ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI
PERPUSTAKAAN ONLINE BERBASIS WEB
SKRIPSI
YONA PERMATA SARI
041401020
PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI
PERPUSTAKAAN ONLINE BERBASIS WEB
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas akhir dan memenuhi syarat mencapai gelar
Sarjana Komputer
YONA PERMATA SARI
041401020
PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
PERSETUJUAN
Judul
: ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI
PERPUSTAKAAN ONLINE BERBASIS WEB
Kategori
: SKRIPSI
Nama
: YONA PERMATA SARI
Nomor Induk Mahasiswa
: 041401020
Program Studi
: SARJANA (S1) ILMU KOMPUTER
Departemen
: ILMU KOMPUTER
Fakultas
: MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA
UTARA
Diluluskan di
Medan, 28 September 2010
Komisi Pembimbing
:
Pembimbing 2
Pembimbing 1
Syahriol Sitorus, S.Si, MIT
Prof. Dr. Muhammad Zarlis
NIP. 197103101997031004
NIP. 195707011986011003
Diketahui/Disetujui oleh
Program Studi S1 Ilmu Komputer
Ketua,
PERNYATAAN
ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI
PERPUSTAKAAN ONLINE BERBASIS WEB
SKRIPSI
Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, kecuali beberapa
kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, 28 September 2010
PENGHARGAAN
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang selalu melimpahkan
rahmat, kasih sayang, dan rizki yang tiada putus-putusnya, sehingga Alhamdulillah
akhirnya kertas kajian ini berhasil diselesaikan dalam waktu yang telah ditetapkan.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Muhammad
Zarlis dan Bapak Syahriol Sitorus, S.Si, MIT selaku pembimbing yang membimbing
penulis pada penyelesaian skripsi ini dan telah memberikan panduan dengan penuh
kepercayaan kepada penulis untuk menyempurnakan kajian ini. Panduan ringkas dan
padat dan profesional telah diberikan kepada penulis agar penulis dapat
menyelesaikan tugas ini. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada Ketua dan
Sekretaris Program Studi Ilmu Komputer, Prof. Dr. Muhammad Zarlis dan Syariol
Sitorus, S.Si., MIT, Dekan dan Pembantu Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara, semua dosen pada Departemen Ilmu
Komputer FMIPA USU, pegawai di Departemen Ilmu Komputer USU. Ucapan terima
kasih juga ditujukan kepada Bapak Dr. Tulus,M.Si, dan Bapak Drs. M.
Situmorang,M.Kom selaku dosen penguji dan tidak lupa kepada rekan-rekan penulis,
Indra Temanta Ginting, Sri Fitriati, Dewi Yanti, Dede Purnama, Pran Hadiyanto yang
selalu memberi semangat dan motivasi. Tidak terlupakan kepada Ibunda tercinta
Yunita, Ayahanda Ruslim Naipospos, kakak dan adik tersayang, dan semua sanak
keluarga yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang penulis butuhkan.
Jazakallah khairan katsiran.
ABSTRAK
Kemajuan teknologi yang ada sekarang telah memungkinkan penggunaan
fasilitas komputer semakin mudah, dan penggunaan komputer untuk layanan data
perpustakaan akan memungkinkan penyediaan data pendidikan kepada pengguna
secara cepat, kapanpun dan dimanapun mereka membutuhkannya. Oleh karena itu,
perlu dirancang sebuah sistem informasi perpustakaan online berbasis web. Aplikasi
meliputi layanan data buku, data peminjaman buku, informasi denda, data berita, data
artikel, forum,
chatting
, dan
download
. Pemrograman dilakukan dengan menggunakan
paket
software
XAMPP yang meliputi bahasa pemrograman PHP 5.2.3,
database
server
MySQL 5.0.45, serta
web server
Apache 2.2.4. Aplikasi yang telah diuji cukup
bermanfaat dalam memberikan layanan, sehingga membantu pengguna mendapat
informasi yang dibutuhkan.
ANALYSIS AND DESIGNING OF WEB BASED ONLINE LIBRARY
INFORMATION SYSTEM
ABSTRACT
Technological advancement today has made using the computer feature easier. And,
through the use of its software for library data serve, those data can be provided
quickly for user wherever and whenever they need them. To fully utilize this
opportunity, the application of web based online library information system will be
designed to provide user with library data. This application covering book
information, lending book service, pay of fine information, news, article, forum,
chatting, and download services. The system is developed using software package
named XAMPP that is include of PHP 5.2.3 as a programming language, MySQL
5.0.45 as the database server, and Apache 2.2.4 as the web server. And this
application is useful enough to give information services that needed by user.
DAFTAR ISI
Halaman
Cover Isi
i
Persetujuan
ii
Pernyataan
iii
Penghargaan
iv
Abstrak
v
Abstract
vi
Daftar Isi
vii
Daftar Tabel
ix
Daftar Gambar
x
Bab 1 PENDAHULUAN
1
1.1.
Latar Belakang
1
1.2.
Identifikasi Masalah
5
1.3.
Batasan Masalah
6
1.4.
Perumusan Masalah
7
1.5.
Tujuan dan Manfaat
7
1.6.
Metode Penelitian
9
1.7.
Sistematika Penulisan
12
Bab 2 LANDASAN TEORI
13
2.1
Sistem Informasi
13
2.2
Perpustakaan
15
2.2.1
Pengertian Perpustakaan
15
2.2.2
Pengertian Perpustakaan Online
15
2.2.3
Sejarah Perpustakaan
17
2.3
Analisis dan Perancangan Sistem
23
2.3.1
Analisis Perancangan
23
2.3.2
Perancangan Sistem
24
2.3.2.1 Diagram Alur
24
2.3.2.2
Entity Relationship Diagram
(ERD)
26
2.4
Perangkat Pendukung Aplikasi
27
2.4.1
Apache Server
27
2.4.2
Pemrograman PHP
28
Bab 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM APLIKASI
33
3.1
Analisis
33
3.1.1
Analisis Permasalahn
33
3.1.2
Analsisis Persyaratan
34
3.2
Alur Kerja
37
3.3
Analisis Data Base
38
3.4
Perancangan Sistem
39
3.4.1
Data Flow Diagram(DFD)
40
3.4.2
Entity Relationship Diagram 44
3.4.3
Relasi Antar Tabel
45
3.4.4
Kamus Data
45
3.4.5
Perancangan Arsitektur 50
3.4.6
Perancangan Antar Muka Pemakai
51
3.4.6.1 Halaman Menu Utama
51
3.4.6.2 Halaman Buku
52
3.4.6.3 Halaman Pinjam Buku
53
3.4.6.4 Halaman Status Peminjaman Buku
54
3.4.6.5 Halaman Informasi Denda Buku
55
3.4.6.6 Halaman Berita
55
3.4.6.7 Halaman Artikel
56
3.4.6.8 Halaman
Forum
57
3.4.6.9 Halaman
Chatting
58
3.4.6.10 Halaman
Download
58
3.4.7 Perancangan Prosedural
59
3.4.7.1
Algoritma dan
Flowchart Login
dan Ganti
Password
59
3.4.7.2 Algoritma dan
Flowchart
Pengaturan Buku
61
3.4.7.3 Algoritma dan
Flowchart
Pinjam Buku
62
3.4.7.4 Algoritma dan
Flowchart
Denda Buku 63
Bab 4 IMPLEMENTASI SISTEM
65
4.1
Implementasi Sistem
65
4.1.1 Spesifikasi Sistem
65
4.1.2.1 Halaman
Login
70
4.1.2.2 Halaman Utama (
index
)
71
4.1.2.3 Halaman Pencarian Buku
72
4.1.2.4 Halaman Transaksi Peminjaman buku
73
4.1.2.5 Halaman Berita
75
4.1.2.6 Halaman Artikel
76
4.1.2.7 Halaman
Forum
78
4.1.2.8 Halaman
Chatting
79
4.1.2.9 Halaman
Download
80
Bab 5 PENUTUP
81
5.1.
Kesimpulan
81
5.2.
