• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN KULIT KOPI (Coffea robusta) SEBAGA SUMBER NUTRIEN DALAM BUDIDAYA Daphnia sp

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMANFAATAN KULIT KOPI (Coffea robusta) SEBAGA SUMBER NUTRIEN DALAM BUDIDAYA Daphnia sp"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN KULIT KOPI (Coffea robusta) SEBAGAI

SUMBER NUTRIEN DALAM BUDIDAYA Daphnia sp

Oleh

Lik Diansa

ABSTRAK

Daphnia sp. adalah salah satu pakan alami yang diberikan sebagai pakan benih ikan air tawar. Penyediaan pakan alami pada kegiatan pembenihan ikan air tawar masih sangat kurang karena kebutuhan pakan alami sebagian besar masih dipenuhi dari menangkap di alam. Penggunaan limbah hasil produksi kopi memiliki kandungan bahan organik yang belum termanfaatkan diharapkan sebagai media kultur dapat memenuhi kebutuhan akan Daphnia sp. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kulit kopi sebagai pengkaya dalam budidaya Daphnia. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan penambahan kulit kopi yang berbeda yaitu 3 gr/l, 5 gr/l, 7 gr/l dan 9 gr/l. Peningkatan populasi Daphnia sp. dianalisis ragam dengan selang kepercayaan 95 %. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata populasi Daphina sp. pada penambahan kulit kopi yang berbeda memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P < 0.05) terhadap kelimpahan populasi Daphina sp. pada Media kultur dengan penambahan kulit kopi 3 gram/liter memberikan hasil paling baik terhadap kelimpahan populasi Ddaphina sp. dengan jumlah populasi tertinggi terjadi pada hari ke-9 sebanyak 1500 ekor.

(2)

USE OF EXOCARP COFFEE (Coffea robusta) AS THE SOURCE OF THE FARMING Daphnia sp nutrient

By

Lik Diansa

ABSTRACT

Daphnia sp. is one of the live food used for freshwater fish feed. The supply of live food in freshwater fish hatchery activities is still lacking due to most live food needs are obtained in the wild. The use of coffee production wastes containing organic materials that has not been utilized as a nutrient source in Daphnia sp culture can be exocarp to meet the needs of Daphnia sp. This study aims to determine the effect of coffee exocarp to increase Daphnia sp. population. The method used is a Complete Randomized Design (CRD), with the addition of different coffee exocarp ie 3 g/l, 5 g/l, 7 g/l and 9 g/l. The increase of Daphnia sp. population were analyzed with 95% confidence interval range. The results showed that the average population on different coffee exocarp addition gave a significantly different effect (P <0.05) of population abundance Daphnia sp. in culture media with 3 g/l coffee exocarp addition gives the best results on population abundance Daphina sp. with a population peaked at day-9 as much as 1500 organisns.

(3)

PEMANFAATAN KULIT KOPI (Coffea robusta) SEBAGAI

SUMBER NUTRIEN DALAM BUDIDAYA Daphnia sp

(Skripsi)

Oleh

Lik Diansa

0614111044

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

PEMANFAATAN KULIT KOPI (Coffea robusta) SEBAGAI

SUMBER NUTRIEN DALAM MEDIA BUDIDAYA Daphnia sp

Oleh

Lik Diansa

(Skripsi)

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar

SERJANA PERIKANAN

Pada

Program Studi Budidaya Perairan

Fakultas Pertaniaan Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Skema kerangka pemikiran ... 5

2. Morfologi Daphnia sp ... 8

3.Siklus hidup daphnia sp... 10

4. Grafikpertumbuhan Daphnia sp ... 23

(6)

DAFTAR ISI

4. Persyaratan Lokasi Dan Media Budidaya Daphnia sp ... 11

(7)

1. Pertumbuhan Populasi Daphnia sp ... 21

2. Populasi Daphnia sp. Pada Saat puncak populasi ... 23

3. Kepadatan Fitoplankton ... 24

4. Kualitas Air ... 25

B. Pembahasan ... 25

V. Simpulan Dan Saran ... 32

A. Simpulan ... 32

B. Saran ... 32

Daftar Pustaka ... 33

(8)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Henni Wijayanti M. S.Pi., M.Si. ...

