ANALISIS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS
(STAD) DAN
NUMBERED HEADS TOGETHER
(NHT
)PADA MATERI SEBARAN
BARANG TAMBANG INDONESIA DI KELAS XI IPS
SMA NEGERI 11 MEDAN TAHUN AJARAN
2014/2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi
Sebagian Persyaratan
Memperolah Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
MAHRANI DARMA
NIM. 3103131041
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
iii
ABSTRAK
Mahrani Darma NIM 3103131041 Judul skripsi “Analisis Penerapan Model
Pembelajaran Koperatif Tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) Dan Numbered Heads Together (NHT) Pada Materi Sebaran Barang Tambang Indonesia di Kelas XI IPS SMA Negeri 11 Medan Tahun Ajaran 2014/2015”. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geograf Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Kendala-kendala dalam penerapan model pembelajaran STAD dan NHT di kelas XI IPS SMAN 11 Medan pada materi Sebaran Barang Tambang di Indonesia, (2) Apakah penerapan model Pembelajaran STAD dan NHT ini dapat disesuaikan dengan pendekatan saintifik.
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMAN 11 Medan dan sampel penelitian ini siswa kelas XI IPS 1 dan siswa kelas XI IPS 2 pada tahun ajaran 2014/2015 dengan jumlah 73 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi dan wawancara. Tehnik analisa datanya menggunakan deskriptif kualitatif.
v
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan penulisan Skripsi mengenai penelitian tindakan kelas yang berjudul ” Analisis Penerapan Model Pembelajaran
Koperatif Tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) Dan
Numbered Head Together (NHT) Pada Materi Sebaran Barang Tambang
Indonesia Di Kelas XI SMA Negeri 11 Medan Tahun Ajaran 2014/2015 “
Penulisan Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana pendidikan di Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negri Medan.
penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini banyak mengalami rintangan, namun karena bantuan dan motivasi dari berbagai pihak akhirnya dapat diselesaikan. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan trimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Univrsitas Negeri Medan.
2. Bapak Dr. Restu, M.S Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial, sekaligus dosen pembimbing skripsi yang telah membimbing dalam penulisan skripsi. 3. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd Selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu
Sosial.
4. Bapak Drs Ali Nurman, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi. 5. Ibu Dra. Asnidar, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi,
Sekaligus dosen Penguji yang telah memberikan saran dan perbaikan dalam penulisan skripsi ini.
6. Bapak Drs. Muhammad Arif, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik. 7. Ibu Dra Elfayetti, M.P selaku Dosen Penguji.
8. Bapak/Ibu dosen khususnya Jurusan Pendidikan Geografi yang telah membekali penulis dengan segudang ilmu di masa perkuliahan.
vi
10.Bapak Drs. Karapan Lubantoruan, M.Pd Selaku Kepala Sekolah SMAN 11 Medan dan Ibu Nurbaiti Panggabean S.Pd selaku guru bidang Studi Gografi di SMA N 11 Medan.
11.Teristimewa penulis sampaikan terimakasih kepada Ayahanda (Darmawi), Ibunda (Darmawaty), Kakak (Agustina) dan Abang (Ricky) yang selalu berdoa, dan memberi dorongan, dan dana kepada penulis dalam Menyelesaikan Studi di UNIMED.
12.Buat teman Terbaikku Sally Medianti, Inriyatni, Febry, Nurjannah Harahap, Nurjannah aja, dan Terkhusus buat Nanang Pujat Miko, Karina, Dina, Gusti dan Mentari Tawarniate yang selalu memberikan dorongan dan Motivasi.
13.Seluruh teman Stambuk 2010 kelas A, B, C Reguler dan A, B Ekstensi, serta terutama kelas B reguler yang tidak dapat penulis ucapkan satu persatu.
