• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengawetan Segar Buah Mangga (Mangifera indica L.) dengan Perlakuan Sucrose Polyester, Semperfresh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengawetan Segar Buah Mangga (Mangifera indica L.) dengan Perlakuan Sucrose Polyester, Semperfresh"

Copied!
112
0
0

Teks penuh

(1)

Dan 'Tuha111 mewahyukan kepada lebah:

"Bilatlah salg-sarang di bukit-bukit,

di pohon-pon dan di tempat-tempat yang

dibuat manu, kemudian makanlzh dari

tiap-tiap bubuahan dan tempuhlab

jalap. Tuhan yang telah dimudahkan".

. . .

.

. .

(Q.S.1-Nahl

:

68-69)

Karcil

ini

kupersembahkan

unttah dan Ibunda tercinta

Seninta dan kasihmu sela!u

meLenangat dan jiwaku

(2)

PENGAWETAN SEGAR BUAH FAANGGA

(Mangifera indica

L.)

DENGAN PERLAKUAN

SUCROSE POLYESTER,

S E M P E R F R E S H ~ ~

Oleh

AHMAD FAIZAL

F 3U.1451

1 9 9 7

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(3)

Ahmad Faizal, F 30.1401. Pengawetan Segar Buah Mangga (Mangifera indica L.) dengan perlakuan Sucrose Poliester, SEMPERFRESH~~. Di bawah bimbingan Tien R. Muchtadi

Mangga adalah salah satu buah tropis yang tergolong sebagai buah

klirnakterik, umumnya rnernpunyai umur simpan yang relatif pendek sehingga perlu

dilakukan berbagai usaha untuk memperpanjang umur sirnpannya. .SemperfreshTM

rnerupakan bahari kimia yang terbuat dari carnpuran sucrose ester of faffy acids,

sodium carb~~xymethylcellulose dan mono-digliserida of faffy acids yang sering

digunakan st.bagei bahan pelapis buah-buahan dan sapuran, dan terbukti cukup

efektif digunaan untuk mempertahankan mutu buah-buahan selama penyimpznan.

Penel,tian ini bertujuan untuk rnengetahui pengaruh perlakuan semperfresh

terhadap umor siinpan mangga dan diharapkan dapat mernpertahankan muiu buah

rnangga selaina penyimpznan pada kondisi suhti ruang dan silhu dingin. Selain itu,

diharapkan d2pat menentbkan formulasi konsentrasi sernpeifreshTM optirnlurn untuk

aplikasinya leoih lanjut.

Peneli!ian ini dilakukan dalam dua tahap yaitu tahap penelitian pendahuluan

dan penelitian utarna. Perlakuan yang diberikan pada tahap peneltian pendailuluan

ini berupa konsentrasi semperfreshTM, yaitu (Al) 0%, (A2)1%. (A3) 2% dan (A4) 4%

yang dikombinasikan dengan lama perendarnan, yaitu (81) 30,detik, (82) 60 detik,

(83) 90 detik dan (84) 120 detik. Buah yang sudah diberi perlakuan kernudian

disimpan pada suhu ruang (27+I0C) dan diamati perubahan penampakannya setiap

hari sampai pada saat buah te~sebut rnencapai ke?daan lewat matang atau kaadaan

yang kurang baik lagi untuk dijual dipasaran. Pada tahap ini digunakan tiga macam

varietas rnangga kornersial yaitu mangga Manalagi, mangga Arumanis dan rnangga

Cengkir (Indrarnayu).

Tahap penelitian utama dilaksanakan dengan rnaksud dapat mernperoleh

gambaran dari pengaruh konsentrasi perlakuan terhadap perubahan fisiko-kimia

mangga seiama penyimpanan. Perlakuan yang diberikan berupa perendaman

(4)

sebesar 0%. 1.5%. 2.0°h, 2.5%. 3.0% dan 3.5%. Setiap sarnpel yang sudah diberi

perlakuan disirnpan pada suhu ruang (271t1°C) dan suhu dingin (13k1°C).

