ABSTRAK
ANALISIS PENEGAKAN SANKSI PIDANA TERHADAP PELANGGARAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT
NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN
BERBASIS MASYARAKAT
Oleh
Angga Leo Narizki
Peraturan Daerah (selanjutnya disingkat Perda) merupakan salah satu bentukan peraturan perundang-undangan yang diakui keberlakuannya sebagai hukum positif tertulis di Indonesia. Kabupaten Lampung Barat dianugrahi sumber daya alam milik bersama (common resources) seperti hutan, sungai, laut dan udara yang menghasilkan fungsi lingkungan yang dibutuhkan bagi kepentingan lokal dan global. Dengan demikian, diperlukan penegakan sanksi pidana terhadap pelanggaran Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Barat Nomor 18 Tahun 2004 dan faktor-faktor yang menjadi penghambat penegakan sanksi pidana terhadap pelanggaran Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Barat Nomor 18 Tahun 2004. Penelitian ini menggunakan pendekatan secara yuridis normatif dan yuridis empiris, sedangkan data yang digunakan meliputi data primer, data sekunder, dan data tersier. Penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling, setelah data terkumpul, maka diolah dengan cara editing, interpretasi, dan sistematisasi. Selanjutnya dilakukan analisis dengan menggunakan analisis kualitatif. Artinya menguraikan data yang telah diolah secara rinci ke dalam bentuk kalimat-kalimat (deskriptif).
Angga Leo Narizki
adalah sebagai berikut: (a) Faktor Hukum; Ketentuan pidana dalam Perda Kabupaten Lampung Barat nomor 18 Tahun 2004 yang lebih bersifat sanksi administratif. Serta rumusan sanksi pidana dalam Perda tersebut sangat umum, yaitu setiap pelanggaran terhadap Perda adalah tindak pidana, (b) Faktor Penegak Hukum; Penyidikan yang dilakukan oleh PPNS terdapat keterbatasan wewenang dan tidak mandiri dalam melakukan penyidikan, sehingga koordinasi yang dilakukan oleh PPNS dan Penyidik Polri dipandang tidak efektif dalam penegakan hukum, (c) Faktor Sarana atau Fasilitas; Proses penegakan hukum yang dilakukan oleh PPNS dan Penyidik Polri yang tidak maksimal karena permasalahan dana untuk operasional yang tidak memadai.
ANALISIS PENEGAKAN SANKSI PIDANA TERHADAP PELANGGARAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT
NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN
BERBASIS MASYARAKAT (Skripsi)
Oleh
Angga Leo Narizki
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG
DAFTAR ISI
Halaman I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ... 1
B. Permasalahan dan ruang lingkup ... 7
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 8
D. Kerangka Teoritis dan Konseptual ... 9
E. Sistematika Penulisan ... 12
DAFTAR PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Penegakan Hukum Pidana ... 16
B. Ketentuan Pidana dalam Peraturan Daerah ... 17
C. Pengaturan tentang Pengolaan Sumber Daya Alam ... 20
D. Pihak-Pihak yang Terkait dalam Penegakan Hukum Pidana Terhadap Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan ... 21
E. Diskresi atau Kebijakan yang Dilakukan Oleh Penegakan Hukum ... 31
F. Upaya Penanggulangan Kejahatan. ... 33
G. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penegakan Sanksi Pidana.. 35
DAFTAR PUSTAKA III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah ... 38
B. Sumber dan Jenis Data ... 38
C. Penentuan Populasi dan Sampel ... 40
D. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data ... 41
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden ... 44 B. Penegakan sanksi pidana terhadap pelanggaran Peraturan
Daerah Kabupaten Lampung Barat Nomor 18 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Berbasis Masyarakat ... 45 C. Faktor-faktor yang menjadi penghambat penegakan sanksi
pidana terhadap pelanggaran Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Barat Nomor 18 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Berbasis Masyarakat ... 59 DAFTAR PUSTAKA
V. PENUTUP
0
Tema:
“
Melalui Open Rekruitmen dan Halal bil halal
Kita Tingkatkan Silaturahmi dan Kinerja Organisasi
Dalam Suasana Kekeluargaan Untuk Kearah Yang Lebih
Baik
”
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS LAMPUNG
LEMBAR PENGESAHAN
Bandarlampung, 4 Oktober 2010 Panitia Pelaksana PEDAR UKMF-MAHKAMAH
FAKULTAS HUKUM UNILA
Ketua Pelaksana Sekretaris Pelaksana,
Alian Setiadi Bayu Saputra
NPM.0612011082 NPM. 0612011113
Mengetahui,
Ketua Umum
UKMF Mahkamah FH Unila
. Riski Yanaro NPM: 0712011314
Menyetujui, a.n. Dekan
Pembantu Dekan III FH Unila
DAFTAR ISI
I.
Pendahuluan
I.1
Latar Belakang
I.2
Dasar Kegiatan
I.3
Tujuan dan Hasil Kegiatan
II.
Pelaksanaan Mekanisme dan Rancangan Kegiatan
II.1 Nama Kegiatan
II.2 Tema Kegiatan
II.3 Waktu dan Tempat
II.4 Realisasi Peserta Kegiatan
II.5 Susunan Panitia
II.6 Pelaksanaan Kegiatan
II.7 Hasil Pelaksanaan
II.8 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
III.
Anggaran Biaya
III.1 Rancangan Biaya :
III.1.1. Rencana Pemasukan
III.1.2. Rencana Pengeluaran
III.2 Realisasi Anggaran Biaya :
III.2.1. Realisasi Pemasukan
III.2.2. Realisasi Pengeluaran
IV. Penutup
BAB I PENDAHULUAN
I. 1 Latar Belakang
Organisasi yang baik adalah organisasi dimana setiap anggota dalam kepengurusan mampu melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab. Dan tanggung jawab tersebut akan terbentuk jika di dalam diri setiap anggota ditanamkan rasa pentingnya kewajiban untuk bertanggung jawab dalam berorganisasi.
Maka begitu pula halnya dengan HIMA PIDANA yang mempunyai tujuan membentuk mahasiswa hukum yang memiliki integritas tinggi, berwawasan luas, berkepribadian dan berintelektualitas tinggi sehingga terbinanya mahasiswa yang akademis, pencipta, dan pengabdi.
Untuk tetap dapat mempertahankan eksistensi ditengah tengah mahasiswa yang cenderung hedonis dan enggan untuk berorganisasi, HIMA PIDANA harus tetap melakukan proses kegiatan guna berjalannya roda organisasi dan anggota tetap konsisten dalam melakukan kegiatan yang dapat dipertanggung jawabkan.
Dan untuk menyikapi hal diatas, kami Himpunan Mahasiswa Pidana (HIMA PIDANA) Fakultas Hukum Universitas Lampung akan mengadakan kegiatan Open Rekrutmen dan Halal bil halal anggota HIMA PIDANA.
I. 2 Dasar Kegiatan
1.Tri Dharma Perguruan Tinggi.
2.SK MENDIKNAS No.155/U/1998 tentang pedoman umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi.
I.3 Tujuan Kegiatan
1. Menciptakan mahasiswa Hukum yang berjiwa Dinamis, Kreatif, Profesional. 2. Membentuk kader mahasiswa yang antusias dalam menimba ilmu dan aktif
dalam berorganisasi dalam lingkup HIMA PIDANA Fakultas Hukum Universitas Lampung.
3. Meningkatkan Semangat emosional antar anggota-anggota.
I.4 Hasil Kegiatan
BAB II
PELAKSANAAN MEKANISME DAN RANCANGAN KEGIATAN
II.1 Nama Kegiatan
Nama : Open Rekrutmen dan Halal bil halal anggota HIMA PIDANA.
