• Tidak ada hasil yang ditemukan

Permintaan Souvenir Kupu-kupu di Bogor dan Jakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Permintaan Souvenir Kupu-kupu di Bogor dan Jakarta"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

PERMINTAAN SOUVENIR KUPU-KUPU DI BOGOR

DAN JAKARTA

AZIS MAULANA YUSUF

DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Permintaan Souviner Kupu-kupu di Bogor dan Jakarta, adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Agustus 2014

AZIS MAULANA YUSUF

(4)

ABSTRAK

AZIS MAULANA YUSUF Permintaan Souvenir Kupu-kupu di Bogor dan Jakarta.Dibimbing oleh BURHANUDDIN MASYUD dan TUTUT SUNARMINTO.

Kupu-kupu adalah salah satu satwa yang memiliki banyak manfaat, diantaranya dikembangkan sebagai produk souvenir dengan berbagai bentuknya. Untuk mengembangkannya sebagai komoditas ekonomi diperlukan informasi pasar tentang bentuk souvenir yang menjadi permintaan konsumen. Penelitian dilakukan dengan mengidentifikasi produk-produk kerajinan souvenir kupu-kupu yang saat ini dihasilkan dan dijual oleh para pengrajin, serta mengidentifikasi preferensi (kesukaan) konsumen terhadap souvenir kupu-kupu di Jakarta dan Bogor. Penelitian dilakukan dengan survei pendahuluan (toko penjual souvenir), wawancara dengan penjual/pengrajin, dan penyebaran kuesioner kepada konsumen potensial di wilayah Bogor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk souvenir kupu-kupu yang paling banyak dijual di Bogor dan Jakarta berturut-turut dari terbanyak adalah embedding, figura, dan laminating. Preferensi konsumen terhadap souvenir kupu-kupu tidak berbeda pada semua strata ekonomi. Souvenir kupu-kupu yang paling disukai berasal dari family Papilionidae. Umumnya konsumen memilih model unik dengan isi kupu-kupu 3 sampai lebih dari 4 ekor dan ukuran sedang sampai besar. Adapun faktor harga tidak menjadi pertimbangan bagi konsumen pada strata ekonomi yang tinggi. Keyword : kupu-kupu, preferensi, souvenir

ABSTRACT

AZIS MAULANA YUSUF Demand souvenir Butterflies in Bogor and Jakarta.

Superviced by BURHANUDDIN MASYUD and TUTUT

SUNARMINTO

Butterflies are one of the animal has many benefits, including developed as souvenirs of various shape. To develop it as a commodity market information is required about the economic forms consumer tastes become souvenirs. This research was conducted by identifying products of handicraft souvenirs butterflies that are currently produced and sold by the craftsmen, and identify consumer preferences (favorite) to souvenirs of butterflies in Jakarta and Bogor. Research done by the preliminary survey (souvenir sellers of souvenirs), interviews with sellers/craftsmen, and dissemination of the questionnaire to potential consumers in the area of Bogor. The results showed that the souvenirs most butterflies a lot for sale in Bogor and Jakarta respectively from the most is the embedding, figura, and laminating. Prefrensi ( fondness ) consumers against souvenirs butterflies no different on all strata economy. Souvenir butterflies most favored derived from family papilionidae. Generally consumers choose unique model with the content of butterflies 3 to more than 4 tail and medium-size to large. The prices are not factor into consideration for those in high economics strata

(5)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan

pada

Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata

AZIS MAULANA YUSUF

DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

2014

(6)
(7)

Disetujui oleh

Dr Ir Burhanuddin Masy‟ud, MS Pembimbing I

Dr Ir Tutut Sunarminto, MSi Pembimbing II

Diketahui oleh

Prof Dr Ir Sambas Basuni, MS Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Judul Skripsi : Permintaan Souvenir Kupu-kupu di Bogor dan Jakarta

Nama : Azis Maulana Yusuf

(8)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan berkah serta rahmat-Nya, sehingga dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul “Permintaan Souvenir Kupu-kupu di Bogor dan Jakarta”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu prasyarat untuk memperoleh gelar sarjana dari Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Skripsi ini menggambarkan Analisis Pengembangan Produk Kerajinan Cenderamata Kupu-kupu, dengan upaya untuk dapat mengetahui keinginan para konsumen.

Berbagai hambatan di alamai penulis mulai dari penyusunan proposal sampai dengan penyelesaian penulisan skripsi. Namun berkat kemurahan ALLAH swt dan para pembimbing berbagai hambatan tersebut dapat dilalui. Untuk itu penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Dr Ir Burhanuddin Masy‟ud, MS dan Dr Ir Tutut Sunarminto, MSi selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan serta bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini, Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada, ibu (Tini Supartini), seluruh keluarga besar KSHE, HIMAKOVA dan Edelweis, serta sahabat-sahabat terbaik saya khususnya Lerissa atas segala doa dan kasih sayangnya.

Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna. Atas segala kekurangan dari skripsi serta berbagai kekeliruan dan kesalahan dalam proses penyusunan skripsi, maka dengan segala kerendahan hati peulis meminta maaf. Namun demikian, penulis berharap semoga karya ini dapat memberi manfaat dan kebaikan bagi semua pihak.

Bogor, Agustus 2014

(9)

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR vii

DAFTAR TABEL vii

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Tujuan 1

Manfaat 2

Kerangka Pemikiran 2

METODE PENELITIAN 3

Waktu dan Lokasi Penelitian 3

Alat dan Bahan 3

Jenis dan Metode Pengambilan Data 3

Analisis Data 5

HASIL DAN PEMBAHASAN 7

Jenis Produk Souvenir Kupu-kupu yang Dijual dan Persepsi

Penjual/Produsen 7

Persepsi Konsumen terhadap Produk Souvenir Kupu-kupu 10

SIMPULAN DAN SARAN 21

Simpulan 22

Saran 22

DAFTAR PUSTAKA 22

(10)

DAFTAR GAMBAR

1 Kerangka pemikiran 2

2 Contoh bentuk souvenir kupu-kupu yang dijual di Jakarta

dan Bogor. 8

3 Perbandingan nilai persepsiantar lokasi produsenterhadap

penjualan souvenir kupu-kupu 9

4 Perbandingan nilai persepsiantar lokasi produsen terhadap

Pasokan barang souvenir kupu-kupu 9

DAFTAR TABEL

1 Lokasi penelitian 3

2 Jenis data dan teknik pengumpulan data 4

3 Kaidah penarikan contoh responden dari anggota

masyarakat di desa contoh di wilayah Kota Bogor 5 4 Bentuk produk souvenir kupu-kupu yang diproduksi dan

dijual 7

5 Rataan jumlah penjualan souvenir kupu-kupu (unit)

perbulan di setiap lokasi penjualan 7

6 Karakteristik Konsumen 11

7 Perbandingan Pengetahuan Konsumen terhadap kupu-kupu 11 8 Perbandingan pengetahuan antar konsumen terhadap

sumber informasi souvenir kupu-kupu 12

9 Perbandingan nilai motovasi antar konsumen terhadap

motivasi membeli souvenir kupu-kupu 13

10 Perbandingan nilai kesukaan antar konsumen terhadap

produk souvenir kupu-kupu 13

11 Perbandingan nilai kesukaan antar konsumen terhadap

kriteria kupu-kupu 14

12 Perbandingan nilai persepsi antar konsumen terhadap kupu-kupu jenis papilionidae, Pieridae, Nympalidae dan

Lycaenidae 15

13 Perbandingan nilai persepsi antar konsumen terhadap Produk souvenir kupu-kupu model figura, Embedding, dan

Lminating 16

14 Perbandingan nilai persepsi antar konsumen terhadap ukuran Produk souvenir kupu-kupu model Figura,

Embedding dan Laminating 18

15 Perbandingan nilai persepsi antar konsumen terhadap Isi

kupu-kupu dalam figura, Embedding Laminating 19 16 Perbandingan nilai persepsi antar konsumen terhadap Bahan

figura 19

17 perbandingan nilai persepsi antar konsumen terhadap harga

(11)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kupu-kupu merupakan salah satu satwa yang memiliki banyak manfaat diantaranya manfaat ekonomi, karena kupu-kupu selain dapat digunakan sebagai satwa koleksi juga dapat dijadikan sebagai objek rekreasi. Satwa koleksi ini dapat berupa souvenir (souvenir) berbentuk hiasan dinding (figura), kartu nama, kartu ucapan selamat, embedding, dan barang-barang dekorasi. Penangkaran kupu-kupu ataupun taman kupu-kupu juga diketahui merupakan salah satu bentuk pemanfaatan kupu-kupu sebagai objek rekreasi/wisata yang banyak diminati dan menghasilkan manfaat ekonomi yang cukup tinggi.

