i
The Effects of CAR, FDR, NPF, BOPO and QR on the Profitabilitity at PT Bank Syariah Mandiri Period 2009-2015
SKRIPSI
Oleh:
Alfauza NPM: 20120730053
FAKULTAS AGAMA ISLAM PRODI MUAMALAT
ii
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi Islam (S.EI) Strata Satu
pada Prodi Muamalat Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Oleh:
Alfauza NPM: 20120730053
FAKULTAS AGAMA ISLAM PRODI MUAMALAT
i
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi Islam (S.EI) Strata Satu
pada Prodi Muamalat Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Oleh:
Alfauza NPM: 20120730053
FAKULTAS AGAMA ISLAM PRODI MUAMALAT
ii Hal : Persetujuan
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta
Assalamu’alaikum wr. wb.
Setelah menerima dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka saya berpendapat
bahwa skripsi saudari:
Nama : Alfauza NPM : 20120730053
Judul : PENGARUH CAR, FDR, NPF, BOPO DAN QR TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI PERIODE 2009-2015
Telah memenuhi syarat untuk diajukan pada ujian akhir tingkat Sarjana pada
Fakultas Agama Islam Prodi Muamalat Konsentrasi Ekonomi dan Perbankan
Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Bersama ini saya sampaikan
naskah skripsi tersebut, dengan harapan dapat diterima dan segera
dimunaqasahkan.
Atas perhatiannya diucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum wr.wb.
Pembimbing,
iii
PROFITABILITAS PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI PERIODE 2009-2015
Yang dipersiapkan dan disusun oleh :
Nama : Alfauza NPM : 20120730053
Telah dimunaqasyahkan di depan Sidang Munaqasyah Prodi Muamalat
Konsentrasi Ekonomi dan Perbankan Islam pada tanggal 24 Agustus 2016 dan
dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima:
Sidang Dewan Munaqasah
Ketua Sidang : Rozikan S.E.I., M.S.I (...)
Pembimbing : Erni Suryandari, S.E, M.Si (...)
Penguji : Syarif As’ad, S.EI, M.Si (...)
Yogyakarta, 24 Agustus 2016
Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Dekan,
iv Nama Mahasiswa : Alfauza
Nomor Mahasiswa : 20120730053
Program Studi : Ekonomi dan Perbankan Islam
Judul Skripsi : PENGARUH CAR, FDR, NPF, BOPO DAN QR TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI PERIODE 2009-2015
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini merupakan karya saya sendiri dan
belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan
Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya dalam skripsi ini tidak terdapat karya
atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang
secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Yogyakarta, 09 Agustus 2016
Yang membuat pernyataan,
Alfauza
v
Dari Musa berkata “ Ya Tuhanku, Lapangkanlah dadaku, dan
mudahkanlah untuku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku,
vi
Dengan tidak mengurangi rasa syukur kepadanya,
Skripsi ini saya persembahkan untuk mereka yang saya
cintai:
Ayah Rebuin dan Ibu Rosni yang tiada henti
mendo’akan serta memberi dukungan untuk kesuksesan
anaknya.
Buat kakak dan abang-abangku Bang Hairul, Bang
Zulhairil Alamsyah, Kak Beni Hartanti, Kak Hartini,
Bang Nasir Ahyundi, Kak Noryati, Bang Wewe Prianto,
Bang Denis, kak Melly, kak Welda, bang Turi, bang Heri,
mbak Dian, mas Tio, kak Fitri, yang selalu memberikan
semangat, do’a dan dukungan buat adeknya untuk
segera menyelesaikan kuliahnya.
Buat ponakan-ponakanku della, hendri surya, fewry,
patro, sella, shinta, zelpin pratama, selly, rifky, kharida,
dika anugrah, yurri, iphe, nadhira, dan anakku Icha dan
vii
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat
dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul
“PENGARUH CAR, FDR, NPF, BOPO DAN QR TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI PERIODE 2009-2015” ini dengan tepat waktu. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan nabi Muhammad SAW, keluarga beserta
sahabat-sahabatnya yang telah memberikan pencerahan di muka bumi ini.
Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana pada Prodi Muamalat Konsentrasi Ekonomi dan
Perbankan Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan masukan dan kontribusi
berarti, sehingga skripsi ini bisa terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Bambang Cipto, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta;
2. Dr. Mahli Zainudin Tago M.Si, selaku Dekan Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta;
3. Syarif As‟ad S.EI, MSI, selaku Ketua Program Studi Ekonomi dan
Perbankan Islam Fakultas Agama Islam;
4. Erni Suryandari, S.E, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah
membagi ilmu yang sangat bermanfaat, serta memberikan pengarahan
dan bimbingan sehingga terselesaikannya skripsi ini;
viii
kak Fia, mbak Jihan, mas Izam dan dek Icha, terima kasih atas
dukungan dan semangatnya.
8. Sahabatku “Armianti yang jurusan e ketukar haha makaseh ye nyol,
sekarang aku lah dapat nyelesaiek semue ini, sekarang giliren kau
nyelesaiek tugas kau FIGHTING SAYANG!!
9. Partner berantemku Dendri Pratama terimakasih yaa atas
dukungananya, walau banyak bikin kesalnya sih.
10. Keluarga keduaku “(Kiky Fitrian yang selalu menemanin makan,
bimbingan, jalan-jalan dalam keadaan apapun terima kasih ya sur,
kamu FIGHTING!! Jangan males-malesan lagi biar cepat selesai), (Titi
Junengsi alumni kos rossa yang selalu meluangkan waktu buat
dengerin curhatan yang gak jelas, jalan, makan, makasih yaa ndul,
SUKSES TERUS YAA NDUL), (Alifah R. P juga alumni kos rossa
makasih yaa bund), (Ayun Y dan Putri Y makasih yaa masih jd teman
1 kos) walau udah gak di Jogja semoga silatuhrami kita gak putus
aamiin.
11. Sahabatku tersayang sekali gus para penghianat yang meningkalkanku
Lutfia Nur dan Tyas Pratiwi makasih yaa sis atas segala halnya yang
gak bisa disebutin 1 per satu, dan semangatnya SUKSES TERUS
YAA SIS.
12. Sahabatku Risda, Serli, Puspa, Titin, Ainil, Charipa, Ima, Abrar, Uda
Adra, Bos Syahru, Ade, Umay, Yoska makasih yaa gengs.
13. Terima kasih buat keluarga besar EPI B 2012 dan EPI 2012 yang tidak
bisa disebutkan 1 persatu.
ix
semua pembaca dan dunia pendidikan, khususnya bagi penulis.
Wassalamu’alaikum wr. wb
Yogyakarta, 09 Agustus 2016
Penulis,
Alfauza
x
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ...iv
HALAMAN MOTTO ...v
HALAMAN PERSEMBAHAN ...vi
KATA PENGANTAR ...vii
DAFTAR ISI ...x
DAFTAR TABEL ...xii
DAFTAR GAMBAR ...xiii
ABSTRAK ...xiv
TRANSLITERASI ...xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………..1
B. Rumusan Masalah ………..…13
C. Tujuan Penelitian ……….…14
D. Kegunaan Penelitian ………..……….14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORITIK A. Tinjauan Pustaka………15
B. Kerangka Teoritik 1. Bank Syariah ……….…21
2. Profitabilitas ...………..…33
3. Capital Adenquacy Ratio………...34
4. Financing Deposit to Ratio………....38
5. Non-Performing Financing...…………...39
6. Biaya Operasional Pendapatan Operasional...41
7. Quick Ratio...42
B. Hipotesis ………...………...42
xi
E. Jenis Penelitian dan Variabel Penelita………...………50
F. Teknik Analisis Data ...53
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian ...………..………..58
B. Analisi Statistik Deskriptif ………...…….………62
C. Uji Kualitas Data 1. Uji Normalitas …………...………....63
2. Uji Autokorelasi …...………...64
3. Uji Multikolinearitas...…...65
4. Uji Heteroskedatisitas …...………67 D. Uji Hipotesis 1. Uji Signifikansi Simultan...70
2. Uji Signifikansi Parameter Individual...71
3. Koefisien Determinasi ...73
E. Pembahasan ...74
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan……….80
B. Keterbatasan ...81
C. Saran ...………81
xii
Tabel 1.3 : Profitabilitas BSM...10
Tabel 4.1 : Prosedur Pemilihan Sampel ...58
Tabel 4.2 : Hasil Uji Statistik Deskriptif ...62
Tabel 4.3 : Hasil Uji Normalitas...64
Tabel 4.4 : Hasil Uji Autokorelasi ...65
Tabel 4.5 : Hasil Uji Multikolinearitas ...66
Tabel 4.6 : Hasil Uji Heteroskesdatisitas ...68
Tabel 4.7 : Hasil Persamaan ...69
Tabel 4.8 : Hasil Uji Signifikansi Simultan ...70
Tabel 4.9 : Hasil Uji Signifikansi Parameter...71
xiv
Financing Deposit to Ratio (FDR), Non-Performing Financing (NPF), Operating
Expenses Operating Income (BOPO), and Quick Ratio (QR) on Return on Assets
(ROA) of Bank Syariah Mandiri. The sampel in this study is Bank Syariah
Mandiri. The analysis used in this study is an analysis of linear regression. The
data used of the multipe linear analysis are panel data which are the financial
statements on the first quarter of 2009 until the fourth quarter of 2015. The source
of data were taken from the financial statements of Bank Syariah Mandiri.
