• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA MINYAK ATSIRI HERBA SELASIH (Ocimum sanctum L.) TERHADAP StaphylococcusaureusDAN Candida albicans

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA MINYAK ATSIRI HERBA SELASIH (Ocimum sanctum L.) TERHADAP StaphylococcusaureusDAN Candida albicans"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

NOPI YURIASARI PUTRI

UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA MINYAK ATSIRI

HERBA SELASIH (

Ocimum sanctum

L

.

) TERHADAP

Staphylococcusaureus

DAN

Candida albicans

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)

ii

Lembar Pengesahan

UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA MINYAK

ATSIRIHERBA SELASIH (

Ocimum sanctum

L

.

)

TERHADAP

Staphylococcus aureus

DAN

Candida albicans

SKRIPSI

Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang 2012

Oleh:

NOPI YURIASARI PUTRI

NIM: 08040086

Disetujui Oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

(3)

iii

LembarPengujian

UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA MINYAK ATSIRI

HERBA SELASIH (

Ocimum sanctum

L

.

) TERHADAP

Staphylococcus aureus

DAN

Candida albicans

SKRIPSI

TelahDiujidanDipertahankan di Depan Tim Penguji PadaTanggal 17 Juli 2012

Oleh :

Nopi Yuriasari Putri 08040086 Disetujuioleh:

Penguji I Penguji II

Prof.Dr.Sukardiman, Apt, MS Ahmad Sobrun Jamil, S.si, MP NIP : 196301091988101001 NIP : 11309070469

Penguji III Penguji IV

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada seluruh hambanya. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW semoga kesejahteraan dapat terlimpah kepada para keluarga, sahabat dan orang-orang yang beriman sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya.

Alhamdulillahhirabbil’aalamin dengan selesainya skripsi yang berjudul UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA MINYAK ATSIRI HERBA SELASIH (Ocimum sanctum L.) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Candida albicans ijinkan saya mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof.Dr.Sukardiman,Apt,MS selaku dosen pembimbing I dan kepada Ahmad Sobrun Jamil, S.si,MP selaku dosen pembimbing II atas waktu, saran serta bimbingan yang telah diberikan sehingga skripsi ini dapat menjadi sempurna. 2. Ibu Siti Rofida, S.si,Apt selaku penguji I dan ibu Dian Ermawati,S.Farm.,Apt

selaku penguji II yang telah memberikan saran dan masukan untuk kesempurnaan skripsi.

3. Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. 4. Kepala program studi farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan UMM.

5. Dra.Lilik Yusetyani,Apt.,Sp.FRS selaku kepala laboratorium di farmasi yang telah mengijinkan saya untuk melakukan penelitian di laboratorium Kimia Terpadu dan laboratorium Mikrobiologi.

6. Ibu Sovia Aprina Basuki,S.Farm.,Apt selaku dosen wali saya.

7. Para dosen Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan pengetahuan yang semoga bermanfaat bagi saya dan orang lain.

(5)

v

9. Kedua orang tua saya yang saya cintai yang tidak henti-hentinya memberikan dukungan, nasehat serta kesabaran yang luar biasa pada saya, terima kasih mama dan papa.

10.Saudaraku tercinta mas fafan dan mbak fifi terima kasih atas dukungan dan support dari kalian.

11. Yayan ‘pam-pam’ terima kasih telah menemani dan setia mendukung hingga akhir,Love U too.

12.Para sahabat-sahabatku tercinta Maria dan Clusive yang telah mendukung,menemani dalam suka dan duka selama ini.

13.Teman seperjuangan skripsi bahan alam : uli, ardi, imam, ismi, nur, nisa, ida dan nia.

14.Teman dan sahabat keluarga besar farmasi angkatan 2008 UMM terima kasih atas rasa kekeluargaan yang terjalin selama ini.

15.Serta semua pihak baik itu dari dalam ataupun luar yang telah membantu hingga terselesaikannya skripsi dengan sempurna.

Akhirnya semoga semua yang saya sebutkan diatas mendapat limpahan rahmat dari Allah SWT atas segala bantuan yang telah diberikan hingga skripsi ini menjadi terselesaikan, semoga kelak menjadi bermanfaat bagi ilmu pengetahuan terutama di bidang kefarmasian.