Saran
82
Daftar Pustaka
83
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1
Simbol-simbol yang Digunakan pada DAD
26
Tabel 2.2
Komponen-komponen ER-Diagram
26
Tabel 3.1
Spesifikasi Proses DFD Level 2 Proses 1.2
42
Tabel 3.2
Spesifikasi Proses DFD Level 2 Proses 2.2
43
Tabel 3.3
Spesifikasi Proses DFD Level 2 Proses 2.3
44
Tabel 3.4
Struktur Tabel
User
46
Tabel 3.5
Struktur Tabel Buku
46
Tabel 3.6
Struktur Tabel Pinjam Buku
47
Tabel 3.7
Struktur Tabel Denda Pinjam Buku
47
Tabel 3.8
Struktur Tabel Berita
48
Tabel 3.9
Struktur Tabel Artikel
48
Tabel 3.10
Struktur Tabel
Forum
49
Tabel 3.11
Struktur Tabel
Posting Forum
49
Tabel 3.12
Struktur Tabel
Chatting
50
Tabel 3.13
Struktur Tabel
Smiley
50
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Model Waterfall
10
Gambar 3.1 Analisis Data Base Sistem Informasi Perpustakaan Online
Berbasis Web
38
Gambar 3.2 Skema Sistem Informasi Perpustakaan yang Sudah Ada
39
Gambar 3.3
Skema Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan yang Akan
Dibuat
39
Gambar 3.4
Diagram Konteks Sistem Infromasi Perpustakaan Online
Berbasis Web
40
Gambar 3.5
DFD Level 1 Sistem Informasi Perpustakaan Online
Berbasis Web
40
Gambar 3.6
DFD Level 2 Sistem Infromasi Perpustakaan Online
Berbasis Web
41
Gambar 3.7 ERD Sistem Informasi Perpustakaan Online Berbasis Web
44
Gambar 3.8 Relasi Antar Tabel 45
Gambar 3.9 Perancangan Arsitektur Sistem Informasi Perpustakaan Online
Berbasis Web
51
Gambar 3.10 Rancangan Halaman Menu Utama
52
Gambar 3.11 Rancangan Halaman Informasi Buku
52
Gambar 3.12 Rancangan Halaman Macam Judul Buku Dalam Kategori
Tertentu
53
Gambar 3.13 Rancangan Halaman Hasil Pencarian Buku
53
Gambar 3.14 Rancangan Halaman Peminjaman Buku
54
Gambar 3.15 Rancangan Halaman Status Peminjaman Buku
54
Gambar 3.16 Rancangan Halaman Informasi Denda Buku
55
Gambar 3.19 Rancangan Halaman Forum
57
Gambar 3.20 Rancangan Halaman Posting Forum
57
Gambar 3.21 Rancangan Halaman Chatting
58
Gambar 3.22 Rancangan Halaman Download
59
Gambar 3.23 Flowchart Login dan Ganti Password
60
Gambar 3.24 Flowchart Pengaturan Data Buku
62
Gambar 3.25 Flowchart Pengaturan Status Pinjam Buku
63
Gambar 3.26 Flowchart Pengaturan Informasi Denda Buku
64
Gambar 4.1
Pengujian Metode
Black Box
67
Gambar 4.2
Halaman Login
70
Gambar 4.3
Halaman Utama (index)
71
Gambar 4.4
Halaman Cari Buku
72
Gambar 4.5
Form Peminjaman Buku
73
Gambar 4.6
Halaman Status Peminjaman Buku
74
Gambar 4.7
Halaman Informasi Denda Buku
75
Gambar 4.8
Halaman Berita
76
Gambar 4.9
Halaman Artikel
77
Gambar 4.10 Halaman Forum
78
Gambar 4.11 Halaman
Chatting
79
ABSTRAK
Kemajuan teknologi yang ada sekarang telah memungkinkan penggunaan
fasilitas komputer semakin mudah, dan penggunaan komputer untuk layanan data
perpustakaan akan memungkinkan penyediaan data pendidikan kepada pengguna
secara cepat, kapanpun dan dimanapun mereka membutuhkannya. Oleh karena itu,
perlu dirancang sebuah sistem informasi perpustakaan online berbasis web. Aplikasi
meliputi layanan data buku, data peminjaman buku, informasi denda, data berita, data
artikel, forum,
chatting
, dan
download
. Pemrograman dilakukan dengan menggunakan
paket
software
XAMPP yang meliputi bahasa pemrograman PHP 5.2.3,
database
server
MySQL 5.0.45, serta
web server
Apache 2.2.4. Aplikasi yang telah diuji cukup
bermanfaat dalam memberikan layanan, sehingga membantu pengguna mendapat
informasi yang dibutuhkan.
ANALYSIS AND DESIGNING OF WEB BASED ONLINE LIBRARY
INFORMATION SYSTEM
ABSTRACT
Technological advancement today has made using the computer feature easier. And,
through the use of its software for library data serve, those data can be provided
quickly for user wherever and whenever they need them. To fully utilize this
opportunity, the application of web based online library information system will be
designed to provide user with library data. This application covering book
information, lending book service, pay of fine information, news, article, forum,
chatting, and download services. The system is developed using software package
named XAMPP that is include of PHP 5.2.3 as a programming language, MySQL
5.0.45 as the database server, and Apache 2.2.4 as the web server. And this
application is useful enough to give information services that needed by user.
BAB I
PEDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Banyak pakar menyepakati bahwa kehidupan manusia di muka bumi saat ini
tengah berada dalam peralihan dari era industri ke era pasca-industri (
post-industrial
).
Jika pada era industri, energi merupakan
issue
sentral, maka pada era pasca-industri,
informasi merupakan
issue
sentral. Sebagaimana energi dipindahkan dari satu tempat
ke tempat lain menggunakan sistem transportasi, maka pertukaran informasi dilakukan
melalui sistem komunikasi. Jika peristiwa jatuhnya bom atom (yang merupakan
rekayasa energi yang canggih pada masanya) di Hiroshima dan Nagasaki pada tahun
1945 merupakan peristiwa bersejarah yang menandai era industri, maka boleh
dikatakan bahwa peristiwa WTC 911 tahun 2001 (yang sarat dengan rekayasa
teknologi informasi) merupakan “pertanda jaman” dari era pasca-industri yang sering
disebut juga sebagai era informasi.
Peristiwa WTC 911 beberapa tahun lalu memperlihatkan bagaimana
pesawat-pesawat dari penerbangan sipil komersial telah direkayasa dengan teknologi informasi
dan komunikasi (
Information and Communication Technology
, ICT) yang sangat
canggih menjadi peluru-peluru kendali yang secara akurat telah menghancurkan
beberapa sasaran penting di Amerika Serikat, yang belum pernah sebelumnya
tersentuh oleh serangan musuh dalam berbagai peperangan yang melibatkan Amerika
Serikat.
Rekayasa teknologi informasi seperti telah disinggung sedikit di atas, juga
dapat diimplementasikan pada berbagai aspek kehidupan manusia guna lebih
mempermudah dalam pemenuhan kebutuhan hidup. Pemanfaatan rekayasa teknologi
informasi yang dewasa ini berkembang pesat adalah penggunaan sistem jaringan
komputer yang memungkinkan terjadinya pertukaran data pada waktu yang
bersamaan dengan kecepatan yang sangat tinggi tanpa membutuhkan banyak
perangkat pendukung sebagaimana yang terjadi pada masa lalu.
jaringan, hampir seluruh proses yang terjadi dapat dilakukan secara cepat, akurat dan
mudah.
Sistem peminjaman dengan komputer maupun yang berbasis jaringan
sesungguhnya telah ada sejak tahun 1900 yang diperkenalkan pertama kali oleh
Perpustakaan Umum Newark New Jersey, semasa dipimpin oleh John Cotton Dana.
Namun dalam perkembangan selanjutnya, banyak ditemukan berbagai
kelemahan-kelemahan yang menyertainya, sehingga upaya mengembangkan perpustakaan dengan
sistem jaringan terus dilakukan dan masih terbuka hingga saat ini.
Beberapa kelemahan yang biasanya ditemukan pada perpustakaan dengan
sistem jaringan antara lain adalah:
1.
Pekerjaan rutin lambat, memakan banyak waktu dan membosankan,
2.
Sangat mudah terjadi kesalahan dalam mencatat nomor panggil buku ke dalam
kartu anggota,
3.
Pada jam-jam sibuk, meja peminjaman bisa berantakan, karena begitu banyak
transaksi yang harus diselesaikan,
4.
