• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, DAN INTELEKTUAL) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BANDAR TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, DAN INTELEKTUAL) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BANDAR TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIS,

AUDITORI, VISUAL, DAN INTELEKTUAL) TERHADAP

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO OLEH

SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BANDAR

TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

SERI MURYANIS

NIM 2123111075

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i

ABSTRAK

Seri Muryanis, NIM 2123111075. Pengaruh Model SAVI (Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual) Terhadap Kemampuan Menulis Teks Pidato Oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Bandar Tahun Pembelajaran 2015/2016. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/S-1, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran SAVI terhadap kemampuan menulis teks pidato oleh siswa kelas X SMA Tahun Pembelajaran 2015/2016. Populasi dalam penelitian ini adalah semua kelas X SMA Negeri 1 Bandar yang berjumlah 193 siswa. Dari 193 siswa, ditetapkan sampel sebanyak 30 siswa yang diambil secara acak (random sampling). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen one-group

pre-test post-pre-test design. Instrumen yang digunakan untuk menjaring data adalah

tes uraian. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji “t”.

Data yang diperoleh menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menulis teks pidato sebelum menggunakan model pembelajaran SAVI masuk dalam kategori kurang dengan nilai rata-rata (mean) yang diperoleh siswa adalah 66,67, sedangkan kemampuan siswa menulis teks pidato sesudah menggunakan model pembelajaran SAVI masuk dalam kategori baik dengan nilai rata-rata (mean) yang diperoleh siswa adalah 76,43. Selanjutnya, uji hipotesis menunjukkan thitung (3,97) > ttabel (2,045) pada taraf signifikan α =

0,05. Dengan demikian ditolak dan diterima, yang artinya ada pengaruh model pembelajaran SAVI terhadap kemampuan menulis teks pidato siswa kelas X SMP Negeri 1 Bandar tahun pembelajaran 2015/2016.

Hal ini menunjukkan bahwa hasil pembelajaran menulis teks pidato sesudah menggunakan model pembelajaran SAVI lebih baik daripada hasil pembelajaran sebelum menggunakan model pembelajaran SAVI, dan proses pembelajaran sesudah menggunakan pembelajaran SAVI (Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual) berpengaruh positif terhadap kemampuan menulis teks pidato.

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran SAVI (Somatis, Audiotori, Visual, Intelektual) terhadap Kemampuan Menulis Teks Pidato oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Bandar Tahun Pembelajaran 2015/2016”. Skripsi ini merupakan karya ilmiah yang diselesaikan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.

Semoga Skripsi ini bisa memberi kontribusi terhadap khasanah pengetahuan dan membantu kegiatan-kegiatan penelitian yang selanjutnya, serta menambah wawasan bagi kita semua. Meskipun penyusunan telah diupayakan seoptimal mungkin, namun penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih memiliki kekurangan dan kelemahan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.

Proses penyusunan Skripsi ini banyak mendapat bantuan, bimbingan, serta dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan,

2. Dr. Isda Pramuniati, M. Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan,

3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, 4. Syairal Fahmy Dalimunthe, S.Sos., M.I.Kom., Sekretaris Jurusan Bahasa

dan Sastra Indonesia,

5. Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

6. Dr. Wisman Hadi, M.Hum., Dosen Pembimbing Skripsi. 7. Dra. Rosdiana Siregar, M.Pd., Dosen Pembimbing Akademik, 8. Prof. Dr. Rosmawaty, M.Pd., Dosen Penguji I,

9. Drs. Azhar Umar, M.Pd., Dosen Penguji II,

(8)

iii

11. Drs. Mangapul Siagian, Kepala sekolah SMA Negeri 1 Bandar yang memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian,

12. Elianti Saragih, S.Pd., dan Siti, S.Pd., selaku Guru Bahasa Indonesia dan Pegawai Tata Usaha yang telah bersedia untuk bekerja sama demi kelancaran proses penelitian, serta Guru-Guru SMA Negeri 1 Bandar yang memberikan motivasi dan dukungan kepada penulis,

13. Orang tua tercinta Ibunda Zulimar Tanjung, Ayahanda Raimin Siadari, Bapak Syafri Herman, Abangda Ramli Syaputra, dan Kakak Suharmayani, AMK., Kakak Ipar Chelly Amnas, AMKeb., dan Keponakan Lia A. N., Rasya H. Achesya, dan Rafika Achesya, serta keluarga besar yang telah memberikan dukungan dan motivasi, baik moral maupun material bagi penulis.

