Bismillahirrohmanirrohim...
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, karena kasih sayang dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Pendidikan di Universitas
Lampung.
Pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan FKIP Universitas
Lampung.
2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan
3. Bapak Dr. Darsono, M.Pd selaku pembahas yang banyak memberikan kritik
serta masukan yang bersifat positif dan konstruktif.
4. Dra. Sasmiati, M.Hum., dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan
dan arahan kepada penulis selama menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi PGSD yang telah memberi ilmu
pengetahuan selama penulis menuntut ilmu.
6. Zohirin, S.pd.I selaku Kepala Sekolah SDN 1 Rejosari beserta jajaran yang
telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di sekolah.
9. Suami ku tercinta, terima kasih atas doa dan dukungan nya dalam penyelesaian skripsi
10.
langkah anaknya untuk menuju keberhasilan
11. Anak-anak ku tercinta, Merizal Yulis Saputra, Melinda F.A, Merwanda Yusandi, Mutiara Veni Yulia, Tantowi, Yunani, yang telah memberikan support kepada penulis selama ini
12. Cucu ku, Safana Zahra janati, M. Arif Pratama, Sutan Habibi Zaki, dan Syarif. Terima kasih atas tingkah laku yang sangat menggemaskan.
13. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi penulis
Semoga Allah SWT. Melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita
semua, serta berkenan membalas semua budi yang diberikan kepada penulis
dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua, amin.
Bandar Lampung, Agustus 2012 Penulis
Halaman DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 4
II. KAJIAN PUSTAKA 1 Pengertian Belajar ... 5
2 Pengertian Pembelajaran ... 6
3 Faktor-Faktor Yang Mempengearuhi Belajar Matematika ... 7
4 Pengertian Hasil Belajar ... 8
5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 10
6 Pembelajaran Dengan Pendekatan Matematika Realistik ... 11
7 Kerangka Pikir ... 13
8 Hipotesis ... 14
III. METODE PENELITIAN 1. Setting Penelitian ... 15
2. Teknik Pengumpulan Data ... 16
5. Prosedur Penelitian ... 17 6. Indikator kinerja ... 23
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ... 24 B. Pembahasan ... 38
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ... 42 B. Saran ... 43
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 4.1. Data Hasil Belajar Siswa pada siklus II ... 36
Grafik 4.1 Data Hasil Belajar Siswa pada siklus II ... 37
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK PADA
SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 REJOSARI KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
Oleh Sriyati
Berdasarkan hasil observasi kelas IV di SD Negeri 1 Rejosari Natar, aktivitas dan hasil belajar siswa untuk mata pelajaran Matematika masih rendah. Tujuan penelitian Peningkatan Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Matematika Menggunakan pendekatan matematika realistik pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Rejosari Natar Lampung Selatan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Teknik pengumpulan data dengan tes dan observasi. Adapun prosedur penelitian dilaksanakan melalui 2 siklus, etiap siklus terdiri dari 4 tahap : perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
Teknik analisis data yaitu data kualitatif dirinci dan dianalisis untuk menemukan kendala-kendala saat pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan metode kerja kelompok dan menganalisis hasil pengamatan aktivitas belajar siswa dengan pembelajaran menggunakan metode kerja kelompok, serta membuat persentase bagaimana peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran.
Dari hasil analisa data menunjukkan bahwa penggunaan pendekatan matematika realistik dapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa dalam pelajaran matematika kelas IV siswa D Negeri 1 Rejosari Natar Lampung Selatan, dengan rata-rata peningkatan aktivitas belajar siswa pada siklus 1 sebesar 66,5% dan 78,5% pada siklus 2. Hal ini mengalami peningkatan sebesar 12%. Adapun rata-rata aktivitas guru dalam pembelajaran pada siklus 1 sebesar 75% dan pada siklus 2 sebesar 93,3%. Sedangkan rata-rata ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus 1 sebesar 65% dan pada siklus 2 sebesar 90%. Peningkatan hasil belajar siswa sebesar 25%.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses interaksi atau
hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam satuan pembelajaran. Guru
sebagai salah satu komponen dalam proses belajar menganjar merupakan
pemegang peran yang sangat penting. Guru bukan hanya sekedar penyampai
materi saja, tetapi lebih dari itu guru dapat dikatakan sebagai sentral
pembelajaran.
Sebagai pengatur sekaligus pelaku dalam proses belajar mengajar, gurulah yang
mengarahkan bagaimana proses belajar mengajar itu dilaksanakan. Karena itu
guru harus dapat membuat suatu pembelajaran menjadi lebeh efektif juga menarik
sehingga bahan pelajaran yang disampaikan akan membuat siswa merasa senang
dan merasa perlu untuk mempelajari bahan pelajaran tersebut.
Berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor diantaranya
adalah faktor guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, karena guru
secara langsung dapat mempengaruhi, membina dan meningkatkan kecerdasan
serta keterampilan siswa. Untuk mengatasi permasalahan di atas dan guna
mencapai tujuan pendidikan secara maksimal, peran guru sangat penting dan
model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan konsep-konsep mata pelajaran
yang akan disampaikan.
Matematika merupakan mata pelajaran yang bersifat abstrak sehingga guru
dituntut memiliki kemampuan untuk dapat mengupayakan metode yang tepat
sesuai dengan tingkat perkembangan mental siswa. Pembelajaran matematika
yang terjadi selama ini adalah pembelajaran yang hanya menekankan pada
perolehan hasil dan mengabaikan pada proses. Sehingga siswa mengalami
kesulitan dalam mengerjakan dalam bentuk soal yang lain. Akibat dari
pembelajaran yang hanya menekankan hasil adalah hasil yang dicapai tidak tahan
lama atau anak akan mudah lupa pada materi pembelajaran yang dilaksanakan
oleh guru.
Berdasarkan data yang ada pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Rejosari Natar
dalam mata pelajaran matematika diperoleh nilai sebagai berikut. Dari 20 siswa
yang ada hanya 20% orang yang nilainya telah mencapai KKM yang ditetapkan
yakni 65.
Berdasarkan pengamatan terhadap proses pembelajaran, kondisi tersebut
disebabkan karena dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, guru masih sangat
mendominasi. Siswa hanya duduk mendengarkan penjelasan guru tanpa
melakukan aktivitas yang dapat membantu siswa untuk mempermudah memahami
suatu konsep dari beberapa fakta yang ada, akibatnya pembelajaran menjadi tidak
bermakna, sehingga siswa merasa jenuh dan bosan dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran.
Pada pembelajaran matematika di kelas IV di SD Negeri 1 Rejosari Natar
belajar siswa belum memuaskan seperti yang diharapkan oleh guru dan para orang
tua. Selain itu dalam proses pembelajaran siswa masih sangat pasif, mengantuk
atau bermain sendiri. Di samping itu juga, guru dalam menyampaikan materi
tanpa pendekatan matematika realistik ataupun bahkan tidak menggunakan media
pembelajaran yang sesuai sehingga pembelajaran menjadi tidak menarik bagi
siswa.
Berdasarkan hal tersebut di atas maka perlu adanya suatu pemikiran-pemikiran
dan tindakan-tindakan yang harus dilalukan agar siswa dalam upaya
meningkatkan hasil belajar matematika. adapun kegiatan pembelajaran yang
dianggap dapat membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran
matematika secara optimal adalah melalui pendekatan pembelajaran yang
membantu siswa dalam memahami konsep-konsep matematika.
Melihat hasil proses pembelajaran tersebut di atas kurang memuaskan, maka guru
melakukan perbaikan sistem pembelajaran yaitu dengan pendekatan matematika
relistik yaitu pembelajaran dimana siswa memahami suatu konsep dari sesuatu
yang nyata (kontekstual). Pembelajaran ini dapat dilaksanakan dengan
menggunakan alat peraga atau benda nyata lain yang ada disekitar siswa, sehingga
dapat meningkatkan minat belajar siswa sehingga diharapkan prestasi belajar
dapat memuaskan. Untuk mengetahui benar tidaknya penggunaan pendekatan
matematik realistik dapat meningkatkan hasil belajar matematika maka perlu
diadakan penelitian.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar blakang masalah, maka identifikasi maslah dari penelitian
a) Aktivitas siswa di dalam proses pembelajaran masih rendah
b) Hasil belajar siswa kelas IV SDN 1 Rejosari masih rendah, hal ini
ditandai dengan KKM keseluruhan siswa belum mencapai 65%
ketuntasan.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas dapat dirumuskan masalah
penelitian sebagai berikut: Apakah pembelajaran dengan menggunakan
Pendekatan Matematik Realistik dapat meningkatkan hasil belajar matematika
siswa kelas IV SD Negeri 1 Rejosari Natar Lampung Selatan?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar matematika
dengan menggunakan pendekatan matematik realistik pada siswa kelas IV SD
Negeri 1 Rejosari Natar Lampung Selatan.
E. Manfaat Penelitian.
Dalam penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut :
1. Bagi siswa, diharapkan dapat membantu meningkatkan hasil belajar
matematika.
2. Bagi guru, dapat dipergunakan sebagai masukan bagi guru agar dalam
menyampaikan materi pelajaran hendaknya selain memilih dan menggunakan
metode pengajaran yang sesuai, selalu berusaha menggunakan pendekatan
matematik realistik yang sesuai dan benar.
