• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR SEPRINT TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT DURIAN LAI. (Durio kutejensis)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR SEPRINT TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT DURIAN LAI. (Durio kutejensis)"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR SEPRINT TERHADAP

PERTUMBUHAN BIBIT DURIAN LAI

(Durio kutejensis)

Oleh HERMAN NIM. 080 500 153

PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN

JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

2011

(2)

APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR SEPRINT

TERHADAPPERTUMBUHAN BIBIT DURIAN LAI

(Durio kutejensis)

Oleh

H E R M A N NIM. 080 500 153

Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

Memperoleh Sebutan Ahli Madya Pada Program Diploma

III

Politeknik Pertanian Negeri samarinda

Samarinda

PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN

JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

SAMARINDA

(3)

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Karya Ilmiah : APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR SEPRINT TERHADAP

PERTUMBUHAN BIBIT DURIAN LAI (Durio kutejensis)

Nama : Herman

Nim : 080 500 153

Program Studi : Budidaya Tanaman Perkebunan

Jurusan : Manajemen Pertanian

Menyetujui,

Lulus Ujian pada Tanggal

Dosen Pembimbing,

F.Silvi Dwi Mentari.S,Hut,MP NIP. 19610914 199001 2 001

Dosen Penguji,

Daryono, SP

NIP. NIP.19800202200812 1 002

Menyetujui,

Ketua Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan

Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Ir. Syarifuddin, MP NIP. 19650706 200112 1 001

Mengesahkan, Ketua Jurusan Manajemen

Pertanian

Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Ir. Hasanuddin, MP NIP. 19630805 198903 1 005

(4)

ABSTRAK

HERMAN. Aplikasi Pupuk Organik Cair Sprint Terhadap Pertumbuhan bibit durian lai (Durio kutejensis). Di bawah bimbingan F. Silvi Dwi Mentari. S.Hut, MP

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui manfaat pemberian Pupuk Organik Cair Sprint terhadap pertumbuhan tinggi dan diameter batang bibit durian lai. Penelitian ini dilakukan di lingkungan kampus Budidaya Tanaman Perkebunan (BTP) Politeknik Pertanian Negeri Samarinda selama 3 bulan, dimulai pada tanggal 02 Februari sampai 10 April 2011 meliputi persiapan, penanaman, pengambilan data dan pengolahan data.

Penelitian ini terdiri dari 3 perlakuan dan tiap perlakuan terdiri dari 50 ulangan. Adapun perlakuan yang diberikan yaitu:

P1 = Pemberian Pupuk Organik Cair Sprint dengan dosis 0,5 ml/ liter air

P2 = Pemberian Pupuk Organik Cair Sprint dengan dosis 2 ml/liter air

P3 = Pemberian Pupuk Organik Cair Sprint dengan dosis 2,5 ml/liter air

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian Pupuk Cair Sprint dengan kosentrasi 2 ml/ liter air P2 lebih mampu meningkatkan

pertumbuhan bibit durian lai dengan rata-rata pertambahan tinggi 7,044 cm dan rata-rata pertambahan diameter 2,063 mm.

(5)

RIWAYAT HIDUP

HERMAN. Lahir pada tanggal 5 Juni 1984 di Pinrang Sulawesi Selatan Merupakan anak pertama dari dua bersaudara pasangan bapak Usman (Almarhum) dan ibu Rahimi.

Pada tahun 1992 memulai pendidikan di Sekolah Dasar Negeri di Desa Aji Kuning Kabupaten Nunukan dan lulus tahun 1997. Kemudian melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Tingkat Pertama di SLTP Negeri 01 Sebatik dan lulus pada Tahun 2000. Melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Umum (SMU PGRI) di Pangsid Pangkajenne Siderap dan lulus Tahun 2003. Pendidikan tinggi dimulai pada tahun 2008 di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda jurusan Manajemen Pertanian Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan.

Pada tanggal 2 Maret sampai 2 Mei 2011 mengikuti kegiatan Praktek Karja Lapang (PKL) di Kelompok Tani Mandar Baru. Sebagai syarat untuk memperoleh sebutan ahli madya Diploma III, penulis mengadakan penelitian dengan judul Aplikasi Pemberian Pupuk Organik Cair Sprint terhadap pertumbuhan bibit Durian Lai (Durio kutejensis).

(6)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah dengan judul APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR SEPRINT TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT DURIAN LAI (Durio kutejensis).

Karya Ilmiah ini disusun berdasarkan hasil penelitian guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

Keberhasilan dan kelancaran dalam pelaksanaan dan penulisan karya ilmiah ini juga tidak lepas dari peran serta bantuan dari beberapa pihak, untuk ini segala kerendahan hati dan sikap hormat penulis ucapkan terima kasih kepada:

1. Keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan baik secara moril maupun materil.

2. Bapak Ir. Wartomo, MP selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

3. Bapak Ir. Syarifuddin, MP selaku ketua Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan.

4. F.Silvi Dwi Mentari. S.Hut,MP selaku dosen pembimbing. 5. Bapak Daryono, SP selaku dosen penguji.

(7)

6. Seluruh Staf Dosen dan Teknisi Budidaya Tanaman Perkebunan.yang telah banyak member masukan baik itu didalam proses belajar mengajar maupun di luar jam perkuliahan.

7. Rekan-rekan mahasiswa yang membantu didalam penyusunan karya ilmiah ini yaitu seluruh mahasiswa Budidaya Tanaman Perkebunan yang member motifasi kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masi jauh dari kesempurnaan dan masih banyak terdapat kekurangan, namun semoga karya Ilmiah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi siapa saja yang membacanya.

