BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Dewasa ini perkembangan teknologi semakin berkembang dan segala kebutuhan untuk kebutuhan sehari-hari dibuat secara instan. Bila dibandingkan dengan jaman sebelumnya, manusia melakukan segala sesuatunya dengan apa yang ada dihadapannya, tapi tidak dengan sekarang. Kebutuhan setiap orang berbeda-beda dan menginginkan segala sesuatu dengan cepat dan praktis.
Pada jaman sebelumnya, jika seseorang akan berkomunikasi dengan orang lain yang berjarak jauh maka mereka harus menunggu waktu sampai pesan yang mereka ingin sampaikan sampai ditujuan. Denga seiringnya perkembangan jaman, dewasa ini jika kita akan berkomunikasi dengan orang lain maka kita tidak perlu lagi untuk menunggu waktu yang cukup lama dan hanya dengan hitungan detik maka kita akan langsung bisa berkomunikasi.
Dari cikal bakal Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Industri Bidang Pos dan Telekomuniasi (LPPI-POSTEL), pada 30 Desember 1974 berdirilah PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan misi untuk menjadi basis dan tulang punggung pembangunan Sistim Telekomunikasi Nasional (SISTELNAS).
Selama perusahaan berdiri, dan selama itu pula perusahaan mengalami masalah
dan kendala untuk mencapai kesuksesan dari pada perusahaan itu sendiri. Salah satu
kendala yang dihadapai adalah sarana transportasi. Dikarenakan oleh perkembangan
jaman, kebutuhan sarana transportasipun semakin meningkat dan tentunya jumlah
kendaraannya pun semakin terus bertambah dan informasi mengenai sarana transportasi
harus dirancang sedemikian rupa agar mudah diakses dimana dan kapan saja selama 24
jam 7 hari. Dan tidak hanya sarana transportasi, kendala lain yang dihadapi perusahaan
adalah tentang informasi data-data mengenai siapa yang meminjam dan siapa yang
bertugas melayani keinginan dari pada pengguna sarana transportasi perusahaan tersebut.
penulis bermaksud untuk mengajukan laporan kerja praktek dengan judul “Sistem Informasi Pemakaian Mobil Berbasis Web” .
1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi masalah
Dari hasil pengamatan yang telah penulis lakukan, sistem yang berjalan di PT. INTI permasalahannya antara lain :
1. Informasi sistem pemakaian mobil yang belum bisa diakses melalui web.
2. Masih terdapat kesalahan dalam perekaman data baik itu mengenai siapa yang meminjam dan siapa yang bisa melayani pengguna sarana transportasi.
1.2.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian identifikasi masalah diatas,
1. Bagaimana prosedur informasi sistem pemakaian mobil dapat diakses melalui web.
2. Bagaimana cara mengatasi segala kesalahan dalam perekaman data.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dilakasanakan Kerja Praktek adalah untuk mengimplementasikan pengetahuan yang didapat di bangku perkuliahan dengan kenyataan yang sesungguhnya dilapangan dan untuk membantu menyelesaikan masalah yang ada di tempat kerja praktek, tujuan penulis melaksanakan kerja praktek adalah untuk dapat menyelesaikan masalah yang ada di tempat kerja praktek mengenai sistem informasi dan juga untuk mencari pengalaman dan pengetahuan baru.
1.4 Batasan Masalah
Agar permasalahan tidak meluas dalam penulisan yang mengacu pada judul yang telah ditulis diatas, maka penulis akan membatasi pokok permasalahan sehingga dapat mencapai maksud dan tujuannya, sehingga permasalahan yang akan dibahas menjadi jelas dan dimengerti. Berdasarkan penjelasan-penjelasan diatas maka penulis membatasi masalah yang akan dibahas yaitu:
b. Bagian-bagian yang tidak berkaitan dengan sistem informasi pemakaian mobil di PT INTI tidak dibahas pada sistem ini.
c. Peneliti hanya meneliti bagaimana alur sistem pemakaian mobil di PT INTI berjalan.