Based on the result of multiple linear analysis test, it shows that the CAR
and FDR hand no effect equally to ROA of Bank Syariah Mandiri. NPF and
BOPO give significant and negative effect on ROA of Islamic Bank Mandiri
while QR gives significantly positive effect to ROA of Bank Syariah Mandiri.
xv
Financing (NPF), Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Quick Ratio (QR) terhadap Return On Asset (ROA) Bank Syariah Mandiri. Sampel dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri. Analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis linear berganda. Data yang digunakan untuk analisis
linear berganda dengan data panel yaitu laporan keuangan pada kuartal I
2009-kuartal IV 2015. Sumber data berasal dari laporan keuangan Bank Syariah
Mandiri.
Berdasarkan hasil uji analisis linear berganda menunjukan bahwa CAR
dan FDR tidak berpengaruh secara bersama-sama terhadap ROA Bank Syariah
Mandiri. NPF dan BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA Bank
Syariah Mandiri sedangkan QR berpengaruh positif signifikan terhadap ROA
Bank Syariah Mandiri.
xvi
dalam abjad bahasa lain. Tujuan utama upaya transliterasi ini adalah untuk
menampilkan kata-kata asal yang seringkali tersembunyi oleh metode pelafalan
bunyi – atau tajwid, dalam bahasa Arab. Selain itu transliterasi juga memberikan pedoman kepada para pembaca agar terhindar dari “salah-lafal” yang bisa juga menyebabkan kesalahan dalam memahami makna asli kata-kata tertentu.
Dalam bahasa Arab, „salah-makna” akibat “salah-lafal” gampang sekali terjadi karena tidak semua hurufnya dapat dipadankan dengan huruf-huruf latin. Karenanya, kita memang terpaksa menggunakan “konsonan rangkap” (ts, kh, dz, sy, sh, dh, th, zh, dan gh) atau tambahan simbol lain (h, ..‟.. dan ..„..). Kesulitan ini masih ditambah lagi dengan proses pelafalan huruf-huruf itu, yang memang
banyak berbeda, dan adanya huruf-huruf yang harus dibaca secara panjang (mad).
Sistem transliterasi yang digunakan
ﺍ a ﺥ kh ﺵ sy ﻍ gh ﻥ n ﺏ b ﺩ d ﺹ sh ﻒ f ﻭ w ﺕ t ﺫ dz ﺽ dh ﻕ q ﻩ h ﺙ ts ﺭ r ﻁ th ﻙ k ﺀ ..‟.. ﺝ j ﺯ z ﻅ zh ﻝ l ﻱ y ﺡ h ﺱ s ﻉ ..„.. ﻢ m
ā = a panjang
ī = i panjang
ū = u panjang
Hal : Persetujuan
Assa/amu 'a/aikum wr. wb.
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta
Setelah menerima dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka saya berpendapat
bahwa skripsi saudari:
Nama : Alfauza
セ@
/11?セセ@
セセセセ@
NPM : 20120730053
Judul : PENGARUH CAR, FDR, NPF, BOPO DAN QR TERBADAP
PROFITABILITAS PADA PT BANK SY ARIAH 1 MANDIRI PERIODE 2009-2015 - セ@
,.
Telah memenuhi syarat untuk diaj ukan pada ujian akhir tingkat Sarjana pada
Fakultas Agam! Islam Prodi Muamalat Konsentrasi E konomi dan Perbankan
Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Bersama ini saya sampaikan
naskah skripsi te rsebut, dengan harapan dapat diterima dan segera
dimunaqasahkan.
Atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
Wassal(u 'alaikum wr. wb.
Pembimbing,
*t
Emi Suryandari, S.E, M.SiPROFIT ABILIT ASP ADA PT BANK SY ARIAH MANDIRI PERI ODE
2009-2015
Yang dipersiapkan dan disusun oleh :
Nama : Alfauza
NPM : 20120730053
Telah dimunaqasyahkan di depan Sidang Munaqasyah Prodi Muamalat
Konsentrasi Ekonomi dan Perbankan Islam pada tanggal 24 Agustus 2016 dan
dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima: ::..
T\
ro
(
..:::::.. 7 'S" -
セBBGM
セMM
.セ@
"''" _ .Z
Sidang Dewan Munaqa s a h k i_-.
ᄋセG@ セ@?''-
IKetua Sidang : Rozikan S.E.I. , M.S.I
セヲ|セ@
セ@
(.... . ... )
Pembimbing : Emi Suryandari,s:E,
M.Si ,_ ( ...セ Z@
.... .NRQyN
セ@
...
)
セセ@
( ...セ@
....
)PenguJI : Syarif As' ad, S.EI, M.Si
セNj@
Y ogyakarta, 24 Agustus 2016
Fakultas Agama Islam
セセ M
Nama Mahasiswa : Alfauza
Nomor Mahasiswa : 20120730053
Program Studi : Ekonomi dan Perbankan Islam
Judul Skripsi : PENGARUH CAR, FDR, NPF, BOPO DAN QR
TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK
SYARIAB MANDIRI PERIODE 2009-2015
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini merupakan karya saya sendiri dan
belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan
Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya dalam skripsi ini tidak terdapat karya
atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang
secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
-
セ@
セᄋエIヲセ@
a
-<
z
セ@
GMャヲセlNNNNNNNNNMLN@セ@
..
OセM
:?
I[GiiゥGBGセ@
Yogyakarta, 09 Agustus 2016..-.
).-
"l
Yang membuat pemyataan,0
.
エjイセeセZ@
セ@
G
y
A
K
セ@ セ@
Q.MM
h
..
セ ウ[セB BBGG@
ャヲyカ
カイ セ N セオセセah@
1lllr
Alfauza
NPM. 20120730053
xiii
Financing Deposit to Ratio (FDR), Non-Performing Financing (NPF), Operating
Expenses Operating Income (BOPO), and Quick Ratio (QR) on Return on Assets
(ROA) of Bank Syariah Mandiri. The sampel in this study is Bank Syariah
Mandiri. The analysis used in this study is an analysis of linear regression. The
data used of the multipe linear analysis are panel data which are the financial
statements on the first quarter of 2009 until the fourth quarter of 2015. The source
of data were taken from the financial statements of Bank Syariah Mandiri.
Based on the result of multiple linear analysis test, it shows that the CAR
and FDR hand no effect equally to ROA of Bank Syariah Mandiri. NPF and
BOPO give significant and negative effect on ROA of Islamic Bank Mandiri
while QR gives significantly positive effect to ROA of Bank Syariah Mandiri.
xiv
Financing (NPF), Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Quick Ratio (QR) terhadap Return On Asset (ROA) Bank Syariah Mandiri. Sampel dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri. Analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis linear berganda. Data yang digunakan untuk analisis
linear berganda dengan data panel yaitu laporan keuangan pada kuartal I
2009-kuartal IV 2015. Sumber data berasal dari laporan keuangan Bank Syariah
Mandiri.
