• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tata Ruang Pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tata Ruang Pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)
[image:1.612.75.542.97.361.2]

Lampiran

(2)
[image:2.612.72.541.226.490.2]
(3)
[image:3.612.74.542.254.515.2]
(4)
[image:4.612.74.543.254.516.2]
(5)
[image:5.612.76.542.71.334.2]

Gambar 5 : Ruang Pelayanan Internet KPAD Kota Tebing Tinggi

[image:5.612.76.544.425.689.2]
(6)

DAFTAR PUSTAKA

Afrianto, D.W. 2007. Memaksimalkan fungsi perpustakaan sebagai sarana pembelajaran bagi

siswa di SDN. Kebonsari Kulon VI. Dalam makalah JARDIKNAS kota Probolinggo bagi

pustakawan. <http://media.dikas.go.id/media/document/5457.pdf> (04/07/2013).

Darmono. 2004. Manajemen dan tata Kerja Perpustakaan Umum. Jakarta : Gramedia

Lasa, H. S. 2005. Manajemen Perpustakaan. Cet. 1. Yogyakarta: Gama Media.

Lasa, H. S. 2007. Manajemen Perpustakaan. Cet. 1. Yogyakarta: Gama Media.

Sutarno, N. S. 2006. Perpustakaan dan Masyarakat. Ed. Rev. Jakarta : Sagung Seto

Soeatminah. 2000. Perpustakaan, Kepustakawanan dan Pustakawan. Yogyakarta : Kanisius

Sulistyo-Basuki. 2006. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia

Sedarmayanti. 2001. Dasar-dasar Pengetahuan tentang: Manajemen Perkantoran. Bandung:

Mandar Maju

Siregar, B. 2010. Gedung dan Perlengkapan Perpustakaan. Medan : Program Studi Ilmu

(7)

BAB III

TATA RUANG PADA KANTOR PERPUSTAKAAN,ARSIP DAN DOKUMENTASI KOTA TEBING TINGGI

3.1 Gambaran Umum Kantor Perpustakaan, Arsip Dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi

Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi berdiri sejak pada tahun 1978. Dibentuk atas

gagasan putra putri Tebing Tinggi yang berada di pulau jawa dengan membangun gedung

dengan disebut dengan nama gedung perpustakaan Gelora Pemuda yang terletak di jalan T.

Imam Bonjol Tebing Tinggi.Gedung Perpustakaan Gelora Pemuda diresmikan oleh Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Dr. Daoed Yoesoef pada tanggal 19 April 1982 dihadiri Walikota

madya Tebing Tinggi Drs. Amiruddin Lubis.Sejak tahun 1985 sampai dengan 2000 perpustakaan

tersebut tidak beroperasi. Walikota Tebing Tinggi Ir. H Abdul Hafiz Hasibuan menugaskan

Kepala sub bagian Perpustakaan H. Rachmad Suprapto, SH mengoperasikan kembali

perpustakaan Umum Gelora Pemuda pada tanggal 23 Maret 2001.

Selanjutnya Walikota Tebing Tinggi kembali menugaskan Kasubbag Perpustakaan untuk

membentuk Struktur Organisasi Kantor Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi berdasarkan

Peraturan Daerah No. 01 Tahun 2002 tanggal 30 Desember 2002. Pada tanggal 01 Juli 2003

Kantor Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi yang terletak di jalan Sutomo No. 40

diresmikan oleh Walikota Tebing Tinggi Ir. H. Abdul Hafiz Hasibuan. Selanjutnya berdasarkan

Perda Nomor 14 Tahun 2008 tanggal 14 November 2008, Kantor Perpustakaan Umum Kota

Tebing Tinggi diubah menjadi Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing

Tinggi. Seiring dengan visi dan misi dari Kota Tebing Tinggi dab tujuan dari Perpustakaan yang

ingin memajukan masyarakat Tebing Tinggi dengan membaca, maka di dirikan lah 3 Rumah

Baca dan 3 Perpustakaan Kelurahan serta Pustaka-pustaka Binaan di sekolah-sekolah dan mesjid.

Selain itu untuk menjangkau daerah yang belum didirikan Rumah Baca, maka Perpustakaan

Kota Tebing Tinggi mengoperasikan mobil keliling dari Perpustakaan Nasional, sebagai hadiah

(8)

Sumatera Utara. Adapun Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi sejak didirikan pada tahun

2002 sampai dengan Juni 2009 di pimpin oleh Alm. H. Rachmad Suprapto, SH, kemudian dari

bulan juli 2009 s/d januari 2010 dipimpin oleh Redawaty Nasution, mulai Januari 2010 s/d

Februari 2011 dipimpin oleh Zahidin, S.Pd, M.Pd, dan mulai Maret 2011 s/d saat ini

Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi dipimpin oleh Hj. Nina Zahara MZ,

SH, MAP.

3.1.1 Visi Dan Misi Kantor Perpustakaan, Arsip Dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi

Dalam mengantisipasi tantangan ke depan menuju kondisi yang diinginkan KPAD Kota

Tebing Tinggi sebagai organisasi perlu secara terus menerus mengembangkan peluang dan

inovasi. Meningkatnya persaingan, tantangan dan tuntutan masyarakat mendorong KPAD Kota

Tebing Tinggi untuk terutama dalam bidang informasi dan komunikasi yang semakin canggih

sehingga harus mempersiapkan diri agar tetap eksis dan unggul dengan senantiasa

mengupayakan perubahan kearah perbaikan yang berbasiskan teknologi informasi dan

komunikasi.