Malang, Juli 2012

Nopi Yuriasari P

(6)

vi RINGKASAN

UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA MINYAK ATSIRI HERBA SELASIH (Ocimum sanctum L.) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN

Candida albicans

Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati, hanya sebagian kecil dari tanaman yang diidentifikasi dan telah diselidiki untuk bahan obat. Tanaman yang digunakan untuk tujuan pengobatan tersebut, diantaranya banyak yang mengandung minyak atsiri. Minyak atsiri merupakan preparat antimikroba alami yang dapat bekerja terhadap bakteri, virus, serta jamur (Price, 1997). Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian pada herba selasih yang mengandung minyak atsiri, mengenai aktivitasnya sebagai antibakteri dan antijamur. Untuk memperoleh minyak atsiri dari herba selasih maka dilakukan destilasi uap dan air pada herba selasih kering. Destilasi dilakukan hingga destilat tidak lagi membawa minyak, yaitu kurang lebih sekitar 6 jam.

Setelah diperoleh bahan uji minyak atsiri dari herba selasih maka selanjutnya dilakukan pembuatan suspensi bakteri Staphylococcus aureus dan Candida albicans kemudian suspensi tersebut dilihat pada alat spektrofotometer dengan absorbansi ±0,1 pada panjang gelombang 580 nm. Disiapkan media agar untuk bakteri dan jamur, kemudian dituang ke cawan petri dan dibiarkan memadat. Untuk masing-masing cawan petri dibagi menjadi tiga bagian yaitu untuk replikasi 1,2 dan 3. Setelah media agar memadat, dioleskan biakan bakteri dan jamur pada cawan petri secara merata menggunakan cotton lidi. Disk blank cakram diletakkan pada bagian untuk replikasi. Masing-masing larutan uji minyak selasih dengan konsentrasi 150 mg/ml, 75 mg/ml, 37,5 mg/ml, 18,75 mg/ml, dan 9,375 mg/ml di ambil sebanyak 20

μl, kemudian diteteskan ke dalam disk blank cakram pada cawan petri untuk

menentukan zona hambat.

(7)

vii

(8)

viii ABSTRAK

UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA MINYAK ATSIRI HERBA SELASIH (Ocimum sanctum L.) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Candida albicans

Telah dilakukan penelitian tentang aktivitas antibakteri minyak atsiri hasil destilasi herba selasih (Ocimum sanctum L) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan jamur Candida albicans dengan metode difusi cakram. Minyak atsiri diperoleh dengan metode destilasi uap dan air. Daya antibakteri dan daya antijamur diukur berdasarkan diameter daerah hambatan pertumbuhan bakteri dan jamur. Telah dibuat larutan uji dengan konsentrasi minyak selasih sebesar 150 mg/ml; 75 mg/ml; 37,5 mg/ml; 18,75 mg/ml; 9,375 mg/ml dengan menggunakan suspending agent Tween 80. Pengamatan dilakukan setelah 18-24 jam dari waktu penanaman mikroba uji. Untuk mengetahui komponen minyak atsiri yang terdapat dalam minyak selasih hasil destilasi herba selasih dilakukan Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Noda yang terbentuk dari hasil Kromatografi Lapis Tipis (KLT) ditunjukkan dengan warna noda yang terbentuk pada lempeng KLT adalah merah ungu atau ungu. Harga Rf yang dapat dihitung dari noda tersebut yakni 0,81 cm. Hasil penelitian terlihat bahwa minyak atsiri selasih lebih mempunyai efek ke jamur dari pada bakteri yaitu dengan zona hambat untuk bakteri 8,1 mm dan zona hambat untuk jamur 8,1 mm; 9,1 mm; 10,7 mm.

(9)

ix ABSTRACT

ACTIVITY TEST OF ANTIMICROBIAL ESSENTIAL OIL OF BASIL HERB (Ocimum sanctum L.) AGAINS Staphylococcus aureus AND Candida albicans

It has been conducted the study related to activity test of antimicrobial essential oil of basil herb (Ocimum sanctum L) to the growth of Staphylococcus aureus bacteria and Candida albicans fungal by using disc diffusion method. Essential oil was obtained by steam and water distillation. antibacterial and antifungal powers were measured based on diameter of growth inhibition diameter of bacteria and fungal. It had been made solvent test with the basil oil consentration of 150 mg/ml; 75 mg/ml; 37,5 mg/ml; 18,75 mg/ml; 9,375 mg/ml by using suspending agent Tween 80. Observation was done after 18-24 hours from the microbial test planting time. To know component of essential oil which was inside of basil oil distillation result of basil herb that was conducted Thin Layer Chromatography (TLC). Spot which was from the result of Thin Layer Chromatography(TLC) was showed with spot color of plate formed TLC was red-purple or purple and yelow. The result of this study showed that basil essential oil had more effect to fungal than bacteria that was bacteria inhibitory zone of 8,1 mm and fungal inhibitory zone of 8,1 mm; 9,1 mm; 10,7 mm.