Memerlukan dua jajaran pendaftaran. Satu, jajaran nama anggota perpustakaan
yang disusun menurut abjad lengkap dengan alamat mereka masing-masing.
Kedua, jajaran nomor pendaftaran.
5.
Tiap buku memerlukan tiga kartu yang menuntut waktu dalam mengerjakannya,
yaitu kartu buku, kantong kartu buku, dan batas waktu peminjaman, dan
6.
Lembaran batas waktu tanggal kembali ditempelkan di bagian belakang buku
yang membuat buku menjadi kelihatan kotor.
Meskipun terdapat kelemahan-kelemahan yang menyertainya, tidak dapat
dipungkiri bahwa pemanfaatan teknologi jaringan komputer pada perpustakaan
memberikan kemudahan dan memiliki kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki oleh
sistem pengelolaan secara konvensioal. Diantara kelebihan-kelebihan itu antara lain
adalah:
1.
Masing-masing peminjam bisa mengetahui buku macam apa yang sering
dipinjamnya.
2.
Setiap saat bisa diketahui buku ada di mana, siapa yang meminjam, dan kapan
harus dikembalikan.
4.
Buku-buku yang dipesan bisa diketahui di mana adanya.
5.
Petugas nonprofesional bisa mengerjakan pekerjaan ini dengan baik.
6.
Dalam sebuah perpustakaan besar dengan banyak cabangnya, kartu peminjaman
bisa dipergunakan di cabang mana saja.
Oleh karena kekurangan-kekurangan yang menyertainya tersebut, pada
akhirnya justru memberikan peluang bagi siapa saja untuk turut andil dalam
pengembangan perpustakaan secara online, agar diperoleh sebuah sistem dengan lebih
banyak keunggulan dan minimalize dalam kelemahan-kelemahan yang menyertainya.
Pengembangan perpustakaan jaringan penting, mengingat kedudukannya, baik
bagi dunia pendidikan, penelitian maupun bidang-bidang lainnya. Disamping itu, jika
dilihat dari arah kemajuannya, pengembangan suatu sistem pelayanan umumnya juga
berkiblat pada rekayasa teknologi informasi, seperti halnya pada pengembangan
perpustakaan online. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan
efisiensi waktu serta perangkat yang digunakan.
Beberapa alasan lain yang turut menjadi dasar bagi upaya pengembangan
Perpustakaan Online adalah:
1.
Pada perpustakaan konvensional, akses terhadap dokumen terbatas pada
kedekatan fisik. Pengguna harus datang untuk mencari dan mendapatkan
dokumen yang diinginkan. Untuk mengatasi keterbatasan ini perpustakaan online
diharap mampu untuk menyediakan akses cepat terhadap katalog dan bibliografi
serta isi buku, jurnal, dan koleksi perpustakan lainnya secara lengkap.
2.
Melalui komponen manajemen database, penyimpanan teks, sistem telusur, dan
tampilan dokumen elektronik, sistem perpustakaan online mampu mencari
database koleksi yang mengandung karakter tertentu, baik sebagai kata maupun
sebagai bagian kata. Di perpustakaan konvensional penelusuran seperti ini tidak
mungkin dilakukan.
3.
Untuk menyederhanakan perawatan dan kontrol harian atas koleksi perpustakaan.
4.
Untuk mengurangi penggunaan ruangan yang semakin terbatas dan mahal.
Berdasarkan uraian-uraian yang dikemukan diatas, serta keberadaan perangkat
lunak perpustakaan yang ada sekarang masih terbatas, maka penulis merasa tertarik
untuk melakukan pengkajian mendalam terhadap permasalahan yang timbul pada
penggunaan sistem perpustakaan secara online yang ada, sehingga dari hasil analisis
tersebut dapat dilakukan perancangan sistem baru yang mampu mengeliminir
kelemahan-kelemahan dan lebih menyempurnakan keungulan-keunggulan telah ada
sebelumnya, seperti layanan forum serta komunikasi online interaktif yang sering
disebut
chatting
, tidak saja memberi warna pada sistem yang sudah ada, tapi juga
memberi manfaat antar pengguna untuk saling berinteraksi, baik itu penyelesaian
masalah atau sekedar silaturahmi antar pengguna di dalamnya.
Penggunaan PHP sebagai bahasa program utama dan MySQL sebagai
perangkat perancangan database aplikasi penulis nilai merupakan langkah yang tepat
mengikat kedua software aplikasi tersebut memiliki beberapa kelebihan dibandingkan
dengan perangkat lunak lainnya.
Berbekal hasil analisa awal dan pengetahuan penulis akan kedua perangkat
lunak tersebut (PHP dan MySQL), penulis merasa tertarik untuk mengemasnya dalam
sebuah penelitian yang bertajuk “Analisis dan Desain Sistem Informasi Perpustakaan
Menggunakan Program PHP dan Database MySQL”.
1.2.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil pemaparan latar belakang masalah tersebut di atas, penulis
dapat mengidentifikasi permasalahan-permasalahan dalam pemanfaatan sistem
jaringan pada perpustakaan online antara lain:
1.
Pada jenis pekerjaan tertentu yang sifatnya rutin, penggunaan sistem justru
memakan waktu yang relatif lebih lama sehingga berpotensi menimbulkan
kebosanan pada pengelola.
2.
Mudah terjadi kesalahan bagi pengguna yang awam, sehingga sosialisasi sistem
menjadi sangat penting untuk dilakukan.
3.
Karena jumlah transaksi mudah dilakukan, maka pada jam-jam sibuk volume
pekerjaan fisik akan terasa sangat memberatkan.
5.
Memerlukan ketelitian yang ekstra tinggi dari pengelola untuk mendapatkan
data yang valid.
6.
Potensi kerusakan pada buku perpustakaan karena seringnya mencantumkan
lembaran waktu tanggal pengembalian pada bagian belakang buku yang telah
dikembalikan.
1.3.
Batasan Masalah
Berdasarkan hasil identifikasi permasalahan tersebut di atas, guna lebih
memfokuskan kajian penulis pada konsep perancangan yang akan dibuat maka penulis
melakukan pembatasan terhadap masalah yang akan dikaji. Berikut adalah
permasalahan inti yang merupakan hasil dari pembatasan masalah penelitain:
1.
Perancangan lebih difokuskan pada upaya untuk lebih menyederhanakan
kegiatan-kegiatan rutin yang berpotensi memakan waktu yang lebih lama.
2.
Perancangan lebih difokuskan pada penyederhanaan prosedur-prosedur yang
terkesan berbelit sehingga lebih fleksibel dan hemat waktu.
3.
Perancangan difokuskan pada penambahan fungsi tertentu yang merupakan
alternatif untuk pengorganisasian bidang kegiatan sehingga pekerjaan lebih efisien
4.
Aplikasi ini hanya berisi Data buku, data peminjaman, informasi denda, dan status
peminjam.
5.
Aplikasi ini memiliki fasilitas tambahan seperti fasilitas
Chatting
,
forum,
download,
artikel, berita, dan galeri
.
6.
Tidak ada
link
keperpustakaan lain.
7.
Pengujian sistem tidak dilakukan secara online seperti seharusnya melainkan
hanya dilocal host.
8.
Pada sistem perpustakaan ini, tidak dbuat fasilitas untuk memperpanjang waktu
peminjaman buku.
1.4.
Perumusan Masalah
Sesuai dengan permasalahan yang telah diuraikan pada pembatasan masalah di
atas, maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
1.
Bagaimana merancang sebuah sistem informasi perpustakaan online berbasis
web dengan fitur yang sederhana namun memiliki keunggulan yang prima,
sehingga dapat memberikan kemudahan pelayanan bagi pemakainnya.
2.
Bagaimana merancang sebuah informasi perpustakaan online berbasis web
dengan prosedur yang minimalis, namun hasil yang sama baiknya sehingga
pekerjaan akan lebih efektif dan efisien.
3.
Bagaimana mengembangkan aplikasi sistem informasi perpustakaan online
berbasis web yang tidak hanya berfungsi sebagai media informasi tentang
buku perpustakaan tetapi juga sarana yang berisi informasi tentang data
peminjaman, data pengembalian, data anggota, fasilitas chatting bagi
pengguna serta dapat berdiskusi atau tanya jawab sesama pengguna
perpustakaan online.