II.2 Tema Kegiatan
Tema : “Melalui Open Rekruitmen dan Halal bil halal Kita Tingkatkan Silaturahmi dan Kinerja Organisasi Dalam Suasana Kekeluargaan Untuk Kearah Yang Lebih Baik Lagi”
II.3 Waktu dan Tempat
Kegiatan Pelatihan Dasar Anggota MAHKAMAH ini direncanakan dilaksanakan
pada :
Waktu : Rabu - Jumat, 22-24 September 2010 Tempat : Gedung A FH Unila
II.4 Peserta Kegiatan
Peserta kegiatan Open Rekrutmen HIMA Pidana ini berasal dari mahasiswa Fakultas Hukum angkatan 2007 dan 2008 yang telah mengambil mata kuliah bagian hokum pidana, sebanyak Empat Puluh Orang yaitu :
1. Garth Iqbal Tawakkal 0812011174 2. Iqbal A Basrie 0812011191
3. M.Rizky W 0812011229
4. Rangga Canvarianda 0812011250 5. Rido Thamrin P 0812011269 6. Tommy Verdian S G 0852011220 7. Yanus Shomadi Y 0812011310 8. Yogi Aprianto 0812011312
10.Zaini Arlansyah 0812011319 11.Nadia Raissofi H 0812011063 12.M. Insan Kamil N 0812011213 13.Asrul Septian 0812011121
14.Wahbi Rahman 0812011304
15.Ike Ari Kesuma 0812011186 16.Hendri Widiono 0812011179 17.Tomy Prayoga 0812011299 18.Suntan Satriareva 0812011255 19.Azam Akhmad A 0812011112 20.Ratih Rohmanita 0812011253
21.Feni Ayu N 0812011027
22.Hendra Dwi G 0812011158 23.Ahmad Fatoni 0812011096 24.Andri Timur 0812011115 25.Mushab Robbani 0812011210 26.M. Rezwanda Mesya 0812011198 27.M. Aditya P 0812011183
28.Ayu Safitri 0812011010
29.Tectona Wicaksono 0712011342 30.Supran Elliyadi 0712011337 31.Anisa Maharani 0712011115
32.Fida Fillia 0712011031
33.Devita Andriani 0712011160
34.Dian Asri 0712011166
35.Riani Devi 0712011066
36.Febri Tri H 0712011183
II.5 Susunan Panitia
Susunan Kepanitiaan Kegiatan
Open Rekrutmen HIMA Pidana
Fakultas Hukum Universitas Lampung
Bandarlampung, 22-24 September 2010
Pelindung
Dekan Fakultas Hukum : Adius Semenguk S.H,M.S (NIP: 130934469)
Penasihat
Pembantu Dekan III Fakultas Hukum : Sudirman Mechsan S.H,M.Hum (NIP : 131606527)
Penanggung Jawab
Angga Leo Narizki (0612011091)
(Ketua Umum)
Panitia Perlaksana
Ketua : (Pemimpin pelaksana kegiatan)
Alian Setiadi (0612011082) Sekretaris : (penangung jawab berkas)
Bayu Saputra (0612011113)
Bendahara : (pemegang kas dana)
Juharmansyah Adsany (0712011158) Seksi Acara : (penyusun agenda acara)
Mushab Rabbani (0912011210) Seksi Konsumsi : (penangung jawab masalah makanan)
Lia Anggraini (0912011180) Seksi Pubdekdok : (publikasi, dekorasi dan dokumentasi
Verdy Firmansyah (0912011262) Seksi Perlengkapan : (alat-alat dalam kegiatan)
II. 6 Pelaksanaan Kegiatan
Dalam acara Open Rekrutmen HIMA Pidana ini dilaksanakan pada tanggal 22-24 September 2010, pada acara tersebut setiap anggota diberi materi-materi tentang tata cara berorganisasi serta tugas-tugas setiap bagian yang diberikan kepada setiap anggota HIMA Pidana.
II.7 Hasil Pelaksanaan
Kegiatan yang telah dilaksanakan oleh HIMA Pidana adalah berupa kegiatan Open Rekrutmen yang pada dasarnya merupakan suatu syrat bagi setiap anggota HIMA Pidana yang akan menempuh keanggotaan yang baru. Dari kegiatan tersebut diharapkan bagi setiap anggota dapat mengerti tugas-tugas yang akan diembannya di kepengurusan ini.
II.8 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Manual Acara
Open Rekrutmen dan Halal Bihalal Hima Pidana Fakultas Hukum Unila Lampung, 22-24 September 2010
Rabu, 22 September 2010 :
Waktu
Kegiatan
08.00 - 08.30 WIB Pembukaan Stan Open Rekrutmen
08.30 - 14.30 WIB Pengambilan Formulir
Kamis, 23 September 2010
Waktu
Kegiatan
08.00 - 08.30 WIB Pembukaan Stan Open Rekrutmen
Kamis, 23 September 2010
Waktu
Kegiatan
09.00 - 09.15 WIB Persiapan
09.15 - 10.00 WIB Pembukaan dan Sambutan-sambutan
10.00 - 11.30 WIB Acara Inti
11.30 - 12.00 WIB Perkenalan Pengurus Dan Anggota Baru
BAB III
ANGGARAN BIAYA
III.1 Rencana Anggaran Biaya III.1.1. Rencana Pemasukan
Rincian Pendapatan :
Sumbangan Para Anggota 60 X Rp. 3.000 Rp. 180.000
Dana Kemahasiswaan Rp.3.060.000 +
Rp.3.240.000
III.1.2. Rencana Pengeluaran
Kesekretariatan
Pembuatan Proposal 8 X Rp 50.000 Rp. 400.000
FotoCopy Surat Menyurat Rp. 200.000 +
Rp. 600.000
Konsumsi
Snack Peserta 60 X 2 X Rp. 3.000 Rp. 360.000
Makan Siang 60 X 2 XRp. 15.000 Rp. 1.800.000
Aqua 4 X Rp.15.000 Rp. 60.000 +
Publikasi, Dekorasi, Dokumentasi
CD Kosong Rp 5.000 X 4 Rp 20.000
Film + Cuci Cetak Rp. 150.000
Banner Rp. 150.000
Biaya Fotografi Rp 150.000+
Rp 420.000
KEBUTUHAN DANA
Kesekretariatan Rp 600.000
Konsumsi Rp 2.220.000
Pubdekdok Rp 420.000+
Jumlah Rp 3.240.000
III.2 Realisasi Anggaran Biaya
III.2.1. Realisasi Pemasukan
Rincian Pendapatan :
Sumbangan Para Anggota 60 X Rp. 3.000 Rp. 180.000
Dana Kemahasiswaan Rp.2.000.000 +
Rp.2.180.000
III.2.2. Realisasi Pengeluaran
Kesekretariatan
Pembuatan Proposal 3 X Rp. 30.000 Rp. 70.000
Materai 10 X Rp. 7.000 Rp 70.000
Pembuatan Stempel Rp. 200.000
FotoCopy Surat Menyurat Rp. 40.000 +
Konsumsi
Snack Peserta 60 X Rp. 5.000 Rp. 300.000
Nasi+Ayam+Sayur 60 X Rp. 15.000 Rp. 900.000
Aqua 4 X Rp.15.000 Rp. 60.000 +
Rp.1.260.000
Dokumentasi
Cuci Cetak Rp. 100.000
Biaya Fotografi Rp 150.000
Banner Rp. 150.000
CD Dokumentasi Rp. 75.000 +
Rp. 475.000 Transportasi
Bensin panitia Rp. 65.000
Rekapitulasi Dana
1. Kesekretariatan Rp. 380.000
2. Konsumsi Rp. 1.260.000
3. Dokumentasi Rp. 475.000
4. Transportasi Rp. 65.000 +
Total Rp. 2.180.000
BAB IV PENUTUP
IV. Penutup
Demikian proposal ini kami susun untuk dipergunakan sebagai kerangka dasar dalam menjalankan kegiatan dan bisa menjadi dasar pertimbangan serta pegangan bagi seluruh pihak yang ikut serta dalam melaksanakan kegiatan Open Rekrutmen ini. Atas perhatian dan partisipasi semua pihak kami mengucapkan terima kasih dan semoga kegiatan ini mendapat ridho Allah SWT.
Bandarlampung, 4 Oktober 2010
Ketua Pelaksana Sekretaris Pelaksana,
Alian Setiadi Bayu Saputra
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan daerah merupakan bagian integral dari pembangunan nasional tidak bisa dilepaskan dari prinsip otonami daerah dan daerah mempunyai kewenangan dan tanggung jawab menyelenggarakan kepentingan masyarakat berdasarkan prinsip keterbukaan, partisipasi masyarakat, dan tanggung jawab kepada masyarakat. (Undang-Undang Otonomi Daerah Tahun 2004). Undang - Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah mengatakan bahwa prinsip penyelenggarakan Pemerintah Daerah adalah digunakannya asas desentralisasi, dekonsentralisai, dan tugas perbantuan. Salah satu prinsip pemberian otonomi daerah adalah untuk meningkatkan kemampuan kerja dan hasil yang bermanfaat yang menyelenggarakan pemerintahan di daerah, terutama pelaksanaan pembangunan dan pelayanan terhadap masyarakat serta untuk meningkatkan pembinaan ketertiban politik dan kesatuan bangsa.
penyebab keburukan dan lumpuhnya sendi-sendi sosial ekonomi bangsa di segala sektor kehidupan. Arus investasi mengalami penurunan yang drastis, perusahaan-perusahaan besar mengalami kebangkrutan atau pailit, pengangguran meningkat tajam, penyakit sosial tumbuh dengan pesat dimana-mana dan Negara kita yaitu bangsa Indonesia di ambang kehancuran (Son Diamar, 2004 : 7).