1.5 Lokasi dan Jadwal Kerja Praktek
Penulis melaksanakan kerja praktek di PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (Persero) yang beralamatkan di Jl Mochammad Toha no. 77 Bandung. Sedangkan waktu pelaksanaanya dimulai pada tanggal 5 Juli 2010 sampai dengan 31 Agustus 2010 dengan waktu kerja mulai dari hari Senin sampai Jum’at. Mulai bekerja dari pukul 07.30 wib sampai pukul 12.00.
Tabel 1.1.
Jadwal Kegiatan Kerja Praktek
No Aktivitas Waktu
1 2 3 4
1. Pembuatan Form x x
2. Pembuatan Program x x
3. Pembuatan Database x
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut ini :
Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang
saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu
kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu
Menurut Jerry Fitzgerald, Ardra F. Fitzgerald dan Warren D. Stallings, Jr., ( http://www.jevuska.com/topic/jerry+fithgerald.html / 30 September 2010) mendefinisikan prosedur sebagai berikut :
Suatu prosedur adalah urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan
instruksi yang menerangkan Apa (What) yang harus dikerjakan, Siapa (Who)
yang mengerjakannya, Kapan (When) dikerjakan dan Bagaimana (How)
mengerjakannya.
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefiniskan sistem sebagai berikut ini :
Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk
2.1.1 Karakteristik Sistem
Gambar 2.1 Karakteristik Sistem
(ngaguls-crew.blogspot.com/ karakteristik sistem / 30 September 2010 ) Komponen Sistem (Components)
Batas Sistem (Boundary)
Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
Lingkungan Luar Sistem (Environments)
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem.
Penghubung (Interface) Sistem
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke yang lainnya. Keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
Masukan (Input) Sistem
sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
Keluaran (Output) Sistem
Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supersistem. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
Pengolah (Process) Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.
Sasaran (Objectives) atau Tujuan (Goal)
keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
Perbedaan suatu sasaran (objectives) dan suatu tujuan (goal) adalah, goal biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran dalam ruang lingkup yang lebih sempit. Bila merupakan suatu sistem utama, seperti misalnya sistem bisnis perusahaan, maka istilah goal lebih tepat diterapkan. Untuk sistem akuntansi atau sistem-sistem lainnya yang merupakan bagian atau subsistem dari sistem bisnis, maka istilah objectives yang lebih tepat. Jadi tergantung dari ruang lingkup mana memandang sistem tersebut. Seringkali tujuan (goal) dan sasaran (objectives) digunakan bergantian dan tidak dibedakan.
2.1.2 Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut ini :
1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system)
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system)
melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi merupakan contoh man-machine system, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia. 3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan
sistem tak tentu (probabilistic system)
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system)
sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup karena sistem tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja.
Gambar 2.2 Sistem Terbuka
(dna2db19.blogspot.com / sistem terbuka / 30 September 2010 )
Gambar 2.3 Sistem Tertutup
(dna2db19.blogspot.com / sistem tertutup / 30 September 2010 )
2.2 Definisi Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
Data adalah : kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian–kejadian dan kesatuan yang nyata. Atau data adalah : representasi dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, mahasiswa, pelanggan), hewan, peristiwa, konsep, keadaan dll, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.
Input Transformasi Output
Output Input
Tujuan
Mekanisme Pengendalian
2.2.1 `Siklus informasi :
Data yang masih merupakan bahan mentah yang harus diolah untuk menghasilkan informasi melalui suatu model. Model yang digunakan untuk mengolah data tersebut disebut model pengolahan data atau dikenal dengan siklus pengolahan data (siklus informasi).
