Lampiran
Gambar 5 : Ruang Pelayanan Internet KPAD Kota Tebing Tinggi
[image:5.612.76.544.425.689.2]DAFTAR PUSTAKA
Afrianto, D.W. 2007. Memaksimalkan fungsi perpustakaan sebagai sarana pembelajaran bagi
siswa di SDN. Kebonsari Kulon VI. Dalam makalah JARDIKNAS kota Probolinggo bagi
pustakawan. <http://media.dikas.go.id/media/document/5457.pdf> (04/07/2013).
Darmono. 2004. Manajemen dan tata Kerja Perpustakaan Umum. Jakarta : Gramedia
Lasa, H. S. 2005. Manajemen Perpustakaan. Cet. 1. Yogyakarta: Gama Media.
Lasa, H. S. 2007. Manajemen Perpustakaan. Cet. 1. Yogyakarta: Gama Media.
Sutarno, N. S. 2006. Perpustakaan dan Masyarakat. Ed. Rev. Jakarta : Sagung Seto
Soeatminah. 2000. Perpustakaan, Kepustakawanan dan Pustakawan. Yogyakarta : Kanisius
Sulistyo-Basuki. 2006. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia
Sedarmayanti. 2001. Dasar-dasar Pengetahuan tentang: Manajemen Perkantoran. Bandung:
Mandar Maju
Siregar, B. 2010. Gedung dan Perlengkapan Perpustakaan. Medan : Program Studi Ilmu
BAB III
TATA RUANG PADA KANTOR PERPUSTAKAAN,ARSIP DAN DOKUMENTASI KOTA TEBING TINGGI
3.1 Gambaran Umum Kantor Perpustakaan, Arsip Dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi
Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi berdiri sejak pada tahun 1978. Dibentuk atas
gagasan putra putri Tebing Tinggi yang berada di pulau jawa dengan membangun gedung
dengan disebut dengan nama gedung perpustakaan Gelora Pemuda yang terletak di jalan T.
Imam Bonjol Tebing Tinggi.Gedung Perpustakaan Gelora Pemuda diresmikan oleh Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Dr. Daoed Yoesoef pada tanggal 19 April 1982 dihadiri Walikota
madya Tebing Tinggi Drs. Amiruddin Lubis.Sejak tahun 1985 sampai dengan 2000 perpustakaan
tersebut tidak beroperasi. Walikota Tebing Tinggi Ir. H Abdul Hafiz Hasibuan menugaskan
Kepala sub bagian Perpustakaan H. Rachmad Suprapto, SH mengoperasikan kembali
perpustakaan Umum Gelora Pemuda pada tanggal 23 Maret 2001.
Selanjutnya Walikota Tebing Tinggi kembali menugaskan Kasubbag Perpustakaan untuk
membentuk Struktur Organisasi Kantor Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi berdasarkan
Peraturan Daerah No. 01 Tahun 2002 tanggal 30 Desember 2002. Pada tanggal 01 Juli 2003
Kantor Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi yang terletak di jalan Sutomo No. 40
diresmikan oleh Walikota Tebing Tinggi Ir. H. Abdul Hafiz Hasibuan. Selanjutnya berdasarkan
Perda Nomor 14 Tahun 2008 tanggal 14 November 2008, Kantor Perpustakaan Umum Kota
Tebing Tinggi diubah menjadi Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing
Tinggi. Seiring dengan visi dan misi dari Kota Tebing Tinggi dab tujuan dari Perpustakaan yang
ingin memajukan masyarakat Tebing Tinggi dengan membaca, maka di dirikan lah 3 Rumah
Baca dan 3 Perpustakaan Kelurahan serta Pustaka-pustaka Binaan di sekolah-sekolah dan mesjid.
Selain itu untuk menjangkau daerah yang belum didirikan Rumah Baca, maka Perpustakaan
Kota Tebing Tinggi mengoperasikan mobil keliling dari Perpustakaan Nasional, sebagai hadiah
Sumatera Utara. Adapun Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi sejak didirikan pada tahun
2002 sampai dengan Juni 2009 di pimpin oleh Alm. H. Rachmad Suprapto, SH, kemudian dari
bulan juli 2009 s/d januari 2010 dipimpin oleh Redawaty Nasution, mulai Januari 2010 s/d
Februari 2011 dipimpin oleh Zahidin, S.Pd, M.Pd, dan mulai Maret 2011 s/d saat ini
Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi dipimpin oleh Hj. Nina Zahara MZ,
SH, MAP.
3.1.1 Visi Dan Misi Kantor Perpustakaan, Arsip Dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi
Dalam mengantisipasi tantangan ke depan menuju kondisi yang diinginkan KPAD Kota
Tebing Tinggi sebagai organisasi perlu secara terus menerus mengembangkan peluang dan
inovasi. Meningkatnya persaingan, tantangan dan tuntutan masyarakat mendorong KPAD Kota
Tebing Tinggi untuk terutama dalam bidang informasi dan komunikasi yang semakin canggih
sehingga harus mempersiapkan diri agar tetap eksis dan unggul dengan senantiasa
mengupayakan perubahan kearah perbaikan yang berbasiskan teknologi informasi dan
komunikasi.
Adapun visi KPAD Kota Tebing Tinggi adalah :
1. Memberdayakan sumber informasi yang dimiliki agar dapat dimanfaaatkan seluas-luasnya oleh masyarakat.
2. Meingkatkan minat baca untuk menjadi budaya baca pada masyarakat.
3. Meningkatkan penggunaa teknologi informasi dan komunikasi guna menunjang moderinisasi perpuastakaan berbasiskan tik.
4. Meningkatkan pelayanan perpustakaan, arsip dan informasi guna pengembangan sumber daya manusia yang beriman, bertaqwa, cerdas dan sejahtera.