Dalam rangka mengantisipasi lajunya pembangunan fisik dan sosial kemasyarakatan di wilayah Kabupaten Lampung Barat, maka perlu penyempurnaan salah satu sarana dan prasarana di bidang perundang_undangan yang ada. Salah satu contoh atau hasil dari pra-riset yang dilakukan di wilayah Kabupaten Lampung Barat, bahwa seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi di wilayah tersebut yang mengakibatkan meningkatnya taraf kebutuhan hidup masyarakat setempat, maka hal ini menimbulkan suatu kewajiban bagi Pemerintah Daerah Lampung Barat untuk memberikan sumbangsih yang cukup besar dalam peningkatan penerimaan pendapatan asli daerah guna mengakomodir seluruh kebutuhan yang ada di masyarakat sesuai dengan tuntutan masyarakat.
mengatur dan mengurus sumber daya alam dan lingkungan guna meminimalisir terjadinya penyalahgunaan dan pelanggaran dalam pengelolaan potensi daerah tersebut, maka dibentuk suatu Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Barat No: 18 Tahun 2004 Tentang Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Berbasis Masyarakat.
Dari uraian pada latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam penulisan skripsi dengan judul “ Analisis Penegakkan Sanksi Pidana Terhadap Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Barat No.18 Tahun 2004 Tentang Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Berbasis Masyarakat”.
B. Permasalahan dan Ruang Lingkup
1. Permasalahan
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam penulisan skripsi ini adalah :
1. Bagaimanakah penegakan sanksi pidana terhadap PERDA Kabupaten Lampung Barat No.18 Tahun 2004?
2. Faktor - faktor apa sajakah yang menghambat upaya penegakan sanksi pidana terhadap PERDA Kabupaten Lampung Barat No. 18 Tahun 2004?
2. Ruang Lingkup
No. 18 Tahun 2004 Tentang Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Berbasis Masyarakat. Daerah penelitian juga penulis batasi hanya di wilayah Kabupaten Lampung Barat.
C. Tujuan Dan Kegunaan Penulisan
1. Tujuan Penulisan
Tujuan diadakannya penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui tentang penegakan hukum pidana terhadap PERDA Kabupaten Lampung Barat No. 18 Tahun 2004.
2. Untuk mengetahui faktor - faktor yang menghambat penegakan hukum pidana terhadap PERDA Kabupaten Lampung Barat No. 18 Tahun 2004.
2. Kegunaan Penelitian
Sedangkan kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Secara teoritis, diharapkan hasil penelitian ini adalah untuk menambah wawasan masyarakat pada umumnya, selain itu dapat mengungkapkan secara obyektif mengenai penegakan sanksi pidana terhadap PERDA Kabupaten Lampung Barat.
D. Kerangka Teoris dan Konseptual
1. Kerangka Teoritis
Kerangka teoritis adalah konsep - konsep yang merupakan abstraksi dari hasil pemikiran atau kerangka acuan yang pada dasarnya bertujuan untuk mengadakan identifikasi terhadap dimensi - dimensi sosial yang dianggap relevan oleh peneliti (Soerjono Soekanto, 1986 : 123).
Dalam upaya penanggulangan kejahatan penulis menggunakan teori penanggulangan kejahatan menurut G. P. Hoefnagels yang dikutip oleh Barda Nawawi Arif (1998 : 48), penanggulangan kejahatan di terapkan dengan cara pendekatan Penal dan Non Penal yaitu :
1. Upaya Penal
Upaya penal yaitu denagn menggunakan pendekatan represif dengan sistem peraturan pidana mulai dari proses perundang - undangan dan hukum pidana yang meliputi :
A. Hukum pidana materiil (subtantif) yang memuat tiga masalah pokok yaitu:
1. Perumusan perbuatan yang bersifat melawan hukum.
2. Pertanggung jawaban pidana.
B. Hukum Acara Pidana (The Criminal Law Prosedure) yang berfungsi untuk
mempertahankan dan menerapkan hukum pidana materiil.
C. Hukum pelaksanan pidana, merupakan cara bagaimana pidana dilaksanakan.
2. Pendekatan Non Penal
Pendekatan Non Penal lebih bersifat tindakan pencegahan untuk terjadinya kejahatan, maka sasaran utamanya adalah mengenai faktor-faktor kondusif penyebab terjadinya kejahatan dengan mengedepankan upaya preventif dan upaya pre-emtif.
Upaya preventif, meliputi rangkaian kegiatan yang ditujukan untuk mencegah secara langsung terjadinya kasus kejahatan. Mencakup kegiatan peraturan, penjagaan, patroli, dan pengawalan di lokasi-lokasi yang diperkirakan mengandung ”police hazard”, termasuk juga kegiatan pembunaan masyarakat
yang ditujukan dapat berpartisifasi aktif dalam upaya pencegahan, menangkal dan memerangi kejahatan.
2. Konseptual
Konseptual adalah kerangka yang menggambarkan hubungan antar konsep-konsep khusus yang merupakan kumpulan dari arti yang berkaitan dengan istilah yang diteliti (Soejono Soekanto, 1994 : 132).
Adapun pengertian dasar dari istilah - istilah yang akan digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah :
1. Analisis adalah penyelidikan suatu peristiwa karangan, perbuatan, dan sebagainya untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya, sebab musabab, duduk perkaranya, dan sebagainya (Kamus Besar Bahasa Indonesia 1990:32)
2. Penegakan Hukum adalah kegiatan menyerasikan hubungan nilai – nilai yang terjabarkan dalam kaidah – kaidah atau pandangan – pandangan, menilai yang mantap dan sikap yang tidak sebagai rangkaian penjabaran nilai akhir, untuk menciptakan, memelihara dan mempertahankan (sebagai social control), dalam kedamaian pergaulan hidup (Soerjono Soekamto, 1983 : 13).
3. Pidana adalah penderitaan yang sengaja dibebankan kepada orang yang melakukan perbuatan yang memenuhi syarat – syarat tertentu itu (Muladi dan Barda Nawawi, 1998 : 2).
pengawasan pengelolaan, serta evaluasi pengelolaan sumber daya alam dalam wilayah Lampung Barat.
E. Sistematika Penulisan
Guna memudahkan pemahaman terhadap skripsi ini secara keseluruhan, maka disajikan sistematika penulisan sebagai berikut :
I. PENDAHULUAN
Pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang, Permasalahan, Ruang Lingkup, Tujuan dan Kegunaan Penulisan, Kerangka Teoritis dan Kerangka Konseptual, dan Sistematika Penulisan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Menguraikan tentang Penegakan Hukum Pidana, Pengaturan Pengelolan Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Pihak – pihak yang terkait dalam penegakan hukum pidana terhadap PERDA Kabupaten Lampung Barat No. 18 Tahun 2004, Diskresi atau kebijakan yang dilakukan oleh Polisi dan aparat penegak hukum dalam Penegakan Hukum, serta upaya penanggulangan pelanggaran terhadap PERDA Kabupaten Lampung Barat No. 18 Tahun 2004.
III. METODE PENELITIAN
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Merupakan hasil penelitian dan pembahasan yang berisikan bagaimanakah penegakan hukum pidana terhadap PERDA Kabupaten Lampung Barat No. 18 Tahun 2004, serta sektor apakah yang menghambat penegakan hukum pidana terhadap PERDA Kabupaten Lampung Barat No. 18 Tahun 2004.
V. PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Son Diamar, Dkk. 2004. Pengarusutamaan Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan, CV Cipruy. Jakarta.
C. F. G. Sunryati Hartono. 1994. Penelitian hukum Di Indonesia Pada Abad Ke-20. Alumni. Bandung.
Soerjono Soekanto. 1986. Pengantar Penelitian Hukum dan Survey. Universitas Indonesia press. Jakarta.
Soejono. 1986. Kejahatan dan Penegakan hukum Di Indonesia. Rineka Cipta. Jakarta.
Kunarto. 1991. Tugas – tugas Kepolisian Di Masa Kini. Sinar grafika. Jakarta. Muladi dan Barda Nawawi Arif. 1998. Teori – teori Kebijakan Pidana Cet – 8.
Alumni. Bandung.
W. J. S. Poerwadarminta. 1983. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Penegakan Hukum Pidana
Penegakan hukum adalah kegiatan menyerasikan hubungan nilai – nilai yang terjabarkan dalam kaidah – kaidah atau pandangan – pandangan, menilai yang mantap dan sikap yang tidak sebagai rangkaian penjabaran nilai tahap akhir, untuk menciptakan, memelihara, dan mempertahankan (sebagai social control), dalam kedamaian pergaulan hidup (soerjono Soekanto, 1983 : 13).
