• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR GREEN PANTAS PADA BIBIT KOPI ROBUSTA (Coffea sp) Oleh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR GREEN PANTAS PADA BIBIT KOPI ROBUSTA (Coffea sp) Oleh"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR GREEN PANTAS

PADA BIBIT KOPI ROBUSTA (Coffea sp)

Oleh

YUHAYATI NIM. 070 500 092

PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN

JURUSAN PENGELOLAAN HUTAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

SAMARINDA

(2)

APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR GREEN PANTAS

PADA BIBIT KOPI ROBUSTA (Coffea sp)

Oleh

YUHAYATI NIM. 070 500 092

Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Sebutan Ahli Madya Pada Program Diploma III Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN

JURUSAN PENGELOLAAN HUTAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

SAMARINDA

(3)

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Karya Ilmiah : APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR GREEN PANTAS PADA BIBIT KOPI ROBUSTA (Coffea sp)

Nama : Yuhayati

NIM : 070 500 092

Program Studi : Budidaya Tanaman Perkebunan Jurusan : Pengelolaan Hutan

Menyetujui,

Mengesahkan, Direktur

Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Ir.Wartomo, MP NIP. 19631028 198803 1 003

Lulus Ujian Pada Tanggal 23 Agustus 2010

Dosen Pembimbing

Ir. Budi Winarni, MSi NIP. 19610914 199001 2 001

Dosen Penguji

Ir. Syarifuddin, MP NIP. 19650706 200112 1 001

(4)

ABSTRAK

YUHAYATI, APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR PADA BIBIT KOPI ROBUSTA (Coffea sp) (dibawah bimbingan Budi Winarni).

Kopi adalah salah satu tanaman perkebunan yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi karena banyak digemari oleh masyarakat di dunia. Selain aromanya yang khas, kopi mampu meningkatkan konsentrasi dalam belajar dan bekerja.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pertumbuhan bibit kopi yang dipupuk dengan pupuk organik cair merk Green Pantas. Penelitian dilakukan di areal persemaian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda dan dilaksanakan selama dua bulan, terhitung dari awal bulan Februari 2010 hingga akhir bulan April 2010, meliputi persiapan, pelaksanaan, pengambilan data dan pengolahan data.

Penelitian ini terdiri dari 2 perlakuan yaitu kontrol (K0), dan pemberian pupuk organik cair Green Pantas dengan dosis 2 ml/liter (K1). Masing- masing perlakuan terdiri dari 15 ulangan.

Dari hasil penelitian pemberian pupuk organik cair green pantas dengan dosis 2 ml/liter air menunjukkan hasil pertumbuhan rata-rata yang lebih tinggi dari semua parameter yang diamati yaitu tinggi 11,3 cm, dan jumlah daun 3,2 helai. Sedangkan hasil yang terendah ditunjukan oleh tanaman tanpa perlakuan, dengan rata-rata pertumbuhan tinggi tanaman 8,6 cm, dan jumlah daun tanaman 2,5 helai.

(5)

RIWAYAT HIDUP

YUHAYATI, lahir pada tanggal 7 Juli 1987 di Kunyit, Kalimantan Timur, anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Elyakim dan Martha.

Pend idikan dimulai di SDN 016 Kunyit, Lulus pada tanggal 11 April 2000, kemudian melanjutkan ke SLTP Terbuka 1 Nunukan dan lulus pada tanggal 10 Juni 2003. Melanjutkan ke SMK Sehati Malinau dan lulus pada tanggal 16 Juni 2007. Pendidikan Tinggi dimulai pada tahun 2007 di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan, Jurusan Manajemen Hutan.

Pada tanggal 10 Maret 2010 sampai 10 Mei 2010 mengikuti kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) di PT. Karangjuang Hijau Lestari, Kecamatan Sebuku, Kabupaten Nunukan, Propinsi Kalimantan Timur.