Berdasarkan hasil uji analisis linear berganda menunjukan bahwa CAR
dan FDR tidak berpengaruh secara bersama-sama terhadap ROA Bank Syariah
Mandiri. NPF dan BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA Bank
Syariah Mandiri sedangkan QR berpengaruh positif signifikan terhadap ROA
Bank Syariah Mandiri.
xv
Financing (NPF), Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Quick Ratio (QR) terhadap Return On Asset (ROA) Bank Syariah Mandiri. Sampel dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri. Analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis linear berganda. Data yang digunakan untuk analisis
linear berganda dengan data panel yaitu laporan keuangan pada kuartal I
2009-kuartal IV 2015. Sumber data berasal dari laporan keuangan Bank Syariah
Mandiri.
Berdasarkan hasil uji analisis linear berganda menunjukan bahwa CAR
dan FDR tidak berpengaruh secara bersama-sama terhadap ROA Bank Syariah
Mandiri. NPF dan BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA Bank
Syariah Mandiri sedangkan QR berpengaruh positif signifikan terhadap ROA
Bank Syariah Mandiri.
xvi
Financing (NPF), Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Quick Ratio (QR) terhadap Return On Asset (ROA) Bank Syariah Mandiri. Sampel dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri. Analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis linear berganda. Data yang digunakan untuk analisis
linear berganda dengan data panel yaitu laporan keuangan pada kuartal I
2009-kuartal IV 2015. Sumber data berasal dari laporan keuangan Bank Syariah
Mandiri.
Berdasarkan hasil uji analisis linear berganda menunjukan bahwa CAR
dan FDR tidak berpengaruh secara bersama-sama terhadap ROA Bank Syariah
Mandiri. NPF dan BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA Bank
Syariah Mandiri sedangkan QR berpengaruh positif signifikan terhadap ROA
Bank Syariah Mandiri.
xvii
Adequacy Ratio (CAR), Financing Deposit to Ratio (FDR), Non-Performing
Financing (NPF), Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Quick
Ratio (QR) terhadap Return On Asset (ROA) Bank Syariah Mandiri. Sampel
dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri. Analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis linear berganda. Data yang digunakan untuk analisis
linear berganda dengan data panel yaitu laporan keuangan pada kuartal I
2009-kuartal IV 2015. Sumber data berasal dari laporan keuangan Bank Syariah
Mandiri.
Berdasarkan hasil uji analisis linear berganda menunjukan bahwa CAR
dan FDR tidak berpengaruh secara bersama-sama terhadap ROA Bank Syariah
Mandiri. NPF dan BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA Bank
Syariah Mandiri sedangkan QR berpengaruh positif signifikan terhadap ROA
Bank Syariah Mandiri.
Kata Kunci: CAR, FDR, NPF, BOPO, QR, ROA, Bank Syariah Mandiri.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Perbankkan mempunyai peranan yang sangat penting bagi kegiatan
perekonomi suatu negara. Karena peran perbankan merupakan tolak ukur dari
kemajuan suatu negara. Semakin baik kondisi perbankan suatu negara, maka
semakin baik pula kondisi perekonomian negara tersebut (Nur 2015: 242).
Menurut Sudarsono (2013:65) fungsi dari perbankan itu sendiri adalah lembaga
perantara keuangan (intermediary) antara pihak masyarakat yang kelebihan dana (surplus unit) dengan pihak kekurangan dana (defesit unit). Bank juga berperan penting dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat yaitu dengan
menyalurkan dana kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Agar daya beli atau
usaha masyarakat bisa meningkat, sehingga bisa meningkatkan pembangunan
ekonomi di Indonesia.
Bank Syariah merupakan lembaga keuangan yang usaha pokoknya
menghimpun dana dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk
kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang
yang beroperasi disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah. Lembaga
keuangan syariah mulai dikenal sejak tahun 1992 itu pun telah di jelaskan
didalam UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan syariah yang berperinsip
pada bagi hasil. Didalam memenuhi kebutuhan masyarakat tentang perbankkan
yang berlandaskan syariat islam bank syariah sudah mampu memenuhi itu
kuat. Karena di UU No.7 Tahun 1992, dimana perbankan syariah hanya
dikenal sebagai bank yang berprinsip pada bagi hasil yang selebihnya harus
tunduk pada peraturan bank konvensional. Untuk ini diperlukan UU yang
mengatur tentang perbankan syariah sendiri untuk dapat mempercepat
pertumbuhan dan perkembangan perbankan syariah.
Berdasarkan informasi yang dimuat di www.ojk.go.id memaparkan
bahwa “Dengan diberlakukannya Undang-Undang No.21 Tahun 2008 tentang
Perbankan Syariah yang terbit tanggal 16 Juli 2008, maka pengembangan
industri perbankan syariah nasional semakin memiliki landasan hukum yang
memadai dan akan mendorong pertumbuhannya secara lebih cepat lagi.
Dengan progres perkembangannya yang impresif, yang mencapai rata-rata pertumbuhan aset lebih dari 65% pertahun dalam lima tahun terakhir, maka
diharapkan peran industri perbankan syariah dalam mendukung perekonomian
nasional akan semakin signifikan”.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga sudah mengeluarkan Fatwa No 1
Tahun 2004 tentang hukum bunga bank hukumnya haram. Perbankan syariah
lahir sebagai bentuk untuk menjawab semua kekawatiran umat islam tentang
praktek bunga bank (riba). Secara pengoperasiannya pun bank syariah dan
bank konvensional sangat berbeda, dimana bank syariah menggunakan sistem
bagi hasil (profit sharing) sedangkan bank konvensional menggunakan sistem
bunga. (Isna K & Sunaryo, 2012:30).
mengatakan, adanya KNKS (Komite Nasional Keuangan Syariah) akan
membawa optimisme bagi keuangan syariah. "Ini adalah komite yang dikelola
Presiden. Ia juga menyebutkan langkah untuk menciptakan lingkungan yang
mendukung ini adalah dengan menonjolkan keunggulan keuangan syariah
dibandingkan konvensional. Sebagai contoh, dari sisi pajak. Seharusnya, pajak
deposito di bank syariah bisa lebih rendah dibandingkan bank konvensional
yang kini dikenai pajak 20 persen. Pasalnya, bagi hasil deposito di bank syariah
hampir sama dengan pemberian dividen saham, yang saat ini hanya dikenakan
pajak 5 persen.
Tantangan yang harus dihadapi perbankan syariah 2016 Seperti yang
diungkapan oleh Agustianto (04/01/2016) bahwa “Semakin sengitnya
persaingan di industri jasa keuangan akan berpengaruh negatif terhadap kinerja
perbankan syariah karena masih terkendala beberapa masalah seperti
keterbatasan modal, sumber dana, SDM dan TI”(www.infobanknews.com).
Tabel 1.1 :
Jumlah Jaringan Kantor dan Jumlah Pekerja Bank Umum Syariah 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Mei Juni Jumlah
Bank
6 11 11 11 11 12 12 12
Jumlah Kantor
711 1215 1401 1745 1998 2151 2121 2121
Jumlah Pekerja
10348 15224 21820 24111 26717 41393 38307 38307
Dari tabel 1.1 ini membuktikan bahwa setiap tahunnya mengalami
peningkatkan baik itu jumlah bank, kantor dan pekerja Bank Umum Syariah.
Bersama dengan meningkatnya jumlah kantor maka bank syariah sudah
membuktikan bahwa bank syariah mencoba untuk menjangkau masyarakat,
dan membuka lapangan kerja yang lebih luas. Dengan meningkatnya jumlah
BUS di indonesia berarti meningkat pula daya saing antar BUS maupun Bank
Umum Konvensional (BUK) untuk mencari nasabah yang lebih banyak lagi.
Salah satu rasio profitabilitas yang terpenting bagi bank, baik bank
konvesional maupun bank syariah adalah ROA. Dapat disebut juga dengan
ROI. ROA penting sekali bagi bank karena digunakan untuk mengukur
efektifitas perusahaan didalam menghasilkan keuntungan dengan
memanfaatkan asset yang dimiliki. Rasio ROA yang tinggi menunjukan
efesiensi dan efektifitas pengelolaan aset, yang berarti semakin baik (hanafi,
2010:42).