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i
LEMBAR PERSETUJUAN PENGESAHAN SKRIPSI ... ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iii
ABSTRAK ... iv
B.Indentifikasi Masalah ... 5
C.Batasan Masalah ... 6
D.Rumusan Masalah ... 6
E.Tujuan Penelitian ... 7
F.Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8
A.Kerangka Teori ... 8
B. Penelitian Relevan ... 34
C. Kerangka Berfikir ... 35
BAB III METODE PENELITIAN ... 38
A.Lokasi Penelitian ... 38
B. Populasi dan Sampel ... 38
C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasioanal ... 39
D. Teknik Pengumpul Data ... 40
viii
BAB IV DESKRIPSI WILAYAH ... 44
A.Keadaan Fisik ... 44
B.Keadaan Nonfisik ... 48
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ... 54
B. Pembahasan ... 70
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 74
A.Kesimpulan ... 74
B. Saran ... 75
DAFTAR PUSTAKA ... 76
ix
DAFTAR TABEL
No. Uraian Halaman
1. Langkah-langkah pembelajaran Kooperatif ... 17
2. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 19
3. Perhitungan Skor Perkembangan STAD ... 21
4. Tingkat Penghargaan Kelompok STAD ... 22
5. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Tipe NHT ... 26
6. Langkah Pembelajaran Pendekatan Saintifik ... 29
7. Kisi-kisi Lembar Pengamatan Pengelolahan Pembelajaran Kooperatif . 40 8. Kisi-kisi Lembar pengamatan partisipasi siswa ... 42
9. Rincian Penggunaan Lahan Di SMA Negeri 11 Medan ... 47
10. Guru Dan Pegawai SMA Negeri 11 Medan ... 49
11. Daftar Nama Guru Pendidik SMA Negeri 11 Medan ... 49
12. Jumlah Siswa Menurut Tingkat Kelas Dan Jenis Kelamin ... 51
13. Fasilitas Belajar Geografi SMA Negeri 11 Medan... 52
14. Hasil Observasi Penerapan STAD Di Kelas XI IPS 1 SMAN 11 Medan ... 55
15. Hasil Partisipasi Siswa ... 59
16. Hal yang ditemukan ... 60
17. Hasil Observasi Penerapan NHT Di Kelas XI IPS 2 SMAN 11 Medan ... 62
18. Hasil Partisipasi Siswa ... 66
x
DAFTAR GAMBAR
No. Uraian Halaman
1. Kerangka Berfikir ... 37
2. SMAN 11 Medan ... 44
3. Administrasi Kota Medan ... 45
4. Administrasi Kecamatan Medan Tembung ... 46
5. Struktur Organisasi ... 53
6. Situasi Saat Menyampaikan Materi ... 91
7. Situasi Saat Diskusi Kelompok ... 91
8. Suasana Saat Presentasi Kelompok ... 91
9. Saat Guru Memberikan Kuis ... 91
10 Saat Kegiatan Penutup ... 92
11. Kegiatan Pendahuluan Proses Pembelajaran Menggunakan NHT ... 92
12. Situasi Mengatur Posisi Duduk ... 92
13. Situasi Diskusi Kelompok Menggunakan Model NHT ... 93
14. Saat Nomor Urut Dipanggil Untuk Melaporkan Hasil Diskusi ... 93
15. Saat Siswa Memberi Tanggapan ... 93
xi
DAFTAR LAMPIRAN
No. Uraian Halaman
1. Silabus ... 78
2. RPP ... 81
3. Tugas Diskusi ... 89
4. Dokumentasi Penerapan STAD dan NHT ... 91
5. Lembar Pengelolaan Pembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan Saintifik ... 94
6. Lembar Pengamatan Partisipasi Siswa Terhadap Pendekatan Saintifik . 96 7. Lembar wawancara dan hasil wawancara... 97
8. Hasil observasi pengelolaan pembelajaran kooperatif ... 99
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu proses yang akan mempengaruhi dalam diri peserta
didik untuk menyesuaikan dirinya terhadap perubahan zaman agar peserta didik
mampu bersaing dalam kehidupan masyarakat. Pendidikan dapat diperoleh dimana
saja, namun tidak lepas dari seoarang pengajar, pengajar bertugas membimbing dan
mengarahkan proses ini dalam diri peserta didik agar sasaran dari perubahan itu
dapat tercapai sebagai mana yang diinginkan.