Gambar 2.4 Siklus Informasi
( http://www.ilmucomputer.com / Siklus informasi/ 30 September 2010 )
2.3 Pengertian Sistem Informasi
Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan.
a. Definisi sistem informasi adalah :
Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
b. Definisi sistem informasi adalah :
Kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia dan komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi) guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.
Input Proses Output
Data Hasil Tindakan Keputusan Tindakan
2.4 Metode Analisis dan Perancangan Terstruktur 2.4.1 Flowmap
Flowmap merupakan sebiah diagram alur yang menunjukan arus dari dokumen, aliran-aliran data fisik, entitas-entitas sistem informasi dan kegiatan operasi yang berhubugan dengan sistem informasi
2.4.2 Diagram Konteks
Diagram konteks adalah model atau pola yang menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luar.
2.4.3 Data flow Diagram (DFD)
BAB III
PROFIL PERUSAHAAN
3.1 Tinjauan Umum Perusahaan
Dari cikal bakal Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Industri Bidang Pos dan Telekomuniasi (LPPI-POSTEL), pada 30 Desember 1974 berdirilah PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan misi untuk menjadi basis dan tulang punggung pembangunan Sistim Telekomunikasi Nasional (SISTELNAS).
Seiring waktu dan berbagai dinamika yang harus diadaptasi, seperti perkembangan teknologi, regulasi, dan pasar, maka selama lebih dari 30 tahun berkiprah dalam bidang telekomunikasi, INTI telah mengalami berbagai perubahan dan perkembangan diantaranya :
1. Era 1974 - 1984
Fasilitas produksi yang dimiliki INTI antara lain adalah: a. Pabrik Perakitan Telepon.
b. Pabrik Perakitan Transmisi.
c. Laboratorium Software Komunikasi Data. d. Pabrik Konstruksi & Mekanik.
Kerjasama Teknologi yang pernah dilakukan pada era ini antara lain dengan Siemens, BTM, PRX, JRC, dan NEC.
Pada era tersebut produk Pesawat Telepon Umum Koin (PTUK) INTI menjadi standar Perumtel (sekarang Telkom).
2. Era 1984 - 1994
Telepon Digital Indonesia (STDI) pertama di Indonesia dengan teknologi produksi Trough Hole Technology (THT) dan Surface Mounting Technology (SMT).
Kerjasama Teknologi yang pernah dilakukan pada era ini antara lain adalah :
a. Bidang sentral (switching), dengan Siemens. b. Bidang transmisi dengan Siemens, NEC, dan JRC.
c. Bidang CPE dengan Siemens, BTM, Tamura, Shapura, dan TatungTEL.
Pada era ini, INTI memiliki reputasi dan prestasi yang signifikan, yaitu: a. Menjadi pionir dalam proses digitalisasi sistem dan jaringan
telekomunikasi di Indonesia.
b. Bersama Telkom telah berhasil dalam proyek otomatisasi telepon di hampir seluruh ibu kota kabupaten dan ibu kota kecamatan di seluruh wilayah Indonesia.
3. Era 1994 - 2000
Selama 20 tahun sejak berdiri, kegiatan utama INTI adalah murni manufaktur. Namun dengan adanya perubahan dan perkembangan kebutuhan teknologi, regulasi dan pasar, INTI mulai melakukan transisi ke bidang jasa engineering.
Kerjasama teknologi masih berlangsung dengan Siemens secara single-source.
4. Era 2000 - 2004
Pada era ini kerjasama teknologi tidak lagi bersifat single source, tetapi dilakukan secara multi source dengan beberapa perusahaan multinasional dari Eropa dan Asia. Aktivitas manufaktur tidak lagi ditangani sendiri oleh INTI, tetapi secara spin-off dengan mendirikan anak-anak perusahaan dan usaha patungan, seperti :
a. Bidang CPE, dibentuk anak perusahaan bernama PT. INTI PISMA International yang bekerja sama dengan JITech International, bertempat di Cileungsi Bogor.