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN... x

I. PENDAHULUAN ... 1

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 3

A. Taksonomi dan Morfologi Tanaman Kopi... 3

B. Tinjauan Umum Pupuk Organik Cair Green Pantas ... 6

III. METODE PENELITIAN ... 9

A. Tempat dan Waktu... 9

B. Alat dan Bahan... 9

C. Prosedur Penelitian... 9

D. Pengambilan dan Analisis Data... 10

E. Pengolahan Data... 11

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 12

A. Hasil ... 12

B. Pembahasan... 15

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 17

A. Kesimpulan... 17

B. Saran... 17

DAFTAR PUSTAKA ... 18

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Pengukuran tinggi (cm) bibit kopi ... 20

2. Pertambahan tinggi (cm) bibit kopi ... 21

3. Pengukuran jumlah daun (helai) bibit kopi... 22

4. Pertambahan jumlah daun (helai) bibit bibit kopi ... 23

5. Layout Penelitian... 24

6. Pupuk organik cair Green Pantas ... 25

7. Persiapan bibit kopi... 25

8. Aplikasi pupuk organik cair Green Pantas ... 26

(8)

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Unsur-unsur yang terkandung dalam pupuk Green Pantas ... 7 2. Rata-rata pertumbuhan tinggi bibit tanaman kopi (Coffea sp)... 12 3. Rata-rata pertumbuhan jumlah daun bibit tanaman kopi (Coffea sp) .. 13

(9)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Diagram pertumbuhan tinggi tanaman (cm) masing- masing

perlakuan umur ke 2, 4, 6, dan 8 minggu ... 13 2. Diagram pertambhan jumlah daun (helai) masing- masing perlakuan

(10)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat dan Karunia-Nya maka karya ilmiah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini penulis ucapkan banyak terima kasih atas peran dan bantuan yang telah diberikan kepada :

1. Keluarga tercinta yang telah memberikan motivasi baik secara moril maupun materil.

2. Ir. Wartomo, MP selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. 3. Ir. Budi Winarni, MSi selaku Ketua Program Studi Budidaya Tanama n

Perkebunan dan dosen pembimbing. 4. Ir. Syarifuddin, MP selaku dosen penguji.

5. Seluruh staf dosen dan teknisi Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan. 6. Rekan-rekan mahasiswa/i yang telah membantu di dalam kegiatan penelitian

hingga penyusunan karya ilmiah.

Penyusunan Karya Ilmiah ini sebagai salah satu persyaratan bagi penulis untuk menyelesaikan Studi Diploma III di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, Penulis berharap agar Karya Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

.

Penulis Kampus Sei Keledang 23 Agustus 2010

(11)

I. PENDAHULUAN

Kopi merupakan salah satu komoditi yang banyak diusahakan di wilayah Indonesia. Sudah beberapa abad lamanya, kopi menjadi bahan perdagangan, karena kopi dapat dimasak menjadi baha n minuman yang lezat rasannya. Tanaman kopi juga mempunyai fungsi sosial, sebab dengan adanya perkebunan kopi yang besar, berarti pula membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat di sekitarnya.

Saat ini pemerintah telah menetapkan kebijakan pengembangan perkopian dengan cara meningkatkan mutu dan produktivitas serta memperluas areal kopi. Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan harga kopi yang diterima oleh petani dan sekaligus dapat menambah devisa Negara.

Syarat agar tanaman tumbuh dengan baik adalah tersedianya unsur hara di dalam tanah. Untuk menjaga tersedianya unsur hara di dalam tanah, maka dilakukan pemupukan, baik menggunakan pupuk organik maupun pupuk anorganik

Salah satu pupuk cair organik adalah pupuk dengan merk Green Pantas. Dalam pemberian pupuk organik cair Green Pantas perlu diketahui dosis yang diberikan agar efisien dalam pemakaian pupuk sehingga tanaman tumbuh dengan optimal.

(12)

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pertumbuhan bibit kopi yang dipupuk dengan pupuk organik cair merk Green Pantas.

Dari hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi kepada para praktisi pertanian tentang pengaruh aplikasi pupuk organik cair merk Green Pantas terhadap pertumbuhan bibit kopi.

(13)

II . TINJAUAN PUSTAKA

A. Taksonomi dan Morfologi Tanaman Kopi 1. Taksonomi tanaman kopi

Menurut Wikipedia (2010) Tanaman Kopi (Coffea sp) termasuk ke dalam :

Divisi : Spermatophyta Kelas : Angiospermae Sub kelas : Dicotyledonea Ordo : Gentianales Famili : Rubiaceae Genus : Coffea Spesies : Coffea sp 2. Morfologi Tanaman Kopi

a. Akar

Secara alami tanaman kopi memiliki akar tunggang sehingga tidak mudah rebah. Tetapi akar tunggang tersebut hanya dimiliki oleh tanaman kopi yang bibitnya berupa bibit semaian atau bibit okulasi yang batang bawahnya merupakan semaian. Tanaman kopi yang bibitnya berasal dari bibit setek, cangkokan, atau bibit okulasi yang batang bawahnya merupakan bibit setek tidak memiliki akar tunggang sehingga relatif mudah rebah (Najiati dan Danarti, 2001).