Misi KPAD Kota Tebing Tinggi Menjadi Pusat Pengelola Dan Penyebaran Informasi
yang berbasiskan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Guna Mendukung Perpustakaan Sebagai
Sarana Belajar Masyarakat Melalui Pelayanan Prima.
Untuk mewujudkan Visi yang telah ditetapkan oleh setiap organisasi harus mempunyai
Misi yang jelas. Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh organisasi
Pemerintah sesuai dengan Visi yang telah ditetapkan agar tujuan dapat terlaksanakan dan
oleh suatu instansi Pemerintah dan kegiatan spesifik apa yang harus dilaksanakan dalam
pencapaian hal tersebut.
Misi sebagai pernyataan cita-cita, merupakan landasan kerja yang harus dilaksanakan
secara bersama-sama oleh seluruh jajaran instansi pemerintah bersama dengan masyarakat.
3.1.2 Tujuan, sasaran dan strategi Kantor Perpustakaan, Arsip Dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi
Tujuan yang ingin dicapai oleh KPAD Kota Tebing Tinggi dalam Renstra Tahun 2015
adalah meningkatkan kualitas dan Pendidikan Sumber Daya Masyarakat melalui Sumber Daya
yang dimiliki oleh Perpustakaan dengan menitik beratkan pembangunan peningkatan sarana dan
prasarana terutama dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi serta sumber daya
manusia yang kompeten dalam menangani perpustakaan yang berbasiskan teknologi informasi
dan komunikasi.
Sasaran yang akan diraih oleh KPAD Kota Tebing Tinggi dengan telah ditetapkannya
tujuannya, antara lain :
1. Meningkatkan sumber daya manusia melalui perpustakaan
2. Meningkatkan layanan prima kepada masyarakat pemakai perpustakaan yang berbasiskan teknologi informasi dan komunikasi
3. Meningkatkan kualitas perpustakaan untuk menuju perpustakaan yang berbasiskan teknologi informasi dan komunikasi.
4. Mewujudkan peningkatan Minat Baca menjadi Budaya Baca pada masyarakat.
Strategi yang diambil oleh KPAD Kota Tebing Tinggi dalam mewujudkan tujuanya
adalah meningkatkan sarana dan prasarana kerja modern yang berorientasikan Teknologi
Informasi serta membangun SDM pengelola perpustakaan yang profesional terutama dalam
bidang IT dalam memberikan layanan prima kepada masyarakat serta mendukung program
pemerintah Kota Tebing Tinggi. Dalam hal ini dibutuhkan kebijakan dan program untuk lebih
terarah dan teraturnya pencapaian tujuanya dengan melaksanakan :
1. Kebijakan
- Membangun SDM aparatur yang profesional dalam mengelola perpustakaan
- Memberdayakan dan membangun sarana dan prasarana yang mengunjung penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam perpustakaan
- Membina dan meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan instansi terkait dalam bidang perpustakaan
2. Indikator
- Jumlah koleksi buku yang tersedia di KPAD serta stake holder yang terkait dengan bidang perpustakaan.
- Jumlah pengunjung perpustakaan
- Sistem otomasi yang digunakan pada KPAD - Layanan internet yang tersedia pada KPAD
3. Program Sosialisasi
- Pengadaan perlombaan-perlombaan
- Pemilihan pengunjung perpustakaan teladan
- Operasional perpustakaan khusus hari minggu/libur
- Orientasi teknis perpustakaan berbasisikan teknologi dan komunikasi - Pameran buku
- Pemeliharaan perpustakaan sekolah terbaik
4. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
- Pengadaan prasana perpustakaan
- Pengadaan serta pemeliharaan website dan sistem automasi perpustakaan - Pengadaan layanan internet
- Pengadaan prasarana rumah baca
Bagan Struktur Organisasi
Sumber : Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi K E P A L A K A N T O R
SEKSI ARSIP DAN DOKUMENTASI SEKSI AKUISISI DAN
PENGOLAHAN KELOMPOK JABATAN
SEKSI PELAYANAN DAN KERJASAMA
Tabel 3.1 Data Personalia
No Uraian Jumlah
1. Jumlah Pegawai dirinci menurut Golongan :
a. Gol IV
b. Gol III
c. Gol II
d. Golongan I
1 orang
4 orang
9 orang
-
2. Jumlah Pegawai menurut kualifikasi pendidikan :
a. S2,S3 b. S1 c. D3 d. SMU e. SLTP f. SD 1 orang 3 orang 10 orang 25 orang - -
3. Jumlah Pegawai yang menduduki Jabatan Struktural :
a. Eselon II
b. Eselon III
c. Eselon IV
-
1 orang
4 orang
4. Jumlah Pegawai yang menduduki Jabatan Fungsional -
5. Jumlah Pustakawan 5 orang
6. Jumlah tenaga Harian Lepas (THL) 25 orang
7. Jumlah PNS keseluruhan
Jumlah Total (6+7)
10 orang
35 orang
3.2 Tata Ruang Perpustakaan
Perencanaan tata ruang KPAD Kota Tebing Tinggi didasarkan pada hubungan antar
ruang dan dipandang dari segi efisiensi dan alur kerja, mutu pelayanan, serta pengawasan.
