• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KUALITAS KOLABORASI PERAWAT DAN DOKTER DENGAN KEPUASAN PASIEN PADA PELAYANAN KESEHATAN DI RSUD NGUDI WALUYO WLINGI KABUPATEN BLITAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN KUALITAS KOLABORASI PERAWAT DAN DOKTER DENGAN KEPUASAN PASIEN PADA PELAYANAN KESEHATAN DI RSUD NGUDI WALUYO WLINGI KABUPATEN BLITAR"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KUALITAS KOLABORASI PERAWAT DAN DOKTER DENGAN KEPUASAN PASIEN PADA PELAYANAN KESEHATAN

DI RSUD NGUDI WALUYO WLINGI KABUPATEN BLITAR

SKRIPSI

Oleh :

MARIA NURUL KHUSNA

NIM : 07060103

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)

i

HUBUNGAN KUALITAS KOLABORASI PERAWAT DAN DOKTER DENGAN KEPUASAN PASIEN PADA PELAYANAN KESEHATAN

DI RSUD NGUDI WALUYO WLINGI KABUPATEN BLITAR

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh :

MARIA NURUL KHUSNA

NIM : 07060103

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(3)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

HUBUNGAN KUALITAS KOLABORASI PERAWAT DAN DOKTER DENGAN KEPUASAN PASIEN PADA PELAYANAN KESEHATAN

DI RSUD NGUDI WALUYO WLINGI KABUPATEN BLITAR

SKRIPSI Disusun Oleh:

MARIA NURUL KHUSNA NIM : 07060103

Diujikan

pada Tanggal 19 Agustus 2011

Penguji I, Penguji II,

Drs. Ainur Rofieq, M.Kes Nurul Aini, M. Kep NIP.19651001.19900311.004 NIP.UMM.112.0501.0419

Penguji III, Penguji IV,

Yoyok Bekti P, M.Kep, Sp. Kom NIP.UMM.112.0309.0405

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Tri Lestari Handayani, M.Kep, Sp.Mat NIP.UMM.112.9311.0304

Ririn Harini, S.Kep, Ns.

(4)

iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Maria Nurul Khusna NIM : 07060103

Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM

Judul Skripsi : ”Hubungan Kualitas Kolaborasi Perawat dan Dokter dengan Kepuasan Pasien pada Pelayanan Kesehatan di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar”

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi perbuatan tersebut.

Malang, 16 Agustus 2011 Yang Membuat Pernyataan,

Maria Nurul Khusna

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap Puji Syukur Alhamdulillah, akhirnya saya dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul “Hubungan Kualitas Kolaborasi Perawat dan Dokter dengan Kepuasan Pasien pada Pelayanan Kesehatan di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar”. Tugas Akhir Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S,Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Bersamaan dengan ini perkenankanlah saya mengucapkan terma kasih yang sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada:

1. Ibu Tri Lestari Handayani, M. Kep, Sp. Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Ririn Harini, S. Kep., Ns selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

3. Bapak Drs. Ainur Rofieq selaku Pembimbing I yang telah memberikan arahan dan masukan yang sangat berguna dalam penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Nurul Aini, M. Kep, selaku Pembimbing II yang telah memberikan arahan dan masukan yang sangat berguna dalam penyusunan skripsi ini.

5. Kedua orangtuaku tercinta, Bapak Abdul Ghofar dan Ibunda Sugiyah yang telah memberikan banyak makna yang berharga dalam kehidupan penulis dengan segala cinta, kasih sayang, didikan, kepercayaan, semangat, dan pengorbanan. Terima kasih telah memberikan yang terbaik dengan cara terbaik.

6. Kedua orang kakak-Q, Mas Kholis & Mb Novi yang telah menyemangatiku dengan cinta dan menjadi tempat curhat yang menyejukkan.