Dalam peraturan BI, bahwasanya untuk ROA minimal 1,5% yang sudah
dinyatakan sehat. Ketentuan ini tidak hanya berlaku bagi bank konvensional
saja, tetapi bank syariah juga berlaku. Selain itu BI telah menerbitkan sistem
penilaian kesehatan khusus bank syariah. Sistem tersebut tertuang dalam
peraturan bank indonesia (PBI) nomor 9/1/PBI/2007 tentang sistem penilaian
tingkat kesehatan bank umum berdasarkan prinsip syariah yang berlaku mulai
Profitabilitas yang didapatkan oleh BSM mengalami fluktuatif (naik
turun). Menurut data yang didapat pada tahun 2013 profitabilitas yang didapat
BSM itu sebesar 1,53% sedangkan pada tahun 2014 dan 2015 profitabilitas
yang didapat BSM hanya 0,17% dan 0,56%, sehingga belum bisa dinyatakan
sehat.
Menurut Siamat (2005:46) rasio profitabilitas digunakan untuk mengukur
efektivitas bank memperoleh laba/keuntungan. Disamping dapat dijadikan
sebagai ukuran kesehatan keuangan, rasio profitabilitas digunakan untuk
melihat keberhasilan kinerja sebuah bank. Apabila kinerja bank baik maka
akan berpengaruh langsung terhadap keuntungan yang diperoleh, yaitu dengan
kenaikan sebuah keuntungan, namun apabila kinerja sebuah bank buruk maka
[image:31.595.109.548.536.680.2]keuntungan yang didapat juga buruk.
Tabel 1.2 :
Rasio Keuangan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah
Sumber : Statistik Perbankan Syariah, juni 2015
Rasio 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Mei Juni
CAR 10,77% 16,25% 16,63% 14,13% 14,42% 15,74% 14,29% 14,09%
ROA 1,48% 1,67% 1,79% 2,14% 2,00% 0,79% 1,09% 0,89%
ROE 26,09% 17,58% 15,73% 24,06% 17,24% 5,85% 7,98% 7,98%
NPF 4,01% 3,02% 2,52% 2,22% 2,62% 4,33% 4,76% 4,73%
Dari tabel 1.2 diatas maka dapat di jelaskan bahwa, Capital Adequecy Ratio (CAR) pada tahun 2009 sebesar 10,77% mengalami peningkatan menjadi 16,25% dan 16,63% pada tahun 2010 dan 2011. Tetapi pada tahun 2012 dan
2013 CAR mengalami penurunan menjadi 14,13% dan 14,42%. Dari tabel
diatas itu kita bisa melihat bahwa pertumbuhan CAR setiap tahunnya
mengalami penurunan dan peningkatan hingga Juni 2015. Capital Adequecy Ratio (CAR), merupakan rasio yang berkaitan dengan faktor permodalan, yang berfungsi untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank. Semakin
tinggi rasio CAR bearti menunjukan bahwa semakin kuat kemampuan lembaga
keuangan tersebut untuk menanggung resiko dari setiap pembiayaan atau
aktiva produktif yang beresiko serta dapat memberikan kontribusi yang cukup
besar terhadap profitabilitas (Mudrajat Kuncoro dan Suhardjono, 2002: 573).
Financing to Deposit Ratio (FDR) merupakan perbandingan antara pembiayaan yang diberikan oleh bank dengan dana pihak ketiga yang berhasil
dikerahkan oleh bank. Rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana
dana pinjaman yang bersumber dari dana pihak ketiga. Tinggi rendahnya rasio
ini menunjukan tingkat likuiditas bank tersebut (Muhammad, 2005:55).
Semakin tinggi FDR laba yang diperoleh bank semakin meningkat dengan
asumsi bank mampu menyalurkan pembiayaan secara efektif. Dari tabel 1.2
dapat kita lihat bahwa FDR dari tahun 2009-2013 mengalami peningkatan dari
89,70% menjadi 100,32%, kemudian pada tahun 2014 FDR menurun menjadi
Non Performing Financing (NPF) merupakan pembiayaan yang dalam pelaksanaannya belum mencapai atau memenuhi target yang diinginkan. Rasio
ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi rasio NPF menunjukan semakin
buruk kualitas pembiayaannya (Taswan, 2010:166). NPF pada tahun
2009-2012 mengalami penurunan dari 4,01% menjadi 2,22%, ini menunjukan bahwa
kinerja bank sudah menunjukan hasil yang bagus. Tetapi pada tahun 2013- juni
2015 nilai NPF terus mengalami kenaikan dari 2,62% menjadi 4,73%, ini
menunjukan bahwa terjadi pembiayaan bermasalah yang akan memperburuk
kinerja keuangan perbankan.
Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) merupakan rasio
yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam
melakukan kegiatan operasional. Menurut BI BOPO yang memiliki efisiensi
yang tinggi adalah yang memiliki nilai kurang dari 90%, sedangkan jika diatas
90% bahkan mendekati 100% maka tingkat efisiensinya dianggap rendah.
BOPO pada tahun 2009-2012 terus mengalami penurunan dari 84,39% menjadi
74,97%, ini menunjukan bahwa laba yang didapat semakin besar. Berbeda
dengan tahun berikutnya nilai BOPO terus mengali peningkat, ini menunjukan
bahwa terjadi ketidak efesiensian.
Return On Asset (ROA) merupakan salah satu rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan didalam menghasilkan
keuntungan dengan memanfaatkan total aset yang dimilikinnya, oleh karena itu
semakin tinggi nilai ROA maka akan semakin baik (Gita, 2012:236). Nilai
Tetapi berbeda dengan tahun berikutnya ROA terus mengalami penurunan
hingga juni 2015 menjadi 0,89%.
Dalam pertumbuhannya, bank harus memperhatikan tingkat kesehatan
bank tersebut. Tingkat kesehatan bank umum telah dijelaskan dalam Peraturan
Bank Indonesia nomor 6/10/PBI/2004, peraturan tersebut menjelaskan
faktor-faktor yang menjadi penilaian dalam tingkat kesehatan bank pada pasal 3 yaitu:
Permodalan (Capital), kualitas asset (Asset Quality), manajemen (Management), rentabilitas (Earning), likuiditas (Liquidity), sensitivitas terhadap risiko pasar (Sensitivity to market risk).
Pada setiap faktor, BI dengan rinci membahas komponen-komponen
penilaian. Seperti dalam faktor permodalan komponen yang dinilai ialah
kemampuan bank dalam mengcover asset bermasalah, kemampuan bank
memelihara kebutuhan penambahan modal yang berasal dari keuntungan,
rencana permodalan bank untuk mendukung pertumbuhan usaha, akses kepada
sumber permodalan dan kinerja keuangan pemegang saham untuk
meningkatkan permodalan bank (Peraturan Bank Indonesia,
No.6/10/PBI/2004) (Sani & Maftukhatusolikhah, 2015:2).
Menurut Agus Daryanto, perlu diingat oleh semua banker bahwa setiap
kali menghadapi masalah likuiditas bahwa tidak ada bank yang bangkrut
karena rentabilitas, suatu bank akan bangkrut karena masalah likuiditas (Sani
& Maftukhatusolikhah, 2015:2). Salah satu rasio yang dapat digunakan untuk
(FDR) adalah Quick Ratio, rasio ini berasal dari pos likuiditas yang diformulasikan dengan perbandingan asset lancar terhadap hutang lancar
(Mamduh dan Halim, 2004:77).
Kemampuan bank dalam menghasilkan laba dapat menjadi tolak ukur
kinerja bank tersebut. Semakin tinggi profitabilitas sebuah bank, artinya
semakin baik pula kinerja keuangan bank tersebut. Untuk mengukur kinerja
profitabilitas adalah Return On Equity (ROE) dan Return On Asset (ROA). Return On Equity (ROE) menunjukan kemampuan bank dalam mengelola modal yang tersedia untuk mendapatkan net income, sedangkan Return On Asset (ROA) menunjukan kemampuan bank dalam menghasilkan income dari pengelolaan aset yang dimilikinya.
