• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Buku Pembelajaran Teknik Dasar Sepakbola Untuk Anak-Anak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Buku Pembelajaran Teknik Dasar Sepakbola Untuk Anak-Anak"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN BUKU PEMBELAJARAN TEKNIK

DASAR SEPAKBOLA UNTUK ANAK-ANAK

DK 38315/Tugas Akhir Semester II 2013/2014

Oleh :

Syaifullah 51910161

Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)
(3)
(4)

RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Syaifullah

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 10 April 1992

Jenis kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl. Prabu Wastu Kencana No. 44 RT 10 RW

16 Komp. Pakusarakan Lama. Desa

Tanimulya Kec. Ngamprah Kab. Bandung

Barat.

Kode pos : 42055

No. Kontak : 085794160196

Email : syaiful.luz@gmail.com

Latar belakang Pendidikan

1997-2003 : SDN Pakusarakan Cimahi

2003-2006 : Mts Nurul Iman Cimahi

2006-2010 : SMKN 2 Cimahi

(5)

vi DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PENGESAHAN ORISINALITAS ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

BAB II TEKNIK DASAR SEPAKBOLA UNTUK ANAK-ANAK ... 4

II.1 Sepakbola ... 4

II.1.1 Sejarah Sepakbola ... 4

II.1.2 Definisi Sepakbola ... 5

II.1.3 Aturan Permainan Sepakbola ... 6

II.1.4 Teknik Dasar Sepakbola ... 7

II.1.5 Istilah-istilah Dalam Sepakbola ... ...11

II.1.5.1 Tendangan Sudut (Corner Kick) ………..………….11

(6)

vi

II.1.5.3 Tendangan Bebas (Free Kick) ... ...12

II.1.5.4 Tendangan Penalti (Penalty Kick)……….13

II.1.5.5 Offside ....………...13

II.1.5.6 Lemparan Ke Dalam (Throw In)...……….…...14

II.2 Anak-anak... 15

II.2.1 Pengertian Anak-anak ... 15

II.2.2 Perkembangan Sosial Anak ... 15

II.3 Strategi Kreatif Media ... 16

II.4 Komunikasi ………...17 II.5 Hasil Wawancara ... 17

II.6 Hasil Kuisioner ... 18

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL...………..20

III.1 Target Audiens ... 20

III.2 Strategi Perancangan ... 21

III.2.1 Pendekatan Komunikasi ... 21

III.2.2 Strategi Kreatif ... 21

III.2.3 Strategi Media ... 22

III.3 Konsep Visual ... 23

III.3.1 Format Desain ... 23

III.3.2 Tata Letak (Layout) ... 24

III.3.3 Tipografi ... 24

III.3.4 Ilustrasi ... 26

III.3.5 Warna ... 26

III.4 Strategi Distribusi... 27

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA………28

IV.1 Teknis Media ... 28

(7)

vi

IV.2.1 Buku ... 29

IV.2.2 Media Pendukung ... 30

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Jogjakarta : ANDI

Luxbacher, Ph. D. Joseph A. 2011. Sepak Bola Edisi Kedua. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.

Nuryanti. Lusi. 2008. Psikologi Anak. Jakarta : PT Indeks.

Salim. Agus. 2007.Buku Pintar Sepakbola. Bandung : Jembar.

Supriyono, Rakhmat 2010. Desain Komunikasi Visual Teori dan Aplikasi.

Jogjakarta : ANDI

Wargadinata. M.kes. Drs. LinglingUsli. 2013. Modul Pembelajaran Sepakbola.

Bandung : STKIP PASUNDAN Cimahi.

Literatur/Skripsi

Eko Addi Astari, Tri. 2013. Naskah Publikasi. Jogjakarta : STMIK AMIKOM Jogjakarta.

FauziRahman Malik, Imam. 2011. Pengaruh Taktis Terhadap Pemahaman Pola-Pola Permainan Sepakbola. Bandung : UPI

Internet

Lesmana, Andi. Definisi Anak. 15 Mei 2012.

http://edukasi.kompasiana.com/2012/05/15/definisi-anak-463129.html diakses pada (25/04/2014)

Rohmanah, Chy. Pengertian Komunikasi. 22 Januari 2014.

(9)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT, karena hanya atas anugerah dan

rahmat-Nya sehingga Tugas Akhir dan penyusunan laporan ini yang berjudul “Perancangan

Buku Pembelajaran Teknik Dasar Sepakbola Untuk Anak-anak” dapat

terselesaikan. Penulis haturkan banyak terima kasih kepada Dosen pembimbing

yang telah bersedia membimbing selama proses asistensi pada Tugas Akhir, terima

kasih kepada Orangtua dan keluarga tercinta yang memberikan dukungan baik

moril maupun material kepada penulis, terima kasih kepada Nursolihah, Septian

Andriyanto, dan kepada rekan setia yang telah banyak membantu sehingga Tugas

Akhir ini dapat terselesaikan dan juga rekan-rekan lain yang ikut membatu

menyelesaikan laporan ini.

Alasan penulis adalah mengangkat teknik dasar sepakbola ini agar bisa

dikembangkan oleh anak. Mudah-mudahan dengan adanya buku ini,

anak-anak bisa mengetahui penjelasan tentang bagaimana menguasai gerakan teknik

dasar sepakbola yang baik. Juga sebagai salah satu mata kuliah Tugas Akhir,

Fakultas Desain, Program Desain Komunikasi Visual, Universitas Komputer

Indonesia.

Penulis sadar bahwa dalam mengerjakan laporan Tugas Akhir ini masih saja

ada kekurangannya, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifat

membangun dan dapat bermanfaat bagi penulis. Semoga laporan Tugas Akhir ini

bisa dimanfaatkan khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi pembaca.

Bandung, Agustus 2014

(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang menggunakan bola

yang dimainkan oleh dua tim yang masing-masing beranggotakan 11 (sebelas)

orang. Permainan sepakbola pada intinya bertujuan untuk mencetak gol

sebanyak-banyaknya dengan memasukan bola ke gawang lawan, tim mana yang lebih banyak

mencetak gol sebanyaknya maka tim tersebut yang menang dengan waktu dan

peratuan permainan yang telah ditentukan (Salim, 2007).