7. Semua keluargaku yang telah memberikan bantuan baik secara materil maupun spiritual.

(6)

v

9. Semua dosen PSIK UMM yang telah mengajar, mendidik dan membimbing selama masa pembelajaran.

10. Teman – teman PSIK khususnya angkatan 2007.

11. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang bersifat membangun. Akhirnya, penulis berharap semoga tugas akhir skripsi ini bermanfaat bagi masyarakat dan dunia kesehatan khususnya bidang keperawatan kesehatan masyarakat.

Wassalamualaikum. Wr. Wb.

Malang, 16 Agustus 2011

(7)

vi ABSTRAK

HUBUNGAN KUALITAS KOLABORASI PERAWAT DAN DOKTER DENGAN KEPUASAN PASIEN PADA PELAYANAN KESEHATAN

DI RSUD NGUDI WALUYO WLINGI KABUPATEN BLITAR

Maria Nurul Khusna1, Ainur Rofieq2, Nurul Aini3

Latar Belakang: Tuntutan kepuasan pasien pada pelayanan kesehatan semakin meningkat. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan pasien adalah kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh perawat dan dokter sebagai tenaga kesehatan yang paling sering berinteraksi dengan pasien. Perawat dan dokter berkolaborasi untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik. Batas-batas kewenangan dalam kontrol kekuasaan, komunikasi yang terjalin, kepentingan bersama, dan tujuan bersama adalah komponen dari kolaborasi perawat dan dokter yang dapat mempengaruhi kepuasan pasien.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik, dengan pendekatan penelitian regresi ganda. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 38 responden yang terdiri dari 14 orang perawat, 4 orang dokter, dan 19 orang pasien yang berada di Ruang Rawat Inap Dahlia 1 RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar dengan

total sampling. Penelitian ini terdiri dari variabel independen yaitu kualitas kolaborasi (kontrol kekuasaan, komunikasi, kepentingan bersama, tujuan bersama) dan variabel dependen (kepuasan pasien pada pelayanan kesehatan) yang dikumpulkan dengan menggunakan alat ukur berupa kuesioner rating scale. Analisa data yang digunakan ada 2 cara, yaitu analisis deskriptif, dan analisis uji regresi linier ganda.

Hasil: Nilai R2 48,4% menunjukkan hubungan kuat yang berarti koefisien regresi gandannya signifikan dengan kualitas kolaborasi (kontrol kekuasaan, komunikasi, kepentingan bersama, dan tujuan bersama perawat dan dokter) berhubungan secara signifikan dengan kepuasan pasien pada pelayanan kesehatan

Kesimpulan: Terdapat hubungan yang positif antara kualitas kolaborasi (kontrol kekuasaan, komunikasi, kepentingan bersama, dan tujuan bersama perawat dan dokter) dengan kepuasan pasien. Artinya semakin tinggi kualitas kolaborasi maka kepuasan pasien akan semakin tinggi, karena nilai probabilitas kurang dari 0,05 maka Ho di tolak dan Hi diterima.

Kata Kunci: Kontrol Kekuasaan, Komunikasi, Kepentingan Bersama, Tujuan Bersama, Kepuasan Pasien

1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

(8)

vii ABSTRACT

RELATED COLLABORATION QUALITY BETWEEN DOCTORS AND NURSES IN HEALTH CARE WITH PATIENT SATISFACTION

IN NGUDI WALUYO HOSPITAL

Maria Nurul Khusna1, Ainur Rofieq2, Nurul Aini3

Background: The demands of patient satisfaction in health care is increasing. One factor that can affect patient satisfaction is the quality of health care provided by nurses and doctors as health professionals who most often interact with patients. Nurses and physicians collaborate to provide the best health care. The limits of authority in control of power, communication is established, common interests and common goals is a component of the collaboration of nurses and doctors that can affect patient satisfaction.

Methods: This study is a descriptive analytic study, a multiple regression approach to research. The sample in this study amounted to 38 respondents consisting of 14 nurses, four doctors, and 19 patients who were in Room 1 Hospital Inpatient Dahlia Ngudi Waluyo Wlingi Blitar with a total sampling. The study consisted of the independent variable is the quality of collaboration (power control, communication, common interests, common goals) and the dependent variable (patient satisfaction in health care) are collected using a questionnaire measuring instrument rating scale. Analysis of the data used there are two ways, namely descriptive analysis and multiple linear regression test analysis.