3. Bagi sekolah, sebagai referensi bagi sekolah dalam rangka untuk
meningkatkan prestasi belajar matematika di SD Negeri 1 Rejosari Natar
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Belajar
Setiap orang pasti mengalami belajar karena belajar selalu hadir dalam aspek
kehidupan manusia mulai ia dilahirkan sampai tumbuh menjadi seorang yang
dewasa tidak akan pernah lepas dari proses belajar. Adapun teori belajar menurut
pengalaman (learning is defined as the modification or strengthening of behavior
trough experience
Teori di atas bahwa belajar adalah ada modifikasi tingkah laku. Belajar dapat
membawa seseorang mengalami perubahan tingkah laku dari yang tidak tau
menjadi seseorang yang tahu. Belajar dalam hal ini mampu merubah segala pola
pikir yang ditransfer dari proses belajar. Belajar memberikan efek terhadap objek
si pebelajar. Dengan demikian, belajar merupakan hal terpenting dalam
membawa dan memberikan perubahan tingkah laku dan pemikiran dari si
pebelajar.
Belajar tidak hanya menerima, melaikna melakukan dari apa yang didapat ketika
belajar. Belajar melalui pengalaman langsung siswa tidak hanya mengamati
secara langsung tetapi ia harus menghayati, terlibat langsung dalam perbuatan dan
bertanggung jawab terhadap hasilnya. . Belajar sebaiknya dialami oleh siswa
proses beajar diperlukan bimbingan dari guru untuk lebih meningkatkan dan
memotivasi siswa untuk giat belajar dan melakukan. Dengan demikian siswa dan
keaktivan siswa menunjang untuk keberhasilan siswa didalam proses
pembelajaran.
2. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliputi guru dan siswa yang saling
ertukar informasi. Dalam Admin (2012) pengertian pembelajaran merupakan
bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan
pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan
kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pengertian pembelajaran adalah
proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Terjadinya interaksi tersebut dapat menimbulkan pertukaranpendapat antara guru
dan siswa. Dengan demikian jika terjadinya proses tersebut maka proses belajar
berjalan dengan baik. Proses pembelajaran memerlukan keahlian guru dalam
mengondisikan kelas agar proses belajar berjalan dengan baik. Interaksi antara
guru dan siswa akan berjalan dengan baik jika kedua pihak saling mendukung
agar terciptanya proses beljar mengajar yang baik. Siswa memperhatikan
penjelasan dan menjalankan erintah yang diberikan guru, guru menjelaskan dan
memberikan permasalahan yang dapat menimbulkan pemikiran tambahan dan
wawasan bagi siswa.
Menurut M. Dalyono (2001) faktor-faktor mempengaruhi belajar adalah sebagai
berikut:
a. Faktor internal (yang berasal dari dalam diri), meliputi kesehatan, inteligensi dan bakat, minat dan motivasi, dan cara belajar.
b. Faktor eksternal (yang berasal dari luar diri), meliputi keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan sekitar.
Sedangkan menurut Muhibbin (2004) secara global, faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
a. Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa.
b. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan disekitar siswa.
c. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran.
Semua yang dibicarakan di atas mengacu pada bagaimana seseorang dapat belajar
secara mandiri di rumah. Perlu diingat bahwa semua pelajaran yang diberikan
oleh guru/pengajar harus diperhatikan dan disimak dengan sungguhsungguh.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya proses belajar matematika
adalah:
a) Peserta didik/orang yang belajar
b) Pengajar
Dengan demikian tujuan pembelajaran matematika tersebut tidak hanya
dimaksudkan agar siswa terampil melakukan operasi penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian, tetapi juga untuk mengusahakan agar siswa mampu
menggunakan keterampilan tersebut untuk menyelesaikan masalah Pembelajaran
soal cerita dapat digunakan sebagai wahana untuk melatih murid SD dalam
menyelesaikan masalah.
