• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem evaluasi manfaat diklat di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem evaluasi manfaat diklat di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS)"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : KHAERUNNISA

NIM : 10109658

Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 19 April 1990

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jl. Sekeloa Selatan No.11

No. Telepon : 085780577311

Email : khaerunnisa.knis@gmail.com

Riwayat Pendidikan

Tahun Pendidikan

1996-2002 SD Negeri Patrasana II

2002-2005 SMP Negeri 1 Kresek

2005-2008 SMA Negeri 1 Kota Serang

2009-2014 Program S1 Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer

(5)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana

KHAERUNNISA

10109658

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.,

Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Yang Maha Kuasa

yang telah memberikan segala karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

laporan penelitian tugas akhir dengan tepat waktu.

Skripsi yang berjudul “Sistem Evaluasi Manfaat Diklat di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) merupakan syarat untuk menyelesaikan program studi strata 1 Teknik Informatika Fakultas Teknik

dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

Skripsi ini tidak akan berarti apa-apa tanpa bantuan dan dukungan semua

pihak yang dengan segenap hati dan rasa tulus yang telah memberikan semua hal

yang penulis butuhkan, oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih

kepada :

1. Allah Yang Maha Kuasa sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas

akhir ini.

2. Kedua orang tua Bapak H.Djariman dan Ibu Hj.Jamsani dan keluarga

tercinta,yang selalu memberikan doa, semangat, perhatian, kasih sayang,

dan pengorbanannya untuk keberhasilan penulis untuk menyelesaikan

laporan penelitian ini.

3. Bapak Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir. M.Sc. selaku Dekan Fakultas

Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

4. Bapak Irawan Afrianto, S.T., M.T. selaku Ketua Program Studi Tenik

Informatika Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

5. Ibu Riani Lubis., S.T., M.T. selaku dosen pembimbing yang telah banyak

memberikan bimbingan, pengarahan dan masukkan bagi penulis.

6. Bapak Irfan Maliki, S.T., M.T. selaku dosen penguji 1 yang telah

memberikan masukan dan saran kepada penulis.

7. Ibu Istiqomah, S.Kom. selaku dosen penguji 3 yang telah memberikan

(7)

iv membantu proses akademik penulis.

10.Eni Nuraeni, Wahdhotul Janah, Hikmathurrohman, Ahmad Ajrul Faisal,

Lila, Aufa, Dika, Shaki, Usamah Izzaturrahman dan rekan-rekan lainnya

yang tidak bisa disebutkan yang telah memberikan motivasi dan

membantu penulis dalam penyelesaian penyusunan penelitian ini.

11.Rekan-rekan IF-15 Angkatan 2009 yang telah memberikan motivasi dan

bantuannya.

12.Rekan-rekan seperjuangan yang selalu memberikan motivasi dan semua

pihak yang membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini yang tidak

dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa penulisan tugas akhir ini masih jauh dari

sempurna maka kritik dan saran dari semua pihak untuk perbaikan dikemudian

hari. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi orang banyak sebagai

penambah wawasan.

Wassalammu’alaikum Wr. Wb.

Bandung, 25 Februari 2014

(8)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR SIMBOL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1 Latar Belakang Masalah ... 1

I.2 Perumusan Masalah ... 2

I.3 Maksud dan Tujuan ... 2

I.4 Batasan Masalah ... 3

I.5 Metodologi Penelitian ... 4

I.6 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

II.1 Tinjauan Perusahaan ... 9

II.1.1 Profil BBPPKS ... 9

II.1.2 Struktur Organisasi BBPPKS ... 12

II.2 Landasan Teori ... 14

II.2.1 Sistem Informasi ... 14

II.2.2 Evaluasi ... 22

II.2.3 Kuesioner ... 24

II.2.4 Pengujian Validitas dan Reabilitas Kuesioner ... 28

II.2.5 Sampel dan Teknik Sampling ... 29

II.2.6 Uji t ... 30

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN ... 33

III.1 Analisis Sistem ... 33

III.1.1 Analisis Masalah ... 33

III.1.2 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan ... 33

III.1.3 Analisis Aturan Bisnis ... 40

III.1.4 Pembuatan Kuesioner Evaluasi Manfaat Diklat Yang Diusulkan... 40

III.1.5 Analisis Evaluasi Manfaat Diklat Yang Diusulkan ... 57

III.1.6 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 66

III.1.6.1 AnalisisPengkodean ... 66

(9)

vi

III.1.6.3 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak ... 69

III.1.6.4 Analisis Pengguna ... 69

III.1.7 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 70

III.1.7.1 Analisis Basis Data ... 70

III.1.7.2 Diagram Konteks ... 72

III.1.7.3 Data Flow Diagram (DFD) ... 72

III.1.7.4 Spesifikasi Proses ... 81

III.1.7.5 Kamus Data ... 96

III.2 Perancangan Sistem ... 103

III.2.1 Perancangan Basis Data... 103

III.2.1.1 Diagram Relasi ... 103

III.2.1.2 Struktur Tabel ... 104

III.2.2 Perancangan Arsitektur... 108

III.2.2.1 Struktur Menu ... 108

III.2.2.2 Antarmuka ... 109

III.2.2.3 Pesan ... 136

III.2.2.4 Jaringan Semantik ... 138

III.2.2.5 Perancangan Prosedural ... 139

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... 145

IV.1 Implementasi Sistem ... 145

IV.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras ... 145

IV.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 145

IV.1.3 Implementasi Basis Data ... 146

IV.1.4 Implementasi Tampilan ... 148

IV.2 Pengujian Sistem ... 154

IV.2.1 Skenario Pengujian BlackBox ... 154

IV.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian BlackBox ... 155

IV.2.3 Pengujian Beta ... 165

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 169

V.1 Kesimpulan ... 169

V.2 Saran ... 169

(10)

170

DAFTAR PUSTAKA

[1]Arikunto Suharsimi, 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

[2]Ghazali Iman,2009. Aplikasi Analisis Multivarate dengan program SPSS,

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

[3]Jogiyanto, 2008. Metodologi Penelitian Sistem Informasi. Yogyakarta:

Andi.

[4]Kadir, A., 2002. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.

[5]Kaswan, 2012. Coaching dan Mentoring. Bandung: Alfabeta.

[6]Kementerian Sosial RI BBPPKS, 2013. Pedoman Pengumpulan Data –

Evaluasi Manfaat Diklat, Bandung.

[7]Singarimbun, Effendi, 2006. Metode Penelitian Survei,Jakarta:LP3ES.

[8]Sommerville, I., 2011. Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Erlangga.

[9]Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta.

[10] Sutanta, E., 2005. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta: Graha

(11)

1 I.1 Latar Belakang Masalah

Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS)

merupakan unit pelaksanaan teknis kediklatan Kementerian Sosial yang

bertujuan melaksanakan pendidikan dan pelatihan kesejahteraan sosial bagi tenaga

kesejahteraan sosial pemerintah dan masyarakat sehingga meningkatkan

kompetensi sumber daya manusia yang unggul dan kreatif dalam penyelenggaraan

kesejahteraan sosial. Salah satu bidang yang terdapat di BBPPKS adalah bidang

program dan evaluasi yang salah satu tugasnya melakukan evaluasi pendidikan

dan pelatihan (Diklat), kegiatan evaluasi merupakan komponen yang penting

dalam suatu diklat, tanpa evaluasi tidak diketahui apakah program diklat yang

diselenggarakan berhasil atau tidak, salah satu evaluasi yang dilakukan adalah

evaluasi manfaat diklat yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat

keberhasilan diklat yang telah diikuti oleh peserta bagi instansi dan lingkungan

kerjanya serta untuk mengetahui apakah pelaksanaan diklat sudah dapat

memecahkan permasalahan yang dihadapi.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Drs.Hendaryat sebagai kepala seksi

pengawasan dan evaluasi menyatakan evaluasi manfaat diklat yang dilakukan

belum berjalan secara maksimal karena banyaknya data yang harus diolah

menyebabkan proses pembuatan laporan hasil evaluasi manfaat diklat tidak tepat

waktu dan ini berdampak pada lamanya pemberian rekomendasi perbaikan oleh

kepala seksi pengawasan terhadap program diklat, luasnya wilayah kerja BBPPKS

dan terbatasnya waktu yang ada menyebabkan evaluasi manfaat diklat tidak

terlaksana secara menyeluruh baik untuk diklat yang telah diselenggarakan

maupun untuk alumni peserta diklat hal ini mengakibatkan tingkat keberhasilan

manfaat diklat belum diketahui secara keseluruhan. Masalah lain yang sering

terjadi dari proses kegiatan evaluasi manfaat diklat ini adalah data peserta diklat

(12)

2

rotasi jabatan di tempat asal peserta sangat cepat sehingga berdampak tim evaluasi

BBPPKS tidak mendapatkan data untuk evaluasi.