Results: The value of R2 58,4% showed strong relationship that is their double regretion coefficient significantly with combination between quality of collaboration (power control, communication, common interests, common goals and nurses and doctors) were significantly associated with patient satisfaction in health care.

Conclusion: There is a positive relationship between the quality of collaboration (power control, communication, common interests and common goals of nurses and doctors) with patient satisfaction. This means that the higher the quality of collaboration is the patient satisfaction will be higher, because the probability value of less than 0.05 so H0 was ignore and H1 was received.

Keywords: Power Control, Communications, Shared Interests, Shared Objectives, Patient Satisfaction

1. Student Nursing Science Program Faculty of Health Sciences University of Muhammadiyah Malang.

(9)

viii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PERNYATAAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian... 6

1.3.1 Tujuan Umum ... 6

1.3.2 Tujuan Khusus ... 6

1.4 Manfaat Penelitian... 7

1.4.1 Manfaat Teoritis ... 7

1. Bagi Institusi Pendidikan ... 7

2. Bagi Peneliti ... 7

3. Bagi Peneliti selanjutnya ... 7

1.4.2 Manfaat Prakti ... 8

1. Bagi perawat dan dokter ... 8

2. Bagi Rumah Sakit (institusi) ... 8

1.5 Batasan Istilah Penelitian ... 8

1.6 Keaslian Penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kolaborasi Tenaga Kesehatan ... 11

2.1.1 Definisi Kolaborasi ... 11

(10)

ix

2.1.3 Indikator Kolaborasi ... 18

1. Kontrol Kekuasaan ... 18

2. Komunikasi ... 19

3. Kepentingan Bersama ... 20

4. Tujuan Bersama ... 20

2.2 Konsep Kepuasan ... 21

2.2.1 Pengukuran Kepuasan ... 24

2.3 Dimensi Mutu Pelayanan Kesehatan ... 26

2.4 Praktik Keperawatan ... 27

2.4.1 Definisi Keperawatan ... 27

2.4.2 Karakteristik praktik keperawatan professional ... 27

2.4.3 Peran dan Fungsi Perawat ... 28

1. Peran perawat ... 28

2. Fungsi perawat ... 30

2.4.4 Perawat sebagai Kolaborator ... 30

2.4.5 Manfaat Perawatan Kolaboratif ... 33

2.4.6 Praktik Kolaboratif ... 34

2.4.7 Tipe Intervensi ... 35

2.4.8 Kompetensi sebagai Dasar Kolaborasi ... 37

2.5 Praktik Kedokteran ... 39

2.5.1 Definisi Praktik Kedokteran... 39

2.5.2 Wewenang Dokter ... 39

2.5.3 Tanggung Jawab Dokter ... 39

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep ... 40

3.2 Hipotesis Penelitian ... 43

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian ... 44

4.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 4.2.1 Populasi ... 45

(11)

x

4.2.3 Teknik Sampling ... 45

4.3 Variabel Penelitian ... 46

4.4 Definisi Operasional ... 47

4.5 Tempat dan Waktu Penelitian ... 53

4.6 Instrumen Penelitian ... 53

4.7 Prosedur Pengumpulan Data ... 53

4.8 Pengujian validitas reabilitas instrument... 54

4.9 Analisis Data ... 56

4.10. Etika Penelitian ... 60

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA 5.1 Hasil Penelitian ... 62

5.1.1 Data Induk ... 63

5.1.2 Profil Responden ... 64

5.2 Hasil Analisi Data ... 66

5.2.1 Hasil Analisis dengan Uji Statistik Deskriptif ... 66

5.2.2 Hasil Statistik dengan Regresi Linier Ganda ... 71

5.3 Hasil Uji Instrument ... 80

5.3.1 Uji Validitas ... 80

5.3.2 Uji Reliabilitas ... 80

BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Gambaran Kualitas Kolaborasi Perawat dan Dokter ... 81