Permainan sepakbola semakin populer dan digemari oleh semua kalangan

baik orang muda, tua, laki-laki maupun perempuan tidak terkecuali bagi anak-anak.

Bahkan tidak sedikit anak yang kini memiliki keinginan menjadi seorang pemain

sepakbola yang profesional. Apalagi anak-anak merupakan sumber bibit-bibit

generasi untuk masa depan.

Seiring perkembangan sepakbola tersebut tak dapat dipungkiri membuat

persaingan semakin kompetitif diantara pelakunya, klub sepakbola profesional

maupun klub yang amatir dan tim nasional sekalipun. Sehingga mulai bermunculan

tempat pendidikan sekolah sepakbola atau yang dikenal dengan nama SSB (Sekolah

Sepakbola). Sama dengan pendidikan formal lainnya untuk mengikuti SSB dimulai

dari usia belia agar jenjang ilmu atau teknik yang diajarkan dapat secara bertahap

dipahami, tujuan dari SSB tidak lain untuk mencetak bibit-bibit pemain sepakbola

yang handal di masa depan. Dalam SSB anak-anak diajarkan bagaimana bermain

sepakbola baik meliputi peraturan sepakbola, strategi atau pola permainan, dan juga

gerakan teknik dasar sepakbola.

Teknik dasar merupakan rangkaian gerak atau gabungan dari beberapa

gerakan sehingga menjadi suatu rangkaian gerak yang saling berhubungan (Malik,

2011). Tanpa menguasai teknik dasar yang baik seorang pemain tidak akan mampu

memainkan atau menjalankan permainan dengan baik karena mengusai teknik dasar

merupakan fondasi awal bagi seorang pemain untuk dapat memainkan permainan.

Menurut sumber buku Wargadinata (2013) adapun berapa teknik dasar yang

(11)

2

(Shooting), menghentikan bola (Stop Ball), menggiring (Dribble), menyundul

(Heading) (Wargadinata, 2013), dan dari hasil wawancara pada senin tanggal 07

April 2014, tempat sekretariat SSB Panama di jalan Raya Barat no 663, Cimahi

kepada Pelatih SSB PANAMA Cimahi (Ade Rudi) menambahkan bahwa teknik

dasar itu ada juga mempertahankan bola (Keeping Ball), memainkan bola seperti

mengayun atau menimang (Juggling).

Dengan menguasai teknik dasar pemain bola lebih terampil memainkan

sepakbola, kemudian setelah menguasai teknik dasar para pemain pun lebih mudah

untuk mengembangkan teknik-teknik sepakbola yang lainnya. Menguasai teknik

dasar bagi para pemain bisa menemukan gaya atau teknik yang baru yang dapat

dikembangkan dari teknik dasar yang sebelumnya. Namun tidak sedikit juga

pemain yang belum dapat mengusai teknik dasar sepakbola dengan baik sehingga

hal tersebut dapat merugikan untuk dirinya sendiri bahkan kepada timnya yang

berdampak pada kekalahan apabila dalam pertandingan. Untuk dapat mengurangi

hal tersebut diperlukan pembelajaran sedini mungkin seperti mengajarkan teknik

dasar sepakbola dengan baik kepada anak-anak yang kelak akan menjadi pemain di

masa mendatang.

I.2 Identifikasi Masalah

 Perkembangan sepakbola yang semakin maju menjadikan persaingan menjadi lebih kompetitif baik itu secara global maupun internal. Seperti tim

nasional, klub sepakbola profesional, ataupun klub amatir.

 Penguasaan teknik dasar merupakan bagian penting yang harus dikuasai oleh para pemain dalam permainan sepakbola termasuk untuk anak-anak

dari usia dini.

 Anak-anak mengalami kesulitan menguasai teknik dasar penguasaan bola.

(12)

3

I.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah rumusan masalah yaitu bagaimana

membantu anak-anak agar dapat memahami dan menguasai gerakan teknik dasar

sepakbola melalui sebuah media yang informatif atau pembelajaran.

I.4 Batasan Masalah

Batasan perancangan ini untuk anak-anak berumur 8-14 tahun,

karena anak-anak pada umur tersebut masih termasuk kelas junior, dimana

dalam tingkat latihannya masih menitik beratkan pada penguasaan teknik

dasar belum pada pengarahan untuk strategi dan pola permainan.

Mempelajari teknik dasar apa saja yang harus dipelajari oleh anak-anak

umur tersebut.

I.5 Tujuan Perancangan

 Membantu anak-anak agar dapat mempelajari gerakan teknik dasar yang baik dengan adanya media pembelajaran pendukung yang dapat

mengembangkan kemampuan teknik dasar sepakbola.

 Membantu anak-anak melatih gerakan teknik dasar sepakbola, yang dapat langsung diaplikasikan dalam latihan sepakbola.

I.6 Manfaat Perancangan

 Menambah wawasan pengetahuan akan permainan sepakbola baik itu persiapan maupun peraturan permainan.

(13)

4 BAB II

TEKNIK DASAR SEPAKBOLA UNTUK ANAK-ANAK

II.1 Sepakbola

II.1.1 Sejarah Sepakbola

Sepakbola merupakan olahraga yang bersifat universal tiap negara

memiliki sejarahnya masing-masing seperti dari bangsa Indian Kuno yang ada

di Amerika sudah lama mengenal kebiasaan yang memainkan suatu perminan

yang melibatkan banyak orang permainan mereka menggunakan objek berupa

yang dibuat dari bahan getah karet untuk ditendang atau disepak. Demikian

pula bagi bangsa Cina dan Jepanga Kuno di Asia berdasarkan ceritanya dahulu

para biksunya sudah mengenal media yang berbentuk seperti bola yang terbuat

dari bahan getah karet yang digunakan sebagai salah satu alat pelengkap dalam

melakukan ritual kepercayaan. Sedangkan untuk Eropa sendiri pada awalnya

mengenal permainan yang melibatkan banyak orang seperti permainan

sepakbola adalah berasal dari para serdadu Romawi yang mengisi waktu luang

ketika tidak dalam keadaan berperang para serdadu tersebut saling berebut dan

saling menyepak kepala tengkorak yang berasal dari tengkorak kepala dari

musuhnya dan saling berkejaran sepanjang jalan kota (Salim, 2007).

