• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA MATERI SEBARAN BARANG TAMBANG INDONESIA DI KELAS XI IPS SMA NEGERI 11 MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA MATERI SEBARAN BARANG TAMBANG INDONESIA DI KELAS XI IPS SMA NEGERI 11 MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS

(

STAD) DAN

NUMBERED HEADS TOGETHER

(

NHT

)

PADA MATERI SEBARAN

BARANG TAMBANG INDONESIA DI KELAS XI IPS

SMA NEGERI 11 MEDAN TAHUN AJARAN

2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi

Sebagian Persyaratan

Memperolah Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

MAHRANI DARMA

NIM. 3103131041

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)
(5)

iii

ABSTRAK

Mahrani Darma NIM 3103131041 Judul skripsi “Analisis Penerapan Model

Pembelajaran Koperatif Tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) Dan Numbered Heads Together (NHT) Pada Materi Sebaran Barang Tambang Indonesia di Kelas XI IPS SMA Negeri 11 Medan Tahun Ajaran 2014/2015”. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geograf Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Kendala-kendala dalam penerapan model pembelajaran STAD dan NHT di kelas XI IPS SMAN 11 Medan pada materi Sebaran Barang Tambang di Indonesia, (2) Apakah penerapan model Pembelajaran STAD dan NHT ini dapat disesuaikan dengan pendekatan saintifik.

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMAN 11 Medan dan sampel penelitian ini siswa kelas XI IPS 1 dan siswa kelas XI IPS 2 pada tahun ajaran 2014/2015 dengan jumlah 73 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi dan wawancara. Tehnik analisa datanya menggunakan deskriptif kualitatif.

(6)

v

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan penulisan Skripsi mengenai penelitian tindakan kelas yang berjudul ” Analisis Penerapan Model Pembelajaran

Koperatif Tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) Dan

Numbered Head Together (NHT) Pada Materi Sebaran Barang Tambang

Indonesia Di Kelas XI SMA Negeri 11 Medan Tahun Ajaran 2014/2015

Penulisan Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana pendidikan di Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negri Medan.

penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini banyak mengalami rintangan, namun karena bantuan dan motivasi dari berbagai pihak akhirnya dapat diselesaikan. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan trimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Univrsitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. Restu, M.S Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial, sekaligus dosen pembimbing skripsi yang telah membimbing dalam penulisan skripsi. 3. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd Selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu

Sosial.

4. Bapak Drs Ali Nurman, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi. 5. Ibu Dra. Asnidar, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi,

Sekaligus dosen Penguji yang telah memberikan saran dan perbaikan dalam penulisan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Muhammad Arif, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik. 7. Ibu Dra Elfayetti, M.P selaku Dosen Penguji.

8. Bapak/Ibu dosen khususnya Jurusan Pendidikan Geografi yang telah membekali penulis dengan segudang ilmu di masa perkuliahan.

(7)

vi

10.Bapak Drs. Karapan Lubantoruan, M.Pd Selaku Kepala Sekolah SMAN 11 Medan dan Ibu Nurbaiti Panggabean S.Pd selaku guru bidang Studi Gografi di SMA N 11 Medan.

11.Teristimewa penulis sampaikan terimakasih kepada Ayahanda (Darmawi), Ibunda (Darmawaty), Kakak (Agustina) dan Abang (Ricky) yang selalu berdoa, dan memberi dorongan, dan dana kepada penulis dalam Menyelesaikan Studi di UNIMED.

12.Buat teman Terbaikku Sally Medianti, Inriyatni, Febry, Nurjannah Harahap, Nurjannah aja, dan Terkhusus buat Nanang Pujat Miko, Karina, Dina, Gusti dan Mentari Tawarniate yang selalu memberikan dorongan dan Motivasi.

13.Seluruh teman Stambuk 2010 kelas A, B, C Reguler dan A, B Ekstensi, serta terutama kelas B reguler yang tidak dapat penulis ucapkan satu persatu.