Hasil penelitian pendahuluan rnenunjukkan bahwa pada rentang konsentrasi

yag sarna, semperfreshTM rnernberikan pengaruh yang relatif sarna terhadap

perubahan fisik rnangga selana penyimpanan, dirnana pada konsentrasi 2.13%

perlakuan semperfreshT" rnulai rnernperlihatkan pengaruhnya dalam rnenghambat

proses pernatangan Suah rnangga. Akan tetapi konsentrasi sernperfreshTM yang

terlalu tinggi dapat rnenyebabkan pengaruhnya yang kurang baik terhadap

perubahan fisiologis buah selarna penyirnpanannya. Perlakuan sernperfreshTM pada

konsentrasi 4% (v/v) rnenyebabkan rnangga yang dberi perlakukan tersebut tidak

dapat rnatang secara noirnal. Perendarnan yang leb h lama (90 dan 120 detik) tidak

rnernberiitan pengaruh yang lebih baik terhadap rnut~ I rnacgga selarna penyirnpanan

dibanding perendaman selatna 60 detik.

Hasil pengarnatan terhadap su511t b ~ b o t

(YO),

total gula (%), rasio gula asarn, warna rn2rah daging dan kekerasan (mrnlgldet) man jga selarna penyirnpanan pada

suhu ruang dan suhu dingin, rnansga yang diberi pr rlakuan semperfreshTM dengan

konsentrasi 3.0% dan 3.5% rnernperlihatkan hasil pengukuran yang relatif lebih

rendah dibandingkan rnangga kortrol dan perlakum lainnya. Sedangkan hasil *

pengarnatan terhadap total asarn (% as. sitratj, perlakuan 3.0% dan 3.5%

rnernperlihatkan hasil pengukuran yang reiatif lebih tinggi dibandingkan kontrol dan

perlakuan lainnya.

Perlakuan sernperfreshTM tidak berpengaruh nyata (pada selang kepercayan

95%) terhadap kadar air, kekerasan, total gula dan perubahan bobot rnangga

,

selarna penyirnpanan pada kondisi suhu ruang dan suhu dingin jika dibandingkan

dengan kontrol. Sedangkan terhadap total asarn tertitrasi, rasio gula asam dan

perubahan warna untuk rnangga yang disrnpan pada suhu ruang, perlakuan

semperfreshTM rnemberikan pengaruh nyata pada konsentrasi 3.0 dan 3.5%. Dari

hasil uji sidik ragam diketahui bahwa pada pengarnatan hari ke-9 untuk ketiga

fararneter tersebut perlakuan 3.0 dan 3.5% menunjuk~an hasil uji yang berbeda

(5)

Mangga yang disimpan pada suhu dingin, pada pengamatan hari ke-16

warna rnerah daging mangga yang diberi perlakuan 2.0%. 3.0% dan 3.5% berbeda

nyata dengan mangga kontrol.

Hasil uji organoleptik memperlihatkan bahwa setelah penyirnpanan selarna 8

hari pada subu ruang, sernua sampel rnernperoleh skor penilaian yang relatif sama

yaitu pada selang 3.85 s.d 5.19. Sedangkan un!uk penyirnpanan pada suhu dingin,

dari dua kali pengarnatan yang dilakukar~ (HI6 dan H18), panelis meliiberikan skor

tertinggi pada buah mangga yang diberi perlakuan 2.5% dan 3.0%.

Dari hasil pengamatan secara keseluruhan, perlakuan sernperfreshTM pada

konsentrasi 3.0% dan 3.5% rnernberikan pengaruh nyata menghambat proses

pematangan buah rnanyga cengkir selarna penyirnpanan pzda suhu ruang, serta

pada konsentrasi 2.5%, 3.00/0 dan 3.5% untuk penyimpanan suhu dingin. Narnun

dernikian, untuk penyirnpanan pada kondisi suhu dingin, perlakuail 2.5% dan 3.0%

adalzih yang dianjurkan daripada perlakuan 3.5%. Sedangkan perlakuan

sernperfreshTM pada konsentrasi 4% rnenyebabkan rnangga tidak dapat rnatang

secara normal.