Adapun visi KPAD Kota Tebing Tinggi adalah :

1. Memberdayakan sumber informasi yang dimiliki agar dapat dimanfaaatkan seluas-luasnya oleh masyarakat.

2. Meingkatkan minat baca untuk menjadi budaya baca pada masyarakat.

3. Meningkatkan penggunaa teknologi informasi dan komunikasi guna menunjang moderinisasi perpuastakaan berbasiskan tik.

4. Meningkatkan pelayanan perpustakaan, arsip dan informasi guna pengembangan sumber daya manusia yang beriman, bertaqwa, cerdas dan sejahtera.

Misi KPAD Kota Tebing Tinggi Menjadi Pusat Pengelola Dan Penyebaran Informasi

yang berbasiskan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Guna Mendukung Perpustakaan Sebagai

Sarana Belajar Masyarakat Melalui Pelayanan Prima.

Untuk mewujudkan Visi yang telah ditetapkan oleh setiap organisasi harus mempunyai

Misi yang jelas. Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh organisasi

Pemerintah sesuai dengan Visi yang telah ditetapkan agar tujuan dapat terlaksanakan dan

(9)

oleh suatu instansi Pemerintah dan kegiatan spesifik apa yang harus dilaksanakan dalam

pencapaian hal tersebut.

Misi sebagai pernyataan cita-cita, merupakan landasan kerja yang harus dilaksanakan

secara bersama-sama oleh seluruh jajaran instansi pemerintah bersama dengan masyarakat.

3.1.2 Tujuan, sasaran dan strategi Kantor Perpustakaan, Arsip Dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi

Tujuan yang ingin dicapai oleh KPAD Kota Tebing Tinggi dalam Renstra Tahun 2015

adalah meningkatkan kualitas dan Pendidikan Sumber Daya Masyarakat melalui Sumber Daya

yang dimiliki oleh Perpustakaan dengan menitik beratkan pembangunan peningkatan sarana dan

prasarana terutama dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi serta sumber daya

manusia yang kompeten dalam menangani perpustakaan yang berbasiskan teknologi informasi

dan komunikasi.

Sasaran yang akan diraih oleh KPAD Kota Tebing Tinggi dengan telah ditetapkannya

tujuannya, antara lain :

1. Meningkatkan sumber daya manusia melalui perpustakaan

2. Meningkatkan layanan prima kepada masyarakat pemakai perpustakaan yang berbasiskan teknologi informasi dan komunikasi

3. Meningkatkan kualitas perpustakaan untuk menuju perpustakaan yang berbasiskan teknologi informasi dan komunikasi.

4. Mewujudkan peningkatan Minat Baca menjadi Budaya Baca pada masyarakat.

Strategi yang diambil oleh KPAD Kota Tebing Tinggi dalam mewujudkan tujuanya

adalah meningkatkan sarana dan prasarana kerja modern yang berorientasikan Teknologi

Informasi serta membangun SDM pengelola perpustakaan yang profesional terutama dalam

bidang IT dalam memberikan layanan prima kepada masyarakat serta mendukung program

pemerintah Kota Tebing Tinggi. Dalam hal ini dibutuhkan kebijakan dan program untuk lebih

terarah dan teraturnya pencapaian tujuanya dengan melaksanakan :

1. Kebijakan

- Membangun SDM aparatur yang profesional dalam mengelola perpustakaan

(10)

- Memberdayakan dan membangun sarana dan prasarana yang mengunjung penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam perpustakaan

- Membina dan meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan instansi terkait dalam bidang perpustakaan

2. Indikator

- Jumlah koleksi buku yang tersedia di KPAD serta stake holder yang terkait dengan bidang perpustakaan.

- Jumlah pengunjung perpustakaan

- Sistem otomasi yang digunakan pada KPAD - Layanan internet yang tersedia pada KPAD

3. Program Sosialisasi

- Pengadaan perlombaan-perlombaan

- Pemilihan pengunjung perpustakaan teladan

- Operasional perpustakaan khusus hari minggu/libur

- Orientasi teknis perpustakaan berbasisikan teknologi dan komunikasi - Pameran buku

- Pemeliharaan perpustakaan sekolah terbaik

4. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

- Pengadaan prasana perpustakaan

- Pengadaan serta pemeliharaan website dan sistem automasi perpustakaan - Pengadaan layanan internet

- Pengadaan prasarana rumah baca

(11)

Bagan Struktur Organisasi

Sumber : Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi K E P A L A K A N T O R

SEKSI ARSIP DAN DOKUMENTASI SEKSI AKUISISI DAN

PENGOLAHAN KELOMPOK JABATAN

SEKSI PELAYANAN DAN KERJASAMA

(12)
[image:12.612.69.561.98.625.2]

Tabel 3.1 Data Personalia

No Uraian Jumlah

1. Jumlah Pegawai dirinci menurut Golongan :

a. Gol IV

b. Gol III

c. Gol II

d. Golongan I

1 orang

4 orang

9 orang

-

2. Jumlah Pegawai menurut kualifikasi pendidikan :

a. S2,S3 b. S1 c. D3 d. SMU e. SLTP f. SD 1 orang 3 orang 10 orang 25 orang - -

3. Jumlah Pegawai yang menduduki Jabatan Struktural :

a. Eselon II

b. Eselon III

c. Eselon IV

-

1 orang

4 orang

4. Jumlah Pegawai yang menduduki Jabatan Fungsional -

5. Jumlah Pustakawan 5 orang

6. Jumlah tenaga Harian Lepas (THL) 25 orang

7. Jumlah PNS keseluruhan

Jumlah Total (6+7)

10 orang

35 orang

(13)

3.2 Tata Ruang Perpustakaan

Perencanaan tata ruang KPAD Kota Tebing Tinggi didasarkan pada hubungan antar

ruang dan dipandang dari segi efisiensi dan alur kerja, mutu pelayanan, serta pengawasan.

Hubungan antar ruang perpustakaan dapat dilihat pada’matriks hubungan antar ruang alasannya.