Seiring perkembangannya, permainan sepakbola ini pada awal abad ke

19 tepatnya di Inggris barulah di bentuk format dan bentuk ketentuan dari

permainan sepakbola. Menurut Salim (2007) menjelaskan :

Ketika itu para kalangan muda terpelajar di sekolah-sekolah umum dan universitas, seperti Universitas Cambridge, London memperkenalkan permainan sepakbola dengan menggunakan format dan peraturan sebagaimana permainan sepakbola yang di kenal saat ini.

Dan tidak lama perkembangan selanjutnya pada tahun 1863 diadakan

pertemuan yang diselenggarakan di London. Dengan perkembangan yang

semakin pesat permainan sepakbola itu sendiri, muncul ide untuk menciptakan

(14)

5

sepakbola. Perundingan tersebut diikuti oleh beberapa negara yang

menghasilkan berdirinya satu organisasi yang sekarang di kenal dengan nama

FIFA singkatan dari Federation International de Football Asscociations

didirikan pada tahun 1904 yang bermarkas di kota Zurich, Swiss (Salim, 2007).

Untuk perkembangan sepakbola di Indonesia sendiri di awali dengan

berdirinya badan sepakbola PSSI singkatan dari Persatuan Sepakbola Seluruh

Indonesia. PSSI ini berdiri pada 19 April 1930 Yogyakarta. Pada awal

berdirinya PSSI sendiri adalah singkatan dari Persatoean Sepakraga Seloeroeh

Indonesia. Kemudian dalam kongres PSSI di Solo tahun 1950, di ubah menjadi

Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia dan Ir. Soeratin Sosrosoegondo tercatat

sebagai ketua umum pertama (Salim, 2007).

Memasuki awal abad 20 permainan sepakbola ini mejadi sangat popular

dan digemari oleh semua kalangan.Baik orang tua dan muda, laki-laki dan

perempuan yang kini dapat dilihat memainkan olahraga ini.Bahkan untuk

turnamennya pun kini sudah ada kelasnya baik internasional maupun nasional.

Olahraga sepakbola pun dapat menyatukan berbagai macam hal seperti budaya,

status ekonomi, sosial menurut Luxbaucher (2011) menjelaskan :

Sepakbola merupakan sesuatu yang umum diantara orang-orang yang berlatar belakang dan keturunan yang berbeda-beda, sebuah jembatan yang menghubungkan jenjang ekonomi, politik, kebudayaan, dan agama.

II.1.2 Definisi Sepakbola

Salim (2007) dalam bukunya memaparkan :

(15)

6

Dalam suatu pertandingan sepakbola tim mana yang lebih banyak

mencetak gol ke gawang lawan tim tersebut yang memenangi pertandingan.

Namun dari pertandingan tersebut harus ada orang yang bertanggung jawab

atau sebagai pengadil lapangan yang menentukan siapa yang menang. Pengadil

lapangan biasa di panggil sebagai wasit.

II.1.3 Aturan Permainan Sepakbola

Adapun peraturan dari permainan sepakbola adalah :

 Pertama yaitu ukuran lapang permainan sepakbola yang pada umumnya berbentuk persegi panjang. Ukuran lapangan permainan empat persegi panjang,

dengan panjang 100-110m, dan lebar 64-75m (Wargadinata, 2013).

Gambar II.1 Ukuran Lapang Sepakbola

Sumber : http://rangkuman-pengetahuan.blogspot.com (19/12/2013)

 Kedua adalah jumlah pemain yang diturunkan dalam satu pertandingan, pemain yang boleh diturunkan adalah 11 pemain termasuk salah satunya

penjaga gawang. Peraturan yang berlaku untuk batas pergantian pemain adalah

3 orang.

 Ketiga adalah ukuran bola, ukuran bola harus berbentuk bulat penuh, bagian luar terbuat dari kulit atau bahan lain yang diperkenankan, lingkaran tidak boleh

(16)

7

 Keempat adalah waktu lamanya permainan, waktu permainan terbagi menjadi dalam dua babak dengan waktu durasi yang sama tiap babak berdurasi waktu

45 menit. Jadi total waktu permainan 90 menit yang terbagi dalam dua babak.

Jika dalam 45x2 menit tidak ada yang menang atau kedudukan seri maka di

adakan babak tambahan 15x2 menit terbagi dalam dua babak pula. Jika masih

belum ada pemenang dalam babak tambahan tersebut maka harus ditentukan

oleh adu penalti (Wargadinata, 2013).

 Kelima adalah perlengkapan yang harus digunakan. Yang paling utama adalah sepatu khusus untuk sepakbola, kaos kaki, dan juga pelindung tulang kering

(shinguard) (Wargadinata, 2013).

Gambar II.2Shinguard (Pelindung Tulang Kering) http://www.robbinssports.com(19/12/2013)

II.1.4 Teknik Dasar Sepakbola

Teknik dasar merupakan rangkaian gerak atau gabungan dari beberapa

gerakan sehingga menjadi suatu rangkaian gerak yang berkesinambungan.

Adapun teknik-teknik dasar yang menjadi pondasi untuk bermain sepakbola

adalah :

Dribble (Menggiring)

Menggiring bola adalah keterampilan individu yang sangat penting

untuk dikuasai, karena dengan menggiring yang bagus akan dapat dengan

(17)

8

Gambar II.3 Dribble (Menggiring Bola) Sumber :http://www.marca.com (19/12/2013)

Heading(Menyundul)

Teknik dasar menyundul bola adalah upaya seorang pemain untuk

menguasai bola dengan kepala (Wargadinata, 2013).Teknik dasar ini memilik

kedudukan yang penting bagi pemain yang mungkin memiliki postur tubuh

yang tinggi sehingga untuk memanfaatkan bola atas menjadi sangat mudah.