Berdasarkan masalah yang ada saat ini dibutuhkan sistem yang dapat

membantu bagian pengawasan dan evaluasi dalam pelaksanaan dan pengolahan

hasil evaluasi manfaat diklat, menyediakan fasilitas yang dapat menangani

cepatnya rotasi di daerah tempat asal peserta diklat dan membantu dalam

pemberian rekomendasi untuk pelaksanaan diklat ke depannya.

I.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan maka rumusan masalah dari

penulisan penelitian ini adalah bagaimana membangun sistem yang dapat

membantu dalam mengelola evaluasi manfaat diklat yang diselenggarakan oleh

BBPPKS.

I.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari pembuatan penelitian ini untuk membangun sistem evaluasi

manfaat diklat di BBPPKS.

Adapun tujuan dari skripsi ini diantaranya:

a. Mempermudah seksi pemantauan dan evaluasi dalam melaksanakan dan

mengolah hasil evaluasi manfaat diklat sehingga pembuatan laporan dapat

tepat waktu.

b. Membantu kepala seksi pemantauan dan evaluasi dalam rekomendasi

mengenai perbaikan-perbaikan diklat.

c. Membantu seksi pemantauan dan evaluasi agar terlaksananya evaluasi

manfaat diklat di seluruh wilayah kerja BBPPKS.

d. Menyediakan fasilitas bagi peserta diklat untuk memperbaharui data

(13)

I.4 Batasan Masalah

Batasan-batasan masalah dalam aplikasi yang akan dibangun diantaranya

sebagai berikut :

a. Data peserta diklat dan data diklat yang diolah untuk evaluasi manfaat

diklat adalah data peserta aparatur pada bulan Juli-Desember tahun 2012.

b. Responden untuk evaluasi manfaat diklat terdiri dari alumni diklat (peserta

yang telah mengikuti diklat dan kembali ke instansinya), atasan alumni

diklat dan penerima layanan dari alumni diklat.

c. Kriteria penilaian hasil evaluasi manfaat diklat yang digunakan oleh

bagian pengawasan dan evaluasi di BBPPKS terdiri dari aspek

pengetahuan, sikap dan keterampilan.

d. Pemberian rekomendasi untuk perbaikan diklat meliputi aspek pemberian

materi dan praktek kerja lapangan.

e. Pengolahan kuesioner yang dijadikan data evaluasi manfaat diklat

menggunakan t dependent sample t-test.

f. Proses yang terdapat pada sistem ini adalah pengelolaan data evaluasi

manfaat diklat, pengelolaan data responden, pengelolaan data pegawai dan

pengelolaan data laporan evaluasi manfaat diklat.

g. Keluaran yang dihasilkan pada sistem ini adalah data evaluasi manfaat

diklat berupa laporan yang berisi informasi mengenai tingkat keberhasilan

diklat yang telah diikuti oleh peserta dan tindakan perbaikan yang

diperlukan apabila tingkat keberhasilan manfaat diklat dibawah standar

yang ditetapkan di BBPPKS dan perbaikan untuk pelaksanaan diklat

selanjutnya.

h. Sistem yang akan dibangun berbasis web.

i. Pendekatan analisis pembangunan perangkat lunak menggunakan

(14)

4

I.5 Metodologi Penelitian

Metode-metode yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan untuk memperoleh informasi

dan data didalam penelitian ini adalah:

a. Studi Literatur

Pengumpulan data dengan cara mempelajari kepustakaan melalui jurnal,

paper dan buku serta dokumen yang ada kaitannya dengan judul penelitian.

b. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian

dan tinjauan langsung ke tempat penelitian yaitu Balai Besar Pendidikan

dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial untuk mengumpulkan data informasi

yang dibutuhkan dalam pembangunan sistem.

c. Wawancara

Wawancara adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari

responden. [2] Wawancara dilakukan secara personal yaitu mengadakan

tanya jawab secara langsung dengan responden, wawancara personal

dilakukan dengan Bapak Drs.Hendaryan sebagai kepala seksi pengawasan

dan evaluasi.

d. Kuesioner

Teknik pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan yang

nanti diisi oleh responden yang terkait dengan penelitian.

2. Metode Pembuatan Perangkat Lunak

Metode yang digunakan dalam pembuatan perangkat lunak adalah model

waterfall. Tahapan-tahapan dalam metode waterfall [7] adalah sebagai berikut :

a. Analisis dan definisi persyaratan

Analisis dan definisi persyaratan merupakan tahap mengumpulkan

kebutuhan secara lengkap melalui konsultasi dengan pengguna sistem

kemudian dianalisis dan didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh

(15)

b. Perancangan Sistem dan perangkat lunak

Perancangan Sistem dan perangkat lunak merupakan tahapan yang

dilakukan setelah analisis dan definisi persyaratan selesai dilakukan,

perancangan sistem membagi persyaratan terhadap perangkat keras dan

perangkat lunak. Kegiatan ini menentukan arsitektur sistem secara

keseluruhan, identifikasi dan deskripsi abstraksi perangkat lunak yang

mendasar.

c. Implementasi dan pengujian unit

Implementasi dan pengujian unit merupakan tahapan proses pengubahan

perancangan sistem dan perangkat lunak ke dalam program atau unit

program yang akan dibangun dan pengujian unit dilakukan untuk

verifikasi bahwa semua unit sudah memenuhi spesifikasi.

d. Integrasi dan pengujian sistem

Integrasi dan pengujian sistem merupakan tahap penyatuan unit-unit

program kemudian diuji secara keseluruhan untuk menjamin bahwa

persyaratan sistem sudah terpenuhi dan sistem sudah siap digunakan.

e. Operasi dan pemeliharaan

Operasi dan pemeliharaan merupakan tahap mengoperasikan program

dilingkungannya dan melakukan pemeliharaan, seperti penyesuaian atau

perubahan karena adaptasi dengan situasi sebenarnya.

(16)

6

I.6 Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan penelitian ini disusun untuk memberikan gambaran

umum tentang kegiatan penelitian yang dilakukan. Sistematika penulisan

penelitian ini adalah:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah yaitu pemaparan mengenai

bagaimana suatu permasalahan dapat terjadi, perumusan masalah yaitu

permasalahan yang didapatkan dari latar belakang, maksud dan tujuan, batasan

masalah merupakan batasan-batasan yang digunakan dalam penelitian seperti

perangkat lunak, perangkat keras dan data yang digunakan, metodologi penelitian

dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan secara singkat mengenai sejarah instansi tempat

penelitian dilaksanakan, logo instansi, struktur organisasi dan deskripsi tugas serta

membahas tentang konsep dasar serta teori-teori yang mendukung penelitian ini.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Bab ini menjelaskan tentang analisis sistem yang sedang berjalan di instansi,

aturan bisnis, kebutuhan nonfungsional, kebutuhan fungsional, analisis perangkat

keras dan perangkat lunak yang digunakan di instansi, dan analisis data meliputi

analisis basis data, diagram konteks, dan DFD, serta perancangan sistem

diantaranya meliputi perancangan struktur menu, perancangan pesan dan

perancangan antarmuka.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bab ini menjelaskan tentang implementasi atau penerapan dari analisis sistem

dan analisis perancangan yang dilakukan oleh peneliti, kebutuhan perangkat keras

dan perangkat lunak yang dibutuhkan oleh sistem dan implementasi antarmuka,

serta pengujian terhadap sistem pengujian yang dilakukan ada dua macam yaitu

pengujian alpha dan pengujian beta, pengujian alpha digunakan untuk menguji

perangkat lunak sedangkan pengujian beta digunakan untuk menguji para

(17)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian yang telah dilaksanakan, kesimpulan

didapatkan setelah semua rangkaian yang dibutuhkan dalam penelitian selesai

dilaksanakan dan telah dilakukan pengujian terhadap keseluruhan sistem, dan

saran yang diharapkan dapat bermanfaat untuk pengembangan hasil penelitian ini

(18)

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini dijelaskan profil Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan

Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) serta beberapa konsep dan dasar teori yang

berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas sebagai dasar pemahaman

dalam mengimplementasikan konsep-konsep tersebut kedalam semua kegiatan

pengembangan sistem.