Undang-undang tentang pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 menjelaskan
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spritual keterampilan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara.
Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha dasar yang dilakukan
oleh pendidik melalui suatu bimbingan, pengajaran dan latihan untuk membantu
peserta didik dalam mencapai tujuannya. Dengan demikian, seorang pndidik harus
serius mengarahkan peserta didik agar menghasilkan manusia yang berkualitas dan
mampu bersaing dalam masyarakat luas dengan memiliki budi pekerti yang luhur
dan moral yang baik. dapat diartikan pendidikan sebagai usaha manusia untuk
membentuk kepribadian sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat sekitar.
2
dalam masyarakat sekitarnya, namun hal ini tidak terlepas dari keterampilan guru
dalam melakukan pendekatan yang digunakan dalam pembelajarannya. Oleh Sebab
itu peranan seorang guru sangat penting dalam memilih strategi pembelajaran yang
sesuai untuk diterapkan dalam proses pembelajaran.
Namun sebagian besar peserta didik tidak serius dalam kegiatan pembelajaran
dan tidak memperdulikan guru serta mengerjakan sesuatu yang tidak sesuai dari
materi yang di ajarkan, bahkan terkadang peserta didik tidak segan tidur di dalam
kelas ketika proses pembelajaran berlangsung, bukan hanya itu saja jumlah siswa
yang terlalu banyak dalam satu kelas dapat menyebabkan siswa kurang konsentrasi
dan juga mengakibatkankan seorang guru kurang cakap dalam menangani siswa
yang jumlahnya banyak.
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru Geografi di SMA
Negeri 11 Medan yaitu (Ibu Nurbaiti Pangabean, S.Pd) pada tanggal 24 maret 2014,
Dari hasil wawancara tersebut diketahui bahwa guru geografi dalam memberikan
pelajaran masih menggunakan model pembelajaran konvensional, yaitu model
pembelajaran yang menggunakan metode ceramah, dimana pembelajarannya
berpusat kepada guru, padahal menurut kurikulum 2013 yang sekarang diterapkan di
sekolah tersebut, pembelajaran saat ini sudah menuntut keaktifan siswa. Sehingga
bukan hanya pengetahuan (kognitif) sang anak saja yang dinilai, tetapi juga aspek
afektif (sikap) dan psikomotorik (keterampilan). Selain itu, guru belum sepenuhnya
menguasai model-model pembelajaran kooperatif yang bervariasi, interaksi antara
guru dan siswa kurang merata dimana siswa yang pintar saja yang selalu aktif
sedangkan beberapa siswa lain duduk diam tanpa berani mengeluarkan pokok
3
berbeda-beda juga merupakan salah satu kendala yang membuat proses pembelajaran
tidak efektif. Bukan hanya itu saja di SMAN 11 ini jumlah siswa dalam satu kelas
terdiri dari 36 – 40 siswa dalam satu kelas, jumlah siswa tersebut tergolong banyak
dan tidak ideal sehingga sehingga kurang efisien dalam proses pembelajaran, hal ini
juga merupakan permasalahan seorang guru dalam mengendalikan siswa agar siswa
dapat berkonsentrasi dalam pembelajarannya sehingga dapat meningkatkan mutu dan
hasil belajar siswa.
Adapun salah satu upaya yang harus dilakukan seorang guru untuk
meningkatkan mutu dan hasil belajar siswa adalah dengan cara menguasai dan
mampu menerapkan berbagai metode serta model pembelajaran yang bervariasi pada
materi yang akan disampikannya. Penggunaan model pembelajaran adalah salah satu
cara untuk dapat mendesain pembelajaran yang responsif dan berpusat pada siswa
agar aktifitas mereka terus meningkat. Selain itu model pembelajaran pada dasarnya
berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan yaitu dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa karena prestasi belajar sebagai salah satu indikator kualitas pendidikan.