Gambar II.4 Heading (Menyundul Bola)

Sumber :http://www.ivstatic.com/files/et/imagecache/400x300/files/blog_articles/soccer-kid-636.jpg (25/04/2014)

 (Stop Ball) Menghentikan Bola

Teknik ini sangat membantu sebelum dapat menguasai bola, apabila

bola datang terlebih dahulu pemain harus dapat menghentikan bola.

(18)

9

pemain ingin mendapatkan bola sehingga bola tersebut tidak terpantul terlalu

jauh. Ada beberapa teknik untuk dapat menghentikan bola yaitu dengan

menggunakan kaki, paha, dada (Wargadinata, 2013).

Gambar II.5 Stop Ball (Menghentikan Bola) Sumber :http://www.ronaldo7.net (19/12/2013)

Passing (Mengoper bola) dan Shooting (Menembak)

Passing atau mengoper bola adalah ciri paling dominan dari permainan

sepakbola, dengan menggunakan teknik ini alur atau pergerakkan dari

permainan dapat terlihat. Teknik passing dapat dilatih dengan menguji

ketepatan sasaran dengan memberikan bola kepada pemain lain dengan gerakan

menendang bola menggunakan kaki. Begitu pun dengan shooting atau

menendang bola teknik ini gerakannya hampir sama dengan teknik passing

namun bedanya teknik shooting ini lebih diarahkan kepada gawang dan

menggunakan tenaga yang lebih besar (Wargadinata, 2013).

(19)

10

Gambar II.7 Gerakan Passing (Mengoper Bola) Sumber :http://www.zimbio.com (19/12/2013)

Keeping Ball (Melindungi Bola)

Keeping ball atau teknik mempertahankan bola adalah gerakan dimana

pemain dapat menggunakan tubuh untuk mempertahankan bola dari lawan agar

bola tidak diambil.Teknik keeping ball dapat dilakukan dengan menghalangi

jarak jangkauan kaki lawan untuk mengambil bola dari penguasaan pemain

yang memegang bola dengan menggunakan badan.

Gambar II.8Keeping Ball

Sumber :http://i.dailymail.co.uk/i/pix/2014/04/13/article-2603603-1D149AF400000578-538_634x444.jpg (15/01/2014)

Juggling (Mengayun/Menimang Bola)

Melakukan juggling adalah cara yang paling bagus untuk

mengembangkan reaksi yang cepat, kontrol bola dan meningkatkan konsentrasi

(20)

11

Kemampuan untuk melakukan juggling dengan baik adalah

pengembangan kepercayaan diri yang sangat kuat. Ketika pemain dapat

melakukan juggling secara berulang-ulang, maka pemain dapat menciptakan

banyak peluang dalam situasi permainan. Juggling dapat menggunakan dada,

paha dan kepala.

Gambar II.9 Juggling Sumber

:http://lh5.ggpht.com/_ZD0OjeNXJM0/TEMYXYJgUTI/AAAAAAAAFTE/PH6wEErke9k/b all-juggling-record_thumb.jpg?imgmax=800 (15/01/2014)

Gerakan teknik dasar yang dijelaskan sangat berpengaruh bagi setiap

pemain. Penguasaan teknik dasar yang baik dapat membantu strategi atau

instruksi yang diarahkan oleh pelatih, dengan tujuan meraih kemenangan bagi

timnya. Bahkan sebaliknya apabila pemain tidak dapat menguasai teknik dasar

dengan baik maka permainan pun sulit untuk dikembangkan yang mungkin bisa

berujung dengan kekalahan bagi timnya sendiri.

II.1.5 Istilah-istilah Dalam Sepakbola

Menurut Agus Salim (2007) dalam bukunya menyatakan sebagai berikut :

II.1.5.1 Tendangan Sudut (Corner Kick)

Tendangan sudut atau yang dikenal dengan tendangan pojok

atau tendangan penjuru. Sebuah tendangan sudut ini terjadi, jika

seorang pemain bertahan terakhir yang menyentuh atau menendang

(21)

12

Gambar II.10Tendangan sudut (Corner Kick)

Sumber :http://www.onenewspage.us/video/20130927/1430872/Nailing-the-Perfect-Corner-Kick.htm (15/01/2014)

II.1.5.2 Pelanggaran (Foul)

Dalam permainan sepakbola peristiwa benturan atau kontak

fisik merupakan bagian tidak terpisahkan.Walaupun begitu tetap ada

batasan bahwa hal itu boleh dilakukan atau tidak. Jika pemain

menyerang dengan cara yang dapat mengakibatkan cedera pada

pemain lain, berarti pelanggaran (foul) itu telah terjadi.

II.1.5.3 Tendangan Bebas (Free Kick)

Tendangan Bebas (Free Kick) adalah sebuah tendangan yang

dilakukan oleh seorang pemain dengan tanpa mendapat gangguan

dari pemain lawan. Tendangan bebas ini diberikan kepada pemain

tim lain yang tidak melakukan pelanggaran.

Gambar 2.11Tendangan bebas (Free Kick)

(22)

13

II.1.5.4 Tendangan Penalti (Penalty Kick)

Tendangan penalti (Penalty Kick) diberikan wasit jika terjadi

pelanggaran di dalam kotak penalti yang dilakukan oleh salah satu

pemain dari tim yang diserang. Dan dalam penilaian wasit

pelanggaran tersebut telah dilakukan dengan sengaja. Tendangan

penalti ini disebut sebagai eksekusi yang mematikan karena pihak

lawan yang mendapatkan tendangan ini mempunyai kesempatan

hampir seratus persen untuk bias mencetak gol. Tendangan ini

dilakukan dari titik yang disebut titik penalti, yaitu kira-kira 12 yard

atau 11 meter dari tengah garis gawang.