Penulis

(8)

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii ABSTRAK... iii RIWAYAT HIDUP... v KATA PENGANTAR... vi

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR TABEL ... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi I. PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan Penelitian ... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA... 4

A. Tinjauan Umum Tanaman Durian... 4

B. Perbanyakan Tanaman Durian ... 6

C. Pengertian Pupuk ... 8

D. Tinjauan Pupuk Organik Cair Seprint ... 9

III. METODE PENELITIAN ... 11

A. Tempat dan Waktu Penelitian... 11

B. Alat dan Bahan ... 11

C. Prosedur Penelitian ... 11

D. Pengambilan dan Pengolahan Data... 14

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 15

(9)

B. Pembahasan... 16

V. KESIMPULAN DAN SARAN... 19

A. Kesimpulan ... 19

B. Saran ... 19

DAFTAR PUSTAKA... 20

(10)

1. PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Durian Lai (Durio kutejensis) adalah tanaman tahunan yang termasuk dalam family bombacaceae. Buah durian merupakan salah satu jenis buah tropis yang amat popular dikalangan masyarakat kita dan publisitasnya telah menjadi mata dagangan antar negara. Tidak mengherankan bila durian menjadi buah kebanggaan nasional di Indonesia, yang juga digemari oleh masyarakat di dunia dengan sebutan Raja Buah atau The King Of Fruits.

Indonesia mempunyai peluang besar menjadi salah satu negara produsen dan pengekspor durian di dunia. Keunggulan komperatif negara kita adalah wilayahnya yang sangat luas dan kaya akan sumberdaya (plasma nutfah) aneka jenis atau varietas durian. Durian merupakan tanaman spesifik tropis yang bernilai ekonomis cukup tinggi bagi peningkatan pendapatan petani negara dan luar negeri, namun ternyata jenis tanaman ini masih belum diperhatikan secara memadai.

Kondisi umum produksi buah-buahan dalam negeri memiliki keterbatasan, khusus durian, ternyata cukup kompleks karena mencakup teknologi, pembibitan, produksi dan pemasaran hingga pengolahan atau prosesnya. Salah satu alternatif untuk meningkat kuantitas dan kualitas produksi durian nasional yang sesuai dengan permintaan pasar (konsumen) adalah pengembangan budidaya tanaman durian secara intensif dan komersial dalam skala agribisnis berupa kultur perkebunan, baik skala kecil maupun besar.

(11)

Salah satu aspek budidaya tanaman durian lai, penggunaan atau pemanfaatan bibit yang baik, yang mana dilakukan perbanyakan dengan cara vege tatif dan generatif agar tanaman durian dapat tumbuh dengan baik dan mendapat hasil yang memuaskan untuk menjadi buah yang digemari di kalangan masyarakat.

Daya serap pasar terhadap durian sampai dengan dua puluh tahun mendatang diperkirakan cukup baik. Dari perhitungan kasar, potensi pasar durian Indonesia masih mampu menyerap pengembangan sampai 100.000 hektar dengan tingkat produksi 10 ton per hektar atau 1 milyar kg per musim. Perhitungan tersebut diambil dengan perkiraan daya serap penduduk Indonesia terhadap durian (Wiryanta, 2002)

Departemen Pertanian telah meliris sekitar 61 varietas durian unggul dengan kualitas buah yang bagus. Seperti varietas durian salisun, durian aji kuning, durian mawar, durian legit, varietas durian ini berasal dari Kalimantan Timur. Bibit durian mudah di beli di para penangkar bibit, kesulitannya terletak pada keyakinan terhadap keaslian bibit tersebut. Agar bibit durian yang ditanam terjamin keasliannya, maka jalan paling aman adalah dengan membeli bibit yang bersertifikat.

Pupuk organik mempunyai efek jangka panjang yang baik bagi tanah, yaitu dapat memperbaiki struktur kandungan organic tanah dan selain itu juga menghasilkan produk pertanian yang aman bagi kesehatan, sehingga pupuk organik ini dapat digunakan untuk pupuk yang ramah lingkungan.

(12)

Salah satu pupuk organik yang dapat di pakai adalah pupuk Organik Cair Sprint. Pupuk daun ini dibuat dari bahan yang mengandung hara yang diperlukan tanaman seperti besi, belerang, nitrogen dan kalium. Pemberian hara tambahan ini akan membantu tumbuh tanaman lebih kuat dan sehat.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat pemberian Pupuk Organik Cair Sprint terhadap pertumbuhan tinggi dan diameter bibit durian lai (Durio kutejensis).

Manfaat Pupuk Organik Cair Sprint adalah mampu menghasilkan sel-sel baru dan memperbaiki sel-sel yang rusak atau sel-sel yang mati. Merangsang pertumbuhan batang dan daun, agar lebih menghijau serta bunga lebih meningkat.

(13)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tanaman Durian

1. Sistematika tanaman durian

Menurut Wiryanta (2002), tanaman durian dalam sistematika tumbuhan diklasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom : Plantae Devisi : Spermatophyta Subdevisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Ordo : Bombacales Famili : Bombacaceae Genus : Durio

Spesies : Durio kutejensis 2. Syarat tumbuh tanaman durian

a. Iklim

Tanaman durian akan tumbuh secara optimal di daerah tropis. Untuk bertanam durian secara intensif dibutuhkan tempat dengan ketinggian 50 - 600 m dpl. Ketinggian tempat akan berpengaruh terhadap waktu pembungaan dan kematangan buah. Durian yang di tanam di tempat yang tinggi akan lebih lambat waktu berbunganya dibandingkan dengan yang ditanam di dataran rendah. Selain itu tempat yang ideal adalah yang memiliki intensitas cahaya matahari sekitar 40 - 50% dengan suhu rata-rata 20°C-30°C. Pada suhu 15°C durian dapat

(14)

tumbuh tetapi pertumbuhan tidak optimal.Bila suhu mencapai 35°C daun akan terbakar.

