PRODUK ASURANSI UNIT LINK SYARIAH;
TINJAUAN HISTORIS DAN PRAKTIS
(Studi Pada PT. Asuransi Takaful Keluarga)
OLEH : MUHAMAD
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULAH JAKARTA
PRODUK ASURANSI UNIT LINK SYARIAH; TINJAUAN HISTORIS DAN PRAKTIS (Studi Pada PT. Asuransi Takaful Keluarga)
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai
Gelar Sarjana Ekonomi Islam
Oleh: MUHAMAD NIM: 101046222428
Di Bawah Bimbingan
Ir. Agus Edi Sumanto, MM. AAIJ Hendra Pertaminawati. M. A
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULAH JAKARTA
KATA PENGANTAR
ﺮ ا
ﺣﺮ ا
ﷲا
ﺴ
Alhamdulillah puji syukur kepada Allah Tuhan semesta alam, hanya berkat
rahmat dan petunjuk-Nya penulisan skripsi ini dapat dirampungkan. Kemudian,
shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahlimpahkan kepada Nabi Muhammad
SAW yang dengan misi pembebasannya telah memberikan cahaya baru dan sinar
kemasyarakatan dalam peradaban manusia.
Suatu kebahagiaan yang tak terlukiskan, bahwa jerih payah yang telah penulis
lakukan, dengan keterbatasan waktu dan kemampuan, akhirnya skripsi ini dapat
terselesaikan. Skripsi ini juga merupakan kebangaan tersendiri dari seorang “aku”
yang sedang menjalani proses pembelajaran dan pendewasaan diri dalam perjalanan
kehidupan untuk keluar dari kepompong kejahilan.
Proses pembuatan skripsi ini terwujud melalui pihak-pihak yang tidak sedikit
terlibat, penulis merasa ‘berhutang’ atas luangan waktu yang diberikan serta moril
dan perlunya upaya untuk memberikan sebuah penghargaan walau hanya sebatas
kata, susunan nama-nama menjadi sebuah untaian puisi terima kasih kepada mereka
yang telah membantu dalam penyelesaian karya tulis ini.
Kepada pihak Dekanat beserta jajarannya, penulis menyampaikan terima kasih
terutama kepada Bapak Prof. Dr. Amin Suma MA., selaku Dekan Fakultas Syariah
dan Hukum, juga kepada Ibu Euis Amalia M. Ag., dan Azharrudin M. Ag. selaku
pihak yang telah membantu kelancaran administratif dalam menyelesaikan study, dan
Kepada pihak yang telah memberi petunjuk dan arahan secara langsung pada
penulis sebagai pembimbing dalam penulisan skripsi ini, penghargaan yang tak
terhingga dan terima kasih penulis haturkan kepada Bapak Ir. Agus Edi Sumanto SE.,
MM.AAIJ dan Ibu Hendra Pertaminawati selaku dosen pembimbing yang telah
dengan sabar mencermati dan mengoreksi kata demi kata, kalimat demi kalimat
sehingga menjadi suatu susunan kalimat yang baik dan benar dari karya tulis ini.
Pihak Asuransi Takaful khususnya PT. Asuransi Takful Keluarga, Bapak
Dodik Siswantoro (Fund Meneger Takafulink), Bapak Jhoon Faisal (Kepala Bagian
HUMAS), terima kasih atas bantuan dan kesediaannya dalam memberikan data-data
kepada penulis dan para Receptionis Asuransi Takaful Keluarga, yang selalu ramah
atas senyumnya dan mengarahkan penulis pada langkah yang tepat, serta tidak
merasa bosan dan enggan melihat hilir mudik penulis setiap waktu, terima kasih
penulis akan selalu mengingat itu.
Akhirnya rasa syukur dan terima kasih tak bisa penulis balas dengan apapun jua
atas jasa-jasanya yang telah sabar membimbing penulis sewaktu terperosok jurang
tipuan gemerlap kehidupan. Penulis haturkan kepada kedua orang tua tercinta:
Ayahanda H. Abdul Qodir dan Ibunda Hj. Nuria yang tak pernah letih dan bosan
mendo’akan penulis dan semua anak kecintaannya. Kasih sayang, dorongan,
nasehat, serta ridha keduanya merupakan pondasi kuat bagi segala niat dan tekad
penulis dalam menuntut ilmu dan menjalani kehidupan ini. Semoga Sang Kholiq
mengampuni segala dosanya, dan menrima amal shalehnya serta menempatkanya
Kakaku Muhaemin, Faqihuddin Abdul Qodir, mba Zakiya dengan
anak-anaknya yang lucu, Muslikh dan Mba Neneng yang mengijinkan komputernya untuk
merampungkan penulisan skripsi ini (Adhlin jangan nakal sama Ayah n Bunda
ya………. Kamu kan… udah punya adik laki-laki lagi) dan kakaku Munawir, terima
kasih atas segala bantuan finansial dan nasihat kehidupannya yang tak pernah
henti-henti mendarat ditelingaku (Insya Allah ang, aku renungkan dan segera
melaksanakan nasihatnya) serta adiku Mustofa dan Zainal Muttaqin yang lagi
singgah di Jogjakarta (Tuntutlah ilmu dengan sabar, karena setiap ilmu pasti ada
BUAHNYA).
Keluarga besar Bapak dan Ibu Mar, yang ada di belakang MP UIN, Butet dan
suaminya (Bang Ed), Ani, Ahmad serta Cucu-cucunya Faren, Syifa dan Kaila yang
selalu jadi penetralisir dan pencairan dari kelucuan serta kekonyolaannya bagi penulis
dikala buntu pemikiran. Penulis akan selalu mengenang setiap waktu, Makasi Bu……
atas Kopi, kue, DLL nya .
Kawan-kawan seperjuangan kelas Asuransi, khususnya Ipang, Ikrom dan Tuti
yang tak kurang kesetiaannya dan menjadi perekat segala semangat bagi penulis.
Berkat kritik, saran, koreksi, dan bantuannyalah pikiran kembali mengalir, semangat
pun mengutuh sebagai buah pergumulan dan persahabatan dalam kebenaran dan
kesabaran, terima kasih telah menunggu penulis untuk berbarengan dalam
menginjakan kaki dan mengangkatnya dari jurusan asuransi syari’ah.
Teman-teman KMSGD Kuradinata (SUHU), “Cuki” Ketum KMSGD
2006-2007, HIMA-CITA, dan semua kawan yang sama berjasanya meski nama mereka tak
U’ong, A2b dan Dul Kenyod, jangan pernah menyerah dalam berusaha memperbaiki
kehidupan, kaulah penjaga hidupku.
Harapan penulis, semoga skripsi ini bermanfaat dan mempunyai kontribusi yang
signifikan bagi penelitian selanjutnya.
Jakarta, Agustus 2007
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……….……….. iv
DAFTAR ISI……….. viii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah…………..……….. 1B. Pembatasan dan Perumusan Masalah……… 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian………. 7
D. Kerangka Pemikiran……… 7
E. Tinjauan Pustaka………. 9
F. Metode Penelitian……… 9
1. Jenis dan pendekatan Penelitian………. 9
2. jenis Data dan Sumber Data………. 10
3. Teknik Pengumpulan Data……… 10
4. Teknik Pengambilan Sample……… 11
5. Teknik Analisa Data………..… 11
G.. Pedoman Penulisan……… 11
H. Sistematika penulisan……… 12
BAB II TINJAUAN TEORITIS PRODUK ASURANSI UNIT LINK A. Pengertian Asuransi Unit Link………. 14
B. Karakteristik Asuransi Unit Link……….. 20
C. Konsep Investasi Dalam Asuransi Unit Link……… 22
F. Keunggulan Dan Kelemahan Asuransi Unit Link……… 30
G. Transaksi Dalam Unit Link……….. 31
BAB III TINJAUAN UMUM PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA A. Sejarah Pendirian………. 32
B. Visi, Misi dan Mutu Perusahaan……… 34
C. Nilai Dan Falsafah Dasar Perusahaan ……… 35
D. Struktur Organisasi………. 36
E. Mekanisme Pengelolaan Dana Premi……….. 38
F. Produk-Produk Asuransi Takaful Keluarga………. 41
1. Produk Individu Dengan Unsur Tabungan………. 41
2. Produk Individu Non Tabungan…………..…………..….. 46
3. Produk-produk Kumpulan……….. 49
BAB IV ANALISIS HISTORIS DAN PRAKTIK TAKAFULINK PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA A. Sejarah lahirnya Takafulink ………...… 53
B. Mekanisme Keuangan Takafulink ……….….………….. 55
1. Premi Takafulink dan Pengelolaanya……….. 55
2. Nilai Santunan Tutup Usia……… 56
C. Jenis Investasi Dalam Produk Takafulink ……… 58
D. Keunggulan Produk Takafulink Dan Kendala Penjualnya…… 62
A. Kesimpulan………. 66
B. Saran-Saran………. 69
DAFTAR
PUSTAKA……… 71
LAMPIRAN - LAMPIRAN
E. Analisa Kinerja Produk Takafulink ……….….…… 64
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ketika masyarakat sudah mempunyai pendapatan atau penghasilan yang lebih,
terlintas dalam benaknya untuk menyisihkan sebagian hartanya, untuk ditabung,
diinvestasikan atau mempertanggungkan (harta benda atau diri) nya guna
menghadapi kebutuhan pada hari esok nanti. dalam al-qur’an disebutkan:
يرْﺪﺗﺎ واﺪ ﺴْﻜﺗاذﺎ ﺲْ يرْﺪﺗﺎ ومﺎﺣْرﺄْا ﺎ ْ وﺚْ ْالﱢﺰ وﺔ ﺎﱠﺴ ا ْ ﺪْ ﱠ اﱠنإ
ﱢيﺄ ﺲْ
ٌﲑِﺒَﺧ ٌﻢﻴَِﻋ َﻪﱠ ا ﱠنِإ ُتﻮُﻤَﺗ ضْرأ
.
