diperoleh untuk tiap periode ialah 5.8%, 7%, 3.8%, 6.5% dan 6.1%.

• Pengacakan investasi per tahun diperoleh berturut-turut 9%, 11%, 10%, 12%, 11%, 12%, 9%, 9%, 8%, 11%, 12%, 10%, 11%, 12%, 10%, 12%, 12%, 10%, 11%, 12%, 10%, 12%.

Percobaan A

Premi

Sebelum melakukan analisis ragam, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi. Hasil uji asumsi kenormalan, kehomogenan ragam dan keacakan galat terpenuhi untuk setiap respon (Lampiran 7). Rancangan percobaan dilakukan dengan nilai

α=10%

[image:42.612.131.519.546.662.2]

Dari hasil yang digambarkan pada Tabel 4 terlihat bahwa interaksi antara sistem asuransi dan umur tidak berpengaruh nyata terhadap premi peserta dengan nilai-p=0.534 (nilai-p>α =0.1). Faktor asuransi tidak mempengaruhi secara nyata terhadap premi peserta dengan nilai-p=0.112 (nilai-p>α=0.1), sedangkan umur berpengaruh nyata terhadap besar premi yang diberikan peserta dengan nilai-p=0.072 (nilai-p<α =0.1).

Tabel 4 Hasil analisis ragam premi percobaan A

Sumber db JK K T F P

R-Square C.V.

Duncan

Grouping Mean N PLAKUAN

Periode 4 121.9 30.5 30.5 0.965 0.393 5.517 A 275.617 10 40

Asuransi 1 646.4 646.4 2.93 0.112 B 262.508 10 25

Umur 1 856.4 856.4 3.9 0.072

Asuransi*Umur 1 90.3 90.3 0.41 0.534

Error 12 2643.1 220.3

Total 19 4361.1

(43)

Kecenderungan ini disebabkan pada umur 40 tahun risiko meninggal lebih besar sehingga peserta memberikan investasi dalam bentuk premi yang lebih besar.

Profit Peserta

[image:43.612.133.527.254.370.2]

Hasil analisis ragam pada Tabel 5 menunjukkan bahwa interaksi antara sistem asuransi dan umur memiliki pengaruh nyata terhadap profit peserta dengan nilai-p=0.091 (nilai-p<α =0.1).

Tabel 5 Hasil analisis ragam profit peserta percobaan A

Sumber db JK KT F P R-Square C.V. Duncan

Grouping Mean N PLAKUAN

Periode 4 4759709 1189927 41.5 0.000 0.946 5.547 A 3316.7 5 KON40

Asuransi 1 31097 31097 1.08 0.318 A 3256.3 5 SYA40

Umur 1 1094044 1094044 38.15 0.000 B 2927.8 5 SYA25

Asuran si*Umur 1 96971 96971 3.38 0.091 C 2709.7 5 KON25

Error 12 344109 28676

Total 19 6325930

Dari hasil uji Duncan dapat dilihat bahwa pada α=0.1 rata-rata profit peserta konvensional berumur 40 tahun tidak berbeda nyata dengan sistem syariah, tetapi berbeda nyata dengan peserta 25 tahun pada kedua sistem. Rata-rata profit peserta syariah berumur 40 tahun berbeda nyata dengan peserta 25 tahun pada kedua sistem. Demikian juga rata-rata profit peserta syariah berumur 25 tahun berbeda secara nyata pada α =0.1 dengan peserta dengan umur yang sama pada sistem konvensional.

Gambar 3 Profit peserta percobaan A.

Rata-rata Profit Peserta (Rp)

2927.8

3256.3 2709.7

3316.7

0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

25th 40th

Umur

[image:43.612.137.477.536.670.2]
(44)