Dapat diambil disimpulkan bahwa Return On Asset (ROA) fokus pada kemampuan bank dalam memperoleh pendapatan dalam operasi usahannya,
dalam menentukan tingkat kesehatan bank yang pada akhirnya dapat
mencerminkan keberlanjutan kinerja keuangan suatu bank, bank indonesia
lebih mementingkan penilaian besarnya laba berdasarkan Return On Asset (ROA) karena bank indonesia lebih mementingkan profitabilitas suatu bank
yang diukur dgn aset yang semakin besar dananya dihimpun dari simpanan
masyarakat (Dendawijaya:119).
Return On Asset (ROA) bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula tingkat keuntungan yang dicapai
bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan
aset.
Berdasarkan beberapa perhitungan rasio diatas, peneliti akan
memfokuskan pada PT. Bank Syariah Mandiri karena BSM merupakan bank
syariah dengan aset tertinggi Rp 70,799 triliun (www.syariahmandiri.co.id). Dengan tingkat keberhasilan seperti ini maka Bank Syariah Mandiri harus
mempertahankan kinerjanya agar dapat melaksanakan kewajibannya kepada
nasabah. Kemudian pencapaian laba BSM mengalami peningkatan yang cukup
siknifikan dibandingkan tahun 2014 yang senilai Rp 72 miliar naik 303,4%
[image:36.595.110.468.551.685.2]menjadi Rp290 miliar ditahun 2015 (www.finansial.bisnis.com).
Tabel 1.3 :
Profitabilitas BSM Berdasarkan Return on Assets (ROA) Tahun 2009-2015
Tahun Laba Bersih Total Aktiva Profitabilitas
(%)
2009 290.942.000 22.036.000 2,23
2010 418.519.000 32.481.000 2,21
2011 551.070.000 48.671.000 1,95
2012 805.690.000 54.229.000 2,25
2013 651.240.000 63.965.000 1,53
2014 71.778.000 66.942.000 0,17
2015 289.576.000 70.369.000 0,56
Tabel diatas menunjukan bahwa profitabilitas BSM dari tahun 2009-2015
ini mengalami fluktuatif (naik turun). Ini bisa dilihat dari tahun 2009 ke tahun
2010 terus mengalami penurunan dari 2,23% menurun menjadi 2,21% , dan
terus mengalami menurun pada tahun 2011 menjadi 1,95%. Penurunan yang
terjadi dari 2010 ke 2011 itu sebesar 0,26%. Namun pada tahun 2012
profitabilitas BSM mengalami peningkatan dari 1,95% meningkat menjadi
2,25%. Tetapi terjadi penurunan nilai profitabilitas pada tahun 2013 ke tahun
2014, dari 1,53% turun menjadi 0,17%. Dan pada tahun 2015 kembali
meningkat sebesar 0,39% sehingga menjadi 0,56%. Hal ini terjadi karena
adanya pembukaan kantor cabang yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri
(BSM).
Dari pemaparan diatas, dapat diketahui bahwa profitabilitas BSM
mengalami penurunan yang cukup besar pada tahun 2013 ke tahun 2014 yaitu
sebesar 1,36% dari 1,53% menjadi 0,17%. Salah satu penyebab terjadinya
penurunan profitabilitas pada tahun 2014 ini disebabkan penurunan perolehan
laba bersih. Penurunan laba bersih ini disebabkan oleh faktor ekspansi rendah,
jadi kita sediakan tambahan dana pencadangan menurut Agus Sudiarto,
Direktur Utama BSM (http://ekonomi.inilah.com).
Bank Syariah Mandiri (BSM) merupakan bank milik pemerintah pertama
yang melandaskan operasionalnya pada prinsip syariah. Secara struktural, BSM
berasal dari Bank Susila Bakti (BSB), sebagai salah satu anak perusahaan
bank syariah secara penuh. Dalam rangka melancarkan proses konversi
menjadi bank syariah, BSM menjalin kerja sama dengan Tazkia Institute,
terutama dalam bidang pelatihan dan pendampingan konversi.
Sebagai salah satu bank yang dimiliki oleh Bank Mandiri yang memiliki
aset ratusan triliun dan networking yang sangat luas, BSM memiliki beberapa keunggulan komparatif dibanding pendahulunya. Demikian juga
perkembangan politik terakhir di Aceh menjadi blessing in disguise bagi BSM. Hal ini karena BSM akan menyerahkan seluru cabang Bank Mandiri di Aceh
kepada BSM untuk dikelola secara syariah. Langkah besar ini jelas akan
menggelembungkan aset BSM dari posisi pada akhir tahun 1999 sejumlah Rp
400.000.000.000,00 (empat ratus miliar rupiah) menjadi diatas 2 hingga 3
triliun. Perkembangan ini diikuti pula dengan peningkatan jumlah cabang
BSM, yaitu dari 8 menjadi lebih dari 20 buah (Antonio, 2001:26-27)
Penelitian ini merupakan kompilasi dari penelitian : Wibowo & Syaichu
(2013), Fauziyah (2015), dan Sani & Maftukhatusolikhah (2015) Terdapat
perbedaan dengan penelitian ini yaitu: Pertama berdasarkan dari variabel-variabel penelitian, peneliti lebih memfokuskan menggunakan variabel-variabel CAR,
FDR, NPF, BOPO, QR sebagai variabel independen, dan ROA sebagai
variabel dependen. Alasan ROA digunakan sebagai variabel dependen karena
tingkat Return On Assets (ROA) digunakan untuk mengukur profitabilitas bank karena Bank Indonesia sebagai pembina dan pengawas perbankan lebih
berasal dari sebagian besar dana simpanan masyarakat (Wibowo & Syaichu,
2013: 2). Kedua berdasarkan dari objek dan periode yang diteliti. Pada penelitian ini peneliti menggunakan PT. Bank Syariah Mandiri sebagai objek
penelitiannya. Sedangkan untuk periode peneliti menggunakan kuartal I 2009
– kuartal IV 2015.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian yang berjudul: “PENGARUH CAR, FDR, NPF, BOPO DAN QR TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI PERIODE 2009-2015”.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pada uraian latal belakang di atas, maka pokok
permasalahan yang diajukan adalah:
1. Apakah Capital Adenquacy Ratio (CAR) berpengaruh terhadap profitabilitas pada PT. Bank Syariah Mandiri?
2. Apakah Financing Deposit to Ratio (FDR) berpengaruh terhadap profitabilitas pada PT. Bank Syariah Mandiri?
3. Apakah Non-Performing Financing (NPF) berpengaruh terhadap profitabilitas pada PT. Bank Syariah Mandiri?
4. Apakah Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh
terhadap profitabilitas pada PT. Bank Syariah Mandiri?
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini untuk menguji secara empiris apakah:
1. CAR (Capital Adenquacy Ratio) berpengaruh terhadap profitabilitas pada PT. Bank Syariah Mandiri.
2. FDR (Financing Deposit to Ratio) berpengaruh terhadap profitabilitas pada PT. Bank Syariah Mandiri.
3. NPF (Non-Performing Financing) berpengaruh terhadap profitabilitas pada PT. Bank Syariah Mandiri.
4. BOPO (Biaya Operasional Pendapatan Operasional) berpengaruh terhadap
profitabilitas pada PT. Bank Syariah Mandiri.
5. QR (Quick Ratio) berpengaruh terhadap profitabilitas pada PT. Bank Syariah Mandiri.
D. KEGUNAAN PENELITIAN
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Praktis
Bagi intansi terkait (PT. Bank Syariah Mandiri), hasil penelitian ini
diharapkan jadi acuan dalam mengambil kebijakan khususnya dalam
meningkatkan protabilitas bank.