1.5.
Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan penulis membuat sistem perpustakaan ini adalah sebagai
berikut :
1)
Merancang sebuah sistem informasi yang dapat mendukung aktifitas yang
berjalan pada perpustakaan secara komputerisasi.
2)
Merancang suatu aplikasi perpustakaan yang mudah digunakan dan
memiliki fasilitas yang belum pernah ada pada sistem perpustakaan yang
dibuat sebelumnya. Seperti fasilitas forum dan
chatting
.
3)
Sistem ini diharapkan tidak hanya sebagai sarana untuk meminjam buku,
seperti sistem perpustakaan yang sudah ada tetapi juga sebagai sarana
bagi pengguna saling bertukar informasi dan mendapatkan informasi dari
aplikasi ini.
Manfaat Perpustakaan Online :
1)
Menggantikan sistem manual sekaligus menmanfaatkan fasilitas
komputer yang ada pada perpustakaan.
2)
Memberikan kemudahan kepada pengguna dan petugas dalam
memanfaatkan layanan online di perpustakaan.
3)
Tidak terbatas dalam ruangan yang sama, karena sistemnya online maka
pengguna dapat mengakses sistem ini dimana saja yang memiliki
fasilitas internet.
4)
Pengguna lebih cepat mendapatkan Informasi tentang
5)
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan alternatif lain dari penerapan
sistem perpustakaan secara manual menjadi sistem perpustakaan online.
1.6.
Metode Penelitian
Penelitian merupakan suatu proses yang panjang. Yang berawal pada minat
untuk mengetahui fenomena tertentu dan selanjutnya berkembang menjadi gagasan,
teori, konseptualisasi, pemilihan metode penelitian yang sesuai, dan seterusnya. Jadi
hal yang sangat penting bagi peneliti ialah adanya minat untuk mengetahui masalah
sosial atau fenomena sosial tertentu. Minat tersebut dapat timbul dan berkembang
karena rangsangan bacaan, diskusi, seminar atau pengamatan. Sebagai tahap harus
ditempuh hingga tercapai hasil penelitian yang memenuhi kaidah-kaidah ilmiah, dan
tiap tahap perlu dilaksanakan dengan krisis, cermat dan sistematis.
Setelah disederhanakan, langkah-langkah yang lazim ditempuh dalam
pelaksanaan survei adalah sebagai berikut :
1.
Merumuskan masalah penelitian.
2.
Menentukan konsep dan hipotesis serta menggali keputusan.
3.
Pengambilan contoh.
4.
Pengolahan data.
5.
Analisis dan pelaporan.
1.
Penelitian Lapangan ( Field Research ).
a). Observasi
Observasi yang dilakukan penulis merupakan metode pengamatan dan
pencatatan secara sistematis terhadap objek yang diselidiki.
b). Wawancara
Wawancara merupakan cara pengumpulan data yang dilakukan penulis dengan
jalan tanya jawab. Dalam wawancara ini penulis melakukannya kepada pegawai
yang khusus mengurus tentang masalah perpustakaan tersebut.
2.
Penelitian Pustaka (
Library Research
)
Penelitian Pustaka dilakukan penulis agar mendapatkan data yang bersifat
teoritis. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan objek yang diteliti, khususnya buku
bacaan yang dijadikan pedoman untuk pembahasan masalah yang didapat dari
penelitian yang dilakukan.
3.
Metodologi Penyelesaian Masalah
Penyelesaian masalah dalam perancangan ini dilakukan dengan metodologi
`
Gambar 1.1 Model
Waterfall
Keterangan Gambar 1.3 Model
Waterfall
adalah sebagai berikut :
1)
Analisis Kebutuhan
Sistem membutuhkan studi kelayakan analisis kebutuhan. Yaitu, mempelajari
buku referensi yang berkaitan dengan Perpustakaan Online, Manajemen
Database
,
PHP dan MySQL.
2)
Desain Sistem
Proses ini digunakan untuk mengubah kebutuhan-kebutuhan diatas menjadi
representasi ke dalam bentuk “
blueprint
” software sebelum coding dimulai. Desain
harus dapat mengimplementasikan kebutuhan yang telah disebutkan pada tahap
sebelumnya. Yaitu, menganalisis permasalahan-permasalahan yang mungkin timbul
dalam perancangan Perpustakaan Online.
3)
Penulisan Kode Program
4)
Pengujian Program
Sesuatu yang dibuat haruslah diujicobakan. Demikian juga dengan software.
Semua fungsi-fungsi software harus diujicobakan, agar software bebas dari kesalahan,
dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan
sebelumnya.
5)
Penerapan Program
Penerapan program merupakan tahap dimana tim pengembang menerapkan /
menginstall software yang telah selesai dibuat dan diuji ke dalam lingkungan
Teknologi Informasi perpustakaan dan memberikan pelatihan kepada pengguna di
perpustakaan.
1.7.
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tugas akhir ini dibagi dalam lima bab, masing-masing
bab diuraikan sebagai berikut :
BAB 1
: Pendahuluan
Bab ini mencakup Latar Belakang Permasalahan, Identifikasi Masalah,
Pembatasan Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat,
Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan.
BAB 2
: Landasan Teori
Bab ini menguraikan tentang teori yang berkaitan dengan sistem
informasi pada umumnya, internet, bahasa pemrograman yang
digunakan dan segala sesuatu yang berkaitan dengan teknologi
perpustakaan online.
BAB 3
: Analisis dan Perancangan Sistem Aplikasi
Pada bab ini dijelaskan mengenai tahapan–tahapan dalam aplikasi yang
dibangun, komponen yang digunakan serta perancangan model sistem,
pembahasan database, tabel database dan tampilan rancangan dari sistem
yang sedang dirancang.
BAB 4
: Implementasi Sistem
aplikasi serta menampilkan hasil akhir/tampilan dari aplikasi sistem
perpustakaan online.
BAB 5
: Penutup
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Sistem Informasi
Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian
(
event
) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Di dalam dunia bisnis,
kejadian-kejadian nyata yang sering terjadi adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut
dengan transaksi. Kesatuan nyata (
fact
dan
entity
) adalah berupa suatu objek nyata
seperti tempat, benda, dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.
Sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri
atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk
menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran
kepada para pemakai.
Ada beberapa komponen dalam suatu sistem informasi, yaitu :
a.
Perangkat keras (
hardware
): mencakup piranti-piranti fisik sepeti komputer
dan printer.
b.
Perangkat lunak (
software
) atau program adalah sekumpulan instruksi yang
memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.
c.
Prosedur: sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data
dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.
d.
Manusia : semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem
informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.
e.
Basis data (database): sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang
berkaitan dengan penyimpanan data.
f.
Jaringan komputer dan komunikasi data: sistem penghubung yang
memungkinkan sumber (
resources
) dipakai secara bersama atau diakses oleh
sejumlah pemakai.
1.
Menurut Ludwig Von Bartalanfy
Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar
relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.
2.
Menurut Anatol Raporot
Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama
lain.
3.
Menurut L. Ackof
Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari
bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya.
Sesuai dengan pendapat-pendapat tersebut maka dapat dirangkum bahwa
Sistem informasi adalah sebuah metode atau cara dalam memberitahukan kepada
pihak yang terkait untuk mencari informasi suatu organisasi atau perusahaan. Jika
suatu organisasi tidak memiliki sistem informasi maka akan sangat sulit untuk
mengembangkan organisasi tersebut.
2.2 Perpustakaan
2.2.1 Pengertian Perpustakaan
Perpustakaan adalah suatu unit kerja yang berupa tempat menyimpan koleksi
bahan pustaka yang diatur secara sistematis dan dapat digunakan oleh pemakainya
sebagai sumber informasi. Menurut RUU Perpustakaan pada Bab I pasal 1
Menyatakan Perpustakaan adalah institusi yang mengumpulkan pengetahuan tercetak
dan terekam, mengelolanya dengan cara khusus guna memenuhi kebutuhan
intelektualitas para penggunanya melalui beragam cara interaksi pengetahuan.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa pengertian perpustakaan adalah suatu
institusi unit kerja yang menyimpan koleksi bahan pustaka secara sistematis dan
mengelolanya dengan cara khusus sebagai sumber informasi dan dapat digunakan oleh
pemakainya.
2.2.2
Pengertian Perpustakaan Online
Banyak definisi tentang perpustakaan online yang dikemukakan oleh para ahli.
pengetahuan. Sebagai perpustakaan yang berbeda dari sistem penelusuran informasi
karena memiliki lebih banyak jenis media, menyediakan pelayanan dan fungsi
tambahan, termasuk tahap lain dalam siklus informasi, dari pembuatan hingga
penggunaan.
Perpustakaan Online bisa dianggap sebagai institusi informasi dalam bentuk
baru atau sebagai perluasan dari pelayanan perpustakaan yang sudah ada. Namun
demikian perpustakaan online sebagai koleksi informasi yang dikelola, yang memiliki
pelayanan terkait, informasinya disimpan dalam format digital dan dapat diakses
melalui jaringan. Sedangkan James Billington, pustakawan
Library of Congress
,
melukiskan perpustakaan online sebagai sebuah koalisi dari institusi-institusi yang
mengumpulkan koleksi-koleksinya yang khas secara elektronik.
Menurut Griffin, pada tahun terakhir ini telah terjadi peledakan pertumbuhan
ketertarikan dalam perkembangan dan pemakaian perpustakaan online. Beberapa
faktor penunjangnya adalah:
1)
Telah tersedianya teknologi komputasi dan komunikasi yang memungkinkan
dilakukannya penciptaan, pengumpulan dan manipulasi informasi.
2)
Infrastruktur jaringan internasional untuk mendukung sambungan dan
kemampuan pengoperasian bagi pengguna.
3)
Informasi online mulai berkembang.
4)
Kerangka akses internet umum telah muncul.
Secara konseptual perpustakaan online mencerminkan koleksi dan layanan
perpustakaan dalam dunia fisik. Perpustakaan online adalah analog dari perpustakaan
tradisional dalam hal keragaman dan kompleksitas koleksinya, isinya mesti berupa
media elektronik, disimpan dalam bentuk yang biasa dilihat.
Teknologi perpustakaan online akan melengkapi fungsi dan layanan
perpustakaan. Teknologi perpustakaan online akan ditarik kedalam dan merubah
banyak bentuk kelembagaan termasuk perpustakaan, laju dan besarnya tergantung
pada banyak faktor antara lain:
1)
Eksternalitas pada tingkat sosial seperti: penerapan hukum pada kekayaan
intelektual, investasi dalam infrastruktur komunikasi nasional.
2)
Keterbatasan lembaga dan organisasi lokal seperti: ketersediaan sumber daya,
kebutuhan pengguna, kepemimpinan seseorang dalam mengatur organisasi.
3)
Terobosan teknologi merubah kebiasaan sosial dan kerja dalam skala besar.
2.2.3 Sejarah Perpustakaan
Perkembangan perpustakaan tidak lepas dari sejarah manusia, karena
Perpustakaan merupakan produk manusia. Dalam sejarahnya, manusia mula-mula
mengembara keberbagai tempat. Kehidupan ini disebut kehidupan nomaden. Pada
pekembangan berikutnya manusia mulai menetap dengan mata pencaharian utama
yakni bertani. Dalam kehidupan mengembara dan bertani, manusia memperoleh
pengalaman bahwa bila dia memberi tanda pada sebuah batu, pohon, papan,
lempengan serta benda lainnya, ternyata manusia dapat menyampaikan berita ke
manusia lainnya.
Perkembangan perpustakaan di beberapa negara sebagai berikut :
1. Sumeria dan babylonia
Perpustakaan sudah dikenal sejak 3000 tahun yang lalu. Penggalian di bekas
kerajaan Sumeria menunjukkan bahwa bangsa Sumeria sekitar 3000 tahun sebelum
Masehi telah menyalin rekening, jadwal kegiatan, pengetahuan yang mereka peroleh
dalam bentuk lempeng tanah liat (
clay tablets
). Tulisan yang dipergunakan masih
berupa gambar (
pictograph
), kemudian ke aksara Sumeria. Kebudayaan Sumeria
termasuk kepercayaan , praktek keagamaan, dan tulisan Sumeria, kemudian diserap
oleh Babylonia yang menaklukkan Sumeria.
Tulisan Sumeria kemudian diubah menjadi tulisan paku (
cuneiform
) karena
mirip paku. Semasa pemerintahan raja Ashurbanipal dan Assyria (sekitar tahun
668-626 sebelum Masehi) didirikan Perpustakaan kerajaan di ibukota Niniveh, berisi
puluhan ribu lempeng tanah liat yang dikumpulkan dari segala penjuru kerajaan.
Untuk mencatat koleksi digunakan sistem subjek serta tanda pengenal pada tempat
penyimpanan. Banyak dugaan bawa Perpustakaan ini terbuka bagi anggota kerajaan.
2. Mesir
Pada masa yang hampir bersamaan, peradaban Mesir Kuno pun berkembang.
Teks tertulis paling awal yang ada di perpustakaan Mesir berasal dari sekitar tahun
40000 SM, namun gaya tulisannya berbeda dengan tulisan Sumeria. Orang Mesir
menggunakan tulisan yang disebut
hieroglyph
. Tujuan
heroglyph
ialah memahatkan
pesan terakhir dimonumen karena tulisan dimaksudkan untuk mengagungkan raja,
sedangkan tulisan yang ada di tembok dan monumen dimaksudkan untuk memberi
kesan kepada dunia. perpustakaan Mesir bertambah maju berkat penemuan
penggunaan rumput
Papyrus
sekitar tahun1200 SM.
banyak ditemukan di kuil-kuil berisi pengumuman resmi, tulisan keagamaan, filsafat,
sejarah, dan ilmu pengetahuan. Pengembangan perpustakaan Mesir terjadi semasa raja
Khufu, Khafre, dan Ramses II sekitar tahun 1250 SM. Perpustakaan raja Ramses II
memiliki sekitar 20.000 buku.
3.
Yunani
Peradaban Yunani mengenal tulisan
Mycena
sekitar tahun 1500 SM, kemudian
tulisan tersebut lenyap. Sebagai penggantinya, orang Yunani menggunakan 22 aksara
temuan orang Phonicia, kemudian dikembangkan 26 aksara seperti yang kita kenal
dewasa ini. Yunani mulai mengenal Perpustakaan milik Peistratus dari Athena dan
Polyerratus dari Samos sekitar abad ke-6 dan ke-7 SM. Perpustakaan berkembang
pula semasa kejayaan Yunani dibawah pimpinan Pericles sekitar abad ke - 5 SM.
Pada saat itu, membaca merupakan pengisi waktu senggang serta merupakan
awal dimulainya perdagangan buku. Filosof Aristoteles dianggap sebagai orang
pertama kali yang mengumpulkan, menyimpan, dan memanfaatkan budaya masa lalu.
Koleksi Aristoteles kelak dibawa ke Roma. Perkembangan perpustakaan zaman kuno
Yunani mencapai puncaknya semasa Abad Hellenisme, yang ditandai dengan
penyebaran ajaran dan kebudayaan Yunani.
Ini terjadi berkat penaklukan Alexander Agung beserta penggantinya,
pembentukan kota baru Yunani. Dan pemngembangan pemerintahan Monarchi.
Perpustakaan utama terletak di kota Alexandria, Mesir dan kota pergamum, di Asia
Kecil. Di Kota Alexandria berdirilah sebuah Museum, salah satu bagian utamnya ialah
Perpustakaan dengan tujuan mengumpulkan teks Yunani dan manuskrip segala bahasa
dari semua penjuru. Berkat usaha Demetrius dari Phalerum, perpustakaan Alexandria
berkembang pesat sehingga memiliki 200.000 gulungan
papyrus
hingga nantinya
mencapai 700.000 gulungan pada abad pertama SM.
semua manuskrip, bahkan bila perlu membuat salinan manuskrip lain. Untuk menyalin
ini digunakan sejumlah besar
papyrus
yang diimpor dari Mesir.
Karena khawatir persediaan
papyrus
di Mesir akan habis serta rasa iri akan
pesaingnya maka raja Mesir menghentikan ekspor
papyrus
ke Pergamum. Akibatnya,
perpustakaan Pergamum harus mencari bahan tulis lain kecuali
papyrus
. Maka
dikembangkanlah bahan tulis baru yang disebut
perchamen
artinya kulit binatang,
terutama biri-biri atau anak lembu. Sebenarnya bahan tulis ini sudah lama dikenal
Yunani, namun karena harganya lebih mahal dari
papyrus
maka
papyrus
yang
digunakan.
Parchmen
dikembangkan sehingga akhirnya menggantikan
papyrus
sebagai bahan tulis hingga penemuan mesin cetak pada abad menengah. Koleksi
perpustakaan Pergamum mencapai 100.000 gulungan. Dalam perkembangannya,
koleksi perpustakaan Pergamum nantinya diserahkan ke Perpustakaan Alexandria
sehingga Perpustakaan Alexandria menjadi Perpustakaan terbesar pada zamannya.
4.
Roma
Yunani mempengaruhi kehidupan budaya dan intelektual Roma. Ini terbukti
bahwa banyak orang Roma mempelajari sastra, filsafat, dan ilmu pengetahuan
Yunani, bahkan juga bertutur bahasa Yunani. Perpustakaan pribadi mulai tumbuh
karena perwira tinggi banyak yang membawa rampasan perang termasuk buku. Julius
Caesar bahkan memerintahkan agar Perpustakaan terbuka untuk umum. Perpustakaan
kemudian tersebar ke seluruh bagian kerajaan Roma.
Pada masa ini diganti dengan
codec
, yang merupakan kumpulan
parchmen
,
diikat serta dijilid menjadi satu seperti buku yang kita kenal dewasa ini.
Codex
mulai
digunakan secara besar-besaran abad ke-4. Perpustakaan mulai mengalami
kemunduran tatkala kerajaan Roma mulai mundur. Akhirnya, yang tinggal hanyalah
Perpustakaan biara, yang lain umumnya lenyap akibat serangan orang-orang barbar.
5.
Byzantium
ditambah dengan karya orang Kristen dan non-Kristen, baik dalam bahasa Yunani
maupun Latin. Koleksinya tercatat hingga 120.000 buku. Pada waktu itu gereja
merupakan pranata kerajaan paling penting.
Karena adanya ketentuan bahwa seorang uskup harus memiliki sebuah
perpustakaan maka perpustakaan gereja berkembang. Kerajaan Byzantium kaya,
berpenduduk padat, secara kultural, intelektual dan politiknya cukup matang yang
diperkaya oleh ajaran Yunani dan Timur serta dipengaruhi tradisi Roma dalam
pemerintahan.
Kerajaan ini bertahan hingga abad ke-15. Antara pertengahan abad ke-7
hingga pertengahan abad ke-9 terjadi kontoversi mengenai
Ikonoklasme
yaitu
penggambaran Yesus dan orang kudus lainnya pada benda. Akibat larangan ini
banyak biara ditutup, hartanya disita. Akibatnya biarawan Yunani mengungsi ke
Italia. Selama periode ini, hiasan manuskrip dengan menggunakan huruf rias,
gulungan maupun miniatur tidak digunakan dalam karya keagamaan maupun Bibel.
Setelah kontroversi berakhir, minat terhadap karya Yunani kuno berkembang lagi.
Selama 300 tahun karya Yunani disalin, ditulis kembali, diberi komentar, dibuatkan
ringkasan sastra Yunani bahkan juga dikembangkan ensiklopedia dan leksikon
mengenai Yunani.
6.
Arab
Agama Islam muncul pada abad ke-7. Islam kemudian mulai menyebar ke
daerah sekitar Arab. Dengan cepat pasukan Islam menguasai Syria, Babylonia,
Mesopotamia, Persia, Mesir, seluruh bagian utara Afrika, serta menyeberang ke
Spanyol. Orang Arab berhasil dalam bidang Perpustakaan dan berjasa besar dalam
penyebaran ilmu pengetahuan dan Mate-matika ke Eropa. Dalam Abad ke-8 dan ke-9,
tatkala Konstantinopel mengalami kemunduran dalam hal karya sekuler maka
Baghdad berkembang sebagai pusat kajian karya Yunani. Ilmuwan muslim mulai
memahami pikiran Aristoteles. Ilmuwan Muslim mengkaji dan menerjemahkan karya
filsafat, pengetahuan dan kedokteran Yunani ke dalam bahasa Arab, kadang-kadang
dari versi bahasa Syriac ataupun Aramaic.
Al-yang menggabungkan unsur Perpustakaan, akademi, dan biro terjemahan. Selama
abad ke-8, ilmu alam, matematika, dan kedokteran benar-benar dipelajari. Karya
Plato, Aristoteles, Hippocrates, dan Galen diterjamahkan ke dalam bahasa Arab,
termasuk pula penelitian asli dalam bidang astrologi, alkhemi, dan magis. Dalam
penaklukan ke timur, orang Arab berhasil mengetahui cara pembuatan kertas dari
orang Cina, pada abad ke-8 di Baghdad telah berdiri pabrik kertas.
Teknik pembuatan kertas selama hampir lima abad dikuasai orang Arab.
Karena harganya murah, banyak serta mudah ditulis maka produksi buku melonjak
dan Perpustakaan pun berkembang. Tercatat perpustakaan mesjid dan lembaga
pendidikan Perpustakaan kota Shiraz memiliki katalog, disusun menurut tempat serta
dikelola oleh staf perpustakaan. Pada abad ke-11, Perpustakaan Kairo memiliki sekitar
150.000 buku. Di Spanyol, orang Arab mendirikan Perpustakaan Cordoba yang
memiliki 400.000 buku. Di Perpustakaan Cordoba, Toledo, dan Seville karya klasik
diterjemahkan ke bahasa Arab dari bahasa Syriac. Ketika Spanyol direbut tentara
Kristen, ribuan karya klasik ini ditemukan, kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa
Latin dan disebar keseluruh Eropa.
7.
Renaissance
Renaissance mulai pada abad ke-14 di Eropa Barat. Secara tidak langsung,
Renaissance tumbuh akibat pengungsian ilmuwan Byzantine dari Konstantinopel.
Mereka lari karena ancaman pasukan Ottoman dari Turki. Sambil mengungsi,
ilmuwan ini membawa juga manuskrip penulis kuno. Ilmuwan Italia menyambut
kedatangan ilmuwan Byzantine ini serta mendorong pengembangan kajian Yunani
dan Latin. Karya ini kemudian tersebar ke Eropa Utara dan Barat, sebagian diantarnya
disimpan di Perpustakaan biara maupun universitas yang mulai tumbuh.
2.3 Analisis dan Perancangan Sistem
mengimplementasikan peningkatan-peningkatan fungsi yang terintegrasi dalam sistem
yang dikembangkan agar bisa dicapai melalui penggunaan sistem informasi yang
terkomputerisasi. Analisis dan desain sistem ditujukan untuk menyusun analisis dan
perancangan sistem informasi pada aplikasi yang sedang di bangun.
2.3.1 Analisis Perancangan
Analisis adalah sebuah pemecahan masalah yang menguraikan sebuah sistem
menjadi bagian komponen dengan tujuan mempelajari seberapa efektif
bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
Analisis sistem dikendalikan oleh kepedulian bisnis para pemilik sistem dan
pengguna sistem. Jadi, analisis sistem menyusun blok-blok pembangun pengetahuan,
proses, dan komunikasi dari perspektif para pemilik sistem dan pengguna sistem.
Analisis merupakan tahapan yang sangat kritis dari proses pengembangan
perangkat lunak, karena kesalahan pada tahap ini pada akhirnya akan menimbulkan
masalah lain pada perancangan dan implementasi sistem. Terdapat tiga fase ataupun
tugas utama pada proses analisis sistem, yaitu:
1.
Fase Definisi Lingkup
Fase definisi lingkup adalah fase pertama proses pengembangan sistem klasik.
Fase ini akan mendefinisikan lingkup proyek dan masalah-masalah,
kesempatan-kesempatan dan perintah-perintah yang diterima yang memicu
proyek.
2.
Fase Analisis Masalah
Fase analisis masalah menyediakan analis dengan pemahaman, kesempatan
dan atau perintah lebih mendalam yang memicu proyek. Fase ini bertujuan
untuk memahami bidang masalah dengan cukup baik untuk secara menyeluruh
menganalisis masalah, kesempatan dan batasannya. Fase ini melibatkan sistem
analis, pemilik sistem dan pengguna sistem internal.
