• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Rancang Bangun Aplikasi Pencatatan Dokumen Pada Yayasan Hang Tuah Cabang Surabaya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Rancang Bangun Aplikasi Pencatatan Dokumen Pada Yayasan Hang Tuah Cabang Surabaya."

Copied!
95
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN APLIKASI PENCATATAN

DOKUMEN PADA YAYASAN HANG TUAH CABANG

SURABAYA

TUGAS AKHIR

Program Studi S1 Sistem Informasi

Oleh: MIS’FAN 07.41010.0316

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

(2)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 3

1.3. Pembatasan Masalah ... 3

1.4. Tujuan ... 3

1.5. Sistematika Penulisan ... 3

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Aplikasi ... 6

2.2 Surat ... 7

2.2.1 Pengertian Surat Masuk ... 8

2.2.2 Pengertian Surat Keluar ... 9

2.2.3 Prosedur Penanganan Surat Masuk ... 9

2.2.4 Prosedur Penanganan Surat Keluar ... 11

2.3 System Development Life Cycle (SDLC) ... 12

(3)

x

2.6 Testing Software ... 19

2.6.1 Objektivitas Testing ... 20

2.6.2 Test Case ... 21

2.6.3 Black Box Testing ... 21

2.7 Web ... 22

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 24

3.1. Analisis Sistem ... 24

3.1.1. Analisi Kebutuhan ... 25

3.1.2. Blok Diagram ... 25

3.1.3. Document Flow ... 27

3.2. Perancangan Sistem ... 31

3.2.1. System Flow ... 32

3.2.2. Data Flow Diagram (DFD) ... 34

3.2.3. Entity Relationship Diagram (ERD) ... 39

3.3. Struktur Tabel ... 41

3.4. Perancangan Input dan Output(I/O) ... 45

3.5. Desain Uji Coba ... 56

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM ... 61

4.1 Implementasi Sistem ... 61

(4)

xi

Halaman

4.1.2 Penjelasan Implementasi Sistem ... 62

4.2 Evaluasi Sistem ... 66

4.2.1 Uji Coba Aplikasi ... 67

4.2.2 Pembahasan Evaluasi ... 86

BAB V PENUTUP ... 89

5.1 Kesimpulan ... 89

5.2 Saran ... 89

DAFTAR PUSTAKA ... 90

LAMPIRAN ... 92

(5)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Yayasan Hang Tuah adalah sebuah lembaga pendidikan yang didirikan

oleh Jalasenastri TNI AL dari Sabang sampai Merauke yang berpusat di Jakarta.

Salah satu cabangnya adalah Yayasan Hang Tuah Cabang Surabaya yang

bertempat di Jl. Laksda M. Nazir 46. Saat ini, Yayasan Hang Tuah Cabang

Surabaya memiliki 33 Satuan Pendidikan mulai dari TK, SD, SMP, SMA, dan

SMK serta memiliki 7 Sekolah perwakilan yang tersebar di Pulau Jawa. Untuk bisa

meningkatkan kualitas, maka Yayasan Hang Tuah Cabang Surabaya harus bisa

menyediakan pelayanan yang maksimal dalam hal ini adalah di bidang pengelolaan

arsip yang digunakan untuk memenuhi seluruh kebutuhan yayasan maupun satuan

pendidikan yang berkepentingan. Karena pengelolaan merupakan aset yang sangat

penting di dalam suatu organisasi (Barthos, 2012: 2).

Selama ini proses pengelolaan dokumen di Yayasan Hang Tuah Cabang

Surabaya adalah dengan menyusun dan mendata surat masuk dan surat keluar

yang terkumpul di bagian administrasi. Dengan banyaknya jumlah surat masuk

dan surat keluar membuat bagian administrasi tidak dapat mengkoordinasi

dokumen mana saja yang harus diprioritaskan terlebih dahulu (dokumen penting).

Setelah tahap pendataan dokumen kemudian mengelompokkan dan

melakukan penomoran dokumen. Selama ini penomoran dilakukan dengan melihat

standar pengkodean, standar pengelolaan dokumen yang ditulis secara manual.

(6)

2

penomoran dibuat secara otomatis, juga terdapat fitur pencarian yang diinginkan.

Karena pencarian yang dilakukan saat ini masih manual, melihat begitu banyak

dokumen yang disimpan akan membutuhkan waktu yang lama maka akan dibuat

fitur pencarian. Hal ini memudahkan pihak Yayasan Hang Tuah Cabang Surabaya

dalam mencari dokumen.

Setelah melakukan penomoran dokumen maka tahap terakhir adalah

tahap pengesahan dokumen. Sebelum dokumen/surat diserahkan, semua dokumen

yang diterima terlebih dahulu disahkan oleh penanggung jawab yang disini adalah

pimpinan pengurus cabang. Proses penandatanganan dilakukan dengan memenui

penanggung jawab tersebut. Apabila penanggung jawab tidak ada di tempat maka

pihak tata usaha menunggu sampai penanggung jawab tersebut ada di tempat. Hal

ini juga membutuhkan waktu yang lama.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka akan timbul dampak negatif

bagi Yayasan Hang Tuah Cabang Surabaya seperti yang dikemukakan oleh

Laserfich (2007: 45), yaitu banyak waktu yang terbuang untuk mencari dokumen

yang diinginkan, banyaknya penumpukan dokumen dan tidak adanya tempat

khusus dimana dokumen disimpan dan dipelihara (Repository).

Dengan adanya aplikasi pencatatan dokumen ini pada Yayasan Hang

Tuah Cabang Surabaya diharapkan dapat memperbaiki sistem yang terdahulu dan

dapat mencatat serta menyimpan berkas atau dokumen beberapa tahun lebih lama

serta mempermudah pencarian data dokumen dalam waktu yang relatif cepat

sehingga mampu mengelola data dokumen dalam bentuk softcopy dengan lebih

(7)

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan

permasalahan dalam Tugas Akhir ini yaitu bagaimana merancang bangun aplikasi

pencatatan dokumen pada Yayasan Hang Tuah Cabang Surabaya.

1.3. Pembatasan Masalah

Adapun beberapa batasan masalah yang digunakan yaitu:

1. Keamanan dari aplikasi pencatatan dokumen ini mencakup otentifikasi

pemakai, hak akses setiap pengguna.

2. Penyimpanan dokumen dari aplikasi ini berupa softcopy hasil dari scan.

3. Penyimpanan dokumen dari aplikasi ini mendukung beberapa bentuk format

dokumen seperti .pdf, .doc, .docx, .pptx, .ppt, .xls, .xlsx.

4. Dokumen yang digunakan adalah surat-menyurat dan hanya pada bagian

kependidikan.

5. Aplikasi pembuatan dokumen tidak dibahas di dalam tugas akhir ini.

1.4. Tujuan

Tujuan dari pembuatan sistem ini adalah merancang bangun aplikasi

pencatatan yang dapat mencatat, menyimpan dan mencari dokumen dengan

jumlah yang banyak secara cepat pada Yayasan Hang Tuah Cabang Surabaya.

1.5. Sistematika Penulisan

Sistematika yang digunakan dalam penyusunan laporan ini dibedakan

(8)

4

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan latar belakang, perumusan masalah,

pembatasan masalah, tujuan, dan sistematika dari rancang

bangun aplikasi pencatatan dokumen pada Yayasan Hang Tuah

Cabang Surabaya.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori yang berkaitan dengan

pencatatan dokumen, proses penanganan surat masuk dan surat

keluar, dokumen digital dan TPS (Transaction Processing

System). Teori tersebut digunakan untuk menyelesaikan

permasalahan dalam rancang bangun aplikasi pencatatan

dokumen pada Yayasan Hang Tuah Cabang Surabaya.

BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang pembahasan sistem dan

perancangan sistem yang meliputi prosedur penelitian,

identifikasi permasalahan, document flow, system flow, context

diagram, HIPO, data flow diagram, entity relationship diagram

(CDM), entity relationship diagram (PDM), struktur tabel, desain I/O, rancangan pengujian dan evaluasi aplikasi terhadap

fungsi aplikasi dan pengguna (end user) aplikasi.

BAB IV : EVALUASI DAN IMPLEMENTASI

Bab ini menjelaskan tentang implementasi dari analisis dan

aplikasi yang dibuat secara keseluruhan beserta penjelasan dari

(9)

Kebutuhan sistem hardware, kebutuhan sistem software,

instalasi program, implementasi sistem, hasil evaluasi sistem

mengenai uji coba aplikasi, analisa hasi uji coba sistem, uji coba

kemudahan penggunaan aplikasi oleh end user.

BAB V : PENUTUP

Bab ini menjelaskan tentang penutup yang berisi kesimpulan

setelah program aplikasi selesai dibuat dan saran untuk proses

(10)

6 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Aplikasi

Aplikasi adalah satu unit perangkat lunak yang dibuat untuk melayani

kebutuhan akan beberapa aktivitas seperti sistem perniagaan, permainan, pelayanan

masyarakat, periklanan atau semua proses yang hamper manusia lakukan (Pramana

2005: 19).