6.2 Gambaran Kepuasan Pasien pada Pelayanan Kesehatan ... 85

6.3 Hubungan Kualitas Kolaborasi Perawat dan Dokter dengan Kepuasan Pasien pada Pelayanan Kesehatan ... 86

6.4 Keterbatasan Penelitian ... 90

6.5 Implikasi Keperawatan ... 91

BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan ... 94

7.2 Saran ... 96

DAFTAR PUSTAKA ... 99

(12)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.4 Definisi Operasional ... 52

Tabel 5.1 Data Induk Penelitian ... 63

Tabel 5.2 Uji normalitas kontrol kekuasaan, komunikasi, kepentingan bersama, dan tujuan bersama dengan kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan ... 72

Tabel 5.3 Uji linieritas kontrol kekuasaan perawat dan dokter ... 75

Tabel 5.4 Uji linieritas komunikasi perawat dan dokter ... 75

Tabel 5.5 Uji linieritas kepentingan bersama perawat dan dokter ... 76

Tabel 5.6 Uji linieritas tujuan bersama perawat dan dokter ... 76

Tabel5.7 Hasil Uji Pengaruh Variabel Kontrol Kekuasaan, Komunikasi, Kepentingan Bersama, dan Tujuan Bersama dengan Kepuasan Pasien pada Pelayanan Kesehatan ... 77

Tabel 5.8 Hasil Uji Pengaruh Variabel Kontrol Kekuasaan, komunikasi, Kepentingan Bersama, dan Tujuan Bersama dengan Kepuasan Pasien pada Pelayanan Kesehatan ... 78

Tabel 5.9Hasil Analisis Koefisien Determinasi Variabel Kontrol Kekuasaan, komunikasi, Kepentingan Bersama, dan Tujuan Bersama dengan Kepuasan Pasien pada Pelayanan Kesehatan ... 78

Tabel 5.10 Sumbangan efektif kontrol kekuasaan, komunikasi, kepentingan bersama, dan tujuan bersama denan kepuasan pasien pada pelayanan kesehatan ... 79

(13)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Praktik Hirarkis ... 14

Gambar 2.2 Model Praktik Kolaboratif Tipe I ... 14

Gambar 2.3 Pola Praktik Kolaboratif Tipe II ... 15

Gambar 2.4 Model Praktik Kolaboratif Tipe II... ... 16

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual ... 42

Gambar 4.1 Skema Hubungan Kontrol Kekuasaan, Komunikasi, Kepentingan Bersama, dan Tujuan Bersama antara Perawat dan Dokter dengan Kepuasan Pasien pada Pelayanan Kesehatan... 44

Gambar 5.2 Profil Responden menurut Jenis Kelamin... 64

Gambar 5.3 Profil Responden menurut Tingkat Pendidikan ... 65

Gambar 5.4 Profil Responden menurut Usia ... 65

Gambar 5.5 Profil Responden menurut Lama Kerja ... 66

Gambar 5.6 Kontrol Kekuasaan Perawat dan Dokter ... 67

Gambar 5.7 Komunikasi Perawat dan Dokter ... 68

Gambar 5.8 Kepentingan Bersama Perawat dan Dokter ... 69

Gambar 5.9 Tujuan Bersama Perawat dan Dokter ... 70

Gambar 5.10 Kepuasan Pasien pada Pelayanan Kesehatan ... 71

Gambar 5.11 Grafik Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Kepuasan Pasien terhadap Pelayanan Kesehatan (y) ... 72

Gambar 5.12 Grafik Scatterplot Kepuasan Pasien pada Pelayanan Kesehatan (y) ... 74

(14)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Permohonan Studi Penelitian dan Ijin Penelitian ... 101