Melalui grafik dapat dilihat lebih jelas adanya pengaruh interaksi antara asuransi dengan umur terhadap profit peserta karena terlihat bahwa pengaruh sistem asuransi tergantung dari umur peserta. R ata-rata profit peserta dengan umur 25 tahun lebih tinggi pada sistem syariah daripada konvensional. Sedangkan untuk peserta umur 40 tahun diperoleh rata-rata profit yang relatif sama. Hal ini disebabkan perbedaan pengertian uang pertanggungan antara asuransi syariah dengan asuransi konvensional yang dijadikan acuan persentase profit yang diterima peserta. Pada asuransi syariah uang pertanggungan berarti jumlah premi yang dibayar oleh peserta selama masa perjanjian (MTA=Manfaat Takaful Awal), sedangkan pada asuransi konvensional uang pertanggungan adalah nilai tertentu yang lebih kecil dari jumlah premi peserta selama masa perjanjian yang mengakibatkan perusahaan peserta asuransi syariah mendapatkan profit yang lebih besar daripada peserta asuransi konvensional.

Profit perusahaan

[image:44.612.131.526.477.591.2]

Pada hasil analisis ragam Tabel 6 terlihat bahwa interaksi antara sistem asuransi dan umur juga memiliki pengaruh nyata terhadap profit perusahaan dengan nilai-p=0.043 (nilai-p<α=0.1).

Tabel 6 Hasil analisis ragam profit perusahaan percobaan A

Sumber db JK KT F P

R-Square C.V. Duncan

Grouping Mean N PLAKUAN

Ulangan 4 3591109 897777 17.39 0.000 0.929 14.33 A 2350.9 5 KON25

Asuransi 1 2526539 2526539 48.93 0.000 B 1531.3 5 KON40

Umur 1 1741582 1741582 33.73 0.000 B 1410.7 5 SYA25

Asuransi*Umur 1 263007 263007 5.09 0.043 C 1049.8 5 SYA40

Error 12 619683 51640

Total 19 8741919

(45)
[image:45.612.134.480.172.295.2]

dengan peserta 25 tahun, tetapi berbeda secara nyata pada α=0.1 dengan sistem syariah dengan peserta 40 tahun juga. Sementara rata-rata profit perusahaan syariah dengan peserta 25 tahun terlihat berbeda secara nyata pada α=0.1 dengan rata-rata profit perusahaan pada sistem yang sama dengan peserta 40 tahun.

Gambar 3 Profit perusahaan percobaan A

Dari grafik terlihat bahwa profit rata-rata perusahaan asuransi dari peserta umur 25 tahun jauh lebih tinggi pada sistem konvensional daripada syariah. Demikian pula halnya dari peserta dengan umur 40 tahun lebih tingg i profit perusahaan pada sistem konven sional daripada syariah namun tidak sejauh perbedaan pada peserta umur 25 tahun.

Rata-rata profit perusahaan pada sistem konvensional terlihat jauh lebih tinggi dibandingkan pada sistem syariah. Hal ini disebabkan sumber dana yang diinvestasikan diperoleh dari premi yang dibayar oleh peserta. Dana tahapan per masa masuk sekolah yang diberikan perusahaan pada peserta asuransi sistem syariah merupakan persentase dari jumlah premi yang dibayar oleh peserta, sedangkan perusahaan asuransi konvensional dari uang pertan ggungan yang lebih kecil dari jumlah premi peserta selama masa perjanjian yang mengakibatkan perusahaan asuransi konvensional mendapatkan dana untuk investasi yang lebih besar daripada sistem syariah.

Pada umur 25 tahun profit perusahaan konvensional jauh lebih tinggi dibandingkan pada umur 40 tahun. Hal ini disebabkan dalam percobaan ini tidak ada peserta yang meninggal dari peserta umur 25 tahun sehingga perusahaan sebagai pemilik dana memperoleh keuntungan yang besar (dana hangus bagi

Rata-rata Profit Perusahaan (Rp)

1410.7

1049.8 2350.9

1531.3

0 500 1000 1500 2000 2500

25th 40th

Umur

Syariah

(46)

peserta). Sedangkan pada umur 40 tahun ada peserta yang meninggal sehingga perusahaan harus membayar dana kematian yang mengakibatkan profit perusahaan berkurang dibandingkan pada peserta umur 25 tahun.

