• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PENGETAHUAN BENTUK WAJAH DENGAN HASIL PENATAAN SANGGUL DAERAH SISWA KELAS XII TATA KECANTIKAN SMK AWAL KARYA PEMBANGUNAN GALANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN PENGETAHUAN BENTUK WAJAH DENGAN HASIL PENATAAN SANGGUL DAERAH SISWA KELAS XII TATA KECANTIKAN SMK AWAL KARYA PEMBANGUNAN GALANG."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

1 A. Latar Belakang

Adat istiadat yang ada disetiap suku di Indonesia merupakan warisan turun temurun yang patut dijaga kelestariannya. Salah satu bentuk kekayaan itu adalah tradisi penataan rambut atau sanggul. Sanggul daerah merupakan istilah yang menggambarkan penataan rambut dengan gaya dan bentuk-bentuk tertentu yang memberikan ciri khusus pada seseorang, sekelompok orang, dan suatu suku bangsa. Dahulu tingkat kedudukan seseorang dalam masyarakat dapat dilambangkan melalui bentuk dan penataan rambutnya (sanggul) contohnya para permaisuri, kaum bangsawan dan rakyat biasa. Sanggul untuk permaisuri tentunya berbeda dengan sanggul yang digunakan para selir atau rakyat biasa. Namun saat ini sanggul tersebut hanya dapat ditemui pada saat-saat tertentu.

(2)

2

Untuk mewujudkan sanggul yang ideal dibutuhkan penataan yang tepat. Penataan semua tahap dan semua segi yang dapat diberikan kepada seseorang dalam rangka memperindah penampilan dirinya melalui pengaturan rambutnya (Kusumadewi, 2005) pengaturan yang dimaksud melibatkan berbagai proses pratata dan penataan. Tidak semua bentuk wajah cocok dengan ukuran sanggul yang digunakan, dibutuhkan penataan khusus agar hasil penataan sanggul seimbang dan sesuai dengan bentuk wajah model, karena penataan yang baik adalah penataan yang mengarah terbentuknya kesan oval pada wajah yang bersangkutan (Kusumadewi, 2005). Namun tidak semua manusia memiliki bentuk wajah oval. Pada dasarnya bentuk wajah manusia dapat dibedakan dalam tujuh bentuk dasar seperti oval, bentuk bulat (round-face), segitiga terbalik (wide-face), bentuk lonjong (long-face), bentuk persegi (square), bentuk wajik (diamond) dan bentuk hati atau segitiga (heart face). Oleh sebab itu seorang penata rambut harus dapat menganalisa bentuk wajah klien yang akan ditata agar penataan rambut tampak sempurna.

(3)

yang memperoleh nilai C (75) dan yang memperoleh nilai D (70) 66,6%. Dari data nilai tersebut, dapat dilihat masih banyak siswa yang berada pada nilai (D). Dari perolehan hasil nilai siswa dinyatakan bahwa masih banyak siswa yang belum mencapai nilai standar Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Hal ini menunjukan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran penataan sanggul daerah belum mencapai tujuan dari standar kompetensi.

Penataan sanggul daerah yang dipelajari salah satunya adalah sanggul pingkan. Dalam proses pelaksanaan sanggul pingkan memiliki materi pokok yaitu bentuk desain sanggul pingkan ornamen dan asecories sanggul (Kusuma : 2011). Untuk melakukan penataan sanggul daerah (sanggul pingkan), diperlukan keahlian untuk menyasak rambut, yaitu tindakan yang dilakukan untuk memberikan volume pada rambut atau sering disebut jabing. Hasil penyasakan rambut juga harus padat agar proses pembentukan sunggar dapat dilakukan dengan mudah, sunggar dan kepangan yang berada disisi kiri dan kanan tampak seimbang, besar sanggul disesuaikan dengan besar kepala dan bentuk wajah sipemakai. Pemasangan sanggul pada kepala harus kuat/tidak longgar atau goyang dan hasil secara keseluruhan harus rapi (Rostamailis : 2008).

(4)

4

tentang bentuk wajah maka siswa tidak akan dapat menyesuaikan bentuk sanggul, dan apabila bentuk sanggul yang ditata tidak sesuai dengan bentuk wajah, maka akan menimbulkan masalah pada penataan sanggul tersebut. Penataan sanggul yang tidak tepat akan dapat menimbulkan rasa kurang nyaman dan kurang percaya diri bagi sipemakai. Penataan sanggul pingkan terdapat kesulitan dalam membentuk, menyeimbangkan, merapikan, dan menyerasikan bentuk sanggul pingkan dengan bentuk wajah. Kemudian didalam penataan rambut terdapat kesulitan merapikan sasakan sunggar yang berada dibagian depan kepala karena saat mengikat rambut bagian belakang dengan cemara rambut bagian depan tertarik kebelakang mengakibatkan sasakan sunggar begeser kebelakang rambut mengakibatkan rambut jadi tidak rapi, maka untuk mengatasinya sunggar harus ditahan dengan pincurl dengan kuat dan penuh kesabaran dalam menata sanggul pingkan.