Curah hujan yang ideal adalah 1.500 - 2.500 mm per tahun. Tempat itu juga sebaiknya memiliki bulan basah selama 9 - 11 bulan per tahun dan bulan kering selama 3 - 4 bulan untuk merangsang pertumbuhan bunga. Tanaman durian ditemukan dapat hidup juga di daerah dengan iklim sedang yang memiliki bulan basah 7 - 8 bulan per tahun (Wiryanta, 2002)

b. Tanah

Tanah yang cocok untuk durian adalah jenis tanah grumosol dan ondosol. Tanah yang memiliki ciri-ciri warna hitam keabu-abuan kelam, struktur tanah lapisan atas berbutir-butir, sedangkan bagian bawah bergumpal, dan kemampuan mengikat air tinggi.

Topografi yang baik untuk tanaman durian adalah yang agak miring, tetapi tidak melebihi 35°. Untuk lahan yang miring, kita perlu membuat terasering untuk mencegah erosi. Lokasi yang dipilih idealnya adalah yang memiliki kedalaman air tanah sekitar 50 - 300 cm. Sebaiknya tanah yang dipilih memiliki pH sekitar 6,0 - 7,0. Jika kurang dari itu, kapur dolomit dapat digunakan untuk menetralkannya (Wiryanta, 2002).

B. Perbanyakan Tanaman Durian

Perbanyakan tanaman sering dilakukan oleh para penangkar tanaman, penjual bibit, atau para hobis, bertujuan menghasilkan tanaman baru sejenis

(15)

yang sama unggul atau bahkan lebih. Caranya dengan menumbuhkan bagian-bagian tertentu dari tanaman induk yang memiliki sifat unggul. Secara umum perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan tiga teknik, yaitu perbanyakan secara generatif dan vegetatif. Setiap tanaman memiliki cara perbanyakan yang berbeda dengan tanaman lainnya. Banyak faktor yang menentukan keberhasilan dalam melakukannya. Salah satu adalah jenis tanaman itu sendiri (Untung, 2006).

Berbagai teknik perbanyakan tanaman yang biasa digunakan adalah generatif, vegetatif, kombinasi antara generatif dan vegetatif dan cara yang lebih modern adalah teknik kultur jaringan. Secara generatif menggunakan biji jenis tanaman tertent u, sehingga menghasilkan tanaman baru yang lebih banyak. Secara vegetatif dengan menggunakan bagian-bagian tanaman, seperti batang, daun, ranting, cabang, dan akar, yaitu teknik stek, cangkok, rundukan, tunas atau anakan dan sebagainya. Sedangkan secara kombinasi antara generatif dan vegetatif yang lebih lazim disebut perbanyakan secara okulasi (penempelan), sambungan (grafting), susunan dan modifikasinya

(Untung, 2006).

Perbanyakan secara generatif adalah dengan menggunakan biji. Biji durian sebaiknya tidak ditanam langsung di lapangan, tetapi disemaikan terlebih dahulu di tempat persemaian. Keuntungan penanaman durian dengan disemaikan terlebih dahulu adalah dapat dilakukan seleksi dan tumbuh subur

(16)

Menurut Wiryanta (2002), langkah- langkah sebelum dilakukan pembibitan antara lain:

1. Seleksi biji

Biji yang baik adalah biji yang diperoleh dari durian yang benar-benar tua, biji yang dipergunakan sebagai bibit hanya biji yang sempurna. Biji yang sempurna adalah biji yang seragam, tidak terlalu kecil, tidak kempes, tidak rusak oleh hama dan tidak luka. Selanjutnya, biji disimpan sekitar satu minggu untuk diistirahatkan biji dari pertumbuhan. Biji yang sudah disimpan lalu diseleksi dengan cara memasukkannya ke dalam air. Hanya biji yang tenggelam yang ditanam untuk bibit.

2. Cara menyemai biji

Biji-biji durian yang sudah dibersikan dari daging durian dikeringkan, anginkan sampai tidak ada air yang menempel. Biji tersebut dikecambahkan terlebih dahulu sebelum ditanamdi persemaian atau langsung di semai. Caranya adalah biji dideder di plastik atau anyaman bambu ataupun kotak, dengan media tanah dan pasir dengan perbandingan 1:1 yang di aduk merata. Ketebalan lapisan tanah sekitar dua kali besar biji (6-8 cm), kemudian disiram tetapi tidak boleh terlalu basah, dan suhu media diupayakan dalam kondisi yang cukup lembab dengan suhu 20-23°C.

3. Penanaman biji

Biji ditanam dengan posisi miring tertelungkup, yakni bagian calon akar tunggang menempel kedalam tanah dan sebagian masih kelihatan di

(17)

atas permukaan tanah (3/4 bagian masih harus kelihatan). Jarak antara biji satu dan lainnya 2 cm membujur dan 4-5 melintang. Setelah biji dibenamkan, kemudian disemprot dengan punisida, kemudian kotak sebelah atas ditutup plastik supaya kelembabannya stabil. Setelah 2-3 minggu biji akan mengeluarkan akar dengan tudung akar langsung masuk kedalam media yang panjangnya kira-kira 3-5 cm. Pada saat itu tutup plastik sudah bisa dibuka. Selanjutnya biji-biji yang sudah mengeluarkan akar tadi siap dibesarkan di persemaian pembesaran atau polybag.