Matematika sebagai salah satu ilmu dasar, dewasa ini telah berkembang pesat baik
meteri maupun kegunaannya. Mata pelajaran matematika verfungsi melambnagan
kemampuan komunikasi dengan menggambarkan bilangan-bilangan dan
simbol-simbol serta ketajaman penalaran yang dapat memberi kejelasan dan
menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.. Adapun tujuan dari
pengajaran matematika menurut Hasyim (2009) adalah:
1. Mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan dan
pola piker dalam kehidupan dan dunia selalu berkembang, dan
2. Mempersipakn siswa meggunakan matematika dan pola piker matematika
dalam kehidupan sehari dan dalam mepelajari berbagai ilmu pengetahuan.[
4. Pengertian Hasil Belajar
Tolak ukur keberhasilan siswa dapat dinyatakan sebagi hasil belajar . Hasil
belajar merupakan bukti dari usaha yang telah dilakukan dalam kegiatan belajar
dan merupakan nilai yang diperoleh siswa dari proses belajarnya. Menurut
Arikunto (2001) bahwa: Nilai yang diperoleh waktu ulangan bukan
menggambarkan partisipasi tetapi menggambarkan hasil belajar. Dengan demikai
ujian-ujian dalam bentuka apapun. Hasil belajar cukup hanya dengan melakukan
evaluasi kecil seperti ulangan harian. Menyimpulkan hasil belajar pun dapat
dilakukan dengan satu bab materi karena hasil belajar tidak membutuhkan waktu
yang lama.
Menurut Hasil belajar merupakan hasil
dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak
mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil
Berdasarkan
pendapat tersebut Hasil belajar dapat dijadikan indikator untuk mnentukan
keberhasilan siswa. Selain itu, hasil belajar siswa dapat menjadi tolak ukur bagi
guru sebagai penilaian mengajarnya. Jika hasil belajar siswa didominasi haasil
yang baik, maka dapat disimpulan bahwa pembelajaran oleh guru tersebut juga
baik. Baik atau buruknya hasil belajar siswa diharapkan dapat memperbaiki hasil
belajar siswa di materi ataupun mata pelajaran berikutnya.
Hasil belajar menurut Arikunto (2001)adalah cerminan bagi siswa dari rangkaian
proses belajar. Hasil Belajar buruk berarti proses belajar secara otomatis juga
buruk, begitupun dengan sebaliknya. Setelah terjadinya proses belajar mengajar
dapat dilihat dari hasil yang dicapai siswa. Hasil yang dapat dicapai dari belajar
dapat dilihat dari nilai yang diperoleh setiap mengikuti tes. Cara memperoleh data
hasil belajar dapat dilakukan dengan memberikan tes.
Harminingsih (2008) menyatakan bahwa Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua
faktor utama yaitu faktor dari dalam diri siswa dan faktor yang datang dari luar
diri siswa atau faktor lingkungan. Dalam Harminingsih (2008) faktor-faktor
yang mempengaruhi belajar adalah :
1) Faktor-faktor Internal
Jasmaniah (kesehatan, cacat tubuh).
2) Psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan,
kesiapan) Kelelahan.
Faktor eksternal perutama sekolah, harus mampu membentuk siswa kedalam
aktivitas pembelajaran supaya hasil belajar mereka menjadi lebih baik. Faktor
eksternal biasanya yang membentuk hasil belajar siswa menjadi lebih baik.
Faktor eksternal perlu pemberdayaan yang efektif agar aktivitas menjadi lebih
baik.
Dari beberapa pendapat di atas, maka hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua
faktor dari dalam individu siswa berupa kemampuan personal (internal) dan faktor
dari luar diri siswa yakni lingkungan. Dengan demikian hasil belajar adalah
sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa berkat adanya usaha atau fikiran yang
mana hal tersebut dinyatakan dalam bentuk penguasaan, pengetahuan dan
kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupa sehingga nampak
pada diri indivdu penggunaan penilaian terhadap sikap, pengetahuan dan
kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan sehingga nampak
pada diri individu perubahan tingkah laku secara kuantitatif. Hasil belajar siswa
6.1. Pengertian Pendekatan Matematika Realistik
Menurut Krisiyanto (2011) Matematika Realistik adalah matematika sekolah yang
dilaksanakan dengan menempatkan realitas pengalaman siswa sebagai titik awal
pembelajaran. Masalah-masalah realistik digunakan sebagai sumber munculnya
konsep-konsep matematika atau pengetahuan matematika formal.Pembelajaran
Matematika Realistik di kelas berorientasi pada karakteristik-karakteristi,
sehingga siswa mempunyai kesempatan untuk menemukan kembali
konsep-konsep matematika atau pengetahuan matematika formal. Selanjutnya, siswa
diberi kesempatan mengaplikasikan konsep- konsep matematika untuk
memecahkan masalah dalam bidang lain.
Menurut Krisiyanto (2011) Pembelajaran ini sangat berbeda dengan pembelajaran
matematika selama ini yang cenderung berorientasi kepada memberi informasi
memakai matematika yang siap pakai untuk memecahkan masalah-masalah.
Langkah awal seorang guru sebelum mengajar adalah menetapkan tujuan yang
ingin dicapai dalam proses pembelajaran. Dengan demikian dalam pemnerapan
pembelajaran ini guru memerlukan informasi yang mampu mengembangkan
pengetahuan siswa, sehingga penerapan pembelajaran ini dapat berjalan denga
baik.