(14)

b. Batang dan cabang

Tanaman itu tumbuh dari bijinya, batang pokok sudah mulai tampak dan tumbuh terus menjadi besar. Batang yang tumbuh dari biji disebut batang pokok dan tumbuhnya beruas-ruas. Ruas-ruas tersebut tampak jelas pada saat tanaman itu masih muda. Adapun cabang tanaman kopi ada dua macam yaitu :

1) Cabang yang tumbuh tegak lurus atau vertikal. Cabang ini dapat menggantikan kedudukan batang, bila batang itu dalam keadaan patah atau dipotong. Cabang demikian disebut orthotrop.

2) Cabang yang tumbuhnya kesamping atau horizontal dan cabang ini disebut juga cabang plagiotrop (AAK, 1988).

c. Daun

Daun tanaman kopi mempunyai bentuk bulat telur, ujungnya agak meruncing sampai bulat. Daun tersebut tumbuh pada batang, cabang dan ranting-ranting tersusun berdampingan.

d. Bunga

Bunga tanaman kopi tumbuh pada cabang primer atau cabang sekunder, tersususn berkelompok-kelompok. Tiap-tiap kelompok terdiri atas 4-6 kuntum bunga, bunga yang sudah mekar berwarna putih.

e. Buah

Sebagian besar buah terdapat pada cabang primer atau skunder sebagai mana halnya dengan bunga. Buah kopi yang muda berwarna

(15)

hijau, setelah tua berwarna kuning dan kalau masak warnanya menjadi merah

f. Biji

Biji tanaman kopi terdapat di dalam buah yang terdiri dari dua bagian yaitu :

1) Kulit biji yang merupakan selaput tipis membalut biji yang disebut selaput perak atau kulit ari.

2) Putih lembaga (endosperma). 3. Syarat Tumbuh Kopi Robusta

a. Iklim

Tumbuh sangat baik pada ketinggian 400-700 m dpl, tetapi masih toleran. Pada ketinggian kurang dari 400 m dpl (Najiati dan Danarti, 2001).

b. Tanah

Tanaman kopi robusta aslinya tumbuh di hutan belantara dengan keadaan tanaman yang sangat padat dan dapat hidup dari permukaan laut sampai pada ketinggian 1.500 meter. Temperatur yang dikehendaki sekitar 21-24 0C (AAK, 1988).

c. Curah hujan

Tanaman kopi tumbuh optimal di daerah dengan curah hujan 2000-3000 mm (Najiati dan Danarti, 2007). Di Indonesia curah hujan terletak antara 2000-3500 mm.

(16)

d. Penyinaran

Pada umumnya, kopi tidak menyukai sinar matahari langsung dalam jumlah banyak, tetapi menghendaki sinar matahari teratur. Sengatan sinar matahari langsung dalam jumlah banyak akan meningkatkan penguapan dari tanah dan daun sehingga menggangu keseimbangan proses fotosintesis.

e. Angin

Angin berpengaruh besar terhadap jenis kopi yang bersifat steril. Peranan angin adalah membantu berpindahnya serbuk sari bunga dari tanaman satu ke putik bunga kopi yang berbeda. Dengan demikian, terjadinya penyerbukan yang dapat menghasilkan buah.

B. Tinjauan Umum Pupuk Organik Cair Green Pantas

Pupuk adalah semua bahan yang diberikan pada tanaman dengan maksud untuk memperbaiki sifat fisik, biologi dan kimia tanah. Sedangkan pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari sisa-sisa makhluk hidup yang diolah melalui proses pembusukan (dekomposisi) oleh bakteri pengurai. Pupuk organik dapat dibedakan dari bentuknya berupa pupuk organik padat dan pupuk organik cair (Novizan, 2002).

Pupuk organik cair Green Pantas merupakan pupuk pelengkap cair yang mengandung unsur makro dan mikro lengkap plus vitamin lainnya yang sangat berguna untuk menyuburkan dan merangsang pertumbuhan tanaman baik daun, bunga, maupun buah.