b. Bidang mekanik dan plastik, dibentuk usaha patungan dengan PT PINDAD bernama PT. IPMS, berkedudukan di Bandung.
c. Bidang-bidang switching, akses dan transmisi, dirintis kerja sama dengan beberapa perusahaan multinasional yang memiliki kapabilitas memadai dan adaptif terhadap kebutuhan pasar. Beberapa perusahan multinasional yang telah melakukan kerjasama pada era ini, antara lain :
a) SAGEM, di bidang transmisi dan selular. b) MOTOROLA, di bidang CDMA.
c) Di bidang fixed dan optical access network. d) Ericsson, di bidang akses.
e) Hua Wei, di bidang switching dan akses. 5. Era 2005 - sekarang
semakin adaptif terhadap kemajuan teknologi dan karakteristik serta perilaku pasar.
Dari pengalaman panjang INTI sebagai pendukung utama penyediaan infrastruktur telekomunikasi nasional dan dengan kompetensi sumberdaya manusia yang terus diarahkan sesuai proses transformasi tersebut, saat ini INTI bertekad untuk menjadi mitra terpercaya di bidang penyediaan jasa profesional dan solusi total yang fokus pada Infocom System dan Technology Integration (ISTI).
Good Corporate Governance (Tata Kelola Perusahaan yang Baik) merupakan prinsip-prinsip yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan agar mencapai keseimbangan antara kekuatan serta kewenangan perusahaan dalam memberikan pertanggung-jawabannya kepada stakeholders. Prinsip-prinsip tersebut dijadikan sebagai perangkat standar yang bertujuan untuk memperbaiki citra, efisiensi, efektifitas dan tanggung-jawab sosial perusahaan. Perangkat tersebut dapat menyelaraskan kepentingan prinsipal dan agen melalui supervisi, monitoring dan mekanisme pengendalian keputusan dan kinerja perusahaan.
Prinsip-prinsip GCG adalah transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi dan fairness.
a. Transparansi adalah keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan, dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil dan relevan mengenai perusahaan.
b. Akuntabilitas adalah kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggung-jawaban organ sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif.
tanpa benturan kepentingan dan pengaruh tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan per-uu yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
d. Independensi adalah suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan per-uu yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. e. Fairness adalah keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak
stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan per-uu yang berlaku.
GCG saat ini merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri BUMN No. KEP-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktek GCG di BUMN.
Implementasi GCG di INTI
Proses implementasi GCG INTI dilaksanakan secara sistematis melalui Road Map GCG INTI yaitu Tahap Pembangunan Perangkat GCG yang dimulai dengan membentuk Komite Tata Kelola Perusahaan (GCG) untuk membangun dasar penerapan GCG pada tahun 2004. Penyusunan Perangkat Dasar GCG tersebut dimulai pada tahun 2004 dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mengeluarkan SKD KN 001/2004, tentang Kebijakan dan Pedoman Penerapan Tata Kelola Perusahaan (GCG).
b. Mengeluarkan SKD 024/KP.00/104040/2004 tentang Pembentukan Komite Tata Kelola Perusahaan (GCG).
Pada tahun 2005 implementasi GCG di INTI dilanjutkan dengan langkah-langkah penting sebagai berikut:
1) Mengeluarkan SKD 036/KP.00/204030/2005 tentang pembentukan Komite Tata Kelola Perusahaan (GCG).
2) SKD KN 021/2005 tentang Buku Etika Perusahaan. 3) Penyusunan Buku Etika Perusahaan.
4) Penyusunan Buku kumpulan peraturan/kebijakan landasan operasional GCG.
5) Penyusunan Buku Self Assessment.
6) Sosialisasi GCG di lingkungan perusahaan melalui penyebaran Buku Etika Perusahaan, penjelasan GCG dan buku etika perusahaan.
7) Forum komunikasi karyawan mengenai GCG melalui media intranet “jaring”.
8) Self Assessment penerapan GCG di PT INTI oleh Komite GCG INTI.
