VALUEDAN VARIANRETURNTERHADAP BID ASK SPREAD (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di
Daftar Efek Syariah)
THE EFFECT OF STOCK PRICE, TRADING VOLUME, MARKET VALUE, AND VARIANCE RETURN TO THE BID ASK SPREAD
(Empirical Study In Companies Listed Of Islamic Securities) SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Oleh
KUNTARA SURYA 20120420279
FAKULTAS EKONOMI
THE EFFECT OF STOCK PRICE, TRADING VOLUME, MARKET VALUE, AND VARIANCE RETURN TO THE BID ASK SPREAD
(Empirical Study In Companies Listed Of Islamic Securities) SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Oleh
KUNTARA SURYA 20120420279
FAKULTAS EKONOMI
Dengan ini saya,
Nama : Kuntara Surya
Nomor Mahasiswa : 20120420279
Menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul: “PENGARUH HARGA SAHAM, VOLUME PERDAGANGAN, MARKET VALUE DAN VARIAN RETURN TERHADAP BID ASK SPREAD (Studi Empiris Perusahaan yang Terdaftar di Daftar Efek Syariah Tahun 2015)” tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam Daftar Pustaka. Apabila ternyata dalam skripsi ini diketahui terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain maka saya bersedia karya tersebut dibatalkan.
Yogyakarta, 21 Juli 2016
udelmu.
Angka SIJI bisa tetap membuatmu tetap
tenang di segala suasana.
Jangan lupa bahagia.
Ngabekti marang Allah SWT, Nabi
Berpijak di Tanah Yogyakarta 4 Tahun Lalu
Selasa 16 Agustus 2016
Mencoba menuliskan sebuah tugas untuk menyelesaikan
amanah yang telah ditujukan untuk-ku. Skripsi saya
dedikasikan untuk:
@ Allah SWT yang dengan Ridlo-Nya saya sudah
menyelesaikan skripsi ini
@ Ibu dan Bapak yang telah mendukung dengan
jutaan kalimat doa.
@ Mbah Kung dan Mbah Uti yang menyisikan dana
pensiunan harituanya untukmemberikannya kepada
cucunya ini.
@ Putri Lestari yang senantiasa menyemangati
ketika lagi hilang suasana hati untuk mengerjakan
skripsi.
xi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...9
A. Landasan Teori ...9
B. Penelitian Terdahulu dan Penurunan Hipotesis ... 18
1. Harga Saham dan Bid Ask Spread ... 18
2. Volume Perdagangan dan Bid Ask Spread ... 19
3. Market Value dan Bid Ask Spread ... 20
4. Varian Return dan Bid Ask Spread ... 21
C. Model Penelitian... 22
BAB III METODE PENELITIAN ... 23
A. Objek Penelitian ... 23
B. Jenis Data ... 23
C. Teknik Pengambilan Sampel ... 23
D. Teknik Pengumpulan Data ... 24
E. Definisi Operasional dan Pengukurannya ... 24
1. Variabel dependen ... 25
2. Variabel Independen ... 25
F. Uji Kualitas Data ... 27
1. Uji Statsitik Deskriptif ... 27
2. Pengujian Asumsi Klasik ... 28
G. Uji Hipotesis dan Analisis Data ... 31
1. Analisis Regresi Linier Berganda ... 31
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 34
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 34
xii
C. Uji Kualitas Instrumen dan Data ... 37
1. Uji Normalitas ... 37
2. Uji Multikolinearitas ... 38
3. Uji Heteroskedastisitas ... 39
4. Uji Autokorelasi ... 39
D. Hasil Penelitian (Uji Hipotesis) ... 41
1. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R Square) ... 41
2. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ... 42
3. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t) ... 43
E. Pembahasan ... 45
1. Pengaruh Harga Saham terhadap Bid Ask Spread ... 45
2. Pengaruh Volume Perdagangan terhadap Bid Ask Spread ... 46
3. Pengaruh Market Value terhadap Bid Ask Spread ... 47
4. Pengaruh Varian Return terhadap Bid Ask Spread ... 49
BAB V SIMPULAN,SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN ... 50
A. Simpulan ... 50
B. Saran ... 51
xiii
4.4. Hasil Uji Multikolinearitas ... 38
4.5. Hasil Uji Heteroskedastisitas (Uji Gletzer) ... 39
4.6. Hasil Uji Autokorelasi ... 40
4.7. Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 41
4.8. Hasil Uji Signifikansi Simultan ... 42
4.9. Hasil Pengujian Regresi Berganda ... 43
xiv
DAFTAR GAMBAR
sample in this study using purpossive sampling method in order to obtain the total sample of 169 companies with a total 169 association reports daily stock trading companies listed of islamic securities. Data analysis method used multiple linear regression. The results of this study indicate that stock price and variance return negative and significant impact to the bid ask spread, market value positive significant impact to the bid ask spread. While other variables trading volume does not affect the bid ask spread.
1
PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Pasar modal merupakan wadah bagi pemilik modal (investor) untuk
melakukan investasi dan salah satu alternatif untuk melakukan pembiayaan.
Dalam pasar modal salah satu cara yang dapat ditempuh perusahaan dalam
memenuhi kebutuhan dana perusahaan untuk pembangunan dan
pengembangannya dengan jumlah yang tidak sedikit adalah dengan cara
mengeluarkan saham. Dengan semakin berkembangnya pasar modal,
kesempatan perusahaan untuk mendapatkan sebagian atau seluruh dana dari
masyarakat akan semakin potensial (Ismail, 2004).
Ketertarikan suatu negara memiliki pasar modal adalah karena pasar
modal dapat digunakan oleh perusahaan sebagai alternatif penghimpun dana
selain dari sistem perbankan. Selain itu pasar modal juga memungkinkan para
pemodal untuk memilih berbagai investasi yang sesuai dengan tingkat
keuntungan dan tingkat risiko yang diharapkan sehingga memungkinkan
terjadinya alokasi dana yang efisien (Ismail, 2004).
Salah satu jenis pasar modal di Indonesia adalah pasar modal berbasis
syariah. Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia merupakan pasar
yang sangat besar untuk pengembangan industri keuangan syariah. Investasi
syariah di pasar modal yang merupakan bagian dari industri keuangan
pangsa pasar industri keuangan syariah di Indonesia (Perdana dan Kristanti,
2014).
Dengan adanya pasar modal syariah umat Islam dapat ikut serta dalam
investasi di pasar modal dengan prinsip-prinsip dasar syariah. Umam (2013)
menyatakan bahwa kegiatan pasar modal syariah di Indonesia secara umum
tidak berbeda dengan kegiatan pasar modal yang telah kita kenal selama ini.
Pasar modal syariah di Indonesia dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip
syariah di pasar modal. Instrumen yang boleh diperjualbelikan dalam pasar
modal syariah hanya apabila memenuhi kriteria syariah, misalnya saham,
obligasi dan reksadana syariah. Pada mekanisme pasar modal syariah yaitu
tidak mengandung transaksi ribawi, transaksi yang meragukan (ghahar) dan tidak bergerak pada bidang yang diharamkan. Pasar modal syariah harus
bebas dari transaksi yang tidak beretika dan amoral seperti manipulasi pasar,
transaksi yang memanfaatkan orang dalam (insider trading), menjual saham yang belum dimiliki dan membelinya belakangan (Umam, 2013)
Dalam melakukan investasi dengan tepat maka seorang investor saham
perlu memiliki sejumlah informasi yang berkaitan dengan pergerakan harga
saham agar bisa mengambil keputusan tentang saham perusahaan yang layak
untuk dipilih. Penilaian saham yang menyeluruh, bisa meminimalkan risiko
sekaligus membantu investor mendapatkan keuntungan yang wajar. Pada
umumnya investasi yang menghasilkan return yang tinggi berbanding lurus dengan risiko, artinya peluang risiko yang terjadi juga semakin besar
Pengetahuan tentang bid ask spread sangat perlu diketahui bagi investor terutama yang mengharapkan memperoleh capital gain, karena hal tersebut dipandang sebagai salah satu komponen biaya dalam perdagangan saham. Bid-ask spread merupakan selisih antara beli (bid) dengan jual (ask). Bid price
adalah harga tertinggi yang ditawarkan oleh dealer atau harga dimana
spesialis atau dealer menawar untuk membeli saham, sedangakn ask price
adalah harga terendah dimanadealerbersedia untuk menjual saham (Paramita dan Yulianto, 2014).
Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap bid-ask spread seperti harga saham (Paramita dan Yulianto, 2014; Perdana dan Kristanti, 2014; Anggraini,
dkk, 2013; Shobriati, dkk, 2013; Wahyuliantini dan Suarjaya, 2015; Istanti,
2009, Purwanto, 2004), volume perdagangan (Paramita dan Yulianto, 2014;
Wahyuliantini dan Suarjaya, 2015; Napitulu, 2013; Gunawan, 2005;
Nurmayanti, 2009; Shobriati, dkk, 2013; Anggraini dkk, 2013; Ambarwati,
2008; Perdana dan Kristanti,2014, Purwanto, 2004), Market Value (Fitriyah, 2012; Widhyawati dan Damayanthi, 2015), varian return (Perdana dan Kristanti, 2014; Ambarwati, 2008; Shobriati, dkk, 2013; Fitriyah, 2012;
Widhyawati dan Damayanti, 2015)
Menurut Paramita dan Yulianto (2014) harga saham yang senantiasa
memberikan return yang tinggi mengidentifikasikan bahwa saham tersebut disukai oleh investor, sehingga broker atau dealer(perantara pedagang efek) tidak perlu memegang saham tersebut terlalu lama sehingga menurunkan
penelitian Perdana dan Kristanti (2014), Shobriati, dkk (2013) dan Paramita
dan Yulianto (2014) menemukan bahwa harga saham berpengaruh negatif
terhadapbid-ask spread.
Menurut Paramita dan Yulianto (2014) menyatakan bahwa volume
perdagangan saham yang besar menandakan bahwa saham tersebut aktif
ditransaksikan, sehingga broker atau dealer tidak perlu menyimpan saham terlalu lama sehingga menurunkan biaya pemilikan saham tersebut yang
berdampak pada bid-ask spread yang lebih sempit. Hasil penelitian dari Puwanto (2004) dan Shobriati, dkk (2013) menemukan bahwa volume
perdagangan berpengaruh negatif terhadapbid-ask spread.
Market Valueadalah harga saham yang terjadi di pasar pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar, dimana variabel harga saham dan volume
perdagangan di dalam penelitian ini dproksikan denga Market Value
(Fitriyah, 2012). Menurut Jogiyanto (2002) investor menganggap perusahaan
besar memiliki risiko yang lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan kecil,
karena perusahaan besar dianggap lebih mempunyai akses kepasar modal.
Hal ini menyebabkan broker atau dealer (perantara pedagang efek) tidak perlu memegang saham tersebut terlalu lama sehingga menurunkan biaya
kepemilikan saham yang berarti mempersempit bid-askspread. Hasil penelitian Fitriyah (2012) dan Kurniawati (2003) menemukan hasil bahwa
Market Valueberpengaruh negatif terhadapbid ask spread.
Semakin tinggi risiko akibat dari pergerakan harga saham, akan menyebabkan
dealer menutupinya dengan spread yang tinggi. Tingginya spread sebagai akibat dari peningkatan biaya kepemilikan karena dealer akan menyimpan sahamnya hingga waktu tertentu. Hasil penelitian yang dilakukan Ambarwati
(2008) dan Perdana dan Kristanti (2014) menemukan hasil bahwa varian
returnberpengaruh positif dan signifikan terhadapbid ask spread.
Atas dasar tidak konsistennya hasil peneliti sebelumnya, maka peneliti
tertarik untuk melakukan peneltian mengenai “PENGARUH HARGA
SAHAM, VOLUME PERDAGANGAN, MARKET VALUE, VARIAN RETURN TERHADAP BID ASK SPREAD SAHAM SYARIAH”. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Paramita (2014). Pada
penelitian ini mengganti objek penelitian di perusahaan-perusahaan yang
terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) tahun 2015 dan menambah dua
variabel independen yaitu Market Value dan varian return. Tambahan variabel ini berdasarkan penelitian dari Fitriyah (2012) yang menemukan
B. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas penelitian ini memiliki batasan
masalah yang diharapkan peneliti agar bisa terfokus. Adapun batasan masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Menggunakan variabel independen yang meliputi harga saham, volume
perdagangan,market value, dan varianreturn.
2. Sampel penelitian yang digunakan adalah perusahaan yang terdaftar di
Daftar Efek Syariah (DES) pada tahun 2015.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah harga saham berpengaruh negatif signifikan terhadap bid-ask spreadsaham syariah ?
2. Apakah volume perdagangan berpengaruh negatif signifikan terhadap
bid-ask spread saham syariah ?
3. Apakah market value berpengaruh negatif signifikan terhadap bid-ask spreadsaham syariah ?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini
adalah:
1. Untuk menguji apakah harga saham berpengaruh negatif signifikan
terhadapbid-ask spreadsaham syariah.
2. Untuk menguji apakah volume perdagangan berpengaruh negatif
signifikan terhadapbid-ask spreadsaham syariah.
3. Untuk menguji apakah market value berpengaruh negatif signifikan terhadapbid-ask spreadsaham syariah.
4. Untuk menguji apakah varain return berpengaruh positif signifikan terhadapbid-ask spreadsaham syariah.
E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis
Bagi pengembangan teori dan pengetahuan di bidang akuntansi dan
pasar modal, terutama berkaitan denganbid-ask spreaddan hubungannya dengan harga saham, volume perdagangan, market value, dan varian
return.
2. Manfaat Praktis a. Bagi Investor
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
pertimbangan dalam mengambil keputusan investasi dengan melihat
varianreturn terhadap bid-ask spread pada perusahaan– perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES).
b. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah
penelitian mengenai bid-ask spread dan mampu memberikan bukti mengenai pengaruh harga saham, volume perdagangan,market value
dan varian return terhadap bid-ask spread pada perusahaan– perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES).
c. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
pertimbangan untuk memperhatikan harga saham, volume
perdagangan, market value dan varian return, bid-ask spread, agar mampu menarik investor untuk berinvestasi di perusahaan yang
9
TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori
1. TeoriSpread
Teori mengenai spread tidak terlepas oleh adanya aktivitas yang dilakukan oleh anggota bursa yang dapat mempengaruhi besarnya
transaksi sekuritas di pasar modal.Spreadadalah perbedaan kurs jual dan kurs beli. Berdasarkan Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995
dan Peraturan Pemerintah RI No. 45 tahun 1995, perusahaan efek adalah
pihak yang melaksanakan kegiatan adalah Penjamin Emisi Efek (PPE),
Perantara Pedagang Efek (PPE) dan Manajer Investasi (MI).