(5)

Hasil penataan sanggul pingkan tampak tidak rapi, keseimbangan antara tinggi sasakan dengan sanggul pingkan yang digunakan juga belum terlihat sesuai, 2) kemudian ketinggian sungar antara kanan dan kiri tidak seimbang karena sering kali lebih tinggi kanan dan lebih rendah kiri atau sebaliknya, 3) Kemudian antara sunggar dan sanggul kepangan sering kali terlihat tidak sesuai karena sering kali lebih kecil atau lebih besar sanggul dari pada sunggar, 4) Besar kecilnya kepangan kiri dan kepangan kanan tidak sesuai, 5) Penempelan kepangan juga masih belum tepat, 6) kemudian kesulitan dalam membentuk sanggul pingkan adalah kurangnya kesesuaian antara bentuk sanggul dengan bentuk wajah model. Hal ini disebabkan karena siswa tidak memperhatikan kesesuaian antara bentuk wajah dengan penataan sanggul konde pingkan.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Hubungan Pengetahuan Bentuk Wajah dengan Hasil Penataan Sanggul Daerah Siswa SMK Awal Karya Pembangunan Galang.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat diidentifikasi masalah penelitian sebagai berikut :

1. Pengetahuan siswa mengenai bentuk wajah kurang maksimal 2. Hasil akhir siswa menata sanggul pingkan kurang rapi

(6)

6

7. Penempelan sanggul pingkan masih belum tepat C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka masalah penelitian dibatasi pada

1. Pengetahuan siswa pada bentuk wajah

2. Hasil penataan sanggul daerah (sanggul pingkan)

3. “hubungan pengetahuan bentuk wajah dengan hasil penataan sanggul daerah siswa kelas XII Tata Kecantikan SMK Awal Karya Pembangunan” 4. Yang diteliti adalah siswa kelas XII semester ganjil tahun ajaran

2016/2017 Tata Kecantikan rambut SMK Awal Karya Pembangunan Galang

D. Rumusan masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1. Bagaimana pengetahuan bentuk wajah pada siswa kelas XII Tata

Kecantikan SMK Awal Karya Pembangunan Galang?

2. Bagaimana hasil penataan sanggul daerah (sanggul pingkan) pada siswa kelas XII Tata Kecantikan SMK Awal Karya Pembangunan Galang? 3. Apakah terdapat “ hubungan pengetahuan bentuk wajah dengan hasil

penataan sanggul daerah (sanggul pingkan) pada siswa kelas XII Tata

Kecantikan SMK Awal Karya Pembangunan Galang”

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka

(7)

2. Untuk mengetahui hasil penataan sanggul daerah (sanggul pingkan) pada siswa kelas XII Tata Kecantikan SMK Awal Karya Pembangunan Galang 3. Untuk mengetahui “ hubungan pengetahuan bentuk wajah dengan hasil

penataan sanggul daerah (sanggul pingkan) pada siswa kelas XII Tata

Kecantikan SMK Awal Karya Pembangunan Galang”

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi sekolah penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pihak sekolah sebagai bahan evaluasi terhadap upaya-upaya yang telah ditempuh oleh sekolah dalam merancang, strategi dan mengimplementasikan perbaikan pendidikan disekolah.

2. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kesempatan, wawasan, pengetahuan, dan pengalaman dalam menulis suatu karya ilmiah 3. Bagi siswa, sebagai bahan masukan dan pengetahuan agar siswa lebih aktif

dalam proses kegiatan belajar

(8)

69 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Tingkat kecenderungan pengetahuan bentuk wajah pada siswa kelas XII Tata Kecantikan SMK Awal Karya Pembangunan Galang memiliki skor rata-rata sebesar 20,46. Hasil ini menunjukkan bahwa pengetahuan bentuk wajah siswa berada pada kategori cukup dari 24 siswa seluruhnya.

2. Tingkat kecenderungan hasil praktek penataan sanggul daerah (sanggul pingkan) pada siswa kelas XII Kecantikan SMK Awal Karya Pembangunan berada pada kategori cukup 24 siswa seluruhnya.