Prinsip dasar dari proses penegakan hukum dalam hal ini adalah sikap dan cara pandangan aparatur adalah abdi masyarakat atau kelompok pelayanan, yang bertugas dalam proses penegakan hukum. Aparatur hukum harus selalu menyadari, meyakini bahwa kekuasaan atau wewenang tersebut dimiliki sebagai abdi masyarakat atau abdi negara untuk melindungi dan mengayomi masyarakat. Di samping kesadaran, keyakinan pada dirinya sendiri sebagai abdi negara, abdi masyarakat untuk selalu mengayomi, melindungi masyarakat dengan kewenangan, kekuasaan yang dimilikinya (Soerjono, 1995 : 4).
penelitian sosial memenga tidak boleh dilupakan dalam penelitian hukum yang menyangkut masalah penegak hukum (Sunaryati Hartono, 1994 : 28).
Menurut Nanik Widiyanti Yulius Waskita, adalah usaha penegakan hukum itu dilakukan oleh pihak swasta maupun pemerintah secara individual maupun kelompok. Pelaksanannya dilakukan berpedoman atau berdasarkan suatu sistem tertentu. Dan masyarakat harus menyadari bahwa dalam proses penegakan hukum, bukan merupakan tanggung jawab penegak hukum semata, tetapi merupakan tanggung jawab masyarakat dalam upaya menghadapi, menanggulangi berbagai bentuk kejahatan yang merugikan dan meresahkan masyarakat itu sendiri, dalam proses penegak hukum, anggota masyarakat sangat berperan dalam mengungkapkan pelanggaran atau kejahatan yang terjadi selaku saksi dalam perkara tersebut (Soerjono, 1995 : 3).
B. Pengaturan tentang Pengolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat
Menurut Peraturan Daerah atau PERDA Kabupaten Lampung Barat No. 18 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, jelas sudah diatur dalam Pasal 57 dan Pasal 58 yang menyebutkan bahwa :
Pasal 57 yaitu :
(2) Larangan bagi Aparatur Pemeintah Daerah yang tidak menetapkan dalam peta wilayah terhadap pengakuan dan pengukuhan wilayah masyarakat adat yang merupakan kewajibannya.
(3) Larangan kepada Petugas atau Pejabat yang ditunjuk tidak mengumumkan secara periodik pendataan sumber daya alam dan lingkungan atau mengumumkan secara tidak benar baik cara maupun substansinya serta tidak mengumumkan jumlah dana yang masuk ke kas daerah.
(4) Larangan kepada Aparatur Pemerintah Daerah dan atau Pejabat yang ditunjuk tidak memberikan data dan informasi mengenai sumber daya alam dan lingkungan yang dibutuhkan masyarakat.
(5) Larangan bagi Aparatur Pemerintah Daerah dan atau Pejabat yang ditunjuk melakukan pungutan biaya untuk mendapatkan data dan informasi.
(6) Larangan kepada Aparatur Pemerintah Daerah dan atau Pejabat yang ditunjuk yang memberikan izin atau merekomendasi untuk memberikan izin pemenfaatan sumber daya alam dan lingkungan kepada pengelola yang persyaratannya belum lengkap.
(7) Larangan melakukan suap kepada Aparatur Pemerintah Daerah atau Pejabat yang ditunjuk.
Pasal 58 yaitu :
(1) Semua denda yang ditetapkan berdasarkan ketentuan pasal 57 Peraturan Daerah ini disetorkan pada kas daerah.
(2) Pemerintah daerah wajib mengumumkan setiap tahunnya jumlah dana yang masuk dalam Kas Daerah sebagai akibat ditetapkannya hukuman denda.
C. Pihak – Pihak yang Terkait dalm Penegakan Hukum Pidana Terhadap PERDA Kabupaten Lampung Barat No. 18 Tahun 2004
1. Polri
Polri adalah alat negara penegak hukum, memelihara serta meningkatkan tertib hukum, bersama – sama dengan segenap komponen kekuatan pertahanan keamanan dari tertib masyarakat. Menurut pasal 1 Ayat 1 Undang – Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Undang – Undang Kepolisian), kepolisian adalah segala hal ikhwal yang berkaitan dengan fungsi dan lembaga polisi sesuai dengan peraturan perundang – undangan.
Berdasarkan Undang – Undang Kepolisian di atas, Kepolisian Negara Republik Indonesia bertujuan untuk memberikan perlindungan terhadap masyarakat danb melayani masyarakat. Polri dituntut mampu memberikan bimbingan bagi terciptanya kondisi yang menunjang stabilitas nasional, untuk itu selain memiliki penguasaan hukum yang baik dan cara bertindak profesional, polri dituntut memiliki kepribadian yang baik sehingga dapat menumbuhkan simpati masyarakat yang pada akhirnya akan terwujud polri yang berwibawa dan dicintai rakyat.
Fungsi polri adalah salah satu fungsi pemerintah negara di bidang penegak hukum, perlindungan dan pelayanan masyarakat serta membimbing masyarakat dalam rangka terjaminnya tertib dan tegaknya hukum serta terbinannya ketentraman masyarakat guna terwujudnya keamanan dan ketertiban masyarakat (Pasal 3 Undang – Undang Nomor 2 Tahun 2002).
Dari pasal di atas dapat dikatakan fungsi polri meliputi empat bidang yaitu :
1. Sebagai penegak hukum.
2. Perlindungan dan pelayanan masyarakat.
3. Pembimbing masyarakat dalam rangka terjaminnya tertib dan tegaknya hukum.
4. Membina ketentraman masyarakat.
normatif harus dilihat secara detail ketentuan yang mengatur hal tersebut. Sebagai penegak hukum polri menjamin tertib dan tegaknya hukum serta dapat membina ketentraman masyarakat untuk mewujudkan keamanan masyarakat, sehingga merasa dilindungi hak – haknya sesuai dengan hukum yang berlaku.
Menurut KUHAP dalam menjalankan fungsinya kepolisian memiliki wewenang sebagai mana diatur dalam pasal 13 yaitu :
1. Menerima pengaduan,
2. Memeriksa tanda pengenal,
3. Mengambil sidik jari dan memotret seseorang,
4. Menangkap orang,
5. Menahan orang sementara,
6. Menggeledah badan,
7. Menggeledah halaman, rumah, alat pengangkutan,
8. Mengambil orang untuk di dengar dan di periksa,
9. Menyita barang untuk bahan bukti, 10. mengambil tindakan – tindakan lainnya.
selalu menyiapkan aparatnya agar selalu siap dan waspada dalam mengemban pelaksaan tugas – tugas kepolisian dilapangan. Perkembangan masyarakat yang demikian cepat pada era globalisasi telah membuat bertambah kompleksnya persoalan yang bekaitan dengan penegak hukum, yang tidak saja berdimensi nasional tapi juga trans-nasional dan bahkan internasional.
Berkaitan dengan hal tersebut maka tugas pokok fungsi kepolisian merupakan salah satu bagian daripada fungsi pemerintahan negara di bidang pemeliharaan keamanan dan kertiban masyarakat, menegakkan hukum serta memberikan perlindumgan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri.
Menurut pasal 13 Undang – Undang N0m0r 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian, maka tugas pokok polri adalah :
1. Memelihara keamanan,
2. Menegakkan hukum, dan
3. Memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat.
Sedangkan berdasarkan pada pasal 14 Undang – Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, maka tugas pokok Kepolisian Negara Repiblik Indonesia meliputi hal – hal sebagai berikut :
2. Menyelenggarakan segala kegiatan dalam menjamin keamanan, ketertiban, dan kelancaran lalu – lintas di jalan,
3. Membina masyarakat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, kesadaran hukum masyarakat, serta ketaatan warga masyarakat terhadap hukum dan peraturan perundang – undangan,
4. Turut serta dalam membina hukum nasional,
5. Memelihara ketertiban dan menjamin keamanan umum,
6. Melakukan koordinasi, pengawasan dan membina teknis terhadap kepolisian khusus, penyidik pegawai negeri sipil dan bentuk – bentuk pengamanan swakarsa,
7. Melakukan penyidikan dan penyelidikan terhadap semua tindak pidana sesuai dengan hukum acara pidana dan peraturan perundang – undangan lainnya,
8. Menyelenggarakan identifikasi kepolisian, kedokteran kepolisian, laboratorium forensik dan psikologi kepolisian untuk kepentingan tugas kepolisian,
10.Melayani kepentingan warga masyarakat untuk sementara, sebelum ditangani oleh instansi dan atau pihak yang berwenang,
11. Memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kepentingannya dalam lingkup kepolisian, serta
12. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan peraturan perundang – undangan.
