SUKARATU KABUPATEN TASIKMALAYA PADA TAHUN
2006-2011
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial ( S.Sos)
Disusun oleh :
Dara Nur Zakiyah
107032201702
PROGRAM STUDI SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
Dara Nur Zakiyah
Perubahan Sosial di Desa Linggajati Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya dari Tahun 2006-2011
Setiap manusia memiliki keinginan untuk memperbaiki kehidupannya agar menjadi lebih baik. Oleh sebab itu, manusia selalu berusaha agar bisa bertahan dalam kondisi apapun. Keinginan manusia untuk menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungannya agar menjadi maju dan bisa bertahan hidup membuat mereka menjadi berfikir dan bekerja melakukan sesuatu yang akhirnya mampu membawa perubahan dalam lingkungan sekelilingnya. Dengan demikian, perubahan sosial terjadi karena adanya faktor lingkungan atau faktor alam yang dapat menyebabkan ketergantungan serta kebutuhan yang membuat mereka tetap bertahan hidup. Setiap manusia pada hakekatnya mempunyai kepentingan yang tak terbatas sehingga perubahan sosial ini berpengaruh pada berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat, misalnya pendidikan ataupun perekonomian masyarakat. Oleh karena itu, terjadinya perubahan sosial diakibatkan dari perubahan yang berkembang dengan pesat dari pengaruhnya pembangunan, selain itu juga karena adanya pengaruh kebudayaan dari luar yang masuk dengan mudah akibat dari proses pembangunannya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perubahan sosial di Desa Linggajati. Apakah ada perubahan-perubahan sosial yang terjadi terhadap masyarakat Desa Linggajati. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi lapangan. Sumber penelitian ini adalah data primer yang di ambil langsung dari lapangan melalui wawancara dengan informan dari masyarakat Desa Linggajati. Sedangkan Data sekunder adalah data yang di ambil dari lembaga-lembaga pemerintah yang ada kaitanya dengan penelitian ini. Teknik yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah wawancara dengan informan yang dipilih dan observasi, data tersebut kemudian dianalisis secara kualitatif dengan disajikan dalam bentuk narasi untuk mendeskripsikan hasil dari penelitian. Setelah analisis data selesai, dilakukan penarikan kesimpulan dengan cara memahami dari data penelitian yang sudah tersaji.
Perubahan-perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat Desa Linggajati diantaranya adalah adanya perubahan gaya hidup masyarakat Desa Linggajati karena adanya pengaruh yang dibawa dari masyarakat pendatang yang berkunjung, perubahan norma yang bisa mengkhawatirkan bagi anak remaja seperti main judi, mabuk-mabukan dan lainnya. Hal yang ditakutkan karena secara langsung atau tidak langsung ada perubahan pola pikir dan pergaulan anak remaja dengan seringnya melihat gaya hidup yang dibawa oleh para wisatawan yang datang. Dan adanya perubahan populasi dan apabila pertumbuhan kebutuhan hidupnya tidak terpenuhi maka akan menyebabkan terjadinya berbagai ketimpangan, baik ketimpangan ekonomi, ekologi, dunia pendidikan, maupun ketimpangan sosial lainnya.
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillah hirabbil’alamin, puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua. Shalawat serta
salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW
serta para sahabat dan pengikutnya, semoga kita selalu senantiasa diridhoi dan
dalam lindungan serta petunjuk Allah SWT.
Berkat rahmat Allah SWT yang telah memberikan rizki kepada penulis,
berupa kesehatan, baik berupa kesehatan jasmani maupun rohani sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Perubahan Sosial di Desa Linggajati Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2006 - 2011”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana sosial dalam
bidang ilmu Sosiologi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam proses penulisan skripsi hingga skripsi selesai, penulis juga ingin
mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu serta
mendukung penulis baik berupa saran, kritik yang konstruktif, terutama kepada
Bapak Dr. Zulkifly, MA selaku ketua jurusan prodi Sosiologi serta Ibu Iim
Halimatussa’diyah M.Si selaku sekretaris jurusan yang tanpa bimbingan dan
latihan dari mereka penulis tidak akan selesai tepat waktu. Kepada Ibu Cucu
Nurhayati M.Si selaku pembimbing yang telah berbaik hati membimbing penulis
dalam hal penulisan skripsi.
Kepada staf akademik fakultas, Bapak Jajang Saprijal yang selalu direpotkan
oleh penulis dalam hal tekhnis, pertanyaan dan para staf TU yang selalu
mendukung penulis. Seluruh dosen FISIP yang selalu menyediakan waktunya
untuk penulis, serta para tim penguji.
Penulis ucapkan terima kasih banyak kepada segenap seluruh masyarakat di
daerah Desa Linggajati Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya yang telah
memberikan izin penelitian. Tak lupa juga berterima kasih kepada teman-teman
Sosiologi angkatan 2007 yang setia bersama selama 5 tahun.
Akhirnya penulis ucapkan terima kasih kepada kedua orang tua, kepada ayah
yang selalu memberikan support moril dan materiil, serta ibu yang selalu
memberikan energi dan semangat bagi penulis untuk menatap ke depan. Tak
terlupa kepada Gun Gun Nugraha yang selalu memberikan support, ide-ide dan
bantuannya yang tak ternilai. Semoga penulis bisa melakukan yang terbaik ke
bantuan, dukungan dan doa tersebut dapat bermanfaat bagi penulis. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Bekasi, 05 Oktober 2012
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
BAB I : PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Permasalahan ... 1
B. Pertanyaan Penelitian ... 4
C. Tinjauan Pustaka ... 4
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 8
E. Metodologi Penelitian ... 9
1. Pendekatan Penelitian ... 9
2. Metode Penelitian menggunakan Studi Kasus ... 9
3. Penetapan Lokasi Penelitian ... 10
4. Sumber Data dan Tehnik Pengumpulan Data ... 11
a. Observasi ... 11
b. Wawancara ... 11
c. Analisis Data ... 12
BAB III : GAMBARAN UMUM DESA LINGGAJATI KECAMATAN
SUKARATU KABUPATEN TASIKMALAYA ... 22
A. Letak Geografis ... 22
B. Kondisi Sarana dan Prasarana di Desa Linggajati Tahun 2011 .. 24
1. Transportasi ... 24
2. Telekomunikasi ... 26
3. Penerangan ... 26
4. Produksi ... 26
C. Aspek Kehidupan Sosial-ekonomi Masyarakat Desa Linggajati Tahun 2011 ... 27
1. Pendidikan ... 27
2. Kondisi Ekonomi ... 30
a. Potensi Perikanan ... 31
b. Potensi Pertanian dan Perkebunan ... 32
c. Potensi Kehutanan ... 33
d. Potensi Peternakan ... 34
e. Potensi Bahan Galian ... 35
A. Perubahan Populasi ... 37
B. Perubahan Norma ... 40
C. Perubahan Gaya Hidup ... 43
D. Perubahan Mata Pencaharian ... 45
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 51
A. Kesimpulan ... 51
B. Saran ... 53
April 2011 ... 27
Tabel 2. Kondisi Penduduk Berdasarkan Jenjang Pendidikan pada Bulan
Desember 2011 ... 29
Tabel 3. Kondisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian pada Bulan Desember 2011 ... 30
Tabel 4. Jumlah Penduduk Desa Linggajati Tahun 2006-2011 ... 39
Gambar 2. Gambar Sekolahan Desa Linggajati ... 28
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN
Masyarakat kita adalah masyarakat yang berkembang dengan cukup pesat.
Oleh sebab itu, kecenderungan terjadinya perubahan sosial merupakan gejala yang
wajar yang timbul dari pergaulan hidup manusia di dalam masyarakat.
Perubahan-perubahan sosial akan terus berlangsung sepanjang masih terjadi interaksi
antarmanusia dan antarmasyarakat. Perubahan sosial terjadi karena adanya
perubahan dalam unsur-unsur yang mempertahankan keseimbangan masyarakat,
seperti perubahan dalam unsur-unsur geografis, biologis, ekonomis, dan
kebudayaan. Perubahan-perubahan tersebut dilakukan untuk menyesuaikan
dengan perkembangan zaman1.
Oleh karena itu, terjadinya perubahan sosial diakibatkan dari perubahan yang
berkembang dengan pesat dari pengaruhnya pembangunan, selain itu juga karena
adanya pengaruh kebudayaan dari luar yang masuk dengan mudah akibat dari
proses pembangunannya.