3. Terdapat hubungan antara pengetahuan bentuk wajah dengan hasil praktek penataan sanggul daerah (sanggul pingkan) pada siswa kelas XII Kecantikan SMK Awal Karya Pembangunan Galang. Hal ini dibuktikan dari nilai .

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian, diambil dari nilai menunjukan bahwa pengetahuan siswa pada bentuk wajah dengan hasil

(9)

yang lebih baik sebaikanya siswa lebih banyak berlatih untuk menata sanggul daerah (sanggulpingkan).

C. Saran

1. Bagi para guru diharapkan semakin banyak memberikan latihan penataan sanggul daerah konde pingkan.

2. Bagi para siswa tata kecantikan diharapkan untuk lebih meningkatkan cara belajar untuk meningkatkan pengetahuan siswa mengenai bentuk wajah. 3. Dengan adanya hubungan yang signifikan dan berarti antara pengetahuan

(10)

HUBUNGAN PENGETAHUAN BENTUK WAJAH DENGAN HASIL PENATAAN SANGGUL DAERAH SISWA KELAS XII

TATA KECANTIKAN SMK AWAL KARYA PEMBANGUNAN GALANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Tata Rias

Oleh :

NIINING WIDYA ASTUTI 5113344020

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(11)

i

Nining Widya Astuti, Nim: 5113344020, Hubungan Pengetahuan Bentuk Wajah Dengan Hasil Penataan Sanggul Daerah Siswa Kelas XII Tata Kecantikan Awal Karya Pembangunan Galang. T.A 2016-2017. Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Medan 2017.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan bentuk wajah pada siswa kelas XII Tata Kecantikan SMK Awal Karya Pembangunan Galang. Untuk mengetahui hasil penataan sanggul pingkan pada siswa kelas XII Tata Kecantikan SMK Awal Karya Pembangunan Galang. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan bentuk wajah dengan hasil penataan sanggul daerah (sanggul pingkan) pada siswa kelas XII Tata Kecantikan SMK Awal Karya Pembangunan Galang.

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XII Tata Kecantikan SMK Awal Karya Pembagunan Galang. Yang beralamat Jl. Perjuangan LK.VII Kel. Galang. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII Tata Kecantikan SMK Awal Karya Pembangunan Galang sebanyak 24 orang. Sampel penelitian sebelumnya berjumlah 30 orang karena 6 orang siswa tidak mengikuti tes maka sampel berjumlah 24 orang siswa.

Instrumen dalam penelitian ini adalah tes dan lembar pengamatan. Tes untuk mengetahui pengetahuan bentuk wajah dan lembar pengamatan untuk mengetahui hasil penataan sanggul daerah (sanggul pingkan). Instrumen tes yang valid sebanyak 40 soal dan tes yang tidak valid sebanyak 10 soal. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji non paramatrik menggunakan uji korelasi spearman brown.

Hasil penelitian ini adalah (1) Tingkat kecenderungan pengetahuan bentuk wajah pada siswa kelas XII Kecantikan SMK Awal Karya Pembangunan Galang berada pada kategori cukup. (2) Tingkat kecenderungan hasil praktek penataan sanggul daerah (sanggul pingkan) pada siswa kelas XII Kecantikan SMK Awal Karya Pembangunan Galang berada pada kategori cukup. (3) Terdapat hubungan antara pengetahuan bentuk wajah dengan hasil praktek penataan sanggul daerah (sanggul pingkan) pada siswa kelas XII Kecantikan SMK Awal Karya Pembangunan Galang. Hal ini dibuktikan dari nilai .

Berarti Terdapat hubungan antara pengetahuan bentuk wajah dengan hasil

penataan sanggul daerah (sanggul pingkan) pada siswa kelas XII Kecantikan SMK Awal Karya Pembangunan Galang. Dari hasil penelitian diperoleh nilai

Kelas XII Kecantikan SMK Awal Karya Pembangunan Galang.

Hal ini dibuktikan dari nilai . Hal ini berarti hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini diterima.