II.1 Tinjauan Perusahaan

Tinjauan perusahaan merupakan pembahasan mengenai tempat

dilaksanakannya penelitian, pembahasan meliputi sejarah, visi dan misi, logo,

struktur organisasi serta deskripsi tugas.

II.1.1 Profil BBPPKS

Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS)

Sebagai unit pelaksanaan teknis kediklatan Kementerian Sosial yang

melaksanakan pendidikan dan pelatihan kesejahteraan sosial bagi tenaga

kesejahteraan sosial pemerintah dan masyarakat, pengkajian dan penyiapan

standarisasi pendidikan dan pelatihan, pemberian informasi serta koordinasi

dengan instansi terkait sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

Unit pelaksana teknis ini diawali pada tahun 1964 di Yogyakarta dengan

nama Balai pendidikan Tenaga Sosial (BPTS). Pada tahun 1974 pidah ke

Bandung berganti nama menjadi National Training Course (NTC) dan tahun 1975

terjadi perubahan nomenklatur menjadi Badan Pendidikan dan Latihan Tenaga

Sosial (BPLTS). Selanjutnya pada tahun 1996 berganti nama lagi menjadi Balai

Diklat Profesi Pekerjaan Sosial (BDPPS) dan pada tahun 2000 sampai dengan

sekarang sesuai dengan Kepmensos Nomor : 53/HUK/2003 tanggal 23 juli 2003

(19)

BBPPKS memiliki visi dan misi sebagai berikut:

1. Visi

Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS)

memiliki visi mewujudkan sumber daya manusia kesejahteraan sosial

yang unggul dan kreatif.

2. Misi

Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS)

memiliki kegiatan untuk mencapai visi yang tertuang didalam misi sebagai

berikut:

a. Melaksanakan pengkajian diklat kesejahteraan sosial.

b. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan kesejahteraan sosial.

c. Melaksanakan pengembangan laboratorium praktik diklat kesejahteraan

sosial.

d. Melaksanakan pengembangan sumber daya manusia.

e. Mengembangkan sistem informasi dan advokasi diklat kesejahteraan

sosial.

f. Melaksanakan kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan diklat.

Logo yang dimiliki oleh BBPPKS sama dengan logo Kementerian Sosial

Republik Indonesia dikarenakan BBPPKS adalah lembaga dibawah naungan

Kementerian Sosial.

(20)

11

Makna bentuk dan motif yang terdapat dalam logo ini ialah :

1. Bentuk teratai dengan lima kelopak yang menjadi satu kesatuan

menggambarkan Pancasila dengan makna bahwa Departemen Sosial

bersikukuh mempertahankan nilai-nilai Pancasila dalam bingkai Negara

Kesatuan Republik Indonesia.

2. Bentuk grafis persegi dengan empat sayap burung garuda menggambarkan

kandungan filosofis pelayanan sosial melalui empat pilar yaitu :

rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial, jaminan sosial, dan perlindungan

sosial.

3. Bentuk manusia mengandung arti pemanusiaan itu sendiri, yang

merupakan subjek dan objek dari pelayanan sosial, dan mengusung

kredibilitas dan jati diri untuk memanusiakan manusia.

Logo BBPPKS memiliki beberapa warna yaitu hijau, kuning, biru.

Warna-warna ini memiliki arti khusus. Arti khusus Warna-warna-Warna-warna pada logo BBPPKS

ialah :

1. Warna kuning Tetap mengusung arti harapan dan wawasan kedepan

secara menyeluruh, andal, dinamis dan dapat dipercaya dengan nilai –

nilai kemanusiaan yang mendasarinya sebagai departemen yang

profesional.

2. Warna Hijau Warna yang mengandung arti sehat, alami, keberuntungan

dan pembaharuan, menggambarkan evolusi pembaharuan kepada

kemajuan yang progresif kearah yang lebih baik, selain itu

mendefinisikan kesungguhan hati nurani dalam berkomitmen.

3. Warna Biru Biru bermakna secara filosofis kepercayaan, konservatif,

keamanan, teknologi, kebersihan, dan keteraturan. Melambangkan sifat

kepercayaan, kehandalan dan bertanggung jawab sebagai citra baru dari

(21)

II.1.2 Struktur Organisasi BBPPKS

Berikut ini adalah struktur organisasi yang sedang berjalan di Balai Besar

Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Lembang Bandung.

Gambar II.2 Struktur Organisasi

Deskripsi tugas di BBPPKS adalah sebagai berikut:

1. Kepala

Kepala bertugas BBPPKS mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan

pelatihan kesejahteraan sosial pemerintah dan masyarakat, pengkajian dan

penyiapan standarisasi pendidikan dan pelatihan pemberian informasi serta

koordinasi dengan instansi terkait sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

2. Kepala bagian tata usaha

Kepala bagian tata usaha melaksanakan tugas pengelolaan urusan tata

usaha dan rumah tangga BBPPKS kepala bagian tata usaha trbagi menjadi:

a. Kepala Bagian Sub Umum

Kepala bagian sub umum bertugas melakukan urusan surat menyurat,

(22)

13

b. Kepala Sub Bagian Keuangan

Kepala sub bagian keuangan bertugas melakukan urusan penyusunan

anggaran rutin dan pembangunan serta sumber-sumber lain dan

penyiapan bahan pembinan kebendaharaan, verifikasi serta akuntansi.

3. Kepala Bidang Program Dan Evaluasi

Kepala bidang program dan evaluasi bertugas melaksanakan penyusunan

rencana dan program pemberian informasi dan advokasi, pemantauan,

evaluasi, dan pelaporan kegiatan pendidikan dan pelatihan kesejahteraan

sosial. Kepala bidang program dan evaluasi terbagi menjadi 2 kasi yaitu:

a. Kepala Seksi Penyusunan Program

Kapala seksi penyusun program bertugas melakukan pengumpulan,

pengolahan dan penyajian data, serta penyiapan penyusunan rencana

dan program, pelayanan pemberian informasi.

b. Kepala Seksi Pemantauan dan Evaluasi

Kepala seksi pemantauan dan evaluasi bertugas melakukan pemantauan

dan evaluasi serta penyusunan laporan, uraian tugas tersebut yaiu:

melakukan penyusunan rencana program dan kegiatan pemantauan dan

evaluasi, mengkonsultasikan rencana program dan kegiatan kepada

kepala bidang program dan evaluasi untuk pengarahan dan persetujuan,

melakukan koordinasi dengan penjabat yang terkait dengan evaluasi,

membagi tugas kegiatan seksi pemantauan dan evaluasi, melaksanakan

monitoring dan evaluasi, menyusun laporan dan mendistribusikan hasil

monitoring evaluasi serta mendokumentasikannya, menyiapkan bahan

laporan penyelenggaraan diklat.

4. Kepala Bidang Penyelenggaraan Diklat Dan Kerja Sama

Kepala bidang penyelenggaraan diklat dan kerja sama bertugas

melaksanakan penyelenggaraan diklat tenaga kesejahteraan sosial

pemerintah dan masyarakat serta pengkajian dan standarisasi pendidikan

dan pelatihan dan kerja sama dengan instansi terkait. Kepala bidang

(23)

a. Kepala Seksi Diklat Tenaga Kesejahteraan Sosial Pemerintah

Bertugas melakukasn fasilitasi penyelengaraan, pengkajian, dan

penyiapan standarisasi pensisikan dan pelatihan kesejahteraan sosial

bagi tenaga kesejahteraan sosial pemerintah dan pelaksanaan urusan

kerjasama dengan instansi terkait.

b. Kepala Seksi Diklat Tenaga Kesejahteraan Sosial Masyarakat

Bertugas melakukan fasilitasi penyelenggaraan, pengkajian dan

penyimpan standarisasi pendidikan pelatihan kesejahteraan sosial

masyarakat dan pelaksanaan urusan kerja sama dengan instansi terkait.