Dengan demikian maka penelitian tentang spread lebih dihubungkan secara erat dengan PPE (dealer) daripada dengan perantara investasi (broker).Dealeradalah pihak yang dalam pelaksanaan transaksi jual beli sekuritas atau saham, mempunyai andil yang besar dalam pasar
modal. Banyak hal yang telahdealer lakukan agar proses transaksi dapat berjalan dengan baik dan lancar yaitu pada saat investor yang
berkeinginan untuk membeli atau menjual saham sesuai dengan harga
dan jumlah yang diinginkan namun keinginan tersebut terealisir dalam
waktu yang cukup lama, maka dealer akan berusaha mengatasi ketidaksamaan waktu tersebut terhadap order yang dihadapi investor
sebagai perantara perdagangan sekuritas yang dilakukan individu secara
Teori spread menyatakan bahwa nilai bid ask spread ditentukan oleh dealer atau broker yang secara bersama-sama melakukan transaksi atas suatu saham. Di Bursa Efek Indonesia (BEI) menggunakan
pendekatan market spread karena dealer berperan ganda yaitu sebagai
dealer dan sebagai broker. Hal ini disebabkan karena Bursa Efek Indonesia bersifat competitive order matching market atau order drive market system. Dengan sistem ini investor hanya diperbolehkan untuk menyerahkan order transaksi melalui broker atau dengan kata lain seorang investor tidak dapat melakukan transaksi sendiri di lantai bursa
(Paramita dan Yulianto, 2014).
2. Teori Sinyal
Asumsi dari teori sinyal, bahwa manajemen mempunyai informasi
yang akurat tentang nilai perusahaan yang tidak diketahui oleh investor
luar mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan dan
manajemen selalu berusaha meningkatkan keuntungan. Hal ini berkaitan
denganbid-ask spread saham pada pelepasan sejumlah saham dan harga saham, yaitu manajemen dapat mengetahui permintaan dan penawaran
sahamnya yang dilakukan investor luar dengan volume dan harganya.
Manajemen juga merupakan orang yang selalu berusaha memaksimalkan
insentif yang diharapkan, artinya manajemen umumnya mempunyai
informasi yang lebih lengkap dan akurat dibandingkan pihak luar
perusahaan (investor) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi nilai
adalah aksi atau tindakan yang diambil oleh manajer tingkat tinggi, tidak
akan rasional jika diambil oleh manajer tingkat rendah.
Pihak manajemen yang menyampaikan informasi ke pasar maka
pasar akan merespon informasi tersebut sebagai suatu sinyal bahwa
adanya peristiwa tertentu yang mempengaruhi nilai perusahaan, sehingga
adanya pengumumanright issueatau penambahan saham baru juga akan direspon oleh pasar sebagai suatu sinyal yang akan berpengaruh terhadap
nilai saham perusahaan dan aktivitas perdagangan saham (Purwanto,
2004).
3. Daftar Efek Syariah (DES)
Daftar Efek Syariah (DES) adalah kumpulan Efek yang tidak
bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal, yang
ditetapkan oleh Bapepam-LK atau Pihak yang disetujui Bapepam-LK.
DES tersebut meerupakan panduan investasi bagi Reksa Dana Syariah
dalam menempatkan dana kelolanya serta juga dapat dipergunakan oleh
investor yang mempunyai keinginan untuk berinvestasi pada portofolio
Efek Syariah (Bapepam-LK 2013).
DES yang diterbitkan Bapepam-LK dapat dikategorikan menjadi
dua yaitu:
a. DES Periodik
DES Periodik merupakan DES yang diterbitkan secara berkala
yaitu pada akhir Mei dan November setiap tahunnya. DES Periodik
b. DES Insidentil
DES Insidentil merupakan DES yang diterbitkan tidak secara
berkala. DES Insidentil diterbitkan antara lain yaitu:
1) Penetapan saham yang memenuhi kriteria efek syariah
bersamaan dengan efektifnya pernyataan pendaftaran
Emiten yang melakukan penawaran umum perdana atau
pernyataan pendaftaran Perusahaan Publik.
2) Penetapan saham Emiten dan atau Perusahaan Publik yang
memenuhi kriteria efek syariah berdasarkan laporan
keuangan berkala yang disampaikan kepada Bapepam-LK
setelah Surat Keputusan DES secara periodik ditetapkan.
Jenis Efek Efek yang dimuat dalam Daftar Efek Syariah yang
ditetapkan oleh Bapepam-LK meliputi:
1) Surat berharga syariah yang diterbitkan oleh Negara
Republik Indonesia.
2) Efek yang diterbitkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik
yang menyatakan bahwa kegiatan usaha serta cara
pengelolaan usahanya dilakukan berdasarkan prinsip
syariah.
3) Sukuk yang diterbitkan oleh Emiten termasuk Obligasi
Syariah yang telah diterbitkan oleh Emiten sebelum
ditetapkannya peraturan ini.
5) Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana
Syariah
6) Efek Beragun Aset Syariah
7) Efek berupa saham, termasuk Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu (HMETD) syariah dan Waran syariah, yang
diterbitkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik yang tidak
menyatakan bahwa kegiatan usaha serta cara pengelolaan
usahanya dilakukan berdasarkan prinsip syariah, sepanjang
Emiten atau Perusahaan Publik tersebut:
a. Tidak melakukan kegiatan usaha yang bertentangan
dengan syariat dan prinsip dalam Islam
b. Memenuhi rasio-rasio keuangan sebagai berikut:
Total utang yang berbasis bunga dibandingkan dengan
total asset tidak lebih dari 45%, Total pendapatan
bunga dan pendapatan tidak halal lainnya
dibandingkan dengan total pendapatan usaha
(revenue) dan pendapatan lain-lain tidak lebih dari
10%.
8) Efek syariah yang memenuhi Prinsip-prinsip Syariah di
Pasar Modal yang diterbitkan oleh lembaga internasional
dimana Pemerintah Indonesia menjadi salah satu
anggotanya, dan
4. Bid Ask Spread
Bid-ask spread adalah persentase selisih antara bid-price dengan
ask-price. Bid price (harga beli) adalah harga yang akan dibayar oleh pembeli dari seorang investor atau harga tertinggi yang diinginkan
dealer. Pembelian tersebut dilakukan oleh broker. Broker melakukan pembelian sekuritas dari seorang investor dengan menggunakan harga
beli. Harga beli tersebut mempunyai arti yaitu hanya jika para broker
bersedia membeli dengan yang telah ditentukan oleh broker. Sedangkan
ask-price (harga jual) adalah harga terendah yang ditawarkan oleh penjual kepada pembeli (Anggraini dkk, 2013).
Pada umumnya para investor dalam menanamkan dana atau
investasi terlihat kurang memperhatikan bid-ask spread, padahal perubahan bid-ask spread saham memberikan banyak informasi bagi investor tentang volume perdagangan, risiko saham, dan lain lain
(Hartono dalam Rahardjo, 2004).
Perubahan di bid ask spread dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu salah satunya adalah pertimbangan keputusan investasi yang
dilakukan oleh para investor. Investor menginginkangainataunet return
yang optimal dan mengurangi tingkat resiko serendah-rendahnya. Bagi
broker besarnya spread atau selisih antara bid price dan ask price akan sangat mempengaruhi lamanya seorang investor dalam menahan atau
5. Harga Saham
Harga saham adalah harga suatu saham yang terjadi di pasar bursa
pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan ditentukan oleh
permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar modal
(Jogiyanto, 2008).
Harga saham menjadi salah satu indikator pengelolaan perusahaan.