Selama penyirnpanan pada kondis~ suhu ruang dan suhu dingin, buah

rnangga yang diberi perlakuan semperfreshTM rnernperlihatkan rnutu yang relatif

lebih baik dengan umur sirnpan yang relatif lebih lama dibandingkan rnangga kontrol

(tanpa perlakuan). Perlakuar! sernperfreshTM dapat memperpanjang urnur sirnpan

mangga Cengkir selarna lebih dari 10 hari untuk suhu ruang (27+I0C), dan selarna

18 hari untuk suhu dingin (13il°C).

Jika dikornbinasikan dengan fungisida (benlate 2000 pprn) perlakuan

.

sernperfreshTM dapat menunda serangav awal antraknosa dan busuk pangkal

selarna penyimpanan pada suhu ruang dan suhu dingin.

Hasil yang didapat dari penelitian ini dapat diaplikasikan untuk berbagai

macarn buah rnangga kornersial yang ada terutama untuk rnangga Manalagi,

(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)

Dan 'Tuha111 mewahyukan kepada lebah:

"Bilatlah salg-sarang di bukit-bukit,

di pohon-pon dan di tempat-tempat yang

dibuat manu, kemudian makanlzh dari

tiap-tiap bubuahan dan tempuhlab

jalap. Tuhan yang telah dimudahkan".

. . .

.

. .

(Q.S.1-Nahl

:

68-69)

Karcil

ini

kupersembahkan

unttah dan Ibunda tercinta

Seninta dan kasihmu sela!u

meLenangat dan jiwaku

(12)

PENGAWETAN SEGAR BUAH FAANGGA

(Mangifera indica

L.)

DENGAN PERLAKUAN

SUCROSE POLYESTER,

S E M P E R F R E S H ~ ~

Oleh

AHMAD FAIZAL

F 3U.1451

1 9 9 7

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(13)

Ahmad Faizal, F 30.1401. Pengawetan Segar Buah Mangga (Mangifera indica L.) dengan perlakuan Sucrose Poliester, SEMPERFRESH~~. Di bawah bimbingan Tien R. Muchtadi

Mangga adalah salah satu buah tropis yang tergolong sebagai buah

klirnakterik, umumnya rnernpunyai umur simpan yang relatif pendek sehingga perlu

dilakukan berbagai usaha untuk memperpanjang umur sirnpannya. .SemperfreshTM

rnerupakan bahari kimia yang terbuat dari carnpuran sucrose ester of faffy acids,

sodium carb~~xymethylcellulose dan mono-digliserida of faffy acids yang sering

digunakan st.bagei bahan pelapis buah-buahan dan sapuran, dan terbukti cukup

efektif digunaan untuk mempertahankan mutu buah-buahan selama penyimpznan.

Penel,tian ini bertujuan untuk rnengetahui pengaruh perlakuan semperfresh

terhadap umor siinpan mangga dan diharapkan dapat mernpertahankan muiu buah

rnangga selaina penyimpznan pada kondisi suhti ruang dan silhu dingin. Selain itu,

diharapkan d2pat menentbkan formulasi konsentrasi sernpeifreshTM optirnlurn untuk

aplikasinya leoih lanjut.