4. Perawatan

Setelah biji durian ditanam, beberapa langakah perawatan biji yang disemai harus dilakukan, antara lain penyiraman, pemupukan dan pengendalian hama penyakit. Setelah berumur dua bulan, biji sudah bisa disamb ung pucuk. Untuk okulasi, harus digunakan batang bawah yang berumur 15 bulan.

C. Pengertian Pupuk

Pengertian pupuk adalah bahan yang diberikan pada tanaman dengan maksud untuk memperbaiki sifat fisik tanah, biologi dan kimia tanah.bahan-bahan yang diberikan ini dapat bermacam- macam (Setyamidjaja,2002).

Menurut Musnawar (2005), ada dua jenis pupuk yang berbeda di pasaran yaitu pupuk organik padat dan pupuk organik cair. Pupuk organk padat adalah pupuk organik yang berbentuk padat dan lazim digunakan petani dengan cara di taburkan atau dibenamkan dalam tanah. Sedangkan pupuk cair organik merupakan ekstrak bahan organik yang sudah dilarutkan

(18)

dengan pelarut seperti air, alkohol, atau minyak. Senyawa organik yang mengandung unsur karbon, vitamin metabolit sekunder dapat berasal dari ekstrak tanaman tepung tulang atau enzim. Pengaplikasian pupuk organik cair di semprotkan ke daun, batang atau disiram ketanah.

D. Tinjauan Pupuk Organik Cair Seprint

Seprint merupakan pupuk daun lengkap, berbentuk cair, produksi Bayer. Kandungan kadar N itrogen (N)13,54%, P2O50,17 %, K2O ± 2 %,

Bioret 0,49%, Boron (B) 8,98%, Kobalt (Co) 5,35%, Manganese (Mn) 5,83%, Molybdenum (Mo) < 0,01 ppm, Znc (Zn) 18,16 ppm, dan Copper (Cu) 9,94 ppm. Penyangga. Warna cairannya hijau agak kehitam – hitaman. Dianjurkan sebagai konsentrasi normal 0,2% 200 cc. Seprint dilarutkan dalam air / pelarut sebanyak 100 liter. Seprint merupakan pupuk cair sebagai bahan makanan secara foliar (daun) dan akar.

Seprint merupakan pupuk berbentuk cair sebagai bahan makanan secara foliar dan akar, cocok untuk semua tanaman agricultural serta tanaman hias dan rumah. Disamping kandungan makronutrisi Seprint juga mengandung besi, Magnesium, Boron, Copper, Zinc, Cobalt, dan molybdenum. Seprint masuk kedalam tanaman melalui daun dan akar. Pupuk daun Seprint ini juga mengandung antibiotic atau pemusna kuman serta vitamin yang berfungsi untuk mengaktifkan sel-sel yang rusak atau sel-sel yang mati, mendorong pertumbuhan sel-sel baru, merangsang pertumbuhan batang dan daun, agar lebih menghijau serta bunga lebih meningkat.

(19)

Menurut Anonim (2009), Seprint merupakan pupuk daun lengkap, berbentuk cair, produksi Bunga tani lamongan. Kandungan kadar N ±11%, P2O5 0,17%, K2O ±2%, dan unsur-unsur hara mikro lainnya yang melengkapi

yaitu B, Co, Mn, Mo, Zn, Cu. Warna cairannya biru tua dan konsentrasi yang dianjurkan 10 cc l-1 air. Seprint merupakan pupuk berbentuk cair sebagai bahan makanan secara foliar (daun).

Penyemprotan dilakukan secara merata, pada waktu pagi atau sore hari yang dilaksanakan tiap 10-15 hari sekali bagi tanaman keras/berkayu, tanaman perkebunan dan buah-buahan dan lakukan penyemprotan tiap 10 hari jika tanaman mulai berbunga hingga berbuah dan sampai tanaman dipetik hasilnya (Anonim, 2009).

(20)

III. METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini lakukan di areal kampus Politeknik Pertanian Negeri Samarinda dan dilaksanakan kurang lebih tiga bulan, terhitung dari bulan Februari 2011 sampai bulan April 2011.

B . Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Gembor

2. Cangkul 3. Parang 4. Ember 5. Kamera

6. Label dan alattulis 7. Penggaris besi 8. Microkalifer

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Top Soil

2. Bibit Tanaman Durian Umur 7 bulan 3. Pupuk Organik Cair Seprint

C. Prosedur Penelitian

1. Penyiapan tempat bibit a. Penyiapan Areal

(21)

Areal yang digunakan dalam penelitian ini dekat dengan sumber air, jauh dari gangguan hama dan penyakit serta mudah diawasi. Tanah kemudian dibersihkan dan diratakan agar mempermudah proses penyusunan polybag.

b. Pengisian polybag

Tanah yang digunakan untuk mengisi polybag dalam penelitian ini adalah tanah top soil yang dihaluskan dan dibersihkan dari sisa-sisa perakaran, daun dan ranting tanaman. Tanah dimasukkan ke dalam polybag kemudian disusun pada areal yang telah dipilih.

c. Penanaman bibit tanaman durian

Setelah polybag yang telah disiapkan dan disiram. Tanah yang ditengah polybag di lubangi menggunakan tugal atau tangan, kemudian bibit durian ditanam di dalam polybag berisi tanah yang telah di lubangi tengahnya.

d. Pemberian Pupuk Cair Seprint

Pemberian Pupuk Cair Seprint dilakukan pada tanaman durian yang berumur 7 bulan, selanjutnya pemupukan dengan cara di semprot pada setiap tanaman. Adapun dosis yang dipakai ada tiga perlakuan: P1 = 0,5 ml/ liter air

P2 = 2 ml/liter air

(22)

Pemberian Pupuk Organik Cair Seprint dilaksanakan pada pagi hari dalam jangka waktu seminggu sekali selama tiga bulan dalam penelitian ini.