5. Kepala Instalasi Laboratorium Pratikum Profesi Peksos

Bertugas melakukan kegiatan praktek profesi pekerjaan sosial dan media

untuk menunjang pelaksanaan tugas BBPPKS dan informasi Diklat.

6. Kepala Instalasi Perpustakaan

Bertugas melakukan urusan perpustakaan seperti mempelajari, memahami,

dan melaksanakan peraturan perundang-undangan serta ketentuan yang

berkaitan dengan instalasi perpustakaan dan menyusun rencana kebutuhan

perpustakaan sesuai dengan tugas pokok serta fungsi balai.

II.2 Landasan Teori

Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai

dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk

memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan

pembahasan hasil penelitian. Peneliti mengutip beberapa teori yang berhubungan

dengan variabel-variabel penelitian sebagai landasan dalam penelitian.

II.2.1 Sistem Informasi

Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling berhubungan dan bekerja

bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan. Setiap elemen yang terdadapat di

dalam sistem harus memberikan manfaat supaya tujuan tercapai. Ada beberapa

(24)

15

1. Tujuan

Tujuan (goal) didalam sistem berfungsi sebagai motivator yang

mengarahkan dan mengendalikan sistem.

2. Masukan

Masukan (Input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam

sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk di proses.

3. Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau tansformasi

dari masukan menjadi keluaran yang berguna.

4. Keluaran

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan.

5. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik

Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan

menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan

balik (feedback) ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan

maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan

sesuai dengan tujuan.

Sistem berinteraksi dengan lingkungannya dan memiliki batas, lingkungan

adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem yang berpengaruh terhadap

operasi sistem sedangkan batas (Boundary) sistem adalah pemisah antara sistem

dan daerah di luar sistem (lingkungan). Gambar II.3 menunjukan hubungan antar

(25)

Masukan Proses

Mekanisme Pengendalian

Keluaran

Tujuan

Umpan Balik

Batas Sistem

Lingkungan Lingkungan

Gambar II.3 Sistem dan elemen-elemennya [4]

Definisi informasi menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:

1. Menurut Jogiyanto, Informasi adalah data yang telah diolah menjadi

sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam

pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang. [2]

2. Menurut McFadden, informasi adalah data yang telah diproses sedemikian

rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunkakan

data tersebut. [4]

3. Menurut Davis, informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah

bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan

keputusan saat ini atau saat mendatang.[4]

Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa informasi

adalah data yang sudah diolah sehingga memiliki makna dan berguna atau

menjadi pengetahuan bagi seseorang dan bermanfaat dalam pengambilan

keputusan saat ini atau saat mendatang. Kualitas informasi digunakan untuk

menyatakan informasi tersebut baik atau tidak dan diukur berdasarkan relevansi,

ketepatan waktu dan keakurasian.

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya

(26)

17

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berisi gagasan atau

konsep. Sistem fisik (physical system) adalah sistem yang secara fisik

dapat dilihat.

2. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik

Sistem deterministik (deterministic system) adalah suatu sistem yang

operasinya dapat diprediksi secara tepat. Sistem probabilistik

(probabilistic system) adalah sistem yang tak dapat diramal dengan pasti

karena mengandung unsur probabilitas.

3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

Sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak bertukar materi,

informasi, atau energi dengan lingkungan, dengan kata lain sistem ini tidak

berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem terbuka (open

system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan

dipengaruhi oleh lingkungan.

4. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi karena alam.

sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang dibuat

Sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi karena alam,

sistem buatan manusia (human made system) dalah sistem yang dibuat

oleh manusia.

5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

Sebuah sistem yang sederhana merupakan sebuah sistem yang terbentuk

dari sedikit tingkatan dan komponen atau sub sistem serta hubungan antara

mereka sangat sederhana. Sistem yang kompleks jelas terdiri dari banyak

komponen dan tingkatan yang dihubungkan dalam berbagai cara yang

berbeda. Seperti dalam organisasi peruasahaan besar.

Berdasarkan klasifikasi di atas sistem informasi tergolong sebagai sistem

buatan manusia, sistem terbuka, bersifat fisik dan dapat tergolong sebagai sistem

probabilistik ata deterministik. Ada beberapa definisi mengenai sistem informasi

(27)

untuk menyediakan informasi guna mendukung operasi manajemen dalam suatu

organisasi. Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi

operasi yang bersifat menajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi

untuk dapat menyediakan pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan

untuk pengambilan keputusan.

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen seperti dibawah ini:

1. Perangkat keras yang mencakup piranti-piranti fisik seperti komputer dan

printer.

2. Perangkat lunak atau program adalah sekumpulan instruksi yang

memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.

3. Prosedur yang merupakan sekumpulan aturan yang dipakai untuk

mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang

dikehendaki.

4. Orang termasuk semua pihak yang bertanggung jawab dalam

pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaaan keluaran

sistem informasi.

5. Basis data merupakan sekumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang

berkaitan dengan penyimpananan data.

6. Jaringan komputer dan komunikasi data merupakan sistem penghubung

yang memungkinkan sumber dipakai bersama atau diakses oleh sejumlah

pemakai.

(28)

19

Sistem informasi dapat dikelompokkan dengan berbagai cara, klasifikasi

yang umum dipakai antara lain didasarkan pada beberapa hal, yaitu:

1. Sistem Informasi Menurut Level Organisasi

Berdasarkan level organisasi, sistem informasi dikelompokkan menjadi

tiga, antara lain adalah :

a. Sistem informasi departemen (department information system) adalah

sistem informasi yang hanya digunakan dalam sebuah departemen.

Contohnya: departemen SDM (Sumber Daya Manusia) memiliki

berbagai program (aplikasi) dengan kegunaannya masing-masing.

Kumpulan aplikasi ini membentuk sebuah sistem yang disebut sistem

informasi SDM atau HRIS (Human Resource Information System).

b. Sistem informasi perusahaan (enterprise information system)

merupakan sistem informasi yang tidak terletak pada masing-masing

departemen, melainkan berupa sebuah sistem terpadu yang dapat

digunakan oleh sejumlah departemen secara bersama-sama.

Contohnya: sistem informasi perguruan tinggi mengintegrasikan

bagian-bagian seperti pengajaran, keuangan dan kemahasiswaan.

c. Sitem informasi antarorganisasi (interorganizational informationi

system atau terkadang disebut dengan IOS/ interorganization system)

merupakan jenis sistem informasi yang menghubungakan dua

organisasi atau lebih.

Contohnya: sistem informasi reservasi kereta api adalah contoh sistem

informasi yang memungkinkan biro perjalanan yang menjual tiket dan

dapat saling berbagi informasi.

2. Sistem Informasi Fungsional

Sistem informasi fungsional adalah sistem informasi yang ditujukan untuk

memberikan informasi bagi sekelompok orang yang berada pada bagian

tertentu dalam perusahaan. Beberapa sistem informasi fungsional yang

(29)

Tabel II.1 Sistem Informasi Menurut Area Fungsional

Sistem

Informasi Keterangan

Sistem informasi akuntansi

Sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi akuntansi (departemen/bagian Akuntansi). Sistem ini mencakup semua transaksi yang berhubungan dengan keuangan dalam perusahaan.

Sistem informasi keuangan

Sistem informasi yang menyediakan informasi pada fungsi keuangan (departemen/bagian Keuangan) yang menyangkut mengenai keuangan perusahaan. Contohnya adalah informasi pembayaran.

Sistem informasi manufaktur

Sistem informasi yang bekerja sama dengan sistem informasi yang lain untuk mendukung manajemen perusahaan (baik dalam hal perencanaan maupun pengendalian) dalam menyelesaikan masalah dalam hal produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Contohnya adalah jadwal produksi.

Sistem informasi pemasaran

Sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi pemasaran. Misalnya berupa ringkasan penjualan.

Sistem

informasi SDM

Sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi personalia. Misalnya berupa kinerja pegawai, rincian gaji hingga tunjangan-tunjangan

3. Sistem Informasi Berdasarkan Dukungan yang Tersedia

Berdasarkan dukungan yang diberikan kepada pemakai, sistem informasi

yang digunakan pada semua area fungsional dalam organisasi dapat

diklasifikasikan seperti pada Tabel II.2

Tabel II.2 Sistem Informasi Menurut Dukungan yang Diberikan

Sistem Fungsi Pemakai

Pemrosesan Transaksi/

Transaction Processing System (TPS)

Menghimpun dan menyimpan informasi transaksi.