Di dalam Undang – Undang Negara kita dan juga negara lain tugas polri adalah membimbing dan mengayomi masyarakat, serta menjadi pelindung dan penegak hukum, agar tercipta keteraturan dan ketertiban dalam masyarakat, sebagai pembimbing dan pengayom, polri dituntut agar senantiasa tampil simpatik, tetapi juga harus bertindak tegas berdasarkan prosedur hukum yang berlaku.
Berdasakan Pasal 15 Undang – Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian, Kepolisian Negara Republik Indonesia secara umum berwenang :
1. Menerima laporan dan pengaduan.
2. Melakukan tindakan pertama di tempat kejadian.
3. Mengambil sidik jari dan identitas serta memotret seseorang.
4. Mencari keterangan dan barang bukti.
5. Menyelenggarakan Pusat Informasi Kriminal Nasional.
6. Membantu menyelesaikan perselisihan warga masyarakat yang dapat
mengganggu ketertiban umum.
8. Mengawasi aliran kepercayaan yang dapat menimbulkan perpecahan atau
mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
9. Memberikan bantuan pengamanan dalam sidang dan pelaksanaan putusan
pengadilan, kegiatan instansi lain serta kegiatan masyarakat.
10. Melaksanakan pemeriksaan khusus sebagai bagian dari tindakan kepolisian
dalam melakukan pencegahan.
11. Menerima dan menyimpan barang temuan untuk sementara waktu.
12. Mengeluarkan surat izin atau surat keterangan yang diperlukan dalam rangka
pelayanan masyarakat.
13. Mengeluarkan peraturan kepolisian dalam lingkup kewengan administrasi
kepolisian yang mengikat warga masyarakat.
Berdasarkan keterangan di atas, jelas bahwa polri mempunyai wewenang dan tanggung jawab yang besar untuk menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat. Dalam menjalankan kewenangannya polri harus berpegang teguh pada Undang – Undang.
2. Polisi Pamong Praja
Bagian Kesatu tentang Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi yaitu menerangkan:
Pasal 58
(1) Satuan Polisi Pamong Praja adalah Perangkat Pemerintah Daerah dalam memelihara ketentraman dan ketertiban umum serta menegakkan Peraturan Daerah.
(2) Satuan Polisi Pamong Praja di pimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggungajwab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.
Pasal 59
Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas membantu Bupati dalam menyelenggarakan ketentraman dan ketertiban umum serta untuk menegakkan Peraturan Daerah.
Pasal 60
Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut pada Pasal 59, Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai fungsi:
a. Menyusun rencana kebijakan dan program pemberian, bimbingan pembinaan teknis dan pengamanan terhadap kegiatan di bidang ketentraman dan ketertiban.
c. Menganalisa dan mengevaluasi serta menyusun kebijaksanaan di bidang pembinaan, ketentraman dan ketertiban di Daerah.
d. Mengadakan kegiatan pengawasan, pengendalian dan pengamanan gangguan terutama di bidang ketentraman dan ketertiban umum.
e. Melaksanakan perencanaan, evaluasi dan pelaporan dalam bidang ketenrtaman dan ketertiban umum.
3. Lembaga Pengelola Sumber Daya Alam dan Lingkungan (LPSDAL)
Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Barat No. 18 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup sebagai berikut :
Bagian Pertama tentang Kelembagaan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup dalam Pasal 18 yaitu menerangkan bahwa :
2. Lembaga Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan (LPSDAL) meliputi dinas – dinas instansi terkait pada Pemerintah Kabupaten Lampung Barat yang mempunyai tugas dan fungsi di bidang pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan.
3. Lembaga Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan berkedudukan di ibukota Kabupaten Lampung Barat dan wilayah kerjanya meliputi di seluruh wilayah Kabupaten Lampung Barat.
5. Lembaga Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan mempunyai tugas:
a. Membantu tugas Bupati dalam bidang pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan.
b. Membuat program kerja pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan.
c. Membuat laporan berkala kepada Bupati dan diumumkan kepada masyarakat.
5. Lembaga Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan mempunyai wewenang :
a. Mengembangkan kebijaksanaan penataan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan sesuai tugas dan fungsinya.
b. Membuat program pemanfaatan, pemeliharaan, dan pengembangan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan.
c. Membuat program dan mekanisme perbuatan hukum dan hubungan hukum antara orang dan atau subyek hukum lainnya berkenaan dengan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan.
d. Membuat program pemulihan terhadap kerusakan sumber daya alam dan lingkungan.
6. Pembentukan LPSDAL dengan Keputusan Bupati.
Bagian Kedua tentang Koordinasi Kelembagaan dalam Pasal 19 yaitu :
1. Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan dilaksanakan secara terpadu, oleh Lembaga Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan dengan melakukan koordinasi berkenaan dengan perencanaan, pemanfaatan, perlindungan, pemulihan, pengawasan dan evaluasi.
2. Koordinasi pengelolaan sumber Daya alam dan lingkungan dibawah koordinasi langsung oleh Bupati dan dilakukan dengan mengadakan pertemuan secar berkala dengan keputusan Bupati.
3. Lembaga Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat.
Berdasarkan keterangan diatas, jelaslah bahwa ketiga instansi ini harus berjalan beriringan antara polri, polisi pamong praja maupun lembaga pengelola sumber daya alam.
D. Diskresi atau Kebijakan yang Dilakukan Oleh Polisi dan Polisi Pamong Praja dalam Penegakan Hukum
Hal tersebut sependapat dengan Riduan Hippy yang menyatakan ”penyelesaian
masalah – masalah hukum yang terjadi di masyarakat (termasuk hukum pidana), tidak seluruhnya diselesaikan melalui prosedur berdasarkan ketentuan hukum”
(Riduan Hippy, 1986 : 12).
Dari pendapat di atas, dalam penerapan kebijakan atau diskresi harus mempertimbangkan beberapa faktor yang menyangkut masalah pelanggaran, apabila penegak hukum bertindak, apakah ada pihak – pihak lain yang akan mengalami gangguan, adakah yang dirugikan atau tidak, kalau dilakukan penindakan tertentu, apakah akan menghasilkan situasi yang lebih baik daripada sebelumnya, apabila penegak hukum terpaksa melanggar perintah atasan untuk memperbaiki keadaan yang dapat menimbulkan akibat lain.
Masalah diskresi yang ada pada polisi bukanlah masalah yang sangat sederhana, karena dapat juga menjadi konflik kepentingan antara hukum dan masyarakat, dengan demikian dalam penggunaan diskresi harus berhati – hati, penerapannya harus dengan pertimbangan dan dilakukan oleh anggota polisi yang mempunyai dedikasi dan intelektual yang tinggi serta menyangkut masalah diskresi, Soerjono Soekanto menyatakan bahwa ”Diskresi merupakan pengambilan keputusan untuk mengatasi masalah yang dihadapi, dengan tetap berpegang pada peraturan. Walaupun pada diskresi yang memungkinkan tanpa berpegang pada peraturan, karena belum ada peraturannya” (Soerjono Soekanto, 1994 : 6).
1. Apabila penegak hukum bertindak, apakah ada pihak – pihak lain yang akan mengalami gangguan,
2. Adakah yang dirugikan atau tidak,
3. Kalau dilakukan penindakan tertentu, apakah akan menghasilkan situasi yang lebih baik daripada sebelumnya,
4. Apabila penegak hukum terpaksa melanggar perintah atasan untuk mmperbaiki keadaan dan akibatnya bagaimana,
5. Bagaiman menghadapi gangguan keamanan di jalan raya dalam keadaan tidak bertugas,
6. Bagaiman menindak pihak bersalah yang ternyata masih mempunyai hubungan kekerabatan dengan atasan atau rekan kerja,
7. Apakah yang diharapkan dari penegak hukum.
Persoalan penggunaan diskresi seperti diuraikan di atas, dialami pula oleh polisi dalam melaksanakan tugasnya di Amerika Serikat. Diuraikan Jerome H. Skoinick, polisi yang menjalankan tugasnya dalam kerangka susunan negara demokrasi, disatu pihak dituntut untuk menjamin berjalannya ”ketertiban”,
Hukum dan ketertiban memiliki posisi yang bertentengan karena di dalam hukum terkandung pembatasan – pembatasan terhadap tata kerja untuk mencapai ketertiban. Skoinick seperti apa yang dikutip oleh Kunarto mengatakan bahwa, ”seorang polisi cenderung untuk memelihara praduga bersalah, jika ia melakukan
penahanan dan memutuskan untuk memperoses seseorang tersangka telah melakukan kejahatan sebagaimana yang telah disangkakan. Ia percaya bahwa seorang spesialis dalam kejahatan ia mempunyai kemampuan untuk membedakan antara yang bersalah dan yang tidak bersalah (Kunarto, 1991 : 71).