2. Pemeliharaan a. Penyiraman

Penyiraman dilakukan 2 kali sehari yaitu pagi dan sore, tetapi apabila terjadi hujan maka tidak perlu dilakukan penyiraman, sedangkan perawatan dilakukan dengan penyingkiran setiap tanaman yang mengganggu pertumbuhan tanaman durian misalnya gulma. b. Penyiangan

Penyiangan dilakukan apabila terdapat gulma yang tumbuh di sekitar tanaman cukup dengan cara menual yaitu dengan mencabut gulma tersebut.

c. Pengambilan data

Waktu pengambilan data dilakukan dua kali pada awal dan akhir penelitian.

D. Pengambilan dan Pengolahan Data

Adapun data yang di amati dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Tinggi tanaman (cm)

Perhitungan tinggi tanaman dihitung cm dari bagian batang yang diberi tanda sampai dengan ujung titik tumbuh.

(23)

Perhitungan diameter batang tanaman dilakukan 1 cm dari permukaan tanah, kemudian diberi tanda dan diukur dengan mikrokaliper.

Pengambilan data dengan megamati pertumbuhan tanaman durian yang terdiri dari 3 perlakuan.dan masing- masing perlakuan 50 ulangan. Penelitian ini meggunakan rumus rataan.

Pengolahan data menggunakan rataan sederhana, untuk mengetahui rata-rata parameter yang di amati dari penelitian (Nugroho, 1995).

x = n x ? x = rata-rata hitung n = banyaknya sampel x= variasi yang diteliti

(24)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Tinggi Tanaman

Hasil penelitian penggunaan Pupuk Organik Cair Sprint terhadap pertumbuhan bibit tanaman durian lai (Durio kutejensis) dapat dilihat pada Tabel berikut:

Tabel 1. Rata-rata pertambahan tinggi bibit durian lai (cm)

Pada Tabel 1. diatas menunjukkan bahwa rata-rata pertambahan tinggi tanaman durian lai (Durio kutejensis) dengan penggunaan Pupuk Organik Cair Sprint terhadap pertumbuhan tanaman durian lai dengan dosis penyemprotan 2 ml/liter air P2 menunjukkan rata-rata tertinggi

yaitu 7,044 cm. Sedangkan rata-rata pertambahan tinggi tana man durian lai yang terendah ditunjukkan pada P3 dengan penggunaan Pupuk Daun

Organik Cair Sprint terhadap pertumbuhan tanaman durian lai dengan dosis penyemprotan 2,5 ml/liter menunjukkan rata–rata pertambahan tinggi 4,341 cm. Untuk P1 dengan dosis 0,5 ml/liter air yaitu 6,32 cm.

Perlakuan ? X

x

P1= 0,5ml/ liter air 316 6,32

P2= 2 ml/ liter air 352,2 7,044

(25)

2. Diameter Batang

Berdasarkan hasil penelitian dari pemberian Pupuk Organik Cair Sprint dengan dosis yang berbeda terhadap pertambahan diameter batang bibit durian lai dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2. Rata-rata pertambahan diameter batang durian lai (mm).

Pada Tabel 2. diatas menunjukkan bahwa rata-rata pertambahan diameter batang durian lai (Durio kutejensis) dengan penggunaan Pupuk Organik Cair Sprint terhadap pertumbuhan diameter batang dengan dosis 2 ml/liter air P2 menunjukkan hasil yang terbesar yaitu 2,063 mm.

Sedangkan rata-rata pertumbuhan diameter batang yang terkecil ditunjukkan pada P1 dengan penggunaan Pupuk Organik Cair Sprint

terhadap pertumbuhan bibit durian lai dengan dosis 0,5 ml/liter menunjukkan rata–rata pertambahan diameter yang terkecil yaitu 1,399 mm dan P3 penyemprotan dengan dosis 2,5 ml/liter air yaitu

1,792 mm.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan rata-rata pertambahan tinggi dan diameter batang tanaman durian lai pada Tabel 1dan 2 menunjukkan bahwa, perlakuan P2 dengan pemberian Pupuk Organik Cair

Seprint dengan dosis 2 ml/liter air menghasilkan nilai rata-rata tinggi dan

Perlakuan ? X

x

P1= 0,5ml /liter air 69,95 1,399

P2= 2 ml /liter air 103,17 2,063

(26)

diameter batang durina lai lebih besar dibandingkan dengan perlakuan P1 dan

P3. Hal ini diduga bahwa pada perlakuan P2 unsur hara dapat diserap dengan

baik oleh tanaman dan kandungan nutrisi pada Pupuk Organik Cair Seprint dengan dosis 2 ml/liter air telah mencukupi kebutuhan tanaman kakao, sehingga akan meningkatkan proses fotosintesis yang menghasilkan bahan-bahan organik seperti karbohidrat yang digunakan untuk me macu proses pertumbuhan tanaman. Hal ini sesuai dengan pendapat Rinsema (1993) dalam