Perubahan sosial bisa disebabkan dari berbagai sumber seperti pertambahan
penduduk yang akan menimbulkan perubahan ekologi dan dapat menyebabkan
perubahan tata hubungan antar kelompok-kelompok sosial2. Perubahan sosial bisa
disebut sebagai suatu konsep yang serba menyeluruh yang difokuskan kepada
1 Alfin nitihardjo, “Teori
-teori Perubahan Sosial,” di akses tgl 3 Oktober 2011 dari
http://alfinnitihardjo.ohlog.com/teori-teori-perubahan-sosial.oh112689.html
2
perubahan fenomena sosial di berbagai kehidupan manusia dari tingkat individual
hingga tingkat dunia3.
Hidup bermasyarakat itu sangat penting bagi manusia, karena manusia itu
tidak sempurna dan tidak dapat hidup sendirian tanpa mengadakan hubungan
dengan sesamanya dalam masyarakat. Masyarakat sebagai suatu sistem pasti akan
mengalami perubahan-perubahan, baik secara cepat atau lambat. Perubahan
merupakan suatu proses yang mengakibatkan keadaan sekarang berbeda dengan
keadaan sebelumnya. Perubahan juga bisa menjadikan berupa kemunduran atau
kemajuan. Perubahan pada masyarakat pada umumnya terjadi dengan sendirinya
sesuai dengan pertumbuhan kepentingan masyarakatnya. Pada masyarakat kota
maupun masyarakat desa proses perubahan sosial selalu terjadi.
Perubahan bisa disebut sebagai sesuatu yang terjadi secara berbeda dari waktu
ke waktu atau dari sebelum dan sesudah adanya suatu aktivitas. Setiap aktivitas
dan kegiatan akan menyebabkan perubahan karena suatu kegiatan atau aktivitas
mempunyai tujuan untuk membuat suatu perubahan. Perubahan itu dapat
melibatkan semua faktor seperti : sosial, ekonomi, politik dan budaya4.
Setiap manusia memiliki keinginan untuk memperbaiki kehidupannya agar
menjadi lebih baik. Oleh sebab itu, manusia selalu berusaha agar bisa bertahan
dalam kondisi apapun. Keinginan manusia untuk menyesuaikan diri dengan
keadaan lingkungannya agar menjadi maju dan bisa bertahan hidup membuat
mereka menjadi berfikir dan bekerja melakukan sesuatu yang akhirnya mampu
3
Robert H Lauer, perspektif tentang Perubahan Sosial ( Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1993), h. 5.
4Yahya Buwaiti,” Dampak Sosial Budaya dari Perkembangan Pariwisata di Jambi (Studi
Kasus Jasa Hiburan Umum di Kecamatan Pasar Kotamadya di Jambi),” ( Tesis S2 Fakultas Ilmu
membawa perubahan dalam lingkungan sekelilingnya. Dengan demikian,
perubahan sosial terjadi karena adanya faktor lingkungan atau faktor alam yang
dapat menyebabkan ketergantungan serta kebutuhan yang membuat mereka tetap
bertahan hidup. Setiap manusia pada hakekatnya mempunyai kepentingan yang
tak terbatas sehingga perubahan sosial ini berpengaruh pada berbagai aspek dalam
kehidupan masyarakat, misalnya pendidikan ataupun perekonomian masyarakat.
Dalam hal ini penulis mencoba membahas tentang perubahan sosial di Desa
Linggajati Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya. Dan kota Tasikmalaya
merupakan salah satu kawasan andalan di jawa barat yang menjadi unggulan
dalam pemanfaatan sektornya dan pengembangan wilayahnya, karena keberadaan
kota Tasikmalaya mempunyai kelengkapan sarana dan prasarana yang dapat
dijadikan wilayah yang memberikan pengaruh yang positif dalam
perkembangannya5.
Desa Linggajati merupakan daerah yang mempunyai keuntungan yang sangat
banyak, salah satunya di Desa Linggajati terdapat wisata yang bisa memberikan
perubahan terhadap masyarakat tersebut dan disana juga terdapat penambangan
pasir yang bisa memberikan keuntungan untuk masyarakat Desa Linggajati. Oleh
karena itu, Desa Linggajati merupakan salah satu daerah yang akan menimbulkan
pengaruh terhadap perubahan-perubahan sosial yang terjadi.
Dengan demikian perlu dilakukan penelitian agar diketahui perubahan sosial
masyarakat Desa Linggajati. Karena pengaruh yang terjadi didaerah tersebut
adanya perubahan-perubahan sosial sebagaimana yang menjadi kajian penelitian
ini.
5“Kota tasikmalaya,”
B. PERTANYAAN PENELITIAN
Berdasarkan uraian di atas, maka pertanyaan penelitiannya adalah :
- Bagaimana perubahan sosial masyarakat di Desa Linggajati ?
C. TINJAUAN PUSTAKA
Banyak penelitian yang mencoba ingin mengambil tentang perubahan
sosial diantaranya penelitian dari Silvy Mei Pradita dengan judul “Perubahan
Sosial Ekonomi Masyarakat di sekitar Bendungan Cirata Kecamatan Maniis
Kabupaten Purwakarta Tahun 1984-2002”. Dalam penelitian ini ingin
membahas tentang kehidupan sosial-ekonomi masyarakat Kecamatan Maniis
sebelum dibangunnya bendungan Cirata, melihat kondisi bendungan Cirata di
Kecamatan Maniis tahun 1984-2002, dan melihat kontribusi bendungan Cirata
terhadap kehidupan sosial-ekonomi masyarakat Kecamatan Maniis pada tahun
1984-20026. Metodologi yang penulis lakukaan yaitu memakai Heuristik yaitu
mencari, menemukan dan mengumpulkan sumber-sumber sejarah yang
relevan. Dan tehnik pengumpulan datanya yaitu studi literatur dengan
wawancara7. Dan hasil penelitian tersebut yaitu pembangunan bendungan
Cirata menyebabkan terendamnya lahan penduduk yang tinggal di daerah
genangan. Khususnya Kecamatan Maniis, sehingga mereka harus berpindah
tempat dan beradaptasi dengan lingkungannya yang baru. Selain harus
6Silvy Mei Pradita, “Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat di sekitar Bendungan Cirata
Kecamatan Maniis Kabupaten Purwakarta Tahun 1984-2002,” ( Skripsi S1 Fakultas Pendidikan Ilmu Pendidikan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia, 2010), h. 5.
7Silvy Mei Pradita, “Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat di sekitar Bendungan Cirata
kehilangan tempat tinggal dan tanahnya, sebagian dari masyarakat juga harus
kehilangan mata pencahariaannya yang sudah menjadi tradisi turun-temurun.
Adanya waduk menjadikan sebagian masyarakat Kecamatan Maniis harus
bergeser mata pencaharian dari sektor pertanian ke perikanan, perdagangan,
jasa dan lain sebagainnya, namun ada juga sebagian masyarakat yang tetap
melanjutkan mata pencahariannya terdahulu, hal ini dikarenakan bahwa modal
yang dimiliki relatif kecil, serta terbatasnya modal, pengetahuan/keterampilan
untuk berwirausaha sehingga masyarakat luar yang pada akhirnya lebih
menguasai tempat yang ada8.
Demikian juga dengan Gina Novia Purgasari yang mengambil judul
tentang “Perubahan Sosial Budaya Masyarakat di Kampung Adat Pulo Desa
Cangkuang Kabupaten Garut (Kajian Historis Tahun 1976-2000)”. Dalam
penelitian ini menganalisa tentang kondisi umum Kampung Adat Pulo
Kabupaten Garut, kondisi sosial budaya masyarakat kampung adat pulo, dan
bagaimana peran masyarakat terhadap perubahan nilai tradisi di kampung adat
pulo9. Penelitian ini menggunakan metode Heuristik, Kritik atau Analisis,
Interpretasi, Historiografi atau penulisan sejarah. Serta pengumpulan datanya
memakai Studi kepustakaan dan Wawancara10. Setelah melakukan penelitian
Gina Novia Purgasari menyimpulkan bahwa masyarakat kampung Adat Pulo
masih memegang tegus suatu adat dan tradisi yang diturunkan oleh leluhurnya
8Silvy Mei Pradita, “Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat di sekitar Bendungan Cirata
Kecamatan Maniis Kabupaten Purwakarta Tahun 1984-2002,” ( Skripsi S1 Fakultas Pendidikan Ilmu Pendidikan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia, 2010), h. 139.
9Gina Novia Purgasari, “Perubahan Sosial Budaya Masyarakat di Kampung Adat Pulo
Desa Cangkuang Kabupaten Garut (Kajian Historis Tahun 1976-2000),” (Skripsi S1 Fakultas Pendidikan Ilmu Pendidikan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia, 2011),h. 9.