Didalam matriks tersebut ditunjukan ruang apa yang harus didekatkan, boleh diletakkan jauh,

dan harus diletakkan jauh terhadap ruang lain. Dalam skema, hubungan ruang dapat dilihat pada

gambar diagram hubungan ruang antar ruang. Skema tersebut dapat memberikan gambaran

secara jelas urutan dan hubungan ruang tersebut serta sifat hubungan kerja tiap-tiap ruang.

Sebagian besar luas lantai bangunan perpustakaan dipergunakan sebagai ruang koleksi yang

berisi rak buku dan meja baca. Oleh karena itu, untuk mencapai efisiensi perancangan didasari

cara penataan rak buku dan meja kursi baca. Ukuran penataan rak buku disesuaikan dengan

kebutuhan dan sifat penggunannya.

KPAD Kota Tebing Tinggi yang di lengkapi dengan ruang/gedung luas 1034 M2 di

dalamnya terbagi lagi menjadi beberapa ruangan yaitu ruang kepala perpustakaan, ruang tata

usaha, ruang pelayanan referensi, ruang anak dan remaja.

3.3 Ruangan Perpustakaan

KPAD Kota Tebing Tinggi berada pada suatu ruangan, yang segala aktivitas

perpustakaan dilakukan di ruangan tersebut. Pembagian ruangan pada KPAD Kota Tebing

Tinggi adalah :

1. Ruang Kepala Kantor

2. Ruang Tata Usaha/Kerja Staf 3. Ruang Pelayanan Referensi 4. Ruang Layanan Anak 5. Ruang Layanan Remaja 6. Loker

3.3.1 Ruang Kepala Kantor

Ruang kepala Perpustakaan berada dibagian dalam ruangan terpisah dari ruang staf yang

lainnya, hal ini disebabkan agar kelancaran dalam melaksanakan tugas di Perpustakaaan tidak

(14)

perpustakaan berukuran sekitar panjang 3 m dan lebar 4 m. Perlengkapan dan perabot pada

ruangan kepala perpustakaan juga disediakan, Hal ini dilakukan untuk memperlancar kinerja

kerja kepala perpustakaan, antara lain: 1 buah meja, 1 buah kursi dan 1 buah komputer untuk

memperlancar kegiatan-kegiatan yang mendukung perkembangan perpustakaan.

3.3.2 Ruang Tata Usaha/Kerja Staf

Ruang Tata Usaha Dan kerja staf berada di depan ruangan kepala perpustakaan. Ruang

kerja staf memiliki perlengkapan dan perabot yang memadai diantaranya :

1. buah meja,

2. 4 buah kursi

3. 4 buah computer,dan

4. 1 buah televisi

Perlengkapan dan perabot yang dipergunakan oleh petugas-petugas perpustakaan

dipergunakan untuk memperlancar segala kegiatan-kegiatan KPAD Kota Tebing Tinggi. Ruang

kerja staf memiliki panjang 15 m dan lebar 5 m.

3.3.3 Ruang Pelayanan Referensi

Ruangan Pelayanan Referensi pada KPAD Kota Tebing Tinggi berada paling belakang

sebelah kiri di samping ruangan baca, luas ruang referensi 20 m². Ruang pelayanan referensi juga

memiliki perlengkapan dan perabot yang dipergunakan untuk memperlancar kegiatan-kegiatan

pada ruangan deposit .

Berikut perlengkapan dan perabot yang dimiliki oleh ruang deposit :

a. 4 buah rak unutk koleksi referensi yang terbuat dari kayu

b. 9 buah rak untuk referensi yang terbuat dari besi

c. 2 buah komputer

d. 2 buah meja

e. 2 buah kursi

f. 1 buah mesin foto copy

g. 1 buah AC

(15)

3.3.4 Ruangan Layanan Anak Dan Remaja

Ruangan layanan anak dan remaja pada KPAD Kota Tebing Tinggi berada paling

belakang sebelah kiri di samping ruangan baca, luas ruang layanan anak dan remaja 24 m².

Ruang anak dan remaja juga memiliki perlengkapan dan perabot yang dipergunakan untuk

memperlancar kegiatan-kegiatan pada ruangan layana anak dn remaja.

Perlengkapan dan perabot yang dimiliki oleh ruang layanaa anak dan remaja :

a. 8 buah rak untuk koleksi Layanan Anak Dan Remaja yang terbuat dari kayu

b. 10 buah rak koleksi Layanan Anak Dan Remaja yang terbuat dari besi

c. Koleksi Alat Peraga Anak

d. 2 buah komputer

e. 3 buah meja

f. 2 buah kursi

g. 1 buah AC

3.3.5 Loker (Tempat Penitipan Barang)

Loker pada KPAD Kota Tebing Tinggi dipergunakan untuk tempat penitipan tas atau

barang-barang yang lain, tempat ini disediakan karena setiap pengguna perpustakaan. yang ingin

mencari informasi ke perpustakaan tidak diperbolehkan membawa tas dan barang-barang lain ke

dalam ruangan perpustakaan, hal ini di buat agar tidak terjadinya kehilangan koleksi pada

perpustakaan. Tempat penitipan barang berupa lemari- lemari yang terbuat dari kayu, ukuran ruangan

(16)

3.4 Perabot Perpustakaan

Perpustakaan perlu memberikan fasilitas perpustakaan seperti perabot dan perlengkapan

demi kelancaran kegiatan perpustakaan. Penambahan beberapa jenis perabot dan perlengkapan

ditujukan untuk layanan agar pengunjung dan pemakai jasa perpustakaan dapat menemukan

semua informasi yang dibutuhkan dengan mudah dan cepat. Dalam penataan perabot di

perpustakaan juga tidak boleh asal letak karena akan mengganggu pengguna dalam mencari

koleksi bahan pustaka. Penyusunan di sesuaikan dengan kondisi ruangan perpustakaan. KPAD

Kota Tebing Tinggi sudah mempunyai seorang desain interior yang diharapkan dapat menata

ruang-ruang di perpustakaan, sehingga tata letak perabot dalam ruangan dapat dimanfaatkan

secara efektif oleh penggunanya. Dalam melaksanakan kegiatannya agar berjalan dengan baik dan

lancar, perpustakaan juga harus didukung oleh perabotan dan peralatan yang sesuai dengan aktifitas

[image:16.612.98.519.360.600.2]

perpustakaan tersebut.