Keberhasilan dalam menghasilkan keuntungan akan memberikan
kepuasan bagi investor yang rasional. Harga saham yang cukup tinggi
akan memberikan keuntungan, yaitu berupa capital gain dan citra yang lebih baik bagi perusahaan sehingga memudahkan bagi manajemen untuk
mendapatkan dana dari luar perusahaan (Perdana dan Kristanti, 2014).
Namun sebaliknya, ketika harga saham tinggi, berarti saham aktif
diperdagangkan, sehingga dealer tidak akan menyimpan saham tersebut dalam jangka waktu terlalu lama. Hal ini akan berdampak pada tingkat
bid-ask spread dan menurunnya biaya kepemilikan yang pada akhirnya menyebabkan semakin tingginya harga saham dan semakin kecilnya bid-ask spread(Wahyuliantini dan Suarjaya, 2015).
6. Volume Perdagangan
Menurut Napitupulu (2013), volume perdagangan merupakan
bagian dari analisis teknikan. Volume perdagangan yang tinggi dianggap
sejalan dengan kenaikan harga saham. Volume perdagangan saham
merupakan rasio antara jumlah lembar saham yang diperdagangkan pada
Untuk membuat keputusan investasinya, seorang investor yang rasional
akan mempertimbangkan risiko dan tingkat keuntungan yang diharapkan.
Untuk itu investor seharusnya melakukan analisis sebelum menentukan
saham yang akan mereka beli. Untuk melakukan analisis investor
memerlukan informasi. Adanya informasi yang dipublikasikan akan
mengubah keyakinan para investor yang dapat dilihat dari reaksi pasar.
Salah satu reaksi pasar tersebut adalah reaksi volume perdagangan.
Menurut Ambarwati (2008), volume perdagangan diartikan sebagai
jumlah lembar saham yang di perdagangkan pada hari tertentu.
Perdagangan suatu saham yang aktif, yaitu dengan volume perdagangan
yang besar, menunjukan bahwa saham tersebut digemari oleh para
investor yang berarti saham tersebut cepat diperdagangkan. Ada
kemungkinan para pelaku pasar akan mengubah posisi kepemilikan
sahamnya pada saat perdagangan saham semakin tinggi atau para pelaku
pasar tidak perlu memegang saham dalam jumlah terlalu lama. Dengan
demikian semakin aktif perdagangan suatu saham atau semakin besar
volume perdagangan suatu saham, maka semakin rendah biaya pemilikan
saham tersebut yang berarti akan mempersempit bid-ask spread saham tersebut.
7. Market Value
Market Valueadalah nilai pasar saham yang mencerminkan ukuran perusahaan yang dihitung dengan mengalikan jumlah saham beredar
hubungan negatif dengan beta saham (risiko pasar saham), yaitu tingkat
risiko portofolio relatif terhadap risiko pasar. Investor menganggap
perusahaan besar memiliki risiko lebih kecil dibandingkan dengan
perusahaan kecil, karena perusahaan besar dianggap lebih mempunyai
akses ke pasar modal (Jogiyanto, 2002).
Menurut Maulina, dkk (2009) Market Value yang menunjukkan ukuran perusahaan adalah merupakan faktor yang paling dominan dalam
menentukan lamanya kepemilikan saham biasa,makin besarnya Market Valuemengakibatkan dealermenyimpan saham dalam waktu yang tidak lama sebelum diperdagangkan. Hal ini berarti akan menurunkan bid ask spreadsaham tersebut.
8. VarianReturn
Varian return menunjukkan variabilitas return di seputar return
normal yang diakibatkan adanya volatilitas (fluktuasi harga) saham.
Semakin tinggi varian returnmenunjukkan semakin bervariasinyareturn
harian yang diperoleh investor. Hal ini mencerminkan ketidakpastian
(resiko) pasar yang tinggi. Risiko saham yang semakin tinggi
menyebabkan dealer berusaha menutupinya dengan spread yang lebih besar (Fitriyah, 2012).
Hal ini akan menyebabkan para pelaku pasar akan memperbesar
keuntungan sebagai kompensasi atas risiko kerugian dengan
dilakukan oleh Ambarwati (2008) dan Fitriyah (2012) yang menyatakan
bahwavarian returnmemiliki pengaruh terhadapbid ask spread.
B. Penelitian Terdahulu dan Penurunan Hipotesis 1. Harga Saham danBid Ask Spread
Menurut Ahmad dalam Shobriati, dkk (2013) harga saham adalah
harga yang dibentuk dari interaksi para penjual dan pembeli saham yang
dilatarbelakangi oleh harapan mereka terhadapprofitperusahaan.
Harga saham yang tinggi memberikan return yang tinggi mengindikasikan bahwa saham tersebut disukai oleh investor. Ketika
harga saham tinggi, berarti saham aktif diperdagangkan, sehinggadealer
tidak akan menyimpan saham tersebut dalam jangka waktu yang terlalu
lama. Hal ini akan berdampak pada tingkat bid ask spread dan menurunnya biaya kepemilikan yang pada akhirnya menyebabkan
semakin tinggi harga saham maka semakin kecil bid ask spread
(Paramita dan Yulianto, 2014).
Penelitian yang dilakukan oleh Rahardjo (2004) dan Anggraini dkk
(2013) menyimpulkan bahwa harga saham berpengaruh positif signifikan
terhadapbid-ask spreadsedangkan Penelitian Mubarak (2002), Shobriati, dkk (2013), Nany (2003), Paramita dan Yulianto (2014), menemukan
H1: Harga saham berpengaruh negatif signifikan terhadap bid-ask
spreadsaham syariah.
2. Volume Perdagangan danBid Ask Spread
Volume perdagangan diartikan sebagai jumlah lembar saham yang
diperdagangkan pada hari tertentu (Abdul dan Nasuhi, 2000).
Volume perdagangan yang besar menunjukkan bahwa saham
tersebut digemari oleh para investor yang berarti saham tersebut cepat
diperdagangkan. Ada kemungkinkan dealer akan mengubah posisi kepemilikan sahamnya pada saat perdagangan saham semakin tinggi atau
dealertidak perlu memegang saham dalam jumlah terlalu lama. Volume perdagangan akan menurunkan kos pemilikan saham sehingga
menurunkan spread.Dengan demikian semakin aktif perdagangan suatu saham atau semakin besar volume perdagangan suatu saham, maka
semakin rendah biaya pemilikan saham tersebut yang berarti akan
mempersempit bid-ask spread saham tersebut (Paramita dan Yulianto, 2014).
Hasil penelitian milik Istanti (2009) dan Anggraini dkk (2013)
yang menemukan bahwa volume perdagangann berpengaruh positif
signifikan terhadap bid ask spread, sedangkan penelitian Purwanto (2004), Mubarak (2002), Rahardjo (2004), Shobriati, dkk (2013), Nany
(2003) dan Paramita dan Yulianto (2014) yang menemukan bahwa
spread. Berdasarkan penjelasan diatas, maka hipotesis dirumuskan sebagai berikut:
H2: volume perdagangan berpengaruh negatif signifikan terhadap
bid-ask spreadsaham syariah. 3. Market ValuedanBid Ask Spread
Market Value menunjukkan besarnya ukuran perusahaan. Investor menganggap perusahaan besar memiliki risiko lebih kecil dibandingkan
dengan perusahaan kecil, karena perusahaan besar dianggap lebih
mempunyai akses ke pasar modal (Jogiyanto, 2002).
Market Value ditentukan dengan cara menghitung rata–rata harga saham selama satu tahun dikalikan dengan jumlah saham beredar per
akhir tahun. Semakin tinggi harga saham yang disertai dengan volume
perdagangan saham yang besar menandakan bahwa dealer tidak akan menyimpan saham tersebut dalam jangka waktu lama. Hal ini akan
berdampak pada tingkat bid ask spread dan menurunnya biaya kepemilikan yang pada akhirnya menyebabkan semakin tinggi harga
saham dan volume perdagangan yang besar maka semakin kecil bid ask spread(Fitriyah, 2012).