Artinya: Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang
Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa
yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui
(dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun
yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (Luqman: 34)
Dari sepenggal ayat di atas, Allah SWT telah meyebutkan bahwasanya kita
semua ini tidak mengetahui dengan pasti, sesuatu apa yang akan dikerjakan besok
nanti, rizki apa yang akan didapat serta kapan dan ditempat mana kita akan diambil
oleh-Nya. Dengan semua sifat lemah itu, manusia wajib berikhtiar guna
menutupi/meringankan semua ketidakpastian itu yang dengan otomatis melekat pada
Menabung merupakan langkah dasar dalam mengantisipasi kebutuhan jangka
pendek, dan berasuransi lebih bertujuan dalam jangka panjang. Menabung dan
berasuransi tidak menuntut keahlian yang khusus, karena dari kedunya sudah banyak
lembaga keuangan yang menawarkan jasa tersebut seperti Bank Mu’amalat, Bank
Negara Indonesia (BNI) Syari’ah, Bank Syari’ah Mandiri, Asuransi Mubarokah,
Asuransi Bumiputra Divisi Syari’ah, Asuransi Takaful, MAA Life Asurance
Syari’ah, dll. Tinggal bagaimana cara memilih lembaga yang professional dalam
pengelolaannya.
Sedangkan dalam berinvestasi, kemampuan skill yang cukup sangat
menunjang keberhasilan, guna menilai jenis dan risiko-risiko investasi, karena
investasi berprinsip pada “High Risk High Return and Low Risk Low Return”, bahwa
investasi dengan risiko yang tinggi akan mendapatkan keuntungan yang tinggi,
begitupun risiko yang rendah akan mempunyai keuntungan yang rendah pula. Dalam
investasi apakah keuntungan (positive return), kerugian (negative return/loss) atau no
return yang kemungkinan akan didapat.
Namun dalam menelaah risiko tidak semua orang dapat menghitungnya, baik
orang yang memiliki harta banyak sekalipun, yang mana risiko itu dapat dihindari,
dikontrol, diterima ataupun ditransfer. Dalam investasi, orang yang tidak mampu
membacanya akan dibantu oleh pihak lain untuk menelaah dalam memperhitungkan
semua risikonya yang disebut manajer investasi.
Investasi merupakan penempatan sebagian dari kekayaan (uang) pada suatu
aset (harta benda ataupun kegiatan usaha) yang dapat meningkatkan nilainya atau
memberikan hasil dimasa mendatang, menurut H. Muhammad Syafi’i Antonio dalam
Investasi bisa dilakukan dalam bentuk usaha langsung (manfaat yang didapat
dari hasil usaha), seperti membuka bengkel, warung, rumah makan, pabrik dll. Atau
bisa dilakukan melalui Asset Fisik yaitu; manfaat yang diterima dari hasil
peningkatan harga dari waktu kewaktu, seperti membeli tanah, Real Estate,
perhiasan, benda seni, dll. Bisa juga investasi dilakukan dengan lebih modern
melalui pasar uang ( Money Market) atau pasar modal (Capital Market).
Seiring perkembangan zaman, dunia bisnis keuangan meraih kemajuan yang
signifikan baik itu lembaga perbankan ataupun perasuransian, keduanya
berlomba-lomba menggaet masyarakat dengan mengeluarkan produk-produk baru atau
memodifikasinya dalam memenuhi kebutuhan nasabah, guna menghasilkan
pendapatan perusahaan yang lebih besar.
Begitu pula dalam dunia bisnis perasuransian yang berkembang pesat,
perusahaan dituntut untuk selalu kreatif dan inovatif dalam mengeluarkan produknya
guna menjaga keberlangsungan perusahaan. Ketika produk awal hanya memberi satu
manfaat saja yaitu proteksi (perlindungan) bagi sebagian kalangan dianggap tidak
memadai lagi,1 perusahaan harus mengeluarkan produk baru lagi atau
memodifikasinya dengan memberikan manfaat ganda dalam satu produk.
Seperti dalam asuransi jiwa, produk yang menawarkan dua manfaat dalam
satu transaksi yang disebut produk Unit-Link. Produk ini selain memberikan manfaat
proteksi, produk inipun sebagai instrumen investasi. Jadi, premi yang dibayarkan
nasabah oleh perusahaan asuransi diinvestasikan pada berbagai bentuk investai di
pasar uang, obligasi, maupun saham. hasilnya dibagi kepada pemegang polis ketika
1
sudah jatuh tempo.2 Dalam pengelolaan investasinya unit link memberikan
ketransparasian bagi nasabah, sehinggga nasabah atau pemegang polis akan
diberitahukan rincian secara jelas mengenai hasil investasi yang didapat dari alokasi
dana yang mereka tanamkan disalah satu jenis investasi yang mereka pilih sendiri.
Dari ketransparasian inipun risiko investasi menjadi tanggungan nasabah, perusahaan
hanya bertindak sebagai wakil dari nasabah dalam menginvestasikan dananya.
Perusahaan Asuransi Syari’ah pun tak ketinggalan, Unit link Syari’ah mulai
diluncurkan sebagai salah satu pemenuhan terhadap tingginya kebutuhan masyarakat
akan produk Unit link Syari’ah sebagai investasi alternatif yang memberikan return
lebih menarik daripada produk investasi yang ada dalam perbankan. Keistimewaan
dari produk Unit link ini sebenarnya terletak pada unsur investasinya dibanding unsur
proteksinya. Perusahaan Asuransi memanfaatkan kelebihan ini untuk menarik minat
masyarakat yang selama ini mulai berkurang ketertarikanya pada asuransi tradisional
(baca: asuransi yang hanya memberikan proteksi saja). sehingga banyak perusahaan
asuransi yang berhasil meningkatkan penjualanya dan pendapatan asset nya berkat
produk asuransi yang relatif baru ini. Salah satunya perusahaan asuransi yang
menawarkan Unit link Syari’ah adalah PT. Asuransi Takaful Keluarga, dengan
produknya yang bernama TAKAFULINK.
Pada ahir tahun 2004 PT. Asuransi Takaful Keluarga meluncurkan produk
unit link dengan sistem syari’ah atau disebut Takafulink, dan mulai dipasarkan awal
bulan maret 2005 guna mengikuti persaingan pasar asuransi.3 Dengan tekad yang
kuat dan tinggi serta ditunjang oleh kinerja yang profesional, dalam waktu kurang
2
Pietra Sarosa, RFA, www.sarosaconsulting.com/ PruLink, Berinvestasi sambil Memayungi Diri
3
dari tiga bulan produk Takafuling sudah diterima pasar dan premi yang dihasilkan
dari produk ini cukup signifikan. Tingkat return of invesment yang lebih tinggi dari
rata-rata tingkat investasi deposito di Bank pada umumnya serta sifatnya yang
transparansi dalam mengelola dana investasi nasabah menjadi daya tarik tersendiri
bagi masyarkat, juga menjadi salah satu kunci keberhasilan dari produk takafulink
ini.4
Dari uraian di atas penulis menjadi tergugah untuk mengetahui dan
mempelajari lebih dalam tentang produk Takafulink yang dikeluarkan oleh
perusahaan Asuransi Takaful Keluarga, sehingga produk ini lebih cepat diminati oleh
masyarakat banyak serta menjadi produk yang menghasilkan premi paling besar
dalam perusahaan. Oleh karena itu penulis ingin meneliti melalui skripsi ini dengan
judul:
“Produk Asuransi Unit link Syari’ah; Tinjauan Historis dan Praktis” (Studi Pada PT. Asuransi Takaful Keluarga)
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Dalam penulisan skripsi ini penulis ingin mengemukakan tentang historis dan
prakteknya produk unit link syari’ah yang diluncurkan oleh perusahaan asuransi
sehingga menjadi salah satu produk yang diminati oleh nasabah.
Mengingat luasnya pembicaraan mengenai implementasi produk unit link
yang dikeluarkan perusahaan asuransi jiwa syari’ah, dan sebagian besar perusahaan
asuransi sudah mengeluarkan produk unit link ini, disini penulis memilih produk
4
Takafulink sebagai bahan kajiannya dalam skripsi, yaitu produk yang keluarkan PT.