14. Sahabat penulis yang memberikan motivasi dan dukungan Wahyu R.I., Cimi-Cimi Group, Miftahul Siddiq, Liana Atika, dan Andria Luvitasari, 15. Sahabat-sahabat penulis yang sama-sama berjuang meraih gelar sarjana

Pendidikan Bahasa Indonesia, yakni kelas reguler C 2012, ekstensi C 2012, dan teman-teman stambuk 2012. Serta banyak pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Terima kasih atas dukungan, doa, dan motivasinya. Penulis tidak dapat membalas semua jasa, bantuan, kebaikan, dan pengorbanan yang diberikan. Semoga Allah SWT. membalas semuanya. Amin.

Medan, Juni 2016 Penulis,

(9)

iv

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 9

A. Kerangka Teoretis ... 9

1. Model Pembelajaran SAVI ... 9

a. Model Pembelajaran... 9

b. Model Pembelajaran SAVI ... 10

c. Karakteristik Model Pembelajaran SAVI ... 11

d. Tahap-tahap Model Pembelajaran SAVI ... 12

e. Langkah-langkah Model Pembelajaran SAVI ... 15

f. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran SAVI ... 16

2. Hakikat Teks Pidato... 17

g. Penilaian kemampuan Menulis Teks Pidato ... 25

B. Kerangka Konseptual ... 28

C. Hipotesis Penelitian ... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 31

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 31

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 32

C. Variabel dan Operasional Penelitian ... 34

D. Metode Penelitian... 35

E. Desain Penelitian ... 36

F. Jalannya Eksperimen ... 37

(10)

v

H. Organisasi Pengolahan Data ... 42

I. Teknik Analisis Data ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48

A. Hasil Penelitian ... 48

1. Kemampuan Menulis Teks Teks Pidato Sebelum Penerapan Model Pembelajaran SAVI ... 48

2. Kemampuan Menulis Teks Teks Pidato Setelah Penerapan Model Pembelajaran SAVI ... 54

3. Pengaruh Model Pembelajaran SAVI terhadap Kemampuan Menulis Teks Pidato ... 59

a. Uji Persyaratan Analisis Data ... 60

(1) Uji Normalitas Hasil Kemampuan Menulis Teks Pidato Sebelum Penerapan Model Pembelajaran SAVI ... .. 60

(2) Uji Normalitas Hasil Kemampuan Menulis Teks Pidato Setelah Penerapan Model Pembelajaran SAVI ... .. 62

(3) Uji Homogenitas ... .. 63

b. Uji Hipotesis... 64

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 73

A. Simpulan ... 73

B. Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA ... 75

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1 Populasi Penelitian ... 32 Tabel 3.2 Desain Eksperimen One Group Pre-Test Post-Test Design ... 36 Tabel 3.3 Jalannya Eksperimen One Group Pre-Test dan Post-Test

Desain Pengaruh Model Pembelajaran SAVI terhadap

Kemampuan Menulis Teks Pidato ... 37 Tabel 3.4 Aspek Penilaian dalam Menulis Teks Pidato ... 41 Tabel 3.5 Skor Penilaian dalam Menulis Teks Pidato ... 42 Tabel 4.1 Hasil Penelitian Data Sebelum Penerapan Model Pembelajaran

SAVI ... 49 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Hasil Setelah Penerapan Model Pembelajaran

SAVI ... 52 Tabel 4.3 Identifikasi Kecenderungan Sebelum Penerapan Model SAVI ... 53 Tabel 4.4 Hasil Penelitian Data Sebelum Penerapan Model Pembelajaran

SAVI ... 54 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Hasil Setelah Penerapan Model Pembelajaran

SAVI ... 57 Tabel 4.6 Identifikasi Kecenderungan Setelah Penerapan Model SAVI ... 58 Tabel 4.7 Analisis Data Sebelum dan Setelah Penerapan Model Pembelajaran

(12)

iv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus ... 77

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 80

Lampiran 3 Soal Sebelum Penerapan Model Pembelajaran SAVI ... 85

Lampiran 4 Soal Setelah Penerapan Model Pembelajaran SAVI ... 86

Lampiran 5 Hasil Sebelum Penerapan Model Pembelajaran SAVI... 87

Lampiran 6 Hasil Setelah Penerapan Model Pembelajaran SAVI ... 89

Lampiran 7 Nilai Krisis L Untuk Uji Liliefors ... 92

Lampiran 8 Nilai Tabel “t” Untuk Berbagai df ... 93

Lampiran 9 Tabel Harga Distribusi F ... 94

Lampiran 10 Harga-Harga z Untuk Test Run Wald-Wolfowitz ... 95

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berbahasa adalah proses interaktif komunikatif yang menekankan pada aspek-aspek bahasa. Bahasa ialah satu alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi dan berinteraksi. Keterampilan berbahasa ditentukan pada empat aspek pokok, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis yang merupakan standar kompetensi yang harus dicapai oleh siswa dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Keempat aspek tersebut saling memengaruhi antara satu dengan yang lainnya. Keempat keterampilan ini menjadi faktor pendukung dalam menyampaikan pikiran, perasaan, dan pendapat, baik secara lisan maupun secara tertulis sesuai dengan konteks komunikasi yang harus dikuasai oleh pemakai bahasa.

(14)

2

samping modal dasar itu, seorang penulis harus menguasai perbendaharaan kata untuk menyampaikan ide-ide, pengetahuan, serta pengalaman yang dimiliki.

Berdasarkan pengamatan penulis di lapangan, diperoleh informasi bahwa ada kecenderungan dari siswa mengalami kesulitan menemukan dan menuangkan ide ke dalam tulisan maupun lisan. Siswa perlu dipancing atau dibiasakan untuk menggali ide. Nurgiyanto (1987:27) mengatakan, “menulis dapat dikatakan keterampilan berbahasa yang paling sukar”. Bila dilihat dari urutan terakhir setelah kemampuan mendengarkan atau menyimak, berbicara dan membaca. Hal senada juga diungkap Heaton (dalam St. Y. Slamet, 2008:141) menulis merupakan keterampilan yang sukar dan kompleks.

Lebih jauh lagi, Adian Saputra dalam Surat Kabar Kompas pada tanggal 07 September 2012 13:10:53 WIB, menyatakan ada 10 hambatan dalam menulis, yaitu: 1) Terlalu banyak pikiran, dikarenakan banyak yang mau ditulis malah bikin bingung; 2) Bingung mau mulai dari mana; 3) Tidak punya waktu; 4) Tersangkut di paragraf awal; 5) Tidak klik dengan tulisan, seperti tidak sesuai dengan maksud di awal; 6) Tidak pede dengan tulisan sendiri; 7) Enggak mood;

8) Lingkungan yang tidak mendukung; 9) Bahasanya payah; 10) Merasa kurang

ilmu. Dari hamabatan-hambatan di atas dapat diketahui bahwa kurangnya minat dalam menulis, sehingga siswa tidak mampu mengembangkan potensi dalam dirinya dan pasif dalam proses pembelajaran.

(15)

3

diperoleh dengan menggunakan observasi, yaitu dengan melakukan

interview/wawancara dengan salah satu guru pada sekolah tersebut yang

membidangi mata pelajaran bahasa Indonesia. Masalah mendasar yang dikeluhkan oleh Ibu Ellianti N. Saragih, S.Pd., guru SMA Negeri 1 Bandar pada pembelajaran Bahasa Indonesia adalah rendahnya kemampuan menulis karangan, terutama pada pembelajaran menulis karangan teks pidato. Hal tersebut ditandai oleh: (1) Rendahnya kemampuan siswa dalam menulis isi gagasan yang akan dituangkan dalam bentuk karangan teks pidato yang ditulis siswa; (2) Rendahnya kemampuan siswa dalam menyusun teks pidato; (3) Rendahnya kemampuan siswa dalam pemilihan kata pada teks; (4) Rendahnya kemampuan siswa dalam pengunaan kalimat yang efektif; dan (5) Rendahnya kemampuan siswa dalam penulisan ejaan dan tanda baca tanpa kesalahan penulisan.

Kustadi Suhandang (2009:28) mengatakan bahwa “pidato sebagai bentuk

komunikasi di mana seseorang menyampaikan buah pikirannya, baik lisan maupun tertulis kepada hadirin yang relatif banyak dengan berbagai gaya dan cara bertutur, serta selalu dalam situasi tatap muka, baik langsung maupun tidak

langsung”. Hal ini senada dengan Ramadansyah (2012:244) yang mengatakan bahwa: “Pidato sebagai suatu pembicaraan di depan orang banyak secara sistematis sebagai wujud ungkapan pikiran dalam bentuk gagasan untuk mencapai

(16)

4

kalimat. Selain itu, perlu juga diperhatikan struktur-struktur pada tahapan menulis teks pidato, sehingga menghasilkan teks pidato secara utuh.

Hal lain yang juga perlu diperhatikan yang menyebabkan rendahnya kemampuan siswa dalam menulis adalah teknik pembelajaran yang kurang tepat. Selama ini pembelajaran berfokus pada guru. Guru di kelas dianggap sumber utama pengetahuan. Deangan penerapan model pembelajaran inovatif yang sesuai dan menarik dapat dilakukan guru, agar siswa mampu menulis dengan baik salah satunya adalah dengan model pembelajaran somatis, audiotori, visual, dan intelektual yang selanjutnya disingkat SAVI. Teori yang mendukung pembelajaran SAVI adalah Accelerated Learning, teori otak kanan/kiri, di mana teori ini menyatakan bahwa belajar adalah kegiatan yang melibatkan seluruh anggota tubuh meliputi gerakan tubuh, penglihatan, pendengaran serta pemikiran. SAVI berarti somatis (S) yang bermakna gerakan tubuh, auditori (A) yang bermakna bahwa belajar harus berbicara dan mendengar, visual (V) yang berarti belajar dengan mengamati dan menggambarkan, dan intelektual (I) belajar dengan memecahkan masalah. Pengertian ini menekankan bahwa model pembelajaran SAVI haruslah memanfaatkan semua alat indera yang dimiliki siswa.

(17)

5

dua sistem penyampaian itu. Menggunakan auditori dan visual tersebut, guru memiliki kesempatan lebih besar memenuhi kebutuhan beberapa tipe siswa. Namun hanya mendengarkan sesuatu dan melihatnya tidaklah cukup untuk mengetahuinya. Model pembelajaran SAVI memiliki empat tahapan yaitu: tahap persiapan, tahap penyampaian, tahap pelatihan, dan tahap penampilan yang secara keseluruhan harus dapat memunculkan unsur SAVI dalam setiap tahapannya.

Penerapan model SAVI ditentunya dapat membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Hal ini terjadi karena alat indera siswa yang digunakan secara maksimal akan membuat siswa berproses secara efektif dalam belajar. Melalui proses ini siswa mampu menemukan konsep secara mandiri yang tentunya akan lebih mudah dipahami dan diingat lebih lama oleh siswa. Selain itu, siswa lebih cakap dalam bersikap dan tindak tutur dalam berbagai bidang pembelajaran. Oleh karena itu, Penulis beranggapan bahwa model SAVI mempunyai pengaruh dan dapat diterapkan khususnya untuk menulis teks pidato, yaitu dengan melibatkan siswa secara langsung lebih aktif untuk mengamati dan memahami struktur pidato yang benar dan dapat diterapkan saat menulis teks pidato.

(18)

6

Kemampuan Menulis Teks Pidato Oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Bandar

Tahun Pembelajaran 2015/2016”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, diidentifikasi beberapa masalah dalam penelitian ini, yakni sebagai berikut:

(1) minat belajar siswa dalam menulis teks pidato masih rendah,

(2) siswa belum mampu mengembangkan potensi yang ada di dalam dirinya, (3) siswa kesulitan dalam menulis teks pidato,

(4) penggunaan model pembelajaran yang tidak tepat,

(5) diperlukan sebuah model pembelajaran SAVI yang dapat mempermudah dan mendukung siswa semakin aktif dalam menulis teks pidato.