Hubungan antar ruang perpustakaan dapat dilihat pada’matriks hubungan antar ruang alasannya.
Didalam matriks tersebut ditunjukan ruang apa yang harus didekatkan, boleh diletakkan jauh,
dan harus diletakkan jauh terhadap ruang lain. Dalam skema, hubungan ruang dapat dilihat pada
gambar diagram hubungan ruang antar ruang. Skema tersebut dapat memberikan gambaran
secara jelas urutan dan hubungan ruang tersebut serta sifat hubungan kerja tiap-tiap ruang.
Sebagian besar luas lantai bangunan perpustakaan dipergunakan sebagai ruang koleksi yang
berisi rak buku dan meja baca. Oleh karena itu, untuk mencapai efisiensi perancangan didasari
cara penataan rak buku dan meja kursi baca. Ukuran penataan rak buku disesuaikan dengan
kebutuhan dan sifat penggunannya.
KPAD Kota Tebing Tinggi yang di lengkapi dengan ruang/gedung luas 1034 M2 di
dalamnya terbagi lagi menjadi beberapa ruangan yaitu ruang kepala perpustakaan, ruang tata
usaha, ruang pelayanan referensi, ruang anak dan remaja.
3.3 Ruangan Perpustakaan
KPAD Kota Tebing Tinggi berada pada suatu ruangan, yang segala aktivitas
perpustakaan dilakukan di ruangan tersebut. Pembagian ruangan pada KPAD Kota Tebing
Tinggi adalah :
1. Ruang Kepala Kantor
2. Ruang Tata Usaha/Kerja Staf 3. Ruang Pelayanan Referensi 4. Ruang Layanan Anak 5. Ruang Layanan Remaja 6. Loker
3.3.1 Ruang Kepala Kantor
Ruang kepala Perpustakaan berada dibagian dalam ruangan terpisah dari ruang staf yang
lainnya, hal ini disebabkan agar kelancaran dalam melaksanakan tugas di Perpustakaaan tidak
perpustakaan berukuran sekitar panjang 3 m dan lebar 4 m. Perlengkapan dan perabot pada
ruangan kepala perpustakaan juga disediakan, Hal ini dilakukan untuk memperlancar kinerja
kerja kepala perpustakaan, antara lain: 1 buah meja, 1 buah kursi dan 1 buah komputer untuk
memperlancar kegiatan-kegiatan yang mendukung perkembangan perpustakaan.
3.3.2 Ruang Tata Usaha/Kerja Staf
Ruang Tata Usaha Dan kerja staf berada di depan ruangan kepala perpustakaan. Ruang
kerja staf memiliki perlengkapan dan perabot yang memadai diantaranya :
1. buah meja,
2. 4 buah kursi
3. 4 buah computer,dan
4. 1 buah televisi
Perlengkapan dan perabot yang dipergunakan oleh petugas-petugas perpustakaan
dipergunakan untuk memperlancar segala kegiatan-kegiatan KPAD Kota Tebing Tinggi. Ruang
kerja staf memiliki panjang 15 m dan lebar 5 m.
3.3.3 Ruang Pelayanan Referensi
Ruangan Pelayanan Referensi pada KPAD Kota Tebing Tinggi berada paling belakang
sebelah kiri di samping ruangan baca, luas ruang referensi 20 m². Ruang pelayanan referensi juga
memiliki perlengkapan dan perabot yang dipergunakan untuk memperlancar kegiatan-kegiatan
pada ruangan deposit .
Berikut perlengkapan dan perabot yang dimiliki oleh ruang deposit :
a. 4 buah rak unutk koleksi referensi yang terbuat dari kayu
b. 9 buah rak untuk referensi yang terbuat dari besi
c. 2 buah komputer
d. 2 buah meja
e. 2 buah kursi
f. 1 buah mesin foto copy
g. 1 buah AC
3.3.4 Ruangan Layanan Anak Dan Remaja
Ruangan layanan anak dan remaja pada KPAD Kota Tebing Tinggi berada paling
belakang sebelah kiri di samping ruangan baca, luas ruang layanan anak dan remaja 24 m².
Ruang anak dan remaja juga memiliki perlengkapan dan perabot yang dipergunakan untuk
memperlancar kegiatan-kegiatan pada ruangan layana anak dn remaja.
Perlengkapan dan perabot yang dimiliki oleh ruang layanaa anak dan remaja :
a. 8 buah rak untuk koleksi Layanan Anak Dan Remaja yang terbuat dari kayu
b. 10 buah rak koleksi Layanan Anak Dan Remaja yang terbuat dari besi
c. Koleksi Alat Peraga Anak
d. 2 buah komputer
e. 3 buah meja
f. 2 buah kursi
g. 1 buah AC
3.3.5 Loker (Tempat Penitipan Barang)
Loker pada KPAD Kota Tebing Tinggi dipergunakan untuk tempat penitipan tas atau
barang-barang yang lain, tempat ini disediakan karena setiap pengguna perpustakaan. yang ingin
mencari informasi ke perpustakaan tidak diperbolehkan membawa tas dan barang-barang lain ke
dalam ruangan perpustakaan, hal ini di buat agar tidak terjadinya kehilangan koleksi pada
perpustakaan. Tempat penitipan barang berupa lemari- lemari yang terbuat dari kayu, ukuran ruangan
3.4 Perabot Perpustakaan
Perpustakaan perlu memberikan fasilitas perpustakaan seperti perabot dan perlengkapan
demi kelancaran kegiatan perpustakaan. Penambahan beberapa jenis perabot dan perlengkapan
ditujukan untuk layanan agar pengunjung dan pemakai jasa perpustakaan dapat menemukan
semua informasi yang dibutuhkan dengan mudah dan cepat. Dalam penataan perabot di
perpustakaan juga tidak boleh asal letak karena akan mengganggu pengguna dalam mencari
koleksi bahan pustaka. Penyusunan di sesuaikan dengan kondisi ruangan perpustakaan. KPAD
Kota Tebing Tinggi sudah mempunyai seorang desain interior yang diharapkan dapat menata
ruang-ruang di perpustakaan, sehingga tata letak perabot dalam ruangan dapat dimanfaatkan
secara efektif oleh penggunanya. Dalam melaksanakan kegiatannya agar berjalan dengan baik dan
lancar, perpustakaan juga harus didukung oleh perabotan dan peralatan yang sesuai dengan aktifitas
[image:16.612.98.519.360.600.2]perpustakaan tersebut.