Asuransi Takaful Keluarga dan untuk membatasi permasalah dalam penulisan skripsi
ini, maka kemudian penulis merumuskan permasalahanya sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah Asuransi Unit Link Syari’ah dan prakteknya yang ada
pada PT. Asuransi Takaful Keluarga
2. Nilai-nilai yang ditawarkan dalam produk Takafulink, sehingga masyarakat
lebih memilih produk Takafulink.
3. Bagaimana pengelolaan dana Takafulink
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian.
Dalam penelitian ini, penulis mencoba mengkaji hal-hal yang berkaitan
dengan produk takafulink, dengan tujuan sebagai berikut:
1. Tujuan Umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang sejarah
lahirnya produk Takafulink serta prakteknya pada PT. Asuransi Takaful Keluarga
yang menjadi sebuah alternatif berinvestasi plus berasuransi.
2. Tujuan Khusus
Sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program strata satu,
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam pada fakultas syari’ah dan hukum.
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah memberikan pengetahuan bagi penulis
khususnya dan bagi para pembaca tentang sejarah lahir dan prakteknya Takafulink
ekonomi syari’ah secara teoritis khususnya dalam ilmu pengetahuan Asuransi
Syari’ah.
D. Kerangka Pemikiran
Dalam penulisan skripsi ini, penulis mencoba untuk menggambarkan produk
unit link syari’ah yang dipraktekan oleh perusahaan asuransi jiwa. Kemudian diikuti
dengan analisis praktek dari produk asuransi unit link syari’ah yang ada pada PT.
Asuransi Takaful Keluarga, yang diseburt TAKAFULINK.
Adapun pengertian takafulink adalah asuransi jiwa yang memberikan manfaat
ganda berupa santunan (manfaat takaful) kepada yang berhak apabila peserta
mengalami musibah, sebagaimana yang telah diakadkan dalam polis serta manfaaat
berupa kesempatan memilih jenis investasi untuk pengembangan dananya.5 Dimana
dana investasi berasal dari premi yang dibayarkan, kemudian oleh perusahaan
didistribusikan melalui investasikan pada instrumen-instrumen keuangan syari’ah
dengan pembelian unit penyertaan pada beberapa Reksadana Syari’ah. Salah satu
tujuan produk Takafulink ini, untuk meningkatkan return (hasil) bagi peserta asuransi
dari porsi investasi produk asuransi jiwa dengan profesionalitas pengelolaan risiko.
Produk unit link syari’ah yang ada pada PT. Asuransi Takaful Keluarga
mengandung nilai-nilai keamanan dan halal karena dikelola dengan sistem Syari’ah,
serta investasinya memberikan ketransparanan pengeloaan dana dan return yang
lebih menarik kepada nasabah dibandingkan produk investasi yang ada dalam
perbankan, seperti deposito. Sebagai gambaran, dengan melihat kinerja portofolio
5
Takafulink Mizan dalam 30 hari return-nya mencapai 1,67%, dan dalam 12 bulan
bisa mencapai 20,09%. mendapatkan return yang mencapai 7,38%, sedangkan dalam
Deposito Mudlarabah jangka waktu 1 bulan return-nya hanya 0,53%, dan dalam 12
bulan return-nya mencapai 6,35%.6 Keistimewaan dari produk unit link ini selain
memberikan unsur investasi, juga pada unsur proteksinya. dengan itu Perusahaan
Asuransi memanfaatkan kelebihan ini untuk menarik minat masyarakat yang selama
ini mulai berkurang daya tariknya pada asuransi tradisional.
E. Tinjauan Pustaka
Setelah penulis telaah dari berbagai litiatur skripsi yang ada di perpustakaan
Syari’ah dan Hukum UIN Jakarta, khususnya skripsi jurusan Mu’amalah, penulis
menemukan tema bahasan mengenai Asuransi Jiwa dan tantangan investasi asuransi
syari’ah yang ditulis oleh Dina Fitriana dengan judul “Konsep & Aplikasi Akad
Dalam Asuransi Jiwa Unit link” studi kasus PT. MAA Life Assurance (Syari’ah),
tahun 2005 dan skripsi yang ditulis oleh Puput Hanifah yang berjudul “Peluang
Investasi Asuransi Syari’ah Dalam Pengembangan Sektor Riil” studi kasus PT.
Asuransi Takaful Keluarga. Dari sinilah penulis berkeinginan meneliti lebih jauh
tentang praktek asuransi Unit link Syari’ah (Takafulink) yang ada pada PT. Asuransi
Takaful Keluarga.
F. Metode Penelitian
6
Metode penelitia yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian
lapangan, dengan rincian sebagai berikut:
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang penulis gunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian kualitatif yang bersumber pada data deskriptif.
2. Jenis Data dan Sumber Data
Setiap data yang menguraikan tentang penggambaran produk unit link Syari’ah merupakan jenis data yang dipilih penulis, sumber pokok data penulisan ini dari Perusahaan yang penulis pilih baik dokumen ataupun informasi dari para stafnya dan nasabahnya, sumber lainya penulis ambil dari buku, majalah dan media tulis serta media elektonik.
3.Teknik Pengumpulan Data
Tahap pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Penelitian Lapangan (Field Reseach)
Yaitu serangkaian kegiatan yang meliputi pengumpulan, pengolahan,
pengkajian serta mencari informasi dari sumber-sumber primer dengan
menggunakan beberapa cara:
2. Observasi (pengamatan langsung)
Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melaksanakan kegiatan langsung
pada perusahaan untuk mencatat data yang diperlukan dalam penulisan
skripsi ini.
3. Interview (Wawancara)
Yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara langsung dengan
staf-staf yang bertugas pada bagian yang bersangkutan dan wawancara
b. Penelitian Kepustakaan (Library Reseach)
Yaitu suatu cara pengumpulan data yang bersumber dari perpustakaan yakni
literatur, majalah dan termasuk catatan kuliah didalamnya serta data-data dari
berbagai sumber lain. setelah semua data terkumpul kemudian diolah dan
dikembangkan sesuai dengan hasil informasi yang diperoleh melalui observasi
baik secarta langsung maupun tidak langsung.
4.Teknik pengambilan Sampel
Penelitian pada skripsi ini menggunakan produk Takafulink yang ada pada PT. Asuransi Takaful Keluarga sebagai sampel penelitianya.
5.Teknis Analisa Data
Dalam langkah berikutnya setelah semua data-data investasi produk asuransi dari perusahaan terkumpul, akan
dikembangkan kembali dan diolah dalam kerangka kerja sederhana setelah itu penulis akan mencari pokok persoalan pada data yang sudah penulis dapatkan yakni investasi pada produk takafulink.
G. Pedoman Penulisan
Penulisan skripsi ini menggunakan Buku Pedoman Penulisan Skripsi,
Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN syarif Hidayatullah Jakarta 2005 sebagai pedoman
teknis penulisannya.
H.Sistematika Penulisan
Skripsi ini tersusun dari lima bab dan masing-masing bab memiliki sub
bahasan dengan sistematika sebagai berikut:
penelitian dengan topik diatas. Selain itu, dibicarakan pula tentang
pembatasan dan perumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian
yang dipergunakan dalam penulisan Skripsi ini dan yang terakhir tentang
sistematika dan teknik penulisan.
BAB II Tinjauan Umum Asuransi Unit link, dalam bab ini secara rinci
dibicarakan tentang pengertian asuransi unit link, karakteristik asuransi
unit link, konsep investasi asuransi unit link, target pasar unit link,
kelebihan dan kelemahan asuransi unit link serta transakasi yang dapat
dilakukan dalam unit link.
BAB III Berisi Tentang Gambaran Umum PT. Asuransi Takaful Keluarga terdiri dari: sejarah pendirian, visi dan misi perusahaan, nilai dan falsafah dasar,
struktur organisasi, produk-produk asuransi takaful keluarga serta
mekanisme pengelolaan dana premi.
BAB IV Analisis produk Takafulink PT. Asuransi Takaful Keluarga, dalam bab ini secara rinci dijelaskan mengenai sejarah lahirnya takafulink, akad dalam
takafulink, mekanisme keuangan Takafulink yang mencakup premi
takafulink dan pengelolaannya, manfaat pertanggungan dalam takafulink
dilanjutkan dengan jenis investasi dalam takafulink, kode etik agen
takafulink dan perbedaan dengan produk link syari’ah lainnya serta
analisa produk takafulink; keunggulan takafulink sebagai alternatif
BAB V Bab ini merupakan Penutup dari serangkaian penulisan skripsi, yang meliputi kesimpulan dan saran-saran. Kemudian diakhiri dengan daftar
BAB II
TINJAUAN TEORITIS ASURANSI UNIT LINK
A. Pengertian Asuransi Unit link
Perkembangan dunia asuransi dewasa ini memperkenalkan polis asuransi jiwa
unit link atau disebut juga dengan nama investment linked, Equality linked dan juga
variable life sebagai salah satu cara berinvestasi yang efektif dimana nilai
investasinya dikaitkan secara langsung dengan kinerja investasi. Nilai investasinya
dijabarkan melalui nilai unit yang dikaitkan dalam polis asurasnsi jiwa, nilai unit
tersebut merupakan total dari dana premi peserta asuransi.7 Polis Dalam asuransi,
merupakan seluruh perjajian atau persetujuan tertulis untuk saling mengikatkan diri
antara tertanggung (peserta) dengan penanggung (perushaan).