Hasil penelitian tersebuti sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Fitriyah (2012) dan Shobrianti, dkk (2013). Hasil ini berbeda
dengan penelitian yang dilakukan oleh Maulina, dkk (2009) yang
H3:Market Valueberpengaruh negatif signifikan terhadapbid-ask
spreadsaham syariah.
4. VarianReturndanBid Ask Spread
Menurut Fitriyah (2012) varian return menunjukkan variabilitas
return di seputar return normal yang diakibatkan adanya volatilitas (fluktuasi harga) saham.
Semakin bervariasinya return yang dihasilkan saham maka menunjukan risiko dari ketidakpastian return atas investasi tersebut. Risiko saham yang semakin tinggi menyebabkan para pelaku pasar
berusaha menanggulanginya dengan menentukan spread yang lebih besar, sehingga risiko saham yang tinggi tersebut dapat tertutupi oleh
spread harga yang besar sebagai kompensasi dari ketidakpastian dari
returndari saham tersebut (Perdana dan Kristanti, 2014).
Hasil penelitian Ambarwati (2008) menyatakan bahwa varian
return saham memiliki pengaruh bid ask spread, sedangkan hasil penelitian Artafani (2009) dan Fitriyah (2012) menyatakan bahwa varian
return berpengaruh negatif terhadap bid ask spread. Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat diturunkan hipotesis sebagai berikut:
H4: varian return berpengaruh positif signifikan terhadap bid-ask
C. Model Penelitian
Variabel independen penelitian mengenai Bid-Ask Spread adalah Harga Saham, Volume Perdagangan, Market Value dan Varian Return. Variabel dependen penelitian ini adalahBid-Ask Spread.
Skema model penelitian ini digambarkan dalam gambar H.1 sebagai
berikut :
Gambar 2.1 Skema Model Penelitian
GAMBAR 1
A.
H1
-H2
-H3
-H4+ Harga Saham
Volume Perdagangan
Market Value
VarianReturn
Bid-Ask Spread
✁
METODE PENELITIAN
A. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar
di Daftar Efek Syariah (DES) pada tahun 2015.
B. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder,
yaitu data yang diperoleh sudah dalam bentuk jadi atau data yang sudah
diolah.
Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
perkumpulan perdagangan saham harian perusahaan yang terdaftar di
Daftar Efek Syariah (DES) tahun 2015.
C. Teknik Pengambilan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang
terdaftar di DES periode tahun 2015. Sampel yang digunakan adalah
perusahaan yang terdaftar di DES periode 1 Januari 2015 sampai dengan
31 Desember 2015.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dengan
Kriteria yang dipilih dalam penentuan sampel adalah :
1. Perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah tahun 2015.
2. Perusahaan tersebut membukukan laporan keuangan dan
tersedia harga saham, volume perdagangan, market value dan varianreturnpada tahun 2015.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data untuk penelitian ini dilakukan dengan dua
metode yaitu studi dokumentasi dan studi pustaka.Data dari studi
dokumentasi diperoleh dari mengunduh dari Yahoo!Finance dan
Indonesian Stocks Exchange(IDX).
Data studi pustaka diperoleh dari penelitian-penelitian dan
jurnal-jurnal yang ada serta buku-buku yang berkaitan dengan penelitian yang
penulis lakukan.
E. Definisi Operasional dan Pengukurannya
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat nilai dari orang,
obyek, atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
1999).Variabel yang diteliti dalam penelitian ini dibedakan menjadi
variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen adalah
variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen.
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah bid-ask spread, sedangkan variabel independen adalah variabel yang menjelaskan atau
independen dalam penelitian ini adalah harga saham, volume perdagangan,
Market Valuedan varianreturn.
1. Variabel dependen Bid-Ask Spread
Bid-ask spread adalah selisih antara harga permintaan beli tertinggi (highest bid) dengan harga penawaran jual terendah (lowest ask) untuk saham (Mubarak, 2002). Bid-ask spreaddalam penelitian ini mengacu pada penelitian Mubarak (2002). Sehingga pengukuran
persentasebid-ask spreadditentukan sebagai berikut:
Spread
i,tKeterangan :
Spreadit :Bid ask spread spreadsaham i pada hari ke-t
Askt :Harga beli saham pada hari ke-t
Bidt : Harga jual saham pada hari ke-t 2. Variabel Independen
Harga Saham
Harga Saham yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga
penutupan per lembar saham sehari sebelumnya (t-1). Rumus harga
saham yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :
HSit
Keterangan :
HSit : Rata-rata harga saham perusahan i pada hari t Harga sahamit:Harga penutupan saham perusahaan i pada hari t
Volume Perdagangan
Volume perdagangan adalah jumlah saham atau surat berharga
yang diperdagangkan di pasar modal selama periode yang telah
ditentukan. Rumus yang digunakan untuk menghitung volume
perdagangan dalam penelitian ini adalah :
VPit=
Keterangan :
VPit :Rata-rata volume perdagangan
perusahaan i pada hari t
Volume perdaganganit :Volume perdagangan saham perusahaan i pada hari t
n : Jumlah hari transaksi saham
Market Value
Market Value adalah harga saham yang terjadi di pasar pada saat tertentu yang di tentukan oleh pelaku pasar. Market Valuedalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
Mrk Valit= HSitX VPit
Keterangan :
Mrk Valit : Rata-rata market value saham perusahaan i pada hari t
HSit : Rata-rata harga saham perusahaan i pada hari t VPit : Rata-rata volume perdagangan perusahaan i pada
hari t
VarianReturn
yang disebabkan adanya volatilitas harga saham. Varian returndalam penelitian ini dihitung dengan mencari varians dari return saham selama periode observasi. Formula perhitungan return ditunjukkan sebagai berikut:
RS =
VR =
Keterangan :
RS : Returnsaham
Pt :Harga saham pada hari ke t Pt-1 :Harga saham pada hari ke t-1 VR : Varianreturn
Xi :Returnsaham i
: Rata-ratareturnsaham
n : Jumlah datareturnsaham
F. Uji Kualitas Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode analisis data kuantitatif yang dinyatakan dengan angka-angka dan
perhitungannya menggunakan metode statistik yang dibantu dengan
program SPSS 20.
1. Uji Statsitik Deskriptif
Statistik deskriptif berfungsi untuk memberikan gambaran atau
deskripsi dari suatu data (Ghozali, 2011). Analisis statistik deskriptif
digunakan untuk mengetahui karakteristik sampel yang digunakan dan
saham, volume perdagangan, Market Value dan varian return pada perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) pada tahun
2015. Statistik deskriptif akan dilihat dari nilai rata-rata (mean), nilai tengah (median), standar deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum untuk data dengan skala rasio. Sementara itu untuk data dengan skala
nominal uji statistik deskriptif akan dilihat dari distribusi frekuensi.
2. Pengujian Asumsi Klasik
Untuk memperoleh hasil analisis data yang memenuhi syarat
pengujian, maka pengujian ini menggunakan pengujian asumsi klasik.