(8)

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN PENGESAHAN SKRIPSI ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iii

ABSTRAK ... iv

B.Indentifikasi Masalah ... 5

C.Batasan Masalah ... 6

D.Rumusan Masalah ... 6

E.Tujuan Penelitian ... 7

F.Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A.Kerangka Teori ... 8

B. Penelitian Relevan ... 34

C. Kerangka Berfikir ... 35

BAB III METODE PENELITIAN ... 38

A.Lokasi Penelitian ... 38

B. Populasi dan Sampel ... 38

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasioanal ... 39

D. Teknik Pengumpul Data ... 40

(9)

viii

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH ... 44

A.Keadaan Fisik ... 44

B.Keadaan Nonfisik ... 48

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ... 54

B. Pembahasan ... 70

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 74

A.Kesimpulan ... 74

B. Saran ... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 76

(10)

ix

DAFTAR TABEL

No. Uraian Halaman

1. Langkah-langkah pembelajaran Kooperatif ... 17

2. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 19

3. Perhitungan Skor Perkembangan STAD ... 21

4. Tingkat Penghargaan Kelompok STAD ... 22

5. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Tipe NHT ... 26

6. Langkah Pembelajaran Pendekatan Saintifik ... 29

7. Kisi-kisi Lembar Pengamatan Pengelolahan Pembelajaran Kooperatif . 40 8. Kisi-kisi Lembar pengamatan partisipasi siswa ... 42

9. Rincian Penggunaan Lahan Di SMA Negeri 11 Medan ... 47

10. Guru Dan Pegawai SMA Negeri 11 Medan ... 49

11. Daftar Nama Guru Pendidik SMA Negeri 11 Medan ... 49

12. Jumlah Siswa Menurut Tingkat Kelas Dan Jenis Kelamin ... 51

13. Fasilitas Belajar Geografi SMA Negeri 11 Medan... 52

14. Hasil Observasi Penerapan STAD Di Kelas XI IPS 1 SMAN 11 Medan ... 55

15. Hasil Partisipasi Siswa ... 59

16. Hal yang ditemukan ... 60

17. Hasil Observasi Penerapan NHT Di Kelas XI IPS 2 SMAN 11 Medan ... 62

18. Hasil Partisipasi Siswa ... 66

(11)

x

DAFTAR GAMBAR

No. Uraian Halaman

1. Kerangka Berfikir ... 37

2. SMAN 11 Medan ... 44

3. Administrasi Kota Medan ... 45

4. Administrasi Kecamatan Medan Tembung ... 46

5. Struktur Organisasi ... 53

6. Situasi Saat Menyampaikan Materi ... 91

7. Situasi Saat Diskusi Kelompok ... 91

8. Suasana Saat Presentasi Kelompok ... 91

9. Saat Guru Memberikan Kuis ... 91

10 Saat Kegiatan Penutup ... 92

11. Kegiatan Pendahuluan Proses Pembelajaran Menggunakan NHT ... 92

12. Situasi Mengatur Posisi Duduk ... 92

13. Situasi Diskusi Kelompok Menggunakan Model NHT ... 93

14. Saat Nomor Urut Dipanggil Untuk Melaporkan Hasil Diskusi ... 93

15. Saat Siswa Memberi Tanggapan ... 93

(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

No. Uraian Halaman

1. Silabus ... 78

2. RPP ... 81

3. Tugas Diskusi ... 89

4. Dokumentasi Penerapan STAD dan NHT ... 91

5. Lembar Pengelolaan Pembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan Saintifik ... 94

6. Lembar Pengamatan Partisipasi Siswa Terhadap Pendekatan Saintifik . 96 7. Lembar wawancara dan hasil wawancara... 97

8. Hasil observasi pengelolaan pembelajaran kooperatif ... 99

(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah suatu proses yang akan mempengaruhi dalam diri peserta

didik untuk menyesuaikan dirinya terhadap perubahan zaman agar peserta didik

mampu bersaing dalam kehidupan masyarakat. Pendidikan dapat diperoleh dimana

saja, namun tidak lepas dari seoarang pengajar, pengajar bertugas membimbing dan

mengarahkan proses ini dalam diri peserta didik agar sasaran dari perubahan itu

dapat tercapai sebagai mana yang diinginkan.

Undang-undang tentang pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 menjelaskan

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spritual keterampilan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

bangsa dan negara.

Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha dasar yang dilakukan

oleh pendidik melalui suatu bimbingan, pengajaran dan latihan untuk membantu

peserta didik dalam mencapai tujuannya. Dengan demikian, seorang pndidik harus

serius mengarahkan peserta didik agar menghasilkan manusia yang berkualitas dan

mampu bersaing dalam masyarakat luas dengan memiliki budi pekerti yang luhur

dan moral yang baik. dapat diartikan pendidikan sebagai usaha manusia untuk

membentuk kepribadian sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat sekitar.

(14)

2

dalam masyarakat sekitarnya, namun hal ini tidak terlepas dari keterampilan guru

dalam melakukan pendekatan yang digunakan dalam pembelajarannya. Oleh Sebab

itu peranan seorang guru sangat penting dalam memilih strategi pembelajaran yang

sesuai untuk diterapkan dalam proses pembelajaran.

Namun sebagian besar peserta didik tidak serius dalam kegiatan pembelajaran

dan tidak memperdulikan guru serta mengerjakan sesuatu yang tidak sesuai dari

materi yang di ajarkan, bahkan terkadang peserta didik tidak segan tidur di dalam

kelas ketika proses pembelajaran berlangsung, bukan hanya itu saja jumlah siswa

yang terlalu banyak dalam satu kelas dapat menyebabkan siswa kurang konsentrasi

dan juga mengakibatkankan seorang guru kurang cakap dalam menangani siswa

yang jumlahnya banyak.

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru Geografi di SMA

Negeri 11 Medan yaitu (Ibu Nurbaiti Pangabean, S.Pd) pada tanggal 24 maret 2014,

Dari hasil wawancara tersebut diketahui bahwa guru geografi dalam memberikan

pelajaran masih menggunakan model pembelajaran konvensional, yaitu model

pembelajaran yang menggunakan metode ceramah, dimana pembelajarannya

berpusat kepada guru, padahal menurut kurikulum 2013 yang sekarang diterapkan di

sekolah tersebut, pembelajaran saat ini sudah menuntut keaktifan siswa. Sehingga

bukan hanya pengetahuan (kognitif) sang anak saja yang dinilai, tetapi juga aspek

afektif (sikap) dan psikomotorik (keterampilan). Selain itu, guru belum sepenuhnya

menguasai model-model pembelajaran kooperatif yang bervariasi, interaksi antara

guru dan siswa kurang merata dimana siswa yang pintar saja yang selalu aktif

sedangkan beberapa siswa lain duduk diam tanpa berani mengeluarkan pokok

(15)

3

berbeda-beda juga merupakan salah satu kendala yang membuat proses pembelajaran

tidak efektif. Bukan hanya itu saja di SMAN 11 ini jumlah siswa dalam satu kelas

terdiri dari 36 – 40 siswa dalam satu kelas, jumlah siswa tersebut tergolong banyak

dan tidak ideal sehingga sehingga kurang efisien dalam proses pembelajaran, hal ini

juga merupakan permasalahan seorang guru dalam mengendalikan siswa agar siswa

dapat berkonsentrasi dalam pembelajarannya sehingga dapat meningkatkan mutu dan

hasil belajar siswa.

Adapun salah satu upaya yang harus dilakukan seorang guru untuk

meningkatkan mutu dan hasil belajar siswa adalah dengan cara menguasai dan

mampu menerapkan berbagai metode serta model pembelajaran yang bervariasi pada

materi yang akan disampikannya. Penggunaan model pembelajaran adalah salah satu

cara untuk dapat mendesain pembelajaran yang responsif dan berpusat pada siswa

agar aktifitas mereka terus meningkat. Selain itu model pembelajaran pada dasarnya

berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan yaitu dapat meningkatkan prestasi

belajar siswa karena prestasi belajar sebagai salah satu indikator kualitas pendidikan.

Prestasi belajar dapat menggambarkan kemampuan yang telah dicapai selama proses

pendidikan.

