(Studi Kasus di PDAM Tirta Rangga Cabang Jalancagak
Kabupaten Subang)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia
SANDI HALLYMANSYAH
10104150
PROGRAM STUDI S1
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
i
PENGOLAHAN DATA REKENING PELANGGAN PDAM (Studi Kasus di PDAM Tirta Rangga Cabang Jalancagak Kabupaten
Subang)
Oleh
Sandi Hallymansyah
PDAM sebagai sebuah perusahaan yang mempunyai tugas untuk dapat memberikan ketersediaan air bersih kepada masyarakat dan juga harus mampu memberikan tingkat pelayanan yang tinggi untuk menuju kepada kepuasan pelanggan yang positif. Teknologi Informasi (TI) merupakan jawaban bagi PDAM yang ingin memberikan kepuasan pelayanan bagi pelanggan. Hal ini dimungkinkan karena Teknologi Informasi mampu memberikan berbagai informasi yang berkenaan dengan pelanggan maupun pelayanan-pelayanan lain dengan cepat dan akurat. Semua data dan informasi masing-masing saling terintegrasi sehingga akan memberikan informasi secara komprehensif kepada manajemen untuk membuat keputusan-keputusan manajerial secara akurat serta memudahkan para staf pelaksana melaksanakan tugas kesehariannya. Hal ini tentu akan memberikan dampak positif kepada konsumen.
Pengolahan data Rekening Pembayaran di PDAM Tirta Rangga Cabang Jalancagak Kabupaten Subang masih dilakukan secara terpusat sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam proses pencetakan rekening pembayaran yang mengakibatkan kinerja karyawan kurang maksimal. Untuk itu perlu dibangun Sistem Informasi Rekening Pelanggan PDAM.
Sistem Informasi ini dapat membantu dalam proses pembuatan rekening pembayaran, memudahkan dalam pencarian data rekening pembayaran serta pencetakan rekening pembayaran. Sehingga kinerja karyawan PDAM Tirta Rangga Cabang Jalancagak Kabupaten Subang menjadi lebih maksimal dan menunjang peningkatan kualitas kerja karyawan itu sendiri.
ii
CUSTOMER ACCOUNT DATA PROCESSING PDAM (Case study at PDAM Tirta Rangga Jalancagak's Branch Subang)
By
Sandi Hallymansyah 10104150
PDAM which has duty to be able to could give availability clean the water for the society and must be able to give a hight level services for toward for positive customer satisfaction positive information technology is an answer for drinking water district company to give services satisfaction for customer. This is possible because information technology give a lot of information related with customer or the other services quickly and accurately. All data and information are integrated each other, so it could give information comprehensively to the management for making managerial decisions accurately and all the staff officer could do their daily work easily, so it can give positive effect to the costumer.
Data processing and payment bill at PDAM Tirta Rangga Jalancagak brach, Subang Regency has been in printing process of the payment bill so it’s needs a lot of time done centrally. That chause employee’s performance for that, need to be mad customer bill information system of drinking water district company less maximal.
This information system could help in processing of making payment bill, make finding bill payment data easier and printing bill payment. So employe’s performance of PDAM Tirta Rangga Jalancagak branch, Subang Regency more maximal and support increasing performance quality of employee.
SISTEM INFORMASI REKENING PELANGGAN PDAM
(Studi Kasus di PDAM Tirta Rangga Cabang Jalancagak Kabupaten
Subang)
SANDI HALLYMANSYAH
1010415
0
Pembimbing I
Dian Dharmayanti, S.T. NIP : 41277006005
Menyetujui,
Ketua Jurusan Teknik Informatika
SISTEM INFORMASI REKENING PELANGGAN PDAM
(Studi Kasus di PDAM Tirta Rangga Cabang Jalancagak Kabupaten
Subang)
SANDI HALLYMANSYAH
10104150
Penguji I Penguji II
Irfan Maliki, S.T. NIP 41277006019
Dian Dharmayanti, S.T. NIP : 41277006005
Penguji III
vi LEMBAR JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR SIMBOL ... xix
DAFTAR LAMPIRAN ... xxi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 2
1.3 Maksud dan Tujuan ... 3
1.4 Batasan Masalah... 3
1.5 Metodologi Penelitian ... 5
1.6 Sistematika Penulisan ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Perusahaan ... 10
2.1.1 Gambaran Umum PDAM Tirta Rangga Kabupaten Subang .... 10
2.1.2 Visi dan Misi PDAM Tirta Rangga Kabupaten Subang ... 11
vii
2.2.1 Konsep Dasar Sistem ... 15
2.2.1.1 Karakteristik Sistem... 17
2.2.1.2 Klasifikasi Sistem ... 19
2.2.2 Konsep Dasar Informasi ... 20
2.2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 22
2.2.4 Sistem Basis Data ... 24
2.2.5 Jaringan Komputer ... 29
2.2.5.1 Topologi Jaringan ... 30
2.2.5.2 Client-Server ... 32
2.2.5.3 Peer-to-peer ... 33
2.2.6 Software Pendukung ... 34
2.2.6.1 Borland Delphi ... 35
2.2.6.2 SQL Server 200 ... 38
2.2.6.2.1 Sintaks Transact-SQL ... 40
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem ... 47
3.1.1 Analisis Masalah ... 47
3.1.2 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan ... 48
3.1.3 Analisis Pengkodean ... 57
3.1.4 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 59
3.1.4.1 Analisis Pengguna ... 59
viii
3.1.5 Analisis Basisdata ... 63
3.1.5.1 ERD (Entity Relationship Diagram) ... 64
3.1.6 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 65
3.1.6.1 Contex Diagram ... 65
3.1.6.2 Data Flow Diagram ( DFD ) ... 66
3.1.6.2.1 DFD Level 1 ... 66
3.1.6.2.2 DFD Level 2 Proses 1 ... 68
3.1.6.2.3 DFD Level 2 Proses 2 Pengolahan Data Master ... 68
3.1.6.2.4 DFD Level 2 Proses 3 Pengolahan Master Rekening ... 70
3.1.6.2.5 DFD Level 2 Proses 4 Pengolahan Data Laporan ... 70
3.1.2.6.6 DFD Level 2 Proses 5 Pengolahan Data Pengguna ... 71
3.1.2.6.7 Level 3 Proses 2.1 Pengolahan Data Cabang ... 72
3.1.2.6.8 Level 3 Proses 2.2 Pengolahan Data Wilayah ... 72
ix
3.1.2.6.11 Level 3 Proses 2.5
Pengolahan Data Meteran ... 74
3.1.2.6.12 Level 3 proses 2.6 Pengolahan Data Tarif Golongan ... 75
3.1.2.6.13 Level 3 proses 2.7 Golongan Pelanggan .... 76
3.1.2.6.14 Level 3 proses 2.8 Pelanggan ... 76
3.1.2.6.15 Level 3 Proses 2.9 Data Jabatan ... 77
3.1.2.6.15 Level 3 Proses 2.10 Data Petugas ... 78
3.1.2.6.16 Level 3 Proses 3.1 Data Rekening Pembayaran ... 78
3.1.2.6.17 Level 3 Proses 3.2 Data Detail Rekening Pembayaran ... 79
3.1.7 Spesifikasi Proses ... 80
3.1.8 Kamus Data ... 110
3.1.9 Perancangan Sistem ... 116
3.1.9.1 Perancangan Data ... 116
3.1.9.1.1 Skema Relasi ... 116