Gambar II.12Tendangan penalti (Penalty Kick)

Sumber :http://www.youtube.com/watch?v=p9iv8uhxjYY (15/01/2014)

II.1.5.5 Offside

Peraturan offside pada sepakbola cukup sederhana, yakni ketika

seorang pemain bergerak atau berlari lebih dahulu dari barisan

pertahanan kesebelasan yang sedang diserang. Mengenai offside ini

sering menimbulkan adu argumentasi antara pemain yang dinyatakan

telah melakukan gerakan offside dengan wasit serta hakim garis.

Gambar II.13Offside

(23)

14

II.1.5.6 Lemparan ke dalam(Throw In)

Lemparan ke dalam(Throw In) adalah salah satu aturan yang

digunakan untuk memulai kembali permainan yang sebelumnya

terhenti karena bola melewati garis sisi atau keluar lapangan. Bola

dilemparkan oleh seseorang pemain dari tim yang bukan terakhir

menyentuh bola. Pelempar harus menghadap ke lapangan dan

melempar bola dari belakang kepala dengan menggunakan kedua

tangannya, kedua kaki berada di atas tanah saat bola dilepaskan atau

dilemparkan.Bola tersebut harus dilemparkan dengan jelas tidak

boleh hanya dijatuhkan. Bola harus disentuh oleh pemain lain

sebelum pelempar bias memainkan kembali (Salim, 2007).

Gambar II.14 Lemparan ke dalam (Throw in)

Sumber : http://2.bp.blogspot.com/-n5qX-Pm92HI/UV4oRaxak_I/AAAAAAAAAO8/-H0EFzqu2iE/s1600/pemain+melempar+bola.jpg (15/01/2014)

II.2 Anak-Anak

II.2.1 Pengertian Anak-anak

Secara umum dikatakan anak adalah seorang yang dilahirkan

dari perkawinan antar seorang perempuan dengan seorang laki-laki

dengan tidak menyangkut bahwa seseorang yang dilahirkan oleh wanita

meskipun tidak pernah melakukan pernikahan tetap dikatakan anak

(Lesmana, 2012).

Anak juga merupakan cikal bakal lahirnya suatu generasi baru yang

(24)

15

manusia bagi pembangunan Nasional. Anak adalah aset bangsa karena

masa depan bangsa dan Negara dimasa yang akan datang berada

ditangan anak sekarang. Semakin baik keperibadian anak sekarang

maka semakin baik pula kehidupan masa depan bangsa. Begitu pula

sebaliknya, Apabila kepribadian anak tersebut buruk maka akan kurang

baik pula kehidupan bangsa yang akan datang.

Gambar II.15 Foto anak-anak

Sumber :http://cdn.klimg.com/kapanlagi.com//p/anakindo_bp.jpg(25/04/2014)

II.2.2 Perkembangan Sosial Anak

Setiap makhluk hidup tak akan lepas dengan yang namanya

interaksi. Begitu pula anak-anak sejak usia dini, dari proses interaksi

tersebut pola pikir dari seorang anak dapat terbentuk. Interaksi ini dapat

dilakukan di lingkungan sekitarnya. Seperti interaksi yang paling

pertama dilakukan adalah di dalam keluarga dan kemudian lingkungan

sekolahnya dan seterusnya. Menurut Child&Family Canada, salah satu

departemen di Kanada yang bertugas mengelola dan melayani urusan

anak dan keluarga mengutip dari Nuryanti (2008) menjelaskan :

Ada beberapa faktor yang diperlukan anak-anak, yaitu :

Bermain

Bermain sangat penting bagi anak-anak pada periode ini.

(25)

16

1. Menguji kemampuan

2. Mengeskpresikan emosi

3. Bereksperimen dengan peran

4. Belajar tentang aturan dan harapan

5. Melatih keterampilan untuk tahap selanjutnya

Bersahabat

Anak-anak memerlukan interaksi yang positif dengan

teman-teman sebayanya.Teman sebaya menjadi model atau

contoh tentang cara berprilaku terhadap teman-temannya.

Mengisi waktu Bersama Keluarga

Waktu yang cukup bersama keluarga akan menjadi

kesempatan yang bagus bagi anak untuk mengembangkan harga

diri. Waktu bersama keluarga sangat bermanfaat bagi anak dan

juga orang tua karena :

1. Membuat orang tua memahami kebutuhan dasar anak

2. Membuat anak gembira

3. Membuat orang tua memberi penghargaan yang tepat

terhadap apa yang dimiliki dan prestasi yang dicapai anak.

4. Menunjukkan cinta orang tua tanpa syarat.

II.3 Strategi Kreatif Media

Demikian pentingnnya media informasi pada masa ini, dikarenakan

melalui media informasi manusia dapat mengetahui informasi dan dapat

bertukar pikiran serta berinteraksi satu sama lainnya. Kata media merupakan

bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara

atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima. Media

merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan

dari komunikator menuju komunikan. Sedangkan pengertian dari informasi

secara umum informasi adalah data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk

(26)

17

penerima dalam pengambilan keputusan, baik masa sekarang atau yang akan

dating (Astari, 2013).

Maka pengertian dari media informasi dapat disimpulkan sebagai alat

untuk mengumpulkan dan menyusun kembali sebuah informasi sehingga

menjadi bahan yang bermanfaat bagi penerima informasi.

II.4 Komunikasi

Pengertian komunikasi diambil dari bahasa latin communicatio, yang

bersumber dari istilah “communis” yang berarti membuat kebersamaan atau

membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Dalam kehidupan

sehari-hari selain menjadi makhluk individu, manusia juga sebagai makhluk

sosial yang sangat membutuhkan interaksi dengan orang lain. Dari interaksi

itulah terjadi komunikasi untuk menyampaikan pesan, saling bertukar

informasi dengan orang lain untuk tujuan tertentu (Rohmanah, 2014). Adapun

beberapa istilah dalam komunikasi diantaranya bahasa, verbal, diskusi, media

massa, body language, kode/morse/semaphore, dan juga tulisan (Kusrianto,

2007).