Berdasarkan manfaat ekonominya itu, ternyata nilai ekonomi spesimen kupu-kupu sebagai produk souvenir cukup bervariasi dari yang relatif murah sampai cukup mahal, seperti US$1 untuk spesimen lokal atau spesimen yang sering ditemukan hingga US$ 3.400 untuk spesimen langka (Syahputra 2011). Potensi ekonomi inilah yang menyebabkan kupu-kupu banyak diburu oleh kolektor untuk dijadikan sebagai koleksi dalam aneka bentuk souvenir untuk diperdagangkan.

Sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan pola dan gaya hidup masyarakat khususnya di perkotaan, maka diperkirakan bahwa permintaan masyarakat perkotaan terhadap barang-barang souvenir juga semakin meningkat termasuk souvenir kupu-kupu. Ragam bentuk dan model souvenir ternyata juga berkembang sejalan dengan kemajuan teknologi yang semakin memungkinkan teknik pembuatan souvenir menjadi lebih sempurna dan alamiah. Ini berarti bahwa peluang untuk mengembangkan ragam produk souvenir kupu-kupu juga semakin besar. Agar upaya pengembangan produk souvenir kupu-kupu-kupu-kupu tersebut sebagai suatu unit usaha yang menguntungkan dan berkelanjutan, maka keputusan untuk membuat suatu produk souvenir tersebut harus disesuaikan dengan permintaan (persepsi, motivasi, selera, atau preferensi) konsumen termasuk harga yang tepat sesuai daya beli konsumen.

Berdasarkan pemikiran di atas, penelitian tentang permintaan produk souvenir kupu-kupu ini dipandang penting untuk dilakukan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan pengembangan produk souvenir kupu-kupu. Pemilihan kota Jakarta dan Bogor sebagai lokasi dari penelitian ini didasarkan pada pertimbangan bahwa kedua kota ini merupakan pusat bisnis dan wisata yang potensial dan prospektif, dan secara teknis dari segi aksesibilitas juga relatif mudah dijangkau.

Tujuan

(12)

2

Manfaat

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai bahan masukan bagi pengrajin (pengusaha) souvenir kupu-kupu dalam pengembangan produk yang sesuai dengan permintaan pasar (konsumen) dan pengembangan penangkaran kupu-kupu untuk menyediakan bahan baku kupu-kupu. Selain itu juga diharapkan sebagai masukan bagi pengambil kebijakan dalam mendorong pengembangan usaha penangkaran kupu-kupu dan pembinaan pengrajin souvenir kupu-kupu untuk menghasilkan produk souvenir yang berkualitas dengan nilai ekonomi yang lebih baik.

Kerangka Pemikiran

Kupu-kupu merupakan satwa yang memiliki banyak manfaat, baik dari sisi keindahan bentuk dan pola warna sayap, ragam produk kerajinan yang dihasilkan, dan juga sebagai objek daya tarik wisata. Produk kerajinan souvenir (souvenir) kupu-kupu mempunyai berbagai macam bentuk kerajinan yaitu berupa hiasan dinding (figura), kartu nama, kartu ucapan selamat, embedding, laminating dan lain sebagainya. Berdasarkan manfaat yang diperoleh tersebut, kupu-kupu memiliki nilai ekonomi yang bervariasi dari yang murah sampai mahal. Akibatnya permintaan dan penawarannya sebagai komoditas ekonomi juga cenderung meningkat dan semakin besar di pasar. Secara skematis kerangka pemikiran umum dari penelitian ini disajikan pada Gambar 1.

Gambar 1 Kerangka Penelitian.

Souvenir

Variabel Esensial (Supply) Variabel Esensial (Demand)

Bahan Baku

Iklim Usaha

Teknologi Produksi

Persepsi Motivasi Preferensi

KUPU-KUPU

Pengembangan produk Souvenir Kupu-kupu Harga

Barang Subtitusi

Desain Harga Jenis Kupu-kupu

(13)

3 Ada empat variabel esensial yang terkait dengan permintaan suatu produk ekonomi, yakni (1) persepsi, (2) motivasi, (3) preferensi, dan (4) daya beli (Gambar 1).Dari sisi penawaran juga diketahui ada empat variabel esensial yang mempengaruhinya yakni (1) bahan baku, (2) teknologi produksi, (3) iklim usaha, dan (4) harga barang substitusi. Faktor-faktor ini selalu dijadikan sebagai dasar pertimbangan didalam pengambilan keputusan untuk melakukan pengembangan suatu produk.

Berdasarkan pemikiran tersebut, maka dari sisi permitaan (suply) salah satu informasi pasar yang diperlukan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan untuk mengembangkan suatu produk souvenir kupu-kupu adalah preferensi konsumen. Hal inilah yang menjadi dasar pemikiran dilakukannya penelitian tentang permintaan produk kerajinan souvenir kupu-kupu ini..

METODE

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di wilayah Bogor dan Jakarta, pada Maret – April 2013. Pemilihan wilayah Bogor dan Jakarta didasarkan pada pertimbangan bahwa kedua kota ini merupakan pusat bisnis dan wisata yang memiliki potensi dan prospek yang baik dalam bisnis souvenir kupu-kupu, dan secara teknis aksesibilitasnya mudah dijangkau oleh peneliti. Secara spesifik lokasi yang dipilih adalah toko atau pasar yang diketahui menjual aneka produk souvenir termasuk souvenir kupu-kupu. Secara keseluruhan ada empat lokasi yang menjadi sasaran penelitian, masing-masing dua lokasi di Jakarta dan Bogor seperti disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1 Lokasi pengumpulan data penelitian

Lokasi Nama tempat Profesi

1 TMII (Taman Mini Indonesia Indah) Produsen sekaligus penjual 2 Terminal 2B Bandara Soekarno Hatta Penjual

3 Taman Matahari Puncak Bogor Penjual

4 Mekarsari Bogor Penjual

Alat, Bahan dan Obyek Penelitian

Alat yang dipergunakan meliputi Buku Identifikasi Kupu-kupu (Butterfly of the world) (Smart 1975), kamera, tape recorder, dan buku catatan. Bahan yang digunakan adalah panduan wawancara, dan tally sheet.Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah kupu-kupu dan aneka produk souvenir kupu-kupu yang diperdagangkan, produse atau pedagang (penjual) dan pembeli (konsumen).

Jenis dan Metode Pengumpulan Data

(14)

4

preferensi pengrajin (produsen), pedagang/penjual dan konsumen tentang kupu-kupu dan produk souvenir kupu-kupu-kupu-kupu. Data-data ini dikumpulkan dengan menggunakan metode survei, observasi dan wawancara mendalam baik dengan pengrajin/penjual dan konsumen. Wawancara dilakukan dengan menggunakan alat bantu kuesioner. Secara singkat jenis data dan teknik pengumpulan data disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2 Jenis data dan teknik pengumpulan data Tahap

Penelitian

Data yang dikumpulkan Teknik Pengambilan

Toko atau pasar yang menjual souvenir, jenis (bentuk, model)

- Skala usaha dan jumlah produk - Jaringan usaha

- Kondisi usaha

- Jenis souvenir yang diproduksi

b. Pedagang/Penjual: - Harga produk souvenir

Snowball-

- Persepsi (pengetahuan) tentang jenis Kupu-kupu

- Preferensi pola/ warna kupu-kupu

- Bentuk produk souvenir yang diminati (preferensi)

Secara keseluruhan pengumpulan data berdasarkan Tabel 2 di atas, dilakukan melalui 3 tahap, yaitu:

Tahap Pertama, survai pendahuluan, yaitu tahap awal dengan melakukan pengamatan pendahuluan guna mengumpulkan data yang berguna untuk memperkuat permasalahan yang terjadi sehingga peneliti yakin dapat dilaksanakan. Pada tahap ini juga diidentifikasi dan ditetapkannya lokasi-lokasi yang menjadi pusat penjualan aneka souvenir termasuk souvenir kupu-kupu untuk dijadikan sebagai lokasi penelitian.