Seketaris : Ir. Siti Hudaidah, M.Sc. ...

Penguji

Bukan Pembimbing : Berta Putri, S.Si., M.Si. ...

2. Dekan fakultas Pertanian Universitas lampung

Prof. Dr. Ir. Wan Abbas Zakaria, M.S. NIP 19610826 198702 1 001

(9)
(10)

PERSEMBAHAN

DENGAN SEGALA KERENDAHAN HATI,

KUPERSEMBAHKAN HASIL KARYA SEDERHANAKU INI KEPADA BAPAK DAN IBUKU, SAUDRAKU (MBAK MARLIANI, A.Md., S.Pi.) DAN

ASIH PRATIWI, S.E SERTA ALMAMATER TERCINTA.

MOTTO

MENCOBA SELALU MEMILIKI RESIKO UNTUK GAGAL, ORANG YANG TIDAK BERANI MENANGGUNG RESIKO APAPUN, TIDAK AKAN BERBUAT APA-APA, TIDAK MEMPUNYAI APA-APA DAN

JELAS BUKAN APA-APA

SELAGI ADA KEMUAN UNTUK MEWUJUDKAN IMPIAN SERIBU JALAN YANG BISA DITEMPUH JIKA TIDAK ADA KEYAKINAN DAN KEMAUAN

(11)

Judul Skripsi : PEMANFAATAN KULIT KOPI (Coffea robusta) SEBAGAI SUMBER NUTRIEN DALAM MEDIA BUDIDAYA Daphnia sp

Nama Mahasiswa : Lik Diansa Nomor Pokok Mahasiswa : 0614111044 Program Studi : Budidaya Perairan

Fakultas : Pertanian

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

Henni Wijayanti M. S.Pi., M.Si. Ir. Siti Hudaidah, M.Sc.

NIP 198101012008012042 NIP : 196402151996032001

2. Ketua Program studi Budidaya Perairan

Ir. Siti Hudaidah, M.Sc.

(12)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Gunung Gara pada tanggal 12 Januari 1986 dan merupakan anak kedua dari dua bersaudara yang di lahirkan dari pasangan Bapak Sudiaiman dan Ibu Sulastriana.

Penulis menyelesaikan pendidikan formal di Sekolah Dasar (SD) Ulak Agung Ulu pada tahun 1999, Sekolah Tingkat Pertama (SLTP) Bina Mulya Bandar Lampung 2002, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Bina Mulya Bandar Lampung 2006. Pada tahun yang sama, penulis terdaftar sebagai Mahasiswa Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB).

Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif dalam organisasi di lingkungan internal. Organisasi kampus yang pernah diikuti penulis antara lain Himpunan Mahasiswa Budidaya Perairan Unila (HIDRILA) Periode 2007-2008 sebagai angota bidang olahraga, dan Forum Studi Islam (FOSI) Pakultas Pertanian Unila Periode 2007-2008 sebagai anggota kewirausahaan.

(13)
(14)

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Skripsi ini merupakan karya tulis yang berisi tentang hasil penelitian dengan judul “Pemanfataan Kulit Kopi

(Coffea robusta) Sebagai Sumber nutrien Dalam

Budidaya Daphnia sp.” dan merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana perikanan di Universitas Lampung, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Allah S.W.T. yang telah memberikan nikmat lapang, pikiran dan kesehatan dalam penyusunan skripsi.

2. Bapak dan Ibu yang telah membesarkan, mendidik, menyayangi, mendoakan dan memberikan dukungan baik moral dan material serta selalu menantikan keberhasilan penulis.

3. Mbak Marliani A,Md.,S.Pi yang selalu mendukung baik moral maupun meterial serta selalu menantikan keberhasilan penulis.

(15)

5. Ibu Ir. Siti Hudaidah, M.Sc., selaku ketua Program Studi Budidaya Perairan Universitas Lampung dan dosen pembimbing kedua yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan dari awal hingga terselesaikan skripsi ini.

6. Ibu Henni Wijayanti M. S.Pi.M.Si., selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan dari awal hingga terselesakan skripsi ini.