Tabel 3.4 Perabotan
Rak Buku 22 buah
Rak Majalah 2 buah
Rak Buku Display 3 buah
Rak Surat Kabar 2 buah
Meja Kerja 18 buah
Kursi Kerja 17 buah
Meja Baca 22 buah
Kursi Baca 161 buah
Komputer 15 buah
Komputer PC Take Screen 1 buah
Lap top 4 buah
Mesin Tik 3 buah
TV 3 buah
DVD 2 buah
Audio Visual 2 buah
3.5 Suhu Ruangan Perpustakaan
Suhu ruangan di KPAD Kota Tebing Tinggi memiliki bermacam-macam temperatur suhu
yang berbeda-beda . suhu ruangan ditentukan berdasarkan ruangan misal, ruangan koleksi
memiliki suhu 16ºc karena agar tetap terjaga kualitas bahan pustaka sehingga koleksi awet dan
tidak mudah rusak sedangkan di ruangan lain seperti ruang baca, ruang personalia, ruang
sirkulasi, ruang layanan internet, ruang anak memiliki suhu 17ºc . adanya pengaturan suhu
ruangan di KPAD Kota Tebing Tinggi agar kenyamanan pengguna terjaga dan pengguna tidak
merasa kepanasan saat berada di perpustakaan.
Perpustakaan Kantor Perpustakaan Arsip Daerah Kota Tebing Tinggi memakai sistem
ventilasi aktif yaitu dengan menggunakan AC (air conditioner ) . Suhu ruangannya anatara 26 -
20. Pada perpustakaan Kantor Perpustakaan Arsip Daerah Kota Tebing Tinggi AC dihidupkan
pada jam kerja saja, artinya jika perpustakaan sudah tutup maka AC akan dimatikan. Jumlah AC
yang dipakai pada Kantor Perpustakaan Arsip Daerah Kota Tebing Tinggisebanyak 12 unit.
Jika lampu listrik padam maka sirkulasi udara pada perpustakaan Politeknik Negeri
BAB IV KESIMPULAN 4.1 Kesimpulan
Berdasarkan data yang telah penulis peroleh dari hasil observasi di KPAD Kota Tebing
Tinggi. Maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. KPAD Kota Tebing Tinggi menempati sebuah gedung berukuran sekitar Lantai I : 457
M2 dan Lantai II : 577 M2. Dalam ruangan perpustakaan dibagi menjadi beberapa
ruangan, yaitu Kepala Kantor, Ruang Tata Usaha, Ruang Pelayanan Referensi, Ruang
Seksi Pelayanan, Ruang Pembinaaan Teknis, Ruang Referensi, Ruang Bacaan Umum,
Ruang Layanan Anak, Ruang Layanan Remaja serta ruang tamu.
2. KPAD Kota Tebing Tinggi memakai sistem ventilasi aktif yaitu dengan menggunakan
AC (air conditioner ) . Suhu ruangannya anatara 26 - 20º, AC dihidupkan pada jam kerja
saja, artinya jika perpustakaan sudah tutup maka AC akan dimatikan.
3. Perlengkapan dan perabot yang terdapat di perpustakaan digunakan untuk memperlancar
seluruh bagian KPAD Kota Tebing Tinggi.
4.2 Saran
Sistem tata ruang/gedung merupakan suatu polemik atau masalah yang sering
diabaikan oleh unit informasi atau perpustakaan. Tata ruang/gedung perpustakaan yang baik
akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi program kerja suatu perpustakaan. Pengaturan tata
ruang/gedung yang baik akan menciptakan nuansa nyaman bagi pemustaka maupun pengguna
perpustakaan. Untuk pengembangan sistem tata ruang/gedung KPAD Kota Tebing Tinggi ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk peningkatan sistem tata ruang/gedung perpustakaan
berdasarkan standarisasi yang telah ditetapkan.
1. Perpustakan sebaiknya membuat proyek pengembangan atau perluasan gedung agar dapat
2. Perpustakaan sebaiknya melakukan pengaturan atau penyusunan sistem tata ruang terutama
mengenai sistem tata rak agar menyediakan space yang memadai untuk pengguna.
3. Perpustakaaan sebaiknya mengganti jenis rak yang terbuat dari kayu menjadi rak yang terbuat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Perpustakaan Umum
Menurut Sutarno (2006 : 12) menyatakan bahwa: Perpustakaan umum adalah lembaga pendidikan yang dinyatakan sangat demokratis karena menyediakan sumber belajar sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan melayaninya tanpa membedakan suku bangsa, agama yang dianut, jenis kelamin, latar belakang, dan tingkat sosial, umur, pendidikan serta perbedaan lainnya.