(17)

Keuntungan penggunaan pupuk Green Pantas antara lain: 1. Menyuburkan daun, mempercepat terbentuknya tunas baru. 2. Mencegah daun berkerut/keriting.

3. Meningkatkan hasil panen.

4. Memperbaiki mutu dan kualitas panen.

5. Memperkokoh tanaman dan memberikan daya tahan terhadap serangan hama dan penyakit.

Tabel 1. Unsur-unsur yang terkandung dalam pupuk Green Pantas. No. Unsur hara Kandungan

1. Nitrogen 3,52 % 2. P2O5 0,41 % 3. K2O 0,19 % 4. Mg 0,08 % 5. Zn 0,16 % 6. Fe 0,02 % 7. S 0,11 % 8. Ca 0,23 % 9. Cu 7 ppm 10. Mn 3 ppm 11. B 20 ppm 12. Mo 3 ppm

Sumber: Label pupuk organik cair Green Pantas

Pupuk Green Pantas digunakan dengan dosis 1-2 ml Green Pantas dalam 1 liter air. Lalu larutan disemprotkan secara merata keseluruh bagian tanaman. Interval pemakaian 5-7 hari atau disesuaikan dengan keadaan iklim setempat.

(18)

Menurut Sudarmo (1988), dosis adalah jumlah pestisida dalam liter atau kg yang digunakan untuk mengendalikan hama atau penyakit tiap satuan luas tertentu atau tiap tanaman yang dilakukan dalam satu kali aplikasi atau lebih. Ada pula yan mengartikan dosis adalah jumlah pestisida yang telah dicampur atau diencerkan dengan air, yang digunakan untuk menyemprot hama atau penyakit dengan luas tertentu.

(19)

III. METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilakukan di areal persemaian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah selama dua bulan terhitung dari awal bulan Februari 2010 hingga akhir bulan April 2010, meliputi persiapan, pengambilan data dan pengolahan data.

B. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan adalah : Gembor, sprayer, gelas ukur, kamera, label, alat tulis, penggaris.

Bahan yang digunakan adalah : Pupuk Green Pantas, polybag, dan bibit tanaman kopi umur 3 bulan.

Bibit tanaman kopi yang ada di polybag diberi perlakuan sebagai berikut : K0: Kontrol.

K1 : Pemberian pupuk Green Pantas dengan dosis 2 ml/liter.

Selanjutnya masing- masing perlakuan pada bibit tanaman kopi diulang sebanyak 15 kali. Sehingga jumlah tanaman adalah 30 tanaman.

C. Prosedur Penelitian a. Persiapan Tanaman

Tanaman yang digunakan adalah bibit yang berasal dari perbanyakan secara vegetatif (setek) berumur 3 bulan, dipilih bibit yang tidak terserang hama maupun penyakit..

(20)

2. Aplikasi pupuk Green Pantas

Pupuk diaplikasikan dengan cara disemprot merata menggunakan sprayer dengan dosis 2 ml/liter untuk 15 polybag. Untuk 1 liter pupuk Green Pantas yang telah dicairkan tersebut digunakan untuk 2 kali periode penyemprotan. Penyemprotan pupuk cair dilakukan 1 kali seminggu.

3. Pemeliharaan

Penyiraman dilakukan dua kali sehari yaitu pagi dan sore hari atau disesuaikan dengan kondisi tanah di polybag. Penyiangan dilakukan hanya apabila terdapat gulma disekitar tanaman.

D. Pengambilan dan Analisis Data

Data diambil sebanyak 5 kali dengan rentang waktu 2 minggu. Parameter yang diukur adalah:

1. Tinggi tanaman (cm)

Tinggi tana man diukur mulai dari pangkal batang 1 cm di atas permukaan tanah sampai pada ujung tunas tertinggi dengan menggunakan penggaris. 2. Jumlah daun (helai)

Jumlah daun yang diamati adalah daun yang sudah membuka sempurna. Data pertambahan tinggi tanaman dan pertambahan jumlah daun pada minggu 2, 4, 6, dan 8 didapat dari pengurangan tinggi tanaman atau jumlah daun pada minggu tersebut dengan minggu 0. Data minggu 0 digunakan sebagai dasar perhitungan pertambahan pertumbuhan tanaman (tinggi tanaman dan jumlah daun).