2. Manfaat Teoritis
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan
BAB II
LANDASAN TEORI
A. TINJAUAN PUSTAKA
Sebagai bahan referensi dan rujukan terhadap analisis hasil penelitian ini
maka diperlukan beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan
permasalahan yang akan diteliti yaitu:
Penelitian dari Fauziyah (2015) yang berjudul “Analisis Pengaruh, Non Performing Financing (NPF), Financing Deposit to Ratio (FDR), Capital Adenquacy Ratio (CAR), dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) Terhadap Laba Bank Umum Syariah (Studi Kasus BRI Syariah, BCA
Syariah, Bukopin Syariah, dan Bank Muamalat)”. Analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisi regresi data panel dan analisis du pont. Hasil
dari penelitian ini menunjukan secara simultan bahwa dari semua variabel
independen yaitu NPF. FDR, CAR, BOPO secara bersama-sama berpengaruh
signifikan terhadap ROA. Sedangkan secara parsial NPF,FDR dan CAR
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap ROA. Dan BOPO bepengaruh
negatif signifikan terhadap ROA.
Sedangkan dalam analisis du pont bahwa ROA BRI Syariah menurun pada periode 2011 dan BCA Syariah pada periode 2011-2012 disebabkan
karena NPM menurun, sedangkan Bukopin Syariah menurun pada 2011 karena
TATO menurun dan pada 2013 karena NPM menurun. ROA menurun pada
Syariah tersebut tergolong bank baru sehingga masih banyak memerlukan
biaya-biaya untuk pengembangan usaha. Sedangkan ROA Bank Muamalat
walaupun mengalami kenaikan tetapi masih masuk dalam kriteria kurang sehat
karena pada periode penelitian beban operasional lainnya yang dikeluarkan
Bank Muamalat Meningkat. Peningkatan beban operasional lainnya
dikarenakan peningkatan beban pegawai. Peningkatan beban kepegawaian
sejalan dengan penambahan jumlah pegawai dan jaringan kantor.
Penelitian oleh Mawaddah (2015) dengan judul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Syariah”. Metode yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis), dengan variabel penelitian terdiri dari pembiayaan, NIM, NPF dan ROA. Dimana hasil penelitian menunjukan
Pembiayaan berpengaruh langsung terhadap Return On Asset (ROA) sebesar
2,45%. Net Interest Margin (NIM) berpengaruh langsung terhadap Return On
Asset sebesar 6,45%. Non Performing Finance (NPF) berpengaruh langsung
terhadap Return On Asset (ROA) sebesar 4,32%. Pembiayaan berpengaruh
tidak langsung terhadap Non Performing Finance (NPF) sebesar 2,77%. Net
Interest Margin (NIM) berpengaruh tidak langsung terhadap Non Performing
Finance (NPF) sebesar 2,77%. Dapat dijelaskan bahwa variasi ROA paling
dominan dipengaruhi secara langsung oleh Pembiayaan dan NIM. Sedangkan
Pembiayaan dan NIM tidak berpengaruh langsung oleh NPF.
Penelitian oleh Sani & Maftukhatusolikhah (2015) dengan judul
“Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Quick Ratio (QR) terhadap
Metode yang digunakan adalah analisi regresi linier berganda dengan variabel
penelitian terdiri dari CAR, QR dan ROA. Dimana hasil penelitian menunjukan
bahwa variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) dan variabel Quick Ratio (QR) berpengaruh positif signifikan terhadap Return On Assets (ROA) perbankan selama periode pengamatan.
Penelitian oleh Riyadi & Yulianto (2014) dengan judul “ Pengaruh
Pembiayan Bagi Hasil, Pembiayaan Jual Beli, Financing To Deposit Ratio (FDR) Dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Di Indonesia”. Metode penelitian yang digunakan adalah analisi linear berganda dengan variabel penelitian terdiri dari ROA,
Pembiayaan Bagi Hasil, Pembiayaaan Jual beli, FDR dan NPF. Dimana hasil
penelitian menunjukan Pembiayaan bagi hasil, jual beli, FDR dan NPF
berpengaruh secara simultan terhadap ROA bank umum syariah devisa.
Penelitian oleh Wibowo & Syaichu (2013) dengan judul “Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, CAR, BOPO, NPF terhadap Profitabilitas Bank Syariah”. Metode yang digunakan adalah asumsi klasik, analisis regresi berganda dan uji hipotesis dengan variabel penelitian terdiri dari CAR, BOPO,
NPF, Inflasi dan Bunga. Dimana hasil penelitian menunjukan BOPO
berpengaruh signifikan negative terhadap ROA sedangkan variable CAR, NPF,
Inflasi dan Suku Bunga tidak berpengaruh.
Penelitian Pauziyah (2013) dengan judul “Pengaruh Penyaluran
Financing (NPF) Terhadap Laba PT. Bank Syariah Mandiri tahun 2005-2012”. Metode penelitian yang digunakan adalah Ordinary Least Square,
dengan variabel penelitian terdiri dari Penyaluran Pembiayaan, FDR, NPF dan
Laba. Dimana hasil penelitian menunjukan seluruh variabel yang diujikan
berpengaruh positif signifikan terhadap laba kecuali variabel NPF yang
berpengaruh negatif signifikan terhadap laba. Secara bersama-sama keempat
variabel dependen yaitu pembiayan, FDR dan NPF mempengaruhi laba sebesar
86% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel penelitian lain diluar model.
Penelitian oleh Alhamditia & Heykal (2013) dengan judul “Analisis Estimasi dan Faktor-Fakror yang mempengaruhi Tingkat Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia (studi kasus PT Bank Syariah Mandiri periode 2008-2011)”. Menggunakan analisi regresi, hasil penelitian menunjukan pada Bank Syariah Mandiri, tingkat pembiayaan bagi hasil (MMR), permodalan
(CAR), efisiensi operasi (BOPO), dan likuiditas (FDR) berpengaruh secara
bersama-sama (simultan) terhadap tingkat profitabilitas Bank Syariah Mandiri.
Hal tersebut dapat dilihat dari hasil regresi yang menunjukkan bahwa dua dari
tiga model estimasi profitabilitas memiliki nilai F hitung yang lebih kecil
daripada 0,05 (α) yaitu pada model ROA dan ROE. Karena itu, dapat diartikan
bahwa pada kedua model tersebut (ROA dan ROE) memiliki variabel
independen (MMR, CAR, BOPO, dan FDR) yang secara bersama-sama
(simultan) memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependennya.
Penelitian oleh Julita (2013) dengan judul “Pengaruh Likuiditas
Indonesia (BEI)”. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kausatif dengan variabel penelitian Loan to Depositratio Ratio, Loan To Assets Ratio, Quick Ratio dan Return On Assets. Dimana hasil penelitian Loan to Depositratio Ratio (LDR) tidak berpengaruh signifikan ROA, tidak signifikanya hasil penelitian ini kemungkinan diakibatkan adanya kredit
macet. Loan To Assets Ratio (LAR) berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA, sedangkan Quick Ratio berpengaruh positif signifikan terhadap ROA.
Penelitian oleh Anto & Wibowo (2012) dengan judul “Faktor-Faktor Penentu Tingkat Profitabilitas Bank Umum Syariad di Indonesia”. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif
dengan model regresi kointegrasi. Dengan variabel penelitian terdiri dari ROE,
INF, GDP, Tingkat suku bunga (SBI), Pansa pasar (MKSH) dan Jumlah uang
yang beredar (MON). Dimana hasil penelitian menunjukan Secara
bersama-sama variabel independen yang terdiri dari pendapatan nasional, inflasi, tingkat
suku bunga, pangsa pasar dan jumlah uang yang beredar mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap profitabilitas bank syariah yang diproksikan dengan
return on equity (ROE). Secara parsial hanya variabel tingkat suku bunga yang
berpengaruh negatif terhadap profitabilitas bank umum syariah secara
signifikan. Sedangkan variabel lainnya tidak berpengaruh terhadap
profitabilitas bank umum syariah. Dalam jangka pendek pengaruh variabel
makro ekonomi terhadap profitabilitas bank syariah sebesar 55,18% dan dalam
Penelitian oleh Ervani (2010) dengan judul “Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ration, Loan to Deposit Ratio dan Biaya Operasional Bank terhadap Profitabilitas Bank Go Public di Indonesia periode 2000-2007”. Analisis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptip kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan panel data regression model. Metode yang digunakan adalah Generalized Least Square (GLS). Hasil penelitian menunjukkan Pengaruh Variabel CAR, LDR, BOPO
terhadap profitabilitas 21 bank go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesi
selama periode penelitian tahun 2000-2007 menunjukkan hasil bahwa variabel
CAR, LDR, BOPO berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas bank
dan memiliki tanda koefisien yang sesuai dengan teori.