Sedangkan menurut Anisyah (2000:30), aplikasi adalah penerapan,

penggunaan atau penambahan Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa

aplikasi merupakan software yang berfungsi untuk melakukan berbagai bentuk

pekerjaan atau tugas-tugas tertentu seperti penerapan, penggunaan dan penambahan

data.

Beberapa aplikasi yang digabung bersama menjadi suatu paket kadang

disebut sebagai suatu paket atau suite aplikasi (application suite). Contohnya adalah

Microsoft Office dan OpenOffice.org, yang menggabungkan suatu aplikasi pengolah

kata, lembar kerja, serta beberapa aplikasi lainnya. Aplikasi-aplikasi dalam suatu

paket biasanya memiliki antarmuka pengguna yang memiliki kesamaan sehingga

memudahkan pengguna untuk mempelajari dan menggunakan tiap aplikasi. Sering

kali, mereka memiliki kemampuan untuk saling berinteraksi satu sama lain sehingga

menguntungkan pengguna. Contohnya, suatu lembar kerja dapat dibenamkan dalam

suatu dokumen pengolah kata walaupun dibuat pada aplikasi lembar kerja yang

(11)

2.2 Surat

Surat adalah alat komunikasi tertulis yang berasal dari satu pihak dan

ditujukan kepada pihak lain untuk menyampaikan warta (Barthos, 2003: 36). Dan

juga surat adalah setiap bentuk catatan tertulis atau bergambar yang memuat

keterangan mengenai sesuatu hal atau peristiwa yang dibuat orang untuk membantu

ingatannya (Gie, 2002: 115).

Selain itu surat adalah alat komunikasi tertulis untuk menyampaikan

informasi atau pernyataan dari satu pihak kepada pihak lain (Sedarmayanti, 1997:

26). Adapun definisi lain yaitu, surat adalah alat komunikasi yang berasal dari satu

pihak yang ditujukan kepada pihak lain untuk menyampaikan warta. Selain surat ada

alat komunikasi lainnya yang lebih modern misalnya telepon, telex, telegrap, radio,

email dan televisi.

Akan tetapi dibandingkan alat komunikasi yang lain surat memiliki

kelebihan tersendiri, hal ini dikarenakan surat merupakan sarana yang dapat merekam

informasi jauh lebih panjang, lebih rinci namun tetap praktis dan ekonomis. Dalam

hal ini surat bersifat praktis yang artinya dapat menyimpan rahasia, efektif artinya

sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dan ekonomis artinya biaya pembuatan,

peralatan dan pengirimannya murah.

Dari beberapa penjelasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa surat

adalah alat komunikasi yang berisi informasi baik tertulis maupun bergambar yang

hendak disampaikan kepada pihak lain yang bersangkutan dan memiliki kelebihan

(12)

8

pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa surat adalah alat komunikasi yang secara

tertulis untuk menyampaikan informasi.

2.2.1 Pengertian Surat Masuk

Surat masuk adalah surat yang diterima dari perusahaan atau instansi lain

kepada pihak yang bersangkutan. Surat masuk merupakan saran komunikasi tertulis

yang diterima dari instansi atau perorangan. Dapat pula diartikan, surat masuk adalah

semua jenis surat yang diterima dari instansi lain maupun perorangan, baik yang

diterima melalui pos maupun yang diterima dari kurir dengan mempergunakan buku

pengiriman (Wursanto, 1991: 113).

Pengendalian dan pengurusan surat masuk dalam instansi dapat digolongkan

menurut penggolongan jenis surat yaitu (Wursanto, 1991: 113):

1. Surat Penting

Semua surat yang mengemukakan semua masalah-masalah pokok yang

mempengaruhi langsung ataupun tidak langsung, berhasil tidaknya pencapaian

tujuan organisasi.

2. Surat Rutin

Surat yang tidak tergolong penting, dimana surat-surat tersebut langsung ditindak

lanjuti, relatif singkat dan tidak disimpan terlalu lama.

3. Surat Rahasia

Surat yang harus disampaikan sesegera mungkin kepada pimpinan (orang yang

bersangkutan) yang masih dalam keadaan tertutup, sehingga surat tersebut tidak

(13)

4. Surat Pribadi

Surat yang disimpulkannya tercantum nama pribadi orang yang bersangkutan,

walaupun disertai jabatan formalnya.

2.2.2 Pengertian Surat Keluar

Surat keluar yaitu surat yang dikirim dari pihak baik instansi, organisasi atau

perusahaan yang berisi tentang suatu informasi atau data baik itu perintah,

pemberitahuan maupun informasi lainnya. Surat keluar adalah surat yang sudah

lengkap (bertanggal, bernomor, berstempel dan telah ditanda tangani oleh pejabat

yang berwenang yang dibuat oleh suatu instansi atau lembaga lain) (Wursanto, 1991:

46).

2.2.3 Prosedur Penanganan Surat Masuk

Pengurusan surat-surat mempunyai pengaruh yang penting terhadap

pekerjaan kantor, karena itu perlu membuka surat-surat dan memerlukan pencatatan

ataupun penyimpanan surat sebelum pekerjaan kantor dimulai. Surat masuk adalah

surat-surat yang diterima oleh suatu organisasi, baik dari organisasi lain atau

perseorangan (Herijanto, 1994: 104).

Surat yang masuk pada prinsipnya diterima melalui loket penerimaan surat

yang telah disiapkan, atau langsung dikirim kepada sekretariat pimpinan atau di ambil

sendiri dari kotak pos. Setelah surat diterima oleh bagian penerima surat, selanjutnya

surat tersebut diadakan pengolahan surat. Menurut Herijanto (1994: 105), prosedur

penanganan surat masuk pada suatu organisasi secara umum meliputi

(14)

10

1. Penerimaan Surat

 Mengumpulkan surat masuk yang diterima.

 Meneliti ketetapan alamat surat.

2. Pensortiran Surat

 Memisahkan surat ke dalam surat dinas (rutin, penting atau rahasia) maupun

surat pribadi.

 Menyortir berdasarkan tujuannya.

3. Pembukaan Surat

 Membaca surat dinas (rutin, penting atau rahasia).

 Memeriksa lampiran-lampiran.

 Membubuhkan sampel agenda.

4. Pengagendaan Surat Masuk

 Mencatat surat ke dalam buku agenda surat masuk.

5. Pengklasifikasian Surat

 Mengumpulkan berdasarkan jenis dan tingkat kepentingan surat.

6. Pendistribusian Surat

 Menyampaikan surat-surat ke alamat yang dituju.

 Mengklasifikasikan surat-surat kepada pimpinan dengan menyusun dari yang

paling penting sampai kurang penting.

 Menentukan pejabat mana yang harus menangani surat, dengan menyertakan

(15)

2.2.4 Prosedur Penanganan Surat Keluar

Surat keluar adalah surat yang sudah lengkap (bertanggal, bernomor,

berstempel, dan telah ditandatangani oleh pejabat yang berwenang ) yang dibuat oleh

suatu instansi, kantor atau lembaga untuk ditujukan atau dikirim kepada instansi,

kantor atau lembaga lain. Surat keluar merupakan surat yang harus diselesaikan oleh

pihak kantor untuk intern maupun ekstern (Wursanto, 1991: 115).

Dalam penanganan surat keluar juga dibutuhkan suatu prosedur yang sudah

ditentukan untuk ditaati, agar tidak terjadi kesalahan serta kekeliruan sehingga

kegiatan administrasi berjalan lancar. Prosedur atau tahapan–tahapan dalam

pengelolaan surat keluar dapat dilihat pada Gambar 2.1.

(16)

12

Keterangan:

1. Pengonsepan yaitu pembuatan rancangan surat yang dilakukan oleh pimpinan

perusahaan sebelum diberikan kepada sekretaris.

2. Pengetikan, setelah konsep surat selesai dan diserahkan kepada sekretaris

maka surat siap untuk diketik sesuai dengan yang telah ditentukan.

3. Pemeriksaan, pimpinan kembali memeriksa surat yang telah diketik apabila

ada kekurangan dan telah benar penulisannya.

4. Pencatatan, setelah diperiksa surat tersebut ditulis pada buku agenda sesuai

dengan nomor surat yang telah dikeluarkan.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa surat keluar yang baik

adalah surat yang sudah dikonsep dengan baik, penulisan yang rapi, pemeriksaan

yang teliti dan pengiriman surat yang sesuai dengan prosedur yang sudah ada.

2.3 System Development Life Cycle (SDLC)

Menurut Pressman (1997), Model ini biasa disebut juga dengan model

waterfall atau disebut juga classic life cycle. Adapun pengertian dari SDLC ini adalah

suatu pendekatan yang sistematis dan berurutan. Tahapan-tahapannya adalah

Requirements (analisis sistem), Analysis (analisis kebutuhan sistem), Design

(perancangan), Coding (implementasi), Testing (pengujian) dan Maintenance

(perawatan).

