• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perubahan sosial di desa Linggajati kecamatan Sukaratu kabupaten Tasikmalaya pada tahun 2006-2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perubahan sosial di desa Linggajati kecamatan Sukaratu kabupaten Tasikmalaya pada tahun 2006-2011"

Copied!
105
0
0

Teks penuh

(1)

SUKARATU KABUPATEN TASIKMALAYA PADA TAHUN

2006-2011

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial ( S.Sos)

Disusun oleh :

Dara Nur Zakiyah

107032201702

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

Dara Nur Zakiyah

Perubahan Sosial di Desa Linggajati Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya dari Tahun 2006-2011

Setiap manusia memiliki keinginan untuk memperbaiki kehidupannya agar menjadi lebih baik. Oleh sebab itu, manusia selalu berusaha agar bisa bertahan dalam kondisi apapun. Keinginan manusia untuk menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungannya agar menjadi maju dan bisa bertahan hidup membuat mereka menjadi berfikir dan bekerja melakukan sesuatu yang akhirnya mampu membawa perubahan dalam lingkungan sekelilingnya. Dengan demikian, perubahan sosial terjadi karena adanya faktor lingkungan atau faktor alam yang dapat menyebabkan ketergantungan serta kebutuhan yang membuat mereka tetap bertahan hidup. Setiap manusia pada hakekatnya mempunyai kepentingan yang tak terbatas sehingga perubahan sosial ini berpengaruh pada berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat, misalnya pendidikan ataupun perekonomian masyarakat. Oleh karena itu, terjadinya perubahan sosial diakibatkan dari perubahan yang berkembang dengan pesat dari pengaruhnya pembangunan, selain itu juga karena adanya pengaruh kebudayaan dari luar yang masuk dengan mudah akibat dari proses pembangunannya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perubahan sosial di Desa Linggajati. Apakah ada perubahan-perubahan sosial yang terjadi terhadap masyarakat Desa Linggajati. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi lapangan. Sumber penelitian ini adalah data primer yang di ambil langsung dari lapangan melalui wawancara dengan informan dari masyarakat Desa Linggajati. Sedangkan Data sekunder adalah data yang di ambil dari lembaga-lembaga pemerintah yang ada kaitanya dengan penelitian ini. Teknik yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah wawancara dengan informan yang dipilih dan observasi, data tersebut kemudian dianalisis secara kualitatif dengan disajikan dalam bentuk narasi untuk mendeskripsikan hasil dari penelitian. Setelah analisis data selesai, dilakukan penarikan kesimpulan dengan cara memahami dari data penelitian yang sudah tersaji.

(6)

Perubahan-perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat Desa Linggajati diantaranya adalah adanya perubahan gaya hidup masyarakat Desa Linggajati karena adanya pengaruh yang dibawa dari masyarakat pendatang yang berkunjung, perubahan norma yang bisa mengkhawatirkan bagi anak remaja seperti main judi, mabuk-mabukan dan lainnya. Hal yang ditakutkan karena secara langsung atau tidak langsung ada perubahan pola pikir dan pergaulan anak remaja dengan seringnya melihat gaya hidup yang dibawa oleh para wisatawan yang datang. Dan adanya perubahan populasi dan apabila pertumbuhan kebutuhan hidupnya tidak terpenuhi maka akan menyebabkan terjadinya berbagai ketimpangan, baik ketimpangan ekonomi, ekologi, dunia pendidikan, maupun ketimpangan sosial lainnya.

(7)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillah hirabbil’alamin, puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT

yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua. Shalawat serta

salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW

serta para sahabat dan pengikutnya, semoga kita selalu senantiasa diridhoi dan

dalam lindungan serta petunjuk Allah SWT.

Berkat rahmat Allah SWT yang telah memberikan rizki kepada penulis,

berupa kesehatan, baik berupa kesehatan jasmani maupun rohani sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Perubahan Sosial di Desa Linggajati Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2006 - 2011”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana sosial dalam

bidang ilmu Sosiologi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam proses penulisan skripsi hingga skripsi selesai, penulis juga ingin

mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu serta

mendukung penulis baik berupa saran, kritik yang konstruktif, terutama kepada

(8)

Bapak Dr. Zulkifly, MA selaku ketua jurusan prodi Sosiologi serta Ibu Iim

Halimatussa’diyah M.Si selaku sekretaris jurusan yang tanpa bimbingan dan

latihan dari mereka penulis tidak akan selesai tepat waktu. Kepada Ibu Cucu

Nurhayati M.Si selaku pembimbing yang telah berbaik hati membimbing penulis

dalam hal penulisan skripsi.

Kepada staf akademik fakultas, Bapak Jajang Saprijal yang selalu direpotkan

oleh penulis dalam hal tekhnis, pertanyaan dan para staf TU yang selalu

mendukung penulis. Seluruh dosen FISIP yang selalu menyediakan waktunya

untuk penulis, serta para tim penguji.

Penulis ucapkan terima kasih banyak kepada segenap seluruh masyarakat di

daerah Desa Linggajati Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya yang telah

memberikan izin penelitian. Tak lupa juga berterima kasih kepada teman-teman

Sosiologi angkatan 2007 yang setia bersama selama 5 tahun.

Akhirnya penulis ucapkan terima kasih kepada kedua orang tua, kepada ayah

yang selalu memberikan support moril dan materiil, serta ibu yang selalu

memberikan energi dan semangat bagi penulis untuk menatap ke depan. Tak

terlupa kepada Gun Gun Nugraha yang selalu memberikan support, ide-ide dan

bantuannya yang tak ternilai. Semoga penulis bisa melakukan yang terbaik ke

(9)

bantuan, dukungan dan doa tersebut dapat bermanfaat bagi penulis. Amin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Bekasi, 05 Oktober 2012

(10)

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Permasalahan ... 1

B. Pertanyaan Penelitian ... 4

C. Tinjauan Pustaka ... 4

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 8

E. Metodologi Penelitian ... 9

1. Pendekatan Penelitian ... 9

2. Metode Penelitian menggunakan Studi Kasus ... 9

3. Penetapan Lokasi Penelitian ... 10

4. Sumber Data dan Tehnik Pengumpulan Data ... 11

a. Observasi ... 11

b. Wawancara ... 11

c. Analisis Data ... 12

(11)

BAB III : GAMBARAN UMUM DESA LINGGAJATI KECAMATAN

SUKARATU KABUPATEN TASIKMALAYA ... 22

A. Letak Geografis ... 22

B. Kondisi Sarana dan Prasarana di Desa Linggajati Tahun 2011 .. 24

1. Transportasi ... 24

2. Telekomunikasi ... 26

3. Penerangan ... 26

4. Produksi ... 26

C. Aspek Kehidupan Sosial-ekonomi Masyarakat Desa Linggajati Tahun 2011 ... 27

1. Pendidikan ... 27

2. Kondisi Ekonomi ... 30

a. Potensi Perikanan ... 31

b. Potensi Pertanian dan Perkebunan ... 32

c. Potensi Kehutanan ... 33

d. Potensi Peternakan ... 34

e. Potensi Bahan Galian ... 35

(12)

A. Perubahan Populasi ... 37

B. Perubahan Norma ... 40

C. Perubahan Gaya Hidup ... 43

D. Perubahan Mata Pencaharian ... 45

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 51

A. Kesimpulan ... 51

B. Saran ... 53

(13)

April 2011 ... 27

Tabel 2. Kondisi Penduduk Berdasarkan Jenjang Pendidikan pada Bulan

Desember 2011 ... 29

Tabel 3. Kondisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian pada Bulan Desember 2011 ... 30

Tabel 4. Jumlah Penduduk Desa Linggajati Tahun 2006-2011 ... 39

(14)

Gambar 2. Gambar Sekolahan Desa Linggajati ... 28

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

Masyarakat kita adalah masyarakat yang berkembang dengan cukup pesat.

Oleh sebab itu, kecenderungan terjadinya perubahan sosial merupakan gejala yang

wajar yang timbul dari pergaulan hidup manusia di dalam masyarakat.

Perubahan-perubahan sosial akan terus berlangsung sepanjang masih terjadi interaksi

antarmanusia dan antarmasyarakat. Perubahan sosial terjadi karena adanya

perubahan dalam unsur-unsur yang mempertahankan keseimbangan masyarakat,

seperti perubahan dalam unsur-unsur geografis, biologis, ekonomis, dan

kebudayaan. Perubahan-perubahan tersebut dilakukan untuk menyesuaikan

dengan perkembangan zaman1.

Oleh karena itu, terjadinya perubahan sosial diakibatkan dari perubahan yang

berkembang dengan pesat dari pengaruhnya pembangunan, selain itu juga karena

adanya pengaruh kebudayaan dari luar yang masuk dengan mudah akibat dari

proses pembangunannya.