7. Ibu Berta Putri, S.Si,M.Si., selaku Dosen Pembahas yang telah banyak memberikan kritik, saran dan pengarahan dari awal hingga terselesaikan skripsi ini.

8. Bapak Ir. Suparmono, M.T.A., selaku Pembimbing Akademik yang telah memberikan motivasi, bimbingan dan nasehat selama kuliah maupun dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Asih Pratiwi,S.E. yang telah banyak memberikan motivasi dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

10.Rio Gustafirtama, Leo bambang, Belley, Arif, Leo Tubagus, Rasid, Sudarmono, Bayu, aiqal, hadi, desi, meytia, Dewi terima kasih atas kebersamaannya.

11.Teman-teman angkatan 2006 yang selalu ceria dan semangat dalam menjalani roda kehidupan, terima kasih atas kebersamaannya.

12.Keluarga besar Civitas Akademik Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Unila.

(16)

Semoga Allah SWT selalu memberikan balasanya atas kebaikan dan pengorbanan yang telah Bapak,Ibu dan saudara saudari berikan kepada penulis dan mencatatnya sebagai amal sholeh. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun semangat penulis harapkan untuk perbaikan sekripsi ini. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Bandar Lampung, Januari 2012 Penulis

Lik Diansa

(17)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Daphnia sp. merupakan golongan crustasea kecil yang hidup secara berkelompok

di perairan tawar yang banyak mengandung bahan organik atau sisa-sisa pembusukan tanaman, seperti di sawah, rawa, selokan, dan perairan yang tenang (Suwignyo, 1989). Di alam Daphnia sp mengkonsumsi pakan berupa bakteri, fitoplankton, ciliata, detritus dan partikel tersuspensi yang sesuai dengan bukaan mulutnya (Mokoginta, 2003).

Daphnia sp. dalam budidaya ikan memegang peranan penting khususnya pada tahap pembenihan sebagai pakan larva, karena memiliki ukuran yang sesuai dengan bukaan mulut benih ikan dan mengandung gizi yang cukup tinggi bagi pertumbuhan benih ikan (Suwignyo, 1989). Menurut Pennak (1989) dalam Julianty (2003) Kandungan nutrisi Daphnia sp. terdiri air 95%, protein 4%, lemak 0,54%, karbohidrat 0,67 %, dan abu 0,15%.

(18)

2

Limbah kulit kopi merupakan sumber bahan organik yang tersedia cukup melimpah di sentra produksi kopi. Luas lahan perkebunan kopi di Kabupaten

Lampung Barat mencapai 59.357 ha dengan produksi 29.712 ton (Statistik perkebunan 2009-2011). Potensi ketersediaan limbah kulit kopi cukup

besar, karena kandungan kulit kopi dan biji kopi 48 : 52. Komposisi kulit kopi terhadap kulit buah 42 % dengan kulit biji 6 %. (Desmayanti dan Muladi, 1995).

Pada buah kopi yang masih basah, jenis mikroorganisme yang berkembang biak pada kulit (ekokarp) adalah jamur Fusarium sp, Colletotrichum coffeanum. sedangkan permukaan buah kopi yang kering jenis mikroorganisme yang dapat tumbuh adalah Aspergilus niger, Penicillium sp, Rhizopus, sp. dan beberapa jenis ragi dan bakteri (Trisilawati dan Gusmaini 1999).

Pemanfaatan limbah kulit kopi yang kaya akan bahan organik sebagai sumber nutrien budidaya Daphnia sp. diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pakan alami pada pembenihan perikanan.

B. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh pemberian kulit kopi sebagai sumber nutrien dalam budidaya Daphnia.

C. Manfaat

(19)

3

D. Kerangka Pikir

Daphnia sp. merupakan pakan alami yang penting karena mengandung nilai gizi

yang cukup tinggi bagi pertumbuhan ikan, tetapi hal ini tidak ditunjang dengan ketersediaan Daphnia sp. yang memadai, karena saat ini Daphnia sp. sebagian besar masih diperoleh dari tangkapan di alam yang persediaannya tidak menentu, Chumaidi dan Djajadireja (1982) dalam Khairuman & Amri ( 2008).