Marini (2006), untuk mendapatkan hasil yang tinggi dan kualitas yang baik

maka syarat utama adalah tanaman harus mendapat zat makanan yang cukup selama pertumbuhan. Pemberian pupuk daun Seprint dengan dosis 2 ml/liter air dapat menunjang laju pembentukan sel-sel baru pada fase vegetatif sesuai dengan pendapat Harjadi (2002), persentase pertumbuhan didefinisikan sebagai pertambahan bobot dan ukuran suatu organisme yang tidak dapat balik. Tersedianya unsur hara yang cukup pada saat yang tepat dalam fase vegetatif dapat menunjang laju pembentukan sel-sel baru. Sel-sel baru terbentuk karena adanya aktivitas pembelahan sel, perpanjangan sel dan deferensiasi sel.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan rata-rata pertambahan diameter batang tanaman durian lai pada Tabel 2 menunjukkan bahwa perlakuan P2 dengan pemberian Pupuk Organik Cair Seprint dengan dosis

2 ml/liter air menghasilkan diameter batang lebih besar dibandingkan perlakuan kontrol, P1 dengan dosis 0,5 ml/liter air, dan P3 dengan dosis

(27)

dengan dosis 2 ml/literair sudah mampu memberikan unsur hara yang cukup sehingga, menyebabkan terjadinya proses pembelahan sel, pemanjangan sel dan pembesaran sel lancar dan akan terjadi penambahan diameter batang. Hal ini sesuai dengan pendapat Gadner, dkk (1991), bahwa nitrogen merupakan bahan penting penyusunan asam amino, amida nukleotida dan nukleoprotein yang penting untuk pembelahan dan pembesaran sel tanaman dengan tercukupnya nitrogen maka pembelahan sel dalam jaringan kambium berjalan dengan lancar sehingga diameter batang bertambah besar.

Pupuk daun Seprint memiliki kandungan unsur N, P2O5, K2O dan unsur–

unsur hara mikro lainnya yang melengkapi yaitu B, Co, Mn, Zn, dan Cu. Menurut lingga, Pinus (1992), Pupuk daun termasuk pupuk buatan yang cara pemberiannya kepada tanaman melalui penyemprotan ke daun. Memakai pupuk daun berarti menyangkut pemakaian alat semprot, karena kita memberikan pupuk ke daun dengan cara menyemprotkannya. Kosentrasi yang di buat harus betul mengikuti petunjuk dalam kemasan. Jangan berlebihan. Kalau petani membuat dosis di bawah ukuran yang di anjurkan maka untuk mengimbanginya frekuensi pemupukan bisa dipercepat. Kalau di anjurkan setiap 10 hari bisa dipercepat jadi seminggu sekali.

(28)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Tinggi tanaman dan diameter batang bibit durian lai terbesar diperoleh pada perlakuan P2 yaitu pemberian Pupuk Organik Cair Seprint dengan

konsentrasi 2 ml/liter air dengan nilai rata-rata pertumbuhan tinggi 7,044 cm dan rata-rata pertambahan diameter batang 2,063 mm.

B. Saran

Untuk mendapatkan pertumbuhan yang lebih baik pada tanaman durian lai (Durio kutejensis) disarankan agar melakukan penelitian lanjutan tentang pemberian dosis yang sesuai untuk Pupuk Organik Cair Seprint.

(29)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1997. Mengebunkan Durian Unggul. PenebarSwadaya. Jakarta. Anonim. 2009. Seprint. Bunga Tani Lamongan. Lamongan.

Gadner, F. P. R. B. Pearce, R.L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya

(Physiologi Of Crop Plants). UI Press. Jakarta.

Kanisius, AA. 1997. Bertanam Pohon Buah-buahan II. Kanisius. Yogyakarta. Lingga, P. 1992. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya, Jakarta. Musnawar, E. I. 2005. Pupuk Organik Cair dan Padat, pembuatan dan Aplikasi.

Penebar Swadaya. Jakarta.

Untung 2006. Durian untuk kebun komersial dan hobi. Penebar

Swadaya. Jakarta

Setyaamidjaja, 2002. Pupuk dan Pemupukan. Penerbit CV. Simlex. Jakarta. Wiryanta. 2002. Bertanam Durian. Agromedia Pustaka. Jakarta.

(30)

Lampiran 1. Pengukuran tinggi batang (cm) bibit Durian Lai

Data awal Data akhir Ulangan P1 P1 Pertamabahan Tinggi (cm) 1 35,5 73 37,5 2 47,4 64 16,6 3 43,2 45,5 2,3 4 49,9 51 1,1 5 38,6 40 1,4 6 41,5 43 1,5 7 52,3 54 1,7 8 39 41 2 9 44,1 54,5 10,4 10 39,7 45 5,3 11 48,1 64 15,9 12 40,8 43 2,2 13 57 64 7 14 39,2 53 13,8 15 38,5 41 2,5 16 48,5 48,6 0,1 17 36 42 6 18 40 43 3 19 49,2 57 7,8 20 44,2 50.3 6,1 21 72,9 74 1,1 22 53,5 60 6,5 23 35,5 44 8.5 24 49,5 49,8 0,3 25 34,5 42 7,5 26 44,2 52 7,8

(31)

27 53,5 53,9 0,4 28 42,2 51 8,8 29 54,3 54,5 0,2 30 46,1 51 4,9 31 48,5 54 5,5 32 39 55 16 33 46,2 48 1,8 34 34,2 37 2,8 35 34,1 50 15,9 36 32,8 47 14,2 37 32,7 38 5,3 38 59,9 65 5,1 39 53,5 53,9 0,4 40 45,2 50,4 5,2 41 39 42 3 42 43,5 44 0,5 43 52 60 8 44 47 52 5 45 43,1 47 3,9 46 44,2 53 8,8 47 46,4 54 7,6 48 40 41 1 49 45,1 51 5,9 50 50,1 60 9,9

(32)