Penelitian oleh Ariyani (2010) dengan judul “Analisis Pengaruh CAR, FDR, BOPO dan NPF terhadap Profitabilitas pada PT Bank Muamalat Indonesia Tbk”. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini regresi
berganda dengan variabel penelitian CAR, FDR, BOPO, NPF dan ROE.
Dimana hasil penelitian dilihat dari R-squared sebesar 0,799 yang berarti
bahwa 79,9% profitabilitas mampu dijelaskan oleh variabel independen yang
digunakan dalam model (CAR, FDR, BOPO, NPL) dansisanya sebesar 20,1%
dijelaskan oleh variabel lain diluar model yang digunakan. Dari pengujian F
statistik dengan menggunakan a = 5% diperoleh F-tabel sebesar 2,64 sementara
diperoleh F-statistik sebesar 34,72 yang berarti F-statistik > F-tabel, maka
dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen secara bersama-sama
diketahui bahwa secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan variabel
CAR dan BOPO terhadap profitabilitas Bank Muamalat, sedangkan variabel
FDR dan NPF secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap profitabilitas bank Muamalat.
Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan
oleh peneliti yaitu: Pertama berdasarkan dari variabel-variabel penelitian, peneliti lebih memfokuskan menggunakan variabel CAR, FDR, NPF, BOPO
QR dan ROA. Kedua berdasarkan dari objek dan periode penelitian yang diteliti. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan PT. Bank Syariah Mandiri
sebagai objek penelitian sedangkan untuk periode penelitian, peneliti
menggunakan kuartal I 2009 – IV 2015.
B. KERANGKA TEORITIK
1. BANK SYARIAH
a. Pengertian Bank
Kata bank berasal dari kata banque dalam bahasa Prancis, dan dari banco dalam bahasa Italia, yang berart peti/lemari atau bangku. Kata peti atau lemari menyiratkan fungsi sebagai tempat menyimpan
benda-benda berharga, seperti peti emas, peti berlian, peti uang dan sebagainya
(Arifin, 2002:2). Pengertian Bank juga terdapat dalam Undang-Undang
Bank adalah “Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Menurut Dictionary of Banking and Financial Serviceby Jerry Rosenberg bahwa yang dimaksud bank adalah lembaga yang menerima
simpanan giro, deposito, dan membayar atas dasar dokumen yang ditarik
pada orang atau lembaga tertentu, mendiskonto surat berharga,
memberikan pinjaman dan menanamkan dananya dalam surat berharga
(Taswan, 2010:6)
Kata “bank” sebagai istilah lembaga keuangan tidak pernah
disebutkan secara eksplisit dalam Al Qur’an. Namun jika yang dimaksud
adalah sesuatu yang memiliki unsur-unsur seperti struktur, manajemen,
fungsi, serta hak dan kewajiban, maka semua itu disebut secara jelas,
seperti zakat, shadaqah, ghonimah (rampasan perang), bai’(jual-beli), dain (hutang dagang), maal (harta) dsb., yang memiliki konotasi fungsi yang dilaksanakan oleh peran tertentu dalam kegiatan ekonomi
(Sudarsono, 2008:29).
Lembaga-lembaga itu pada akhirnya bertindak sebagai individu,
yang dalam konteks fiqh disebut “Syakhsyiyyah al I’tibariyyah” atau
“Syakhsyiyyah al Ma’nawiyah”. Dalam hal akhlaq, Al Qur’an
menyebutkannya secara eksplisit, baik dalam kisah maupun perintah.
Demikian pula konsep trust (amanah) (QS Al-Baqarah: 283), dan keadilan (diantaranya QS 4: 4, 128, 135, 5:8).
ۚ ا ُل ِدْلَ ّلَ ل لع ٍ د لق ُ آل لش د ُك ل ردجلي لّل ۖ طدس قدل ب لءالِل ُش َ ل ي ا لق ا ُ ُك ا ُ ل آ ل ي ذ لا ل ّيلَ لي
ُ ل دْلَ ل ب اري بلٌ ل ّ إ ۚ ل ّ ا ُق َال ۖ ل دق ت ل ُ لردقلَ ل ُه ا ُل ِدعا
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang
yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi
dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu
kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah,
karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada
Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan.”
Adapun jenis bank ditinjau dari berbagai segi ialah sebagai
berikut (Direktori Bank Indonesia):
1) Dilihat dari segi fungsinya, contohnya Bank Sentral dan Bank
Umum.
2) Dilihat dari segi kepemilikannya, contohnya Bank Milik Negara
(BUMN), Bank Milik Swasta dan Bank Milik Koperasi.
3) Dilihat dari segi status, terdiri dari bankdevisa dan bank non devisa.
4) Dilihat dari segi bentuk kegiatan operasionalnya, terdiri dari Bank
Konvensional dan Bank Syariah.
5) Dilihat dari segi badan hukumnya, yaitu: Bank Berbentuk Perseroan
Terbatas, Bank Berbentuk Firma, Bank Berbentuk Badan Usaha
b. Pengertian Bank Umum Syariah
Pada umumnya yang dimaksud dengan Bank Syariah adalah
lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan
jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran, serta peredaran uang yang
beroperasi disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah (Sudarsono,
2008:29). Menurut undang-undang no 21 tahun 2008 pasal 1 ayat 1:
Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatannya berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa lalu lintas pembayaran.
Bank Umum Syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatan
usaha berdasarkan prinsip-prinsip syariah, yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sifat jasa yang diberikan
adalah umum, dalam arti dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang
ada. Begitu pula dengan wilayah operasinya dapat dilakukan diseluruh
wilayah. Bank umum sering disebut dengan bank komersil (commercial bank) (Kasmir, 2012: 32).
c. Fungsi Bank Syariah
Berdasarkan Pasal 4 UU Nomor 21 Tahun 2008 tentang
Perbankan Syariah, Bank Syariah wajib menjalankan fungsi
menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat. Dalam beberapa
literatur perbankan syariah setidaknya memiliki empat fungsi, yaitu
1. Fungsi Manajer Investasi;
Dimana dalam fungsi ini bank syariah bertindak sebagai manajer
investasi dari nasabah penghimpun dana untuk menyalurkan dana
tersebut ke kegiatan atau usaha yang produktif, sehingga dapat
menghasilkan keuntungan.
2. Fungsi Investor;
Dalam fungsi ini bank syariah berperan sebagai inverstor (pemilik dana)
yang akan meninvestasikan dananya dalam produk penyaluran dana.
Penanaman dana dilakukan pada sektor-sektor usaha yang produktif dan
tidak melanggar ketentuan syariah.
3. Fungsi Sosial;
Ada dua instrumen yang dijalankan bank syariah dalam menjalankan
fungsi sosialnya, yaitu instrumen Zakat, Infak, Sadaqah, dan Wakaf
(ZISWAF) dan instrumen qardhul hasan. 4. Fungsi Jasa Keuangan
Fungsi jasa keuangan yang dijalankan bank syariah tidak jauh berbeda
dengan bank konvensional, seperti memberikan layanan kliring, transfer,
inkaso, pembayaran gaji, letter of credit, dan lain sebagainya d. Tujuan Bank Syariah
Bank syariah mempunyai beberapa tujuan diantaranya, sebagai
berikut (Sudarsono, 2008:45);
1. Mengarahkan kegiatan ekonomi umat untuk bermuamalat secara
dari praktek-praktek riba atau jenis-jenis usaha/ perdagangan lain yang
mengandung unsur gharar (tipuan), dimana jenis-jenis usaha tersebut selain diarang dalam Islam, juga telah menimbulkan dampak negatif
terhadap kehidupan ekonomi rakyat.