Kulit kopi merupakan limbah pertanian yang kaya bahan organik yang dapat digunakan sebagai sumber nutrien dalam budidaya Daphnia sp. Limbah kulit kopi merupakan sumber bahan organik yang tersedia cukup melimpah di sentra produksi kopi. Presentasi kandungan N, P dan K pada kulit kopi adalah N: 1,88%; P: 0,12%; dan K: 2,04%. (Trisilawati dan Gusmaini 1999).

(20)

4

Gambar 1. Skema kerangka pemikiran Kulit kopi

Sebagai Sumber Nutrien dalam budidaya Daphnia sp

Buatan Alami

(Daphnia sp.)

Pakan Ikan

Populasi Daphnia sp. meningkat

Budidaya Daphnia sp. Menangkap

di alam

(21)

5

E. Hipotesis

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

H0 →σi = 0 ; tidak ada pengaruh penambahan kulit kopi (Coffea robusta)

terhadap pertumbuhan popolasi Daphnia sp

(22)

6

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Daphnia sp

1. Biologi Daphnia sp

a. Taksonomi Daphnia sp

Daphnia sp mempunyai lebih dari 20 spesies dari genusnya dan hidup pada berbagai jenis perairan tawar, terutama di daerah sub tropis. Daphnia sp. Sebagai hewan air, juga dikenal sebagai kutu air. Menurut Pennak (1989) dalam Julianty (2003) Daphnia sp. dapat diklasifikasikan dalam :

Philum :Arthropoda Kelas : Crustacea Sub Klas : Branchiopoda Divisi : Oligobranchiopoda Ordo : Cladocera

Famili : Daphnidae Genus : Daphnia Spesies : Daphnia sp.

b. Morfologi Daphnia sp

(23)

7

tertutup oleh carapace, dengan enam pasang kaki semu yang berada pada rongga perut. Bagian tubuh yang paling terlihat adalah mata, antena dan sepasang seta. Pada beberapa jenis Daphnia, bagian carapace nya transparan dan tampak dengan jelas melalui mikroskop bagian dalam tubuhnya. Struktur anatomi Daphnia sp dapat dilihat pada Gambar 2.

Keterangan :

Gambar 2. Morfologi Daphnia sp. (Mokoginta, 2003)

(24)

8

2. Fisiologi Daphnia sp

Daphnia sp. bersifat non selective filter feeder yang memakan alga uniseluler dan

berbagai macam detritus organik termasuk protista dan bakteri, bahkan pada ukuran dewasa mampu memakan crustasea dan rotifera kecil. Daphnia sp. juga memakan beberapa jenis ragi, tetapi hanya di lingkungan terkontrol seperti laboratorium. Pertumbuhannya dapat dikontrol dengan pemberian ragi. Partikel makanan yang tersaring kemudian ditelan dan turun melalui rongga pencernaan sampai penuh dan melalui anus ditempatkan di bagian ujung rongga pencernaan. Sepasang kaki pertama dan kedua digunakan untuk membentuk arus kecil saat mengeluarkan partikel makanan yang tidak mampu terserap. Organ Daphnia untuk berenang didukung oleh antena kedua yang ukurannya lebih besar. Gerakan antena tersebut sangat berpengaruh untuk gerakan melawan arus Waterman (1960) dalam Bari (2010)

3. Reproduksi Daphnia sp

Mekanisme reproduksi Daphnia adalah dengan cara partenogenesis. Satu atau lebih individu muda dirawat dengan menempel pada tubuh induk. Daphnia yang baru menetas harus melakukan pergantian kulit (molting) beberapa kali sebelum tumbuh jadi dewasa sekitar satu pekan setelah menetas. Siklus hidup Daphnia sp. yaitu telur, anak, remaja dan dewasa. Pertambahan ukuran terjadi sesaat setelah telur menetas di dalam ruang pengeraman. Daphnia sp. dewasa berukuran 2,5 mm, anak pertama sebesar 0,8 mm dihasilkan secara parthenogenesis. Daphnia sp. mulai menghasilkan anak pertama kali pada umur 4-6 hari. Adapun umur yang

(25)

9

beranak 29 ekor, individu yang baru menetas sudah sama secara anatomi dengan individu dewasa (Gambar 3). Proses reproduksi akan berlanjut jika kondisi lingkungannya mendukung pertumbuhan. Jika kondisi tidak ideal baru akan dihasilkan individu jantan agar terjadi reproduksi seksual Waterman (1960) dalam Bari (2010).