Model eksplisit pertama dari proses pengembangan perangkat lunak, berasal

dari proses-proses rekayasa yang lain. Model ini memungkinkan proses

(17)

bawah dari satu fase ke fase lainnya, model ini dikenal dengan model waterfall,

seperti terlihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 System Development Life Cycle (SDLC) Model Waterfall Sumber: (Pressman, 1997)

Penjelasan SDLC Model Waterfall, adalah sebagai berikut:

a. Requirement (Analisis Sistem)

Dalam merancang sebuah perangkat lunak, yang pertama harus dilakukan

adalah membangun semua elemen sistem yang diperlukan. Sistem merupakan

hal yang penting dalam membuat sebuah perangkat lunak, karena perangkat

lunak harus berhubungan langsung dengan elemen lainnya seperti perangkat

keras, basis data, dan manusia. Tahap ini didefinisikan sebagai sebuah tahap

yang menghasilkan sebuah kondisi yang diperlukan oleh pengguna untuk

menyelesaikan permasalahan ataupun mencapai sebuah tujuan. Tahap ini

Requirements

(analisis sistem)

Analysis (analisis kebutuhan sistem)

Design (perancangan)

Coding (implementasi)

Testing

(pengujian)

(18)

14

bertujuan untuk mengumpulkan kebutuhan-kebutuhan pengguna dan

kemudian mentransformasikan ke dalam sebuah deskripsi yang jelas dan

lengkap.

b. Analysis (Analisis Kebutuhan Sistem)

Pada tahap ini dalam perancangan perangkat lunak, perlu mengetahui

karakteristik dasar dari perangkat lunak yang akan dirancang, seperti fungsi,

bentuk, dan tampilan dari perangkat lunak tersebut. Tahap analisis sistem ini

bertujuan untuk menjabarkan segala sesuatu yang nantinya akan ditangani

oleh perangkat lunak. Tahapan ini adalah tahapan pemodelan yang merupakan

sebuah representasi object di dunia nyata.

c. Design (Perancangan)

Untuk membuat suatu perangkat lunak perlu dirancang struktur datanya,

arsitektur perangkat lunak, detil prosedur dan karakteristik tampilan yang akan

disajikan. Tahap perancangan perangkat lunak yang merupakan proses multi

langkah dan berfokus pada beberapa atribut perangkat lunak yang berbeda,

yaitu: struktur data, arsitektur perangkat lunak dan detil algoritma. Proses ini

menterjemahkan kebutuhan ke dalam sebuah model perangkat lunak yang

dapat diperkirakan kualitasnya sebelum memulai tahap implementasi.

d. Coding (Implementasi)

Rancangan yang telah dibuat dalam tahap sebelumnya akan diterjemahkan ke

dalam suatu bentuk atau bahasa yang dapat dibaca dan diterjemahkan oleh

komputer untuk diolah. Tahap ini juga dapat disebut dengan tahap

(19)

sebelumnya ke dalam sebuah bahasa yang dimengerti oleh komputer.

Kemudian komputer akan menjalankan fungsi-fungsi yang telah didefinisikan

sehingga mampu memberikan layanan-layanan kepada penggunanya.

e. Testing (Pengujian)

Pengujian program dilakukan untuk mengetahui apabila terjadi kesalahan

pada program yang telah dibuat. Dapat juga digunakan untuk memastikan

apakah input proses dengan benar, sehingga dapat menghasilkan output yang

sesuai. Tahap ini terdapat 2 metode pengujian perangkat yang dapat

digunakan, yaitu: metode black-box dan white-box. Pengujian dengan metode

black-box merupakan pengujian yang menekankan pada fungsionalitas dari

sebuah perangkat lunak tanpa harus mengetahui bagaimana struktur di dalam

perangkat lunak tersebut. Sebuah perangkat lunak yang diuji menggunakan

metode black-box dikatakan berhasil jika fungsi-fingsi yang ada telah

memenuhi spesifikasi kebutuhan yang telah dibuat sebelumnya. Pengujian

dengan menggunakan metode white-box yaitu menguji struktur internal

perangkat lunak dengan melakukan pengujian pada algoritma yang digunakan

oleh perangkat lunak.

f. Maintenance (Perawatan)

Jika aplikasi tersebut telah sesuai, akan diberikan kepada pengguna dan

terdapat penyesuaian atau perubahan sesuai dengan keadaan yang diinginkan,

sehingga membutuhkan perubahan terhadap aplikasi tersebut. Tahap ini dapat

pula diartikan sebagai tahap penggunaan perangkat lunak yang disertai dengan

(20)

16

diperlukan, termasuk didalamnya adalah pengembangan, karena dalam

prakteknya ketika perangkat lunak digunakan terkadang masih terdapat

kekurangan ataupun penambahan fitur-fitur baru yang dirasa perlu.

2.4 Dokumen Digital

Dokumen merupakan suatu sarana transformasi informasi dari satu orang ke

orang lain atau dari suatu kelompok ke kelompok lain. Dokumen meliputi berbagai

kegiatan yang diawali dengan bagaimana suatu dokumen dibuat, dikendalikan,

diproduksi, disimpan, didistribusikan, dan digandakan. Dokumen sangat penting, baik

dalam kehidupan sehari-hari, organisasi, maupun bisnis. (Sugiarto dan Wahyono,

2005).

Dokumen digital merupakan setiap informasi elektronik yang dibuat,

diteruskan, dikirimkan, diterima, atau disimpan dalam bentuk analog, digital,

elektromagnetik, optikal, atau sejenisnya, yang dapat dilihat, ditampilkan dan/atau

didengar melalui komputer atau sistem elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada

tulisan, suara atau gambar, peta, rancangan, foto atau sejenisnya, huruf, tanda, angka,

kode akses, simbol atau perforasi yang memiliki makna atau arti atau dapat dipahami

oleh orang yang mampu memahaminya. (Sugiarto dan Wahyono, 2005).

2.5 Transaction Processing System (TPS)

Sistem Pengolahan Transaksi (Transaction Processing System disingkat

TPS) adalah sistem yang menjadi pintu utama dalam pengumpulan dan pengolahan

data pada suatu organisasi. Sistem yang ber-interaksi langsung dengan sumber data

(21)

sehari-hari yang mendukung operasional organisasi dilakukan. Tugas utama TPS

adalah mengumpulkan dan mempersiapkan data untuk keperluan sistem informasi

yang lain dalam organisasi, misalnya untuk kebutuhan sistem informasi manajemen,

atau kebutuhan sistem informasi eksekutif. (Astrini Diah Ayu, 2012).

Ada empat tugas pokok dari sistem pengolahan transaksi, yaitu:

1. Pengumpulan Data: setiap organisasi yang ber-interaksi langsung dengan

lingkungannya dalam penyediaan jasa dan produk, pasti memerlukan sistem yang

mengumpulkan data transaksi yang bersumber dari lingkungan.

2. Manipulasi Data: data transaksi yang dikumpulkan biasanya diolah lebih dahulu

sebelum disajikan sebagai informasi untuk keperluan bagian-bagian dalam

organisasi atau menjadi bahan masukan sistem informasi yang lebih tinggi.

Beberapa tugas manipulasi data adalah sebagai berikut:

1. Klasifikasi: data dikelompokkan menurut kategori tertentu, misalnya menurut

jenis kelamin, menurut agama, menurut golongan.

2. Sortir: data diurutkan menurut urutan tertentu agar lebih mudah dalam pencarian

data, misalnya disortir menurut abjad nama, atau menurut nomer induk.

3. Perhitungan: melakukan operasi aritmatika terhadap elemen data tertentu,

misalnya menjumlahkan penerimaan dan pengeluaran setiap hari, atau

menghitung jumlah hutang pelanggan.

4. Pengikhtisaran: melakukan peringkasan data (summary) seperti sintesis data

menjadi total, subtotal, rata-rata.

5. Penyimpanan data: data transaksi harus disimpan dan dipelihara sehingga selalu

(22)

18

6. Penyiapan dokumen: beberapa dokumen laporan harus disiapkan untuk

memenuhi keperluan unit-unit kerja dalam organisasi.

Sistem pengolahan transaksi memiliki beberapa karakteristik, antara lain

sebagai berikut:

a. Volume data yang diproses relatif sangat besar.

b. Kapasitas penyimpanan data (database) tentu sangat besar.

c. Kecepatan pengolahan diperlukan sangat tinggi agar data yang banyak bisa

diperoses dalam waktu singkat.

d. Sumber data umumnya internal dan keluarannya umumnya untuk keperluan

internal.

e. Pengolahan data biasa dilakukan periodik, harian, mingguan, bulanan.

f. Orientasi data yang dikumpulkan umumnya mengacu pada data masa lalu.

g. Masukan dan keluaran terstruktur, data diformat menurut suatu standar.

h. Komputasi tidak terlalu rumit.

Teknik pengolahan data yang biasa diperoleh ada empat macam, yaitu:

1. Batch processing: data yang diperoleh dari sumber data biasanya dikumpulkan

atau ditumpuk, lalu diproses pada waktu-waktu tertentu, misalnya data

dikumpulkan antara jam 8:00 sampai dengan jam 12:00, kemudian diproses mulai

jam 14:00 sampai dengan jam 17:00.

2. Online processing: data yang diperoleh dari sumber data langsung diproses pada

saat diterima, yang mungkin terjadi adalah antrian data untuk menunggu giliran,

misalnya pemrosesan yang dilakukan pada saat melakukan transaksi online di

(23)

3. Real-time processing: pemrosesan data tidak boleh ditunda karena waktu sangat

kritis, penundaan pengolahan dapat mengakibatkan sesuatu yang fatal. Misalnya

pengolahan data hasil pemantauan aktivitas gunung berapi.

4. Inline processing: biasa juga disebut sebagai hybrid-processing, yaitu kombinasi

antara batch-processing dan online-processing. Misalnya pengolahan transaksi di

supermarket, dimana transaksi penjualan melalui POS (point of sale) langsung

dilakukan (online), tetapi pengolahan lebih lanjut tentang persediaan barang

dilakukan setiap jam 10:00 malam.

Selain itu seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi dan teknologi

internet maka dilahirkan sistem client-server yang populer dengan nama On Line

Transaction Processing (OLTP). Prosedur pengolahan mirip dengan online-processing, perbedaan-nya adalah pada teknologi jaringan. Online processing

menggunakan arsitektur jaringan terpusat (host-based) sementara OLTP

menggunakan arsitektur client/server. Perkembangan dari OLTP melahirkan

Customer Integrated System (CIS) yaitu sistem OLTP dimana user/pengguna

melakukan sendiri transaksinya secara online, misalnya sistem mesin ATM

(automatic teller machine), atau e-commerce (perdagangan lewat fasilitas elektronik).

2.6 Testing Software

Menurut Romeo (2003) testing software adalah proses mengoperasikan

software dalam suatu kondisi yang dikendalikan, untuk verifikasi apakah telah

berlaku sebagaimana telah ditetapkan (menurut spesifikasi), mendeteksi error, dan

(24)

20

kebutuhan dari pengguna yang sebenarnya. Verifikasi adalah pengecekan atau

pengetesan entitas-entitas, termasuk software, untuk pemenuhan dan konsistensi

dengan melakukan evaluasi hasil terhadap kebutuhan yang telah ditetapkan. Validasi

adalah melihat kebenaran sistem, apakah proses yang telah dilakukan adalah apa

yang sebenarnya diinginkan atau dibutuhkan oleh user. Jadi, dapat disimpulkan

bahwa testing merupakan tiap-tiap aktivitas pengumpulan informasi yang dibutuhkan

untuk melakukan evaluasi atau mengukur suatu atribut dari software.

Testing software dilakukan untuk mendapatkan informasi reliable terhadap software dengan cara termudah dan paling efektif, antara lain:

a. Apakah software telah siap digunakan ?

b. Apa saja risikonya ?

c. Apa saja kemampuannya ?

d. Apa saja keterbatasannya ?

e. Apa saja masalahnya ?

f. Apakah telah berlaku seperti yang diharapkan ?

2.6.1 Objektivitas Testing

Secara umum objektivitas dari testing adalah untuk melakukan verifikasi,

validasi dan deteksi error untuk menemukan masalah dan tujuan dari penemuan ini

adalah untuk membenahinya. Namun terdapat pula beberapa pendapat dari praktisi

yang dapat pula dipandang sebagai bagian dari objektivitas testing, antara lain:

a. Meningkatkan kepercayaan bahwa sistem dapat digunakan dengan tingkat risiko

(25)

b. Menyediakan informasi yang dapat mencegah terulangnya error yang pernah

terjadi.

c. Menyediakan informasi yang membantu untuk deteksi error secara dini.

d. Mencari error dan kelemahan atau keterbatasan sistem.

e. Mencari sejauh apa kemampuan dari sistem.

f. Menyediakan informasi untuk kualitas dari produk software.

2.6.2 Test Case

Test case merupakan suatu tes yang dilakukan berdasarkan pada suatu

inisialisasi, masukan, kondisi ataupun hasil yang telah ditentukan sebelumnya.

Adapun kegunaan dari test case ini, adalah sebagai berikut:

a. Untuk melakukan testing kesesuaian suatu komponen terhadap spesifikasi (Black

Box Testing).

b. Untuk melakukan testing kesesuaian suatu komponen terhadap desain (White

Box Testing).

2.6.3 Black Box Testing

Black box testing, dilakukan tanpa pengetahuan detil struktur internal dari

sistem atau komponen yang dites, juga disebut sebagai behavioral testing,

specification-based testing, input / output testing atau functional testing. Black box testing berfokus pada kebutuhan fungsional pada software, berdasarkan pada

spesifikasi kebutuhan dari software. Kategori error yang akan diketahui melalui

black box testing adalah sebagai berikut:

(26)

22

b. Error dari antar muka.

c. Error dari struktur data atau akses eksternal database.

d. Error dari kinerja atau tingkah laku. e. Error dari inisialisasi dan terminasi.

2.7 Web

Menurut Simamarta (2010), aplikasi web adalah sebuah sistem informasi

yang mendukung interaksi pengguna melalui antarmuka berbasis web. Fitur-fitur

aplikasi web biasanya berupa data persistence, mendukung transaksi dan komposisi

halaman web dinamis yang dapat dipertimbangkan sebagai hibridisasi, antara

hipermedia dan sistem informasi.

Aplikasi web adalah bagian dari client-side yang dapat dijalankan oleh

browser web. Client-side mempunyai tanggung jawab untuk pengeksekusian proses

bisnis. Interaksi web dibagi ke dalam tiga langkah yaitu:

1. Permintaan

Pengguna mengirimkan permintaan ke server web, biasanya via halaman web

yang ditampilkan pada browser web.

2. Pemrosesan

Server web menerima permintaan yang dikirimkan oleh pengguna, kemudian

memproses permintaan tersebut.

3. Jawaban

(27)

Halaman web bisa terdiri dari beberapa jenis informasi grafis (tekstual dan

multimedia). Kebanyakan komponen grafis dihasilkan dengan tool khusus,

(28)

24

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1. Analisis Sistem

Adapun langkah-langkah analisis yang dilakukan dalam pembuatan tugas

akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi dilakukan dengan cara melakukan pengamatan atau peninjauan

langsung terhadap obyek penelitian yang dalam hal ini dilakukan pada pihak

Yayasan Hang Tuah Cabang Surabaya. Penelitian yang dilakukan meliputi

tahap-tahap sebagai berikut:

Langkah 1 : Pemahaman Standar Pencatatan Dokumen Yayasan Hang Tuah

Cabang Surabaya

Agar pencatatan dokumen-dokumen tersebut konsisten, maka diperlukan

suatu standar sebagai pedoman pencatatan dokumen.

Langkah 2 : Studi Literatur

Mengumpulkan informasi-informasi yang dapat mendukung pengerjaan

Tugas Akhir ini. Sumber informasi ini berupa jurnal, karya ilmiah, dan buku

pendukung yang berhubungan dengan Pencatatan Dokumen Digital, Standar

Pengkodean, Prosedur Penanganan Surat Masuk dan Surat Keluar,

Transaction Processing System (TPS) dan Repository.

Langkah 3 : Pengumpulan Data

Setelah memperoleh referensi, langkah selanjutnya adalah melakukan

(29)

dengan melakukan survey kepada pihak Yayasan Hang Tuah Cabang

Surabaya yang akan menjalankan sistem nantinya. Data yang diteliti adalah

dokumen-dokumen yang terkait dengan surat-menyurat.

Langkah 4 : Analisis Sistem

Dalam tahap analisis sistem, dilakukan analisis dan menggambarkan proses

pencatatan dokumen yang sedang berlangsung saat ini pada pihak Yayasan

Hang Tuah Cabang Surabaya.

3.1.1. Analisis Kebutuhan

Setelah melakukan analisis sistem terhadap proses pencatatan dokumen

pada pihak Yayasan Hang Tuah Cabang Surabaya, selanjutnya penulis melakukan

analisis terhadap kebutuhan sistem yang akan dibuat dengan melihat proses pada

aktivitas pencatatan dokumen yang sudah ada saat ini. Analisis kebutuhan sistem

yang akan dibangun akan dijelaskan dengan blok diagram.

3.1.2. Blok Diagram

Blok diagram menggambarkan rancangan kebutuhan sistem pencatatan

dokumen yang akan dibangun dengan mengetahui input yang dibutuhkan,

kemudian mengolah data tersebut menjadi output yang mendukung kebutuhan

(30)

26

INPUT PROSES OUTPUT

Surat Masuk Proses Penyimpanan

Data Arsip Kependidikan

Laporan Surat Masuk

Laporan Surat Keluar Proses Pencarian

Surat Keluar

Laporan Surat Tugas

Gambar 3.1 Blok Diagram Rancang Bangun Aplikasi Pencatatan Dokumen Pada Yayasan Hang Tuah Cabang Surabaya

Dari blok diagram di atas dapat menggambarkan 3 informasi pokok yang

dihasilkan, dari informasi tersebut masing-masing mempengaruhi untuk

melakukan suatu keputusan sesuai tujuan dibangunnya sistem ini, adapun

penjelasan rincinya sebagai berikut:

1. Input

Ada 2 user yang melakukan penginputan, yaitu tata usaha dan karyawan.

Adapun inputan yang dibutuhkan dalam aplikasi ini antara lain :

a. Surat Masuk

Data surat dari karyawan yang diterima oleh tata usaha.

b. Surat Keluar

Data surat dari tata usaha yang akan diberikan oleh karyawan.

2. Proses

(31)

a. Penyimpanan

Inputan yang dibutuhkan adalah surat masuk dan surat keluar yang

kemudian akan disimpan pada proses ini.

b. Pencarian

Mencari surat masuk atau surat keluar yang telah tersimpan dalam

database.

3. Output

Adapun output yang dihasilkan dalam aplikasi ini antara lain:

a. Data arsip kependidikan

b. Laporan surat masuk

c. Laporan surat keluar

3.1.3. Document Flow

Document flow merupakan diagram alir yang menjelaskan gambaran

umum dari proses bisnis yang terjadi saat ini. Berikut ini adalah proses yang

terdapat dalam proses pencatatan dokumen pada Yayasan Hang Tuah Cabang

Surabaya.

A. Document Flow Proses Penerimaan dan Peyimpanan Surat

Document flow proses penerimaan dan penyimpanan dokumen pada

Gambar 3.2 memodelkan bagaimana surat diterima dan disimpan. Pada proses

penerimaan dan penyimpanan saat ini surat yang masuk akan diterima oleh bagian

Tata Usaha. Kemudian bagian Tata Usaha akan memeriksa ketetapan alamat dan

tujuan surat tersebut.

Setelah diperiksa kemudian akan dipisahkan surat masuk tersebut ke

(32)

28

berdasarkan tujuannya. Surat masuk yang telah dipisahkan dan disortir kemudian

akan dicatat ke dalam buku besar penerimaan surat. Tahap selanjutnya surat akan

disimpan dan dikumpulkan berdasarkan jenis dan tingkat kepentingan surat ke

dalam gudang arsip.

Karyawan Tata Usaha

Mulai

Selesai Memberikan

surat yang telah disiapkan

Validasi surat masuk

Buku besar penerimaan surat Surat yang dipisahkan

dan disortir

Surat Masuk Ya

Mencatat kedalam buku

besar Memisahkan dan menyortir

Surat

Menyimpan dan mengumpulkan

surat Tidak

Gambar 3.2 Document Flow Proses Penerimaan dan Penyimpanan Surat

B. Document Flow Proses Pengesahan Surat

Pada document flow proses pengesahan dokumen, surat masuk akan

(33)

Usaha akan mengklasifikasikan surat-surat kepada pimpinan pengurus cabang

dengan menyusun dari yang paling penting sampai kurang penting dan

menyertakan lembar disposisi (untuk mencatat intruksi pimpinan).

Selanjutnya Tata Usaha menyerahkan kebagian sekretaris yang akan

diteruskan kebagian pimpinan pengurus cabang untuk disahkan. Setelah pimpinan

pengurus cabang mensahkan surat tersebut, kemudian dikembalikan lagi kebagian

sekretaris. Tahap berikutnya sekretaris meneruskan kembali surat yang diterima

dari pimpinan pengurus cabang kebagian Tata Usaha yang kemudian akan

diserahkan kekaryawan yang bersangkutan, dengan mengarsipan surat terlebih

dahulu. Tata usaha akan membuat laporan surat keluar setiap bulan dan akan

diserahkan kebagian sekretaris. Document flow proses pengesahan dokumen

(34)

30

Karyawan Tata Usaha Sekertaris Pimpinan Pengurus

Cabang

Mulai

Memberikan surat yang telah

disiapkan Validasi surat masuk

Buku besar penerimaan surat Surat yang dipisahkan

dan disortir surat dan memberi lembar disposisi

Surat yang sudah disahkan Surat Keluar yang

sudah disahkan

Laporan surat keluar Surat Keluar yang

sudah disahkan

Selesai

Tidak

Memeriksa Surat Masuk

Gambar 3.3 Document Flow Proses Pengesahan Surat

C. Document Flow Proses Pencarian Surat

Pada document flow proses pencarian dimana karyawan akan meminta

surat yang dibutuhkan dan bagian Tata Usaha mencatat surat yang dibutuhkan ke

dalam buku besar. Selanjutnya akan dicari di gudang tempat pengarsipan

dokumen disimpan. Apabila surat yang dicari tidak ada makan bagian Tata Usaha

akan membuatkan surat yang baru. Document flow proses pencarian dokumen

(35)

Karyawan Tata Usaha

Mulai

Meminta surat yang dibutuhkan

Mencari surat yang dibutuhkan Buku Besar penerimaan surat

Memilih surat yang dibutuhkan

Mencatat surat yang dibutuhkan

Surat ditemukan?

Surat yang dibutuhkan Ya

Tidak Surat yang

dibutuhkan

Selesai

Gambar 3.4 Document Flow Proses Pencarian Surat

3.2. Perancangan Sistem

Tahap perancangan perangkat lunak yang merupakan proses multi

langkah dan berfokus pada beberapa atribut perangkat lunak yang berbeda, yaitu:

struktur data, arsitektur perangkat lunak dan detail algoritma. Proses ini

menterjemahkan kebutuhan ke dalam sebuath model perangkat lunak yang dapat

diperkirakan kualitasnya sebelum memulai tahap implementasi. Perancangan

(36)

32

lainnya. Perancangan ini dapat dilakukan dengan membuat perancangan tampilan,

merancangkan pemodelan data dan pemodelan proses. Hasil dari tahap ini akan

menjelaskan sistem baru sebagai kumpulan modul atau sub-sistem.

Aplikasi ini dirancang dengan menggunakan model terstruktur. Tahap

perancangan sistem digambarkan dengan membuat System Flow Diagram untuk

mengetahui alur dan kebutuhan dalam membangun sistem ini. Selanjutnya

berdasarkan System Flow Dagram yang telah dibuat, akan dibuat Context

Diagram yang kemudian dilakukan decompose untuk membuat Data Flow Diagram (DFD). Dalam DFD disebutkan pula kebutuhan-kebutuhan akan

tabel-tabel yang mendukung sistem informassi tersebut, sehingga selanjutnya akan

dilakukan perancangan terhadap kebutuhan database yang sesuai dengan DFD.

Database tersebut dirancang menjadi Conceptual Data Model (CDM) yang

kemudian dilakukan generate ke dalam Physical Data Model (PDM).

3.2.1. System Flow

System flow merupakan diagram alir yang akan menjelaskan gambaran

umum dari proses bisnis. Berikut ini adalah proses yang terdapat dalam proses

pencatatan dokumen pada Yayasan Hang Tuah Cabang Surabaya.

A. System Flow Proses Pembuatan Surat

Gambar system flow proses pembuatan surat pada Gambar 3.5

memodelkan proses pembuatan surat yang dilakukan antara tata usaha dengan

karyawan. Proses ini dimulai dari karyawan akan memilih surat yang akan

dibutuhkan kemudian muncul notifikasi di bagian tata usaha dan tata usaha akan

(37)

karyawan ada maka akan dilanjut ke proses pengesahan selanjutnya, namun jika

tidak ditemukan makan tata usaha akan membuatkannya dan akan menyimpan

(arsip) ke tabel surat untuk dilanjut ke proses pengesahan berikutnya.

System Flow Pembuatan Surat

Karyawan Tata Usaha

Mulai

Jenis Surat

Jenis Surat

Meminta Surat

Notifikasi Permintaan Surat

Mencari Surat yang diminta

Surat ditemukan? Surat

Mengupload surat yang telah dibuat

Surat yang dicari

Ya Tidak

1

Selesai

Surat

Gambar 3.5 System Flow Proses Pembuatan Surat

B. System Flow Proses Pengesahan Surat

Gambar system flow proses pengesahan surat pada Gambar 3.6

memodelkan bagaimana surat tersebut di sah kan. Pada system flow ini tata usaha

akan mengirim surat yang ada di tabel surat dan diminta oleh karyawan pada

proses sebelumnya ke bagian sekretaris dan akan tampil notifikasi pada halaman

(38)

34

notifikasi pada halaman pimpinan pengurus cabang surat mana saja yang akan

disahkan kemudian setelah surat disahkan, akan dikembalikan lagi ke sekretaris

dan diteruskan ke bagian tata usaha. Kemudian bagian tata usaha akan

mengarsipkan surat yang disahkan dan akan membuat laporan surat keluar yang

akan diserahkan ke bagian sekretaris.