3.1.9.1.2 Struktur tabel ... 117
3.1.9.1.3 Perancangan Struktur Menu ... 121
x
4.1.1 Implementasi Perangkat Lunak ... 146
4.1.2 Implementasi Perangkat Keras... 147
4.1.3 Implementasi Jaringan ... 147
4.1.4 Implementasi Basis Data ... 148
4.1.5 Implementasi Client Server ... 155
4.1.6.1 Setting ODBC Driver ... 155
4.1.6.2 Koneksi ke Microsoft SQL Server 2000 ... 155
4.1.6 Implementasi Aplikasi ... 160
4.2 Pengujian Sistem ... 160
4.2.1 Rencana Pengujian Sistem ... 160
4.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian Alpha... 162
4.2.3 Pengujian Betha ... 180
4.2.4 Kesimpulan hasil pengujian Betha ... 185
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 186
5.2 Saran ... 187
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Metode waterfall ... 7
Gambar 2.1 Susunan Organisasi PDAM Tirta Rangga Cabang Jalancagak .... 15
Gambar 2.2 Karakteristik Sistem ... 19
Gambar 2.3 Siklus Informasi ... 21
Gambar 2.4 Kegiatan Sistem Informasi ... 24
Gambar 2.5 Topologi Jaringan ... 30
Gambar 2.6 Topologi Star (bintang) ... 31
Gambar 2.7 Topologi Tree (pohon) ... 32
Gambar 2.8 Peer-to-peer ... 33
Gambar 3.1 Flowmap pendaftaran pelanggan ... 51
Gambar 3.2 Flowmap pembuatan rekening pembayaran ... 54
Gambar 3.3 Flowmap pembayaran rekening pembayaran ... 56
Gambar 3.4 Jaringan PDAM Tirta Ranga Cabang Jalancagak Yang Diusulkan ... 63
Gambar 3.5 ERD PDAM Tirta Rangga cabang Jalancagak Kab. Subang ... 64
Gambar 3.6 Diagram Konteks Sistem Rekening Pelanggan PDAM ... 66
Gambar 3.7 DFD Level 1 ... 67
Gambar 3.8 DFD Level 2 Proses 1 Login ... 68
Gambar 3.9 DFD Level 2 Proses 2 Data Master ... 69
Gambar 3.10 DFD Level 2 Proses 3 Pengolahan Data Master Rekening ... 70
xvi
Gambar 3.12 DFD Level 2 Proses 5 Pengolahan Data Pengguna ... 71
Gambar 3.13 DFD Level 3 Proses 2.1 Pengolahan Data Cabang ... 72
Gambar 3.14 DFD Level 3 Proses 2.2 Pengolahan Data Wilayah ... 72
Gambar 3.15 DFD Level 3 Proses 2.3 Pengolahan Data Rayon ... 73
Gambar 3.16 DFD Level 3 Proses 2.4 Pengolahan Data Merk ... 74
Gambar 3.17 DFD Level 3 Proses 2.5 Pengolahan Data Meteran ... 75
Gambar 3.18 DFD Level 3 Proses 2.6 Pengolahan Data Tarif Golongan ... 75
Gambar 3.19 DFD Level 3 proses 2.6 Golongan Pelanggan ... 76
Gambar 3.20 DFD Level 3 proses 2.8 Pelanggan ... 77
Gambar 3.21 DFD Level 3 proses 2.9 Jabatan... 77
Gambar 3.22 DFD Level 3 2.10 Data Petugas ... 78
Gambar 3.23 DFD Level 3.1 Pengolahan Data Rekening Pembayaran ... 79
Gambar 3.24 DFD Level 3 Proses 3.2 Pengolahan Data Detail Rekening ... 79
Gambar 3.25 Skema Relasi antar Tabel ... 117
Gambar 3.26 Struktur Menu Aplikasi ... 122
Gambar 3.27 Struktur Menu Bag. Hubungan Langganan ... 122
Gambar 3.28 Struktur Menu Kasir ... 123
Gambar 3.29 Perancangan Tampilan Login ... 124
Gambar 3.30 Perancangan Tampilan Menu Utama ... 124
xvii
Gambar 3.32 Perancangan tampilan wilayah ... 125
Gambar 3.33 Perancangan tampilan rayon ... 126
Gambar 3.34 Perancangan Tampilan Merk ... 126
Gambar 3.35 Perancangan Tampilan Meteran ... 127
Gambar 3.36 Perancangan Tampilan Golongan ... 127
Gambar 3.37 Perancangan Tampilan Tarif Golongan ... 128
Gambar 3.38 Perancangan Tampilan Data Pelanggan ... 128
Gambar 3.39 Perancangan Tampilan Jabatan ... 129
Gambar 3.40 Perancangan Tampilan Data Petugas ... 129
Gambar 3.41 Perancangan Tampilan Data Rekening ... 130
Gambar 3.42 Perancangan Tampilan Data Pengguna ... 130
Gambar 3.43 Perancangan Tambah Cabang ... 131
Gambar 3.44 Perancangan Tambah Cabang ... 131
Gambar 3.45 Perancangan Tambah Wilayah ... 131
Gambar 3.46 Perancangan Tambah Rayon ... 132
Gambar 3.47 Perancangan Ubah Rayon ... 132
Gambar 3.48 Perancangan Tambah Merk ... 132
Gambar 3.49 Perancangan Ubah Data Merk... 133
Gambar 3.50 Perancangan Tambah Wilayah ... 133
Gambar 3.51 Perancangan Ubah Meteran ... 133
Gambar 3.52 Perancangan Tambah Golongan... 134
Gambar 3.53 Perancangan Ubah Data Golongan ... 134
xviii
Gambar 3.55 Perancangan Ubah Data Tarif Golongan ... 135
Gambar 3.56 Perancangan Tambah Data Pelanggan ... 135
Gambar 3.57 Perancangan Ubah Data Pelanggan... 136
Gambar 3.58 Perancangan Tambah Data Rekening ... 136
Gambar 3.59 Perancangan Tambah Data Pengguna ... 137
Gambar 3.60 Perancangan Ubah Data Pengguna ... 137
Gambar 3.61 Perancangan Prosedural Login ... 139
Gambar 3.62 Perancangan Prosedural Tambah ... 140
ambar 3.63 Perancangan Prosedural Ubah... 140
Gambar 3.64 Perancangan Prosedural Hapus ... 141
Gambar 3.65 Prosedural Cari ... 141
Gambar 3.66 Jaringan Semantik Hubungan Langganan ... 144
Gambar 3.67 Jaringan Semantik Kasir ... 145
Gambar 4.1 ODBC Data Source Administrator ... 155
Gambar 4.2 Membuat Data Source Baru ... 156
Gambar 4.3 Membuat data source baru yang dihubungkan ke SQL Server ... 156
Gambar 4.4 Memilih Cara SQL Server Memberikan Validasi ... 157
Gambar 4.5 Memilih Default database yang digunakan ... 158
Gambar 4.6 Tampilan form sebelum menekan tombbol finis ... 158
Gambar 4.7 Form Konfirmasi Data Source yang dibuat ... 159
xi
Tabel 3.1 Spesifikasi Proses ... 80
Tabel 3.2 Kamus Data ... 110
Tabel 3.3 Cabang ... 117
Tabel 3.4 Wilayah ... 118
Tabel 3.5 Rayon ... 118
Tabel 3.6 Merk ... 118
Tabel 3.7 Meteran ... 118
Tabel 3.8 Tarif Golongan ... 119
Tabel 3.9 Golongan Pelanggan ... 119
Tabel 3.10 Pelanggan ... 119
Tabel 3.11 Jabatan ... 120
Tabel 3.12 Petugas ... 120
Tabel 3.13 Rekening ... 120
Tabel. 3.14 Detail Rekening ... 121
Tabel 3.15 Pengguna ... 121
xii
Tabel 4.1 Implementasi Perangkat Keras ... 138
Tabel 4.2 Rencana Pengujian Aplikasi ... 146
Tabel 4.3 Pengujian Login Hubungan Langganan (Data Normal) ... 147
Tabel 4.4 Pengujian Login Hubungan Langganan (Data Tidak Normal) ... 148
Tabel 4.5 Pengujian Login Kasir (Data Normal) ... 148
Table 4.6 Pengujian Login Kasir (Data Tidak Normal) ... 148
Tabel 4.7 Pengujian Tambah Data Cabang (Data Normal) ... 149
Table 4.8 Pengujian Tambah Data cabang (Data Tidak Normal) ... 149
Tabel 4.9 Pengujian Ubah Data Cabang (Data Normal) ... 149
Tabel 4.10 Pengujian Ubah Data Cabang (Data Tidak Normal) ... 150
Tabel 4.11 Pengujian Cari Data Cabang ... 150
Tabel 4.12 Pengujian Cari Data Cabang (Data Tidak Normal) ... 150
Tabel 4.13 Pengujian Tambah Data Wilayah (Data Normal) ... 151
Table 4.14 Pengujian Tambah Data Wilayah (Data Tidak Normal) ... 151
Tabel 4.15 Pengujian Cari Data Wilayah ... 151
Tabel 4.16 Pengujian Cari Data Wilayah (Data Tidak Normal) ... 152