Percobaan B

Sebelum melakukan pengujian, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi kenormalan data. Hasil uji asumsi kenormalan terpenuhi untuk setiap respon (Lampiran 10). Percobaan dilakukan dengan nilai α =10%

[image:46.612.134.453.355.576.2]

Hasil dari uji Eksak Fisher diperoleh nilai-p = 0.00458. Nilai-p< α = 0.1 memperlihatkan bahwa kelompok umur berbeda nyata dengan sistem bermakna adanya hubungan antara umur dengan sistem asuransi yang dipilih peserta. Tabel 7 Data Frekuensi percobaan B

‚ k o n v e n ‚ s y a r i a h ‚ To t a l

ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ ˆ ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ ˆ ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ ˆ

Fr e q u e n c y 2 5 ‚ 0 ‚ 1 2 ‚ 1 2

Ex p e c t e d ‚ 3 . 5 ‚ 8 . 5 ‚

Pe r c e n t ‚ 0 . 0 0 ‚ 5 0 . 0 0 ‚ 5 0 . 0 0

Ro w Pc t ‚ 0 . 0 0 ‚ 1 0 0 . 0 0 ‚

Co l Pc t ‚ 0 . 0 0 ‚ 7 0 . 5 9 ‚

ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ ˆ ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ ˆ ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ ˆ

Fr e q u e n c y 4 0 ‚ 7 ‚ 5 ‚ 12

Ex p e c t e d ‚ 3 . 5 ‚ 8 . 5 ‚

Pe r c e n t ‚ 2 9 . 1 7 ‚ 2 0 . 8 3 ‚ 5 0 . 0 0

Ro w Pc t ‚ 5 8 . 3 3 ‚ 4 1 . 6 7 ‚

Co l Pc t ‚ 1 0 0 . 0 0 ‚ 2 9 . 4 1 ‚

ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ ˆ ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ ˆ ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ ˆ

To t a l 7 1 7 2 4

2 9 . 1 7 7 0 . 8 3 1 0 0 . 0 0

Dari grafik (Gambar 4) tampak bahwa pada umur 25 tahun semua peserta cenderung memilih asuransi syariah sedangkan pada umur 40 tahun sebagian besar peserta juga memilih asuransi syariah.

(47)

Pilihan sistem peserta 25 tahun

100%

0%

syariah

konvensional

Pilihan sistem peserta 40 tahun

58% 42%

Syariah

[image:47.612.135.504.82.193.2]

Konvensional

Gambar 4 Persentase pilihan peserta percobaan B.

Pada percobaan ini peserta umur 25 tahun tidak ada yang memilih sistem konvensional sehingga diperoleh tiga kelompok data yaitu sistem syariah dengan peserta umur 25 tahun, sistem syariah dengan peserta umur 40 tahun dan sistem konvensional dengan peserta umur 40 tahun. Oleh karena itu sistem asuransi yang dibandingkan hanya pada peserta dengan umur 40 tahun. Two -Sample T-Test dilakukan untuk melihat perbandingan nilai tengah dari kedua kelompok data (sistem syariah umur 40 tahun dan sistem konvensional umur 40 tahun).

Premi

Dari Tabel 8 terlihat bahwa pada umur 40 tahun rat a-rata premi yang diberikan peserta asuransi syariah relatif sama dengan premi peserta asuransi konvensional pada α = 0.1 dengan nilai-p=0.574 (nilai-p>α =0.1).

Tabel 8 Two-Sample T-Test untuk p remi percobaan B Syariah 40 vs Ko nvensional 40

N Mean P-Value Premi Syariah 5 288.60 0.574

Premi Konvensional 7 287.04

[image:47.612.139.476.515.593.2]
(48)

Profit Peserta

[image:48.612.135.434.246.320.2]

Dengan α = 0.1 rata-rata profit peserta umur 40 tahun berbeda secara nyata antara peserta asuransi syariah dengan asuransi konvensional dimana nilai-p=0.004 (nilai-p<α=0.1). Nilai mean (rataan) memperlihatkan bahwa peserta asuransi konvensional mendapatkan rata-rata profit yang lebih tinggi dari peserta asuransi syariah.