C. Pembatasan Masalah

(19)

7

D. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu:

(1) bagaimana kemampuan menulis teks pidato siswa kelas X SMA Negeri 1 Bandar Tahun Pembelajaran 2015/2016 sebelum menggunakan model pembelajaran SAVI?

(2) bagaimana kemampuan menulis teks pidato siswa kelas X SMA Negeri 1 Bandar Tahun Pembelajaran 2015/2016 sesudah menggunakan model pembelajaran SAVI?

(3) bagaimana pengaruh model pembelajaran SAVI terhadap kemampuan menulis teks pidato siswa kelas X SMA Negeri 1 Bandar Tahun Pembelajaran 2015/2016?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan peneliti yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu : (1)untuk mengetahui kemampuan menulis teks pidato siswa kelas X SMA

Negeri 1 Bandar Tahun Pembelajaran 2015/2016 sebelum menggunakan model pembelajaran SAVI.

(2)untuk mengetahui kemampuan menulis teks pidato siswa kelas X SMA Negeri 1 Bandar Tahun Pembelajaran 2015/2016 sesudah menggunakan model pembelajaran SAVI.

(20)

8

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak. Manfaat tersebut dikemukakan secara teoretis maupun praktis, yakni:

(1) manfaat teoretis

Diharapkan hasil penelitian ini sebagai sumbangan pemikiran dan referensi kajian penelitian lebih lanjut untuk dipertimbangkan dalam memperbaiki kualitas pendidikan.

(2) manfaat praktis

(a) Bagi guru, sebagai bahan masukan untuk memberikan gambaran tentang hasil belajar siswa menuis pidato dengan model pembelajaran SAVI.

(b) Bagi siswa, dapat menambah pengetahuannya dalam pembelajaran menulis pidato.

(21)

73

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan rumusan masalah, hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh model pembelajaran SAVI terhadap kemampuan menulis teks pidato pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Bandar Tahun Pembelajaran 2015/2016.

1. Kemampuan menulis teks pidato siswa kelas X SMA Negeri 1 Bandar tahun pembelajaran 2015/2016 sebelum penerapan model SAVI pada kategori baik dengan nilai rata-rata 66,67 dengan nilai tertinggi 85 dan terendah 45 serta standar deviasi 9,5.

2. Kemampuan menulis teks pidato siswa kelas X SMA Negeri 1 Bandar tahun pembelajaran 2015/2016 setelah penerapan model SAVI berada pada kategori sangat baik dengan nilai rata-rata 76,43 dengan nilai tertinggi 90 dan terendah 55 serta standar deviasi 9,3.

3. Penerapan model pembelajaran SAVI memberikan pengaruh yang positif terhadap kemampuan menulis teks pidato siswa kelas X SMA Negeri 1 Bandar tahun pembelajaran 2015/2016 dengan hasil hipotesis, yaitu dan (3,9 2,045) yang berarti Ha diterima. Walaupun hipotesis

(22)

74

mengalami peningkatan signifikan dibanding aspek penilaian yang lain, yakni rata-rata nilai dari 3,77 menjadi 4,9.

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini perlu diungkapkan beberapa saran sebagai berikut.

1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran SAVI berpengaruh positif pada kemampuan menulis teks pidato. Walaupun, salah satu aspek penilaian mengalami penurunan nilai rata-rata, akan tetapi model pembelajaran SAVI tetap disarankan digunakan oleh guru Bahasa Indonesia untuk meningkatkan keterampilan menulis teks pidato.

2. Untuk menggunakan model pembelajaran SAVI ini diperlukan pemahaman guru Bahasa Indonesia baik dari segi persiapan, pelaksanaan, sampai penutup agar hal yang diharapkan yakni pembelajaran menulis teks pidato dapat lebih baik.