(10)

x DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PENGUJI……….iii

KATA PENGANTAR……….iv

RINGKASAN………vi

ABSTRACT...………...viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.5 Hipotesis ... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1 Tinjauan Tentang Selasih ... 4

2.1.1 Taksonomi Tanaman Selasih ... 4

2.1.2 Nama Daerah ... 4

2.1.3 Morfologi Tumbuhan ... 5

2.1.4 Ekologi dan Penyebaran ... 5

2.1.5 Kandungan Selasih ... 5

2.1.6 Manfaat ... 6

2.2 Tinjauan Tentang Minyak Atsiri ... 6

2.2.1 Pengertian ... 6

2.2.2 Susunan Kimia Minyak Atsiri ... 6

(11)

xi

2.3 Tinjauan Tentang Staphylococcus aureus ... 8

2.3.1 Klasifikasi ... 8

2.3.2. Morfologi dan identifikasi... 8

2.3.3. Patogenesis dan Patologi ... 10

2.3.4. Uji Kualitatif ... 10

2.4 Tinjauan Tentang Candida albicans... 12

2.4.1 Klasifikasi ... 12

2.4.2 Morfologi ... 12

2.5 Tinjauan Tentang Antibiotik ... 13

2.5.1 Mekanisme Kerja Ampisillin ... 13

2.5.2 Rumus Struktur Antibiotik Ampisillin ... 14

2.5.3 Sifat Fisika Antibiotik ... 14

2.6 Tinjauan Tentang Nistatin ... 14

2.7 Tinjauan Tentang Evaluasi Daya Antimikroba... 15

2.8 Tinjauan Tentang Kromatografi ... 16

2.8.1 Tinjauan Kromatografi Lapis Tipis ... 17

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL ... 18

3.1 Uraian Kerangka Konseptual ... 18

3.2 Kerangka Konseptual ... 19

BAB 4 METODE PENELITIAN ... 20

4.1 Rancangan Penelitian ... 20

4.2 Bahan ... 20

4.2.1 Bahan Penelitian ... 20

4.3.2 Antibiotik Pembanding ... 20

4.2.3 Bakteri Uji ... 20

4.2.4 Bahan Untuk Proses Destilasi ... 20

4.2.5 Bahan Untuk Uji Daya Antibakteri ... 21

4.2.6 Bahan Untuk Pelaksanaan Kromatografi ... 21

1 Kromatografi Lapis Tipis ... 21

(12)

xii

4.4 Variabel Bebas ... 22

4.5 Variabel Tergantung ... 22

4.6 Sterilisasi Alat ... 22

4.6.1 Sterilisasi Kering ... 22

4.6.2 Sterilisasi Basah ... 23

4.7 Definisi Operasional ... 23

4.8 Metode Kerja ... 24

4.8.1 Persiapan Bahan Penelitian ... 24

4.8.2 Destilasi Minyak Atsiri ... 24

4.8.3 Pelaksanaan Kromatografi ... 25

(1) Kromatografi Lapis Tipis ... 25

4.8.4 Uji Aktivitas Antimikroba ... 25

4.8.5 Pembuatan Media ... 26

4.8.6 Peremajaan Biakan ... 26

(1) Identifikasi Bakteri Staphylococcus ... 26

(2) Pembuatan suspensi bakteri ... 27

(3) Pembuatan suspensi jamur ... 27

4.8.7 Pembuatan Larutan Uji ... 27

(1) Pembuatan Kontrol Positif ... 39

4.9 Prosedur Uji percobaan ... 30

4.9.1 Alur Penelitian ... 30

4.9.2 Uji aktivitas antimikroba ... 31

4.10 Analisis Data ... 32

BAB 5 HASIL PENELITIAN... 33

5.1 Hasil penyulingan selasih ... 33

5.1.1 Sifat-sifat fisika kimia ... 33

5.2 Hasil identifikasi kualitatif ... 34

5.3 Hasil uji antimikroba ... 34

5.3.1 Terhadap bakteri ... 34

(13)