6.2 Karakteristik Pendekatan Matematika Realistik
Dalam Krisiyanto (2011) pada pembelajaran realistik terdapat 5 prinsip utama
atau ciri cirri kegiatan matematika realistik yaitu.
perhatian diberikan kepada pengembangan model-model, situasi, skema dan simbol simbol
2) sumbangan dari siswa, dimana siswa dapat membuat pembelajaran
menjadi konstruktif dan produktif, artinya siswa memproduksi sendiri dan mengkonstruksi sendiri ( yang mungkin berupa algoritma dan aturan ), sehingga dapat membimbing siswa dari level matematika informal menuju matematika formal
3) interaktif sebagai karakteristik dari proses pembelajaran matematika 4) membuat jalinan antar topik atau antar pokok bahasan.
Hal pertama pada ciri-ciri pembelajaran realistic adalah dengan memberikan
masalah ang kemudian siswa dapat membuat pemecahan masalah sendiri
berdasarkan informasi yang diberikan oleh guru. Selain hal itu, interaksi antara
guru dan siswa terlihat ketika terjadinya proses belajar mengajar.
Langkah Pembelajaran Matematika Realistik berdasarkan Fauzi dalam Hendroandoni (2011) mengemukakan langkah-langkah di dalam proses pembelajaran matematika dengan pendekatan PMR, yaitu:
a) Langkah pertama: memahami masalah kontekstual, yaitu guru memberikan masalah kontekstual dalam kehidupan sehari-hari dan meminta siswa untuk memahami masalah tersebut.
b) Langkah kedua: menjelaskan masalah kontekstual, yaitu jika dalam memahami masalah siswa mengalami kesulitan, maka guru menjelaskan situasi dan kondisi.
c) Langkah ketiga: menyelesaikan masalah kontekstual, yaitu siswa secara individual menyelesaikan masalah kontekstual dengan cara mereka sendiri. Cara pemecahan dan jawaban masalah berbeda lebih diutamakan. Dengan menggunakan lembar kerja, siswa mengerjakan soal. Guru memotivasi siswa untuk menyelesaikan masalah dengan cara mereka sendiri.
d) Langkah keempat: membandingkan dan mendiskusikan jawaban, yaitu guru menyediakan waktu dan kesempatan kepada siswa untuk membandingkan dan mendiskusikan jawaban masalah secara berkelompok. Siswa dilatih untuk mengeluarkan ide-ide yang mereka miliki dalam kaitannya dengan interaksi siswa dalam proses belajar untuk mengoptimalkan pembelajaran.
7. Kerangka Pikir
Pendekatan matematika realistik merupakan pendekatan pembelajaran yang
cocok diterapkan untuk menghadapi siswa yang memiliki kemampuan heterogen.
Pendekatan ini menuntun agar guru mudah memantau siswa, selain itu dalam
belajar matematika, pendekatan matematika realistik dapat membangun aktivitas
dan hasil belajar siswa.
Bagi siswa yang berkemampuan rendah, bertanya kepada teman sebaya untuk
mendapatkan kejelasan terhadap apa yang dijelaskan oleh guru akan menjadi lebih
mudah dipahami karena biasanya mereka menggunakan bahasa dan
ungkapan-ungkapan yang sama. Sedangkan bagi siswa yang berkemampuan tinggi akan
lebih menguasai materi karena menjelaskan materi berulang-ulang kepada teman
kelompoknya.
Pendekatan matematika realistik banyak melibatkan siswa dalam proses
pembelajaran sehingga aktivitas dan hasil belajar siswa dapat ditingkatkan. Guru
hanya sebagai fasilitator yang berusaha menciptakan situasi belajar yang kondusif
dimana siswa dapat merasa nyaman dalam proses pembelajaran. Siswa akan lebih
aktif dalam pembelajaran karena siswa lebih mendominasi pelajaran.
8. Hipotesis
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah pendekatan pembelajaran
matematika realistik dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian tindakan merupakan penelitian pada upaya pemecahan masalah atau
perbaikan yang dirancang menggunakan metode penelitian tindakan (classroom
action research) yang bersifat reflektif dan kolaboratif.
1. Setting Penelitian a. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SD Negeri 1
Rejosari Natar Kabupaten Lampung Selatan yang berjumlah 20 siswa, terdiri
dari laki-laki 8 siswa dan perempuan 12 siswa.
b. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Rejosari Natar Kabupaten
Lampung Selatan. Sekolah ini merupakan tempat tugas peneliti.
c. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester genap mulai bulan Maret
sampai dengan Juni 2011.
Teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan pada populasi yaitu
kelas IV SD Negeri 1 Rejosari Natar, yang jumlahnya 20 siswa.
a. Teknik Tes
Teknik tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data nilai-nilai
siswa, guna mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika
dengan menggunakan pendekatan matematika realistik pada siswa kelas IV SD
Negeri 1 Rejosari Natar Kabupaten Lampung Selatan. Data ini berupa data
kuantitatif
b. Teknik Non Tes
Teknik nontes dapat dilakukan melalui observasi, yaitu melakukan pengamatan
terhadap seluruh kegiatan siswa di kelas dan membuat daftar aktivitas siswa saat
belajar, dan melakukan evaluasi pada akhir penyampaian materi secara
keseluruhan dan hasil belajarnya dicatat sebagai data hasil belajar siswa.
Pengumpulan data melalui teknik non tes yaitu melalui pengamatan seluruh
kegiatan siswa di kelas dan membuat daftar aktivitas siswa saat belajar, dan
menggunakan teknik tes yaitu melakukan evaluasi pada akhir penyampaian materi
secara keseluruhan dan hasil belajarnya dicatat sebagai data hasil belajar siswa.
3. Alat Pengumpul Data
Dalam mengumpulkan data peneliti menggunakan alat penelitian yaitu :
a. Lembar Pengamatan aktivitas belajar siswa
Lembar pengamatan ini berupa daftar tabel aktivitas belajar siswa di dalam
Pelaksanaan
pendekatan matematika realistik. Tabel tersebut ditandai dengan ceklis
dalam pilihan aktivitas.
b. Soal Tes
Dokumen berupa soal-soal tes yang dilakukan setelah kegiatan
pembelajaran di kelas pada mata pelajaran Matematika dengan
menggunakan pendekatan matematika realistik.
4. Analisa Data
Data penelitian dianalisis dengan cara, yaitu :
a. Mengumpulkan semua data dari hasil pengamatan selama siklus I, baik data
kuantitatif maupun kualitatif.
b. Menguji keberhasilan penelitian dengan cara membandingkan hasil pengolahan
data dengan indikator keberhasilan antara hasil tes siklus I dan hasil tes siklus
II.
5. Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan model yang didasarkan atas konsep pokok
bahwa penelitian tindakan kelas terdiri dari empat komponen pokok yang juga
menunjukkan langkah pelaksanaan penelitian, yaitu : 1. Perencanaan atau
Planning 2. Tindakan atau Acting 3. pengamatan atau Observasing dan Refleksi
atauReflekting(Arikunto, 2002: 83).
Penelitian tindakan kelas ini menurut Hopkins dari empat tahapan, sebagai berikut :
Gambar 3.1 gambar pelaksanaan tindakan kelas siklus KTI dari aqib (2007)
Siklus I
1) Tahapan Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini, peneliti menyusun rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dalam tahap pelaksanaan atau tindakan pembelajaran pada siklus I.
Antara lain :
a. Menetapkan jumlah pertemuan pada siklus I sebanyak dua kali pertemuan, yang membahas satu KD (Kompetensi dasar)
b. Menetapkan focus observasi dan menyiapkan perangkat observasi c. Menyusun rencana perbaikan pembelajaran antara lain.
a) Skenario pembelajaran
Refleksi
Observasi
Perencanaan
Refleksi
Observasi
Pelaksanaan
Siklus I
Siklus II
b) Menetapkan kompetensi dasar yang akan diberikan kepada siswa,
yaitu Mengurangkan pecahan
c) Membuat lembar kerja siswa
d) Membuat lembar observasi guru dan siswa
e) Membuat lembar penilaian.
2) Pelaksanaan Siklus I
Materi pembelajaran pada siklus I adalah "Menjumlahkan Pecahan"
1) pendahuluan,
Pada kegiatan pendahuluan langkah yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
a. setelah guru memberi salam,
a. guru membuka pelajaran dengan memberikan penjelasan secara umum
tentang langkah-langkah pembelajaran.
b. Guru memotivasi siswa supaya mencoba menggunakan pendekatan
matematika realistik
2) Kegiatan Inti
a. Membentuk kelompok kerja siswa
b. Guru menunjukkan benda nyata sesuai dengan materi yang akan
disampaikan
c. Guru menjelaskan cara menggunakan atau menyelesaikan masalah
penjumlahan bilangan pecahan dengan menggunakan benda konkret
d. Guru membagikan tugas berupa benda dan lembar kerja siswa kepada
masing-masing kelompok
e. Masing-masing siswa bekerja sama menyelesaikan tugasnya
f. Guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugas kelompoknya
g. Guru memotivasi terhadap siswa yang pasif dan pendiam agar aktif
dalam menyelesaikan tugas kelompoknya.
h. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya
yang diwakili oleh seorang anggota kelompoknya.
i. Siswa mengumpulkan hasil kerja kelompoknya
3) Penutup
a. Guru membuat kesimpulan dari materi yang telah disampaikannya
dengan menggunakan pendekatan matematika realistik
b. Siswa mengerjakan soal-soal evaluasi hasil belajar
3) Tahapan Observasi
Dalam kegiatan pada tahap ini peneliti meminta bantuan kepada teman
sejawat untuk mengadakan observasi pada saat pelaksanaan pembelajaran.