Pengujian asumsi klasik bertujuan untuk memperoleh hasil regresi
yang bisa dipertanggungjawabkan dan mempunyai hasil yang tidak
bias atau Best Linier Unbiased Estimator (BLUE). Uji asumsi klasik tersebut terdiri dari :
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
sebuah model regresi, variabel dependen, variabel independen
atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak (Ghozali,
2009). Model regresi yang baik adalah mempunyai distribusi data
normal atau mendekati normal. Pengujian normalitas dalam
penelitiian ini dilakukan dengan menggunakan analisis uji
Statistic Non-Parametrik One-Sample Kolmogorov-Smirnov (K-S). Jika hasil uji K-S menunjukkan nilai signifikan diatas 0,05
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah
model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel
independen. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi korelasi
antar variabel independen. Multikolinearitas dapat dilihat dari
nilai tolerance dan lawannya variance inflation factor (VIF). Nilai cut-off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF≥ 10 (Ghozali, 2009).
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah
nilai dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari
residualsatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terdapat heteroskedastisitas. Pengujian
heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan uji
Gletjser. Jika probabilitas lebih dari α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak menunjukkan adanya
heteroskedastisitas (Ghozali, 2009).
4. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya
korelasi antara kesalahan pengganggu pada satu perioda (t)
dengan kesalahan pada perioda sebelumnya (Ghozali, 2009).
waktu berkaitan satu sama lainnya. Pengujian ini menggunakan
model DurbinWatson (DW-Test) dengan ketentuan sebagai
berikut (Nazaruddin dan Basuki, 2015):
• Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL) maka
hipotesis nol ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi.
• Jika d terletak antara dU dan (4-dU), maka hipotesis nol
diterima, yang berarti tidak ada autokorelasi.
• Jika d terletak diantara dL dan dU atau diantara (4-dU) dan
G. Uji Hipotesis dan Analisis Data 1. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh
variabel independen yang jumlahnya lebih dari satu terhadap variabel
dependen (Sugiyono, 2012). Dalam penelitian ini menggunakan analisis
regresi berganda dengan persamaan:
Spread = β0 + β1HS+ β2VP+ β3MV+ β4VR+ ε...
Keterangan:
spread :Bid-Ask Spread
β0 : Konstanta
β1 – β5 : Koefisien Regresi
HS : Harga Saham
VP : Volume Perdagangan
MV : Market Value
VR : VarianReturn
a) Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi digunakan untuk menunjukkan
presentase tingkat kebenaran prediksi dari pengujian regresi yang
dilakukan. Nilai Adjusted R Square menunjukkan sberapa besar
model regresi mampu menjelaskan variabilitas variabel terikat
(dependen). Koefisien regresi berkisar antara 0 sampai 1. Jika
semakin mendekati 0 maka semakin kecil menjelaskan.
Sebaliknya, jika semakin mendekati 1 maka semakin besar
menjelaskan variabel independen terhadap variabel dependen
(Ghozali, 2011).
b) Uji Signifikasi Simultan (Uji Statistik F)
Untuk menguji hipotesis mengenai pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen dapat digunakan alat
analisa statistik dengan melakukan Uji Nilai F. Uji hipotesis
menggunakan Uji Nilai F digunakan untuk mengetahui pengaruh
variabel bebas (Harga Saham, Volume Perdagangan, Market
Value, dan Varian Return) secara bersama-sama (simultan)
terhadap variabel terikat (Bid Ask Spread).
Bila nilai probabilitasnya < 0,05, variabel independen
secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen,
maka Ha ditolak dan H0 diterima. Sebaliknya, nilai
probabilitasnya > 0,05 variabel independen secara bersama-sama
c) Uji Signifikasi Parameter Individual (Uji Statistikt)
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel
independen yaitu harga saham, Volume Perdagangan, Market
Value dan Varian Return secara sendiri atau masing-masing
terhadap variabel dependen yaitu Bid Ask Spread (Ghozali, 2011).
Pengujian terhadap hipotesis menggunakan α (0,05), dengan
kriteria sebagai berikut: Jika nilai probabilitas Sig. < 0,05 makaH1
diterima. Jika nilai probabilitas Sig. > 0,05 maka H1 ditolak.
Dilihat dari arah koefisien regresi apabila arah koefisien regresi
sesuai dengan hipotesis penelitian, maka hipotesis diterima.
Namun apabila arah koefisien regresi tidak sesuai dengan hipotesis
penelitian, maka hipotesis ditolak. Jadi kriteria hipotesis diterima
jika nilai Sig. < 0,05 dan memiliki koefisien regresi searah dengan
✓ ✔
Objek dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di
Daftar Efek Syariah (DES) pada tahun 2015. Pengambilan sampel dalam
penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, maka diperoleh
jumlah sampel sebanyak 169 yang memenuhi kriteria. Hasil sampel yang
diperoleh dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1
Proses Pemilihan Sampel Tabel 1
NO Keterangan Tahun 2015
1 Perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek syariah
(DES) pada tahun 2015
315
2 Perusahaan yang tidak melakukan perdagangan di
lantai Bursa Efek Indonesia (BEI)
(32)
3 Perusahaan yang tidak memiliki data yang lengkap
mengenai variabel harga saham, volume perdagangan,
market valuedan varianreturn
(114)
Total Observasi Tahun 2015 169
B. Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk mengambarkan atau
mendeskripsikan kondisi data yang digunakan dala penelitian. Analisis ini
menggunakan Tabel statistik deskriptif yang memaparkan nilai minimum,
nilai maksimum, nilai rata-rata (mean), dan standar deviasi (standar
deviation). Adapun nilai statistik deskriptif variabel penelitian ini disajikan dalam Tabel 4.2. berikut :
Tabel 4.2.
Hasil Uji Analisis Deskriptif Tabel 2
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
HS 169 53 8654551 56725,28 666197,805
VP 169 1400 104249442 9180874,69 19088464,974
MV 169 368550 116828718150581 716808459322,40 8986475922894,691
VR 169 ,001 ,114 ,01594 ,016890
Price 169 ,083 ,508 ,19099 ,057909
Valid N
(listwise) 169
Sumber : Data Sekunder diolah tahun 2015
Dari hasil analisa statistik deskriptif diatas, Harga Saham (HS) diukur
dengan menggunakan rata-rata harga saham perusahaan selama satu periode,
diperoleh hasil nilai minimum sebesar 53, nilai maksimum sebesar
8.654.551, nilai mean (rata-rata) sebesar 56.725,28, dengan standar deviasi
666.197,805 dari total sampel 169 perusahaan.
Variabel volume perdagangan (VP) diukur dengan menggunakan
nilai minimum sebesar 1.400, nilai maksimum sebesar 104.249.442, nilai
mean(rata-rata) sebesar 9.180.874,69, dengan standar deviasi sebesar
19.088.464,974 dari total sampel 169 perusahaan.
Variabel market value (MV) diukur dengan menggunakan rata-rata
market valueperusahaan selama satu periode, diperoleh hasil nilai minimum
sebesar 368.550, nilai maksimum 116.828.718.150.581, nilai mean(rata-rata)
sebesar 716.808.459.322,40 dengan standar deviasi sebesar
8.986.475.922.894,691 dari total sampel 169 perusahaan.
Variabel varianreturn(VR) diukur dengan menggunakan rata-rata varian
returnperusahaan selama satu periode, diperoleh hasil nilai minimum sebesar
0,001, nilai maksimum 0,508, nilai mean (rata-rata) sebesar 0,19099 dengan
standar deviasi sebesar 0,016890 dari total sampel 169 perusahaan.