Tabel 9 Two-Sample T-Test untuk profit peserta pecobaan B

Syariah 40 vs Konvensional 40

N Mean P-Value

ProfitPesertaSyariah 5 2650.8 0.004

ProfitPesertaKonvensional 7 2744.1

Hasil ini terlihat kontradiksi dengan hasil yang diperoleh pada percobaan A, hal ini disebabkan pada percobaan kedua ini tidak disimulasikan peran peserta meninggal dalam masa perjanjian karena hanya dilakukan satu periode maka diasumsikan semua peserta mendapat peran yang sama yaitu hidup sampai masa perjanjian berakhir.

Profit Perusahaan

Rata-rata profit yang diperoleh perusahaan dari peserta umur 40 tahun terlihat pada Tabel 10 berbeda secara nyata pada α = 0.1 antara asuransi syariah dan konvensional dengan nilai-p=0.000 (nilai-p<α=0.1). Terlihat bahwa perusahaan asuransi konvensional mendapatkan rata-rata profit yang lebih tinggi dari perusahaan asuransi syariah. Hal yang sama terjadi pada percobaan A.

Tabel 10 Two-Sample T-Test untuk profit perusahaan percobaan B

Syariah 40 vs Konvensional 40

N Mean P -Value

P rofitPerusahaanSyariah 5 2162.6 0,000

[image:48.612.135.446.623.689.2]
(49)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Percobaan untuk membandingkan dua sistem asuransi ini dapat dijadikan alternatif untuk mendapatkan data asalkan mampu menciptakan kontrol lingkungan. Kontrol lingkungan terlihat dari evaluasi pelaku percobaan yang dapat dipengaruhi untuk menginginkan imbalan yang tinggi sehingga kontrol lingkungan yang merupakan prinsip dasar dalam suatu percobaan dipenuhi.

Rata-rata profit peserta umur 25 tahun lebih tinggi pada sistem syariah daripada konvensional. Sedangkan pada umur 40 tahun diperoleh rata-rata profit peserta yang relatif sama pada kedua sistem. Hal ini disebabkan pada asuransi syariah uang pertanggungan adalah jumlah premi (MTA=Manfaat Takaful Awal), sedangkan pada asuransi konvensional uang pertanggungan adalah nilai tertentu yang leb ih kecil dari jumlah premi yang mengakibatkan peserta asuransi syariah mendapatkan profit yang leb ih besar daripada peserta asuransi konvensional.

Rata-rata profit perusahaan asuransi dari peserta umur 25 tahun lebih tinggi pada asuransi konvensional daripada syariah. Demikian pula dari peserta umur 40 tahun. Hal ini juga terkait dengan perbedaan pengertian dari uang pertanggungan pada kedua sistem. Sumber dana yang diinvestasikan diperoleh dari premi yang dibayar oleh peserta. Dana tahapan yang diberikan perusahaan pada peserta asuransi sistem syariah merupakan persentase dari jumlah premi, sedangkan perusahaan asuransi konvensional dari uang pertan ggungan yang lebih kecil dari jumlah premi yang mengakibatkan perusahaan asuransi konvensional mendapatkan dana untuk investasi yang lebih besar daripada sistem syariah.

Apabila terdapat kebebasan memilih sistem asuransi, tanpa tahu nama sistem yang dipilih, baik peserta dengan umur 25 tahun dan 40 tahun cenderung memilih sistem asuransi syariah. Kenyataan ini disebabkan peserta lebih menyukai keuntungan dan keadilan yang ditawarkan sistem asuransi syariah apabila ada musibah yaitu kenyataan adanya dana derma bersama (tabarru).

(50)

dan akad mudharabah (bagi hasil dari investasi). Pemisahan dana tersebut menjadikan sistem asuransi ini tidak mengenal dana hangus. Dana tabarru dan sistem bagi hasil membuat perbandingan profit p eserta dan profit perusahaan pada asuransi syariah seimbang. Sedangkan asuransi konvensional menggunakan akad jual beli. Ini berarti, perusahaan berkewajiban memberi sejumlah manfaat asuransi sesuai perjanjian. Namun apabila tidak terjadi musibah, semua dana selain manfaat asuransi menjadi milik perusahaan. Tidak adanya pemisahan dana ini berakibat pada terjadinya dana hangus.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa pada sistem syariah, peserta lebih diuntungkan karena pembagian nisbah dana yang diinvestasikan lebih besar untuk peserta daripada untuk perusahaan, adanya dana tabarru dan dana beasiswa merupakan persentase premi. Sedangkan pada sistem konvensional, perusahaan yang lebih diuntungkan karena seluruh selisih dari investasi dan manfaat asuransi menjadi milik perusahaan.