E. Upaya Penanggulangan Pelanggaran Terhadap Perda Kabupaten Lampung Barat No. 18 Tahun 2004
Dalam hal penanggulangan pelanggaran terhadap Peraturan Daerah No. 18 Tahun 2004 tidak lepas dari pengaruh lingkungan dan instrumen yang meliputi rekayasa masyarakat dalam mengantisipasi kejahatan. Tinjauan dari faktor tersebut penting untuk mengetahui pengaruhnya terhadap perkembangan pelanggaran ada tidaknya peningkatan baik kuantitas maupun kualitasnya dilihat dari pelaku dan tempat pelanggaran tersebut.
Menurut G. P Hoefnagels yang dikutip oleh Barda Nawawi Arief (1998 : 48), Penanggulangan kejahatan diterapkan dengan cara :
1. Penerapan hukum pidana.
2. Pencegahan tanpa pidana.
Upaya penegakan hukum pidana terhadap Perda kabupaten Lampung Barat No. 18 Tahun 2004 dapat dilakukan dengan sarana Penal dan Non Penal. Sarana Penal dasarnya adalah Pasal 10 KUHP, khususnya yang mengatur jenis – jenis hukuman, hukuman pidana formal, maupun hukuman pelaksanaan pidana yang dilaksanakan melalui sistem peradilan pidana untuk mencapai tujuan – tujuan tertentu. Tujuan – tujuan tersebut dalam jangka pendek adalah resosialisasi (memasyarakatkan kembali) pelaku tindak pidana, jangka menengah adalah untuk mencegah kejahatan dan jangka panjang merupakan tujuan akhir dan untuk mencapai kesejahteraan sosial.
Sedangkan upaya Non Penal meliputi bidang – bidang yang sangat luas di seluruh kebijakan sosial. Tujuan utama dari usaha – usaha Non Penal ini adlah memperbaiki kondisi – kondisi sosial tertentu, namun secara tidak langsung mempunyai pengaruh repentif terhadap pelanggar yang melakukan pelanggaran. Usaha – usaha Non Penal ini misalnya penyantunan dan pendidikan sosial dalam rangka mengembangkan tanggung jawab, penggarapan kesejahteraan jiwa masyarakat melalui pendidikan moral, agama, serta meningkatkan usaha kesejahteraan anak dan remaja.
F. Faktor – faktor yang Menghambat Penegakan Hukum Pidana Terhadap Perda Kabupaten Lampung Barat bo. 18 tahun 2004
1. Faktor Penegak Hukum
Dalam hal aparat penegak hukum, memang secara kualitas diakui masih terdapat kekurangan – kekurangan khususnya kurang kecepatan di dalam menangani perkara yang terjadi di lapangan. Oleh karena itu aparat penegak hukum harus dapat melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan yang berlaku dan telah ditetapkan oleh pemerintah. Hal ini sesuai dengan pendapat R. Wahyudi B. Wiriodiharjo (1975 : 12) yang mengatakan bahwa, tugas polisi itu meliputi :
1. Mengawasi secara pasif terhadap pelaksanaan kewajiban – kewajiban publik warga negara
2. mendidik secara aktif terhadap tidak dilaksanakannya kewajiban – kewajiban publik waga negara.
3. Memaksa wagra negara dengan bantuan peradilan agar kewajiban – kewajiban publiknya dipenuhi.
4. Melakukan paksaan wajar kepada warga negara agar melaksanakan kewajiban – kewajiban publik, tanpa bantuan peradilan.
5. Mempertanggungjawabkan segala sesuatu yang telah dilakukan atau tidak dilakukannya.
2. Faktor Peraturan Perundang - Undangan
DAFTAR PUSTAKA
Masri Sangaribun dan Sofian Effendi. 1989. Metode Penelitian Survei. LP3S. Jakarta.
Husin Sanusi. 2001. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Universitas Lampung Press. Bandar Lampung.
III. METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Masalah
Untuk membahas permasalahan yang penulis ajukan dalam skripsi ini, pendekatan yang dilakukan secara yuridis normatif dan yuridis empiris guna memperoleh suatu hasil penelitian yang benar dan objektif. Pendekatan secara yuridis normatif dilakukan dengan mempelajari dan menelaah teori-teori, konsep-konsep serta peraturan yang berkaitan dengan permasalahan. Pendekatan secara yuridis empiris yaitu penelitian di lapangan untuk memperoleh gambaran dari data yang berkaitan dengan permasalahan penelitian, dilakukan dengan cara wawancara yang berpatokan berupa mengajukan pertanyaan langsung pada responden.
B. Sumber dan Jenis Data
Sumber data yang diperoleh penulis dalam menyelesaikan skripsi ini adalah :
2. Data sekunder berupa badan hukum sekunder yang terdiri dari peraturan – peraturan pelaksanaan yang diperoleh dari bahan kepustakaan yang terdiri dari :
a. Bahan hukum primer yaitu bahan – bahan hukum yang mengikat yaitu :
1. Undang – undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang – undang Hukum Acara Pidana.
2. Undang – undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Republik Indonesia.
3. Undang – undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
4. Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Barat No. 18 Tahun 2004 Tentang Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Berbasis Masyarakat.
b. Bahan hukum sekunder yaitu bahan – bahan yang erat hubungannya dengan bahan hukum primer berupa, peraturan pemerintah, Kepres, Inpres, Kepment, Inment, dan Peraturan Daerah sebagai peraturan yang menjabarkan lebih lanjut dari Undang – Undang.
C. Penentuan Populasi dan Sampel
1. Penentuan Populasi
Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisis yang ciri – cirinya akan diduga (Masri Sangaribun, 1987 : 152). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah Aparat Kepolisian Daerah Lampung, Dewan Pengelola Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Masyarakat Adat dan Masyarakat pada Umumnya yang menangani pelanggaran PERDA Kabupaten Lampung Barat No. 18 Tahun 2004 Tentang Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup.
2. Penentuan Sampel
Metode sampling digunakan purposive sampling, yaitu sample ditetapkan karena dianggap mengetahui dan menguasai masalah yang akan dibahas. Adapun responden dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Polri Lampung Barat : 2 orang
2. Lembaga Pengelola SDA dan Lingkungan (LPSDAL) : 1 orang
3. Dewan Pengelola SDA dan Lingkungan Hidup : 1 orang
4. Masyarakat Adat Lampung Barat : 2 orang
6 orang
D. Prosedur Pengumpulan Data dan Pengolahan Data
Dalam upaya pengumpulan data yang diperlukan dalam penulisan ini, penulis menggunakan prosedur studi lapangan dan studi kepustakaan.
1. Studi lapangan
Studi lapangan yang dilakukan dengan pengumpulan data terhadap data primer yang sifatnya menunjang terhadap data sekunder yang dilakukan secara lisan dengan berpedoman pertanyaan yang telah disiapkan terlebih dahulu.
2. Studi Kepustakaan
Yaitu pengumpulan data yang dilakukan terhadap data sekunder melalui serangkaian kegiatan dengan cara membaca, mencatat, mengutip buku – buku, menelaah peraturan perundang – undangan, dokumen dan informasi yang berhubungan dengan penulisan skripsi ini.
3. Wawancara
Yaitu pengumpulan data yang dilakukan sebagai penunjang agar data benar – benar valid maka peneliti juga menggunakan teknik wawancara sebagai penunjang data untuk mendapatkan hasil – hasil yang belum terungkap. Wawancara yang dilakukan adalah wawancara dengan menggunakan pedoman wawancara.
2. Prosedur Pengolahan Data
data yang diperoleh mengenai kelengkapan, kejelasan maupun kebenarannya sehingga terhindar dari kekurangan dan kesalahan. Kemudian dilakukan evaluasi yaitu memeriksa ulang dan meneliti kembali data yang diperoleh baik mengenai kelengkapan maupun kejelasan atas jawaban dengan masalah yang diteliti.
E. Analisis Data
DAFTAR PUSTAKA
Kunarto. 1991. Tugas – Tugas Kepolisian di Masa Kini. Sinar Grafika. Jakarta. Riduan Hippy. 1986. Permassalahan Hukum Dalam Masyarakat. Bina Aksara.
Jakarta.
Soerjono Soekanto. 1984. Faktor -Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum. Rajawali. Jakarta.
Undang–Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang–Undang Hukum Acara Pidana.
Undang–Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Analisis Penegakan Sanksi Pidana Terhadap Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Barat Nomor: 18 Tahun 2004 Tentang Pengelolaan Sumber Daya
Alam Dan Lingkungan Berbasis Masyarakat (Proposal Judul)
NAMA : Angga Leo Narizki NPM : 0612011091
DAFTAR PUSTAKA
Abdilah, Pius. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta. Muladi dan Barda Nawawi Arif. 1998. Teori-teori Kebijakan Pidana Cet – 8.