Tabel 4.17 Pengujian Tambah Data Merk (Data Normal) ... 152
Tabel 4.18 Pengujian Tambah Data Merk (Data Tidak Normal) ... 152
Tabel 4.19 Pengujian Ubah DataMerk (Data Normal) ... 153
Tabel 4.20 Pengujian Ubah Data Merk (Data Tidak Normal) ... 153
Tabel 4.21 Pengujian Cari Data Merk ... 153
Tabel 4.22 Pengujian Cari Data Merk (Data Tidak Normal) ... 154
Tabel 4.23 Pengujian Tambah Data Meteran (Data Normal) ... 154
xiii
Tabel 4.25 Pengujian Ubah Data Meteran (Data Normal) ... 155
Tabel 4.26 Pengujian Ubah Data Meteran (Data Tidak Normal) ... 155
Tabel 4.27 Pengujian Cari Data Meteran ... 155
Tabel 4.28 Pengujian Cari Data Meteran (Data Tidak Normal) ... 156
Tabel 4.29 Pengujian Tambah Data Golongan Pelanggan (Data Normal) .. 156
Tabel 4.30 Pengujian Tambah Data Golongan Pelanggan (Data Tidak Normal) ... 156
Tabel 4.31 Pengujian Ubah Data Golongan Pelanggan (Data Normal) ... 157
Tabel 4.32 Pengujian Ubah Data Golongan Pelanggan (Data Tidak Normal) ... 157
Tabel 4.33 Pengujian Cari Data Golongan Pelanggan ... 157
Tabel 4.34 Pengujian Cari Data Golongan Pelanggan (Data Tidak Normal) ... 158
Tabel 4.35 Pengujian Tambah data Pelanggan (Data Normal) ... 158
Tabel 4.36 Pengujian Tambah data Pelanggan (Data Tidak Normal) ... 159
Tabel 4.37 Pengujian Ubah data Pelanggan (Data Normal)... 159
Tabel 4.38 Pengujian Ubah data Pelanggan (Data Tidak Normal) ... 160
Tabel 4.39 Pengujian Cari data Pelanggan (Data Normal) ... 160
Tabel 4.40 Pengujian Cari data Pelanggan (Data Tidak Normal) ... 160
Tabel 4.41 Pengujian Tambah data Jabatan (Data Normal) ... 161
Tabel 4.42 Pengujian Tambah data Jabatan (Data Tidak Normal) ... 161
Tabel 4.43 Pengujian Ubah data Jabatan (Data Normal) ... 161
Tabel 4.44 Pengujian Ubah data Jabatan ... 162
xiv
Tabel 4.46 Pengujian Hapus data Jabatan (Data Tidak Normal) ... 162
Tabel 4.47 Pengujian Tambah data Petugas (Data Normal) ... 163
Tabel 4.48 Pengujian Tambah data Petugas (Data Tidak Normal) ... 163
Tabel 4.49 Pengujian Ubah data Petugas (Data Normal) ... 164
Tabel 4.50 Pengujian Ubah data Petugas (Data Tidak Normal) ... 164
Tabel 4.51 Pengujian Hapus data Petugas (Data Normal) ... 164
Tabel 4.52 Pengujian Hapus data Petugas (Data Tidak Normal) ... 165
Tabel 4.53 Skala Pertanyaan ... 166
Tabel 4.54 Tabel Pengujian Hasil kuesioner bagian Hubungan Langganan dan Bagian Kasir. Pertanyaan No 1 ... 168
Tabel 4.55 Tabel Pengujian Hasil kuesioner bagian Hubungan Langganan dan Bagian Kasir Pertanyaan No 2 ... 168
Tabel 4.56 Tabel Tabel Pengujian Hasil kuesioner bagian Hubungan Langganan dan Bagian Kasir Pertanyaan No 3 ... 169
Tabel 4.57 Tabel Pengujian Hasil kuesioner bagian Hubungan Langganan dan Bagian Kasir Pertanyaan No 4 ... 169
xix
SIMBOL NAMA KETERANGAN
Proses Merupakan proses komputer yang terjadi didalam aliran dokumen
Aliran Menunjukkan data yang mengalir pada sistem
Proses Manual Merupakan proses yang terjadi didalam Flow Map
Dokumen Dokumen yang ada dalam flowmap
Offline
Storage
Menunjukkan tempat penyimpanan data berupa arsip
Input data komputer
xx
Entity Menunjukkan himpunan entitas
Garis
Menunjukkan penghubung antara
himpunan relasi dengan himpunan entitas dan himpunan entitas dengan atributnya Belah ketupat /
Relationship
Menunjukkan himpunan relasi
Atribut Menyatakan karakteristik/sifat dari setiap objek
3. Simbol Data Flow Diagram
SIMBOL NAMA KETERANGAN
Proses
Menunjukkan kegiatan / kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer
Terminator Menunjukkan bagian dari luar
Arus / Aliran data
Menunjukkan arus dari proses
Data store
xxi
Lampiran A Tampilan Antar Muka ... A-1
Lampiran B Listing Program ... B-1
Lampiran C Hasil Kuesioner ... C-1
Lampiran D Dokumen Manual dari Sistem Lama ... D-1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Setiap perusahaan mempunyai keinginan untuk dapat memberikan pelayanan terbaiknya kepada konsumen. Diantaranya adalah PDAM sebagai sebuah perusahaan yang mempunyai tugas untuk dapat memberikan ketersediaan air bersih kepada masyarakat dan juga harus mampu memberikan tingkat pelayanan yang tinggi untuk menuju kepada kepuasan pelanggan yang positif. Teknologi Informasi (TI) merupakan jawaban bagi PDAM yang ingin memberikan kepuasan pelayanan bagi pelanggan. Hal ini dimungkinkan karena Teknologi Informasi mampu memberikan berbagai informasi yang berkenaan dengan pelanggan maupun pelayanan-pelayanan lain dengan cepat dan akurat. Semua data dan informasi masing-masing saling terintegrasi sehingga akan memberikan informasi secara komprehensif kepada manajemen untuk membuat keputusan-keputusan manajerial secara akurat serta memudahkan para staf pelaksana melaksanakan tugas kesehariannya. Hal ini tentu akan memberikan dampak positif kepada konsumen.
Berdasarkan fakta yang ada saat ini di PDAM Tirta Rangga Cabang Jalancagak masih terdapat beberapa permasalahan dalam pengelolaan data Rekening Pelanggan dimana pencetakan rekening pelanggan PDAM Tirta Rangga Cabang Jalancagak masih dilakukan di kantor pusat sehingga proses pencetakan rekening bulanan pelanggan menjadi lama mengingat jauhnya jarak
antara kantor cabang dengan kantor pusat. Proses pencetakan rekening bulanan pelanggan dilakukan di kantor pusat dikarenakan belum adanya aplikasi pengolahan rekening bulanan pelanggan di kantor cabang. Bagian hubungan langganan masih melakukan pencatatan data pelanggan dan data detail rekening bulanan air dalam buku manual yang memungkinkan terjadi duplikasi data dan data tidak terstruktur dengan baik. Demikian pula dengan proses pembayaran rekening bulanan pelanggan yang ada belum terkomputerisasi, bagian kasir masih harus mencari data rekening pembayaran di dalam sampul-sampul rekening secara manual hal ini membuat lamanya proses pembayaran rekening bulanan. Data pelanggan dan data detail rekening pembayaran bulanan yang dibuat di bagian hubungan langganan digunakan oleh bagian kasir untuk proses pembayaran rekening bulanan. Dari keterhubungan data yang ada di bagian hubungan langganan dan data di bagian kasir diperlukan aplikasi yang berbasis client server agar kinerja karyawan tiap bagian bisa lebih maksimal dan lebih efisien.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka perlu dibangun “Sistem Informasi Pengolahan Data Rekening Pelanggan PDAM” yang mengambil studi kasus di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Rangga Cabang Jalancagak Kabupaten Subang.