(15)

5 contoh dilakukan berdasarkan teknik snowball, dengan membuat kategori berdasarkan skala usaha (kecil, menengah dan besar).

Tahap Ketiga, pengumpulan data yang terkait dengan persepsi dan preferensi konsumen, dilakukan dengan wawancara langsung menggunakan kuisioner. Penetapan konsumen sebagai responden dalam penelitian ini adalah warga masyarakat yang dipandang potensial sebagai pembeli souvenir kupu-kupu. Didasarkan pada pertimbangan keterjangkauan teknis penelitian, maka penetapan warga masyarakat sebagai konsumen yang dijadikan sebagai responden adalah masyarakat Bogor. Dengan mengacu pada cara pengambilan cotoh acak bertujuan (Stratified Random Sampling) yaitu pengambilan contoh secara acak dengan keadaan atau tujuan yang kita kehendaki (Buangin 2011), maka penetapan responden tersebut ditentukan berdasarkan karakteristik sosial ekonominya dengan membagi daerah contoh menjadi tiga kategori dilihat dari tingkat ekonominya, yaitu strata 1, strata 2, dan strata 3. Penggolongan strata (tingkat) ekonomi ini didasarkan pada daya listrikyang dimiliki setiap rumah. Rumah dengan daya listrik <900 watt dikategorikan kelas rendah (strata 1), rumah dengan daya listrik 900 – 2200 watt dikategorikan kelas sedang (strata 2), dan rumah dengan daya listrik >2200 watt dikategorikan sebagai kelas tinggi (strata 3).

Berdasarkan ketiga kategori kelas ekonomi tersebut maka jumlah total responden yang diambil sebanyak 90 orang, masing-masing sebanyak 30 orang responden untuk setiap kelas, sesuai dengan pernyataan Singarimbun dan Effendi (1989) bahwa ukuran contoh terkecil untuk suatu penelitian sosial yang menggunakan analisa data dengan statistik adalah sebanyak 30 orang.Mengacu pada sistem acak sistematis, maka penarikan contoh responden dari populasi disetiap lokasi penelitian seperti disajikan pada Tabel 2.

Tabel 3 Kaidah penarikan contoh responden dari anggota masyarakat di desa contoh di wilayah Kota Bogor

Strata Lokasi Jumlah

rumah

Responden terpilih

1 Kawung luwuk 250 Kelipatan 8

2 Sutiragen raya 325 Kelipatan 10

3 Indraprasta 2 (jln Janaka 2) 350 Kelipatan 11

Analisis Data

(16)

6

pemaknaan lebih panjang, maka skala yang digunakan adalah skala 1 sampai dengan 7.

Berdasarkan skala tersebut, maka data persepsi yang dikumpulkan dalam penlitian ini dirumuskan dalam skala Likert yang dimodifikasi (1-7) dengan makna sebagai berikut : nilai skor 1 = “sangat buruk”, nilai 2 = “buruk”, nilai 3 =

“agak buruk”, nilai 4 = “sedang”, nilai 5 = “agak baik”, nilai 6 = “baik” dan nilai 7 = “sangat baik”. Pola pemaknaan dari setiap nilai tersebut dapat diubah sesuai dengan kebutuhan(Sunarminto 2012).

Untuk mendapatkan nilai persepsi dari skor 1 sampai skor 7, maka pada setiap kriteria untuk menilai suatu persepsi ditetapkan sejumlah indikator. Pada setiap kriteria ditetapkan 7 (tujuh) indikator dengan setiap indikator bermakna dengan nilai skor 1, sehingga bila setiap indikator terpenuhi maka diperoleh nilai persepsi maksimal yakni nilai skor 7 untuk kriteria bersangkutan pada elemen tertentu.

Nilai rata-rata untuk setiap aspek dan elemen yang dinilai merupakan nilai persepsi responden terhadap aspek dan elemen bersangkutan. Selanjutnya nilai persepsi tersebut diberikan deskripsi untuk menjelaskan makna dari persepsi terhadap setiap aspek dan elemen-elemennya pada setiap mata rantai, baik rantai suplai (supply chain), rantai permintaan (demand chain) dan rantai para pihak.

Data yang terkumpul dan telah diolah sebagai data non-parametrik selanjutnya dianalisis menggunakan uji chi-kuadrat (χ2) untuk menguji hubungan antar variabel dengan tingkat persepsi masyarakat. Rumus yang digunakan untuk menghitungnya diacu dari Kountur (2005)sebagai berikut:

Keterangan :

: Nilai chi-kuadrat A : Nilai amatan H : Nilai harapan.

Hipotesis yang dipakai untuk menguji hubungan antara variabel dengan tingkat persepsi responden yaitu :

a. = Tidak terdapat hubungan antara variable dengan tingkat persepsi responden

b. = Terdapat hubungan antara variabel dengan tingkat persepsi responden sedangkan nilai dibandingkan dengan pada tingkat kepercayaan 95% dan 99% dengan derajat bebas tertentu. Kriteria keputusan untuk uji nyata ini adalah sebagai berikut:

a. Apabila nilai > maka terima , yang berarti terdapat hubungan antara variabel dengan tingkat persepsi responden.

(17)

7

HASIL DAN PEMBAHASAN

Jenis Produk Souvenir Kupu-kupu yang Dijual dan Persepsi Penjual/Produsen

Jenis Produk Souvenir Kupu-kupu yang Dijual

Hasil penelitian diketahui setidaknya ada tiga bentuk produk souvenir kupu-kupu yang diproduksi dan dijual di empat lokasi penelitian (Bogor dan Jakarta), masing-masing betuk terdiri dari paling tidak tiga model yakni persegi, lingkaran, elips dan bentuk kupu, masing-masing dengan ukuran dan isi kupu-kupunya bervariasi dari 1 ekor kupu-kupu sampai 5 ekor kupu-kupu. Harga jual setiap bentuk dan kategori souvenir juga bervariasi mulai yang termurah Rp 6.250,- (enam ribu dua ratus lima puluh rupiah) sampai termahal seharga Rp 350.000,- (tigaratus lima puluh ribu rupiah). Rekapitulasi hasil penelitian tentang produk souvenir (souvenir)yang diproduksi dan dijual disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4 Bentuk produk souvenir kupu-kupu yang diproduksi dan dijual No Bentuk

Produk

Kategori Harga Rata

– rata (Rp) Model Isi kupu-kupu Ukuran

(cm)

1 Figura a. persegi 1 10x10 67.500

b. persegi 3 10x15 208.750

c. persegi panjang 4-5 10x30 350.000

2 Embedding a. lingkaran 1 D 4x4 8.750

b.elips 2 D 4x8 38.125

c. persegi 3 S 4 67.500

3 Laminating a. bentuk kupu 5x5 6.250

b. lingkaran 6x6 28.750

c. persegi 7x7 51.250

Berdasarkan Tabel 4, rataan jumlah penjualan dari ketiga bentuk produk souvenir kupu-kupu dan produk lain di masing-masing lokasi contoh disajikan pada Tabel 5. Contoh bentuk produk souvenir kupu-kupu yang dijual ditunjukkan pada Gambar 2.