9) Penyebaran penegasan etika perusahaan /kode etik. 10) Penandatangan ketaatan terhadap kode etik.
11) Pembentukan komite-komite pada organisasi Dewan Komisaris. 12) Penandatangan kesepakatan percepatan implementasi GCG oleh
Direksi.
13) Audit GCG oleh Internal Audit.
Pada tahun 2007 dilakukan tindak lanjut hasil asesmen berdasarkan Kerangka Kerja Implementasi (KKI) serta penyusunan konsep-konsep evaluasi penerapan GCG di lingkungan internal perusahaan yang berupa self assessment manual, kuesioner, lembar kerja, dan penilaian.
Pada tahun 2008 dilakukan kegiatan-kegiatan GCG sebagai berikut:
a. Evaluasi penerapan GCG unit kerja INTI. Evaluasi tersebut dilaksanakan oleh Komite GCG terhadap unit kerja PKBL, SDM & Setper, Pusbispro, dan RICE. Hasilnya tidak ada skor, namun berupa catatan-catatan kondisi faktual dan kondisi yang diharapkan.
b. Tindak lanjut hasil asesmen 2006 berdasarkan Kerangka Kerja Implementasi.
c. Sosialisasi penerapan GCG sebagai bagian dari sistem manajemen perusahaan.
d. Perubahan anggaran dasar (responsibilitas). Kegiatan GCG pada tahun 2009 adalah:
a. Sosialisasi Hukum & GCG (KPK).
b. Kebijakan Larangan Pemberian dan Penerimaan Hadiah. c. Kebijakan Benturan Kepentingan.
d. Penunjukkan GCG Ambassadors.
e. Vendor Gathering (transparansi, fairness). f. Sosialisasi Kebijakan-Kebijakan baru GCG.
g. Pemberian penghargaan kepada anak-anak berprestasi dari karyawan (SR).
i. Dengar Pendapat dengan DPRD kota: partisipasi perusahaan bagi penyandang cacat (social responsibility).
j. Peluncuran Budaya "Harmony".
k. Peluncuran Kebijakan "Whistle Blowing System".
l. Perundingan "Perjanjian Kerja Bersama" (fairness/kesetaraan). m. Forum Komunikasi Manajemen dan Karyawan (berkala). n. Pelaporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara. o. Audit ISO 9001 - 2008 (responsibilitas).
p. Sertifikasi Sistem Manajemen K3 (bendera perak – responsibilitas).
q. Laporan Manajemen (berkala, akuntabilitas, responsibilitas). r. Perbaikan Tata Cara Pengadaan.
Perkembangan implementasi GCG sampai bulan Juli 2010 pada tahun 2010 adalah sebagai berikut:
a. Perubahan sistem karir, job tender (fairness, akuntabilitas). b. Pembaharuan Pokok-Pokok Kebijakan manajemen SDM. c. Perundingan Perjanjian Kerja Bersama (lanjutan 2009).
3.2 Struktur Organisasi PT INTI
Gambar 3.1
Gambar 3.2
Struktur Organisasi Divisi Sistem dan Teknologi PT INTI
3.3 Visi dan Misi PT INTI
Visi PT INTI adalah menjadi pilihan pertama bagi pelanggan dalam mentransformasikan "mimpi" menjadi "kenyataan".
Kepercayaan adalah prinsip yang utama bagi perusahaan, terlebih pada saat ini. Pada era di mana pilihan makin mengglobal dan kompetisi makin meningkat, perusahaan yakin bahwa kepercayaan merupakan cara paling efektif untuk merebut hati dan pikiran manusia.
BAB IV
ANALISIS KERJA PRAKTEK
4.1 Analisis Sistem
4.1.1 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan
Prosedur pemakaian mobil di PT. INTI adalah sebagai berikut :
1. Calon peminjam mobil menyerahkan data peminjaman mobil kepada
bagian transportasi.