(23)

75

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, E. Z., dan Tasai, S. A. 2000. Cermat Berbahasa Indonesia untuk

Perguruan Tinggi. Jakarta: PT Mediyatama Sarana Perkasa.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur penelitian (satuan pendekatan praktek). Jakarta: Rineka cipta.

Arnita. 2013. Pengantar Statistika. Bandung: Cita Pustaka Media Perintis.

Banjarnahor, Lena. 2014. Pengaruh Problem Based Learning instruction Terhadap

Kemampuan Menulis Pidato Pada Kelas X SMA Negeri 1 Deli Tua Tahun Pelajaran 2013/2014 dalam jurnal.

Barus, Sanggup. 2010. Pembinaan Kompetensi Menulis. Medan: USU Press. Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia: Pusat

Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Hariyono, Bayu Gusti Antri, dkk. 2013. Kemampuan Menulis Teks Pidato Siswa

Kelas X SMA Negeri 4 Malang Tahun Ajaran 2012/2013 dalam

http://jurnalonline.um.ac.id/data/artikel/artikelA7838FF2947FAC5E09FC A73471FA7B0B.pdf, diakses Rabu, 12:07:59 WIB.

Huda, Miftahul. 2014. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Jalaluddin, Rakhmat. 2006. Retorika Modern: Pendekatan Praktis. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Kustadi, Suhandang. 2009. Retorika. Bandung: Nuansa.

Meier, Dave. 2002. The Accelerated Learning Handbooks: Panduan Kreatif dan

Efektif Merancang Program Pendidikan dan Pelatihan. Diterjemahkan

oleh Rahmani Astuti. Bandung: Kaifa.

Ramadansyah. 2012. Paham dan Terampil Berbahasa dan Bersastra Indonesia. Bandung: Dian Aksara Press.

Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Jakarta: Rajawali Pers

Sahlan, dkk. 2007. Materi Dasar Bahasa Indonesia. FKIP Universitas Haluoleo.Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam

(24)

76

Saputra, Adian. 2012. Membongkar 10 Hambatan Menulis dalam http://www.kompasiana.com/adiansaputra/membongkar-10-hambatan-menulis_55176f128133119e689de1ff, 2:38:59 WIB.

Slamet, St. Y. 2008. Dasar-dasar Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di

Sekolah Dasar. Surakarta: UNS Press.

Soedjito dan Saryono, D. 2012. Seri Terampil Menulis Tata Kalimat Bahasa

Indonesia. Malang: Aditya Media Publishing.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sunarti. 2009. Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Pidato Melalui

“Experiential Learning“ Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Taruban

Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2009/2010

dalam jurnal http://core.ac.uk/download/pdf/16508479.pdf, diakses pada

01:00:54 WIB.

Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suryanto, Alex dan Agus Haryanto. 2007. Panduan Belajar Bahasa dan Sastra

Indonesia Untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta: ESIS.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Trimansyah, Bambang, dkk. 1998. Petunjuk Guru: Belajar Bahasa Indonesia

Untuk SLTP. Jakarta: PT Mapan.

Widjono, Hs. 2007. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pegembangan Kepribadian di

Perguruan Tinggi. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Alih fungsi lahan hutan menjadi lahan pertanian dapat mengakibatkan berkurangnya kawasan- kawasan penyangga sehingga dapat meningkat- kan potensi kerusakan lahan (bencana alam

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDA AAN DIREKTORAT JENDERAL. GURU DAN

Penelitian ini berlatarbelakang permasalahan masih rendahnya kompetensi guru di Kabupaten Pandeglang dalam penerapan kurikulum 2013. Masalah ini disebabkan oleh rendahnya

Dinding sel dan lapisan mucilage yang menebal diduga dipenuhi noda-noda hitam hingga masuk ke dalam sitoplasma sel kortek merupakan akibat dari proses penyerapan

Nurheni Wijayanto, MS

Kesimpulan yang diperoleh atas penelitian yang telah dilakukan oleh penulis pada bulan januari, februari dan maret adalah diketahui persediaan akhir dengan menggunakan metode

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan melalui penelitian tindakan kelas sebagai Peningkatan Motivasi Belajar Seni Musik Melalui Rancangan Pembelajaran TANDUR

[r]