Tabel 5 Rataan jumlah penjualan souvenir kupu-kupu (unit) perbulan di setiap lokasi penjualan

No Bentuk

Produk Lokasi

Rata – rata TMII Bandara

Soekarno-Hatta

Taman Matahari

Cisarua

Taman Buah Mekarsari

1 Figura 90 60 30 30 52

2 Embedding 150 120 90 90 112

3 Laminating 60 30 30 30 37

4 Barang lain 30 30 30 30 30

(18)

8

(a)

(b)

(c)

Gambar 2 Contoh bentuk souvenir kupu-kupu yang dijual di Jakarta dan Bogor. (a) Figura (b) Embedding (c) Laminating

Berdasarkan data pada Tabel 4 diketahui bahwa dari tiga bentuk produk yang dijual, bentuk figura memiliki harga paling tinggi. Perbedaan harga ini antara lain ditentukan oleh ukuran dan jumlah kupu-kupu yang digunakan dalam satu jenis produk. Secara umum ternyata produk berbentuk figura dengan ukuran yang lebih besar dan jumlah kupu-kupu yang lebih banyak memiliki harga jual yang lebih mahal dibandingkan dengan produk lainnya.Selain itu perbedaan harga tersebut juga dipengaruhi oleh lokasi dimana produk itu dijual. Dari keempat lokasi penjualan produk souvenirkupu-kupu yang diteliti ternyata Bandara Soekarno-Hatta merupakan lokasi penjualan dengan harga yang relatif lebih mahal dibandingkan dengan tiga lokasi lain (TMII, Taman Matahari dan Mekarsari). Adapun dilihat dari rataan jumlah produk yang dijual setiap bulan, dari data Tabel 5 diketahui bahwa secara umum TMII merupakan lokasi dengan rataan jumlah penjulan per bulan terbanyak, sedangkan bentuk produk yang terbanyak dijual adalah embedding yakni sekitar 112 unit (interval 90-150 unit).

Persepsi Penjual/Produsen tentang Produk Souvenir Kupu-kupu

(19)

9

Gambar 3 Perbandingan persepsi penjual/produsen souvenir kupu-kupu di setiap lokasi penjualan di Jakarta dan Bogor.

Dilihat dari segi sumber pasokan produk souvenir kupu-kupu yang diproduksi atau dijual, ternyata diketahui adanya perbedaan persepsi diantara penjual/produsen seperti ditunjukkan pada Gambar 4.

Gambar 4 Perbandingan persepsi penjual tentang sumber pasokan souvenir kupu-kupu yang dijual.

Gambar 4 tersebut menunjukkan perbedaan pendapat (persepsi) para penjual tentang sumber pasokan souvenir kupu-kupu yang dijualnya, yakni ada yang berasal dari hasil produksi sendiri, penangkaran kupu-kupu, membeli dari produsen lain, dan juga dari pedagang lain. Pasokan souvenir kupu-kupu di Lokasi 1 (TMII) umumnya dibuat sendiri karena selain bertindak sebagai penjual juga sekaligus bertindak sebagai produsen dan pemilik penangkar kupu-kupu yang menyediakan sendiri bahan baku kupu-kupunya. Selain berasal dari hasil produksi sendiri, penjual di Lokasi 1 (TMII) juga membeli souvenir untuk dijual dari sumber lain. Sedangkan untuk penjual souvenir kupu-kupu di Lokasi 2 (Bandara Soekarno-Hatta), Lokasi 3 (Taman Matahari Cisarua) dan Lokasi 4 (Taman Buah Mekarsari) umumnya mereka hanya bertindak sebagai penjual/pedagang dengan memperoleh pasokan souvenir dari tempat lain yakni dari Bogor, Jakarta dan luar daerah seperti dari Maluku. Hal ini menunjukkan bahwa ada peluang permintaan souvenir kupu-kupu oleh penjual di Jakarta dan Bogor untuk diperdagangkan. Artinya ada potensi atau peluang yang menjanjikan

0

Lokasi 1 Lokasi 2 Lokasi 3 Lokasi 4

0

Lokasi 1 Lokasi 2 Lokasi 3 Lokasi 4

(20)

10

untuk membangun penangkaran kupu-kupu untuk menyediakan bahan bakuataupun memproduksi souvenir kupu-kupu untuk diperdagangkan di wilayah Jakarta dan Bogor.

Hasil wawancara dengan penjual souvenir kupu-kupu juga diketahui bahwa tentang sistem pasokan barang souvenir kupu-kupu yang dijual antara lain dilakukan dengan cara membeli tunai, tunda maupun konsinyasi. Periode pasokan barang tidak menentu artinya bisa kapan saja, sedangkan sistem pemasokan barang dilakukan dengan cara diterima ditempat (penjual). Terkait dengan harga souvenir yang dipasok, terutama dari sisi produsen maka harga jual ditentukan sendiri berdasarkan beberapa pertimbangan, seperti bentuk produk souvenir, model dan ukuran souvenir, jenis dan jumlah yang digunakan.Umumnya makin unik kupu-kupu dengan status sebagai jenis dilindungi maka harganya akan semakin mahal. Selain itu, apabila dilihat dari lokasi penjualan souvenir kupu-kupu ternyata diketahui ada perbedaan persentase keuntungan dari harga penjualan dan harga pembeliannya. Rata-rata persentase keuntungan penjual di Lokasi 1 (TMII), Lokasi 3 (Taman Matahari Cisarua) dan Lokasi 4 (Taman Buah Mekarsari) adalah sebesar 5-10 % relatif jauh lebih kecil dibandingkan dengan keuntungan yang diperoleh penjual di Lokasi 2 (Bandara Soekarno-Hatta) yakni mencapai 50-100%.

Persepsi Konsumen terhadap Produk Souvenir Kupu-kupu

Karakteristik Konsumen

Konsumen merupakan sasaran pemasaran yang sangat penting bagi penjual souvenir kupu-kupu, sehingga pemahaman mengenai persepsi atau preferensi konsumen terhadap produk souvenir kupu-kupu menjadi sangat penting sebagai dasar didalam pengambilan keputusan pengembangan penangkaran kupu-kupu maupun pembuatan produk souvenirnya. Ada beberapa karakteristik konsumen yang diidentifikasi meliputi karakteristik psikografi (Kotler (1980 dalam Setyono

et al. 1991) yang meliputi jenis kelamin, pendidikan terakhir, status pernikahan, pekerjaan, dan pendapatan rata-rata per bulan (uang saku per bulan bagi pelajar atau mahasiswa). Menurut Amba (1998 karakteristik seperti jenis kelamin, pendidikan, dan lainnya dapat mempengaruhi kemampuan dan kemauan seseorang untuk ikut berpartisipasi dalam suatu kegiatan.Hasil identifikasi karakteristik konsumen yang potensial sebagai pembeli souvenir kupu-kupu seperti disajikan pada Tabel 6.

(21)

11

Tabel 6 Karakteristik konsumen souvenirkupu-kupu

Karakteristik konsumen Strata 1 Strata 2 Strata 3 Jenis kelamin:

Laki-laki 15 15 16

Perempuan 15 15 14

Pekerjaan :

PNS 6 6 6

Pegawai Swasta 8 8 14

Pelajar 6 6 8

Pensiunan 3 3 2

Tidak Bekerja 4 4 4

Lainnya 3 3 3

Pendapatan (Rp/bulan):

<500.000 10 6 0

500.000-1.500.000 14 11 6

1.500.000- 2.500.000 5 13 10

>2.500.000 1 0 14

Memiliki souvenir kupu-kupu :

Pernah 2 2 5

Belum 28 28 25

Lokasi pejual souvenir kupu-kupu :

tidak tahu tempat membeli 18 15 13

tidak tahu ada souvenir kupu-kupu 6 13 9

tidak suka dengan kupu- kupu 2 0 3

kualitas souvenir tidak bagus 0 0 0

tidak jawab 4 2 5

Berdasarkan Tabel 7 diketahui bahwa ternyata rata-rata pengetahuan konsumen tentang kupu-kupu relatif rendah karena umumnya termasuk kategori tidak tahu (skor 2).