Orang yang memproses transaksi.

Informasi

Manajemen/Management Information System (MIS)

Mengkonversi data yang berasal dari TPS menjadi informasi yang berguna untuk mengelola organisasi dan memantau kinerja.

Semua level manajemen.

Pendukung

Kepurusan/Decision Support System (DSS)

Membantu pengambilan keputusan dengan menyediakan informasi, model, atau perangkat untuk menganalisa informasi.

Analisis, manajer dan professional.

Informasi

Eksekutif/Executive Information System (EIS)

Menyediakan informasi yang mudah diakses dan bersifat interaktif, tanpa mengharuskan

(30)

21

Sistem Fungsi Pemakai

eksekutif menjadi ahli analisis. Sistem Pakar/Expert

System (ES)

Menyediakan pengetahuan pakar pada bidang tertentu untuk membantu pemecahan sebuah masalah.

Orang yang hendak memecahkan masalah yang memerlukan kepakaran.

Otomasi

Perkantoran/Office Automation System (OAS)

Menyediakan fasilitas untuk memproses dokumen maupun pesan sehingga pekerjaan dapat dilakukan secara efisien dan efektif.

Staf maupun manajer.

4. Sistem Informasi Berdasarkan Klasifikasi Aktivitas Manajemen

Sistem informasi terkadang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas yang

didukungnya pada level manajemen. Berdasarkan hal ini, terdapat

pengelompokan sebagai berikut :

a. Sistem Informasi Pengetahuan

Sistem informasi pengetahuan (knowledge information system) adalah

sistem informasi yang mendukung aktivitas pekerja berpengetahuan,

seperti ES dan OAS.

b. Sistem Informasi Operasional

Sistem ini berurusan dengan operasi organisasi sehari-hari, seperti

penempatan pesanan pembelian dan pencatatan jumlah jam kerja

pegawai. TPS, SIM dan DSS termasuk kedalam jenis sistem informasi

ini.

c. Sistem Informasi Manajerial

Sistem informasi manajerial atau disebut dengan sistem informasi taktis

adalah sistem informasi yang menunjang kegiatan-kegiatan yang

bersifat manajerial.

d. Sistem Informasi Strategis

Sistem informasi strategis adalah sistem informasi yang digunakan

untuk menangani masalah-masalah strategis dalam organisasi dalam

organisasi. Sistem ini bermanfaat untuk mendukung operasi dan

proses-proses manajemen yang menyediakan jasa dan produk strategis untuk

(31)

5. Sistem Informasi Berdasarkan Klasifikasi Arsitektur Sistem

Berdasarkan arsitektur sistem yang mendasarinya, sistem informasi

dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :

a. Sistem berbasis mainframe.

b. Sistem komputer pribadi (PC) tunggal.

c. Sistem tersebar atau sistem komputasi jaringan.

II.2.2 Evaluasi

Berikut adalah beberapa definisi dari evaluasi yang diambil dari beberapa

sumber:

Menurut Kaswan, Evaluasi adalah:

“Pengumpulan secara sistematis terhadap informasi deskriptif dan penilaian yang diperlukan untuk membuat keputusan yang efektif yang terkait dengan

seleksi, adopsi, nilai dan modifikasi aktivitas pembelajaran yang bervariasi.”[5]

Sedangkan menurut sutanta, evaluasi adalah:

“Proses yang dilakukan secara hati-hati dengan mengumpulkan data dan menganalisis informasi dalam rangka proses pengambilan keputusan.” [10]

Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi

adalah proses pengumpulan data yang diperlukan untuk penilaian dan untuk

membuat keputusan. Evaluasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses

setiap kegiatan termasuk penyelenggaraan pelatihan, evaluasi terhadap

penyelenggaraan pelatihan berguna untuk melakukan perubahan, perbaikan dan

mengembangkan penyelenggaraan pelatihan ke arah yang lebih baik.

Ada beberapa alasan kenapa evaluasi perlu dilakukan diantaranya:

a. Evaluasi memberi informasi dan wawasan yang memungkinkan terjadinya

pengendalian terus-menerus terhadap program pelatihan dan menyortir

masalah sehingga dapat fokus mengupayakan perbaikan-perbaikan secara

terus-menerus.

b. Evaluasi juga berorientasi pada klien, hal ini berarti memastikan bahwa

peserta pelatihan apakah merasa puas dengan pelatihan yang telah

(32)

23

c. Evaluasi memberikan penguatan positif terhadap peserta.

Jenis evaluasi dibedakan menjadi tiga bentuk yaitu: evaluasi formatif,

evaluasi sumatif dan evaluasi dampak. Evaluasi dampak adalah evaluasi pengaruh

atau penilaian hasil dan dampak dari kegiatan untuk mengukur dan mengetahui

manfaat kegiatan bagi peserta setelah kembali ke unit kerjanya, dari hasil evaluasi

manfaat ini diperoleh informasi dan umpan balik bagi penyempurnaan

penyelenggara yang akan datang.

Evaluasi terhadap program pelatihan memiliki sejumlah tujuan antara lain:

melihat apakah program pelatihan yang dilaksanakan telah mencapai tujuan,

mengevaluasi efektivitas biaya program, mengidentifikasi manfaatnya,

menghasilkan ide perbaikan atau peningkatan, untuk mencapai tujuan program

pelatihan ada aspek yang diperhatikan diantaranya:

a. Mendasarkan program berdasarkan kebutuhan

b. Menetapkan tujuan pelatihan

c. Menjadwalkan program pada waktu yang tepat

d. Mengadakan program pada tempat yang tepat dengan fasilitas yang tepat

e. Mengundang orang dan memilih mentor yang tepat

Evaluasi dilaksanakan setelah ada perencanaan evaluasi, perencanaan

evaluasi menjelaskan secara akurat apa yang harus dievaluasi dan bagaimana

mengevaluasinya, rencana evaluasi menyerupai rencana riset. Rencana evaluasi

terdiri dari lima bagian yaitu: masalah evaluasi, hipotesis atau tujuan, desain riset,

sampel, metode untuk menganalisis dan menginterpretasikan data.

Komponen masalah evaluasi menjelaskan pertanyaan yang yang dirancang

untuk dijawab, pertanyaan ini merupakan pernyataan tujuan yang diungkapkan

dalam bentuk pertanyaan yang berfungsi untuk mengukur seberapa banyak dan

jenis perubahan apa yang terjadi. Hipotesis evaluasi menjelaskan apa yang ingin

ditemukan oleh evaluator dan mengapa mereka ingin menemukannya. Desain

evaluasi merupakan rencana untuk melakukan penelitian evaluasi, berisi tentang

hasil yang diharapkan dari kajian penilaian, metode pengumpulan data, dan

(33)

Sample merupakan kelompok yang dijadikan penelitian, sampling

menghemat usaha sehingga kelompok yang relatif kecil bisa dipelajari dan

hasilnya bisa diterapkan kepada semua orang yang terpengaruh pelatihan.

Instrumen yang digunakan oleh bagian pengawasan dan evaluasi di BBPPKS

untuk evaluasi manfaat adalah kuesioner. pengolahan data kuesioner

menggunakan rumus-rumus sebagai berikut:

1. Perhitungan mean score

X = (FxSkorSS)+(FxSkorS)+(FxSkorRR)+(FxSkorTS)+ (FxSkorSTS) (2.1)

N

Dimana:

X = Mean score atau score rata-rata

N = Skor ideal atau kriterium

F = frekuensi atau jumlah jawaban responden yang muncul untuk item

pertanyaan yang sama

SkorSS = skor dari skala likert

2. Perhitungan persentase (%)

Presentase (%) = X x100% (2.2)

Dimana:

X = Mean score atau Skor rata-rata

II.2.3 Kuesioner

Kuesioner adalah salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawab. Kuesioner cocok digunakan bila jumlah responden

cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas.[8] Kuesioner dapat berupa

pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka. Terdapat beberapa prinsip dalam

penulisan kuesioner yaitu: isi dan tujuan pertanyaan, bahasa yang digunakan, tipe

dan bentuk pertanyaan, pertanyaan tidak mendua, tidak menanyakan yang sudah

lupa, pertanyaan tidak menggiring, panjang pertanyaan, urutan pertanyaan, prinsip

(34)

25

kuantitatif yang akurat maka digunakan skala pengukuran, skala pengukuran

adalah kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang

pendeknya interval yang ada dalam alat ukur sehingga alat ukur tersebut

menghasilkan data kuantitatif.