Peneli!ian ini dilakukan dalam dua tahap yaitu tahap penelitian pendahuluan

dan penelitian utarna. Perlakuan yang diberikan pada tahap peneltian pendailuluan

ini berupa konsentrasi semperfreshTM, yaitu (Al) 0%, (A2)1%. (A3) 2% dan (A4) 4%

yang dikombinasikan dengan lama perendarnan, yaitu (81) 30,detik, (82) 60 detik,

(83) 90 detik dan (84) 120 detik. Buah yang sudah diberi perlakuan kernudian

disimpan pada suhu ruang (27+I0C) dan diamati perubahan penampakannya setiap

hari sampai pada saat buah te~sebut rnencapai ke?daan lewat matang atau kaadaan

yang kurang baik lagi untuk dijual dipasaran. Pada tahap ini digunakan tiga macam

varietas rnangga kornersial yaitu mangga Manalagi, mangga Arumanis dan rnangga

Cengkir (Indrarnayu).

Tahap penelitian utama dilaksanakan dengan rnaksud dapat mernperoleh

gambaran dari pengaruh konsentrasi perlakuan terhadap perubahan fisiko-kimia

mangga seiama penyimpanan. Perlakuan yang diberikan berupa perendaman

(14)

sebesar 0%. 1.5%. 2.0°h, 2.5%. 3.0% dan 3.5%. Setiap sarnpel yang sudah diberi

perlakuan disirnpan pada suhu ruang (271t1°C) dan suhu dingin (13k1°C).

Hasil penelitian pendahuluan rnenunjukkan bahwa pada rentang konsentrasi

yag sarna, semperfreshTM rnernberikan pengaruh yang relatif sarna terhadap

perubahan fisik rnangga selana penyimpanan, dirnana pada konsentrasi 2.13%

perlakuan semperfreshT" rnulai rnernperlihatkan pengaruhnya dalam rnenghambat

proses pernatangan Suah rnangga. Akan tetapi konsentrasi sernperfreshTM yang

terlalu tinggi dapat rnenyebabkan pengaruhnya yang kurang baik terhadap

perubahan fisiologis buah selarna penyirnpanannya. Perlakuan sernperfreshTM pada

konsentrasi 4% (v/v) rnenyebabkan rnangga yang dberi perlakukan tersebut tidak

dapat rnatang secara noirnal. Perendarnan yang leb h lama (90 dan 120 detik) tidak

rnernberiitan pengaruh yang lebih baik terhadap rnut~ I rnacgga selarna penyirnpanan

dibanding perendaman selatna 60 detik.

Hasil pengarnatan terhadap su511t b ~ b o t

(YO),

total gula (%), rasio gula asarn, warna rn2rah daging dan kekerasan (mrnlgldet) man jga selarna penyirnpanan pada

suhu ruang dan suhu dingin, rnansga yang diberi pr rlakuan semperfreshTM dengan

konsentrasi 3.0% dan 3.5% rnernperlihatkan hasil pengukuran yang relatif lebih

rendah dibandingkan rnangga kortrol dan perlakum lainnya. Sedangkan hasil *

pengarnatan terhadap total asarn (% as. sitratj, perlakuan 3.0% dan 3.5%

rnernperlihatkan hasil pengukuran yang reiatif lebih tinggi dibandingkan kontrol dan

perlakuan lainnya.

Perlakuan sernperfreshTM tidak berpengaruh nyata (pada selang kepercayan

95%) terhadap kadar air, kekerasan, total gula dan perubahan bobot rnangga

,

selarna penyirnpanan pada kondisi suhu ruang dan suhu dingin jika dibandingkan

dengan kontrol. Sedangkan terhadap total asarn tertitrasi, rasio gula asam dan

perubahan warna untuk rnangga yang disrnpan pada suhu ruang, perlakuan

semperfreshTM rnemberikan pengaruh nyata pada konsentrasi 3.0 dan 3.5%. Dari

hasil uji sidik ragam diketahui bahwa pada pengarnatan hari ke-9 untuk ketiga

fararneter tersebut perlakuan 3.0 dan 3.5% menunjuk~an hasil uji yang berbeda

(15)

Mangga yang disimpan pada suhu dingin, pada pengamatan hari ke-16

warna rnerah daging mangga yang diberi perlakuan 2.0%. 3.0% dan 3.5% berbeda

nyata dengan mangga kontrol.