Data awal Data akhir Ulangan P2 P2 Pertambahan Tinggi (cm) 1 26,3 30 3,7 2 44,8 47 2,2 3 46,7 56 9,3 4 30,5 39 8,5 5 50 57 7 6 40 41 1 7 45,5 50 4,5 8 48 50 2 9 45 49 4 10 54 62 8 11 26,7 36 9,3 12 35,5 40 4,5 13 42,1 43 0,9 14 45 50 5 15 32 54 22 16 36,5 45 8,5 17 38 45 7 18 38,5 40 1,5 19 55 65 10 20 58,5 59 0,5 21 31,7 40 8,3 22 41,1 49 7,9 23 44 46 2 24 69,5 69,7 0,2 25 50 64 14 26 50,9 66 15,1 27 31 34 3 28 61 71 10

(33)

29 28,5 34 5,5 30 50 55 5 31 51,5 58 6,5 32 43,5 49 5,5 33 53,1 53,6 0,5 34 40,4 34 0,3 35 45,2 45,9 0,7 36 45,5 51 5,5 37 33,7 39 5,3 38 58,9 72 13,1 39 47,5 58 10,5 40 55 63 8 41 33,4 49 15,6 42 72 74 2 43 37 43 6 44 45,1 59 13,9 45 57,2 63 5,8 46 42,5 57 14,5 47 39 41 2 48 46 52 6 49 50,9 46 12,1 50 32 60 28

Data awal Data akhir Ulangan P3 P3 Pertambahan Tinggi (cm) 1 40,1 41,2 1,1 2 41,9 47 5,1 3 45,4 45,8 0,4 4 49,5 53 3,5 5 45,5 45,8 0,06

(34)

6 42 45 3 7 32,5 32,8 0,3 8 35,5 35,7 0,2 9 49,2 49,4 0,2 10 44,5 46 1,5 11 50,5 58 7,5 12 41 45 0 13 45,5 49 3,5 14 58 61 3 15 41 43 2 16 50,2 50,5 0,3 17 45,5 45,9 0,4 18 45,2 45,4 0,2 19 43,3 70 26,7 20 35,7 61 25,3 21 41 45 4 22 46,1 47 0,9 23 42 43 1 24 48,8 48,91 0,11 25 40 43 3 26 39,7 39,9 0,2 27 43,5 43,7 0,2 28 50 51 1 29 42,7 43 0,3 30 39,5 39,9 0,4 31 40 43 3 32 62 67 5 33 39 41 2 34 30,1 53 22,9 35 68 71 3

(35)

36 67 69 2 37 31,5 34 2,5 38 45,5 45,51 0,01 39 42 45 3 40 54 57 3 41 55 60 5 42 36 66 30 43 54 83 29 44 50,5 54 3,5 45 73 75 2 46 53 54 1 47 43 46 3 48 44,6 44,8 0,2 49 47,5 47,8 0,3 50 43,90 45,20 1,3

(36)

Lampiran 2. Pengukuran diameter batang (mm)

bibit Durian Lai

Data awal Data akhir Ulangan P1 P1 Pertambahan Diameter (mm) 1 4,30 7,58 3,28 2 5,02 5,58 0,56 3 5,50 8,31 2,81 4 5,20 5,26 0,06 5 4,52 7,33 2,81 6 5,42 6,69 1,27 7 6,11 8,41 2,3 8 4,59 5,57 0,98 9 5,25 8,09 2,84 10 5,36 5,42 0,06 11 5,29 7,23 1,94 12 5,66 7,66 2 13 5,26 6,86 1,6 14 4,57 5,46 0,89 15 4,09 6,81 2,72 16 5,59 5,63 0,04 17 5,10 7,15 2,05 18 4,07 4,40 0,33 19 6,25 7,98 1,73 20 5,09 5,94 0,85 21 5,44 7,96 2,52 22 5,18 6,17 0,99 23 5,37 711 1,74 24 3,33 4,16 0,83 25 4,65 5,10 0,45 26 4,53 5,95 1,42

(37)

27 5,24 5,95 0,71 28 5,99 7,49 1,5 29 5,59 8,23 2,64 30 4,58 5,75 1,17 31 4,38 5,10 0,72 32 4,13 4,52 0,39 33 4,43 4,57 0,14 34 4,88 4,91 0,03 35 4,64 4,71 0,07 36 4,94 6,72 1,78 37 7,02 7,34 0,32 38 5,65 5,69 0,04 39 4,74 7,45 2,71 40 5,41 5,72 0,31 41 5,11 5,18 0,07 42 4,65 9,13 4,48 43 3,81 6,91 3,1 44 4,80 8,46 3,66 45 5,27 5,32 0,05 46 4,53 7,59 3,06 47 5,14 7,43 2,29 48 4,37 4,97 4,6 49 5,14 5,11 0,04 50 6,19 7,26 1,07

Data awal Data akhir Ulangan P2 P2 Pertambahan Diameter (mm) 1 6 6,3 0,3 2 5,36 5,75 0,39

(38)

3 5,89 7,65 1,76 4 3,81 4,57 0,76 5 5,64 8,29 2,65 6 4,9 7,93 3,03 7 5,3 7,08 1,78 8 5,16 5,19 0,03 9 5,21 8,08 2,87 10 4,42 6,56 2,14 11 4,36 5,75 1,39 12 5,95 6,76 0,81 13 5,75 6,33 0,58 14 4,01 8,29 4,28 15 3,27 7,98 4,71 16 3,87 4,99 1,12 17 5,37 6,31 0,94 18 5,63 7,99 2,36 19 5 11,27 6,27 20 4,83 5,16 0,33 21 8.12 8,37 0,25 22 6,05 9,48 3,43 23 4,52 7,29 2,77 24 6,51 6,54 0,03 25 6,12 7,6 1,48 26 5,56 8,55 2,99 27 4,77 5,32 0,55 28 6,25 7,54 1,29 29 4,98 7,38 2,4 30 7,88 9,14 1,26 31 6,7 10,13 3,43 32 4,43 5,99 1,56