Asuransi berasal dari bahasa Belanda yang disebut Assurantie yang terdiri
dari dua kata yaitu Assurader artinya penaggung dan Geassureerde yang artinya
tertanggung. 8 sedangkan dalam bahasa Arab, kata asuransi disebut at-Ta’min asal
kata amana yang artinya memberikan rasa aman, perlindungan, ketenangan dan bebas
dari rasa takut. Penanggung atau perusahaan disebut Mu’ammin, sedangkan
tertanggung atau nasabah disebut Mu’amman lah atau Musta’min.9
Yang dimaksud dengan perasuransian atau pertanggungan menurut pasal 1
UU usaha perasuransian No 2 tahun 1992 adalah perjanjian dua pihak atau lebih,
dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan
7
Ketut Sendra, Konsep dan Penerapan Asurasni Jiwa Unit-Link, (Jakarta, PPM, 2004), hal 21
8
Hendi Suhendi, Fiqih Mu’amalat,Lembaga perbankan dan Asuransi, (Jakarta, PT. Rajawali Press, 2003), hal. 238
9
menerima premi asuransi untuk memberikan penggantian tertanggung karena
kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung
jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung yang
diakibatkan dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu
pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang
dipertanggungkan.
Dalam kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) pasal 246 dijelaskan bahwa
yang dimaksud dengan asuransi atau pertanggungan adalah “Suatu perjanjian (timbal
balik), dengan mana seseorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang
tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian
kepadanya, karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tentu
(onzeker vooral)”.10
Sedangkan asuransi Syari’ah adalah usaha kerja sama saling melindungi dan
menolong diantara peserta dalam menghadapi kemungkinan akan terjadinya
malapetaka dan bencana.11 Asuransi Jiwa adalah suatu jasa yang diberikan oleh
perusahaan asuransi dalam menanggung risiko yang dihubunglkan dengan jiwa atau
meninggalnya seseorang yang dipertangggungkan.12 Dalam kamus asuransi, yang
dimaksud dengan asuransi jiwa adalah suatu pengalihan kerugian dana atas kematian
orang yang diasuransikan terhadap suatu perusahaan Asuransi. Risiko tertanggung
merupakan tutup umur seseorang tertentu yang tertulis dalam kontrak pada massa
10
HMN. Purwosutjipto, Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia 6, (Jakarta, Djambatan, 1986), hal. 1
11
Dewan Pengawas Syari’ah, Keputusan Fatwa Tentang Produk Ta’min Syari’ah, (Jakarta, 2001) hal.5
12
yang pasti atau kapanpun kematian terjadi, perusahaan Asuransi menyetujui untuk
membayar sejumlah uang pertanggungan atau penghasilan terhadap Beneficiary (ahli
waris).
Asuransi Jiwa Unit link adalah bentuk pengembangan dari asuransi dwiguna
yang memberikan proteksi jiwa terhadap individu dimana nilai tunai dalam polis akan
ditanamkan pada berbagai jenis instrumen investasi seperti saham, pasar uang atau
obligasi.13 Sedangkan yang dinamakan polis asuransi jiwa unit link adalah polis
individu yang memberikan proteksi asuransi jiwa dimana setiap saat nilainya
bervarisasi sesuai dengan nilai asset investasi tersebut.14
Asuransi unit link merupakan gabungan antara asuransi jiwa dan investasi,
yang mana dalam produk ini menawarkan unsur proteksi serta pilihan investasi yang
beragam melalui saham, deposito, obligasi ataupun reksa dana dari premi yang
dibayarkan tertanggung.
Unit link pertama kali diluncurkan di kota London dan Manchaster pada tahun
1957, yang merupakan polis gabungan antara asuransi jiwa dan reksa dana.15
Sedangkan di Amerika Serikat, unit link mulai dipasarkan pada tahun 1970-an.
Lahirnya produk asuransi unit link ini dipicu oleh terjadinya peningkatan yang
sangat signifikan dipasar modal, sehingga oleh para perusahaan asuransi
dimanfaatkan sebagai ide untuk menggaet pasar dengan sistem asuransi, akhirnya
terbentuklah produk asuransi jiwa yang dapat dikaitkan dengan instrumen investasi.
Pada awalnya, perusahaan tidak secara langsung mengaitkan produk asuransi jiwanya
13
Fuad Usman dan M arif, security for life: hidup lebih nyaman dengan berasuransi, (Jakarta, PT. Elek Media Komputindo, 2004), hal.30
14
ketut Sendra, Konsep dan Penerapan Asuransi Jiwa Unit link, Op Cit hal. 22
15
dengan produk unit trust (reksa dana), akan tetapi dengan adanya kebutuhan
perusahaan untuk menginvestasikan dana dari hasil premi asuransi jiwa terhadap
bisnis unit trust (reksa dana) ini semakin berkembang pesat, selanjutnya oleh
perusahaan asuransi produk ini dijadikan satu kesatuan dalam kontrak polis.
Di Asia produk unit link mulai dikeluarkan di Jepang pada tahun 1980-an,
sebagai pelopor pertamanya. Pemasaran unit link di Jepang mendapatkan respon yang
cukup tinggi, walaupun pernah jatuh akibat dari lemahnya bursa saham Jepang,
sehingga para pemegang polis unit link mendapatkan hasil investasi yang kecil.16
Sedangkan di Indonesia polis asuransi unit link mulai pertama kali dipasarkan
pada tahun 1998 oleh Prudential Life Assurance dan Manulife Financial. Pada tahun
itu juga Produk unit link ini langsung menjadi salah satu pemasok premi terbesar bagi
perusahaan, karena sifatnya yang transparan dan fleksibel.17 Di Indonesia unit link
merupakan modifikasi dari produk asuransi dwiguna atau asuransi seumur hidup,
yang mana nilai tunai pada polis ditanamkan pada beberapa instrumen investasi.
Produk unit link merupakan produk yang memberikan manfaat proteksi
sekaligus investasi dengan proposi alokasi dana yang diserahkan sepenuhnya kepada
pemegang polis, atau sederhananya produk hasil perkawinan silang antara asuransi
dan investasi, dimana elemen investasinya didistribusikan dengan cara diverifikasi
terhadap portofolio investasi.
Investsi unit link dilakukan dengan pengumpulan dana dari nasabah, yang
kemudian dialokasikan dalam unit-unit kecil selanjutnya diberi nilai sesuai portofolio
16
Ketut Sendra, Ibid., hal.11 17
dimana unit-unit tersebut ditanamkan. Pilihan penanaman unit-unit inipun dipilih
sendiri oleh nasabah, sehingga risiko investasinya secara langsung ditanggung
sepenuhnya oleh nasabah sendiri, apakah profit gain, profit loss, ataupun no profit
yang akan didapat nasabah. Maka dalam asuransi unit link ini terdapat dua
penanggung risiko, risiko proteksi tetap ditanggung oleh perusahaan sedangkan risiko
investasi ditanggung sendiri oleh nasabah.
B. Karakteristik Unit link
Setiap produk asuransi pasti memiliki ciri sifat tersendiri yang tidak sama
antara satu produk dengan produk lainnya, begitupun asuransi unit link dengan
karakteristiknya yang membedakan dengan poduk lain, pada dasarnya karakteristik
unit link adalah18:
Polis unit link dapat digunakan sebagai alat proteksi, tabungan dan investasi. Elemen proteksi terdapat dalam bentuk pertangggungan meninggal, cacat tetap dan cacat total yang disebabkan kecelakaan atau kesehatan. unsur tabungannya terdapat dalam nilai premi yang diinvestasikan, dimana nilai tunai ini dapat diambil kapan saja tergantung nasabah. Sedangakn unsur investasinya terletak dalam nilai premi yang disertakan dalam unit-unit sebagai pengembangan dananya, dimana setiap saat bisa ditambahkan ataupun diambil.
Polis unit link umumnya tidak memiliki nilai saham besar dalam unsur
investasinya. Sehingga memungkinkan untuk masyarakat ynag mempunyai dana
yang sedikit untuk memiliki (menjadi investor) produk unit link ini.
Nilai tunai dan manfaat proteksi ditentukan oleh kinerja investasi dari asset
investasi yang bersangkutan yang mana kinerja ini direfleksikan dalam bentuk harga
unit.
Dalam jenis premi berkala, Biaya proteksi dan biaya-biaya lainnya bisa
dibebankan dalam nilai investasi
18
Nilai tunai merupakan nilai dari unit yang dialokasikan ke dalam polis dan
dihitung dengan menggunakan Bidd-Price.