Keberhasilan suatu model pembelajaran ditentukan oleh patokan yaitu

kriteria tujuan dan kriteria peserta didik, situasi, kemampuan guru, dan penggunaan

media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang di ajarkan. Suatu model

pembelajaran yang baik harus dikuasai guru dalam menyajikan materi pelajaran

kepada siswa di dalam kelas agar materi pelajaran tersebut dapat diterima, dipahami,

dan digunakan oleh siswa dengan baik. Hal lain yang harus diperhatikan dalam

(16)

4

pelajaran, dan bentuk pengajaran (individu dan kelompok). Pada dasarnya tidak ada

model pembelajaran yang paling baik, sebab setiap model pembelajaran yang

digunakan pasti memiliki kelemahan dan kelebihan. Oleh sebab itu penggunaan

model dan metode pembelajaran harus sesuai dengan materi yang diajarkan.

Model pembelajaran bukan hanya sekedar disesuaikan dengan materi yang

diajarkan saja, namun harus di perhatikan apakah model pembelajaran tersebut sesuai

dengan situasi, baik dari peserta didik maupun fasilitas yang disediakan di sekolah.

Banyak model pembelajaran yang menuntut fasilitas ruang belajar yang cukup

memadai dan jumlah siswa yang tidak banyak, hal ini dapat menjadi kelemahan

suatu model pembelajaran karena sesuai kenyataannya masih ada sekolah-sekolah

yang belum lengkap fasilitasnya serta mempunyai jumlah siswa yang banyak dalam

satu kelas, hal ini dapat menjadi kendala guru saat mencari dan menggunakan model

pembelajaran secara tepat.

Sesuai dengan kurikulum 2013 yang ada menuntut model pembelajaran harus

sesuai dengan pendekatan saintifik, hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran yang ada. Namun demikian, apakah model-model pembelajaran yang

biasanya digunakan dalam kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dapat juga kita

gunakan dalam Kurikulum 2013, dimana model pembelajaran tersebut harus dapat

kita sesuaikan dengan pendekatan saintifik?.

Oleh karena itu peniliti dalam penelitian ini ingin menganalisis penerapan

model pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dan Numbered

Head Together (NHT) pada materi sebaran bahan tambang Indonesia karena

kompetensi yang diharapkan dalam materi ini adalah Menganalisis Sebaran Barang

(17)

5

suatu hal yang mudah, apabila jika hanya dilakukan seorang diri, maka dari itu

penggunaan pembelajaran kooperatif yang menekankan pada aktifitas kelompok

sangat membantu siswa untuk bekerja sama dan berinteraksi secara positif untuk

saling bertukar pikiran dan berpikir kritis dalam mencapai tujuan bersama.

Pada kesempatan ini, peneliti memilih model pembelajaran kooperatif tipe

Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dan Pembelajaran Model Number

Head Together (NHT) dikarenakan model pembelajaran ini dapat memberikan siswa

lebih banyak waktu untuk berfikir, untuk merespon dan saling membantu, Pada

dasarnya model ini dirancang untuk memotivasi peserta didik agar saling membantu

antara peserta didik satu dengan yang lain dalam menguasai keterampilan atau

pengetahuan yang disajikan oleh guru, model pembelajaran ini juga menuntut para

peserta didik untuk aktif dan dapat memahami materi. peneliti ingin mengetahui

kendala-kendala dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student

Teams-Achievement Divisions (STAD) dan pembelajaran model Number Head

Together (NHT) serta peneliti ingin mengetahui apakah model-model pembelajaran

tersebut sudah sesuai dengan pendekatan saintifik?.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang diuraikan, maka dapat diidentifikasi

beberapa masalah, yaitu : (1) Pembelajaran di kelas sering menggunakan model

pembelajaran konvensional yaitu menggunakan metode ceramah, (2) model

pembelajaran kurang bervariasi, (3) Kurang mengertinya guru mata pelajaran dalam

(18)

6

didalam kelas, (5) Masih kurangnya pemahaman guru tentang pendekatan saintifik

yang harus diterapkan dalam kurikulum 2013.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan dari hasil identifikasi masalah, maka yang menjadi pembatasan

masalah dalam penelitian ini perlu dibatasi ruang lingkup permasalahannya agar

tidak terlalu luas yaitu Pada Analisis Penerapan Model Pembelajaran Student

Teams-Achievement Divisions (STAD) dan Pembelajaran Model Number Head

Together (NHT) Pada Materi Sebaran Barang Tambang Indonesia Di Kelas XI IPS

SMA Negeri 11 Medan T.P 2014/2015.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah seperti yang telah

disebutkan, maka dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Apa sajakah Kendala-kendala yang dialami dalam Penerapan Model

Pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions dan Pembelajaran Model

Number Head Together (NHT) Pada Materi Sebaran Barang Tambang Indonesia

Di Kelas XI IPS SMA Negeri 11 Medan T.P 2014/2015?

2. Apakah Penerapan Model Pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions

dan Pembelajaran Model Number Head Together (NHT) sudah sesuai dengan

(19)

7

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini antara lain:

1. Untuk mengetahui Kendala-kendala yang dialami dalam Penerapan Model

Pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions dan Pembelajaran Model

Number Head Together (NHT) Pada Materi Sebaran Barang Tambang

Indonesia Di Kelas XI IPS SMA Negeri 11 Medan T.P 2014/2015.

2. Untuk Mengetahui Penerapan Model Pembelajaran Student Teams-Achievement

Divisions (STAD) dan Pembelajaran Model Number Head Together (NHT)

sudah sesuai dengan Pendekatan Ilmiah Pada Materi Sebaran Barang Tambang

Indonesia Di Kelas XI IPS SMA Negeri 11 Medan T.P 2014/2015.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini antara lain:

1. Sebagai sumbangan pemikiran ke dinas pendidikan dalam rangka perbaikan

pengajaran khususnya bagi tempat penelitian

2. Sebagai bahan masukan bagi guru dan calon guru dalam menentukan variasi

penggunaan model pembelajaran kooperatif yang sesuai dengan pendekatan

ilmiah.

3. Sebagai bahan masukan dan referensi bagi rekan penulis lainnya yang ingin

(20)

74

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis yang dilakukan maka

kesimpulan yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kendala dalam penerapan Model Pembelajaran STAD dan NHT dilihat dari

pendekatan saintifik.

a. Kendala dalam penerapan STAD di Kelas XI IPS 1 yaitu 1) kurang kondusifnya kelas akibat pembagian kelompok yang tidak sesuai

dengan keinginan siswa dan ketika mengatur posisi duduk dalam

kelompok. 2) sebagian siswa masih pasif dan cenderung diam. hal ini

dilihat partisipasi dari 37 siswa masih terdapat 6 siswa yang tidak

melakukan aktivitas mengamati, 18 siswa yang tidak melakukan aktivitas

bertanya, 5 siswa yang tidak melakukan aktivitas mengumpukan informasi,

14 siswa yang tidak ikut menganalisis serta 9 siswa yang tidak ikut

berpartisipasi dalam mengkomunikasikan.

b. Kendala dalam penerapan NHT di kelas XI IPS 2 yaitu 1) Suasana

kelas tidak kondusif, 2) keberanian siswa masih kurang dalam

memeberikan tanggapan dikarenakan terbiasa pasif didalam kelas dan

belum terbiasa dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered

Head Together. 3) masih terdapat siswa yang tidak terpanggil

nomornya. Hal ini dapat dilihat dari terdapat 9 siswa yang tidak

melakukan aktivitas mengamati, 20 siswa yang tidak melakukan aktivitas

(21)

75

14 siswa yang tidak ikut menganalisis serta 9 siswa yang tidak ikut

berpartisipasi dalam mengkomunikasikan.

2. Penerapan Model Pembelajaran STAD dan NHT telah sesuai dengan

Pendekatan saintifik dilihat dari hasil lembar partisipasi siswa yang

menyatakan bahwa Model pembelajaran STAD mempunyai rata-rata Skor

3,56 dengan persentase 71,35% dan pada Model Pembelajaran NHT

mempunyai rata-rata skor 3,41 dengan persentase 68,23%. Sehingga dapat

dikatakan model pembelajaran STAD dan NHT telah cukup sesuai namun

belum baik dalam penerannya.

B. Saran

1. Guru dan Calon guru harus lebih meningkatkan kembali pemahamannya

mengenai model pembelajaran STAD dan NHT agar dalam penerapannya

tidak mengalami kendala-kendala yang dapat mengganggu proses

pembelajaran.