(39)

33 5,45 9,84 4,39 34 5,96 7,38 1,42 35 5,76 6,11 0,35 36 5,19 8,83 3,64 37 3,83 3,95 0,12 38 6,68 9,95 3,27 39 4,33 6,2 1,87 40 6,2 12,89 6,69 41 5,27 10,07 4,8 42 6,61 7,79 1,18 43 4,52 4,57 0,05 44 7,16 8,72 1,56 45 5,44 6,81 1,37 46 4,88 11,89 7,01 47 3,33 5,9 2,57 48 5,58 6,67 1,09 49 5,74 7,14 1,4 50 5,5 5,95 0,45

Data awal Data akhir Ulangan P3 P3 Pertambahan Diameter (mm) 1 5,14 6,21 1,07 2 4,97 6,06 1,09 3 4,66 4,78 0,12 4 4,33 5,11 0,78 5 4,73 5,22 0,49 6 5,25 5,46 0,21 7 5,13 6,49 1,36 8 4,77 4,83 0,06

(40)

9 3,58 7,45 3,87 10 3,36 6,51 3,15 11 3,75 6,97 3,22 12 3,81 4,98 1,17 13 5,73 5,78 0,05 14 7,07 7,39 0,32 15 5,06 5,44 0,38 16 5,33 5,51 0,18 17 5,31 5,36 0,05 18 6,37 8,11 1,74 19 5,64 6,71 1,07 20 4,29 5,93 1,64 21 4,08 9,42 5,34 22 4,45 5,2 0,75 23 4,26 4,39 0,13 24 5,47 6,49 1,02 25 6.87 7,23 0,36 26 3,88 5,61 1,73 27 5,31 6,4 1,09 28 4,64 8 3,36 29 5.68 10,81 5,13 30 3,8 7,39 3,59 31 4,64 10,33 5,69 32 4,82 6,42 1,6 33 5,67 8,45 2,78 34 4,73 5,7 0,97 35 6,5 6,88 0,38 36 5,22 5,67 0,45 37 3,87 5,88 2,01 38 4,22 6,94 2,72

(41)

39 4 7,56 3,56 40 4.22 5,63 1,41 41 5,74 7,79 2,05 42 5,41 9,19 3,78 43 6,58 8,12 1,54 44 4,82 7,05 2,23 45 7,05 7,62 0,57 46 5,73 7,88 2,15 47 4,83 7,19 2,36 48 4,15 7,08 2,93 49 4,92 7,46 2,54 50 6.98 10,36 3,38

(42)

Lampiran 4. Perhitungan Rata-rata Pertambahan Tinggi

Tanamanbibit Durian Lai (cm)

Pertambahan tinggi tanaman Durian Lai (cm) Perlakuan

Data Akhir Data Awal Pertambahan

P1 2551,4 2235,4 316

x

6,32

Pertambahan tinggi tanaman durian lai (cm) Perlakuan

Data Akhir Data Awal Pertambahan

P2 2577,9 2225,7 352,2

x

7,044

Pertambahan tinggi tanaman durian lai (cm) Perlakuan

Data Akhir Data Awal Pertambahan

P3 2511,98 2294,9 217,08

x

4,341

Lampiran 5. Perhitungan rata-rata pertambahan diameter

batang bibit Durian Lai (mm)

Pertambahan diameter batang tanaman durian Lai (mm)

Perlakuan

Data Akhir Data Awal Pertambahan

P1 340,44 250,82 89,62

x

1,399

Pertambahan diameter batang tanaman durian Lai (mm)

Perlakuan

Data Akhir Data Awal Pertambahan

P2 372,22 269,05 103,17

x

2,063

Pertambahan diameter batang tanaman durian Lai (mm)

Perlakuan

Data Akhir Data Awal Pertambahan

P3 340,44 250,82 89,62

Gambar

Tabel 1. Rata-rata pertambahan tinggi bibit durian lai (cm)
Tabel 2. Rata-rata pertambahan diameter  batang durian lai (mm).

Referensi

Dokumen terkait

Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan pupuk organik cair Nasa berpengaruh nyata dan sangat nyata secara umum terhadap tinggi bibit, jumlah daun dan diameter

Perlakuan aplikasi pupuk organik cair kotoran sapi dengan dosis yang berbeda- beda memberikan pengaruh terhadap para- meter pertumbuhan dan produksi tanaman sawi

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pemberian pupuk organik cair agrib kompos berpengaruh sangat nyata pada parameter umur pecah tunas,

Waktu fermentasi terbaik 28 hari urin sapi sebagai pupuk organik cair dapat mempengaruhi pertumbuhan bibit karet pada pengamatan tinggi tanaman, diameter batang,

Tabel 3 juga menunjukkan bahwa semakin besar dosis pupuk majemuk yang diberikan, semakin baik pertambahan jumlah daun, tinggi tanaman dan diameter batang bibit kakao..

Perlakuan campuran pupuk organik cair sampah pasar dengan air berpengaruh terhadap parameter pertambahan tinggi bibit, pertambahan diameter bonggol, pertambahan jumlah

Respons Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma Cacao L.) Terhadap Aplikasi Pupuk Organik Cair Pada Jenis Aksesi Buah Kakao Yang

Hasil penelitian aplikasi pupuk organik cair Green Pantas terhadap pertumbuhan jumlah daun bibit tanaman kopi robusta (Coffea sp) dengan dosis 0 ml, dan 2 ml dapat