xiii

5.4 Hasil Kromatografi Lapis Tipis ... 36

5.5 Analisis data ... 37

BAB 6 PEMBAHASAN ... 39

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ... 44

DAFTAR PUSTAKA ... 45

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Ocimum sanctum ... 5

2.2 Staphylococcus aureus ... 9

2.3 Candida albicans ... 13

2.4 Rumus struktur antibiotik ampisillin ... 14

2.5 Rumus struktur antibiotik nistatin………...14

3.1 Bagan kerangka konseptual ... 19

4.2 Alur penelitian ... 30

4.3 Proses uji antimikroba ... 31

5.1 Minyak selasih hasil destilasi ... 33

5.2 Uji difusi cakram dari bakteri Staphylococcus aureus ... 34

5.3 Uji difusi cakram dari jamur Candida albicans ... 35

5.4 Hasil KLT ... 36

5.5 Histogram Pengaruh Antibakteri ... 37

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Analisis data……….………... 32

5.1 Sifat fisika kimia minyak atsiri………... 33

5.2 Identifikasi kualitatif bakteri………... 34

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Riwayat Hidup ... 47

2. Surat pernyataan ... 48

3. Determinasi tanaman ... 49

4. Sertifikat bakteri ... 50

5. Sertifikat jamur... 51

6. Hasil uji antimikroba ... 52

(17)

xvii

DAFTAR PUSTAKA

Agusta, Andria. 2000. Minyak Atsiri Tumbuhan Tropika Indoesia. Bandung: Penerbit ITB Bandung

Backer, C.A., and Van Den Brink, R.C.B., 1965, Flora of Java (Spermatophytes Only), Vol II., N.V.D. Noordhoff-Groningen-The Netherlands.

Beadle, N.C.W. 1981. Thevegetation of Australia. Cambridge University Press,Cambridge. 690p

Didik G., Sri M., 2004, Ilmu Obat Alam, jilid 1, Penebar Swadaya, Jakarta, 115 116 Gandjar ibnu Gholib, Rohman Abdul. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta:Pustaka Pelajar, hal. 353-376; 419-454.

Guenther E, 1975 (a), Minyak Atsiri, Jilid I, terjemahan oleh S. Ketaren, 1987, UI-Press, Jakarta, 131-141.

Gunawan, D., Mulyani, S.., 2004, Ilmu Obat Alam (Farmakogonosi), Jilid 1, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta

Jawetz E, Melnick JL., Adelberg EA, 2007, Mikrobiologi Untuk Profesi Kesehatan, edisi 23, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Journal of the Brazilian Chemical Society

, 2007.Seasonal variation and

antimicrobial activity of Myrcia myrtifolia essential oils, Vol. 18, No. 5, 998-1003,Brazil.

Kardinan, Agus. 2003. Selasih Tanaman Keramat Multimanfaat. Bogor: Penerbit Agromedia Pustaka. Jakarta.

Kardinan, Agus. 2006. Tanaman Penghasil Minyak Atsiri Komoditas Wangi Penuh Potensi.PT. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Ketaren, S., 1985, Pengantar Teknologi Minyak Atsiri, cetakan I, Penerbit Balai Pustaka, Jakarta.

Lutony TL; Rahmawati Y, 1994, Produksi dan Perdagangan Minyak Atsiri, cetakan I penebar Swadaya, Jakarta, 1.

(18)

xviii

Maryani H., 2003, Minyak Cinta: Terapi aroma peningkat gairah seksual, Agromedia Pustaka, Jakarta, iii, 8.

Merck, 2005, Microbiology Manual, 12 th ed., Merck KgaA, Darmstadt, 502. Petojo, S., 1996, Kemangi dan Selasih, Trubus Agriwidya, Ungaran

Prescott, Harley, Klein’s, 2008, Microbiology 7th edition, Published by McGraw-Hill,

Boston.

Rios, J.L., Recio, M.C., dan Villar, A., 1988. Screening Methods for Natural Product with Antimicrobial Activity: A Review of Literature, Journal of Etnopharmacology, 23, pp 127 – 149.

Steenis, 1997. Flora. PT. Pradya Paramita. Jakarta

Voight R, 1994, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, Terjemahan Noerono S, edisi ke 5, Gajah Mada Press, Yogyakarta.

Volk and Wheeler, 2003, Mikrobiologi dasar I, edisi revisi, Erlangga, Jakarta.

Wagner H, Bladt S, Zgainski EM, 1984.Plant Drug Analysis. A Thin Layer Chromatographic Atlas, Springer-Verlag, Germany, 27-28.

(19)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati yang dapat dimanfaatkan dalam semua aspek kehidupan masyarakat. Hanya sebagian kecil dari tanaman yang diidentifikasi dan telah diselidiki untuk bahan obat (Ansel,1989). Selasih (Ocimum sanctum L.) merupakan salah satu tanaman yang belum diperbanyak, khususnya di Indonesia. Seluruh bagian tanaman selasih bermanfaat sebagai obat, pestisida nabati,penghasil minyak atsiri, bahan dalam kegiatan agama atau ritual, sayuran dan minuman penyegar (Kardinan,2003 dan Supriadi,2000).