Tabel 3.4 Perabotan

Rak Buku 22 buah

Rak Majalah 2 buah

Rak Buku Display 3 buah

Rak Surat Kabar 2 buah

Meja Kerja 18 buah

Kursi Kerja 17 buah

Meja Baca 22 buah

Kursi Baca 161 buah

Komputer 15 buah

Komputer PC Take Screen 1 buah

Lap top 4 buah

Mesin Tik 3 buah

TV 3 buah

DVD 2 buah

Audio Visual 2 buah

(17)

3.5 Suhu Ruangan Perpustakaan

Suhu ruangan di KPAD Kota Tebing Tinggi memiliki bermacam-macam temperatur suhu

yang berbeda-beda . suhu ruangan ditentukan berdasarkan ruangan misal, ruangan koleksi

memiliki suhu 16ºc karena agar tetap terjaga kualitas bahan pustaka sehingga koleksi awet dan

tidak mudah rusak sedangkan di ruangan lain seperti ruang baca, ruang personalia, ruang

sirkulasi, ruang layanan internet, ruang anak memiliki suhu 17ºc . adanya pengaturan suhu

ruangan di KPAD Kota Tebing Tinggi agar kenyamanan pengguna terjaga dan pengguna tidak

merasa kepanasan saat berada di perpustakaan.

Perpustakaan Kantor Perpustakaan Arsip Daerah Kota Tebing Tinggi memakai sistem

ventilasi aktif yaitu dengan menggunakan AC (air conditioner ) . Suhu ruangannya anatara 26 -

20. Pada perpustakaan Kantor Perpustakaan Arsip Daerah Kota Tebing Tinggi AC dihidupkan

pada jam kerja saja, artinya jika perpustakaan sudah tutup maka AC akan dimatikan. Jumlah AC

yang dipakai pada Kantor Perpustakaan Arsip Daerah Kota Tebing Tinggisebanyak 12 unit.

Jika lampu listrik padam maka sirkulasi udara pada perpustakaan Politeknik Negeri

(18)

BAB IV KESIMPULAN 4.1 Kesimpulan

Berdasarkan data yang telah penulis peroleh dari hasil observasi di KPAD Kota Tebing

Tinggi. Maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. KPAD Kota Tebing Tinggi menempati sebuah gedung berukuran sekitar Lantai I : 457

M2 dan Lantai II : 577 M2. Dalam ruangan perpustakaan dibagi menjadi beberapa

ruangan, yaitu Kepala Kantor, Ruang Tata Usaha, Ruang Pelayanan Referensi, Ruang

Seksi Pelayanan, Ruang Pembinaaan Teknis, Ruang Referensi, Ruang Bacaan Umum,

Ruang Layanan Anak, Ruang Layanan Remaja serta ruang tamu.

2. KPAD Kota Tebing Tinggi memakai sistem ventilasi aktif yaitu dengan menggunakan

AC (air conditioner ) . Suhu ruangannya anatara 26 - 20º, AC dihidupkan pada jam kerja

saja, artinya jika perpustakaan sudah tutup maka AC akan dimatikan.

3. Perlengkapan dan perabot yang terdapat di perpustakaan digunakan untuk memperlancar

seluruh bagian KPAD Kota Tebing Tinggi.

4.2 Saran

Sistem tata ruang/gedung merupakan suatu polemik atau masalah yang sering

diabaikan oleh unit informasi atau perpustakaan. Tata ruang/gedung perpustakaan yang baik

akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi program kerja suatu perpustakaan. Pengaturan tata

ruang/gedung yang baik akan menciptakan nuansa nyaman bagi pemustaka maupun pengguna

perpustakaan. Untuk pengembangan sistem tata ruang/gedung KPAD Kota Tebing Tinggi ada

beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk peningkatan sistem tata ruang/gedung perpustakaan

berdasarkan standarisasi yang telah ditetapkan.

1. Perpustakan sebaiknya membuat proyek pengembangan atau perluasan gedung agar dapat

(19)

2. Perpustakaan sebaiknya melakukan pengaturan atau penyusunan sistem tata ruang terutama

mengenai sistem tata rak agar menyediakan space yang memadai untuk pengguna.

3. Perpustakaaan sebaiknya mengganti jenis rak yang terbuat dari kayu menjadi rak yang terbuat

(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Perpustakaan Umum

Menurut Sutarno (2006 : 12) menyatakan bahwa: Perpustakaan umum adalah lembaga pendidikan yang dinyatakan sangat demokratis karena menyediakan sumber belajar sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan melayaninya tanpa membedakan suku bangsa, agama yang dianut, jenis kelamin, latar belakang, dan tingkat sosial, umur, pendidikan serta perbedaan lainnya.

Menurut Soetminah (2000 : 34) “Perpustakaan

Menurut Sulistyo-Basuki (2006 : 46), “Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang

diselenggarakan oleh dana umum dengan tujuan melayani umum”.

Umum adalah perpustakaan yang

mempunyai tugas melayani seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan tingkat usia, tingkat

sosial, tingkat pendidikan”.

Menurut Darmono (2001 : 12) “Perpustakaan Umum adalah pusat sumber belajar dan

informasi bagi penggunanya dengan fungsi sebagai tempat kumpulan buku yang dihimpun dan

diorganisasikan sebagai media belajar siswa”.

2.2Fungsi Perpustakaan Umum

Menurut Sutarno (2006 : 12), fungsi perpustakaan umum adalah:

1. Pengkajian kebutuhan pemakai dalam hal informasi dan bahan pustaka

2. Penyediaan bahan pustaka yang diperkirakan diperlukan, melalui pembelian, langganan, tukar-menukar, pengadaan, penerbitan dan lain-lain.

3. Pengolahan dan penyiapan bahan pustaka. 4. Penyimpanan dan pemeliharaan bahan koleksi. 5. Pendayagunaan/koleksi

6. Pemberian layanan kepada masyarakat dengan sistem yang mudah, cepat dan tepat serta sederhana.

7. Pemsyaratan masyarakat.

8. Pengkajian dan pengemban atas semua aspek kepustakawanan.

9. Menjalin kerjasama dengan perpustakaan lain dalam rangka pemanfaatan bersama koleksi sarana dan prasarana

10.Pelaksanaan koordinasi dengan berbagai pihak-pihak dan mitra kerja lainnya

(21)

2.3 Tujuan Perpustakaan Umum

Menurut Sutarno NS (2006 : 34), “Tujuan Perpustakaan adalah untuk menyediakan

fasilitas dan sumber informasi dan menjadi pusat pembelajaran”.

Menurut Lasa (2007 : 14) Tujuan Perpustakaan Umum adalah :

1. Menumbuh kembangkan minat baca dan tulis. Para siswa dan guru dapat memanfaatkan waktu untuk mendapat informasi di perpustakaan. Kebiasaan ini mampu menumbuhkan minat baca mereka yang pada akhirnya dapat menimbulkan minat tulis

2. Mengenalkan teknologi informasi. Perkembangan teknologi informasi harus terus diikuti pelajar dan pengajar. Untuk itu perlu proses pengenalan dan penerapan teknologi informasi dari perpustakaan

3. Membiasakan akses informasi secara mandiri. Pelajar perlu didorong dan diarahkan untuk memiliki rasa percaya diri dan mandiri untuk mengakses informasi. Hanya orang yang percaya diri dan mandirilah yang mampu mencapai kemajuan

4. Memupuk bakat dan minat. Bacaan, tayangan gambar, dan musik di perpustakaan mampu menumbuhkan bakat dan minat seseorang. Fakta dan sejarah membuktikan bahwa keberhasilan seseorang itu tidak ditentukan oleh NEM yang tinggi melainkan melalui pengembangan bakat dan minat.

2.4 Tata Ruang Perpustakaan

2.4.1 Pengertian Tata Ruang Perpustakaan

Menurut Sedarmayanti (2001 : 11) : Tata ruang adalah pengaturan dan penyusunan seluruh mesin kantor, alat perlengkapan kantor, serta perabot kantor pada tempat yang tepat sehingga pegawai dapat bekerja dengan baik, nyaman leluasa dan bebas bergerak, sehingga tercapai efisiensi kerja.

Menurut Afrianto (2007 : 23) mengemukakan bahwa: “Tata ruang adalah salah satu cara

untuk menciptakan suasana yang kondusif dan menyenangkan dalam perpustakaan”.

Menurut Purwati (2007 : 35) menyatakan bahwa: Suatu perpustakaan tidak hanya menyediakan ruang yang kemudian diisi dengan koleksi yang diatur berdasarkan suatu sistem tertentu serta siap dipinjamkan, tetapi letak perpustakaan, bentuk ruangan, penataan perabot dan perlengkapan, alur petugas dan pengguna serta penerangan, keserasian warna, dan sirkulasi udara yang baik perlu diperhatikan oleh penyelenggara perpustakaan.

Menurut Lasa (2005 : 62) “Tata Ruang yaitu penataan perabot atau perlengkapan yang

(22)

Berdasarkan uraian di atas bahwa tata ruang perpustakaan adalah salah satu cara untuk

menciptakan suasana kondusif dan menyenangkan dalam perpustakaan. Dengan upaya

penyusunan perabot dan perlengkapan perpustakaan pada tata letak dan susunan yang tepat .

2.4.2 Tujuan Tata Ruang Perpustakaan

Pengaturan tata ruang yang menarik dan fungsional akan mengakibatkan pelaksanaan

tugas dan fungsi perpustakaan yang dapat diatur secara tertib dan lancar. Dengan demikian

komunikasi baik antar petugas perpustakaan maupun penguna perpustakaan akan semakin

lancar, kordinasi dan pengawasan semakin mudah serta mendapatkan pencapaian efisien dan

kenyamanan kerja. Penataan ruangan perpustakaan menurut Lasa (2005 : 67) bertujuan untuk:

1. Memperoleh efektifitas kegiatan dan efesiensi waktu, tenaga dan anggaran.

2. Menciptakan lingkugan yang aman suara, nyaman cahaya, nyaman cahaya, nyaman udara dan nyaman udara.

3. Meningkatkan kualitas pelayanan.

4. Meningkatkan kinerja petugas perpustakaan.

Disamping tujuan tata ruang perpustakaan yang harus dicapai, maka perlu juga

diperhatikan asas-asas tata ruang, agar penataan dan pemanfaatan ruangan dapat di tata

dengan baik.

2.4.3 Ruangan Perpustakaan

Menurut Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan (2000 : 17) ruang perpustakaan

merupakan tempat yang disediakan untuk perpustakaan,harus terpisah dari aktivitas lain. Selain

itu pembagian ruangan harus disesuaikan juga dengan sifat kegiatan, sistem kegiatan, jumlah

pengguna, jumlah staf dan keamanan tata kerja, sehingga kelancaran kegiatan dalam

perpustakaan tersebut berjalan efektif.

Menurut Perpustakaaan Umum (2000 : 20) Agar kelancaran kegiatan dalam

perpustakaan dapat berjalan dengan efektif, maka ada beberapa faktor yang harus

diperhatikan dalam perancangan ruangan perpustakaan antara lain :

1. Jumlah koleksi dan perkembangan di masa yang akan datang 2. Jumlah pemakai atau masyarakat yang dilayani oleh perpustakaan 3. Jumlah bentuk layanan perpustakaan yang disajikan

(23)

2.5 Perabot Perpustakaan

Dalam buku Pedoman Umum Perlengkapan Perpustakaan Umum (2000 : 22), Perabot perpustakaan adalah: Barang-barang yang berfungsi sebagai wadah atau wahana penunjang fungsi perpustakaan seperti meja, kursi, rak buku, papan peragaan dan lain sebagainya Sedangkan perlengkapan perpustakaan adalah barang-barang yang merupakan perlengkapan dan suatu komponen atau kegiatan perpustakaan misalnya mesin ketik, komputer, layar proyektor dan sebagainya.

Menurut Yusuf (2001:14) pustakawan harus merencanakan perlengkapan dan perabot

berdasarkan identifikasi kegiatan yang akan dilakukan yaitu:

1. Kegiatan harus sesuai dengan rincian tahap pekerjaan sehingga perlenkapan dan perabot yang dibutuhkan dapat disesuaikan dengan tahap-tahap pekerjaan.

2. Kegiatan harus dihubungkan dengan tempat dimana kegiatan dilakukan. 3. Aspek lain yang diperlukan dalam penentuan perabotan adalah :

a. Jumlah dan jenis koleksi : bhan cetak atau bentuk lain yang ada akan dimiliki perpustakaan dalam rencana lima tahun mendatang.

b. Jangkauan layanan yang akan diselenggarakan, termasuk jumlah tenaga yang akan menempati tiap rungan dan pengembangannya lima tahun mendatang

c. Pada keadaan tertentu ruangan pasti dipakai untuk kegiatan administrasi.

Berdasarkan definisi di atas, dapat diketahui bahwa perabot dan perlengkapan

perpustakaan adalah barang-barang yang diperlukan dan digunakan perpustakaan untuk

membantu kelancaran kegiatan kerja pegawai perpustakaan dan pengguna perpustakaan dalam

melaksanakan kegiatannya. Perabot dan perlengkapan perpustakaan merupakan komponen yang

sangat penting untuk menunjang kelancaran kegiatan perpustakaan.

2.6 Perlengkapan Perpustakaan

Menurut Darmono (2001 : 24) terdapat beberapa perlengkapan pokok yang dibutuhkan

sebuah perpustakaan antara lain:

(24)

Biasanya rak buku memiliki ketinggian 190 cm dan terdiri atas 4-5 sap untuk menempatkan koleksi buku.

2. Rak surat kabar; berfungsi untuk meletakkan surat kabar agar tidak mudah rusak atau sobek. Biasanya rak surat kabar terbuat dari kayu dan lebarnya disesuaikan dengan ukuran surat kabar yang dilanggan oleh perpustakaan. Rak ini dilengkapi alat penjepit yang panjangnya 36 inci, yang memudahkan surat kabar untuk dipasang atau dilepas kembali.

3. Rak majalah; berfungsi untuk meletakkan majalah dan biasanya hanya terdiri atas 2 sap. Konstruksi rak yang rendah ini dapat memudahkan pengguna perpustakaan mengambil koleksi majalah yang dibutuhkan.

4. Meja dan kursi baca; perlengkapan ini sangat dibutuhkan oleh perpustakaan untuk melayani pengguna perpustakaan yang ingin membaca koleksi buku di ruang perpustakaan. Pemilihan jenis meja dan kursi baca selain harus disesuaikan dengan kondisi luas ruangan juga disesuaikan dengan dana yang dialokasikan untuk membeli perlengkapan tersebut. Sebaiknya meja dan kursi baca terbuat dari bahan yang kuat (kayu), nyaman dan seragam baik warna dan bentuknya.

5. Meja dan kursi kerja; berguna bagi staf perpustakaan untuk melaksanakan aktivitas dan menyelesaikan tugas-tugasnya. Umumnya meja dan kursi kerja disediakan dalam bentuk tunggal tidak digabung antara staf yang satu dengan lainnya, artinya untuk satu orang staf akan mendapatkan satu buah meja dan kursi.

6. Meja sirkulasi; berfungsi untuk melayani pengguna yang akan meminjam atau mengembalikan koleksi buku perpustakaan. Meja sirkulasi biasanya didesain khusus agar dapat menampung buku dan berkas lainnya dalam jumlah yang banyak. Agar pelayanan sirkulasi berjalan optimal, maka desain meja sirkulasi biasanya terdiri atas beberapa meja yang digabung menjadi satu sehingga membentuk meja yang fleksibel dalam melakukan kegiatan sirkulasi.

7. Lemari catalog; berfungsi untuk menyimpan kartu catalog. Besarnya lemari catalog disesuaikan dengan jumlah laci yang diinginkan sedangkan tingginya disesuaikan dengan tinggi badan pengguna perpustakaan pada umumnya.

8. Kereta buku; berfungsi untuk mengangkut buku yang dikembalikan oleh pengguna perpustakaan (dari sirkulasi ke rak buku) atau mengangkut buku yang telah diproses dibagian pembinaan koleksi ke rak buku. Biasanya kereta buku terbuat dari bahan yang kuat dan beroda.