Saran

Dengan adanya penelitian ini disarankan pihak asuransi syariah untuk lebih mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa sistem syariah lebih menguntungkan dan adil bagi nasabah karena risiko yang ada pada investasi asuransi dibagi bersama antara nasabah dan perusahaan asuransi yang mengakibatkan keuntungan dibagi secara adil antara pihak nasabah dengan pihak perusahaan asuransi dan kerugian tidak hanya ditanggung oleh satu pihak saja.

Untuk peneliti yang melihat percobaan ekonomi ini bisa dijadikan laboratorium untuk mendapatkan data sebaiknya melakukan simulasi sebelum percobaan yang sebenarnya dilakukan agar kesempurnaan percobaan dapat diperoleh. Pada percobaan dengan kebebasan memilih jenis asuransi disarankan untuk melakukan lebih dari satu periode agar memperoleh data yang lebih valid .

(51)

DAFTAR PUSTAKA

Amrin A. 2006. Asuransi Syariah Keberadaan dan Kelebihannya di Tengah

Asuransi Konvensional. PT Elex Media Komputindo, Jakarta.

Aunuddin. 2005. Statistika; Rancangan dan An alisis Data. IPB Press, Bogor Davis DD, Holt CA. 1993. Experimental Economics. Princeton University Press,

New Jersey.

Divisi Pengembangan dan Pela tihan. 2003. Modul Pengetahuan Dasar Takaful.

Asuransi Takaful Indonesia, Jakarta.

Friedman D, Sunder S. 1994. Experimental Methods, A Primer for Economis.

Cambridge University Press, Melbourne.

Hey JD. 1991. Experiments in Economics. Cambridge, Blackwell.

Juanda B. 1997. Percobaan Ekonomi Eksperimental dan Ekspektasi Rasional.

Buletin Ekonomi vol 1, No 1, FE UKI.

Juanda B. 2000. Percobaan Ekonomi untuk Mengkaji Pengaruh Informasi serta Jumlah Penjual dan Pembeli dalam Transaksi Pasar. Jurnal Ekonomi vol 7, FE Universitas Borobudur.

Mattjik AA, Sumertajaya IM. 2002. Perancangan Percobaan dengan Aplikasi

SAS dan Minitab. IPB Press, Bogor.

Muslehuddin M. 1999. Menggugat Asuransi Modern. PT Lentera Bashtama, Jakarta.

Salma, 2004. Perbandingan kinerja Asuransi Pendidikan Syariah dan Konvensional [skripsi]. Jurusan statistika, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Sembiring S. 2006. Himpunan Undang-Undang Lengkap tentang Asuransi

Jaminan Sosial. Nuansa Aulia, Bandung.

Sula MS. 2004. Asuransi Syariah (life and general) Konsep dan Sistem

Operasional. Jakarta; Gema Insani.

Tatiana Y. 1999. Study Simulasi Percobaan Ekonomi untuk Mengkaji pengaruh

Bid withdrawal dalam Pelelangan [tesis]. Bogor: Jurusan statistika, Institut

(52)
(53)

Lampiran 1 Instruksi percobaan

INSTRUKSI PERCOBAAN

Pagi ini kita akan melakukan percobaan ekonomi dengan mensimulasikan sistem asuransi. Anda akan menjadi nasabah asuransi, sedangkan peserta yang telah ditentukan berada di meja depan ini sebagai perusahaan asuransinya. Selain penjelasan dan simulasi yang diberikan, sebagian ilustrasi dengan berbagai kemungkinan kasus telah dibagikan kepada anda. Anda akan diberi waktu untuk mempelajarinya.