Lampiran 2 Permohonan ijin penelitian Bakesbanglinmas ... 102

Lampiran 3 Pernyataan Selesai Penelitian ... 103

Lampiran 4 Lembar Inform Concent ... 104

Lampiran 5 Lembar Persetujuan Responden ... 105

Lampiran 6 Kisi-Kisi Instrumen Perawat ... 106

Lampiran 7 Kisi-Kisi Instrumen Dokter ... 108

Lampiran 8 Kisi-Kisi Instrumen Pasien ... 110

Lampiran 9 Kuesioner Perawat ... 111

Lampiran 10 Kuesioner Dokter ... 113

Lampiran 11 Kuesioner Pasien ... 115

Lampiran 12 Uji Validitas Kuesioner dan Reliabilitas ... 117

Lampiran 13 Uji Regresi ... 127

Lampiran 14 Uji Linieritas ... 129

Lampiran 15 Lembar Bimbingan Skripsi ... 131

(15)

xiv

DAFTAR PUSTAKA

Alimul, Aziz. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Edisi 1. Jakarta : Salemba Medika

Alimul, Aziz.2002. Pengantar Pendidikan Keperawatan. Jakarta : Sagung Seto

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Dochterman , Joanne McCloskey. 2001 Current Issue in Nursing. 6th Editian . Mosby Inc.USA

Lindeke, L. Sieckert, A. 2005. Nurse-Physician Workplace Collaboration Online Journal of Issues in Nursing Vol.10 No. 1

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi Cetakan Pertama. Jakarta: Rineka Cipta

Notoatmodjo Soekidjo. 2005. Metodologi penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Nursalam, M.Nurs 2002. Manajemen keperawatan “Aplikasi dalam praktik keperawatan

professional”. Edisi 1. Jakarta : Salemba Medika.

Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam. 2002. Manajemen Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika Pohan.S Imbalo. 2006. Jaminan Mutu Layanan Kesehatan. Jakarta : EGC

Potter, Patricia. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik. Jakarta: EGC

Siegler, Eugenia and Whitney Fay , alih bahasa Indraty Secillia, 2000. Kolaborasi

Perawat-Dokter ; Perawatan Orang Dewasa dan Lansia, Jakarta: EGC

Sitepoe, Mangku. 2011. Kewenangan Medis Dokter (medical authority)

http://duniaveteriner.com/2009/08/kewenangan-medis-dokter-medical-authority/print

Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Swannsburg, Russel C. 2000. Pengantar kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan untuk Perawat Klinis. Jakarta: EGC.

(16)

xv

Wijono, D. 2000. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan Teori Strategi dan Aplikasi Volume 1. Surabaya: Airlangga University Press

(17)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring era globalisasi di bidang kesehatan, tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu semakin meningkat. Pelayanan kesehatan yang bermutu merupakan pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata masyarakat serta penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang telah ditetapkan. Kepuasan pasien dapat dipengaruhi oleh berbagai hal, salah satunya adalah kolaborasi antara tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepadanya.

(18)

2

ANA 1980 (dikutip dari Siegler & Whitney, 2000) menjabarkan, kolaborasi dapat dianalisis melalui empat buah indikator yaitu kontrol kekuasaan, komunikasi, kepentingan bersama, dan tujuan bersama. Kontrol kekuasaan sangat penting dalam membina kolaborasi antara perawat dan dokter, karena kontrol kekuasaan mengatur kewenangan pekerjaan masing-masing pihak. Indikator kepentingan bersama memusatkan perhatian pada kepentingan masing-masing pihak yang berkolaborasi untuk dapat mengaktualisasikan dirinya, seperti keinginan dihargai dan didengarkan pendapatnya. Dokter dan perawat memiliki tujuan yang sama dalam memberikan pelayanan kesehatan pada pasien yaitu untuk mendapatkan kesembuhan pasien. Segi komunikasi, perawat dan dokter dituntut untuk berbagi informasi tentang kondisi terkini dari pasien yang ditangani bersama. Pelaksanaan kolaborasi yang baik akan memberikan banyak manfaat bagi klien dan pemberi pelayanan kesehatan.