3.
Fase Analisis Persyaratan
deskripsi mengenai aktifitas dan layanan yang harus diberikan/ disediakan oleh
sistem. Sedangkan nonfungsional merupakan pendeskripsian mengenai fitur,
karakteristik dan batasan lainnya yang menentukan apakah sistem memuaskan
atau tidak.
2.3.2
Perancangan Sistem
2.3.2.1 Diagram Alur
Diagram alur data atau DFD (
Data Flow Diagram
) merupakan suatu bagan
untuk mewakili alur data atau aluran data dalam suatu sistem. Bagan alur data
digambarkan dengan notasi simbol yang mewakili komponen dalam pembuatan suatu
model yang sistematis. Penggunaan notasi dalam diagram alur data ini sangat
membantu dalam memahami suatu sistem pada semua tingkat kompleksitasnya.
DAD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau
sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan
lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya lewat telepon, surat, dan
sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (misalnya
file
kartu,
microfiche, hard disk, tape, diskette
dan lain sebagainya). DAD merupakan alat
yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur (
structured
analysis and design
). DAD merupakan alat yang cukup populer sekarang ini, karena
dapat menggambarkan alur data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas.
Diagram alur data yang diperlihatkan pada tabel 2.1 terdiri dari empat
komponen, yaitu :
a.
Kesatuan luar (
external entity
)
Suatu sistem mempunyai batas sistem (
boundary
) yang memisahkan sistem
dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar (
external entity
) merupakan
kesatuan (
entity
) di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang,
organisasi, atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang
memberikan input atau menerima output. Suatu kesatuan luar disimbolkan
dengan persegi empat dengan identifikasi nama kesatuan luar didalamnya.
b.
Alur data (
data flow
)
berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem. Nama dari alur
data dituliskan disamping garis panah.
c.
Proses (
process
)
Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin
atau komputer dari hasil suatu alur data yang masuk ke dalam proses untuk
dihasilkan alur data yang akan keluar dari proses. Suatu proses dapat
ditunjukkan dengan simbol lingkaran atau simbol segiempat dengan sudut
tumpul.
d.
Simpanan data (
data store
)
Simpanan data merupakan simpanan data yang dapat berupa file basis data
sistem komputer, arsip atau catatan manual, tabel acuan manual, agenda atau
buku dan lain-lain. Simpanan data disimbolkan dengan sepasang garis
horizontal paralel yang tertutup di salah satu ujungnya.
Tabel 2.1 Simbol-simbol yang Digunakan pada DAD
DeMarco &
Yourdan Symbols
Keterangan
Gane & Sarson
Symbols
Kesatuan luar (
External entitity
)
atau batas sistem (
boundary
)
Alur data (
Data flow
)
Proses (
Process
)
Simpanan data (
Data store
)
Flowchart
merupakan suatu diagram aliran yang disajikan dalam bentuk
grafis yang merupakan salah satu langkah-langkah pembuatan algoritma sebagai
kegiatan dari analisis data. Algoritma adalah kumpulan instruksi-instruksi atau-atau
langkah-langkah yang berhingga jumlahnya yang digunakan untuk menyelesaikan
masalah/ persoalan logika dan matematika dengan bantuan komputer.
Entity Relationship Diagram
merupakan model data yang menggunakan
beberapa notasi untuk menggambarkan data dalam konteks entitas dan hubungan yang
dideskripsikan oleh data tersebut. Tabel 2.2 berikut merupakan komponen dari
ER-Diagram.
Tabel 2.2 Komponen-komponen ER-Diagram
Nama Komponen
Keterangan
Simbol
Entitas (
Entity
)
Sebuah objek atau benda
di dunia nyata yang dapat
dibedakan untuk
menyimpan data.
Hubungan (
Relationship
)
Hubungan diantara satu
atau lebih entitas.
Atribut (
Attribute
)
Sifat atau karakteristik
suatu entitas. Atribut
terbagi lagi menjadi tiga,
yaitu atribut komposit,
banyak dan turunan.
2.4
Perangkat Pendukung Aplikasi
2.4.1
Apache Server
Server HTTP Apache atau Server Web/WWW Apache adalah server web yang
dapat dijalankan di banyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux, Microsoft Windows
dan Novell Netware serta
platform
lainnya) yang berguna untuk melayani dan
memfungsikan situs web. Protokol yang digunakan untuk melayani fasilitas web/www
ini menggunakan HTTP.
Sejarah Apache server pada awal mulanya, Apache merupakan perangkat
lunak sumber terbuka yang menjadi alternatif dari server web Netscape (sekarang
dikenal sebagai
Sun Java System Web Server
). Sejak April 1996 Apache menjadi
server web terpopuler di internet. Pada Mei 1999, Apache digunakan di 57% dari
semua web server di dunia. Pada November 2005 persentase ini naik menjadi 71%.
Asal mula nama Apache berasal ketika sebuah server web populer yang
dikembangkan pada awal 1995 yang bernama NCSA HTTPd 1.3 memiliki sejumlah
perubahan besar terhadap kode sumbernya (
patch
). Karena banyaknya
patch
pada
perangkat lunak tersebut sehingga disebut sebuah server yang memiliki banyak patch
("
a patchy
" server). Tetapi pada halaman FAQ situs web resminya, disebutkan bahwa
"Apache" dipilih untuk menghormati suku asli Indian Amerika Apache (Indé), yang
dikenal karena keahlian dan strategi perangnya. Versi 2 dari Apache ditulis dari awal
tanpa mengandung kode sumber dari NCSA
2.4.2 Pemrograman PHP
PHP (
Hyper Text Preprocessor
) merupakan bahasa berbentuk skrip yang
ditempatkan dalam server dan diproses di server. Hasilnya yang dikirimkan ke klien,
tempat pemakai menggunakan browser. PHP merupakan skrip untuk pemrograman
skrip Web server-side, skrip yang membuat dokumen HTML secara
on the fly
,
dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML. PHP
dirancang untuk membentuk Web dinamis. Artinya, PHP dapat membentuk suatu
tampilan berdasarkan permintaan terkini. Misalnya, kita bisa menampilkan isi basis
data ke halaman Web.
Adanya PHP bermula saat Rasmus Lerdorf membuat sejumlah skrip Perl yang
dapat mengamati siapa saja yang melihat-lihat daftar riwayat hidupnya, yakni pada
tahun 1994. Skrip-skrip ini selanjutnya dikemas menjadi tool yang disebut “
Personal
Home Page
”. Paket inilah yang menjadi dasar adanya program PHP. Pada tahun 1995,
Rasmus menciptakan PHP/FI (
Personal Home Page / Form Interface
) Versi 2. Pada
versi ini pemrogram dapat menempelkan kode terstruktur di dalam tag HTML dan
dapat berkomunikasi dengan basis data.
PHP adalah bahasa pemrograman
script
yang paling banyak dipakai saat ini.
PHP banyak dipakai untuk memprogram situs web dinamis, walaupun tidak tertutup
kemungkinan digunakan untuk pemakaian lain.Contoh terkenal dari aplikasi PHP
adalah phpBB dan MediaWiki (software di belakang Wikipedia). PHP juga dapat
dilihat sebagai pilihan lain dari ASP.NET/C#/VB.NET
Microsoft
,
ColdFusion
Macromedia
, JSP/Java
Sun Microsystems
, dan CGI/Perl. Contoh aplikasi lain yang
lebih kompleks berupa CMS yang dibangun menggunakan PHP adalah Mambo,
Joomla!, Postnuke, Xaraya, dan lain-lain.
Sejarah PHP adalah Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari
Personal
Home Page
(Situs Personal). PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada
tahun 1995. Pada waktu itu PHP masih bernama FI (
Form Interpreted
), yang
wujudnya berupa sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari
web.Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan
menamakannya PHP/FI. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi
open source
,
maka banyak programmer yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.
Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini interpreter PHP sudah
diimplementasikan dalam program C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul
ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan. Pada tahun 1997,
sebuah perusahaan bernama Zend menulis ulang interpreter PHP menjadi lebih bersih,
lebih baik, dan lebih cepat. Kemudian pada Juni 1998, perusahaan tersebut merilis
interpreter baru untuk PHP dan meresmikan rilis tersebut sebagai PHP 3.0 dan
singkatan PHP dirubah menjadi akronim berulang PHP:
Hypertext Preprocessing
.
Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis
tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak
dipakai pada awal abad ke-21. Versi ini banyak dipakai disebabkan kemampuannya
untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan dan
stabilitas yang tinggi.
Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari
interpreter
PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model pemrograman
berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa
pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.
PHP dapat ditemukan dimana - mana dari mulai apache, IIS, Lighttpd, hingga Xitami
dengan konfigurasi yang relatif mudah. Dalam sisi pengembangan lebih mudah,
karena banyaknya milis - milis dan developer yang siap membantu dalam
pengembangan.
Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa
scripting
yang paling mudah
karena memiliki referensi yang banyak. PHP adalah bahasa
open source
yang dapat
digunakan di berbagai mesin (Linux, Unix, Macintosh, Windows) dan dapat
dijalankan secara
runtime
melalui
console
serta juga dapat menjalankan
perintah-perintah sistem.
2.4.3
Database MySQL
MySQL adalah sebuah RDBMS (
Relational Database Management System
)
yang sangat populer dikalangan pemrogram web, terutama di lingkungan Linux
dengan menggunakan skrip PHP dan Perl. MySQL juga portable dan dapat berjalan
pada sistem operasi yang komersil seperti misalnya Windows, Solaris, dan Irix .
Pada MySQL sudah termasuk SQL server, program
client
untuk mengakses
server, hal-hal yang berguna dalam hal administrasi, dan sebuah
programming
interface
untuk menulis program sendiri. Pada awalnya MySQL merupakan software
basis data yang shareware. Kini MySQL dilepas sebagai software manajemen basis
data yang open source.
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL
(bahasa Inggris:
database management system
) atau DBMS yang
multithread,
multi-user
, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL
tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU
General Public License
(GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus
dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.
MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain :
a.
Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi
seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan
masih banyak lagi.
b.
Open Source.MySQL didistribusikan secara
open source
, dibawah lisensi
GPL sehingga dapat digunakan secara cuma-cuma.
c.
'
Multiuser
'. MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang
bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.
d.
'
Performance tuning
'. MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan
dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses
lebih banyak SQL per satuan waktu.
e.
Jenis Kolom. MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti
signed / unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp
, dan
lain-lain.
f.
Perintah dan Fungsi, MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh
yang mendukung perintah
Select
dan
Where
dalam perintah (
query
).
g.
Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level
subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang
mendetail serta sandi terenkripsi.
h.
Skalabilitas dan Pembatasan, MySQL mampu menangani basis data dalam
skala besar, dengan jumlah rekaman (
records
) lebih dari 50 juta dan 60
ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat
ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.
i.
Konektivitas, MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien
menggunakan protokol TCP/IP,
Unix soket
(UNIX), atau
Named Pipes
(NT).
j.
Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan
menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa
Indonesia belum termasuk di dalamnya.
l.
Klien dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan
(
tool
) yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap
peralatan yang ada disertakan petunjuk
online
.
BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM APLIKASI
3.1.
Analisis
Sebagaimana telah disinggung pada uraian literatur, maka dalam perancangan
sistem perpustakaan berbasis web yang akan penulis rancang dibagi ke dalam tiga
tahapan inti analisis perancangan sistem. Ketiga tahapan analisis perancangan tersebut
dijelaskan secara terpisah menurut tahapan-tahapan berikut.
3.1.1 Analisis Permasalahan
Sistem perpustakaan dengan basis web pada dasarnya adalah pengembangan
dari sistem pengolahan data perpustakaan yang telah dilakukan secara
terkomputerisasi namun hanya terbatas pada satu unit komputer saja. Dengan sistem
jaringan, aplikasi yang pada awalnya hanya terbatas pada satu komputer
memungkinkan untuk terhubung dengan komputer lain baik dalam area yang sama
maupun berbeda.
Meskipun demikian, ada beberapa kelemahan yang terjadi seperti misalnya:
1.
Pekerjaan rutin lambat, memakan banyak waktu dan membosankan pemakai
aplikasi perpustakaan.
2.
Tidak user friendly atau membingungkan user dalam menggunakan sistem.
3.
Tidak ada sarana untuk saling berbagi informasi.
4.
Pada umumnya user tidak bisa berinteraksi dengan admin melalui sistem
informasi perpustakaan yang sudah ada.
5.
Sistem kebanyakan tidak berjalan secara realtime.
Dengan keterbatasan-keterbatasan tersebut maka perlu dilakukan upaya bagi
pengembangan sebuah sistem perpustakaan yang berbasis web untuk meminimalkan
kelemahan-kelemahan dengan penambahan beberapa komponen dan fitur pendukung.
3.1.2 Analisis Persyaratan
Dalam perancangan sebuah perangkat lunak diperlukan rekayasa persyaratan
yang merupakan sebuah proses untuk menemukan, menganalisis,
mendokumentasikan, dan memeriksa layanan serta batasan sistem. Didalam rekayasa
aplikasi berbasis
web
, ada 4 (empat) tipe analisis yang sering digunakan, yaitu :
1.
Content Analysis
Content Analysis
adalah menentukan isi yang akan disajikan di aplikasi
perpustakaan berbasis web
, baik berupa
text
,
image
, maupun grafik serta menentukan
komponen-komponen / menu-menu yang dibutuhkan dalam perancangan aplikasi
tersebut. Beberapa komponen menu yang disediakan dalam aplikasi yang akan
dikembangkan adalah sebagai berikut :
A.
Member
(Keanggotaan)
1.
Home
Halaman utama.
2.
Pencarian Buku
Untuk mencari buku-buku yang disediakan perpustakaan.
3.
Pinjam Buku
Layanan kepada
member
untuk melakukan pinjaman buku.
4.
Status Peminjaman
Informasi status buku yang dipinjam oleh
member
5.
Informasi Denda
Informasi denda peminjaman buku yang dipinjam oleh
member
.
6.
Berita
7.
Artikel
Artikel yang ditulis administrator sebagai bahan informasi langsung kepada
member
.
8.
Forum
Sebagai sarana interaksi dan komunikasi serta tanya jawab antara antar
member
dan administrator.
9.
Chatting
Hampir sama dengan forum namun chatting memberikan fasilitas yang
up to
date
antar
member
yang sedang online.
10.
Download
Layanan kemudahan dalam mendapatkan artikel ataupun tutorial bermanfaat
yang disediakan administrator kepada
member
yang bisa diunduh.
11.
Logout
Keluar dari sistem.
B. Administrator
Content
administrator sama dengan content member, dan ditambah menu
Control Panel sebagai pengaturan segala operasi aplikasi perpustakaan online berbasis
web ini. Menu control panel yang akan dibuat akan memiliki submenu-submenu
sebagai berikut:
1.
Pengaturan Database
Pengaturan yang dapat dilakukan adalah seperti menambah, mengubah,
menghapus. Dan pengaturan content tersebut meliputi:
a.
Pengaturan Buku
g.
Pengaturan Chatting
h.
Pengaturan Download
2.
Pengaturan User
Pengaturan yang dapat dilakukan adalah seperti menambah, melakukan
black
list
dan menghapus member dari keanggotaan perpustakaan online berbasis web ini.
C. Tamu
Pengunjung yang belum melakukan pendaftaran disebut sebagai tamu. Maka
tamu yang mengunjungi website perpustakaan online ini hanya dapat melihat content
sebagai berikut:
1.
Beranda
Halaman utama.
2.
Berita
Untuk mengetahui informasi terbaru.
3.
Artikel
Artikel yang ditulis administrator sebagai bahan informasi langsung kepada
member.
2. Interaction Analysis
Menjelaskan cara interaksi antara user dengan aplikasi yang dibuat.
3. Functional Analysis
yang akan membantu para pengguna buku untuk bertukar informasi dengan para
pengguna lain.
Seperti halnya pada sistem-sistem perpustakaan
online
lainnya yang telah ada,
dalam sistem perpustakaan berbasis
web
yang akan dikembangkan juga masih
menggunakan fitur yang sama dengan beberapa komponen fungsi tambahan guna
lebih memaksimalkan kinerja sistem. Beberapa fungsi inti dalam aplikasi tersebut
adalah fungsi untuk registrasi data manajemen pengelola, data