9. Papan display; berfungsi untuk memamerkan koleksi buku baru yang akan dilayankan oleh perpustakaan.

Berbagai jenis perlengkapan yang memadai perlu dipertimbangkan agar penyusunan tata

ruang perpustakaan dapat dilakukan dengan baik dan fungsional. Dalam kaitannya dengan

ruangan perpustakaan yang didesain sesuai fungsinya, maka tabel berikut ini akan

memperlihatkan rincian sebagian ruangan perpustakaan serta peralatan dan perlengkapan yang

(25)

2.7 Suhu Ruangan Perpustakaan

Menurut Siregar (2010 : 30) mengemukakan bahwa ada beberapa faktor yang perlu

dipertimbangkan dalam menetukan ruangan perpustakaan yaitu:

1. Kegiatan yang dilakukan di dalam ruangan tersebut. Untuk itu perlu di identifikasi terlebih dahulu secara rinci kegiatan/pekerjaan serta tahapan pelaksanaan pekerjaan tersebut. Rincian kegiatan, dan rangkaian pelaksanaan pekerjaan itu harus jelas, sehingga diketahui perabot dan perlengkapan apa yang dibutuhkan setiap tahap pelaksanaannya.

2. Kegiatan yang dilakukan harus dihubungkan dengan luas ruangan yang dibutuhkan, kondisi dan daya tampung ruangan tersebut serta hubungannya dengan ruangan lain, karena hal ini akan menentukan perlengkapan yang dibutuhkan, sehingga dapat diketahui apakah suatu ruangan dapat digunakan untuk kegiatan yang dimaksud. 3. Perlu dipertimbangkan jumlah koleksi yang dimiliki dan yang direncanakan pada

masa 10 tahun kemudian. Di samping itu jangkauan pelayanan yang akan diselenggarakan, petugas yang dibutuhkan dalam setiap ruangan, serta pengembangannya untuk 10 tahun mendatang. Penentuan ruangan ini juga dipengaruhi oleh pengelolaan bidang administrasi dan pengembangannya.

4. Pertimbangan khusus sesuai dengan penggunaan ruangan tersebut, seperti ruangan khusus untuk petugas perpustakaan dimana pengunjung tidak diperbolehkan masuk, dan dimana pengguna dapat masuk.

Pada dasarnya suatu perpustakaan yang paling sederhana sekalipun harus memiliki

sejumlah ruangan yang mempunyai fungsi yang berlainan. Dengan kata lain, suatu perpustakaan

(26)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan sekarang telah menjadi kebutuhan pokok yang harus dimiliki setiap orang

agar dapat menjawab tantangan kehidupan. Untuk memperoleh pendidikan banyak cara

yang bisa ditempuh, diantaranya melalui pendidikan formal dan non-formal. Selain itu

pendidikan juga dapat diperoleh melalui jalur non formal salah satunya melalui

perpustakaan, khususnya perpustakaan umum. Perpustakaan umum mempunyai peran yang

sangat strategis dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat, sebagai wahana belajar

sepanjang hayat untuk mengembangkan potensi masyarakat agar menjadi manusia yang

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warna negara yang

demokratis serta bertanggung jawab dalam mendukung penyelengaraan pendidikan

nasional serta merupakan wahana pelestarian kekayaan budaya bangsa.

Untuk itu perpustakaan dari segi fisknya memerlukan pembinaan yang tepat yang

memperhatikan perpaduan aspek lokasi gedung ruangan dan koleksi agar serasi, selaras

dan seimbang. Tidak boleh terjadi alur kerja yang terhambat karena masalah lokasi dan tata

ruang. Pemilihan lokasi perpustakaan yang strategis mudah diakses oleh masyarakat dan

nyaman mempunyai daya tarik tersendiri bagi pengunjung perpustakaan. Penataan/gedung

ruangan perpustakaan harus sesuai dengan standart tata ruang perpustakaan, penataan

perabot, peralatan dan fasilitas lainnya yang tersedia harus bedasarkan aturan dan

memenuhi standart yang berlaku yang memperlancar seluruh kegiatan yang ada

perpustakaan tersebut.

Dalam pengamatan awal penulis pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi

(KPAD) Kota Tebing Tinggi masih ada hal yang perlu di perhatikan dalam penataan ruang

perpustakaan. Penataan ruangan serta penataan fasilitas pada perpustakaan tersebut masih

belum sesuai standart tata ruang perpustakaan. Diantaranya masih ada penyusunan rak

buku yang menciptakan suasana yang tidak nyaman karena jarak antara rak buku dengan

meja baca yang kurang luas sehingga suasana di ruang baca tidak nyama. Sebagaimana

(27)

pengunjung dan pengguna semua adalah seluruh masyarakat, maka perlu dilakukan

perubahan atau pembangunan gedung demi kemajuan perpustakaan selanjutnya.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengetahui lebih jauh

tentang Tata Ruang Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi

yang sesuai dengan standart perpustakaan umum untuk memperlancar kegiatan

perpustakaan.

1.2 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan kertas karya ini adalah Untuk mengetahui sistem

tata ruang KPAD Kota Tebing Tinggi

1.3Ruang Lingkup

Ruang lingkup penulisan kertas karya ini adalah membahas tata ruang KPAD Kota

Tebing Tinggi yang meliputi : ruangan, perlengkapan, perabot dan suhu ruangan pada

KPAD Kota Tebing Tinggi.

1.4 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan kertas karya ini adalah

sebagai berikut:

1. Tinjauan Literatur

Tinjauan literatur ini dilakukan untuk mendapatkan informasi melalui bahan

bacaan yang berhubungan dengan pembahasan kertas karya ini bersifat teoritis yaitu

dengan cara membaca buku, internet, dan jurnal yang berkaitan dengan penulisan kertas

karya ini.