Prestasi belajar dapat menggambarkan kemampuan yang telah dicapai selama proses
pendidikan.
Keberhasilan suatu model pembelajaran ditentukan oleh patokan yaitu
kriteria tujuan dan kriteria peserta didik, situasi, kemampuan guru, dan penggunaan
media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang di ajarkan. Suatu model
pembelajaran yang baik harus dikuasai guru dalam menyajikan materi pelajaran
kepada siswa di dalam kelas agar materi pelajaran tersebut dapat diterima, dipahami,
dan digunakan oleh siswa dengan baik. Hal lain yang harus diperhatikan dalam
4
pelajaran, dan bentuk pengajaran (individu dan kelompok). Pada dasarnya tidak ada
model pembelajaran yang paling baik, sebab setiap model pembelajaran yang
digunakan pasti memiliki kelemahan dan kelebihan. Oleh sebab itu penggunaan
model dan metode pembelajaran harus sesuai dengan materi yang diajarkan.
Model pembelajaran bukan hanya sekedar disesuaikan dengan materi yang
diajarkan saja, namun harus di perhatikan apakah model pembelajaran tersebut sesuai
dengan situasi, baik dari peserta didik maupun fasilitas yang disediakan di sekolah.
Banyak model pembelajaran yang menuntut fasilitas ruang belajar yang cukup
memadai dan jumlah siswa yang tidak banyak, hal ini dapat menjadi kelemahan
suatu model pembelajaran karena sesuai kenyataannya masih ada sekolah-sekolah
yang belum lengkap fasilitasnya serta mempunyai jumlah siswa yang banyak dalam
satu kelas, hal ini dapat menjadi kendala guru saat mencari dan menggunakan model
pembelajaran secara tepat.
Sesuai dengan kurikulum 2013 yang ada menuntut model pembelajaran harus
sesuai dengan pendekatan saintifik, hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran yang ada. Namun demikian, apakah model-model pembelajaran yang
biasanya digunakan dalam kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dapat juga kita
gunakan dalam Kurikulum 2013, dimana model pembelajaran tersebut harus dapat
kita sesuaikan dengan pendekatan saintifik?.
Oleh karena itu peniliti dalam penelitian ini ingin menganalisis penerapan
model pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dan Numbered
Head Together (NHT) pada materi sebaran bahan tambang Indonesia karena
kompetensi yang diharapkan dalam materi ini adalah Menganalisis Sebaran Barang
5
suatu hal yang mudah, apabila jika hanya dilakukan seorang diri, maka dari itu
penggunaan pembelajaran kooperatif yang menekankan pada aktifitas kelompok
sangat membantu siswa untuk bekerja sama dan berinteraksi secara positif untuk
saling bertukar pikiran dan berpikir kritis dalam mencapai tujuan bersama.
Pada kesempatan ini, peneliti memilih model pembelajaran kooperatif tipe
Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dan Pembelajaran Model Number
Head Together (NHT) dikarenakan model pembelajaran ini dapat memberikan siswa
lebih banyak waktu untuk berfikir, untuk merespon dan saling membantu, Pada
dasarnya model ini dirancang untuk memotivasi peserta didik agar saling membantu
antara peserta didik satu dengan yang lain dalam menguasai keterampilan atau
pengetahuan yang disajikan oleh guru, model pembelajaran ini juga menuntut para
peserta didik untuk aktif dan dapat memahami materi. peneliti ingin mengetahui
kendala-kendala dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student
Teams-Achievement Divisions (STAD) dan pembelajaran model Number Head
Together (NHT) serta peneliti ingin mengetahui apakah model-model pembelajaran
tersebut sudah sesuai dengan pendekatan saintifik?.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang diuraikan, maka dapat diidentifikasi
beberapa masalah, yaitu : (1) Pembelajaran di kelas sering menggunakan model
pembelajaran konvensional yaitu menggunakan metode ceramah, (2) model
pembelajaran kurang bervariasi, (3) Kurang mengertinya guru mata pelajaran dalam
6
didalam kelas, (5) Masih kurangnya pemahaman guru tentang pendekatan saintifik
yang harus diterapkan dalam kurikulum 2013.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan dari hasil identifikasi masalah, maka yang menjadi pembatasan
masalah dalam penelitian ini perlu dibatasi ruang lingkup permasalahannya agar
tidak terlalu luas yaitu Pada Analisis Penerapan Model Pembelajaran Student
Teams-Achievement Divisions (STAD) dan Pembelajaran Model Number Head
Together (NHT) Pada Materi Sebaran Barang Tambang Indonesia Di Kelas XI IPS
SMA Negeri 11 Medan T.P 2014/2015.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah seperti yang telah
disebutkan, maka dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Apa sajakah Kendala-kendala yang dialami dalam Penerapan Model
Pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions dan Pembelajaran Model
Number Head Together (NHT) Pada Materi Sebaran Barang Tambang Indonesia
Di Kelas XI IPS SMA Negeri 11 Medan T.P 2014/2015?
2. Apakah Penerapan Model Pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions
dan Pembelajaran Model Number Head Together (NHT) sudah sesuai dengan
7
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini antara lain:
1. Untuk mengetahui Kendala-kendala yang dialami dalam Penerapan Model
Pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions dan Pembelajaran Model
Number Head Together (NHT) Pada Materi Sebaran Barang Tambang
Indonesia Di Kelas XI IPS SMA Negeri 11 Medan T.P 2014/2015.
2. Untuk Mengetahui Penerapan Model Pembelajaran Student Teams-Achievement
Divisions (STAD) dan Pembelajaran Model Number Head Together (NHT)
sudah sesuai dengan Pendekatan Ilmiah Pada Materi Sebaran Barang Tambang
Indonesia Di Kelas XI IPS SMA Negeri 11 Medan T.P 2014/2015.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini antara lain:
1. Sebagai sumbangan pemikiran ke dinas pendidikan dalam rangka perbaikan
pengajaran khususnya bagi tempat penelitian
2. Sebagai bahan masukan bagi guru dan calon guru dalam menentukan variasi
penggunaan model pembelajaran kooperatif yang sesuai dengan pendekatan
ilmiah.
3. Sebagai bahan masukan dan referensi bagi rekan penulis lainnya yang ingin
74
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis yang dilakukan maka
kesimpulan yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kendala dalam penerapan Model Pembelajaran STAD dan NHT dilihat dari
pendekatan saintifik.
a. Kendala dalam penerapan STAD di Kelas XI IPS 1 yaitu 1) kurang kondusifnya kelas akibat pembagian kelompok yang tidak sesuai
dengan keinginan siswa dan ketika mengatur posisi duduk dalam
kelompok. 2) sebagian siswa masih pasif dan cenderung diam. hal ini
dilihat partisipasi dari 37 siswa masih terdapat 6 siswa yang tidak
melakukan aktivitas mengamati, 18 siswa yang tidak melakukan aktivitas
bertanya, 5 siswa yang tidak melakukan aktivitas mengumpukan informasi,
14 siswa yang tidak ikut menganalisis serta 9 siswa yang tidak ikut
berpartisipasi dalam mengkomunikasikan.
b. Kendala dalam penerapan NHT di kelas XI IPS 2 yaitu 1) Suasana
kelas tidak kondusif, 2) keberanian siswa masih kurang dalam
memeberikan tanggapan dikarenakan terbiasa pasif didalam kelas dan
belum terbiasa dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered
Head Together. 3) masih terdapat siswa yang tidak terpanggil
nomornya. Hal ini dapat dilihat dari terdapat 9 siswa yang tidak
melakukan aktivitas mengamati, 20 siswa yang tidak melakukan aktivitas
75
14 siswa yang tidak ikut menganalisis serta 9 siswa yang tidak ikut
berpartisipasi dalam mengkomunikasikan.