Transparan, karakteristik inilah yang sangat mendukung berhasilnya
penjualan produk unit link, dimana peserta asuransi unit link dapat memantau dana
yang diinvestasikannya setiap saat berdasarkan pada nilai aktiva bersih yang dapat
dilihat melalui media cetak ataupun elektronik. Serta nasabah dapat memilih sendiri
instrumen investasi sesuai keinginannya.
Fleksibel, produk unit link ini lebih unik lagi menawarkan kebebasan bagi
para pemegang polis untuk mengendalikan dananya melalui manajer investasi.
Pemegang polis dapat menambah atau mengurangi nilai investasinya setiap saat
dalam jumlah tertentu atas premi yang dibayar. Pemegang polis juga dapat
mencairkan dananya sewaktu-waktu tanpa menunggu berahirnya kontrak asuransi
serta dapat mengalihkan dananya dari satu instrumen invesatasi ke instrumen yang
lain sesuai kebutuhan nasabah. Fleksibelitas seperti ini tidak bisa ditemui pada
produk asuransi tradisional, karena dalam produk tradisional premi dikelola
berdasarkan uang pertanggungan.
C. Konsep Investasi Dalam Asuransi Unit link
Investasi merupakan salah satu cara dalam menjaga kekayaan atau
menghasilkan keuntungan, karena itulah investasi memerlukan perhatian dan
penanganan yang khusus. Dalam menginvestasikan dananya, sang investor
pemahaman dan pengertian dasar investasi sangat penting dalam menentukan pilihan
investasi yang tepat guna mencapai tujuannya.19
Donal E. Fischer dan Ronald J. Jordan, dalam bukunya Security Analysis and
Portofolio Management, mendefiniskan investasi adalah “An Invesment is a
commitment of funds mode in the expectation of same positife rate of return” yang
secara garis besar dapat dipahami bahwa investasi merupakan penempatan sejumlah
uang atau dana untuk memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu atas uang atau
dana tersebut. Definisi ini hampir sama dengan pendapat Jack Clark francis, dalam
buku invetasinya: Analysis and Management, yaitu”An Invesment is a Commitment
of mony that is expected to generate of additional mony” 20
Pemahaman konsep dasar investasi juga sangat menunjang keberhasilan
investasi, dimana bertujuan untuk mengukur berapa besar keuntungannya (Invesment
Return) yang ditawarkan, sehingga kita dapat membandingkan investassi mana yang
lebih menarik keuntungannya, kedua risiko investasi (Invesment Risk) yang melekat
pada pilihan tersebut, terakhir struktur portofolio atau versifikasi dana investasinya.
Dalam asuransi unit link pengelolaan dana investasi dipisahkan dengan dana
pertanggungan. Dana pertangggungan dikelola secara penuh oleh perusahaan
asuransi, sedangkan dana investasi dikelola oleh manajer investasi yang terpisah,
sehinggga hasil investasinya lebih transparan. Dana investasi diwakili dengan
(dibelikan) unit penyertaan sesuai dengan besarnya dana yang diinvestasikan. Unit
penyertaan dinilai dengan harga jual dan harga beli.
19
Konsep Dasar Investasi, http:/WWW. Pembelajaran.com/ISOL, Diakses taanggal 5 Maret 2007
20
Jika kita melakukan investasi pada unit link, premi kita yang telah dipotong
biaya loading dan biaya asuransi akan dibelikan unit penyertaan sesuai dengan harga
belinya (Offer-Price) dan jika mau mencairkan seluruh dananya atau mengambil
sebagian investasinya maka nilai unitnya akan disesuaikan dengan harga jual
(Bid-price)nya. Jadi, keuntungan atau kerugian investasi dalam unit link ini adalah pada
selisih harga jual dan beli unit penyertaan tersebut, dimana nilai unit penyertaan ini
selalu berubah-ubah setiap harinya sesuai perkembangan hasil investasi yang
dilakukan oleh manajer investasi.21
Contoh pengalokasian dana premi unit link dan perhitungan dana investsi
Premi Tunggal Rp. 40.000.000,-
Offer-price Rp. 1.500,-
Maka jumlah dana yang dialokasikan dalam unit adalah
Rp. 40.000.000,- / Rp. 1.500,- = 26.666,67 unit,
Dengan asumsi biaya-biaya lainnya dihitung dalam unit dan dibebankan pada saat
polis pertama berlaku, sehingga tidak semuanya dibebankan ke dalam selisih
bid-offer.
Selisih Bid-Offer umumnya sebesar 5 % yang sangat umum diterapkan pada Reksa
dana atau Unit link. Oleh karena itu, jika Offer-price adalah Rp. 1.500,- dan selisih
bid-offer sebesar 5 %, maka nilai bid-price yaitu 95% x Rp. 1.500,- = Rp.
1.425,-Jika biaya polis Rp. 150.000,- dan
Biaya administrasi dan mortalita adalah 2,5 %
Maka jumlah unit yang akan dikurangi dengan biaya-biaya adalah sebagai berikut:
21
Biaya polis : Rp. 150.000,-
Biaya administrasi dan mortalita: 2,5% x Rp. 40 juta = Rp. 1.000.000,-
Jumlah biaya dalam unit : Rp. 1.000.000,- + Rp. 150.000,- / Rp. 1.425,- = 807,017 unit
Saldo dana dalam unit : 26.666,67– 807,017 = 25.859,653 unit
Jika peserta ingin menebus polis asuransinya dan diasumsikan belum ada pergerakan
harga dalam investasi, maka nilai tunainya adalah sebesar
25.859,653 x Rp. 1.425,- = Rp. 36.850.005,524
Sebagai gambaran, pada sepuluh tahun kemudian jika mengalami kenaikan harga 7%,
maka nilai tunainya adalah:
Offer-price selama 10 tahun = Rp. 1.500,- x 1,0710
= Rp. 1.500,- x 1,97 = Rp. 2.955,-
Bid-price dalam 10 tahun = Rp. 1.425,- x 1,0710 = Rp. 1.425,- x 1,97 = Rp. 2.807,25
Maka nilai tunai dana peserta adalah
jumlah unit x bid-price = 25.859,653 x Rp. 2.807,25
= Rp. 72.594.510,884
Premi dalam unit link boleh ditambahkan (Top-Up) sewaktu-waktu oleh
pemegang polis untuk menambah jumlah dana investasinya, dengan memberikan
ketentuan jumlah minimun Top-Up. Dari premi Top-Up ini, selanjutnya oleh
perusahaan akan dibelikan unit penyertaan setelah dikurangi biaya loding Top-Up,
Pilihan investasi yang ditawarkan dalam unit link pada umumnya bersifat
konservatif, moderat ataupun bersifat agresif. Pilihan konservatif memiliki
kecenderungan tingkat potensial dari hasil investasinya rendah, sehingga potensial
risiko yang ditanggungpun rendah pula. Pilihan agresif memiliki sifat terbalik dengan
pilihan konservatif, dimana potensi hasilnya lebih besar dan risikonya pun lebih
besar. Sedangkan jika kita ingin memilih potensi risiko yang berada di antara
keduanya adalah pilihan moderat.22
Potensi ini sesuai dengan hukum dasar investasi Hight Risk Hight Return and
Low Risk Low Return”, bahwa investasi dengan risiko yang tinggi akan mendapatkan
keuntungan yang tinggi, begitupun risiko yang rendah akan mempunyai keuntungan
yang rendah pula.. Dalam investasinya apakah keuntungan (positive return), kerugian
(negative return/loss) atau no retur yang kemungkinan akan didapat.
D. Manfaat Asuransi (Nilai Pertanggungan) Dalam Unit link
Unit link merupakan produk yang lahir dari asuransi jiwa, dimana selain unsur
investasinya juga terdapat unsur proteksi, sehingga unsur proteksinya secara otomatis
selalu terdapat dalam produk ini, atau dapat disederhanakan sebagai berikut:
Unit link = Unsur Perlindungan Asuransi + Unsur pengembangan Investasi
Dimana ahli warisnya berhak mendapatkan uang pertanggungan atau manfaat
asuransi dan nilai dana investais, yang akan diberikan oleh perusahaan, apabila
peserta mengalami musibah yang disebutkan dalam kontrak asuransi (polis).23
Dalam perhitungan nilai pertangggungan yang akan diberikan oleh
perusahaan terdapat dua cara (metode) perhitungan, yaitu pertama (M-1) nilai unit
22
Joannes Widjajanto, Investordaily, 14 Agustus 2006, hal 2
23
pada bid-price ditambah 150% dari premi tunggal, dan metode yang kedua (M-2)
adalah hasil perhitugan dari nilai yang lebih tinggi antara nilai tunai unit pada
bid-price atau hasil dari 125% x nilai premi tunggal.24
Contoh perhitungan manfaat asuransi dalam unit link:
Peserta diasumsikan tidak melakukan penambahan atau pengurangan dana investasi
selama kontrak asuransi masih berjalan, sehingga unit yang dimilikinya masih tetap
25.859,653 unit. Dan nilai bid-price pada waktu mengajukan klaim adalah sebesar
Rp. 2.660,- sedangkan offer-price sebesar Rp. 2.800,-
Maka manfaat yang diterima adalah:
Dengan metode pertama (M-1)
Up = Nilai tunai pada bid-price + 150% dari Premi tunggal
= Rp. 2.660,- x 25.859,653 + 150% x Rp. 40.000.000,-
= Rp. 68.786.676,98 + Rp. 60.000.000,-
= Rp. 128.786.676,98
Dengan menggunakan metode kedua (M-2)
Up = Nilai tunai yang lebih tinggi antara nilai unit pada bid-price atau nilai tunai
125% dari premi tunggal
= Rp. 2.660,- x 25.859,653 atau 125% x Rp. 40.000.000,-
= Rp. 68.786.676,98 atau Rp. 50.000.000,-
Jadi manfaat yang akan dibayarkan pada saat mengajukan klaim adalah Rp.