(21)

E. Pengolahan data

Data yang telah diambil dianalisis menggunakan rataan hitung sederhana dengan rumus: x = n x ? x = rata-rata hitung n = banyaknya data x = variasi yang diteliti

(22)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil 1. Tinggi tanaman

Hasil penelitian aplikasi pupuk organik cair Green Pantas terhadap pertumbuhan tinggi bibit tanaman kopi robusta (Coffea sp) dengan dosis 0 ml, dan 2 ml dapat di lihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Rata-rata pertambahan tinggi bibit tanaman kopi.

Tabel 2 menunjukkan bahwa rata-rata pertumbuhan tinggi bibit tanaman kopi yang dipupuk menggunakan pupuk Green Pantas dengan dosis 2 ml (K1) menunjukkan hasil yang tertinggi yaitu dengan rata-rata pertambahan tinggi tanaman 2,15 cm pada akhir penelitian.

Sedangkan rata-rata pertumbuhan bibit kopi yang terendah ditunjukkan oleh tanaman tanpa perlakuan (K0) dengan rata-rata pertambahan tinggi tanaman 1,91 cm pada akhir penelitian.

Untuk memperjelas pebedaan pertambahan tinggi bibit tanaman kopi yang di beri perlakuan tanpa pemberian pupuk (K0) dan pemberian pupuk organik Green Pantas (K1) dapat dilihat pada Gambar 1.

Pertambahan tinggi (cm) pada minggu ke Perlakuan

2 4 6 8

K0 0,41 0,68 1,45 1,91

(23)

0.68 1.91 1.45 0.41 2.15 1.52 1.07 0.45 0 1 2 3 0 2 4 6 8

Waktu pengamatan (minggu)

Pertambahan tinggi (cm)

K0 K1

Gambar 1. Diagram pertambahan tinggi tanaman (cm) masing- masing perlakuan umur ke 2, 4, 6, GD 8 minggu.

2. Jumlah daun

Hasil penelitian aplikasi pupuk organik cair Green Pantas terhadap pertumbuhan jumlah daun bibit tanaman kopi robusta (Coffea sp) dengan dosis 0 ml, dan 2 ml dapat di lihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Rata-rata pertumbuhan jumlah daun bibit tanaman kopi (Coffea sp).

Tabel 3 menunjukkan bahwa rata-rata pertambahan jumlah daun bibit tanaman kopi yang dipupuk menggunakan pupuk Green Pantas dengan dosis 2 ml (K1) menunjukkan hasil yang tertinggi yaitu dengan rata-rata jumlah daun 2,13 helai pada akhir penelitian.

Pertambahan jumlah daun (helai) pada minggu ke Perlakuan

2 4 6 8

K0 0,13 0,67 1,2 1,6

(24)

Sedangkan rata-rata pertambahan jumlah daun bibit kopi yang terendah ditunjukkan oleh tanaman tanpa perlakuan (K0) dengan rata-rata jumlah daun 1,6 helai pada akhir penelitian.

Perbedaan pertambahan jumlah daun pada kedua perlakuan tersebut untuk lebih jelasnya ditampakkan pada Gambar 2.

0.67 0.13 1.2 1.6 0.8 1.2 1.33 2.13 0 1 2 3 0 2 4 6 8

Waktu pengamatan (minggu)

Pertambahan jumlah daun (helai)

K0 K1

Gambar 2. Diagram pertambahan jumlah daun (helai) masing- masing perlakuan umur ke 2, 4, 6, GDQ 8 minggu.

(25)

B. Pembahasan

Dari hasil pengamatan, pemberian pupuk orga nik cair Green Pantas menunjukkan bahwa rata-rata pertumbuhan bibit tanaman kopi mengalami perbedaan yang jelas dalam hal pertumbuhan tinggi tanaman dan jumlah daun, yang mana pertumb uhan didefinisikan sebagai pertambahan bobot dan ukuran suatu organisme yang tidak dapat balik.

Berdasarkan hasil pengamatan di atas jelas terlihat bahwa pemberian pupuk organik cair Green Pantas dengan dosis 2 ml/liter air menunjukkan hasil pertumbuhan rata-rata yang lebih tinggi dilihat dari pertumbuhan tinggi tanaman dan jumlah daun, daripada tanaman tanpa perlakuan.