Menurut Soetminah (2000 : 34) “Perpustakaan
Menurut Sulistyo-Basuki (2006 : 46), “Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang
diselenggarakan oleh dana umum dengan tujuan melayani umum”.
Umum adalah perpustakaan yang
mempunyai tugas melayani seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan tingkat usia, tingkat
sosial, tingkat pendidikan”.
Menurut Darmono (2001 : 12) “Perpustakaan Umum adalah pusat sumber belajar dan
informasi bagi penggunanya dengan fungsi sebagai tempat kumpulan buku yang dihimpun dan
diorganisasikan sebagai media belajar siswa”.
2.2Fungsi Perpustakaan Umum
Menurut Sutarno (2006 : 12), fungsi perpustakaan umum adalah:
1. Pengkajian kebutuhan pemakai dalam hal informasi dan bahan pustaka
2. Penyediaan bahan pustaka yang diperkirakan diperlukan, melalui pembelian, langganan, tukar-menukar, pengadaan, penerbitan dan lain-lain.
3. Pengolahan dan penyiapan bahan pustaka. 4. Penyimpanan dan pemeliharaan bahan koleksi. 5. Pendayagunaan/koleksi
6. Pemberian layanan kepada masyarakat dengan sistem yang mudah, cepat dan tepat serta sederhana.
7. Pemsyaratan masyarakat.
8. Pengkajian dan pengemban atas semua aspek kepustakawanan.
9. Menjalin kerjasama dengan perpustakaan lain dalam rangka pemanfaatan bersama koleksi sarana dan prasarana
10.Pelaksanaan koordinasi dengan berbagai pihak-pihak dan mitra kerja lainnya
2.3 Tujuan Perpustakaan Umum
Menurut Sutarno NS (2006 : 34), “Tujuan Perpustakaan adalah untuk menyediakan
fasilitas dan sumber informasi dan menjadi pusat pembelajaran”.
Menurut Lasa (2007 : 14) Tujuan Perpustakaan Umum adalah :
1. Menumbuh kembangkan minat baca dan tulis. Para siswa dan guru dapat memanfaatkan waktu untuk mendapat informasi di perpustakaan. Kebiasaan ini mampu menumbuhkan minat baca mereka yang pada akhirnya dapat menimbulkan minat tulis
2. Mengenalkan teknologi informasi. Perkembangan teknologi informasi harus terus diikuti pelajar dan pengajar. Untuk itu perlu proses pengenalan dan penerapan teknologi informasi dari perpustakaan
3. Membiasakan akses informasi secara mandiri. Pelajar perlu didorong dan diarahkan untuk memiliki rasa percaya diri dan mandiri untuk mengakses informasi. Hanya orang yang percaya diri dan mandirilah yang mampu mencapai kemajuan
4. Memupuk bakat dan minat. Bacaan, tayangan gambar, dan musik di perpustakaan mampu menumbuhkan bakat dan minat seseorang. Fakta dan sejarah membuktikan bahwa keberhasilan seseorang itu tidak ditentukan oleh NEM yang tinggi melainkan melalui pengembangan bakat dan minat.
2.4 Tata Ruang Perpustakaan
2.4.1 Pengertian Tata Ruang Perpustakaan
Menurut Sedarmayanti (2001 : 11) : Tata ruang adalah pengaturan dan penyusunan seluruh mesin kantor, alat perlengkapan kantor, serta perabot kantor pada tempat yang tepat sehingga pegawai dapat bekerja dengan baik, nyaman leluasa dan bebas bergerak, sehingga tercapai efisiensi kerja.
Menurut Afrianto (2007 : 23) mengemukakan bahwa: “Tata ruang adalah salah satu cara
untuk menciptakan suasana yang kondusif dan menyenangkan dalam perpustakaan”.
Menurut Purwati (2007 : 35) menyatakan bahwa: Suatu perpustakaan tidak hanya menyediakan ruang yang kemudian diisi dengan koleksi yang diatur berdasarkan suatu sistem tertentu serta siap dipinjamkan, tetapi letak perpustakaan, bentuk ruangan, penataan perabot dan perlengkapan, alur petugas dan pengguna serta penerangan, keserasian warna, dan sirkulasi udara yang baik perlu diperhatikan oleh penyelenggara perpustakaan.
Menurut Lasa (2005 : 62) “Tata Ruang yaitu penataan perabot atau perlengkapan yang
Berdasarkan uraian di atas bahwa tata ruang perpustakaan adalah salah satu cara untuk
menciptakan suasana kondusif dan menyenangkan dalam perpustakaan. Dengan upaya
penyusunan perabot dan perlengkapan perpustakaan pada tata letak dan susunan yang tepat .
2.4.2 Tujuan Tata Ruang Perpustakaan
Pengaturan tata ruang yang menarik dan fungsional akan mengakibatkan pelaksanaan
tugas dan fungsi perpustakaan yang dapat diatur secara tertib dan lancar. Dengan demikian
komunikasi baik antar petugas perpustakaan maupun penguna perpustakaan akan semakin
lancar, kordinasi dan pengawasan semakin mudah serta mendapatkan pencapaian efisien dan
kenyamanan kerja. Penataan ruangan perpustakaan menurut Lasa (2005 : 67) bertujuan untuk:
1. Memperoleh efektifitas kegiatan dan efesiensi waktu, tenaga dan anggaran.
2. Menciptakan lingkugan yang aman suara, nyaman cahaya, nyaman cahaya, nyaman udara dan nyaman udara.
3. Meningkatkan kualitas pelayanan.
4. Meningkatkan kinerja petugas perpustakaan.
Disamping tujuan tata ruang perpustakaan yang harus dicapai, maka perlu juga
diperhatikan asas-asas tata ruang, agar penataan dan pemanfaatan ruangan dapat di tata
dengan baik.
2.4.3 Ruangan Perpustakaan
Menurut Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan (2000 : 17) ruang perpustakaan
merupakan tempat yang disediakan untuk perpustakaan,harus terpisah dari aktivitas lain. Selain
itu pembagian ruangan harus disesuaikan juga dengan sifat kegiatan, sistem kegiatan, jumlah
pengguna, jumlah staf dan keamanan tata kerja, sehingga kelancaran kegiatan dalam
perpustakaan tersebut berjalan efektif.
Menurut Perpustakaaan Umum (2000 : 20) Agar kelancaran kegiatan dalam
perpustakaan dapat berjalan dengan efektif, maka ada beberapa faktor yang harus
diperhatikan dalam perancangan ruangan perpustakaan antara lain :
1. Jumlah koleksi dan perkembangan di masa yang akan datang 2. Jumlah pemakai atau masyarakat yang dilayani oleh perpustakaan 3. Jumlah bentuk layanan perpustakaan yang disajikan
2.5 Perabot Perpustakaan
Dalam buku Pedoman Umum Perlengkapan Perpustakaan Umum (2000 : 22), Perabot perpustakaan adalah: Barang-barang yang berfungsi sebagai wadah atau wahana penunjang fungsi perpustakaan seperti meja, kursi, rak buku, papan peragaan dan lain sebagainya Sedangkan perlengkapan perpustakaan adalah barang-barang yang merupakan perlengkapan dan suatu komponen atau kegiatan perpustakaan misalnya mesin ketik, komputer, layar proyektor dan sebagainya.
Menurut Yusuf (2001:14) pustakawan harus merencanakan perlengkapan dan perabot
berdasarkan identifikasi kegiatan yang akan dilakukan yaitu:
1. Kegiatan harus sesuai dengan rincian tahap pekerjaan sehingga perlenkapan dan perabot yang dibutuhkan dapat disesuaikan dengan tahap-tahap pekerjaan.
2. Kegiatan harus dihubungkan dengan tempat dimana kegiatan dilakukan. 3. Aspek lain yang diperlukan dalam penentuan perabotan adalah :
a. Jumlah dan jenis koleksi : bhan cetak atau bentuk lain yang ada akan dimiliki perpustakaan dalam rencana lima tahun mendatang.
b. Jangkauan layanan yang akan diselenggarakan, termasuk jumlah tenaga yang akan menempati tiap rungan dan pengembangannya lima tahun mendatang
c. Pada keadaan tertentu ruangan pasti dipakai untuk kegiatan administrasi.
Berdasarkan definisi di atas, dapat diketahui bahwa perabot dan perlengkapan
perpustakaan adalah barang-barang yang diperlukan dan digunakan perpustakaan untuk
membantu kelancaran kegiatan kerja pegawai perpustakaan dan pengguna perpustakaan dalam
melaksanakan kegiatannya. Perabot dan perlengkapan perpustakaan merupakan komponen yang
sangat penting untuk menunjang kelancaran kegiatan perpustakaan.
2.6 Perlengkapan Perpustakaan
Menurut Darmono (2001 : 24) terdapat beberapa perlengkapan pokok yang dibutuhkan
sebuah perpustakaan antara lain:
Biasanya rak buku memiliki ketinggian 190 cm dan terdiri atas 4-5 sap untuk menempatkan koleksi buku.
2. Rak surat kabar; berfungsi untuk meletakkan surat kabar agar tidak mudah rusak atau sobek. Biasanya rak surat kabar terbuat dari kayu dan lebarnya disesuaikan dengan ukuran surat kabar yang dilanggan oleh perpustakaan. Rak ini dilengkapi alat penjepit yang panjangnya 36 inci, yang memudahkan surat kabar untuk dipasang atau dilepas kembali.
3. Rak majalah; berfungsi untuk meletakkan majalah dan biasanya hanya terdiri atas 2 sap. Konstruksi rak yang rendah ini dapat memudahkan pengguna perpustakaan mengambil koleksi majalah yang dibutuhkan.
4. Meja dan kursi baca; perlengkapan ini sangat dibutuhkan oleh perpustakaan untuk melayani pengguna perpustakaan yang ingin membaca koleksi buku di ruang perpustakaan. Pemilihan jenis meja dan kursi baca selain harus disesuaikan dengan kondisi luas ruangan juga disesuaikan dengan dana yang dialokasikan untuk membeli perlengkapan tersebut. Sebaiknya meja dan kursi baca terbuat dari bahan yang kuat (kayu), nyaman dan seragam baik warna dan bentuknya.
5. Meja dan kursi kerja; berguna bagi staf perpustakaan untuk melaksanakan aktivitas dan menyelesaikan tugas-tugasnya. Umumnya meja dan kursi kerja disediakan dalam bentuk tunggal tidak digabung antara staf yang satu dengan lainnya, artinya untuk satu orang staf akan mendapatkan satu buah meja dan kursi.
6. Meja sirkulasi; berfungsi untuk melayani pengguna yang akan meminjam atau mengembalikan koleksi buku perpustakaan. Meja sirkulasi biasanya didesain khusus agar dapat menampung buku dan berkas lainnya dalam jumlah yang banyak. Agar pelayanan sirkulasi berjalan optimal, maka desain meja sirkulasi biasanya terdiri atas beberapa meja yang digabung menjadi satu sehingga membentuk meja yang fleksibel dalam melakukan kegiatan sirkulasi.
7. Lemari catalog; berfungsi untuk menyimpan kartu catalog. Besarnya lemari catalog disesuaikan dengan jumlah laci yang diinginkan sedangkan tingginya disesuaikan dengan tinggi badan pengguna perpustakaan pada umumnya.
8. Kereta buku; berfungsi untuk mengangkut buku yang dikembalikan oleh pengguna perpustakaan (dari sirkulasi ke rak buku) atau mengangkut buku yang telah diproses dibagian pembinaan koleksi ke rak buku. Biasanya kereta buku terbuat dari bahan yang kuat dan beroda.
9. Papan display; berfungsi untuk memamerkan koleksi buku baru yang akan dilayankan oleh perpustakaan.
Berbagai jenis perlengkapan yang memadai perlu dipertimbangkan agar penyusunan tata
ruang perpustakaan dapat dilakukan dengan baik dan fungsional. Dalam kaitannya dengan
ruangan perpustakaan yang didesain sesuai fungsinya, maka tabel berikut ini akan
memperlihatkan rincian sebagian ruangan perpustakaan serta peralatan dan perlengkapan yang
2.7 Suhu Ruangan Perpustakaan
Menurut Siregar (2010 : 30) mengemukakan bahwa ada beberapa faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam menetukan ruangan perpustakaan yaitu:
1. Kegiatan yang dilakukan di dalam ruangan tersebut. Untuk itu perlu di identifikasi terlebih dahulu secara rinci kegiatan/pekerjaan serta tahapan pelaksanaan pekerjaan tersebut. Rincian kegiatan, dan rangkaian pelaksanaan pekerjaan itu harus jelas, sehingga diketahui perabot dan perlengkapan apa yang dibutuhkan setiap tahap pelaksanaannya.
2. Kegiatan yang dilakukan harus dihubungkan dengan luas ruangan yang dibutuhkan, kondisi dan daya tampung ruangan tersebut serta hubungannya dengan ruangan lain, karena hal ini akan menentukan perlengkapan yang dibutuhkan, sehingga dapat diketahui apakah suatu ruangan dapat digunakan untuk kegiatan yang dimaksud. 3. Perlu dipertimbangkan jumlah koleksi yang dimiliki dan yang direncanakan pada
masa 10 tahun kemudian. Di samping itu jangkauan pelayanan yang akan diselenggarakan, petugas yang dibutuhkan dalam setiap ruangan, serta pengembangannya untuk 10 tahun mendatang. Penentuan ruangan ini juga dipengaruhi oleh pengelolaan bidang administrasi dan pengembangannya.
4. Pertimbangan khusus sesuai dengan penggunaan ruangan tersebut, seperti ruangan khusus untuk petugas perpustakaan dimana pengunjung tidak diperbolehkan masuk, dan dimana pengguna dapat masuk.
Pada dasarnya suatu perpustakaan yang paling sederhana sekalipun harus memiliki
sejumlah ruangan yang mempunyai fungsi yang berlainan. Dengan kata lain, suatu perpustakaan
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Pendidikan sekarang telah menjadi kebutuhan pokok yang harus dimiliki setiap orang
agar dapat menjawab tantangan kehidupan. Untuk memperoleh pendidikan banyak cara
yang bisa ditempuh, diantaranya melalui pendidikan formal dan non-formal. Selain itu
pendidikan juga dapat diperoleh melalui jalur non formal salah satunya melalui
perpustakaan, khususnya perpustakaan umum. Perpustakaan umum mempunyai peran yang
sangat strategis dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat, sebagai wahana belajar
sepanjang hayat untuk mengembangkan potensi masyarakat agar menjadi manusia yang
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warna negara yang
demokratis serta bertanggung jawab dalam mendukung penyelengaraan pendidikan
nasional serta merupakan wahana pelestarian kekayaan budaya bangsa.
Untuk itu perpustakaan dari segi fisknya memerlukan pembinaan yang tepat yang
memperhatikan perpaduan aspek lokasi gedung ruangan dan koleksi agar serasi, selaras
dan seimbang. Tidak boleh terjadi alur kerja yang terhambat karena masalah lokasi dan tata
ruang. Pemilihan lokasi perpustakaan yang strategis mudah diakses oleh masyarakat dan
nyaman mempunyai daya tarik tersendiri bagi pengunjung perpustakaan. Penataan/gedung
ruangan perpustakaan harus sesuai dengan standart tata ruang perpustakaan, penataan
perabot, peralatan dan fasilitas lainnya yang tersedia harus bedasarkan aturan dan
memenuhi standart yang berlaku yang memperlancar seluruh kegiatan yang ada
perpustakaan tersebut.