68.786.676,98 yang merupakan nilai lebih tinggi dari kedua nilai hasil tunai tersebut.
24
Contoh perhitungan ini menggunakan jangka waktu dan kondisi yang umum
digunakan oleh perusahaan.25
Jumlah nilai manfaat pertangggungan yang dibayarkan perusahaan pada saat
pengajuan klaim tergantung dari jangka waktu dan kondisi polis asuransi, atau
tergantung dari nilai minmum yang dtetapkan dalam ketentuan asuransi, karena
jumlah yang ditetapkan oleh perusahaan satu dengan yang lainnya berbeda.
E. Pangsa Pasar Unit link
Dalam asuransi, sasaran masyarakat yang dituju dari pemasaran produknya
mempunyai karakteristik tersendiri, bukan hanya masyarakat yang mempunyai
pendapatan tinggi melainkan juga harus didukung dengan kesadaran akan perlunya
jaminan hidup atau memproteksikan dirinya terhadap pihak lain guna menghadapi
ketidakpastian yang akan datang. Secara umum segmen pasar asuransi menurut
adiwarman karim dapat dibagi menjadi tiga kelompok:26
Masyarakat yang terdiri dari kelas pekerja yang baru berkeluarga atau
keluarga muda berusia 25 hingga 35 tahun serat berpenghasilan minimal 3,5
juta/bulan. Kelompok ini disebut juga young ethical conscious market, atau
kelompok nasabah yang menginginkan produk berkualitas dengan harga murah.
Kelompok pribadi yang mencerminkan kematangan dalam mengelola bisnis,
diperkirakan usia 35-55 tahun yang memiliki cita-cita bisnis dengan cash flow
sendiri, menghargai ide-ide baru dan alternative bisnis terobosan, Minimal
25
Ketut Sendra, Loc Cit, hal 52
26
penghasilan 5 juta. Kelompok ini yang gemar memburu variasi baru dalam produk
asuransi.
Kelompok terakhir diwakili oleh orang-orang yang dalam memiliki produk
asuransi dengan lebih mengedepankan nilai-nilai empati dan ahlak, konsisten, teratur
dan bertanggung jawab. Menurut DPS kelompok ini disebut juga sebagai sharia
loyalis yang cenderung konservatif, tradisional dan mudah memberikan kepercayaan
serta berwawasan tinggi dan lebih mengutamakan kwalitas hidup mereka.
Sedangakn Pangsa pasar unit link dengan melihat karakteristik produk ini,
tentunya dikatakan bahwa produk ini merupakan konsumsi orang-orang yang telah
memahami asuransi (setidaknya bagi mereka yang sudah pernah memiliki polis
asuransi tradisional) dan berduit lebih yang mempunyai karakter aktif dalam
investasi. Hal ini dikarenakan unit link lebih complicatied dibandingkan produk
asuransi tradisional. Pangsa pasar unit link ditujukan pada masyarakat yang
menginginkan pengembangan dananya secara bebas dan professional, yaitu
orang-orang yang telah mapan keuangannya dan menginginkan perolehan nilai lebih dari
investasi yang dilakukannya, serta bagi orang yang mampu menerima risiko
investasi.
F. Keunggulan dan Kelemahan Asuransi unit link
Beli satu dapat dua. Itulah kira-kira gambaran sederhana unit link. Artinya,
selain mendapatkan perlindungan asuransi jiwa, pemegang polis juga melakukan
investasi atas dananya, namun melalui perusahaan asuransi. Atau bisa disebut juga,
Dalam setiap produk pasti mempunyai nilai keunggulan dan kekurangan atas
produk tersebut, tidak lain juga dalam produk unit link ini. Kelebihan dari produk
unit link diantaranya adalah:
1. Premi dapat dibayarkan lebih dari premi dasar dengan tujuan investasi kapan saja
2. Pembayaran premi dapat dihentikan (cuti pemi)
3. Adanya variasi alokasi dana, termasuk tingkat resko yang diterima nasabah
4. Adanya pembagian risiko antara perusahaan dan nasabah
5. Risiko investasi dan jenis investasi yang dapat ditentukan sendiri oleh nasabah
6. Memiliki potensi untuk memperoleh hasil yang tingi dimasa depan
7. Fleksibel untuk meningkatkan jumlah premi dengan tujuan peningkatan investasi
8. Dana dapat diambil kapan saja,sebagian atau seluruhnya
9. Transparan dalam biaya-biaya dan pengelolaanya
10. Tidak mengharuskan mempunyai dana besar dalam investasinya, karena dana
investasi akan diwakili dengan unit penyertaan, sehingga peserta dapat dengan
mudah untuk melakukan investasi dananya dalam jumlah kecil
11. Adanya manajer investsi yang akan membantu dalam perhitungan risiko
Sedangkan kelemahan dari produk unit link ini diantaranya adalah:
1. Tidak ada garansi dalam nilai polis
2. Hasil investasi tergantung dari kinerja Fund yang dipilih
3. Risiko investasi ditanggung sendiri oleh nasabah
G. Transaksi Dalam Unit link
New Business atau membuka bisnis baru
Subscribe adalah menempatan dana investasi pada awal suatu jenis mutual fund
Top Up adalah penambahan dana investasi pada suatu mutual fund
Switching adalah memindahan dana investasi dari suatu mutual fund ke jenis mutual fund lainnya
Withdrawal adalah mengambilan atau mencairkan sebagian nilai investasi pada suatu mutual fund
BAB III
TINJAUAN UMUM PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA
A. Sejarah Pendirian
Pesatnya pertumbuhan bisnis keuangan di Indonesia, khususnya dalam dunia
bisnis perasuransian dengan sistem konvensional, menjadi salah satu ide bagi
kalangan pebisnis muslim untuk melahirkan asuransi dengan memakai sistem
syari’ah. Yang mana didalamnya terkandung nilai-nilai islami yang jauh dari riba,
gharar dan maysir. Keoptimisan untuk membentuk asuransi syari’ah di Indonesia
telah melewati proses yang sangat panjang, dimulai dari diskusi-diskusi dan seminar
yang diselenggarakan dari satu tempat ketempat lain oleh berbagai kelompok yang
konsisten untuk mengembangkan ekonomi syari’ah di Indonesia, khususnya lembaga
perasuransian.27 Serta ditunjang oleh lahirnya lembaga perbankan dengan sistem
syari’ah pada tahun 1992 dengan nama Bank Mu’amalat Indonesia (BMI).
Pada bulan Agustus tahun 1993, usaha untuk mendirikan asuransi yang
berbasis syari’ah telah memperlihatkan kemajuanya dengan dibentuknya Tim
Pembentukan Asuransi Takaful Indonesia (TEPATI) yang lebih formal. Anggota
TEPATI tersebut terdiri dari beberapa kalangan dari Ikatan Cendekiawan Muslim
Indonesia (ICMI), melalui yayasan Abdi Bangsa Bank Mu’amalat Indonesia, PT
Asuransi Jiwa Tugu Mandiri dan para pejabat pemerintahan dari Departemen
Keuangan Republik Indonesia serta para pengusaha muslim Indonesia. Mereka
menargetkan dalam waktu satu tahun, Asuransi Syari’ah sudah harus berdiri di
Indonesia, dengan menyamakan hari kemerdekaan Indonesia sebagai tanggal
pendirian Asuransi Syar’ah di Indonesia.
27
Setelah memperhatikan kebutuhan yang mendesak akan hadirnya perusahaan
asuransi syari’ah untuk men-suport transaksi perbankkan syari’ah (BMI), yang
diasumsikan perbankkan syari’ah akan sangat membutuhkan lembaga perasuransi
dengan sistem syari’ah untuk mendukung permodalannya ataupun memberikan
kepercayaan terhadap nasabah. Karena Bank Mu’amalat Indonesia tidak mempunyai
alternatif lain dalam men-suport proteksinya selain pada lembaga asuransi
konvensional, maka sebagai langkah awal, lima anggota TEPATI melakukan studi
banding ke Malaysia pada September 1993, guna mempelajari penerapan
prinsip-prinsip syari’ah dalam asuransi dan mempelajari dokumen-dokumen yang diperlukan
serta mengamati secara langsung operasional asuransi syari’ah, pada perusahaan
asuransi syari’ah yang pertama kali didirikan di negara ASEAN dengan nama
Syarikat Takaful Malaysia Sdn. Bhd pada bulan Agustus tahun 1985.