Penggunaan bahan obat tradisional yang mengandung minyak atsiri, akhir-akhir ini berkembang dengan pesat. Minyak atsiri yang digunakan berasal dari penyulingan bagian tanaman buah, bunga atau daun (Maryani, 2003). Tanaman yang mengandung minyak atsiri disini dapat dikatakan sebagai tanaman aromatik. Tanaman yang sejak waktu yang tidak diketahui lamanya ini dimanfaatkan untuk meringankan rasa nyeri, sebagai antivirus dan fungisida. Selain itu minyak atsiri tertentu dapat membunuh bakteri patogen yang mengganggu fisiologi tubuh (Valnet, 1980 ; Price dan Len, 1997).

Tanaman selasih sering digunakan sebagai obat tradisional dan penghasil minyak atsiri (essential oil) dan minyaknya sering disebut dengan basil oil. Herba selasih mengandung ocimene, alpha pinene, encalyptole, linalool, geraniol, methylchavicol, methylcinnamate, anetol dan champor. Minyak atsiri mempunyai

(20)

2

Staphylococcus aureus dan Candida albicans merupakan kuman flora normal yang menyebabkan infeksi penyakit pada manusia. Staphylococcus aureus secara khas terdapat di pembuluh darah terminal bagian metafisis tulang panjang, menyebabkan nekrosis tulang, supurasi kronik dan pembentukan abses. Kuman ini sering ditemukan pada kulit dan selaput lendir pada manusia (Jawetz et al., 2007). Candida albicans dapat ditemukan dimana-mana sebagai mikroorganisme yang menetap didalam saluran yang berhubungan dengan lingkungan luar bagian tubuh manusia (rectum, rongga, mulut vagina) prevalensi terjadinya infeksi Candida albicans pada manusia dihubungkan dengan kekebalan tubuh yang menurun sehingga infeksi bisa terjadi ( Tjampaksari, 2006 ).

Untuk menambah data ilmiah mengenai daya hambat basil oil sebagai antimikroba, maka perlu dilakukan pengujian minyak atsiri herba selasih (Ocimum sanctum L.) dan penentuan diameter hambat terhadap mikroba uji. Mikroba uji yang digunakan adalah Staphylococcus aureus yang mewakili bakteri gram positif dan Candida albicans mewakili jamur.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah minyak atsiri herba selasih memiliki aktivitas antimikroba terhadap Staphylococcus aureus dan Candida albicans ?

2. Bagaimana profil komponen penyusun minyak atsiri dengan cara Kromatografi Lapis Tipis ( KLT ) ?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui daya antimikroba minyak atsiri terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Candida albicans.

(21)

3

1.4. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan informasi tentang salah satu manfaat dari tanaman selasih (Ocimum sanctum L.) yakni sebagai antimikroba yang diukur dengan melihat diameter hambat dari herba selasih. Hasil penelitian ini juga bermanfaat sebagai informasi awal bagi penelitian lebih lanjut untuk mengetahui kandungan senyawa aktif yang berguna sebagai antimikroba dalam minyak atsiri herba selasih (Ocimum sanctum L.).

1.5. Hipotesis

Gambar

Gambar Halaman

Referensi

Dokumen terkait

Upaya-Upaya Yang Dilakukan DPPKAD Kabupaten Sukoharjo Untuk Mengoptimalkan Realisasi Penerimaan Pajak Reklame Tahun 2011. Untuk meningkatkan kemandirian daerah, pemerintah daerah

Pelaksanaan Permainan Memancing Label Angka Dalam Meningkatkan Kemampuan Berhitung Pada Anak Usia Dini di TK Wasilatul Huda ...72.. Peningkatan Kemampuan Berhitung Anak

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah menentukan awal musim hujan berdasarkan data historis curah hujan harian menggunakan pendekatan agronomis,

Tujuan umum dilaksanakannya penelitian ini untuk mengetahui perbedaan keefektifan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan TPS terhadap aktivitas dan hasil belajar

Berdasarkan jawaban produsen tentang indikator hak-hak konsumen dalam Islam dapat dilihat dan disimpulkan bahwa produsen makanan ringan industri rumah tangga

Bab V kesimpulan dan saran memaparkan kesimpulan akhir analisis keterampilan proses sains siswa SMA kelas XI pada materi pembelajaran larutan penyangga dengan

Setiap 3 bulan sekali (tri wulan) Dinas Pendidikan Provinsi Lampung menerima laporan penerimaan dan penyerapan dana (LPPDI) serta laporan pengiriman dan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan. ©Riska Muliawati Permata 2015 Universitas