Komunikasi juga dipelajari dengan pendekatan yang berbeda-beda

(karena dipelajari oleh berbagai disiplin ilmu lainnya). Latar komunikasi

memang kuat. Hal itu dipengaruhi oleh berbagai sumber disiplin ilmu

(Sosiologi, Psikologi, Politik, Filsafat, Antropologi, dan ilmu lainnya.)

II.5 Hasil Wawancara

Berdasarkan hasil wawancara kepada pelatih SSB Panama Cimahi pada

Senin tanggal 07 April 2014, tempat Sekretariat SSB Panama dijalan Raya

Barat no 663, Cimahi yaitu bapak Ade Rudi, dapat disimpulkan bahwa

(27)

18

sepakbola pasti berbeda porsi dan menu latihan yang dibagikan. Bagi anak-anak

berumur 8-14 tahun masih diarahkan untuk menguasai penguasaan teknik dasar

dengan baik seperti menggiring, mengoper, menembak, mempertahankan,

menghentikan, menyundul bola, dan juga teknik juggling bola. Karena

anak-anak pada umur sekian belum diarahkan pada pergerakan strategi atau pola

permainan. Merujuk hasil dari wawancara tersebut maka perlu adanya media

informasi pendukung bagi anak-anak untuk menguasai teknik dasar sepakbola

yang menarik, mudah dipahami, dan juga murah. Karena dari beberapa SSB

yang ada tidak semuanya membuat media pendukung untuk latihan anak-anak

seperti buku dan yang lainnya.

II.6 Hasil Kuisioner

Berdasarkan hasil studi kuisioner yang dilakukan kepada 100 anak

laki-laki yang berada di kota Cimahi baik itu berasal dari bermacam-macam sekolah

dan dari berbagai umur di bawah 16 tahun. 50 anak menyatakan sangat mudah

mempelajari teknik dasar sepakbola sedangkan 33 orang anak menyatakan

gerakan teknik dasar sepakbola biasa saja dan yang 17 orang anak terakhir

menyatakan gerakan teknik dasar tersebut sulit dari jawaban 100 anak yang

diberi pertanyaan sangat bermacam-macam jawabannya ketika di beri

pertanyaan gerakan teknik dasar apa sangat sulit untuk dipelajari, hampir semua

anak menyatakan pasti ada salah satu gerakan teknik dasar yang sulit untuk

dipelajari. Sangat disayangkan apabila anak-anak yang memiliki keinginan

menjadi seorang pemain sepakbola profesional tidak dapat tersalurkan dengan

baik dan ditunjang oleh faktor-faktor yang lainnya seperti sarana infrastruktur,

pelatih, dan tentunya metode latihan yang baik dimana metode latihan tersebut

meliputi pola-pola permainan dan gerakan teknik dasar. Dapat disimpulkan

(28)

19

dasar sepakbola mengalami kesulitan dalam menguasai gerakan teknik dasar

sepakbola.

(29)

20 BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

III.1 Target Audiens

Penentuan target sasaran (audience) sangat diperlukan dalam

perancangan konsep media. Agar pendekatan kepada target sasaran dapat lebih

terfokus dan efektif dalam penyampaian pesan.

1. Demografis

 Gender Laki-laki

 Usia 8-14 tahun

Anak-anak pada umur tersebut cenderung lebih giat atau tertarik

dalam mempelajari suatu hal yang bagi sangat menarik.

 Pendidikan

Karena daerah ini sebagai objek penelitian yang di dapat dari hasil

pengamatan, daerah tersebut masih kurang adanya media yang dapat

mendukung anak untuk melatih teknik dasar sepakbola.

3. Psikografis

Emosional dari target audiens adalah anak-anak yang menyukai

tantangan, suka menemukan hal-hal yang baru, mempunyai sikap

(30)

21 III.2 Strategi Perancangan

III.2.1 Pendekatan Komunikasi Pendekatan Verbal

Pendekatan verbal yang dilakukan agar pesan atau tujuan

yang ingin disampaikan tepat pada sasaran maka akan dilakukan

perancangan media informasi dengan menggunakan bahasa yang

mudah dimengerti oleh target sasaran. Bahasa yang digunakan

adalah bahasa Indonesia. Gaya bahasa yang digunakan adalah gaya

bahasa yang mudah dimengerti dan biasa diucapkan oleh anak-anak

dalam kegiatan sehari-hari bahasa EYD.

Pendekatan Visual

Strategi pendekatan visual yang dilakukan adalah dengan

menyajikan gambar atau ilustrasi foto dengan pendekatan gaya

realis fotografi, mengenai gerakan teknik dasar sepakbola. Layout

yang ditampilkan menggunakan nuansa lapangan sepakbola, agar

anak-anak dapat membayangkan materi yang dibaca sesuai saat

anak-anak latihan dilapang yang nyata. Penggunaan illustrasi

dengan teknik fotoadalah agar anak-anak tidak cepat merasa bosan

dan penggunaan foto peragaan yang menampilkan gerakan teknik

dasar sepakbola agar memudahkan anak-anak untuk meniru dan

cepat mempelajarinya.

III.2.2 Strategi Kreatif

Strategi kreatif adalah ide yang dikeluarkan untuk

menunjang perancangan yang telah telah direncanakan, sangat erat

kaitannya dengan konsep visual yang akan dibangun dalam

perancangan media informasi. Dalam merancang media informasi

tentang gerakan teknik dasar sepakbola ini, informasi mengenai hal

tersebut akan dimunculkan dengan basis tampilan foto-foto gerakan

(31)

22 III.2.3 Strategi Media

Dalam perancangan media informasi ini, dibutuhkan strategi

media agar media yang akan diproduksi bisa lebih terperinci dan

terfokus. Strategi media yang digunakan mencakup 2 bagian, media

utama dan media pendukung.

1. Media Utama

Media utama yang akan dirancang adalah media informasi

yang dikemas dalam bentuk sebuah buku bergambar. Membuat

sebuah buku yang bertujuan untuk mambantu anak-anak

memahami tujuan mempelajari gerakan teknik dasar.