Tabel 7 Perbandingan pengetahuankonsumen tentang kupu-kupu

No Kupu-kupu Konsumen Strata Ke-

Total

Rata-rata 1 2 3

1 Perbedaan jenis kelamin 2 1 2 5 1

2 Proses metamorfosis 4 3 4 11 3

3 Fungsi dalam penyerbukan 4 2 4 10 3

4 Indikator lingkungan 3 2 2 7 2

5 Jenis-jenis 2 1 5 8 2

6 Habitat 3 2 2 7 2

7 Penelitian 3 1 2 6 2

Total 21 12 21 54 15

Rata-rata 3 1 3 7 2

(22)

12

Artinya secara umum konsumen tidak mengetahui informasi tentang kupu-kupu sebagai bahan baku souvenir dalam kehidupan sehari-hari, diduga karena informasi ini masih belum begitu populer diantara serangga yang lain. Selain itu ketidaktahuan konsumen terhadap kupu-kupu diduga bukan karena pendidikan para konsumen yang rendah tetapi lebih dikaitkan dengan masih kurangnya pengetahuan mereka tentang informasi souvenir (souvenir) dari kupu-kupu ini. Amba (1998) menyatakan bahwa pengalaman hidup seseorang dapat meningkatkan kemampuan dan pengetahuannya tentang sesuatu. Konsumen cenderung belum memiliki pengetahuan maka dari itu mereka belum tertarik dengan kupu-kupu.

Terkait dengan bentuk sumber informasi bagi konsumen tentang souvenir kupu-kupu, maka hasil penelitian menunjukkan sebagian besar konsumen berpendapat bahwa sumber informasi yang lebih efektif mengenai keberadaan souvenir kupu-kupu adalah melalui brosur/leflet/booklet. Artinya, sumber informasi dalam melakukan sosialisasi penjualan souvenir kupu-kupu yang utama adalah melalui brosur/leaflet/booklet atau dengan katalog atau sejenisnya karena diduga lebih efektif dalam memotivasi konsumen untuk membeli souvenir tersebut. Sedangkan sumber informasi lain adalah melalui koran/majalah/surat kabar, kepelompok paguyuban dan media elektronik serta teman atau keluarga (Tabel 8). Data tentang sumber informasi tersebut juga mengindikasikan bahwa secara umum konsumen memiliki minat ataupun kebiasaan membaca sumber informasi dari media cetak cukup baik. Hasil analisis statistik (uji X2) ternyata terdapat hubungan antara konsumen dengan sumber informasi, yakni semakin banyak konsumen mengetahui informasi tentang souvenir (souvenir) kupu-kupu maka akan semakin banyak pula informasi tersebut menarik minat konsumen untuk membeli souvenir.

Tabel 8 Perbandingan pengetahuan antar konsumen tentang sumber informasi souvenir kupu-kupu

No Sumber informasi Konsumen Strata Ke- Total Rata-rata

1 2 3

1 Teman/keluarga/saudara 4 2 3 9 3

2 Iklan tv/ radio 4 2 3 9 3

3 Internet 4 3 2 9 3

4 Kelompok/ paguyuban 4 2 3 9 3

5 Koran/ majalah/ surat kabar 4 4 3 11 3

6 Brosur/ leaflet/ booklet 4 5 3 12 4

Total 24 18 17 59 15

Rata-rata 4 3 2 9 2

Keterangan :1 = sangat tidak efektif 2 = tidak efektif 3 = agak tidak efektif 4 = biasa saja 5 = agak efektif 6 = efektif

7 = sangat efektif

(23)

13 rata-rata termasuk kategori agak rendah (skor 3) (Tabel 9). Rata-rata nilai motivasi atau alasan konsumen dalam membeli souvenir kupu-kupu pada Strata 1 dan Strata 3 termasuk agak rendah (skor 3) sedangkan pada Strata 2 termasuk biasa saja (skor 4). Hasil uji Chi-square diketahui bahwa tidak ada hubungan antara konsumen dan motivasi pembelian souvenir kupu-kupu untuk koleksi, berbeda dengan motivasi pembelian souvenir kupu-kupu sebagai pajangan, oleh-oleh dan kenangan ternyata terdapat hubungan (Lampiran 3). Diketahui bahwa motivasi konsumen dalam pembelian souvenir kupu-kupu cenderung lebih menyukainya untuk dijadikan sebagai Buah tangan dan kenang kenangan baik itu untuk diri sendiri ataupun untuk kerabat, dan bukan didasarkan pada motivasi untuk menjadikannya sebagai koleksi (kolektor).

Tabel 9 Perbandingan motovasi pembelian souvenir kupu-kupu antar konsumen menurut strata ekonomi

No Bentuk motivasi Konsumen Strata Ke- Total Rata-rata

1 2 3

1 Koleksi 3 4 4 11 3

2 Pajangan 4 4 3 11 3

3 Buah tangan 4 4 4 12 4

4 Kenang-kenangan 4 5 3 12 4

Total 15 17 14 46 4

Rata-rata 3 4 3 11 3

Keterangan :1 = sangat rendah 2 = rendah 3 = agak rendah 4 = biasa saja 5 = agak tinggi 6 = tinggi 7 = sangat tiggi

Persepsi Konsumen tentang Kesukaannya terhadap Produk Kupu-kupu

Hasil penelitian tentang nilai kesukaan konsumen terhadap tiga bentuk produk souvenir kupu-kupu (figura atau offset, gantungan kunci atau embedding

dan laminating) yang dijual menunjukkan kategori biasa saja (skor 4) sampai agak suka (skor 5).Konsumen Strata 2 berpendapat agak suka (skor 5) sedangkan konsumen Strata 1 dan Strata 3 bersikap biasa saja (skor 4) (Tabel 10). Artinya selera semua konsumen relatif sama terhadap ketiga bentuk produk souvenir tersebut karena masing-masing memiliki keunikan dan daya tarik tersendiri. Tabel 10 Perbandingan nilai kesukaan antar konsumen terhadap produk souvenir

kupu-kupu

No Produk Konsumen Strata 1

Konsumen Strata 2

Konsumen Strata 3

Total Rata-rata

1 Figura 5 5 4 14 4

2 Embedding 5 5 4 14 4

3 Laminating 4 5 4 13 4

Total 14 15 12 41 12

Rata-rata 4 5 4 13 4

(24)

14

Selain bentuk, kupu-kupu juga memliki beberapa kriteria yang menjadi daya tarik bagi konsumen, diantaranya keindahan bentuk, keindahan motif, dan warna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan nilai kesukaan konsumen terhadap daya tarik kupu-kupu sebagai bahan souvenir, yakni termasuk pada kategori biasa saja (skor 4) sampai agak suka (skor 5).Konsumen Strata 1 (miskin) dan Konsumen Strata 3 (kaya) termasuk biasa saja (skor 4) dalam menilai daya tarik kupu-kupu, sedangkan Konsumen Strata 2 (sedang) memberikan nilai agak suka (skor 5) (Tabel 11). Hasil uji Chi-square ternyata diketahui tidak terdapat hubungan antara kosumen dengan kesukaan mereka terhadap keindahan bentuk dan motif, sedangkan terhadap keindahan warna ternyata terdapat hubungan yang nyata (Lampiran ).

Tabel 11 Perbandingan nilai kesukaan antar konsumen terhadap kriteria kupu-kupu sebagai bahan souvenir.

No Kriteria Konsumen Strata 1

Konsumen Strata 2

Konsumen Strata 3

Total Rata-rata

1 Keindahan bentuk 5 5 4 14 4

2 Keindahan motif 5 5 4 14 4

3 Keindahan warna 4 5 4 13 4

Total 14 15 12 41 12

Rata-rata 4 5 4 13 4

Keterangan : 1 = sangat tidak suka 2 = tidak suka 3 = agak tidak suka; 4 = biasa saja 5 = agak suka 6 = suka 7 = sangat suka

Persepsi Konsumen terhadap Jenis Kupu-kupu

Kupu-kupu pada penamaan ilmiah menrut Symposium Royal Entomology Society (1984)diacu dalam tesisSihombing (1999) digolongkan kepada Kingdom Animalia, PhylumArthopoda, ClassInsecta, OrdoLepidoptera, Sub OrdoHeteroneura dan Super Familly Rhopalocera, dan selanjutnya digolongkan kembali pada limafamili (Peggie & Amir 2006), yakni: Papilionidae, Pieridae, Nympalidae, Lycanidae dan Hesperidae. Dalam penelitian ini hanya ada empat 4 famili yang menjadi bahan penilaian konsumen yakni Papilionidae, Pieridae, Nympalidae, Lycanidae. Gambaran nilai persepsi konsumen terhadap jenis kupu-kupu dari keempat famili tersebut disajikan pada Tabel 12.