Perubahan sosial bisa disebabkan dari berbagai sumber seperti pertambahan

penduduk yang akan menimbulkan perubahan ekologi dan dapat menyebabkan

perubahan tata hubungan antar kelompok-kelompok sosial2. Perubahan sosial bisa

disebut sebagai suatu konsep yang serba menyeluruh yang difokuskan kepada

1 Alfin nitihardjo, “Teori

-teori Perubahan Sosial,” di akses tgl 3 Oktober 2011 dari

http://alfinnitihardjo.ohlog.com/teori-teori-perubahan-sosial.oh112689.html

2

(16)

perubahan fenomena sosial di berbagai kehidupan manusia dari tingkat individual

hingga tingkat dunia3.

Hidup bermasyarakat itu sangat penting bagi manusia, karena manusia itu

tidak sempurna dan tidak dapat hidup sendirian tanpa mengadakan hubungan

dengan sesamanya dalam masyarakat. Masyarakat sebagai suatu sistem pasti akan

mengalami perubahan-perubahan, baik secara cepat atau lambat. Perubahan

merupakan suatu proses yang mengakibatkan keadaan sekarang berbeda dengan

keadaan sebelumnya. Perubahan juga bisa menjadikan berupa kemunduran atau

kemajuan. Perubahan pada masyarakat pada umumnya terjadi dengan sendirinya

sesuai dengan pertumbuhan kepentingan masyarakatnya. Pada masyarakat kota

maupun masyarakat desa proses perubahan sosial selalu terjadi.

Perubahan bisa disebut sebagai sesuatu yang terjadi secara berbeda dari waktu

ke waktu atau dari sebelum dan sesudah adanya suatu aktivitas. Setiap aktivitas

dan kegiatan akan menyebabkan perubahan karena suatu kegiatan atau aktivitas

mempunyai tujuan untuk membuat suatu perubahan. Perubahan itu dapat

melibatkan semua faktor seperti : sosial, ekonomi, politik dan budaya4.

Setiap manusia memiliki keinginan untuk memperbaiki kehidupannya agar

menjadi lebih baik. Oleh sebab itu, manusia selalu berusaha agar bisa bertahan

dalam kondisi apapun. Keinginan manusia untuk menyesuaikan diri dengan

keadaan lingkungannya agar menjadi maju dan bisa bertahan hidup membuat

mereka menjadi berfikir dan bekerja melakukan sesuatu yang akhirnya mampu

3

Robert H Lauer, perspektif tentang Perubahan Sosial ( Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1993), h. 5.

4Yahya Buwaiti,” Dampak Sosial Budaya dari Perkembangan Pariwisata di Jambi (Studi

Kasus Jasa Hiburan Umum di Kecamatan Pasar Kotamadya di Jambi),” ( Tesis S2 Fakultas Ilmu

(17)

membawa perubahan dalam lingkungan sekelilingnya. Dengan demikian,

perubahan sosial terjadi karena adanya faktor lingkungan atau faktor alam yang

dapat menyebabkan ketergantungan serta kebutuhan yang membuat mereka tetap

bertahan hidup. Setiap manusia pada hakekatnya mempunyai kepentingan yang

tak terbatas sehingga perubahan sosial ini berpengaruh pada berbagai aspek dalam

kehidupan masyarakat, misalnya pendidikan ataupun perekonomian masyarakat.

Dalam hal ini penulis mencoba membahas tentang perubahan sosial di Desa

Linggajati Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya. Dan kota Tasikmalaya

merupakan salah satu kawasan andalan di jawa barat yang menjadi unggulan

dalam pemanfaatan sektornya dan pengembangan wilayahnya, karena keberadaan

kota Tasikmalaya mempunyai kelengkapan sarana dan prasarana yang dapat

dijadikan wilayah yang memberikan pengaruh yang positif dalam

perkembangannya5.

Desa Linggajati merupakan daerah yang mempunyai keuntungan yang sangat

banyak, salah satunya di Desa Linggajati terdapat wisata yang bisa memberikan

perubahan terhadap masyarakat tersebut dan disana juga terdapat penambangan

pasir yang bisa memberikan keuntungan untuk masyarakat Desa Linggajati. Oleh

karena itu, Desa Linggajati merupakan salah satu daerah yang akan menimbulkan

pengaruh terhadap perubahan-perubahan sosial yang terjadi.

Dengan demikian perlu dilakukan penelitian agar diketahui perubahan sosial

masyarakat Desa Linggajati. Karena pengaruh yang terjadi didaerah tersebut

adanya perubahan-perubahan sosial sebagaimana yang menjadi kajian penelitian

ini.

5“Kota tasikmalaya,”

(18)

B. PERTANYAAN PENELITIAN

Berdasarkan uraian di atas, maka pertanyaan penelitiannya adalah :

- Bagaimana perubahan sosial masyarakat di Desa Linggajati ?

C. TINJAUAN PUSTAKA

Banyak penelitian yang mencoba ingin mengambil tentang perubahan

sosial diantaranya penelitian dari Silvy Mei Pradita dengan judul “Perubahan

Sosial Ekonomi Masyarakat di sekitar Bendungan Cirata Kecamatan Maniis

Kabupaten Purwakarta Tahun 1984-2002”. Dalam penelitian ini ingin

membahas tentang kehidupan sosial-ekonomi masyarakat Kecamatan Maniis

sebelum dibangunnya bendungan Cirata, melihat kondisi bendungan Cirata di

Kecamatan Maniis tahun 1984-2002, dan melihat kontribusi bendungan Cirata

terhadap kehidupan sosial-ekonomi masyarakat Kecamatan Maniis pada tahun

1984-20026. Metodologi yang penulis lakukaan yaitu memakai Heuristik yaitu

mencari, menemukan dan mengumpulkan sumber-sumber sejarah yang

relevan. Dan tehnik pengumpulan datanya yaitu studi literatur dengan

wawancara7. Dan hasil penelitian tersebut yaitu pembangunan bendungan

Cirata menyebabkan terendamnya lahan penduduk yang tinggal di daerah

genangan. Khususnya Kecamatan Maniis, sehingga mereka harus berpindah

tempat dan beradaptasi dengan lingkungannya yang baru. Selain harus

6Silvy Mei Pradita, “Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat di sekitar Bendungan Cirata

Kecamatan Maniis Kabupaten Purwakarta Tahun 1984-2002,” ( Skripsi S1 Fakultas Pendidikan Ilmu Pendidikan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia, 2010), h. 5.

7Silvy Mei Pradita, “Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat di sekitar Bendungan Cirata

(19)

kehilangan tempat tinggal dan tanahnya, sebagian dari masyarakat juga harus

kehilangan mata pencahariaannya yang sudah menjadi tradisi turun-temurun.

Adanya waduk menjadikan sebagian masyarakat Kecamatan Maniis harus

bergeser mata pencaharian dari sektor pertanian ke perikanan, perdagangan,

jasa dan lain sebagainnya, namun ada juga sebagian masyarakat yang tetap

melanjutkan mata pencahariannya terdahulu, hal ini dikarenakan bahwa modal

yang dimiliki relatif kecil, serta terbatasnya modal, pengetahuan/keterampilan

untuk berwirausaha sehingga masyarakat luar yang pada akhirnya lebih

menguasai tempat yang ada8.

Demikian juga dengan Gina Novia Purgasari yang mengambil judul

tentang “Perubahan Sosial Budaya Masyarakat di Kampung Adat Pulo Desa

Cangkuang Kabupaten Garut (Kajian Historis Tahun 1976-2000)”. Dalam

penelitian ini menganalisa tentang kondisi umum Kampung Adat Pulo

Kabupaten Garut, kondisi sosial budaya masyarakat kampung adat pulo, dan

bagaimana peran masyarakat terhadap perubahan nilai tradisi di kampung adat

pulo9. Penelitian ini menggunakan metode Heuristik, Kritik atau Analisis,

Interpretasi, Historiografi atau penulisan sejarah. Serta pengumpulan datanya

memakai Studi kepustakaan dan Wawancara10. Setelah melakukan penelitian

Gina Novia Purgasari menyimpulkan bahwa masyarakat kampung Adat Pulo

masih memegang tegus suatu adat dan tradisi yang diturunkan oleh leluhurnya

8Silvy Mei Pradita, “Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat di sekitar Bendungan Cirata

Kecamatan Maniis Kabupaten Purwakarta Tahun 1984-2002,” ( Skripsi S1 Fakultas Pendidikan Ilmu Pendidikan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia, 2010), h. 139.

9Gina Novia Purgasari, “Perubahan Sosial Budaya Masyarakat di Kampung Adat Pulo

Desa Cangkuang Kabupaten Garut (Kajian Historis Tahun 1976-2000),” (Skripsi S1 Fakultas Pendidikan Ilmu Pendidikan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia, 2011),h. 9.

10Gina Novia Purgasari, “Perubahan Sosial Budaya Masyarakat di Kampung Adat Pulo

(20)

dan masih dikerjakan sampai sekarang ini. Agama yang dipeluk oleh

masyarakat ini adalah islam akan tetapi masyarakatnya masih melaksanakan

ajaran-ajaran agama hindu. Mata pencaharian masayarkat Kampung Adat Pulo

hampir semuanya berprofesi sebagai petani, kemudian pada tahun 1976an

masyarakat Kampung Adat Pulo banyak yang melakukan aktifitas berdagang

disekitar perumahan masyarakat Kampung Pulo. Hal ini disebabkan pada

tahun 1976 situ Cangkuang resmi dijadikan objek pariwisata oleh pemerintah

karena ditemukannya cagar budaya berupa candi peninggalan agama Hindu

yang disebut candi Cangkuang. Salah satu contoh yang membawa pengaruh

positif yaitu masyarakat Kampung Adat Pulo mempunyai mata pencaharian

baru yaitu sebagai pedagang dan mereka tidak hanya mengandalkan hasil dari

pertanian saja untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, sedangkan dampak

negatifnya adalalah terjadinya pergerseran nilai-nilai tradisi dalam kehidupan

masyarakat Kampung Adat Pulo dan terjadinya perubahan dalam kehidupan

sehari-hari seperti, gaya hidup, sistem kesenian, sistem peralatan, dan pola

pikir masyarakat setempat11.

Penelitian yang selanjutnya berjudul “Sentral Perdagangan Kain

Cingondewah Kecamatan Bandung Kulon: Suatu Kajian Tentang Perubahan

Sosial Ekonomi Masyarakat Cingondewat Tahun 1989-2004)”, penelitian ini

dilakukan oleh Triani Widyanti. Dalam penelitianini melihat bagaimana

gambaran umum masyarakat Cigondewah sebelum tahun 1989, bagaimana

latar belakang serta perkembangan sentra perdagangan kain Cigondewah pada

11Gina Novia Purgasari, “Perubahan Sosial Budaya Masyarakat di Kampung Adat Pulo

(21)

priode 1989-2004, dan melihat kontribusi sentra perdagangan kain terhadap

kehidupan sosial ekonomi masyarakat Cingondewah tahun 1989-200412.

Penelitian ini menggunakan metode Heuristik, Kritik atau Analisis,

Interpretasi, Historiografi atau penulisan sejarah. Serta pengumpulan datanya

memakai Studi kepustakaan dan Wawancara13. Kesimpulan yang dicapai

adalah Berdirinya banyak pabrik dikawasan Cigondewah telah mengakibatkan

sebagian masyarakat kehilangan kesempatan untuk bertani, sebab lahan-lahan

pertanian telah berubah menjadi pabrik-pabrik dan perumahan.

Perubahan-perubahan yang terus dilakukan oleh masyarakat Cigondewah dalam upaya

untuk mengikuti perkembangan zaman dan untuk menjawab tantangan yang

harus mereka hadapi yakni berubahnya lingkungan yang mengakibatkan

berubahnya mata pencaharian mereka merupakan salah satu dari upaya

adaptasi. Adaptasi ini jelas perlu dilakukan agar kebutuhan dasar mereka

dapat terpenuhi dengan baik. Aspek sosial juga dapat dikatakan meningkat,

seperti berubahnya lembaga-lembaga dalam masyarakat yang sebelumnya

menaungi pertanian sejak perdagangan muncul maka lembaga-lembaga ini

kemudian juga berubah fungsi sehingga peranannya dalam perdagangan

menjadi sangat besar. Disamping itu, status sosial masyarakat dapat lebih

terangkat dari sebelumnya14.

12Triani Widyanti, “Sentra Perdagangan Kain Cingondewah Kecamatan Bandung Kulon:

Suatu Kajian tentang Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat Cingondewah Tahun 1989-2004,” (Skripsi S1 Fakultas Pendidikan Ilmu Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia, 2010), h. 6.

13Triani Widyanti, “Sentra Perdagangan Kain Cingondewah Kecamatan Bandung Kulon:

Suatu Kajian tentang Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat Cingondewah Tahun 1989-2004,” (Skripsi S1 Fakultas Pendidikan Ilmu Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia, 2010), h. 8.

14Triani Widyanti, “Sentra Perdagangan Kain Cingondewah Kecamatan Bandung Kulon:

(22)

Penelitian-penelitian yang dipaparkan diatas, berisikan mengenai

perubahan sosial. Penelitian-penelitian di atas mempunyai kesamaan dengan

penelitian yang ingin diteliti oleh penulis, yaitu sama-sama ingin mengetahui

perubahan-perubahan sosial yang terjadi. Dan bedanya, skripsi ini mengkaji

dalam studi sosiologi yaitu mengenai perubahan sosial.

Hal seperti inilah yang perlu diperhatikan dalam berbagai

perubahan-perubahan yang meliputi berbagai interaksi antar individu dan antar kelompok

masyarakat baik dalam perubahan struktur anggota masyarakat dan perubahan

dalam struktur kemasyarakatan yang membawa pengaruh dampak sosiologis

yang diakibatkan oleh perubahan sosial di Desa Linggajati.

D. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Menganalisa perubahan sosial di Desa Linggajati secara mendalam

terhadap kondisi sosial masyarakat

2. Untuk mengetahui apa yang menjadi faktor perubahan sosial yang ada di

Desa Linggajati

Manfaat yang hendak di capai adalah :

1. Manfaat Teoritis

a. Mempertajam aplikasi teori-teori tentang perubahan sosial

(23)

b. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan kepada pemerintah

akan pentingnya perubahan-perubahan sosial yang terjadi di

Desa Linggajati

2. Manfaat Praktis

a. Hasil penelitian dapat memberikan sumbangan sebagai sumber

bacaan untuk perpustakaan, khususnya jurusan Sosiologi

b. Dapat dijadikan bahan perbandingan apabila peneliti yang

sama diadakan pada waktu-waktu mendatang dan dapat

memberikan sumbangan pengetahuan ataupun referensi bagi

penelitian yang akan datang.

E. METODOLOGI PENELITIAN 1. Pendekatan Penelitian

Jenis Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif. Analisis

tersebut dirasa tepat karena akan memberikan jawaban mengenai pokok

permasalahan tentang adanya perubahan-perubahan sosial yang terjadi di

Desa Linggajati, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya.

Melalui penelitian ini, akan dibahas secara mendalam mengenai

perubahan sosial bagi masyarakat Desa Linggajati.

2. Metode Penelitian menggunakan Studi Kasus

Pendekatan penelitian ini pada studi lapangan dengan menggunakan

pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Selain itu, penelitian

(24)

eksplanatoris (menjelaskan), eksploratoris (penyelidikan), dan deskriptif

(menggambarkan)15. Adapun jenis penelitian yang digunakan di sini

adalah penelitian deskriptif, yaitu menggambarkan secara sistematis

mengenai fakta-fakta, dan hubungan antara fenomena16. Karena penelitian

deskriptif itu menggambarkan karakteristik, kegiatan atau

kejadian-kejadian yang terjadi selama dalam penelitian, dan menggambarkan

keadaan lingkungan atau karakteristik tempat penelitian berlangsung17.

Melalui pendekatan ini akan diperoleh analisis yang cukup tajam

mengenai pokok permasalahan yang akan dibahas.

3. Penetapan Lokasi Penelitian

Alasan pemilihan lokasi Desa Linggajati, Kecamatan Sukaratu,

Kabupaten Tasikmalaya karena di Desa Linggajati mempunyai

keuntungan yang sangat banyak. salah satunya di Desa Linggajati terdapat

wisata yang bisa memberikan perubahan terhadap masyarakat tersebut dan

disana juga terdapat penambangan pasir yang bisa memberikan

keuntungan untuk masyarakat Desa Linggajati. Oleh karena itu, Desa

Linggajati merupakan salah satu daerah yang akan menimbulkan pengaruh

terhadap perubahan-perubahan sosial yang terjadi.

Sanapiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial (Jakarta: Rajawali Press, 2007), h. 20.

17

(25)

4. Sumber Data dan Tehnik Pengumpulan Data

Untuk dapat melakukan analisis secara nyata, akan digunakan dua

jenis data yaitu data primer dan data sekunder. data primer akan di ambil

langsung dari lapangan melalui wawancara dengan informan dari

masyarakat sekitar. Sedangkan data sekunder adalah data yang di ambil

dari lembaga-lembaga pemerintah yang ada kaitanya dengan penelitian ini.

Untuk mendapatkan analisis data primer dan data sekunder, dilakukan

dengan tehnik pengumpulan data sebagai berikut :

(a) Observasi

Untuk memperoleh data yang akurat sehingga bermanfaat bagi

penelitian ini, penulis akan melakukan observasi melalui

pengamatan langsung di lapangan karena observasi merupakan

pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala

yang diteliti18. Observasi ini meliputi aspek sosial masyarakat

setempat. Melalui cara ini akan dicatat semua hasil pengamatan

yang di peroleh dengan mempertimbangkan aspek-aspek yang di

teliti. Dengan demikian akan diperoleh kejelasan mengenai

perubahan sosial di masyarakat setempat.

(b) Wawancara

Selain menggunakan observasi, penulis juga akan melakukan

wawancara secara mendalam karena wawancara salah satu teknik

terbaik untuk mendapatkan data pribadi dan dapat dijadikan

18

(26)

pelengkap teknik pengumpulan data lainnya19. Wawancara

dilakukan terhadap 15 informan. Dan informan ini adalah orang

yang tepat untuk melihat perubahan-perubahan yang terjadi di

Desa Linggjati.

Pedoman wawancara ini disusun dalam bentuk pertanyaan terbuka

yang dilakukan dengan cara wawancara secara mendalam agar

mendapatkan informasi secara bebas demi keleluasaan dalam

penelitian ini. Pertanyaan-pertanyaan dimulai dari hal-hal yang

umum, kemudian masuk kepada hal-hal yang berhubungan dengan

pokok bahasan.

(c) Analisis data

Analisis data kualitatif di mulai dengan mempelajari perolehan

data dari informan yang di lakukan secara wawancara maupun

observasi. Setelah data terkumpul semua, hasil dari wawancara

maupun observasi kemudian di abstraksikan sesuai hasil dari

informan pada saat wawancara. Setelah itu data kualitatif disajikan

dalam bentuk narasi untuk mendeskripsikan hasil dari penelitian.

Setelah analisis data selesai, dilakukan penarikan kesimpulan

dengan cara memahami dari data penelitian yang sudah tersaji20.

19

Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008), h. 57.

20

(27)

F. SISTEMATIKA SKRIPSI

Untuk memperoleh gambaran dan untuk memudahkan pembahasan,

maka dalam skripsi ini dikelompokkan dalam lima bab dengan sistematika

sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan, dalam bab ini berisi tentang Latar Belakang Permasalahan, pertanyaan Penelitian, Tinjauan Pustaka, Tujuan dan

Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, Pendekatan Penelitian, Metode

Penelitian Menggunakan Studi Kasus, Sumber Data dan Tehnik

Pengumpulan Data, dan Sistematika Penulisan Skripsi.

BAB II : Tinjauan Teori, berisi tentang konsep Perubahan Sosial

BAB III : Mengenai gambaran umum Desa Linggarjati Kecamatan Sukaratu, menguraikan tentang Letak Geografis, Kondisi Sarana dan Prasarana, Aspek Kehidupan Sosial Masyarakat Linggajati

BAB IV : Analisa Hasil Penelitian, dalam bab ini akan membahas dan menganalisa hasil-hasil penelitian dan studi lapangan berdasarkan

data-data yang didapatkan di lapangan, hal itu meliputi: Perubahan Populasi,

Perubahan Norma, Perubahan Gaya Hidup, Perubahan Mata Pencaharian.

BAB V : Penutup, berisi kesimpulan dan saran. menjelaskan mengenai kesimpulan dari peneliti yang telah dilakukan beserta Saran yang

(28)

BAB II

TINJAUAN TEORI

PERUBAHAN SOSIAL

Perubahan bisa disebut sebagai sesuatu yang terjadi secara berbeda dari waktu

ke waktu atau dari sebelum dan sesudah adanya suatu aktivitas. Setiap aktivitas

dan kegiatan akan menyebabkan perubahan karena suatu kegiatan atau aktivitas

mempunyai tujuan untuk membuat suatu perubahan. Perubahan itu dapat

melibatkan semua faktor seperti : sosial, ekonomi, politik dan budaya21. Dan

perubahan bisa juga disebut sebagai norma karena perubahan itu tidak

menyebabkan trauma. Oleh karena itu, pola perubahan yang beraneka ragam akan

terbuka bagi semua masyarakat22.

Perubahan sosial itu bersifat umum meliputi perubahan berbagai aspek dalam

kehidupan masyarakat, sampai pada pergeseran persebaran umur, tingkat

pendidikan dan hubungan antar warga. Dari perubahan aspek-aspek tersebut

terjadi perubahan struktur masyarakat serta hubungan sosial23.

Motivasi sangat berpengaruh atas perubahan kebutuhan-kebutuhan materi dan

mental yang disebabkan oleh kemajuan-kemajuan teknik tetapi setiap penemuan

teknik mempunyai akibat dari perubahan mental manusia. Oleh karena itu,

perubahan atas penemuan teknik dapat menyebabkan perubahan dari berbagai

21Yahya Buwaiti,” Dampak Sosial Budaya dari Perkembangan Pariwisata di Jambi (Studi

Kasus Jasa Hiburan Umum di Kecamatan Pasar Kotamadya di Jambi),” ( Tesis S2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, 2000), h. 31.

(29)

sektor masyarakat dan setiap perubahan akan mempunyai dampak dari

perkembangan secara positif maupun negatif24.

Menurut Selo Soemardjan, perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi

pada lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi

sistem sosial, termasuk didalamnya nilai-nilai sikap-sikap dan pola prilaku

diantara kelompok dalam masyarakat menurutnya, antara perubahan sosial dan

perubahan kebudayaan memiliki satu aspek yang sama yaitu keduanya bersangkut

paut dengan suatu penerimaan cara-cara baru atau suatu perbaikan cara

masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya25.

Secara keseluruhan, Indonesia menunjukan adanya pertumbuhan penduduk

yang cepat dan pertumbuhan produksi yang lambat26. Perubahan sosial bisa

disebabkan dari berbagai sumber seperti pertambahan penduduk yang akan

menimbulkan perubahan ekologi dan dapat menyebabkan perubahan tata

hubungan antar kelompok-kelompok sosial27. Perubahan sosial bisa disebut

sebagai suatu konsep yang serba menyeluruh yang difokuskan kepada perubahan

fenomena sosial di berbagai kehidupan manusia dari tingkat individual hingga

tingkat dunia28.

Keputusan memulai suatu perubahan harus diambil oleh rakyat yang

merupakan salah satu asumsi dalam proses perubahan agar perubahan tidak hanya

24

Phill Astrid S.Susanto, Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial (Bandung: Binacipta,1979), h. 178-179.

25 “Teori Perubahan Sosial dan Pembangunan,” di akses tgl 4 Oktober 2012 dari

http://www.bantangul.com/2011/07/teori-perubahan-sosial-dan-pembangunan.html

26

Selo Soemardjan, Perubahan Sosial di Yogyakarta (Depok: Komunitas Bambu, 2009), h. 293.

27

Selo Soemardjan, Perubahan Sosial di Yogyakarta (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1986), h. 303.

28

(30)

terjadi di permukaan, bersifat sementara dan tidak melembaga. Perubahan juga

tidak dapat dilaksanakan karena ada paksaan dari kekuatan luar. Oleh sebab itu,

perubahan harus dilaksanakan atas kemauan rakyat. Apabila terdapat unsur asing

maka tidak bisa diintegrasikan dalam kebudayaan masyarakat tanpa kerja sama

warga masyarakat. Jika perubahan itu tidak disertai dari keputusan berdasarkan

kemauan rakyat maka unsur baru akan terintegrasikan ke dalam kebudayaan

masyarakat sehingga menjadi bagian dari lembaga-lembaga sosial29. Timbulnya

perubahan juga bisa disebabkan karena adanya perubahan ideologi dasar suatu

masyarakat atau perubahan orientasi dari masa lampau ke masa depan yang akan

menimbulkan kekuatan30. Inovasi berkembang bersamaan dengan proses

menghilangnya kebiasaan-kebiasaan lama itu disebabkan karena terjadinya

perubahan yang sangat cepat31.

Bermacam perubahan dalam lembaga-lembaga masyarakat yang bisa

mempengaruhi sistem sosialnya seperti nilai-nilai, sikap dan pola tingkah laku

antar kelompok di dalam masyarakat. itu semua bisa dikatakan sebagai konsep

dari perubahan sosial32.

Perubahan sosial dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, tergantung dari

sudut pengamatan: apakah dari sudut aspek, fragmen atau dimensi sistem

sosialnya. Ini disebabkan keadaan sistem sosial itu tidak sederhana, tidak hanya

29

Selo Soemardjan, Perubahan Sosial di Yogyakarta (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1986), h. 325.

30

Selo Soemardjan, Perubahan Sosial di Yogyakarta (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1986), h. 303.

31

Selo Soemardjan, Perubahan Sosial di Yogyakarta (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1986), h. 320.

32

(31)

berdimensi tunggal, tetapi muncul sebagai kombinasi atau gabungan hasil keadaan

berbagai komponen seperti berikut

1. Unsur-unsur pokok misalnya jumlah dan jenis individu serta tindakan

mereka

2. Hubungan antarunsur misalnya ikatan sosial, loyalitas, ketergantungan,

hubungan antarindividu, integrasi

3. Berfungsinya unsur-unsur di dalam sistem misalnya peran pekerjaan yang

dimainkan oleh individu atau diperlukannya tindakan tertentu untuk

melestarikan ketertiban sosial

4. Pemeliharaan batas misalnya kriteria untuk menentukan siapa saja yang

termasuk anggota sistem, syarat penerimaan individu dalam kelompok,

prinsip rekrutmen dalam organisasi dan sebagainya

5. Subsistem misalnya jumlah dan jenis seksi, segmen atau divisi khusus

yang dapat dibedakan

6. Lingkungan misalnya keadaan alam

Adakalanya perubahan hanya terjadi sebagian, terbatas ruang lingkupnya,

tanpa menimbulkan akibat besar terhadap unsur lain dari sistem. Sistem sebagai

keseluruhan tetap utuh, tak terjadi perubahan menyeluruh atas unsur-unsurnya

meski didalamnya terjadi perubahan sedikit demi sedikit33.

Timbulnya perubahan masyarakat juga terdapat dari sebab-sebab karena

majunya ilmu pengetahuan (mental manusia), teknik dan penggunaannya di dalam

masyarakat, perubahan-perubahan pertambahan harapan dan tuntutan manusia,

33

(32)

komunikasi dan transport, urbanisasi, semuanya ini mempunyai pengaruh dan

mempunyai akibat di dalam masyarakat karenanya terdapatlah perubahan

masyarakat atau biasa disebut social change34. Perubahan Masyarakat yang terjadi selama ini secara umum menyangkut perubahan perubahan struktur, fungsi

budaya, dan prilaku masyarakat. Suatu proses yang mengakibatkan keadaan

sekarang berbeda dengan keadaan sebelumnya, perubahan bisa berupa

kemunduran dan bisa juga berupa kemajuan (progress). Sedangkan masyarakat

artinya sekelompok ikatan nilai dan norma norma sosial. Istilah masyarakat dapat

juga diartikan sebagai wadah atau tempat orang orang yang saling berhubungan

dengan hukum dan budaya tertentu untuk mencapai tujuan bersama.

Terdapat juga sebab utama dari terjadinya perubahan masyarakat dikarenakan

seperti berikut:

a. Keadaan geografis tempat pengelompokan sosial : bisa mengakibatkan

perubahan karena keadaan geografis di mana mereka hidup ikut

berubah juga

b. Keadaan biofisik kelompok : merupakan faktor perubahan masyarakat

karena makanan yang cukup bergizi dan tidak bergizi bisa menentukan

progress atau regress

c. Kebudayaan : dengan semua tradisinya kadang-kadang bisa

menyebabkan bahwa orang tidak berani mengadakan progress karena

bertentangan dengan kebudayaan dan selanjutnya mereka tidak dapat

melihat manfaat daripada pengadaan perubahan

34

(33)

d. Sifat anomie manusia : yaitu menjauhkan diri dari masyarakat, bisa

juga menjadi sebab mengapa perubahan masyarakat sukar dijadikan

progress yaitu karena keinginan untuk mengadakan segala-galanya

sendiri

Keempat unsur ini termasuk saling mempengaruhi dari bidang-bidang lain

seperti tekhnologi, ilmu pengetahuan, organisasi dan management di dalam

masyarakatnya. Dan faktor-faktor ini juga dapat menimbulkan perubahan dari

bidang transport, ekonomi, politik dan tentunya bidang sosial. Maka dari itu,

perubahan dari sektor kehidupan manusia akan menimbulkan perubahan dari

sektor lain dan seterusnya35. Hal ini menunjukan bahwa betapa luasnya bidang

bidang yang mungkin mengalami perubahan. Oleh karena itu perubahan pada

masyarakat berarti juga perubahan pada kebudayaan, maka tidak mudah untuk

mengemukakan batasannya secara ringkas dan terperinci karena bidang kajian

cukup luas. Kendala yang cukup serius dalam hubungannya dengan proses

perubahan perubahan masyarakat yang semakin cepat adalah ketertinggalan dalam

penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi baru, sehingga upaya untuk dapat

mengimbangi tuntutan kecepatan perubahan itu mengalami keterlambatan.

Keterlambatan perubahan ini terjadi karena dalam proses perubahan masyarakat

yang semakin cepat itu terdapat kumulasi benturan budaya dan kepentingan

hidup.

35

(34)

Perubahan sosial tidak lain adalah penyimpangan kolektif dari pola-pola yang

telah mapan. Oleh karena itu, perubahan sosial dapat menimbulkan gangguan

pada keseimbangan sosial yang ada36.

Hidup bermasyarakat itu sangat penting bagi manusia, karena manusia itu

tidak sempurna dan tidak dapat hidup sendirian tanpa mengadakan hubungan

dengan sesamanya dalam masyarakat. Masyarakat sebagai suatu sistem pasti akan

mengalami perubahan-perubahan, baik secara cepat atau lambat. Perubahan

merupakan suatu proses yang mengakibatkan keadaan sekarang berbeda dengan

keadaan sebelumnya. Perubahan juga bisa menjadikan berupa kemunduran atau

kemajuan. Perubahan pada masyarakat pada umumnya terjadi dengan sendirinya

sesuai dengan pertumbuhan kepentingan masyarakatnya. Pada masyarakat kota

maupun masyarakat desa proses perubahan sosial selalu terjadi.

Setiap manusia memiliki keinginan untuk memperbaiki kehidupannya agar

menjadi lebih baik. Oleh sebab itu, manusia selalu berusaha agar bisa bertahan

dalam kondisi apapun. Keinginan manusia untuk menyesuaikan diri dengan

keadaan lingkungannya agar menjadi maju dan bisa bertahan hidup membuat

mereka menjadi berfikir dan bekerja melakukan sesuatu yang akhirnya mampu

membawa perubahan dalam lingkungan sekelilingnya. Dengan demikian,

perubahan sosial terjadi karena adanya faktor lingkungan atau faktor alam yang

dapat menyebabkan ketergantungan serta kebutuhan yang membuat mereka tetap

bertahan hidup. Setiap manusia pada hakekatnya mempunyai kepentingan yang

36

(35)

tak terbatas sehingga perubahan sosial ini berpengaruh pada berbagai aspek

kehidupan masyarakat, misalnya pendidikan ataupun perekonomian masyarakat.

Dalam kaitannya dengan perubahan sosial terhadap kehidupan masyarakat

harus di lihat bahwa ada faktor lain yang ikut berperan dalam mengubah kondisi

sosial tersebut, seperti pendidikan, media masa, transportasi, komunikasi, maupun

sektor-sektor pembangunan lainnya. Suatu perubahan juga dapat terjadi karena

dipaksakan pada suatu masyarakat dari luar dan tak bisa ditolak karena kuatnya

pelopor perubahan. Akan tetapi, masyarakat tidak siap atau tidak menerimanya37.

Perubahan sosial pada umumnya bisa berasal dari berbagai sumber.

Pertambahan jumlah penduduk pasti akan menimbulkan perubahan ekologis.

Perubahan ini akan merangsang terjadinya perubahan tata hubungan antara

kelompok-kelompok sosial. Apabila diterapkan dalam skala yang cukup besar,

maka penemuan-penemuan dan inovasi teknologis akan menimbulkan suatu

tatanan baru dalam kehidupan ekonomi. Suatu perubahan ideologi dasar suatu

masyarakat (misalnya dalam agama atau konsep tentang negara) atau perubahan

orientasi dari masa lampau ke masa depan mudah menimbulkan

kekuatan-kekuatan yang menyebabkan timbulnya perubahan sosial. Singkatnya,

sumber-sumber pokok dari perubahan sosial terletak di dalam lingkup biologi, teknologi

dan ideologi masyarakat38.

37

Selo Soemardjan, Perubahan Sosial di Yogyakarta (Depok: Komunitas Bambu, 2009), h. 451.

38

(36)

BAB III

GAMBARAN UMUM DESA LINGGAJATI KECAMATAN SUKARATU KABUPATEN TASIKMALAYA

A. Letak Geografis

Desa Linggajati terletak di Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya,

Desa Linggajati merupakan daerah dengan kondisi fisik pegunungan yang sangat

menawan. Desa Linggajati dengan luas wilayah 780.559 ha, merupakan daerah

pegunungan yang jalannya berkelok-kelok menanjak, dalam perjalanan ke Desa

Linggajati akan disuguhi panorama pegunungan yang indah, disuguhi panorama

hutan pinus yang rindang menghijau di sepanjang jalan, dihiasi saluran air panas

yang berkelok di sela-sela perkampungan dan persawahan dan juga panorama

persawahan yang terhampar luas bak permadani. Jalan yang kurang relatif bagus,

karena jalan aspal yang terkupas, bebatuan dan berlubang. Lokasi Desa linggajati

berada di pegunungan galunggung yang merupakan gunung berapi dengan

ketinggian 2.167 meter dpl, berjarak kurang lebih 17 km dari pusat kota

Tasikmalaya.

Desa Linggajati adalah sebuah Desa yang terletak dekat pegunungan dengan

luas wilayah 780.559 ha merupakan daerah menanjak dan berkelok-kelok.

Kondisi alam pegunungan Galunggung memberikan bentukan unik yang menarik

dan mempesona bagi kondisi geografis Desa Linggajati. Suhu rata-rata harian di

Desa Linggajati sekitar 22-28-30 derajat c. Desa Linggajati berada pada

ketinggian 700 mdl di atas permukaan laut. Desa Linggajati berkarakteristik

(37)

hujannya 55 mm. Tanah tersebut sangat cocok untuk pertanian sehingga Desa

Linggajati termasuk yang sangat subur akan pertaniannya.

Batas-batas wilayah Desa Linggajati adalah sebagai berikut :

- Sebelah Barat : Gunung Galunggung

- Sebelah Timur : Desa Tawang Banteng

- Sebelah Utara : Desa Sinagar

- Sebelah Selatan : Desa Mekarjaya Kec. Padakembang

Peta Desa Linggajati

(38)

B. Kondisi Sarana dan Prasarana di Desa Linggajati Tahun 2011

Dalam rangka peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui kegiatan

pengembangan potensi dan investasi yang ada di Desa Linggajati, sarana dan

prasarana mutlak diperlukan untuk kegiatan dalam sehari-hari. Sarana dan

prasarana tersebut meliputi :

1. Transportasi

Transportasi di sini menyangkut jarak tempuh, kondisi jalan serta sarana

transportasi dalam upaya menggerakan perekonomian di suatu daerah. Dalam

pengembangan Desa Linggajati yang terdapat wisata Gunung Galunggung.

Sedang untuk kelancaran sistem transportasi yang efektif dan efisien dalam

menunjang kegiatan ekonomi baik antar kota, dalam/luar propinsi, antar daerah,

antar kecamatan dan Desa diperlukan sarana penunjang berupa truck umum 5

unit, angkutan perdesa 10 unit. Ojek 153 unit.

jarak tempuh yang harus di lalui untuk sampai ke Desa Linggajati meliputi :

 Jarak ke ibu kota kecamatan : 8 km

Lama jarak tempuh ke ibu kota kecamatan dengan kendaraan bermotor

:0,15 jam

Lama jarak tempuh ke ibu kota kecamatan dengan berjalan kaki atau

kendaraan non bermotor : 1 jam

Kendaraan umum ke ibu kota kecamatan terdapat 8 unit

(39)

Lama jarak tempuh ke ibu kota kabupaten dengan kendaraan bermotor : 1

jam

Lama jarak tempuh ke ibu kota kabupaten dengan berjalan kaki atau

kendaraan no bermotor : 3 jam

 Jarak ke ibu kota provinsi 380 km

Lama jarak tempuh ke ibu kota provinsi dengan kendaraan bermotor : 3,5

jam

Lama jarak tempuh ke ibu kota provinsi dengan berjalan kaki atau

kendaraan non bermotor 5 jam.

Untuk menuju ke Desa Linggajati, terdapat tiga alternatif jalan yang dapat

ditempuh, yaitu :

 Dari arah Bandung lewat Ciawi, di depan Pasar lama Indihiang, belok ke

arah kanan + 12 km.

 Dari arah Bandung lewat Ciawi, setelah jembatan Cikunir (Singaparna)

belok ke arah kiri + 14 km

 Dari pusat kota Tasikmalaya langsung ke arah Barat lewat Jl.

Bantar-Tawangbanteng, + 17 km

Kondisi jalannya seperti :

- Jalan Desa kelurahan : panjang jalannya aspal tapi rusak

- Jalan antar Desa/kelurahan/kecamatan : panjang jalannya sirtu tapi rusak

- Jalan kabupaten yang melewati Desa/kelurahan : panjang jalannya aspal

(40)

- Prasarana angkutan darat: jumlah pangkalan ojek 4 rusak

2. Telekomunikasi

Seiring dengan kemajuan teknologi informasi yang mendunia, kebutuhan

sarana telekomunikasi mutlak diperlukan dan memegang peranan yang sangat

penting dalam meningkatkan perekonomian daerah. Telkom merupakan salah satu

badan usaha milik negara yang bergerak di bidang penyediaan jasa

telekomunikasi nasional senantiasa melakukan pengembangan dan peningkatan

dalam hal jangkauan pelayanan dan sistem pelayanan kepada masyarakat.

Untuk perluasan jangkauan pelayanan/komunikasi pedesaan di Desa

Linggajati terdapat hanya 1 unit sarana umum warung telekomunikasi (Wartel),

dan di Desa Linggajati terdapat sinyal telfon, sinyal TV dan sinyal radio. Warga

yang mempunyai TV jumlahnya ada 1175 unit dan jumlah parabola hanya 3 unit.

Di Desa Linggajati tidak terdapat Koran dan majalah hanya papan iklan dan papan

pengumuman.

3. Penerangan

Kebutuhan listrik untuk industri dan masyarakat telah dilayani oleh

Perusahaan Listrik Negara (PT.PLN). Aliran listrik telah menjangkau Desa

Linggajati. Yang sudah memakai listrik PLN di Desa Linggajati terdapat 1271

unit, yang memakai lampu minyak tanah ada 15 keluarga, dan yang memakai

kayu bakar ada 729 keluarga.

(41)

Jenis produksi yang ada di Desa linggajati meliputi: yang memiliki

penggilingan padi hanya 9 orang, yang memiliki traktor ada 6 orang, dan yang

memiliki alat produksi dan pengolah hasil industri kerajinan keluarga skala kecil

dan menengah ada 79 orang.

C. Aspek Kehidupan Sosial Masyarakat Desa Linggajati Tahun 2011 1. Pendidikan

Desa Linggajati merupakan Desa yang terletak di kecamatan Sukaratu,

jarak ke pusat kota kurang lebih 17 km.

Tabel 1

Sarana Pendidikan Desa Linggajati Kecamatan Sukaratu pada Bulan April 2011 Sumber : Laporan Data Desa Linggajati April 2011

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa kualitas pendidikan di

Desa Linggajati pada khususnya masih tergolong kurang maju. Pendidikan

yang ada di Desa Linggajati hanya 1 MI, 3 SD, dan 1MTsN. Di sana tidak

(42)

memasuki jenjang yang makin tinggi dan disertai minim pula jumlah

gurunya.

Salah satu foto sekolahan yang berada di Desa Linggajati

Gambar 2 : Foto sekolahan yang berada di Desa Linggajati

Walaupun jarak yang lumayan jauh dari pusat kota tasikmalaya,

masyarakat Desa Linggajati tetap menjalankan pendidikan dengan

maksimal. Walaupun berada jauh dari pusat kota, Desa Linggajati

mempunyai fasilitas yang menunjang pendidikan. Fasilitas tersebut seperti

foto copy dan toko yang menjual perlengkapan sekolah. Walaupun Desa

Linggajati jauh dari pusat kota Tasikmalaya namun banyak juga

masyarakat yang melanjutkan pendidikan di luar Desa Linggajati.

Dibawah ini dapat di lihat pada tabel II tentang kondisi penduduk Desa

(43)

Tabel 2

Kondisi Penduduk Berdasarkan Jenjang Pendidikan

Pada Bulan Desember 2011

Menurut Jenjang Pendidikan Jumlah

S3 -

S2 14

S1 18

D3 -

D2 1

D1 1

SMA 167

SMP 270

SD 340

TK 422

Jumlah 4343

Sumber : laporan data Desa Linggajati bulan Desember 2011

Berdasarkan tabel kondisi penduduk berdasarkan jenjang pendidikan

dapat dilihat bahwa status pendidikan masyarakat Desa Linggajati masih

sangat rendah. Dikarenakan separuh jumlah penduduk secara keseluruhan

masih berada dijenjang sekolah menengah ke bawah. Hanya sedikit dari

(44)

2. Kondisi Ekonomi

Masyarakat Desa Linggajati yang hidup jauh dari pusat keramaian

memiliki hubungan kekeluargaan yang erat. Kondisi rumah yang saling

berdekatan memudahkan masyarakat dalam berkomunikasi. Begitu pula

kondisi perekonomian masyarakat terlihat sudah cukup baik. Hal ini di

karenakan banyaknya lapangan pekerjaan seperti PNS, Petani, Buruh tani,

Buruh Swasta, Pedagang, Pengrajin, Peternak, Pengusaha Angkutan yang

tersedia di Desa Linggajati

Dibawah ini dapat di lihat pada tabel 3 tentang kondisi penduduk Desa

Linggajati menurut Mata Pencaharian

(45)

Berdasarkan tabel kondisi penduduk berdasarkan Mata Pencaharian

dapat dilihat bahwa pekerjaan yang banyak dilakukan di Desa Linggajati

kebanyakkan adalah buruh swasta, pedagang, buruh tani, petani. Hanya

sedikit dari mereka yang bekerja sebagai PNS dan Pengusaha Angkutan.

Kondisi perekonomian masyarakat Desa Linggajati diperkuat oleh

beberapa sumber daya alam. Sektor-sektor tersebut diantaranya seperti

pertanian, perikanan, perkebunan, kehutanan, peternakan, bahan galian

dan pariwisata

a. Potensi Perikanan

Potensi perikanan yang ada di Desa Linggajati sarana produksinya

seperti:

- Empang kolam : 18,650 ha, mendapatkan 0,266,775 ton/th

- Sawah : 2 ha, mendapatkan 1 ton/th

- Pancingan : 4 unit, mendapatkan 3 ton/th

Jenis ikannya adalah :

o Mas : 0,3730 ton/th

o Mujair : 0,466,25 ton/th

o Nila : 0,466,25 ton/th

(46)

Mekanisme Pemasarannya :

 Dijual langsung ke konsumen

 Dijual kepasar hewan

 Dijual melalui tengkulak

 Dijual melalui pengecer

b. Potensi Pertanian dan Perkebunan

Di Desa Linggajati jumlah keluarga yang memilki lahan pertanian

sebanyak 919 keluarga, yang tidak memilki lahan pertanian sebanyak 60

keluarga, yang memilki kurang dari 1 ha sebanyak 573 keluarga, yang

memilki dari 1,5-5 ha lahan pertanian sebanyak 286 keluarga, jumlah total

keluarga petani sebanyak 859 keluarga.

Jenis-jenis pertanian yang ada di Desa Linggjati adalah :

- Padi sawah : 196,425 ha

- Ubi kayu : 0,2 ha 2 ton

- Ubi jalar : 0,1 ha 1.5 ton

- Cabe : 0,32 ton

- Tomat : 0,1 ha 0,5 ton

- Bayam : 0,02 ha 0,3 ton

- Kangkung : 0,05 ha 0,5 ton

- Umbi-umbian lain : 1 ha 1,7 ton

- Pisang : 4 ha 2 ton

(47)

- Sirsak : 0,3 ha 0,7 ton

- Aren : 5 ha 1,25 ton

- Kelapa : 14 ha 10 ton

Pemasaran hasil tanaman pangan dan tanaman buah-buahan

o Dijual langsung ke konsumen

o Dijual ke pasar

o Dijual melalui tengkulak

o Dijual melalui pengecer

Luas dan hasil perkebunan menurut jenis komoditas

 Kelapa : 14 ha 6 kw ha

 Aren : 5 ha 4,5 kw ha

Mekanisme Pemasaran hasil perkebunan dijual melalui tengkulak dan

dijual melalui pengecer

c. Potensi Kehutanan

Potensi kehutanan yang ada di Desa Linggajati dimiliki oleh Perhutani

atau instansi sektoral sebesar 401 ha. Hasil hutannya seperti :

- Kayu : 2000 m3/th

- Bambu : 500 m3/th

- Enau : 20 ton/th

- Gula enau : 6 ton/th

Kondisi hutan lindung di Desa Linggajati baik dan mekanisme

(48)

o Dijual langsung ke konsumen

o Dijual melalui tengkulak

o Dijual melalui pengecer

d. Potensi Peternakan

Potensi peternakan di Desa Linggajati banyak sekali jenis ternaknya.

Di bawah ini akan disebutkan jenis ternak, populasi ternak dan jumlah

pemilik ternak diantaranya adalah:

 Sapi : jumlah pemilik 22 orang

Jumlah populasi 22 ekor

 Kerbau: Jumlah pemilik 20 orang

Jumlah populasi 203 ekor

 Ayam kampung : Jumlah pemilk 700 orang

Jumlah populasi 15.000 ekor

 Kenis ayam boiler : Jumlah pemilik18 orang

Jumlah populasi 18.000 ekor

 Bebek : Jumlah pemilik 60 orang

Jumlah populasi 5.000 orang

 Kambing : Jumlah pemilik 57 orang

Jumlah populasi 573 ekor

 Domba : Jumlah pemilik 60 orang

Jumlah populasi 436 ekor

(49)

Jumlah populasi 25 ekor

 Kucing : Jumlah pemilik 76 orang

Jumlah populasi 84 ekor

Produksi peternakan di Desa Linggajati seperti produksi daging

sebesar 8000 kg/th. Ketersediaan hijauan pangan ternak sebesar 43 ton/ha.

Luas lahan gembalaan seluas 1,7 ha, dengan mekanisme Pemasarannya

dijual langsung ke konsumen .

e. Potensi bahan galian

Jenis kekayaan bahan galian yang dimiliki oleh Desa Linggajati berupa

pasir yang produksinya sangat besar dikelola oleh milki perorangan dan

mekanisme pemasarannya melalui :

- Dijual langsung ke konsumen

- Dijual melalui pengecer

- Dijual ke perusahaan

f. Potensi Pariwisata

Sektor pariwisata di Desa Linggajati mempunyai peluang yang cukup

prospektif untuk dikembangkan menjadi industri pariwisata yang mampu

bersaing dengan pariwisata di daerah yang lain bahkan manca negara. Ini

cukup beralasan, karena obyek wisata yang ada cukup beragam dan

mempunyai ciri khusus dan nilai lebih dibanding dengan daerah lainnya.

(50)

pendapatan asli daerah semata yang lebih penting kepariwisataan di Desa

Linggajati Kabupaten Tasikmalaya mampu memberdayakan masyarakat

sendiri sehingga mereka merasa memiliki, melaksanakan, melestarikan,

dan pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat melalui

cara memberikan lapangan kerja dan kesempatan berusaha. Potensi

pariwisata di Desa Linggajati meliputi wisata Cipanas Galunggung dan

Kawah Galunggung.

Potensi obyek wisata dikembangkan melalui program pembangunan

kepariwisataan mencangkup kegiatan peningkatan dan rehabilitasi obyek

wisata yang ada, peningkatan sarana dan prasarana ke lokasi obyek wisata,

pengelolaan obyek wisata seperti kerja sama dengan biro perjalanan serta

(51)

BAB IV

PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT DESA LINGGAJATI KECAMATAN SUKARATU KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN

2006-2011

Desa Linggajati merupakan salah satu desa yang mempunyai keuntungan yang

cukup besar karena di desa itu terdapat kawasan pariwisata dan terdapat

pertambangan pasir. Kehadiran pariwisata dan pertambangan pasir di Desa

Linggajati cukup berpengaruh terhadap kehidupan sosial masyarakat. Oleh karena

itu menimbulkan perubahan sosial terhadap kehidupan di masyarakat Desa

Linggajati. Dari hasil penelitian yang dilakukan melalui wawancara dan observasi

dengan masyarakat Desa Linggajati, penulis mendapat banyak informasi bahwa

ternyata ada perubahan sosial yang mempengaruhi kehidupan sosial di Desa

Linggajati.

Untuk mengetahui adanya perubahan sosial yang mempengaruhi kehidupan

sosial di Desa Linggajati, di bawah ini penulis akan memaparkan hasil penelitian

mengenai perubahan sosial yang terjadi di Desa Linggajati

a. Perubahan Populasi

Penduduk merupakan faktor pendorong peningkatan usaha manusia yang

positif terhadap kesejahteraan, akan tetapi berakibat negatif pula terhadap

terjadinya berbagai ketimpangan serta masalah sosial39. Penduduk pada

hakikatnya merupakan sumber yang sangat penting bagi pembangunan sebab

39 Silvy Mei Pradita, “Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat di sekitar Bendungan

(52)

penduduk merupakan subjek serta objek pembangunan. Salah satu tanggung

jawab utama pemerintah adalah meningkatkan kesejahteraan penduduk serta

mengambil langkah-langkah pencegahan terhadap gangguan kesejahteraan.

Pembangunan ekonomi dan peningkatkan kesejahteraan rakyat yang harus

disertai dengan pengaturan pertumbuhan jumlah penduduk, melalui program

keluarga berencana dan transmigrasi40.

Tujuan utama suatu proses pembangunan adalah untuk secara bertahap

produktivitas dan kemakmuran penduduk secara menyeluruh. Usaha-usaha

tersebut dapat mengalami gangguan-gangguan, antara lain karena

pertumbuhan penduduk yang terlalu cepat yang disebabkan tingginya angka

kelahiran. Masalah tingginya angka kelahiran akan dapat diatasi dengan

melaksanakan program keluarga berencana yang bertujuan untuk

meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan ibu-ibu dan anak-anak maupun

keluarga serta bangsa secara menyeluruh. Tujuan lain adalah untuk

meningkatkan kondisi kehidupan masyarakat dengan mengurangi angka

kelahiran sehingga pertumbuhan penduduk tidak melebihi kapasitas

produksi41.

Masalah kependudukan merupakan masalah dasar terjadinya

masalah-masalah sosial lainnya. Artinya, masalah-masalah kependudukan inilah yang menjadi

pendorong terjadinya masalah-masalah yang lain. Pertumbuhan suatu

kelompok penduduk diikuti oleh pertumbuhan kebutuhan hidupnya. Tidak

40 Silvy Mei Pradita, “Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat di sekitar Bendungan

Cirata Kecamatan Maniis Kabupaten Purwakarta Tahun 1984-2002,” ( Skripsi S1 Fakultas Pendidikan Ilmu Pendidikan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia, 2010), h. 65.

41

(53)

terpenuhinya kebutuhan hidup menyebabkan terjadinya berbagai

ketimpangan, baik ketimpangan ekonomi, ekologi, dunia pendidikan, maupun

ketimpangan sosial lainnya42.

Adapun perkembangan penduduk Desa Linggajati sebagai berikut :

Tabel 4

Jumlah Penduduk Desa Linggajati Tahun 2006-2011

Tahun Penduduk Jumlah Jiwa

Laki-Laki Perempuan

2006 2015 1845 3860

2007 2043 1910 3953

2008 2106 1928 4034

2009 2199 1937 4136

2010 2278 1962 4240

2011 2336 1998 4343

Sumber : data laporan dari Desa Linggajati tahun 2006-2011

Berdasarkan data penduduk pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa

jumlah penduduk di Desa Linggajati mengalami peningkatan setiap tahunnya,

dari rentang tahun 2006-2011 terjadi pertambahan penduduk. Tabel jumlah

penduduk Desa Linggajati yang tercantum diatas merupakan jumlah secara

keseluruhan yang di dalamnya termasuk orang-orang produktif yang dapat

42 Silvy Mei Pradita, “Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat di sekitar Bendungan

(54)

dijadikan sebagai sumber tenaga kerja serta penduduk tidak produktif seperti

anak-anak dan manula.

Dalam suatu proses pembangunan, pelaku utama yang mengendalikan dan

menentukan berhasil tidaknya suatu pembangunan adalah penduduk yang ada

di wilayah tersebut. Pentingnya peran serta penduduk maka berbagai upaya

peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Secara keseluruhan, Indonesia menunjukan adanya pertumbuhan

penduduk yang cepat dan pertumbuhan produksi yang lambat43. Perubahan

sosial bisa disebabkan dari berbagai sumber seperti pertambahan penduduk

yang akan menimbulkan perubahan ekologi dan dapat menyebabkan

perubahan tata hubungan antar kelompok-kelompok sosial44.

b. Perubahan Norma

Masyarakat Desa Linggajati merupakan masyarakat yang masih kuat

terhadap nilai-nilai, sehingga dalam aktivitasnya masih mengikuti norma yang

berlaku, baik norma agama dan norma sosial yang berlaku di masyarakat.

Pelaksanaan keagamaan seperti pengajian masih terus berjalan walaupun

dengan adanya kesibukannya masyarakat dengan kegiatannya sehari-hari

tetapi pengajian yang merupakan kegiatan keagamaan yang bersifat rutin ini

masih terus berjalan, keagamaan masyarakat di Desa Linggajati masih terjalin

dengan baik. Berikut wawancara dengan ibu LF masyarakat di Desa

Linggajati

43

Selo Soemardjan, Perubahan Sosial di Yogyakarta (Depok: Komunitas Bambu, 2009), h. 293.

44

(55)

“Kegiatan keagamaan disini ada kegiatan pengajian ibu-ibu setiap hari jumat yang diisi dengan mendengarkan ceramah-ceramah”.45

Wawancara dengan DAN

“Kegiatan agama disini dilaksanakan setiap seminggu sekali dan kegiatan ini masih terus berjalan, seperti pengajian pemuda pemudi dilaksanakan pada malam sabtu lalu pengajian ibu-ibu dan bapak-bapak setiap hari jumat”.46

Wawancara dengan bapak AS

“kegiatan keagamaan Desa Linggajati masih terus berjalan, kegiatan ya seperti pengajian-pengajian yang di adakan oleh warga sini”.47

Wawancara dengan Bapak US sebagai berikut

“kegiatan yang ada di desa ini ya pengajian dan di desa ini juga terdapat pesantren yang memberikan pelajaran agama yang lebih mendalam”.48

Dipertegas wawancara dengan bapak AOS

“Kalau disini rata-rata relatif wajar berhubung wajarnya seperti begini bapak kan pengelola pengajian, yang hari selasa ibu-ibu dan ba’da jumatan pengajian bapak-bapak, setelah pengajian bapak-bapak, bapak juga mengisi pengajian ditempat lain. Asal ga ada tanggal merah Alhamdulillah ramai, bapak juga maklum karena kalau hari libur itu hari yang ditunggu-tunggu masyarakat. Pengajian bapak mengalah tapi bukan bapak menghapuskan tapi ada beberapa orang saja yang bisa hadir pada hari libur. Biasanya kalau hari biasa sekitar 60-70 orang dan pada hari-hari libur hanya 10-15 orang. Karena kira-kira 90% masyarakat di RT bapak berdagang di Cipanas. Ya yang ditunggu-tunggu ya hari libur. Kalau pengajian bukan hari libur insyaallah ada seperti yang diharapkan bapak semua disini”.49

Namun yang paling dikhawatirkan adalah remaja yang melakukan hal-hal

yang meresahkan masyarakat seperti main judi, mabuk-mabukan dan lainnya.

Hal yang ditakutkan karena secara langsung atau tidak langsung ada

45

Wawancara dengan ibu LF, Linggajati, 27 Januari 2012

46

Wawancara dengan DAN, Linggajati, 27 Januari 2012

47

Wawancara dengan bapak AS, Linggajati, 02 Oktober 2012

48

Wawancara dengan bapak US, Linggajati, 02 Oktober 2012

49

(56)

perubahan pola pikir dan pergaulan anak remaja dengan seringnya melihat

gaya hidup yang dibawa oleh para wisatawan yang datang. Perubahan

terhadap prilaku dikalangan remaja dan masyarakat merasa resah dengan

keadaan seperti itu.

Wawancara dengan bapak US

“ya namanya juga manusia ya perubahan dalam kehidupan keagamaan bisa terpengaruh dari luar ataupun dari sekeliling yang ada. Ya bapak lihat sih santri disini terpengaruh dengan keramaian yang da di wisata jadinya ingin ikut melihat keramaian yang ada, jadinya kadang-kadang disaat waktu berjamaah ada sebagian anak yang tidak ikut karena penasaran ingin melihat keramaian yang ada di wisata”.50

Wawancara dengan Bapak PA

“perubahan dalam kehidupan keagamaan ya seperti cepat terpengaruhnya dari keadaan yang dibawa oleh para pengununjung yang membawa pengaruh yang kurang baik”.51

Wawancara dengan Bapak AS sebagai berikut

“perubahan terutama dalam lingkungan keagamaan yang ditakutkan ya berjudi sama minum-minuman”.52

Wawancara dengan bapak ER selaku Tokoh Mayarakat

“Seperti anak-anak tanggung setiap malam soalnya anak-anak mudanya suka ada yang bawa-bawa minuman keras, makanya sampai sekarang diperketat pengawasannya. Kalau tengah malam tuh banyak anak remaja tanggung suka bawa perempuan gitu, makanya sekarang diperketat terus di adakan semacam patroli. Justru itu yang ditakutkan mempengaruhi orang setempat, Terus ada pasangan-pasangan mungkin bukan orang sini tapi kalau ada yang dicurigai langsung menghubungi kapolsek bahkan sama orang setempat di tanya kalau memang bukan suami istri maka disuruh pulang kalau sudah malam”.53

Wawancara dengan DAN sebagai berikut

50

Wawancara dengan bapak US, Linggajati, 02 Oktober 2012

51

Wawancara dengan bapak PA, Linggajati, 02 Oktober 2012

52

Wawancara dengan bapak AS, Linggajati, 02 Oktober 2012

53

Gambar

Tabel 5. Mata Pencaharian Masyarakat Desa Linggajati Tahun 2006-2011 ...... 46
Gambar 3. Foto Peneliti dengan Bapak SEKDES Desa Linggajati .................... 48
Gambar 1 : Peta Desa Linggajati
Tabel 1 Sarana Pendidikan Desa Linggajati Kecamatan Sukaratu pada Bulan April
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan, maka judul penelitian yang mumpuni untuk penelitian ini adalah “ Peranan Komunitas Peduli Lingkungan Dalam

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendeketan kualitatif, karena ingin menelusuri dan memperoleh informasi secara mendalam mengenai studi kelayakan binis dalam

Berhubung hasil simulasi perancangan antena Yagi-Uda Cohen- Minkowski belum memenuhi parameter yang diinginkan, maka tahap selanjutnya yang akan dilakukan adalah

Dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa motivasi kerja dan kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan dengan kinerja guru, maka disarankan kepada:.. 5.2.1

Dalam penetapan biaya pendidikan yang dibebankan ke mahasiswa, Politeknik Indonusa Surakarta belum dapat menetapkan Uang Kuliah Tunggal (UKT), sehingga mahasiswa

Puji syukur ke Hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis Profil Protein Ekstrak Biji

Sidik ragam analisis jumlah klorofil daun karet (mg/L)

صخلملا ةثحابلا ةيلمع ىفلز : ثحبلا ناونع : فرشلدا : لدا روسيم ناقدص جالحا روتكدلا ا يرتسج ةيسيئرلا تاملكلا :أ تادرفلدا باعيتسا رث - ةءارقلا ةراهم – مكلحا