Setelah melakukan beberapa kali pertemuan, termasuk seminar nasional
tentang Asuransi Syari’ah di Hotel Indonesia Jakarta, akhirnya pada tangggal 25
Agustus 1994 berdirilah secara resmi PT. Asuransi Takaful Keluarga melalui Surat
Keputusan Mentri Keuangan dengan No. Kep-385/KMK.017/1994. serta ditunjang
dengan Surat Keputusan Mentri Kehakiman No. C2-9583.HT.01 Tahun 1994 yang
memuat izin usaha perasuransian dan diresmikan oleh Mentri Keuangan republik
Indonesia yang saat itu dijabat oleh Bapak Mar’ie Muhammad.28
B. Visi, Misi dan Mutu Perusahaan
Perusahaan Asuransi Takaful Keluarga adalah lembaga keuangan yang
bergerak dalam bidang perasuransian yang konsisten menjalankan transaksinya
28
secara islami, operasionalnya dilaksanakan atas dasar prinsip-prinsip syari’ah yang
bertujuan memberikan fasilitas dan layanan terbaik bagi umat islam khususnya dan
masyarakat indonesia pada umumnya. Perusahaan Takaful juga akan berjuang untuk
berkembang menjadi salah satu perusahaan yang terkemuka. Dengan itu perusahaan
sangat menjaga mutunya, diantaranya:
Kebijakan Mutu > Kepuasan pesert secara menyeluruh
Sasaran Mutu > Menjalankan bisnis yang terbebas dari kesalahan dan
keterlambatan
Komitmen Mutu > Mengerti kebutuhan peserta dan
> Menjalankan pekerjaan dengan benar sejak awal
> Menyesuaikan jadwal kerja untuk memenuhi kebutuhan peserta
> Menerapkan budaya kerja tim yang kompak
> Melakukan perbaikan yang berkesinambungan
C. Nilai Dan Falsafah Dasar
Nilai dan falsafah dasar Asuransi Takaful Keluarga adalah tolong menolong
(ta’awun) dan memberikan rasa aman (ta’min), sebagaimana tertuang dalam
al-Qur’an :
ناوْﺪ ْاو
ﻢْﺛﺈْا
ﻰ
اﻮﻧوﺎ
ﺎ و
ىﻮْﻘﱠ او
ﱢﺮﺒْا
ﻰ
اﻮﻧوﺎ و
ﱠ ا
ﱠنإ
ﻪﱠ ا
اﻮﻘﱠاو
بﺎﻘ ْا
ﺪﻳﺪﺷ
ﻪ
...
…………... Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan
bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.(
al-Maidah: 2)
Dengan nilai dan falsafah islam ini asuransi Takaful Keluarga telah
menjadikan semua anggotanya sebagai keluarga besar dalam satu kesatuan yang
saling menjamin dan menanggung risiko yang diakibatkan suatu musibah, seperti
risiko kematian, kecelakaan, atau kebakaran, yang mana akan dibantu oleh anggota
asuransi Takaful lainnya, berdasarkan akad yang tertuang dalam polis yaitu akad
Takafuli (saling menanggung) bukan transaksi dengan akad Tabadduli (saling
menukar), yang tertuang dalam polis asuransi konvensional, dimana para
tertanggung menukarkan pembayaran preminya dengan pertanggungan.29
D. Struktur Organisasi
PT. Asuransi Takaful Keluarga, dalam mengoptimalisasikan pembagian
operasional perusahaannya dengan menyusun struktur organisasi secara garis besar
adalah sebagai berikut:
Gamabr 3.1: Struktur Organisasi Perusahaan Asuransi Takaful Keluarga
29
Ibid, hal. 17
Business Development R U P S
Direktur Operasional Direktur Keuangan
Dewan Syari’ah
Direktur Utama
Dewan Komisaris
Sumber: Cacan S. Agis, dkk, Modul Pengetahuan dasar Takaful, 2005
Susunan Dewan Pengawas Syari’ah, Dewan Komisaris serta Pengurus
Perusahaan, sesuai dengan pernyataan keputusan para pemegang saham PT. Asuransi
Takaful Keluarga, sebagaiman dituangkan dalam akte notaris Arry Supraptono, SH,
di Jakarta, nomor 30 tanggal 23 Januari 2001 dan perubahanya sebagaiman dalam
Akta Notaris Arry Supraptono, SH, nomor 67 tanggal 21 Januari 2003 dan terahir
Akta Notaris Arry Supraptono, SH, nomor 72 tanggal 21 Januari 2004, adalah
sebagai berikut:30
Pemegang Saham
PT. Bank Mu’amalat Indonesia
Islamic Development Bank (IDB)
PT. Permodalan Nasional Madani (Persero)
PT. Syarikat Takaful Indonesia
PT. Karya Abdi Bangsa
Pengusaha Muslim dan Pemegang Saham Lainya
Dewan Pengawas Syari’ah
Ketua : DR. K. H. Didin Hafidhuddin, M.Sc.
Anggota : DR. H. Muhammad Syafi’I Antonio, M.Sc
: Prof. Dr. Madya Sobri bin Salamon
: Prof. Dr. Fathurrahman djamil, MA
: Y. A. A Dato’ Sheikh G
Dewan Komisaris
30
Komisaris Utama : Dato’ Noorazman A. Aziz
Komisaris Independen : H. M. Uwen Suwendi
Komisaris : Mohamed Hassan Md. Kamil
: Muhammad Harris, SE
: Saiful Yazan Ahmad
Dewan Direksi
Direktur Utama : Ir. Agus Edi Sumanto, MM. AAIJ
Direktur Keuangan : Nor Effuandi Pfordten
E. Mekanisme Pengelolaan Dana Asuransi Takafuf Keluarga
PT. Asuransi Takaful Keluarga membagi kedalam tiga kelompok sumber dana
perusahaanya, yaitu:
1. Dana Pemegang Saham (DPS), adalah tampungan dana yang berasal dari modal
yang disetor oleh para pemegang saham, dimana bagi hasilnya berasal dari hasil
pengelolaan investasi maupun sumber dari surplus underwriting.
2. Dana Peserta Takaful (DPT), adalah tampungan dana yang berasal dari semua
premi investasi, dimana setiap premi peserta yang masuk akan dikategorikan
sebagai dana tabarru’ dan dana investasi, yang selanjutnya dana investasi akan
dikreditkan lagi kedalam rekening peserta takaful.
3. Dana Tabarru’, adalah sekumpulan dana premi peserta takaful yang khusus
dipergunakan sebagai pemberi santunan kepada peserta takaful yang mengalami
musibah sesuai yang dinyatakan dalam polis.
Pengelompokan dana ini sebagai salah satu ciri yang membedakan asuransi Takaful
perusahaan. Dengan itu, setiap dana yang masuk dari peserta akan dikumpulkan dan
secara otomatis oleh peusahaan akan dimasukan dalam kelompok-kelompok tersebut,
yang dimaksudkan agar pengelolaan dana menjadi lebih transparan.
Dari kumpulan dana-dana premi investasi yang berhasi dihimpun akan
dikelola melalui kegiatan investasi, hasilnya akan dibagi antara peserta dengan
perusahaan sesuai porsi bagi hasil.dari premi yang terkumpul, setelah dikurangi biaya
akuisisi (loading) yang biasanya dikenakan pada tahun pertama dari komponen premi
investasi yang mana akan dikategorikan kedalam rekening tabungan yang selanjutnya
diinvestasikan agar dana yang terkumpul dapat digunakan untuk membayar manfaat
asuransi.
Gamabar 3.2: Skema alur Dana Premi Asuransi
Sedangkan dalam pengelolaan dana premi tabarru’ selain diikutkan dalam
kegiatan investasi, juga dilakukan risk arangement dengan saling berbagi risiko
dengan perusahaan reasuransi dalam persiapan santunan kepada peserta asuransi
takaful.
Premi tabarru’ yang berhasil dihimpun akan diinvestasikan pada instrumen investasi
yang sesuai syari’ah setelah dikurangi biaya akuisisi (loading), dari akumulasi dana
yang terbentuk akan digunakan untuk membiayai beban asuransi yang timbul.
Apabila terdapat surplus, maka akan dibagi anatara peserta dan perusahaan sesuai
dengan nisbah bagi hasil tertentu, contoh 40% untuk peserta dan 60% untuk
perusahaan sebagai pengelola.
Gambar 3.3: Pengelolaan Dana Tabarru’
Bagi hasil ini terjadi karena akad yang digunakan adalah akad Mudlorobah.
Peserta sebagai Shohibul Maal/ pemilik dana dan perusahaan sebagai Mudhorib /
pengelola yang berhak atas bagi hasil dari dana yang dikelolanya. Nisbah bagi
hasilnya ditetapkan padsa awal akad atau pada saat peserta mendaftarkan diri menjadi
peserta asuransi. Dari gambar skema diatas, terlihat dengan jelas bagaimana kinerja
pembagian dilakukan.