Alumni. Bandung.
Soekanto, Soerjono. 1981. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, Raja wali, Jakarta.
Soekanto, Soerjono. 1984. Pengantar Penelitian Hukum dan Survey. Universitas Indonesia press. Jakarta.
Wahyudin Y. 2005. Kerusakan Lingkungan Pesisir dan Laut. Wacana pada Kolom Teras WARTA Pesisir dan Laut Edisi Nomor 01/Th.VI/2005, ISSN 1410-9514.
Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Barat No. 18 Tahun 2004 Tentang Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Berbasis Masyarakat”.
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.
DAFTAR PUSTAKA
C. F. G. Sunaryati Hartono. 1994. Penelitian hukum Di Indonesia Pada Abad Ke-20. Alumni. Bandung
Hippy Riduan. 1986. Permasalahan Hukum Dalam Masyarakat. Bina Aksara. Jakarta.
Kunarto. 1991. Tugas- Tugas Kepolisian di Masa Kini. Sinar Grafika. Jakarta. Muladi dan Barda Nawawi Arif. 1998. Teori-teori Kebijakan Pidana Cet – 8.
Alumni. Bandung.
Sudarto, 1981. Hukum dan Hukum Pidana. Alumni. Bandung
Soekanto Soerjono. 1981. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum. Rajawali. Jakarta.
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana.
Undang–Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Husin Sanusi. 2001. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Universitas Lampung Press. Bandar Lampung.
Masri Sangaribun dan Sofian Effendi. 1989. Metode Penelitian Survei. LP3S. Jakarta.
Moeljatno. 1983. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta
DAFTAR PUSTAKA
Seidman,B, Robert 1995 mekanisme pembentukan dan pengawasan Peraturan Daerah, Citra Aditva Bakti.Bandung.
Rahadrjo, Satjipto . 1999, Konstruksi penegak hukum dan keyakinan politik Sinar Bhakti, Alumni Bandung.
Sjarif ,Amiroeddin 1999. pembentuk perundang-undangan progresif ,Sinar Baru, Bandung,
Hamzah, Andi 2002. Rancangan Perubahan strategis Rancangan Undang-undang hukum indonesia. Sinar Grafika, Penerbit Universitas Diponegoro, Jakarta.
Marzuki, H.M. Laica, 2001. desentralisasi penyerahan wewenang pemerintahan daerah, Penerbit Universitas Diponegoro, Jakarta.
Rachman, Taufik. 1999. Asas Legalitas dalam Hukum Pidana Formil, Bina Aksara, Jakarta.
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana.
Undang–Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
ANALISIS PENEGAKAN SANKSI PIDANA TERHADAP PELANGGARAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT
NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN
BERBASIS MASYARAKAT
Oleh
Angga Leo Narizki
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Hukum
Pada
Bagian Hukum Pidana
Fakultas Hukum Universitas Lampung
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG
ANALISIS PENEGAKAN SANKSI PIDANA TERHADAP PELANGGARAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT
NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN
BERBASIS MASYARAKAT (Skripsi)
Oleh
Angga Leo Narizki
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua : Eko Raharjo, S.H.,M.H. ...
Sekretaris/Anggota : Maya Shafira, S.H.,M.H. ...
Penguji Utama : Shafruddin, S.H.,M.H. ...
2. Dekan Fakultas Hukum
Hi. Adius Semenguk, S.H.,M.S. NIP. 130934469
MOTTO
Ada dua cara menjalani hidup, yaitu menjalaninya dengan keajaiban-keajaiban atau menjalaninya dengan biasa-biasa saja
(Albert Einstein)
Jangan selalu katakan apa yang kaukatahui, tapi selalu ketahui apa yang kaukatakan (Claudius, Kaisar Romawi,10BC-54AD)
Manusia yang paling lemah ialah orang yang tidak mampu mencari teman. Namun yang lebih lemah dari itu ialah orang mendapatkan banyak teman tapi menyia-yiakannya.
(Ali bin Abu Thalib)
Kita berdoa kalau kesusahan dan membutuhkan sesuatu mestinya kita juga berdoa saat kegembiraan dan rezeki melimpah.
( Kahlil Gibran )
Jika Anda tak pernah memutuskan berhenti, Anda tak akan pernah terkalahkan (Ted Turner)
Nikmat adalah ujian, musibah adalah pengalaman, hidup adalah cobaan, kematian adalah tujuan.
Bismillahirohmanirrohim...
Kupersembahkan skripsi ini kepada :
Bapak dan Ibu maupun Keluarga Besarku.
Dengan Kesabaran yang
setia menemani hariku ….
Selalu menyalakan cahaya-
cahaya yang redup dalam hidupku…
Selau menaruh sepotong harapannya agar dunia semakin bersyukur dan bersyukur
atas nikmat yang Tuhan berikan kepadaku
…
Dan selalu mengajarkan dunia untuk mngerti aku
…
Dengan ini kupersembahkan buat kalian.
Judul Skripsi : ANALISIS PENEGAKAN SANKSI PIDANA TERHADAP PELANGGARAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN
LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT Nama Mahasiswa : Angga Leo Narizki
No.Pokok Mahasiswa : 0612011091
Bagian : Hukum Pidana
Fakultas : Hukum
MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing
Eko Raharjo, S.H., M.H Maya Shafira, S.H.,M.H NIP. 196109121986031003 NIP. 197706012005012002
2. Ketua Bagian Hukum Pidana
-RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandar Lampung, pada tanggal 21 Agustus 1988, anak ketiga dari empat bersaudara oleh pasangan Bapak A.Maxxim Gaffar dengan Ibu Nurliani.
Penulis menempuh pendidikan di Taman Kanak-kanak Bakti Ibu, Kedaton, Bandar Lampung. Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Labuhan ratu, Kedaton, Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2000. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Budaya Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2003. Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 14 Bandar Lampung selesai pada tahun 2006.
SANWACANA
Assalamualaikum Wr, Wb. Bismillahirrahmanirrahim
Segala Puji Syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW sebagai utusannya, Tuhanku yang telah menciptakanku dengan segala kelebihan dan kekuranganku. Dan karena rahmat dan kehendak-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang berjudul “ANALISIS PENEGAKAN SANKSI PIDANA TERHADAP PELANGGARAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Lampung. Alhamdulillah, selesainya skripsi ini merupakan ikhtiar penulis yang tak bisa lepas dari bimbingan, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tulus kepada :
1. Bapak Adius Semenguk, S.H.,M.S. selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Lampung
2. Ibu Diah Gustiniati, S.H.,M.H. selaku Ketua Bagian Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas lampung
3. Ibu Firganeffi, S.H., M.H. selaku Dosen Pembimbing Akademik penulis 4. Bapak Eko Raharjo, S.H.,M.H. selaku Pembimbing I yang telah memberikan
masukan dan berkenan meluangkan waktu dalam penyelesaian skripsi ini. 5. Ibu Maya Shafira, S.H.,M.H. selaku Pembimbing II yang telah banyak
6. Bapak Shafruddin, S.H.,M.H. dan Ibu Rini Fatonah, S.H.,M.H. selaku Pembahas I dan Pembahas II yang telah memberikan saran dan kritik yang sangat berarti buat penulisan skripsi ini.
7. Para Dosen Fakultas Hukum Universitas Lampung yang tak bisa disebutkan satu persatu, atas bimbingan dan pengajarannya selama penulis menjadi mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Lampung.
8. Seluruh Karyawan Fakultas Hukum Universitas Lampung yang telah membantu penulis dalam proses akademis dan kemahsiswaan.
9. Bapak Ir. Amirian (Sekretaris Dinas Kehutanan & SDA Lampung Barat), Bripol Juherdi (Kanit Polres Lampung Barat), M. Hendri Faisal (Kabid PPNS Dinas Kehutanan & SDA Lampung Barat). Terima kasih atas keterangan, data-datanya maupun wawancarannya untuk pembahasan didalam skripsi ini. 10.Ayah dan Ibu, Yuk Echy dan Kak Mgs Helmi, Yuk Iyang, Adikku Ogi,
dan keponakan tercinta Msy Kinara Alfathiya yang tak pernah berhenti memberikan cinta kasih, berdo‟a dan sembah sujudnya terhadap ALLAH
SWT, untuk keberhasilan aku, semangat, dukungan serta materi untukku. Yang tak pernah lelah berharap dan menunggu saat-saat indah ini, dan yang tak pernah lelah mendukung aku hingga selesainya skripsi ini.
11.Almamater-ku tercinta yang sudah memberi banyak wawasan dan pengalaman berharga.