Memberitahukan manfaat dari mempelajari salah satu gerakan

teknik dasar yang dilatih dan mudah untuk dibawa

kemana-mana sehingga dapat dibaca dalam keadaan apapun atau

dimanapun.

2. Media Pendukung

Media pendukung yang akan digunakan berfungsi untuk

mendampingi dan memperkuat media utama. Media pendukung

yang akan digunakan diantaranya:

 Poster

Poster menurut Robin Landa dalam Rakhmat

Supriyono (2010) mendeskripsikan poster sebagai bentuk

publikasi dua dimensional dan satu muka digunakan untuk

menyajikan informasi, data, jadwal, atau penawaran, dan

untuk mempromosikan orang, acara tempat, produk,

perusahaan, jasa atau organisasi. Disini poster dapat menjadi

salah satu media cetak penguat untuk media promosi yang

(32)

23

X-Banner

X-Banner merupakan sebuah media cetak berdiri

yang dapat ditempatkan di sekitaran rak toko buku.

 Baju T-Shirt

Media yang nantinya akan dijual untuk menarik

minat konsumen.

 Botol Minuman

Termasuk sebagai media perlengkapan yang nantinya dijual

kepada konsumen.

Gimmick

Merupakan media alternatif yang kreatif digunakan

untuk mempertegas media informasi ini. Tujuan pemberian

gimmick ini adalah pemberian atau hadiah yang berfungsi

sebagai buah tangan. Gimmick yang di gunakan antara lain:

1. Pelindung tulang kering (Shinguard)

2. Pembatas Buku

3. Ban Kapten

4. Handuk

III.3 Konsep Visual

Untuk menghasilkan atau visual promosi yang baik maka dibutuhkan

konsep visual yang matang untuk menghindari kesalahan dalam penyampaian

pesan tentang gerakan teknik dasar sepakbola, yaitu sebagai berikut:

III.3.1 Format Desain

Dalam perancangan media informasi berupa buku mengenai teknik

dasar sepakbola yang ditargetkan pada anak-anak, disajikan dengan

(33)

24

Gambar III.16 Format ukuran buku

III.3.2 Tata Letak (Layout)

Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen visual yaitu

berupa gambar dan teks agar menjadi lebih komunikatif sehingga

memudahkan pembaca dalam menerima informasi yang disajikan. Dalam

setiap media layout yang disusun selalu mengacu pada konsep awal yaitu

penempatan unsur-unsur grafis yang disusun sedemikian rupa untuk

mendapat kesan yang menarik juga informatif.

Gambar III.17 Format layout

III.3.3 Tipografi

Perancangan media informasi ini akan menggunakan beberapa huruf

(34)

25

Penggunaan font BPchildFatty ini digunakan pada bagian logo sampul

buku, tujuan penggunaan font adalah untuk member kesan bermain

karena font terlihat seperti tulisan tangan dari anak-anak supaya terlihat

buku ini memang ditargetkan untuk anak.

Penggunaan font Folks ini digunakan pada bagian isi judul buku, tujuan

penggunaan font adalah untuk member kesan santai tidak terlalu serius

karena target untuk media buku ini adalah anak-anak.

Penggunaan font Calibri ini digunakan pada bagian bodytext atau isi

tulisan buku, tujuan menggunakan huruf Calibri ini untuk mengimbangi

huruf Folks yang digunakan pada bagian judul isi buku agar terlihat

seimbang dan memberi kesan tidak terlalu serius.

Calibri

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

(35)

26 III.3.4 Ilustrasi

Ilustrasi yang digunakan pada perancangan media buku ini adalah

ilustrasi menggunakan teknik fotografi. Penggunaan teknik ilustari foto

ini bermaksud agar anak-anak dapat seolah dapat langsung

mempratekkan gerakan teknik dasar sepakbola. Pendekatan

menggunakan teknik ilustrasi fotografi ini dimaksudkan agar anak lebih

mudah dalam menguraikan dari makna visual yang disampaikan.

III.3.5 Warna

Warna merupakan unsur visual yang dapat mempengaruhi orang

yang melihatnya karena warna memberikan suatu kesan tersendiri, maka

dalam hal ini peranan warna juga sangat menentukan. Warna yang akan

digunakan adalah warna-warna yang bernuansa lapangan sepakbola.

Berikut adalah warna-warna yang akan digunakan untuk media informasi

ini:

Gambar III.18 Contoh Skema Warna

Penggunaan skema diatas tergantung dari pemakaian, misalkan untuk

warna RGB bisa digunakan dalam layar seperti iklan di tv dan internet

sedangkan warna CMYK dapat digunakan pada media yang dicetak

(36)

27

Gambar III.19 Suasana Lapangan Sepakbola

Sumber : http://pixabay.com/p-238329/?no_redirect diakses pada 15/08/2014

III.4 Strategi Distribusi

Strategi distribusi tahap awal yang dilakukan adalah menyebarkan poster di

beberapa titik agar target audiens dapat mengetahui dalam rentan waktu yang

telah ditentukan akan terbit mengenai buku ini. Kurun waktu yang ditentukan

untuk poster adalah satu bulan menjelang penerbitan buku ini. Untuk tahap

selanjutnya adalah dengan memasang X Banner pada saat launching buku ini

(37)

28   

BAB IV

TEKNIS PRODUKSI MEDIA

IV.1. Teknis Media

Terdapat beberapa tahapan pembuatan media sebagai berikut :

a. Tahap persiapan ide visual

Tahap ini merupakan tahapan dimana visualisasi perancangan

dikumpulkan berdasarkan konsep dasar. Menentukan teknik gaya visual dan

elemen visual lainnya.

b. Tahap Sketsa Awal

Sketsa awal merupakan sebuah proses dimana perancangan masuk pada

tahap penggambaran ilustrasi, karakter, dan layout visual secara manual

menggunakan pensil. Hal ini dilakukan dalam upaya memberikan gambaran

visual yang nantinya akan diproses ke dalam bentuk digital.