Variabel bid ask spread hasil perolehan nilai mean (ratarata) sebesar
0,083, dengan nilai maksimum sebesar 97,06 dan nilai minimum 52,94 serta
C. Uji Kualitas Instrumen dan Data
Pengujian kualitas instrumen dan data dalam penelitian ini menggunakan
uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik dalam penelitian ini meliputi uji
normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas residual bertujuan untuk melihat apakah model regresi
dan variabel yang diuji memiliki distribusi normal atau diambil dari
populasi normal. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan
One-SampleKolmogorov-Smirnov (KS) yang disajikan dalam Tabel 4.3 berikut ini:
Sumber : Data Sekunder diolah Tahun 2015
.
Pada Tabel 4.3 dapat dilihat besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov
adalah 0,623 dengan signifikansi 0,832 yang lebih besar dari alpha
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah terdapat
korelasi antar variabel independen dengan model regresi. Pengujian ini
dilakukan dengan menganalisa nilai Variance Inflation Factors (VIF).
Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan VIF
pada Tabel 4.4. model regresi akan bebas dari multikolinearitas jika
nilaitolerance> 0,10 atau VIF < 10.
Tabel 4.4
Sumber : Data Sekunder diolah tahun 2015
Dari hasil perhitungan melalui pengujian regresi berganda,
diperoleh nilai tolerance untuk semua variabel bebas (HS, VP, MV
dan VR) yang memiliki nilai tolerance lebih besar dari 0,10 dan nilai
VIF masing-masing variabel juga lebih kecil dari 10, maka model
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varian. Adapun hasil uji statistik
Heteroskedastisitas yang diperoleh dalam penelitian. Berdasarkan uji
Gletzer menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada
model regresi. Hasil regresi menggunakan model uji Gletzer disajikan
dalam Tabel 4.5 berikut ini:
Sumber : Data Sekunder diolah tahun 2015
Dari hasil uji Heteroskedastisitas, diperoleh nilai signifikansi untuk
semua variabel lebih dari nilai alpha (0,05), maka model regresi
tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas.
4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan
pengamatan lain pada model regresi berganda. Penelitian ini
menggunakan alat uji autokorelasi yaitu uji Durbin-Watson (Uji DW).
dt-nya lebih besar dari dU dan nilai dt-nya lebih kecil dari 4-dU dengan
kata lain dU<4-dU. Nilai dU diperoleh dari tabelpembanding. Hasil uji
autokorelasi dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut ini:
Tabel 4.6
Hasil Uji Autokorelasi Tabel 6
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 ,874a ,764 ,758 ,028285 1,878
Sumber : Data Sekunder diolah tahun 2015
Dari Tabel 4.6 pengujian autokorelasi menunjukkan bahwa nilai
Durbin Watson (DW) sebesar 1,878 nilai tersebut terletak diantara dU dan (4-dU) (1,797< 1,878 <2,203). Maka dapat dikatakan bahwa data
D. Hasil Penelitian (Uji Hipotesis)
1. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R Square)
Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan antara satu. Hasil pengujian
determinasi dapat dilihat pada Tabel 4.7 sebagai berikut :
Tabel 4.7
Hasil Uji Koefisien Determinasi Tabel 7
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 ,874a ,764 ,758 ,028285 1,878
Sumber : Data Sekunder diolah tahun 2015
Dari hasil pengujian pada Tabel 4.7, nilai adjusted R Square
sebesar 0,758 atau 75,8% menunjukkan bahwa kemampuan variabel
independen dalam hal ini adalah harga saham, volume perdagangan,
market value dan varian return secara simultan memiliki pengaruh
sebesar 75,8% terhadap Bid Ask Spread, sedangkan sisanya sebesar
24,2% dijelaskkan oleh variabel bebas lainnya yang tidak diamati dalam
2. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Uji nilai F pada Tabel 4.8, menunjukkan apakah semua variabel
independen dalam model mempunyai pengaruh secara bersama terhadap
variabel dependen.
Tabel 4.8
Hasil Uji Signifikansi Simultan Tabel 8
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression ,403 4 ,101 102,870 ,000b
Residual ,161 164 ,001
Total ,563 168
Sumber : Data Sekunder Diolah tahun 2015
Berdasarkan pengujian statistik F dapat diketahui bahwa nilai
Fhitung adalah 102,870 dengan nilai signifikansi 0,000 yang lebih kecil
dari alpha 0,05. Dari hasil pengujian tersebut, dapat disimpulkan bahwa
variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen, yang artinya variabel harga saham, voume
perdagangan, market value dan varian return berpengaruh terhadap bid
3. Uji Signifikansi Parameter Individual (Ujit)
Uji signifikansi parameter individual atau uji t digunakan untuk
mengetahui bagaimana pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen, dapat dilihat dari nilai koefisien regresi yang ditunjukkan pada
Tabel 4.9 berikut ini:
Tabel 4.9
Hasil Pengujian Regresi BergandaTabel 9
Coefficientsa
HS -5,638E-007 ,000 -6,486 -4,562 ,000
VP -3,557E-011 ,000 -,012 -,279 ,781
MV 4,182E-014 ,000 6,490 4,606 ,000
VR 3,156 ,188 ,920 16,813 ,000
Sumber : Data Sekunder diolah tahun 2015
Berdasarkan hasil output pada Tabel 4.9, diperoleh persamaan
linier regresi berganda sebagai berikut:
Price= -5,638HSit–3,557VPit+ 4,182MVit+ 3,156VRit a. Uji Hipotesis Pertama
Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai sig = 0,000 < level of
significant = 0,05 dan menunjukkan arah beta negatif, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh negatif dan signifikan antara harga
saham terhadap bid ask spread saham syariah sehingga hipotesis
b. Uji Hipotesis Dua
Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai sig = 0,781 > level of
significant = 0,05 dan menunjukkan arah beta negatif, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh antara volume perdagangan
terhadap bid ask spread saham syariah sehingga hipotesis kedua
ditolak.
c. Uji Hipotesis Tiga
Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai sig = 0,00 < level of significant = 0,05 dan menunjukkan arah beta positif, maka dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara market
valueterhadapbid ask spreadsaham syariah sehingga hipotesis ketiga
ditolak.
d. Uji Hipotesis Empat
Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai sig = 0,000 < level of
significant = 0,05 dan menunjukkan arah beta positif, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara varian
return terhadap bid ask spread saham syariah sehingga hipotesis
Tabel 4.10
terhadapbid ask spreadsaham syariah
Diterima
H2
Volume perdagangan berpengaruh negatif
signifikan terhadapbid ask spreadsaham
syariah
Ditolak
H3
Market value berpengaruh negatif signifikan
terhadapbid ask spreadsaham syariah
Ditolak
H4
Varianreturnberpengaruh positif signifikan
terhadapbid ask spreadsaham syariah
Diterima
E. Pembahasan
1. Pengaruh Harga Saham terhadapBid Ask Spread
Harga saham merupakan harga yang terbentuk dari interaksi
antara penjual dan pembeli saham yang dilatarbelakangi oleh harapan
diantara mereka untuk memperoleh profityang tinggi dari perusahaan
(Shobriati dkk, 2013).
Hasil pengujian hipotesis untuk variabel harga saham
signifikan terhadap bid ask spread saham syariah. Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Penelitian
Mubarak (2002), Shobriati, dkk (2013), Nany (2013), Paramita dan
Yulianto (2014) yang menunjukkan bahwa harga saham berpengaruh
negatif signifikan terhadapbid ask spreadsaham syariah.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa harga saham
berhubungan negatif dengan spread karena harga saham yang tinggi
senantiasa memberikanreturnyang tinggi dan mengindikasikan bahwa
saham tersebut disukai oleh para investor sehingga dealer tidak perlu
memegang saham tersebut terlalu lama sehingga akan berakibat
menurunkan biaya pemilikan saham. Selain itu, harga saham yang
tinggi mencerminkan bahwa perusahaan yang di terdaftar di Daftar
Efek Syariah tersebut dalam kondisi yang baik sehingga dapat
menurunkanbid-ask spread.