2. Untuk menciptakan suatu keadilan dibidang ekonomi dengan jalan
meratakan pendapatan melalui kegiatan investasi, agar tidak terjadi
kesenjangan yang amat besar antara pemilik modal dengan pihak yang
membutuhkan data
3. Untuk meningkatakan kualitas hidup umat dengan jalan membuka
peluang berusaha yang lebih besar terutama kelompok miskin, yang
diarahkan kepada kegiatan usaha yang produktif, menuju terciptanya
kemandirian usaha.
4. Untuk menanggulangi masalah kemiskinan, yang pada umumnya
merupakan program utama dari negara-negara yang sedang berkembang.
Upaya bank syariah didalam mengentaskan kemiskinan ini berupa
pembinaan nasabah yang lebih menonjol sifat kebersamaan dari siklus
usaha yang lengkap seperti program pembinaan pengusaha produsen,
pembinaan perdagangan perantara, program pembinaan konsumen,
program pengembangan modal kerja dan program pengembangan usaha
bersama.
5. Untuk menjaga stabilitas ekonomi dan moneter. Dengan aktivitas
bank syariah akan mampu menghindari persaingan yang tidak sehat
6. Untuk menyelamatkan ketergantungan umat islam terhadap bank
non-syariah.
e. Produk Bank Syariah
Untuk memenuhi kebutuhan modal dan pembiayan, bank syariah
memiliki ketentuan-ketentuan yang berbeda dengan bank konvesional.
Secara umum piranti-piranti yang digunakan bank syariah terdiri dari tiga
kategori, (Sudarsono, 2008:65-88) yaitu:
1) Produk penghimpunan dana (funding)
Produk penghimpunan dana pada bank syariah meliputi giro, tabungan
dan deposito. Prinsip yang diterapkan adalam bank syariah adalah:
a. Prinsip Wadiah
Wadiah merupakan titipan murni dari satu pihak ke pihak yang lain, baik individu maupun badan hukum, yang harus dijaga dan
dikembalikan kapan saja si penitip kehendaki. Prinsip wadiah yang diterapkan adalah wadiah yad dhammah yang diterapkan pada produk rekening giro. Berbeda dengan wadiah amanah, pada prinsipnya hanya harta titipan tidak boleh dimanfaatkan oleh yang dititipi.
b. Prinsip Mudharabah
dijelaskan terdahulu. Dapat pula dana tersebut digunakan bank untuk
melakukan pembiayaan mudharabah. Hasil usaha ini akan dibagi
hasilkan berdasarkan nisbah yang disepakati. Bila bank menggunakan
untuk melakukan pembiayaan mudharabah, maka bank bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi.
Berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh pihak penyimpan,
maka prinsip mudharabah dibagi menjadi 3 bagian, yaitu: 1) Mudharabah mutlaqah
Penerapan mudharabah muthalaqah dapat berupa tabungan dan deposito sehingga terdapat dua jenis himpunan dana yaitu tabungan
mudharabah dan deposito mudharabah. 2) Mudharabah muqayyadah on balance sheet
Jenis mudharabah ini merupakan simpanan khusus (retricted investnent) dimana pemilik dana dapat menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh bank. Misalnya, disyaratkan
digunakan untuk bisnis tertentu, atau disyaratkan digunakann dengan
akad tertentu, atau disyaratkan untuk nasabah tertentu.
3) Mudharabah muqayyadah off balance sheet
Jenis mudharabah ini merupakan penyaluran dana mudharabah langsung kepada pelaksana usahanya, dimana bank bertindak sebagai
tertentu yang harus dipatuhi oleh bank dalam mencari kegiatan usaha
yang akan dibiayai dan pelaksaan usahanya.
2) Produk penyaluran dana (funding)
Penyaluran dana bank syariah dilakukan dengan berbagai metode,
seperti jual-beli, bagi hasil, pembiayaan, pinjaman dan investasi khusus.
a. Prinsip jual-beli (ba’i)
Prinsip jual-beli dilaksanakan sehubungan dengan adanya
perpindahan kepemilikan barang. Tingkat keuntungan bank ditentukan
didepan dan menjadi bagian harga atas barang yang dijual. Ada tiga jenis
jual-beli yang dijadikan dasar dalam pembiayaan modal kerja dan
investasi dalam perbangkan syariah, yaitu:
1) Ba’i al-murabaha
Murabaha adalah jual-beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati antara pihak bank dan nasabah. Dalam
murabahah, penjual menyebutkan harga pembelian barang kepada pembeli, kemudian ia mensyaratkan atas laba dalam jumlah tertentu.
2) Ba’i as-Salam
Dalam jual-beli ini nasabah sebagai pembeli dan pemesan
memberikan uangnya di tempat akad sesuai dengan harga barang yang
diserahkan menjadi tanggungan bank sebagai penerima pesanan dan
pembayaran dilakukan dengan segera.
3) Ba’i al-Istishna
Ba’i al-Istishna merupakan bagian dari ba’i Assalam namun ba’i al
-Istishna biasa digunakan dalam bidang manufaktur. Seluruh ketentuan ba’i al-Istishna mengikuti ba’i Assalam namun pembayarannya dapat
dilakukan beberapa kali pembayaran.
b. Prinsip Sewa (Ijarah)
Ijarah adalah kesepakatan pemindahan hak guna atas barang atau jasa melalui sewa tanpa diikuti pemindahan kepemilikan atas barang
yang disewa. Dalam hal ini, bank menyewakan peralatan ini kepada
nasabah dengan biaya yang telah ditetapkan secara pasti sebelumnya.
c. Prinsip Bagi Hasil
Produk pembiayaan bank syariah yang didasarkan atas prinsip
bagi hasil terdiri dari:
1) Musyarakah
Musyarakah atau Syirkah merupakan kerjasama antara kedua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak
memberikan kontrinusi dana dengan keuntungan dan risiko akan
ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.
2) Mudharabah
sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Keuntungan usaha secara
mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal
selama kerugian itu bukan akibat kelalaian si pengelola. Seandainya
kerugian itu diakibatkan karena kecurangan atau kelalaian si
pengelola, si pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian
tersebut.
d. Akad Pelengkap
Untuk mempermudah pelaksanaan pembiayaan biasanya
diperlukan juga akad pelengkap. Akad pelengkap ini tidak ditunjukan
untuk mempermudah pelaksanaan pembiayaan. Meskipun tidak ditujukan
untuk mencari keuntungan, dalam akad pelengkap ini dibolehkan untuk
meminta pengganti biaya-biaya yang dikeluarkan untuk melaksanakan
akad ini. Besarnya pengganti biaya ini sekedar untuk menutupi biaya
yang benar-benar timbul. Adapun akad-akad pelengkap, yaitu:
1) Hiwalah
Hiwalah adalah memindahkan hutang dari tanggungan orang yang berhutang (muhil) menjadi tanggungan orang yang berkewajiban membayar hutang (muhal alaih).
2) Rahn
Rahn adalah menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya. Barang yang ditahan
3) Qard
Qard adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan tana
mengharapkan imbalan.
4) Wakalah
Wakalah adalah pelimpahan kekuasaan oleh seorang sebagai pihak pertama kepada orang lain sebagi pihak kedua dalam hal-hal yang
diwakilkan.
5) Kafalah
Khafalah adalah jaminan yang diberikan oleh penanggung (kafil) kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau
yang ditanggung.
3) Produk Jasa Perbankan
Bank syariah dapat melakukan berbagai pelayanan jasa perbankan
kepada nasabah dengan mendapatkan imbalan berupa sewa atau
keuntungan. Jasa perbankan tersebut antara lain berupa:
a. Sharf (jual beli valuta asing)
Shaf adalah jual beli mata uang yang tidak sejenis namun harus dilakukan pada waktu yang sama (spot). Bank mengambil keuntungan untuk jasa beli tersebut.
Kegiatan Ijarah ini adalah menyewa simpanan (safe deposit box) dan jasa tata laksana administrasi dokumen (custodian). Bank dapat imbalan sewa dari jasa-jasa tersebut.
2. PROFITABILITAS
Profitabilitas adalah alat ukur menganalisa atau mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang
bersangkutan (Dendawijaya, 2005:118). Profitabilitas atau disebut dengan
rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaa