• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH EKSTRAK DAUN TEH HIJAU (CAMELLIA SINENSIS) DALAM SEDIAAN GEL TERHADAP KECEPATAN KONTRAKSI LUKA BAKAR DERAJAT IIA PADA KULIT TIKUS PUTIH JANTAN (RATTUS NORVEGICUS STRAIN WISTAR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH EKSTRAK DAUN TEH HIJAU (CAMELLIA SINENSIS) DALAM SEDIAAN GEL TERHADAP KECEPATAN KONTRAKSI LUKA BAKAR DERAJAT IIA PADA KULIT TIKUS PUTIH JANTAN (RATTUS NORVEGICUS STRAIN WISTAR)"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS AKHIR

PENGARUH EKSTRAK DAUN TEH HIJAU (CAMELLIA SINENSIS)

DALAM SEDIAAN GELTERHADAP KECEPATAN KONTRAKSI LUKA

BAKAR DERAJAT IIA PADA KULIT TIKUS PUTIH JANTAN (RATTUS

NORVEGICUS STRAIN WISTAR)

Oleh:

QONITA PRASTA AGUSTIA

201110330311162

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

ii 2015

HASIL PENELITIAN

PENGARUH EKSTRAK DAUN TEH HIJAU (CAMELLIA SINENSIS)

DALAM SEDIAAN GELTERHADAP KECEPATAN KONTRAKSI LUKA

BAKAR DERAJAT IIA PADA KULIT TIKUS PUTIH JANTAN (RATTUS

NORVEGICUS STRAIN WISTAR)

KARYA TULIS AKHIR

Diajukan kepada

Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Fakultas Kedokteran

Oleh

Qonita Prasta Agustia 201110330311162

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FAKULTAS KEDOKTERAN

2015

(3)

iii

LAPORAN HASIL PENELITIAN

Telah disetujui sebagai hasil penelitian untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang Tanggal:

Pembimbing I

dr. Moch. Aleq Sander, M. Kes., Sp. B., FINACS

Pembimbing II

dr. Moch. Ma’roef, Sp.OG

Mengetahui,

Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang

dr. Irma Suswati, M.Kes

(4)

iv Karya Tulis Akhir oleh Qonita Prasta Agustia telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji Pada tanggal:

Tim Penguji

dr. Moch. Aleq Sander, M. Kes., Sp. B., FINACS

dr. Moch. Ma’roef, Sp.OG

dr. Dian Yuliartha Lestari, Sp. PA

, Ketua

, Anggota

(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, penulistelah berhasil menyelesaikan penelitian yang berjudul “Pengaruh Ekstrak Daun Teh Hijau (Camellia sinensis) Dalam Sediaan

Gel Terhadap Kecepatan Kontraksi Luka Bakar Derajat IIA pada Kulit Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus strain wistar)”. Penulisan penelitian ini dilakukan

dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran Jurusan Pendidikan Dokter pada Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir ini jauh dari sempurna, walaupun demikian penulis telah berusaha semaksimal mungkin serta

mendapatkan bantuan dan bimbingan dari dosen pembimbing dalam rangka penyusunan. Tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, sangatlah tidak mudah menjalani masa perkuliahan hingga pada penyusunan tugas akhir ini.

Akhir kata penulis berharap semoga penelitian ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi semua pihak.

Malang, 10 Februari 2015

(6)

vi

LEMBAR PERSEMBAHAN

1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia kesehatan, kesabaran dan

lindungan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

2. dr. Irma Suswati, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Malang.

3. dr. Moch. Ma’roef, Sp.OG selaku Pembantu Dekan I Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang dan Pembimbing II atas bimbingan,

dukungan, saran dan bantuan yang telah diberikan dalam penyusunan karya tulis akhir ini.

4. dr. Rahayu, Sp.S selaku Pembantu Dekan II Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

5. dr. Iwan Sis Indrawanto, Sp.KJ selaku Pembantu Dekan III Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

6. dr. Moch. Aleq Sander, M. Kes., Sp. B., FINACS selaku Pembimbing I atas

bimbingan, ketelitian, dukungan, saran dan bantuan yang telah diberikan dalam penyusunan karya tulis akhir ini.

7. dr. Dian Yuliarti, Sp. PA selaku Penguji atas saran, kritik dan bimbingannya

dalam penyusunan karya tulis akhir ini.

8. Orang tua tercinta Bapak Agus Prasetiahadi dan Ibu Hermudita Pranawati,

(7)

vii

9. Para dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang yang

telah membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

10. Staff TU dan Laboran Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah

Malang yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

11. Teman-teman yang setia membantu, Ade Pudji Astuti, Pamela Andria P.K.S,

Prastiti Rahmanita, Dini Fidahlina, Laura Nanda P., Bagus Prasetya W., Wahyu Hari P., Kitty Fabiola, Suci Handayani, Inne B.K.W yang tiada lelah selalu membantu saat melakukan penelitian ini.

12. Semua teman-teman Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah

Malang angkatan 2011 dan semua pihak yang telah membantu dalam

(8)

viii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ...iii

LEMBAR PENGUJIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

LEMBAR PERSEMBAHAN ... vi

ABSTRAK ...viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... viv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR SINGKATAN ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 3

1.3Tujuan Penelitian 1.3.1Tujuan Umum ... 3

1.3.2Tujuan Khusus ... 3

1.4Manfaat Penelitian ... 3

(9)

ix 2.1 Tanaman Teh

2.1.1 Jenis Teh ... 5

2.1.2 Teh Hijau ... 5

2.1.3 Taksonomi Tumbuhan Teh ... 6

2.1.4 Morfologi Tanaman Teh ... 6

2.1.5 Habitat dan Distribusi ... 7

2.1.6 Kandungan Kimia Teh Hijau ... 7

2.1.7 Katekin... 8

2.1.8 Flavonol ... 10

2.1.9 Karbohidrat ... 10

2.1.10 Protein ... 10

2.2 Anatomi Kulit ... 11

2.2.1 Epidermis ... 12

2.2.2 Dermis ... 14

2.2.3 Lapisan Subkutis (hipodermis) ... 15

2.2.4 Fungsi Kulit ... 16

2.3 Penyembuhan Luka Bakar 2.3.1 Definisi ... 18

2.3.2 Etiologi Luka Bakar ... 19

2.3.3 Patofisiologi Luka Bakar ... 19

2.3.4 Klasifikasi Luka Bakar ... 20

2.3.4.1 Berdasarkan Dalamnya Luka Bakar ... 20

2.3.4.2 Berdasarkan Luas Luka Bakar ... 23

(10)

x 2.4 Penyembuhan Luka Bakar

2.4.1 Klasifikasi Penyembuhan Luka ... 24

2.4.2 Fase Penyembuhan Luka ... 25

2.4.3 Kriteria Penyembuhan Luka ... 28

2.4.4 Faktor yang mempengaruhi Penyembuhan Luka ... 30

2.5 Hubungan Kecepatan Kontraksi Luka Bakar dan Teh Hijau ... 32

BAB 3 KERANGKA KONSEP 3.1 Kerangka Konsep ... 34

3.2 Hipotesis Penelitian ... 37

BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian ... 38

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 38

4.3 Populasi dan Sampel 4.3.1 Populasi ... 38

4.3.2 Sampel ... 38

4.3.3 Replikasi ... 39

4.3.4 Variabel Penelitian 4.3.4.1 Variabel bebas ... 40

4.3.4.2 Variabel tergantung ... 40

4.3.5 Definisi Operasional ... 40

4.4 Alat dan Bahan Penelitian 4.4.1 Pemeliharaan Tikus ... 41

4.4.2 Pembuatan Luka pada Rattus novergicus ... 42

(11)

xi

4.4.4 Perawatan Luka ... 42

4.4.5 Alat Observasi Luka ... 43

4.5 Prosedur Penelitian 4.5.1 Proses Adaptasi... 43

4.5.2 Alur Kerja ... 44

4.6 Kerangka Operasional ... 50

4.7 Analisis Data ... 52

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 5.1 Hasil Penelitian ... 53

5.2 Analisis Data ... 54

5.2.1 Uji Asumsi Data ... 54

5.2.2 Uji Perbandingan dengan Uji Kruskal Wallis ... 56

5.2.3 Uji Mann Whitney ... 57

5.2.4 Pengujian Korelasi ... 60

BAB 6 PEMBAHASAN ... 62

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan ... 67

7.2 Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 69

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Komposisi Kandungan Zat Kimia Dalam Teh ... 8

Tabel 2.2 Pembagian Luka Bakar Berdasarkan Rule of Wallace ... 23

Tabel 2.3 Pembagian Luas Luka Bakar Berdasarkan Lund atau Browder ... 24

Tabel 4.1 Penelitian Pendahuluan ... 45

Tabel 5.1 Tabel Urutan Kecepatan Kontraksi Luas Luka Bakar pada Kulit Tikus Putih Sebagai Efek dari Pemberian Gel Ekstrak Daun Teh Hijau ... 53

Tabel 5.2 Uji Normalitas ... 55

Tabel 5.3 Uji Kesamaan Ragam dengan Uji Levene ... 56

Tabel 5.4 Tabel Hasil Uji Kruskal Wallis ... 57

Tabel 5.5 Hasil Uji Mann Whitney ... 57

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Tanaman Teh Hijau ... 6

Gambar 2.2 Struktur Kimia Epigallocatechin-3-gallate ... 9

Gambar 2.3 Lapisan Kulit ... 12

Gambar 2.4 Gambar Luka Bakar Derajat I ... 20

Gambar 2.5 Gambar Luka Bakar Derajat II Dangkal/IIA... 21

Gambar 2.6 Gambar Luka Bakar Derajat II Dalam/IIB ... 22

Gambar 2.7 Gambar Luka Bakar Derajat III ... 23

Gambar 2.8 Pembagian Luas Luka Bakar Pada Orang Dewasa ... 23

Gambar 2.9 Proses Penyembuhan Luka ... 25

Gambar 3.1 Kerangka Konsep ... 34

Gambar 4.1 Alur Kerja Penelitian ... 50

Gambar 4.2 Kerangka Operasional ... 38

(14)

xiv

DAFTAR SINGKATAN

CMC : Carboxymethyl Cellulose

EC : Epicatechin

ECG : Epicatechin-3-gallate

EGC : Epigallocatechin

EGCG : Epigallocatechin-3-gallate

EGF : Epidermal Growth Factor

IGF : Insulin-like Growth Factor

IL-1 : Interleukin 1

PDGF : Plateled-derived Growth Factor

SPSS : Statistical Product and Service Solutions

TGF–β : Transforming Growth Factor Beta TGF – beta 1 : Transforming Growth Factor beta -1 TNF – alfa : Tumor Necrosis Factor alfa

VEGF : Vascular Endothelial Growth Factor

(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Hasil Penelitian ... 73

Lampiran 2 Hasil Analisis Data ... 80

Lampiran 3 Dokumentasi Penelitian ... 86

Lampiran 4 Dokumentasi Alat dan Kegiatan ... 94

Lampiran 5 Surat Keterangan Kelaikan Etik ... 97

Lampiran 6 Surat Keterangan Tanaman ... 98

Lampiran 7 Surat Keterangan Hewan Coba ... 99

Lampiran 8 Surat Keterangan Penelitian ... 100

Lampiran 9 Hasil Penelitian Pendahuluan ... 101

(16)

xvi

DAFTAR PUSTAKA

Ashar, 2012, Penyembuhan Luka [online], (diunduh 21 Agustus 2014), tersedia dari: http://www.hasi.or.id/penyembuhan-luka.

Corwin, Elizabeth J., 2009, Buku Saku Patofisiologi edisi 3, EGC, Jakarta, hal. 128-129.

Djuanda, Prof. Dr. dr Ardhi, 2009, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, FK-UI, Jakarta. pp 3-5.

Dwiastuti R, 2010, Penambahan CMC (Carboxymethyl cellulose) Sebagai Gelling Agent dan Propilen Glikol Sebagai Humektan Dalam Sediaan Gel Sunscreen Ekstrak Kering Polifenol Teh Hijau (Camellia sinensis), Jurnal Penelitian Vol. 13, No. 2, Mei 2010, pp 227-240

Effendi DS, Syakir M, Yusron M, Wiratno. 2010. Budidaya dan Pasca Panen Teh. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, Kementrian Pertanian. Bogor. pp 16.

Evers Lars H, Bhavsar D, Mailander P, 2010, The Biology of Injury in: Experimental Dermatology vol. 19 issue 9, 777-783, John Wiley & Sons A/S. pp 778.

Fitria M, Saputra D, Revilla G, 2014, Artikel Penelitian: Pengaruh Papain Getah Pepaya Terhadap Pembentukan Jaringan Granulasi pada Penyembuhan Luka Bakar Tikus Percobaan, Jurnal Kesehatan Andalas. 2014; 3(1), pp 73, tersedia dari http://jurnal Kesehatan Andalas. 2014; 3(1).

Hajiaghaalipour F, Kanthimathi M.S., Ameen Abdullah M, et al., 2013, The Effect of Camellia sinensis on Wound Healing Potential in an Animal Model, Hindawi Publishing Corporation Evidence-Based Complementary and

Alternative MedicineVolume 2013, Article ID 386734,

http://dx.doi.org/10.1155/2013/386734

Hidayat, AAA, 2009, Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data, Salemba Medika, Jakarta. pp 30

(17)

xvii

Karimi M, Parsaei P, Asadi SY, et al. 2013. Effects of Camellia sinensis Ethanolic Extract on Histometric and Histopathological Healing Process of Burn Wound in Ratin: Middle-East Journal of Scientific Research 13 (1): 14-19, IDOSI Publications, Shahrekord Iran. pp 14-19.

Klass BR, Branford OA, Grobbelaar AO, et al. 2009. The Effect of Epigallocatechin-3-Gallate, a Constituent of Green Tea, on Transforming Growth Factor-b1–Stimulated Wound Contraction. Kerstin Rolfe. DOI:10.1111/j.1524-475X.2009.00552.x. The RAFT Institute, Mount Vernon Hospital Northwood. Middlesex HA6 2RN. United Kingdom.

Lelitasari, 2012, Pertolongan Pertama Luka Bakar [online], (diunduh 1 Februari 2014),tersediadari http://www.4lifeindonesia.com/?menu=article&taid=4. Martina NR, Wardhana A. 2013. Mortality Analysis of Adult Burn Patients

in:Jurnal Plastik Rekonstruksi April-Juni 2013. [online]. (diunduh 12

September 2014),tersediadari:

http://www.jprjournal.com/index.php/jpr/article/view/155/116

Mercandetti, M, Cohen, AJ, 2008, Wound Healing-Healing and Repair [online],

(diunduh 3 Januari 2014), tersedia dari

http://www.eMedicine_plastic_surgery.wound.healing.html.

Mereles D, Hunstein W, 2011, Epigallocatechin-3-gallate (EGCG) for Clinical Trials:More Pitfalls than Promises?, International Journal Molecular Science. DOI:10.3390/ijms12095592. ISSN: 1422-0067. Heidelberg, Germany.

Moenadjat, dr. Yefta, 2009, Pengetahuan Klinis Praktis, Luka Bakar, Balai Penerbit FKUI, Jakarta.

Namita P, Mukesh R, Vijay K.J., 2012, Camellia Sinensis (Green Tea): A Review, Global Journal of Pharmacology 6 (2), 2012 ISSN 1992-0075 © IDOSI Publications, pp 52-59

Nasir, Anas A., Arifin, Achmad, Legowo, Djoko, 2012, Sistem Evaluasi Non – Invasif Menggunakan Analisa Image pada Proses Penyembuhan Luka Kulit Marmut dengan Stimulasi Elektrik, Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Surabaya, Surabaya.

Neves A.L., Komesu M.C., Di Matteo M.A.S., 2010, Effects of Green Tea Use on Wound Healing,Int. J. Morphol., 28(3):905-910, 2010.

(18)

xviii

Obaid AY, Abu-Zinadah OA, Hussein HK, 2011, The Beneficial Effects of Green Tea Extracts and its Main Derivatives in Repairing Skin Burns of Rabbit, International Journal of Biological Chemistry 5(2) : 103 – 115 ISSN1819 – 155X / DOI: 10.3923/ijbc.2011.103.115.

Okajima M, Shimokawa K, Ishii F, 2010, The healing effect of electrolytic-reduction ion water on burn wounds, BioScience Trends. Tokyo, Japan. pp 31-36.

Pearce EC, 2011, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. pp 294.

Peck M, Molnar J, Swart D, 2009, A global plan for burn prevention and care [online], (diunduh tanggal 13 Februari 2014) tersedia dari http://www.who.int/bulletin/volumes/87/10/08059733/en/index.html.

Pervaiz U, Khan A, Khan N.M, et al., 2009, TheRole of National Tea Research Instittute in Tea Production, Sarhad J. Agric. Vol. 25 No.2, NWFP Agricultural University, Peshawar, Pakistan.

Pierce AG, Neil RB, 2007, At a Glance Ilmu Bedah, EGC, Jakarta. pp 87.

Pusponegoro AD, 2010, Luka, In: Sjamsuhidajat R, Wim de Jong, Buku Ajar Ilmu Bedah Ed. 3, EGC, Jakarta. pp 67

Qin Yao, Guo W.X, Li Lei, 2013, The Antioxidant Property of Chitosan Green Tea Polyphenols Complex Induces Transglutaminase Activation in Wound Healing, Journal of Medicinal Food. June 2013, Vol. 16, No. 6: 487-498.

Rook, Arthur, 2010, Rook’s Textbook of Dermatology, Blackwell publishing Ltd, West Sussex, UK. ch 3.1-3.3.

Rush, 2009, Anatomy of the Skin [online], cited 16 Februari 2014, available from <http//www.rush.edu/rume/page-P01336.html>.

Sabiston, David C., 2011, Buku Ajar Bedah, EGC, Jakarta, hal. 151-152.

Saryono, 2013, Potensi Teh Hijau Dalam Penyembuhan Luka: Sistematik Review, Prosiding Konferensi Nasional PPNI Jawa Tengah.

(19)

xix

Senarath-Yapa K, Enoch S. 2009. Clinical Review: Management of Burns in Community, Wounds-UK 2009 vol. 2. Schofield Healthcare Media: London. pp 44.

Sharp P, Villano J, 2013, The Laboratory Rat Second Edition (The Laboratory Animal Pocket Reference Series), CRC Press, Taylor and Francis Group, 6000 Broken Sound Parkway NW Suite 300, USA. pp 6-7.

Singh V, Verma D.K, Singh G, 2014, Processing Technology and Health Benefits of Green Tea, Popular Kheti, Volume 2 issue 1(January-March), ISSN: 2321-0001, tersedia dari www.popularkheti.info.

Sjamsuhidayat, De Jong, 2010, Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 3, EGC, Jakarta. Suprapto J, 2007, Teknik Sampling Survey & Eksperimen, PT Rineka, Jakarta. Tarigan R, Pemila U, 2007, Perawatan Luka-Moist Wound Healing, FK-UI,

Jakarta.

Thielecke F, Boschmann M, 2009, The potential role of green tea catechins in the prevention of the metabolic syndrome – A review, Phytochemistry (2009), doi:10.1016/j.phytochem.2008.11.011.

UPT Materia Medica, 2014, Determinasi Tanaman Teh (Hijau), Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur, UPT Materia Medica, Batu, Jawa Timur

WCST, 2009, Esential of Wound Healing [online], (diunduh 12 November 2013), tersedia dari http://www.woundcaresolutions-telemedicine.co.uk/images. Widyaningrum, Nanik, 2013, Epigallocatechin-3-Gallate (EGCG) pada Daun

(20)

1 1 BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Masyarakat dalam kehidupan sehari-hari menggunakan sumber panas seperti api, bahan kimiawi, dan juga listrik dalam beraktivitas maka tidak jarang dijumpai kasus luka bakar. Kejadian luka bakar tertinggi terjadi di negara dengan

penghasilan menengah sampai rendah yaitu sekitar 95% (Peck et al., 2009). Studi analisis deskriptif dilakukan untuk menganalisis data dari rekam medis

pasien yang dirawat di Unit Luka Bakar RSCM dari Januari 2011 – Desember 2012. Parameter yang diinvestigasi adalah data dermografis pasien, etiologi dan luas luka bakar, penyebab kebakaran, dan mortalitas. Data tersebut disajikan

dalam bentuk tabel, dikomputerisasi, dan dianalisis. Dari hasil penelitian tersebut terdapat 275 pasien, 203 diantaranya dewasa. Jumlah kematian pada pasien

dewasa yaitu 76 pasien (27.6%). Diantara pasien yang meninggal, 78% disebabkan oleh api, luka bakar listrik (14%), air panas (4%), kimia (3%), dan metal (1%). Hampir semua luas luka bakar adalah deep dermal (Derajat 2) dan

full thickness (Derajat 3). Penyebab kematian yaitu septicaemia (42.1%), kegagalan organ multipel (31.6%), systemic inflammatory response syndrome

(17.6%), dan acute respiratory distress syndrome (87.6%) (Martina, et al, 2013). Luka bakar akan menimbulkan kerusakan berbagai organ, diantaranya kulit.

(21)

1 2

yang kompleks dan dinamis yang melibatkan interaksi antara sel dan mediator

yang berbeda (Fitria, 2014).

Ekstrak tumbuh–tumbuhan telah dikenal dalam penggunaan secara topikal

sebagai terapi pada penyembuhan luka serta berbagai macam penyakit. Beberapa tanaman tersebut memiliki persamaan pada beberapa karakter, seperti memproduksi senyawa flavonoid dengan struktur fenol. Komponen–komponen

phytochemical ini sangat reaktif dengan senyawa–senyawa lainnya, seperti oksigen dan molekul-molekul biologi lainnya, untuk menetralisir radikal bebas

atau membuat efek–efek biologis. Beberapa data menyebutkan bahwa tanaman dengan kandungan senyawa fenolik yang bermanfaat bagi kesehatan manusia

dapat ditemukan pada tanaman teh hijau (Obaid, 2011).

Teh hijau berasal dari pengeringan dan pengukusan dari daun teh segar sehingga tidak terjadi adanya oksidasi dan menyebabkan katekin yang terkandung

pada teh hijau sangatlah tinggi. Sebaliknya, teh hitam mengalami tahap fermentasi penuh sebelum pengeringan dan pengukusan. Selama proses fermentasi tersebut katekin yang berada dalam teh hitam menjadi teroksidasi dan terkondensasi dan

berubah ke dalam bentuk polifenol dengan molekul yang lebih besar seperti teaflavin dan tearubinin (Thielecke, 2009)

Polifenol pada teh hijau memiliki karakteristik yang unik dimana polifenol tersebut dapat menyebabkan pertumbuhan yang bertahap dan melindungi sel sel epitelial yang normal dari zat karsinogenik. Diantara kandungan polifenol yang

terdapat pada teh hijau, EGCG dan ECG merupakan kandungan yang paling melimpah dan sangat menguntungkan bagi proses penyembuhan luka bakar (Qin

(22)

1 3

Daun teh hijau sangatlah banyak manfaatnya, tetapi tidak banyak orang yang

mengetahui mengenai manfaat dari daun teh hijau ini terutama dalam penyembuhan terhadap luka bakar. Oleh karena itu, penulis mencoba untuk melakukan sebuah penelitian yang berjudul “Pengaruh Gel Ekstrak Daun Teh

Hijau (Camellia sinensis) terhadap Kecepatan Kontraksi Luka Bakar Derajat IIA pada Kulit Tikus Putih (Ratus novergius)”.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dibuat rumusan masalah

sebagai berikut: Apakah terdapat pengaruh ekstrak daun teh hijau (Camellia sinensis) dalam sediaan gel terhadap kecepatan kontraksi luka bakar derajat IIA

pada kulit tikus putih jantan (Rattus norvegicus strain wistar)? 1.3Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Membuktikan adanya pengaruh ekstrak daun teh hijau (Camellia sinensis) dalam sediaan gel terhadap kecepatan kontraksi luka bakar derajat IIA pada kulit tikus putih jantan (Rattus norvegicus strain wistar)?

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui hubungan pemberian ekstrak daun teh hijau (Camellia

sinensis) sediaan gel terhadap kecepatan kontraksi luka bakar derajat IIA pada tikus putih jantan (Rattus novergicus strain wistar).

2. Mengetahui dosis yang tepat dari ketiga dosis yang diteliti terhadap

kecepatan kontraksi luka bakar derajat IIA pada tikus putih jantan (Rattus novergicus strain wistar).

(23)

1 4 1.4.1 Manfaat Akademis

Menambah wawasan ilmu pengetahuan mengenai pengaruh ekstrak daun teh hijau (Camellia sinensis) sediaan gel terhadap kecepatan kontraksi

luka bakar derajat IIA pada tikus putih jantan (Rattus novergius strain wistar).

1.4.2 Manfaat Klinis

1. Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk pengembangan penelitian tentang ekstrak daun teh hijau (Camellia sinensis) dalam

sediaan gel.

2. Menambah khasanah ilmu pengetahuan mengenai obat alternatif yang

mempunyai efek penyembuh luka bakar, yaitu daun teh hijau (Camellia sinensis).

3. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini dapat digunakan sebagai

Gambar

Tabel 5.2 Uji Normalitas .....................................................................................

Referensi

Dokumen terkait

5 Tingkat Ketersediaan Pranata Perencanaan Program Pembangunan Bidang Sosial Budaya. 4 dok Program Perencanaan Sosial

Usulan program investasi infrastruktur bidang PU/Cipta Karya tidak dapat dipergunakan mendukung kegiatan yang dapat mengakibatkan dampak negatif terhadap habitat alamiah, warga

(1) Setiap badan atau perorangan yang melakukan pengambilan air bawah tanah sebagaimana dimaksud pada Pasal 9 ayat (1) Peraturan Daerah ini, berkewajiban

Another is the medium method (Med), which is selected a medium height value i.e. If it shows a masked value, same value is kept in AW3D30. This is likely keeping the terrain

pejabat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73 Ayat (1), ditetapkan oleh Walikota dengan mempertimbangkan kelancaran dan kemudahan pelayanan administrasi

The negative elevation bias (negative mean error) exhibited by GDEM v3 in open land cover areas is important because it is indicative of the overall performance of

Pada penelitian ini yang diteliti adalah kulit buah dari jeruk kesturi (Citrus microcarpa Bunge), jeruk lemon (Citrus limon (L.) Osbeck), jeruk purut (Citrus hystrix DC.), dan

Mereka duduk dengan intensitas waktu yang cukup lama dan belum lagi dikarenakan terpapar polutan bahan kimia dari asap kendaraan yang masuk ke ruangan dengan sirkulasi yang