2. Pengaruh Volume Perdagangan terhadapBid Ask Spread
Volume perdagangan merupakan jumlah lembar saham yang di
perdagangkan pada hari tertentu (Ambarwati, 2008). Volume
perdagangan merupakan salah satu pertimbangan bagi para investor
untuk berinvestasi pada perusahaan karena dengan melihat volume
perdagangan maka para investor mampu melihat reaksi pasar terhadap
saham tersebut.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
bahwa volume perdagangan tidak berpengaruh terhadapbid ask spread
saham syariah. Adanya kemungkinan variabel volume perdagangan
tidak berpengaruh terhadap bid ask spread karena ketika dealer
mengetahui bahwa suatu saham aktif diperdagangkan, dealer
cenderung ingin menaikkan keuntungan yang didapatnya dengan cara
menaikkan harga bid dan harga asknya. Dealer berasumsi bahwa
ketika volume perdagangan tinggi berarti saham tersebut aktif
diperdagangkan dilantai bursa sehingga para investor mau membeli
saham tersebut dengan harga yang lebih tinggi juga. Ketika volume
perdagangan tinggi, investor berasumsi bahwa perusahaan yang
terdaftar di Daftar Efek Syariah tersebut sedang dalam kondisi yang
baik. Maka dari itu, semakin tinggi pula dealer berkesempatan untuk
mengambil keuntungan dari harga bid dan harga ask. Hal ini akan
membuat biaya kepemilikan menjadi meningkat sehingga bid-ask
spreadsaham syariah meningkat.
3. PengaruhMarket ValueterhadapBid Ask Spread
Market Value adalah nilai pasar saham yang mencerminkan ukuran perusahaan yang dihitung dengan cara mengalikan jumlah
saham beredar dengan harga pasar saham. Investor beranggapan bahwa
perusahaan yang besar memiliki risiko lebih kecil dibandingkan
dengan perusahaan kecil, karena perusahaan besar dianggap lebih
Hasil regresi berganda menunjukkan bahwa market value
berpengaruh positif dengan hasil beta sebesar 4,182 dengan signifikansi
0,000. Pengujian ini memberikan hasil yang signifikan tetapi koefisien
regresi positif. Dapat disimpulkan bahwa market value mempunyai
pengaruh positif signifikan terhadap bid ask spread saham syariah,
sehingga hipotesis ini ditolak.
Adanya pengaruh positif signifikan dalam penelitian ini diduga
karena harga saham yang tinggi dan disertai dengan volume perdagangan
yang besar maka membuatmarket valuemenjadi besar. Perusahaan yang
terdaftar di Daftar Efek Syariah memilikimarket valueyang besar berarti
perusahaan tersebut memiliki resiko lebih kecil dan mampu
menghasilkan laporan dan informasi keuangan dengan baik, namun tidak
membuat dealer untuk menjual saham tersebut dengan cepat. Hal ini
disebabkan karena dealer ingin menahan saham tersebut lebih lama
karena dealer beranggapan bahwa saham yang aktif diperdagangkan
berarti saham tersebut digemari oleh para investor sehingga dealer akan
mencoba untuk menahan saham tersebut lebih lama karena dealer
berharap saham tersebut akan terus digemari investor dan bisa
memperoleh keuntungan yang lebih besar. Hal ini menyebabkan
meningkatnya biaya kepemilikan saham dan memperbesar bid ask
4. Pengaruh Varian ReturnterhadapBid Ask Spread
Varian return merupakan gambaran yang menunjukkan
variabilitas return di seputar return normal yang diakibatkan karena
adanya volatilitas (fluktuasi harga) saham. Semakin tinggi varian
return menunjukkan semakin bervariasinya return harian yang diperoleh investor (Fitriyah, 2012).
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Ambarwati (2008) yang menunjukkan bahwa varian return
berpengaruh positif signifikan terhadapbid ask spreadsaham syariah.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa semakin bervariasinya
return yang dihasilkan oleh suatu saham maka menunjukan risiko dari
ketidakpastian return atas investasi yang dilakukan oleh para investor
tersebut. Oleh karena itu, broker atau dealer akan berusaha
menutupinya dengan spread yang lebih besar sebagai kompensasi dari
✪0
BAB V
SIMPULAN,SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN
A. Simpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bid ask spreadyang meliputi
harga saham, volume perdagangan, market value dan varian return dengan
bahan observasi laporan perdagangan saham harian perusahaan yang terdaftar
di Daftar Efek Syariah (DES) tahun 2015.
Berdasarkan analisis dan pengujian data dalam penelitian ini, dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Harga saham berpengaruh negatif signifikan terhadap bid ask spread
saham syariah.
2. Volume perdagangan tidak berpengaruh terhadap bid ask spread saham
syariah.
3. Market value berpengaruh positif signifikan terhadap bid ask spread
saham syariah.
4. Varian return berpengaruh negatif signifikan terhadap bid ask spread
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini terdapat beberapa saran untuk perbaikan
penelitian kedepannya sebagai berikut :
1. Peneliti selanjutnya diharapkan menambah jumlah sampel penelitian
dengan memanjangkan peridoe waktu penelitian.
2. Untuk penelitian selanjutnya yang ingin melakukan kajian ulang terhadap
penelitian ini disarankan untuk menambah atau mengganti variabel lain
yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini seperti earning per share
(EPS), risiko saham, dan lain sebagainya.
C. Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat beberapa
keterbatasan dalam penelitian ini,yaitu :
1. Penelitian ini menggunakan variabel-variabel yaitu harga saham, volume
perdagangan, market value dan varian return yang dari hasil pengujian
tersebut kurang memengaruhibid ask spreadsaham syariah.
2. Penelitian ini hanya menggunakan satu periode pengamatan yaitu tahun
2015.
3. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan yang terdaftar di Daftar
Daftar Pustaka
Artafani, Ima, 2009,”Analisis Pengaruh Volume Perdagangan dan Return
Terhadap Bid Ask Spread Pada Perusahaan Go Public”, Thesis,
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Anggraini, Viri, Titin Hartini dan Trisnadi Wijaya, 2013. “Pengaruh Harga
Saham, Volume Perdagangan dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Bid-Ask Spread Pada Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.Jurnal. STIE MDP, Palembang.
Ambarwati, Sri Dwi Ari, 2008, “Pengaruh Return Saham, Volume Perdagangan
Saham, dan Varian Return Saham Terhadap Bid-Ask Spread Saham
Pada Perusahaan Manufaktur yang Tergabung Dalam Indeks LQ45
Periode Tahun 2003– 2005”,Jurnal Siasat Bisnis. Volume 12 Nomor 1
hal 27-38.
Fitriyah, 2012, “Implikasi Market Value, Varian Return, Laba Per Saham dan
Dividen terhadap Bid-Ask Spread Saham Syariah”, Jurnal Istishoduna,
Volume 8, No 1.
Gunawan, Barbara, 2005,” Pengaruh Volume Perdagangan dan Return Terhadap
Bid Ask Spread Dengan Model Koreksi Kesalahan”, Jurnal Akuntansi
Dan InvestasiVol 6,No. 1, Hal 147-167.
Ghozali,I, 2011, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM Spss 19,
Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. 2009.Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi
Kedua. Badan Penerbit Universitas Diponegoro : Semarang.
Harahap,Sofyan, 2002, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, PT. Raja
Grafindo Persada Jakarta.