(25)

15 Tabel 12 Perbandingan nilai persepsi konsumen terhadap kupu-kupu jenis sebagai

bahan souvenir No Famili

Konsumen Strata Ke-

Total Rata-rata

1 2 3

1 Papilionidae

1)Papilio memnon 5 5 5 15 5

2)Grapium sarpedon 5 5 5 15 5

3)Trogonoptera brokiana 5 5 5 15 5

4)Losaria con 5 5 5 15 5

2 Pieridae

1)Eurema blanda 4 4 4 12 4

2)Leptosia nina 3 4 4 11 3

3)Catopsilia pyranthe 4 4 4 12 4

4)Delias hyparete 5 4 4 13 4

3 Nympalidae

1)Euploea mulciber 4 5 3 12 4

2)Elymnias hypermnestra 4 4 3 11 3

3)Junonia atlites 5 4 4 13 4

4)Ypthima horsfieldi 5 4 4 13 4

4 Lycaenidae

1)Jamides abdul 4 5 3 12 4

2)Jamides pura 4 4 3 11 3

3)Myltus symethus 4 3 3 10 3

4)Loxura atymnus fuconius 4 4 4 12 4

Rata-rata 4 4 3 12 3

Keterangan :1 = sangat tidak menarik 2 = tidak menarik 3 = agak tidak menarik 4 = biasa saja 5 = agak menarik 6 = menarik 7 = sangat menarik

(26)

16

Persepsi Konsumen terhadap Model Produk Souvenir Kupu-kupu

Hasil analisis persepsi konsumen terhadap model produk souvenir kupu-kupu menunjukkan adanya perbedaan persepsi diantara kategori konsumen pada Strata1 (miskin), Strata 2 (sedang) dan Strata 3 (kaya).Secara umum para konsumen memberikan nilai dari agak tidak suka (skor 3), biasa saja (skor 4) sampai agak suka (skor 5). Dari ketiga model souvenir, semua konsumen rata-rata memberikan nilai biasa saja (skor 4) terhadap model embedding, sedangkan untuk dua model souvenir lainnya yakni figura dan laminating semua konsumen memberikan nilai dari agak tidak suka sampai agak suka (skor 5) dengan nilai rataan berkisar agak tidak suka (skor 3) sampai biasa saja (skor 4) (Tabel 13). Gambar model souvenir dari ketiga bentuk souvenir kupu-kupu yang ditanyakan kepada konsumen disajikan pada Gambar 5.

Tabel 13 Perbandingan nilai persepsi antar konsumen terhadap model produk souvenir kupu-kupu

No Produk Konsumen Strata Ke-

Total Rata-rata

1 2 3

1 Model Figura

1)Model 1 3 4 3 10 3

2)Model 2 3 4 3 10 3

3)Model 3 4 4 4 12 4

4)Model 4 4 5 4 13 4

5)Model 5 4 5 4 13 4

2 Model Embedding 4 4 3 12 4

1)Model 1 4 4 4 2 4

2)Model 2 4 4 4 12 4

3)Model 3 4 5 3 12 4

4)Model 4 4 5 4 13 4

5)Model 5 4 4 5 13 4

3 Model Laminating 3 4 4 11 3

1)Model 1 4 4 4 12 4

2)Model 2 3 4 4 11 3

3)Model 3 3 4 4 11 3

4)Model 4 4 4 4 12 4

5)Model 5 5 4 4 13 4

Rata-rata 3 4 3 10 3

Keterangan :1 = sangat tidak suka 2 = tidak suka 3 = agak tidak suka 4 = biasa saja 5 = agak suka 6 = suka 7 = sangat suka

Gambaran proses pembuatan ketiga bentuk produk souvenir kupu-kupu dapat diuraikan secara singkat sebagai berikut :

(27)

17

Embedding adalah metode pengawetan kupu-kupu dengan cara mencetak kupu-kupu dalam cairan resin, kemudian dapat di bentuk menjadi aneka kerajinan seperti gantungan kunci, asbak rokok, plakat, dan lain-lain. Proses pembuatan embeding diawali dengan pembuatan cetakan, memasukan kupu-kupu lalu menuangkan resin.

Laminating adalah bentuk/model souvenir kupu-kupu yang dilakukan dengan cara mempress bagian dari tubuh kupu-kupu (umumnya bagian sayap) ke dalam plastik. Contoh dari pengawetan laminating kupu- kupu ini adalah kipas bermotif kupu-kupu, pembatas buku, aksesoris wanita (jepit rambut), dan lain lain. Proses pembuatan ini tidak terlalu sulit karena hanya menempelkan bagian sayap ke dalam benda plastik yang kita inginkan.

Dari ketiga kategori bentuk souvenir kupu-kupu tersebut, hasil analisis statistik (Uji Chi-square) tentang hubungan konsumen dengan model souvenir dari masing-masing bentuk figura, embedding dan laminting sebagai berikut:

Hasil analisis (uji Chi-square) tentang hubungan antara konsumen dengan model suoviner yang diinginkan menunjukkan bahwa untuk kategori bentuk figura atau offset dari lima model figura ternyata Model 1, Model 2 dan Model 5 tidak ada hubungan yang nyata sedangkan untuk figura Model 3 dan Model 4 terdapat hubungan yang nyata (Lampiran 3). Hal ini menunjukkan bahwa konsumen lebih menyukai figura yang dibuat dari kupu-kupu yang jumlahnya lebih banyak dan beranekaragam jenis.

Hasil analisis statistik (uji Chi-square) untuk model embedding juga menunjukkan tidak ada hubungan yang nyata antara konsumen dengan embedding Model 1, 3, 4 dan 5, sedangkan Model 2 menunjukkan ada hubungan nyata. Diduga model embeding jarang beredar di pasaran dan kerap asing, terlihat agak unik dibanding model umum lainnya sehingga memiliki daya tarik tersendiri bagi konsumen. Adapun untuk kategori lamintaning, hasil uji Chi-square menunjukkan tidak ada hubungan antara konsumen dengan produk souvenir laminating Model 1, 3. 4 dan 5, sedangkan Model 2 menunjukkan ada hubungan nyata. Secara umum souvenir kupu-kupu berbentuk laminating dari semua model motifnya kurang variatif dan masih kurangnya informasi tentang pemanfaatannya sehingga bagi konsumen kurang menarik yang ditunjukkan dengan nilai persepsinya hanya termasuk agak tidak suka (skor 3).

Persepsi Konsumen terhadap Ukuran Produk Souvenir Kupu-kupu

Berdasarkan hasil analisis model souvenir figura, diketahui perbandingan nilai persepsi antar konsumen terhadap produk souvenir kupu-kupu ukuran model figura relatif rendah dengan skor 3 (agak tidak suka) (Tabel 14) dengan skor tertinggi ukuran 10x30 - >10x30. Berdasarkan nilai persepsi, uji Chi-Square diketahui tidak terdapat hubungan antara konsumen dengan figura ukuran 10x10cm,10x15cm, dan lebih dari 10x30cm.Berbeda antara konsumen dengan figura ukuran10x20cm, 10xcm30 dimana terdapat hubungan (lampiran 1). Hal ini bisa terlihat bahwa diduga dari ketiga golongan rata-rata lebih menyukai ukuran dari ukuran menengah sampai besar.

(28)

18

nilai persepsi, uji Chi-Square diketahui tidak terdapat hubungan antara konsumen dengan ukuran produk embbeding. Hal ini bisa terlihat bahwa dari ketiga golongan rata-rata lebih menyukai ukuran dari ukuran menengah karena embeding umumnya hanya dijadikan gantungin kunci, kalung dan gelang.

Hasil analisis model souvenir Laminating, diketahui perbandingan nilai persepsi antar konsumen terhadap ukuran embedding relatif rendah dengan skor 3 (agak tidak suka) (Tabel 14), dalam ukuran ini skor relatif sama tidak ada yang menonjol. Berdasarkan nilai persepsi, uji Chi-Square diketahui tidak terdapat hubungan antara konsumen dengan laminating ukuran 5x5cm, 6x6cm, 8x8cm. Berbeda antara konsumen dengan laminating ukuran 7x7cm, dimana terdapat hubungan (lampiran 1). Hal ini bisa terlihat bahwa dari ketiga golongan rata-rata lebih menyukai menengah yang tidak terlalu besar karena laminating ini umunya hanya dijadikan kipas atau pembatas buku.