2. Observasi

Informasi yang diperoleh dengan cara mengadakan pengamatan secara langsung

(28)

3. Wawancara

Melakukan wawancara dengan pustakawan di KPAD Kota Tebing Tinggi untuk

memperoleh keterangan dan informasi yang berhubungan dengan penulisan kertas karya

(29)

TATA RUANG PADA KANTOR PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI KOTA TEBING TINGGI

KERTAS KARYA

DISUSUN OLEH : MUHAMMAD FAHMI

122201064

PROGRAM STUDI D3 PERPUSTAKAAN DEPARTEMEN PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(30)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan segala karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini yang berjudul “Tata Ruang Pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi”, sebagai salah satu syarat untuk memenuhi persyaratan kelulusan Program Studi D3 Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rangkaian kata terindah. Penulis ucapkan kepada Ayahanda tercinta Drs.Jamaluddin Alamsyah.MPd dan Ibunda tersayang Juraida.Spd.MM yang telah memberikan segenap jiwa dan raga agar penulis mampu menyelesaikan kertas karya ini. Terima kasih untuk segala curahan perhatian yang tiada pernah habis dan terima kasih telah menjadi orang tua terbaik.

Penulis menyadari bahwa kertas karya ini belum sempurna seperti yang diharapkan. Oleh karena itu, penulis akan menerima kritik dan saran demi kesempurnaan kertas karya ini. Dalam penulisan kertas karya ini, penulis juga telah banyak menerima bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan bimbingan dan petunjuk yang tak ternilai harganya. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dra. Zaslina Zainuddin, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Program Studi D3 Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Zurni Zahara Samosir, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dan tenaga untuk memberikan arahan dan bimbingan sampai kertas karya ini selesai.

4. Bapak Hafis Harahap S.Sos.,M.I.Kom , selaku dosen pembaca pada kertas karya ini. 5. Seluruh staf pengajar program studi D3 perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu dan mendidik penulis salam perkuliahan.

6. Untuk admin D3 Perpustakaan Abang Suryawan S.Sos terima kasih waktu dan tenaga serta selalu memberikan masukan kepada penulis dari masa perkuliahan hingga tahap akhir penyelesaian kertas karya ini.

(31)

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan kertas karya ini. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan kertas karya ini, penulis menerima kritik dan saran yang membangun lebih baik lagi untuk kertas karya, penulis berharap semoga kertas karya ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Juli 2015

Penulis

Muhammad Fahmi

(32)

Daftar Isi

Kata Pengantar………i

Daftar Isi………...iii

Daftar Gambar……….iv

Daftar Tabel………..v

BAB I PENDAHULUAN……….1

1.1Latar Belakang………1

1.2Tujuan Penulisan……….2

1.3Ruang Lingkup………...2

1.4Metode Pengumpulan Data………....2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………..4

2.1 Pengertian Perpustakaan Umum……….4

2.2 Fungsi Perpustakaan Umum………...4

2.3 Tujuan Perpustakaan Umum………..5

3.1 Tata Ruang Perpustakaan………...5

3.1.1 Pengertian Tata Ruang………..5

3.1.2 Tujuan Tata Ruang………6

3.2 Ruangan Perpustakaan………....6

3.3 Perabot Perpustakaan………..7

3.4 Perlengkapan Perpustakaan………7

3.5 Suhu Ruangan……….9

BAB III TATA RUANG KPAD KOTA TEBING TINGGI……….10

4.1 Gambaran Umum KPAD Kota Tebing Tinggi………....10

4.1.1 Visi dan Misi………...11

4.1.2 Tujuan,Sasaran dan Strategi………...12

4.2 Tata Ruang Pepustakaan………...16

4.3 Ruangan Perpustakaan……….16

4.3.1 Ruang Kepala Kantor……….17

4.3.2 Ruang Tata Usaha………...17

4.3.3 Ruang Pelayanan Sirkulasi………..17

4.3.4 Ruang Pelayanan Anak dan Remaja………....18

4.3.5 Loker………....18

4.4 Perabot Perpustakaan………....19

(33)

BAB IV KESIMPULAN……….21

5.1 Kesimpulan………21

5.2 Saran………..21

(34)

Daftar Tabel

Tabel 3.1 Data Personalia………..15

(35)

Daftar Bagan

Gambar

Gambar 1 : Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi
Gambar 2 : Ruang Pelayanan Sirkulasi dan Penitipan Barang KPAD Kota Tebing Tinggi
Gambar 3 : Ruang Koleksi KPAD Kota Tebing Tinggi
Gambar 4 : Ruang Baca KPAD Kota Tebing Tinggi
+4

Referensi

Dokumen terkait

Perpustakaan Keliling adalah perpustakaan yang bergerak dengan membawa bahan pustaka seperti buku dan lain-lain untuk melayani masyarakat dari suatu tempat ke tempat lain yang

Layanan anak di perpustakaan umum arsip dan dokumentasi kota Tebing Tinggi terletak di lantai 1 dekat dengan tempat parkiran sepeda motor pengunjung dan juga dekat layanan

Kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia

Tabel 2.1 Nilai Ambang Kebisingan Menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja 24.. Tabel 2.2 Pembagian Zona Bising Oleh Menteri

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kebisingan dan sumber kebisingan pada ruang baca Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi

Analisis Kebisingan pada Ruang Baca Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (sebuah kajian dengan Pendekatan Ergonomi).. Huboyo,

Untuk menempatkan rak bahan pustaka dalam ruangan perpustakaan, pustakawan harus memperhatikan luas ruangan, banyaknya perabot, letak jendela dan pintu, serta tinggi plafon

Ruang arsip di KPAD Padang Panjang terletak di dalam kantor arsip tersebut, ruang ini boleh dilewati oleh pegawai arsip karena di dekat ruang arsip terdapat toilet,