2. Guru dan calon Guru harus lebih mempersiapkan perencanaan pembelajaran

lebih baik lagi agar tidak menimbulkan kendala-kendala dalam penerapannya.

3. Guru dan calon guru harus lebih memahami pelaksanaan pendekatan saintifik

dan model pembelajaran yang sesuai dengan pendekatan saintifik, agar dalam

(22)

76

DAFTAR PUSTAKA

Ariningsih. 2003. Pengaruh metode kooperatif student team achievement divisions (STAD) lebih baik dibandingkan dengan metode Team Assisted Individualization(TAI)yangdimodifikasidenganpraktikumdenganmemperha tikanEq(EmotionalQuotient)siswaterhadapprestasibelajarpadamateripoko

kpenentuanΔhreaksikelas IX ilmuAlam Semester 1 SMA Negeri 8.

Surakarta. Program studipendidikanfisika.UniversitasSebelasMaret.

Arikunto, 2011. Dasar-dasar evaluasi pendidikan.yogjakarta:Bumi Aksara

Arnawati. 2011. Penerapan model pembelajarankooperatiftipe STAD (student team

achievementdivisions)untukmeningkatkanaktifitasdanhasilbelajarmatapela jaransurat- menyuratkelas IX AP di SMK Negeri 1 StabatTahunAjaran 2010/2011 Skripsi.FE.Medan:UNIMED

Ibrahim,H Muslim. 2005. PembelajaranKooperatif. Surabaya : UNESA Universitas Press

Isjoni, H. 2009. Pembelajaran Kooperatif (Meningkatkab Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik).Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Ismail.2006.Ciri-Ciri Pembelajaran Kooperatif.jakarta:Grafindo

Istarani. 2011. “58 Model Pembelajaran Inovatif”.Medan: Mediapersada

(23)

77

Kosasih, E.2014.Strategi belajar dan pembelajaran implementasi kurikulum 2013. Bandung.Yramata Widya

Lie, Anita.2004.Cooperatif Learning. Jakarta :Grasindo

Nasution, S.2008. Berbagai pendekatan dalam Proses belajara & mengajar. Jakarta. Bumi Aksara

Rahayu.2012.Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan Metode STAD dan TAI pada Kompetensi Pelestarian Lingkungan Hidup di Kelas IX SMA Negeri 6 Medan T.A 2011/2012. Medan : FIS Unimed Jurusan Pendidikan Geografi.

Rohani, Ahmad.2004.Pengelolaan Pengajaran.Jakarta: PT Rinekacipta

Sagala, syaiful.2009. Konsep dan makna pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Sanjaya, Wina.2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi standar Proses pendidikan.

Jakarta:Kencana

Slameto. 2010. BelajardanFaktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: RinekaCipta.

Slavin, R.E. 2005. Cooperative Learning. Bandung: NusaMedia

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif Dan R&D).

Tika, Moh. Pandu. 2005. MetodePenelitianGeografi. Jakarta: BumiAksara

Trianto. 2006. Model Pembelajaran Inovatif berorientasi kontruktivisme. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya kelompok ketiga mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas tentang prestasi-prestasi yang dicapai Muhammad Arsyad al-Banjari  Kemudian kelompok 1, 2 dan 4

[r]

MENURUT ORGANI SASI / BAGI AN ANGGARAN, UNI T ORGANI SASI , PUSAT,DAERAH DAN KEWENANGAN. KODE PROVINSI KANTOR PUSAT KANTOR

Laporan Praktik Kerja Lapangan yang berjudul “Optimalisasi Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan Sektor Perdesaan Dan Perkotaan Di Dinas Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kota

Evaluasi merupakan tolok ukur keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar di kelas. Kegiatan evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami materi yang

Peneliti juga berterimakasih bagi dosen pembimbing dan dosen-dosen pengajar yang dari awal memberika ide dan dukungan dalam penyusunan skripsi Maskulinitas Pemimpin Perempuan

Untuk itu kami meminta kepada saudara untuk menunjukan asli dokumen yang sah dan masih berlaku ( beserta copynya ), sebagaimana yang terlampir dalam daftar

Dari uraian masalah diatas penulis merumuskan permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana merancang sistem informasi pengolahan data nilai siswa pada SDN 01 Jaya