System Flow Pengesahan Surat

Karyawan Tata Usaha Sekertaris Pimpinan Pengurus Cabang

1

Mulai

Selesai

Surat yang dicari

Mengirim Surat ke Sekertaris

Notifikasi Permintaan

Surat

Melanjutkan Surat ke Pimpinan

Mengirim Surat yg disahkan Notifikasi Surat

yang disahkan

Meneruskan ke Tata Usaha Notifikasi Surat

yang disahkan

Mengarsip Surat yang disahkan

Laporan Surat Keluar Laporan Surat Keluar

Notifikasi surat yang diminta

Gambar 3.6 System Flow Proses Pengesahan Surat

3.2.2. Data Flow Diagram (DFD)

Data flow diagram adalah cara untuk memodelkan proses dalam analisis

dan perancangan perangkat lunak, khususnya dengan pendekatan terstruktur. Pada

(39)

dalam sistem. Semua masukan dan keluaran dari sistem akan digambarkan dengan

jelas.

A. Context Diagram

Context Diagram merupakan adalah suatu diagram yang menggunakan

notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya

sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas.

Context Diagram aplikasi ini digambarkan pada Gambar 3.7.

Surat Keluar Legalisir

Laporan Surat Keluar Legalisir

Laporan Surat Tugas

Data Permintaan Surat Tugas

Data Permintaan Laporan Surat Keluar Surat

Laporan Surat Tugas Laporan Surat Keluar Legalisir Laporan Surat Tugas

Surat Tugas

Laporan Surat Keluar Legalisir

Posisi Surat

Surat Masuk Legalisir Surat Keluar Legalisir

Surat Keluar Legalisir

Daf tar Surat Baru

Daf tar Permintaan Surat Surat Masuk External

Daf tar Permintaan Surat

Daf tar Jenis Surat

Surat Tugas

Rancang Bangun Aplikasi Pencatatan Dokumen Y ayasan Hang Tuah Cabang

Surabaya

+

Sekretaris

Gambar 3.7 Context Diagram Aplikasi Pencatatan DokumenYayasan Hang Tuah Cabang Surabaya

Pada context diagram tersebut, terdapat satu proses yaitu proses

(40)

36

1. Entitas Karyawan

Karyawan akan melakukan log in terlebih dahulu, sistem memberi daftar

jenis surat yang tersimpan di database. Karyawan membuat permintaan

surat ke sistem dimana data ini nantinya akan diproses sehingga

menghasilkan daftar permintaan surat.

2. Entitas Tata Usaha

Tata usaha akan menerima inputan berupa notifikasi daftar permintaan

surat dari karyawan. Apabila daftar surat yang diminta tidak ada

didatabase maka akan dibuatkan surat baru dan kemudian akan disimpan.

3. Entitas Sekretaris

Sekretaris akan meminta daftar laporan surat keluar mana akan dilaporan

oleh bagian tata usaha ke bagian pimpinan pengurus cabang. Kemudian

sistem akan meneruskan laporan surat keluar kebagian pimpinan pengurus

cabang dan juga sekretaris.

4. Entitas Pimpinan Pengurus Cabang

Pimpinan pengurus cabang akan menerima inputan berupa notifikasi surat

masuk dari tata usaha untuk dilegalisir. Setelah surat terlegalisir akan

disampaikan kebagian tata usaha dan diteruskan kembali kebagian

karyawan yang meminta surat tersebut. Pimpinan pengurus cabang dapat

juga memberi langsung surat tugas yang mana sistem akan meneruskan

kebagian tata usaha yang selanjutnya akan disampaikan ke karyawan yang

(41)

B. Diagram Berjenjang Proses

Diagram jenjang proses berguna sebagai alat desain dan teknik

dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem yang berbasis pada fungsi.

Tujuan dari diagram jenjang proses adalah dapat memberikan informasi mengenai

fungsi-fungsi yang ada di dalam sistem tersebut. Rancang bangun aplikasi

pencatatan dokumen ini memiliki 3 sub proses yang meliputi permintaan surat,

legalisir surat (pengesahan) dan pembuatan laporan. Untuk lebih jelasnya,

diagram jenjang proses pencatatan dokumen dapat dilihat pada Gambar 3.8.

0

Rancang Bangun Aplikasi Pencatatan Dokumen Pada Yayasan Hang Tuah Cabang

Surabaya

1

Permintaan Surat

2

Legalisir Surat (Pengesahan)

1.1

Pencarian Surat

1.2

Pembuatan Surat

3

Pembuatan Laporan

Gambar 3.8 Diagram Berjenjang Proses

C. Data Flow Diagram Lowest Level

Penggambaran sistem menggunakan Data Flow Diagram (DFD) dimulai

dari context diagram seperti dapat dilihat pada Gambar 3.7. Dari context diagram

dapat didekomposisi lagi menjadi level yang lebih rendah (lowest level) untuk

(42)

38

1. DFD Level 0 Aplikasi Pencatatan Dokumen

Pada Data Flow Diagram (DFD) Level 0 pada aplikasi pencatatan

dokumen terdapat tiga proses utama yaitu permintaan surat, legalisir surat

(pengesahan) dan pembuatan laporan. DFD Level 0 pada aplikasi pencatatan

dokumen pada Hang Tuah Cabang Surabaya dapat dilihat pada Gambar 3.9.

Data Jabatan

Data Permintaan Laporan Surat Keluar Data Permintaan Surat Tugas

Surat

Status Surat

Data Posisi

Data Surat Posisi Surat

Laporan Surat Keluar Legalisir

Laporan Surat Tugas Surat Tugas

Surat Masuk External

Daf tar Permintaan Surat

Laporan Surat Keluar Legalisir Surat Keluar Legalisir

Laporan Surat Keluar Legalisir Laporan Surat Tugas

Daf tar Surat Baru Surat Tugas

Surat Keluar Legalisir Surat Keluar Legalisir Daf tar Permintaan Surat

Surat Masuk Legalisir

Laporan Surat Tugas Daf tar Jenis Surat

Tata Usaha

(43)

2. DFD Level 1 Permintaan Surat

DFD Level 1 permintaan surat memiliki dua proses untuk mencari surat

dan juga membuat surat. DFD level 1 pada proses permintaan surat tersebut dapat

dilihat pada Gambar 3.10.

Data Jabatan A mbil Data Surat

Daf tar Permintaan Surat Daf tar Jenis Surat

Posisi Surat

Data Posisi Daf tar Permintaan Surat

Data Surat

Surat Tugas

Karyaw an Tata Usaha

Pimpinan Pengurus

5 Jenis_Surat 6 Kategori_Surat

7 Jabatan

Gambar 3.10 DFD level 1 Permintaan Surat

3.2.3. Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram(ERD) menggambarkan basis data yang ada

pada aplikasi pencatatan dokumen pada Yayasan Hang Tuah Cabang Surabaya.

ERD dalam pengelolaan ini akan dibagi menjadi 2, yakni Conceptual Data

Model(CDM) dan Physical Data Model(PDM). Berikut penjelasan dari

(44)

40

A. Conceptual Data Model (CDM)

Pada Conceptual Data Model dari aplikasi pencatatan dokumen Yayasan

Hang Tuah Cabang Surabaya terdapat tujuh tabel diantaranya tabel user, jabatan,

surat, jenis surat, kategori surat dan posisi. Terdapat pasang tabel yang memiliki

hubungan many to many, yaitu tabel user dengan table surat sehingga

menghasilkan satu tabel baru. Tabel tersebut muncul pada saat dilakukan

Generate Model, CDM ini dapat dilihat pada Gambar 3.11.

m em ilik i m em buat

m endistribus ik an

m em buat

Gambar 3.11 CDM Aplikasi Pencatatan Dokumen Yayasan Hang Tuah

B. Physical Data Model (PDM)

PDM dari aplikasi pencatatan dokumen Yayasan Hang Tuah terdapat

delapan tabel yang terdiri atas tabel user, tabel jabatan, tabel surat, tabel jenis

surat, tabel kategori surat, tabel posisi, tabel permintaan dan tabel history. PDM

dari aplikasi pencatatan dokumen Yayasan Hang Tuah ini dapat dilihat pada

(45)

ID_SUR AT = ID_SUR AT N IK = N IK

N IK = N IK

ID_SUR AT = ID_SUR AT

N IK = N IK

ID_POSISI = ID_POSISI ID_J ABATAN = ID _J ABATAN

ID_KATEGOR I = ID_KATEGORI ID_J ENIS = ID_J EN IS STA TUS_PENGESA HA N varchar(30) TANGGAL_PENGESA HAN date KETERA NGAN long varchar

JENIS_SURAT ID_JABA TA N varchar(20) NAMA_USER varchar(50) PASSWORD varchar(32) EMA IL varchar(50) STA TUS varchar(30)

JABATA N ID_JABA TA N varchar(20) NAMA_JABATAN varchar(50) STA TUS_PERMINTAA N varchar(30) KETERA NGAN_2 long varchar

HISTORY ID_SURAT varchar(20) NIK varchar(20)

Gambar 3.12 PDM Aplikasi Pencatatan Dokumen Yayasan Hang Tuah

3.3. Struktur Tabel

Struktur tabel merupakan penjabaran dan penjelasan dari suatu database.

Dalam struktur tabel dijelaskan fungsi dari masing-masing tabel hingga fungsi

masing-masing field yang ada di dalam tabel. Selain itu juga terdapat tipe data

dari masing-masing field beserta konstrainnya.

A. Tabel USER

Nama Tabel : USER

Primary Key : NIK

Foreign Key : ID_JABATAN

(46)

42

Tabel 3.1 Tabel USER

No Field Tipe Data Length Const Keterangan

1 NIK Varchar 20 PK Kode Identitas

Pengguna

2 ID_JABATAN Varchar 20 FK Kode Identitas

Jabatan

3 NAMA_USER Varchar 50 - Nama Pengguna

4 PASSWORD Varchar 32 - Kata Sandi

5 EMAIL Varchar 50 - Email Pengguna

6 STATUS Varchar 30 - Status Pengguna

B. Tabel JABATAN

Nama Tabel : JABATAN

Primary Key :ID_JABATAN

Foreign Key : -

Fungsi : Untuk menyimpan data jabatan

Tabel 3.2 Tabel JABATAN

No Field Tipe Data Length Const Keterangan

1 ID_JABATAN Varchar 20 PK Kode Identitas

Jabatan

2 NAMA_JABATAN Varchar 50 - Nama Jabatan

C. Tabel JENIS_SURAT

Nama Tabel : JENIS_SURAT

Primary Key : ID_JENIS

Foreign Key : -

Fungsi : Untuk menyimpan berbagai jenis surat

(47)

No Field Tipe Data Length Const Keterangan

Primary Key : ID_SURAT

Foreign Key : ID_JENIS, ID_KATEGORI, ID_POSISI

Fungsi : Untuk menyimpan surat

Tabel 3.4 Tabel SURAT

N o

Field Tipe

Data

Length Const Keterangan

1 ID_SURAT Varchar 20 PK Kode Identitas Surat

2 ID_JENIS Varchar 20 FK Kode Identitas Jenis

Surat

3 ID_KATEGORI Varchar 20 FK Kode Identitas Kategori

Surat

4 ID_POSISI Varchar 20 Kode Identitas Posisi

Surat

Tugas atau Tidak

14 STATUS_PENGESAH

AN

Varchar 30 - Status Pengesahan Sudah

(48)

44

E. Tabel KATEGORI_SURAT

Nama Tabel : KATEGORI_SURAT

Primary Key : ID_KATEGORI

Foreign Key : -

Fungsi : Untuk menyimpan kategori surat

Tabel 3.5 Tabel KATEGORI_SURAT

No Field Tipe Data Length Const Keterangan

1 ID_KATEGORI varchar 20 PK Kode Identitas

Kategori Surat

2 NAMA_KATEGORI Varchar 50 - Nama Kategori

Surat

F. Tabel POSISI

Nama Tabel : POSISI

Primary Key : ID_POSISI

Foreign Key : -

Fungsi : Untuk menyimpan data posisi

Tabel 3.6 Tabel POSISI

No Field Tipe Data Length Const Keterangan

1 ID_POSISI Varchar 20 PK Kode Identitas

Posisi Surat

2 NAMA_POSISI Varchar 30 - Nama Posisi Surat

Berada

G. Tabel PERMINTAAN

Nama Tabel : PERMINTAAN

Primary Key : ID_PERMINTAAN

Foreign Key : NIK, ID_SURAT

(49)

Tabel 3.7 Tabel PERMINTAAN

5 STATUS_PERMINTAAN Varchar 30 - Permintaan/Peng

esahan/Batal

6 KETERANGAN Long

Varchar

- - Keterangan

H. Tabel HISTORY

Nama Tabel : HISTORY

Primary Key : -

Foreign Key : ID_SURAT, NIK

Fungsi : Untuk menyimpan data surat yang sudah pernah diminta atau

diberikan kepengguna

Tabel 3.8 Tabel HISTORY

No Field Tipe Data Length Const Keterangan

1 ID_SURAT Varchar 20 FK Kode Identitas

Surat

2 NIK Varchar 20 FK Kode Identitas

Pengguna

3.4. Perancangan Input dan Output(I/O)

Pada tahap ini dilakukan perancangan input/output untuk berinteraksi

antara user dengan sistem. Perancangan antarmuka ini terdiri dari seluruh proses

yang akan diimplementasikan pada aplikasi pencatatan dokumen pada Yayasan

(50)

46

3.4.1. Rancangan Antar Muka Halaman Utama

Halaman utama aplikasi merupakan tampilan awal saat aplikasi

dijalankan. Halaman utama aplikasi terdapat menu untuk login. Pada Gambar 3.11

merupakan tampilan dari halaman utama aplikasi.

Halaman Home

Enter Text

Enter Password

APLIKASI PENCATATAN DOKUMEN PADA YAYASAN HANG TUAH CABANG SURABAYA

Username :

Password :

Masuk Lupa Password

Logo Yayasan

Gambar 3.13 Rancangan Antar Muka Halaman Utama

3.4.2. Rancangan Antar Muka Login

Halaman login berfungsi untuk masuk ke dalam aplikasi. Pada halaman

ini pengguna (user) diharuskan memasukan username dan password untuk dapat

mengakses aplikasi ini. Desain halaman login dapat dilihat pada Gambar 3.14.

Enter Text

Enter Password Username :

Password :

Masuk

Lupa Password

(51)

3.4.3. Rancangan Antar Muka Halaman Dashboard Tata Usaha

Halaman dashboard tata usaha (admin) merupakan halaman awal admin

yang berguna untuk mengetahui adanya surat masuk, membuat surat baru dan

history dari karyawan yang pernah meminta surat. Halaman dashboard tata usaha

ini memiliki beberapa menu yaitu daftar permintaan surat, surat masuk, surat

keluar, surat tugas, tambah surat dan daftar keseluruhan surat yang dimiliki.

Rancangan antar muka halaman Dashboard tata usaha ini bisa dilihat pada

Gambar 3.15.

Halaman Home Tata Usaha

Masukkan Password baru

Masukkan Password Lama Untuk Menyimpan Password yang Baru

Simpan Surat Tugas

Tambah Surat

Daftar Surat yang dimiliki

Laporan Surat Masuk Laporan Surat Keluar Daftar Pemintaan Surat

Laporan Surat Tugas

History Karyawan

Gambar 3.15 Rancangan Antar Muka Halaman Dashboard Tata Usaha

3.4.4. Rancangan Antar Muka Daftar Permintaan Surat Tata Usaha

Halaman daftar permintaan surat merupakan desain antar muka yang

digunakan untuk mengetahui daftar permintaan surat apa saja yang diminta oleh

user karyawan. Tata usaha nantinya dapat mengetahui surat apa saja yang masuk

(52)

48

usaha akan membuatkan surat yang baru. Pada halaman ini terdapat 2 action yaitu

kirim surat dan buat surat. Rancangan antar muka tersebut dapat dilihat pada

Gambar 3.16.

Halaman Home Tata Usaha

Pengaturan Akun Daftar Surat yang dimiliki

Laporan Surat Masuk Laporan Surat Keluar Daftar Pemintaan Surat

No Nama Surat No Surat Perihal 1 Surat Cinta ST-001 Penolakan 2 Surat Cinta

Gambar 3.16 Rancangan Antar Muka Daftar Permintaan Surat Tata Usaha

3.4.5. Rancangan Antar Muka Halaman Surat Masuk Tata Usaha

Halaman surat masuk merupakan rancangan antar muka yang digunakan

untuk mengetahui surat yang sudah dibuat oleh tata usaha dan siap dikirim ke

pimpinan. Surat yang tadinya tidak ada dalam tabel surat akan dibuat dan diberi

keterangan seperti nomor surat, perihal dan jenisnya kemudian diunggah dalam

dalam format .doc (dokumen words). Rancangan antar muka tersebut dapat dilihat

(53)

Halaman Home Tata Usaha Daftar Surat yang dimiliki

Laporan Surat Masuk Laporan Surat Keluar Daftar Pemintaan Surat

No Nama Surat No Surat Perihal 1 Surat Cinta ST-001 Penolakan 2 Surat Cinta ST-001 Penolakan Surat Pribadi

Kirim Ke Pengirim Kirim Ke Pengirim

History Karyawan

Gambar 3.17 Rancangan Antar Muka Halaman Surat Masuk Tata Usaha

3.4.6. Rancangan Antar Muka Halaman Surat Keluar Tata Usaha

Halaman surat keluar merupakan rancangan antar muka yang digunakan

untuk menampilkan surat yang sudah dikirim atau disahkan oleh pimpinan. Pada

surat keluar akan tercatat tanggal masuk dan tanggal yang disahkan. Tata usaha

akan membuat file.pdf yang nantinya dikirim kebagian karyawan. Rancangan

antar muka halaman surat keluar tata usaha dapat dilihat pada Gambar 3.18.

Halaman Home Tata Usaha

Pengaturan Akun Daftar Surat yang dimiliki

Laporan Surat Masuk Laporan Surat Keluar Daftar Pemintaan Surat

No Nama Surat No Surat Perihal 1 Surat Cinta ST-001 Penolakan 2 Surat Cinta ST-001 Penolakan Surat Pribadi

Upload

File.pdf File.pdf

History Karyawan

Yang dikirim .pdf. Jika kolom upload blm terisi .pdf maka

tombol kirim tidak nyala

Kirim Kirim

(54)

50

3.4.7. Rancangan Antar Muka Halaman Surat Tugas Tata Usaha

Halaman surat tugas merupakan rancangan antar muka yang digunakan

untuk mengetahui surat tugas yang diberikan pimpinan ke bagian tata usaha. Surat

yang diberikan akan berbentuk file.doc yang nanti tata usaha akan mengunduh

atau dapat memberikan langsung kekaryawan bagian yang terkait yang sudah

ditentukan sebelumnya oleh pimpinan. Rancangan antar muka halaman surat

tugas tata usaha dapat dilihat pada Gambar 3.19.

Halaman Home Tata Usaha

Pengaturan Akun Daftar Surat yang dimiliki

Laporan Surat Masuk Laporan Surat Keluar Daftar Pemintaan Surat

No Nama Surat No Surat Perihal 1 Surat Cinta ST-001 Penolakan 2 Surat Cinta 3 Surat Cinta ST-001 Penolakan

4 Surat Cinta File.doc

12-12-2012 12-12-2012 ST-001 Penolakan

File.doc

History Karyawan

Gambar 3.19 Rancangan Antar Muka Halaman Surat Tugas Tata Usaha

3.4.8. Rancangan Antar Muka Halaman Tambah Surat Tata Usaha

Halaman tambah surat merupakan rancangan antar muka yang digunakan

Tata Usaha untuk menambah surat baru. Dihalaman ini surat akan didetail dan

dicatat mulai dari nomor surat, perihal dan jenis surat tersebut kemudian akan

diupload dan disimpan. Rancangan antar muka tambah surat tata usaha dapat

(55)

Halaman Home Tata Usaha Daftar Surat yang dimiliki

Laporan Surat Masuk

Gambar 3.20 Rancangan Antar Muka Halaman Tambah Surat Tata Usaha

3.4.9. Rancangan Antar Muka Halaman Daftar Surat Tata Usaha

Halaman daftar surat merupakan rancangan antar muka yang digunakan

tata usaha untuk melihat seluruh daftar surat yang tersedia. Pada halaman ini

detail surat dapat terlihat dan karyawan siapa saja yang pernah meminta surat

tersebut. Fitur pencarian juga dapat digunakan untuk memudahkan tata usaha

melakukan pencarian surat. Rancangan antar muka tersebut dapat dilihat pada

Gambar 3.21.

Halaman Home Tata Usaha

Cari Surat Pengaturan Akun

Laporan Surat

Daftar Surat yang dimiliki

Tanggal Sah

Daftar Surat yang dimiliki

Laporan Surat Masuk Laporan Surat Keluar Daftar Pemintaan Surat

Laporan Surat Tugas

No Nama Surat No Surat Perihal Jenis Download

Tampilkan Menurut Jenis

Tampilkan Semua Jenis Surat

History Karyawan

(56)

52

3.4.10. Rancangan Antar Muka Halaman Request Surat Karyawan

Halaman request surat merupakan rancangan antar muka yang digunakan

oleh karyawan untuk membuat daftar permintaan surat yang dibutuhkan.

Karyawan akan memilih jenis surat dan kemudian akan muncul list pada kolom

List Surat. Apabila karyawan tidak menemukan surat yang dimaksud maka akan

ditulis pada kolom nama surat untuk disampaikan dan dibuat oleh tata usaha.

Rancangan antar muka request surat karyawan dapat dilihat pada Gambar 3.22.

Halaman Home Karyawan

No Nama Surat No Surat Perihal

Tambah Surat

List Surat yang Tersedia

Keterangan :

Jika surat yang dicari tidak ada, maka ketikan nama surat untuk merequest surat lalu klik OK

1 Surat Cinta ST-001 Penolakan

2 Surat Cinta ST-002 Jadian

Daftar Surat Masuk

Muncul list surat ketika karyawan memilih jenis

surat

Daftar Permintaan Surat

No Nama Surat No Surat Perihal

1 Surat Cinta ST-001 Penolakan

2 Surat Cinta

Gambar 3.22 Rancangan Antar Muka Halaman Request Surat Karyawan

3.4.11. Rancangan Antar Muka Halaman Daftar Surat Masuk Karyawan

Halaman daftar surat masuk merupakan rancangan antar muka yang

digunakan karyawan melihat surat masuk yang telah diminta sebelumnya.

Terdapat fitur download dalam format file.pdf yang langsung dapat dicetak oleh

bagian karyawan. Rancangan antar muka daftar surat masuk karyawan tersebut

(57)

Halaman Home Karyawan

Pengaturan Akun

Surat

Daftar Surat Masuk

Ganti Password

Request Surat

Daftar Request Surat Daftar Surat Masuk

No Nama Surat No Surat Perihal

1 Surat Cinta ST-001 Penolakan

2 Surat Cinta

Pdf yang tidak bisa dicopy text nya

Gambar 3.23 Rancangan Antar Muka Halaman Daftar Surat Masuk Karyawan

3.4.12. Rancangan Antar Muka Halaman Surat Masuk Pimpinan

Halaman surat masuk merupakan rancangan antar muka yang digunakan

pimpinan untuk melihat surat masuk dari tata usaha. Pada halaman ini pimpinan

akan mengetahui surat apa saja yang masuk untuk disahkan. Detail surat yang

akan disahkan akan muncul beserta pengirim dan tanggal permintaan surat.

Rancangan antar muka tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.24.

Halaman Home Pimpinan

No Nama Surat No Surat Perihal 1 Surat Cinta ST-001 Penolakan 2 Surat Cinta ST-001 Penolakan Surat Pribadi

Pengesahan Tanggal 12-12-2012 12-12-2012

(58)

54

3.4.13. Rancangan Antar Muka Halaman Surat Tugas Pimpinan

Halaman tambah surat merupakan rancangan antar muka yang digunakan

pimpinan untuk memberikan surat tugas. Dihalaman ini pimpinan akan

mengupload surat tugas yang dikehendaki. Pimpinan akan menentukan siapa saja

yang menerima surat tugas tersebut. Rancangan antar muka surat tugas pimpinan

dapat dilihat pada Gambar 3.25

Halaman Home Pimpinan

Kirim Ke Pilih Karyawan

Daftar Karyawan yang menerima surat tugas

No Nama Karyawan Jabatan

Hapus yang terpilih 1

2

Ketika Memilih karyawan eh ternyata ada yang salah, jadi ya di centang trus di hapus dengan

button ini

Gambar 3.25 Rancangan Antar Muka Halaman Tambah Surat

3.4.14. Rancangan Antar Muka Halaman Laporan Surat Masuk

Halaman laporan surat masuk merupakan rancangan antar muka yang

berfungsi untuk menampilkan seluruh laporan surat masuk selama periode yang

ditentukan. Rancangan antar muka laporan surat masuk tersebut dapat dilihat pada

Gambar

Gambar 3.1  Blok Diagram Rancang Bangun Aplikasi Pencatatan Dokumen Pada  Yayasan Hang Tuah Cabang Surabaya
Gambar 3.2 memodelkan bagaimana surat diterima dan disimpan. Pada proses
Gambar 3.2  Document Flow Proses Penerimaan dan Penyimpanan Surat
Gambar 3.3 Document Flow Proses Pengesahan Surat
+7

Referensi

Dokumen terkait

Transaksi penerimaan barang dimulai dari proses menambah atau mengubah data SPTB (maintenance data SPTB) yang dilakukan oleh bagian gudang selanjutnya aplikasi

2 Transaksi penerimaan bahan dan alat pertanian yang dimasukkan yaitu berdasarkan permintaan bahan yang telah diajukan Aplikasi akan menampilkan data permintaan

P h ase Data Instansi/ Perusahaan Data Pelamar/ (Alumni) Data Alumni Daftar Data Pelamar Daftar Data Pelamar Dalam Setiap Lowongan Verifikasi Instansi berdasarkan jenis

Sistem ini dimulai dengan user memasukkan nama dosen, jurusan, mata kuliah, semester dan pilih opsi cari kemudian sistem akan menyaring data jadwal dosen

Gambar 4.25 Hasil PDF Grafik Tracer Study Pengguna Lulusan 4.2.17 Form Grafik Perbandingan Tracer Study Alumni Grafik perbandingan tracer study alumni berfungsi untuk menampilkan

Berdasarkan hasil uji coba dengan metode black box testing pada aplikasi yang telah dibuat, maka aplikasi dapat menyimpan data kebutuhan reservasi seperti letak store, jenis

1. Pengguna, data yang berisi username , password , dan jabatan untuk mengakses aplikasi. Data Supplier , data yang berisi informasi supplier seperti nama supplier ,

Aplikasi Persuratan dan Pengelolaan Disposisi pada PT Jasa Marga Cabang Surabaya-Gempol dapat mengelola proses pencatatan dan pengarsipan surat keluar.