Pengukuran yang digunakan oleh seksi pemantauan dan evaluasi di

BBPPKS untuk mengolah kuesioner adalah skala likert, skala likert digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial.

Fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, dengan skala

likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi kriteria variabel.

Kriteria tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item

instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.

Jawaban setiap instrumen yang menggunakan skala likert memiliki gradasi

dari positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata sebagai berikut:

1. Sangat Setuju

2. Setuju

3. Ragu-Ragu

4. Tidak Setuju

5. Sangat Tidak Setuju

Jawaban tersebut diberikan skor untuk keperluan analisis kuantitatif, yaitu:

1. Sangat Setuju diberi 5

2. Setuju diberi 4

3. Ragu-Ragu diberi 3

4. Tidak Setuju diberi 2

5. Sangat Tidak Setuju diberi 1

Instrumen penelitian yang menggunakan skala likert dapat dibuat dalam

bentuk checklist ataupun pilihan ganda. Contoh bentuk checklist dapat dilihat pada

Tabel II.3

(35)

Tabel II.3 Pertanyaan Cheklist Skala Likert

No Pertanyaan Jawaban

SS ST RG TS STS

1.

2.

Prosedur kerja yang baru itu akan segera diterapkan di

perusahaan anda. ...

SS = Sangat Setuju diberi 5

ST = Setuju diberi 4

RG = Ragu-Ragu diberi 3

TS = Tidak Setuju diberi 2

STS = Sangat Tidak Setuju diberi 1

Kemudian dengan teknik pengumpulan data kuesioner, misalnya instrumen

tersebut diberikan kepada 100 responden yang diambil secara random, dari 100

responden setelah dilakukan analisis di dapatkan:

25 orang menjawab SS

40 orang menjawab ST

5 orang menjawab RG

20 orang menjawab TS

10 orang menjawab STS

Berdasarkan data tersebut 65 orang (40+25) atau 65% responden menjawab

setuju dan sangat setuju. Jadi kesimpulannya mayoritas responden setuju dengan

metode kerja baru.

Data interval tesebut juga dapat dianalisis dengan menghitung rata-rata

jawaban berdasarkan skoring setiap jawab dari responden. Berdasarkan skor yang

telah ditetapkan dapat dihitung dan dilihat pada Tabel II.4

Tabel II.4 Perhitungan Skoring Skala Likert

(36)

27

Jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item = 5x100 = 500 (seandainya

semua menjawab SS). Jumlah skor yang diperoleh dari penelitian = 350.

Jadiberdasarkan data itu maka tingkat persetujuan terhadap metode kerja baru itu

=(350:500)x100% = 70% dari yang diharapkan (100%). Secara kontinum dapat

dilihat pada Gambar II.5

100 200 300 350 400 500 STS TS RG ST SS

Gambar II.5 Skala Kontinum

Jadi berdasarkan data yang diperoleh dari 100 responden maka rata-rata 350

terletak pada daerah setuju. contoh bentuk pilihan ganda

Berilah salah satu jawaban terhadap pertanyaan berikut sesuai dengan

pendapat anda, dengan cara memberi tanda lingkaran pada nomor jawaban yang

tersedia.

prosedur kerja yang baru itu akan segera diterapkan dilembaga anda?

a. sangat tidak setuju

b. tidak setuju

c. ragu-ragu/netral

d. setuju

e. sangat setuju

Bentuk jawaban pilihan ganda dapat diletakan pada tempat yang

berbeda-beda, untuk jawaban di atas "sangat tidak setuju" diletakan pada jawaban nomor

pertama, untuk item selanjutnya jawaban "sangat tidak setuju" dapat diletakan

pada jawaban nomor terakhir. Penyusunan instrumen untuk variabel tertentu,

sebaiknya butir-butir pertanyaan dibuat dalam bentuk kalimat positif, netral atau

negatif, sehingga responden dapat menjawab dengan serius dan kosisten contoh:

1. saya mencintai mobil diesel karena hemat bahan bakar (positif)

2. mobil diesel banyak diproduksi di jepang (netral)

(37)

Cara ini membuat kecenderungan responden dalam menjawab pada kolom

tertentu dapat dikurangi dan responden akan selalu membaca pertanyaan setiap

item instrumen dan juga jawabannya. Pada benuk cheklist, sering jawaban tidak

dibaca karena letak jawaban sudah menentu, tetapi keuntungan dalam hal ini yaitu

singkat dalam pembuatannya, hemat kertas, mudah mentabulasikan data, dan

secara visual lebih menarik. Data yang diperoleh dari skala tersebut adalah data

interval.

II.2.4 Pengujian Validitas dan Reabilitas Kuesioner

Kuesioner yang baik harus memenuhi dua persyaratan yang penting yaitu

pengujian validitas dan reabilitas.[7]

1. Uji Validitas

Uji validitas menunjukan sejauh mana alat pengukur itu mengukur hal yang

ditanyakan. Langkah-langkah dalam menguji validitas kuesioner adalah sebagai

berikut:

a. Mendefinisikan secara operasional konsep yang akan diukur

b. Melakukan uji coba skala pengukuran pada sejumlah responden.

c. Jumlah responden untuk uji coba adalah minimal 30 orang.

d. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban.

e. Menghitung korelasi antara masing-masing pertanyaan atau pernyataan

dengan skor total dan menggunakan rumus Product Moment, yaitu :

=

(� )−( )

�( 2−( )2}{�( 2)−( 2) (2.3)

Keterangan:

r = Koefisien korelasi

N = Jumlah sampel

X = Skor masing-masing pertanyaan dari tiap responden

Y = Skor total semua pertanyaan dari tiap responden ΣX = jumlah item pertanyaan 1

(38)

29

Ketentuan valid atau tidak dilihat dari nilai probabilitas koefisien korelasi. Uji

signifikansi dilakukan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel, Jika r hitung

lebih besar dari r tabel dan nilai positif maka butir atau pertanyaan atau indikator

tersebut dinyatakan valid atau menggunakan nilai sig (2 tailed) yang

dibandingkan dengan taraf signifikan (α) , jika nilai Sig (2 tailed) ≤ 0,05, maka

butir instrumen valid, jika nilai Sig (2 tailed) ≥ 0,05, maka butir instrumen tidak

valid.[9]

2. Uji Reabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan

indikator dari variabel. Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan 2 (dua)

cara, yaitu:

a. Reapated Meansure atau pengukuran diulang dilakukan dengan cara

memberikan kuesioner (pertanyaan) yang sama pada waktu yang berbeda, dan

kemudian dilihat apakah responden tetap konsisten dengan jawabannya.

b. One shot atau pengukuran sekali saja dilakukan dengan cara hanya sekali

saja kuesioner diberikan kepada responden dan kemudian hasilnya dibandingkan

dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antara jawaban.

Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai

Cronbach Alpha > 0,60.[8] Pengujian reliabilitas menggunakan rumus Cronbach

Alpha, yaitu:

�= �

�−1 (1−

��

��2) (2.4)

Keterangan:

r = Reliabilitas Instrumen

k = Banyak butir pertanyaan

��2 = Varian total

��2 = Jumlah varian butir

II.2.5 Sampel dan Teknik Sampling

Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

(39)

dikembangkan para ahli.syarat-syarat yang digunakan untuk menentukan ukuran

sampel diantaranya ukuran populasi (N) diketahui, menentukan taraf signifikansi.

Rumus yang biasadigunakan untuk menentukan jumlah sampel adalah rumus

slovin aitu sebagai berikut:

n = �

� � 2+1

keterangan :

n = Jumlah sampel

N = Populasi

d = Nilai Presisi/sigifikansi.

Teknik sampling dibedakan menjadi dua yaitu[1]:

1. Probability Sampling

Probability sampling merupakan teknik pengambilan sampel dengan

memberikan peluang yang sama kepada seluruh anggota populasi. Teknik ini

terdiri dari simple random sampling (sampel diambil secara acak), sampling

sistematis (pengambilan sampel berdasarkan interval), stratifikasi sampling

(pengambilan sampel berdasarkan tingkatan), cluster sampling (pengambilan

sampel berdasarkan area).

2. Nonprobability Sampling

Nonprobability sampling merupakan teknik pengambilan sampel tidak semua

anggota populasi memiliki peluang yang sama menjadi anggota sampel. Teknik

Nonprobility sampling terdiri dari accidental sampling (pengambilan sampel

secara kebetulan), purposive sampling (pengambilan sampel dengan pertimbangan

ahli), snowball sampling (pengambilan sampel awal kecil sampai membesar),

kuota sampling (jumlah sampel ditentukan terlebih dahulu), sampling jenuh

(semua anggota populasi menjadi anggota sampel).

II.2.6 Uji t

Uji t merupakan salah satu teknik statistik yang digunakan untuk menguji

hipotesa komparatif (uji perbedaan) yaitu membedakan mean kelompok[9].

Datayang digunakan adalah data yang bertipe kuantitatif. Uji t berdasarkan nilai t

(40)

31

a. One Sample T-test adalah uji t yang digunakan untuk menguji rata-rata

pada satu kelompok sampel seperti menguji homogenitas data dan dapat

digunakan untuk mengetahui signifikasi perbedaan rata-rata suatu kelompok

sampel dengan nilai pembanding yang ditetapkan.

b. Independent Sample T-test adalah uji t yang digunakan untuk mencari

perbedaan rata-rata dua sampel yang saling bebas.

c. Paired Sample T-test atau disebut juga uji t berpasangan adalah uji t yang

digunakan untuk mengetahui perbedaan rata-rata dua sampel yang berhubungan

atau berpasangan, sample berpasangan adalah sebuah kelompok sampel dengan

subjek yang sama namun mengalami dua perlakukan atau pengukuran yang

berbeda, nilai signifikan untuk paired sample t-test adalah ½α. Kriteria

pengambilan keputusan dari uji t berpasangan yaitu :

1. Menggunakan nilai signifikan/p value, jika nilai signifikan/p value > 0,025,

maka H0 diterima, jika nilai signifikan/p value < 0.025 maka H0 ditolak.

2. Menggunakan perbandingan antara t hitung dengan t tabel, jika t hitung > t

tabel maka H0 ditolak, Jika t hitung < t tabel maka H0 diterima.

Uji t yang akan digunakan untuk mengolah hasil kuesioner evaluasi manfaaat

diklat adalah paired sample t-test, rumusnya sebagai berikut:

� = �

�� � (2.5)

� = � �

��= �2− � �− 2 �

1

Keterangan :

t = Uji t sampel berpasangan

d = Rata-rata perbedaan sebelum dan sesudah pelatihan

Sd = Standar deviasi

(41)

145

Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem

yang dibangun. Tahapan ini dilakukan setelah perancangan selesai dilakukan dan

selanjutnya akan diimplementasikan pada bahasa pemrograman yang akan

digunakan. Setelah implementasi dilakukan dilanjutkan dengan pengujian

terhadap sistem yang dibangun, dimana hasilnya akan dilihat

kekurangan-kekurangan pada sistem dan hasil dari pengujian dapat dijadikan tolak ukur untuk

pengembangan sistem selanjutnya.

IV.1 Implementasi Sistem

Tahap implementasi merupakan tahap penciptaan perangkat lunak, tahap

kelanjutan dari kegiatan perancangan sistem. Tujuan diadakannya tahapan

implementasi ini adalah untuk mengkonfirmasi apakan program berjalan sesuai

dengan rancangan yang diminta oleh para pelaku sistem sehingga pengguna dapat

memberi masukan kepada pembangun sistem.

IV.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras

Spesifikasi perangkat keras yang digunakan mengimplementasikan Aplikasi

sistem ini di BBPPKS dapat dilihat sebagai berikut.

Tabel IV.1 Spesifikasi Perangkat Keras

No Perangkat Keras Spesifikasi

1 Processor Processor dengan kecepatan minimal 2,3 Ghz 2 Monitor Monitor dengan resolusi 1024 x 768

3 VGA VGA 256 MB

4 Memory RAM 2 GB

5 Hardisk 500 GB

IV.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak

Spesifikasi perangkat lunak yang digunakan mengimplementasikan Aplikasi

(42)

146

Tabel IV.2 Spesifikasi Perangkat Keras

No Perangkat Lunak Spesifikasi

1 Sistem Operasi Windows 7

2 Browser Google Chrome atau Mozilla Firefox

3 Bahasa Pemrograman PHP

4 Web Server WampServer

5 Database Management System MySql

IV.1.3 Implementasi Basis Data

Pembuatan database dilakukan dengan menggunakan aplikasi DBMS

MySQL. Implementasi database dalam bahasa SQL adalah sebagai berikut.

Tabel IV.3 Implementasi Basisdata Tabel Diklat

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `diklat` (

`id_diklat` int(4) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `nama_diklat` varchar(255) NOT NULL,

`tahun` varchar(4) NOT NULL, `keterangan` text NOT NULL,

`id_pegawai` varchar(15) NOT NULL,

`status` varchar(1) NOT NULL DEFAULT '0', PRIMARY KEY (`id_diklat`),

KEY `id_pegawai` (`id_pegawai`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=11 ; ALTER TABLE `diklat`

ADD CONSTRAINT `diklat_ibfk_1` FOREIGN KEY (`id_pegawai`) REFERENCES `pegawai` (`id_pegawai`);

Tabel Kriteria

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `kriteria` (

`id_kriteria` int(4) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `nama_kriteria` varchar(50) NOT NULL,

`id_pegawai` varchar(15) NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_kriteria`), KEY `id_pegawai` (`id_pegawai`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=4 ; ALTER TABLE `kriteria`

ADD CONSTRAINT `kriteria_ibfk_1` FOREIGN KEY (`id_pegawai`) REFERENCES `pegawai` (`id_pegawai`);

Tabel Mengikuti

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `mengikuti` ( `id_alumni` varchar(15) NOT NULL,

`id_diklat` int(4) NOT NULL,

KEY `id_alumni` (`id_alumni`,`id_diklat`), KEY `id_diklat` (`id_diklat`)

(43)

ADD CONSTRAINT `mengikuti_ibfk_2` FOREIGN KEY (`id_diklat`) REFERENCES `diklat` (`id_diklat`),

ADD CONSTRAINT `mengikuti_ibfk_3` FOREIGN KEY (`id_alumni`) REFERENCES `responden` (`id`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE;

Tabel Menjawab

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `menjawab` ( `id` varchar(15) NOT NULL,

`id_diklat` int(11) NOT NULL, `id_alumni` varchar(7) NOT NULL, `id_tanya` int(4) NOT NULL,

`periode` enum('pra','pasca') NOT NULL, `jawaban` varchar(1) NOT NULL, KEY `id` (`id`),

KEY `id_tanya` (`id_tanya`), KEY `id_diklat` (`id_diklat`), KEY `id_alumni` (`id_alumni`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1; ALTER TABLE `menjawab`

ADD CONSTRAINT `menjawab_ibfk_2` FOREIGN KEY (`id_tanya`) REFERENCES `pertanyaan` (`id_tanya`),

ADD CONSTRAINT `menjawab_ibfk_3` FOREIGN KEY (`id_alumni`) REFERENCES `mengikuti` (`id_alumni`),

ADD CONSTRAINT `menjawab_ibfk_4` FOREIGN KEY (`id_diklat`) REFERENCES `mengikuti` (`id_diklat`);

Tabel Pegawai

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `pegawai` ( `id_pegawai` varchar(15) NOT NULL,

`nama` varchar(50) NOT NULL, `password` varchar(50) NOT NULL, `tempat_lahir` varchar(30) NOT NULL,

`tanggal_lahir` date NOT NULL DEFAULT '1990-01-01', `jk` enum('L','P') NOT NULL DEFAULT 'L',

`alamat_rumah` text NOT NULL, `email` varchar(50) NOT NULL, `no_telp` varchar(20) NOT NULL,

`level` enum('Kepala','Pegawai') NOT NULL DEFAULT 'Pegawai', `aktif` enum('Y','N') NOT NULL DEFAULT 'N',

PRIMARY KEY (`id_pegawai`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1; Tabel Pertanyaan

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `pertanyaan` ( `id_tanya` int(4) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `no` int(2) NOT NULL,