Hasil uji organoleptik memperlihatkan bahwa setelah penyirnpanan selarna 8

hari pada subu ruang, sernua sampel rnernperoleh skor penilaian yang relatif sama

yaitu pada selang 3.85 s.d 5.19. Sedangkan un!uk penyirnpanan pada suhu dingin,

dari dua kali pengarnatan yang dilakukar~ (HI6 dan H18), panelis meliiberikan skor

tertinggi pada buah mangga yang diberi perlakuan 2.5% dan 3.0%.

Dari hasil pengamatan secara keseluruhan, perlakuan sernperfreshTM pada

konsentrasi 3.0% dan 3.5% rnernberikan pengaruh nyata menghambat proses

pematangan buah rnanyga cengkir selarna penyirnpanan pzda suhu ruang, serta

pada konsentrasi 2.5%, 3.00/0 dan 3.5% untuk penyimpanan suhu dingin. Narnun

dernikian, untuk penyirnpanan pada kondisi suhu dingin, perlakuail 2.5% dan 3.0%

adalzih yang dianjurkan daripada perlakuan 3.5%. Sedangkan perlakuan

sernperfreshTM pada konsentrasi 4% rnenyebabkan rnangga tidak dapat rnatang

secara normal.

Selama penyirnpanan pada kondis~ suhu ruang dan suhu dingin, buah

rnangga yang diberi perlakuan semperfreshTM rnernperlihatkan rnutu yang relatif

lebih baik dengan umur sirnpan yang relatif lebih lama dibandingkan rnangga kontrol

(tanpa perlakuan). Perlakuar! sernperfreshTM dapat memperpanjang urnur sirnpan

mangga Cengkir selarna lebih dari 10 hari untuk suhu ruang (27+I0C), dan selarna

18 hari untuk suhu dingin (13il°C).

Jika dikornbinasikan dengan fungisida (benlate 2000 pprn) perlakuan

.

sernperfreshTM dapat menunda serangav awal antraknosa dan busuk pangkal

selarna penyimpanan pada suhu ruang dan suhu dingin.

Hasil yang didapat dari penelitian ini dapat diaplikasikan untuk berbagai

macarn buah rnangga kornersial yang ada terutama untuk rnangga Manalagi,

(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)

 

 

 

 

 

 

 

L

 

A

 

M

 

P

 

I

 

R

 

A

 

N

 

(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)
(109)
(110)
(111)
(112)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian Jacobi dan Giles (1997) yang menggunakan buah mangga Kensington, menunjukkan hal serupa bahwa buah yang diberi perlakuan kombinasi perlakuan uap panas

Dari hasil penelitian yang dapat dilihat pada Gambar 2 ,pada pengeringan dengan suhu yang tinggi dengan waktu yang relatif singkat mempunyai pengaruh yang

Kesimpulan: Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sari buah mangga yang terbaik sebagai pelembab adalah konsentrasi 10% melembabkan kulit selama 4 minggu

The Influence of a Humectans-rich Mixture On Normal Skin Barrier Function and On Once and Twice-daily Treatment of Foot Xerosis.. The Chemistry of Food Additives and

Pada penelitian yang akan dilakukan, pertumbuhan rumput teki akan diberi perlakuan dengan berbagai konsentrasi esktrak air daun mangga dan dievaluasi berdasarkan presentase

Dari data yang diperoleh, nilai WL yang paling tinggi terjadi pada perlakuan E1T2C3 (menggunakan kitosan, suhu larutan 50 o C dan konsentrasi larutan 66 o Brix) yaitu 64.68

Interaksi sangat nyata pada faktor konsentrasi permethrin dan tekanan terlihat pada pengurangan berat, dan derajat kerusakan sedangkan pada mortalitas rayap di minggu pertama

Pengolahan buah segar mangga manalagi menjadi manisan kering menunjukan hasil yang signifikan dapat mempertahankan kadar vitamin C karena dari enam sampel, empat sampel menunjukan masih