Gambar 3. Siklus hidup daphnia sp. Waterman (1960) dalam Bari (2010)

Daphnia jantan lebih kecil ukurannya dibandingkan yang betina. Pada individu jantan terdapat organ tambahan pada bagian abdominal untuk memeluk betina dari belakang dan membuka carapacae betina, kemudian spermateka masuk dan membuahi sel telur. Telur yang telah dibuahi kemudian akan dilindungi lapisan yang bernama ephipium untuk mencegah dari ancaman lingkungan sampai kondisi ideal untuk menetas (Mokoginta, 2003).

Dalam waktu 60 hari seekor betina bisa menghasilkan 13 milyar keturunan, yang semuanya betina. Tidak semua jumlah ini sukses hidup hingga dewasa, keseimbangan alam telah mengaturnya sedemikian rupa dengan diciptakannya

(26)

10

Daphnia sp. muda mempunyai bentuk mirip dengan bentuk dewasanya tetapi

belum dilengkapi dengan antena yang panjang. Apabila kondisi lingkungan hidup tidak memungkinkan dan cadangan pakan menjadi sangat berkurang, beberapa Daphnia sp. akan memproduksi telur berjenis kelamin jantan. Kehadiran jantan

diperlukan untuk membuahi telur, yang selanjutnya akan berubah menjadi telur tidur (kista/aphippa). Seekor jantan bisa membuahi ratusan betina dalam suatu periode. Telur hasil pembuahan mempunyai cangkang tebal dan dilindungi dengan mekanisme pertahanan terhadap kondisi buruk sedemikian rupa. Telur tersebut dapat bertahan dalam lumpur, dalam es, atau bahkan kekeringan. Telur bisa bertahan selama lebih dari 20 tahun dan menetas setelah menemukan kondisi yang sesuai. Selanjutnya mereka hidup dan berkembang biak secara aseksual Pennak (1989) dalam Julianty (2003).

4. Persyaratan Lokasi dan Media Budidaya Daphnia sp

a. Lokasi Budidaya

(27)

11

Budidaya Daphnia sp dapat dilakukan di berbagai wadah, baik di Indoor maupun Outdoor, selama wadah tersebut tidak mengandung bahan-bahan yang tidak

disukai Daphnia sp. antara lain ion-ion logam, seperti Mn, Zn, Cu, dan bahan racun terlarut lain seperti pestisida, bahan pemutih, dan deterjen. Untuk wadah kecil direkombinasikan untuk memilih wadah dangkal. Apabila wadah lebih tinggi, digunakan wadah dengan luas permukaan lebih besar. Hal tersebut diperlukan untuk menjaga temperatur air dalam wadah agar tidak terlalu tinggi pada siang hari (Purwakusuma, 2007)

b. Kualitas air

Daphnia sp hidup pada suhu berkisar antara 18 sampai 320C. Kisaran suhu tersebut merupakan suhu yang optimal bagi pertumbuhan dan perkembangan Daphnia sp. diluar selang tersebut, Daphnia sp akan cendrung dorman. Daphnia sp. membutuhkan pH sedikit alkalin yaitu 6, sampai 8.0. pH dan kandungan amonia tinggi dapat bersifat mematikan bagi Daphnia sp. oleh karena itu tingkat amonia perlu dijaga dengan baik dalam suatu sistem budidaya Daphnia sp (Purwakusuma, 2007)

(28)

12

5. Kandungan Nutrisi Daphnia sp

Daphina sp. merupakan sumber pakan alami yang sangat baik bagi larva ikan. Selain karena ukuran yang kecil, Daphnia sp. juga memiliki kandungan nutrisi yang sangat baik untuk pertumbuhan larva

Tabel 1 Persentase kandungan nutrisi dari berat kering Daphnia sp

Parameter Persentase kandungan nutrisi dari berat kering Daphnia sp Clare (2002) Purwakusuma (2007) Ikang (2008) Protein kering. Secara umum, Daphnia sp. terdiri atas 95% air, 4% protein 0,54% lemak, 0,67% karbohidrat dan 0,15% abu (Purwakusuma, 2007)

B. Limbah Kulit Kopi

(29)

13

layak dimanfaatkan untuk perkebunan, Peternakan maupun di perikanan (Desmayanti dan Muladi, 1995).