`isi` text NOT NULL,

`id_subkriteria` int(4) NOT NULL,

`responden` enum('Atasan','Alumni','Penerima Layanan') NOT NULL, `id_pegawai` varchar(15) NOT NULL,

(44)

148

KEY `id_pegawai` (`id_pegawai`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=25 ; ALTER TABLE `pertanyaan`

ADD CONSTRAINT `pertanyaan_ibfk_2` FOREIGN KEY (`id_pegawai`) REFERENCES `pegawai` (`id_pegawai`),

ADD CONSTRAINT `pertanyaan_ibfk_3` FOREIGN KEY (`id_subkriteria`) REFERENCES `subkriteria` (`id_subkriteria`);

Tabel Responden

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `responden` ( `id` varchar(15) NOT NULL,

`nama` varchar(50) DEFAULT NULL, `password` varchar(50) NOT NULL,

`level` enum('Atasan','Alumni','Penerima Layanan') NOT NULL DEFAULT 'Alumni', `tempat_lahir` varchar(30) DEFAULT NULL,

`tanggal_lahir` date DEFAULT '1990-01-01', `jk` enum('L','P') DEFAULT 'L',

`pendidikan` enum('SMA','D3','D4','S1','S2','S3') DEFAULT 'SMA', `nama_instansi` varchar(100) DEFAULT NULL,

`alamat_instansi` text,

`jabatan` varchar(50) DEFAULT NULL, `alamat_rumah` text,

`email` varchar(50) DEFAULT NULL, `no_telp` varchar(20) DEFAULT NULL, `id_menaungi` varchar(15) DEFAULT NULL, PRIMARY KEY (`id`),

KEY `id_atasan` (`id_menaungi`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1; Tabel Subkriteria

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `subkriteria` (

`id_subkriteria` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `nama_subkriteria` text NOT NULL,

`id_kriteria` int(11) NOT NULL, `id_pegawai` varchar(15) NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_subkriteria`), KEY `id_kriteria` (`id_kriteria`), KEY `id_pegawai` (`id_pegawai`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=13 ; ALTER TABLE `subkriteria`

ADD CONSTRAINT `subkriteria_ibfk_1` FOREIGN KEY (`id_kriteria`) REFERENCES `kriteria` (`id_kriteria`),

ADD CONSTRAINT `subkriteria_ibfk_2` FOREIGN KEY (`id_pegawai`) REFERENCES `pegawai` (`id_pegawai`);

IV.1.4 Implementasi Tampilan

Implementasi antarmuka dilakukan pada setiap halaman sistem ini. Berikut

adalah implementasi antarmuka untuk pegawai, alumni, atasan dan penerima

(45)

1. Implementasi Tampilan untuk Pegawai Evaluasi

Implementasi halaman yang terdapat pada aplikasi yang ditujukan untuk

pegawai yang dibuat dalam bentuk file program dapat dilihat Tabel IV.4.

Tabel IV.4 Implementasi Tampilan Pegawai Diklat

Menu Deskripsi Proses File

Login Untuk menangani

proses login pegawai

1. Login admin/cek_login.php

Beranda Halaman awal untuk pegawai

2 Pengolahan data master

admin/home.php

Data Diklat Halaman yang digunakan untuk mengelola data diklat

2.1 pengelolaan data diklat

admin/diklat.php

Data Pertanyaan Halaman yang digunakan untuk mengelola data Pertanyaan

2.2 pengelolaan data pertanyaan

admin/pertanyaan.php

Data Kriteria Halaman yang digunakan untuk mengelola data kriteria

2.3 pengelolaan data kriteria

admin/kriteria.php

Data Subkriteria Halaman yang digunakan untuk mengelola data Subkriteria

2.4 pengelolaan data Subkriteria

admin/subkriteria.php

Data Pegawai Halaman yang digunakan untuk mengelola data pegawai

2.5 pengelolaan data pegawai

admin/pegawai.php

Data Atasan Halaman yang digunakan untuk mengelola data atasan

2.6 pengelolaan data alumni

admin/alumni.php

Data Alumni Halaman yang digunakan untuk mengelola data alumni

2.7 pengelolaan data atasan

admin/atasan.php

Data Penerima Layanan

Halaman yang digunakan untuk mengelola data penerima layanan

2.8 pengelolaan data penerima layanan

admin/penerima.php

Evaluasi Halaman yang digunakan untuk mengelola data evaluasi digunakan untuk melihat detail hasil

5.1 Detail perhitungan

(46)

150 digunakan untuk melihat data digunakan untuk melihat kesimpulan hasil evaluasi

5.3 Hasil Admin/evaluasi_simpu l.php

Pengelompokan Data Diklat

Halaman untuk mengelompokan data diklat berdasarkan tahun

Halaman untuk mencari data pertanyaan

2.2.1 Penambahan Data pertanyaan

admin/pertanyaan_tam bah.php

Ubah Data Pertanyaan

Halaman untuk mengolah data pertanyaan

2.2.2 Pengubahan Data pertanyaan

admin/pertanyaan_uba h.php

Hapus Data Pertanyaan

Halaman untuk menambah data pertanyaan

2.2.3 Penghapusan Data pertanyaan

admin/pertanyaan.php

Pengelompokan Data Pertanyaan

Halaman untuk Pengelompokan data pertanyaan

berdasarkan jenis responden

Halaman untuk menambah data Kriteria

2.3.1 Penambahan Data Kriteria

admin/kriteria_tambah .php

Ubah Data Kriteria

Halaman untuk mengubah data Kriteria

2.3.2 Pengubahan Data Kriteria

admin/kriteria_ubah.p hp

Hapus Data Kriteria

Halaman untuk menghapus data Kriteria

2.3.3 Penghapusan Data Kriteria

admin/kriteria.php

Tambah Data Subkriteria

Halaman untuk menambah data Subkriteria

2.4.1 Penambahan Data Subkriteria

admin/subkriteria_tam bah.php

Ubah Data Subkriteria

Halaman untuk mengubah

subkriteria

2.4.2 Pengubahan Data Subkriteria

Admin/subkriteria_ta mbah.php

Hapus Data Subkriteria

Halaman untuk menghapus

subkriteria

2.4.3 Penghapusan subkriteria

Admin/subkriteria_hap us.php

Tambah Data Pegawai

Untuk menambah data Pegawai

2.5.1 Penambahan Data Pegawai

admin/pegawai_tamba h.php

Ubah Data Pegawai

Untuk mengubah data Pegawai

2.5.2 Pengubahan Data Pegawai

Gambar

Tabel II.3 Pertanyaan Cheklist Skala Likert
Tabel IV.1 Spesifikasi Perangkat Keras
Tabel IV.2 Spesifikasi Perangkat Keras
Tabel Menjawab
+7

Referensi

Dokumen terkait

Apabila menduduki jabatan stuktural Eselon III / IV *), sanggup untuk mengikuti Diklatpim sesuai peraturan kepegawaian yang

Reboisasi di desa dena kec.madapangga seluas 50 Ha pada Satuan Kerja Dinas Kehutanan Kabupaten Bima, bersama ini kami mengundang Direktur atau yang dikuasakan

(a) Ra=0.25ohm. Dari grafik gambar 4.1, 4.2, 4.3, 4.4 dan 4.5 diperoleh bahwa impedansi gangguan terbesar terjadi pada saat gangguan hubung singkat satu fasa ketanah. Semakin besar

Data yang dikumpulkan diperoleh langsung dari PLTU Pangkalan Susu unit 1 berupa data beban. yang dibangkitkan per jam dan data jumlah bahan bakar yang

Pelanggan harus datang atau menelpon ke café tersebut untuk membatalkan reservasi dengan ketentuan satu hari sebelum hari yang ditentukan namun cafe tidak

Hasil yang diharapkan dari pembuatan website ini adalah pemanfaatan media informasi internet untuk menyajikan informasi kegiatan operasional terbaru perusahaan, sehingga semua

Periklanan dalam penyiaran radio komersial yang dijual biasanya terdiri dari macam-macam format diantaranya: ad lib, spot, dan sponsorship (Prayudha,2004:181).. PT Radio

“Erasmus Mundus merupakan focus utama program beasiswa di UMM, walaupun ada tawaran beasiswa lain namun tidak ada yang terlembaga seperti Erasmus dan saya sangat senang banyak