2. Bagian transportasi memproses data peminjaman mobil.
3. Jika data peminjaman mobil telah disetujui maka proses akan berlanjut ke
pemberian izin peminjaman mobil dan laporan pemakaian mobil. Dan jika
proses gagal atau masih terdapat kesalahan, maka data peminjaman mobil
akan dikembalikan kepada calon peminjam.
4. Bagian tranportasi memberikan izin kepada peminjam mobil dan
menyimpan laporan pemakaian mobil sebagai arsip.
4.1.1.1 Flowmap
Flowmap merupakan sebiah diagram alur yang menunjukan arus dari
dokumen, aliran-aliran data fisik, entitas-entitas sistem informasi dan kegiatan
operasi yang berhubugan dengan sistem informasi, flowmap dapat dilihat pada
Peminjam Bagian Transportasi
Tidak
Ya
a = arsip laporan pemakaian mobil
Gambar 4.1
Flowmap peminjaman mobil Data Calon
Peminjam Mobil
Data Calon Peminjam Mobil
Proses
peminjaman mobil
Laporan dan Izin
Pemakaian Mobil Izin Pemakaian
Mobil
Laporan dan Izin Pemakaian Mobil
a Telah
disetujui
4.1.1.2 Diagram Konteks
Diagram konteks adalah diagram yang memberi gambaran yang jelas
mengenai hubungan antar entitas-entitas, unsur-unsur organisasi yang
berhubungan dengan sumber data. Diagram konteks dapat dilihat pada gambar 4.2
berikut :
Gambar 4.2
Diagram konteks sistem informasi peminjaman mobil
4.1.1.3 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram adalah refresentasi grafik dari sebuah sistem. DFD
menggambarkan sebuah sistem yang telah ada atau baru akan dikembangkan
tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan.
DFD dapat dilihat pada gambar 4.3 berikut : Calon Peminjam
Mobil
SI Peminjaman
Mobil PT.
INTI Bagian
Transportasi Informasi Mobil
Data calon peminjam
Gambar 4.3 DFD peminjaman mobil
4.2 Analisis Prosedur Yang Diusulkan
4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem
Perancangan sistem adalah suatu gambaran informasi yang terjadi pada
sistem yang bersangkutan. Perancangan sistem ini merupakan suatu perancangan
sistem yang diusulkan, walaupun tidak mengalami banyak perubahan.sehingga
dalam penggunaannya diharapkan mampu memecahkan masalah yang terjadi
pada bagian yang penulis analisis yaitu dari sistem pemakaian mobil. Dengan itu
dibuat suatu rancangan sistem yang menggunakan Flowmap, Context
Diagram(Diagram konteks) dan Data Flow Diagram(DFD).
Data Pengajuan Data Pengajuan
Peminjam Mengajukan
peminjaman mobil
Pengajuan
Mengajukan peminjaman
mobil Bagian
Transportasi
Data Pengajuan
4.2.2 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan
4.2.2.1 Flowmap
Peminjam Admin Web Bagian Transportasi
Laporan pengajuan
peminjaman mobil
Proses Perizinan peminjaman
mobil
a Data Calon
Peminjam Mobil
Data Calon Peminjam Mobil
Input data
peminjaman mobil
DB
Data Input sah
Data peminjaman Peminjaman mobil
1 = arsip laporan pemakaian mobil
Gambar 4.4
Flowmap peminjaman mobil yang diusulkan
4.2.2.2 Diagram Konteks
Gambar 4.5
Data pengajuan Data pengajuan 4.2.2.3 Data Flow Diagram
Gambar 4.6
DFD peminjaman mobil yang diusulkan Peminjam
Mengajukan peminjaman
mobil Pengajuan
Mengajukan peminjaman
mobil Admin Web
Mengajukan peminjaman
mobil
Bagian Transportasi Izin dan Laporan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Sistem yang sedang berjalan pada saat ini kurang efektif untuk memenuhi kinerja
kerja di perusahaan yang bersangkutan karena proses yang berjalan dilakukan secara manual
dan membutuhkan proses waktu yang tidak sebentar dan tentu saja membuang waktu. Juga
dalam hal merekam data mengenai siapa yang meminjam dan siapa yang melayani masih
rentan dalam kelasahan. Tapi dengan perancangan yang diusulkan penulis berharap dapat
mengatasi masalah yang telah disebutkan sehingga dapat menghemat waktu kerja dan tidak
membuang waktu dengan sia-sia. Dan juga mengurangi tingkat kesalahan yang dilakukan
baik itu oleh pengguna maupun bukan. Dengan sistem informasi yang diusulkan diharapkan
semua kendalan yang ada dapat diatasi. Segala informasi mengenai pemakaian mobil dapat
didapat dimana saja dan kapan saja dan tentunya dapat melakukan transaksi kapan saja tidak
seperti pada sistem sebelumnya yang hanya dapat melakukan transaksi pada jam kerja saja.