(12)
(13)
(14)
(15)

iv

A.Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi masalah ... 5

1. Pengetahuan bentuk wajah ... 8

2. Melakukan penataan sanggul daerah ... 17

B. Penelitian Yang Relevan ... 39

C.Kerangka Berfikir ... 40

D.Hipotesis ... 41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 42

A.DesainPenelitian ... 42

B. Defenisi Operasional dan Variabel Penelitian ... 42

C.Populasi dan Sampel Penelitian... 44

D.Intrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data ... 44

(16)

v

F. TeknikAnalisis Data ... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 57

A.Hasil Penelitian ... 57

1. Analisis Statistik Deskriptif Penelitian ... 57

2. Analisis Staistik Infrensial Penelitian ... 62

B. Pembahasan Penelitian ... 63

C.Temuan Penelitian ... 65

BAB V PENUTUP ... 68

A.Kesimpulan ... 68

B. Saran ... 68

(17)

vi

1. Kisi-Kisi Tes Pengetahuan Bentuk Wajah ... 45 2. Kisi-Kisi Pengamatan Hasil Penataan Sanggul Daerah (Sanggul Pingkan) .. 46 3. RubrikPengamatanHasilPenataanSanggul Daerah (Sanggul Pingkan)... 46 4. Deskriptif Data Hasil Penelitian ... 57 5. Hasil Perhitungan Uji Kesepakatan ... 60 6. Analisis Data Secara Deskriptif Dari Hasil Praktek Penataan Sanggul

(18)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Silabus ... 72

2. RPP ... 75

3. Tes Pengetahuan Bentuk Wajah ... 86

4. Lembar Validator Hasil Penataan Sanggul Daerah (Sanggul Pingkan) Pada Siswa SMK AKP Galang ... 94

5. Uji Validitas, Reabilitas & Daya Beda Tes Pengetahuan Bentuk Wajah ... 98

6. Perhitungan Validitas, Reabilitas, Tingkat Kesukaran Dan Daya Beda Pengetahuan Bentuk Wajah ... 99

7. Hasil Pengamatan ... 108

8. Rata-rata, Varians Dan Simpangan Baku Data Penelitian ... 109

9. Hasil Penataan Sanggul Pingkan ... 113

10. Data Hasil Penelitian ... 114

11. Uji Kesepakatan Pengamat Hasil Penataan Sanggul Daerah ... 115

12. Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 118

13. Pengujian Hipotesis ... 120

(19)

ii

Penyertaannya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “ Hubungan Pengetahuan Bentuk Wajah Dengan Penataan Sanggul Daerah Siswa Kelas XII

Tata Kecantikan SMK Awal Karya Pembangunan Galang T.A 2016/2017”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persayaratan penyusunan skripsi guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Jurusan Pendidikan Tata Rias Fakultas Teknik Univeritas Negeri Medan.

Dalam penyusunan skripsi ini, secara khusus penulis berterima kasih kepada kedua orang tua Ayahanda Syarif dan Ibunda Sutiarni -yang selalu memberi dukungan doa, nasehat, dan materi yang selalu mendoakan dan memberi motivasi kepada penulis. Dan tidak lupa penulis telah banyak menerima bimbingan dari dosen pembimbing maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dra. Siti Wahidah, M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak membantu, mengarahkan, membimbing, dan memberi dorongan dalam pengerjaan skripsi ini.

2. Ibu Dra. Marnala Tobing, M.Pd, selaku pembimbing akademik yang telah banyak mengarahkan dan membimbing penulis.

3. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si selaku ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan KeluargaFakultas TeknikUniversitas Negeri Medan.

4. Ibu Dra. Rosnelli, M.Pd, selaku dekan akademik Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan

(20)

iii

6. Ibu Dra. Fatma Tresno Ingtyas, M.Si dan Ibu Dra. Riana Friska Siahaan, M.Pd, selaku dosen penguji penulis

7. Seluruh dosen-dosen PKK Tata Rias, Tata Busana dan Tata Boga yang telah banyak memberikan ilmu, dorongan dan motivasi kepada penulis selama perkuliahan.

8. Seluruh staf dan pegawai dilingkungan Jurusan PKK tata rias Universitas Negeri Medan.

9. Ibu Retni Tri Ramasari S.Pd selaku guru bidang studi yang banyak membantu selama penelitian berlangsung.

10.Kepada adik-adik Neng Lestari, Devi Tri Handayani, Ade Tya Ramadani, dan Viqri Arianto atas semangat, motivasi, doa dan bantuan kepada penulis serta Ahmad Faisal Nasution, S.Pd yang memberikan semangat dan motivasi kepada penulis.

11.Kepada sahabat-sahabat yang banyak membantu Eka Patrian Sihombing, Yolanda Hutauruk, Renny Rezeki Hartanti, Ditha Hastri, Dewi Bayu Lestari, Wahyuni, Sani Sijabat, Wisri Arditha, Siska Silaban, dan Dwi Mentari Arya terkhusus pendidikan ekstensi 2011 dan 2012

Gambar

Tabel Halaman

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan Pengetahuan Karakteristik Rambut Dengan Pemilihan Kosmetik Pelurusan Rambut (Rebonding) Siswa Kelas XI Tata Kecantikan SMK Awal Karya Pembangunan Galang Tahun