• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENUTUP EKSISTENSI KEJAKSAAN DALAM PENYIDIKAN TINDAK PIDANA KORUPSI SETELAH DIBENTUKNYA KPK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENUTUP EKSISTENSI KEJAKSAAN DALAM PENYIDIKAN TINDAK PIDANA KORUPSI SETELAH DIBENTUKNYA KPK."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

69

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dalam Bab II dapat diambil kesimpulan sebagai

jawaban dari permaalahan sebagai berikut :

Kejaksaan sebagai lembaga yang bertugas / berfungsi melakukan penuntutan perkara khususnya dalam perkara korupsi, masih tetap mempunyai

eksistensi berkaitan dengan lahirnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ini disebabkan KPK dan Kejaksaan mempunyai tujuan yang sama didalam

menangani tindak pidana korupsi sehingga kedua lembaga tersebut selalu berdampingan dan saling melengkapi dalam menjalankan fungsinya, namun demikian kadang dalam praktek masih sering terjadi gesekan, benturan antara

kedua lembaga tersebut terutama dalam tahap penyidikan perkara pidana korupsi.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka Penulis memberikan saran agar

pihak Kejaksaan melakukan kerjasama dan berkoordinasi dengan instansi yang terkait dalam penyidikan tindak pidana korupsi, mengadakan pendidikan dan

pelatihan kepada Jaksa-jaksa agar setiap Jaksa mempunyai kredibilitas dan mempunyai kelebihan di bidang penyidikan Tindak Pidana Korupsi, dengan

(2)

70

(3)

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Adami Chazawi, 2006, Hukum Pembuktian Tindak Pidana Korupsi, PT Alumni, Bandung.

Basrief Arief, 2006, Korupsi dan Upaya Penegakan Hukum (Kapita selekta),Adika Remaja, Jakarta.

Ermansjah Djaja, 2008, Memberantas Korupsi Bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),Sinar Grafika, Jakarta.

Evi Hartanti, 2007, Tindak Pidana Korupsi edisi kedua, Sinar Grafika, Jakarta.

Marwan Effendy, 2005, Kejaksaan RI: Posisi dan Fungsinya dari Perspektif

Hukum,PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Redaksi Penerbit Asa Mandiri, 2006,6 Undang-Undang Tentang Hukum, Asa Mandiri, Jakarta.

Wiyono R, 2008, Pembahasan Undang Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Sinar Grafika, Jakarta.

Yudi Kristiana, 2006, Independensi Kejaksaan Dalam Penyidikan Korupsi, PT Citra Aditya, Bandung.

Perundang-undangan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana.

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1961 Tentang Kententuan-Ketentuan Pokok Kejaksaan Republik Indonesia, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1961 Nomor 254.

(4)

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1991 Tentang Kejaksaan Republik Indonesia, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 67.

Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 Tentang Kejaksaan Republik Indonesia, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 67.

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75.

Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1983 Tentang Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana.

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 Tentang Komisi Pemberantasan Korupsi, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 137.

Website :

http://transparency International Indonesia.com, Yohanes Usfunan, Masih

Perlukah Lembaga Kejaksaan,7-Februari-2009

http://arsip artikel.com, Subhan M, Ketua KPK Menjawab 8 Pertanyaan, 6-Februari-2009

http://berita indonesia.com, Haposan Tampubolon, Komisi Pemberantasan

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan hal tersebut, Program Studi Magister Manajemen Teknologi (MMT) ITS menyelenggarakan Seminar Nasional MMT XXV dengan tema: Berbagi Pengetahuan Global

Kesulitan belajar siswa pada materi Protista di kelas X SMA Negeri 1 Kembayan yang disebabkan oleh faktor internal dengan persentase sebesar 66% dan termasuk pada

[r]

Photodioda adalah salah satu jenis dioda yang bekerja berdasarkan intensitas cahaya, jika photodioda terkena cahaya maka photodioda bekerja seperti dioda pada umumnya,

1) PIHAK KEDUA wajib melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Petunjuk Teknis Fasilitasi Sarana Kesenian di Satuan Pendidikan Tahun 2018. 2) PIHAK KEDUA bertanggung jawab

Fasilitas kerja yang dirancang bagi operator inspeksi pada stasiun pemarutan adalah kursi kerja, meja kerja serta alat potong berdasarkan data antropometri operator

Untuk variasi putaran 150 rpm dan 200 rpm terutama bagian diameter luar yang relatif memiliki struktur equiaxed halus, meng- hasilkan angka kekerasan yang tidak berbeda jauh

Menurut Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance (KNKCG) Good Corporate Governance adalah suatu proses dari struktur yang digunakan oleh organ perusahaan guna