Pelayanan rawat inap sebuah rumah sakit dapat dijadikan tolak ukur baik atau tidaknya kualitas pelayanan suatu rumah sakit, karena pelayanan rawat inap lebih lama dirasakan oleh klien. Klien yang dirawat di ruang rawat inap memerlukan perawatan yang holistik dan komprehensif, sehingga harus melibatkan pihak lintas profesi dalam pelayanan kesehatannya untuk mengatasi masalah kesehatan yang diderita, mengingat tiap-tiap profesi mempunyai kewenangan dan tanggung jawab yang berbeda. Oleh karena itu diperlukan adanya kolaborasi antara tenaga kesehatan yang satu dengan yang lain.

(19)

3

profesi. Pergeseran dari pelayanan keperawatan yang sebelumnya lebih menekankan kepada penguasaan prosedur tindakan menjadi penekanan landasan pengetahuan ilmiah serta penguasaan dan pelaksanaan tindakan pada asuhan keperawatan. Oleh karena itu, keperawatan sebagai suatu profesi harus mampu menunjukkan karakteristik praktik profesional yang salah satunya adalah kolaborasi (Chaska, 1990; dikutip dari Kusnanto 2004).

Perawat sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan harus mampu berkolaborasi dengan disiplin manapun, salah satunya adalah dokter. Dokter merupakan mitra terdekat dari perawat, mitra yang juga akan bersentuhan langsung dengan pasien, sehingga kerja sama sejati (kolaborasi) antara perawat dan dokter sangat diperlukan untuk keberhasilan perawatan pasien. (Hartwell&Lavandero, 1991; dikutip dari Grace & dochterman, 2001).

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa banyak aspek positif yang dapat timbul jika hubungan kolaborasi dokter dan perawat berlangsung baik. American Nurses Credentialing Center (ANCC) melakukan risetnya pada 14 Rumah Sakit melaporkan bahwa terdapat kolerasi positif antara kualitas hubungan dokter dan perawat dengan kualitas hasil yang didapatkan pasien (Kramer dan Schamalenberg, 2003). Menurut Vazirani (2005) dalam jurnalnya, komunikasi dan kolaborasi antara perawat dan dokter bisa meningkatkan kepuasan antara

perawat, dokter, dan pasien, serta meningkatkan kualitas perawatan dan

menurunkan biaya.

Hanson dan Spross (1996) mengatakan bila profesi telah dapat saling

percaya, dan menghormati, saling memahami dan menerima, keilmuan

masing-masing, memiliki citra diri yang positif, memiliki kematangan professional yang

(20)

4

untuk bernegosiasi maka hubungan kerjasama kolaborasi akan dapat terjalin

sehingga pelayanan kepada pasien akan efektif

Penelitian yang dilakukan Erlina (2009), mengungkapkan terdapat

keluhan dari pihak dokter tentang kurang maksimalnya kolaborasi yang

dilakukan oleh perawat dari tiap-tiap indikator kolaborasi. Indikator kontrol

kekuasaan, dokter mengeluhkan perawat tidak memberi informasi yang lengkap

tentang kondisi pasien, perawat lupa atau tidak tahu program yang sudah ditulis

dokter di rekam medis. Indikator kepentingan bersama, dokter mengeluhkan

tidak didampingi perawat saat visite sehingga perawat tidak mengerti program

dokter yang mengakibatkan terjadi penundaan jadwal program pengobatan dan

berdampak pada proses penyembuhan pasien dan dokter juga mengeluh tidak

disapa perawat saat visite. Indikator tujuan bersama, dokter mengeluhkan bahwa

perawat tidak memberitahu informasi yang jelas untuk mencegah kekambuhan

pada pasien. Indikator komunikasi, perawat kurang cakap dalam berkomunikasi

dengan dokter. Sementara keluhan yang datang dari pihak perawat adalah dokter

sulit dihubungi baik melalui telepon maupun pesan singkat, dokter kurang jelas

dalam menuliskan perintah di rekam medis yang disampaikan pada perawat, dan

perawat juga mengeluhkan dokter tidak pernah melihat dokumentasi perawat.

RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar merupakan rumah sakit daerah yang memiliki motto kepuasan pasien adalah kepuasan kami. Berdasarkan

motto tersebut, rumah sakit ini senantiasa menjaga segala aspek yang dapat

mempengaruhi mutu pelayanan kesehatan bagi pasien, salah satunya adalah

kualitas kolaborasi di antara tenaga kesehatan. Namun berdasarkan penuturan

Kepala Ruang Rawat Inap Dahlia 1, kolaborasi perawat dan dokter di ruangan

(21)

5

contohnya adalah para dokter enggan jika harus bekerjasama dengan para

perawat. Beliau menuturkan hal tersebut menjadi penghalang utama bagi

ketidakberhasilan kolaborasi di ruangan yang ia kepalai.

Berdasarkan konsep kolaborasi dan pernyataan para ahli mengenai evaluasi kolaborasi perawat dan dokter yang diungkapkan pada awal latar belakang serta berdasarkan fenomena yang terjadi di lapangan dan hasil penelitian sebelumnya, peneliti merasa perlu untuk mengadakan penelitian mengenai hubungan kualitas kolaborasi perawat dan dokter dengan kepuasan pasien pada pelayanan kesehatan di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar. Harapannya dengan diadakan penelitian tersebut, akan didapat solusi tepat mengatasi masalah ketidakpuasan pasien ditinjau dari kolaborasi perawat dan dokter

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, peneliti merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran kualitas kolaborasi perawat dan dokter pada pelayanan kesehatan di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar?

a. Bagaimana gambaran kontrol kekuasaan perawat dan dokter pada pelayanan kesehatan di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar? b. Bagaimana gambaran komunikasi perawat dan dokter pada pelayanan

kesehatan di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar?

c. Bagaimana gambaran kepentingan bersama perawat dan dokter pada pelayanan kesehatan di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar? d. Bagaimana gambaran tujuan bersama perawat dan dokter pada pelayanan

(22)

6

2. Bagaimana gambaran kepuasan pasien pada pelayanan kesehatan di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar?

3. Adakah hubungan kualitas kolaborasi perawat dan dokter dengan kepuasan pasien pada pelayanan kesehatan di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar?

a. Adakah hubungan kontrol kekuasaan perawat dan dokter dengan kepuasan pasien pada pelayanan kesehatan RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar?

b. Adakah hubungan komunikasi perawat dan dokter dengan kepuasan pasien pada pelayanan kesehatan RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar?

c. Adakah hubungan kepentingan bersama perawat dan dokter dengan kepuasan pasien pada pelayanan kesehatan di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar?

d. Adakah hubungan tujuan bersama perawat dan dokter dengan kepuasan pasien pada pelayanan kesehatan di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengidentifikasi hubungan kualitas kolaborasi perawat dan dokter dengan kepuasan pasien pada pelayanan kesehatan di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar

1.3.2 Tujuan Khusus

(23)

7

a. Mengidentifikasi kontrol kekuasaan perawat dan dokter pada pelayanan kesehatan di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar?

b. Mengidentifikasi komunikasi perawat dan dokter pada pelayanan kesehatan di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar?

c. Mengidentifikasi kepentingan bersama perawat dan dokter pada pelayanan kesehatan di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar? d. Mengidentifikasi tujuan bersama perawat dan dokter pada pelayanan

kesehatan di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar?

2. Mengidentifikasi kepuasan pasien pada pelayanan kesehatan di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar?

3. Menganalisis hubungan kualitas kolaborasi perawat dan dokter dengan kepuasan pasien pada pelayanan kesehatan di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar?