Namun dengan demikian baik tidaknya sistem informasi pemakaian mobil ini tergantung pula
pada setiap orang yang menggunakan jasa ini dengan bijak.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil kerja praktek yang dilakukan, penulis mencoba menyampaikan
saran yang sekiranya dapat bermanfaat bagi perusahaan, adalah :
1. Admin web diharapkan untuk selalu memperbaharui data-data di web dan di
penyimpanan data dan tidak ketinggalan informasi apapun mengenai informasi yang
ada.
2. Alur sistem peminjaman mobil harus lebih efektif lagi dan efisien agar kinerja kerja
SISTEM INFORMASI PEMAKAIAN MOBIL BERBASIS WEB
Laporan Kerja Praktek
Diajukan untuk memenuhi syarat mata kuliah kerja praktek Program strata satu Jurusan Manajemen Informatika
Oleh:
Windi Sugandi NIM. 10507129
JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ...viii
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1
1.2Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah ... 2
1.2.1 Identifikasi Masalah ... 2
1.2.2 Rumusan Masalah ... 2
1.3Maksud dan Tujuan ... 2
1.4Batasan Masalah ... 3
1.5Lokasi dan Jadwal Kerja Praktek ... 3
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem ... 4
2.1.1 Karakteristik Sistem ... 5
2.1.2 Klasifikasi Sistem ... 5
2.2 Definisi Informasi ... 11
2.3Pengertian Sistem Informasi ... 11
2.4Metode Analisis dan Perancangan Terstruktur ... 11
2.4.1 Flowmap ... 11
2.4.2 Diagram Konteks ... 12
2.4.3 Data Flow Diagram (DFD) ... 12
BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan ... 13
3.2 Struktur Organisasi PT. INTI ... 15
3.3 Visi dan Misi PT. INTI ...15
BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK 4.1 Analisis Sistem ... 19
4.1.1 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan ... 19
4.1.1.1 Flowmap ... 20
4.1.1.2 Diagram Konteks ... 21
4.1.1.3 Data Flow Diagram (DFD) ... 22
4.2 Analisis Prosedur Yang Diusulkan ... 23
4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem ... 23
4.2.2 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan ... 24
4.2.2.1 Flowmap ... 24
4.2.2.2 Diagram Konteks ...25
BAB V KESIMPULAN dan SARAN
5.1 Kesimpulan ... 26
DAFTAR PUSTAKA
http://www.jevuska.com/topic/jerry+fithgerald.html ( 30 September 2010 )
ngaguls-crew.blogspot.com/ karakteristik sistem ( 30 September 2010) dna2db19.blogspot.com / sistem terbuka (30 September 2010)
dna2db19.blogspot.com / sistem tertutup (30 September 2010)
materikuliahinformatika.blogspot.com / siklus pengolahan data ( 30 September 2010 )