Nama-nama kelompok : Fachruddin syarif Immanuel souter lao
Budianto la ode Andi nilam sarah
Derani augustin Yeyen aknes
D
I
S
U
S
U
N
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur kita ke hadirat ALLAH SWT karena atar kesempatan-Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang insya ALLAH akan memberi kami ilmu pengetahuan tambahan.
Melalui kata pengantar ini, kami selaku penulis makalah ini meminta maaf terutama ke ibu guru dan teman-teman atas keterlambatan kami dalam menyetor tugas makalah kami. Dan mohon maaf apabila di dalam makalah kami ini terdapat kata-kata yang dapat menyinggung perasaan pembaca kami mohon di maklumi.
Dengan mengucap BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM kami
mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terimakasih dan semoga ALLAH SWT memberkahi makalah kami ini sehingga dapat memberi manfaat.
DAFTAR ISI
Tugas pembuatan makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas kami yakni tugas ekonomi.
Latar belakang pembuatan makalah ini yakni untuk menganalisis tentang negara indonesia dalam hal ini adalah mengenai SISTEM UPAH yang diberlaku di indonesia karena mungkin masih banyak di kalangan pelajar yang masih belum mengetahui bagaimana sistem upah yang berlaku di indonesia walaupun bertempat tinggal di indonesia.
B. Maksud dan Tujuan
Pembuatan makalah ini di maksudkan agar siswa dapat memahami lebih jelas mengenai sistem upah yang berlaku di indonesia. Dengan tujuan di harapkan siswa mampu :
1. Mengetahui sistem upah yang berlaku di indonesia.
2. Memahami tentang sistem upah yang berlaku di indonesia.
3. Membandingkan sejauh mana keunggulan sistem upah yang diberlakukan di indonesia dengan negara-negara luar.
Pembahasan
SISTEM UPAH YANG BERLAKU DI INDONESIA
Di Indonesia dikenal beberapa sistem pemberian upah, yaitu :
1. Upah menurut waktu
Sistem upah dimana besarnya upah didasarkan pada lama bekerja seseorang. Satuan waktu dihitung per jam, per hari, per minggu atau per bulan. Misalnya pekerja bangunan dibayar per hari / minggu,pegawai negeri di bayar per bulan. Kebaikan dari sistem ini adalah pekerja tahu persis jumlah upah yang akan di terima selama periode waktu tertentu. Namau kelemahannya adalah sistem ini kurang memberi dorongan kepada pekerja untuk meningkatkan prestasinya.
2. Upah menurut satuan hasil
Menurut sistem ini, besarnya upah didasarkan pada jumlah barang yang
dihasilkan oleh seseorang. Satuan hasil dihitung per potong barang, per satuan panjang, atau per satuan berat. Misal upah pemetik daun teh dihitung per
kilo,upah penjahit di hitung per potong baju,dan upah tukang cat di hitung per meter persegi.
Kebaikan dari sistem ini adalah ada dorongan untuk bekerja lebih. Namun kekurangannya adalah karena demi mengejar kuantitas ,jadi kualitas pekerjaan di abaikan.
3. Upah borongan
Menurut sistem ini pembayaran upah berdasarkan atas kesepakatan bersama antara pemberi dan penerima pekerjaan.sistem ini biasanya di tetapkan untuk pekerjaan yang sulit di hitungper satuan. Misalnya upah untuk memperbaiki mobil yang rusak, membangun rumah, dan pekerjaan lain yang di lakukan oleh beberapa orang.
Sistem ini ada persamaannya dengan sistem upah menurut satuan hasil
termaksud kebaikan dan kelemahannya. Namun terdapat satu perbedaan yaitu pada sistem upah borongan biasanya di lakukan lebih dari satu orang dan koordinasi pekerjaan di pegang oleh pemborong.
4. Sistem bonus
Makin tinggi keuntungan yang diperoleh makin besar bonus yang diberikan pada pekerja.
5. Sistem mitra usaha
Dalam sistem ini pembayaran upah sebagian diberikan dalam bentuk saham perusahaan, tetapi saham tersebut tidak diberikan kepada perorangan melainkan pada organisasi pekerja di perusahaan tersebut. Dengan demikian hubungan kerja antara perusahaan dengan pekerja dapat ditingkatkan menjadi hubungan antara perusahaan dan mitra kerja.