4) Tahapan Refleksi
Mengadakan refleksi dan evaluasi dari kegiatan perencanaan, dan
perbaikan pada siklus II. Sedangkan kebaikan yang sudah dilakukan pada
siklus I dipertahankan pada siklus II.
Siklus II
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II ini, merupakan perbaikan pembelajaran
pada siklus I yang lalu setelah diadakan observasi dan evaluasi, kemudian
bersama teman sejawat (observer) menetapkan beberapa perbaikan.
1) Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan untuk proses penelitian tindakan kelas ini adalah
menindaklanjuti kekurangan pada siklus I dengan melakukan
perbaikan-perbaikan.
1) Pelaksanaan Siklus II
Materi pembelajaran pada siklus II adalah "Membagi Pecahan"
1) Pendahuluan,
Pada kegiatan pendahuluan langkah yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
a. setelah guru memberi salam,
c. guru membuka pelajaran dengan memberikan penjelasan secara umum
tentang langkah-langkah pembelajaran.
d. Guru memotivasi siswa supaya mencoba menggunakan pendekatan
matematika realistik
a. Membentuk kelompok kerja siswa
b. Guru menunjukkan benda nyata sesuai dengan materi yang akan
disampaikan
c. Guru menjelaskan cara menggunakan atau menyelesaikan masalah
dengan benda yang sudah disiapkan
d. Guru membagikan tugas berupa benda dan lembar kerja siswa kepada
masing-masing kelompok
e. Masing-masing siswa bekerja sama menyelesaikan tugasnya
f. Guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugas kelompoknya
g. Guru memotivasi terhadap siswa yang pasif dan pendiam agar aktif
dalam menyelesaikan tugas kelompoknya.
h. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya
yang diwakili oleh seorang anggota kelompoknya.
i. Siswa mengumpulkan hasil kerja kelompoknya
3) Penutup
a. Guru membuat kesimpulan dari materi yang telah disampaikannya
dengan menggunakan pendekatan matematika realistik
b. Siswa mengerjakan soal-soal evaluasi hasil belajar
3) Tahapan Observasi
Dalam kegiatan pada tahap ini peneliti meminta bantuan kepada teman
4) Tahapan Refleksi
Mengadakan refleksi dan evaluasi dari kegiatan perencanaan, dan
pelaksanaan kegiatan pada siklus II.
6. Indikator Kinerja
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah :
a) Peningkatan Hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II
b) Jumlah ketuntasan seluruh siswa mencapai persentase 65%
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan tentang pembelajaran matematika dengan
menggunakan pendekatan matematika realistik pada materi penjumlahan dan
pembagian bilangan pecahan siswa kelas IV SD Negeri 01 Rejosari Natar
Lampung Selatan, terdapat beberapa temuan yang dapat disimpulkan sebagai
berikut.
1. Penggunaan pendekatan matematika realistik pada mata pelajaran matematika
dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas IV SD Negeri 01 Rejosari
Natar Lampung Selatan. Dari rangkaian tindakan yang telah dilaksanakan
tampak adanya perubahan yang berkelanjutan dari aktivitas siswa misalnya,
menyimak penjelasan guru, menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Hal ini
dibuktikan bahwa siswa dengan antusias mengikuti penjelasan-penjelasan
dari guru dengan hasil pengamatan oleh observer, pada pra siklus rata-rata
sebesar 39%, pada siklus I sebesar 66,5% dan pada siklus II sebesar 78,5%.
2. Penggunaan pendekatan matematika realistik pada pembelajaran dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dibuktikan bahwa hasil belajar
siswa pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Peningkatan hasil
belajar siswa pada siklus I yang semula sebanyak 13 orang siswa atau 65%,
Peningkatan ini jika dikaitkan dengan KKM yang telah ditetapkan, maka
peningkatan sudah mencapai KKM.
B. Saran
Dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan pembelajaran di SD
khususnya dalam pembelajaran matematika, maka dalam kesempatan ini
penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut.
1. Bagi siswa, agar dapat melaksanakan latihan untuk meningkatkan
kemampuan menyelesaikan persoalan bilangan pecahan dengan
menggunakan benda realistis yang ada di sekitarnya.