Peneliti akan melakukan beberapa pengacakan dalam menentukan peran masing-masing peserta yaitu umur peserta, jenis asuransi, peserta hidup sampai masa perjanjian berakhir atau meninggal dalam masa perjanjian (bagi yang meninggal, akan diacak lagi untuk menentukan tahun meninggalnya), tingkat investasi dan inflasi,. Percobaan ini akan dilakukan sebanyak 5 periode. Peran umur dan jenis asuransi anda akan diacak pada awal periode, sedangkan pengacakan peran-peran lainnya akan diberitahukan setelah satu periode berakhir.

Di meja anda telah ada ”Lembar Keputusan Peserta ” untuk menghitung besar pendapatan yang akan anda peroleh sekaligus mencatat keputusan anda. Keputusan anda akan menentukan jumlah pendapatan yang akan anda peroleh pada akhir percobaan. Isilah lembar keputusan anda. Untuk memudahkan peserta dalam perhitungan, dipersilahkan mendapatkan informasi pada meja perusahaan. Anda dilarang berdiskusi dengan sesama peserta. Apabila ada yang tidak dimengerti, silakan bertanya pada peneliti.

24 peserta dibagi atas 2 kelompok yaitu 12 peserta pada umur 25 tahun dan 12 peserta pada umur 40 tahun. Setelah mengetahui peran anda, silahkan menduduki kursi masing -masing dan membaca intruksi khusus. Ingat, peran anda mungkin berubah tiap periodenya. Perhatikan peran anda masing-masing setiap periode.

INSTRUKSI KHUSUS ASURANSI ’SABANG’

Peserta diberi modal Rp 5000,- sebagai kumulatif premi (dalam 17 tahun). Premi akan dipisahkan antara rekening tabungan dan rekening khusus (kas). Perhitungannya sebagai berikut:

• UA=up=mt = Premi x MP

• Pembagian : 60% untuk peserta, 40% untuk perusahaan Biaya pengelolaan (BP) = (35 %) x Premi

1. MP = Masa Perjanjian = 18 tahun – usia anak Usia anak = 1 tahun (usia ulang tahun yang akan datang)

2. Premi = Premi tahunan

3. Kas = (5.75%) x Premi (untuk umur 25 tahun) Kas = (19%) x Premi (untuk umur 40 tahun) 4. Jumlah Tabungan (JT)

Besar tabungan tahun I = Premi – kas- Biaya Pengelolaan Besar tabungan tahun selanjutnya = Premi – kas

(54)

5. Jumlah Hasil Invest (JHI)

ROI : Return of investment (tingkat investasi) Besar pembagian tahun I = JT x ROI x 0.6 Besar pembagian tahun selanjutnya =

(JT x ROI x 0.6) + (JHItahun sebelumnya x ROI x 0.6)

Pada tahun dimana peserta menerima Dana Pendidikan JHI akan dikurangi dengan dana pendidikan.

6. Dana Kematian (DK) = UA – Jumlah Premi 7. Nilai Tunai = JT +JHI

8. Santunan ahli waris = DK + NT

9. Saldo Rekening tabungan (SRT) = NT pada akhir masa perjanjian yang menjadi saldo awal tahun pada saat anak di Perguruan Tinggi.

Bagi peserta yang hidup sampai masa perjanjian berakhir akan memperoleh dana pendidikan sebesar : 10%UA pada tahun ke-5, 15%UA pada tahun ke-11, 20%UA tahun ke 14, 40% tahun ke-17, 25%SRT tahun ke-18, 35%SRT tahun ke-19, 50%SRT tahun ke-20 dan 100%SRT tahun ke-21.

Bagi peserta yang meninggal dunia, berhenti membayar premi dan bagi anak akan memperoleh: santunan ahli waris dan dana pendidikan yang sama seperti peserta yang hidup sampai masa perjanjian berakhir.

Simulasi seperti diatas akan kita lakukan sampai 5 kali periode, perhatikan untung dan rugi yang anda peroleh tiap periodenya.