Tabel 14 Perbandingan nilai persepsi antar konsumen terhadap ukuran produk souvenir kupu-kupu model Figura, Embedding, dan Laminating

No Ukuran Konsumen Strata 1

Konsumen Strata 2

Konsumen Strata 3

Total Rata-rata 1 Ukuran

Figura

1 10x10 cm 4 4 3 11 3

2 10x15 cm 4 4 3 11 3

3 10x20 cm 3 4 4 11 3

4 10x30 cm 4 5 4 13 4

5 >10x30 cm 4 5 4 13 4

2

Ukuran Embedding

1 4x4 cm 4 4 4 12 4

2 4x8 cm 4 4 4 12 4

3 sisi 4x4 cm 4 4 4 12 4

4 sisi 4 cm 4 4 4 12 4

5 > 4x8 cm 3 4 4 11 3

3

Ukuran Laminating

3 4 3 10 3

1 5x5 cm 4 4 4 12 4

2 6x6 cm 4 4 3 11 3

3 7x7 cm 4 4 4 12 4

4 8x8 cm 4 5 4 13 4

5 >8x8cm 3 4 4 11 3

Total

Rata-rata 3 4 3 10 3

(29)

19

Persepsi konsumen terhadap isi produk souvenir kupu-kupu

Selain itu dari hasil yang diperoleh tentang banyaknya isi kupu dalam figura, embedding dan laminating diketahui perbandingan nilai persepsi antar konsumen terhadap isi kupu-kupu dalam produk relatif rendah dengan skor 3 (agak tidak suka) (Tabel 15), sekor relatif sama. Berdasarkan nilai persepsi, uji Chi-Square diketahui tidak terdapat hubungan antara konsumen dengan produksi kupu-kupu 3 ekor. Berbeda antara konsumen dengan produksi kupu-kupu1, 2, 4 dan lebih dari 4 ekor dimana terdapat hubungan. Ini diduga karena konsumen berfikir bahwa isi dalam kupu-kupu umumnya 1 jenis dengan warna dan motif yang sama. Tidak adanya variasi penempatan menyebabkan pula ketidak tertarikan konsumen.

Tabel 15 Perbandingan nilai persepsi antar konsumen terhadap Isi kupu-kupu dalam produk figura,embedding, dan laminating

No Isi kupu-kupu

(30)

20

Persepsi konsumen terhadap Harga produk souvenir kupu-kupu

Tabel 17 Perbandingan nilai persepsi antar konsumen terhadap harga souvenir kupu-kupu model figura, embbeding, laminating

No Harga Konsumen

strata 1

Konsumen strata 2

Konsumen strata 3 1 Figura

1 < Rp 50.000 5 6 4

2 Rp 50.000-Rp 100.000 5 5 4

3 Rp 100.000Rp 200.000 3 4 4

4 Rp 200.000-Rp 400.000 2 2 4

5 > Rp 400.000 2 1 4

2 Embedding

1 < Rp 25.000 6 6 5

2 Rp 25.000-Rp 50.000 4 5 4

3 Rp 50.000-Rp 100.000 3 4 4

4 Rp 100.000-Rp 200.000 2 2 4

5 > Rp 200.000 1 1 4

3 Laminating

1 < Rp 25.000 5 6 4

2 Rp 25.000-Rp 50.000 4 5 4

3 Rp 50.000-Rp 100.000 2 3 5

4 Rp 100.000-Rp 200.000 2 2 5

5 > Rp 200.000 1 1 5

Keterangan : 1 = sangat tidak setuju 2 = Tidak setuju 3 = agak tidak setuju 4 = biasa saja 5 = Agak setuju 6 = Setuju

7 = Sangat setuju

Pendapatan konsumen akan menggambarkan daya beli seorang konsumen. Daya beli akan menggambarkan banyaknya produk dan jasa yang bisa dibeli oleh seorang konsumen dan seluruh anggota keluarganya (Sumarwan, 2003). Dari hasil dara kriteria harga souvenir kupu-kupu terlihat perbandingan nilai persepsi antar konsumen terhadap harga model figura relatif rendah dengan skor 3 (agak tidak setuju) (Tabel 17). Lalu dari bentuk produk Embedding umumnya konsumen perbandingan nilai persepsi antar konsumen terhadap Harga embedding relatif rendah dengan skor 3 (agak tidak setuju). Sedangkan dari bentuk produk laminating perbandingan nilai persepsi antar konsumen terhadap ukuran embedding relatif rendah dengan skor 3 (agak tidak setuju) dapat dilihat pada (Tabel 17). Dari hasil, hal Itu bisa terjadi karena konsumen lebih mengutamakan

aspek keindahan dan keunikan, umumnya bersifat „nilai kecil dan volume tinggi‟

artinya tidak dibutuhkan spesimen bermutu tinggi melainkan membutuhkan sumber yang berlimpah serta kemudahan untuk memperoleh spesimen tersebut (moris et al 1985). Berbeda dengan kupu-kupu untuk hiasan, perdagangan

spesialis bersifat „nilai tinggi volume rendah‟ karena penekanannya adalah pada

(31)

21

Hasil dari Table 18 menjelaskan bahwa masih kurang sesuainya keinginan konsumen dengan produksi souvenir yang ada di toko, hal ini diketahui dari 3 kategori yaitu isi kupu-kupu, ukuran, dan harga yang memiliki hasil tidak sesuai antara minat konsumen dengan souvenir yang diproduksi. Ketidaksesuaian ini diduga mengakibatkan minimnya minat untuk membeli souvenir kupu-kupu karena konsumen kurang menyukai souvenir yang diproduksi oleh pedagang atau pengrajin.

Tabel 18 Kesesuaian preferensi konsumen terhadap pedagang atau pengrajin Yang diminati Yang

diproduksi

Alasan kesesuaian Jenis

kupu-kupu

Papilio Papilio Anggota suku ini umumnya berwarna menarik

sesuai

Isi kupu-kupu 3-4 ekor 1-3 ekor stok kupu-kupu masih kurang memadai

tidak sesuai

Ukuran sedang - besar kecil – sedang bahan baku ukuran lebih besar akan lebih mahal

tidak sesuai

Harga < Rp 50.000 > Rp 50.000 keuntungan sedikit apabila memproduksi < Rp 50.000

tidak sesuai

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Produk souvenir kupu-kupu yang diperjualbelikan di pasar Jakarta dan Bogor saat ini terdiri dari figura, embbeding, laminating. Banyaknya model souvenir yang diperjualbelikan dipengaruhi oleh ketersediaan bahan baku baik dari hasil penangkaran sendiri maupun membeli langsung ke produsen lain. Dalam tahap produksi dan perdagangan, produsen masih mengalami kendala karena masih kurangnya pasokan bahan baku, mengandalkan kiriman bahan baku dari luar kota dan juga masih kurangnya minat dari para konsumen untuk membeli souvenir kupu-kupu

(32)

22

diminati adalah souvenir yang berisi 3-4 kupu-kupu, berukuran sedang sampai besar, dengan harga yang termurah (<Rp 50.000). konsumen dengan strata ekonomi tinggi tidak mempertimbangkan harga dalam membeli souvenir.

Produk souvenir yang diproduksi atau dijual dipasar masih belum sesuai dengan preferensi atau minat konsumen

Saran

1. Perlu pengembangan produk souvenir kupu-kupu sesuai preferensi konsumen. 2. Perlu pengembangan penangkaran kupu-kupu khususnya Family Papilionidae

untuk pelestarian dan pemanfaatannya selalu menyediakan bahan baku untuk produksi suvenr kupu-kupu.

DAFTAR PUSTAKA

Amba M. 1998. Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam pelestarian hutan mangrove (studi kasus di kecamatan Teluk Ambon Baguala, Kotamadya Ambon, Maluku) [tesis]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor.