Bibit tanaman kopi tanpa aplikasi pupuk organik cair Green Pantas mengalami pertumbuhan yang kurang baik, hal ini disebabkan karena kurangnya ketersediaan unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Dengan menggunakan pupuk organik cair Green Pantas, kekurangan unsur hara yang ada di dalam tanah dapat ditambahkan sehingga pertumbuhan tanaman menjadi optimal.

Nitrogen (N) yang terkandung dalam pupuk organik cair Green Pantas sebanyak 3,52% bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman terutama pada fase vegetatif yaitu pertumbuhan tunas, cabang, daun dan batang. Nitrogen juga bermanfaat di dalam pembentukan zat hijau daun atau klorofil. Klorofil sangat berguna untuk membantu proses fotosintesis (Parnata, 2004).

Posfor (P) yang terkandung dalam pupuk organik cair Green Pantas sebanyak 0,41% dalam bentuk P2O5. Menurut Bengkelden (2008), posfor (P) bermanfaat untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan akar.

(26)

Kalium (K) yang terkandung dalam pupuk organik cair Green Pantas sebanyak 0,19% dalam bentuk K2O menurut Bengkelden (2008), kalium (K) berfungsi untuk memperkuat jaringan tanaman, serta meningkatkan daya tahan terhadap penyakit.

Kalsium (Ca) yang terkandung di dalam pupuk organik cair Green Pantas sebanyak 0,23%. Menurut Mamur (2008), kalsium (Ca) berfungsi untuk mengaktifkan pembentukan bulu-bulu akar dan biji serta menguatkan batang. Membantu keberhasilan penyerbukan. Membantu pemecahan sel. membanti aktivitas beberapa enzim pertumbuhan. Serta menetralisir senyawa dan kondisi tanah yang merugikan.

Magnesium (Mg) yang terkandung di dalam pupuk organik cair Green Pantas sebanyak 0,08%. Menurut Parnata (2004), magnesium (Mg) membantu pembentukan hijau daun atau klorofil. Selain itu, berfungsi untuk membentuk karbohidrat, lemak dan minyak. Mg membantu proses transportasi fospat dalam tanaman.

Sulfur (S) yang terkandung di dalam pupuk organik cair Green Pantas sebanyak 0,11%. Menurut Novizan (2002), sulfur (S) sangat membantu tanaman dalam pembentukan bintil akar, selain itu juga membantu dalam pembentukan berbagai jenis asam amino yang dapat memacu pertumbuhan akar, tunas dan daun.

(27)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pemberian pupuk organik cair Green Pantas dengan dosis 2 ml/liter air diduga dapat meningkatkan pertumbuhan stek kopi (Coffea sp).

B. Saran

1. Untuk mendapatkan pertumbuhan bibit tanaman kopi yang optimal dapat digunakan pupuk organik cair Green Pantas dengan dosis 2ml/liter air. Selain dapat mengoptimalkan pertumbuhan bibit tanaman kopi, penggunaan pupuk organik cair Green Pantas juga bisa membantu mengatasi pencemaran oleh penggunaan pupuk anorganik yang bisa menyebabkan polusi air dan bisa merusak struktur tanah bila digunakan secara terus menerus.

2. Untuk mendapatkan konsentrasi pemupukan yang optimal perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan penggunaan dosis yang lebih tinggi, karena dari penelitian ini terlihat bahwa tanaman yang dipupuk memberikan pertumbuhan yang lebih baik daripada tanaman yang tidak dipupuk.

(28)

DAFTAR PUSTAKA

AAK. 1988. Budidaya Tanaman Kopi. Kanisius. Yogyakarta.

Bengkelden. 2008. Manfaat Unsur-Unsur Hara. http://bengkelden.blogspot. com/ April 2008.

Mamur, H. 2008. Jenis dan Kegunaan Unsur Hara http://hamidahmamur. wordpress.com/Maret 2008

Najiati dan Danarti. 2001. Kopi Budidaya dan Penanganan Lepas Panen. Penebar Swadaya. Jakarta

Novizan. 2002. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Agro Media Pustaka. Jakarta Parnata. 2004. Pupuk Organik Cair Aplikasi Dan Manfaatnya. Agro Media

Pustaka. Depok.