INSTRUKSI KHUSUS ASURANSI ’MERAUKE’

Peserta diberi modal Rp 5000,- sebagai kumulatif premi (dalam 17 tahun). Perhitungan sebagai berikut :

• 12 tahun sebelum berakhirnya pembayaran premi sebesar 10% Uang Asuransi

• 6 tahun sebelum berakhirnya pembayaran premi sebesar 20% Uang Asuransi

• 3 tahun sebelum berakhirnya pembayaran premi sebesar 30% Uang Asuransi

• saat berakhirnya pembayar an premi sebesar 50% Uang Asuransi

• selanjutnya setiap bulan selama 5 tahun sebesar 1/60 x Uang Asuransi. Apabila peserta meninggal dunia dalam masa pembayaran premi, polis menjadi bebas premi (pembayaran premi berakhir), Uang Asuransi dibayar sebesar 100% dan dana belajar tetap dibayarkan.

Dengan ketentuan :

• Premi (5 tahun pertama) = (Uang Asuransi/1000) x tarif premi x nilai baku Nilai baku = 1.05

• Premi tahun berikutnya = (Uang Asuransi/1000) x tarif premi

Tarif premi telah ditetapkan pada tabel Premi Tahunan (78.56 untuk umur 25 ; 86.16 untuk umur 40).

(55)

Lampiran 2 Lembar keputusan asuransi syariah

Lembar Keputusan Asuransi ‘Sabang’

Nomor Peserta :

Umur :

Tarif kas; Umur 25 th : 5.75% Premi per tahun Umur 40 th : 19% Premi per tahun

No Keterangan Nilai

1 Premi

2 Jumlah premi=Uang Pertanggungan(UP)=(1) x 17 3 Sisa= 5000-(2)

4* PV sisa=nilai sisa/(1+inflasi per tahun)tahun=(3)/(1+inflasi)17 5 Tarif Kas

6* Total PV Dana Pendidikan dan beasiswa ; 60%

7* Keuntungan PV perusahaan asuransi; 40 % = [(5) / 0,6] x 0,4 8 Peran

9*

Total yang diperoleh peserta hidup = (4) + (5) Total yang diperoleh peserta men inggal

*ditanyakan pada meja perusahaan

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut :

1. Pernahkah anda sebelumnya mengetahui tentang percobaan ekonomi? ; bila pernah, apakah anda pernah mengikutinya (sebutkan kasusnya) ?

2. Apa motivasi anda dalam melakukan transaksi dalam percobaan ini?

3. Apa yang mendasari keputusan anda dalam memberikan premi?

Mengapa pada akhirnya anda memilih asuransi ini? (untuk percobaan kedua)

(56)

Lampiran 3 Lembar keputusan asuransi konvensional

Lembar Keputusan Asuransi ‘Merauke’

Nomor Peserta :

Umur :

Tarif premi; umur 25 th : 78,56 umur 40 th : 86,16

No Keterangan Nilai

1 Uang Pertanggungan (UP)

2 Premi 5 tahun pertama = [(1)/1000]x tarif premi x 1,05 3 Premi 12 tahun selanjutnya = [(1)/1000 ]x tarif premi 4 Total premi = [(2)x 5]+ [(3) x 12]

5 Sisa= 5000-(2)

6* PV sisa=nilai sisa/(1+inflasi per tahun)tahun=(3)/(1+inflasi)17 7* Total PV Dana Pendidikan dan beasiswa

8 Peran

9* Total yang diperoleh peserta hidup = (6) + (7) Total yang diperoleh peserta meninggal

*ditanyakan pada meja perusahaan

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut :

1. Pernahkah anda sebelumnya mengetahui tentang percobaan ekonomi? ; bila pernah, apakah anda pernah mengikutinya (sebutkan kasusnya) ?

2. Apa motivasi anda dalam melakukan transaksi dalam percobaan ini?

3. Apa yang mendasari keputusan anda dalam memberikan premi?

Mengapa pada akhirnya anda memilih asuransi ini? (untuk percobaan kedua)

(57)

Lampiran 4 Lembar perhitungan asuransi syariah

th jml premi

biaya

pengelolaan jml KAS jml tabungan

jml hasil

INVEST nilai tunai Dana Pendidikan kematian Dana

Peserta meninggal

masuk %MTA nominal inflasi (ahli waris)

Manfaat

ASURANSI Total(AW) inflasi

1 ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

2 ... ... ... ... ... ... ... ... ...

3 ... ... ... ... ... ... ... ... ...

4 ... ... ... ... ... ... ... ... ...