Ricky A. 2008. Ekoturisme Teori dan Praktek. BRR NAD dan Nias. Banda Aceh Buangin B. 2011. Penelitian Kualitatif : Komunikasi, ekonomi, kebijakan public,

dan ilmu social. Jakarta (ID) : Kencana

Kountur R. 2005. Metode Penelitian untuk Penulisan skripsi dan Thesis. PPM, Jakarta (ID)

Morris MG, Monareh S, Simbolon K. 1985.Perdagangan dan Peternakan Kupu-kupu di Irian Jaya.(ID) WWF/IUCN Conservation For Development Program in Indonesia.

Peggie D, Amir M. 2006. Panduan Praktis Kupu-kupu di Kebun Raya Bogor. Bogor (ID) : Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

Setyono DJ, Cyrila LENSD, Mulatsih S, Wardhani DW, Ismail A, Yanto H. 1991. Identifikasi faktor-faktor sosial ekonomi produktivitas usaha peternakan sapi potong di Kecamatan Jonggol dan Cariu Kabupaten Bogor [laporan akhir penelitian]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor.

Sihombing DTH. 1999. Satwa Harapan I: Pengantar Ilmu dan Tehnologi Budidaya. Bogor(ID) : Pustaka Wirausaha Muda.

Singarimbun M, Effendi S. 1989. Metode Penelitian Survei. Jakarta (ID) : LP3ES Smart P. 1975. The Illustrated Encyclopedia of The Butterfly World. Salamander

Books Ltd. London.

Sumarwan, U. 2003. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Ghalia Indonesia, Jakarta.

Syaputra M. 2011. Pengelolaan penangkaran kupu-kupu di PT Ikas Amboina dan Bali Butterfly Park Tabanan Bali [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Sunarminto T. 2012. Pengembangan Kapasitas Para Pihak (Stakeholders)

(33)

23

Lampiran 1 Tabel hubungan strata ekonomi dengan preferensi konsumen

Pengetahuan X hit X Tabel Hubungan

Miskin, sedang, kaya - Perbedaan

jenis kelamin 24.500 12/21,026

Terdapat hubungan Miskin, sedang, kaya - Proses

metamorfosis 38.279 12/21,026

Terdapat hubungan Miskin, sedang, kaya - Fungsi

dalam penyerbukan 23.941 12/21,026

Terdapat hubungan Miskin, sedang, kaya - Indikator

lingkungan 30.935 12/21,026

Terdapat hubungan

Miskin, sedang, kaya - Jenis-jenis 23.795 12/21,026

Terdapat hubungan

Miskin, sedang, kaya - Habitat 40.866 12/21,026

Terdapat hubungan

Miskin, sedang, kaya - Pakan 23.052 12/21,026

Terdapat hubungan

SUMBER INFORMASI Miskin, sedang, kaya -

Teman/Keluarga/Saudara 45.481 12/21,026

Terdapat hubungan Miskin, sedang, kaya - Iklan di

Televisi/Radio 36.059 12/21,026

Terdapat hubungan

Miskin, sedang, kaya - Internet 23.746 12/21,026

Terdapat hubungan Miskin, sedang, kaya - Kelompok/

paguyuban 36.352 12/21,026

Terdapat hubungan Miskin, sedang, kaya -

Koran/Majalah/Surat Kabar 24.243 12/21,026

Terdapat hubungan Miskin, sedang, kaya -

Brosur/Leaflet/Booklet 39.893 12/21,026

Terdapat hubungan

MOTIVASI

Miskin, sedang, kaya - Koleksi 19.844 12/21,026 Tidak terdapat

Miskin, sedang, kaya - pajangan 26.359 12/21,026

Terdapat hubungan

Miskin, sedang, kaya - Oleh-oleh 22.499 12/21,026

Terdapat hubungan Miskin, sedang, kaya -

Kenang-kenangan 42.752 12/21,026

Terdapat hubungan

PRODUK

Miskin, sedang, kaya - figura 22.708 12/21,026

Terdapat hubungan

Miskin, sedang, kaya - embedding 26.409 12/21,026

Terdapat hubungan

Miskin, sedang, kaya - laminating 33.653 12/21,026

(34)

24

(35)

25 Lampiran 1 Tabel hubungan strata ekonomi dengan preferensi konsumen

(lanjutan) MODEL FIGURA

Miskin, sedang, kaya - figura model 1

14.388 12 Tidak terdapat

Miskin, sedang, kaya - figura model 2

13.035 12 Tidak terdapat

Miskin, sedang, kaya - figura model 3

24.022 12 Terdapat hubungan Miskin, sedang, kaya - figura model

4

22.005 12 Terdapat hubungan Miskin, sedang, kaya - figura model

(36)

26

Lampiran 1 Tabel hubungan strata ekonomi dengan preferensi konsumen (lanjutan) ukuran lebih dari diameter 4x8cm

14.783 12 Tidak terdapat

ukuran lebih dari 8x8cm

22.594 12 Terdapat

kupu-kupu lebih dari 4 ekor

24.575 12 Terdapat hubungan

BAHAN FIGURA

Miskin, sedang, kaya - figura bahan jati

12.866 12 Tidak terdapat

Miskin, sedang, kaya - figura bahan pinus

9.148 12 Tidak terdapat

Miskin, sedang, kaya - figura bahan rotan

9.978 12 Tidak terdapat

Miskin, sedang, kaya - figura bahan jabon

7.246 12 Tidak terdapat

HARGA FIGURA

Miskin, sedang, kaya - figura harga < Rp 50.000

(37)

27 Lampiran 1 Tabel hubungan strata ekonomi dengan preferensi konsumen

(lanjutan)

Miskin, sedang, kaya - figura harga Rp 50.000 – Rp 100.000 Miskin, sedang, kaya - figura harga

(38)

28

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 19 Juni 1990. Penulis merupakan Putra pertama dari dua bersaudara anak ibu TINI SUPARTINI dan M YUSUF. Pendidikan formal di tempuh di SD Negeri Gunung Gede (1996/2002), SMP PGRI 6 Bogor (2002/2005), dan SMA PGRI 4 Bogor (2005/2008). Pada tahun 2008 penulis diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian Bogor melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) dan penulis tercatat sebagai mahasiswa Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan IPB.

Kegiatan-kegiatan kurikuler yang pernah penulis ikuti selama berada di IPB diantaranya Praktik Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) di Cagar Alam Gunung Papandayan-Sancang (2010), Praktik Pengelolaan Hutan (P2H) di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Taman Nasional Gunung Halimun Salak, dan KPH Cianjur (2011), dan Praktik Kerja Lapang Profesi (PKLP) di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Bogor (2012).

Kegiatan kegiatan extra kurikuler yang pernah penulis ikuti selama di IPB diantaranya Eksplorasi Fauna, Flora dan Ekowisata Indonesia (RAFFLESIA) di Cagar Alam Gunung Burangrang, Jawa Barat (2010), , ekspedisi Studi Konservasi Lingkungan (SURILI) di Taman Nasional Kerinci Seblat, Jambi (2011),

Gambar

Figura,
Gambar 1 Kerangka Penelitian.
Tabel 2 Jenis data dan teknik pengumpulan data
Tabel 4 Bentuk produk souvenir kupu-kupu yang diproduksi dan dijual
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada surat al-Ghasyiyah ayat 17-20 diatas Allah memerintahkan manusia yang berakal untuk memperhatikan, memikirkan dan memahami semua ciptaan-Nya. Dalam mengerjakan

sama dengan lapisan hidrofobik berbasis TEOS, sehingga water glass dapat dijadikan alternatif precursor lapisan hidrofobik pada. kaca untuk menggantikan

Visiting Scholar, Operations and Information Department, The Wharton School, University

Hal demikian sejalan dengan tujuan dari Ilmu Pengetahuan Sosial yakni untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di

Banyak orang berasumsi bahwa perayaan tradisional Mappanretasi adalah ritual untuk ibadah atas hasil laut, dalam pergeseran makna perayaan itu berarti berterima kasih kepada

(4) Kepala dan Sekretaris Satuan Pengawas Internal sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak boleh lebih dari 2 (dua)

Hal ini sangat berguna ketika kita ingi menghubungkan sintak PHP dengan MySQL karena untuk menghubungkannya kita membutuhkan nama user yang memiliki database tertentu dengan

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga pada kesempatan ini penulis dapat menyelesaikan skripsi