Setyamidjaja. 1986. Pupuk dan Pemupukkan. Penerbit CV. Simplex. Jakarta. Sudarmo, S. 1988. Pestisida Tanaman. Kanisius. Yogyakarta.

(29)
(30)

Lampiran 1. Pengukuran tinggi (cm) bibit kopi

Minggu 0 Minggu 2 Minggu 4 Minggu 6 Minggu 8

Sampel K1 K2 K1 K2 K1 K2 K1 K2 K1 K2 1 7,5 8,6 7,6 8,7 7,7 8,8 7,8 8,9 7,9 9 2 6,6 6,7 6,7 7,3 6,8 7,4 6,9 8 7 9 3 5,5 13,5 6 13,6 6,7 13,7 7 13,8 7,1 14 4 6,1 15,9 7 16 7,1 16,1 7,2 16,2 7,3 16,6 5 8,7 4,6 8,9 4,7 9 4,8 10 5,2 11 6 6 12,1 14,4 12,2 17,5 12,2 22,2 12,4 23 13,8 24 7 4,9 13,1 5 13,2 5,3 13,5 9 14,5 11 15 8 2,6 9,5 5,5 9,6 5,8 9,7 9 10,6 10 10,9 9 10 11,1 10,5 11,2 10,7 11,3 11,1 13 11,2 14,5 10 10,9 6,1 11 7 11,5 7,8 13 8 13,1 8,3 11 3,2 11,7 3,3 11,8 3,8 13,5 3,9 14 4 14,2 12 9,2 7,8 9,3 7,9 9,6 8 9,8 8,1 10 8,5 13 10,9 10,4 12,2 10,5 11,5 11 11,6 11,1 11,7 11,5 14 5,9 11,1 6 11,2 6,3 11,3 6,7 11,4 6,9 11,7 15 8,2 5 8,3 6 8,5 6,4 8,7 6,5 9 8,5 ? 112,3 149,5 118,5 156,2 122,6 165,5 134,1 172,3 141 181,7 x 7,5 10 7,9 10,4 8,2 11 9 11,5 9,4 12,1

(31)

Lampiran 2. Pertambahan tinggi (cm) bibit kopi K1 K2 Sampel 0 2 4 6 8 0 2 4 6 8 1 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0 0,1 0,2 0,3 0,4 2 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0 0,6 0,7 1,3 2,3 3 0 0,5 1,2 1,5 1,6 0 0,1 0,2 0,3 0,5 4 0 0,9 1 1,1 1,2 0 0,1 0,2 0,3 0,7 5 0 0,2 0,3 1,3 2,3 0 0,1 0,2 0,6 1,4 6 0 0,1 0,1 0,3 1,7 0 3,1 7,8 8,6 9,6 7 0 0,1 0,4 4,1 6,1 0 0,1 0,4 1,4 1,9 8 0 2,9 3,2 6,4 7,4 0 0,1 0,2 1,1 1,4 9 0 0,5 0,7 1,1 1,2 0 0,1 0,2 1,9 3,4 10 0 0,1 0,6 2,1 2,2 0 0,9 1,7 1,9 2,2 11 0 0,1 0,6 0,7 0,8 0 0,1 1,8 2,3 2,5 12 0 0,1 0,4 0,6 0,8 0 0,1 0,2 0,3 0,7 13 0 0,3 0,6 0,7 0,8 0 0,1 0,6 0,7 1,1 14 0 0,1 0,4 0,8 1 0 0,1 0,2 0,3 0,6 15 0 0,1 0,3 0,5 0,8 0 1 1,4 1,5 3,5 ? 0 6,2 10,2 21,8 28,7 0 6,7 16 22,8 32,2 x 0 0,41 0,68 1,45 1,91 0 0,45 1,07 1,52 2,15

(32)

Lampiran 3. Pengukuran jumlah daun (helai) bibit kopi

Minggu 0 Minggu 2 Minggu 4 Minggu 6 Minggu 8

Sampel K1 K2 K1 K2 K1 K2 K1 K2 K1 K2 1 2 2 2 2 4 2 4 2 4 2 2 2 2 4 2 4 2 4 4 4 4 3 0 2 0 4 0 4 2 4 2 4 4 6 0 6 2 6 2 6 2 6 2 5 2 0 2 0 2 4 2 4 4 4 6 2 0 2 2 4 2 4 2 4 6 7 4 4 4 4 4 4 6 4 6 4 8 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 9 2 0 2 0 2 0 2 0 4 6 10 2 2 2 2 4 2 4 2 4 2 11 2 4 2 4 4 4 6 4 4 4 12 4 0 4 2 4 2 4 2 4 2 13 2 0 2 2 2 2 2 2 4 2 14 0 0 0 0 0 2 2 2 2 2 15 2 0 2 2 2 2 2 2 4 4 ? 34 18 36 30 44 36 52 38 58 50 x 2,27 1,2 2,4 2 2,93 2,4 3,47 2,53 3,87 3,33