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

1. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan wacana untuk membuat kurikulum pembelajaran bagi mahasiswa keperawatan dan kedokteran agar dapat melaksanakan kolaborasi yang maksimal di lahan kerja

2. Bagi Penulis

(24)

8

3. Bagi Peneliti selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai data awal untuk melakukan penelitian lebih mendalam tentang pelaksanaan kolaborasi antara perawat dan dokter. Peneliti selanjutnya sebaiknya menggunakan responden yang lebih banyak dan dapat meneliti perbandingan kolaborasi antar ruangan.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Perawat dan Dokter

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi khususnya mengenai hubungan kualitas kolaborasi antara perawat dan dokter dengan kepuasan pasien sehingga dapat memotivasi perawat dan dokter untuk meningkatkan profesionalisme dalam melaksanakan perannya masing-masing 2. Bagi Manajemen Rumah Sakit (institusi)

Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan kualitas kolaborasi perawat dan dokter serta sebagai acuan untuk membuat program kerja lainnya yang berguna dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit

1.5 Batas Istilah Penelitian

a. Kolaborasi

(25)

9

b. Kepuasan

Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan hasil yang dirasakan dengan harapannya (Oliver, 1980 yang dikutip dari Supranto, 2001)

c. Perawat

Menurut UU RI. No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan, perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan dan kewenangan melakukan tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang dimiliki diperoleh melalui pendidikan keperawatan.

d. Dokter

Dokter adalah orang yang memiliki kewenangan dan izin sebagaimana mestinya untuk melakukan pelayanan kesehatan, khususnya memeriksa dan mengobati penyakit dan dilakukan menurut hukum dalam pelayanan kesehatan (Astuti, 2009)

e. Pelayanan Kesehatan

Pelayanan kesehatan adalah upaya, pekerjaan atau kegiatan kesehatan yang ditujukan untuk mencapai derajat kesehatan perorangan/ masyarakat yang optimal/setinggi-tingginya (Pusdokkes Polri, 2006).

f. Rumah Sakit

(26)

10

1.6Keaslian Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh Wike Diah Anjaryani tahun 2009(Tesis Universitas Diponegoro) yang berjudul Kepuasan Pasien Rawat Inap terhadap

Pelayanan Perawat di RSUD Tugurejo Semarang. Penelitian ini menggunakan metode

kuantitatif-kualitatif, dimana metode kuantitaf yang digunakan adalah noneksperimental dengan pendekatan cross sectional, sedangkan untuk penelitian kualitatif pengumpulan datanya dilakukan dengan wawancara mendalam (indepth interview). Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari separuh responden merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh perawat. Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu variabel terikatnya kepuasan pasien. Sedangkan perbedaannya, variabel bebasnya adalah pelayanan yang diberikan oleh perawat saja, kemudian berbeda tempat dan waktu penelitian

Penelitian lainnya dilakukan oleh Wahyu Ismawati pada tahun 2009 (Skripsi Universitas Muhammadiyah Surakarta) yang berjudul Kepuasan Pasien

Ditinjau dari Orientasi Komunikasi Dokter . Jenis penelitian yang digunakan adalah

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian di atas, fungsi lembaga dalam menciptakan hubungan sosial harmonis adalah..... A. berupaya menciptakan hubungan yang harmonis antarmanusia dengan

Dari pernyataan tersebut di atas yang menunjukkan terjadinya interaksi sosial adalah ..... Seorang anak, melanjutkan pendidikan tinggi di kota lain sehingga harus

Adapun dari seluruh calon anggota DPRD Kabupaten Banyumas yang diajukan oleh PDI-Perjuangan, yang memperoleh suara tertinggi adalah SUBAGYO, S.Pd, calon nomor urut 2 di

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SAW yang telah memberikan petunjuk, bimbingan, kekuatan serta rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Berdasarkan kegiatan pengabdian yang sudah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain. 1) Secara fungsional / mekanika mesin sangarai yang dibuat

Penelitian yang telah dilakukan oleh Cristioko dkk (2017), mengenai penentuan mahasiswa yang berprestasi terhadap keraguan dalam menentukan nilai menggunakan metode

Dalam kunjungan tersebut rombongan Sebanyak 12 pasis sespimmen angkatan 56 diserahkan oleh Kombes pol Drs.Iwan Yusuf C kepada kapolres Purworejo AKBP Satrio Wibowo SIK dan

Risiko Likuiditas adalah risiko dimana suatu entitas menghadapi kesulitan dalam memenuhi kewajiban terkait dengan liabilitas keuangannya yang diselesaikan dengan