2. Bagi guru, agar dapat memperkaya penggunaan
pendekatam-pendekatan dalam pembelajaran seperti menggunakan pendekatam-pendekatan
matematika realistik pada pelajaran matematika sebagai upaya untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran di SD.
3. Bagi peneliti, dapat lebih baik lagi dalam menerapkan pembelajaran
matematika dengan menggunakan pendekatan matematika realistik
sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan proses pembelajaran
di SD.
4. Dinas Pendidikan Lampung Selatan, agar dapat memfasilitasi upaya
pengembangan inovasi pendidikan dan latihan bagi guru kelas
khususnya dalam meningkatkan pembelajaran matematika yang
PENDEKATAN MATEMATIK REALISTIK PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 REJOSARI KECAMATAN
NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
(Tugas Akhir)
Oleh: SRIYATI NIM. 0813056122
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM S1 PGSD BERBASIS ICT
MENGGUNAKAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1
REJOSARI KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
Oleh SRIYATI Tugas Akhir
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
Admin. 2012.Pengertian dan Tujuan Pembelajaran. http://belajarpsikologi. com/pengertian-dan-tujuan-pembelajaran/ Diakses pada 14 Agustus 2012
Arikunto, Suharsimi. 2001.Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.Bumi Aksara. Jakarta.
Aqib, Zainal. 2007.Penelitian Tindakan Kelas. Yrama Widya. Bandung.
Dalyono. 2001.Psikologi Pendidikan,Jakarta: Rineka Cipta
Dimyati dan Mudjiono. 1999.Belajar dan Pembelajaran. Dep. Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta
Hamalik, Oemar. 2004.Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta
Harminingsih. 2008.Faktor-Faktor Hasil Belajar. http://harminingsih .blogspot. com/2008/08/faktor -faktor-yang-mempengaruhi-hasil.html. di akses pada 28 juni 2011
Hasyim, Muttaqien. 2009.Tujuan Pembelajaran Matematika. http://
muttaqinhasyim. wordpress.com/2009/06/14/ tujuan-pembelajaran-matematika/. Diakses pada 14 Agustus 2012
Henroandoni. 2011.Penerapan Model Pembelajaran dengan Pendekatan Matematika Realistik Indonesia. http://dhonnypergerakan.
blogspot.com/2011/12/normal-0-false- false-false-en-us-x-none.html. Diakes pada 14 Agustus 2012
Krisiyanto. 2011.Pendekatan Matematika Realistik. http://krizi. wordpress.com /2011/09/12/pendekatan -matematika-realistik/. Diakses pada 14 agsutus 2012
Muhibbin Syah. 2004.Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.
Bandung\Remaja Rosda Karya
MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 REJOSARI KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
Nama Mahasiswa : Sriyati
Nomor Pokok Mahasiswa : 0813056122
Jurusan : Ilmu Pendidikan
Program Studi : S-1 PGSD PJJ Berbasis ICT
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Menyetujui Komisi Pembimbing
Ketua Jurusan, Pembimbing,
Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd Dra. Sasmiati, M.Hum
1. Tim Penguji
Penguji : Dra. Sasmiati, M.Hum. ...
Penguji
Bukan Pembimbing : Dr. Darsono, M.Pd. ...
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. NIP 196003151985031003
Puji syukur penulis sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karunia-Nya dapat menyelesaikan penelitian tindakan kelas ini dengan
judul peningkatan aktivitas belajar dan hasil belajar mata pelajaran Matematika
dengan menggunakan Pendekatan Matematika Realistik Pada siswa kelas IV SD
Negeri 1 Rejosari Natar Lampung Selatan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan penelitian ini, baik berupa
moril maupun materiil. Penulis menyadari bahwa pembuatan laporan penelitian
ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan.
Penulis berharap penelitian ini ada manfaatnya bagi kemajuan pendidikan,
khususnya bagi Mata Pelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Atas partisipasi
yang telah diberikan, penulis mengucapkan terima kasih, semoga hasil ini dapat
berguna bagi perkembangan pendidikan di Indonesia.
Lampung Selatan, Agustus 2012
Sriyati
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama Mahasiswa : Sriyati
Nomor Pokok Mahasiswa : 0813056122
Program Studi : S-1 PGSD PJJ
Judul e-Ta : Peningkatan Hasil Belajar Matematika Dengan Menggunakan Pendekatan Matematika Realistik Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Rejosari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tugas akhir ini adalah hasil pekerjaan saya
sendiri, dan sepanjang pengetahuan saya tidak berisi materi yang telah
dipublikasikan atau ditulis orang lain atau dipergunakan dan diterima sebagai
persyaratan penyelesaian studi pada universitas atau institut lain.
Lampung Selatan, Agustus 2012
Sriyati