Nanda, Juta, Evan, Adit, Erni, Dini, Nova, Sinta, Noversi, Merry, Hesti. Serta teman-teman di Perum BKP, Azis, Yukanang, Topik, Redi, Rendra. Terima Kasih atas pengertian, dukungan, support moril, dan bantuannya.
13.Saudara-saudaraku seperjuangan angkatan 06 HMI Komisariat Hukum Unila, Ketum Alian, Sekum Hamami, Kabid P3A Jo, Kabid Kekaryaan Bayu, Ndo, Wahyu, Awank, Tirta, Zaihan, dan Tori. Sangat membanggakan memiliki tim sehebat kalian yang bisa membuat segala hal menjadi prestasi & sejarah tersendiri di zaman kita.
14.Kepada Keluarga Besar HMI Komisariat Hukum Unila, Bang Triadi, Bang Erdy, Bang Novan, Bang Aleh, Bang Yusdianto, Bang Badri, Bang Ade, Bang Jo, Bang Wendy, Bang Fauzi, Bang Heri, Bang Ronal, Bang Fajar, Bang Abul, Bang Andi, Mba Novis, (Khususnya Alm. Mba Metha), Muamar, Aswan, Yoni, Febri, Novandra, Galang, Altop, Dodi, Negra, Rahmat, Uni, Martini, Mirayanti, dan semuanya. Terimakasih atas didikan dan ilmu yang kalian berikan kepada penulis saat masih diawal pintu masuk rumah hijau hitam tercinta.
semuanya. Teruslah berjuang dengan kekuatan kekeluargaan sesuai dengan ideologi kita demi eksistensi hijau hitam tercinta.
16.Teman-teman HMI sirkum unila, Andra FP, Dewi Fkip, Hardian Fisip, Bayu FT, Agus FE, Rizon Fisip, Ersad Fisip, Misfi Fkip. Terimakasih telah banyak berbagi wawasan selama berproses dikampus.
Semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi agama, masyarakat, bangsa dan negara, para mahasiswa, pemerhati dan pengguna hukum, akademisi, serta pihak-pihak lain yang membutuhkan terutama bagi penulis. Saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan, dan akhir kata penulis ucapkan terima kasih. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan perlindungan dan kebaikan bagi kita semua. Amin
Billahitaufik Walhidayah Wassalamualaikum Wr,Wb.
Bandar Lampung, 14 November 2010
Penulis,
SANWACANA
Assalamualaikum Wr, Wb. Bismillahirrahmanirrahim
Segala Puji Syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW sebagai utusannya, Tuhanku yang telah menciptakanku dengan segala kelebihan dan kekuranganku. Dan karena rahmat dan kehendak-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang berjudul “ANALISIS PENEGAKAN SANKSI PIDANA TERHADAP PELANGGARAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Lampung. Alhamdulillah, selesainya skripsi ini merupakan ikhtiar penulis yang tidak bisa lepas dari bimbingan, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tulus kepada :
1. Bapak Adius Semenguk, S.H.,M.S. selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Lampung
2. Ibu Diah Gustiniati, S.H.,M.H. selaku Ketua Bagian Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas lampung
3. Ibu Firganeffi, S.H.,M.H. selaku Dosen Pembimbing Akademik penulis
4. Bapak Eko Raharjo, S.H.,M.H. selaku Pembimbing I yang telah memberikan masukan dan berkenan meluangkan waktu dalam penyelesaian skripsi ini. 5. Ibu Maya Shafira, S.H.,M.H. selaku Pembimbing II yang telah banyak
6. Bapak Shafruddin, S.H.,M.H. dan Ibu Rini Fatonah, S.H.,M.H. selaku Pembahas I dan Pembahas II yang telah memberikan saran dan kritik yang sangat berarti buat penulisan skripsi ini.
7. Para Dosen Fakultas Hukum Universitas Lampung yang tak bisa disebutkan satu persatu, atas bimbingan dan pengajarannya selama penulis menjadi mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Lampung.
8. Mbak Sri, atas bantuan selama penyusunan skripsi ini.
9. Seluruh Karyawan Fakultas Hukum Universitas Lampung yang telah membantu penulis dalam proses akademis dan kemahsiswaan.
10.Bapak Ir. Amirian (Sekretaris Dinas Kehutanan & SDA Lampung Barat), Bripol Juherdi (Kanit Polres Lampung Barat), M. Hendri Faisal (Kabid PPNS Dinas Kehutanan & SDA Lampung Barat). Terima kasih atas keterangan, data-datanya maupun wawancarannya untuk pembahasan didalam skripsi ini. 11.Ayah dan Ibu, Kakakku Deasy Anggraini, Mgs Helmi, dan Dian Novriza,
Adikku Ogi Nurazani, dan keponakan tercinta Msy Kinara Alfathiya yang tak pernah berhenti memberikan cinta kasih, berdoa dan sembah sujudnya terhadap ALLAH SWT, untuk keberhasilan aku, semangat, dukungan serta materi untukku. Yang tak pernah lelah berharap dan menunggu saat-saat indah ini, dan yang tak pernah lelah mendukung aku hingga selesainya skripsi ini. 12.Keluarga Besar di Lampung Barat. Bang Panijar, Bang Fauzi, Bang Sunandar,
Terima kasih atas doa serta Inspirasinya, yang slalu membuatku ceria yang menjadi obat saat penelitian.
14.Saudara-saudaraku seperjuangan angkatan 06 HMI Komisariat Hukum Unila, Ketum Alian Setiadi, Sekum Hamami, Kabid P3A Juwandi Ferlis, Kabid Kekaryaan Bayu Saputra, M.Ferdian Nuwansya, Wahyu Febri Jumaka, Awank, Tirta Halim, Zaihan, dan Torissely. Sangat membanggakan memiliki tim sehebat kalian yang bisa membuat segala hal menjadi prestasi & sejarah tersendiri di zaman kita.
15.Kepada Keluarga Besar HMI Komisariat Hukum Unila, Bang Triadi, Bang Erdy, Bang Novan, Bang Aleh, Bang Yusdianto, Bang Badri, Bang Ade, Bang Jo, Bang Wendy, Bang Fauzi, Bang Heri, Bang Ronal, Bang Fajar, Bang Abul, Bang Andi, Mba Novis, (Khususnya Alm. Mba Metha), Muamar, Aswan, Yoni, Febri, Novandra, Galang, Altop, Dodi, Negra, Rahmat, Uni, Martini, Mirayanti, dan semuanya. Terimakasih atas didikan dan ilmu yang kalian berikan kepada penulis saat masih diawal pintu masuk rumah hijau hitam tercinta.
16.Sobat-sobatku di Fakultas, Andre, Agung, Erlangga, Anes, Gery, Ibnu Purbo, Andri Bramahesa, Rio, Bobi, Gandi, Nicky, Febri, Albert. Teman-teman alumni SMAN 14 Bandar Lampung, Dita, Vicca, Rama, Ikhwan, Rifki, Ichan, Jerry, Irwan, Juta, Evan, Martian, Adit, Erni, Dini, Nova, Sinta, Noversi. Serta teman-teman di Perum BKP, Azis, Yukanang, Topik, Redi, Rendra. Terima Kasih atas pengertian, dukungan, support moril, dan bantuannya.
Andriawan, Maliki, Galuh, Intan, Margana, Putra Perdana, dan dinda-dinda yang tidak bisa disebutkan semuanya. Teruslah berjuang dengan kekuatan kekeluargaan sesuai dengan ideologi kita demi eksistensi hijau hitam tercinta. 18.Teman-teman HMI sirkum unila, Andra FP, Dewi Fkip, Hardian Fisip, Bayu
FT, Agus FE, Rizon Fisip, Ersad Fisip, Misfi Fkip. Terimakasih telah banyak berbagi wawasan selama berproses dikampus.
Semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi agama, masyarakat, bangsa dan negara, para mahasiswa, pemerhati dan pengguna hukum, akademisi, serta pihak-pihak lain yang membutuhkan terutama bagi penulis. Saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan, dan akhir kata penulis ucapkan terima kasih. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan perlindungan dan kebaikan bagi kita semua. Amin
Billahitaufik Walhidayah Wassalamualaikum Wr,Wb.
Bandar Lampung, 18 November 2010
Penulis,
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara Kesatuan Republik Indonesia dikarunia oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan daerah daratan, lautan dan udara yang dimana musim penghujan dan musim kemarau berlangsung seimbang. Meskipun letak geografis Indonesia terdiri dari ribuan pulau, tetapi pendiri bangsa ini memutuskan bentuk negara kita adalah negara kesatuan. Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi. Daerah provinsi itu dibagi lagi atas daerah-daerah kabupaten dan daerah-daerah kota. Setiap daerah provinsi, daerah kabupaten, dan daerah kota mempunyai pemerintahan daerah yang diatur dengan undang-undang. Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus