• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perubahan Kesempatan Kerja Pertanian dan Perkembangan Subsektor Tanaman Pangan (Studi Kasus Kabupaten Dati II Bekasi, Jawa Barat)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perubahan Kesempatan Kerja Pertanian dan Perkembangan Subsektor Tanaman Pangan (Studi Kasus Kabupaten Dati II Bekasi, Jawa Barat)"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

(1)

~7 '.

- > .

' _V

PERIJBAHAN KESEMPATAN KERJA

TANIAN DAN

P E R K E M B A N G A N S U B S E K T O R T A N A M A N PANGAN

Oleh

:

Sumiawati

A

28.0586

PROGRAM STUD1 EKONOMI PERTANIAN DAN SUMBERDAYA

JURUSAN ILIMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

Sumiawati. Perubahan Kesempatan Kerja Pertanian Dan Perkembangan

Subsektor Tanaman Pangan (Studi Kasus Kabupaten Dati II Bekasi, Jawa Barat).

Di bawah bimbingan Umar A.S. Tuanaya.

Salah satu sumbangan sektor pertanian dalam perekonomian adalah sumbangan

faktor produksi yang dapat diidentiikasikan lebih lanjut dalam bentuk penawaran tenaga

kerja bagi sektor nowpertanian.

Pembangunan ekonomi dewasa ini dicirikan oleh makin besarnya peranan sektor

industri dan menurunnya peranan sektor pertanian. Seiring dengan perkembangan

industri, menyebabkan terjadinya perubahan kesempatan kerja di sektor pertanian dan

sektor industri.

Selama masa Pelita V (1989-1994) terjadi suatu gejala penurunan peranan

sektor pertanian yang selama ini menjadi sektor andalan dalarn rnemberikan sumbangan

terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dan digantikan oleh sektor industri

terutama industri pengolahan.

Dalam ha1 pangsanya terhadap penyerapan kesempatan kerja, juga terjadi ha1

yang sama. Pada tahun 1989 persentase penduduk yang bekeja di sektor pertanian

masih mencapai 56.2 persen akan tetapi pada tahun 1994 jumlah tersebut menurun

hanya rnencapai 49.5 persen sedangkan sektor industri mengalami penarnbahan jumlah

tenaga kerja yang bekeja selama waktu tersebut. Ini menggambarkan bahwa telah

terjadi perubahan di dalam kesempatan keja sektor pertanian dan sektor industri.

Dalam skala yang lebih kecil, ternyata di Kabupaten Dati II Bekasi, Jawa Barat

terjadi kecenderungan yang serupa. Selama tahun 1990-an, terjadi perkembangan yang

(3)

Kabupaten Bekasi yang ditunjukkan oleh nilai PDRB-nya selama tahun 1990-1995

menunjukkan kecenderungan peningkatan dari 7.17 persen tahun 1991 menjadi 14.40

persen di tahun 1995 dan jika dibandingkan dengan Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB) Jawa Barat maka terlihat bahwa persentase pertumbuhan PDRB Kabupaten

Bekasi melebihi persentase pertumbuhan PDRB Jawa Barat.

Pertumbuhan ekonomi yang meningkat ini dikarenakan makin meluasnya

pembangunan kawasan industri di Kabupaten Bekasi sehingga sumbangan sektor

tersebut terhadap PDRB Kabupaten Bekasi pun bertambah besar. Kenaikan nilai

tambah sektor industri pengolahan di Kabupaten Bekasi mencapai lebih dari 50 persen

sedangkan sektor pertanian terus rnengalarni penunman.

Subsektor tanaman pangan yang merupakan penyumbang terbesar terhadap

PDRB sektor pertanian di Kabupaten Bekasi dalam kurun waktu 1990-1995 ini

menunjukkan kecenderungan penurunan dalam distribusinya terhadap PDRB pertanian

dari 75.14 persen (1990) menjadi 66.73 persen (1995). Hal ini dapat menyebabkan

sulitnya mernpertahankan fungsi Kabupaten Bekasi yang selama ini dikenal sebagai

lumbung pangan Jawa Barat.

Penurunan distribusi PDRB subsektor tanaman pangan Kabupaten Bekasi

tersebut berkaitan erat dengan timbulnya gejala perubahan sumberdaya yang ada di

sektw pertanian dan sektor non-pertanian terutama sektor industri pengolahan.

Sumberdaya tersebut berupa sumberdaya lahan dan tenaga kerja. Semakin lama tanah

sawah di Kabupaten Bekasi berubah fungsi menjadi tanah darat yang sebagian besar

dipergunakan untuk rnembangun industri-industri baru. ini terbukti dengan semakin

banyaknya jumlah industri yang ada di Kabupaten Bekasi dari 350 buah industri pada

tahun 1990 rnenjadi 574 buah industri di tahun 1995 yang artinya bertambah sebanyak

(4)
(5)

PERUBAHAN KESEMPATAN KERJA PERTANIAN DAN

PERKEMBANGAN SUBSEKTOR TANAMAN PANGAN

(Studi Kasus Kabupaten DATI II Bekasi, Jawa Baral)

Oleh

:

SUMIAWATI

A 28.0586

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sa jana Pertanian

Pada

Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian

Fakultas Pertanian

Institut Pertanian Bogor

PROGRAM STUD1 EKONOMI PERTANLAN DAN SUMBERDAYA

JURUSAN

ILMU-ILMU

SOSIAL. EKONOM PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)
(106)

~7 '.

- > .

' _V

PERIJBAHAN KESEMPATAN KERJA

TANIAN DAN

P E R K E M B A N G A N S U B S E K T O R T A N A M A N PANGAN

Oleh

:

Sumiawati

A

28.0586

PROGRAM STUD1 EKONOMI PERTANIAN DAN SUMBERDAYA

JURUSAN ILIMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(107)

Sumiawati. Perubahan Kesempatan Kerja Pertanian Dan Perkembangan

Subsektor Tanaman Pangan (Studi Kasus Kabupaten Dati II Bekasi, Jawa Barat).

Di bawah bimbingan Umar A.S. Tuanaya.

Salah satu sumbangan sektor pertanian dalam perekonomian adalah sumbangan

faktor produksi yang dapat diidentiikasikan lebih lanjut dalam bentuk penawaran tenaga

kerja bagi sektor nowpertanian.

Pembangunan ekonomi dewasa ini dicirikan oleh makin besarnya peranan sektor

industri dan menurunnya peranan sektor pertanian. Seiring dengan perkembangan

industri, menyebabkan terjadinya perubahan kesempatan kerja di sektor pertanian dan

sektor industri.

Selama masa Pelita V (1989-1994) terjadi suatu gejala penurunan peranan

sektor pertanian yang selama ini menjadi sektor andalan dalarn rnemberikan sumbangan

terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dan digantikan oleh sektor industri

terutama industri pengolahan.

Dalam ha1 pangsanya terhadap penyerapan kesempatan kerja, juga terjadi ha1

yang sama. Pada tahun 1989 persentase penduduk yang bekeja di sektor pertanian

masih mencapai 56.2 persen akan tetapi pada tahun 1994 jumlah tersebut menurun

hanya rnencapai 49.5 persen sedangkan sektor industri mengalami penarnbahan jumlah

tenaga kerja yang bekeja selama waktu tersebut. Ini menggambarkan bahwa telah

terjadi perubahan di dalam kesempatan keja sektor pertanian dan sektor industri.

Dalam skala yang lebih kecil, ternyata di Kabupaten Dati II Bekasi, Jawa Barat

terjadi kecenderungan yang serupa. Selama tahun 1990-an, terjadi perkembangan yang

(108)

Kabupaten Bekasi yang ditunjukkan oleh nilai PDRB-nya selama tahun 1990-1995

menunjukkan kecenderungan peningkatan dari 7.17 persen tahun 1991 menjadi 14.40

persen di tahun 1995 dan jika dibandingkan dengan Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB) Jawa Barat maka terlihat bahwa persentase pertumbuhan PDRB Kabupaten

Bekasi melebihi persentase pertumbuhan PDRB Jawa Barat.

Pertumbuhan ekonomi yang meningkat ini dikarenakan makin meluasnya

pembangunan kawasan industri di Kabupaten Bekasi sehingga sumbangan sektor

tersebut terhadap PDRB Kabupaten Bekasi pun bertambah besar. Kenaikan nilai

tambah sektor industri pengolahan di Kabupaten Bekasi mencapai lebih dari 50 persen

sedangkan sektor pertanian terus rnengalarni penunman.

Subsektor tanaman pangan yang merupakan penyumbang terbesar terhadap

PDRB sektor pertanian di Kabupaten Bekasi dalam kurun waktu 1990-1995 ini

menunjukkan kecenderungan penurunan dalam distribusinya terhadap PDRB pertanian

dari 75.14 persen (1990) menjadi 66.73 persen (1995). Hal ini dapat menyebabkan

sulitnya mernpertahankan fungsi Kabupaten Bekasi yang selama ini dikenal sebagai

lumbung pangan Jawa Barat.

Penurunan distribusi PDRB subsektor tanaman pangan Kabupaten Bekasi

tersebut berkaitan erat dengan timbulnya gejala perubahan sumberdaya yang ada di

sektw pertanian dan sektor non-pertanian terutama sektor industri pengolahan.

Sumberdaya tersebut berupa sumberdaya lahan dan tenaga kerja. Semakin lama tanah

sawah di Kabupaten Bekasi berubah fungsi menjadi tanah darat yang sebagian besar

dipergunakan untuk rnembangun industri-industri baru. ini terbukti dengan semakin

banyaknya jumlah industri yang ada di Kabupaten Bekasi dari 350 buah industri pada

tahun 1990 rnenjadi 574 buah industri di tahun 1995 yang artinya bertambah sebanyak

(109)
(110)

PERUBAHAN KESEMPATAN KERJA PERTANIAN DAN

PERKEMBANGAN SUBSEKTOR TANAMAN PANGAN

(Studi Kasus Kabupaten DATI II Bekasi, Jawa Baral)

Oleh

:

SUMIAWATI

A 28.0586

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sa jana Pertanian

Pada

Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian

Fakultas Pertanian

Institut Pertanian Bogor

PROGRAM STUD1 EKONOMI PERTANLAN DAN SUMBERDAYA

JURUSAN

ILMU-ILMU

SOSIAL. EKONOM PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(111)
(112)
(113)
(114)
(115)

Referensi

Dokumen terkait

In the recent past, the use of unmanned aerial vehicles (UAVs) has increased, which can be ascribed to technical developments of electronic components and the possibility of

Kesimpulan dari hasil penelitian terdahulu tantang media berbasis Instagram menurut Nurbaya dkk dan hasil penelitian dari Adinda yang menyatakan bahwa ada perubahan perilaku

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz pada mata pelajaran akuntansi dapat meningkatkan hasil belajar siswa

ANALISIS PENERAPAN MODEL SISTEM TANGGUNG RENTENG DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI ANGGOTA TANGGUNG RENTENG KOPERASI SIMPAN PINJAM PEMBIAYAAN SYARIAH.. MUAMALAH BERKAH

Sistem Pengolahan Data Surat Masuk Dan Surat Keluar Pada Kantor Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan (Bpkp) Perwakilan Provinsi Aceh Berbasis Web.. Banda

Kegiatan rutin kepala sekolah menjadi tuntutan yang sangat penting untuk dimiliki dalam upaya menunjang dan meningkatkan kinerja guru MTsN Rukoh Darussalam Banda

biji kopi beras secda tunda. Pengolahan ciha digwkan untuk mendapatkan enam pa.ameter cilra berupa: a.ea, lebar, perimeter, area cacat, indekr wanra mera!. dan indeks

permasalahan yang munculdengan judul “PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA JURUSAN AKUNTANSI SMK BATIK 1