Dalam pengamatan awal penulis pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi
(KPAD) Kota Tebing Tinggi masih ada hal yang perlu di perhatikan dalam penataan ruang
perpustakaan. Penataan ruangan serta penataan fasilitas pada perpustakaan tersebut masih
belum sesuai standart tata ruang perpustakaan. Diantaranya masih ada penyusunan rak
buku yang menciptakan suasana yang tidak nyaman karena jarak antara rak buku dengan
meja baca yang kurang luas sehingga suasana di ruang baca tidak nyama. Sebagaimana
pengunjung dan pengguna semua adalah seluruh masyarakat, maka perlu dilakukan
perubahan atau pembangunan gedung demi kemajuan perpustakaan selanjutnya.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengetahui lebih jauh
tentang Tata Ruang Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi
yang sesuai dengan standart perpustakaan umum untuk memperlancar kegiatan
perpustakaan.
1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan kertas karya ini adalah Untuk mengetahui sistem
tata ruang KPAD Kota Tebing Tinggi
1.3Ruang Lingkup
Ruang lingkup penulisan kertas karya ini adalah membahas tata ruang KPAD Kota
Tebing Tinggi yang meliputi : ruangan, perlengkapan, perabot dan suhu ruangan pada
KPAD Kota Tebing Tinggi.
1.4 Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan kertas karya ini adalah
sebagai berikut:
1. Tinjauan Literatur
Tinjauan literatur ini dilakukan untuk mendapatkan informasi melalui bahan
bacaan yang berhubungan dengan pembahasan kertas karya ini bersifat teoritis yaitu
dengan cara membaca buku, internet, dan jurnal yang berkaitan dengan penulisan kertas
karya ini.
2. Observasi
Informasi yang diperoleh dengan cara mengadakan pengamatan secara langsung
3. Wawancara
Melakukan wawancara dengan pustakawan di KPAD Kota Tebing Tinggi untuk
memperoleh keterangan dan informasi yang berhubungan dengan penulisan kertas karya
TATA RUANG PADA KANTOR PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI KOTA TEBING TINGGI
KERTAS KARYA
DISUSUN OLEH : MUHAMMAD FAHMI
122201064
PROGRAM STUDI D3 PERPUSTAKAAN DEPARTEMEN PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI
FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan segala karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini yang berjudul “Tata Ruang Pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi”, sebagai salah satu syarat untuk memenuhi persyaratan kelulusan Program Studi D3 Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rangkaian kata terindah. Penulis ucapkan kepada Ayahanda tercinta Drs.Jamaluddin Alamsyah.MPd dan Ibunda tersayang Juraida.Spd.MM yang telah memberikan segenap jiwa dan raga agar penulis mampu menyelesaikan kertas karya ini. Terima kasih untuk segala curahan perhatian yang tiada pernah habis dan terima kasih telah menjadi orang tua terbaik.
Penulis menyadari bahwa kertas karya ini belum sempurna seperti yang diharapkan. Oleh karena itu, penulis akan menerima kritik dan saran demi kesempurnaan kertas karya ini. Dalam penulisan kertas karya ini, penulis juga telah banyak menerima bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan bimbingan dan petunjuk yang tak ternilai harganya. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dra. Zaslina Zainuddin, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Program Studi D3 Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dra. Zurni Zahara Samosir, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dan tenaga untuk memberikan arahan dan bimbingan sampai kertas karya ini selesai.
4. Bapak Hafis Harahap S.Sos.,M.I.Kom , selaku dosen pembaca pada kertas karya ini. 5. Seluruh staf pengajar program studi D3 perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu dan mendidik penulis salam perkuliahan.
6. Untuk admin D3 Perpustakaan Abang Suryawan S.Sos terima kasih waktu dan tenaga serta selalu memberikan masukan kepada penulis dari masa perkuliahan hingga tahap akhir penyelesaian kertas karya ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan kertas karya ini. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan kertas karya ini, penulis menerima kritik dan saran yang membangun lebih baik lagi untuk kertas karya, penulis berharap semoga kertas karya ini bermanfaat bagi kita semua.
Medan, Juli 2015
Penulis
Muhammad Fahmi
Daftar Isi
Kata Pengantar………i
Daftar Isi………...iii
Daftar Gambar……….iv
Daftar Tabel………..v
BAB I PENDAHULUAN……….1
1.1Latar Belakang………1
1.2Tujuan Penulisan……….2
1.3Ruang Lingkup………...2
1.4Metode Pengumpulan Data………....2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA………..4
2.1 Pengertian Perpustakaan Umum……….4
2.2 Fungsi Perpustakaan Umum………...4
2.3 Tujuan Perpustakaan Umum………..5
3.1 Tata Ruang Perpustakaan………...5
3.1.1 Pengertian Tata Ruang………..5
3.1.2 Tujuan Tata Ruang………6
3.2 Ruangan Perpustakaan………....6
3.3 Perabot Perpustakaan………..7
3.4 Perlengkapan Perpustakaan………7
3.5 Suhu Ruangan……….9
BAB III TATA RUANG KPAD KOTA TEBING TINGGI……….10
4.1 Gambaran Umum KPAD Kota Tebing Tinggi………....10
4.1.1 Visi dan Misi………...11
4.1.2 Tujuan,Sasaran dan Strategi………...12
4.2 Tata Ruang Pepustakaan………...16
4.3 Ruangan Perpustakaan……….16
4.3.1 Ruang Kepala Kantor……….17
4.3.2 Ruang Tata Usaha………...17
4.3.3 Ruang Pelayanan Sirkulasi………..17
4.3.4 Ruang Pelayanan Anak dan Remaja………....18
4.3.5 Loker………....18
4.4 Perabot Perpustakaan………....19
BAB IV KESIMPULAN……….21
5.1 Kesimpulan………21
5.2 Saran………..21
Daftar Tabel
Tabel 3.1 Data Personalia………..15
Daftar Bagan