10Gina Novia Purgasari, “Perubahan Sosial Budaya Masyarakat di Kampung Adat Pulo
dan masih dikerjakan sampai sekarang ini. Agama yang dipeluk oleh
masyarakat ini adalah islam akan tetapi masyarakatnya masih melaksanakan
ajaran-ajaran agama hindu. Mata pencaharian masayarkat Kampung Adat Pulo
hampir semuanya berprofesi sebagai petani, kemudian pada tahun 1976an
masyarakat Kampung Adat Pulo banyak yang melakukan aktifitas berdagang
disekitar perumahan masyarakat Kampung Pulo. Hal ini disebabkan pada
tahun 1976 situ Cangkuang resmi dijadikan objek pariwisata oleh pemerintah
karena ditemukannya cagar budaya berupa candi peninggalan agama Hindu
yang disebut candi Cangkuang. Salah satu contoh yang membawa pengaruh
positif yaitu masyarakat Kampung Adat Pulo mempunyai mata pencaharian
baru yaitu sebagai pedagang dan mereka tidak hanya mengandalkan hasil dari
pertanian saja untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, sedangkan dampak
negatifnya adalalah terjadinya pergerseran nilai-nilai tradisi dalam kehidupan
masyarakat Kampung Adat Pulo dan terjadinya perubahan dalam kehidupan
sehari-hari seperti, gaya hidup, sistem kesenian, sistem peralatan, dan pola
pikir masyarakat setempat11.
Penelitian yang selanjutnya berjudul “Sentral Perdagangan Kain
Cingondewah Kecamatan Bandung Kulon: Suatu Kajian Tentang Perubahan
Sosial Ekonomi Masyarakat Cingondewat Tahun 1989-2004)”, penelitian ini
dilakukan oleh Triani Widyanti. Dalam penelitianini melihat bagaimana
gambaran umum masyarakat Cigondewah sebelum tahun 1989, bagaimana
latar belakang serta perkembangan sentra perdagangan kain Cigondewah pada
11Gina Novia Purgasari, “Perubahan Sosial Budaya Masyarakat di Kampung Adat Pulo
priode 1989-2004, dan melihat kontribusi sentra perdagangan kain terhadap
kehidupan sosial ekonomi masyarakat Cingondewah tahun 1989-200412.
Penelitian ini menggunakan metode Heuristik, Kritik atau Analisis,
Interpretasi, Historiografi atau penulisan sejarah. Serta pengumpulan datanya
memakai Studi kepustakaan dan Wawancara13. Kesimpulan yang dicapai
adalah Berdirinya banyak pabrik dikawasan Cigondewah telah mengakibatkan
sebagian masyarakat kehilangan kesempatan untuk bertani, sebab lahan-lahan
pertanian telah berubah menjadi pabrik-pabrik dan perumahan.
Perubahan-perubahan yang terus dilakukan oleh masyarakat Cigondewah dalam upaya
untuk mengikuti perkembangan zaman dan untuk menjawab tantangan yang
harus mereka hadapi yakni berubahnya lingkungan yang mengakibatkan
berubahnya mata pencaharian mereka merupakan salah satu dari upaya
adaptasi. Adaptasi ini jelas perlu dilakukan agar kebutuhan dasar mereka
dapat terpenuhi dengan baik. Aspek sosial juga dapat dikatakan meningkat,
seperti berubahnya lembaga-lembaga dalam masyarakat yang sebelumnya
menaungi pertanian sejak perdagangan muncul maka lembaga-lembaga ini
kemudian juga berubah fungsi sehingga peranannya dalam perdagangan
menjadi sangat besar. Disamping itu, status sosial masyarakat dapat lebih
terangkat dari sebelumnya14.
12Triani Widyanti, “Sentra Perdagangan Kain Cingondewah Kecamatan Bandung Kulon:
Suatu Kajian tentang Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat Cingondewah Tahun 1989-2004,” (Skripsi S1 Fakultas Pendidikan Ilmu Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia, 2010), h. 6.
13Triani Widyanti, “Sentra Perdagangan Kain Cingondewah Kecamatan Bandung Kulon:
Suatu Kajian tentang Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat Cingondewah Tahun 1989-2004,” (Skripsi S1 Fakultas Pendidikan Ilmu Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia, 2010), h. 8.
14Triani Widyanti, “Sentra Perdagangan Kain Cingondewah Kecamatan Bandung Kulon:
Penelitian-penelitian yang dipaparkan diatas, berisikan mengenai
perubahan sosial. Penelitian-penelitian di atas mempunyai kesamaan dengan
penelitian yang ingin diteliti oleh penulis, yaitu sama-sama ingin mengetahui
perubahan-perubahan sosial yang terjadi. Dan bedanya, skripsi ini mengkaji
dalam studi sosiologi yaitu mengenai perubahan sosial.
Hal seperti inilah yang perlu diperhatikan dalam berbagai
perubahan-perubahan yang meliputi berbagai interaksi antar individu dan antar kelompok
masyarakat baik dalam perubahan struktur anggota masyarakat dan perubahan
dalam struktur kemasyarakatan yang membawa pengaruh dampak sosiologis
yang diakibatkan oleh perubahan sosial di Desa Linggajati.
D. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Menganalisa perubahan sosial di Desa Linggajati secara mendalam
terhadap kondisi sosial masyarakat
2. Untuk mengetahui apa yang menjadi faktor perubahan sosial yang ada di
Desa Linggajati
Manfaat yang hendak di capai adalah :
1. Manfaat Teoritis
a. Mempertajam aplikasi teori-teori tentang perubahan sosial
b. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan kepada pemerintah
akan pentingnya perubahan-perubahan sosial yang terjadi di
Desa Linggajati
2. Manfaat Praktis
a. Hasil penelitian dapat memberikan sumbangan sebagai sumber
bacaan untuk perpustakaan, khususnya jurusan Sosiologi
b. Dapat dijadikan bahan perbandingan apabila peneliti yang
sama diadakan pada waktu-waktu mendatang dan dapat
memberikan sumbangan pengetahuan ataupun referensi bagi
penelitian yang akan datang.
E. METODOLOGI PENELITIAN 1. Pendekatan Penelitian
Jenis Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif. Analisis
tersebut dirasa tepat karena akan memberikan jawaban mengenai pokok
permasalahan tentang adanya perubahan-perubahan sosial yang terjadi di
Desa Linggajati, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya.
Melalui penelitian ini, akan dibahas secara mendalam mengenai
perubahan sosial bagi masyarakat Desa Linggajati.
2. Metode Penelitian menggunakan Studi Kasus
Pendekatan penelitian ini pada studi lapangan dengan menggunakan
pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Selain itu, penelitian
eksplanatoris (menjelaskan), eksploratoris (penyelidikan), dan deskriptif
(menggambarkan)15. Adapun jenis penelitian yang digunakan di sini
adalah penelitian deskriptif, yaitu menggambarkan secara sistematis
mengenai fakta-fakta, dan hubungan antara fenomena16. Karena penelitian
deskriptif itu menggambarkan karakteristik, kegiatan atau
kejadian-kejadian yang terjadi selama dalam penelitian, dan menggambarkan
keadaan lingkungan atau karakteristik tempat penelitian berlangsung17.
Melalui pendekatan ini akan diperoleh analisis yang cukup tajam
mengenai pokok permasalahan yang akan dibahas.
3. Penetapan Lokasi Penelitian
Alasan pemilihan lokasi Desa Linggajati, Kecamatan Sukaratu,
Kabupaten Tasikmalaya karena di Desa Linggajati mempunyai
keuntungan yang sangat banyak. salah satunya di Desa Linggajati terdapat
wisata yang bisa memberikan perubahan terhadap masyarakat tersebut dan
disana juga terdapat penambangan pasir yang bisa memberikan
keuntungan untuk masyarakat Desa Linggajati. Oleh karena itu, Desa
Linggajati merupakan salah satu daerah yang akan menimbulkan pengaruh
terhadap perubahan-perubahan sosial yang terjadi.
Sanapiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial (Jakarta: Rajawali Press, 2007), h. 20.
17
4. Sumber Data dan Tehnik Pengumpulan Data
Untuk dapat melakukan analisis secara nyata, akan digunakan dua
jenis data yaitu data primer dan data sekunder. data primer akan di ambil
langsung dari lapangan melalui wawancara dengan informan dari
masyarakat sekitar. Sedangkan data sekunder adalah data yang di ambil
dari lembaga-lembaga pemerintah yang ada kaitanya dengan penelitian ini.