F. Produk-Produk Asuransi Takaful Keluarga
Produk asuransi yang terdapat dalam perusahaan asuransi takaful keluarga,
secara umum dibagi menjadi dua kelompok, yaitu produk dengan unsur tabungan dan
non tabungan. Dari kedua kelompok produk tersebut ada yang diperuntukan bagi
individu-individu ataupun diperuntukan bagi kumpulan beberapa orang dalam satu
wadah tertentu. Jenis produk tersebut adalah:
1. Produk Individu Dengan Unsur Tabungan
Produk ini merupakan produk asuransi yang diperuntukan bagi perorangan
dan dibuat secara khusus, dimana didalamnya selain mengandung unsure Tabarru’
juga mengandung unsure tabungan yang dapat diambil kapan saja oleh pemiliknya.31
Beberapa contohnya yaitu:
a. Takaful Dana Investasi atau Takafulink
Yaitu produk individu bagi peserta yang menginginkan adanya perlindungan asuransi jiwa dan tersedianya dana pada masa-masa mendatang sebagai dana investasi yang diperuntukan bagi ahli warisnya apabila ditakdirkan tutup umur lebih awal atau sebagai bekal hari tuanya. Besarnya tabungan atau investasinya tersebut ditetapkan oleh peserta.
Produk ini memberikan kebebasan bagi pesertanya untuk memilih jenis
investasinya sendiri yang sesuai dengan karakternya. Dari kebebasan ini, risiko
investasipun diemban oleh peserta sendiri, Jadi produk Takafulink mempunyai
31
dua penanggung risiko yaitu perusahaan sebagai penanggung risiko asuransinya
dan peserta sebagai penanggung risiko investasinya. Produk ini lebih
mengedepankan investasinya dibanding asuransinya.
Dalam asuransi Takaful Keluarga, produk ini sangat berbeda dengan produk
dengan unsur tabungan lainnya, karena produk unit link ini hasil inovasi dari
produk tradisional yang merupakan program asuransi jiwa unit link yang
memberikan manfaat berupa santunan (manfaat Takaful) bagi peserta yang
berhak apabila mengalami musibah yang diakadkan dalam kontrak serta manfaat
berupa kesempatan memilih jenis investasi untuk pengembangan dananya32.
Dimana selain manfaat asuransi (Proteksi) yang didapat oleh peserta melainkan
juga peserta diberi kebebasan memilih jenis investasinya sendiri guna
mendapatkan hasil (return) dari investasi dananya.
Dana investasi berasal dari premi yang dibayarkan peserta kemudian
dinvestasikan oleh manajer investasi pada instrumen-instrumen keuangan
syari’ah, melalui pembelian unit penyertaan pada beberapa reksadana syari’ah
yang ada. Dan produk takafulink ini bertujuan untuk meningkatkan return (hasil)
dari porsi investasi produk asuransi jiwa dengan risiko yang terkelola dengan
baik. Dengan kata lain produk ini disebut “Berasuransi Sambil Berinvestasi”.
Pada produk ini akan dibahas lebih lanjut pada bab berikutnya.
32
Manfaat takaful yang diberikan adalah 800% dari premi tahunan atau 125%
dari premi sekaligus ditambah dana investasi yang terkumpul pada saat itu, jika
peserta mengalami tutup umur pada masa perjanjian.
Usia kepesertaan takafulink yang ditentukan oleh perusahaan adalah 17-60
(tujuh belas s.d enam puluh) tahun, dengan masa perjanjian 10-16 (sepuluh s.d
enam belas) tahun. Batas maksimal kepeserta takafulink berusia 70 (tujuh puluh)
tahun.
Masa Perjanjian : 10 11 12 13 14 15 16 Tahun
Usia Peserta : 60 59 58 57 56 55 17 - 54 Tahun
Dirumuskan x + n = 70 tahun
x : Usia Peserta n : Masa Perjanjian
b. Takaful Fulhadi
Yaitu suatu produk asuransi individu yang diperuntukan bagi peserta yang
mengigingkan perlindungan serta bermaksud menyediakan dana bagi pendidikan
putra-putrinya samapi sarjana kelak.
Manfaat takaful yang akan diterima peserta asuransi ini sama seperti produk
Takaful Dana Investasi, namun bagi anaknya sebagai penerima hibah akan
diberikan dana pendidikan sampai dengan 4 tahun di perguruan Tinggi, dan jika
Produk
TAKAFULINK Risiko
Investor / peserta Risiko Peusahaan
Investasi Manfaat
anak meniggal dunia maka, akan diberikan kepada ahli warisnya semua dana
pendidikan yang belum sempat diterimanya. Masa perjanjianya adalah 18 tahun
dari usia anak.
c. Takaful Dana Haji
Yaitu produk yang diperuntukan bagi peserta yang menginginkan
perlindungan jiwa dan merencanakan tersedianya dana untuk keperluan biaya
ibadah haji ketanah suci. Ketentuan produk ini maksimal 65 tahun dari uasia
peserta ditambah masa perjanjian, manfaat takaful yang diterima peserta akan
disesuaikan dengan besarnya biaya ongkos naik haji. Sedangakan untuk premi
tahunannya adalah nilai manfaat takaful dibagi masa perjanjian.
d. Takaful Dana Jabatan
Produk ini adalah suatu bentuk perlindungan bagi Direksi atau pejabat teras
suatu perusahaan yang menginginkan dan merencanakan pengumpulan dana
sebagai dana santunan yang diperuntukan bagi ahli warisnya, jika ditakdirkan
meninggal lebih awal atau sebagai dana santunan pada saat tidak aktif lagi di
tempat kerja.
Manfaat takaful yang akan diterima adalah dana rekening tbungan yang telah
disetor dan bagian keuntungan atas hasil investasinya serta santunan dana
kematian sesuai yang ditentukan, apabila peserta ditakdirkan meniggal dunia.
Dengan ketentuan usia ditambah masa perjanjian maksimal 65 tahun, masa
ditentukan oleh perusahaan yaitu minimal Rp. 5 juta untuk premi tahunan dan Rp.
10 juta untuk premi sekaligus (premi tunggal).
e. Takaful Hasanah
Yaitu suatu produk asuransi yang memberikan perlindungan untuk
perorangan yang menginginkan dan merencanakan pengumpulan dana sebagai
modal usaha atau diperuntukan bagi ahli warisnya jika ditakdirkan meniggal lebih
awal.
Manfaat takafulnya adalah:
1. Bila peserta hidup sampai ahir masa perjanjian, maka akan mendapatkan dana
dari sumber berikut:
Dana Tahapan pada ahir tahun polis ke-3 sebesar 30% dari Dana Takaful.
Dana Tahapan pada ahir tahun polis ke-7 sebesar 70% dari Dana Takaful.
Dana Tunai, yang terdiri dari Dana Tabungan dan bagi hasil sebesar 70%
dari hasil investasinya pada ahir masa perjanjian.
2. Bila peserta ditakdirkan meniggal dunia dalam masa perjanjian, maka ahli
warisnya yang ditunjuk akan mendapatkan dana yang bersumber dari:
Dana Tunai, yang terdiri dari Dana Tabungan dan bagi hasil sebesar 70%
dari hasil investasinya.
Rekening Tabarru’ sebesar 100% dari Dana Takaful bila peserta
meninggal bukan karena kecelakaan.
Rekening Tabarru’ sebesar 200% dari Dana Takaful bila peserta
Ketentuan produk ini hanya dipasarkan dalam mata uang Rupiah dan masa
perjanjian selama 10 tahun, dengan minimal umur peserta 17 tahun (sudah
menikah) dan kasimal unum 50 tahun pada saat awal perjanjian. Besarnya premi
merupakan kelipatan dari Rp. 500 ribu dengan ketentuan minimal Rp. 1 juta dan
maksimal Rp. 10 juta untuk cara bayar tahunan, sedangkan untuk cara bayar
sekaligus besarnya premi adalah hasil perkalian dari premi per tahun dengan
masa perjanjian.33
2. Produk Individu non tabungan
Produk-produk individu tanpa tabungan (non saving) adalah produk asuransi
syari’ah yang sifatnya individu dan didalam struktur produknya tidak terdpat
unsure tabungan, atau bisa dikatakan semuanya bersifat tabarru’ dana
tolong-menolong.34 Contoh dari produk ini adalah:
a. Takaful al-Khairat Individu
Produk ini diperuntukan bagi perorangan yang bermaksud menyediakan
santunan kepada ahli waris yang ditunjuk dalam polis, apabila peserta
mengalami tutup umur dalam masa perjanjian. Apabila sampai dengan akhir
masa perjanjian tidak ada klaim, maka peserta akan mendapatkan bagi hasil
atas surplus (jika ada surplus) dana tersebut dari perusahaan.
33
Ir. Muhammad Syakir Sula, Ibid, hal 648
34