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud penelitian ini dilakukan yaitu untuk membangun Sistem Informasi Pengolahan Data Rekening Pelanggan studi kasus di PDAM Tirta Rangga
Cabang Jalancagak Kabupaten Subang”
Adapun tujuan penelitian tugas akhir ini adalah :
a. Memudahkan proses pendataan pelanggan PDAM Tirta Rangga b. Membantu proses pencetakan rekening bulanan pelanggan c. Membantu proses pembayaran rekening pelanggan
1.4 Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka penelitian dibatasi sebagai berikut yaitu : 1. Studi kasus untuk sistem yang akan dibangun dilakukan di PDAM Tirta
Rangga Cabang Jalancagak Kabupaten Subang.
2. Pada aplikasi ini dibatasi hanya pelanggan yang sudah terdaftar menjadi pelanggan dan menghitung rekening bulanan pelanggan yang statusnya masih aktif di PDAM Tirta Rangga Cabang Jalancagak Kabupaten Subang. 3. Pelanggan dinyatakan tidak aktif atau terdapat penutupan sementara apabila
tidak membayar kewajiban pembayaran rekening selama 3 bulan berturut-turut.
5. Proses yang dilakukan : Proses Pengolahan Data Cabang, Proses Pengolahan Data Wilayah, Proses Pengolahan Data Merk, Proses Pengolahan Data Meteran, Proses Pengolahan Data Golongan, Proses Pengolahan Data Tarif Golongan, Proses Pengolahan Data Pelanggan, Proses Pengolahan Data Jabatan, Proses Pengolahan Data Petugas, Proses Pengolahan Data Pengguna, Proses Pengolahan Data Rekening Pembayaran 6. Informasi yang dihasilkan yaitu :
a. Informasi yang terlihat : Informasi Cabang, Informasi Wilayah, Informasi Merk, Informasi Meteran, Informasi Golongan, Informasi Tarif Golongan, Informasi Pelanggan, Informasi Jabatan Informasi Petugas, Informasi Pengguna, Informasi Rekening, Informasi Detail Rekening
b. Informasi yang dicetak : Laporan Data Pelanggan, Laporan Data Rekening, Kartu Kendali Pelanggan, Rekening Pembayaran Bulanan. 7. Sistem informasi ini dibangun menggunakan pemodelan terstruktur dengan toolsData Flow Diagram (DFD) dan pemodelan data menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD).
8. Sistem yang akan dibangun berbasis client server. User yang menggunakan aplikasi ini adalah Bagian Hubungan Langganan dan Bagian Kasir PDAM Tirta Rangga
a. Sistem operasi yang mendukung adalah Microsoft Windows XP a. Borland Delphi.7
b. Microsoft SQL Server sebagai Database Management System (DBMS).
1.5 Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang dilakukan dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Tahap Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: a. Studi Literatur
Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur, jurnal, buku dan bacaan yang sesuai dengan judul penelitian. b. Observasi
Merupakan teknik pengumpulan data dengan melakukan penelitian dan peninjauan langsung terhadap objek permasalahan yang diambil, dalam hal ini adalah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Rangga Cabang Jalancagak Kabupaten Subang.
c. Interview
2. Tahap Pembuatan Perangkat Lunak
Metodologi penelitian dalam membangun “Sistem Informasi Pengolahan Data Rekening Pelanggan” yaitu dengan menggunakan metode waterfall.
Berikut akan dijelaskan mengenai tahap-tahap pembangunan system dengan menggunakan metode waterfall.
a. System Engineering
Merupakan bagian dari sistem yang terbesar dalam pengerjaan membangun suatu perangkat lunak, yaitu diawali dengan menetapkan berbagai kebutuhan dari semua elemen yang diperlukan sistem dan mengalokasikannya kedalam pembentukan perangkat lunak.
b. Analysis
Merupakan tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam membangun sebuah perangkat lunak diantaranya adalah kebutuhan fungsional dari sebuah sistem.
c. Design
d. Coding
Merupakan tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang kedalam bahasa pemrograman tertentu.
e. Testing
Pada tahap ini, yang dilakukan adalah dengan melakukan pengujian sistem sekaligus untuk menjamin bahwa persyaratan sistem telah dipenuhi. Selain itu, pengujian sistem juga dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kesalahan-kesalahan yang mungkin masih ada dari sistem yang telah dibangun.
f. Maintenance
Merupakan tahap dimana sistem yang telah dibangun dapat mengalami perubahan-perubahan atau penambahan fungsi sesuai dengan permintaan user.
Gambar 1.1 Metode Waterfall
[Sumber: Jogianto, H.M. Analisis dan Design Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur,
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini disusun dengan maksud memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Menguraikan mengenai latar belakang, perumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian yang digunakan serta sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Membahas mengenai ruang lingkup perusahaan berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dengan topik penelitian yang dilakukan serta hal-hal yang berguna.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Membahas mengenai implementasi perangkat lunak serta pengujian terhadap perangkat lunak yang telah diimplementasikan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Perusahaan
2.1.1 Gambaran Umum PDAM Tirta Rangga Kabupaten Subang
Air adalah kebutuhan vital dan air itu adalah masa depan. Manusia membutuhkan air bersih untuk berbagai keperluan hidup, untuk minum, memasak, mandi dan berbagai keperluan lainnya. Tingkat kebutuhan akan air bersih juga bergantung kepada perkembangan peradabannya. Makin tinggi tingkat perkembangan peradaban manusia maka makin kompleks juga kebutuhan akan air bersih.
Kabupaten Subang merupakan sebuah kota yang terus berkembang dari kota kecil menuju kota menengah dengan dinamika penduduk yang makin berkembang artinya kebutuhan penduduk Kabupaten Subang akan air bersih juga turut meningkat.
Dalam Rangka memenuhi kebutuhan air bersih untuk Kabupaten Subang, maka PDAM Tirta Rangga Kabupaten Subang akan terus berperan secara konsisten dengan semangat memberikan pelayanan yang terbaik
Tujuan utama didirikannya Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sebagaimana Pembentukan PDAM melalui Peraturan Daerah Kabupaten Subang Nomor 1988, khususnya Bab V Pasal 6 adalah sebagai berikut :
a. Mewujudkan dan meningkatkan pelayanan akan kebutuhan air minum bagi masyarakat secara adil dan merata yang memenuhi syarat-syarat kesehatan berkesinambungan.
b. Melaksanakan usaha-usaha pembangunan sesuai dengan fungsinya serta meningkatkan produksi / jasa di bidang pelayanan dan penyediaan air bersih / minum.
c. Untuk menjadi salah satu sarana dalam usaha Pemerintah Daerah dalam menambah dan penunjang Sumber Pendapatan Daerah.
2.1.2 Visi dan Misi PDAM Tirta Rangga Kabupaten Subang a. Visi
“Menjadi Perusahaan Yang Handal Dalam Pekerjaan, Dan Prima Dalam Pelayanan”
b. Misi
Misi PDAM Tirta Rangga dibagi menjadi 2 bagian yaitu dilihat dari aspek internal dan aspek eksternal
Aspek Internal :
Memberikan kepuasan pelayanan air minum secara berkesinambungan kepada masyarakat sesuai dengan standar kesehatan yang ada melalui peningkatan cakupan pelayanan kapasitas, SDM, efisiensi dan menjadikan sarana penunjang sumber pendapatan daerah.
Aspek Eksternal :
2.1.3 Deskripsi Tugas PDAM Tirta Rangga Cabang Jalancagak 1. Direktur Utama
a. Membantu Bupati dalam mengelola Badan Usaha Milik Daerah PDAM Tirta Rangga Kabupaten Subang dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pengelolaan PDAM Kabupaten Subang.
b. Merencanakan, mengorganisasikan dan mengendalikan seluruh kegiatan PDAM Tirta Rangga sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. c. Melaksanakan koordinasi dengan seluruh cabang dalam proses
pelaksanaan kerja dan tugas.
d. Melakukan ikatan perjanjian kerja sama dengan pihak terkait. e. Mengontrol kegiatan seluruh cabang PDAM Tirta Rangga. 2. Badan Pengawas
a. Membantu Direktur Utama dalam bidang tugasnya
b. Mengawasi jalannya kegiatan Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Rangga Kabupaten Subang
3. Direktur Bidang Umum
a. Membantu Direktur Utama dalam bidang tugasnya
Merencanakan, mengorganisasikan dan mengendalikan seluruh kegiatan PDAM Tirta Rangga sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan yang lebih
b. Melaksanakan koordinasi dengan seluruh cabang dalam proses pelaksanaan kerja dan tugas.
d. Melakukan ikatan perjanjian kerja sama dengan pihak terkait. e. Mengontrol kegiatan seluruh cabang PDAM Tirta Rangga. 4. Direktur Bidang Teknik
a. Membantu direktur utama dan Direktur Bidang Umum dalam bidang tugasnya
b. Mengelola dan merencanakan proyek pasang Baru Pipa PDAM Pelanggan c. Mengadakan pelatihan terhadap tim pemasangan untuk bidang teknik yang
berhubungan dengan kegiatan Pasang Baru Pipa PDAM Pelanggan
d. Mengontrol dan mengawasi mekanisme jalur pipa PDAM Kabupaten Subang
e. Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap kerusakan dan perawatan (maintenance) pipa PDAM dan jalur distribusi air.
5. Kepala Cabang
a. Membantu Direktur Utama dalam mengelola Badan Usaha Milik Daerah PDAM Tirta Rangga Kabupaten Subang dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pengelolaan PDAM Tirta Rangga cabang Jalancagak Kabupaten Subang
b. Merencanakan, mengorganisasikan dan mengendalikan seluruh kegiatan PDAM Tirta Rangga cabang Jalancagak Kabupaten Subang sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
c. Melakukan ikatan perjanjian kerja sama dengan PDAM pusat. 6. Kepala Sie. Administrasi
b. Mengawasi seluruh kegiatan staf keuangan, staf hubungan langganan, staf pembaca meter.
7. Kepala Seksi Teknik
a. Bertanggung jawab terhadap tugas di bagian teknik.
b. Mengawasi seluruh kegiatan Staf Operator dan Staf Distribusi. 8. Staf Sie. Keuangan
a. Mengatur proses keluar masuknya keuangan di kantor cabang PDAM Tirta Rangga.
b. Membuat laporan keuangan yang nantinya diserahkan ke kepala seksi administrasi untuk dilaporkan ke kepala cabang.
9. Staf Hubungan Langganan
a. Melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan pelayanan pelanggan b. Menerima pengaduan pelanggan PDAM
10. Staf Pembaca Meter
a. Penanggung jawab lapangan tim pembaca meter b. Melakukan pembacaan meter pelanggan
c. Melaporkan pemakaian air pepelanggan perbulan 11. Staf Distribusi
a. Penanggung jawab lapangan jalurdistribusi air di PDAM Tirta Rangga Cabang Jalancagak Kabupaten Subang
2.1.4 Susunan Organisasi Perusahaan
Gambar 2.1 Susunan Organisasi PDAM Tirta Rangga Cabang Jalancagak
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Konsep Dasar Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan, suatu sistem betapapun kecilnya selalu mengandung komponen-komponen, dimana komponen-komponen dapat berupa subsistem-subsistem atau bagian dari sistem yang mempunyai sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
Dibawah ini terdapat beberapa konsep dasar di dalam menentukan sistem.
BUPATI SUBANG
Direktur Utama
Direktur Bidang Umum Direktur Bidang Teknik
Kepala Cabang
Kepala Seksi Teknik Kepala Sie Adm/Umum
Staf Sie keuangan Staf Hublang Staf Pembaca Meter Staf Distribusi Staf Operator
Menurut Azhar Susanto [5]
“ Sistem adalah kumpulan atau group dari bagian atau komponen apapun
baik fisik maupun nonfisik yang saling berhubungan satu sama lain dan
bekerjasama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu ”.
Menurut Jerry Fitz Gerald, dalam Jogiyanto, H.M. [3]
“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu“
Sedangkan menurut Heyel, dalam Witarto [6]
“Suatu sistem adalah suatu susunan yang teratur dari kegiatan-kegiatan yang
saling bergantung dan prosedur-prosedur yang berhubungan, yang
melaksanakan dan memudahkan pelaksanaan kegiatan utama dari suatu
organisasi”
2.2.1.1 Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu sebagai berikut: [3]
1. Komponen-komponen (components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling bekerja sama untuk membentuk satu kesatuan komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem setiap sistem tidak peduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem
2. Batas Sistem (Boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan.batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.
3. Lingkungan luar (Environment)
4. Penghubung Sistem (Sistem interface)
Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainya. Dengan penghubung subsistem lainya membentuk satu kesatuan.
5. Masukan Sistem (Sistem Input)
Masukan adalah energi yang dimasukan kedalam sistem. Masukan dapat berupa perawatan dan masukan sinyal. Masukan perawatan adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.
6. Keluaran Sistem (Sistem Output)
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.
7. Pengolah Sistem (Sistem Processing)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
8. Sasaran dan Tujuan
Karakteristik atau sifat-sifat suatu sistem dapat kita lihat seperti pada gambar berikut ini :
Gambar 2.2 Karakteristik Sistem
[Sumber : Jogiyanto, H.M. (1999). Analisis dan Desain Sistem Informasi, Yogyakarta: Andi]
2.2.1.2Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah: [3]
1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik
2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
mesin disebut dengan human machine system atau ada yang menyebut dengan machine system.
3. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku dengan tingkah laku yang sudah banyak diprediksi. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luar. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh oleh lingkungan luar.
2.2.2Konsep Dasar Informasi
Untuk membuat suatu sistem dan agar sistem tersebut dapat berjalan sesuai dengan tujuan maka diperlukan suatu informasi dari perusahaan yang digunakan untuk pengambilan suatu keputusan dalam pembuatan sistem. Berikut ini beberapa definisi tentang informasi, yaitu :
Menurut Azhar Susanto [5]
“Informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan
manfaat“.
Sedangkan menurut Jogiyanto H.M [2]
“Informasi adalah hasil pengolahan data, akan tetapi tidak semua hasil dari
pengolahan tersebut bisa menjadi informasi“.
yang nyata dan digunakan untuk pengambilan keputusan oleh si penerima informasi.
Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian memberi informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Seperti yang terdapat pada gambar berikut ini :
Gambar 2.3 Siklus Informasi
[Sumber : Jogiyanto, H.M. (1999). Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi)
a. Relevan, yaitu menambah pengetahuan atau nilai bagi para pembuat keputusan, dengan cara mengurangi ketidakpastian, menaikan kemampuan untuk memprediksi, atau menegaskan ekspetasi semula.
b. Dapat dipercaya, yaitu bebas dari kesalahan atau bisa secara akurat menggambarkan kejadian atau aktivitas organisasi.
c. Lengkap, yaitu tidak menghilangkan data penting yang dibutuhkan oleh para pemakai.
d. Tepat waktu, yaitu disajikan pada saat yang tepat untuk mempengaruhi proses pembuatan keputusan.
e. Mudah dipahami, yaitu disajikan dalam format mudah dimengerti.
f. Dapat diuji kebenarannya, yaitu memungkinkan dua orang yang kompeten untuk menghasilkan informasi yang sama secara independent.
Nilai informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sebagian informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai tetapi dapat ditaksir nilai keefektifannya.
2.2.3Konsep Dasar Sistem Informasi
Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis dalam Jogiyanto, H.M. [3] “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang
bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.
Sedangkan menurut Azhar Susanto [5]
“Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem komponen baik phisik
maupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerjasama
secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi
informasi yang berguna “
Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem informasi merupakan perpaduan antara manusia, alat teknologi, media, prosedure dan pengendalian yang bertujuan untuk menata jaringan komunikasi sehingga dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat.
Kegiatan yang terdapat pada sistem informasi antara lain [5]:
a. Input, menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data yang akan diproses.
b. Proses, menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah
c. Output, suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses diatas. d. Penyimpanan, suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data. e. Kontrol, suatu aktifitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut
Gambar 2.4 Kegiatan Sistem Informasi
[Sumber: Susanto, Azhar. (2000). Sistem Informasi Manajemen Konsep dan Pengembangannya. Bandung: Lingga Jaya]
2.2.4 Sistem Basis Data
Basis Data (Database) dapat dibayangkan sebagai sebuah lemari arsip. Basis
Data terdiri dari atas dua kata, yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih dapat diartikan
sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul. Sedangkan data adalah
representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai,
siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya,
yang direkam dalam bertuk angka, huruf, symbol, teks, gambar, bunyi, atau
kombinasinya. [1]
“Basis Data dapat diartikan sebagai himpunan atau sekumpulan data bisa
berupa tabel atau file yang saling berhubungan dan disimpan dalam media penyimpanan
elektronis tanpa pengulangan (redudansi).” [1]
Setiap basis data umumnya dibuat untuk mewakili sebuah semesta data yang
spesifik. Karena itu, operasi-operasi dasar yang dapat dilakukan berkenaan dengan basis
1. Pembuatan basis data baru (create database), yang identik dengan pembuatan lemari
arsip yang baru.
2. Penghapusan basis data (drop database), yang identik dengan perusakan lemari arsip
beserta isinya.
3. Pembuatan file/tabel baru ke suatu basis data (create table), yang identik dengan
penambahan map/arsip baru ke sebuah lemari arsip yang telah ada.
4. Penghapusan file/tabel dari suatu basis data (drop table), yang identik dengan
perusakan map arsip lama yang ada di sebuah lemari arsip.
5. Penambahan/ pengisian data baru kesebuah file/tabel disebuah basis data (insert),
yang identik dengan penambahan lembaran arsip kesebuah map arsip.
6. Pengambilan data dari sebuah file/tabel (retrieve/search), yang identik dengan
pencarian lembaran arsip dari sebiuah map arsip.
7. Pengubahan data dari sebuah file/tabel (update), yang identik dengan perbaikan isi
lembar arsip yang ada di sebuah map arsip.
8. Penghapusan data dari sebuah file/tabel (delete), yang identik dengan penghapusan
sebuah lembaran arsip yang ada di sebuah map arsip.
Operasi yang berkenaan dengan pembuatan objek (basis data dan tabel)
merupakan operasi awal yang hanya dilakukan sekali dan berlaku seterusnya. Sedangkan
operasi-operasi yang berkaitan dengan isi tabel (data) merupakan operasi rutin yang akan
berlangsung berulang-ulang dank arena itu operasi-operasi inilah yang lebih tepat
mewakili aktifitas pengelolaan (management) dan pengolahan (processing) data dalam
basis data.
Tujuan awal dan utama dalam pengelolaan data dalam sebuah basis data agar
memperoleh atau menemukan kembali data yang dicari dengan mudah dan cepat.
Disamping itu, pemanfaatan basis data untuk pengelolaan data, juga memiliki tujuan lain
1. Kecepatan dan Kemudahan (Speed)
2. Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space)
3. Keakuratan (Accuracy)
4. Ketersediaan (Availability)
5. Kelengkapan (Completeness)
6. Keamanan (Security)
7. Kebersamaan Pemakaian (Sharability)
Basis Data hanya sebuah objek yang pasif/mati. Basis data tidak akan pernah
berguna jika tidak ada penggeraknya. Yang menjadi pengelola atau penggeraknya secara
langsung adalah program atau aplikasi (software). Gabungan keduanya (basis data dan
pengelolanya) menghasilkan sebuah sistem. Karena itu, secara umum sistem basis data
merupakan sistem yang terdiri atas kumpulan file (tabel) yang saling berhubungan dan
sekumpulan program (DBMS) yang memungkinkan beberapa pemakai (program lain)
untuk mengakses dan memanipulasi file-file (tabel-tabel) tersebut. Sistem basis data
memiliki beberapa komponen pendukung diantaranya : [1]
a. Perangkat Keras
Perangkat keras yang biasanya terdapat dalam sebuah sistem basis data adalah
1. Komputer (satu untuk sistem yang stand-alone atau lebih untuk sistem jaringan).
2. Memori sekunder yang on-line (Harddisk).
3. Meori sekunder yang off-line (Tape atau Removeable Disk) untuk keperluan
backup data.
4. Media/perangkat komunikasi (untuk sistem jaringan).
b. Sistem Operasi (Operating Sistem)
Secara sederhana, Sistem Operasi merupakan program yang
mengaktifkan/memfungsikan sistem computer, mengendalikan seluruh sumber daya
(operasi I/O, pengelolaan file, dan lain-lain). Sejumlah Sistem Operasi yang banyak
digunakan seperti : MS-DOS, MS-Windows 3.1, MS-Windows XP, MS-Windows
Vista (2007), UNIX, dan lain-lain. Program pengelola basis data hanya dapat aktif
jika sistem operasi yang dikehendaki (sesuai) telah aktif.
c. Basis Data (Database)
Sebuah sistem basis data dapat memiliki beberapa basis data. Setiap basis data dapat
berisi/memiliki sejumlah objek basis data (seperti file/tabel, indeks, dan lain-lain).
Disamping berisi/menyimpan data, setiap basis data juga mengandung definisi
struktur (baik untuk bais data maupun objek-objeknya secara detail).
d. Sistem Pengelola Basis Data (Database Management System/DBMS)
Pengelolaan basis data secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai secara langsung,
tetapi ditangani oleh sebuah perangkat lunak (sistem) yang khusus/spesefik.
Perangkat lunak inilah yang akan menentukan bagaimana data organisasi, disimpan,
diubah dan diambil kembali. DBMS juga menerapkan mekanisme pengamanan data,
pemakaian data secara bersama, pemaksaan keakuratan konsistensi data, dan
sebagainya.
Perangkat lunak yang termasuk DBMS seperti dBase III+, dBaseIV, FoxBase, Rbase,
MS-Access dan Borland-Paradox (untuk kelas sederhana) atau Borland-Interbase,
MS-SQLServer, CA-Open Ingres, Oracle, Informix dan Sybase (Untuk kelas
kompleks/berat).
e. Pemakai (User)
Ada beberapa jenis/tipe pemakai terhadap suatu sistem basis data yang dibedakan
1. Programmer Aplikasi
Pemakai yang berinteraksi dengan basis data melalui Data Manipulation
Language (DML), yang disertakan dalam program yang ditulis dalam bahasa
pemrograman induk (seperti C, Pascal, Cobol, dan lain-lain).
2. User Mahir (Casual User)
Pemakai yang berinteraksi dengan sistem tanpa menulis modul program. Mereka
menyatakan guery (untuk akses data) dengan bahasa query yang telah disediakan
oleh DBMS.
3. User Umum (End User Naive User)
Pemakai yang berinteraksi dengan sistem basis data melalui pemanggilan satu
program aplikasi permanen (Executable program) yang telah ditulis/disediakan
sebelumnya.
4. User Khusus (Specialized User)
Pemakai yang menulis aplikasi basis data non konvensional tetapi untuk
keperluan-keperluan khusus, seperti untuk aplikasi AI, Sistem Pakar, Pengolahan
Citra, dan lain-lain, yang bisa saja mengakses basis data dengan /tanpa DBMS
yang bersangkutan.
Untuk sebuah basis data yang stand-alone, maka pada suatu saat hanya ada satu
pemakai yang dapat bekerja. Sedangkan untuk sistem basis data dalam jaringan,
maka pada suatu saat ada banyak pemakai yang dapat berhubungan
(menggunakan) basis data yang sama.
f. Aplikasi (Perangkat Lunak) Lain
Aplikasi (Perangkat Lunak) lain ini bersifat opsional. Artinya ada tidaknya
tergantung kebutuhan. DBMS yang digunakan lebih berperan dalam
(khususnya yang menjadi end-user/naïve-user) dapat disediakan program khusus lain
untuk melakukan pengisian, pengubahan dan pengambilan data. Program ini ada yang
sudah disediakan bersama dengan DBMS-nya, ada juga yang harus dibuat sendiri
dengan menggunakan aplikasi lain yang khusus untuk itu (development tools).
2.2.5 Jaringan Komputer
Jaringan komputer merupakan gabungan antara teknologi komputer dan teknologi komunikasi. Gabungan teknologi ini melahirkan pengolahan data yang didistribusikan, mencakup pemakaian database, software aplikasi dan peralatan hardware secara bersamaan, untuk membantu proses otomatisasi perkantoran dan peningkatan ke arah efisiensi kerja [2].
Manfaat dari jaringan komputer itu sendiri adalah :
1. Jaringan komputer memungkinkan seseorang dapat mengakses file yang dimilikinya atau file orang lain yang telah diizinkan untuk diakses, dimana pun dan kapan pun.
2. Jaringan komputer memungkinkan proses pengiriman data dapat berlangsung cepat dan efisien.
3. Jaringan komputer memungkinkan adanya sharing hardware antar client-nya. 4. Jaringan komputer memungkinkan seseorang berhubungan dengan orang lain
di berbagai negara dengan berupa teks, gambar, audio, dan video secara real time.
5. Jaringan komputer dapat menekan biaya operasional, seperti pemakaian kertas, pengiriman surat atau berkas, telepon serta pembelian hardware jaringan.
didedikasikan sebagai server sedangkan yang lain sebagai client. Ada juga yang tidak memiliki komputer yang khusus berfungsi sebagai server saja. Karena itu berdasarkan fungsinya maka ada dua jenis jaringan komputer.
2.2.5.1 Topologi Jaringan
Topologi secara fisik dari suatu jaringan local adalah merujuk kepada konfigurasi kabel, komputer, dan perangkat lainnya.[2]
Tipe-tipe Utama Topologi Fisik 1. Linear Bus (Garis Lurus)
Topologi Linear Bus (Garis Lurus) terdiri dari satu jalur kabelutama dimana pada masing-masing ujungnya diberikan sebuah terminator. Sebuah nodes pada jaringan (file server, workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi sebuah kabel utama (backbone). Jaringan-jaringan Ethernet dan Local Talk menggunakan topologi linear ini.
Gambar 2.5 Topologi Linear Bus (Garis Lurus)
2. Star (Bintang)
Data yang dikirim ke jaringan lokal akan melewati concentrator sebelum melanjutkan ke tempat tujuannya. Concentrator iakan mengatur dan mengendalikan keseluruhan fungsi jaringan, dan juga bertindak sebagai repeater (penguat aliran data). Konfigurasi pada jaringan model ini menggunakan kabel Twisted Pair, dan dapat digunakan pula kabel coaxial atau kabel fibre optic.
Gambar 2.6 Topologi Star (Bintang)
3. Ring (cincin)
Topologi Ring (cincin) menggunakan teknik konfigurasi yang sama dengan topologi star tetapi pada topologi ini terlihat bahwa jalur media transmisi menyerupai suatu lingkaran tertutup menyerupai cincin (lingkaran) sehingga diberi nama topologi bindang dalam lingkaran atau star-wired ring.
4. Tree (pohon)
telah ada, dan memungkinkan untuk mengkonfigurasi jaringan sesuai dengan kebutuhan.
Gambar 2.7 Topologi Tree (Pohon)
2.2.5.2 Client-server
Yaitu jaringan komputer dengan komputer yang didedikasikan khusus sebagai server. Sebuah service/layanan bisa diberikan oleh sebuah komputer atau lebih. Contohnya adalah sebuah domain seperti www.detik.com yang dilayani oleh banyak komputer web server. Atau bisa juga banyak service/layanan yang diberikan oleh satu komputer. Contohnya adalah server jtk.polban.ac.id yang merupakan satu komputer dengan multi service yaitu mail server, web server, file server, database server dan lainnya[2].
ada di jaringan dan memungkinkan banyak pengguna secara bersama-sama memakai sumberdaya pada file server[2].
Gambar 2.8 Model Hubungan Client Server
2.2.5.3 Peer-to-peer
Yaitu jaringan komputer dimana setiap host dapat menjadi server dan juga menjadi client secara bersamaan. Contohnya dalam file sharing antar komputer di Jaringan Windows Network Neighbourhood ada 5 komputer (kita beri nama A,B,C,D dan E) yang memberi hak akses terhadap file yang dimilikinya. Pada satu saat A mengakses file share dari B bernama data_nilai.xls dan juga memberi akses file soal_uas.doc kepada C. Saat A mengakses file dari B maka A berfungsi sebagai client dan saat A memberi akses file kepada C maka A berfungsi sebagai server. Kedua fungsi itu dilakukan oleh A secara bersamaan maka jaringan seperti ini dinamakan peer to peer[2].
model ini tidak mempunyai sebuah file server atau sumber daya yang terpusat. Didalam model hubungan peer to peer ini, seluruh komputer adalah sama, yang mana mempunyai kemampuan yang sama untuk memakai sumber daya yang tersedia di dalam jaringan model ini di desain untuk jaringan berskala kecil dan menengah.
Gambar 2. 9 Model Hubungan Peer to Peer Kelebihan Model Hubungan Peer to Peer :
1. Tidak terlalu mahal, karena tidak membutuhkan dedicated file server.
2. Mudah dalam konfigurasi programnya, hanya tinggal mengatur untuk operasi model hubungan peer to peer.
Kekurangan Model Hubungan Peer to Peer :
1. Tidak terpusat, terutama untuk penyimpanan data dan aplikasi 2. Tidak aman, karena tidak menyediakan fasilitas untuk keperluan itu.
2.2.6 Software Pendukung
2.2.6.1Borland Delphi
Delphi adalah sebuah bahasa pemrograman dan lingkungan pengembangan perangkat lunak. Produk ini dikembangkan oleh Borland (sebelumnya dikenal sebagai Inprise). Bahasa Delphi, yang sebelumnya dikenal sebagai object pascal (pascal dengan ekstensi pemrograman berorientasi objek (PBO/OOP)) pada mulanya ditujukan hanya untuk Microsoft Windows, namun saat ini telah mampu digunakan untuk mengembangkan aplikasi untuk Linux dan Microsoft .NET framework (lihat di bawah). Dengan menggunakan Free Pascal yang merupakan proyek opensource, bahasa ini dapat pula digunakan untuk membuat program yang berjalan di sistem operasi Mac OS X dan Windows CE. [7]
Borland Delphi merupakan suatu bahasa pemrograman yang memberikan berbagai fasilitas pembuatan aplikasi visual. Keunggulan bahasa pemrograman ini terletak pada produktifitas, kualitas, pengembangan perangkat lunak, kecepatan kompilasi, pola desain yang menarik serta diperkuat dengan pemrogramannya yang terstruktur. Keunggulan lain dari Delphi adalah dapat digunakan untuk merancang program aplikasi yang memiliki tampilan seperti program aplikasi lain yang berbasis Windows. [7]
Khusus untuk pemrograman database, Borland Delphi menyediakan fasislitas objek yang kuat dan lengkap yang memudahkan programmer dalam membuat program. Format database yang dimiliki Delphi adalah format Paradox, dBase, MS.Access, ODBC, syBase, Oracle dan lain-lain.
yaitu Main Window, Toolbar, Component Pallete, Form Designer, Code Editor, Object Inspector, Exploring, dan Object Tree View.
IDE merupakan sebuah lingkungan dimana semua tombol perintah yang diperlukan untuk mendesain aplikasi, menjalankan dan menguji sebuah aplikasi disajikan dengan baik untuk memudahkan pengembangan program. [7]
a. Main Window
Jendela utama ini adalah bagian dari IDE yang mempunyai fungsi yang sama dengan semua fungsi utama dari program aplikasi Windows lainnya. Jendela utama Delphi terbagi menjadi tiga bagian, berupa Main Menu, Toolbar dan Component Palette.
b. Main Menu
Menu Utama pada Delphi memiliki keunggulan yang sama seperti program aplikasi Windows lainnya. Dengan menggunakan fasilitas menu, dapat memanggil atau menyimpan program. Pada dasarnya semua perintah yang diberikan dapat ditemukan pada bagian menu utama ini.
c. Toolbar
Delphi memiliki beberapa toolbar yang masing-masing memiliki perbedaan fungsi pada setiap tombol pada bagian toolbar berfungsi sebagai pengganti d. Component Palette
e. Form Designer
Form Designer merupakan suatu objek yang dapat dipakai sebagai tempat untuk merancang program aplikasi. Form berbentuk sebuah meja kerja yang dapat diisi dengan komponen-komponen yang diambil dari Component Palette. Pada saat memulai Delphi, Delphi akan memberikan sebuah form kosong yang disebut form 1.
Dalam Sebuah Form terdapat titik-titik yang disebut grid yang beguna untuk membantu pengaturan tata letak objek yang dimasukan dalam Form.
Sebuah form mengandung unit yang berfungsi untuk mengendalikan form dan dapat mengendalikan komponen-komponen yang terletak dalam form dengan menggunakan Object Inspector dan Code Editor.
f. Object Inspector
Object Inspector digunakan untuk mengubah property atau karakteristik dari sebuah komponen. Object Inspector terdiri dari dua tab, yaitu Properties dan Events.
Tab Properties digunakan untuk mengubah properti komponen. Properti dengan tanda + menunjukan bahwa properti tersebut mepunyai subproperti. Tab Events, bagian yang dapat diisi dengan kode program tertentu yang berfungsi untuk menangani event-event (kejadian-kejadian yang berupa sebuah prosedur) yang dapat direspon oleh sebuah komponen.
g. Code Editor
kode-kode sumber, karena Delphi telah menyediakan kerangka penulisan sebuah program.
h. Code Explorer
Jendela Code Explorer adalah lembar kerja baru yang terdapat di dalam Delphi 7 yang tidak ditemukan pada versi-versi sebelumnya. Code explorer digunakan untuk memudahkan pemakaian berpindah antar file unit yang tedapat di dalam jendela Code Editor.
Jendela Code Explorer berisi diagram pohon yang menampilkan semu tipe. Class, properti, method, variable global, dan rutin global yang telah didefinisikan di dalam unit.
i. Object TreeView
Object TreeView menampilkan diagram pohon dari komponen-komponen yang bersifat visual maupun nanvisual yang terdapat dalam form, data module, atau frame. Object TreeView juga menampilkan hubungan logika antar komponen.
2.2.6.2SQL Server 2000
sebuah server adalah setiap komponen sistem yang menyediakan layanan atau seumber daya ke komponen lainnya.[4]
Sistem client/server dirancang untuk memisahkan layanan basisdata dari client, dengan penghubungnya menggunakan jalur komunikasi data. Layanan basisdata yang diimplementasikan pada sebuah komputer yang berdaya guna, yang memungkinkan manajemen tersentralisasi, keamanan, dan berbagi sumber daya. Oleh karena itu, server dalam client/server adalah basis data dan platform, menggunakan berbagai kakas pemograman.
SQL Server adalah server basisdata yang secara fungsional adalah proses atau aplikasi yang menyediakan layanan basisdata. Client berinteraksi dengan layanan basisdata melalui antarmukan komunikasi tertentu yang bertujuan untuk pengendalian dan keamanan. Client tidak mempunyai akses langsung ke data, tetapi selaly berkomunikasi dengan server basisdata.[4]
SQL Server memberikan keuntungan untuk Client dan Server.
a. Keunggulan Client : 1. Mudah digunakan
2. Mendukung berbagai perangkat keras
3. Mendukung berbagai aplikasi perangkat lunak 4. Biasa untuk digunakan
b. Keunggulan Server
1. Dapat diandalkan (reliable)
2. Toleransi kesalahan (Fault Tolerant)
4. Pengendalian terpusat (centralized control) 5. Penguncian yang canggih (sophisticated locking) 6. Konsekuensi (concurrent)
2.2.6.2.1 Sintaks Transact-SQL
Transact SQL adalah bahasa pemograman yang dikembangkan SQL dengan alur
program pemograman melalui “request” DAN “response”. Melalui instruksi SQL,
dapat dilakukan query atau transaksi, yang kemudian akan menerima jawaban dari
Database Server berupa hasil atau Resultset. Transact-SQL adalah sintaks SQL yang
dijalankan di lingkungan SQL server. [4]
Transact SQL dimulai dengan deklarasi variabel dan dilanjutkan dengan bagian
blok program. Variabel harus dideklarasikan sebelum digunakan. Nama variabel selalu
dimulai dengan karakter @. Nama variabel tidak membedakan huruf besar dan huruf
kecil dianggap sama keduanya.
Contoh :
DECLARE
*/ deklarasi variabel */ @kode int
*/ blok diagram*/
*/ mengisikan nilai 2003 ke variabel kode */ Select @kode=2003
Select digunakan juga untuk menjalankan operasi aritmetika atau lainnya :
Contoh :
Select @kode = kode -3 PRINT @kode
Hasil
Variabel dapat digunakan untuk mengambil nilai dari sebuah query dalam hal ini
diperlukan sebuah tabel
Contoh :
Declare @nama char (30) Select @nama=namapegawai
From pegawai where inisial = ‘TMZ’ From pegawai whee inisial = ‘TMZ’
PRINT @nama
PRINT “Nama pegawai adalah : “
PRINT @nama
PRINT “Nama pegawai adalah : “ + @nama
1. Deklarasi Variabel
Tipe dari variabel yang dapat dideklarasikan adalah bagian dari MS-SQL yaitu char,
varchar, datetime, int, money dan lainnya.
Contoh Deklarasi Variabel :
DECLARE
@gaji int,
@nama varchar (30), @departemen char (10), @tgl_hari_ini datetime Select @gaji = 250000
Select @nama = ‘Teddy Marcus’ Select @departemen = ‘BPSI’ Select @tg_hari_ini=getdate() PRINT (‘Gaji Anda Adalah’) PRINT (@gaji)
Hasil :
Gaji Anda Adalah 2500000
Teddy Marcus BPSI
Apr 18 2003 10:15AM
2. Variabel Global
Variabel Global adalah variabel yang disiapkan oleh SQL-Server untuk
memberikan informasi kepada client. Variabel global bersifat read-only.Nama
variabel global diawali dengan @@.[4]
a. @@error
Bilangan bulat, yang menyatakan nomor error. Jika variabel tersebut tidak sama
dengan 0, maka sistem memberikan tanda bahwa terjadi error dan identitaas error
dinyatakan dalam angka.
b. @@cursor rows
Nilai kembalian (return value dari “cursor” yang terakhir kali diolah.
c. @@fetch status
Nilai kembalian dari status “fetch” pada cursor. Nilai 0 adalah ok.
d. @@identity
memberikan nilai otomatis setiap kali INSERT dilakukan. Nilai ini adalah identitas
dari record tersebut.
e. @@nestlevel
level berkalang (nesting level) dari “stored procedure” atau “trigger”
f. @@rowcount
memberikan nilai kembalian berupa jumlah baris (rows) yang terpengaruh oleh
instruksi terakhir. Setelah instruksi IF atau WHILE, maka @@rowcount dihapus
menjadi 0
g. @@spid
3. IF
IF digunakan untuk emngendalikan alur program berdasarkan kondisi
Contoh :
Declare @umur int, @pensiun int
Select @umur=25
Select @pensiun=55
If @umur > @pensiun
PRINT “pegawai sudah harus pensiun” else
PRINT “pegawai masih boleh aktif bekerja”
Hasil :
Pegawai masih boleh aktif bekerja
4. WHILE
WHILE digunakan untuk menjalankan suatu blok program secara berulang-ulang
selama kondisi BENAR (true). Saat ditemukan kondisi pada WHILE adalah false
(salah), maka pengulangan akan berhenti.
Contoh :
declare @no int Select @no = 5
While @no > 0 /*selama no lebih besar 0, maka diulang*/ Begin
PRINT “no= “ + s t r (@no) Select @no= @no -1 End
5. Continue dan Break
Continue dan Break berkaitan dengan perintah WHILE. Continue melanjutkan alur
program pada pemeriksaan kondisi WHILE sedangkan Break mengakibatkan program
untuk keluar dari WHILE
Contoh :
RETURN akan menghentikan program dari eksekusi dapat digunakan dalam
memproses error
CASE menyederhanakan IF yang berlapis dengan tujuan agar program dapat
dimengerti/dibaca lebih mudah.