5 ... ... ... ... ... SD 10% ... ... ... ... ... ...

6 ... ... ... ... ... ... ... ... ...

7 ... ... ... ... ... ... ... ... ...

8 ... ... ... ... ... ... ... ... ...

9 ... ... ... ... ... ... ... ... ...

10 ... ... ... ... ... ... ... ... ...

11 ... ... ... ... ... SLTP 15% ... ... ... ... ... ...

12 ... ... ... ... ... ... ... ... ...

13 ... ... ... ... ... ... ... ... ...

14 ... ... ... ... ... SMA 20% ... ... ... ... ... ...

15 ... ... ... ... ... ... ... ... ...

16 ... ... ... ... ... ... ... ... ...

17 ... ... ... ... ... PT 40% ... ... ... ... ... ...

th ket.premi saldo awal tahun

jumlah hasil invest

saldo akhir

tahun ket.di PT %SRT

beasiswa di PT

18 bebas ... ... ... tahun ke -1 25% ... ...

19 bebas ... ... ... tahun ke -2 35% ... ...

20 bebas ... ... ... tahun ke -3 50% ... ...

21 bebas ... ... ... tahun ke -4 100% ... ...

Total(peserta): ... ...

BAGI PESERTA HIDUP SAMPAI AKHIR PERJANJIAN :

Sisa Modal: ... ...

total : ...

BAGI PESERTA MENINGGAL DALAM MASA PERJANJIAN :

(58)

Lampiran 5. Lembar perhitungan asuransi konvensional

tahun UP (1)

Premi (2)

[(1)/1000]xtarif premix1.05 tahapan nilai

Inflasi

Dana kematian (TOTAL +(!)) Inflasi

1 SD (10% x (1)) TH 1

2 SLTP (20% x (1)) TH 2

3 SMU (30% x (1)) TH 3

4 PT (50% x (1)) TH 4

5

beasiswa thn ke -1 di

PT (1/60 x (1) x 12) TH 5

[(1)/1000]xtarif premi

6

beasiswa thn ke -2 di

PT (1/60 x (1) x 12) TH 6

7

beasiswa thn ke -3 di

PT (1/60 x (1) x 12) TH 7

8

beasiswa thn ke -4 di <

Gambar

Tabel 1  Perbedaan antara Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional
Unsur Premi  Iuran terdiri dari unsur tabarru dan tabungan bebas riba.  Unsur premi terdiri dari tabel mortalita, bunga (interest), biaya-
Tabel 2  Dana Pendidikan
Tabel 3 Analisis Ragam untuk faktorial RAKL
+7

Referensi

Dokumen terkait

Aspek budaya yang dimaksudkan disini adalah bagaimana pengetahuan budaya bagi mahasiswa pada pelajaran mata kuliah penerjemahan dalam memaknai dan mengalihkan pesan

Diharapkan dari penilitian ini, subjek dapat mempertahankan sikapnya yang tidak mudah terpengaruh terhadap perilaku konsumtif terhadap ponsel dengan cara menjalin

Selanjutnya jika dilihat Tabel 3 yaitu proporsi puskesmas dengan upaya kesehatan gigi dan adanya dokter gigi dan perawat gigi memperlihatkan bahwa di wilayah Sumatera hanya

Rencana tahapan berikutnya yang akan dilakukan untuk mengembangkan produksi nugget kimpul ini serta untuk meningkatkan jumlah penjualan adalah dengan melakukan

Full costing merupakan metode penentuan harga produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi kedalam harga pokok produksi, yang teridiri dari biaya

Beliau mengatakan bahwa “ Sesungguhnya makanan yang diimpor oleh dari negeri-negeri ahl al-kitab halal selama tidak diketahui bahwa mereka menyebut nama selain Allah atas

Aplikasi Twiddla dalam pengajaran dan pemelajaran Sejarah diharap akan dapat membuka perspektif baru terhadap mata pelajaran Sejarah agar lebih fleksibel, kreatif dan

Terdapat 4 faktor yang mempengaruhi bangkitan perjalanan pada perumahan UKA yaitu dengan variabel bebas X1 adalah Jumlah anggota keluarga, X2 adalah Jumlah