2. Penerapan Model Pembelajaran STAD dan NHT telah sesuai dengan
Pendekatan saintifik dilihat dari hasil lembar partisipasi siswa yang
menyatakan bahwa Model pembelajaran STAD mempunyai rata-rata Skor
3,56 dengan persentase 71,35% dan pada Model Pembelajaran NHT
mempunyai rata-rata skor 3,41 dengan persentase 68,23%. Sehingga dapat
dikatakan model pembelajaran STAD dan NHT telah cukup sesuai namun
belum baik dalam penerannya.
B. Saran
1. Guru dan Calon guru harus lebih meningkatkan kembali pemahamannya
mengenai model pembelajaran STAD dan NHT agar dalam penerapannya
tidak mengalami kendala-kendala yang dapat mengganggu proses
pembelajaran.
2. Guru dan calon Guru harus lebih mempersiapkan perencanaan pembelajaran
lebih baik lagi agar tidak menimbulkan kendala-kendala dalam penerapannya.
3. Guru dan calon guru harus lebih memahami pelaksanaan pendekatan saintifik
dan model pembelajaran yang sesuai dengan pendekatan saintifik, agar dalam
76
DAFTAR PUSTAKA
Ariningsih. 2003. Pengaruh metode kooperatif student team achievement divisions (STAD) lebih baik dibandingkan dengan metode Team Assisted Individualization(TAI)yangdimodifikasidenganpraktikumdenganmemperha tikanEq(EmotionalQuotient)siswaterhadapprestasibelajarpadamateripoko
kpenentuanΔhreaksikelas IX ilmuAlam Semester 1 SMA Negeri 8.
Surakarta. Program studipendidikanfisika.UniversitasSebelasMaret.
Arikunto, 2011. Dasar-dasar evaluasi pendidikan.yogjakarta:Bumi Aksara
Arnawati. 2011. Penerapan model pembelajarankooperatiftipe STAD (student team
achievementdivisions)untukmeningkatkanaktifitasdanhasilbelajarmatapela jaransurat- menyuratkelas IX AP di SMK Negeri 1 StabatTahunAjaran 2010/2011 Skripsi.FE.Medan:UNIMED
Ibrahim,H Muslim. 2005. PembelajaranKooperatif. Surabaya : UNESA Universitas Press
Isjoni, H. 2009. Pembelajaran Kooperatif (Meningkatkab Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik).Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Ismail.2006.Ciri-Ciri Pembelajaran Kooperatif.jakarta:Grafindo
Istarani. 2011. “58 Model Pembelajaran Inovatif”.Medan: Mediapersada
77
Kosasih, E.2014.Strategi belajar dan pembelajaran implementasi kurikulum 2013. Bandung.Yramata Widya
Lie, Anita.2004.Cooperatif Learning. Jakarta :Grasindo
Nasution, S.2008. Berbagai pendekatan dalam Proses belajara & mengajar. Jakarta. Bumi Aksara
Rahayu.2012.Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan Metode STAD dan TAI pada Kompetensi Pelestarian Lingkungan Hidup di Kelas IX SMA Negeri 6 Medan T.A 2011/2012. Medan : FIS Unimed Jurusan Pendidikan Geografi.
Rohani, Ahmad.2004.Pengelolaan Pengajaran.Jakarta: PT Rinekacipta
Sagala, syaiful.2009. Konsep dan makna pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Sanjaya, Wina.2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi standar Proses pendidikan.
Jakarta:Kencana
Slameto. 2010. BelajardanFaktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: RinekaCipta.
Slavin, R.E. 2005. Cooperative Learning. Bandung: NusaMedia
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif Dan R&D).
Tika, Moh. Pandu. 2005. MetodePenelitianGeografi. Jakarta: BumiAksara
Trianto. 2006. Model Pembelajaran Inovatif berorientasi kontruktivisme. Jakarta: Prestasi Pustaka.