Untuk mendapatkan analisis data primer dan data sekunder, dilakukan
dengan tehnik pengumpulan data sebagai berikut :
(a) Observasi
Untuk memperoleh data yang akurat sehingga bermanfaat bagi
penelitian ini, penulis akan melakukan observasi melalui
pengamatan langsung di lapangan karena observasi merupakan
pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala
yang diteliti18. Observasi ini meliputi aspek sosial masyarakat
setempat. Melalui cara ini akan dicatat semua hasil pengamatan
yang di peroleh dengan mempertimbangkan aspek-aspek yang di
teliti. Dengan demikian akan diperoleh kejelasan mengenai
perubahan sosial di masyarakat setempat.
(b) Wawancara
Selain menggunakan observasi, penulis juga akan melakukan
wawancara secara mendalam karena wawancara salah satu teknik
terbaik untuk mendapatkan data pribadi dan dapat dijadikan
18
pelengkap teknik pengumpulan data lainnya19. Wawancara
dilakukan terhadap 15 informan. Dan informan ini adalah orang
yang tepat untuk melihat perubahan-perubahan yang terjadi di
Desa Linggjati.
Pedoman wawancara ini disusun dalam bentuk pertanyaan terbuka
yang dilakukan dengan cara wawancara secara mendalam agar
mendapatkan informasi secara bebas demi keleluasaan dalam
penelitian ini. Pertanyaan-pertanyaan dimulai dari hal-hal yang
umum, kemudian masuk kepada hal-hal yang berhubungan dengan
pokok bahasan.
(c) Analisis data
Analisis data kualitatif di mulai dengan mempelajari perolehan
data dari informan yang di lakukan secara wawancara maupun
observasi. Setelah data terkumpul semua, hasil dari wawancara
maupun observasi kemudian di abstraksikan sesuai hasil dari
informan pada saat wawancara. Setelah itu data kualitatif disajikan
dalam bentuk narasi untuk mendeskripsikan hasil dari penelitian.
Setelah analisis data selesai, dilakukan penarikan kesimpulan
dengan cara memahami dari data penelitian yang sudah tersaji20.
19
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008), h. 57.
20
F. SISTEMATIKA SKRIPSI
Untuk memperoleh gambaran dan untuk memudahkan pembahasan,
maka dalam skripsi ini dikelompokkan dalam lima bab dengan sistematika
sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan, dalam bab ini berisi tentang Latar Belakang Permasalahan, pertanyaan Penelitian, Tinjauan Pustaka, Tujuan dan
Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, Pendekatan Penelitian, Metode
Penelitian Menggunakan Studi Kasus, Sumber Data dan Tehnik
Pengumpulan Data, dan Sistematika Penulisan Skripsi.
BAB II : Tinjauan Teori, berisi tentang konsep Perubahan Sosial
BAB III : Mengenai gambaran umum Desa Linggarjati Kecamatan Sukaratu, menguraikan tentang Letak Geografis, Kondisi Sarana dan Prasarana, Aspek Kehidupan Sosial Masyarakat Linggajati
BAB IV : Analisa Hasil Penelitian, dalam bab ini akan membahas dan menganalisa hasil-hasil penelitian dan studi lapangan berdasarkan
data-data yang didapatkan di lapangan, hal itu meliputi: Perubahan Populasi,
Perubahan Norma, Perubahan Gaya Hidup, Perubahan Mata Pencaharian.
BAB V : Penutup, berisi kesimpulan dan saran. menjelaskan mengenai kesimpulan dari peneliti yang telah dilakukan beserta Saran yang
BAB II
TINJAUAN TEORI
PERUBAHAN SOSIAL
Perubahan bisa disebut sebagai sesuatu yang terjadi secara berbeda dari waktu
ke waktu atau dari sebelum dan sesudah adanya suatu aktivitas. Setiap aktivitas
dan kegiatan akan menyebabkan perubahan karena suatu kegiatan atau aktivitas
mempunyai tujuan untuk membuat suatu perubahan. Perubahan itu dapat
melibatkan semua faktor seperti : sosial, ekonomi, politik dan budaya21. Dan
perubahan bisa juga disebut sebagai norma karena perubahan itu tidak
menyebabkan trauma. Oleh karena itu, pola perubahan yang beraneka ragam akan
terbuka bagi semua masyarakat22.
Perubahan sosial itu bersifat umum meliputi perubahan berbagai aspek dalam
kehidupan masyarakat, sampai pada pergeseran persebaran umur, tingkat
pendidikan dan hubungan antar warga. Dari perubahan aspek-aspek tersebut
terjadi perubahan struktur masyarakat serta hubungan sosial23.
Motivasi sangat berpengaruh atas perubahan kebutuhan-kebutuhan materi dan
mental yang disebabkan oleh kemajuan-kemajuan teknik tetapi setiap penemuan
teknik mempunyai akibat dari perubahan mental manusia. Oleh karena itu,
perubahan atas penemuan teknik dapat menyebabkan perubahan dari berbagai
21Yahya Buwaiti,” Dampak Sosial Budaya dari Perkembangan Pariwisata di Jambi (Studi
Kasus Jasa Hiburan Umum di Kecamatan Pasar Kotamadya di Jambi),” ( Tesis S2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, 2000), h. 31.
sektor masyarakat dan setiap perubahan akan mempunyai dampak dari
perkembangan secara positif maupun negatif24.
Menurut Selo Soemardjan, perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi
pada lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi
sistem sosial, termasuk didalamnya nilai-nilai sikap-sikap dan pola prilaku
diantara kelompok dalam masyarakat menurutnya, antara perubahan sosial dan
perubahan kebudayaan memiliki satu aspek yang sama yaitu keduanya bersangkut
paut dengan suatu penerimaan cara-cara baru atau suatu perbaikan cara
masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya25.
Secara keseluruhan, Indonesia menunjukan adanya pertumbuhan penduduk
yang cepat dan pertumbuhan produksi yang lambat26. Perubahan sosial bisa
disebabkan dari berbagai sumber seperti pertambahan penduduk yang akan
menimbulkan perubahan ekologi dan dapat menyebabkan perubahan tata
hubungan antar kelompok-kelompok sosial27. Perubahan sosial bisa disebut
sebagai suatu konsep yang serba menyeluruh yang difokuskan kepada perubahan
fenomena sosial di berbagai kehidupan manusia dari tingkat individual hingga
tingkat dunia28.
Keputusan memulai suatu perubahan harus diambil oleh rakyat yang
merupakan salah satu asumsi dalam proses perubahan agar perubahan tidak hanya
24
Phill Astrid S.Susanto, Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial (Bandung: Binacipta,1979), h. 178-179.
25 “Teori Perubahan Sosial dan Pembangunan,” di akses tgl 4 Oktober 2012 dari
http://www.bantangul.com/2011/07/teori-perubahan-sosial-dan-pembangunan.html
26
Selo Soemardjan, Perubahan Sosial di Yogyakarta (Depok: Komunitas Bambu, 2009), h. 293.
27
Selo Soemardjan, Perubahan Sosial di Yogyakarta (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1986), h. 303.
28
terjadi di permukaan, bersifat sementara dan tidak melembaga. Perubahan juga
tidak dapat dilaksanakan karena ada paksaan dari kekuatan luar. Oleh sebab itu,
perubahan harus dilaksanakan atas kemauan rakyat. Apabila terdapat unsur asing
maka tidak bisa diintegrasikan dalam kebudayaan masyarakat tanpa kerja sama
warga masyarakat. Jika perubahan itu tidak disertai dari keputusan berdasarkan
kemauan rakyat maka unsur baru akan terintegrasikan ke dalam kebudayaan
masyarakat sehingga menjadi bagian dari lembaga-lembaga sosial29. Timbulnya
perubahan juga bisa disebabkan karena adanya perubahan ideologi dasar suatu
masyarakat atau perubahan orientasi dari masa lampau ke masa depan yang akan
menimbulkan kekuatan30. Inovasi berkembang bersamaan dengan proses
menghilangnya kebiasaan-kebiasaan lama itu disebabkan karena terjadinya
perubahan yang sangat cepat31.
Bermacam perubahan dalam lembaga-lembaga masyarakat yang bisa
mempengaruhi sistem sosialnya seperti nilai-nilai, sikap dan pola tingkah laku
antar kelompok di dalam masyarakat. itu semua bisa dikatakan sebagai konsep
dari perubahan sosial32.
Perubahan sosial dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, tergantung dari
sudut pengamatan: apakah dari sudut aspek, fragmen atau dimensi sistem
sosialnya. Ini disebabkan keadaan sistem sosial itu tidak sederhana, tidak hanya
29
Selo Soemardjan, Perubahan Sosial di Yogyakarta (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1986), h. 325.
30
Selo Soemardjan, Perubahan Sosial di Yogyakarta (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1986), h. 303.
31
Selo Soemardjan, Perubahan Sosial di Yogyakarta (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1986), h. 320.
32
berdimensi tunggal, tetapi muncul sebagai kombinasi atau gabungan hasil keadaan
berbagai komponen seperti berikut
1. Unsur-unsur pokok misalnya jumlah dan jenis individu serta tindakan
mereka
2. Hubungan antarunsur misalnya ikatan sosial, loyalitas, ketergantungan,
hubungan antarindividu, integrasi
3. Berfungsinya unsur-unsur di dalam sistem misalnya peran pekerjaan yang
dimainkan oleh individu atau diperlukannya tindakan tertentu untuk
melestarikan ketertiban sosial
4. Pemeliharaan batas misalnya kriteria untuk menentukan siapa saja yang
termasuk anggota sistem, syarat penerimaan individu dalam kelompok,
prinsip rekrutmen dalam organisasi dan sebagainya
5. Subsistem misalnya jumlah dan jenis seksi, segmen atau divisi khusus
yang dapat dibedakan
6. Lingkungan misalnya keadaan alam
Adakalanya perubahan hanya terjadi sebagian, terbatas ruang lingkupnya,
tanpa menimbulkan akibat besar terhadap unsur lain dari sistem. Sistem sebagai
keseluruhan tetap utuh, tak terjadi perubahan menyeluruh atas unsur-unsurnya
meski didalamnya terjadi perubahan sedikit demi sedikit33.
Timbulnya perubahan masyarakat juga terdapat dari sebab-sebab karena
majunya ilmu pengetahuan (mental manusia), teknik dan penggunaannya di dalam
masyarakat, perubahan-perubahan pertambahan harapan dan tuntutan manusia,
33
komunikasi dan transport, urbanisasi, semuanya ini mempunyai pengaruh dan
mempunyai akibat di dalam masyarakat karenanya terdapatlah perubahan
masyarakat atau biasa disebut social change34. Perubahan Masyarakat yang terjadi selama ini secara umum menyangkut perubahan perubahan struktur, fungsi
budaya, dan prilaku masyarakat. Suatu proses yang mengakibatkan keadaan
sekarang berbeda dengan keadaan sebelumnya, perubahan bisa berupa
kemunduran dan bisa juga berupa kemajuan (progress). Sedangkan masyarakat
artinya sekelompok ikatan nilai dan norma norma sosial. Istilah masyarakat dapat
juga diartikan sebagai wadah atau tempat orang orang yang saling berhubungan
dengan hukum dan budaya tertentu untuk mencapai tujuan bersama.
Terdapat juga sebab utama dari terjadinya perubahan masyarakat dikarenakan
seperti berikut:
a. Keadaan geografis tempat pengelompokan sosial : bisa mengakibatkan
perubahan karena keadaan geografis di mana mereka hidup ikut
berubah juga
b. Keadaan biofisik kelompok : merupakan faktor perubahan masyarakat
karena makanan yang cukup bergizi dan tidak bergizi bisa menentukan
progress atau regress
c. Kebudayaan : dengan semua tradisinya kadang-kadang bisa
menyebabkan bahwa orang tidak berani mengadakan progress karena
bertentangan dengan kebudayaan dan selanjutnya mereka tidak dapat
melihat manfaat daripada pengadaan perubahan
34
d. Sifat anomie manusia : yaitu menjauhkan diri dari masyarakat, bisa
juga menjadi sebab mengapa perubahan masyarakat sukar dijadikan
progress yaitu karena keinginan untuk mengadakan segala-galanya
sendiri
Keempat unsur ini termasuk saling mempengaruhi dari bidang-bidang lain
seperti tekhnologi, ilmu pengetahuan, organisasi dan management di dalam
masyarakatnya. Dan faktor-faktor ini juga dapat menimbulkan perubahan dari
bidang transport, ekonomi, politik dan tentunya bidang sosial. Maka dari itu,
perubahan dari sektor kehidupan manusia akan menimbulkan perubahan dari
sektor lain dan seterusnya35. Hal ini menunjukan bahwa betapa luasnya bidang
bidang yang mungkin mengalami perubahan. Oleh karena itu perubahan pada
masyarakat berarti juga perubahan pada kebudayaan, maka tidak mudah untuk
mengemukakan batasannya secara ringkas dan terperinci karena bidang kajian
cukup luas. Kendala yang cukup serius dalam hubungannya dengan proses
perubahan perubahan masyarakat yang semakin cepat adalah ketertinggalan dalam
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi baru, sehingga upaya untuk dapat
mengimbangi tuntutan kecepatan perubahan itu mengalami keterlambatan.
Keterlambatan perubahan ini terjadi karena dalam proses perubahan masyarakat
yang semakin cepat itu terdapat kumulasi benturan budaya dan kepentingan
hidup.
35
Perubahan sosial tidak lain adalah penyimpangan kolektif dari pola-pola yang
telah mapan. Oleh karena itu, perubahan sosial dapat menimbulkan gangguan
pada keseimbangan sosial yang ada36.
Hidup bermasyarakat itu sangat penting bagi manusia, karena manusia itu
tidak sempurna dan tidak dapat hidup sendirian tanpa mengadakan hubungan
dengan sesamanya dalam masyarakat. Masyarakat sebagai suatu sistem pasti akan
mengalami perubahan-perubahan, baik secara cepat atau lambat. Perubahan
merupakan suatu proses yang mengakibatkan keadaan sekarang berbeda dengan
keadaan sebelumnya. Perubahan juga bisa menjadikan berupa kemunduran atau
kemajuan. Perubahan pada masyarakat pada umumnya terjadi dengan sendirinya
sesuai dengan pertumbuhan kepentingan masyarakatnya. Pada masyarakat kota
maupun masyarakat desa proses perubahan sosial selalu terjadi.
Setiap manusia memiliki keinginan untuk memperbaiki kehidupannya agar
menjadi lebih baik. Oleh sebab itu, manusia selalu berusaha agar bisa bertahan
dalam kondisi apapun. Keinginan manusia untuk menyesuaikan diri dengan
keadaan lingkungannya agar menjadi maju dan bisa bertahan hidup membuat
mereka menjadi berfikir dan bekerja melakukan sesuatu yang akhirnya mampu
membawa perubahan dalam lingkungan sekelilingnya. Dengan demikian,
perubahan sosial terjadi karena adanya faktor lingkungan atau faktor alam yang
dapat menyebabkan ketergantungan serta kebutuhan yang membuat mereka tetap
bertahan hidup. Setiap manusia pada hakekatnya mempunyai kepentingan yang
36
tak terbatas sehingga perubahan sosial ini berpengaruh pada berbagai aspek
kehidupan masyarakat, misalnya pendidikan ataupun perekonomian masyarakat.
Dalam kaitannya dengan perubahan sosial terhadap kehidupan masyarakat
harus di lihat bahwa ada faktor lain yang ikut berperan dalam mengubah kondisi
sosial tersebut, seperti pendidikan, media masa, transportasi, komunikasi, maupun
sektor-sektor pembangunan lainnya. Suatu perubahan juga dapat terjadi karena
dipaksakan pada suatu masyarakat dari luar dan tak bisa ditolak karena kuatnya
pelopor perubahan. Akan tetapi, masyarakat tidak siap atau tidak menerimanya37.
Perubahan sosial pada umumnya bisa berasal dari berbagai sumber.
Pertambahan jumlah penduduk pasti akan menimbulkan perubahan ekologis.
Perubahan ini akan merangsang terjadinya perubahan tata hubungan antara
kelompok-kelompok sosial. Apabila diterapkan dalam skala yang cukup besar,
maka penemuan-penemuan dan inovasi teknologis akan menimbulkan suatu
tatanan baru dalam kehidupan ekonomi. Suatu perubahan ideologi dasar suatu
masyarakat (misalnya dalam agama atau konsep tentang negara) atau perubahan
orientasi dari masa lampau ke masa depan mudah menimbulkan
kekuatan-kekuatan yang menyebabkan timbulnya perubahan sosial. Singkatnya,
sumber-sumber pokok dari perubahan sosial terletak di dalam lingkup biologi, teknologi
dan ideologi masyarakat38.
37
Selo Soemardjan, Perubahan Sosial di Yogyakarta (Depok: Komunitas Bambu, 2009), h. 451.
38
BAB III
GAMBARAN UMUM DESA LINGGAJATI KECAMATAN SUKARATU KABUPATEN TASIKMALAYA
A. Letak Geografis
Desa Linggajati terletak di Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya,
Desa Linggajati merupakan daerah dengan kondisi fisik pegunungan yang sangat
menawan. Desa Linggajati dengan luas wilayah 780.559 ha, merupakan daerah
pegunungan yang jalannya berkelok-kelok menanjak, dalam perjalanan ke Desa
Linggajati akan disuguhi panorama pegunungan yang indah, disuguhi panorama
hutan pinus yang rindang menghijau di sepanjang jalan, dihiasi saluran air panas
yang berkelok di sela-sela perkampungan dan persawahan dan juga panorama
persawahan yang terhampar luas bak permadani. Jalan yang kurang relatif bagus,
karena jalan aspal yang terkupas, bebatuan dan berlubang. Lokasi Desa linggajati
berada di pegunungan galunggung yang merupakan gunung berapi dengan
ketinggian 2.167 meter dpl, berjarak kurang lebih 17 km dari pusat kota
Tasikmalaya.
Desa Linggajati adalah sebuah Desa yang terletak dekat pegunungan dengan
luas wilayah 780.559 ha merupakan daerah menanjak dan berkelok-kelok.
Kondisi alam pegunungan Galunggung memberikan bentukan unik yang menarik
dan mempesona bagi kondisi geografis Desa Linggajati. Suhu rata-rata harian di
Desa Linggajati sekitar 22-28-30 derajat c. Desa Linggajati berada pada
ketinggian 700 mdl di atas permukaan laut. Desa Linggajati berkarakteristik
hujannya 55 mm. Tanah tersebut sangat cocok untuk pertanian sehingga Desa
Linggajati termasuk yang sangat subur akan pertaniannya.
Batas-batas wilayah Desa Linggajati adalah sebagai berikut :
- Sebelah Barat : Gunung Galunggung
- Sebelah Timur : Desa Tawang Banteng
- Sebelah Utara : Desa Sinagar
- Sebelah Selatan : Desa Mekarjaya Kec. Padakembang
Peta Desa Linggajati
B. Kondisi Sarana dan Prasarana di Desa Linggajati Tahun 2011
Dalam rangka peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui kegiatan
pengembangan potensi dan investasi yang ada di Desa Linggajati, sarana dan
prasarana mutlak diperlukan untuk kegiatan dalam sehari-hari. Sarana dan
prasarana tersebut meliputi :
1. Transportasi
Transportasi di sini menyangkut jarak tempuh, kondisi jalan serta sarana
transportasi dalam upaya menggerakan perekonomian di suatu daerah. Dalam
pengembangan Desa Linggajati yang terdapat wisata Gunung Galunggung.
Sedang untuk kelancaran sistem transportasi yang efektif dan efisien dalam
menunjang kegiatan ekonomi baik antar kota, dalam/luar propinsi, antar daerah,
antar kecamatan dan Desa diperlukan sarana penunjang berupa truck umum 5
unit, angkutan perdesa 10 unit. Ojek 153 unit.
jarak tempuh yang harus di lalui untuk sampai ke Desa Linggajati meliputi :
Jarak ke ibu kota kecamatan : 8 km
Lama jarak tempuh ke ibu kota kecamatan dengan kendaraan bermotor
:0,15 jam
Lama jarak tempuh ke ibu kota kecamatan dengan berjalan kaki atau
kendaraan non bermotor : 1 jam
Kendaraan umum ke ibu kota kecamatan terdapat 8 unit
Lama jarak tempuh ke ibu kota kabupaten dengan kendaraan bermotor : 1
jam
Lama jarak tempuh ke ibu kota kabupaten dengan berjalan kaki atau
kendaraan no bermotor : 3 jam
Jarak ke ibu kota provinsi 380 km
Lama jarak tempuh ke ibu kota provinsi dengan kendaraan bermotor : 3,5
jam
Lama jarak tempuh ke ibu kota provinsi dengan berjalan kaki atau
kendaraan non bermotor 5 jam.
Untuk menuju ke Desa Linggajati, terdapat tiga alternatif jalan yang dapat
ditempuh, yaitu :
Dari arah Bandung lewat Ciawi, di depan Pasar lama Indihiang, belok ke
arah kanan + 12 km.
Dari arah Bandung lewat Ciawi, setelah jembatan Cikunir (Singaparna)
belok ke arah kiri + 14 km
Dari pusat kota Tasikmalaya langsung ke arah Barat lewat Jl.
Bantar-Tawangbanteng, + 17 km
Kondisi jalannya seperti :
- Jalan Desa kelurahan : panjang jalannya aspal tapi rusak
- Jalan antar Desa/kelurahan/kecamatan : panjang jalannya sirtu tapi rusak
- Jalan kabupaten yang melewati Desa/kelurahan : panjang jalannya aspal
- Prasarana angkutan darat: jumlah pangkalan ojek 4 rusak
2. Telekomunikasi
Seiring dengan kemajuan teknologi informasi yang mendunia, kebutuhan
sarana telekomunikasi mutlak diperlukan dan memegang peranan yang sangat
penting dalam meningkatkan perekonomian daerah. Telkom merupakan salah satu
badan usaha milik negara yang bergerak di bidang penyediaan jasa
telekomunikasi nasional senantiasa melakukan pengembangan dan peningkatan
dalam hal jangkauan pelayanan dan sistem pelayanan kepada masyarakat.
Untuk perluasan jangkauan pelayanan/komunikasi pedesaan di Desa
Linggajati terdapat hanya 1 unit sarana umum warung telekomunikasi (Wartel),
dan di Desa Linggajati terdapat sinyal telfon, sinyal TV dan sinyal radio. Warga
yang mempunyai TV jumlahnya ada 1175 unit dan jumlah parabola hanya 3 unit.
Di Desa Linggajati tidak terdapat Koran dan majalah hanya papan iklan dan papan
pengumuman.
3. Penerangan
Kebutuhan listrik untuk industri dan masyarakat telah dilayani oleh
Perusahaan Listrik Negara (PT.PLN). Aliran listrik telah menjangkau Desa
Linggajati. Yang sudah memakai listrik PLN di Desa Linggajati terdapat 1271
unit, yang memakai lampu minyak tanah ada 15 keluarga, dan yang memakai
kayu bakar ada 729 keluarga.
Jenis produksi yang ada di Desa linggajati meliputi: yang memiliki
penggilingan padi hanya 9 orang, yang memiliki traktor ada 6 orang, dan yang
memiliki alat produksi dan pengolah hasil industri kerajinan keluarga skala kecil
dan menengah ada 79 orang.
C. Aspek Kehidupan Sosial Masyarakat Desa Linggajati Tahun 2011 1. Pendidikan
Desa Linggajati merupakan Desa yang terletak di kecamatan Sukaratu,
jarak ke pusat kota kurang lebih 17 km.
Tabel 1
Sarana Pendidikan Desa Linggajati Kecamatan Sukaratu pada Bulan April 2011 Sumber : Laporan Data Desa Linggajati April 2011
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa kualitas pendidikan di
Desa Linggajati pada khususnya masih tergolong kurang maju. Pendidikan
yang ada di Desa Linggajati hanya 1 MI, 3 SD, dan 1MTsN. Di sana tidak
memasuki jenjang yang makin tinggi dan disertai minim pula jumlah
gurunya.
Salah satu foto sekolahan yang berada di Desa Linggajati
Gambar 2 : Foto sekolahan yang berada di Desa Linggajati
Walaupun jarak yang lumayan jauh dari pusat kota tasikmalaya,
masyarakat Desa Linggajati tetap menjalankan pendidikan dengan
maksimal. Walaupun berada jauh dari pusat kota, Desa Linggajati
mempunyai fasilitas yang menunjang pendidikan. Fasilitas tersebut seperti
foto copy dan toko yang menjual perlengkapan sekolah. Walaupun Desa
Linggajati jauh dari pusat kota Tasikmalaya namun banyak juga
masyarakat yang melanjutkan pendidikan di luar Desa Linggajati.
Dibawah ini dapat di lihat pada tabel II tentang kondisi penduduk Desa
Tabel 2
Kondisi Penduduk Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Pada Bulan Desember 2011
Menurut Jenjang Pendidikan Jumlah
S3 -
S2 14
S1 18
D3 -
D2 1
D1 1
SMA 167
SMP 270
SD 340
TK 422
Jumlah 4343
Sumber : laporan data Desa Linggajati bulan Desember 2011
Berdasarkan tabel kondisi penduduk berdasarkan jenjang pendidikan
dapat dilihat bahwa status pendidikan masyarakat Desa Linggajati masih
sangat rendah. Dikarenakan separuh jumlah penduduk secara keseluruhan
masih berada dijenjang sekolah menengah ke bawah. Hanya sedikit dari
2. Kondisi Ekonomi
Masyarakat Desa Linggajati yang hidup jauh dari pusat keramaian
memiliki hubungan kekeluargaan yang erat. Kondisi rumah yang saling
berdekatan memudahkan masyarakat dalam berkomunikasi. Begitu pula
kondisi perekonomian masyarakat terlihat sudah cukup baik. Hal ini di
karenakan banyaknya lapangan pekerjaan seperti PNS, Petani, Buruh tani,
Buruh Swasta, Pedagang, Pengrajin, Peternak, Pengusaha Angkutan yang
tersedia di Desa Linggajati
Dibawah ini dapat di lihat pada tabel 3 tentang kondisi penduduk Desa
Linggajati menurut Mata Pencaharian
Berdasarkan tabel kondisi penduduk berdasarkan Mata Pencaharian
dapat dilihat bahwa pekerjaan yang banyak dilakukan di Desa Linggajati
kebanyakkan adalah buruh swasta, pedagang, buruh tani, petani. Hanya
sedikit dari mereka yang bekerja sebagai PNS dan Pengusaha Angkutan.
Kondisi perekonomian masyarakat Desa Linggajati diperkuat oleh
beberapa sumber daya alam. Sektor-sektor tersebut diantaranya seperti
pertanian, perikanan, perkebunan, kehutanan, peternakan, bahan galian
dan pariwisata
a. Potensi Perikanan
Potensi perikanan yang ada di Desa Linggajati sarana produksinya
seperti:
- Empang kolam : 18,650 ha, mendapatkan 0,266,775 ton/th
- Sawah : 2 ha, mendapatkan 1 ton/th
- Pancingan : 4 unit, mendapatkan 3 ton/th
Jenis ikannya adalah :
o Mas : 0,3730 ton/th
o Mujair : 0,466,25 ton/th
o Nila : 0,466,25 ton/th
Mekanisme Pemasarannya :
Dijual langsung ke konsumen
Dijual kepasar hewan
Dijual melalui tengkulak
Dijual melalui pengecer
b. Potensi Pertanian dan Perkebunan
Di Desa Linggajati jumlah keluarga yang memilki lahan pertanian
sebanyak 919 keluarga, yang tidak memilki lahan pertanian sebanyak 60
keluarga, yang memilki kurang dari 1 ha sebanyak 573 keluarga, yang
memilki dari 1,5-5 ha lahan pertanian sebanyak 286 keluarga, jumlah total
keluarga petani sebanyak 859 keluarga.
Jenis-jenis pertanian yang ada di Desa Linggjati adalah :
- Padi sawah : 196,425 ha
- Ubi kayu : 0,2 ha 2 ton
- Ubi jalar : 0,1 ha 1.5 ton
- Cabe : 0,32 ton
- Tomat : 0,1 ha 0,5 ton
- Bayam : 0,02 ha 0,3 ton
- Kangkung : 0,05 ha 0,5 ton
- Umbi-umbian lain : 1 ha 1,7 ton
- Pisang : 4 ha 2 ton
- Sirsak : 0,3 ha 0,7 ton
- Aren : 5 ha 1,25 ton
- Kelapa : 14 ha 10 ton
Pemasaran hasil tanaman pangan dan tanaman buah-buahan
o Dijual langsung ke konsumen
o Dijual ke pasar
o Dijual melalui tengkulak
o Dijual melalui pengecer
Luas dan hasil perkebunan menurut jenis komoditas
Kelapa : 14 ha 6 kw ha
Aren : 5 ha 4,5 kw ha
Mekanisme Pemasaran hasil perkebunan dijual melalui tengkulak dan
dijual melalui pengecer
c. Potensi Kehutanan
Potensi kehutanan yang ada di Desa Linggajati dimiliki oleh Perhutani
atau instansi sektoral sebesar 401 ha. Hasil hutannya seperti :
- Kayu : 2000 m3/th
- Bambu : 500 m3/th
- Enau : 20 ton/th
- Gula enau : 6 ton/th
Kondisi hutan lindung di Desa Linggajati baik dan mekanisme
o Dijual langsung ke konsumen
o Dijual melalui tengkulak
o Dijual melalui pengecer
d. Potensi Peternakan
Potensi peternakan di Desa Linggajati banyak sekali jenis ternaknya.
Di bawah ini akan disebutkan jenis ternak, populasi ternak dan jumlah
pemilik ternak diantaranya adalah:
Sapi : jumlah pemilik 22 orang
Jumlah populasi 22 ekor
Kerbau: Jumlah pemilik 20 orang
Jumlah populasi 203 ekor
Ayam kampung : Jumlah pemilk 700 orang
Jumlah populasi 15.000 ekor
Kenis ayam boiler : Jumlah pemilik18 orang
Jumlah populasi 18.000 ekor
Bebek : Jumlah pemilik 60 orang
Jumlah populasi 5.000 orang
Kambing : Jumlah pemilik 57 orang
Jumlah populasi 573 ekor
Domba : Jumlah pemilik 60 orang
Jumlah populasi 436 ekor
Jumlah populasi 25 ekor
Kucing : Jumlah pemilik 76 orang
Jumlah populasi 84 ekor
Produksi peternakan di Desa Linggajati seperti produksi daging
sebesar 8000 kg/th. Ketersediaan hijauan pangan ternak sebesar 43 ton/ha.
Luas lahan gembalaan seluas 1,7 ha, dengan mekanisme Pemasarannya
dijual langsung ke konsumen .
e. Potensi bahan galian
Jenis kekayaan bahan galian yang dimiliki oleh Desa Linggajati berupa
pasir yang produksinya sangat besar dikelola oleh milki perorangan dan
mekanisme pemasarannya melalui :
- Dijual langsung ke konsumen
- Dijual melalui pengecer
- Dijual ke perusahaan
f. Potensi Pariwisata
Sektor pariwisata di Desa Linggajati mempunyai peluang yang cukup
prospektif untuk dikembangkan menjadi industri pariwisata yang mampu
bersaing dengan pariwisata di daerah yang lain bahkan manca negara. Ini
cukup beralasan, karena obyek wisata yang ada cukup beragam dan
mempunyai ciri khusus dan nilai lebih dibanding dengan daerah lainnya.
pendapatan asli daerah semata yang lebih penting kepariwisataan di Desa
Linggajati Kabupaten Tasikmalaya mampu memberdayakan masyarakat
sendiri sehingga mereka merasa memiliki, melaksanakan, melestarikan,
dan pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat melalui
cara memberikan lapangan kerja dan kesempatan berusaha. Potensi
pariwisata di Desa Linggajati meliputi wisata Cipanas Galunggung dan
Kawah Galunggung.
Potensi obyek wisata dikembangkan melalui program pembangunan
kepariwisataan mencangkup kegiatan peningkatan dan rehabilitasi obyek
wisata yang ada, peningkatan sarana dan prasarana ke lokasi obyek wisata,
pengelolaan obyek wisata seperti kerja sama dengan biro perjalanan serta
BAB IV
PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT DESA LINGGAJATI KECAMATAN SUKARATU KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN
2006-2011
Desa Linggajati merupakan salah satu desa yang mempunyai keuntungan yang
cukup besar karena di desa itu terdapat kawasan pariwisata dan terdapat
pertambangan pasir. Kehadiran pariwisata dan pertambangan pasir di Desa
Linggajati cukup berpengaruh terhadap kehidupan sosial masyarakat. Oleh karena
itu menimbulkan perubahan sosial terhadap kehidupan di masyarakat Desa
Linggajati. Dari hasil penelitian yang dilakukan melalui wawancara dan observasi
dengan masyarakat Desa Linggajati, penulis mendapat banyak informasi bahwa
ternyata ada perubahan sosial yang mempengaruhi kehidupan sosial di Desa
Linggajati.
Untuk mengetahui adanya perubahan sosial yang mempengaruhi kehidupan
sosial di Desa Linggajati, di bawah ini penulis akan memaparkan hasil penelitian
mengenai perubahan sosial yang terjadi di Desa Linggajati
a. Perubahan Populasi
Penduduk merupakan faktor pendorong peningkatan usaha manusia yang
positif terhadap kesejahteraan, akan tetapi berakibat negatif pula terhadap
terjadinya berbagai ketimpangan serta masalah sosial39. Penduduk pada
hakikatnya merupakan sumber yang sangat penting bagi pembangunan sebab
39 Silvy Mei Pradita, “Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat di sekitar Bendungan
penduduk merupakan subjek serta objek pembangunan. Salah satu tanggung
jawab utama pemerintah adalah meningkatkan kesejahteraan penduduk serta
mengambil langkah-langkah pencegahan terhadap gangguan kesejahteraan.
Pembangunan ekonomi dan peningkatkan kesejahteraan rakyat yang harus
disertai dengan pengaturan pertumbuhan jumlah penduduk, melalui program
keluarga berencana dan transmigrasi40.
Tujuan utama suatu proses pembangunan adalah untuk secara bertahap
produktivitas dan kemakmuran penduduk secara menyeluruh. Usaha-usaha
tersebut dapat mengalami gangguan-gangguan, antara lain karena
pertumbuhan penduduk yang terlalu cepat yang disebabkan tingginya angka
kelahiran. Masalah tingginya angka kelahiran akan dapat diatasi dengan
melaksanakan program keluarga berencana yang bertujuan untuk
meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan ibu-ibu dan anak-anak maupun
keluarga serta bangsa secara menyeluruh. Tujuan lain adalah untuk
meningkatkan kondisi kehidupan masyarakat dengan mengurangi angka
kelahiran sehingga pertumbuhan penduduk tidak melebihi kapasitas
produksi41.
Masalah kependudukan merupakan masalah dasar terjadinya
masalah-masalah sosial lainnya. Artinya, masalah-masalah kependudukan inilah yang menjadi
pendorong terjadinya masalah-masalah yang lain. Pertumbuhan suatu
kelompok penduduk diikuti oleh pertumbuhan kebutuhan hidupnya. Tidak
40 Silvy Mei Pradita, “Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat di sekitar Bendungan
Cirata Kecamatan Maniis Kabupaten Purwakarta Tahun 1984-2002,” ( Skripsi S1 Fakultas Pendidikan Ilmu Pendidikan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia, 2010), h. 65.
41
terpenuhinya kebutuhan hidup menyebabkan terjadinya berbagai
ketimpangan, baik ketimpangan ekonomi, ekologi, dunia pendidikan, maupun
ketimpangan sosial lainnya42.
Adapun perkembangan penduduk Desa Linggajati sebagai berikut :
Tabel 4
Jumlah Penduduk Desa Linggajati Tahun 2006-2011
Tahun Penduduk Jumlah Jiwa
Laki-Laki Perempuan
2006 2015 1845 3860
2007 2043 1910 3953
2008 2106 1928 4034
2009 2199 1937 4136
2010 2278 1962 4240
2011 2336 1998 4343
Sumber : data laporan dari Desa Linggajati tahun 2006-2011
Berdasarkan data penduduk pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa
jumlah penduduk di Desa Linggajati mengalami peningkatan setiap tahunnya,
dari rentang tahun 2006-2011 terjadi pertambahan penduduk. Tabel jumlah
penduduk Desa Linggajati yang tercantum diatas merupakan jumlah secara
keseluruhan yang di dalamnya termasuk orang-orang produktif yang dapat
42 Silvy Mei Pradita, “Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat di sekitar Bendungan
dijadikan sebagai sumber tenaga kerja serta penduduk tidak produktif seperti
anak-anak dan manula.
Dalam suatu proses pembangunan, pelaku utama yang mengendalikan dan
menentukan berhasil tidaknya suatu pembangunan adalah penduduk yang ada
di wilayah tersebut. Pentingnya peran serta penduduk maka berbagai upaya
peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Secara keseluruhan, Indonesia menunjukan adanya pertumbuhan
penduduk yang cepat dan pertumbuhan produksi yang lambat43. Perubahan
sosial bisa disebabkan dari berbagai sumber seperti pertambahan penduduk
yang akan menimbulkan perubahan ekologi dan dapat menyebabkan
perubahan tata hubungan antar kelompok-kelompok sosial44.
b. Perubahan Norma
Masyarakat Desa Linggajati merupakan masyarakat yang masih kuat
terhadap nilai-nilai, sehingga dalam aktivitasnya masih mengikuti norma yang
berlaku, baik norma agama dan norma sosial yang berlaku di masyarakat.
Pelaksanaan keagamaan seperti pengajian masih terus berjalan walaupun
dengan adanya kesibukannya masyarakat dengan kegiatannya sehari-hari
tetapi pengajian yang merupakan kegiatan keagamaan yang bersifat rutin ini
masih terus berjalan, keagamaan masyarakat di Desa Linggajati masih terjalin
dengan baik. Berikut wawancara dengan ibu LF masyarakat di Desa
Linggajati
43
Selo Soemardjan, Perubahan Sosial di Yogyakarta (Depok: Komunitas Bambu, 2009), h. 293.
44
“Kegiatan keagamaan disini ada kegiatan pengajian ibu-ibu setiap hari jumat yang diisi dengan mendengarkan ceramah-ceramah”.45
Wawancara dengan DAN
“Kegiatan agama disini dilaksanakan setiap seminggu sekali dan kegiatan ini masih terus berjalan, seperti pengajian pemuda pemudi dilaksanakan pada malam sabtu lalu pengajian ibu-ibu dan bapak-bapak setiap hari jumat”.46
Wawancara dengan bapak AS
“kegiatan keagamaan Desa Linggajati masih terus berjalan, kegiatan ya seperti pengajian-pengajian yang di adakan oleh warga sini”.47
Wawancara dengan Bapak US sebagai berikut
“kegiatan yang ada di desa ini ya pengajian dan di desa ini juga terdapat pesantren yang memberikan pelajaran agama yang lebih mendalam”.48
Dipertegas wawancara dengan bapak AOS
“Kalau disini rata-rata relatif wajar berhubung wajarnya seperti begini bapak kan pengelola pengajian, yang hari selasa ibu-ibu dan ba’da jumatan pengajian bapak-bapak, setelah pengajian bapak-bapak, bapak juga mengisi pengajian ditempat lain. Asal ga ada tanggal merah Alhamdulillah ramai, bapak juga maklum karena kalau hari libur itu hari yang ditunggu-tunggu masyarakat. Pengajian bapak mengalah tapi bukan bapak menghapuskan tapi ada beberapa orang saja yang bisa hadir pada hari libur. Biasanya kalau hari biasa sekitar 60-70 orang dan pada hari-hari libur hanya 10-15 orang. Karena kira-kira 90% masyarakat di RT bapak berdagang di Cipanas. Ya yang ditunggu-tunggu ya hari libur. Kalau pengajian bukan hari libur insyaallah ada seperti yang diharapkan bapak semua disini”.49
Namun yang paling dikhawatirkan adalah remaja yang melakukan hal-hal
yang meresahkan masyarakat seperti main judi, mabuk-mabukan dan lainnya.
Hal yang ditakutkan karena secara langsung atau tidak langsung ada
45
Wawancara dengan ibu LF, Linggajati, 27 Januari 2012
46
Wawancara dengan DAN, Linggajati, 27 Januari 2012
47
Wawancara dengan bapak AS, Linggajati, 02 Oktober 2012
48
Wawancara dengan bapak US, Linggajati, 02 Oktober 2012
49
perubahan pola pikir dan pergaulan anak remaja dengan seringnya melihat
gaya hidup yang dibawa oleh para wisatawan yang datang. Perubahan
terhadap prilaku dikalangan remaja dan masyarakat merasa resah dengan
keadaan seperti itu.
Wawancara dengan bapak US
“ya namanya juga manusia ya perubahan dalam kehidupan keagamaan bisa terpengaruh dari luar ataupun dari sekeliling yang ada. Ya bapak lihat sih santri disini terpengaruh dengan keramaian yang da di wisata jadinya ingin ikut melihat keramaian yang ada, jadinya kadang-kadang disaat waktu berjamaah ada sebagian anak yang tidak ikut karena penasaran ingin melihat keramaian yang ada di wisata”.50
Wawancara dengan Bapak PA
“perubahan dalam kehidupan keagamaan ya seperti cepat terpengaruhnya dari keadaan yang dibawa oleh para pengununjung yang membawa pengaruh yang kurang baik”.51
Wawancara dengan Bapak AS sebagai berikut
“perubahan terutama dalam lingkungan keagamaan yang ditakutkan ya berjudi sama minum-minuman”.52
Wawancara dengan bapak ER selaku Tokoh Mayarakat
“Seperti anak-anak tanggung setiap malam soalnya anak-anak mudanya suka ada yang bawa-bawa minuman keras, makanya sampai sekarang diperketat pengawasannya. Kalau tengah malam tuh banyak anak remaja tanggung suka bawa perempuan gitu, makanya sekarang diperketat terus di adakan semacam patroli. Justru itu yang ditakutkan mempengaruhi orang setempat, Terus ada pasangan-pasangan mungkin bukan orang sini tapi kalau ada yang dicurigai langsung menghubungi kapolsek bahkan sama orang setempat di tanya kalau memang bukan suami istri maka disuruh pulang kalau sudah malam”.53
Wawancara dengan DAN sebagai berikut
50
Wawancara dengan bapak US, Linggajati, 02 Oktober 2012
51
Wawancara dengan bapak PA, Linggajati, 02 Oktober 2012
52
Wawancara dengan bapak AS, Linggajati, 02 Oktober 2012
53