Kulit kopi merupakan limbah pengolahan buah kopi yang mempunyai banyak kegunaan. Dalam bidang pertanian banyak digunakan untuk kegiatan yang berkaitan dengan pertanaman, seperti untuk kompos, dan persemaian, sedang sisanya belum dipakai secara produktif sehingga mempunyai potensi sebagai sumber pencemar lingkungan (Mulato dkk, 1996).

Residu tanaman kopi terdiri atas kulit kopi (pulpa) dan kulit tanduk kopi kandungan kulit kopi dan biji kopi adalah 48:52. Dari 48 % kandungan kulit kopi , 42 % berupa kulit buah dan 6 %kulit biji.

Tabel 2. Kandungan Nutrisi Kulit Biji dan Kulit Buah Kopi *

Zat Nutrisi ( % ) Kulit Biji Kopi Kulit Buah Kopi

(30)

14

Limbah kulit kopi yang telah hancur menjadi bubuk mengandung 1,88 % N; 2,04 % K; 0,5 % Ca dan 0,39 % Mg Trisilawati dan Gusmaini (1999), dalam Etika (2007).

Tabel 3. Kadar Hara Pupuk Kandang, dan Limbah Kopi yang Sudah Hancur *

Jenis Bahan Organik C-org %

Sumber : Trisilawati dan Gusmaini (1999), dalam Etika (2007).

(31)

15

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2011-Januari 2012, bertempat di Laboratorium Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

B. Alat dan Bahan Penelitian

1. Alat

Wadah pemeliharaan Daphnia sp. yang digunakan adalah akuarium dengan ukuran 27 cm x 15 cm x 12 cm sebanyak 12. Akuarium dilengkapi dengan aerasi sebagai penyedia oksigen terlarut untuk menjaga kualitas lingkungan hidup Daphnia sp. Kain kasa sebagai penutup bagian atas agar kotoran tidak masuk ke

(32)

16

2. Bahan

a. Media Budidaya

Media budidaya yang digunakan adalah air tawar yang berasal dari tandon Laboratorium Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Air tawar yang digunakan sebagai media budidaya sebanyak 3 liter per akuarium.

b. Hewan Uji

Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah Daphnia sp. yang diperoleh dari penjual kutu air di Kelurahan Kampung Sawah, Bandar Lampung.

c. Pengkaya media budidaya Daphnia sp.

Pengkaya yang digunakan adalah limbah kulit kopi diambil dari sentra produksi kopi di Desa Dantar Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran Lampung Selatan.

C. Metode

1. Rancangan percobaan

(33)

17

Tabel 4. Jumlah limbah kulit kopi yang ditambahkan pada media budidaya Daphnia sp. sesuai perlakuan.

Perlakuan Penambahan

A Air bersih + Kulit kopi sebanyak 3 gram/liter B Air bersih + Kulit kopi sebanyak 5 gram/liter C Air bersih + Kulit kopi sebanyak 7 gram/liter D Air bersih + Kulit kopi sebanyak 9 gram/liter

Model linier Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Keterangan :

 Yij : Nilai pengamatan satuan percobaan dari perlakuan ke- i pada ulangan ke- j

a. Wadah untuk budidaya Daphnia sp. disiapkan sebanyak 12, dibersihkan, dikeringkan, diisi air bersih 3 liter, dan dilengkapi perangkat aerasi.

b. Limbah kulit kopi diambil dari sentra produksi kopi di Desa Dantar Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran Lampung Selatan.

c. Kulit kopi ditimbang sesuai dengan perlakuan, dibungkus dengan kain yang tipis kemudian dimasukan dalam media budidaya dan didiamkan selama 3 hari.