(33)

Lampiran 4. Pertambahan jumlah daun (helai) bibit kopi K1 K2 Sampel 0 2 4 6 8 0 2 4 6 8 1 0 0 2 2 2 0 0 0 0 0 2 0 2 2 2 2 0 0 0 2 2 3 0 0 0 2 2 0 2 2 2 2 4 0 0 0 0 0 0 2 2 2 2 5 0 0 0 0 2 0 0 4 4 4 6 0 0 2 2 2 0 2 2 2 6 7 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 0 0 0 0 2 0 0 0 0 6 10 0 0 2 2 2 0 0 0 0 0 11 0 0 2 4 2 0 0 0 0 0 12 0 0 0 0 0 0 2 2 2 2 13 0 0 0 0 2 0 2 2 2 2 14 0 0 0 2 2 0 0 2 2 2 15 0 0 0 0 2 0 2 2 2 4 ? 0 2 10 18 24 0 12 18 20 32 x 0 0,13 0,67 1,2 1,6 0 0,8 1,2 1,33 2,13

(34)

Lampiran . Layout Penelitian u K2 5 K1 10 K2 4 K1 9 K2 10 K1 15 K1 5 K2 3 K1 8 K2 2 K1 7 K1 3 K1 13 K2 8 K2 9 K1 14 K1 4 K1 12 K1 2 K2 7 K2 1 K1 6 K1 1 K1 11 K2 6 K2 15 K2 14 K2 13 K2 12 K2 11

(35)

Lampiran 6. Pupuk organik cair Green Pantas.

(36)

Lampiran 8. Aplikasi pupuk organik cair Green Pantas.

Gambar

Tabel 1. Unsur-unsur yang terkandung dalam pupuk Green Pantas.
Tabel 2.   Rata-rata pertambahan tinggi bibit tanaman kopi.
Gambar 1. Diagram pertambahan tinggi tanaman (cm) masing- masing      perlakuan umur ke 2, 4, 6, GD  8 minggu
Gambar 2. Diagram pertambahan  jumlah daun (helai) masing- masing     perlakuan umur ke 2, 4, 6, GDQ 8 minggu

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi ini merupakan karya tulis yang berisi tentang hasil penelitian dengan judul “ Pemanfataan Kulit Kopi (Coffea robusta) Sebagai Sumber nutrien Dalam Budidaya Daphnia

Perlakuan media tanam terbaik terdapat pada tanah : sekam padi 2 : 1 (M3), Perlakuan pupuk organik cair berpengaruh nyata pada peubah amatan tinggi tanaman 6 – 12 MSPT,

Perlakuan media tanam terbaik terdapat pada tanah : sekam padi 2 : 1 (M3), Perlakuan pupuk organik cair berpengaruh nyata pada peubah amatan tinggi tanaman 6 – 12 MSPT,

Akar bibit kopi yang berasal dari benih memiliki akar tunggang, adapun.. yang berasal dari stek biasanya memiliki 2-3 akar

Pada taraf 1% pengaruh pupuk organik dari limbah kulit kopi terhadap pertumbuhan bibit kopi menunjukkan bahwa jarak tanam antara perlakuan konsentrasi 0% dengan

Berat kering akar bibit kopi pada perlakuan perbandingan topsoil dengan pukan ayam dan konsentrasi POC dapat dilihat pada Tabel 2.. Sedangkan pada perlakuan P 2 (4 cc/L)

Berdasarkan hasil penelitian dari pemberian Pupuk Organik Cair Sprint dengan dosis yang berbeda terhadap pertambahan diameter batang bibit durian lai dapat dilihat pada

Berdasarkan data hasil penelitian yang telah diolah menggunakan analisa sidik ragam, menunjukkan bahwa perlakuan pemberian pupuk organik cair dengan konsentrasi berbeda