Gambar IV.20 Proses Sketsa

c. Tahap Pengolahan Digital

Tahap digital adalah tahap selanjutnya ketika semua kebutuhan sketsa

manual telah terpenuhi. Didalam tahap ini, pengolahan digital memiliki

(38)

29   

kebutuhannya. Dalam tahap ini dilakukan beberapa pengolahan karya dalam

bentuk visual grafis seperti vektor dan foto.

d. Penyelesaian Final Media

Tahap ini merupakan tahap akhir dimana setiap media telah berhasil

diselesaikan dan siap untuk dicetak, dipublikasikan, dan dipergunakan

sebagaimana harusnya.

IV.2. Teknis Produksi Media

IV.2.1. Buku

Buku adalah sebuah media utama yang dipilih dalam media

informasi mengenai teknik dasar sepkbola yang ditargetkan untuk

anak-anak. Buku yang memaparkan konten isi buku secara deskriptif.

Menjelaskan bagaimana suatu teknik dasar itu bias dipelajari. Media buku

ini diharapkan mampu menarik perhatian target audiens yang di khususkan

pada anak berusia 8-14 tahun dengan tujuan dapat memahami dan

membantu menguasai teknik dasar sepakbola secara baik.

(39)

30   

Bentuk : Buku

Ukuran : A5 (14,8cmx21cm)

Teknik : Cetak Offset

IV.2.2. Media Pendukung

Media pendukung adalah media yang digunakan sebagai pelengkap

komunikasi dan promosi yang hendak disampaikan. Media pendukung

dipublikasikan sesuai dengan fungsinya masing-masing meliputi 3 tahapan

yaitu dalam tahap mengenalkan (awareness), mengajak (persuasif) dan

juga mengingatkan (reminder).

a. Poster

Poster adalah media cetak pendukung sebagai ajang menyampaikan

informasi secara informatif dan persuasif kepada audiens. Didalamnya

memuat konten informasi tentang penjualan buku seperti penerbit buku

kontak penjual dan lokasinya.

Gambar IV.22 Aplikasi Media Poster

Bahan : Art paper

(40)

31   

Teknik : Cetak Offset

Penempatan : Mading Publik, sekolah, toko buku, dan perpustakaan

umum.

b. X-Banner

X-Banner merupakan sebuah media cetak lainnya yang dapat

menarik perhatian , serta mendukung tersampaikannya informasi kepada

audiens.

Gambar IV.23 Aplikasi Media X Banner

Bahan : Luster

Ukuran : 60cm x 160cm

Teknik : Cetak Offset

(41)

32   

c. Kaos/T-Shirt

Kaos sebagai media yang menarik dalam tujuan memikat

konsumen. Kaos ini di jual di stand dekat rak buku.

Gambar IV.24 Kaos/T-Shirt

Bahan : Combat

Ukuran : Custom

Teknik : Sablon

d. Botol Minuman

Media ini nantinya akan dijadikan merchandise bagi konsumen

yang membeli 2 buku.

Gambar IV.25 Botol Minuman

Bahan : Plastik

Ukuran : Custom

(42)

33   

e. Gimmick

Gimmick adalah buah tangan yang didapatkan pembeli (target

audiens) setelah membeli buku ini. Gimmick di sini berbentuk pembatas

buku, ban kapten, handuk dan pelindung tulang kering, yang didapatkan

secara gratis kepada pembeli.

Gambar IV.26 Pembatas Buku

Media : Pembatas Buku

Ukuran : 5cm x 17cm

Teknik : Cetak Offset

Penempatan : Dalam Buku

f. Ban Kapten

Ban kapten merupakan salahsatu perlengkapan dalam permainan

(43)

34   

Gambar IV.27 Ban Kapten

Media : Ban Kapten

Ukuran : 8cm x 19cm

Teknik : Bordir

g. Handuk

Handuk merupakan salah satu perlengkapan dalam permainan

sepakbola yang sangat membantu apabila telah selesai bermain.

Gambar IV.28 Handuk

Media : Handuk

Ukuran : Custom

(44)

35   

h. Pelindung Tulang Kering (Shinguard)

Media ini sangat vital sekali kebutuhannya dalam permainan

sepakbola, tanpa ada media ini pemain tidak akan diijinkan bermain

karena dapat berisiko besar seperti mendapat cedera.

Gambar IV.29 Pelindung Tulang Kering

Media : Pelindung Tulang Kering (Shinguard)

Ukuran : Custom

Teknik : Stiker Printing

Gambar

Gambar II.1 Ukuran Lapang Sepakbola
Gambar II.2Shinguard (Pelindung Tulang Kering) http://www.robbinssports.com(19/12/2013)
Gambar II.3 Dribble (Menggiring Bola) Sumber :http://www.marca.com (19/12/2013)
Gambar II.5 Stop Ball (Menghentikan Bola)  Sumber :http://www.ronaldo7.net (19/12/2013)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pengendalian internal, struktur organisasi yang kuat dan adanya fungsi audit internal yang efektif akan mendorong kuatnya penerapan pengendalian internal di suatu

Maka pada kajian ini diangkat mengenai portal baja yaitu dengan judul “ Analisis Struktur Portal Gedung Kantor Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat. ( BKOM )

Bagi sosok Narto Wiyono/ diusia 83 tahun ini/ tidak mempunyai harapan yang muluk – muluk untuk mengembangkan usaha yang sudah dirintisnya itu// Perkembangan jaman dan teknologi

[r]

Latar belakang penelitian ini yaitu proses pembelajaran masih cenderung menggunakan metode konvensional, sehingga menimbulkan masalah siswa menjadi pasif dalam

(2) Untuk koperasi serba usaha, pengelolaan usaha yang dibiayai modal.. penyertaan dilakukan

Dengan Peraturan Walikota ini, dibentuk Unit Pelaksana Teknis Pemeliharaan Rutin Jalan dan Jembatan pada Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air clan Energi Sumber Daya

Pembentukan model ARIMA Box-Jenkins dapat dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu : membuat plot time series dari data, pemeriksaan stasioneritas dalam rata-rata maupun