(34)

18

d. Induk Daphnia sp. diperoleh dari penjual kutu air di Kelurahan Kampung Sawah, Bandar Lampung. Untuk menyeragamkan ukuran induk, disaring menggunakan jaring strimin berdiameter 1 mm.

e. Hari ke 3 perendaman kulit kopi laju aerasi diperkecil kemudian induk Daphnia sp. ditebar ke dalam media budidaya dengan kepadatan 20 ekor/liter

f. Untuk menghindari masuknya jentik nyamuk, permukaan wadah budidaya ditutup dengan menggunakan jaring strimin/waring.

g. Pertumbuhan populasi Daphnia sp. dihitung setiap hari selama pemeliharaan. Pertumbuhan populasi dilakukan dengan teknik sampling, yaitu menghitung jumlah Daphnia sp. yang terdapat dalam 20 ml media. Perhitungan dilakukan dalam cawan petri. Setiap akuarium dilakukan dengan 5 pengulangan kemudian diratakan.

h. Kualitas air (pH, DO, Suhu) pada media diukur setiap hari sampai dengan akhir pemeliharaan.

i. Mengidentifikasi dan menghitung kepadatan Fitoplankton yang dilakukan setiap hari, menggunakan alat sedwig rafter sel dengan bantuan mikroskop. Penghitungan dilakukan dengan teknik sampling, yaitu menghitung jumlah fitoplankton. yang terdapat dalam 5 ml media.

3. Analisis data

Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah menghitung jumlah populasi Daphnia sp. selama pemeliharaan dengan pengkaya kulit kopi. Pengaruh

(35)

19

(36)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Pemanfaatan limbah kulit kopi sebagai sumber nutrien dalam budidaya Daphnia sp memberikan pengaruh nyata terhadap peningkatan populasi Daphnia sp.

2. Penambahan kulit kopi 3 gr/l mamberikan hasil tertinggi terhadap kelimpahan populasi Daphnia sp. dengan jumlah rata-rata sebanyak 1500 ekor terjadi pada hari ke-9

B. Saran

(37)

30

DAFTAR PUSTAKA

Ambarsari A, Sri Widodo dan Sutrilah. 2002. Studi Komparatif Usaha tani Kopi Robusta Organik dengan Non Organik di Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulon Progo. Agrosains Vol 17 ( 1 ), 143-155

Anonim. 2005 Sampah [Online]. Available at http:// jala. Sampah. or. Id (Verified 10 Juni 2006).

Anonim. 2009. Kultur Makanan Alami (Daphnia sp.). Departemen Pertanian, Direktorat Jendral Perikanan, Balai Budidaya Air Tawar. Diakses tanggal 10 Januari 2010. http://www.fao.org/docrep/003/W3732E/w3732e0x.htm. Bari. 2010. Pengaruh pemberian rendaman dedak dan Tepung ampas tahu terhadap

populasi daphnia sp. Kementerian pendidikan nasional. Politeknik negeri jember

Chumaidi dan Djajadireja. 1982. Kultur Massal Daphnia sp. di Kolam dengan Menggunakan Pupuk Kotoran Ayam. Buletin Perikanan. Penelitian Perikanan Darat.

Desmayanti,Z dan Muladi. 1995. Pemanfaatan Limbah Kopi dalam Ransum Ayam Pedaging. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Etika 2007. Pengaruh pemberian kompos kulit kopi, Kotoran ayam dan kombinasinya terhadap Ketersediaan unsur n, p dan k pada inceptisol. Fakultas Pertanian. Malang

Effendi.H.1977. Telaah Kualitas Air Bagi Sumberdaya dan Organisme lingkungan Perairan. Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor Erwiyono dan Wibawa. 1996. Pemanfaatan Bahan Organik In Situ Untuk Efisiensi

Budidaya Jahe Yang Berkelanjutan. Jurnal Penelitian dan engembangan Pertanian.

(38)

31

Kusumaryanto, H. 1988. Pengaruh Jumlah Inokulasi Awal Terhadap Pertumbuhan Populasi, Bimassa dan Pembentukkan Epipium Daphnia sp. Skripsi. Fakultas Perikanan. Institut Pertanian Bogor.

Mokoginta, I. 2003. Budidaya Pakan Alami Air Tawar. Modul Daphnia sp. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional. Bidang Budidaya Ikan Program Keahlian Budidaya Ikan Air Tawar.

Mulato dan Atmawinata dan Yusianto, 1996. Studi Komparatif Usahatani Kopi Robusta Organik dengan Non Organik di Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulon Progo. Agrosains Vol 17 ( 1 ), 143-155

Noerjito, D.R. 2003. Optimasi Suhu dan pH, Serta Jumlah dan Jenis Pakan Pada Kultur Daphnia sp. Sekolah Ilmu dan Tekhnologi Hayati (SITH) ITB. Diakses tanggal 10 Januari 2010.

http://digilib.sith.ac.id/office.php?m=boorkmark&id=jbptitbbi-gdl-sl-2004-diahradini-420

Nunan Anthoni. 2009. Komoditas Kopi. http://202.158.10.70/indonesia/eriview-pdf/JHCN54009710.pdf [23 Maret 2010]

Purwakusuma, W. Daphnia. Diedit Tahun 2007. Diakses pada 10 Januari 2010. http://www.o-fish/PakanIkan?Daphnia.1php.

Pratama Rezki. 2008. Analisis Kandungan BOD dan COD Dalam Sampel Air Limbah. universitas negeri padang. Padang

Siregar. 1996. Kultur Makanan Alami (Daphnia sp.). Departemen Pertanian, Direktorat Jendral Perikanan, Balai Budidaya Air Tawar. Diakses tanggal 10 Januari 2010. http://www.fao.org/docrep/003/W3732E/w3732e0x.htm Sarida, M.2007. Pengaruh Konsentrasi Ragi Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan

Populasi Daphnia sp.Universitas Lampung, Bandar Lampung Hal 269-272. Statistik Perkebunan 2009-2011. Kementrian Pertanian Direktorat Jenderal

Perkebunan Lampung

Suwignyo, S.T. 1989. Avertebrata Air. Lembaga Sumberdaya Informasi, IPB. 127 hal

Gambar

Gambar 1. Skema kerangka pemikiran
Gambar 2. Morfologi Daphnia sp. (Mokoginta, 2003)
Gambar 3. Siklus hidup daphnia sp. Waterman (1960) dalam Bari (2010)
Tabel 1 Persentase kandungan nutrisi dari berat kering  Daphnia sp
+3

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Risiko dan Faktor-Faktor Sosial Ekonomi yang Mempengaruhi Usahatani Kopi Robusta (Coffea SP ) di Kecamatan Tirtoyudo Kabupaten Malang. (Risk Analysis and Social

“ Daya Antibakteri Ekstrak Biji Kopi Robusta (Coffea canephora) terhadap Pertumbuhan Porphyromonas gingivalis” adalah benar-benar hasil karya saya sendiri, kecuali

Skripsi berjudul “Deformasi Plastis Nylon Thermoplastic Setelah Direndam Dalam Ekstrak Biji Kopi Robusta (Coffea robusta)” telah diuji dan disahkan oleh fakultas Kedokteran

puncak disebabkan oleh kandungan nutrien yang berasal dari kompos kulit buah kakao yang terdapat didalam media budidaya dimanfaatkan oleh fitoplankton untuk

Formulasi dan Uji Stabilitas Fisik Lulur Tradisional dari Pemanfaatan Limbah Kulit Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) dan Ampas Kopi (Coffea sp.) Kulit jeruk nipis dan

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ”Studi Kadar N-total Jaringan Daun Tanaman Kopi Robusta (Coffea canephora) Pada Dua Jenis Tanaman

Berdasarkan Tabel 4 terlihat bahwa perlakuan dengan persentase penambahan kulit buah kopi robusta (Coffea canephora) produk fermentasi Pleurotus ostreatus yang berbeda

Karya Tulis Akhir yang berjudul “Pengaruh Pemberian Seduhan Kopi Robusta (Coffea canephora Var. Robusta) Terhadap Perubahan Histopatologi Lambung Pada Tikus Putih